LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
KATA PENGANTAR Sehubungan dengan usaha penguatan akuntabilitas kinerja sebagaimana diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2014 ini sesuai dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja. Laporan ini adalah Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun 2014 untuk Lembaga (LAKIP di lingkungan Pemerintah Pusat) yang berisi tentang informasi pertanggungjawaban kinerja, tugas pokok, dan fungsi dalam rangka pencapaian visi, misi, dan sasaran yang telah ditetapkan oleh Pengadilan Agama Jakarta Pusat tahun 2014 beserta uraiannya yang meliputi kegiatan Pengadilan Agama Jakarta Pusat pada tahun 2014. Semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagai perbaikan kinerja kami di tahun yang akan datang dengan potensi yang ada dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Peradilan Agama, serta berguna bagi semua pihak terkait. Jakarta, 2 Januari 2015 Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat, ttd Dra. Hj. ROKHANAH, SH., MH. NIP. 196002121987032002
i
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
EXECUTIVE SUMMARY
(IKHTISAR EKSEKUTIF) Pengadilan agama sebagai salah satu kekuasaan kehakiman sudah tidak dikesampingkan keberadaannya sebagaimana tercantum dalam pasal 24 ayat (2) UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang telah diamandemen. Sebagai salah satu kekuasaan kehakiman, pengadilan agama harus selalu berusaha untuk menjadi pengadilan yang menerapkan prinsip-prinsip peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, adil, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel. Prinsip pengadilan yang terbuka (transparan) merupakan salah satu prinsip pokok dalam sistem peradilan di dunia. Keterbukaan merupakan kunci lahirnya akuntabilitas (pertanggungjawaban). Melalui keterbukaan, hakim dan pegawai Pengadilan akan lebih berhati-hati dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Sebagai pelaksanaan dari prinsip keterbukaan dan akuntabilitas tersebut disusunlah Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Seluruh program kerja Pengadilan Agama Jakarta Pusat disusun berdasarkan sasaran dan target kinerja yang telah ditetapkan dengan mengacu pada Reformasi Birokrasi dan Cetak Biru 2010 – 2035 Mahkamah Agung Republik Indonesia. Secara umum, tingkat realisasi terhadap target kinerja pada Pengadilan Agama Jakarta Pusat pada tahun 2014 adalah sebagai berikut: NO
SASARAN
1
2
1.
Meningkatnya penyelesaian perkara
INDIKATOR KINERJA
a. b. c.
d.
URAIAN
TARGET
REALISASI
%
3
4
5
6
20%
23%
2%
3,5%
95%
99%
80%
84%
Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan Persentase perkara yang diselesaikan :
ii
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
e. f.
2.
3.
Peningkatan Persentase perkara yang tidak akseptabilitas mengajukan upaya hukum : putusan Hakim - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a.
b.
c. d.
e. f.
4.
5.
- Perkara Gugatan - Perkara Permohonan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan : Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan :
Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a.
Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling c.. Persentase masyarakat pencari keadilan yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum)
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara tertentu yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
90%
93%
8%
7%
90% 60% 100%
98% 68% 100%
100%
96%
100%
100%
100%
100%
80%
80%
1 : 174
1 : 145
90%
96%
100%
100%
-
-
60%
70%
100%
100%
iii
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
6.
Meningkatnya kualitas pengawasan
a. b.
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Persentase jumlah temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal yang ditindaklanjuti
100%
100%
100%
100%
Secara umum, hasil capaian kinerja sasaran telah dapat memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2015.
Jakarta, 2 Januari 2015 Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat, ttd Dra. Hj. ROKHANAH, SH., MH. NIP. 196002121987032002
iv
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ___________________________________________________
i
EXECUTIVE SUMMARY (IKHTISAR EKSEKUTIF) __________________________
ii
DAFTAR ISI __________________________________________________________
v
DAFTAR LAMPIRAN __________________________________________________
vi
BAB I
PENDAHULUAN _____________________________________________
1
A. LATAR BELAKANG ________________________________________ B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI _________________ C. STRUKTUR ORGANISASI ___________________________________ D. SISTEMATIKA PENYAJIAN _________________________________
1 1 5 8
BAB II
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA __________________ 10 A. RENCANA STRATEGIS _____________________________________ B. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS_________________________ C. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK__________________ D. INDIKATOR KINERJA UTAMA_______________________________ E. RENCANA KINERJA TAHUN 2014 ____________________________ F. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 __________________________
10 11 12 13 14 15
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014 ______________________ 18 A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 ______________ 18 B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA _______________________________ 19 C. AKUNTABILITAS KEUANGAN ______________________________ 30 BAB IV PENUTUP ___________________________________________________ 34 A. KESIMPULAN _____________________________________________ 34 B. SARAN-SARAN ____________________________________________ 35 C. PENUTUP _________________________________________________ 35
vi
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
DAFTAR LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Jakarta Pusat. 2. Matrik Rencana Strategis Kinerja 2010 – 2014 Pengadilan Agama Jakarta Pusat. 3. Indikator Kinerja Utama Pengadilan Agama Jakarta Pusat. 4. Rencana Kinerja Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun 2014. 5. Penetapan Kinerja Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun 2014. 6. Rencana Kinerja Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun 2015.
vi
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
BAB I – PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG Reformasi sistem peradilan membawa perubahan yang mendasar bagi peran
Pengadilan Agama dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, di bidang administrasi, organisasi, perencanaan dan keuangan. Pengadilan agama merupakan lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI) sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Pengadilan Agama Jakarta Pusat sebagai kawal depan MA RI bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara yang masuk di tingkat pertama. Perencanaan strategis merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada pada lingkungan Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Rencana Strategis (renstra) ini dijabarkan ke dalam program yang kemudian diuraikan ke dalam rencana tindakan. Renstra ini kelak didukung dengan anggaran yang memadai, dilaksanakan oleh sumber daya manusia
(SDM)
yang kompeten, ditunjang sarana dan prasarana serta
memperhitungkan perkembangan lingkungan Pengadilan Agama Jakarta Pusat, baik lingkungan internal maupun external sebagai variable strategis. Pengadilan Agama Jakarta Pusat dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut adalah untuk mendukung tercapainya visi dan misi Mahkamah Agung Republik Indonesia sebagai lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di Indonesia. B. KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, DAN FUNGSI 1. KEDUDUKAN PERADILAN AGAMA
