LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013
KATA PENGANTAR Pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam menunjang perekonomian Jawa Timur, hal ini dapat terlihat pada Data Dinamis Perekonomian Jawa Timur tahun 2014 yang menunjukkan bahwa sektor pertanian termasuk dalam 3 (tiga) sektor yang memberikan kontribusi terbesar tahun 2013 yaitu sebesar 14,91%. Sektor pertanian juga dihadapkan pada tantangan seiring perkembangan era globalisasi saat ini, sehingga pembangunan pertanian diharapkan dapat menghasilkan produk-produk pertanian yang berdaya saing tinggi, mampu mengembangkan pertumbuhan daerah serta pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu arah kebijakan pembangunan pertanian melalui program dan kegiatan saat ini disesuaikan dengan Rencana Strategis Tahun 2009-2014 dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan pertanian di Jawa Timur. Dalam rangka memenuhi akuntabilitas implementasi program dan kegiatan maka perlu dilakukan pengukuran kinerja terhadap pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2013 melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), untuk memberikan gambaran perkembangan pelaksanaan program dan kegiatan serta capaian sasaran strategis yang dilaksanakan pada Tahun 2013 yang merupakan capaian kinerja tahun ke-empat pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun sebagai bentuk tanggung jawab dalam akuntabilitas, tranparansi dan pencapaian kinerja yang mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2013. Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP) merupakan kewajiban sebagaimana diamanatkan dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor : 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( AKIP ) yang tata cara penyusunannya diatur dalam Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sebagai salah satu pelaksana Pemerintah Daerah memiliki kewajiban menyampaikan laporan tentang pelaksanaan tugas pokoknya secara teratur, jelas, serta tepat waktu yang diukur atas dasar penilaian capaian terhadap target Indikator Kinerja Utama (IKU) yang merupakan indikator keberhasilan pencapaian sasaran-sasaran strategis sebagaimana telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2013.
ii
Kami berharap Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dapat menjadi bahan evaluasi dan perencanaan pelaksanaan Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura ke depan, serta peningkatan kinerja bagi seluruh staf Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan program dan kegiatannya. Namun sangat disadari bahwa di dalam penyusunan Laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, sehingga kritik dan saran terhadap laporan ini sangat diharapkan untuk perbaikan ke depan.
Surabaya, Maret 2014 KEPALA DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR
Dr. Ir. Wibowo Ekoputro, MMT Pembina Utama Madya NIP. 19561130 198302 1 003
iii
DAFTAR ISI Halaman Pengantar ..................................................................................... ii Daftar Isi ...................................................................................... iv Daftar Tabel .................................................................................. vi Daftar Gambar............................................................................... viii Daftar Lampiran............................................................................. ix Ringkasan Eksekutif ....................................................................... x I.
Pendahuluan.......................................................................... 1.1 ...Latar Belakang ............................................................... 1.2 ...Dasar Hukum Penyusunan LAKIP .................................... 1.3 ...Tujuan .......................................................................... 1.4 ...Kedudukan, Tugas, dan Fungsi ........................................ 1.5 ...Struktur Organisasi ......................................................... 1.6 ...Gambaran Umum Dinas Pertanian ................................... 1.6.1 Potensi Sumber Daya Manusia Pertanian ................ 1.6.2 Potensi Tanaman Pangan dan Holtikultura .............. 1.7 ...Ruang Lingkup ...............................................................
1 1 3 5 5 6 7 7 9 11
II.
Perencanaan dan Perjanjian Kerja ........................................... 2.1 ...Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 2009-2014....................................... 2.1.1 Visi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 ....................................... 2.1.2 Misi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 ....................................... 2.1.3 Tujuan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur ........... 2.1.4 Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur ........... ... 2.2 ...Penetapan Kinerja .............................................................. 2.3 ...Upaya Mencapai Tujuan dan Sasaran ................................... 2.3.1 Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Holtikultura yang Bersumber APBD ....................... 2.3.2 Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Holtikultura yang bersumber APBN .............................
13
III. Akuntabilitas Kinerja ................................................................... 3.1 Pengukuran Kinerja Tahun 2013 .......................................... 3.2 Analisa Kinerja ...................................................................
16 17 17 18 19 23 27 27 28 29 29 32
iv
3.2.1 Peningkatan Penerapan Teknologi Budidaya yang Baik dan Ramah Lingkungan (Aman Bagi Pekerja, Aman Terhadap Lingkungan, dan Aman Konsumsi) .............. 3.2.2 Peningkatan Luas Panen (ha), Produksi (ton), Produktivitas (ku/ha) Tanaman Pangan dan Holtikultura di Jawa Timur .................................. 3.2.3 Peningkatan Penyediaan Benih Tanaman Pangan dan Holtikultura yang Bersertifikat dan Memenuhi Syarat Tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu dan harga) ..................................................................... 3.2.4 Peningkatan Kualitas Produk Tanaman Pangan dan Holtikultura yang Berdaya Guna Tinggi Untuk Mencukupi Pasar Domestik dan Ekspor .................... 3.3 Akuntabilitas Keuangan ....................................................... 3.4 Penghargaan yang Diterima Baik nasional Maupun Provinsi .... IV. Penutup ..................................................................................... 4.1 Kesimpulan ....................................................................... 4.2 Saran ...............................................................................
32 35
41 42 44 46 51 51 54
LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1. Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan ---------------
7
Tabel 2. Komposisi Pegawai Berdasarkan Kelompok Jabatan ----------------------
8
Tabel 3. Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan ----------------------
8
Tabel 4. Matrix Hubungan antara Misi dan Tujuan ----------------------------------
19
Tabel 5. Matriks Hubungan antara Tujuan Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Sasaran Strategis --------------- 20 Tabel 6. Sasaran Luas Areal Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan Good Agriculture Practices (GAP) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 --------------------------------------------------------------- 21 Tabel 7. Sasaran Luas Panen Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 ------------------------------------------------ 22 Tabel 8. Sasaran Produktivitas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 -------------------------------------- 22 Tabel 9. Sasaran Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 -------------------------------------- 22 Tabel 10. Sasaran Jumlah Produksi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Bersertifikat Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 ---------------- 22 Tabel 11. Sasaran Jumlah Produk Hortikultura yang Telah Menerapkan GAP dan Bersertifikat Prima 3 di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 ---------------------------------------------------------------- 23 Tabel 12. Penetapan Kinerja Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2013 ---------------------------- 24 Tabel 13. Target, Realisasi, dan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2013 --- 30
vi
Tabel 14. Capaian Luas Areal Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT), dan Good Agriculture Practices (GAP) Provinsi Jawa Timur ----------------------------------------------------- 32 Tabel 15. Capaian Kinerja Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur ------------------ 36 Tabel 16. Kontribusi Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur terhadap Nasional Tahun 2012-2013 ------------------------------------------------- 38 Tabel 17. Produksi Padi Provinsi Jawa Timur terhadap Provinsi Lain dan Nasional Tahun 2012-2013 ----------------------------------------------------------- 40 Tabel 18. Produksi Jagung Provinsi Jawa Timur terhadap Provinsi Lain da Nasional Tahun 2012-2013 ----------------------------------------------------------- 40 Tabel 19. Produksi Kedelai Provinsi Jawa Timur terhadap Provinsi Lain da Nasional Tahun 2012-2013 ----------------------------------------------------------- 41 Tabel 20. Capaian Jumlah Produksi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura Bersertifikat di Provinsi Jawa Timur ------------------------------------------- 42 Tabel 21. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Peningkatan Kualitas Produk Tanaman Pangan dan Hortikultura Yang Berdaya Guna Tinggi Untuk Mencukupi Pasar Domestik dan Ekspor di Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 --------- 43 Tabel 22. Perkembangan Keuangan (Inputs) Tahun 2012 --------------------------- 45
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.
Grafik Keuangan APBN dan APBD Tahun 2013 ------------------------ 46
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Lampiran II. MATRIKS RENSTRA DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2019 – 2014 Lampiran III. PENETAPAN KINERJA 2013 Lampiran IV. RENCANA KINERJA TAHUNAN 2013 Lampiran V. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2013 Lampiran VI. LAPORAN REALISASI PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013
ix
RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan laporan yang memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja sesuai dengan Penetapan Kinerja Tahun 2013, sekaligus merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dan bahan pengambilan keputusan dalam perencanaan tahun berikutnya. Penyusunan LAKIP mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan (SK) Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 mengenai Pedoman Penyusunan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur melaporkan kinerja selama pelaksanaan kegiatan pada tahun 2013 yang mengacu pada Rencana Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur tahun 2009-2014 dengan Visi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yaitu: “Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Berbasis Sumberdaya Lokal untuk Meningkatkan Kemandirian Pangan, Nilai Tambah dan Kesejahteraan Petani “. Visi tersebut dilaksanakan dalam bentuk Misi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, meliputi : 1) Mewujudkan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura yang berkelanjutan dan efisien serta berwawasan lingkungan; 2) Mewujudkan keseimbangan agroekosistem pertanian yang mendukung keberlanjutan peningkatan produksi dan produktivitas untuk meningkatkan kemandirian pangan; 3) Mewujudkan peningkatan produksi dan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura sebagai bahan baku industri. Untuk dapat mendukung pencapaian agenda pembangunan nasional dan tujuan pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura serta untuk mengedepankan peran pembangunan pertanian yang mampu mengakomodasi berbagai perkembangan dan kepentingan dalam mengantisipasi berbagai tantangan masa depan, maka Tujuan Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura ditetapkan sebagai berikut : 1) Mewujudkan sistem agribisnis tanaman
x
pangan dan hortikultura unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal; 2) Meningkatkan dan memantapkan swasembada berkelanjutan; 3) Meningkatkan nilai tambah produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura, pendapatan dan kesejahteraan petani. Sedangkan Indikator Kinerja untuk tercapainya Tujuan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur terukur dari : 1)
Tujuan 1 “Mewujudkan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal” : indikator kinerja tujuannya yaitu Luas areal pertanaman pangan dan hortikultura yang aman dari serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT);
2) Tujuan 2 “Meningkatkan dan memantapkan swasembada berkelanjutan” : indikator kinerja tujuannya, yaitu: a) pertumbuhan ekonomi subsektor tanaman bahan makanan; b) kontribusi nilai PDRB ADHB Subsektor tanaman bahan makanan terhadap PDRB ADHB Sektor Pertanian; c) Kontribusi nilai PDRB ADHB subsektor tanaman bahan makanan terhadap PDRB ADHB Jawa Timur. 3) Tujuan 3 “Meningkatkan nilai tambah produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura, pendapatan dan kesejahteraan petani” : indikator kinerja tujuannya, yaitu : Nilai Tukar Petani (NTP) subsektor tanaman pangan; b) Nilai Tukar Petani (NTP) subsektor hortikultura. Setelah Tujuan Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikutura diperlukan penetapan sasaran strategis untuk memberikan fokus pada penyusunan program, kegiatan, dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi tiap-tiap tahun dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran, dimana setiap indikator sasaran disertai dengan rencana tingkat capaian (target) masing-masing. Indikator Kinerja Utama berdasarkan sasaran strategis yang termuat dalam Rencana Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 sebagai komitmen untuk pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2013. Dengan berakhirnya pelaksanaan program/kegiatan dilakukan Pengukuran Kinerja terhadap sasaran strategis dengan capaian pada tahun 2013 sebagai berikut : 1.
Sasaran pertama, “Peningkatan penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan, dan aman konsumsi)”, yang dilaksanakan melalui kegiatan perluasan areal penanaman dengan penerapan teknologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) pada komoditi tanaman pangan tercapai seluas 5.905 ha atau 454,23% dari target yang ditetapkan seluas 1.300 ha, dan komoditi hortikultura tercapai seluas 605 ha atau
xi
16,37% dari target yang ditetapkan seluas 3.695 ha. Sasaran luas areal penanaman melalui penerapan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) tahun 2013 dengan komoditi padi tercapai 52,65 % atau seluas 366.605 ha dari target yang ditetapkan seluas 696.296 ha, untuk komoditi jagung tercapai 17,44 % atau seluas 25.130 ha dari target yang ditetapkan seluas 144.060 ha, dan untuk komoditi kedelai tercapai 78,41 % atau seluas 72.805 ha dari target yang ditetapkan seluas 92.854 ha, jadi rata-rata dari prosentase capaian ketiga komoditi tersebut yaitu sebesar 49,5 %. Rendahnya capaian pada tahun 2013 yaitu ratarata capaian yang masih dibawah 50 % yaitu sebesar 49,5 % terhadap target yang telah ditetapkan dalam Renstra 2009-2014 menunjukkan perlunya upaya peningkatan penerapan tekonologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) di tahuntahun berikutnya mengingat melalui penerapan teknologi ini petani dapat menerapkan cara budidaya yang benar yang ramah lingkungan juga sekaligus dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman. Sedangkan luas areal penanaman yang menerapkan teknologi Good Agriculture Practices (GAP) untuk 2 komoditi, yaitu : buah-buahan tercapai 136,6 % atau seluas 22,5 ha dari target yang telah ditetapkan yaitu seluas 16,5 ha, sayuran tercapai 1.533,33 % atau seluas 11,5 ha dari target yang ditetapkan seluas 0,8 ha, jadi dari kedua komoditi tersebut didapat rata-rata prosentase capaian sebesar 834,84 % dari target yang telah ditetapkan. Prosentase capaian ini bisa dibilang cukup tinggi karena sudah diatas 100 % bahkan jauh melampaui dari target yang telah ditetapkan, mengingat penerapan teknologi Good Agriculture Practices (GAP) sangat penting bagi pengembangan hortikultura di Jawa Timur karena produktivitas komoditas hortikultura baik sayuran maupun buah-buahan mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Artinya komoditi hortikultura memang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi jika dibanding dengan komoditi tanaman pangan, tapi mengingat karakteristik komoditi hortikultura yang mudah rusak (busuk) dan tidak tahan lama sehingga petani tidak optimal dalam melakukan usaha tani hortikultura. Dengan adanya SOP dan penerapan GAP diharapkan semakin meningkatkan jumlah kebun yang teregristasi sehingga dapat meningkatkan produksi, produktivitas sekaligus mutu produk hortikultura di Jawa Timur.
xii
2.
Sasaran Kedua “Peningkatan luas panen (ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur”.
Luas panen untuk komoditi tanaman pangan dan hortikultura rata-rata mencapai 91,14 % yang termasuk tinggi jika dilihat permasalahan (isu strategis) pada sektor pertanian saat ini yaitu terjadinya konversi lahan dari pertanian ke non pertanian sebesar 160.378 ha. Terutama pada komoditi padi yang meningkat tajam dari Angka Tetap BPS Tahun 2012 yaitu seluas 61.302 ha, tercapai 107,17% atau 2.037.021 ha. Tetapi keadaan ini berbanding terbalik dengan 4 komoditi yang lain jagung, kedelai, sayuran, dan buahbuahan yang mengalami penurunan luas panen pada tahun 2013 jika dibanding dengan tahun 2012, yaitu untuk jagung tercapai 1.199.544 ha terjadi penurunan seluas 32.979 ha; kedelai tercapai seluas 210.618 ha terjadi penurunan seluas 10.197 ha; sayuran tercapai seluas 163.469 ha terjadi penurunan seluas 6.650 ha; buah-buahan tercapai seluas 146.899.713 ha terjadi penurunan seluas 2.241.523 ha.
Pada indikator sasaran produktivitas dari komoditi tanaman pangan dan hortikultura tersebut didapatkan untuk prosentase capaian produktivitas yang cukup tinggi tapi belum tercapai 100 %. Untuk komoditi padi meskipun luas panen mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya tapi mengalami angka penurunan sebesar 2,33 ku/ha jika dibandingkan dengan tahun 2012, demikian pula pada komoditi jagung, kedelai, sayuran, dan buah-buahan yang masing-masing mengalami penurunan produktivitas sebesar 3,05 ku/ha, 0,75 ku/ha, 1,17 ku/ha, dan 10,93 ku/ha jika dibandingkan dengan produktivitas tahun 2012.
Pada indikator sasaran produksi dapat dilihat bahwa terjadi penurunan produksi pada komoditi padi, jagung, kedelai, sayuran, dan buah-buahan. Untuk padi terjadi penurunan sebesar 149.365 ton pada tahun 2013 dibanding dengan tahun 2012. Hal ini sejalan dengan produktivitas pada tahun 2013 yang mengalami penurunan jika dibanding tahun 2012, tetapi berbalik dengan luas panen padi yang mengalami kenaikan pada tahun 2013. Komoditi kedelai juga mengalami penurunan sebesar 32.525 ton sama dengan produktivitas dan luas panen yang mengalami penurunan dibanding tahun 2012. Demikian pula untuk komoditi jagung yang mengalami penurunan produksi sebesar 534.342 ton. Untuk komoditi sayuran juga mengalami penurunan sebesar 47.974 ton pada tahun 2013 jika dibanding tahun 2012 yang sebanding dengan luas panen dan produktivitas yang juga mengalami penurunan.
xiii
Sedangkan untuk komoditi buah-buahan terjadi penurunan produksi sebesar 2.486.459 ton pada tahun 2013 dibanding tahun 2012. Demikian pula pada produktivitas dan luas panen yang mengalami penurunan pada tahun 2013 jika di banding data ATAP BPS tahun 2012. 3.
Sasaran strategis ketiga “ Peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga)” dengan melakukan kegiatan mengupayakan penyediaan jumlah benih tanaman pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat dengan capaian pada tahun 2013 komoditi padi sebanyak 59.484.99 ton atau 71,59 % dari target 83.094,19; Pada komoditi jagung tercapai sebesar 128,48% atau sebanyak 51.877,30 ton; Pada komoditi kedelai capaiannya terhitung rendah yaitu sebesar 27% atau sebesar 2.343,89 ton, terjadi penurunan
sebesar 4.772 ton dari tahun 2012 ke tahun 2013.
Sedangkan untuk komoditi hortikultura yaitu buah-buahan dan sayuran terjadi peningkatan dari tahun 2012 yaitu pada tahun 2013 tercapai
128,23% dan
170,88%. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dalam penetapan sasaran luas areal tanam yang terus meningkat dari tahun ke tahun maka penyediaan benih juga seharusnya direncanakan mengalami trend yang meningkat pula karena keberpihakan pemerintah kepada petani untuk meningkatkan ketersediaan benih bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat ditingkat petani. 4.
