LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) T.A. 2011
PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2011
KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) Tahun 2011 disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggara pemerintahan negara, sebagaimana yang telah diwajibkan melalui Instruksi Presiden (INPRES) No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini dibuat dengan mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor: 29 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Format pelaporan LAKIP PSEKP Tahun 2011 ini mengikuti pedoman Modul Penyusunan LAKIP dan Teknik Evaluasi LAKIP oleh Kementerian PAN. Dalam laporan ini diuraikan akuntabilitas kinerja kegiatan utama penelitian yang dilakukan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian pada TA. 2011, termasuk aspek anggaran, uraian permasalahan yang dihadapi dan langkah-langkah inisiatif peluang perbaikan. Kegiatan penelitian yang dilaporkan mencakup kegiatan penelitian yang dibiayai oleh dana APBN dan penelitian kerjasama dengan pihak lain, baik dalam maupun luar negeri. Tingkat pencapaian kinerja hasil dari setiap kegiatan penelitian/pengkajian PSEKP Tahun 2011 diukur dari indikator masukan dan keluaran (output). Untuk indikator hasil (outcome) belum dapat diukur karena hasil kegiatan PSEKP, yakni dimanfaatkannya rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian bagi stakeholder memerlukan kajian secara khusus untuk menelaah hal tersebut. Penyusunan LAKIP ini dirasakan masih memerlukan perbaikan-perbaikan, untuk itu diharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan laporan ini di masa datang. Semoga laporan ini memberikan manfaat bagi penyelenggaraan kinerja instansi dalam mencapai tujuannya dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Bogor,
Februari 2012
Kepala Pusat,
Dr. Handewi P. Saliem_____ NIP:19570604 198103 2 001
i
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR …………………………………………………............
I
DAFTAR ISI ……………………………………………………………..........
ii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………...........
iii
DAFTAR GAMBAR .…………………………….……………………............
iv
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………….…………..........
v
IKHTISAR EKSEKUTIF ………………………………………………............
Vi
I. PENDAHULUAN ………………………………………………….............
1
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA ...………...................
4
2.1. Rencana Strategis ..........................................................................
4
2.1.1. Visi dan Misi .......…………………………………..................
4
2.1.2. Tujuan dan Sasaran ......……………………….......................
4
2.1.3. Pencapaian, Tujuan dan Sasaran …………………………...
6
2.1.3.1.
Kebijakan, Program dan Kegiatan Penelitian ………
6
2.1.3.2.
Indikator Keberhasilan Pencapaian Kinerja ………….
9
2.2. Perencanaan Kinerja Tahunan .......................................................
10
2.3. Penetapan Kinerja ..........................................................................
11
III. AKUNTABILITAS KINERJA …………………………………….............
13
3.1. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2011 .....................................
13
3.2. Analisis Capaian Kinerja ………………………………………………
15
3.3. Akuntabilitas Keuangan ...................................................................
32
IV. PENUTUP …………………………………………………………............
39
LAMPIRAN ................................................................................................
33
ii
DAFTAR TABEL Tabel
Uraian
Halaman
1.
Capaian Kinerja Indikator Sasaran Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011
14
2.
Target dan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 1 Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011 Target dan Realisasi Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 1.1. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011 Target dan Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 1.2. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011 Target dan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Sasaran Ketiga Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011 Target dan Realisasi Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 3.1. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011 Perkembangan Pelaksanaan DIPA, Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011, Per 31 Desember 2011. Realisasi Anggaran Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Per 31 Desember 2011. Target dan Realisasi Anggaran Menurut Sasaran dan Program Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011. Target dan Realisasi Anggaran Program Utama Badan Litbang Pertanian Dengan Aggaran Menurut Sasaran Pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011 Capaian PNBP Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011, bersumber dari Penerimaan Umum.
16
3.
4.
5.
6.
7.
8. 9.
10.
11.
iii
17
18
16
17
34
35 36
37
38
DAFTAR GAMBAR Gambar
Uraian
1.
Struktur Organisasi Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian TA. 2012 ......................................
iv
Halaman 2
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1a. Pernyataan Penetapan Kinerja PSEKP TA. 2011 Lampiran 1b. Formulir Penetapan kinerja PSEKP TA.2011 Lampiran 2. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2011 Lampiran 3. Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) Tahun 2011 Lampiran 4. Status Kegiatan Kerjasama Penelitian PSEKP (Dalam dan Luar Negeri),per Desember 2011.
v
IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian disusun untuk melaporkan kinerja PSEKP selama TA. 2011. Kinerja PSEKP tersebut ditentukan oleh seberapa jauh pencapaian dari tupoksinya. Indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan pencapaian kinerja kegiatan penelitian yang dilakukan PSEKP adalah masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. Masukan yang digunakan untuk semua kegiatan penelitian tersebut mencakup dana dan sumber daya manusia (SDM), khususnya peneliti. Evaluasi dari sisi keluaran (output) menunjukkan bahwa kegiatan utama penelitian (sasaran pertama hingga keempat) telah menghasilkan 15 rekomendasi kebijakan dari target 12 rekomendasi kebijakan yang terkait dengan aspek sosial ekonomi pertanian sesuai dengan tujuan penelitian yang direncanakan. Dengan kata lain, pencapaian rencana tingkat capaian/targetnya rata-rata mencapai 100 persen. Sedangkan capaian sasaran kelima, yakni terwujudnya 10 jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) dari 8 jalinan kerjasaman penelitian yang direncanakan pada Tahun 2011. Sasaran enam yang merepresentasikan kinerja manajemen kantor/pelayanan PSEKP Tahun 2011, realisasi output telah sesuai dengan target yang direncanakan. Terakhir, sasaran tujuh yang merepresentasikan kinerja publikasi ilmiah PSEKP selama Tahun 2011 terealisasi melebihi target, yakni 20 penerbitan publikasi cetak dan website dari 18 penerbitan yang ditargetkan Untuk indikator hasil (outcome) belum dapat diukur karena hasil kegiatan PSEKP, yakni dimanfaatkannya rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian bagi stakeholder memerlukan kajian secara khusus untuk menelaah hal tersebut. Pengukuran manfaat dan dampak kegiatan penelitian PSEKP sulit diukur dalam jangka pendek. Dampak kegiatan penelitian sosial ekonomi pertanian tersebut baru dapat dirasakan dalam jangka menengah/panjang dan dalam cakupan wilayah yang relatif luas (Jawa maupun Luar Jawa). Pada Tahun 2011, anggaran yang dikelola berdasarkan anggaran yang berbasis kinerja. Anggaran PSEKP tahun 2011 disusun berdasarkan variabel jenis pengeluaran yang dibedakan atas: (a) Belanja pegawai; (b) Belanja barang; dan (c) Belanja modal. Total pagu anggaran PSE-KP dalam DIPA TA. 2011 adalah Rp. 18,205,000.000 yang merupakan RM, sementara total anggaran hibah luar negeri adalah Rp. 6,530,465,000. Total anggaran (RM+Hibah Luar Negeri), realisasi capaian fisik secara total yang sudah direalisasikan adalah 96,20 persen. Dengan demikian sisa anggaran per 31 Desember 2011 adalah Rp. 939,040,182 (3,80%). Keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian pada tahun 2011, pada dasarnya didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan penelitian, koordinasi yang baik antara pihak manajemen, tim peneliti, dan staf penunjang. Namun demikian, keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian tersebut tidak terlepas dari hambatan dan permasalahan, terutama terkait penumpukan proses entry dan pengolahan data di tengah dan akhir tahun karena proses entry dan pengolahan data tersebut dilakukan secara bersamaan oleh tim penelitian dalam kurun waktu yang sempit, sementara ketersediaan SDM relatif terbatas. Namun demikian permasalahan tersebut telah dapat diatasi dengan menggunakan sistem FIFO (First In First Out) dan menambah jam kerja.
vi
I. PENDAHULUAN
Aspek sosial ekonomi dan kebijakan pertanian merupakan salah satu aspek yang penting dilakukan kajian atau penelitian, mengingat aspek tersebut memiliki posisi yang strategis dalam penentuan kebijakan di sektor pertanian. Kegiatan penelitian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian dapat memberikan landasan, arah dan prioritas penelitian yang dilaksanakan, agar sejalan dengan kebijakan pembangunan yang telah digariskan. Selain itu dalam kegiatan penelitian dapat diidentifikasi masalah dan faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi adopsi teknologi pertanian di tingkat petani dan stakeholder lainnya, serta mengevaluasi kelembagaan dan sistem yang efektif dalam mempromosikan pengembangan suatu teknologi atau sistem usahatani. Melalui penelitian atau kajian aspek sosial
ekonomi,
dapat
dijadikan
masukan
dalam
perumusan
kebijakan
untuk
mengembangkan sistem dan usaha agribisnis, baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Agar hasil penelitian dapat terus berkelanjutan dengan kualitas yang semakin meningkat, maka penelitian aspek sosial ekonomi perlu dilakukan terutama yang terkait dengan analisis isu pembangunan pertanian dan parameter sosial ekonomi pertanian. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian merupakan sebuah lembaga penelitian/pengkajian eselon II yang berada di bawah lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Berdirinya lembaga ini berawal dari adanya Proyek Survei Agro Ekonomi (SAE) yang dibentuk pada tahun 1974. Seiring dengan dinamika permasalahan pembangunan pertanian, beberapa kali lembaga ini mengalami perubahan nama. Pada tahun 1976, SAE berubah menjadi Pusat Penelitian Agro Ekonomi (PAE), kemudian Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian (P/SE) pada tahun 1990,kemudian Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian (Puslitbangsosek Pertanian).
Selanjutnya
berdasarkan
Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor.
299/Kpts/OT.140/7/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pertanian, nama lembaga ini ditetapkan menjadi Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP). Status terakhir (Oktober 2010), berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor:61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian ditetapkan menjadi Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Berdasarkan Pasal 1374 Peraturan Menteri Pertanian Tahun 2010 tersebut, PSEKP mempunyai tugas melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian. Sementara Pasal 1375 mengatur fungsi PSEKP dalam hal: (1) perumusan program analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian; (2) pelaksanaan
1
analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian; (3) pelaksanaan telaah ulang program dan kebijakan pertanian; (4) pemberian pelayanan teknik di bidang analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian; (5) pelaksanaan kerjasama dan pendayagunaan hasil analisis dan pengkajian serta konsultansi publik di bidang sosial ekonomi dan kebijakan pertanian; (6) evaluasi dan pelaporan analisis dan pengkajian sosial ekonomi serta kebijakan pertanian; dan (7) pengelolaan urusan tata usaha dan rumah tangga Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Dalam pelaksanaan tugas-tugas khusus, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian diberi kewenangan untuk menugaskan dan memanfaatkan tenaga PSEKP. Dalam kurun waktu tiga dasawarsa (1974-2006), PSEKP telah dipimpin oleh tujuh Kepala Pusat, yaitu Prof. Dr. Syarifudin Baharsyah (1976-1983), Prof. Dr. Faisal Kasryno (1983-1989), Prof. Dr. Effendi Pasandaran (1989-1995), Prof. Dr. Achmad Suryana (1995-1998), Prof. Dr. Tahlim Sudaryanto (1998-2002 dan 2006-2010), Prof. Dr. Pantjar Simatupang (2002-2006), dan Dr. Handewi Purwati Saliem (2010 hingga sekarang). Perubahan fungsi dan tugas PSEKP tersebut berimplikasi terhadap perubahan struktur organisasi PSEKP Tahun 2011 (Gambar1).
Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (Dr. Handewi P. Saliem)
Kabid. Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil (Prof. Dr. Erizal Jamal)
Kabid. Program dan Evaluasi (Dr. Sri Hery Susilowati)
Kabag. Umum (Ir. Supena Friyatno, MSi)
Kasubbid. Pendayagunaan Hasil (Ashari, SP, MP)
Kasubbid. Program (Muhammad Suryadi, SP, MSi)
Kasubbag. Kepegawaian dan Rumahtangga (Ir. Yuni Marisa)
Kasubbid. Kerjasama Penelitian (Dr. Hermanto)
Kasubbid. Evaluasi dan Pelaporan (Nur K. Agustin, STP,MP)
Kasubbag. Keuangan dan Perlengkapan (Drs. Agus Subekti)
Kelompok Jabatan Fungsional Gambar 1. Struktur Organisasi Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian TA. 2011
2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian ini disusun untuk melaporkan kinerja kegiatan utama PSEKP selama TA. 2011. Kinerja PSEKP tersebut ditentukan oleh pencapaian tugas pokok dan fungsinya. Laporan ini mencakup kegiatan utama PSEKP, yaitu kegiatan penelitian, baik kegiatan yang sumber pembiayaannya dari APBN (DIPA) maupun kerjasama penelitian dengan institusi/lembaga dari dalam negeri dan luar negeri serta penerbitan publikasi ilmiah (media cetak maupun website). Selain itu, kinerja keuangan, kendala atau permasalahan yang dihadapi serta solusi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut juga ditampilkan dalam laporan ini.
3
II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1. Rencana Strategis 2.1.1. Visi dan Misi Visi PSEKP adalah menjadi pusat pengkajian yang kritis dan terpercaya bertaraf internasional dalam menghasilkan informasi dan ilmu pengetahuan sosial ekonomi pertanian,
serta
proaktif
dalam
memberikan
alternatif
rekomendasi
kebijakan
pembangunan pertanian. Visi tersebut dirumuskan atas dasar PSEKP merupakan lembaga pemerintah yang harus berorientasi pada pelayanan masyarakat melalui partisipasi
secara
aktif
dalam
memberikan
alternatif
rekomendasi
kebijakan
pembangunan pertanian. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang akan dijadikan sebagai arahan kegiatan PSEKP adalah: 1. Melakukan analisis dan pengkajian guna menghasilkan informasi dan ilmu pengetahuan sosial ekonomi pertanian; 2. Melakukan analisis kebijakan, pengkajian untuk mengolah informasi dan ilmu pengetahuan hasil analisis menjadi rumusan alternatif kebijakan pembangunan pertanian; 3. Melakukan advokasi pembangunan pertanian, berupa kampanye publik untuk memobilisir partisipasi lembaga terkait dan masyarakat luas dalam mendukung pembangunan pertanian; 4. Mengembangkan kemampuan institusi PSEKP sehingga mampu mewujudkan visi dan misinya secara berkelanjutan. 2.1.2. Tujuan dan Sasaran Tujuan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh PSEKP adalah: 1. Menghasilkan pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan: (a) kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral, (b) pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan; 2. Merekayasa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis; 3. Menghasilkan proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan indikator pembangunan pertanian dan pedesaan; 4. Menghasilkan alternatif rekomendasi kebijakan dan program pembangunan yang bersifat responsif dan antisipatif;
4
5. Mengembangkan jaringan kerjasama penelitian dengan lembaga penelitian (dalam dan luar negeri), serta stakeholder dalam rangka pemantapan efektivitas dan percepatan diseminasi hasil analisis; 6. Meningkatkan kapasitas dan profesionalisme sumberdaya manusia, kualitas dan ketersediaan sarana/prasarana serta budaya kerja inovatif dan berorientasi bisnis; 7. Menyebarluaskan hasil-hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian kepada pengguna.