Peradilan agama merupakan salah satu pelaku kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara tertentu sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama. Kekuasaan kehakiman di lingkungan peradilan agama dilaksanakan oleh Pengadilan Agama 1
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
dan Pengadilan Tinggi Agama yang berpuncak pada Mahkamah Agung sebagai Pengadilan Negara Tertinggi. Pengadilan Agama Jakarta Pusat merupakan Yurisdiksi dari Pengadilan Tinggi Agama Jakarta. Pengadilan Agama Jakarta Pusat terletak di Jl. Rawasari Selatan No. 51, Cempaka Putih Jakarta Pusat yang mempunyai yurisdiksi 44 kelurahan dari 8 kecamatan, dengan luas wilayah ±48,08 km², sebagai berikut: 1. Kecamatan Gambir o
Kelurahan Gambir
o
Kelurahan Kebon Kelapa
o
Kelurahan Petojo Selatan
o
Kelurahan Duri Pulo
o
Kelurahan Cideng
o
Kelurahan Petojo Utara
2. Kecamatan Tanah Abang o
Kelurahan Bendungan Hilir
o
Kelurahan Karet Tengsin
o
Kelurahan Kebon Melati
o
Kelurahan Kebon Kacang
o
Kelurahan Kampung Bali
o
Kelurahan Petamburan
3. Kecamatan Menteng o
Kelurahan Menteng
o
Kelurahan Pegangsaan
o
Kelurahan Cikini
o
Kelurahan Kebon Sirih
o
Kelurahan Gondangdia
4. Kecamatan Senen o
Kelurahan Senen
o
Kelurahan Kwitang
o
Kelurahan Kenari
o
Kelurahan Paseban 2
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
o
Kelurahan Kramat
o
Kelurahan Bungur
5. Kecamatan Cempaka Putih o
Kelurahan Cempaka Putih Timur
o
Kelurahan Cempaka Putih Barat
o
Kelurahan Rawasari
6. Kecamatan Johar Baru o
Kelurahan Galur
o
Kelurahan Tanah Tinggi
o
Kelurahan Kampung Rawa
o
Kelurahan Johar Baru
7. Kecamatan Kemayoran o
Kelurahan Gunung Sahari Selatan
o
Kelurahan Kemayoran
o
Kelurahan Kebon Kosong
o
Kelurahan Harapan Mulya
o
Kelurahan Cempaka Baru
o
Kelurahan Utan Panjang
o
Kelurahan Sumur Batu
o
Kelurahan Serdang
8. Kecamatan Sawah Besar o
Kelurahan Pasar Baru
o
Kelurahan Gunung Sahari Utara
o
Kelurahan Mangga Dua Selatan
o
Kelurahan Karang Anyar
o
Kelurahan Kartini
2. TUGAS POKOK Pengadilan Agama bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara ditingkat pertama antara orang-orang beragama Islam di bidang perkawinan, waris,wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqoh dan ekonomi syari’ah,
3
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
sebagaimana diatur pada
pasal 1 Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang
perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama 3. FUNGSI
Untuk melaksanakan tugas pokok dan wewenang tersebut Pengadilan Agama Jakarta Pusat mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi; b. Memberikan pelayanan di bidang administrasi perkara banding, kasasi, dan peninjauan kembali serta administrasi peradilan lainnya; c. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan Agama (umum, kepegawaian, dan keuangan kecuali biaya perkara); d. Memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasehat tentang Hukum Islam pada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam Pasal 52 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; e. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta peninggalan di luar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam yang dilakukan berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam Pasal 107 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama; f. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti memberikan pertimbangan hukum
agama,
pelayanan
riset/penelitian,
pengawasan
terhadap
advokat/penasehat hukum dan sebagainya; dan g. Memberikan itsbat kesaksian rukyat hilal dalam penentuan awal bulan pada tahun hijriyah. Dalam rangka terwujudnya pelayanan prima kepada para pencari keadilan di Pengadilan Agama Jakarta Pusat maka dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada Standard Operational Procedure (SOP) yang tertuang dalam Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat Nomor: W9-A1/216/HK.05/I/2011 tanggal 15 Januari 2011 sebagai implementasi dari Undang-Undang No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang muatannya antara lain sebagai berikut:
4
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
1. Kejelasan proses kinerja untuk setiap proses kerja; 2. Kejelasan tugas, tanggung jawab, target, dan pengukuran terhadap hasil kerja dari setiap posisi; 3. Kejelasan wewenang yang diberikan atau yang dimiliki oleh setiap posisi untuk mengambil keputusan; 4. Kejelasan resiko dan dampak yang akan muncul bila tugas dan tanggung jawab tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya; 5. Tersedianya sistem pengelolaan organisasi; 6. Profesionalisme personil peradilan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab utama serta harus memiliki keterampilan dan menggunakan sistem-sistem yang dibangun . Kondisi-kondisi tersebut di atas secara bertahap akan membawa organisasi menjadi organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing) yang menjadi salah satu tujuan Reformasi Birokrasi. C.
STRUKTUR ORGANISASI Pengadilan Agama Jakarta Pusat merupakan organisasi kolegial yang terdiri dari
unsur pimpinan, unsur pelaksana, dan unsur pembantu pimpinan yang di dalamnya mencakup unit kepaniteraan dan unit kesekretariatan. Pada pasal 1 Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, tercantum bahwa tugas dan kewenangan Pengadilan Agama adalah menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara ditingkat pertama antara orang-orang beragama Islam dibidang Perkawinan, Waris,Wasiat, Hibah, Wakaf, Zakat, Infaq, Shadaqoh dan Ekonomi Syari’ah. Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana kewenangan Pengadilan Agama tersebut diatas, Pengadilan Agama Jakarta Pusat membagi tugas para pegawai sebagai berikut : 1. Unsur Pimpinan Ketiga unsur pimpinan tersebut diatas telah memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Jakarta Pusat dengan hasil sebagaimana tertuang dalam laporan tahunan ini: 5
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
1.1. Ketua dan Wakil Ketua (Dra. Hj. Rokhanah, SH., MH./Ketua dan Drs. H. M. Turchan Badri, SH., MH./Wakil Ketua), bertugas dan bertanggung jawab atas terselenggaranya peradilan dengan baik, menjaga terpeliharanya citra dan wibawa pengadilan agama serta bertanggung jawab atas terselenggaranya administrasi umum pengadilan agama yang tertib, melakukan dan menjaga terpeliharanya hubungan antar instansi baik sektoral maupun lintas sektoral. 1.2.
Panitera/Sekretaris (Drs. H. Ujang, SH., MH.), bertugas dan bertanggung jawab memberikan pelayanan teknis di bidang administrasi perkara dan administrasi peradilan lainnya, serta pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan peradilan agama berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Unsur Pelaksana Unsur ini adalah unsur yang bertanggungjawab untuk melaksanakan tugas pokok pengadilan agama dalam fungsi mengadili yakni menerima, memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara yang diajukan kepada pengadilan agama. Hal ini dilaksanakan oleh hakim dan dibantu oleh panitera/panitera pengganti Pengadilan Agama Jakarta Pusat, sebagaimana dalam uraian di bawah ini : 2.1. Hakim (1) Dra. Hj. Rosmida M. Noor, SH., (2) Dra. Hj. Saniyah KH, (3) Drs. H. Azid Izuddin, MH., (4) Dra. Hj. Nurroh Sunah, SH., (5) Dra. Isti’anah, MH., (6) Dra. Hj. Taslimah, MH., (7) Drs. Sarnoto, MH., (8) Hj. Suciati, SH., (9) Drs. H. Ahmad Manshur Noor, SH., dan (10) Drs. H. Imbalo, SH., MH. Hakim bertugas memeriksa dan mengadili, memutus, dan menyelesaikan setiap perkara yang diberikan/diserahkan kepadanya berdasarkan penetapan Majelis Hakim. 2.2. Panitera Pengganti (1) Dra. Mulyahefni, (2) Muhammad Fahat, SH., (3) Tratna Dewy SAT, SH., MH., (4) Moh. Dudi Wahyudi Kadang, SH., (5) Zaelani Azis, SH., (6) M. Yasin, SH., (7) Endang Bahtiar, SH.,MH., (8) Susilowati, SH., (9) Ikbal Basry, SH., (10) Runie Handayani, SH., dan (11) Amrullah, SHI.