Sasaran strategis keempat “Peningkatan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura yang berdaya guna tinggi untuk mencukupi pasar domestik dan ekspor” dengan indikator kinerja utama yaitu jumlah produk tanaman pangan dan hortikultura yang telah menerapkan Good Agriculture Practices (GAP) dan telah bersertifikasi Prima 3 yang tercapai sebesar 135 % atau sebanyak 27 unit dari target yang telah ditetapkan pada tahun 2013 yaitu sebanyak 20 unit, tetapi angka tersebut menunjukkan penurunan sebesar 5 unit dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2012 sebanyak 32 unit. Oleh karena itu untuk komoditi-komoditi tersebut masih harus dialokasikan untuk tahun berikutnya dan terus ditingkatkan, karena tujuan utama hasil dari penerapan GAP adalah meningkatnya produksi dan produktivitas hortikultura yang berkualitas dan aman konsumsi. Berdasarkan sasaran strategis beserta indikator kinerja utamanya
ditetapkan strategi pencapaian melalui kebijakan strategis yang diimplementasikan dalam program dan kegiatan yang bersumber dari anggaran APBD dan APBN tahun 2013 sebagai berikut :
xiv
1. Dana APBD dengan total pagu sebesar Rp 171.764.381.000,00 dan realisasi sampai triwulan IV (akhir Desember 2013) sebesar Rp 153.684.325.968,00 atau 89,47%, yang terdiri dari : Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; Program Peningkatan Disiplin Aparatur; Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur; Program Peningkatan Pembangunan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan; Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah; Program Peningkatan Kesejahteraan Petani; Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan); Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan; Program
Pengembangan
Agropolitan;
Program
Agribisnis;
Pemberdayaan
Program Penyuluh
Pengembangan Pertanian,
Kawasan
Perkebunan,
Peternakan, dan Perikanan. 2. Dana APBN (Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan) dengan total pagu sebesar Rp 257.143.080.000,00 dan realisasi samapi triwulan IV (akhir Desember 2013) sebesar Rp 241.794.609.290,00 atau 94,03%.
xv
I.
PENDAHULUAN
1.1.
LatarBelakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mempunyai peranan strategis
dalam struktur pembangunan perekonomian nasional.Pembangunan pertanian merupakan salah satu bagian yang pada akhirnya harus dilaksanakan secara keseluruhan dan berkelanjutan karena menyangkut berbagai aspek seperti ekonomi, ekologi, lingkungan pengembangan wilayah dan banyaknya tenaga kerja yang terlibat serta menggantungkan hidupnya dari sektor pertanian sehingga berdampak pada kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.Beberapa alasan yang mendasari pentingnya sektor pertaniandiantaranya : (1) potensi sumberdayanya yang besar dan beragam, (2) pangsa terhadap pendapatan nasional cukup besar, (3) besarnya penduduk yang menggantungkan hidupnya pada sektor ini , dan (4) menjadi basis pertumbuhan di pedesaan.Selain itu, pembangunan pada sektor pertanian selalu diidentikkan dengan ketersediaan pangan atau ketahanan pangan. Ketersediaan pangan juga menjadi salah satu indikator berhasil tidaknya program pembangunan pertanian, sehingga ketahanan pangan harus menjadi prioritas utama pembangunan pada bidang pertanian, mengingat luas wilayah, keanekaragaman komoditas pangan dan sumberdaya manusia masih memungkinkan untuk berswasembada. Dalam struktur perekonomian Jawa Timur, sektor pertanian mempunyai peran yang sangat penting, dapatdilihat dari kontribusi sektor pertanian yang dominan dan mengingat bahwa daya seraplapangan kerja sektor pertanian masih tinggi, maka sektor pertanian masih merupakan tulang punggung perekonomian di Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur mempunyai potensi sumberdaya alam yang relatif lebih baik dan juga teknologi pertanian relatif cukup maju untuk melakukan budidaya pertanian. Dengan demikian Provinsi Jawa Timur dapat berperan besar dalam memasok produk pertanian bagi kebutuhan nasional. Tetapi berbagai tantangan dan hambatan di sektor pertanian juga dihadapi diantaranya yaitu terjadinya konversi lahan pertanian, buruh tani semakin langka,dan juga masalah pemasaran hasil pertanian yang masih terkendala. Untuk menghadapi permasalahan di sektor pertanian tersebut di upayakan melalui program dan kegiatan pada sektor pertanian yang didapat melalui suatu proses perencanaan, dan juga dalam rangka pencapaian visi dan misi Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
1
Provinsi Jawa Timur, sertadalam perannya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur. RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) Tahun 20052025 yang ditetapkan dengan Perda No. 1 tahun 2009 menyebutkan bahwa, VISI pembangunan Jawa Timur adalah: ”Jawa Timur sebagai pusat AGROBISNIS
terkemuka, berdaya saing global dan berkelanjutan menuju Jawa Timur Makmur dan berakhlak”dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2009-2014 yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur Nomor 38 tahun 2009, sebagai dasar dari proses perencanaan program dan kegiatan dalam rangka pencapaian visi dan misi pembangunan di Jawa Timur. Kemudian ditindaklanjuti dengan penyusunan Rencana Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 sebagai awal proses perencanaan di SKPD, kemudian dilanjutkan dengan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan untuk pelaksanaan program dan kegiatan periode tahunan. Dalam rangka mengetahui pencapaian kinerja dan untuk mewujudkan pertanggungjawaban daripelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara bidang pertanian, serta kewenangan pengelolaan sumberdaya berdasarkan perencanaan strategisdan untukmengetahui akuntabilitas kinerjamaka perlu dibuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi atas pelaksanaan program dan kegiatan dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun atas Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja (PK). Laporan ini disusun sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan dalam penyusunannya mengacu pada Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana yang ditetapkan dalam Surat Keputusan (SK) Kepala Lembaga Admisnistrasi Negara (LAN) No.239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan dan RB) Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Berdasarkan aturan tersebut dapat diketahui bahwa laporan akuntabilitas kinerja adalah laporankinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalammencapai tujuan/sasaran strategis instansi, yang diharapkan akan bermanfaat dalam memberikan masukan
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
2
guna penyempurnaan penyusunan rencana kerja tahun mendatang dengan memperhatikan kekurangan yang ada. Disamping itu, LAKIP ini juga dimaksudkan sebagai wujud akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur menuju terwujudnya good governance, wujud transparansi dan akuntabilitas kepada masyarakat, dan sekaligus sebagai alat kendali dan pemacu peningkatan kinerja setiap unit organisasi, serta sebagai salah satu alat untuk mendapatkan masukan bagi stakeholder demi perbaikan kinerja. Sesuai dengan SK kepala LAN tersebut terdapat beberapa pedoman penyusunan LAKIP, diantaranya : 1) Penanggung Jawab Penyusunan LAKIP; 2) Prinsip-Prinsip LAKIP: laporan harus disusun secara jujur, obyektif,
akurat dan
transparan dengan memperhatikan : (a) Prinsip lingkup pertanggungjawaban, yaitu hal-hal yang dilaporkan harus proporsional dengan lingkup kewenangan dan tanggung jawab dan memuat baik mengenai kegagalan maupun keberhasilan; (b) Prinsip Prioritas: yaitu hal-hal yang penting dan relevan bagi pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban instansi yang diperlukan untuk upaya-upaya tindak lanjutnya; (c) Prinsip manfaat, yaitu laporan tersebut berguna bagi peningkatan pencapaian kinerja. Oleh karena itu, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sebagai lembaga pemerintah pelaksana amanat serta tanggung jawab di sektor pertanian tanaman pangan dan hortikultura wajib membuat pertanggungjawaban kinerjanya melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2013. 1.2.
Dasar Hukum Penyusunan LAKIP
Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara
Undang-undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
Undang-undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (AKIP)
Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Keputusan
Kepala
LAN
Nomor
589/1X/6/Y/99
tentang
Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
3
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/1X/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah
Instruksi
Presiden
nomor
5
Tahun
2004
tentang
Percepatan
Pemberantasan Korupsi
Surat Edaran Menteri PAN Nomor SE-31/M.PAN/XII/ 2004 tentang Penetapan Kinerja
KepMenPAN No. 135 Tahun 2004 tentang Pedoman Umum Evaluasi Akuntabilitas Kinerja
Peraturan Menteri Negara PAN Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/01/M.PAN/01/ 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
dan
Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Tahun 2010
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 91 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian Dan Seksi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 49 Tahun 2011 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 128 Tahun 2008 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
4
1.3.
Tujuan Secara umum, penyusunan LAKIP merupakan bentuk kewajiban Dinas
Pertanian Provinsi Jawa Timur dalam mempertanggungjawabkan kepada publik atas pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran serta rencana kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra, Rencana Kinerja Tahun 2013 dan Penetapan Kinerja Tahun 2013. Tujuan
khusus
penyusunan
LAKIP
adalah
untuk
menilai
dan
mengevaluasi pencapaian kinerja kegiatan dan sasaran Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan, LAKIP juga dapat dijadikan sebagai feed back yang berharga dalam memperbaiki kinerja Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur di masa mendatang. 1.4.
Kedudukan, Tugas dan Fungsi Sejak ditetapkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Timur
nomor : 09 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Timur pada tanggal 20 Agustus 2008 dan telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur tanggal 22 Agustus 2008 nomor tahun 2008 seri D, maka kedudukan, tugas dan fungsi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur telah menyesuaikan dengan Peraturan Daerah tersebut sebagai berikut : 1.
Kedudukan Dinas Pertanian dipimpin oleh seorang kepala dinas, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah
2.
Tugas Dinas Pertanian mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pertanian.
3.
Fungsi Didalam
melaksanakan
tugas
sebagaimana
dimaksud
Dinas
Pertanian,
menyelenggarakan fungsi : a) perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian;
b) penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertanian; c) pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
5
1.5.
Struktur Organisasi Susunan Organisasi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sesuai
Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Jawa Timur nomor : 09 tahun 2008, terdiri atas : a.
Kepala Dinas
b.
Sekretariat, yang membawahi : 1) Sub Bagian Tata Usaha; 2) Sub Bagian
Penyusunan Program; 3) Sub Bagian Keuangan c.
Bidang Produksi Tanaman Pangan, membawahi : 1) Seksi Padi; 2) Seksi
Kacang-kacangan dan Umbi-umbian; 3) Seksi Serealia lainnya d.
Bidang Produksi Hortikultura, membawahi : 1) Seksi Buah-buahan; 2) Seksi
Sayuran; 3) Seksi Tanaman Hias dan Biofarmaka e.
Bidang Sarana Prasarana, membawahi : 1) Seksi Sarana Produksi; 2) Seksi
Pendayagunaan Lahan dan Air; 3) Seksi Pembiayaan dan Permodalan f.
Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil, membawahi : 1) Seksi Pasca Panen
dan Pengolahan Hasil; 2) Seksi Pemasaran hasil; 3) Seksi Pengembangan Usaha g.
Unit Pelaksana Teknis Dinas
h.
Kelompok Jabatan Fungsional. Unit Pelaksana Teknis (UPT) merupakan unit pelaksana teknis di
lingkungan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang melaksanakan tugas-tugas teknis opersional di lapangan. Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 49 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 128 Tahun 2008 (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun 2008 Nomor 128 Seri E 1) tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur (Berita Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 49 Tahun 2011/D) 1.
UPT Pengembangan Benih Padi
2.
UPT Pengembangan Benih Palawija
3.
UPT Pengembangan Benih Hortikultura
4.
UPT Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura
5.
UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura
6.
UPT Pendidikan dan Pelatihan Pertanian dan
7.
UPT Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura,
8.
UPT Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
6
1.6.
Gambaran Umum Dinas Pertanian
1.6.1.
Potensi Sumberdaya Manusia Pertanian
a.
Jumlah dan Komposisi Pegawai Jumlah aparat Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013
sebanyak 1100 orang yang terdiri dari : -
Laki-Laki
: 896 orang
-
Perempuan
: 204 orang
Sesuai jumlah tersebut untuk komposisi pegawai di Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur dibedakan berdasarkan pangkat/golongan ruang, jabatan, dan pendidikan, seperti terlihat pada tabel berikut ini : Tabel 1. Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan/Kepangkatan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Pangkat/Golongan Ruang Pembina Utama Madya Pembina Utama Muda Pembina Tingkat I Pembina Penata Tingkat I Penata Penata Muda Tingkat I Penata Muda Pengatur Tingkat I Pengatur Pengatur Muda Tingkat I Pengatur Muda Juru Tingkat I Juru Juru Muda Tingkat I Juru Muda
IV d IV c IV b IV a III d III c III b III a II d II c II b II a Id Ic Ib Ia Jumlah
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
Unit Kerja Kantor Dinas 1 6 14 27 20 29 4 1 6 11 10 -
UPT
Total
1 18 56 104 224 290 74 19 25 100 39 9 2 7 3
1 1 24 70 131 244 319 78 20 31 111 49 9 2 7 3 1100
7
Tabel 2. Komposisi Pegawai Berdasarkan Kelompok Jabatan No. 1.
2.
3.
Unit Kerja Kantor Dinas UPT
Jabatan Struktural Es. II Es. III Es. IV Fungsional PPL Perenc. Wi PMHP PBT POPT Staf
Total
1 5 13
8 16
1 13 29
1 2 107
6 10 102 468 361
1 2 6 10 102 468 468 1100
Jumlah
Tabel 3. Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Unit Kerja Kantor Dinas UPT 32 29 49 343 2 10 1 260 39 279 3 24 4 25
Pendidikan S-3 S-2 S-1 D-3 D-2 D-1 SMA SMP SD Jumlah
Total 61 392 12 1 260 318 27 29 1100
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2013 Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa jumlah pegawai Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur pada tahun 2013 yaitu sebanyak 1.100 orang mengalami penurunan dari jumlah pegawai pada tahun 2012 yaitu berjumlah 1.144 orang. Hal tersebut terjadi karena adanya pensiun pegawai di lingkup Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
8
1.6.2.
Potensi Tanaman Pangan dan Hortikultura Komoditas Tanaman Pangan dan Hortikultura merupakan komoditas
strategis yang sangat potensial untuk dikembangkan karena disamping merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi juga mempunyai nilai ekonomi dan permintaan pasar yang sangat tinggi. Dengan keragaman agroklimat memungkinkan untuk dilakukan pengembangan komoditas tanaman pangan dan hortikultura terutama pada komoditas hortikultura yang mempunyai keragaman komoditas yang sangat besar sehingga menjadi permasalahan tersendiri dalam menentukan komoditas
yang
akan
dikembangkan.
Namun
demikian,
pemerintah
telah
menentukan sepuluh komoditas prioritas sebagai berikut : padi, jagung, kedelai, mangga, manggis, pisang, durian, jeruk, bawang merah, cabe merah, kentang, jahe dan anggrek serta beberapa sekaligus komoditas unggulan Jawa Timur seperti kacang tanah, pepaya, tomat, melati, krisan.Pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur diharapkan dapat mengoptimalkan potensi melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi usaha guna meningkatkan
daya
saing serta meningkatkan pendapatan petani. Untuk itu, perlu adanya strategi dan kebijakan sebagai kerangka pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur yang memadukan pertumbuhan dan pemerataan.Pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur diharapkan dapat mengoptimalkan potensi melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi usaha guna meningkatkan daya saing serta meningkatkan pendapatan petani.
Untuk
itu,
perlu
adanya
strategi dan kebijakan sebagai kerangka pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur yang memadukan pertumbuhan dan pemerataan. Selama ini, Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Timur sudah berlangsung bertahun-tahun dengan berbagai keberhasilan sebagai gambaran kinerja yang terlihat dari peningkatan produksi, peningkatan produktivitas, peningkatan
mutu
hasil
pertanian,
berkembangnya
kegiatan
agroindustri,
berkembangnya sentra produksi komoditas pertanian. Di sisi lain, selain terukur peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah melalui Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) juga terukur tingkat kesejahteraan petani melalui Nilai Tukar Petani (NTP). Akan tetapi sektor pertanian saat ini juga menghadapi beberapa kendala-kendala yang meliputi : konversi lahan pertanian, keterbatasan sarana dan prasarana pertanian, in efisiensi usaha, serta terbatasnya kredit dan infrastruktur pertanian. Upaya peningkatan produksi pangan tetap diupayakan di Provinsi Jawa Timur walaupun menghadapi beberapa kendala seperti yang tersebut diatas. jumlah penduduk di Provinsi Jawa Timur yaitu terjadi peningkatan sebanyak 265.841 jiwa
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
9
dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 0,696 % pada tahun 2013 jika dibandingkan dengan tahun 2012 (berdasarkan angka proyeksi BPS RI 2013). Selain itu,pertumbuhan produksi pertanian Jawa Timur masih berbasis pada ketersediaan lahan sedangkan yang terjadi tidak sesuai yang diharapkan yaitu jumlah lahan pertanian semakin berkurang yang pada saat ini seluas 4.443.247 ha telah terjadi penurunan sebesar 122.358 ha,sehingga pertumbuhan produktivitas cenderung melambat. Hal ini disebabkan oleh beberapa kegiatan ekonomi yang menyebabkan alih fungsi lahan pertanian masih terus berlangsung sehingga perkembangan luasan lahan pertanian setiap tahun berubah peruntukannya.Dari luasan lahan tersebut dapat memberikan kontribusi di sektor pertanian bagi pemenuhan kebutuhan pangan di Jawa Timur terhadap produksi nasional yaitu melalui produksi tanaman pangan (ASEM BPS tahun 2013) sebesar padi 17%, jagung 31%, kedelai 41%, kacang tanah 35%, kacang hijau 27%, ubi kayu 16%, ubi jalar 17%. Peran sektor pertanian dalam pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur sampai pada akhir tahun 2013 menempati posisi ke tiga setelah industri pengolahan.Jumlah porsentase keseluruhan ke tiga sektor yang memberikan kontribusi terbesar tahun 2013 pada pertumbuhan ekonomi Jawa Timur adalah 72,85% yang mengalami penurunan dibanding pada tahun 2012 sebesar 72,98%. Dimana dari angka distribusi PDRB sampai dengan Trw IV (BPS Jatim,Pebruari 2014) menunjukkan bahwa sektor pertanian ditinjau menurut lapangan usaha yang diciptakan menyumbangkan sebesar 14,91%. Sementara itu, dari triwulan akhir tahun 2013 sampai Trw I tahun 2014 dapat diketahui bahwa kondisi kesejahteraan masyarakat pedesaan menunjukkan adanya peningkatan, hal ini tercermin dari besarnya Nilai Tukar Petani yang diatas 100 yaitu sebesar 104,84% pada Trw I tahun 2014, mengalami penurunan dari akhir Trw. III tahun 2013 (105,18%) yaitu sebesar0,31%.Tetapi nilai-nilai tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan NTP tahun 2012 yang hanya sebesar 102,16%. Hal yang berpengaruh untuk perubahan NTP dari sub sektor pertanian tanaman pangan mengalami penurunan sebesar 1,04% dan hortikultura mengalami kenaikan sebesar 0,75%. Penurunan nilai NTP juga diiringi penurunan jumlah rumah tangga usaha pertanian sebesar 1,33% (data BPS sampai akhir Mei 2013), jadi ratarata penurunan per tahunnya adalah 2,111%. Hal ini seiring dengan tantangan dan kendala disektor pertanian saat ini yaitu salah satunya adalah adanya konversi lahan pertanian untuk pemukiman dan industri sehingga akan berdampak pada penurunan tenaga kerja di sektor pertanian dan akan beralih ke sektor lain. Sehingga pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura menghadapi tantangan untuk semakin mengoptimalkan potensi melalui peningkatan produktivitas dan
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
10
efisiensi usaha guna meningkatkan daya saing serta peningkatan kesejahteraan petani. 1.7
Ruang Lingkup Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah
(LAKIP)
Dinas
Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 berisi seluruh capaian kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur selama tahun 2013 dengan tolak ukur yaitu Penetapan Kinerja (performance agreement) tahun 2013 dan tahun sebelumnya, serta Rencana Kerja Tahun 2013, yang kemudian dilakukan analisis capaian kinerja tahun 2013 dan disimpulkan. Sistematika penyajian LaporanAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) berpedoman pada Peraturan Menteri Negara PendayagunaanAparatur Negara
dan
Reformasi
Birokrasi
Nomor
29
Tahun
2010
TentangPedoman
Penyusunan Penetapan Kinerja dan Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah, sebagai berikut : Bab I.
