Laporan evaluasi Visitasi PHK-PKPD (AIPKI) Komentar dan Rekomendasi Nama Perguruan Tinggi : Universitas Muslim Indonesia (UMI) Skema
: C
Reviewer
: 1. Rini Sundari Harjono 2. Hadi Sarosa
1. Komentar Umum Pertemuan saat visitasi di Fakultas Kedokteran UMI dihadiri oleh seluruh unsur pimpinan fakultas dan rektor. Fakultas Kedokteran UMI sangat terbantu dengan adanya hibah PHKPKPD melalui lima program utamanya meliputi peningkatan kualitas input, reformasi dan redisain kurikulum, peningkatan strategi dan substansi pembelajaran, peningkatan kinerja penelitian dan pengembangan manajemen internal fakultas. Adanya kegiatan yang dilaksanakan melalui PHK-PKPD ini cukup menstimulasi FK atau Universitas dalam penyelenggaraan pendidikan di FK UMI, khususnya komitmen dalam pengembangan dosen, prasarana, dan sarana. Komitmen untuk pengembangan sarana dan prasaranan dari pimpinan universitas nampak baik, stimulasi dana dari PHK-PKPD meningkatkan komitmen tersebut. Hal ini tampak dengan dibangunnya OSCE Centre yang memempati satu lantai di Gedung Rektorat UMI (Tower UMI) maupun CBT Center. MEU maupun Clinical Education Unit (CEU) telah berjalan mengawal proses pendidikan baik program S1 maupun program profesi, namun pelaksanaan pembelajaran di FK UMI belum sepenuhnya mandiri dikarenakan jumlah dan kualifikasi dosen belum memadai. FK UMI telah menetapkan unggulan, yaitu infeksi tropis dan kegawatdaruratan obstetri. Namun demikian, belum dapat menunjukkan keunggulan tersebut dibandingkan kompetensi yang ada dalam SKDI 2006 atau SKDI 2012. Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh mahasiswa. Dari 5 area intervensi hibah PHK-PKPD ini, dampak nyata dari hibah PHK-PKPD pada area intervensi kedua khususnya penguatan dan perbaikan sarana-prasarana pembelajaran, termasuk modernisasi dan penguatan perpustakaan, serta penggunaan teknologi informasi. Sedangkan dampak paling rendah pada area intervensi pertama yang ditunjukkan dengan rendahnya kelulusan UKDI_CBT, yaitu tahun 2011 sebesar 55,9%; tahun 2012 sebesar 45,5%; tahun 2013 sebesar 28,8%; dan tahun 2014 (Februari) sebesar 32,9%. Berdasarkan data kelulusan ini (angka tersebut tanpa membedakan lulusan fisrt taker atau retaker), justru tampak terjadi penurunan persentase lulusan CBT; sedangkan kelulusan UKDI_OSCE dikatakan sekitar 70%. Kelulusan yang masih rendah dapat disebabkan karena kualitas input dan belum mandirinya FK UMI dalam proses pembelajaran akibat kurangnya jumlah dan kualifikasi dosen. Ketidakmandirian dalam pembelajaran ini juga akibat “sejarah” pendirian FK UMI dengan FK Unhas. Proses pendidikan profesi sebenarnya dilaksanakan bersama dengan FK Unhas, dokter muda FK UMI sekelompok dengan dokter muda FK Unhas dengan pembimbing klinik yang sama, namun angka kelulusan UKDI masih rendah. Pada tahun 2013 FK UMI mengajukan akreditasi dengan perolehan sama dengan sebelumnya, yaitu B belum mencapai target yang ditetapkan. Beberapa hal lain yang masih Halaman 1: 11
perlu dibenahi terkait dosen antara lain penelitian dan publikasi, kualifikasi pendidikan, jabatan fungsional, dan sertifikasi. Dosen yang mempunyai jabatan fungsional baru 59,6% (53/89) yang sebagian besar (51,7%) masih asisten ahli; jumlah ini berbeda jika ditinjau dari kualifikasi pendidikan dosen yang berjumlah hanya 81 orang. Program PHK-PKPD juga memberikan manfaat untuk peningkatan tenaga kependidikan, hal ini perlu dilanjutkan. FK UMI mengalami kendala dalam tenaga kependidikan baik jumlah (32 orang) maupun kualifikasi yang belum sesuai dengan tugasnya. Perbaikan tenaga kependidikan akan mendukung keberhasilan pendidikan di FK UMI. 2. Komitmen Pimpinan Pertemuan dihadiri oleh Rektor, Wakil Dekan I, Wakil Dekan II, Wakil Dekan III, dan Wakil Dekan IV; sedangkan Dekan sedang bertugas sebagai Tim Kesehatan Capres-Cawapres. Komitmen pimpinan universitas terhadap pengembangan fakultas khususnya untuk