Panitera Pengganti bertugas membatu hakim/majelis hakim dengan menghadiri dan mencatat jalannya sidang serta membuat berita acara semua peristiwa 6
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
hukum yang terjadi dalam persidangan perkara yang ditangani hakim/majelis hakim tersebut. 2.3. Jurusita/Jurusita Pengganti (1) Wadinah, (2) Sri Mahanum, (3) Magdalena Hutagaol, (4) Budi Sukirno, (5) Muhammad Iqbal Yunus, SHI., (6) Etik Korniawati, SH., (7) Fita Alfiany AR. Paputungan, S.Kom, (8) Budy Setyo Rini, SH., (9) Nurhidayah Megawati, SH., (10) Achmad Fadli, AMd., (11) Nyayu Asha Della Sati, A.Md., (12) Muhammad Muchram, dan (13) Ruslani.
Melakukan semua perintah yang berhubungan dengan kejurusitaan yang diberikan oleh ketua pengadilan atau hakim/majelis hakim yang dikoordinasikan oleh Panitera, di dalam wilayah hukum Pengadilan Agama Jakarta Pusat. 3.
Unsur Pembantu Pimpinan Unsur pembantu pimpinan adalah unsur yang bertanggungjawab untuk melaksanakan tugas secara operasional dalam kegiatan yang bersifat sebagai unsur penunjang dan pendukung pelayanan administratif atas pelaksanaan tugas pokok pengadilan agama, di bawah kewenangan Panitera/Sekretaris Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Adapun unit penunjang dan pendukung untuk melaksanakan tugas tersebut sebagaimana dalam uraian dibawah ini : 3.1. Kepaniteraan Kepaniteraan merupakan unit kerja yang menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pengadilan agama dalam hal pengelolaan administrasi perkara baik sebelum persidangan maupun setelah persidangan. Untuk unit kerja kepaniteraan di bawah Wakil Panitera (Hj. Ghizar Fau’ah, SH., MH.) dibantu oleh tiga Panitera Muda (Panmud) yaitu (1) Panitera Muda Gugatan (Nova Asrul Lutfi, SH.) yang menangani perkara-perkara gugatan, (2) Panitera Muda Permohonan (H. Bangbang Sri Pancala, SH., MH.) yang menangani perkara-perkara permohonan, dan (3) Panitera Muda Hukum (Ruslan P, SH., MH.) yang menangani masalah kearsipan perkara, laporan perkara, dan perkara-perkara yang dimintakan upaya hukum lainnya seperti banding, kasasi dan peninjuan kembali (PK).
7
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
3.2. Kesekretariatan Kesekretariatan merupakan suatu unit kerja yang berfungsi sebagai tata usaha pengadilan agama dalam mengelola manajemen perkantoran pada umumnya, dan pada khususnya menangani administrasi umum dan perlengkapan, administrasi kepegawaian, dan administrasi keuangan. Untuk unit kerja sekretariat di bawah Wakil Sekretaris (Suhendra, S.Sos., MM.) dibantu oleh tiga Kepala Sub Bagian (Kasubbag) yaitu (1) Kasub Bagian Umum (Haryanti, SH.) yang bertanggungjawab atas pelaksanaan perencanaan, pemeliharaan inventaris, dan tertib administrasi perlengkapan serta perpustakaan, (2) Kasub Bagian Kepegawaian (Jusriah Rieuwpasa, SHI. selaku Pelaksana tugas) yang bertanggungjawab atas tertibnya administrasi kepegawaian, dan (3) Kasub Bagian Keuangan (Titi Khotimah, SH.) yang bertanggungjawab atas pelaksanaan anggaran dan tertib administrasi keuangan. Untuk mempertegas tugas pokok dan fungsi dari masing-masing unsur tersebut digambarkan dengan struktur secara linear sehingga jelas tugas pokok dan fungsinya serta hirarki jabatan berdasarkan Surat Edaran Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 05/1996. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Jakarta Pusat adalah sebagaimana dalam lampiran laporan ini. D.
SISTEMATIKA PENYAJIAN Laporan akuntabiltas kinerja ini menggambarkan pencapaian pencapaian kinerja
Pengadilan Agama Jakarta Pusat selama tahun 2014 sebagai acuan perbaikan kinerja di masa mendatang. Laporan Akuntabilitas ini disusun dengan sistematika sebagai berikut: BAB I
Pendahuluan, menggambarkan hal-hal umum tentang keadaan Pengadilan Agama Jakarta Pusat, yang berisikan antara lain: a). Latar Belakang, b). Tugas Pokok dan Fungsi, dan c). Struktur Organsisasi Pengadilan Agama Jakarta Pusat.
BAB II
Perencanaan dan Penetapan Kinerja, yang berisikan antara lain: a). Rencana Strategis 2010 – 2014, b). Tujuan dan Sasaran Strategis, c). Program dan
8
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
Kegiatan, d). Indikator Kinerja Utama, e). Rencana Kinerja Tahun 2014, dan f). Penetapan Kinerja Tahun 2014. BAB III
Akuntabilitas Kinerja, menguraikan tentang capaian kinerja Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang terdiri dari: a). Pengukuran Kinerja (Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja), b). Analisis Kinerja (Pencapaian
sasaran-sasaran
organisasi
dengan
pengungkapan
dan
penyajian dari hasil pengukuran kinerja), dan c). Akuntabilitas Keuangan. BAB IV
Penutup, merupakan simpulan menyeluruh dari Laporan Akuntabilitas Kinerja serta menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan kinerja di masa yang akan datang.
LAMPIRAN Berisi antara lain : 1. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Jakarta Pusat, 2. Indikator Kinerja Utama (IKU), 3. Matrik Renstra 2010-2014, 4. Rencana Kinerja Tahun 2014, 5. Rencana Kinerja Tahun 2015, 6. Penetapan Kinerja Tahunan 2014,. SK Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
9
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
BAB II – PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS Rencana Strategis Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun 2010 – 2014 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian, pengelolaan terhadap sistem
kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk
mencapai efektivas dan efesiensi. Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Jakarta Pusat diselaraskan denga arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 – 2014, sebagai pedoman dan pengedndalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2010 – 2014. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Adapun visi dari Pengadilan Agama Jakarta Pusat adalah: “Mendukung terwujudnya Peradilan yang Agung dan berwibawa pada Pengadilan Agama Jakarta Pusat” Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Jakarta Pusat menetapkan misi yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu : 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi. 2. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien 3. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
10
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
B. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama Jakarta Pusat adalah sebagai berikut : 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi; 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan; 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Jakarta Pusat memenuhi butir 1 dan 2 di atas. Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan Agama Jakarta Pusat adalah sebagai berikut: KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA
1
2
Meningkatnya penyelesaian perkara
Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. b. c.
Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan d. Persentase perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan : f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan : Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu b. Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu c. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis d. Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan
11
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
e. f. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
tepat waktu, tempat dan para pihak Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan
a. b.
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling c. Persentase masyarakat pencari keadilan yang mendapatkan layanan bantuan hukum (Posbakum) Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara tertentu yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
Meningkatnya kualitas pengawasan
a. b.