Pendahuluan, selain menjelaskan secara ringkas tentang latar belakang Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura, Tujuan, Landasan Hukum,Kedudukan Tugas dan Fungsi serta Struktur Organisasi Dinas Pertanian
Provinsi
Jawa
Timur,
juga
menggambarkan
keadaan
sumberdaya manusia pertanian beserta potensi Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Timur; Bab II.
Perencanaan
dan
Perjanjian
Kinerja,
menjelaskan
dokumen
perencanaan yang menjadi dasar pelaksanan program, kegiatan dan anggaranmulai dari Rencana Strategis(Renstra), Tujuan Strategis dan Penetapan Kinerja beserta Upaya Mencapai Tujuan dan Sasaran; Bab III.
Akuntabilitas Kinerja,menjelaskan analisispencapaian kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timurberdasarkan pengukuran kinerja dikaitkan denganpertanggungjawaban
publik
terhadap
pencapaian
sasaran
strategis untuk tahun 2012 beserta prestasi yang diperoleh pada tahun tersebut; Bab. IV.
Penutup,menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja
Dinas
Pertanian
Provinsi
Jawa
Timur
Tahun
2012
dan
menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa datang.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
11
Lampiran-lampiran Berisikan matrik, tabel, data dan informasi yang mendukung Laporan Pertanggungjawaban Kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. Lampiran ini terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu : Penetapan
Kinerja Tahun
Pengukuran Kinerja
2013,
Rencana
Kinerja
Tahunan,
dan
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
materi terdahulu
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
12
II.
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di Jawa Timur
yang mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan disempurnakan dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, guna mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance) di Provinsi Jawa Timur harus dilakukan upaya peningkatan kualitas implementasi sistem akuntabilitas kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang dimulai dari tahapan perencanaan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan
Nasional,
bahwa
perencanaan
pembangunan daerah adalah satu kesatuan dalam sistem perencanaan nasional dengan tujuan untuk menjamin adanya keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan serta pengendalian dan pengawasan. Hal ini
seiring
dengan
meningkatnya
tuntutan
masyarakat
akan
pelaksanaan
pembangunan yang lebih tepat sasaran, sehingga membutuhkan perencanaan kebijakan yang lebih akurat dan akuntabel. Sebagai amanat pelaksanaan peraturan seperti tersebut diatas Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya agar efektif, efisien dan akuntabel, berpedoman pada dokumen perencanaan yang terdapat pada : a.
Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Timur 2009-2014
b.
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur 2009-2014
c.
Penetapan Kinerja Tahun 2013
d.
Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2013 Dokumen RPJMD Provinsi Jawa Timur 2009-2014 sesuai dengan
Peraturan Gubernur nomor 38 tahun 2009 memuat strategi pembangunan daerah, arah kebijakan keuangan daerah,kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program kewilayahan, disertai rencanarencana kerja dalam kerangka regulasi dan pendanaan yang bersifat indikatif. Visi, misi, dan program kepala daerah terpilih dijabarkan menjadi strategi pokok dan prioritas pembangunan, sasaran dan arah kebijakan, serta program-program dan
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
13
kegiatan pokok yang akan dijalankan selama lima tahun mendatang.Untuk itu, pembangunan Jawa Timur 2009-2014 berangkat dari landasan visi: “Terwujudnya
Jawa Timur yang Makmur dan Berakhlak dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia”.Dan dalam rangka mewujudkan visi pembangunan Jawa Timur 20092014
tersebut,
maka
misi
pembangunan
Jawa
Timur
2009-2014
adalah:
“Mewujudkan Makmur bersama Wong Cilikmelalui APBD untuk Rakyat”. Misi tersebut bertujuan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat Jawa Timur, bukan untuk segelintir orang tertentu. Kemakmuran Jawa Timur yang ingin diwujudkan adalah kemakmuran bersama, terutama wong cilik. Untuk mewujudkan visi, dan menjalankan misi pembangunan daerah Jawa
Timur
2009-2014
tersebut
dilakukan
melalui
empat
strategi
pokok
pembangunan: (1) Pembangunan berkelanjutan berpusat pada rakyat (people
centered development), yang mengedepankan partisipasi rakyat (participatory based development) dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi program pembangunan yang menyangkut hajat hidup mereka sendiri. (2) Keberpihakan kepada
masyarakat
miskin
(pro-poor);
(3)
Pengarusutamaan
gender;
(4)
Keseimbangan pemerataan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, terutama, pengembangan agroindustri/ agrobisnis.Berdasarkan strategi pokoki pembangunan tersebut dan permasalahan pembangunan yang telah diuraikan sebelumnya, maka disusun sembilan agenda utama pembangunan daerah Jawa Timur 2009-2014, sebagai berikut:1) Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan dan pendidikan, terutama bagi masyarakat miskin. 2) Memperluas lapangan kerja, meningkatkan efektivitas penanggulangan kemiskinan, memberdayakan ekonomi rakyat, terutama wong cilik, dan meningkatkan kesejahteraan sosial rakyat.3) Meningkatkan percepatan pemerataan dan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan, terutama melalui pengembangan agroindustri/agrobisnis, serta pembangunan dan perbaikan infrastruktur, terutama pertanian dan pedesaan.4) Memelihara kualitas dan fungsi lingkungan hidup, serta meningkatkan perbaikan pengelolaan sumber daya alam, dan penataan ruang.5) Mewujudkan percepatan reformasi birokrasi, dan meningkatkan pelayanan publik.6) Meningkatkan kualitas kesalehan sosial demi terjaganya harmoni sosial.7) Meningkatkan kualitas kehidupan dan peran perempuan, serta terjaminnya kesetaraan gender, dan meningkatkan peran
pemuda,
serta
mengembangkan
dan
memasyarakatkan
olahraga.8)
Meningkatkan keamanan dan ketertiban, supremasi hukum, dan penghormatan hak asasi manusia.9) Mewujudkan percepatan penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi sosial ekonomi dampak lumpur panas Lapindo.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
14
Sembilan agenda utama pembangunan daerah Jawa Timur 2009-2014 tersebut selanjutnya dijabarkan ke dalam 18 prioritas pembangunan dan arah kebijakan umum pembangunan yang hendak dicapai dalam lima tahun mendatang, yaitu sebagai berikut :1) Peningkatan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Pendidikan; 2) Peningkatkan Aksesibilitas dan Kualitas Pelayanan Kesehatan; 3) Perluasan Lapangan Kerja; 4) Peningkatan Efektivitas Penanggulangan Kemiskinan; 5) Peningkatan Kesejahteraan Sosial Rakyat; 6) Revitalisasi Pertanian dan Pengembangan Agroindustri/Agrobisnis; 7) Pemberdayaan Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; 8) Peningkatan Investasi, Ekspor Non-Migas, dan Pariwisata; 9)
Peningkatan
Daya
Saing
Industri
Manufaktur;
10)
Pembangunan
dan
Pemeliharaan Infrastruktur. 11) Pemeliharaan Kualitas dan Fungsi Lingkungan Hidup, serta Perbaikan Pengelolaan Sumber Daya Alam, dan Penataan Ruang; 12) Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi, dan Peningkatan Pelayanan Publik; 13) Peningkatan Kualitas Kesalehan Sosial demi Terjaganya Harmoni Sosial; 14) Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuan di Semua Bidang, dan Terjaminnya
Kesetaraan
Gender;
15)
Peningkatan
Peran
Pemuda
dan
Pengembangan Olahraga; 16) Penghormatan, Pengakuan dan Penegakan Hukum dan Hak Asasi Manusia; 17) Peningkatan Keamanan dan Ketertiban, dan Penanggulangan
Kriminalitas;
18)
Percepatan
Penanganan
Rehabilitasi
dan
Rekonstruksi Sosial Ekonomi Dampak Lumpur Panas Lapindo Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ini pada tahap berikutnya dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) yang berlaku untuk satu tahun anggaran, yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana-rencana kerja dan pendanaannya Selain itu perencanaan kinerjajuga sebagai proses penyusunan rencana kinerja yang merupakan penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis, dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam Rencana kinerja ditetapkan rencana Capaian Kinerja Tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan Rencana Kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu.Target kinerja pada tingkat Rencana Strategis akan menjadi tolak ukur dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam pencapaian visi misi seperti terlihat pada lampiran Perencanaan Kinerja.Sehingga dapat disimpulkan bahwa Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang : Sasaran yang ingin dicapai dalam tahun yang bersangkutan; Indikator Kinerja
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
15
Sasaran, dan rencana Capaiannya; Program, Kegiatan, serta Kelompok Indikator Kinerja dan Rencana Capaiannya. 2.1
Rencana Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul, yang menghasilkan suatu rencana strategi instansi pemerintah, yang setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran strategis, kebijakan, dan program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya pada upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya. Rencana Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur disusun berdasarkan analisis dan pencermatan lingkungan strategis yang dihadapi dalam pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura selama kurun waktu 2009-2014dan memberikan arah dukungan pelayanan organisasi yang berkualitas dalam rangka pembangunan pertanian pada periode tersebut. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur memuat visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan, program dan kegiatan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang akan dilaksanakan selama periode 2009-2014. Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 disusun dengan tujuan : 1) sebagai arahan strategis pelaksanaan pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur sesuai visi dan misi untuk mencapai tujuan dan sasaran; 2) sebagai pedoman dalam menentukan prioritas dan pengembangan sumberdaya untuk mengoptimalkan kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi setiap unit kerja di lingkungan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur; 3) memudahkan monitoring dan evaluasi baik awal sampai akhir pelaksanaan program, untuk perbaikan pelaksanaan program pembangunan tanaman pangan dan hortikultura mendatang.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
16
2.1.1
Visi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi serta melihat latar belakang dan
mencermati fenomena-fenomena yang ada, maka Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur mempunyai visi yang merupakan gambaran tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan dalam meningkatkan pembangunan yang berwawasan agribisnis, berkelanjutan, kemandirian serta mensejahterakan masyarakat petani khususnya di Jawa Timur, yaitu : “ Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Berbasis Sumberdaya Lokal untuk Meningkatkan Kemandirian Pangan, Nilai Tambah dan Kesejahteraan Petani “ 2.1.2
Misi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh instansi
pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. Misi suatu instansi harus jelas sesuai dengan tugas dan fungsi. Misi juga terkait dengan kewenangan yang dimiliki instansi pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau kemampuan penguasaan teknologi sesuai dengan strategi yang telah dipilih. Rumusan misi hendaknya mampu: (a) melingkupi semua pesan yang terdapat dalam visi; b) memberikan petunjuk terhadap tujuan yang akan dicapai; (c) memberikan petunjuk kelompok sasaran mana yang akan dilayani oleh instansi pemerintah; dan (d) memperhitungkan berbagai masukan dari stakeholders. Upaya untuk mewujudkan visi tersebut, perlu ditetapkan misi yang jelas sesuai dengan mandat yang diterima dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut : (1) kinerja program sebelumnya; (2) potensi Jawa Timur seperti sumber daya alam , sumber daya manusia dan tersedianya teknologi produksi; serta (3) dukungan pemerintah.Misi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut : 1.
Mewujudkan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura yang berkelanjutan dan efisien serta berwawasan lingkungan.
2.
Mewujudkan keseimbangan agroekosistem
pertanian yang mendukung
keberlanjutan peningkatan produksi dan produktivitas untuk meningkatkan kemandirian pangan. 3.
Mewujudkan peningkatan produksi dan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura sebagai bahan baku industri.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
17
2.1.3
Tujuan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Untuk dapat mendukung pencapaian agenda pembangunan nasional dan
tujuan pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura serta untuk mengedepankan peran pembangunan pertanian yang mampu mengakomodasi berbagai perkembangan dan kepentingan dalam mengantisipasi berbagai tantangan masa depan, maka tujuan pembangunan pertanian tanaman pangan dan hortikultura ditetapkan sebagai berikut : 1.
Mewujudkan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal
2.
Meningkatkan dan memantapkan swasembada berkelanjutan
3.
Meningkatkan nilai tambah produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura, pendapatan dan kesejahteraan petani. Sedangkan Indikator Kinerja tercapainya Tujuan Pembangunan Tanaman
Pangan dan Hortikultura Jawa Timur terukur dari : 1) Luas areal pertanaman pangan dan hortikultura yang aman dari serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT); 2) Pertumbuhan Ekonomi subsektor Tanaman Bahan Makanan; 3) Kontribusi Nilai PDRB ADHB Jawa Timur; 5) Distribusi prosentase PDRB ADHB menurut Lapangan Usaha Subsektor Tanaman Bahan Makanan; 6) Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Tanaman Pangan dan 7) Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Hortikultura.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
18
Tabel 4. Matriks Hubungan antara Misi dan Tujuan No
MISI
A
Mewujudkan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura yang berkelanjutan dan efisien serta berwawasan lingkungan Mewujudkan keseimbangan agroekosistem pertanian yang mendukung keberlanjutan peningkatan produksi dan produktivitas untuk meningkatkan kemandirian pangan
B
C
Mewujudkan peningkatan produksi dan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura sebagai bahan baku industri
TUJUAN I
Mewujudkan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura sebagai bahan baku industri
II
Meningkatkan dan memantapkan swasembada berkelanjutan
III
Meningkatkan nilai tambah produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura, pendapatan dan kesejahteraan petani
INDIKATOR TUJUAN 1 Luas areal pertanaman pangan dan hortikultura yang aman dari serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) 1 Pertumbuhan Ekonomi subsektor Tanaman Bahan Makanan 2 Kontribusi Nilai PDRB ADHB Subsektor Tanaman Bahan Makanan terhadap PDRB ADHB Sektor Pertanian 3 Kontribusi Nilai PDRB ADHB Subsektor Tanaman Bahan Makanan terhadap PDRB ADHB Jawa Timur 1 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur
Sumber : Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2010
2.1.4
Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Utama Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Sasaran startegis merupakan penjabaran dari tujuan yang telah
ditetapkan atau hasil yang akan dicapai secara nyata oleh instansi pemerintah dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur selama kurun waktu 5 (lima) tahun dan dialokasikan pada 5 (lima) periode secara tahunan melalui serangkaian program dan kegiatan yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam suatu Rencana Kinerja (Performance Plan). Penetapan sasaran strategis ini diperlukan untuk memberikan fokus pada penyusunan program, kegiatan, dan alokasi sumber daya organisasi dalam kegiatan atau operasional organisasi tiap-tiap tahun dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Dalam sasaran dirancang pula indikator sasaran, dimana setiap indikator sasaran disertai dengan rencana tingkat capaian (target) masing-masing.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
19
Tabel 5. Matriks Hubungan antara Tujuan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Sasaran Strategis TUJUAN Uraian
Indikator Tujuan
SASARAN Uraian
Indikator Kinerja Utama
1. Mewujudkan 1) Luas areal sistem agribisnis pertanaman pangan tanaman dan hortikultura yang pangan dan aman dari serangan hortikultura Organisme unggul Pengganggu berkelanjutan Tumbuhan (OPT) yang berbasis sumberdaya lokal 1. Meningkatkan 1) Pertumbuhan dan ekonomi subsektor memantapkan Tan. Bahan Makanan swasembada 2) Kontribusi Nilai berkelanjutan PDRB ADHB Subsektor Tan. Bahan Makanan terhadap PDRB ADHB Jawa Timur 3) Kontribusi Nilai PDRB ADHB Subsektor Tan. Bahan Makanan terhadap PDRB ADHB Sektor Pertanian
Peningkatan 1) Luas areal tanaman penerapan teknologi pangan dan hortikultura budidaya yang baik yang menerapkan dan ramah lingkungan Pengendalian Hama (aman bagi pekerja, Terpadu (PHT), aman terhadap Pengelolaan Tanaman lingkungan, dan aman Terpadu dan Good dikonsumsi) Agriculture Practices (GAP) (ha)
1. Meningkatkan 1) Nilai Tukar Petani nilai tambah (NTP) Jawa Timur produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura, pendapatan dan kesejahteraan petani
Peningkatan kualitas 1) Jumlah produk tanaman produk tanaman pangan dan hortikultura pangan dan yang telah menerapkan hortikultura yang GAP dan telah berdaya guna tinggi bersertifikat Prima 3 untuk mencukupi pasar domestik dan 2) Nilai Tukar Petani (NTP) ekspor sehingga Subsektor meningkatkan - Tanaman Pangan pendapatan dan - Hortikultura kesejahteraan petani
Peningkatan luas panen (ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur
1) - Luas Panen (ha) : padi, jagung, kedelai, sayuran, buah-buahan - Produktivitas (ku/ha) : padi, jagung, kedelai, sayuran, buah-buahan - Produksi (ton) : padi, jagung, kedelai, sayuran, buah-buahan 2) Prosentase Index Pertanaman Padi
Peningkatan jumlah petani yang menggunakan benih tanaman pangan (padi, jagung,kedelai) yang bersertifikat
Prosentase petani yang menggunakan benih tanaman pangan ( padi, jagung, kedelai) yang bersertifikat
Sumber : Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2009-2014
Memperhatikan potensi, peluang, prospek pengembangan dan teknologi yang tersedia sesuai Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 serta besarnya permintaan masyarakat untuk memenuhi berbagai permintaan, maka sasaran strategis beserta target dari indikator sasaran strategis sesuai dengan perencanaan strategis periode 2009-2014 Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur dapat dilihat sebagai berikut :
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
20
1)
Peningkatan penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan dan aman dikonsumsi).
