Lampiran 3. Format laporan evaluasi Visitasi PHK-PKPD (AIPKI) Komentar dan Rekomendasi
Nama Perguruan Tinggi
: PSPD FKIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH
Skema
:B
Reviewer
: 1. Linda Rosita 2. Diah Hermayanti
1. Komentar Umum
Kegiatan site visite dalam rangka evaluasi PHK PKPD telah dilaksanakan di PSPD UIN SH pada tanggal 20-21 Mei 2014 dengan lancar sesuai arahan yang telah dibuat HPEQ. Pada hari pertama, kegiatan yang dilakukan terdiri dari pertemuan dengan dengan pimpinan yang dihadiri oleh Dekan, Pembantu Dekan I, Katua PSPD, MEU, task force, research assistant; dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa. Kegiatan lain berupa
pemeriksaan dokumen dan fasilitas; mengikuti beberapa kegiatan
mahasiswa pada proses KKD. Sedangkan pada hari kedua, kegiatan yang dilakukan terdiri dari wrap up dan penarikan kesimpulan
atas kegiatan selama site visite
tersebut. Hasil dari pengamatan dan pertemuan tersebut kami jabarkan pada uraian di bawah ini. Tanpaknya adanya dampak pada keseluruhan performance UIN SH dimana memperoleh kenaikan jenjang akreditasi dari C menjadi B (pada tahun kedua PHK PKPD berjalan). Dari sisi penambahan sarana pra sarana juga terlihat dengan adanya proyek PHK PKPD terdapatnya lokasi OSCE senter tersendiri dari gedung FK dimana gedung disediakan pihak universitas (bukti adanya komitmen uinversitas) sementara perlengkapan di dalamnya dari bantuan PHK PKPD, namun sampai kunjungan site visite belum dapat digunakan karena masih upaya penataaan ruang. Peran MEU juga tanpak eksis dengan berbagai stimulasi dan keterlibatan dosen pada sejumlah kegiatan PHK PKPD.
2. Komitmen Pimpinan
Komitmen pimpinan untuk pelaksanaan PHK PKPD dan keberlanjutannya dinilai baik. Kepemimpinan FK UIN SH memberikan pengaruh dan daya dorong bagi dosen muda untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S3 dan atmosfir penelitian. Selain itu, komitmen untuk mengutamakan kualitas input dan lulusan UIN SH diwujudkan dengan membatasi menerima mahasiswa hanya 100 orang setiap tahun. Hal ini dengan pertimbangan rasionalitas sarana dan prasaran serta sumber daya manusia yang ada. Pimpinan juga melakukan kerjasama dengan pihak RSUP Fatmawati dengan baik. Pimpinan berkomitmen untuk memfasilitasi dosen yang ingin studi lanjut melalui menjalin kerja sama dengan pihak institusi universitas luar negeri. Bahkan untuk mencukupi kebutuhan dosen dalam proses belajar mengajar FK UIN melaksanakan rekrut dosen kontrak, namun perlunya ditindaklanjuti dengan upaya menjadi mereka sebagai dosen tetap. Bentuk komitmen pimpinan dari dukungan dana diperoleh data dimana untuk DRK awalnya 1.273.668.000 menjadi 1.350.373.953. Jadi ada kenaikan 6% DRK nya. Pihak pimpinan berpendapat bahwa percepatan peningkatan kualitas UIN SH tercapai dengan adanya program dari PHK PKPD terutama kenaikan jenjang akreditasi dan terwujudnya OSCE senter. 3. Kemajuan Pelaksanaan PHK-PKPD dan Ketercapaian Indikator a. Pelaksanaan kegiatan secara umum:
Pelaksanaan kegiatan PHK PKPD secara umum dapat terlaksana dengan baik mulai tahun pertama sampai dengan akhir proyek. Koordinasi dengan pihak fakultas dan universitas dapat berjalan cukup baik. Secara umum, kegiatan PHK PKPD di PSPD UIN SH telah berhasil dilaksanakan dengan cukup baik. Hal ini tampak dari target dari indikator kinerja utama dan penunjang yang hampir semuanya tercapai. Dari 9 indikator kinerja utama, terdapat 2 yang capaian tidak sesuai target (capaian 86% untuk indicator utama). Indikator yang tidak sesuai target yaitu - nilai rata-rata UKDI
(target 72, capaian 71,35) ; - persentase kenaikan nilai rerata student progress test. Hal tersebut dapat disebabkan karena waktu menyusun target memasang target yang tinggi. Dari site visite diperoleh data yait dalam RIP 2012 pernah terjadi beberapa perubahan target, diantaranya pada indicator yang capaiannya tidak sesuai target. Sedangkan untuk target indikator kinerja antara, terdapat 7 dari 22 yang tidak tercapai. Sementara dari sisi capaian keuangan yaitu dari kontrak awal di tahun 2011, (92,7%) dimana kontrak awal senilai 13.795.491.000 sedangkan jika dihitung dari nilai kontrak tahun 2013, maka capaian hingga Juni 2014 ini adalah 95%, karena nilai kontrak menurun menjadi 13.431.034.921. Capaian hsmpai dengan Juni 2014 senilai
12.793.096.579.