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Persentase jumlah temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal yang ditindaklanjuti
C. PROGRAM UTAMA DAN KEGIATAN POKOK Dari program yang utama sebagaimana tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pengadilan Agama Jakarta (DIPA) Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun Anggaran 2014 dalam pelaksanaannya diuraikan dalam beberapa kegiatan pokok yang merupakan satu kesatuan dari tugas pokok dan fungsi satuan kerja Pengadilan Agama Jakarta Pusat, yaitu : 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung. Dari program ini dengan anggaran yang tersedia pada tahun 2014 dipergunakan untuk : a. Pembayaran gaji dan tunjangan; b. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran; Perawatan Gedung Kantor Perawatan Kendaraan Roda 2 Perawatan Inventaris Kantor Langganan Daya Dan Jasa Jasa Pos/Giro/Sertifikat Operasional Perkantoran Dan Pimpinan c. Pembinaan dan Konsultasi d. Perawatan Kendaraan Roda 4 e. Pengadaan Pakaian Supir/Cleaning Servis/Satpam f. Pelantikan/Pengambilan Sumpah Jabatan 12
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
g. Rapat Koordinasi h. Penyusunan Program Anggaran Tahun 2015 2. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuik mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang dilaksanakan Pengadilan Agama Jakarta Pusat dalam pelaksanaan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah: 1. Penanganan perkara prodeo 2. Penyelesaian Administrasi Perkara 3. Pengiriman Berkas Perkara 4. Penyelesaian Putusan 5. Penyelenggaraan Pos Pelayanan Hukum D. INDIKATOR KINERJA UTAMA Pengadilan Agama Jakarta Pusat telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat Nomor: W9A1/115/OT.01/I/2014 tanggal 2 Januari 2014 yang dapat dilihat sebagai berikut: NO
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA UTAMA
1
2
3
1.
Meningkatnya penyelesaian perkara
2.
Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim
a. b. c.
Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan d. Persentase perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan : f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan : Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
13
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
3.
4.
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
5.
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
6.
Meningkatnya kualitas pengawasan
a.
Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu b. Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu c. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis d. Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara f. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling c. Persentase masyarakat pencari keadilan yang mendapatkan layanan bantuan hukum (Posbakum) Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara tertentu yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase jumlah temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal yang ditindaklanjuti
E. RENCANA KINERJA TAHUN 2014 Adapun rencana kinerja tahun 2014 Pengadilan Agama Jakarta Pusat sebagai berikut: NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1
2
3
4
1.
Meningkatnya penyelesaian perkara
a. b. c. d.
e. f.
Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan Persentase perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan
20% 2% 95% 80% 90% 8%
14
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
2.
3.
4.
5.
6.
Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Meningkatnya kualitas pengawasan
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu b. Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu c. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis d. Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara f. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling c. Persentase masyarakat pencari keadilan yang mendapatkan layanan bantuan hukum (Posbakum) Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara tertentu yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase jumlah temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal yang ditindaklanjuti
90% 60% 100% 100% 100% 100% 80% 1 : 174 90% 100% 60% 100% 100% 100%
F. PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014 Penetapan kinerja adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Agama Jakarta Pusat, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja. Penetapan Kinerja Tahun 2014 Pengadilan Agama Jakarta Pusat, sebagai berikut: 15
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1
2
3
4
1.
Meningkatnya penyelesaian perkara
a. b. c.
d. e. f. 2.
3.
Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. b.
c. d. e. f. 4.
5.
Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan Persentase perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan : Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan :
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
a. b. c.
Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling Persentase masyarakat pencari keadilan yang mendapatkan layanan bantuan hukum (Posbakum)
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara tertentu yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
20% 2% 95%
80% 90% 8%
90% 60% 100% 100%
100% 100% 80% 1 : 174 90% 100% 60%
100%
16
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
6.
Meningkatnya kualitas pengawasan
a. b.
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Persentase jumlah temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal yang ditindaklanjuti
100% 100%
17
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
BAB III – AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2014 A. PENGUKURAN KINERJA Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi. Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment, melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja organisasi. Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Jakarta Pusat tahun 2014, dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam tahun 2014 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut diuraikan dalam tabel dibawah ini. SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
1
2
3
4
CAPAIAN % 5
1304
312
23%
312
11
3,5%
369
367
99%
2090
1749
84%
Meningkatnya penyelesaian perkara
a. b. c.
d.
Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan Persentase perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan
18
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
e.
Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Meningkatnya kualitas pengawasan
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan : f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan : Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu b. Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu c. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis d. Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara f. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan
a.
Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling c. Persentase masyarakat pencari keadilan yang mendapatkan layanan bantuan hukum (Posbakum) Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara tertentu yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti b. Persentase jumlah temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal yang ditindaklanjuti
1749
1628
93%
1749
121
7%
1749 25 0
1724 17 0
98% 68% 100%
25
24
96%
8
8
100%
1721
1721
100%
1632
1320
80%
264
256
96%
50
50
100%
-
-
-
1721
1213
70%
5
5
100%
0
0
100%
2
2
100%
B. ANALISIS CAPAIAN KINERJA Pengukuran kinerja Pengadilan Agama Jakarta Pusat tahun 2014 mengacu pada indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel di atas, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2014, Pengadilan Agama Jakarta Pusat telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut: 19
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
1. Sasaran Meningkatnya Penyelesaian Perkara Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut :
a. b. c. d. e. f.
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
1
2
3
CAPAIAN % 4
1304
312
23%
312
11
3,5%
369
367
99%
2090
1749
84%
1749
1628
93%
1749
121
7%
Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase mediasi yang menjadi perdamaian
akta
Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan Persentase perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan : Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan :
a. Persentase mediasi yang diselesaikan. Berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan bahwa perkara gugatan perdata yang masuk ke Pengadilan harus melalui proses mediasi agar perkara yang didaftarkannya dapat diselesaikan diluar persidangan. Pada tahun 2014 Pengadilan Agama Jakarta Pusat menerima perkara gugatan sebanyak 1304 perkara dan pekara gugatan perdata yang berhasil diselesaikan melalui mediasi telah dilaksanakan sebanyak
312 perkara
dengan capaian 23% sehingga berdasarkan data tersebut diatas adanya peningkatan capaian akuntabilitas kinerja sebesar 3% pada perkara gugatan perdata yang diselesaikan melalui mediasi dari target yang ditetapkan yaitu 20%. b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian. Pada tahun 2014 Pengadilan Agama Jakarta Pusat telah melaksanakan penyelesaian perkara gugatan melalui mediasi sebanyak 312 perkara. Adapun dari jumlah 312 perkara gugatan yang diselesaikan secara mediasi tersebutut yang menjadi akta perdamaian sebanyak 11 perkara. Pengukuran ini didasarkan kepada keberhasilan mediasi secara menyeluruh, artinya yang dianggap berhasil di mediasi adalah yang selesai dengan damai sehingga perkara itu dicabut. Sedangkan terhadap perkara perkara yang berhasil sebagian, tidak dikategorikan sebagai perkara yang berhasil di mediasi. 20
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
Adapun hal-hal yang membuat penyelesaian secara mediasi tidak tercapai, sebagai berikut: 1. Kebanyakan proses sidang tidak dihadiri oleh salah satu pihak yang berperkara (verstek). 2. Kehadiran para pihak untuk hadir di persidangan memang sudah dalam kondisi ingin bercerai akibat permasalahan yang sulit didamaikan lagi. 3. Akta Perdamaian hanya dapat ditetapkan atas perkara yang bukan perceraian (gugat cerai/cerai talak), dimana jumlah perkara non perceraian relatif lebih sedikit. Berdasarkan data tersebut diatas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada perkara gugatan perdata yang diselesaikan secara mediasi dan menjadi akta perdamaian dengan capaian sebesar 3,5% c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan. Perkara yang masuk tahun 2013 dan tidak dapat diselesaiakn pada tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan tahun berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan Desember 2013 dan baru disidangkan pada tahun 2014. Adapun sisa perkara
tahun 2013 sebanyak 369
perkara dan diselesaikan pada tahun 2014 sebanyak 367 perkara dengan capaian 99% sehingga data tersebut diatas menunjukan adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada penyelesaian sisa perkara yang diselesaikan pada tahun 2014 sebesar 4% dari target yang ditetapkan yaitu 95%, capaian tersebut menunjukan bahwa sistem kerja yang berlaku di lingkungan Pengadilan Agama Jakarta Pusat telah berjalan dengan baik dan lancar. d. Persentase perkara yang diselesaikan: Jumlah sisa perkara tahun 2013 sebanyak 369 perkara ditambah perkara yang diterima tahun 2014 sebanyak 1721 perkara sehingga perkara yang harus diselesaikan tahun 2014 sebanyak 2090 perkara. Sedangkan perkara yang diputus tahun 2014 sebanyak 1749 perkara, maka sisa perkara tahun 2014 sebanyak 341 perkara.