Tabel 6. Sasaran Luas areal tanaman pangan dan hortikultura (hektar) yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Pengelolaan Tanaman Terpadu dan Good Agriculture Practices (GAP) Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA Pengendalian Hama Terpadu (ha) 1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura Pengelolaan Tanaman Terpadu (ha) 1. Padi 1. Jagung 2. Kedelai Good Agriculture Practices (ha) 1. Buah-buahan 2. Sayuran
2009
2010
2011
2013
2014
1.150 360
1.175 615
1.200 810
1.225 3.045
1.300 3.695
1.375 3.750
618,650 127,995 82,500
637,210 131,835 84,975
656,326 135,790 87,524
676,016 139,864 90,150
696,296 144,060 92,854
717,185 148,381 95,640
4.0 0.1
4.5 0.1
5.5 0.2
15.5 0.8
16.5 0.8
17.5 0.8
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2009-2014
2)
2012
Peningkatan luas panen (ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur Tabel 7. Sasaran Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014
INDIKATOR KINERJA UTAMA Luas Panen - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan Produktivitas - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan Produksi - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan
2009
2010
2011
2012
2013
2014
1.751.387 1.152.713 199.521 127.302 165.956.746
1.791.178 1.236.515 277.440 139.599 166.087.627
1.827.002 1.261.245 312.400 140.254 166.320.150
1.863.542 1.286.470 353.000 140.914 166.552.999
1.900.812 1.312.200 393.000 141.577 166.786.172
1.938.829 1.338.444 440.000 142.243 167.019.672
63,69 44,44 15,10 105,00 26,10
63,73 46,73 14,61 112,42 26,28
64,47 51,31 15,63 117,04 26,92
65,22 54,07 15,80 121,85 27,58
66,02 57,26 16,10 126,86 28,26
66,84 63,10 16,27 132,08 28,95
10.800.000 5.238.257 270.248 1.336.609 4.119.885
11.415.000 5.777.834 420.100 1.589.395 4.364.011
11.777.924 6.471.174 488.320 1.641.587 4.477.477
12.154.544 6.956.512 557.800 1.717.100 4.593.891
12.548.283 7.513.033 632.700 1.796.086 4.713.333
12.959.141 8.445.992 715.800 1.878.706 4.835.878
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2009-2014
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
21
Tabel 8. Sasaran Prosentase Index Pertanaman Padi Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA Prosentase Index Pertanaman Padi
2009
2010
60,00
2011
61,50
2012
63,00
64,50
2013 66,00
2014 67,50
Sumber : Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2009-2014
3)
Peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga);
Tabel 9. Sasaran Prosentase Petani Yang Menggunakan Benih Tanaman Pangan (Padi, Jagung, Kedelai) Yang Bersertifikat di Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA Prosentase petani yang menggunakan benih tanaman pangan ( padi, jagung, kedelai) yang bersertifikat
2009
60,00
2010
61,50
2011
2012
63,00
64,50
2013
66,00
2014
67,50
Sumber : Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2009-2014
4)
Peningkatan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura yang berdaya guna tinggi untuk mencukupi pasar domestik dan ekspor
Tabel 10. Sasaran Jumlah dan Prosentase Produk Tanaman Pangan Dan Hortikultura Yang Telah Menerapkan GAP dan Bersertifikat Prima 3 Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA Jumlah produk tanaman pangan dan hortikultura yang telah menerapkan GAP dan telah bersertifikat Prima 3 Peningkatan produk tanaman pangan dan hortikultura yang telah menerapkan GAP dan telah bersertifikat Prima 3
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2
2
3
10
20
22
0
0
50
233,34
100
10
Sumber : Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2009-2014
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
22
Tabel 11. Sasaran Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 INDIKATOR KINERJA UTAMA Tanaman Pangan Hortikultura
2009
92,55 106,46
2010
2011
2012
2013
2014
94,60 110,60
101,13 111,03
103,67 111,56
103,96 111,92
104,13 112,12
Sumber : Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2009-2014
2.2
PENETAPAN KINERJA Penetapan Kinerja adalah suatu dokumen yang berisikan Pernyataan
Kinerja/Kesepakatan Kinerja/Perjanjian Kinerja untuk mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan pada sumberdaya yang dimiliki suatu instansi. Terkait dengan hal tersebut dan dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur menetapkan kinerja yang akan dicapai pada tahun 2013 dalam pelaksanaan program dan kegiatannya sesuai dengan kedudukan, tugas, dan fungsi yang mengacu pada Renstra 2009 - 2014 serta RPJMD Provinsi Jawa Timur tahun 2009 2014. Pada tahun 2013, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur menetapkan 4 sasaran strategis dan 10 indikator kinerja, yaitu: Tabel 12. Penetapan Kinerja Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Tahun 2013 SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
Peningkatan penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan dan aman dikunsumsi )
Luas areal tanaman pangan dan hortikultura yang menerapkan: 1. Pengendalian Hama Terpadu a. Tanaman Pangan b. Hortikultura 2. Pengelolaan Tanaman Terpadu a. Padi b. Jagung c. Kedelai 3. Good Agriculture Practices GAP) a. Buah-buahan b. Sayuran
1
2
Peningkatan luas panen(ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tan. pangan dan hortikultura
Luas Panen (ha) : - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
TARGET 2013
1.300 3.695 696.296 144.060 92.854 16,5 0,8
1.900.812 1.312.200 393.000 141.577
PROGRAM/ ANGGARAN KEGIATAN (Rp) Program Peningkatan 32.092.000.000 Ketahanan Pangan (Pertanian / Perkebunan) Pembinaan dan Pengemb. Sarana dan Prasarana Petani Pengemb. Jaringan Irigasi Usahatani, desa (JITUT, JIDES) Pengemb. pupuk organik Pengemb. usaha tani pertanian Proteksi Tanaman Pangan dan hortikultura Pengelolaan data statistik tan. pangan &
23
SASARAN STRATEGIS
3 Peningkatan penyediaan benih tan. pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga)
4 Peningkatan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura yang berdaya guna tinggi untuk mencukupi pasar domestik dan ekspor
INDIKATOR KINERJA - Buah-buahan (rb ph/rmpn) Produktivitas (ku/ha): - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah (kg/phn/rmpn) Produksi (ton): - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan Prosentase Index Pertanaman Padi Prosentase petani yang menggunakan benih tanaman pangan ( padi, jagung, kedelai) yang bersertifikat
Jumlah produk tanaman pangan dan hortikultura yang telah menerapkan GAP dan telah bersertifikat Prima 3 Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor : - Tanaman Pangan - Hortikultura
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
TARGET PROGRAM/ ANGGARAN 2013 KEGIATAN (Rp) 166.786.172 hortikultura Pengembangan 66,02 teknologi pertanian 57,26 Pengemb. Tan. 16,10 Pangan 126,86 Pendidikan 28,26 Kemasyarakatan Produktif dalam rangka 12.548.283 Pengemb. Tan. Pangan 7.513.033 632.700 1.796.086 4.713.333 1,92 66,00 Program Peningkatan 34.813.000.000 Produksi Pertanian Pembinaan dan Pengembangan Hortikultura Pengembangan Produksi Benih hortikultura Pengembangan Produksi Benih Padi Pengembangan produksi Benih Palawija Sertifikasi Bibit Unggul Pertanian 20 Pengembangan 61.032.000.000 Agribisnis Pengemb. sistem agribisnis melalui Cooperatif Farming Pengemb.Kualitas & mutu produk melalui Sistem Good Agricultural Practices 103,96 (GAP) 111,92 Peningk.penanganan pasca panen & pengolahan hasil Peningkatan Standar Mutu Produk Peningk. Pemasaran Produk2 Komoditas Pengemb Kerjasama antar Daerah Optimalisasi UPT Daerah
24
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2013
PROGRAM/ ANGGARAN KEGIATAN (Rp) Pengemb. PUSPA Lebo-Sidoarjo Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dlm rangka Pengemb Agribisnis Tan.Pangan dan Hortikultura Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Penerapan GAP pd Hortikultura 26.193.000.000 Peningkatan Kesejahteraan Petani Pelatihan petani dan 200.000.000 pelaku agribisnis Anti Poverty Program (APP) Bidang Pertanian Program Pengemb. Kawasan Agropolitan Fasilitasi Pengemb. Kawasan Agropolitan 2.205.000.000 Program Pemberdy Penyuluh Pertanian, Perkebunan, Peternakan Fasilitasi sarana Prasarana Penyuluhan
Sumber : Renstra Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2009-2014
1.3
Upaya Pencapaian Tujuan dan Sasaran Pembangunan tanaman pangan dan hortikultura mempunyai posisi yang
strategis dan penting karena sebagai penghasil makanan pokok dimana sementara ini ketahanan pangan (food security) merupakan prasyarat utama bagi tercapainya ketahanan ekonomi maupun ketahanan politik bahkan ketahanan nasional (national
security) secara keseluruhan. Oleh karena itu, program pembangunan tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur diarahkan untuk pencapaian tujuan pembangunan pertanian jangka panjang yaitu sektor agribisnis sebagai andalan pembangunan di Jawa Timur. Dengan mengacu RPJMD Provinsi Jawa Timur 2009-2014 terutama pada 9 (sembilan) agenda pembangunan Jawa Timur dan memperhatikan target kinerja
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
25
agregat, maka salah satu prioritas RKPD Tahun 2013 adalah melalui Revitalisasi Pertanian dan Pengembangan Agroindustri/Agrobisnis yang diimplementasikan ke dalam
pelaksanaan
Program/Kegiatan
Pembangunan
Tanaman
Pangan
dan
Hortikultura beserta kegiatan baik yang bersumber APBD maupun APBN. 2.3.1
Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Bersumber APBD Berdasarkan DPPA Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Provinsi
Jawa Timur Urusan Pemerintahan Pertanian (2013) pada Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2013, dengan program dan kegiatan baik bersifat rutin maupun pembangunan dengan rincian sebagai berikut : 1.
Pelayanan Administrasi Perkantoran
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
3.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
4.
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
5.
Program Peningkatan Pembangunan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
6.
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
7.
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
8.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan)
9.
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
10.
Program Pengembangan Agribisnis
11.
Program Pengembangan Kawasan Agropolitan
12.
Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Perikanan
2.3.2
Program Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura yang Bersumber APBN Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melaksanakan dekonsentrasi yang
diberikan oleh Pemerintah Pusat Kementerian Pertanian Republik Indonesia kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 pada Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang meliputi dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan sebagai berikut: a.
Dana Dekonsentrasi
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
26
1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan 2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan 3. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian 4. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian b.
Dana Tugas Pembantuan 1. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan 2. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura Berkelanjutan 3. Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian 4. Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
27
III.
AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan suatu instansi pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan secara transparan keberhasilan dan kegagalan berkaitan dengan tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan sebagai penjabaran visi, misi, strategi organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau yang berwenang menerima pelaporan yang telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur selaku pelaksana kebijakan Pemerintah harus melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian laporan akuntabilitas kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2013 yang dibuat berdasarkan ketentuan yang terkandung dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010tentang
Pedoman
Penyusunan
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Instansi
Pemerintah. Laporan akuntabilitas tersebut memberikan gambaran mengenai tingkatan pencapaian kinerja, sasaran program dan kegiatan serta indikator makro baik keberhasilan-keberhasilan kinerja yang telah dicapai maupun kegagalan pada periode tahun tertentu berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan.Dalam tahun 2013, Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur telah menetapkan 4 (empat) sasaran yang akan dicapai sesuai dengan Rencana Strategis tahun 2009-2014 serta RPJMD Provinsi
Jawa
Timur
Tahun
2009-2014,
yang
selanjutnya
diukur
dengan
mengaplikasikan pada 9 (sembilan) indikator kinerja utama yang ditetapkan dalam rangka pencapaian visi dan misi Provinsi Jawa Timur .
3.1
Pengukuran Kinerja Tahun 2013 Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan
untuk digunakan sebagai dasar menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. Sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur diukur berdasarkan tingkat pencapaian kinerja sasaran dan pelaksanaan program/kegiatanuntuk mengetahui sejauhmana capaian dari pelaksanaannya pada tahun yang bersangkutan. Gambaran kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 dapat diketahui dari hasil
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
28
pengukuran kinerja dan evaluasi kinerja yaitu dengan membandingkan antara target dengan capaian. Pada bab sebelumnya telah diuraikan tentang visi, misi, dan Tujuan Pembangunan Tanaman Pangan dan Hortikultura di Jawa Timur Tahun 2009-2014 dan Sasaran Strategis Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur. Selanjutnya untuk mengetahui keberhasilan atau kegagalan dari pelaksanaan kegiatan di Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur dalam mewujudkan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis tersebut maka perlu dilakukan Pengukuran Kinerja terhadap Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja tahun 2013 yang telah ditetapkan, sebagai berikut : Tabel 13. Target, Realisasi, dan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2013 SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 Peningkatan penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan dan aman dikonsumsi)
Luas areal tanaman pangan dan hortikultura(hektar) yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu - Tanaman Pangan - Hortikultura Pengelolaan Tanaman Terpadu - Padi - Jagung - Kedelai Good Agriculture Practices - Buah-buahan - Sayuran 2 Peningkatan luas panen Luas Panen (ha) : (ha), produksi (ton), - Padi produktivitas (ku/ha) - Jagung tanaman pangan dan - Kedelai hortikultura di Jawa - Sayuran Timur - Buah-buahan (rb phn,rmpn) Produktivitas (ku/ha): - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan (kg/phn,rmpn) Produksi (ton): - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan Prosentase Index Pertanaman Padi 3 Peningkatan penyediaan Prosentase petani yang menggunakan benih tan. pangan dan benih tanaman pangan ( padi, jagung, hortikultura yang kedelai) yang bersertifikat bersertifikat dan
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
CAPAIAN 2013 (%)
TARGET 2013
REALISASI 2013
1.300 3.695
5.905 605
454,23 16,37
696.296 144.060 92.854
366.605 25.130 72.805
52,65 17,44 78,41
16,5 0,8
22,5 11,5
1.900.812 1.312.200 393.000 141.577 166.786.172
2.037.026 1.199.544 210.618 152.196 166.469.278
107,17 91,41 53,59 107,50 99,81
66,02 57,26 16,10 126,86 28,26
59,15 48,03 15,64 111,78 15,98
89,59 83,88 97,14 88,11 56,55
12.548.283 7.513.033 632.700 1.796.086 4.713.333 1,92 66,00
12.049.405 5.760.959 329.461 1.701.280 2.629.697 2,31 85,00
136,36 1.533,33
96,02 76,68 52,07 94,72 55,79 120,31 128,79
29
SASARAN STRATEGIS memenuhi sesuai syarat 6 tepat 4 Peningkatan kualitas produk tan. pangan dan hortikultura yang berdaya guna tinggi untuk mencukupi pasar domestik dan ekspor
INDIKATOR KINERJA UTAMA
REALISASI 2013
CAPAIAN 2013 (%)
20
27
135
103,96 111,92
103,37 108,78
99,43 97,19
TARGET 2013
Jumlah produk tanaman pangan dan hortikultura yang telah menerapkan GAP dan telah bersertifikasi Prima 3 Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor : - Tanaman Pangan - Hortikultura
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2013
3.2
Analisa Kinerja Selanjutnya
berdasarkan
hasil
evaluasi
kinerja
dilakukan
analisa
pencapaian kinerja untuk memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab tercapai atau tidaknya kinerja yang diharapkan. Kegiatan yang dilaksanakan berdasarkan 4 (empat) sasaran dan 9 (sembilan) indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Tahun 2009-2014 dapat diuraikan dalam Analisa Kinerja Sasaran berikut ini : 3.2.1 Peningkatan penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan dan aman konsumsi) Indikator keberhasilan yang diharapkan dari sasaran ini
adalah Luas
areal tanaman pangan dan hortikultura yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Pengelolaan Tanaman Terpadu dan Good Agriculture Practices (GAP) dengan komoditi pada Pengendalian Hama Terpadu (ha): tanaman pangan dan hortikultura, pada Pengelolaan Tanaman Terpadu (ha) dengan komoditi: padi, jagung, kedelai, pada Good Agriculture Practices (ha): buah-buahan dan sayuran. Adapun sasaran ini ditunjang oleh Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
30
Tabel 14. Capaian Luas areal tanaman pangan dan hortikultura yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Pengelolaan Tanaman Terpadu, dan Good Agriculture Practices (GAP) Provinsi Jawa Timur REALISASI
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2013
2009
2010
2011
2012
2013
Luas areal tanaman pangan dan hortikultura yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) : - Tanaman Pangan - Hortikultura
1.300 3.695
600 690
1.025 510 Rata-rata
1.350 495
5.075 495
5.905 605
454,23 16,37 235,65
Pengelolaan Tanaman Terpadu (ha) - Padi - Jagung - Kedelai
696.296 144.060 92.854
618.650 127.995 82.500
365.750 14.850 116.000 Rata-rata
244.900 43.200 11.300
305.500 29.850 121.300
366.605 25.130 72.805
52,65 17,44 78,41 49,5
Good Agriculture Practices (ha) : - Buah-buahan - Sayuran
16,5 0,8
4 1
5,5 2,25
15 7,5
22,5 11,5
136,6 1.533,33 834,845
2,5 1 Rata-rata
CAPAIAN 2013 (%)
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2013
Dari hasil pengukuran kinerja sebagaimana terlihat pada tabel diatas menunjukkan bahwa prosentase capaian untuk luas areal yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) komoditi tanaman pangan pada tahun 2013 tercapai 454,23 % atau tercapai seluas 5.905 ha dari target yang ditetapkan seluas 1300 ha, sedangkan untuk luas areal penanaman yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) komoditi hortikultura tercapai 16.37 % atau seluas 605 ha dari target yang ditetapkan yaitu seluas 3.695 ha, jadi rata-rata capaian dari kedua komoditi tersebut sebesar 235,65 %. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa pengembangan usaha agribisnis tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur tahun 2013 yang dilaksanakan melalui penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan dan aman konsumsi) pada luas areal penanaman tanaman pangan capaian pada tahun 2013 sudah diatas 100 % yaitu sebesar 235,65 %, tetapi sebaliknya pada luas areal penanaman komoditi hortikultura baru tercapai 16,37 % sehingga perlu mendapat perhatian dalam perencanaan dan proses pelaksanaannya. Karena melalui
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
31
penerapan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) ini dapat diketahui cara pendekatan atau cara pengendalian hama yang tepat (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan, dan aman konsumsi) yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi
ekonomi
dalam
rangka
pengelolaan
ekosistem
yang
berwawasan