Untuk
DRK
awalnya
1.273.668.000
menjadi 1.350.373.953. Jadi ada kenaikan 6% DRK nya Peran MEU dalam kegiatan pendidikan di PSPD UIN SH telah berjalan misal dalam evaluasi dan penyempurnaan kurikulum dengan berlakuknya KBK 2012. Posisi MEU sudah ada sebagai suatu unit dalam struktur organisasi fakultas dalam bentuk STP (Satuan Tugas`Pelaksana). Namun struktur organisasi internal MEU belum terbentuk, dan SDM di MEU 3 orang (1 sedangan menyelesaikan S3) Keberadaan MEU :dirasakan oleh para dosen yaitu dalam mengawal perjalanan modul, dan membantu membuat soal ujian tulis blok yang mengikuti kaidah UKDI. Kegiatan pembelajaran dan student assessment telah mengacu pada SPICES, dan hasil wawancara dengan dosen, mahasiswa, dan staf kependidikan.masalah. Ada beberapa masalah yang diperoleh dari informasi site visite yaitu fasilitas hot spot di lingkungan kampus, buku dari proyek PHK PKPD belum dimanfaatkan, dan masih kurangnya beberapa manikins. Hasil wawancara dengan mahasiswa diperoleh data mahasiswa tidak memiliki lahan untuk mengembangkan bakat dan minat, misal adanya usulan membuat lapangan olahraga (dari informasi pimpinan bahwa gedung olahraga dalam proses) Rasio dosen dan mahasiswa baik pada tahap pendidikan preklinik ada 62 orang dan proses pendidikan dapat berjalan dengan baik dengantambahan dosen kontrak.
Rumah sakit pendidikan yang digunakan sebagai sarana pembelajaran klinik adalah RSUP Fatmawati. Pelaksanaan kegiatan pendidikan di tahap klinik juga dirasakan terbantu dengan kegiatan PHK PKPD melalui kegiatan in house training, misalnya untuk pelatihan preseptor dengan melibatkan dokter klinik dan preklinik Jumlah staf kependidikan juga masih terbatas, hal ini ditunjukkan dengan 1 laboran untuk 3 laboratorium. Keadaan ini cukup menyulitkan. Perlu dipertimbangkan rekrutmen staf kependidikan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan sehingga dapat menujang proses pendidikan dengan lebih baik. b. Ketercapaian area intervensi:
No
Area Intervensi
Uraian o Hasil: KBK telah dilaksanakan UIN
1
sejak berdiri tahun 2005, dengan 49 modul preklinik dan klinik. Dengan proyek HPEQ ini juga telah dikembangkan modul klinik sesuai Implementasi KBK berbasis SPICES: o Hasil yang dicapai: o Ketercapaianindikator: o StrategiPencapaian indicator: o Kendalasesuaidenganhasildiskusi:
dengan SKDI dan program unggulan UIN SH. o Capaian : terlampui. Terdapat pengelola modul, SOP dan evaluasi modul. Terdapat evaluasi, feedback dan pengembangan kurikulum dan terimplemenatasikan KBK 2012. o Kendala: Keberlanjutan kegiatan yang dilakukan secara rutin belum masuk dalam kegaiatan rutin PSPD
2
Penguatan sarana-prasarana Penunjang KBK:
o Hasil : Tersedianya gedung OSCE Senter lengkap dengan perlengkapan ujian OSCE (belum
o Hasil yang dicapai:
dimanfaatkan). Tersedia 28 ruang
o Ketercapaianindikator:
skill lab, 20 ruang tutorial,
o StrategiPencapaian indicator:
laboratorium biomedikdan
o Kendalasesuaidenganhasildiskusi:
laboratorium terpadu, perpustakaan untuk 4 Prodi bersamaan. Wahana pendidikan profesi terdapat kerjasama dengan 3 RS RSP Fatmawati, RSUD Tangerang Selatan, RSJ marzuki mahdi, RS Polri , RS Sitangalah, RSUD Bekasi, RS paru, dan beberapa Puskesmas serta tersedia klinik pratama KPKM milik UIN SH sebagai wahana pembelajaran baik di tingkat akademik maupun klinik o Capaian indikator : terlampui o Strategi : gedung OSCE senter adalah hasil lobi pihak FK dengan universitas dengan adanya program PHK PKPD ini o Kendala: perlu adanya upaya mempercepat pemanfaatan dan SOP pemakaian alat clinical skills. o Hasil : UIN SH memperoleh
3 Penguatan FK
kenaikan jenjang akreditasi dari C menjadi B apada tahun kedua
o Hasil yang dicapai:
proyek PHK PKPD. FKIK
o Ketercapaianindikator:
merupakan salah satu fakultas
o StrategiPencapaian indicator:
dengan berbagai Prodi di bidang
o Kendalasesuaidenganhasildiskusi:
kedokteran dan kesehatan, dan ini sebagai salah satu modal untuk
melaksanakan interprofessional education o
Dosen UIN SH telah dapat bersaing untuk grand penelitian luar dan telah terbukti memperoleh dana penelitian tersebut.
o Beberapa program pengabdian masyarakat yang rutin dilakukan seperti khitan bersama, operas katarak, konsultasi & pengobatan gratis bagi masyarakat.
o Hasil : PHK PKPD memberikan
4
eksistensi MEU dalam pengawalan ,monitoring
dan
inovasi
dalam
proses pembelajaran. Penguatan MEU
o Struktur MEU belum ada, yang ada
o Hasil yang dicapai:
secara fungsional membagi kerja
o Ketercapaianindikator:
per angkatan.dan SK struktur di
o StrategiPencapaian indicator:
bawah prodi sudah ada (SK Dekan
o Kendalasesuaidenganhasildiskusi:
Un no1/F.10/HK.05/84B/th 2013) o Perlunya internal
membentuk MEU
dan
struktur menambah
jumlah SDM di MEU. 5
Unggulan spesifik (skema A)
Skema B, tidak ada program unggulan. Namun demikian, PSPD FKIK UIN SH
o Hasil yang dicapai:
mempunyai muatan lokal yang akan
o Ketercapaianindikator:
diangkat menjadi unggulan yaitu : 1)
o StrategiPencapaian indicator:
Kedokteran keislaman (dokter muslim),
o Kendalasesuaidenganhasildiskusi: 2) Dokter rural area. Di samping itu ke
depan penelitian juga diarahkan ke 3) Bidang biomolekular, 4) Pusat hemoglobinopathy/Thalassemia, dan 5) Makanan Halal Sampai saat ini kecuali untuk kedokteran keislaman, tampaknya belum terlihat renstra dan payung penelitian yang jelas untuk pencapaian keunggulan tersebut. Dalam waktu dekat akan disusun payung penelitian yang dapat mengakomodir tujuan atau target mencapai unggulan terebut, dan mulai menjalin kerja sama dengan institusi lain seperti FK UI. 6
Hasil
yang
dicapai
:
Telah
dilaksanakan Program BETTER (Basic Clinical Skills Excellence Targeted To Enhance
Clinical
Requirement),
implementasi kegiatan tersebut adalah sebagai berikut: Pengembangan capacity building
-
non degree training bagi dosen
o Hasil yang dicapai:
pengelola pasien simulasi di
o Ketercapaianindikator:
Singapura
o StrategiPencapaian indicator:
-
lokakarya
penyempurnaan
checklist KKD sesuai dengan
o Kendalasesuaidenganhasildiskusi:
kurikulum 2012. -
IHT
pengelolaan
pasien
magang
dosen
simulasi,
pengelola KKD -
Hibah pengajaran pembuatan buku KKD
-
Hibah pengajaran pembuatan video
anamnesis
dan
pemeriksaan fisik -
In House Training penguji osce UK dan pelatih pasien simulasi