SDM cukup baik dengan memberikan jadwal perekrutan dosen dan tenaga kependidikan Fakultas Kedokteran tidak perlu menunggu jadwal perekrutan di universitas. Meskipun demikian, jadwal seleksi masih menunggu dari universitas. Selain itu, perlu juga mendapat apresiasi mengenai komitmen Rektor dalam dukungan dana penelitian dan upaya peningkatan kualitas mahasiswa baru dengan seleksi yang ketat. Secara umum komitmen pimpinan fakultas baik, FK UMI telah menggunakan metode SPICES sejak 2006 dengan materi blok yang berasal dari FK Unhas. Tahun 2010 jumlah semester program pendidikan S1 dari 6 semester menjadi 7 semester. Kemandirian FK UMI dalam penguatan blok sudah mulai tampak, pada tahun 2013 dalam kepengurusan blok seluruh sekretaris blok berasal dari FK UMI meskipun untuk ketua masih dari FK Unhas; juga semua buku materi blok telah dibuat oleh FK UMI. Komitmen pimpinan untuk mengembangkan SDM dosen perlu diapresiasi, yaitu mengirimkan 10 dosen per tahun untuk studi lanjut, namun perlu dipertimbangkan pengaturannya mengingat 37 dosen (45,7%) sedang studi, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar. Banyak upaya yang telah dilakukan FK UMI untuk meningkatkan kelulusan UKDI dengan memperbaiki proses belajar mengajar, antara lain pemanfaatan CBT maupun OSCE Center untuk ujian awal dan akhir kepaniteraaan di setiap bagian klinik (pre-post test), pelatihan pembuatan soal yang sesuai dengan UKDI. Dalam pengorganisasian pendidikan di tingkat profesi adanya wakil direktur pendidikan di RS Ibnu Sina, Bakordik maupun CEU di FK UMI perlu sinergi yang baik dengan tupoksi masing-masing yang jelas dan tersosialisasi pada pelaksana tugas. Belum adanya road map penelitian memberikan dampak kurangnya penelitian dan publikasi dari kalangan dosen. Kualifikasi dan kegiatan PPM dosen juga mempengaruhi kurangnya jabatan fungsional dosen, yaitu 36 belum memiliki jafung, 46 asisten ahli, 1 lektor, dan 1 lektor kepala. Program PHK PKPD memberikan dampak yang baik terkait dengan penelitian, besarnya dana penelitian yang sesuai dengan program PHK PKPD akan diteruskan oleh FK UMI dengan memasukkan dalam RAT FK UMI. Komitmen ini perlu disosialisasikan ke dosen dengan baik, hal ini terungkap pada saat pertemuan dengan dosen. Masih banyak dosen yang belum mengetahui dengan mengeluhkan dana penelitian yang masih rendah, termasuk dana penelitian dalam studi lanjut. Hampir varians semua sarana prasarana untuk proses belajar sudah lengkap, namun memang dari segi jumlah kurang. Dalam hal ini, fakultas berkomitmen untuk membenahi kekurangan ini melalui skema RAT FK UMI. Jumlah item judul dan jumlah eksemplar buku, perlu Halaman 2: 11
ditingkatkan kuantitasnya. Pada saat visitasi FK UMI belum memiliki journal yang berlangganan, hal ini mungkin perlu dipertimbangkan. Pertemuan dengan mahasiswa, mahasiswa merasakan bahwa PHK PKPD membantu banyak khususnya sarana dan prasarana. Mahasiswa merasakan sudah mencukupi dalam hal buku di perpustakaan, bahan ajar dan sarana skills lab yang lain, yang dirasakan cukup membantu dalam belajar; namun perlu ditambah jumlahnya. Keluhan terkait dengan perpustakaan karena kesibukan mahasiswa hingga jam 16.00, sementara perpustakaan hanya buka sampai pukul 16.00. Hal ini menyebabkan penggunaan perpustakaan tidak optimal, selain itu mahasiswa juga mengeluhkan buku atau bahan ajar yang baru belum tersosialisasi ke mahasiswa. Buku panduan akademik sudah tersusun dan tersosialisasi pada mahasiswa. Keluhan lain yang dirasakan mahasiswa antara lain 1) nilai kelulusan tiap blok berbeda-beda yang tidak sesuai dengan buku panduan akademik, 2) tutor dan instruktur terkait dengan kedisiplinan maupun ketidakseragaman dalam tutorial atau instruktur skill lab. Untuk permasalahan pertama sudah disosialisakan ke dosen, namun karena dosen dari Unhas penerapan standar dalam panduan akademik tidak dapat dilakukan secara optimal. Upaya lainnya yang telah dilakukan dengan 1) melakukan penyamaan persepsi tutor dan instruktur sebelum kegiatan berlangsung, 2) feedback hasil evaluasi dosen dari mahasiswa, dan 3) pemberian sanksi untuk tutor ataupun instruktur. 