lingkungan berkelanjutan atau dengan kata lain ramah lingkungan dalam penerapan teknologi pertanian yang sesuai kondisi lokal dan sesuai dengan kebutuhan petani yang spesifik. Sasaran luas areal penanaman yang menerapkan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) tahun 2013 dengan komoditi padi tercapai 52,65 % atau seluas 366.605 ha dari target yang ditetapkan seluas 696.296 ha, untuk komoditi jagung tercapai 17,44 % atau seluas 25.130 ha dari target yang ditetapkan seluas 144.060 ha, dan untuk komoditi kedelai tercapai 78,41 % atau seluas 72.805 ha dari target yang telah ditetapkan seluas 92.854 ha, jadi rata-rata dari prosentase capaian ketiga komoditi tersebut yaitu sebesar 49,5 %. Rendahnya capaian pada tahun 2013 yaitu rata-rata capaian yang masih dibawah 50 % yaitu sebesar 49,5 % terhadap target yang telah ditetapkan dalam Renstra 2009-2014 menunjukkan perlunya upaya peningkatan penerapan tekonologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) di tahuntahun berikutnya mengingat melalui penerapan teknologi ini petani dapat menerapkan cara budidaya yang benar yang ramah lingkungan juga sekaligus dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan. Selain itu melalui penerapan teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) ini diharapkan akan mampu mengelola sumberdaya yang tersedia (varietas, tanah, air, dan sarana produksi) secara terpadu dengan mengkaji bersama berdasarkan kondisi spesifik lokasi, sehingga mampu menghasilkan produktivitas tinggi untuk menunjang peningkatan produksi padi, jagung, kedelai secara berkelanjutan atau ramah lingkungan. Sedangkan luas areal penanaman yang menerapkan teknologi Good Agriculture Practices (GAP) untuk 2 komoditi, yaitu : buah-buahan tercapai 136,6 % atau seluas 22,5 ha dari target yang telah ditetapkan yaitu seluas 16,5 ha, sayuran tercapai 1.533,33 % atau seluas 11,5 ha dari target yang ditetapkan seluas 0,8 ha, jadi dari kedua komoditi tersebut didapat rata-rata prosentase capaian sebesar 834,84 % dari target yang telah ditetapkan. Prosentase capaian ini bisa dibilang cukup tinggi karena sudah diatas 100 % bahkan jauh melampaui dari target yang telah ditetapkan, mengingat penerapan teknologi Good Agriculture Practices (GAP) sangat penting bagi pengembangan hortikultura di Jawa Timur karena produktivitas komoditas hortikultura baik sayuran maupun buah-buahan mengalami fluktuasi dari
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
32
tahun ke tahun. Artinya komoditi hortikultura memang mempunyai nilai ekonomis yang lebih tinggi jika dibanding dengan komoditi tanaman pangan, tapi mengingat karakteristik komoditi hortikultura yang mudah rusak (busuk) dan tidak tahan lama sehingga petani tidak optimal dalam melakukan usaha tani hortikultura. Dengan adanya SOP dan penerapan GAP diharapkan semakin meningkatkan jumlah kebun yang teregristasi sehingga dapat meningkatkan produksi, produktivitas sekaligus mutu produk hortikultura di Jawa Timur. Sasaran strategis peningkatan penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan dan aman konsumsi) dengan indikator kinerja
adalah Luas areal tanaman pangan dan
hortikultura yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Pengelolaan Tanaman Terpadu dan Good Agriculture Practices (GAP) dengan komoditi pada Pengendalian Hama Terpadu (ha): tanaman pangan dan hortikultura, pada Pengelolaan Tanaman Terpadu (ha) dengan komoditi: padi, jagung, kedelai, pada Good Agriculture Practices (ha): buah-buahan dan sayuran. pada dasarnya dapat mencapai target yang diharapkan karena melalui kegiatan ini diharapkan petani di Provinsi Jawa Timur dapat mandiri untuk merencanakan dan memanfaatkan penerapan teknologi usaha tani melalui penggunaan input produksi yang efisien sesuai dengan kondisi spesifik lokal seiring perkembangan teknologi saat ini dalam rangka peningkatan luas areal penanaman tanaman pangan dan hortikultura. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan dan hortikultura secara berkelanjutan atau ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan dan aman konsumsi) dalam pencapaian visi dan misi sektor pertanian di Provinsi Jawa Timur sesuai Rencana Strategis tahun 20092014. 3.2.2
Peningkatan luas
Panen (ha), produksi (ton),
produktivitas
(ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur Indikator keberhasilan yang diharapkan dari sasaran ini adalah : Luas panen (ha); Produktivitas (ku/ha); Produksi (ton) dari komoditi padi, jagung, kedelai, sayuran, dan buah-buahan. Sasaran ini didukung oleh Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
33
Tabel 15. Capaian Kinerja Luas Panen, Produktivitas dan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Timur INDIKATOR KINERJA Luas Panen (ha) :
TARGET 2013
- Padi 1.900.812 - Jagung 1.312.200 - Kedelai 393.000 - Sayuran 141.577 - Buah-buahan 166.786.172 Produktivitas (ku/ha): - Padi 66,02 - Jagung 57,26 - Kedelai 16,10 - Sayuran 126,86 - Buah-buahan (kg/phn 28,26 Produksi (ton): - Padi 12.548.283 - Jagung 7.513.033 - Kedelai 632.700 - Sayuran 1.796.086 - Buah-buahan 4.713.333 Prosentase Index 1,92 Pertanaman Padi
REALISASI 2011
2009
2010
ATAP-BPS
ATAP-BPS
ATAP-BPS
1.904.830 1.295.070 264.663 161.844 57.428.858
1.963.983 1.257.721 246.894 158.460 64.188.154
59,11 40,67 13,42 83,48 57,35
59,29 44,42 13,75 82,60 40,26
54,89 45,21 14,52 89,03 55,11
11.259.085 5.266.720 355.099 1.351.002 3.293.535 1,86
11.643.773 5.587.318 339.491 1.308.818 2.584.409 1,87
10.576.543 5.443.705 366.999 1.486.063 3.508.221 1,89
CAPAIAN 2013 (%)
2012
2013
ATAP-BPS
ATAP-BPS
1.926.796 1.975.719 1.204.063 1.232.523 252.815 220.815 166.921 170.119 63.655.695 172.141.236
2.037.021 1.199.544 210.618 163.469 146.899.713
107,17 91,41 53,59 115,46 88,08
61,74 51,08 16,39 94,67 36,80
59,14 48,03 15,64 93,50 25,87
89,99 83,88 97,14 73,70 91,54
12.198.707 6.295.301 361.986 1.576.429 6.287.057 1,90
12.049.342 5.760.959 329.461 1.528.449 3.800.598 1,92
96,02 76,68 52,07 85,10 80,64 120,31
Sumber : ATAP BPS, 2013
Dari tabel tersebut dapat diketahui bahwa capaian luas panen untuk komoditi tanaman pangan dan hortikultura rata-rata mencapai 91,14 % yang termasuk tinggi jika dilihat permasalahan (isu strategis) pada sektor pertanian saat ini yaitu terjadinya konversi lahan dari pertanian ke non pertanian sebesar 160.378 ha. Terutama pada komoditi padi yang meningkat tajam dari Angka Tetap BPS Tahun 2012 yaitu terjadi peningkatan sebesar 61.302 ha dari 1.975.719 ha, yaitu pada tahun 2013 tercapai 107,17% atau 2.037.021 ha. Tetapi keadaan ini berbanding terbalik dengan 4 komoditi yang lain jagung, kedelai, sayuran, dan buah-buahan yang mengalami penurunan luas panen pada tahun 2013 jika dibanding dengan tahun 2012 yaitu untuk jagung tercapai 1.199.544 ha terjadi penurunan seluas 32.979 ha; kedelai tercapai seluas 210.618 ha terjadi penurunan seluas 10.197 ha; sayuran tercapai seluas 163.469 ha terjadi penurunan seluas 6.650 ha; buah-buahan tercapai seluas 146.899.713 ha terjadi penurunan seluas 25.241.523 ha. Terjadinya peningkatan luas panen pada komoditi padi dan penurunan luas panan jagung, kedelai, sayuran, dan buah-buahan tidak terlepas dari upaya penekanan terjadinya
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
34
konversi lahan melalui pelaksanaan program dan kegiatan di tahun 2013 pada komoditi tersebut. Sedangkan untuk indikator sasaran produktivitas dari komoditi tanaman pangan dan hortikultura tersebut didapatkan untuk prosentase capaian produktivitas yang cukup tinggi tapi belum tercapai 100 %. Untuk komoditi padi meskipun luas panen mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya tapi mengalami angka penurunan produktivitas yaitu sebesar 2,33 ku/ha jika dibandingkan dengan tahun 2012, demikian pula pada komoditi kedelai, sayuran dan buah-buahan yang masingmasing mengalami penurunan produktivitas sebesar 0,75 ku/ha, 1,17 ku/ha, dan 10,93 ku/ha jika dibandingkan dengan produktivitas tahun 2012, dan juga pada komoditi jagung yang mengalami penurunan sebesar 3,05 ku/ha. Untuk indikator sasaran produksi dapat dilihat bahwa terjadi penurunan produksi pada komoditi padi, jagung, kedelai, sayuran, dan buah-buahan. Untuk padi terjadi penurunan sebesar 149.365 ton pada tahun 2013 dibanding dengan tahun 2012. Hal ini sejalan dengan produktivitas pada tahun 2013 yang mengalami penurunan jika dibanding tahun 2012, tetapi berbalik dengan luas panen padi yang mengalami kenaikan pada tahun 2013. Demikian pula pada komoditi jagung yang mengalami penurunan produksi sebesar 534.342 ton. Sedangkan untuk komoditi kedelai juga mengalami penurunan sebesar 32.525 ton sama dengan produktivitas dan luas panen yang mengalami penurunan dibanding tahun 2012. Untuk komoditi sayuran juga mengalami penurunan sebesar 47.974 ton pada tahun 2013 jika dibanding tahun 2012 yang sebanding dengan luas panen dan produktivitas yang juga mengalami penurunan. Sedangkan untuk komoditi buah-buahan terjadi penurunan produksi sebesar 2.486.459 ton pada tahun 2013 dibanding tahun 2012. Demikian pula pada produktivitas dan luas panen yang mengalami penurunan pada tahun 2013 jika di banding data ATAP BPS tahun 2012. Dari hasil realisasi dan capaian pada sasaran strategis peningkatan luas Panen (ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur dengan indikator keberhasilan yang diharapkan dari sasaran ini adalah : Luas panen (ha); Produktivitas (ku/ha); Produksi (ton) dari komoditi padi, jagung, kedelai, sayuran, dan buah-buahan dapat diketahui bahwa sebagian besar terjadi penurunan dari ketiga indikator tersebut yaitu luas panen (ha), produktivitas (ku/ha), dan produksi (ton) pada komoditi tanaman pangan dan hortikultura yang disebabkan diantaranya terjadinya konversi lahan pertanian ke non pertanian, keragaman agroklimat, dan sumberdaya yang ada. Tetapi selain terjadi penurunan
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
35
juga terjadi peningkatan pada beberapa beberapa indikator dan komoditi melalui pelaksanaan program dan kegiatan di tahun 2013. Tabel 16. Kontribusi Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Timur terhadap Nasional Tahun 2012-2013 Produksi Jawa Timur Produksi Nasional (ton) (%) Jatim thd (ton) Nasional 2012 2013 2012 2013 2012 2013 12.198.707 12.049.342 69.056.126 71.279.709 17,66 16,90 Padi (GKG) 6.295.301 5.760.959 19.387.022 18.509.188 32,47 31,12 Jagung (Pipilan) 361.986 329.461 843.153 779.983 42,93 42,24 Kedelai (Ose) 1.576.423 1.528.449 1.081.253 1.053.539 - 31,41 - 31,07 Sayuran 6.287.057 3.800.598 20.162.550 16.987.915 31,18 22,37 Buah-buahan Sumber : BPS Provinsi Jawa Timur, 2014 Keterangan : 1) ASEM 2013, 2) Luas Panen buah-buahan (rb pohon/rumpun), Produktivitas buah-buahan (kg per pohon/rumpun), Produksi buah-buahan (ton) Komoditas
Dari tabel diatas diketahui bahwa pada skala nasional produksi Padi ATAP 2013 sebesar 71,28 juta ton. Dari angka tersebut sebesar 16,90 % merupakan kontribusi Provinsi Jawa Timur untuk angka produksi padi. Angka Tetap (ATAP) 2013 produksi Padi Provinsi Jawa Timur sebesar 12,05 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Dibandingkan dengan produksi Padi tahun 2012 (ATAP), terjadi penurunan produksi sebanyak 149,36 ribu ton (-1,22 %). Penurunan produksi padi ini disebabkan penurunan tingkat produktivitas sebesar 2,59 kuintal/hektar (-4,20 %). Penurunan produktivitas padi per subround pada tahun 2013 terjadi karena peningkatan luas serangan Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT). Pada Musim Penghujan (MP.2012/2013) luas serangan tikus meningkat 74 %; 89,39 % (MK 2013); 73,90 % (MP 2013/2014); Wereng Batang Coklat meningkat 58,95 % (MP 2012/2013); 895,22 % (MK 2013); 586,88% (MP 2013/2014); serta penyakit Tungro meningkat seluas 371,33% (MP 2012/2013); 230,97 % (MK 2013); -2,01 % (MP 2013/2014). Selain serangan OPT terjadi pula peningkatan luas areal Kekeringan pada MP 2012/2013 sebesar 91,62%; pada Musim Kemarau (MK. 2013) sempat turun drastis sebesar 93,14 %, sebelum akhirnya luas areal kekeringan meningkat kembali sebesar 313,34 %. Untuk komoditas jagung angka produksi pada skala nasional ATAP 2013 sebesar 18,51 juta ton. Dari angka tersebut sebesar 31,12 % merupakan kontribusi produksi jagung untuk Provinsi Jawa Timur. Angka Tetap (ATAP) 2013 produksi Jagung Provinsi Jawa Timur sebesar 5,76 juta ton Pipilan Kering. Dibandingkan dengan produksi Jagung tahun 2012 (ATAP), terjadi penurunan produksi sebesar 534,34 ribu ton (-8,49 %). Penurunan produksi jagung ini disebabkan turunnya luas panen sebesar 32,98 ribu hektar (-2,68 %) dan tingkat produktivitas sebesar 3,05 kuintal/hektar (-5,97 %). Penurunan produktivitas jagung per sub
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
36
round, menurut data Dinas Pertanian Provinsi memang pada tahun 2013 terjadi peningkatan luas serangan Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT) jagung, baik pada Musim Penghujan (MP.2012/2013) maupun pada Musim Kemarau (MK. 2013) serta Musim Penghujan (MP 2013/2014). Selain itu, juga terjadi peningkatan jumlah curah hujan bulanan 80,68 % dan durasi hari hujan pun meningkat 28,57 %. Hal ini bisa dipahami karena Curah Hujan yang terjadi rata-rata 200 mm pada musim tanam jagung, sementara kondisi ideal untuk tanam jagung memerlukan curah hujan 100 mm-125 mm. Untuk komoditas kedelai diketahui bahwa pada skala nasional produksi kedelai ATAP 2013 sebesar 779,983 ton. Dari angka tersebut sebesar 42,24 % merupakan kontribusi Provinsi Jawa Timur untuk angka produksi kedelai. Angka Tetap (ATAP) 2013 produksi Kedelai Provinsi Jawa Timur sebesar 329,46 ribu ton Biji Kering. Dibandingkan dengan produksi Kedelai tahun 2012 (ATAP), terjadi penurunan produksi sebanyak 32,52 ribu ton (-8,99 %). Penurunan produksi kedelai ini disebabkan menurunnya luas panen sebesar 10,20 ribu hektar (-4,62 %) dan tingkat produktivitas sebesar 0,75 kuintal/hektar (-4,58 %). Meningkatnya produksi pada subround I dan II, akan tetapi pada subround III terjadi penurunan produksi yang sangat tajam, sehingga produksi kedelai pada tahun 2013 mengalami penurunan. Dari realisasi pengukuran pada subround Januari-April diperoleh kenaikan produksi sebesar 5,50 ribu ton biji kering (9,27 %), dan pada subround Mei-Agustus produksinya kembali naik sebesar 3,56 ribu ton biji kering (3,36 %). Pada subround September-Desember produksi kedelai mengalami penurunan sebesar 41,59 ribu ton biji kering (-21,15 %), jika masing-masing dibandingkan dengan produksi kedelai pada subround yang sama tahun 2012 (year on year). Tabel 17. Produksi Padi Provinsi Jawa Timur terhadap Provinsi Lain dan Nasional Tahun 2012-2013
Sumber
: ATAP BPS Provinsi Jawa Timur, 2014
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
37
Tabel 18. Produksi Jagung Provinsi Jawa Timur terhadap Provinsi Lain dan Nasional Tahun 2012-2013
Sumber
: ATAP BPS Provinsi Jawa Timur, 2014
Tabel 19. Produksi Kedelai Provinsi Jawa Timur terhadap Provinsi Lain dan Nasional Tahun 2012-2013
Sumber
: ATAP BPS Provinsi Jawa Timur, 2014
Dari tabel tersebut diketahui bahwa untuk produksi padi Provinsi Jawa Timur berada pada peringkat kedua setelah Provinsi Jawa Barat dengan total produksi 12.049.342 dengan kontribusi terhadap nasional sebesar 16,90 %. Tetapi untuk produksi jagung dan kedelai Provinsi Jawa timur berada di peringkat pertama dengan produksi sebesar 5.760.959 ton dan 329.461 ton, dan kontribusi terhadap nasional sebesar 31,13 % dan 42,23 %.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
38
3.2.3
Peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga)
Benih merupakan salah satu sarana produksi yang mempunyai peran strategis untuk meningkatkan produksi dan produktivitas selain penggunaan pupuk, oleh karena itu benih harus terus berkembang dan dapat tersedia secara 6 (enam) tepat yaitu : tepat varietas, mutu, jumlah, waktu, lokasi dan harga bagi petani dan pengguna lainnya. Saat ini, di Jawa Timur, sekitar 70 persen petani telah menggunakan benih bersertifikat terutama petani tanaman pangan. Selain berperan dalam meningkatkan produksi dan produktivitas, ketersediaan benih bermutu juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani penangkar. Indikator keberhasilan yang diharapkan pada sasaran strategis ini adalah jumlah produksi benih tanaman pangan dan hortikultura bersertifikat (ton) dengan komoditi padi, jagung, kedelai, buah-buahan, dan sayuran. Sasaran ini didukung oleh Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan. Tabel 20. Capaian Jumlah produksi benih tanaman pangan dan hortikultura bersertifikat di Provinsi Jawa Timur INDIKATOR KINERJA Prosentase petani yang menggunakan benih tanaman pangan ( padi, jagung, kedelai) yang bersertifikat
TARGET 2013 1,92
2009 1,86
2010 1,87
REALISASI 2011 2012 1,89 1,90
2013 1,92
CAPAIAN 2013 (%) 120,31
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2013
Dari hasil capaian terhadap sasaran dalam penyediaan benih bersertifikat untuk komoditas hortikultura sudah diatas 100% demikian juga pada komoditas jagung, namun berbalik dengan capaian pada komoditas padi dan kedelai yang capaiannya masih dibawah 100 %. Untuk komoditas padi, tingkat pertumbuhannya masih berfluktuatif dan terjadi penurunan dari tahun 2012 ke tahun 2013 yaitu sebesar 13.693 ton. Pada komoditas kedelai capaiannya terhitung rendah yaitu sebesar 2,47 7%, terjadi penurunan sebesar 4.772 ton dari tahun 2012 ke tahun 2013. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa dalam penetapan sasaran luas areal tanam yang terus meningkat dari tahun ke tahun maka penyediaan benih juga seharusnya
direncanakan
mengalami
trend
yang
meningkat
pula
karena
keberpihakan pemerintah kepada petani untuk meningkatkan ketersediaan benih bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat ditingkat petani.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
39
3.2.4
Peningkatan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura yang berdaya guna tinggi untuk mencukupi pasar domestik dan ekspor Indikator kinerja yang diukur dari sasaran ini adalah jumlah produk hortikultura yang telah menerapkan GAP dan bersertifikat Prima 3 dari komoditi hortikultura. Dalam rangka peningkatan kualitas produk hortikultura yang berdaya saing tinggi sehingga dapat bersaing ditingkat global dan untuk mencukupi kebutuhan pasar domestik dan ekspor sekaligus untuk meningkatkan pendapatan petani maka dilakukan penerapan teknologi yang maju yang ramah lingkungan untuk menghasilkan produk bermutu dan aman konsumsi, yaitu melalui penerapan GAP (Good Agriculture Practices) atau budidaya pertanian yang baik dan benar. Penerapan GAP harus diiringi dengan adanya penyusunan dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) budidaya masing-masing komoditas. Keberadaan SOP budidaya tersebut merupakan persyaratan dasar dalam penerapan GAP untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan aman konsumsi. Bagi kebun dan lahan usaha yang telah menerapkan GAP akan dilakukan observasi dan penilaian oleh Dinas Pertanian Provinsi yang menangani pengembangan komoditas hortikultura. Observasi dan penilaian terutama ditekankan pada titk-tik kendali yang telah ditetapkan dalam pedoman GAP, bagi yang telah memenuhi syarat dan memenuhi ketentuan di titik-titik kendali GAP, akan diterbitkan dan diberikan nomor registrasi GAP. Bagi kebun buah atau lahan usaha sayuran yang telah dapat nomor registrasi akan dapat masuk tahap berikutnya yaitu tahap sertifikasi yang akan dilakukan oleh otoritas kompeten dan telah terakreditasi yang ditunjuk. Dengan demikian, melalui penerapan GAP buah dan sayuran ini akan menghantarkan petani dengan produknya untuk siap disertiifikasi sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan pasar. Walaupun demikian, dengan adanya atau diterbitkannya nomor registrasi kebun/lahan usaha sebenarnya sudah cukup menjadi jaminan bahwa kegiatan budidaya (termasuk penanganan panen, pasca panen, penanganan lingkungan, keselamatan pekerja) telah dilakukan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. Tabel 21. Capaian Kinerja Sasaran Strategis Peningkatan Kualitas Produk Tanaman Pangan Dan Hortikultura Yang Berdaya Guna Tinggi Untuk Mencukupi Pasar Domestik Dan Ekspor di Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 INDIKATOR KINERJA Jumlah produk tan. pangan dan hortikultura yang telah menerapkan GAP dan bersertifikat Prima 3 Nilai Tukar Petani (NTP) - Tanaman Pangan - Hortikultura
REALISASI 2011 2012
TARGET 2013
2009
2010
20
6
3
3
103,96 111,92
92,56 106,46
94,60 110,60
101,13 111,03
2013
CAPAIAN 2013 (%)
32
27
135
102,34 109,93
103,37 108,78
99,43 97,19
Sumber: Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2013
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
40
Berdasarkan hasil pengukuran indikator kinerja didapatkan realisasi 135 % atau sebanyak 27 unit dari target yang telah ditetapkan pada tahun 2013 yaitu sebanyak 20 unit, tetapi angka tersebut menunjukkan penurunan sebesar 5 unit dari tahun sebelumnya yaitu tahun 2012 sebanyak 32 unit. Oleh karena itu untuk komoditi-komoditi tersebut masih harus dialokasikan untuk tahun berikutnya dan terus ditingkatkan, karena tujuan utama hasil dari penerapan GAP adalah meningkatnya produksi dan produktivitas hortikultura yang berkualitas dan aman konsumsi. 3.3
Akuntabilitas Keuangan Pada Tahun Anggaran 2013, alokasi APBD Dinas Pertanian Provinsi Jawa
Timur 2013 sebesar Rp 246.785.670.625 (dua ratus empat puluh enam milyar tujuh ratus delapan puluh lima juta enam ratus tujuh puluh ribu enam ratus dua puluh lima rupiah), terdiri dari : 1. Belanja Tidak Langsung (Pegawai)
: Rp.