Dari rumusan tujuan tersebut,diharapkan dapat tercapai sasaran,sebagai berikut : 1. Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan: (a) kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral, dan (b) pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan; 2. Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis; 3. Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan indikator pembangunan pertanian dan pedesaan periode 2010 – 2014; 4. Terciptanya beberapa paket alternatif rekomendasi kebijakan dan program pertanian dan pedesaan; 5. Terwujudnya jaringan kerjasama penelitian yang saling menguntungkan dan saling menghormati; 6. Terwujudnya kapasitas dan profesionalisme sumberdaya manusia, kualitas dan ketersediaan sarana/prasarana serta budaya kerja inovatif dan berorientasi bisnis; 7. Termanfaatkannya hasil analisis dan kebijakan dalam mendukung program pembangunan pertanian dan tersebarnya publikasi analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian kepada pengguna. Dari tujuh sasaran di atas, selanjutnya dapat diuraikan indikator output sasaran yang ingin dicapai, sebagai berikut : 1. Indikator sasaran 1: 1.1. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian 1.2. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian 2. Indikator sasaran 2: Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif
5
3. Indikator sasaran 3: 3.1. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian 3.2. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika ekonomi pertanian dan perdesaan 4. Indikator sasaran 4: Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual 5. Indikator sasaran 5: Jumlah jalinan kerjasama penelitian antar lembaga dan pengguna PSEKP tahun 2011 6. Indikator sasaran 6: Layanan perkantoran, laporan penguatan dan pengelolaan satker laporan perencanaan dan anggaran, laporan monitoring dan evaluasi, laporan diseminasi hasil penelitian, laporan pengembangan kerjasama, sarana dan prasarana, peralatan, dan pengadaan buku. 7. Indikator sasaran 7: Jumlah penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website) 2.1.3. Pencapaian Tujuan dan Sasaran 2.1.3.1 Kebijakan, Program dan Kegiatan Penelitian Dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, PSEKP secara garis besar menetapkan 4 (empat) kebijakan, yakni: 1. Pengembangan kebijakan pembangunan pertanian dan perdesaan yang mengarah pada ketahanan pangan, peningkatan nilai tambah, daya saing produk pertanian,
perluasan
kesempatan
kerja,
mengurangi
kemiskinan
dan
meningkatkan keseimbangan ekonomi desa-kota 2. Pengembangan kebijakan kelembagaan, perlindungan petani serta usaha pertanian 3. Pengembangan kebijakan ekonomi makro dan perdagangan internasional yang berpihak kepada petani 4. Peningkatan kapasitas institusi yang akuntabel dan good governance
Dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi, kapasitas kerja dan delineasi cakupan penelitian/pengkajian institusional, maka untuk periode tahun 2011 kebijakan PSEKP tersebut masing-masing dijabarkan dalam program sebagai berikut : 1. Kebijakan 1, 2 dan 3, dijabarkan dalam 6 program yakni: 1.1. Pengkajian Kebijakan Penguatan dan Perlindungan Usaha Pertanian
6
1.2. Pengkajian Kebijakan Sumberdaya Alam, Infrastruktur dan Investasi Pertanian 1.3. Pengkajian Kebijakan Kelembagaan dan Regulasi Pertanian 1.4. Pengkajian Kebijakan Ekonomi Makro, Ketahanan Pangan, Pengentasan Kemiskinan dan Pembangunan Pedesaan, 1.5. Penelitian Dinamika Ekonomi Pertanian dan Perdesaan 1.6. Evaluasi dan Tanggap Cepat Atas Isu Kebijakan Aktual 2. Kebijakan 4, dijabarkan dalam 1 program, yakni Program Diseminasi Hasil dan Peningkatan Kapasitas Lembaga
Berkaitan dengan sinkronisasi program penelitian dengan program Unit Kerja lingkup Kementerian Pertanian dan lembaga terkait lainnya, PSEKP melakukan koordinasi dan sinkronisasi untuk memperoleh umpan balik. Kegiatan sinkronisasi tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa PSEKP memiliki mandat yang berbeda dengan mandat lembaga penelitian lain, seperti LIPI atau lembaga penelitian Perguruan Tinggi. Mandat PSEKP dalam melaksanakan penelitian/pengkajian adalah lebih menekankan pada problem solving research untuk menunjang kinerja Kementerian Pertanian, terutama dalam perumusan kebijakan pembangunan pertanian. Oleh karena itu, dipandang perlu untuk mengetahui program-program pembangunan pertanian yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal lingkup Kementerian Pertanian, sehingga dapat dilakukan sinkronisasi antara program Ditjen teknis sebagai stakeholders dengan rencana penelitian/pengkajian PSEKP. Dalam upaya mempertajam arah dan sasaran kegiatan penelitian, PSEKP membentuk Tim Teknis penelitian melalui Surat Penugasan Kepala Pusat No. 260/KP.440/A.9/03/2011 Tanggal Januari 2011. Tim Teknis tersebut terdiri dari Profesor Riset dan beberapa peneliti senior PSEKP yang dipandang mempunyai kapabilitas sebagai Tim Teknis Penelitian. Tugas pokok Tim Teknis secara umum adalah merancang rencana penelitian/pengkajian yang akan dilakukan PSEKP sampai tersusunnya Proposal Operasional Penelitian. Dalam perencanaan program penelitian, Tim Teknis mempunyai tugas, yakni: (1) Melakukan penjaringan isu-isu utama pembangunan pertanian dan perdesaan serta merumuskannya sebagai prioritas kegiatan penelitian PSEKP, serta (2) Melakukan penajaman arah dan program kegiatan penelitian PSEKP, mulai dari penyusunan rencana kegiatan, penyusunan matrik program sampai penyusunan proposal penelitian. Selanjutnya dalam rangka mengawal kegiatan penelitian, dibentuk Tim Pelaksana Monitoring dan Evaluasi (Monev) melalui Surat Penugasan Kepala Pusat No. 105/kp.340/A.9/01/2011 Tanggal 19 Januari 2011. Tugas Tim Pelaksana Monev adalah: (1) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap seluruh
7
tahapan kegiatan penelitian, mulai dari perencanaan dan pelaksanaan penelitian hingga penyusunan laporan akhir, dan (2) Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kelengkapan administrasi dan kinerja pelayanan pendukung penelitian. Pengelompokan
kegiatan
penelitian
dilakukan
secara
terencana
dengan
mempertimbangkan kemampuan pendanaan dan sumberdaya manusia. Kegiatan utama penelitian PSEKP pada tahun 2011 terdiri atas kegiatan yang sumber dananya berasal dari APBN (DIPA) dan sinergi penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek). Kegiatan utama yang bersumber dari APBN (DIPA) terdiri atas 12 (dua belas) judul penelitian sebagai berikut: 1. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kerawanan Pangan Temporer/Musiman. 2. Keradaan, Permasalahan dan Upaya Mendukung Akselerasi Program Swasembada Daging Sapi. 3. Kajian Kebijakan Pengembangan Pupuk Organik. 4. Peningkatan Akses Petani Terhadap Permodalan di Daerah Lahan Sub Optimal. 5. Analisis Daya Saing Produk Hortikultura Dalam Upaya Meningkatkan Pasar Ekspor Indonesia. 6. Analisis
Penentuan
ICOR
Untuk
Perencanaan
Investasi
Dalam
Rangka
Pembangunan Sektor Pertanian. 7. Revitalisasi Sistem Penyuluhan untuk Mendukung Daya Saing Industri Pertanian Perdesaan. 8. Penentuan Desa Calon Lokasi PUAP 2011 dan Evaluasi Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan. 9. Penel Petani Nasional (PATANAS): Indikator Pembangunan Pertanian dan Perdesaan di Wilayah Agroekosistem Lahan Kering Berbasis Sayuran dan Palawija. 10. Pemetaan Aspek Sosial Ekonomi Rumah Tangga Untuk Mendukung Pengembangan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari. 11. Dampak Program Kawasan Rumah Pangan Lestari Terhadap Kesejahteraan Rumah Tangga dan Pengembangan Ekonomi di Perdesaan. 12. Pengembangan Usaha Diversifikasi Pangan Sebagai Model Diseminasi Inovasi Teknologi. Kegiatan penelitian yang berkaitan dengan Program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dan Diversifikasi Pangan (judul penelitian no. 10 hingga 12 di atas) merupakan kegiatan baru yang dimulai pada pertengahan periode berjalan TA. 2011 karena adanya revisi anggaran (penghematan anggaran) yang dialokasikan untuk kegiatan penelitian tersebut.
8
Kegiatan utama penelitian yang bersumber dari sinergi/kerjasama penelitian yang akan diuraikan lebih lanjut dalam laporan ini adalah kegiatan kerjasama penelitian (dalam negeri) dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek) dan Badan Litbang Pertanian tahun 2011 yang terdiri atas 3 ( tiga ) judul penelitian,yakni; 1. Analisis Volatilitas Harga Komoditas Dalam Rangka Peningkatan Stabilitas Harga Pangan Pokok. 2. Studi Kebutuhan Pengembangan Produk Olahan Pertanian Dalam Rangka Liberalisasi Perdagangan. 3. Peningkatan Kapabilitas Kelompok Tani Dalam Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim. Sementara itu kegiatan kerjasama penelitian PSEKP yang dibiayai oleh sumber dana dari instansi/lembaga dalam maupun lembaga luar negeri yang akan diuraikan lebih lanjut dalam laporan ini, antara lain : 1. Cost Effective Bio-Security for Non Industrial Commercial Poultry
Production in
Indonesia (kerjasama penelitian PSEKP dengan ACIAR). 2. Plausible Futures for Economic Development and Structural Adjustment in Indonesia Impact and Policy Implications for the Asia – Pacific Regions (kegiatan kerjasama penelitian PSEKP dengan ACIAR dan IFPRI). 3. Market for High-Value Commodities in Indonesia: Promoting Competitiveness and Inclusiveness (kerjasama penelitian PSEKP dengan ACIAR dan IFPRI). 4. Eco-Health Assessment on Poultry Production Clusters (PPCs) for The Livelihood Improvement of Small Producers (kerjasama penelitian PSEKP dengan IDRC). 2.1.3.2. Indikator Keberhasilan Pencapaian Kinerja Indikator yang digunakan dalam mengukur keberhasilan pencapaian kinerja kegiatan penelitian yang dilakukan PSEKP adalah masukan, keluaran, hasil, manfaat, dan dampak. Masukan merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau dalam rangka menghasilkan output. Masukan yang digunakan dalam kegiatan penelitian bidang sosial ekonomi pertanian ini adalah dana dan sumber daya manusia (SDM) atau peneliti yang melaksanakan kegiatan penelitian. Keluaran merupakan hasil langsung dari pelaksanaan kegiatan penelitian. Keluaran tersebut umumnya berupa data, informasi, model, maupun rumusan hasil penelitian sesuai dengan masing-masing tujuan kegiatan penelitiannya. Hasil merupakan segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah. Hasil yang diharapkan secara umum adalah termanfaatkannya rumusan/ rekomendasi kebijakan berbagai keluaran penelitian/pengkajian PSEKP oleh pengambil
9
kebijakan. Manfaat merupakan kegunaan suatu keluaran yang dirasakan langsung oleh masyarakat, sedangkan dampak merupakan ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan atau kepentingan umum lainnya yang dimulai dari capaian kinerja setiap indikator dalam suatu kegiatan. Berbeda dengan penelitian yang bersifat teknis, output yang dihasilkan dari penelitian sosial ekonomi bukanlah teknologi yang bersifat tangible (teknologi yang dapat dilihat secara fisik), melainkan berupa pengetahuan rumusan kebijakan atau program dan rumusan rekayasa kelembagaan yang bersifat intagible. Dengan demikian, manfaat maupun dampak atas hasil-hasil penelitian/pengkajian PSEKP umumnya tidak dapat dirasakan oleh masyarakat dalam jangka pendek. Manfaat dan dampak penelitian PSEKP baru terlihat setelah rumusan kebijakan dilaksanakan dan melalui proses penyesuaian di masyarakat. Setiap kegiatan penelitian diharapkan dapat menghasilkan suatu keluaran atau hasil yang dapat dimanfaatkan dan sesuai dengan kebutuhan pengguna secara optimal. Berdasarkan tugas dan fungsinya, maka pengguna utama hasil penelitian PSEKP adalah (1) Pejabat pembuat dan pengelola kebijakan pembangunan pertanian lingkup Kementerian Pertanian dan lembaga negara lainnya; (2) Praktisi agribisnis, petani dan pengusaha agribisnis; dan (3) Masyarakat umum. Disamping untuk stakeholder utama, hasil-hasil penelitian tersebut dapat pula dimanfaatkan oleh pengguna sekunder, seperti politisi, ilmuwan, masyarakat peminat pembangunan pertanian, dan para peneliti PSEKP sendiri.
2.2.
Rencana Kinerja Tahunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) merupakan informasi tentang tingkat atau target
kinerja (berupa output) yang ingin diwujudkan. Rencana Kinerja Tahunan PSEKP Tahun 2011 berdasarkan indikator output sasaran utama yang berkaitan dengan kegiatan penelitian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian adalah: a. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian, berupa 2 rekomendasi kebijakan dari judul penelitian: (1) Kajian kebijakan Pengembangan Pupuk Organik; (2) Analisis Daya Saing Produk Hortikultura Dalam Upaya Meningkatkan Pasar Ekspor Indonesia. b. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian, berupa 3 rekomendasi kebijakan dari judul penelitian: (1) Keragaan, Permasalahan dan Upaya Mendukung Akselerasi Program Swasembada Daging Sapi; (2) Peningkatan Akses Petani Terhadap
10
Permodalan di Daerah Sub Optimal; (3) Analisis ICOR untuk Perencanaan Investasi Dalam Rangka Pembangunan Sektor Pertanian. c. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif, berupa 1 rekomendasi kebijakan dari judul penelitian: (1) Revitalisasi Sistem Penyuluhan Untuk Mendukung Daya Saing Industri Pertanian Perdesaan. d. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian, berupa 2 rekomendasi kebijakan dari judul penelitian:
(1)
Dampak
Perubahan
Iklim
Terhadap
Kerawanan
Pangan
Temporer/Musiman; (2) Penentuan Desa Calon Lokasi PUAP 2011 dan Evaluasi Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan. e. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika ekonomi pertanian dan perdesaan. berupa 1 rekomendasi kebijakan dari judul penelitian: (1) Panel Petani Nasional (Patanas) : Dinamika Indikator Pembangunan Pertanian dan Perdesaan di Wilayah Agroekosistem Lahan Kering Berbasis Sayuran dan Palawija. f.
Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual, berupa 3 rekomendasi kebijakan yang terkait dengan Evaluasi dan Tanggap Cepat atas Isu Kebijakan Aktual. Selanjutnya Rencana Kinerja Tahunan PSEKP Tahun 2011 berdasarkan sasaran
terwujudnya jalinan kerjasama penelitian dengan indikator kinerja yaitu jumlah jalinan kerjasama penelitian baik dalam maupun luar negeri sebanyak 8 (delapan) kerjasama penelitian. Rencana Kinerja Tahunan PSEKP Tahun 2011 berdasarkan sasaran publikasi hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan dalam mendukung program pembangunan pertanian dengan indikator kinerja yaitu jumlah penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website) dengan target 18 (delapan belas) penerbitan publikasi cetak dan website.
2.3.
Penetapan Kinerja Penetapan Kinerja merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan
kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumber daya yang dimiliki oleh instasi. Adapun Penetapan kinerja PSEKP Tahun 2011 meliputi :
11
1. Sasaran Strategis : Sasaran 1: Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian oleh stakeholders untuk pembangunan pertanian. Sasaran 2 :
Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian
Sasaran 3: Terpublikasikannya hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan dalam mendukung program pembangunan pertanian.
2. Indikator Kinerja : Indikator sasaran 1. Rumusan alternatif kebijakan sosial ekonomi pertanian dengan target 12 rekomendasi kebijakan yang terbagi dalam indikator: a. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian (2 rekomendasi). b. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian (3 rekomendasi) c. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif (1 rekomendasi). d. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian (2 rekomendasi). e. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika ekonomi pertanian dan perdesaan (1 rekomendasi). f.
Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual (3 rekomendasi).
Indikator sasaran 2. Jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) dengan target 8 kerjasama penelitian. Indikator sasaran 3. Penerbitan publikasi Ilmiah (media cetak dan website) dengan target 18 penerbitan publikasi cetak dan website.
12
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Berdasarkan Rencana Strategis Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) Tahun 2010-2014, sasaran strategis/utama PSEKP yang berkaitan dengan tugas utama PSEKP dalam melaksanakan analisis dan pengkajian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian, yakni 4 (empat) sasaran sebagai berikut: (1) Sasaran pertama, Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan: (a) kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral, dan (b) pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan; (2) Sasaran kedua, Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis; (3) Sasaran ketiga, Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan indikator pembangunan pertanian dan pedesaan periode 2010 – 2014; dan (4) Sasaran keempat, Terciptanya beberapa paket alternatif rekomendasi kebijakan dan program pertanian dan pedesaan. Selanjutnya, keempat sasaran tersebut pada Tahun 2011 dijabarkan dalam 6 (enam) indikator kinerja sasaran yang akan dicapai dari program utama yang berkaitan erat dengan tugas utama PSEKP tersebut (Tabel 1). Disamping empat sasaran utama tersebut, pencapaian sasaran PSEKP Tahun 2011 juga meliputi: (1) Sasaran kelima, Terwujudnya jaringan kerjasama penelitian (dalam
dan
luar
negeri),
(2)
Sasaran
keenam,
Terwujudnya
kapasitas
dan
profesionalisme sumberdaya manusia, kualitas dan ketersediaan sarana/prasarana (manajemen kantor), dan (3) Sasaran ketujuh, Terpublikasikannya hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan dalam mendukung program pembangunan pertanian. Sasaran kelima, dituangkan dalam bentuk “Jumlah jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri)”. Sedangkan sasaran keenam diwujudkan dalam bentuk “Layanan Perkantoran (Eks 0001 dan 0002), Laporan Penguatan dan Pengelolaan Satker, Laporan Perencanaan dan Anggaran, Laporan Monitoring dan Evaluasi, Laporan Diseminasi Hasil Penelitian, Laporan Pengembangan Kerjasama, Sarana dan Prasarana, Peralatan, Kendaraan, dan Pengadaan Buku”. Selanjutnya sasaran ketujuh dijabarkan dalam bentuk “Jumlah penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website)”. 3.1.
PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2011 Pengukuran tingkat capaian kinerja Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan
Pertanian Tahun 2011 dilakukan dengan cara membandingkan antara target indikator kinerja sasaran dengan realisasi, yakni keluaran (output) kegiatan yang berkaitan dengan
10
masing-masing sasaran tersebut. Pencapaian sasaran utama PSEKP dapat dilihat pada formulir Pengukuran Pencapaian Sasaran PSEKP Tahun 2011 (Lampiran 4). Berdasarkan kinerja sasaran program utama yang berkaitan erat dengan tugas utama PSEKP Tahun 2011 (sasaran pertama hingga empat), capaian yang dihasilkan adalah ”15 rekomendasi kebijakan pertanian untuk pembangunan pertanian”
dari 12
rekomendasi kebijakan yang ditargetkan, terutama menyangkut aspek sosial ekonomi dan kebijakan pertanian. Sedangkan capaian sasaran kelima adalah terwujudnya 10 jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) dari 8 jalinan kerjasaman penelitian yang direncanakan pada Tahun 2011. Sasaran enam yang merepresentasikan kinerja manajemen kantor/pelayanan PSEKP Tahun 2011, realisasi output telah sesuai dengan target yang direncanakan. Sasaran tujuh yang merepresentasikan kinerja publikasi ilmiah PSEKP selama Tahun 2011 terealisasi melebihi target, yakni 20 penerbitan publikasi cetak dan website dari 18 penerbitan yang ditargetkan (Tabel 1). Kinerja Pusat
Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
secara umum
menunjukkan hasil pencapaian keberhasilan yang cukup baik dan sesuai, bahkan beberapa sasaran melebihi target sasaran yang telah ditetapkan pada tahun 2011. Uraian secara lebih lengkap tentang capaian kinerja masing-masing sasaran tersebut selanjutnya diuraikan pada subbab 3.2.
Tabel 1. Capaian Kinerja Indikator Sasaran Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011 No. 1.
2.
Sasaran Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan: (a) Kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral (b) Pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis
Uraian 1.1.Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian
1.2.Jumlah rekomendasi kebijakan terkait pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian 2.1. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif
Indikator Kinerja Target Capaian 2 Rekomendasi 2 Rekomendasi kebijakan kebijakan
% 100,00
3 Rekomendasi 6 Rekomendasi kebijakan kebijakan1)
200,00
1 Rekomendasi 1 Rekomendasi kebijakan kebijakan
100,00
11
No. 3.
4.
5. 6.
Sasaran Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan indikator pembangunan pertanian dan pedesaan, 2010-2014
Terciptanya beberapa paket alternatif rekomendasi kebijakan dan program pertanian dan pedesaan Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian Terwujudnya kapasitas dan profesionalisme sumberdaya manusia, kualitas dan ketersediaan sarana/prasarana (manajemen kantor)
Uraian 3.1. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian
Indikator Kinerja Target Capaian 2 Rekomendasi 2 Rekomendasi kebijakan kebijakan
3.2. Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dinamika ekonomi pertanian dan perdesaan 4.1.Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual
1 Rekomendasi 1 Rekomendasi kebijakan kebijakan
100,00
3 Rekomendasi 12 Rekomendasi kebijakan kebijakan
666,66
Jumlah jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) Layanan Perkantoran (Eks 0001 dan 0002)
8 kerjasama 10 kerjasama penelitian penelitian
125,00
12 Bulan Layanan
100,00
1
Laporan
1
Laporan
100,00
Laporan Perencanaan dan Anggaran
2
Laporan
2
Laporan
100,00
Laporan Monitoring dan Evaluasi
1
Laporan
1
Laporan
100,00
Laporan Diseminasi Hasil Penelitian
5
Laporan
5
Laporan
100,00
1
Laporan
1
Laporan
100,00
26 unit
26 unit
100,00
36 unit
36 unit
100,00
unit
1 unit
100,00
buah
94 buah
100,00
Sarana dan Prasarana Peralatan Kendaraan Pengadaan Buku Terpublikasikannya hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan dalam mendukung program pembangunan pertanian
12 Bulan Layanan
Laporan Penguatan dan Pengelolaan Satker
Laporan Pengembangan Kerjasama
7
% 100,00
Jumlah penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website)
1 94
18 penerbitan publikasi cetak dan website
20 penerbitan publikasi cetak dan website
111,11
Keterangan : 1) 3 rekomendasi kebijakan yang telah ditetapkan pada awal 2011 + 3 rekomendasi kebijakan dari judul penelitian baru yang dialokasikan dari revisi anggaran tentang M-KRPL dan Diversifikasi Pangan
12
Indikator sasaran terwujudnya kapasitas dan profesionalisme sumberdaya manusia, kualitas dan ketersediaan sarana/prasarana (manajemen kantor) meliputi: (1). 12 bulan layanan perkantoran; (2). Satu laporan penguatan dan pengelolaan satker; (3). Dua laporan perencanaan dan anggaran yang terdiri dari laporan penyusunan program dan laporan pengembangan data base dan jaringan informasi; (4). Satu laporan Sub. Bidang Monitoring dan Evaluasi; (5). Lima laporan diseminasi hasil penelitian yang terdiri dari: (a). Laporan komunikasi dan dokumentasi hasil analisis; (b). Seminar Nasional analisis kebijakan pembangunan Pertanian;(c). Seminar HPS/HUT Badan Litbang/ Workshop/Sararehan/Temu koordinasi/Tematik/Kebijakan Responsif/Antisipatif/Tentativ. (d). Publikasi hasil penelitian dan pengabdian pada masyarakat; (e). Kegiatan PENAS XIII Tahun 2011 di Kalimantan Timur; (6). Laporan penjalinan kerjasama dengan instansi lain; (7). Sarana dan prasarana (26 unit), dengan rincian: 4 unit filing cabinet (4 laci), 15 unit kursi rapat dan kursi kerja dan 7 unit lemari besi kaca; (8) Peralatan (36 unit), terdiri dari 14 unit pengadaan peralatan sarana gedung dan 22 unit pengadaan alat pengolah data dan software; (9) Kendaraan roda empat (1 unit), serta (10) Pengadaan buku sebanyak 94 buah judul buku untuk melengkapi perpustakaan PSEKP. 3.2.
ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis dan evaluasi capaian kinerja Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan
Pertanian tahun 2011 menurut penetapan sasaran dapat dijelaskan sebagai berikut: Sasaran 1 :
Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan: (a) Kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral; (b) Pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan
Untuk mencapai sasaran pertama tersebut, diukur dengan keluaran (output) dua indikator kinerja, yakni: (1) Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian, dan (2) Jumlah rekomendasi kebijakan terkait pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian. Pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja tersebut digambarkan pada Tabel 2. Sedangkan pencapaian indikator kinerja masing-masing kegiatan, mulai dari masukan
13
(input) dan keluaran (output) dalam mencapai setiap sasaran dapat dilihat secara lengkap pada Formulir Rencana Kinerja Tahunan (lampiran 2).
Tabel 2. Target dan Realisasi Indikator Kinerja Sasaran 1 Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011 Indikator Kinerja
Target
Realisasi
1.1.Jumlah rekomendasi kebijakan
2 Rekomendasi
2
Rekomendasi
terkait dengan penguatan daya saing
kebijakan
kebijakan
1.2. Jumlah rekomendasi kebijakan
3 Rekomendasi
terkait pengelolaan sumberdaya
kebijakan
3 Rekomendasi kebijakan + 3 rekomendasi kebijakan dari penelitian baru tentang M-KRPL dan Diversifikasi Pangan
% 100,00
dan perlindungan usaha pertanian
pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian
200,00
Tabel 2 menunjukkan bahwa indikator kinerja sasaran pertama yang telah ditargetkan dalam tahun 2011 dapat dicapai dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari capaian kinerja indikator kinerja sasaran 1 yang seluruhnya terealisir 100 persen dari target yang ditetapkan. Sasaran pertama tersebut dicapai melalui dua program, yaitu: (1) Program Pengkajian Kebijakan Penguatan dan Perlindungan Usaha Pertanian, serta (2) Program Pengkajian Kebijakan Sumberdaya Alam, Infrastruktur dan Investasi Pertanian, yang keseluruhannya dilaksanakan melalui 8 (delapan) kegiatan. Rincian kegiatan untuk mencapai sasaran 1 tersebut diuraikan secara lebih lengkap sebagai berikut : Pertama, indikator kinerja sasaran “Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral”, dicapai melalui Program Pengkajian Kebijakan Penguatan dan Perlindungan Usaha Pertanian, yang diimplementasikan dalam dua kegiatan, yakni: (a) Kajian Kebijakan Pengembangan Pupuk Organik, serta (b) Analisis Daya Saing Produk Hortikultura Dalam Upaya Meningkatkan Pasar Ekspor Indonesia. Target dan realisasi output dua kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.
14
Tabel 3. Target dan Realisasi Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 1.1. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011 No. 1.1.1. 1.1.2.
Kegiatan
Target
Kajian Kebijakan 1 Rekomendasi Pengembangan Pupuk Kebijakan Organik Analisis Daya Saing Produk 1 Rekomendasi Hortikultura Dalam Upaya Kebijakan Meningkatkan Pasar Ekspor Indonesia
Realisasi (Output) 1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan kebijakan pengembangan pupuk organik di Indonesia 1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan upaya peningkatan daya saing produk hortikultura untuk meningkatkan pasar ekspor Indonesia
Kedua, indikator kinerja sasaran “Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan”, dicapai melalui program Pengkajian Kebijakan Sumberdaya Alam, Infrastruktur dan Investasi Pertanian yang dilakukan dengan 3 (tiga) kegiatan dan 3 (tiga) kegiatan dari judul penelitian baru tentang M-KRPL dan Diversifikasi Pangan, yakni: (a) Keragaan,Permasalahan dan Upaya Mendukung Akselerasi Program Swasembada Daging Sapi, (b) Peningkatan Akses Petani Terhadap Permodalan di Daerah Sub Optimal, (c) Analisis Penentuan ICOR untuk Perencanaan Investasi Dalam Rangka Pembangunan Sektor Pertanian. Sedangkan 3 (tiga) judul penelitian baru yakni: (a) Pemetaan Aspek Sosial Ekonomi Rumah Tangga di Wilayah Pengembangan M-KRPL, (b) Pengembangan Usaha Diversifikasi Pangan Sebagai Model Diseminasi Inovasi Teknologi, (c) Dampak Program Kawasan Rumah Pangan Lestari Terhadap Kesejahteraan Rumahtangga dan Pengembangan Ekonomi di Perdesaan. Output enam kegiatan tersebut secara lengkap dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Target dan Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 1.2. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011 No. 1.2.1. 1.2.2. 1.2.3. 1.2.4. 1.2.5.