3. Kemajuan Pelaksanaan PHK-PKPD dan Ketercapaian Indikator a. Pelaksanaan kegiatan secara umum: Secara umum pelaksanaan program PHK-PKPD berjalan sesuai dengan yang direncanakan dalam Rencana Implementasi Program. Beberapa program yang nampak berdampak besar, yaitu terpenuhinya varians sarana dan prasarana untuk proses belajar mahasiswa, termasuk laboratorium, buku, komputer, dan internet. Namun demikian dirasakan oleh mahasiswa masih kurang dalam jumlah itemnya. Pemanfaatan programprogram PHK-PKPD selama 3 tahun pada peningkatan capacity building juga mendapat apresiasi dari dosen terutama program IHT dan lokakarya, sehingga proses kemandirian blok sudah mulai dilaksanakan termasuk pembuatan modul blok. Peningkatan kapasitas dosen dengan pengiriman dosen untuk studi lanjut dan karyawan laboratorium (DNDT) banyak meningkatkan perubahan blok dan pengelolaan sarana belajar. Beberapa program khususnya studi lanjut dan penelitian akan dilanjutkan melalui RAT FK UMI.
Halaman 3: 11
b. Ketercapaian Area Intervensi No
Area Intervensi
Uraian
Implementasi KBK berbasis SPICES o Hasil yang dicapai
KBK telah dijalankan FK UMI sejak 2006 dengan menggunakan pendekatan SPICES, dengan blok yang berasal dari Unhas.
o Ketercapaian indikator
Perubahan kurikulum dari 6 menjadi 7 semester pada tahun 2010, perubahan ini membawa dampak peningkatan lulusan blok (> 50 %) dan peningkatan IPK = 3. Namun lulusan UKDI_ CBT masih rendah, bahkan mengalami penurunan (2011: 55,9%; 2012: 45,5%; 2013: 28,8%; 2014 [Feb]: 32,9%).
o Strategi pencapaian indikator
Pembuatan panduan 23 blok telah dibuat oleh FK UMI, 10 blok di antaranya mengalami inovasi. FK UMI telah menyelesaikan penyusunan makro, meso dan mikro- kurikulum, upaya yang sedang dilakukan adalah merencanakan penerapan kurikulum baru tersebut. Sosialisasi peraturan akademik ke semua civitas akademik, khususnya dosen pemateri atau nara sumber blok Pelaksanaan pretest dengan CBT sebelum masuk rotasi suatu bagian/departemen dan post test yang hasilnya digunakan untuk mengevaluasi kegiatan pembelajaran dibagian tersebut Pelatihan dan pembuatan soal dengan vignette seperti soal UKDI Pemanfaatan CBT dan OSCE dalam pembelajaran/evaluasi internal Evaluasi pelaksanaan blok termasuk dosen (tutor/instruktur) dilakukan setiap semester/ tahun Pelatihan OSCE sebelum berlanngsungnya UKDI_OSCE Membagi habis SKDI level 3 dan 4 ke semua dosen dan mengadakan lokakarya/pleno untuk menyiapkan mahasiswa menghadapi UKDI_CBT Persepsi mahasiswa sudah terjadi perubahan yang baik dalam proses belajar, yakni pada
1
Halaman 4: 11
sistem pembelajaran di blok terkait dengan tutor, instruktur, penjadwalan materi, keaktifan dosen maupun penilaian kelulusan blok, memudahkan mahasiswa dalam memahami materi kedokteran
o Kendala sesuai dengan hasil diskusi
Pemateri/nara sumber sebagian besar masih dari Unhas Perbedaan standar penilaian dengan panduan akademik
Penguatan sarana-prasarana Penunjang KBK o Hasil yang dicapai
Program PHK PKPD menjadi pemicu FK UMI untuk meningkatkan sarana-prasarana. Pengadaan prasarana dan sarana telah selesai realisasinya
o Ketercapaian indikator
Pembangunan CBT center dan OSCE center diharapkan dapat memperbaiki proses pembelajaran Pembagian kelompok praktikum dan skills lab yang bergantian
o Strategi pencapaian indikator 2
Rencana pengadaan kekurangan peralatan dalam RAT FK UMI Selain RS Wahidin sebagai RS Pendidikan Utama, FK UMI mempunyai RS B Pendidikan Ibnu Sina yang masih satu yayasan ditambah dengan 9 RS jejaring dan 5 puskesmas yang dipergunakan untuk pendidikan profesi maupun S1. RS Ibnu Sina sedang dalam proses pengajuan menjadi RS pendidikan utama.