75.021.289.625,00
2. Belanja Langsung
: Rp.
171.764.381.000,00
- Belanja Pegawai
: Rp.
14.187.831.500,00
- Belanja Barang dan Jasa
: Rp.
152.914.639.500,00
- Belanja Modal
: Rp.
4.661.910.000,00
Sedangkan realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 sampai dengan akhir bulan Desember 2013 (akhir TW IV) yaitu sebesar : Rp 227.218.492.349,00 (dua ratus dua puluh tujuh milyar dua ratus delapan belas juta empat ratus sembilan puluh dua ribu tiga ratus empat puluh sembilan rupiah) atau 92,07 % dengan rincian kegiatan sebagai berikut : 1. Belanja Tidak Langsung
: Rp.
73.534.166.380,00
2. Belanja Langsung
: Rp.
153.684.325.969,00
- Belanja Pegawai
: Rp.
13.702.428.625,00
- Belanja Barang dan Jasa
: Rp.
135.995.664.368,00
- Belanja Modal
: Rp.
3.986.232.976,00
Perkembangan
Anggaran
bersumber
APBN
MURNI
yang
telah
dilaksanakan pada tahun 2013 terdiri dari Dana Tugas Pembantuan dan Dana Dekonsentrasi. Dana Tugas Pembantuan : 1.
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai
Swasembada
dan
Swasembada
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
Berkelanjutan
dengan
alokasi
41
anggaran sebesar Rp 7.475.012.000,00 dengan realisasi keuangan sebesar Rp 7.475.012.000,00 (100 %); 2.
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura
Berkelanjutan
dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp
3.891.500.000,00, dan telah realisasi sampai akhir Desember sebesar Rp 3.891.500.000,00 (100%); 3.
Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian dengan alokasi anggaran sebesar Rp 10.595.000.000,00, dan telah realisasi sebesar Rp 10.595.000.000,00 (100%);
4.
Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian dengan alokasi anggaran Rp 178.597.080.000,00 dan telah realisasi sebesar Rp 178.597.080.000,00 (100%).
Dana Dekonsentrasi : 1.
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Tanaman Pangan Untuk Mencapai
Swasembada
dan
anggaran
sebesar
23.770.068.000,00
Rp
Swasembada
Berkelanjutan dengan
dengan
realisasi
alokasi
sebesar
Rp
23.770.068.000,00 (100%); 2.
Program Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Mutu Produk Tanaman Hortikultura
Berkelanjutan
dengan
alokasi
anggaran
sebesar
Rp
10.640.890.000,00 dan telah realisasi sebesar Rp 10.640.890.000,00 (100%); 3.
Program Peningkatan Nilai Tambah, Daya Saing, Industri Hilir, Pemasaran dan Ekspor Hasil Pertanian dengan alokasi anggaran sebesar Rp 3.408.800.000,00 dengan realisasi sebesar Rp 3.408.800.000,00 (100%);
4.
Program Penyediaan dan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pertanian dengan alokasi anggaran sebesar Rp 4.172.650.000,00 dan dengan realisasi sampai akhir Desember 2013 sebesar Rp 4.172.650.000,00 (100%). Pelaksanaan program/kegiatan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
Tahun 2013 yang bersumber dari Dana APBD dan APBN sebagai berikut : Tabel 22. Perkembangan Keuangan (Inputs) Tahun 2012 No. 1 2
Jenis Anggaran Realisasi
APBD Rp 246.785.670.625
Rp 227,218,492,349
APBN
Jumlah
Rp 257,143,080,000 Rp 241,794,609,290
Rp 503,928,750,625 Rp 395,478,935,258
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, 2013
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
42
Gambar 1. Grafik Keuangan APBN dan APBD Tahun 2013 3.4
Penghargaan yang diterima baik Nasional maupun Provinsi Beberapa penghargaan atas prestasi bidang pertanian (Tanaman Pangan
dan Hortikultura) yang diterima sepanjang tahun 2013 sebagai berikut : A.
Penghargaan yang diterima : 1) Sertifikat dari Worldwide Quality Certificate of Registration : URC UPT Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Pertanian Dinas Pertanian Provinsi Jawa ISO 9001:2008 Timur menerapkan Sistem Manajemen yang Assurance (WQA) memenuhi persyaratan ISO 9001 : 2008 2) Penghargaan Abdi Bakti Tani Kategori Pelayanan : UPT Pengawasan dan Sertifikasi Hasil Publik Berprestasi Utama Pertanian sebagai Pelayanan Publik Berprestasi
B.
Penerima Penghargan Adhikarya Pangan Nusantara Tahun 2013 (sesuai Lampiran
Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia, Nomor :
4908/Kpts/KP. 4 50/11/2013 Tanggal : 21 November 2013) 1.
Kategori Pelayanan Ketahanan Pangan Mantri Tani Suprayitno, SP, M.MA, Mantri Tani, Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
43
2.
Kategori Pelaku Pembangunan Ketahanan Pangan Pengembangan Produksi 1.
Kelompok
Tani
Budi
Margo
Mulyo
II,
Ketua
Rohmad,
KecamatanAmbulu, Kabupaten Jember , Provinsi Jawa Timur; 2.
Gapoktan Tani Makmur Sentosa, Desa Oro-Oro Ombo Wetan,Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur;
Rekapitulasi Pemenang Lomba Agribisnis Tanaman Pangan Dan Hortikultura Tingkat Provinsi Jawa Timur Tahun 2013 1. Lomba Agribisnis Padi Pemenang I : Kelompok Tani Ngudi Makmur I, Desa Kiping, Kecamatan Gondang, Kabupaten Tulung Agung Pemenang II : Kelompok Tani Tempur Sari, Desa Tambak Boyo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi Pemenang III : Kelompok Tani Suka Tani 2, Desa Mangli, Kecamatan Pujer, Kabupaten Bondowoso 2. Lomba Agribisnis Jagung Pemenang I : Kelompok Tani Mekarsari, Desa Alasrejo, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi Pemenang II : Kelompok Tani Si Gadis, Desa Bulay, Kecamatan Galis, Kabupaten Pamekasan Pemenang III : Kelompok Tani Tirta Guna, Desa Bercak, Kecamatan Cerme, Kabupaten Bondowoso 3. Lomba Agribisnis Kedelai Pemenang I : Kelompok Tani Sumber Sari, Desa Gadu Barat, Kecamatan Ganding Kabupaten Sumenep Pemenang II : Kelompok Tani Guyub Rukun, Desa Wonoanti, Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek Pemenang III : Kelompok Tani Tani Mulyo, Desa Juwono, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk 4. Lomba Agribisnis Sayuran Pemenang I : Kelompok Tani Sri Lestari Desa Pasirian Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang Pemenang II : Kelompok Tani Ngadi Mulyo Desa Rowomarto Kecamatan Patianrowo Kabupaten Nganjuk Pemenang III : Kelompok Tani Jaya Abadi Desa Pohsangit Kidul Kecamatan Kademangan Kabupaten Probolinggo
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
44
5. Lomba Agribisnis Buah Pemenang I : Kelompok Tani Sri Rejeki, Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang Pemenang II : Kelompok Tani Among Tani, Desa Gemaharjo, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek Pemenang III : Kelompok Tani Langgeng Mulyo, Desa Ngancar, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri 6. Lomba Agribisnis Tanaman Hias Pemenang I : Kelompok Tani Krisan Mulyo Joyo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu Kota Batu Pemenang II : Kelompok Tani Sekar Tanjung, Desa Tanjung, Kecamatan Burneh Kabupaten Bangkalan Pemenang III : Kelompok Tani Onchi Orchid’s, Desa Sumberejo, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar 7. Lomba Agribisnis Biofarmaka Pemenang I : Kelompok Tani Suka Maju II, Desa Sukosari Kidul, Kecamatan Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso Pemenang II : Kelompok Tani Sumber Jaya Desa Tanggaran Kecamatan Pule Kabupaten Trenggalek Pemenang III : Kelompok Tani Sumber Baru, Desa Ngino, Kecamatan Plemahan Kabupaten Kediri 8. Lomba Petani Teladan Pemenang I : Buharto, Kabupaten Bondowoso Pemenang II : Dwi Rifianto, SH, MMA, Kabupaten Ponorogo Pemenang III : Ir. Sanyoto, Kabupaten Banyuwangi 9. Lomba Penyuluh Teladan Pemenang I : Eko Budi Santoso, SP, MMA, Kabupaten Probolinggo Pemenang II : Sukarnadi, S.Sos, SP, MMA, Kabupaten Mojokerto Pemenang III : Budi Wahyunadi, SP, Kabupaten Tulungagung 10. Lomba Tenaga Harian Lepas Tenaga Bantu Penyuluh Pertanian (THL – TBPP) Pemenang I : Purwati, STP, Kabupaten Tulungagung Pemenang II : Saudah, SP, Kabupaten Bangkalan Pemenang III : Mapita, Kabupaten Mojokerto 11. Lomba Penyuluh Swadaya Teladan Pemenang I : Sumidi, SP, Kabupaten Blitar Pemenang II : Ahmad Syaikhu, SP, Kabupaten Nganjuk Pemenang III : Rohmad Juahir, Kabupaten Pasuruan
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
45
12. Lomba Balai Penyuluh Kecamatan (BPK) Pemenang I : BPK Srengat, Kabupaten Blitar Pemenang II : BPK Pronojiwo, Kabupaten Lumajang Pemenang III : BPK Sumber Waringin, Kabupaten Bondowoso 13. Lomba Mantri Tani Teladan Pemenang I : Maryadi, SP, Kecamatan Ngariboyo, Kabupaten Magetan Pemenang II : Ir. Imam Suryadi, Kecamatan Pakel, Kabupaten Tulungagung Pemenang III : Ambar Widyastuti, SP, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi 14. Lomba Pelaku Usaha Pasca Panen Pemenang I : Gapoktan “Al – Hidayah”, Desa Mrawan, Kecamatan Tapen, Kabupaten Bondowoso Pemenang II : Gapoktan “Ladang Subur” Desa Blukon, Kecamatan Lumajang Kabupaten Lumajang 15. Lomba Lembaga Mandiri Yang Mengakar Di Masyarakat (LM3) Pemenang I : Al – Falah Payudan, Desa Karang Sokon, Kecamatan Guluk – Guluk Kabupaten Sumenep Pemenang II : Yayasan “Ar – Rahman”, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Pemenang III : PA. Muhammadiah, Desa Senduro, Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang 16. Lomba UP3HP / Pelaku Usaha Pengolahan Hasil Pemenang I : LKM Gading, Desa Ngraseh, Kecamatan Dander, Kabupaten Bojonegoro Pemenang II : Melati, Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung Pemenang III : Sekar Putih, Desa Gapura Barat, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep 17. Lomba Eksportir Pemenang I : PT. Mitra Tani Dua Tujuh, Kabupaten Jember Pemenang II : CV. Agri Berkah Lestari, Kota Malang Pemenang III : CV. Mekarsari, Kabupaten Sidoarjo 18. Lomba Petugas Informasi Pertanian (Pip) Pemenang I : Ir. Edy Purwo Santoso, Kabupaten Tulungagung Pemenang II : Sri Mulyani, Kabupaten Mojokerto Pemenang III : Taufiq Mansur, SP Diperta Prov. Jatim 19. Lomba Gapoktan PUAP Pemenang I : Rukun Santoso, Desa Kajarharjo, Kecamatan Kalibaru Kabupaten Banyuwangi
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
46
Pemenang II Pemenang III
: :
Mulya Jaya, Desa Sekar Putih, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk Rukun Tani, Desa Semen, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar
20. Lomba Unit Pengelola – Farmers Managed Extension Activities (UP – FMA) Pemenang I : UP – FMA Mulyosari, Kabupaten Tulungagung Pemenang II : UP – FMA Kebobang, Kabupaten Malang Pemenang III : UP – FMA Sembungrejo, Kabupaten Tuban
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
47
IV.
PENUTUP
4.1
Kesimpulan Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pertanian Provinsi
Jawa Timur
Tahun 2013 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja sesuai dengan Penetapan Kinerja Tahun 2013, sekaligus merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dan bahan pengambilan keputusan dalam perencanaan tahun berikutnya. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur digunakan untuk mengukur keberhasilan atau kegagalan dari pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2013 sesuai dengan Rencana Strategis 2009-2014 dalam mewujudkan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Strategis. Dari hasil capaian indikator kinerja tahun 2013 tersebut dapat diketahui bahwa pada dasarnya pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sudah cukup baik sesuai dengan target yang telah ditetapkan, walaupun terdapat beberapa kendala dalam pelaksanaan program dan kegiatan tersebut. Berdasarkan hasil pengukuran kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sesuai dengan Rencana Strategis 2009-2014 pencapaian kinerjanya diarahkan pada 1 visi, 3 misi, 3 tujuan, 4 sasaran strategis dan 8 indikator kinerja utama, dan 12 (dua belas) Program Utama Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur yang bersumber dari dana APBD yang telah ditetapkan sesuai dengan dokumen Penetapan Kinerja tahun 2013, yang dapat dijabarkan sebagai berikut : 1.
Capaian Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian melalui sasaran Peningkatan penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan, dan aman konsumsi) rata-rata tercapai 373,33 %. Dimana kegiatan ini bertujuan untuk penerapan teknologi budidaya usaha tani yang ramah lingkungan pada peningkatan luas areal penanaman tanaman pangan dan hortikultura untuk pengembangan usaha agribisnis.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
48
2.
Capaian Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian
melalui sasaran
strategis peningkatan luas panen (ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur dengan komoditi utama tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) dan hortikultura (buah-buahan dan sayuran), dengan rata-rata capaian luas panen sebesar 91,14 %, capaian produksi sebesar 78,10 ton, capaian produktivitas sebesar 87,25 %. Yang artinya dari capaian tersebut sudah baik karena diatas rata-rata tapi belum mencapai target yang ditetapkan yaitu 100% dikarenakan oleh beberapa hal yaitu adanya puso dan cuaca yang sangat berpengaruh. 3.
Capaian Kinerja Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan melalui sasaran strategis peningkatan penyediaan
benih tanaman pangan dan
hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga) yaitu melalui kegiatan tersedianya jumlah benih tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) dan hortikultura (buah-buahan dan sayuran) dengan rata-rata capaian tahun 2013 mencapai 105 %, dimana capaian tersebut sudah melebihi dari target yang ditetapkan dan artinya melalui program ini pemerintah melalui Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur dapat meningkatkan ketersediaan benih tanaman pangan dan hortikultura bagi 38 kabupaten/kota. 4.
Capaian Kinerja Program Pengembangan Agribisnis melalui sasaran strategis peningkatan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura yang berdaya saing tinggi untuk mencukupi pasar domestik dan ekspor dengan kegiatan jumlah produk hortikultura yang telah menerapkan GAP dan bersertifikat Prima 3 yang rata-rata tercapai 135 %.
5.
Capaian Program Peningkatan Kesejahteraan Petani yang dilaksanakan melalui kegiatan pelatihan petani dan pelaku agribisnis dan APP bidang pertanian, dimana pengukurannya dapat dilihat pada peningkatan kondisi kesejahteraan petani yang tercermin dari Nilai Tukar Petani (NTP) yang sudah berada diatas 100 pada tahun 2013 sebesar 104,85 atau meningkat sebesar 2,69 dari tahun 2012.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
49
6.
Capaian kinerja Program Pengembangan Kawasan Agropolitan melalui kegiatan fasilitasi pengembangan kawasan agropolitan, yaitu adanya pembinaan dalam rangka berkembangnya usaha agribisnis tanaman pangan dan hortikultura di 25 kabupaten di kawasan Agropolitan Provinsi Jawa Timur.
7.
Capaian kinerja Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan melalui kegiatan Fasilitasi sarana prasarana penyuluhan yang dapat dilihat dari terwujudnya peningkatan produktivitas komoditas unggulan di Provinsi Jawa Timur serta dalam rangka meningkatkan mutu produk pertanian untuk peningkatan nilai tambah dan daya saing produk unggulan yang ditunjang dari sumber daya manusia yang unggul dan sarana prasarana yang terpenuhi di kabupaten/kota se-Jawa Timur. Anggaran yang bersumber dari APBD untuk capaian program dan
kegiatan pada Tahun Anggaran 2013 Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur dalam upaya mencapai sasaran strategis, yaitu sebesar Rp 246.785.670.625 (dua ratus empat puluh enam milyar tujuh ratus delapan puluh lima juta enam ratus tujuh puluh ribu enam ratus dua puluh lima rupiah), terdiri dari : 1) Belanja Tidak Langsung (Pegawai)sebesar Rp. 75.021.289.625,00; 2) Belanja Langsung : Rp. 171.764.381.000,00, yang terdiri dari (a) Belanja Pegawai: Rp.14.187.831.500,00, (b) Belanja Barang dan Jasa
: Rp. 152.914.639.500,00, (c) Belanja Modal
:
Rp. 4.661.910.000,00. Sedangkan realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2013 sampai dengan akhir bulan Desember 2013 (akhir TW IV) yaitu sebesar : Rp 227.218.492.349,00 (dua ratus dua puluh tujuh milyar dua ratus delapan belas juta empat ratus sembilan puluh dua ribu tiga ratus empat puluh sembilan rupiah) atau 92,07 % dengan rincian kegiatan sebagai berikut : 1) Belanja Tidak
Langsung:
Rp.