Aktivitas program DEVELOP telah menyusun kurikulum yang lebih baik dan lebih sesuai dengan visi misi PSPD FKIK UINSH. Pengembangan staf dan untuk
persiapan
implementasi
kurikulum berupa magang ke Belanda dengan mengirimkan dua dosen selama dua minggu untuk belajar tentang proses PBL di Mastricht University, S2 Biomedik. Pada tahun 2012 telah terlaksana kegiatan : -
IHT yang terdiri dari Fasilitator Diskusi
Kelompok,
Family
Medicine, pengembangan soft skill
bagi
ilmiah
dosen,
bagi
implentasi
penulisan
dosen
e-learning
dan dalam
pembelajaran. -
NDT meliputi
dalam 11
negeri
yang
kegiatan
untuk
memperkuat kualitas dosen dan laboran
dalam
mendukung
rangka
implementasi
kurikulum 2012. NDT tersebut berupa
tutor
UNPAD,Manajemen
Advanced
Administrasi
dan
Umum,
Peningkatan Kualitas Pelayanan Pendidikan
Laboratorium
Anatomi, Bidang Laboratorium dan Kultur Sel di Serpong, Pengembangan
Keterampilan
Belajar (Learning Skills) Sesuai Kebutuhan Mahasiswa
dan
kursus bagi dosen dan staf laboran mengenai Pemeliharaan Vektor Nyamuk. -
Konsultan luar negeri untuk pengembangan
riset
dan
laboratorium di FKIK UIN SH dari Jepang. -
Konsultan dalam negeri dalam pembuatan
SOP
riset
dan
laboratorium. -
Lokakarya pengembangan riset, evaluasi kurikulum
implementasi 2012,
implementasi
evaluasi atmosfer
akademik dan terakhir adalah lokakarya
pembelajaran
di
laboratorium
Aktivitas program EDUCATION pada tahun 2012 telah mengembangan modul klinik dan sistem kerjasama dengan RS pendidikan, melalui hibah pengajaran bagi 7 modul dan policy study bagi kerjasama dengan RS pendidikan. Telah disusun SOP tahap klinik, serta
penguatan kemampuan dosen klinik, melalui pelatihan preceptorship. Kegiatan lain adalah non degree training bagi dosen klinik dan pengadaan barang dan jasa konsultan clinical teacher. Pada tahun 2013 dilaksanakan pendampingan dari konsultan dalam negeri pembuatan naskaha kademik RumahSakit dan integrasi sistem informasi di KPKM dan IHT uji klinik yang baik bagi staf RS jejaring, Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat UIN dan dosen perwakilan laboratorium di FKIK UIN SH.
Ketercapaian indikator : Kegiatan untuk meningkatkan capacity building ini tidak dipakai sebagai indikator kerja utama, namun demikian sangat penting perannya dalam pencapaian indikator utama. Kegiatan Better Develop Education telah meningkatkan kualitas institusi dalam proses belajar mengajar di PSPD FKIK UIN SH
Strategi Pencapaian indikator : Dalam tujuan mencapai indikator utama dengan serangkaian kegiatan peningkatan capacity building, strategi yang dijalankan adalah dengan melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan dan mengimplementasikannya dalam proses
belajar mengajar.
Kendala sesuai dengan hasil diskusi : Hambatan dalam pelaksanaan programprogram ini adalah padatnya kegiatan HPEQ yang banyak melibatkan dosen ditengah kegiatan rutin dengan sistem blok yang sulit untuk merubah jadwal. Hal
ini
berdampak
pada
kurang
fokusnya peserta kegiatan in house training dan lokakarya. Hal ini diatasi dengan pengaturan jadwal workshop atau
in
house
training
yang
disinkronkan dengan kegiatan akademik rutin.