21
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
Data perkara yang diterima Tahun 2014 NO.
BULAN
MASUK
PUTUS
SISA
1.
Januari
119
115
373
2.
Pebruari
106
97
382
3.
Maret
125
127
380
4.
April
119
111
388
5.
Mei
116
117
387
6.
Juni
123
151
359
7.
Juli
50
104
305
8.
Agustus
141
100
346
9.
September
146
115
377
10.
Oktober
144
138
383
11.
November
114
121
376
12.
Desember
418
453
341
1721
1749
Jumlah
Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena banyak perkara yang masuk akhir tahun 2014 dan baru disidangkan pada tahun 2015, sedangkan yang masuk di bawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam tahapan replik, duplik, pembuktian/saksi, serta jumlah Majelis Hakim dan Panitera Pengganti sedikit dibandingkan dengan jumlah perkara yang harus diselesaikan. Sebagai bahan perbandingan persentase perkara perdata yang diselesaikan, sebagai berikut: Data penyelesaian perkara
Capaian %
masuk
selesai
Capaian %
Perdata
selesai
PERKARA
2014
masuk
2013
2681
2313
86%
2090
1749
84%
22
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
Berdasarkan data tersebut di atas adanya penurunan akuntabilitas kinerja pada persentase perkara perdata yang diselesaikan tahun 2014 sebanyak 2% dari capaian tahun 2013 e.
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan tahun 2014 Berdasarkan SEMA nomor 1 tahun 1981 ada batas waktu dalam penyelesaian perkara yaitu 66 bulan setelah perkara diterima. Adapun perkara yang selesai dalam waktu 6 bulan ditambah sisa perkara tahun 2013 sebanyak 369 perkara adalah sebagai berikut: NO.
BULAN
MASUK
PUTUS
SISA
1.
Januari
119
115
373
2.
Pebruari
106
97
382
3.
Maret
125
127
380
4.
April
119
111
388
5.
Mei
116
117
387
6.
Juni
123
151
359
7.
Juli
50
104
305
8.
Agustus
141
100
346
9.
September
146
115
377
10.
Oktober
144
138
383
11.
November
114
121
376
12.
Desember
418
453
341
1721
1749
Jumlah
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 1628 perkara dan yang tidak dapat diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan sebanyak 121 dengan capaiannya 93%, hal tersebut dikarenakan : 1. Perkara ada yang didaftarkan pada pertengahan bulan Desember 2014. 2. Salah satu pihak berperkara ada yang alamatnya tidak diketahui (ghoib). 3. Proses pembuktian dalam persidangan yang memerlukan waktu panjang. 23
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
Sebagai bahan perbandingan Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan, sebagai berikut: TAHUN
PERKARA
Perkara Selesai Dalam 6 bulan
2013 CAPAIAN %
2014 CAPAIAN %
90%
93%
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan yang diselesaikan dari capaian tahun 2013 dengan capaian tahun 2014 sebanyak 3%. f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan. Keadaan perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan : NO.
BULAN
MASUK
PUTUS
1.
Januari
119
115
2.
Pebruari
106
97
3.
Maret
125
127
4.
April
119
111
5.
Mei
116
117
6.
Juni
123
151
7.
Juli
50
104
8.
Agustus
141
100
9.
September
146
115
10.
Oktober
144
138
11.
November
114
121
12.
Desember
418
453
1721
1749
Jumlah
Dari tabel tersebut di atas dapat dilihat bahwa jumlah perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan sebanyak 121 perkara dan capaiannya 7%, hal tersebut dikarenakan : 1.
Ada tambahan sisa tahun 2013 sejumlah 369 perkara.
24
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
Sebagai bahan perbandingan Persentase yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan, sebagai berikut:
PERKARA
Perkara Selesai lebih 6 bulan
TAHUN 2013 CAPAIAN %
2014 CAPAIAN %
8%
7%
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan yang diselesaikan dari capaian tahun 2013 dengan capaian tahun 2014 mengalami penurunan sebanyak 1 %. 2. Sasaran Peningkatan Aksepbilitas Putusan Hakim Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum: Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
1749 25 0
1724 17 0
98% 68% 100%
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : 1.
Banding. Pada tahun 2014 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Jakarta Pusat 1721 perkara dan diputus sebanyak 1749 perkara, terdiri dari : - Perkara gugatan yang diputus sebanyak 1339 perkara. - Perkara permohonan yang diputus sebanyak 410 perkara dan yang mengajukan upaya hukum banding sebanyak 25 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 1724 perkara. Adapun hal-hal yang tidak mengajukan upaya hukum sebagai berikut : 1. Pengadilan Agama Jakarta Pusat menerapkan hukum acara peradilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
25
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
2. Putusan Pengadilan Agama Jakarta Pusat berhasil memberikan kepuasan bagi para pencari keadilan. 3. Adanya kesadaran hukum dari para Pencari Keadilan untuk menghormati putusan pengadilan. 4. Persidangan dilaksanakan oleh Majelis Hakim yang sudah teruji dan profesional Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding sebagai berikut: TAHUN PERKARA
2013 CAPAIAN %
2014 CAPAIAN %
Perdata
99%
98%
Berdasarkan data tersebut di atas adanya penurunan akuntabilitas kinerja pada putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum banding dari capai tahun 2013 sebesar 99% dengan capaian tahun 2014 sebesar 98% 2. Kasasi Pada tahun 2014 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Jakarta Pusat 1721 perkara dan diputus sebanyak 1749 perkara, terdiri dari : - Perkara gugatan yang diputus sebanyak 1339 perkara. - Perkara permohonan yang diputus sebanyak 410 perkara dan yang mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 8 perkara dan yang tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 17 perkara. Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi sebagai berikut: TAHUN PERKARA
2013 CAPAIAN %
2014 CAPAIAN %
Perdata
64%
68%
26
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum kasasi dari capaian tahun 2013 sebesar 64% dengan capaian tahun 2014 sebesar 68% 3. Sasaran Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA a. b. c. d. e. f.