73.534.166.380,00
atau
sebesar
98
%;
2)
Belanja
Langsung:Rp. 153.684.325.969,00 atau sebesar 89%, terdiri dari : (a) Belanja Pegawai: Rp. 13.702.428.625,00 atau sebesar 97%, (b) Belanja Barang dan Jasa: Rp. 135.995.664.368,00 atau sebesar 89%, (c) Belanja Modalatau sebesar 86%: Rp. 3.986.232.976,00.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
50
4.2
SARAN Hasil pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun 2013 tidak
semuanya dapat mencapai target yang telah ditetapkan karena adanya beberapa kendala dan hambatan. Tetapi berbagai upaya perbaikan tetap dilakukan secara optimal oleh berbagai pihak terutama Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur sebagai
leading sector pertanian di Provinsi Jawa Timur. Selain daripada itu, agar selalu dapat mempertahankan dan memperbaiki kinerja yang telah dicapai, diharapkan adanya kerjasama antara berbagai pihak yang terkait dengan tugas dan fungsi di Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timurdiantaranya perlu dilakukan : 1.
Perbaikan perencanaan program dan kegiatan dan estimasi penggunaan anggaran yang mengacu pada RPJMD Provinsi Jawa Timur, Renstra, dan Rencana Kinerja Tahunan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur tahun 20092014.
2.
Peningkatan pelaksanaan koordinasi teknis baik internal maupun dengan instansi terkait atau lintas sektoral dalam hal perencanaan, pengendalian dan pengawasan kegiatan. Dengan koordinasi tersebut secara tidak langsung akan mempengaruhi penyelesaian kegiatan tepat pada waktunya.
3.
Penambahan sarana dan prasarana pelaksanaan program dan kegiatan guna menunjang operasional kegiatan.
4.
Perlu diusahakan penanganan program secara terpadu, sehingga dapat menghasilkan urutan prioritas penanganan pekerjaan berdasarkan prioritas kegiatan.
5.
Diperlukan adanya peningkatan dalam sistem pengumpulan data sehingga setiap hasil / outcome dari kegiatan atau program yang dilaksanakan dapat terlihat dan tergambarkan dalam setiap laporan hasil kegiatan/program yang akhirnya tercantum dalam laporan pertanggungjawaban kinerja Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
51
6.
Perlu dilakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap pelaksanaan program dan kegiatan secara kontinyu untuk efektivitas dan efisiensi pelaksanaannya. Dalam penyusunan LAKIP ini masih banyak menemui kendala dan masih
terdapat kekurangan, namun demikian diharapkan LAKIP ini dapat memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timursesuai Rencana Strategis Tahun 2009-2014 dalam upaya mendukung tercapainya Visi dan Misi Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
52
LAMPIRAN - 1
INDIKATOR KINERJA UTAMA Instansi
:
DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR
Visi
:
"Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang berbasis Sumberdaya Lokal untuk Meningkatkan kemandirian Pangan, Nilai Tambah dan kesejahteraan petani ”
Misi
: 1. Mewujudkan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura yang berkelanjutan dan efisien serta berwawasan lingkungan 2. Mewujudkan keseimbangan agroekosistem pertanian yang mendukung keberlanjutan peningkatan produksi dan produktivitas untuk meningkatkan kemandirian pangan 3. Mewujudkan peningkatan produksi dan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura sebagai bahan baku industri
Tugas
:
Fungsi
: 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian; 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertanian; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
TUJUAN/SASARAN/OUTCOME 1 Peningkatan penerapan
Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pertanian
INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENJELASAN / FORMULASI PENGHITUNGAN
SUMBER DATA
PENANGGUNGJAWAB
Luas areal tanaman pangan dan
Luas areal tanaman pangan dan
Dinas Pertanian
Dinas Pertanian
teknologi budidaya yang baik
hortikultura yang menerapkan
hortikultura yang menerapkan
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Jawa Timur
dan ramah lingkungan (aman
Pengendalian Hama Terpadu (PHT),
Pengendalian Hama Terpadu (PHT),
bagi pekerja, aman terhadap
Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)
Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan
lingkungan dan aman
dan Good Agriculture Practices (GAP)
Good Agriculture Practices (GAP) (hektar)
dikonsumsi)
- Pengendalian Hama Terpadu (ha) 1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura - Pengelolaan Tanaman Terpadu (ha) 1. Padi 2. Jagung 3. Kedelai - Good Agricultural Practices (ha) 1. Buah-buahan 2. Sayuran
TUJUAN/SASARAN/OUTCOME
INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENJELASAN / FORMULASI PENGHITUNGAN
SUMBER DATA
PENANGGUNGJAWAB
2 Peningkatan luas panen
1) Luas panen (ha), Produktivitas
Luas areal penanaman yang dipanen (ha) :
- BPS
Dinas Pertanian
(ha), produksi (ton),
(ku/ha), dan produksi (ton)
- Padi
- Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur
produktivitas (ku/ha)
komoditas tanaman pangan (padi,
- Jagung
tanaman pangan dan
jagung, kedelai) dan hortikultura
- Kedelai
hortikultura di Jawa Timur
(Sayuran dan Buah-buahan)
Provinsi Jawa Timur
- Sayuran - Buah-buahan (ribu pohon/rumpun) Jumlah produksi tanaman yang
- BPS
Dinas Pertanian
dipanen per hektar (ku/ha) :
- Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur
- Padi
Provinsi Jawa Timur
- Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan (kg/phn) Jumlah produksi tanaman (ton)
- BPS
Dinas Pertanian
pada areal yang dipanen :
- Dinas Pertanian
Provinsi Jawa Timur
- Padi
Provinsi Jawa Timur
- Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan 2) Prosentase Index Pertanaman Padi 3 Peningkatan penyediaan benih
Prosentase petani yang menggunakan
Prosentase luas areal tanam dalam setahun
Dinas Pertanian
dibagi dengan luas areal baku sawah
Provinsi Jawa Timur
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
Prosentase petani yang menggunakan
UPT PSBTPH
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
tanaman pangan dan
benih tanaman pangan ( padi, jagung,
benih tanaman pangan ( padi, jagung,
Dinas Pertanian
hortikultura yang bersertifikat
kedelai) yang bersertifikat
kedelai) yang bersertifikat
Provinsi Jawa Timur
1) Jumlah produk tanaman pangan dan
Jumlah produk tanaman pangan dan
Dinas Pertanian
Dinas Pertanian
hortikultura yang telah menerapkan
Provinsi Jawa Timur
Provinsi Jawa Timur
BPS
Dinas Pertanian
dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga) 4 Peningkatan kualitas produk tanaman pangan dan
hortikultura yang bersertifikat
hortikultura yang berdaya guna tinggi untuk mencukupi pasar
GAP dan telah bersertifkat prima 3 2) Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor
Prosentase rasio antara indeks harga yang diterima petani (IT) dengan indeks harga yang dibayar petani (IB)
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur ( sesuai arahan Tim Kemenpan pada Evaluasi SAKIP Tahun 2013,tanggal 20 September 2014)
Provinsi Jawa Timur
LAMPIRAN - 2
MATRIK RENSTRA DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2009 - 2014 VISI
:
MISI
: 1. Mewujudkan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura yang berkelanjutan dan efisien serta berwawasan lingkungan 2. Mewujudkan keseimbangan agroekosistem pertanian yang mendukung keberlanjutan peningkatan produksi dan produktivitas untuk meningkatkan kemandirian pangan 3. Mewujudkan peningkatan produksi dan mutu produk tanaman pangan dan hortikultura sebagai bahan baku industri : 1. Mewujudkan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal 2. Meningkatkan dan memantapkan swasembada berkelanjutan 3. Meningkatkan nilai tambah produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura, pendapatan dan kesejahteraan petani : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pertanian : 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian; 2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertanian; 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur.
TUJUAN
TUGAS FUNGSI
Tujuan 1 (M1)
:
Indikator Kinerja Tujuan
:
"Jawa Timur sebagai Pusat Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang berbasis Sumberdaya Lokal untuk Meningkatkan kemandirian Pangan, Nilai Tambah dan kesejahteraan petani ”
Mewujudkan sistem agribisnis tanaman pangan dan hortikultura unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal Luas areal pertanaman pangan dan hortikultura yang aman dari serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
SASARAN STRATEGIS NO INDIKATOR KINERJA URAIAN UTAMA 3 1 2 PERTANIAN Peningkatan penerapan Luas areal tanaman pangan dan 1. teknologi budidaya yang hortikultura yang menerapkan baik dan ramah lingkungan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), (aman bagi pekerja, aman Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) terhadap lingkungan dan dan Good Agriculture Practices (GAP) aman dikonsumsi)
Satuan
ha
2014 2.016.382
2009
#######
2010
2011
1.862.825 1.900.082
DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA PERHITUNGAN
TAHUN DASAR 2009
2010
2011
2012
2013
4
5
6
7
8
9
Luas areal tanaman pangan dan hortikultura yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT) , Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan Good Agriculture Practices (GAP) (hektar) - Pengendalian Hama Terpadu (ha) 1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura - Pengelolaan Tanaman Terpadu (ha) 1. Padi 2. Jagung 3. Kedelai - Good Agriculture Practices (ha) 1. Buah-buahan 2. Sayuran
2012
1.938.084
2013
1.976.844
TARGET TAHUNAN
STRATEGI PENCAPAIAN 2014
KEBIJAKAN
PROGRAM/KEGIATAN
SUMBER DATA / PENJAB
10
11
12
13
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian 1 Antisipasi bencana alam dan gangguan iklim terhadap produktivitas dan produksi tan. pangan dan hortikultura 2 Pembinaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Petani 3 Pengembangan Jaringan Irigasi
Dinas Pertanian Provinsi Jatim
Optimalisasi sumberdaya alam yang berkelanjutan 1.150 360
1.175 615
1.200 810
1.225 3.045
1.300 3.695
1.375 3.750
618.650 127.995 82.500
637.210 131.835 84.975
656.326 135.790 87.524
676.016 139.864 90.150
696.296 144.060 92.854
717.185 148.381 95.640
4,0 0,1
4,5 0,1
5,5 0,2
15,5 0,8
16,5 0,8
17,5 0,8
Usahatani, desa (JITUT, JIDES)
4 Pengembangan pupuk organik 5 Proteksi Tanaman Pangan dan hortikultura 6 Pengemb. Teknologi Pertanian 7 Pengembangan Tanaman Pangan
Tujuan 2 (M2)
:
Indikator Kinerja Tujuan
:
Meningkatkan dan memantapkan swasembada berkelanjutan 1) Pertumbuhan Ekonomi subsektor Tanaman Bahan Makanan 2) Kontribusi Nilai PDRB ADHB Subsektor Tan. Bahan Makanan terhadap PDRB ADHB Sektor Pertanian 3) Kontribusi Nilai PDRB ADHB Subsektor Tan. Bahan Makanan terhadap PDRB ADHB Jawa Timur 4) Distribusi prosentase PDRB ADHB menurut Lapangan Usaha Subsektor Tanaman Bahan Makanan
SASARAN STRATEGIS NO URAIAN 1 2.
2 Peningkatan luas panen (ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur
INDIKATOR KINERJA UTAMA 1)
3 Luas panen (ha), Produktivitas (ku/ha), dan produksi (ton) komoditas tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) dan hortikultura (Sayuran dan Buah-buahan)
DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA PERHITUNGAN 4 Luas areal penanaman yang dipanen (ha) : - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan Jumlah produksi tanaman yang dipanen per hektar (kuintal per hektar) : - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan (kg/phn)
Satuan %
2014 3,00
2009 3,72
2010 3,00
2011 3,00
2012 3,00
2013 3,00
%
55,93
52,47
53,16
53,85
54,54
55,24
%
8,60
8,60
8,37
8,49
8,49
8,49
%
10,52
8,60
8,37
8,80
9,66
10,09
TAHUN DASAR
TARGET TAHUNAN
STRATEGI PENCAPAIAN
2009
2010
2011
2012
2013
2014
5
6
7
8
9
10
1.751.387 1.152.713 199.521 127.302
1.791.178 1.236.515 277.440 139.599
1.827.002 1.261.245 312.400 140.254
1.863.542 1.286.470 353.000 140.914
1.900.812 1.312.200 393.000 141.577
1.938.829 1.338.444 440.000 142.243
165.956.746
166.087.627
166.320.150
166.552.999
166.786.172
167.019.672
63,69 44,44 15,10 105,00 26,10
63,73 46,73 14,61 112,42 26,28
64,47 51,31 15,63 117,04 26,92
65,22 54,07 15,80 121,85 27,58
66,02 57,26 16,10 126,86 28,26
66,84 63,10 16,27 132,08 28,95
KEBIJAKA PROGRAM/KEGIATAN N 12 11 Peningkatan Program Peningkatan produktivitas Ketahanan Pangan dan kualitas Pertanian hasil tanaman 1 Antisipasi bencana alam dan gangguan iklim terhadap pangan dan produktivitas dan produksi hortikultura tanaman pangan dan hortikultura 2 Pembinaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Petani 3 Pengembangan Jaringan Irigasi Usahatani, desa (JITUT, JIDES)
4 Pengembangan pupuk organik
SUMBER DATA / PENJAB
13 BPS
SASARAN STRATEGIS NO 1
URAIAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2
3
2)
3.
Peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga)
Prosentase Index Pertanaman Padi
Prosentase petani yang menggunakan benih tanaman pangan ( padi, jagung, kedelai) yang bersertifikat
DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA PERHITUNGAN 4 Jumlah produksi (ton) tanaman pada areal yang dipanen - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan Prosentase luas areal tanam dalam setahun dibagi dengan luas areal baku sawah
Prosentase petani yang menggunakan benih tanaman pangan ( padi, jagung, kedelai) yang bersertifikat
TAHUN DASAR
TARGET TAHUNAN
STRATEGI PENCAPAIAN
2009
2010
2011
2012
2013
2014
5
6
7
8
9
10
10.800.000 5.238.257 270.248 1.336.609 4.119.885
11.415.000 5.777.834 420.100 1.589.395 4.364.011
11.777.924 6.471.174 488.320 1.641.587 4.477.477
12.154.544 6.956.512 557.800 1.717.100 4.593.891
12.548.283 7.513.033 632.700 1.796.086 4.713.333
12.959.141 8.445.992 715.800 1.878.706 4.835.878
1,86
1,87
1,89
1,90
1,92
1,93
60,00
61,50
63,00
64,50
66,00
67,50
KEBIJAKA N 11
PROGRAM/KEGIATAN 12 5 Pengembangan Usahatani Pertanian 6 Identifikasi, Monitoring, dan penyebaran informasi program pertanian 7 Proteksi tanaman pangan dan hortikultura 8 Pengelolaan data statistik tanaman pangan dan hortikultura 9 Pengembangan teknologi pertanian 10 Pengembangan tan. pangan 11 Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Pengembangan Tanaman Pangan Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan 1 Pembinaan dan Pengembangan hortikultura 2 Pengembangan Produksi benih hortikultura 3 Pengemb. Produksi benih padi 4 Pengemb. produksi benih palawija 5 Sertifikasi bibit unggul pertanian
SUMBER DATA / PENJAB
13
Dinas Pertanian Provinsi Jatim
Tujuan 3 (M3)
:
Meningkatkan nilai tambah produk pertanian tanaman pangan dan hortikultura, pendapatan dan kesejahteraan petani
Indikator Kinerja Tujuan
:
Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur
SASARAN STRATEGIS NO INDIKATOR KINERJA UTAMA
URAIAN 1 4.
TAHUN DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA DASAR PERHITUNGAN 2009
3
2 Peningkatan kualitas
Satuan %
1)
produk tanaman pangan
4
Jumlah produk tanaman pangan dan
Jumlah produk tanaman pangan dan
hortikultura yang bersertifikat
hortikultura yang telah menerapkan GAP dan telah bersertifkat prima 3
dan hortikultura yang
5
2
2014 104,10
2009 92,55
2010 ####
2011 ####
2012 ####
2013 103,96
####
####
####
111,92
TARGET TAHUNAN 2011
2012
2013
2014
KEBIJAKAN
6
7
8
9
10
11
3
10
104,13 112,12
STRATEGI PENCAPAIAN
2010
2
2014
20
Peningkatan Pendapatan 22 Petani
PROGRAM/KEGIATAN 12 Pengembangan
Pertanian
1. Pengembangan sistem
Provinsi
agribisnis melalui Cooperatif
untuk mencukupi pasar
Farming 2. Pengembangan kualitas dan mutu produk melalui 2)
Nilai Tukar Petani (NTP) Subsektor H- Tanaman Pangan - Hortikultura
Prosentase rasio antara indeks harga yang diterima petani (IT) dengan indeks harga yang dibayar petani (IB)
Sistem Good Agricultural 92,55
94,60
101,13
103,67
103,96
#####
106,46
110,60
111,03
111,56
111,92
#####
Practices (GAP) 3. Peningkatan penanganan pasca-panen dan
Bantuan Langsung Benih Unggul di lokasi SLPTT - Padi (ton) - Jagung (ton) - Kedelai (ton)
pengolahan hasil 4. Peningkatan Standar
Tersalurnya bantuan benih di
Mutu Produk 4.327,50
4.457,33
######
#####
######
#####
5. Peningkatan Pemasaran
1.920,00
1.977,60
######
#####
######
#####
3.300,00
3.399,00
######
#####
######
#####
Produk-produk Komoditas 6. Pengembangan
112.800
116.184
######
#####
######
#####
7. Optimalisasi UPT Daerah
Kerjasama antar Daerah
Bantuan Langsung Pupuk di lokasi SLPTT (ha)
Jumlah bantuan pupuk yang tersalur di areal pertanaman tanaman pangan (ha)
13 Dinas
Agribisnis
berdaya guna tinggi domestik dan ekspor
SUMBER DATA / PENJAB
8. Pengembangan PUSPA Lebo-Sidoarjo
Jatim
SASARAN STRATEGIS NO 1
URAIAN
INDIKATOR KINERJA UTAMA
2
3
Fasilitasi Alsintan - Hand tracktor - Pompa Air - Rice Milling Unit - Terpal - Packing House - Power Threser
TAHUN DEFINISI OPERASIONAL & FORMULA DASAR PERHITUNGAN 2009 4
Jumlah bantuan alsintan (unit) yang tersalur
5
TARGET TAHUNAN
STRATEGI PENCAPAIAN
2010
2011
2012
2013
2014
KEBIJAKAN
6
7
8
9
10
11
PROGRAM/KEGIATAN 12 9. Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka
10
10
25
50
110
120
25
30
40
50
70
80
Pangan dan Hortikultura
5
10
15
30
30
30
10. Pendidikan Kemasyarakatan
50
50
50
3.250
520
600
Produktif dalam rangka
1
1
2
10
15
25
10
10
50
250
260
Pengemb. Agribisnis Tanaman
Penerapan GAP pada Hortikultura
300
Peningkatan Kesejahteraan Petani 1
Pelatihan petani dan pelaku agribisnis.