Namun
demikian
selama
pelaksanaan training sering kali para peserta tidak dapat mengikuti dari awal hingga akhir. Hal ini diatasi dengan memperbanyak
bahan,
modul
atau
rumusan hasil lokakarya. 37
Hasil yang dicapai : Kemitraan dilakukan dalam bentuk bantuan teknis untuk Kemitraan (skema A & B)
pengembangan sistem di institusi mitra, narasumber berbagai lokakarya di
o Hasil yang dicapai:
institusi mitra serta ketersediaan tempat
o Ketercapaianindikator:
untuk magang atau pelatihan
o StrategiPencapaian indicator:
staf dalam pendidikan gelar maupun
o Kendalasesuaidenganhasildiskusi: non-gelar Ketercapaian indikator : Kegiatan kemitraan ini secara langsung tidak dijadikan indikator utama program,
namun demikian kegiatan ini sangat mendukung ketercapaian indikator utama program PHK PKPD UIN SH Kendala sesuai dengan hasil diskusi : Kendala kegiatan kemitraan ini adalah kesibukan dan kesulitan waktu institusi mitra, sehingga kegiatan ini belum optimal
c. Ketercapaian indikator utama
No
Indikator
Kesesuaian dengan
Hambatan pencapaian indikator
target tengah tahun
sesuai dengan hasil diskusi
2013 1
Proporsi kelulusan
Indikator terlampui, tidak ada
first taker Uji
hambatan yang berarti
Kompetensi Dokter
90%, tercapai 93%
Indonesia (UKDI) 2
Nilai rata-rata Uji
Indikator nilai rata-rata UKDI ini
Kompetensi Dokter
telah mengalami perubahan mulai
Indonesia first taker
dari tahun 2011 sebesar 55.0, 71
(UKDI) (skala 0-
pada tahun 2012, dan dinaikkan
100)
pada tahun 2013 sebesar 72. Menurut PIU adalah karena terlalu 72.0, tercapai 71.35
tinggi menargetkan capaian ini. Namun demikian target ini bukan hal yang mustahil untuk dicapai, sehingga perlu effort mulai dari penseleksian yang lebih ketat untuk rekruitmen maba hingga mempertahankan dan meningkatkan
kualitas pembelajaran di PSPD FKIK UIN SH 3
Persentase metode
Indikator ini terlampaui. Definisi
belajar mengajar
parameter ini adalah % kegiatan
yang menggunakan
belajar mengajar yang tidak
pendekatan student-
dilakukan dengan perkuliahan
centred
oleh dosen. Perhitungan 90%, tercapai 100%
dilakukan dengan menghitung jumlah rata-rata jam perkuliahan dalam 1 modul 6 minggu yang dibagi dengan jumlah jam pembelajaran dalam 1 minggu (40 jam).
4
Persentase proses
Indikator ini terlampaui,
belajar mengajar
parameternya adalah : % kegiatan
yang menggunakan
belajar mengajar yang
masalah sebagai
menggunakan kasus sebagai trigger
pemicu belajar
dalam kurikulum pendidikan dokter. Perhitungan dilakukan dengan menghitung jumlah SKS yang tidak menggunakan 97%, tercapai 100%
pemicu dibagi dengan total SKS pendidikan dokter. Jumlah SKS yang belum menggunakan kasus adalah 8 SKS dari total 146 SKS. Kenaikan dihitung berdasarkan penambahan setiap 2 SKS setiap tahunnya yang menggunakan pemicu
5
Persentase materi
Indikator terlampaui, parameternya
belajar yang bersifat 82%, tercapai 100%
adalah : % kegiatan belajar mengajar terintegrasi. Saat ini,
terintegrasi
seluruh perkuliahan dilakukan sesuai bidang ilmu, bukan kuliah pakar. Praktikum juga tidak dilakukan secara terintegrasi. Jumlah jam kuliah dan praktikum dalam modul 6 minggu rata-rata 50 jam. Perhitungan dilakukan yaitu dengan: jumlah seluruh jam kegiatan belajar mengajarjumlah jam kuliah departmental/jumlah seluruh jam kegiatan belajar mengajar) X 100%.