Kegiatan Keragaan,Permasalahan dan Upaya Mendukung Akselerasi Program Swasembada Daging Sapi Peningkatan Akses Petani Terhadap Permodalan di Daerah Sub Optimal
Target 1 Rekomendasi Kebijakan 1 Rekomendasi Kebijakan Analisis Penentuan ICOR untuk 1 Perencanaan Investasi Dalam Rangka Rekomendasi Pembangunan Sektor Pertanian Kebijakan Pemetaan Aspek Sosial Ekonomi Rumah Tangga di Wilayah Pengembangan M-KRPL Pengembangan Usaha Diversifikasi Pangan Sebagai Model Diseminasi Inovasi Teknologi
Realisasi (Output) 1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan upaya akselerasi Program Swasembada Daging Sapi 1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan peningkatan akses petani terhadap permodalan di daerah sub optimal 1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan perencanaan investasi pembangunan sektor pertanian 1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan pemetaan sosial ekonomi rumah tangga di wilayah M-KRPL 1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan pengembangan usaha diversifikasi pangan
15
No. 1.2.6.
Kegiatan Dampak Program Kawasan Rumah Pangan Lestari Terhadap Kesejahteraan Rumahtangga dan Pengembangan Ekonomi di Perdesaan
Target -
Realisasi (Output) 1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan peningkatan kesejahteraan rumahtangga dan pengembangan ekonomi di wilayah Program M-KRPL
Masukan (input) yang dipakai untuk mendukung keberhasilan pencapaian hasil kegiatan yang terkait dengan sasaran 1.2 tersebut adalah sumberdaya manusia, yakni peneliti, dan dukungan dana yang bersumber dari APBN. Jumlah peneliti seluruh kegiatan tersebut didukung oleh 49 (empat puluh sembilan) orang peneliti, sedangkan dana kegiatan terealisir cukup baik, yakni berkisar 83,10 – 95,31 persen. Hasil kegiatan yang terkait dengan sasaran 1.2 tersebut selanjutnya disampaikan untuk kepentingan dan dimanfaatkan oleh stakeholder, utama, yakni pimpinan Kementerian Pertanian.
Sasaran 2 :
Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis
Indikator
kinerja
sasaran
kedua,
yakni
“Terciptanya
beberapa
model
kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis”, yang dicapai melalui keluaran (output) program Pengkajian Kebijakan terkait Pengembangan Kelmbagaan dan Peraturan Mendorong Iklim Usaha yang Kondusif
melalui 1 (satu) kegiatan, yakni Revitalisasi
Penyuluhan untuk Mempercepat Proses Adopsi Inovasi Dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Industri Pertanian Perdesaan, yang outputnya berupa 1 (satu) rekomendasi kebijakan yang terkait dengan revitalisasi penyuluhan untuk mempercepat proses adopsi inovasi di perdesaan. Dalam pencapaian sasaran kedua tersebut, kegiatan ini didukung oleh tujuh orang peneliti dengan realisasi serapan dana yang bersumber dari APBN mencapai 93,57 persen.
Sasaran 3 :
Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan indikator pembangunan pertanian dan pedesaan, 2010 – 2014
Untuk mencapai sasaran ketiga tersebut diukur dengan dua indikator kinerja. Pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja tersebut dipaparkan pada tabel 5. Indikator kinerja sasaran ketiga yang telah ditargetkan dalam tahun 2011 secara umum
16
telah tercapai dengan baik. Sasaran ketiga ini dicapai melalui dua program, yaitu: (1) Program Pengkajian Kebijakan Ekonomi Makro, Ketahanan Pangan, Pengentasan Kemiskinan dan Pembangunan Pedesaan, serta (2) Program Penelitian Dinamika Ekonomi Pertanian dan Pedesaan, yang secara keseluruhan sasaran ketiga tersebut dilaksanakan melalui 3 (tiga) kegiatan, dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5. Target dan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Sasaran Ketiga Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011 Indikator Kinerja
Target
Realisasi
3.1. Jumlah rekomendasi kebijakan
2 Rekomendasi
2 Rekomendasi
terkait dengan makro ekonomi yang
kebijakan
kebijakan
3.2. Jumlah rekomendasi kebijakan
1 Rekomendasi
1 Rekomendasi
terkait dengan dinamika ekonomi
kebijakan
kebijakan
% 100,00
mendorong pertumbuhan sektor pertanian 100,00
pertanian dan perdesaan
Pertama,
indikator kinerja sasaran ketiga, yakni “Terwujudnya proyeksi
permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan indikator pembangunan pertanian dan pedesaan, 2010 - 2014”, yang dicapai melalui keluaran (output) program Program Pengkajian Kebijakan Ekonomi Makro, Ketahanan Pangan, Pengentasan Kemiskinan dan Pembangunan Pedesaan, dilakukan dengan dua kegiatan, yakni: (a) Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kerawanan Pangan Temporer/Musiman, serta (b) Penentuan Desa Calon Lokasi PUAP 2011 dan Evaluasi Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan. Output dua kegiatan tersebut dapat dilihat pada tabel 6. Khusus untuk capaian kinerja output kegiatan Evaluasi dan Penyusunan Desa Calon Lokasi PUAP 2011 yang merupakan salah satu indikator kinerja sasaran 3.1 tersebut adalah dimanfaatkannya rekomendasi kinerja Program PUAP yang menjadi salah satu masukan perbaikan dalam penyusunan Pedoman Umum PUAP tahun berikutnya. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pada Tahun 2011 di Kementerian Pertanian terjadi perubahan struktur organisasi. Ketua Pokja Identifikasi Desa Tim PUAP Pusat yang awalnya PSEKP beralih ke Direktorat Pembiayaan Pertanian, Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian. Oleh karena itu, pada tahun 2011 PSEKP hanya membantu Direktorat Pembiayaan
Pertanian dalam
melaksanakan
tugasnya
menyusun daftar desa penerima PUAP 2011 yang menjadi bahan dalam penyusunan Surat Keputusan (SK) Menteri Pertanian tentang Desa Penerima Program PUAP tahun
17
2011. Selanjutnya, jika dilihat input dari sisi anggaran yang mendukung kedua kegiatan yang terkait dengan sasaran 3.1 tersebut terealisir cukup tinggi, yakni antara 90,13 – 93,57 persen dari target.
Tabel 6. Target dan Realisasi Output Kegiatan yang Terkait dengan Sasaran 3.1. Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011 No. Kegiatan 3.1.1. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Kerawanan Pangan Temporer/ Musiman
Target 1 Rekomendasi Kebijakan
3.1.2. Penentuan Desa Calon Lokasi PUAP 2011 dan Evaluasi Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
1 Rekomendasi Kebijakan
Realisasi (Output) 1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan dampak perubahan iklim terhadap kerawanan pangan temporer/musiman 1 Rekomendasi Kebijakan yang terkait dengan Penetapan Desa Lokasi PUAP dan evaluasi kinerja Program PUAP (evaluasi terhadap Program PUAP dan evaluasi kinerja pelaksanaan Program PUAP)
Kedua, capaian indikator kinerja sasaran ketiga yang dicapai melalui program Program Penelitian Dinamika Ekonomi Pertanian dan Pedesaan, dilakukan melalui 1 (satu) kegiatan, yakni Dinamika Indikator Pembangunan Pertanian dan Perdesaan di Wilayah Agroekosistem Lahan Kering Berbasis Sayuran dan Palawija (PATANAS). Output kegiatan yang merupakan indikator sasaran kinerja 3.2 tersebut tersebut berupa 1 (satu) rekomendasi kebijakan yang terkait dengan peningkatan pembangunan pertanian dan perdesaan, terutama di agroekosistem lahan kering. Selain pimpinan Kementerian Pertanian, stakeholder kegiatan ini juga Perguruan Tinggi, termasuk mahasiswa pascasarjana yang memanfaatkan data PATANAS untuk tesis atau disertasi. Kegiatan PATANAS ini merupakan kegiatan utama dan menjadi icon PSEKP. Jumlah peneliti yang terlibat dalam kegiatan ini sebanyak 9 orang karena data dan informasi yang dianalisis untuk menghasilkan rekomendasi kebijakan terkait peningkatan pembangunan pertanian dan perdesaan mencakup aspek yang cukup luas, seperti aspek usahatani, penguasaan dan pengusahaan lahan, pendapatan rumahtangga, konsumsi, kemiskinan, dan sebagainya. Realisasi dana yang diserap untuk kegiatan tersebut juga cukup tinggi, yakni 98,13 persen.
Sasaran 4
Terciptanya beberapa paket alternatif rekomendasi kebijakan dan program pertanian dan pedesaan
18
Indikator kinerja sasaran keempat, yakni “Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual oleh stakeholder”, dicapai melalui program Evaluasi Tanggap Cepat Atas Isu Kebijakan Aktual, dengan 1 (satu) kegiatan, yakni Evaluasi dan Tanggap Cepat atas Isu Kebijakan Aktual. Selama tahun 2011, kegiatan Evaluasi dan Tanggap Cepat atas Isu Kebijakan Aktual menghasilkan beberapa kegiatan pengkajian kebijakan dengan topik sebagai berikut: 1. Dukungan Legislasi Untuk Mengakselerasi Pembangunan Pertanian 2. Analisis Usahatani dan Kesejahteraan Petani Padi, Jagung dan Kedele 3. Perkembangan dan Prediksi Beberapa Komoditas Pangan Utama 4. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 5. Penyusunan Bahan Laporan OECD 2011 6. Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) Agricultural Policies Review in Indonesia 7. Kajian isu-isu aktual yang terkait dengan kegiatan the International Food Policy Research Institute (IFPRI) di Indonesia 8. Kaji Ulang Manajemen Rantai Pasok Mangga: Mengoptimalkan Kinerja Ekspor 9. Perspektif Ekonomi Global Kedelai dan Ubikayu Mendukung Swasembada 10. Review dan Penajaman Arah Pembangunan Pertanian Provinsi Bengkulu 11. Kinerja Penyaluran dan Pemanfaatan Kredit Program Pertanian KKPE di Provinsi Bali 12. Mempersiapkan
Penyusunan
Buku
Hasil-hasil
Penelitian
PSEKP
dan
Sumbangannya Bagi Perbaikan Teori, Metodologi dan Kebijakan Pembangunan Pertanian Periode 2000 – 2010
Namun demikian, diantara kegiatan Evaluasi dan Tanggap Cepat atas Isu Kebijakan Aktual tersebut, 3 (tiga) keluaran diantaranya merupakan keluaran (output) utama yang berupa rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual bagi stakeholder/pemangku
kepentingan
selama
Tahun
2011,
khususnya
pimpinan
Kementerian Pertanian, yakni: a. Dukungan Legislasi Untuk Mengakselerasi Pembangunan Pertanian b. Analisis Usahatani dan Kesejahteraan Petani Padi, Jagung dan Kedele c. Perkembangan dan Prediksi Beberapa Komoditas Pangan Utama. Kegiatan Dukungan Legislasi Untuk Mengakselerasi Pembangunan Pertanian difokuskan pada “Pencapaian target swasembada dan swasembada berkelanjutan”, dengan tujuan kegiatan adalah:
19
1.
Tinjauan kritis terhadap legislasi yang telah ada terkait dengan upaya pencapaian target swasembada dan swasembada berkelanjutan
2.
Rekomendasi
yang
dibutuhkan
untuk
mengakselerasi
pencapaian
target
swasembada dan swasembada berkelanjutan. 3.
Mendorong komitmen semua stakeholder terhadap kebijakan dan implementasi regulasi yang telah di ‘undang’ kan Konteks yang didalami dalam kegiatan dukungan legislasi ini mencakup topik
bahasan sebagai berikut: a. Kebijakan yang terkait dengan Penyediaan lahan pertanian b. Kebijakan yang terkait dengan Peningkatan Produktivitas (perbenihan, perlindungan varietas tanaman, pedoman perizinan usaha budidaya tanaman) c. Kebijakan yang terkait dengan Sistem Penyuluhan d. Kebijakan Harga e. Kebijakan tentang Karantina f.
Kebijakan yang terkait dengan Perencanaan Pembangunan Pertanian Jangka Menengah/Panjang dan Master Plan Pada setiap topik bahasan dilakukan telaah terhadap dasar aturan/perundangan
yang dikaji, pokok-pokok yang diatur dalam perundangan terkait, fakta dan permasalahan yang dihadapi serta usulan penyempurnaan yang perlu dilakukan. Agar kebijakan peningkatan kesejahteraan petani oleh pemerintah tepat sasaran, diperlukan data dan informasi di tingkat mikro yang dapat memotret kondisi terkini tingkat pendapatan rumahtangga petani di perdesaan, baik yang bersumber dari kegiatan usahatani maupun kegiatan non pertanian sehingga dapat diketahui gambaran umum tingkat kesejahteraan petani sebagai komunitas perdesaan. Informasi pendapatan rumahtangga yang bersumber dari pertanian dan non pertanian tersebut penting mengingat rumahtangga petani pada umumnya tidak hanya bergantung dari sumber pendapatan usahatani saja, namun juga memiliki sumber pendapatan lain di luar usahatani. Untuk itu dilakukan kajian Analisis Usahatani dan Kesejahteraan Petani Padi, Jagung dan Kedele. Untuk kebutuhan analisis, kajian ini menggunakan
data yang
bersumber dari penelitian Panel Petani Nasional (PATANAS) tahun 2010 oleh Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Hasil kajian Analisis Usahatani dan Kesejahteraan Petani Padi, Jagung dan Kedele memberikan usulan rekomendasi kebijakan sebagai berikut: 1.
Lahan menjadi faktor yang penting dan paling responsif dalam upaya peningkatan produksi. Kementerian Pertanian perlu melakukan upaya peningkatan akses
20
rumahtangga petani terhadap pengusahaan lahan hingga mencapai skala luasan ekonomi tertentu yang dapat meningkatkan pendapatan petani diatas Garis Kemiskinan atau dapat dikatakan sejahtera. Langkah kongkret yang dapat dilakukan adalah melalui pembaruan agraria. Selain itu, perlu kebijakan pemerintah untuk mengelola/membenahi tanah absentee dan pemberian kesempatan serta fasilitas kepada petani untuk pembelian lahan. 2.