2. Anti Poverty Program (APP) Bidang Pertanian Program Pengembangan Kawasan Agropolitan 1. Fasilitasi Pengembangan Kawasan Agropolitan Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perkebunan, Peternakan 1. Fasilitasi sarana Prasarana Penyuluhan Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur ( sesuai arahan Tim Kemenpan pada Evaluasi SAKIP Tahun 2013,tanggal 20 September 2014)
SUMBER DATA / PENJAB
13
LAMPIRAN - 3
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR Satuan Kerja Perangkat Daerah Tahun Anggaran
SASARAN STRATEGIS 1 1 Peningkatan penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan dan aman dikonsumsi)
: DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR : 2013
INDIKATOR KINERJA
TARGET
PROGRAM/KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
2
3
4
5
Luas areal tanaman pangan dan hortikultura yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan Good Agriculture Practices (GAP) - Penjelasan / Formulasi Penghitungan : Luas areal tanaman pangan dan hortikultura yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu, Pengelolaan Tanaman Terpadu dan Good Agriculture Practices (hektar) : - Pengendalian Hama Terpadu (ha) 1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura - Pengelolaan Tanaman Terpadu (ha) 1. Padi 2. Jagung 3. Kedelai - Good Agriculture Practices (ha) 1. Buah-buahan 2. Sayuran
2 Peningkatan luas panen (ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur
1. Luas panen (ha), Produktivitas
(ku/ha), dan produksi (ton) komoditas tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) dan hortikultura (Sayuran dan Buah-buahan)
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian 1. Pembinaan dan Pengembangan Sarana dan Prasarana Petani 2. Pengembangan Jaringan Irigasi 1.300 Usahatani, desa (JITUT, JIDES) 3.695 3. Pengembangan pupuk organik 4. Pengembangan usaha tani pertanian 696.296 5. Identifikasi, Monitoring, dan penyebaran 144.060 informasi program pertanian 92.854 6. Proteksi Tanaman Pangan dan hortikultura 7. Pengemb. Teknologi Pertanian 16,5 8. Pengelolaan data statistik tanaman 0,8 pangan dan hortikultura 9. Pengembangan Tanaman Pangan 10. Pendidikan Kemasyarakatan dalam rangka mendukung Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura 11. Pendidikan Kemasyarakatan Produktif dalam rangka Pengembangan Tanaman Pangan
32.092.000.000,00
SASARAN STRATEGIS 1
INDIKATOR KINERJA
TARGET
PROGRAM/KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
2
3
4
5
- Penjelasan / Formulasi Penghitungan : Luas areal penanaman yang dipanen (ha) : - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan (ribu pohon/rumpun) Jumlah produksi tanaman yang dipanen per hektar (ku/ha) : - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan (kg per pohon/rumpun) Jumlah produksi tanaman (ton) pada areal yang dipanen : - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan
3 Peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga)
1.900.812 1.312.200 393.000 141.577 166.786.172
66,02 57,26 16,10 126,86 28,26
12.548.283 7.513.033 632.700 1.796.086 4.713.333
2. Prosentase Index Pertanaman Padi
1,92
Prosentase petani yang menggunakan benih tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) yang bersertifikat
66,00 Program Peningkatan Produksi Pertanian 1. Pembinaan dan Pengembangan Hortikultura 2. Pengembangan Produksi Benih hortikultura 3. Pengembangan Produksi Benih Padi 4. Pengembangan produksi Benih Palawija 5. Sertifikasi Bibit Unggul Pertanian 6. Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian DAK 7. Pendampingan Pengembangan Sarana dan Prasarana Pertanian DAK 8. Pembinaan Irigasi Pertanian dan Adaptasi Perubahan Iklim (Water Resource and Irrigation Sector Management Program) WISMP II
34.813.000.000,00
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
PROGRAM/KEGIATAN
ANGGARAN (Rp)
2
3
4
5
1 4 Peningkatan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura yang berdaya guna tinggi untuk mencukupi pasar domestik dan ekspor
1. Jumlah produk tanaman pangan
dan hortikultura yang bersertifikat - Penjelasan / Formulasi Penghitungan : Jumlah produk tanaman pangan dan hortikultura yang telah menerapkan GAP dan telah bersertifikat Prima 3 2. Nilai Tukar Petani (NTP) Sub Sektor - Tanaman Pangan - Hortikultura
-
Bantuan Langsung Pupuk di lokasi Rice Milling Unit Terpal Packing House Power Threser
Pengembangan Agribisnis 1. Pengembangan sistem agribisnis melalui 20 Cooperatif Farming 2. Pengembangan kualitas dan mutu produk melalui Sistem Good Agricultural Practices (GAP) 103,96 3. Peningkatan penanganan pasca-panen 111,92 dan pengolahan hasil 4. Peningkatan Standar Mutu Produk 5. Peningkatan Pemasaran Produk-produk Komoditas 6. Pengembangan Kerjasama antar Daerah 7. Pengembangan PUSPA Lebo-Sidoarjo Peningkatan Kesejahteraan Petani 1. Pelatihan petani dan pelaku agribisnis 2. Anti Poverty Program (APP) Bidang Pertanian 3. Jalinkesra RTSM Program Pengembangan Kawasan Agropolitan 1. Fasilitasi Pengembangan Kawasan Agropolitan Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian, Perkebunan, Peternakan 1. Fasilitasi sarana Prasarana Penyuluhan
Jumlah Anggaran - APBD ex rutin (Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Disiplin Aparatur,
Rp. Rp.
503.928.750.625,00 15.229.381.000,00
Rp.
156.535.000.000,00
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur, Peningkatan Pembangunan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan, Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah) -
APBD (Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, Peningkatan Ketahanan Pangan, Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan, Pengembangan Agribisnis, Pengembangan Kawasan Agropolitan, Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Perikanan)
-
APBD, Belanja Tidak Langsung ( Gaji, dan tunjangan pegawai)
Rp.
75.021.289.625,00
-
APBN, Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan
Rp.
257.143.080.000,00
61.032.000.000,00
26.193.000.000,00
200.000.000,00
2.205.000.000,00
RENCANA KINERJA TAHUNAN
LAMPIRAN - 4
DINAS PERTANIAN PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2013 SASARAN STRATEGIS 1 1 Peningkatan penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan dan aman dikonsumsi)
2 Peningkatan luas panen (ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur
INDIKATOR KINERJA 2 Luas areal tanaman pangan dan hortikultura yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan Good Agriculture Practices (GAP) - Penjelasan / Formulasi Penghitungan : Luas areal tanaman pangan dan hortikultura yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan Good Agriculture Practices (GAP) (hektar) - Pengendalian Hama Terpadu (ha) 1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura - Pengelolaan Tanaman Terpadu (ha) 1. Padi 2. Jagung 3. Kedelai - Good Agriculture Practices (ha) 1. Buah-buahan 2. Sayuran
TARGET 2013 3
1.300 3.695 696.296 144.060 92.854 16,5 0,8
1. Luas panen (ha), Produktivitas (ku/ha), dan produksi
(ton) komoditas tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) dan hortikultura (Sayuran dan Buah-buahan) - Penjelasan / Formulasi Penghitungan : Luas areal penanaman yang dipanen (ha) : - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan (rb pohon/rumpun)
1.900.812 1.312.200 393.000 141.577 166.786.172
SASARAN STRATEGIS 1
INDIKATOR KINERJA 2 Jumlah produksi tanaman yang dipanen per hektar (ku/ha) : - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan (kg per pohon/rumpun) Jumlah produksi tanaman (ton) pada areal yang dipanen : - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan 2. Prosentase Index Pertanaman Padi
3 Peningkatan penyediaan benih tanaman pangan dan Prosentase petani yang menggunakan benih tanaman pangan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 (padi, jagung, kedelai) yang bersertifikat tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga) 4 Peningkatan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura yang berdaya guna tinggi untuk mencukupi pasar domestik dan ekspor
TARGET 2013 3 66,02 57,26 16,10 126,86 28,26 12.548.283 7.513.033 632.700 1.796.086 4.713.333 1,92 66,00
1. Jumlah produk tanaman pangan dan hortikultura yang
bersertifikat - Penjelasan / Formulasi Penghitungan : Jumlah produk tanaman pangan dan hortikultura yang telah menerapkan GAP dan telah bersertifikat Prima 3 2. Nilai Tukar Petani (NTP) Sub Sektor - Tanaman Pangan - Hortikultura
103,96 111,92
LAMPIRAN - 5 PENGUKURAN KINERJA INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2013 SASARAN STRATEGIS 1 Peningkatan penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan dan aman dikonsumsi)
2 Peningkatan luas panen (ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur
INDIKATOR KINERJA Luas areal tanaman pangan dan hortikultura yang menerapkan Pengendalian Hama Terpadu (PHT), Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) dan Good Agriculture Practices (GAP) - Penjelasan / Formulasi Penghitungan : Luas areal tanaman pangan dan hortikultura menerapkan Pengendalian Hama Terpadu, Tanaman Terpadu dan Good Agriculture (hektar) - Pengendalian Hama Terpadu (ha) 1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura - Pengelolaan Tanaman Terpadu (ha) 1. Padi 2. Jagung 3. Kedelai - Good Agriculture Practices (ha) 1. Buah-buahan 2. Sayuran Luas panen (ha), Produktivitas (ku/ha), dan produksi (ton) komoditas tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) dan hortikultura (Sayuran dan Buah-buahan) - Penjelasan / Formulasi Penghitungan : Luas areal penanaman yang dipanen (ha) : - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan (rb pohon/rumpun)
TARGET 2013
REALISASI 2009
2010
2011
2012
CAPAIAN 2013 (%)
2013
1.300 3.695
600 690
1.025 510
1.350 495
5.075 495
5.905 605
454,23 16,37
696.296 144.060 92.854
618.650 127.995 82.500
365.750 14.850 116.000
244.900 43.200 11.300
305.500 29.850 121.300
366.605 25.130 72.805
52,65 17,44 78,41
16,5 0,8
4 1
2,5 1,0
5,5 2,3
15,0 7,5
22,5 11,5
136,36 1.533,33
1.900.812 1.312.200 393.000 141.577 166.786.172
1.904.830 1.295.070 264.663 161.844 57.428.858
1.963.983 1.257.721 246.894 158.460 64.188.154
1.926.796 1.204.063 252.815 166.921 63.655.695
1.975.719 1.232.523 220.815 170.119 172.141.236
2.037.021 1.199.544 210.618 163.469 146.899.713
107,17 91,41 53,59 115,46 88,08
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET 2013
Jumlah produksi tanaman yang dipanen per hektar (ku/ha) : - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan (kg per pohon/rumpun) Jumlah produksi tanaman (ton) pada areal yang dipanen : - Padi - Jagung - Kedelai - Sayuran - Buah-buahan
REALISASI 2009
2010
2011
2012
CAPAIAN 2013 (%)
2013
66,02 57,26 16,10 126,86 28,26
59,11 40,67 13,42 83,48 57,35
59,29 44,42 13,75 82,60 40,26
54,89 45,21 14,52 89,03 55,11
61,74 51,08 16,39 94,67 36,80
59,41 48,03 15,64 93,50 25,87
89,99 83,88 97,14 73,70 91,54
12.548.283 7.513.033 632.700 1.796.086 4.713.333
11.259.085 5.266.720 355.099 1.351.002 3.293.535
11.643.773 5.587.318 339.491 1.308.818 2.584.409
10.576.543 5.443.705 366.999 1.486.063 3.508.221
12.198.707 6.295.301 361.986 1.576.429 6.287.057
12.049.342 5.760.959 329.461 1.528.449 3.800.598
96,02 76,68 52,07 85,10 80,64
2. Prosentase Index Pertanaman Padi
1,92
1,96
1,98
2,10
2,20
2,31
120,31
3 Peningkatan penyediaan benih tan.pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga)
Prosentase petani yang menggunakan benih tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) yang bersertifikat
66,00
69,50
73,50
77,00
80,00
85,00
128,79
4 Peningkatan kualitas produk tanaman pangan dan hortikultura yang berdaya guna tinggi untuk mencukupi pasar domestik dan ekspor
1. Jumlah produk tanaman pangan dan dan hortikultura yang bersertifikat - Penjelasan / Formulasi Penghitungan : Jumlah produk tanaman pangan dan hortikultura yang telah menerapkan GAP dan telah bersertifikasi Prima 3
20
6
3
3
32
27
135,00
103,96 111,92
92,56 106,46
94,60 110,60
101,13 111,03
102,34 109,93
103,37 108,78
99,43 97,19
2. Nilai Tukar Petani (NTP) Sub Sektor - Tanaman Pangan - Hortikultura Rerata
Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur ( sesuai arahan Tim Kemenpan pada Evaluasi SAKIP Tahun 2013,tanggal 20 September 2014)
153,78
LAMPIRAN - 6
LAPORAN REALISASI PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR No.
SASARAN STRATEGIS
1
2
1 Peningkatan penerapan
teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan (aman bagi pekerja, aman terhadap lingkungan dan aman dikonsumsi)
INDIKATOR KINERJA 3 Luas areal tanaman pangan dan menerapkan Pengendalian Hama Pengelolaan Tanaman Terpadu dan Agriculture Practices (hektar) - Pengendalian Hama Terpadu (ha) 1. Tanaman Pangan 2. Hortikultura - Pengelolaan Tanaman Terpadu (ha) 1. Padi 2. Jagung 3. Kedelai - Good Agriculture Practices (ha) 1. Buah-buahan 2. Sayuran
2 Peningkatan luas panen
(ha), produksi (ton), produktivitas (ku/ha) tanaman pangan dan hortikultura di Jawa Timur
Luas panen (ha), Produktivitas (ku/ha), dan produksi (ton) komoditas tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) dan hortikultura (Sayuran dan Buah-buahan) Luas areal penanaman yang dipanen (ha) : - Padi
- Jagung
- Kedelai
- Sayuran - Buah-buahan (ribu pohon/rumpun)
REALISASI **) SEMESTER I JUMLAH SEMESTER II 6 7
% CAPAIAN SEMESTER I JUMLAH SEMESTER II 8 9
1.300
905
5.905
3.695
605
113 990 46 2
454,23
4.950 555
58 50 10 34 68 84
52,65
100 192 917 3.000
136,36
TARGET *) SEMESTER I JUMLAH SEMESTER II 4 5
S-1 S-2 S-1 S-2
800 500 1.215 2.330
S-1 S-2 S-1 S-2 S-1 S-2
245.100
S-1 S-2 S-1 S-2
10,0
SR-1 SR-2 SR-3 SR-1 SR-2 SR-3 SR-1 SR-2 SR-3 S-1 S-2 S-1 S-2
451.196 100.000 44.060 32.800
50 696.296
142.105
366.605
144.060
224.500 10.130
25.130
92.854
15.000 22.145
72.805
60.054
6,5 0,6
50.660 16,5
10
22,5
0,8
12,5 5,5
11,5
0,2
986.479 593.934 320.399 678.390 316.499 307.311 125.670 122.051 145.279 73.630 67.947 75.053.777 91.732.395
6
1.900.812
1.302.200
393.000
141.577 166.786.172
1.023.474 690.934 322.613 608.390 296.499 294.655 45.030 77.001 88.587 68.141 72.782 79.740.469 86.728.809
2.037.021
1.199.544 210.618
152.196 166.469.278
103,75 116,33 100,69 89,68 93,68 95,88 35,83 63,09 60,98 92,55 107,12 106,24 94,55
SUMBER DATA
PENANGGUNG JAWAB
10 Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
11 Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
BPS Data Statistik Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
16,37
17,44 78,41
1.437,50
107,17
92,12
53,59
107,50 99,81
KETERANGAN
12
No.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA Jumlah produksi tanaman yang dipanen per hektar (ku/ha) : - Padi
62,24 68,79 67,01 47,25 54,06 70,46 14,40 15,63 18,23 126,85 126,89 29,02 28,78
SR-1 SR-2 SR-3 SR-1 SR-2 SR-3 SR-1 SR-2 SR-3 S-1 S-2 S-1 S-2
6.319.484 3.986.986 2.241.813 3.360.402 1.945.424 2.207.207 135.264 234.572 262.864 933.952 862.134 2.121.000 2.592.333
12.548.283
SR-1 SR-2
1,52 0,40
1,92
2,00 0,31
Prosentase petani yang menggunakan benih tanaman pangan (padi, jagung, kedelai) yang bersertifikat
S-1 S-2
36,00 30,00
66,00
Jumlah produk tanaman pangan dan hortikultura yang telah menerapkan GAP dan telah bersertifikat Prima 3
S-1 S-2
10 10
S-1 S-2 S-1 S-2
100,00 3,96 100,00 12
- Kedelai
- Sayuran - Buah-buahan (kg per pohon/rumpun) Jumlah produksi tanaman (ton) pada areal yang dipanen : - Padi
- Jagung
- Kedelai
- Sayuran - Buah-buahan
2. Prosentase Index Pertanaman Padi
benih tanaman pangan dan hortikultura yang bersertifikat dan memenuhi sesuai syarat 6 tepat (tepat jenis, jumlah, mutu, lokasi, waktu, harga) 4 Peningkatan kualitas produk
tanaman pangan dan hortikultura yang berdaya guna tinggi untuk mencukupi pasar domestik dan ekspor
2. Nilai Tukar Petani (NTP) Sub Sektor - Tanaman Pangan -
Catatan :
REALISASI **) SEMESTER I JUMLAH SEMESTER II
SR-1 SR-2 SR-3 SR-1 SR-2 SR-3 SR-1 SR-2 SR-3 S-1 S-2 S-1 S-2
- Jagung
3 Peningkatan penyediaan
TARGET *) SEMESTER I JUMLAH SEMESTER II
Hortikultura
198,04
171,77
48,26
126,87 28,90
59,79 56,24 63,37 41,96 47,06 61,52 14,40 14,23 17,50 111,78 111,79 27,59 4,38
59,15
48,03
15,64
111,78 15,98
BPS Data Statistik Dinas Pertanian Provinsi 27,96 Jawa Timur 29,87
PENANGGUNG JAWAB
32,41
88,11 55,30
2,31
131,58 77,50
120,31
25,00 60,00
85,00
69,44 200,00
128,79 UPT PSBTPH Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
20
10 17
27
100 170
135,00
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
103,96
3 100,37 8 100,78
103,37
3 2.535 8,00 845
99,43
Dinas Pertanian 97,19 Provinsi Jawa Timur
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
1.796.086 4.713.333
111,92
5.760.959
329.461
1.701.280 2.629.697
108,78
Semester (S), Sub Round (SR) *) Target sesuai RENSTRA **) Realisasi sesuai dana yang tersedia di DPA-DIPA Sumber : Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur ( sesuai arahan Tim Kemenpan pada Evaluasi SAKIP Tahun 2013,tanggal 20 September 2014)
KETERANGAN
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
96,02
632.700
12.049.405
96,06 81,76 94,57 88,80 87,05 87,31 100,00 91,04 96,00 88,12 88,10 95,06 15,22
SUMBER DATA
96,83 97,46 91,19 75,97 71,72 82,13 47,94 46,71 58,98 94,72 94,72 88,21 29,27
7.513.033
6.119.226 3.885.886 2.044.293 2.552.804 1.395.324 1.812.831 64.843 109.572 155.046 884632 816648 1.870.957 758.740
% CAPAIAN SEMESTER I JUMLAH SEMESTER II
BPS Data Statistik Dinas Pertanian 76,68 Provinsi Jawa Timur
Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur
52,07
94,72 55,79
KEPALA DINAS PERTANIAN PROVINSI JAWA TIMUR