6
Persentase materi
Indikator terlampaui, parameternya
pembelajaran yang
adalah : % trigger case mengacu
memuat aspek yang
96%, tercapai 100%
berorientasi
masyarakat
komunitas 7
Indonesia
Jumlah modul tahap preklinik yang terdapat pemaparan
kepada masalah yang ada di
Indikator terlampaui 14, tercapai 100%
terhadap pasien 8
Persentase kenaikan
Indikator belum tercapai. Dari hasil
nilai rerata student
diskusi tergali keterangan bahwa tes
progress test
ini dilakukan pada masing-masing angkatan dengan mengambil 15%, tercapai 9,35%
kenaikan reratanya. Meskipun tidak terlampaui namun hasil tiap tahun menunjukkan kenaikan. Yang dapat kami sarankan adalah melakukan progress test ini dengan melihat kenaikan pemahaman dengan
mengikuti progres nya untuk setiap angkatan. 9
Akreditasi PSPD
B, tercapai B
Indikator ini terlampaui
FKIK UIN SH
d. Intake mahasiswa
No
Kuota
2011
2012
2013
dikti 2014 Intake
Daya
Intake
Tampung 100
98
100
Daya
Intake
Tampung 100
100
Daya Tampung
88
e. Kendala dalam pencapaian indiaktor kinerja utama dan cara mengatasinya Pelaksanaan kegiatan program PHKPKPD selama tiga tahun ini di PSPD FKIK UIN SH telah meningkatkan secara bermakna kualitas institusi dalam menyelenggarakan pendidkan dokter. Pada tahun pertama pelaksanaan 2011 banyak kendala terkait tehnis dan kurangnya pengalaman mengelola program hibah, namun terdapat perbaikan manajemen pelaksanaan di tahun-tahun berikutnya, sehingga sebagaian besar program dapat terlaksana. Program PHKPKPD UIN SH mempunyai indikator kerja utama sejumlah 9 indikator, hingga saat ini (Mei 2014) telah tercapai 7 indikator utama. Dua indikator tidak tercapai, yaitu : 1) Nilai rata-rata uji kompetensi dokter sebesar 72, tercapai 71,35; 2) Persentase kenaikan nilai rerata student progress test , sebesar 15% tercapai 9,35%. Untuk besarnya nilai rata-rata UKDI menurut PIU adalah karena terlampau tinggi memasang target nilai, sehingga tidak tercapai. Sedangkan nilai
100
rata-rata progress test, meskipun tidak terlampaui namun hasil tiap tahun menunjukkan kenaikan.
Dari hasil diskusi tergali keterangan bahwa tes ini
dilakukan pada tiap angkatan dengan mengambil kenaikan reratanya dibandingkan dengan angkatan sebelumnya. Dalam kegiatan diskusi belum tergali informasi uapaya apa yang akan direncanakan untuk mencapai target indikator kinerja utama ini
4. Hambatan terkait dengan pengelolaan dan strategi untuk mengatasinya Terjadi hambatan pengelolaan program di tahun pertama (2011) yang disebabkan karena hambatan tehnis , kurangnya pengalaman mengelola program hibah, dan terbatasnya jumlah SDM pengelola program maupun jumlah staf dosen
dengan
kesibukan yang tinggi. Namun demikian seiring dengan waktu, ini merupakan pembelajaran untuk pengelola program, dan pengaturan jadwal kegiatan yang lebih fleksibel dan menyesuaikan dengan jadwal kegiatan pembelajaran, akhirnya program ini sebagian besar dapat terlaksana dengan serapan dana yang baik.