Tingkat Efisiensi teknis usahatani padi sawah sudah mencapai relatif tinggi. Dengan teknologi yang ada sekarang, peluang untuk meningkatkan produktivitas semakin kecil karena senjang antara tingkat produktivitas yang telah dicapai dengan tingkat produktivitas maksimum sudah relatif sempit. Guna meningkatkan lebih lanjut produktivitas dan produksi padi serta pendapatan petani, dibutuhkan terobosan teknologi khususnya dalam bentuk penemuan-penemuan varietas unggul baru dengan tingkat produktivitas yang lebih tinggi.
3.
Kebijakan harga produk di tingkat petani untuk mencapai profitabilitas yang layak dan harga yang stabil perlu diupayakan dalam konteks peningkatan kesejahteraan rumahtangga petani.
4.
Sumber pendapatan dari sektor non pertanian berperan besar dalam menopang pendapatan petani. Perlu dukungan penuh dari Kementerian Pertanian untuk perluasan sumber pendapatan non pertanian melalui pengembangan industri perdesaan yang memanfaatkan bahan baku hasil pertanian, serta pengembangan perdagangan sarana produksi pertanian seperti perdagangan bibit, pupuk dan obatobatan pembasmi hama penyakit tanaman.
Kebijakan pembangunan pertanian lingkup Kementerian Pertanian mencakup empat subsektor yaitu Subsektor Tanaman Pangan, Subsektor Hortikultura, Subsektor Perkebunan dan Subsektor Peternakan. Target-target utama yang ingin dicapai oleh Kementan adalah: (1) Pencapaian swasembada untuk gula, kedelai dan daging sapi dan swasembada berkelanjutan untuk padi dan jagung; (2) Peningkatan diversifikasi pangan; (3) Peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor; dan (4) Peningkatan kesejahteraan petani. Di tingkat makro, sasaran yang ingin dicapai mencakup PDB, neraca perdagangan, investasi pertanian, penyerapan tenaga kerja dan nilai tukar petani. Banyak faktor yang menentukan keberhasilan pencapaian target-target tersebut di atas. Salah satu cara untuk melihat potensi pencapaian target-target tersebut adalah melakukan analisis outlook pertanian: Perkembangan dan Prediksi Beberapa Komoditas Pangan Utama. Keluaran kegiatan ini adalah satu set data dan informasi mengenai: (1)
21
Kinerja komoditas pertanian periode 2000-2010; (2) Prospek komoditas pertanian jangka pendek periode 2010-2014 dan jangka panjang periode 2011-2025. Adanya hasil analisis outlook ini maka dapat diketahui perkiraan perkembangan luas areal, produksi, ekspor, impor, PDB, investasi dan penyerapan tenaga kerja subsektor tanaman tanaman pangan, subsektor hortikultura, dan subsektor perkebunan, serta populasi, jumlah pemotongan, produksi daging, telor dan susu, ekspor-impor, PDB, investasi dan penyerapan tenaga kerja pada subsektor peternakan. Tim peneliti yang terlibat dalam kegiatan Evaluasi dan Tanggap Cepat atas Isu Kebijakan Aktual penunjukannya dilakukan secara ad-hoc oleh Kepala Pusat sesuai dengan topik dan bidang keilmuan peneliti yang bersangkutan. Realisasi dana yang terserap untuk kegiatan ini adalah 91,12 persen dari target.
Sasaran 5
Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian
Selain kegiatan yang dibiayai oleh APBN/DIPA, pada Tahun 2011 PSEKP juga melaksanakan kegiatan kerjasama yang dilakukan baik dengan institusi/lembaga dalam negeri maupun luar negeri. Kegiatan kerjasama penelitian yang dilakukan selama Tahun 2011 melebihi target yang ditetapkan, yakni terlaksana 10 jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) dari 8 jalinan kerjasama yang ditargetkan. Seluruh kegiatan jalinan kerjasama penelitian yang dilaksanakan PSEKP selama tahun 2011 ditampilkan dalam Lampiran 4. Pada sub bab ini, penjelasan detail akan disajikan untuk beberapa kegiatan kerjasama penelitian. Kegiatan kerjasama penelitian dalam negeri yang dilakukan oleh PSEKP dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Ristek) dan Badan Litbang Pertanian melalui Program Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa Tahun 2011 disampaikan sebagai berikut : 1. Analisis Volatilitas Harga Komoditas Pangan dalam Rangka Peningkatan Efektivitas Kebijakan Stabilitas Harga Pangan Popok Input yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dana dengan pagu Rp 260 juta, kemudian setelah dipotong pajak maka target dana yang digunakan adalah Rp. 175.961.500. Realisasi anggaran yang terserap untuk kegiatan ini adalah Rp. 132.796.775 atau 75,47 persen. Input lain yang digunakan adalah sumberdaya manusia, yakni 7 orang peneliti. Output kegiatan ini secara umum adalah “Rekomendasi kebijakan tentang hasil estimasi volatilitas harga komoditas pangan dan identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi volatilitas harga pangan pokok di
22
tingkat petani dan eceran, dalam rangka peningkatan efektivitas kebijakan stabilitas harga pangan pokok”. 2. Peningkatan Kapabilitas Kelompok Tani dalam Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim. Input yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dana dengan pagu Rp 245 juta, kemudian setelah dipotong pajak maka target dana yang digunakan adalah Rp. 133.301.500. Realisasi anggaran yang terserap untuk kegiatan ini adalah Rp. 94.413.875 atau 70,83 persen. Input lain yang digunakan adalah sumberdaya manusia, yakni 7 orang peneliti. Secara umum, output yang dihasilkan dari penelitian ini adalah “Rekomendasi kebijakan untuk meningkatkan akselerasi kemampuan dan strategi peningkatan kapabilitas kelompok tani dalam adaptasi terhadap perubahan iklim”. 3. Studi
Kebutuhan Pengembangan
Produk
Olahan
Pertanian
dalam
Rangka
Liberalisasi Perdagangan. Input yang digunakan dalam kegiatan ini adalah dana dengan pagu Rp 250 juta, kemudian setelah dipotong pajak maka target dana yang digunakan adalah Rp. 175.442.800 Realisasi anggaran yang terserap untuk kegiatan ini adalah Rp. 117.641.775 atau 67,05 persen. Input lain yang digunakan adalah sumberdaya manusia, yakni 7 orang peneliti. Secara umum, output penelitian ini adalah “Rekomendasi kebijakan yang terkait dengan pengembangan produk olahan komoditas pertanian dalam rangka liberalisasi perdagangan”.
Kegiatan kerjasama penelitian dengan sumber pembiayaan dari instansi atau lembaga luar negeri yang akan diuraikan lebih lanjut adalah sebagai berikut : 1. Plausible Futures for Economic Development and Structural Adjustment in Indonesia Impact and Policy Implications for the Asia – Pacific Regions Kegiatan ini merupakan penelitian kerja sama antara Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian (PSEKP) dengan International Food Policy Research Institute (IFPRI), Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR), Agency for Trade and Industry Research and Development (TREDA), Kementerian Perdagangan dan Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan dana sebesar AUD $78,830 atau Rp. 709.470.000. Realisasi penyerapan anggaran tahun 2011 adalah Rp 46.063.900 atau 7,9 persen. Hal ini karena kegiatan ini bersifat multiyears yang berlangsung sejak Januari 2009 hingga Desember 2011 sehingga penyerapan anggaran sesuai dengan tahapan kegiatan yang dilakukan. Secara umum, penelitian ini ditujukan untuk mengulas seluruh kebijakan pertanian yang pernah ada di Indonesia, untuk selanjutnya digunakan sebagai landasan
23
untuk menganalisa kebijakan pertanian di masa mendatang dengan mengaitkan didalamnya isu perdagangan internasional, krisis finansial dan perubahan iklim dengan membangun model ekonometrika. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk: a) Mereview kebijakan pertanian Indonesia dalam aspek teknologi, ekonomi dan lingkungan fisik secara luas, b) Mengidentifikasi kebijakan pertanian Indonesia yang membutuhkan pengawalan dan penguatan lebih jauh, termasuk kelembagaan dan teknologi untuk mengatasi kendala produktivitas pada pertumbuhan pertanian dan efek perubahan iklim global, c) Membangun alat analisis kebijakan, seperti model terkait, untuk memperkuat pengetahuan dan sistem pengambilan kebijakan di Indonesia dan wilayah Asia-Pasifik, d) Melakukan analisis wilayah prioritas dan menyediakan opsi kebijakan melalui scenario yang dibangun berdasarkan framework yang memberikan implikasi ekonomi yang lebih luas pada jangka panjang dari berbagai opsi kebijakan kedua negara, melalui alternatif yang masuk akal untuk masa depan, e) Melakukan diseminasi keluaran dan adopsi atas rekomendasi hasil penelitian ini melalui publikasi dan presentasi kepada pengambil kebijakan dan secara bersama-sama membangun steering group pengambil kebijakan pada kedua negara, serta f) Memberikan training dalam aspek analisis kebijakan pertanian. Keluaran yang diharapkan terutama adalah mengkombinasikan model ekonometrika untuk menyusun kebijakan pembangunan pertanian di Indonesia. Untuk itu digunakan data-data sekunder yang dikumpulkan oleh unit kerja PSEKP, Badan Litbang Perdagangan, Kementerian Perdagangan dan Institut Pertanian Bogor.
2. Market for High-Value Commodities in Indonesia: Promoting Competitiveness and inclusiveness (kegiatan kerjasama penelitian dengan ACIAR dan IFPRI) Penelitian Market for High-value Commodities in Indonesia : Promoting Competitiveness and Inclusiveness bersifat multiyears yang berlangsung mulai bulan Juni 2008 hingga Desember 2011 dan merupakan kerjasama penelitian antara PSEKP dengan ACIAR, IFPRI, University of Adelaide dan Universitas Padjajaran (UNPAD). Anggaran yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah AUD $ 169,606 atau Rp 1.339.887.400,-. Realisasi anggaran tahun 2011 adalah 482.789.665 atau 36,03 persen. Peneliti yang terlibat dalam kegiatan ini awalnya adalah 5 orang, namun sejak Tahun 2010 ada 1 orang peneliti yang terlibat dalam kegiatan ini melanjutkan studi belajar S3 ke University of Adelaide, Australia sehingga pada Tahun 2011 kegiatan ini dilaksanakan oleh 4 (empat) orang peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari transformasi pasar untuk komoditas pertanian yang bernilai tinggi (high-value commodities) di Indonesia dan dampaknya terhadap petani, pedagang dan industri pengolah. Secara khusus, penelitian ditujukan
24
untuk menjawab empat pertanyaan, yakni : 1) Bagaimana pendapatan dan urbanisasi mempengaruhi preferensi konsumen untuk komoditas pertanian yang bernilai tinggi dan pada berbagai jenis outlet yang berbeda?, 2) Apa pola struktur rantai suplai makanan, terutama untuk komoditas pertanian yang bernilai tinggi?, 3) Apa pola, determinan dan efek partisipasi petani pada rantai suplai pasar modern untuk komoditas pertanian yang bernilai tinggi dibandingkan dengan pasar tradisional?, dan 4) Apa kebijakan, perubahan kelembagaan dan program yang dapat memaksimalisasi transformasi rantai suplai komoditas pertanian yang bernilai tinggi secara kompetitif dan inklusif? Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat meningkatkan capacity building institusi, terutama dalam metoda rantai-nilai tambah (value-chain) dan desain survei dan analisis. Untuk itu berbagai aspek yang terkait dengan rantai-nilai tambah (value-chain) dari tingkat produksi (petani) hingga konsumen akhir menjadi perhatian penting yang dipelajari lebih lanjut. Komoditas utama penelitian ini adalah cabai dan bawang merah yang pelaksanaan pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan oleh PSEKP, sedangkan mangga, manggis dan udang dilakukan oleh UNPAD. Selama periode 2009-2010, telah dilakukan survei pengumpulan data di tingkat petani cabai di tiga kabupaten di Provinsi Jawa Barat, yakni Ciamis, Tasikmalaya dan Garut, dengan total responden 602 orang yang meliputi petani cabai konvensional (saluran pemasarannya ke pasar tradisional) dan petani cabai non konvensional (saluran pemasaran ke pasar modern, seperti supermarket dan industri pengolahan). Hasil validasi data petani cabai pada tiga kabupaten di Jawa Barat tersebut telah selesai dilakukan, dan dari 602 responden yang diwawancarai maka data yang layak untuk diolah lebih lanjut adalah 600 responden. Selanjutnya dilakukan survei konsumen akhir di perkotaan (mewakili konsumen dengan tingkat pendapatan rendah, sedang dan tinggi) yang dilakukan pada tiga kota, yakni Bogor (Jawa Barat), Solo (Jawa Tengah) dan Surabaya (Jawa Timur). Jumlah responden konsumen perkotaan di Kota Bogor adalah 280 orang, Kota Solo 300 orang dan Kota Surabaya 600 orang. Validasi data konsumen pada tiga kota tersebut telah selesai dilakukan. Pada tahun 2011 telah dilaksanakan pengumpulan data/survei di tingkat petani bawang merah di Kabupaten Brebes, Provinsi Jawa Tengah dengan total responden 820 orang, yang mewakili petani bawang merah non-konvensional (minimum pesticide, organik) dan petani bawang merah konvensional serta sayuran lainnya. Validasi data petani bawang merah dan sayuran lainnya tersebut juga telah selesai dilakukan.
25
3. Eco-Health Assessment on Poultry Production Clusters (PPCs) for The Livelihood Improvement of Small Producers. Penelitian Eco-Health Assessment on Poultry Production Clusters (PPCs) for The Livelihood Improvement of Small Producers yang berlangsung mulai bulan Juli hingga Desember 2011 dan merupakan kerjasama penelitian antara PSEKP dengan IDRC. Anggaran yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah Rp 2.612.096.896,-. Realisasi anggaran tahun 2011 adalah 65.592.600 atau 2,51 persen. Peneliti yang terlibat dalam kegiatan ini adalah 3 orang. Penelitian ini bertujuan untuk: a) Menilai dampak PPCs pada status sosial ekonomi para produsen kecil, b) Mengetahui perubahan sikap, perilaku dan hubungan antar berbagai kelompok akibat perkembangan PPCs terkait dengan munculnya penyakit, c) Meningkatkan kapasitas pembuat kebijakan dan mengembangkan rekomendasi kebijakan dan praktek tebaik (Good Practices).