1 Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan
TARGET
REALISASI
CAPAIAN %
2
3
4
25
24
96%
8
8
100%
1721
1721
100%
1632
1320
80%
1 : 174
1 : 145
83%
264
256
96%
a. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu Pada tahun 2014 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Jakarta Pusat 1721 dan diputus sebanyak 1749 perkara, terdiri dari : Perkara gugatan yang diputus sebanyak 1339 perkara. Perkara permohonan yang diputus sebanyak 410 perkara dan yang mengajukan upaya hukum Banding sebanyak 25 perkara, adapun berkas perkara yang diajukan Banding
dan telah disampaikan
secara lengkap, tepat waktu
sebanyak 24 perkara dengan capaian sebesar 96% b. Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu Pada tahun 2014 jumlah perkara yang mengajukan upaya hukum kasasi sebanyak 8 perkara, adapun berkas perkara yang diajukan upaya hukum kasasi dan telah disampaikan secara lengkap, tepat waktu sebanyak 8 perkara dengan capaian 100% 27
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
c. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Pada tahun 2014 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Jakarta Pusat 1721 perkara, terdiri dari : Perkara gugatan sebanyak 1304 perkara. Perkara permohonan sebanyak 417 perkara dan telah didistibusikan ke Majelis. d. Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak Pada tahun 2014 penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan telah dilaksanakan sesuai ketentuan sebesar 80% dari jumlah perkara yang diputus namun dalam pelaksanaannya masih terdapat kendala yaitu bantuan relaas panggilan yang disampaikan melalui delegasi ke Pengadilan lama kembalinya. e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara Pada tahun 2014 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Jakarta Pusat 1721 perkara, terdiri dari : Perkara gugatan sebanyak 1304 perkara. Perkara permohonan sebanyak 417 perkara. Ditambah sisa perkara tahun lalu sebanyak 369 perkara, sedangkan jumlah hakim sebanyak 12 hakim, sehingga rata-rata hakim harus menyelesaikan 174 perkara setahun, akan tetapi realisasi tahun 2014 hanya 145 perkara setahun sehingga target yang ditetapkan tidak terpenuhi. f. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan Pada tahun 2014 Pengadilan Agama Jakarta Pusat telah melakukan penyebaran kuisioner terhadap para pencari keadilan secara sebanyak 264 responden dan menyatakan “sangat puas” terhadap pelayanan proses berperkara di Pengadilan Agama Jakarta Pusat sebanyak 256 responden dengan capaian 96%, maka kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Pengadilan membuktikan bahwa pelayanan publik dianggap berhasil. 4. Sasaran Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap Peradilan (acces to justice) Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
28
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
INDIKATOR KINERJA
TARGET
3
a. b.
Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling
c.
Persentase masyarakat pencari keadilan yang mendapatkan layanan bantuan hukum (Posbakum)
REALISASI
CAPAIAN % 4
50
50
100%
-
-
-
1721
1213
70%
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan Berdasarkan DIPA Tahun 2014 Pengadilan Agama Jakarta Pusat mendapatkan anggaran program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama bagi penanganan perkara prodeo sebesar Rp. 20.800.000,- (Dua puluh juta delapan ratus ribu rupiah) untuk 50 perkara. Realisasi penyerapan anggaran untuk penanganan perkara prodeo yang merupakan pelaksanaan dari rencana penggunaan anggaran terhitung dari Januari sampai dengan Desember 2014 sebesar Rp. 20.800.000,- (Dua puluh juta delapan ratus ribu rupiah) atau 100% sehingga target dapat terpenuhi. c. Persentase masyarakat pencari keadilan yang mendapatkan layanan bantuan hukum (Posbakum) Pada tahun 2014 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Jakarta Pusat 1721 perkara, terdiri dari : Perkara gugatan sebanyak 1304 perkara. Perkara permohonan sebanyak 417 perkara. Adapun masyarakat pencari keadilan yang mendapatkan layanan bantuan hukum (Posbakum) sebanyak 1213 penerima layanan dengan persentase capaian sebesar 70% 5. Sasaran Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara tertentu yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
TARGET
REALISASI
CAPAIAN (%)
5
5
100%
29
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada permohonan eksekusi perkara tertentu yang ditindaklanjuti dengan capaian sebesar 100% sehingga target dapat terpenuhi. 6. Sasaran Meningkatnya kualitas pengawasan Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut: INDIKATOR KINERJA
a. b.
TARGET
REALISASI
3
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Persentase jumlah temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal yang ditindaklanjuti
CAPAIAN % 4
0
0
100%
2
2
100%
Persentase jumlah temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal yang ditindaklanjuti. Pada tahun 2014 hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK atas kinerja Pengadilan Agama Jakarta Pusat terdapat 2 temuan, dan atas 2 temuan tersebut semuanya telah ditindaklanjuti sehingga target dapat terpenuhi. C. AKUNTABILITAS KEUANGAN Pengelolaan keuangan anggaran DIPA Pengadilan Agama Jakarta Pusat tahun 2014 terdiri dari 2 (dua) DIPA dan dilaksanakan dalam bentuk belanja. Pada DIPA 005.01 Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung terbagi 2 (dua) bagian yaitu Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan DIPA 005.04 Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama terdiri dari biaya Penanganan Perkara Prodeo, Penyelesaian Administrasi Perkara, Pengiriman Berkas Perkara, Penyelesaian Putusan dan Penyelenggaraan Pos Pelayanan Hukum, sebagaimana berikut: 1. Belanja Pegawai Keseluruhan anggaran belanja pegawai tahun 2014 sebesar Rp. 7.678.925.000,(Tujuh milyar enam ratus tujuh puluh delapan juta sembilan ratus dua puluh lima ribu rupiah). Pagu anggaran untuk belanja pegawai terdapat 2 kali revisi yaitu revisi 1 tertanggal 20 Agustus 2014 pada sub komponen belanja uang lembur menjadi Rp. 7.664.654.000,- (Tujuh milyar enam ratus enam puluh empat juta enam ratus lima puluh empat ribu rupiah) dan tertanggal 24 Nopember 2014 untuk
30
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
revisi 3 sehingga menjadi Rp. 7.441. 753.000,- (Tujuh milyar empat ratus empat puluh satu juta tujuh ratus lima puluh tiga ribu rupiah). Realisasi anggaran belanja pegawai yang merupakan pelaksanaan dari rencana penggunaan anggaran terhitung dari Januari sampai dengan Desember 2014 sebesar Rp. 7.420.529.083,- (Tujuh milyar empat ratus dua puluh juta lima ratus dua puluh sembilan ribu delapan puluh tiga rupiah) atau 99% Sisa anggaran belanja pegawai tahun 2014 sebesar Rp. 21.223.917,- (Dua puluh satu juta dua ratus dua puluh tiga ribu sembilan ratus tujuh belas rupiah) atau 1% 2. Belanja Barang Secara keseluruhan anggaran belanja barang tahun 2014 sebesar Rp. 802.963.000,(Delapan ratus dua juta sembilan ratus enam puluh tiga ribu rupiah). Pagu anggaran belanja barang terdapat 1 kali revisi, yaitu revisi 2 tertanggal 7 Oktober 2014 pada komponen langganan daya dan jasa, sub komponen belanja langganan listrik semula Rp. 200.589.000,- (Dua ratus juta lima ratus delapan puluh sembilan rupiah) menjadi Rp. 325.589.000,- (Tiga ratus dua puluh lima juta lima ratus delapan puluh sembilan rupiah) sehingga pagu anggaran belanja barang keseluruhan menjadi Rp. 927.963.000,- (Sembilan ratus dua puluh tujuh juta sembilan ratus enam puluh tiga ribu rupiah). Realisasi anggaran belanja pegawai yang merupakan pelaksanaan dari rencana penggunaan anggaran terhitung dari Januari sampai dengan Desember 2014 sebesar Rp. 925.233.256,- (Sembilan ratus dua luluh lima juta dua ratus tiga puluh tiga ribu dua ratus lima puluh enam rupiah) atau 99% Sisa anggaran belanja pegawai tahun 2014 sebesar Rp. 2.729.744,- (Dua juta tujuh ratus dua puluh sembilan ribu tujuh ratus empat puluh empat rupiah) atau 1% 3. Penanganan Perkara Prodeo Alokasi pagu anggaran bagi penanganan perkara prodeo Rp. 20.800.000,- (Dua puluh juta delapan ratus ribu rupiah). Realisasi penyerapan anggaran untuk penanganan perkara prodeo yang merupakan pelaksanaan dari rencana penggunaan anggaran terhitung dari Januari sampai