5. Praktek Baik (Good Practices) Pelaksanaan PHKPKPD di PSPD FKIK UIN SH selama tiga tahun terakhir telah memberi manfaat dalam meningkatkan kualitas institusi pendidikan dokter. Dengan program I SEE, I CARE to DEVELOP BETTER EDUCATION, telah tersusun standarisasi penerimaan mahasiswa di seluruh jalur seleksi dan menyusun sistem matrikulasi sehingga memberikan pondasi yang kuat pada mahasiswa untuk dapat mengikuti kegiatan pembelajaran kedokteran. Demikian juga telah tersusun Kurikulum baru tahu 2012 yang merupakan Kurikulum berbasis kompetensi dengan metoda SPICES dan PBL, meningkatnya kuantitas dan kualitas SDM staf dosen dan tenaga kependidikan melalui kegiatan DT, NDT, ODT, dan IHT baik di tingkat preklinik dan klinik, dan hasil-hasil hibah pengajaran. Demikian pula terdapat peningkatan sarana dan prasarana pembelajaran berkat program hibah PHKPKPD ini. Secara keseluruhan hibah ini telah berhasil membangun pondasi yang kuat untuk PSPD FKIK UIN SH dalam menyelenggarakan pendidikan dokter Indonesia yang mandiri. 6. Rekomendasi
a. Rekomendasi untuk institusi: 1. Perlu adanya Rencana strategis dan Rencana operasional institusi yang jelas baik rencana jangka pendek, jangka menengah, dan panjang untuk menjamin pengembangan PSPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah dalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, terkait dengan pencapaian visi misi dan tujuan institusi, dengan optimalisasi renstra fakultas yang bersinergi dengan renstra universitas dalam mengikuti kebutuhan dan rencana pengembangan. 2. Atmosfir akademik yang dibangun sudah berkembang baik, namun diperlukan pengembangan penelitian dengan membangun suatu payung penelitian yang memberikan arahan berkesinambungan terutama untuk mengembangkan materi yang diangkat sebagai unggulan dari PSPD. Demikian juga perlu perhatian untuk memacu dosen mempublikasikan penelitian para dosen dan karya-karya ilmiah lainnya pada jurnal/publikasi internasional. Untuk pengabdian masyarakat telah dilaksanakan secara kontinyu melalui kegiatankegiatan di KMK, namun perlu juga untuk membuat payung pengabdian yang berdasarkan hasil penelitian dari para dosen. 3. Peran dari Medical education unit dan Unit Penjaminan Mutu perlu ditingkatkan dalam pengembangan kurikulum dan penjaminan mutu pelaksanaan pembelajaran dengan menetapkan status unit tersebut secara jelas dalam struktur organisasi PSPD dan memberdayakan unit tersebut secara efektif dan efisien. 4. Pengembangan kemampuan dan jumlah SDM tenaga kependidikan perlu juga mendapat perhatian, guna meningkatkan pelayanan akademis kepada mahasiswa dan mendukung kelancaran kegiatan proses belajar mengajar. Demikian juga perlu diperhatikan jenjang dan pola pengembangan karir tenaga kependidikan guna meningkatkan kapasitas sesuai beban tugasnya. 5. Dengan adanya hibah PHK-PKPD, pelaksanaan pembelajaran berbasis kurikulum KBK dengan pendekatan SPICES telah berjalan dengan baik dibandingkan dengan masa sebelum adanya program hibah ini. Telah terdapat perbaikan kurikulum pada tahun 2012, penigkatan SDM dosen dan tenaga kependidikan, perbaikan dan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Namun demikian perlu peningkatan sarana dan prasarana penunjang antara
lain seperti fasilitas layanan internet yang dapat diakses di lingkungan kampus (hot spot) dengan meningkatkan kapasitasnya. Demikian juga sarana prasarana perpustakaan perlu ditingkatkan baik jumlah koleksi buku dan peningkatan kapasitas digital library nya. Khusus untuk sarana prasarana perustakaan yaitu buku hasil pendanaan Hpeq perlu segera dapat dimanfaatkan di perpustakaan. Untuk rasio dosen aktif dan mahasiswa , juga dirasakan kurang oleh karena jumlah dosen aktif yang dirasakan terbatas, terutama dosen pakar untuk pembimbingan penelitian. Dalam hal kegiatan ekstrakurikuler kemahasiswaan juga perlu mendapat perhatian lebih, oleh karena sangat penting untuk membangun kreativitas dan kemampuan organisasi mahasiswa. Hal ini perlu mendapat perhatian oleh karena mahasiswa mengeluhkan hal tersebut.
7. Rekomendasi untuk CPCU: Program PHK-PKPD di PSPD FKIK UIN SH secara garis besar telah terlaksana dengan baik. Hanya saja beberapa hal terkait dengan temuan BPKP, seperti pengadaan buku-buku perpustakaan perlu mendapat perhatian dan monitoring dari CPCU. Demikian juga pengadaan sarana dan prasarana yang lain diharapkan CPCU juga memonitor kemanfaatannya dalam proses belajar mengajar.
Reviewer 1. Linda Rosita 2. Diah Hermayanti