Sasaran 6
Terwujudnya kapasitas dan profesionalisme sumberdaya manusia, kualitas dan ketersediaan sarana/prasarana (manajemen kantor)
Sasaran enam yang merepresentasikan kinerja manajemen kantor/pelayanan PSEKP Tahun 2011, realisasi output telah sesuai dengan target yang direncanakan, yakni: Layanan Perkantoran (Eks 0001 dan 0002)
: 12 bulan layanan
Laporan Penguatan dan Pengelolaan Satker
: 1 laporan
Laporan Perencanaan dan Anggaran
: 2 laporan
Laporan Monitoring dan Evaluasi
: 1 laporan
Laporan Diseminasi Hasil Penelitian
: 5 laporan
Laporan Pengembangan Kerjasama
: 1 laporan
Sarana dan Prasarana
: 26 unit
Peralatan
: 36 unit
Kendaraan
: 1 unit
Pengadaan Buku
: 94 buah
Sasaran 7
Terpublikasikannya hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan dalam mendukung program pembangunan pertanian
Sasaran 7, yakni “Terpublikasikannya hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan dalam mendukung program pembangunan pertanian”, ditargetkan “18 penerbitan
26
publikasi ilmiah (media cetak dan website)”. Sebagai lembaga penelitian sosial ekonomi dan analisis kebijakan pertanian, PSE-KP berkewajiban untuk mempublikasikan hasil kegiatan penelitian dan analisisnya kepada publik atau pengguna. Publikasi dinilai sangat efektif dalam penyebarluasan hasil penelitian karena dapat mencapai sasaran secara luas dan memungkinkan untuk dibaca dan ditelaah secara berulang-ulang. Berdasarkan kinerja kegiatan publikasi ilmiah di lingkup PSEKP hingga bulan Desember 2011, maka sasaran 7 telah dapat dicapai “20 penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website)” atau dengan kata lain terealisasi lebih dari 100 persen. Rincian realisasi kegiatan publikasi pada tahun anggaran 2011 pada PSEKP sebagai berikut: 1. Jurnal Agro Ekonomi : terbit 2 kali, yakni JAE Volume 28, Nomor 2, Oktober 2010 yang diterbitkan oleh PSE-KP pada tahun 2011 dan JAE Vol. 29 No.1, Mei 2011 2. Forum Agro Ekonomi : terbit 2 kali, yakni FAE Vol. 29 No.1, Juli 2011 dan FAE. Vol 29 No.2, Desember 2011 3. Analisis Kebijakan Pertanian: terbit 4 kali, yakni AKP Vol. 9 No.1, Maret 2011, AKP. Vol. 9 No.2, Juni 2011, AKP Vol. 9 No. 3, September 2011 dan AKP Vol. 9 No. 3, September 2011 4. Working Paper (WP): Tahun 2011 PSEKP menerbitkan Working Paper 2 kali, yakni WP No. 104 dan 105 5. Prosiding: terbit 1 kali, yakni Prosiding Seminar Nasional ”Era Baru Pembangunan Pertanian : Strategi Mengatasi Masalah Pangan, Bioenergi dan Perubahan Iklim”. 6. Newsletter: terbit 4 kali, yakni Newsletter Vol. 5 No. 1 Maret 2011, Vol. 5 No. 2 Juni 2011, Vol. 5 No. 3 September 2011, dan Vol. 5 No. 4, Desember 2011 7. Leaflet: 4 topik, judul leaflet yang diterbitkan PSEKP Tahun 2011 adalah: a. Indonesian Center for Agricultural Socio Economic and Policy Studies (ICASEPS) b. Akselerasi Sistem Inovasi Teknologi Pengolahan Hasil dan Alsintan Dalam Rangka Mendukung Ketahanan Pangan c. Pengembangan Asuransi Usahatani Padi untuk Menanggulangi Risiko Kerugian Akibat Banjir, Kekeringan dan Hama Penyakit d. Seminar Nasional: Petani dan Pembangunan Pertanian
27
8. Booklet: topiknya Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian/Indonesian Center for Agricultural Socio Economic and Policy Studies (versi Indonesia – English) 9. Website
PSEKP:
situs
PSEKP
dengan
alamat
sebagai
berikut:
http://www.pse.litbang.deptan.go.id. Website ini telah on line dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat maupun stakeholders yang membutuhkan data dan informasi mengenai kegiatan PSE-KP selama 24 jam. Situs atau Website tersebut juga menjadi sarana komunikasi hubungan kerja antara PSE-KP dengan institusi lainnya, baik di dalam negeri maupun di luar negeri
Berdasarkan uraian kinerja di atas bahwa realisasi sasaran yang dicapai PSEKP sampai akhir tahun 2011 menunjukkan bahwa secara umum seluruh sasaran yang ditetapkan oleh PSEKP tersebut telah dapat dicapai dengan baik. Keberhasilan pencapaian sasaran ini disebabkan oleh pelaksanaan kegiatan dilengkapi dengan materi penelitian, seperti proposal operasional, juklak, outline penelitian, serta kuesioner untuk pengumpulan data primer maupun daftar data sekunder yang dibutuhkan untuk menjawab tujuan penelitian. Namun demikian, dalam pelaksanaan kegiatan penelitian, keberhasilan penelitian tidak terlepas dari berbagai pengaruh faktor lingkungan, baik lingkungan eksternal maupun internal. Hambatan, kendala, dan beberapa permasalahan yang dihadapi pada saat dilakukannya penelitian dapat mempengaruhi kinerja PSEKP tahun 2011. Faktor Pendukung Keberhasilan Beberapa faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan penelitian tersebut adalah: a) Adanya monitoring dan evaluasi kegiatan penelitian yang dilakukan sejak tahap perencanaan, pelaksanaan hingga tahap akhir, termasuk diseminasi hasil penelitian sehingga ada kontrol/pengawasan dalam setiap tahapan kegiatan penelitian. Dengan demikian bila terjadi permasalahan-permasalahan, baik di lapang maupun dalam proses pengolahan data, dapat segera dilakukan antisipasi penanggulangannya. b) Dukungan dan koordinasi manajemen penelitian, baik aspek pelayanan keuangan, pengolahan data, perpustakaan, publikasi, dan sarana penelitian. Sarana kegiatan penelitian yang telah tersedia dengan baik dalam mendukung kegiatan penelitian sosial ekonomi dan kebijakan pertanian, seperti fasilitas komputer, jaringan internet, ruangan ber-AC, perpustakaan, sarana kendaraan, dan lain-lain.
28
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan kegiatan penelitian antara lain adalah telah terjalinnya komunikasi dan koordinasi antara PSEKP dengan instansi terkait, baik di lingkup Kementerian Pertanian, seperti: Direktorat Jenderal, maupun instansi di luar Kementerian Pertanian, seperti Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Perdagangan, Asosiasi berbagai komoditas, Perguruan Tinggi, bahkan dengan instansi luar negeri, seperti IFPRI, ACIAR, IDRC, ADB, JICA dan FAO. Hal ini memudahkan dalam pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Hambatan dan kendala Beberapa hambatan dan kendala terkait pelaksanaan kegiatan penelitian tahun 2011, antara lain: (1) Penumpukan kegiatan pengolahan data penelitian pada waktu bersamaan, baik penelitian yang sumber dananya dari APBN/DIPA dan penelitian kerjasama lainnya, sementara SDM entri data dan pengolahan data relatif terbatas; (2) Adanya revisi penganggaran menyebabkan kegiatan penelitian menjadi terhambat dan perlu penyesuaian terhadap perubahan anggaran tersebut; dan (3) Adanya keterlambatan peneliti dalam menyerahkan kuesioner serta tingkat validasi data kuesioner yang bervariasi, baik kurang akurat dalam pengisian kuesionernya atau kesalahan entri data (human error). Hal ini menjadi salah satu faktor penghambat penulisan pelaporan kurang tepat waktu. Permasalahan Permasalahan yang sering ditemukan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan penelitian PSEKP adalah validitas dan kelengkapan data serta informasi di daerah kurang baik seiring dengan adanya era otonomi daerah dan pemekaran wilayah. Padahal penelitian sosial ekonomi pertanian disamping menggunakan data primer juga mengandalkan data sekunder. Beberapa informan di daerah menyatakan bahwa sejak adanya era otonomi daerah, seluruh pendataan ada di tingkat kabupaten. Beberapa dinas di tingkat kabupaten mengirimkan data-datanya ke dinas tingkat provinsi, namun karena tidak seluruh dinas kabupaten mengirimkan data-datanya, maka dinas di provinsi kesulitan melakukan rekap data untuk keseluruhan dinas kabupaten yang menjadi wilayahnya. Pada beberapa kasus, kadang pengumpulan data di dinas tingkat kabupaten tidak dilakukan dengan baik, tampaknya mereka kurang memahami pentingnya pengumpulan data dengan baik. Seringkali peneliti merasakan kesulitan untuk memperoleh data sekunder tersebut, apalagi data sekunder yang diharapkan merupakan data series beberapa tahun terakhir. Langkah-langkah inisiatif yang diambil Upaya untuk mengatasi kendala, hambatan, dan permasalahan dalam pelaksanaan penelitian, sebagai berikut: (a) Terkait dengan penumpukan kegiatan pengolahan data pada bulan-bulan tertentu, maka proses input data dan pengolahan data menggunakan sistem
29
FIFO (First In First Out) sehingga tercipta kelancaran dalam kegiatan pelayanan penelitian; (b) Meningkatkan akurasi dan kualitas entri data yang lebih akurat, dan (c) Untuk mengatasi permasalahan data dan informasi yang akurat di tingkat lapangan, tim peneliti umumnya melakukan pencarian data-data dari sumber-sumber lain yang terkait.
3.3. AKUNTABILITAS KEUANGAN Pencapaian kinerja akuntabilitas bidang keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian pada umumnya cukup berhasil dalam mencapai sasaran dengan baik. Anggaran PSE-KP tahun 2011 disusun berdasarkan variabel jenis pengeluaran dan variabel kegiatan. Variabel jenis pengeluaran dibedakan menurut belanja pegawai, belanja barang, dan belanja modal. Sedangkan variabel kegiatan dibedakan menurut jenis kegiatan, yakni: Kegiatan utama mencakup Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, serta kegiatan Penunjang yang mencakup: (a) Pengelolaan gaji, honorarium, dan tunjangan; (b) Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran; (c) Pelayanan publik atau birokrasi, dan (d) Perawatan sarana. Total pagu anggaran PSE-KP dalam DIPA TA. 2011 adalah Rp. 18,205,000.000 yang merupakan RM, sementara total anggaran hibah luar negeri adalah Rp. 6,530,465,000. Perkembangan pelaksanaan keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian TA. 2011 per 31 Desember 2011 secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4, dan 5. Tampak bahwa pada anggaran yang merupakan RM, realisasi capaian fisik secara total mencapai 95.37 persen, terdiri dari pengeluaran untuk belanja pegawai yang sudah direalisasikan yakni Rp. 9,592,379,870 (101.04%) dan belanja barang yang sudah direalisasikan yaitu Rp. 7,140,831,813 (88.90%). Sedangkan untuk belanja modal sudah terealisasi sebesar Rp. 629,111,200 (92.70%). Pagu untuk belanja modal sebelum revisi sebesar Rp. 733,610,000 dan sesudah revisi menjadi Rp. 678,622,000. Revisi pagu anggaran tersebut mulai berlaku sejak Bulan September 2011. Perubahan tersebut dialihkan untuk pagu anggaran belanja barang yang sebelumnya sebesar Rp. 7,977,890,000 menjadi Rp. 8,032.878.000. Dengan demikian anggaran yang bersumber pada RM, masih tersisa per 31 Desember 2011 adalah
Rp. 842,677,117 (4.63%).
Sedangkan anggaran yang bersumber dari hibah luar negeri, realiasai capaian fisik secara total mencapai 98.52 persen, terdiri dari pengeluaran untuk belanja barang yang sudah direalisasikan sebesar Rp. 6,417,301,935 (98,52%) dan untuk belanja modal yang sudah direalisasikan sebesar Rp. 16,600.000 (100%). Dengan demikian anggaran yang bersumber dari hibah luar negeri yang masih tersisa per 31 Desember 2011 adalah Rp. 96,363,065 (1,48%). Namun apabila secara total (RM+Hibah Luar Negeri), realisasi
30
capaian fisik secara total yang sudah direalisasikan adalah 96,20 persen. Dengan demikian sisa anggaran per 31 Desember 2011 adalah Rp. 939,040,182 (3,80%). Perkembangan Pelaksanaan Keuangan Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian TA. 2011 per 31 Desember 2011 menunjukkan bahwa capaian fisik baru mencapai 96,20 persen, demikian pula dengan capaian serapan keuangan juga baru mencapai 96,20 persen (Tabel 7 dan 8). Sementara untuk kegiatan penelitian dan pengembangan bidang sosial ekonomi, capaian kegiatannya baru terserap Rp. 3.152.302.757 (91,63 %) dari Rp. 3.440.188.000 anggaran yang direncanakan. Capaian serapan tersebut karena terkendala oleh keterbatasan waktu pelaksanaan.
31
Tabel 7. Perkembangan Pelaksanaan DIPA , Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun Anggaran 2011, Per 31 Desember 2011. No.