31
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
dengan Desember 2014 sebesar Rp. 20.800.000,- (Dua puluh juta delapan ratus ribu rupiah) atau 100%. 4. Penyelesaian Berkas Perkara Secara keseluruhan pagu anggaran bagi penyelesaian berkas perkara Rp. 2.800.000,- (Dua juta delapan ratus ribu rupiah). Realisasi penyerapan anggaran penyelesaian berkas perkara yang merupakan pelaksanaan dari rencana penggunaan anggaran terhitung dari Januari sampai dengan Desember 2014 sebesar Rp. 1.624.000,- (Satu juta enam ratus dua puluh empat ribu rupiah) atau 58% Sisa anggaran untuk penyelesaian berkas perkara tahun 2014 sebesar Rp. 1.176.000,- (Satu juta seratus tujuh puluh enam ribu rupiah) atau 42% 5. Pengiriman Berkas Perkara Keseluruhan pagu anggaran bagi pengiriman berkas perkara Peninjauan Kembali (PK), Kasasi yang lengkap dan tepat waktu sebesar Rp. 40.000,- (Empat puluh ribu rupiah). Adapun realisasi penyerapan anggaran untuk pengiriman berkas perkara yang merupakan pelaksanaan dari rencana penggunaan anggaran terhitung dari Januari sampai dengan Desember 2014 sebesar Rp. 0,- (tidak terealisasi), sehingga harus dikembalikan ke kas negara. 6. Perkara Yang Selesai Kurang Dari 6 Bulan Secara keseluruhan pagu anggaran bagi perkara yang selesai kurang dari 6 bulan sebesar Rp. 2.850.000,- (Dua juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah). Sedangkan realisasi penyerapan anggaran untuk perkara yang selesai kurang dari 6 bulan yang merupakan pelaksanaan dari rencana penggunaan anggaran terhitung dari Januari sampai dengan Desember 2014 sebesar Rp. 2.850.000,- (Dua juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah) atau 100%. 7. Pos Pelayanan Hukum (Posbakum) Secara keseluruhan pagu anggaran bagi operasional pos pelayanan hukum (Posbakum) sebesar Rp. 115.200.000,- (Seratus lima belas juta dua ratus ribu rupiah). 32
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
Adapun realisasi penyerapan anggaran untuk pos pelayanan hukum (Posbakum) yang merupakan pelaksanaan dari rencana penggunaan anggaran terhitung dari Januari sampai dengan Desember 2014 sebesar Rp. 115.200.000,- (Seratus lima belas juta dua ratus ribu rupiah) atau 100%.
33
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
BAB IV – PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Jakarta Pusat Tahun 2014 ini menyajikan berbagai capaian strategis baik yang mencapai target maupun yang belum mencapai target. Berbagai capaian strategis tersebut tercermin dalam capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) maupun analisis kinerja berdasarkan tujuan dan sasaran. 2. Secara umum hasil capaian kinerja sasaran telah memenuhi target dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan hanya ada beberapa yang belum mencapai target dan dapat menjadi bahan perbaikan untuk tahun 2015. 3. Pelaksanaan tugas bidang administrasi perkara di Pengadilan Agama Jakarta Pusat dilaksanakan dengan tertib sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor: KMA/001/SK/I/1991 tanggal 24 Januari 1991 tentang Pola BINDALMIN, walaupun masih ada yang perlu diperbaiki/disempurnakan. Dalam rangka terwujudnya pelayanan prima kepada para pencari keadilan bahwa SOP (Standar Operasional Prosedur) merupakan pedoman untuk pelayanan proses berperkara yang tertuang dalam Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat Nomor : W9-A1/216/HK.05/I/2011 tanggal 15 Januari 2011 sebagai implementasi dari UndangUndang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik; 4. Penyelesaian perkara pada tahun 2014 pada Pengadilan Agama Jakarta Pusat telah memenuhi target dan berhasil dengan baik. Dari jumlah sisa perkara tahun 2013 sebanyak 369 perkara ditambah dengan perkara yang diterima tahun 2014 sebanyak 1.721 perkara, sehingga perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama Jakarta Pusat sepanjang tahun 2014 berjumlah 2.090 perkara. Dari jumlah sebanyak 2.090 perkara tersebut telah berhasil diselesaikan sebanyak 1.749 perkara (83%), sehingga sisa perkara pada akhir tahun 2014 sebanyak 341 perkara (16%); 5. Dalam hal pelaksanaan pengelolaan anggaran DIPA Pengadilan Agama Jakarta Pusat masih adanya kendala berkenaan dengan alokasi anggaran Langganan Daya dan Jasa maupun perawatan gedung yang belum sesuai dengan kebutuhan riil, oleh karena itu
34
LAKIP PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT 2014
perlunya penambahan alokasi anggaran Langganan Daya dan Jasa dan perawatan gedung. B. SARAN-SARAN Mohon kepada Mahkamah Agung RI melalui Pengadilan Tinggi Agama Jakarta agar: 1. Mengupayakan penambahan pegawai sesuai dengan beban tugas Pengadilan Agama Jakarta Pusat kelas I.A ; 2. Mengupayakan peningkatan alokasi anggaran untuk Langganan Daya dan Jasa khususnya untuk pembayaran tagihan listrik dan telepon sehingga dapat menunjang kelancaran operasional dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat baik dibidang administrasi perkara, administrasi umum dan IT; 3. Meningkatkan pembinaan/pengawasan tentang pelaksanaan tugas teknis yustisial dan tugas Kesekretariatan. 4. Meningkatkan pelaksanaan Diklat Pegawai dan Bimbingan Teknis terhadap seluruh aparat Pengadilan Agama sehingga menjadi Sumber Daya Manusia yang Profesional dan berintegritas tinggi; C. PENUTUP Demikianlah Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Jakarta Pusat sebagai realisasi dari Program Kerja Tahun 2014 Realisasi pelaksanaan tugas pokok dari fungsi Pengadilan Agama Jakarta Pusat yang diuraikan dalam laporan ini adalah merupakan hasil kerja keras dari semua unsur yang terkait dilingkungan Pengadilan Agama Jakarta Pusat.
35
LAMPIRAN
MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2010 – 2014 PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT
Visi
: “Mendukung terwujudnya Peradilan yang Agung dan Berwibawa pada Pengadilan Agama Jakarta Pusat
Misi
: 1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan, dan transparan. 2. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien. 3. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tujuan : 1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi 2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan 3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Jakarta Pusat memenuhi butir 1 dan 2 di atas
NO 1 1.
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
2
3
Meningkatnya penyelesaian perkara
TARGET KINERJA 2010
2011
2012
2013
2014
4
5
6
7
8
19%
19%
20%
a.
Persentase mediasi yang diselesaikan
b.
Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
1%
2%
2%
c.
Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan
90%
92%
95%
Persentase perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan
75%
80%
80%
d.
e.
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan :
85%
90%
90%
f.
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan :
7%
8%
8%
KEBIJAKAN
PROGRAM
9
10
2.
3.
Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a. b. c. d. e.
4.