Jenis Pengeluaran
Pagu Dalam DIPA ( Rp. )
Keuangan Target ( Rp. )
Fisik Target Realisasi Fisik ( % ) Fisik ( % )
( Rp. )
101.04
100.00
101.04
(98,879,870)
(1.04)
88.90
100.00
88.90
892,046,187
11.10
Realisasi (%)
( Rp. )
9,592,379,870
(%)
Sisa Anggaran (%)
1
Belanja Pegawai (RM)
9,493,500,000
9,493,500,000
100.00
2
Belanja Barang(RM)
8,032,878,000
8,032,878,000
100.00
3
Belanja Barang (Hibah Luar Negeri)
6,513,665,000
6,513,665,000
100.00
6,417,301,935
98.52
100.00
98.52
96,363,065
1.48
4
Belanja Modal (RM)
678,622,000
678,622,000
100.00
629,111,200
92.70
100.00
92.70
49,510,800
7.30
5
Belanja Modal (Hibah Luar Negeri)
16,800,000
16,800,000
100.00
16,800,000
100.00
100.00
100.00
TOTAL (RM)
18,205,000,000
18,205,000,000
100.00
17,362,322,883
95.37
100.00
95.37
842,677,117
4.63
TOTAL HIBAH LUAR NEGERI
6,530,465,000
6,530,465,000
100.00
6,434,101,935
98.52
100.00
98.52
96,363,065
1.48
TOTAL
24,735,465,000
24,735,465,000
100.00
23,796,424,818
96.20
100.00
96.20
939,040,182
3.80
7,140,831,813
-
-
Keuangan 2011 : Monev : Realisasi Desember 2011
Bogor, 31 Desember 2011 Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan
32
Tabel 8. Realisasi Anggaran Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Per 31 Desember 2011
KODE
KEGIATAN/SUB KEGIATAN/JENIS
JUMLAH BIAYA
BELANJA/RINCIAN BELANJA
(1)
(2)
Realisasi Bulan ini
Target
Realisasi sd Bln Yg Lalu
Rupiah
%
Rupiah
(5)
(8)
(9)
11,130,127,000
11,130,127,000
100
1,062,598,344
Realisasi sd Bulan ini
Sisa Anggaran
%
Rupiah
%
Rupiah
%
Rupiah
%
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
9.55
10,038,940,022
90.20
11,101,538,366
99.74
28,588,634
0.26
1803.01
Layanan Perkantoran
1803.02
Laporan Penguatan dan
959,171,000
959,171,000
100
124,499,000
12.98
749,449,900
78.14
873,948,900
91.12
85,222,100
8.88
1803.03
Laporan Perencanaan dan
450,199,000
450,199,000
100
88,442,500
19.65
282,357,690
62.72
370,800,190
82.36
79,398,810
17.64
1803.04
Laporan Monitoring dan Evaluasi
270,550,000
270,550,000
100
80,953,000
29.92
185,232,000
68.46
266,185,000
98.39
4,365,000
1.61
1803.05
Laporan Diseminasi Hasil
1,224,643,000
1,224,643,000
100
280,495,500
22.9
637,095,000
52.02
917,590,500
74.93
307,052,500
25.07
1803.06
Laporan Pengembangan
51,500,000
51,500,000
100
360,000
0.7
50,485,970
98.03
50,845,970
98.73
654,030
1.27
1803.08
Sarana dan Prasarana
63,000,000
63,000,000
100
-
-
60,700,000
96.35
60,700,000
96.35
2,300,000
3.65
1803.09
Rumusan alternatif kebijakan
9,953,853,000
9,953,853,000
100
6,989,556,166
70.22
2,580,048,527
25.88
9,569,604,693
96.14
384,248,307
3.86
1803.10
Peralatan
283,582,000
283,582,000
100
16,800,000
5.92
252,732,200
94.73
269,532,200
95.05
14,049,800
4.95
1803.11
Kendaraan
316,840,000
316,840,000
100
-
-
300,000,000
94.69
300,000,000
94.69
16,840,000
5.31
1803.12
Pengadaan Buku Perpustakaan
32,000,000
32,000,000
100
-
-
15,679,000
49.00
15,679,000
49
16,321,000
51
24,735,465,000
24,735,465,000
100
8,643,704,510
34.94458
15,152,720,309
61.26
23,796,424,819
96.20
939,040,181
3.80
33
Selanjutnya rincian keuangan dilihat menurut penetapan sasaran pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian tahun 2011, maka rencana dan realisasi keuangan menurut sasaran tersebut dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Target dan Realisasi Anggaran Menurut Sasaran dan Program Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011. No. 1.
2.
3.
4.
Sasaran
Program
Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan: (a) Kebijakan ekonomi 1.1. Program Pengkajian makro dan perKebijakan Penguatan dan dagangan multi-lateral, Perlindungan Usaha regional dan bilateral; Pertanian (b) Pengelolaan sosial 1.2. Program Pengkajian ekonomi sumberdaya Kebijakan Sumberdaya pertanian, ketahanan Alam, Infrastruktur dan pangan dan Investasi Pertanian pengentasan kemiskinan Jumlah Sasaran 1 Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan indikator pembangunan pertanian dan pedesaan, 2010 – 2014
Pengkajian Kebijakan Kelembagaan dan Regulasi Pertanian
3.1. Program Pengkajian Kebijakan Ekonomi Makro, Ketahanan Pangan, Pengentasan Kemiskinan dan Pembangunan Pedesaan 3.2. Program Penelitian Dinamika Ekonomi Pertanian dan Pedesaan Jumlah Sasaran 3 Terciptanya beberapa Evaluasi Tanggap Cepat paket alternatif Atas Isu Kebijakan Aktual rekomendasi kebijakan dan program pertanian dan pedesaan Jumlah
Pagu Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
%
438.210.000
409.416.400
93,43
1.312.119.000
1.208.580.845
92,11
1.750.329.000
1.617.997.245
92,44
205.780.000
192.107.425
93,36
703.880.000
651.032.150
92,49
382.069.000
374.917.650
1.085.949.000 398.130.000
1.025.949.800 316.248.287
94,74 79,43
3.440.188.000
3.152.302.757
91,63
98,13
34
Anggaran keuangan pada tabel 9 tersebut merupakan anggaran yang digunakan untuk kegiatan utama penelitian dalam mencapai sasaran yang terkait dengan tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian. Total anggaran yang terkait dengan program utama Badan Litbang Pertanian yang diselenggarakan di PSEKP, yakni: Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian, Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) dan Terpublikasinya hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian dalam mendukung progran pembangunan pertanian dapat dilihat secara lengkap pada tabel 10.
Tabel 10. Target dan Realisasi Anggaran Program Utama Badan Litbang Pertanian Dengan Anggaran Menurut Sasaran pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011. Kode Program 09
09
05
Program Utama Badan Litbang Pertanian Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) Terpublikasinya hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan pertanian dalam mendukung progran pembangunan pertanian
Pagu Anggaran (Rp)
Realisasi (Rp)
Persentase (%)
3,440,188,000
3,152,302
91.63
6,565,165,000
6,564,510,970
99.99
1,224,643,000
917,590,000
74.93
Di sisi lain, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian tahun 2011 hanya diperoleh dari penerimaan umum, yakni Rp 1,144,154,460, sedangkan PNBP dari penerimaan fungsional tidak ada (Tabel 11). Hal ini disebabkan keluaran kegiatan penelitian PSEKP tidak bersifat teknis, namun berupa rekomendasi kebijakan yang bersifat intangible dan ditujukan bagi stakeholder/pemangku kepentingan utama, yakni pimpinan Kementerian Pertanian. Selain itu, asset PSEKP yang dapat menjadi sumber penerimaan PNBP juga terbatas. Dalam hal akuntabilitas keuangan, LAKIP ini baru dapat menginformasikan realisasi penyerapan anggaran dan belum menginformasikan adanya efisiensi penggunaan sumberdaya. Hal ini karena adanya kendala sampai saat ini sistem penganggaran yang ada belum sepenuhnya berbasis kinerja, sehingga salah satu komponen untuk mengukur efisiensi, yaitu standar analisis biaya belum ditetapkan oleh instansi yang berwenang.
35
Tabel 11. Capaian PNBP Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Tahun 2011, bersumber dari Penerimaan Umum NO
1
PERKIRAAN
KODE MAK
URAIAN MAK
2
3
PENERIMAAN
PENYETORAN
TARGET
S/D bulan
PENERIMAAN
lalu
bulan ini
Jumlah
S/D bulan lalu
bulan ini
SISA TARGET
4
5
6
7
8
9
Jumlah
TARGET
PENERIMAAN
%
11
12
PENERIMAAN UMUM 1
423141
Pendapatan Sewa Rumah Dinas
0
2,571,690
1,028,676
3,600,366
2,571,690
1,028,676
3,600,366
-3,600,366
0.00
2
423129
Pendapatan Penjualan Aset Lainnya yang Dihapuskan
0
42,050,000
0
42,050,000
42,050,000
0
42,050,000
-42,050,000
0.00
3
423221
Pendapatan Jasa Lembaga Keuangan (Jasa Giro)
0
0
0
0
0
0
0
0
0.00
4
423142
0
900,000
600,000
1,500,000
900,000
600,000
1,500,000
-1,500,000
0.00
5
423752
Pendapatan Sewa Bangunan Penerimaan Denda Keterlambatan Penyelesaian Pek.Pemerintah
0
1,593,500
0
1,593,500
1,593,500
0
1,593,500
-1,593,500
0.00
8
423911
Penerimaan Kembali Belanja Pegawai TAYL
0
40,559,343
0
40,559,343
40,559,343
0
40,559,343
-40,559,343
0.00
423913
Penerimaan Kembali Belanja Lainnya RM TAYL
0
1,056,479,927
0
1,056,479,927
1,056,479,927
0
1,056,479,927
-1,056,479,927
0.00
423922
Pendapatan Pelunasan Ganti Rugi atas Kerugian Negara
0
0
0
0
0
0
0
0
1,144,154,460
1,628,676
1,145,783,136
1,144,154,460
1,628,676
1,145,783,136
-1,145,783,136
0.00
0
0
0
0
0
0
0
0
0.00
0
0
0
0
0
0
0
0
0.00
1,144,154,460
1,628,676
1,145,783,136
1,144,154,460
1,628,676
1,145,783,136
(1,145,783,136)
0.00
Jumlah Penerimaan Umum Penerimaan Fungsional 1
423216
Pendapatan Jasa Tenaga, Pekerjaan, Informasi, Pelatihan, Teknologi, Pendapatan BPN, Pendapatan DJBC Jumlah Penerimaan Fungsional Jumlah Umum + Fungsional
-
*) Bilan bertanda - (minus) berarti realisasi lebih besar dari target/estimasi
36
IV. PENUTUP
Penilaian kinerja PSEKP pada tahun 2011 mengacu pada Renstra PSEKP Tahun 2010 – 2014 yang sesuai dengan platform pembangunan pertanian. Berdasarkan hasil evaluasi kinerja yang telah dilakukan, secara umum dapat disimpulkan bahwa kinerja PSEKP T.A. 2011 cukup baik. Hal ini ditunjukkan dari pencapaian indikator kinerja kegiatan penelitian PSEKP tahun 2011, terutama indikator masukan (input) dan keluaran/output, yang umumnya berupa rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian dan telah terealisir sesuai dengan target atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kegiatan yang direncanakan telah dapat dilaksanakan dengan baik. Untuk indikator outcome belum dapat diukur karena hasil kegiatan PSEKP, yakni dimanfaatkannya rekomendasi kebijakan pembangunan pertanian bagi stakeholder memerlukan kajian secara khusus untuk menelaah hal tersebut. Manfaat dan dampak penelitian sosial ekonomi pertanian umumnya akan dapat dirasakan dalam jangka panjang karena keluaran (output) penelitian sosial ekonomi pertanian tersebut kebanyakan bersifat intangible (teknologi yang tidak dapat dilihat secara fisik). Keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian pada tahun 2011, pada dasarnya didukung oleh ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan penelitian, koordinasi yang baik antara pihak manajemen, tim peneliti, dan staf penunjang. Namun demikian, keberhasilan pelaksanaan kegiatan penelitian tersebut tidak terlepas dari hambatan dan permasalahan, terutama terkait penumpukan proses entry dan pengolahan data di tengah dan akhir tahun karena proses entry dan pengolahan data tersebut dilakukan secara bersamaan oleh tim penelitian dalam kurun waktu yang sempit, sementara ketersediaan SDM relatif terbatas. Namun demikian permasalahan tersebut telah dapat di atasi dengan menggunakan sistem FIFO (First In First Out) dan menambah jam kerja. Agar penelitian PSEKP dapat dimanfaatkan oleh stakeholders, maka dalam proses merancang penelitian selalu dilakukan koordinasi dengan dengan Ditjen Teknis Lingkup Departemen Pertanian. Hal ini merupakan salah satu upaya untuk sinkronisasi topik penelitian/pengkajian, dengan demikian keluaran penelitian/pengkajian PSEKP lebih sesuai dengan kebutuhan penggunanya, terutama bagi pengambil kebijakan.
37
Lampiran 1. INDIKATOR KEGIATAN UTAMA PSEKP
No 1
SASARAN Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian
URAIAN IKU Jumlah rekomendasi kebijakan terkait tentang penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian Jumlah rekomendasi kebijakan terkait tentang pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian Jumlah rekomendasi kebijakan terkait tentang pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklum usaha yang kondusifrekomendasi kebijakan terkait Jumlah tentang makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika pembangunan ekonomi pertanian & perdesaan Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual JUMLAH REKOMENDASI KEBIJAKAN
2
Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri)
Jumlah jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri)
Terpublikasikannya hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan dalam mendukung program pembangunan pertanian
Jumlah penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website)
2010
TARGET CAPAIAN 2011 2012 2013
2014
2
2
2
3
3
2
3
2
3
3
1
1
2
3
3
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
4
3
3
3
3
12
12
12
15
15
10
8
8
8
8
16
18
20
20
20
3
Lampiran 2a. KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN JALAN RAGUNAN NO 29 PASARMINGGU JAKARTA 12540 KOTAK POS 76 PSM TELEPON (021) 7806202, FAKSIMILI (021) 7800644 WEBSITE: www.litbang.deptan.go.id, e-mail:
[email protected] CERTIFICATE NO 09/QM/170
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2011 PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Jabatan
: Dr. Handewi Purwati Saliem : Kepala Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian
Selanjutnya disebut pihak pertama Nama : Dr. Haryono Jabatan : Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Selaku atasan langsung pihak pertama Selanjutnya disebut pihak kedua Pihak pertama pada tahun 2011 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab pihak pertama. Pihak kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Pihak Kedua,
Bogor, Februari 2011 Pihak Pertama,
Dr. Haryono NIP. 19560516 198103 1 002
Dr. Handewi Purwati Saliem NIP. 19570604 198103 2 001
PENETAPAN KINERJA Unit Kerja : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Badan Litbang Pertanian Tahun : 2011 Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
(1)
(2)
(3)
1 Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian
a Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian b Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian c Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif d Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian e Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika pembangunan ekonomi pertanian & perdesaan f Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual
2 rekomendasi kebijakan 3 rekomendasi kebijakan 1 rekomendasi kebijakan 2 rekomendasi kebijakan 1 rekomendasi kebijakan 3 rekomendasi kebijakan
2 Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian
Jumlah jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri)
8 kerjasama penelitian
3 Terpublikasikannya hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan dalam mendukung program pembangunan pertanian
Jumlah penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website)
18 penerbitan publikasi cetak dan website
Jumlah Anggaran Kegiatan Penelitian/Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian : Rp. 18.205.000.000 Kepala Badan Litbang Pertanian
Bogor, Januari 2011 Kepala Pusat
Dr. Haryono NIP. 19560516 198103 1 002
Dr. Handewi Purwati Saliem NIP. 19570604 198103 2 001
Lampiran 3.
RENCANA KINERJA TAHUNAN Unit Kerja : Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Badan Litbang Pertanian Tahun : 2011 Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
(1)
(2)
(3)
1 Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian
a Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian b Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian c Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklum usaha yang kondusif d Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian e Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika pembangunan ekonomi pertanian & perdesaan f Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual
2 rekomendasi kebijakan 3 rekomendasi kebijakan 1 rekomendasi kebijakan 2 rekomendasi kebijakan 1 rekomendasi kebijakan 3 rekomendasi kebijakan
2 Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian
Jumlah jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri)
8 kerjasama penelitian
3 Terpublikasikannya hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan dalam mendukung program pembangunan pertanian
Jumlah penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website)
18 penerbitan publikasi cetak dan website
Jumlah Anggaran Kegiatan Penelitian/Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian : Rp. 18.205.000.000 Kepala Badan Litbang Pertanian
Bogor, Desember 2010 Kepala Pusat
Dr. Haryono NIP. 19560516 198103 1 002
Dr. Handewi Purwati Saliem NIP. 19570604 198103 2 001
Lampiran 4. PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN TAHUN 2011 INSTANSI: PUSAT SOSIAL EKONOMI DAN KEBIJAKAN PERTANIAN No.
1
2 3
4
Indikator Sasaran
Sasaran Strategis Tersedianya rekomendasi kebijakan pertanian bagi stakeholder dalam rangka pembangunan pertanian: Terwujudnya sistem pengetahuan, data dan informasi serta analisis yang berkaitan dengan: (a) Kebijakan ekonomi makro dan perdagangan multilateral, regional dan bilateral (b) Pengelolaan sosial ekonomi sumberdaya pertanian, ketahanan pangan dan pengentasan kemiskinan Terciptanya beberapa model kelembagaan penerapan teknologi dan agribisnis Terwujudnya proyeksi permintaan dan penawaran komoditas pertanian utama dan indikator pembangunan pertanian dan pedesaan, 2010-2014 Terciptanya beberapa paket alternatif rekomendasi kebijakan dan program pertanian dan pedesaan
6
7
Terwujudnya jalinan kerjasama penelitian Terwujudnya kapasitas dan profesionalisme sumberdaya manusia, kualitas dan ketersediaan sarana/prasarana (manajemen kantor)
Terpublikasikannya hasil analisis sosial ekonomi dan kebijakan dalam mendukung program pembangunan pertanian
Realisasi
Presentase Realisasi
A Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan penguatan daya saing dan perlindungan usaha pertanian
2 rekomendasi kebijakan
2 rekomendasi kebijakan
100%
B Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengelolaan sumberdaya pertanian dan pembangunan infrastruktur pertanian
3 rekomendasi kebijakan
200%
C Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan pengembangan kelembagaan dan peraturan mendorong iklim usaha yang kondusif
1 rekomendasi kebijakan
3 rekomendasi kebijakan + 3 rekom. penelitian baru tentang MKRPL dan Diversifikasi Pangan 1 rekomendasi kebijakan
D Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan makro ekonomi yang mendorong pertumbuhan sektor pertanian E Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan dinamika pembangunan ekonomi pertanian dan perdesaan F Jumlah rekomendasi kebijakan terkait dengan isu-isu kebijakan aktual
2 rekomendasi kebijakan
2 rekomendasi kebijakan
100%
1 rekomendasi kebijakan
1 rekomendasi kebijakan
100%
3 rekomendasi kebijakan
3 rekomendasi kebijakan
100%
JUMLAH REKOMENDASI KEBIJAKAN 5
Rencana Tingkat Capaian (Target)
Jumlah jalinan kerjasama penelitian (dalam dan luar negeri) a b c d e f g h i j
Layanan Perkantoran (Eks 0001 dan 0002) Laporan Penguatan dan Pengelolaan Satker Laporan Perencanaan dan Anggaran Laporan Monitoring dan Evaluasi Laporan Diseminasi Hasil Penelitian Laporan Pengembangan Kerjasama Sarana dan Prasarana Peralatan Kendaraan Pengadaan Buku
Jumlah penerbitan publikasi ilmiah (media cetak dan website)
12
15
100%
117%
8 kerjasama penelitian
10 kerjasama penelitian
100%
12 Bulan Layanan 1 Laporan 2 Laporan 1 Laporan 5 Laporan 1 Laporan 26 unit 36 unit 1 unit 94 buah
12 Bulan Layanan 1 Laporan 2 Laporan 1 Laporan 5 Laporan 1 Laporan 26 unit 36 unit 1 unit 94 buah
100%
18 penerbitan publikasi cetak dan website
20 penerbitan publikasi cetak dan website
100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Keterangan
Lampiran 5. Status Kegiatan Kerjasama Penelitian PSEKP (Dalam dan Luar Negeri), per Desember 2011 No.
Judul Penelitian
I
Kegiatan On-Going (multiyears) Cost Effective Bio Security for Non Industrial Commercial Poultry Production in Indonesia (AH/2006/169)
1
2
Plausible Futures for Economic Development and Structural Adjustment in Indonesia Impact and Policy Implications for the Asia – Pacific Regions.
Sponsor/ Sumber Dana
Jumlah Dana
Realisasi (%)
Jangka Waktu
Susunan Tim
Tujuan Kegiatan
Status Kegiatan
1. Data set biosecurity (Finish) 2. Tiga makalah di Prosiding UNE (Finish) 3. Conference AARES (7-18 Feb 2011) 4. Makalahmakalah lainnya 1. Tiga Paper 2. Policy brief 3. Training CGE (internal team)
ACIAR (No. Hibah: 70795701)
AUD $ 73,130/ 547.125.000,-
529.610.411 (96,80)
Jun 2008 – Jun 2012
1. Dr. Sri Hery Susilowati 2. Ir. Wahyuning K. Sejati, MSi
Analisis data serta rekomendasi kebijakan terkait aktivitas usahatani unggas dari sisi Biosekuritas
ACIAR – IFPRI No. HIbah: 71264001
AUD $ 78,830/ 709.470.000
237.670.450 (33,50%)
Jan 2009 – Des 2011
1. Dr. Budiman Hutabarat 2. Dr. Reni kustiari 3. Adi Setianto, SP 4. Ir. Muhammad Suryadi
Mengidentifikasi dan menganalisis daerah – daerah yang membutuhkan bantuan dengan memberikan opsi kebijakan alternatif kepada pemerintah serta meninjau kembali kebijakan yang terkait dengan pertanian dan posisi pertanian dalam pembangunan ekonomi dan perdesaan.
No.
Judul Penelitian
Sponsor/ Sumber Dana ACIAR, IFPRI No. Hibah: 70907101
3
Market for HighValue Commodities in Indonesia: Promoting Competi tiveness and inclusi veness (Contract No.2009X2151 ICA)
4.
Eco-Heakth Assess ment on Poultry Pro duction Clusters (PPCs) for The Liveli hood Improvement of Small Producers
IDRC
5.
Analisis Volatilitas Harga Komoditas Pangan Dalam rangka Peningkatan Efektifitas Kebijakan Stabilisasi Harga Pangan Pokok
DIPA Badan Litbang Pertanian
Jumlah Dana
Realisasi
Jangka Waktu
AUD $ 169,606/ 1.339.887.400,-
1.145.314.000 (85,48%)
Juni 2008 – Des 2011
2.612.096.896
65.592.600 (2,51%)
19 Juli – Des 2011
175.961.500
132.796.775 (75,47%)
Jan – Des 2011
Susunan Tim
Tujuan Kegiatan
Status Kegiatan
1. Dr. I Wayan Rusastra 2. Dr. Handewi P. S 3. Wahida, SP, MSi 4. Nur Khoiriyah A., STP, MSi 5. Ashari, SP, MP
Pengumpulan data di tingkat produsen dan konsumen untuk mengukur dampak globalisasi kebijakan perdagangan perdagangan internasional terhadap kemampuan usahatani skala kecil hortikultura
Survey Petani: Sampling Design dan survey konsumen
1. Dr. Nyak Ilham 2. Dr. Edi Basuno 3. Dr. Yusmichad Yusdja
(a) Menilai dampak PPCs pada status social ekonomi para produsen kecil (b) Mengetahui perubahan sikap, perilaku dan hubungan antar berbagai kelompok akibat perkem bangan PPCs terkait dengan munculnya penyakit. (c) Meningkatkan kapasitas pembuat kebijakan dan mengembangkan tekomendasi kebijakan dan praktek terbaik (Good Practices) (a) Hasil estimasi volatilitas harga pangan pokok di tingkat petani dan eceran; (b) Identifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi volatilitas harga pangan pokok di tingkat petani dan eceran; dan (c) Bahan rumusan rekomendasi yang tepat.
Pengumpulan primer sekunder
1, Adi Setyanto, SP 2. Prof. Dr. M. Husein Sswit 3. Dr. Sumaryanto 4. Dr. Bambang Prasetyo 5. Ir. Sugiarto, MP 6. Ir. Andi Askin 7. Muhamad Suryadi, SP
data dan
Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
No.
6
Judul Penelitian
Studi Kebutuhan Pengembangan Produk Olahan Pertanian Dalam Rangka Liberalisasi Perdagangan :
Sponsor/ Sumber Dana
Jumlah Dana
Realisasi
Jangka Waktu
DIPA Badan Litbang Pertanian
175.442.800
117.641.775 (67,05%)
Jan – Des 2011
Susunan Tim
1. Dr. Muchjidin Rachmat 2. Prayogo U Hadi, M.Ec 3. Ir. Rudy Sunarja Rivai, MS 4. Ir. Herman Supriyadi, MS 5. Sri Nuryanti, STP, MP 6. Ir. Roosganda Elizabeth, MSi Ir. Supadi
Tujuan Kegiatan
1.
2.
3.
Mengidentifikasi produk-produk olahan pertanian yang mempunyai prospek ekspor yang baik Mengidentifikasi faktor sosial ekonomi yang dapat mendorong pengembangan produk olahan komoditas Merumuskan rekomendasi kebijakan untuk pengembangan ekspor produk olahan
Status Kegiatan
Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
No.
Judul Penelitian
7
Peningkatan Kapabilitas Kelompok Tani Dalam Adaptasi Terhadap Perubahan Iklim
8.
Koordinasi Penyusunan Kebijakan Litbang Pertanian dan Koordinasi Pemanfaatan Sumberdaya Profesor Riset Badan Litbang Pertanian
Sponsor/ Sumber Dana DIPA Badan Litbang Pertanian
Jumlah Dana
Realisasi
Jangka Waktu
Susunan Tim
133.301.500
94.413.875 (70,83%)
Jan – Des 2011
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
DIPA Badan Litbang Pertanian
900.000.000
882.000.000 (98,00%)
Feb – Des 2011
1. Prof. Dr. M Husein Sawit
Ir. Wahyuning K Sejati, MS Dr. Tri Pranaji Dr. Bambang Irawan Ir. Saptana, MSi Ir. Sri Wahyuni, MS Ir. Adreng Purwoto, MS Drs. Chaerul Muslim
Tujuan Kegiatan
Status Kegiatan
Mengidentifikasi bentuk – bentuk adaptasi, faktor sosial budaya dan strategi peningkatan kapasitas serta merumuskan kebijakan akselerasi kemampuan kelompok tani dalam beradaptasi dengan perubahan iklim. 1. Menyiapkan rumusan/saran kebijakan serta policy brief berlandaskan pemikiran lintas disiplin ilmu/keahlian untuk pimpinan tertinggi Kementan 2. Menyusun “makalah khusus” berisi ide pemikiran yang komprehensif sesuai bidang keahlian yang kemudian diterbitkan dalam bentuk buku “Bunga RAmpai Profesor Riset Kementerian Pertanian” 3. Membimbing atau membina sedikitnya 2 orang peneliti muda (junior) di BPTP atau UK/UPT lingkup Badan Litbang Pertanian untuk menyiapkan makalah ilmiah yan galyak diterbitkan pada jurnal terakreditasi
Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
Sedang Berjalan
No.
Judul Penelitian
Sponsor/ Sumber Dana
Jumlah Dana
Realisasi
Jangka Waktu
Susunan Tim
Tujuan Kegiatan
4.
5.
6.
Melakukan kunujungan ke beberapa Balit/BPTP dalam tangka melaksanakan pembinaan ilmiah dan keprefesian (peneliti) dalam beberapa jenis forum (ceramah, stadium general, dan dialog) Memberi masukan bagi perumusan kebijakan untuk mendorong terwujudnya konsistensi dan keisnambungan program pembangunan pertanian jangka panjang, terutama program penelitian dan pengembangan pertanian Melaksanakan forum temu rembuk dan komunikasi antar professor riset dan/atau nara sumber undangan dalam rangka pertukaran ilmu pengetahuan (transfer of Knowledge) serta tata kelola FKPR yang efektif dan efisien
Status Kegiatan
No.
Judul Penelitian
9.
Penguasaan dan Fragmentasi Lahan Pertanian di Indonesia
10.
Dukungan Penelitian dalam Pelaksanaan UU No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Sponsor/ Sumber Dana DIPA Badan Litbang Pertanian
Jumlah Dana
Realisasi
Jangka Waktu
Susunan Tim
163.700.000
113.365.650(69,25%)
Janurai – Desember 2011
1. Dr. Sahat M Pasaribu
DIPA Badan Litbang Pertanian
342.200.000
262.215.150 (76,63%)
Januari – Desember 2011
1. Dr. Bambang Sayaka
Tujuan Kegiatan
1. Mengetahui factor-faktor yang memengaruhi terjadinya peru-bahan penguasaan lahan 2. Menganalisis gejala dan kecen-derungan melakukan fragmentasi lahan dengan kasus alih fungsi lahan 3. Mempelajari system bagi hasil dalam konteks penguataan dan fragmentasi lahan 4. Mendeskripsikan upayaupaya yang dapat dilakukan untuk memperluas lahan pertanian 5. Mengevaluasi efektivitas reforma agraria dengan penekanan pada sertifikasi lahan 1. Mengidentifikasi, menentukan criteria dan menetapkan lahan-lahan pertanian pangan yang ada serta lahan cadangan pertanian sebagai kawasan pertanian pangan berkelanjutan 2. Mengidentifikasi modal social dan kearifan local yang ada pada ma-syarakat dalam rangka memper-kuat upaya perlindungan kawasan pertanian pangan
Status Kegiatan
Sedang berjalan
Sedang berjalan
No.
Judul Penelitian
Sponsor/ Sumber Dana
Jumlah Dana
Realisasi
Jangka Waktu
Susunan Tim
Tujuan Kegiatan
berkelanjutan 3. Membangun criteria dan variable database yang diperlukan bagi system informasi dalam pengendalian perubahan fungsi lahan pertanian
Status Kegiatan