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
6.
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan Meningkatnya kualitas pengawasan
90% 60% 0
90% 60% 0
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
75%
80%
80%
1:170
1:174
1:174
f.
Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan
85%
90%
90%
a.
Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
100%
100%
100%
b.
Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling
0
0
0
55%
60%
60%
100%
100%
100%
c. 5.
85% 50% 0
Persentase masyarakat pencari keadilan yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum) Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara tertentu yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti a.
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
100%
100%
0
b.
Persentase jumlah temuan pemeriksaan internal/eksternal ditindaklanjuti
100%
100%
100%
hasil yang
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT NO
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENJELASAN/FORMULASI PERHITUNGAN
PENANGGUNG JAWAB
SUMBER DATA
1
2
3
4
5
6
1.
Meningkatnya penyelesaian perkara
Laporan Bulanan, Laporan Semesteran, dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
a.
Persentase mediasi yang diselesaikan
Jumlah Perkara yang dimediasi x 100% Jumlah Perkara Gugatan yang masuk
Ketua Majelis, Hakim Mediator dan Panitera
b.
Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian
Jumlah mediasi yang menjadi akta perdamaian x 100% Jumlah perkara yang di mediasi
Hakim Mediasi, Panitera/Sekretaris
c.
Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan
Jumlah sisa perkara yang diselesaikan x 100% Jumlah sisa perkara yang harus diselesaikan
Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris
d.
Persentase perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan
Jumlah perkara yang diselesaikan x 100% Jumlah perkara yang harus diselesaikan (saldo awal dan perkara yang masuk
Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
e.
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan :
Jumlah perkara yang diselesaikan dlm jangka waktu maks 6 bulan x 100% Jumlah perkara yang harus diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan (diluar sisa perkara)
Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
f.
Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan :
Jumlah perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan x 100% Jumlah perkara yang harus diselesaikan dalam waktu kurang dari 6 bulan
Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
2.
Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim
Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali
Jumlah putusan yang tidak mengajukan upaya hukum x 100% Jumlah Putusan
Majelis Hakim
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
3.
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
a.
Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis
Jumlah berkas perkara yang diajukan Banding secara lengkap x 100%
Panitera/Sekretaris
Jumlah berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK secara lengkap x 100%
Panitera/Sekretaris
Jumlah berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis x 100%
Panitera/Sekretaris
Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
Jumlah relaas PIP yang disampaikan tepat waktu – perkara putus cabut x 100%
Panitera/Sekretaris dan Jurusita
Perbandingan jumlah perkara dengan jumlah majelis hakim
Majelis Hakim dan Panitera/Sekretaris
Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan
Jumlah responden yang puas terhadap proses peradilan x 100% Jumlah responden yang di survey
Ketua Pengadilan & Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan Laporan hasil survey indenpenden
b. c. d. e. f.
Jumlah berkas yang diajukan Banding
Jumlah berkas yang diajukan Kasasi dan PK Jumlah berkas perkara yang diterima
Jumlah putusan – perkara yang dimediasi
2 NO
KINERJA UTAMA
INDIKATOR KINERJA UTAMA
PENJELASAN/FORMULASI PERHITUNGAN
PENANGGUNG JAWAB
SUMBER DATA
1
2
3
4
5
6
4.
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
a.
Persentase perkara prodeo yang diselesaikan
Jumlah Perkara Prodeo yang diselesaikan Jumlah Perkara Prodeo
b.
Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling
Majelis Hakim dan Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Jumlah perkara yang diselesaikan dilokasi sidang keliling x 100% Jumlah perkara yang harus diselesaikan secara sidang keliling
Majelis Hakim dan Panitera
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Persentase masyarakat pencari keadilan yang mendapat layanan bantuan hukum (Posbakum) Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara tertentu yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
Jumlah masyarakat pencari keadilan yang mendapat layanan Posbakum x 100%
Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Jumlah permohonan eksekusi perkara tertentu yang ditindaklanjuti x 100%
Jumlah permohonan eksekusi perkara tertentu
Ketua Pengadilan & Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
a.
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti
Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti x 100% Jumlah pengaduan yang diterima
Ketua Pengadilan & Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
b.
Persentase jumlah temuan pemeriksaan internal/eksternal ditindaklanjuti
Jumlah temuan internal/eksternal yang ditindaklanjti x 100% Jumlah temuan internal/eksternal
Ketua Pengadilan & Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
c.
5.
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
6.
Meningkatnya kualitas pengawasan
x 100%
hasil yang
Jumlah perkara yang diterima
Jakarta, 2 Januari 2014 Ketua, ttd Dra. Hj. ROKHANAH, SH., MH. NIP. 196002121987032002
RENCANA KINERJA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT TAHUN 2014 NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1
2
3
4
Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan d. Persentase perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan : f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan : Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu b. Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu c. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis d. Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara f. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling c. Persentase masyarakat pencari keadilan yang mendapatkan layanan bantuan hukum (Posbakum) Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara tertentu yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
20%
1.
2.
3.
4.
5.
Meningkatnya penyelesaian perkara
Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
a. b.
2% 95% 80% 90% 8%
90% 60% 0 100% 100% 100% 80% 1 : 174 90% 100% 0 60%
100%
6.
Meningkatnya kualitas pengawasan
a. b.
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Persentase jumlah temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal yang ditindaklanjuti
0 100%
Jakarta, 2 Januari 2014 KETUA, ttd Dra. Hj. ROKHANAH, SH., MH. NIP. 196002121987032002
PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT TAHUN 2014 NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1
2
3
4
Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan d. Persentase perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan : f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan : Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu b. Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu c. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis d. Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara f. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling c. Persentase masyarakat pencari keadilan yang mendapatkan layanan bantuan hukum (Posbakum) Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara tertentu yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
20%
1.
2.
3.
4.
5.
Meningkatnya penyelesaian perkara
Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
a. b.
2% 95% 80% 90% 8%
90% 60% 0 100% 100% 100% 80% 1 : 174 90% 100% 0 60%
100%
6.
Meningkatnya kualitas pengawasan
a. b.
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Persentase jumlah temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal yang ditindaklanjuti
0 100%
Jakarta, 2 Januari 2014 KETUA, ttd Dra. Hj. ROKHANAH, SH., MH. NIP. 196002121987032002
RENCANA KINERJA PENGADILAN AGAMA JAKARTA PUSAT TAHUN 2015 NO
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
TARGET
1
2
3
4
Persentase mediasi yang diselesaikan Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan d. Persentase perkara yang diselesaikan : - Perkara Gugatan - Perkara Permohonan e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan : f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan : Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum : - Banding - Kasasi - Peninjauan Kembali a. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu b. Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap dan tepat waktu c. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis d. Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isi putusan tepat waktu, tempat dan para pihak e. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara f. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling c. Persentase masyarakat pencari keadilan yang mendapatkan layanan bantuan hukum (Posbakum) Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara tertentu yang berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
23%
1.
2.
3.
4.
5.
Meningkatnya penyelesaian perkara
Peningkatan akseptabilitas putusan Hakim
Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan
a. b.
3,5% 99% 84% 93% 7%
98% 68% 0
96% 100% 100% 80% 1 : 145 96% 100% 0 70%
100%
6.
Meningkatnya kualitas pengawasan
a. b.
Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti Persentase jumlah temuan hasil pemeriksaan internal/eksternal yang ditindaklanjuti
100% 100%
Jakarta, 2 Januari 2014 KETUA, ttd Dra. Hj. ROKHANAH, SH., MH. NIP. 196002121987032002