Jumlah buku terbatas sehingga mahasiswa hanya membaca di tempat atau memfotokopi karena tidak boleh dipinjam Jam buka perpustakaan sesuai jam kantor (hanya sampai pukul 16.00) Jumlah peralatan skills lab dan laboratorium o Kendala sesuai dengan hasil diskusi kurang FK UMI membagi laboratorium menjadi laboratorium basah dan lab kering, analis hanya 3 dengan background bukan analis kesehatan Tenaga kependidikan terbatas dalam jumlah dan kualifikasi (3 analis dengan background bukan analis kesehatan, petugas Halaman 5: 11
perpustakaan pendidikan SMA belum pernah ikut pelatihan terkait keperpustakaan, dll) Penguatan FK
3
o Hasil yang dicapai
Komitmen yang baik semua dosen dan tenaga kependidikan FK UMI telah 2 tahun mempunyai Unit penjaminan mutu, meskipun dengan terbatasnya staf namun beberapa kegiatan unit ini telah terlaksana dengan baik misalnya pelatihan pembuatan soal, evaluasi blok. Pengaturan staf dosen dan tenaga kependidikan perlu pengaturan yang baik sehingga proses belajar berjalan sesuai standar mengingat:
o Ketercapaian indikator
Jumlah mahasiswa 690 (akademik) +531 (profesi) Persentase lulusan blok sekitar 50% dan UKDI (2011-2013) sebesar 44,04%
o Strategi pencapaian indikator
Pengaturan pendidikan lanjut dosen, karena 45,68% dari jumlah dosen masih menempuh studi lanjut Pengaturan jadwal dosen Pengaturan kelompok mahasiswa Pengaturan jadwal praktikum dan skills lab
Keterbatasan staf baik jumlah maupun kualifikasi o Kendala sesuai dengan hasil diskusi Dosen yang sedang studi lanjut cukup banyak 37 dari 81, bantuan biaya pendidikan termasuk penelitian dirasakan masih kurang Penguatan MEU o Hasil yang dicapai
MEU telah melakukan evaluasi kurikulum dan selesai menyusun makro-meso maupun mikro kurikulum.
o Ketercapaian indikator
Jumlah Staf dengan pendidikan medical education sudah ada 2, namun saat ini menjabat sebagai WD Persiapan implementasi kurikulum baru Badan sejenis MEU yang menangani pendidikan profesi FK UMI membentuk
4
Halaman 6: 11
CEU selain Bakordik dan Wadir Pendidikan di RS Pendidikan tipe B Ibnu Sina. Fungsi dan peran CEU perlu lebih didaya gunakan dan disenergikan dengan yang lainnya.
5
o Strategi pencapaian indikator
Restrukturisasi MEU dari 6 komisi menjadi 3, yaitu PBL dan perkuliahan, CSL dan praktikum, assessment. Tugas operasional pendidikan dilimpahkan ke MEU, MEU bertanggung jawab pada WD1
o Kendala sesuai dengan hasil diskusi
Staf yang bertugas dan menjabat di berbagai bidang Tupoksi CEU yang belum jelas
Unggulan spesifik (skema A) o Hasil yang dicapai o Ketercapaian indikator o Strategi pencapaian indikator o Kendala sesuai dengan hasil diskusi Pengembangan capacity building o Hasil yang dicapai
Adanya badan penjaminan mutu Pendidikan lanjut S2, S3, dan spesialisasi dosen NDT untuk dosen dan tenaga kependidikan
o Ketercapaian indikator 6 o Strategi pencapaian indikator
o Kendala sesuai dengan hasil diskusi
7
Komitmen pimpinan setelah program HPEQ selesai untuk non degree training untuk tenaga kependidikan sudah dimasukkan RAT. Dukungan pendanaan penelitian menggunakan hibah bersaing seperti PHK PKPD Jumlah SDM yang terbatas, menyulitkan kegiatan tri dharma perguruan tinggi Hampir separo dosen sedang mengikuti pendidikan lanjut
Kemitraan (skema A dan B) o Hasil yang dicapai o Ketercapaian indikator o Strategi pencapaian indikator o Kendala sesuai dengan hasil diskusi a. Ketercapaian indikator utama
Halaman 7: 11
No
Indikator
Kesesuaian dengan target tengah tahun 2013
Hambatan pencapaian indikator sesuai dengan hasil diskusi Jumlah dan kualifikasi dosen dan tenaga kependidikan masih kurang Jumlah dosen 81 dengan whole body student 1221 mahasiswa Pendidikan S1 (17,28%) dan masih diklanjut S2/Sp1 (39,51%)
1
Status akreditasi FK UMI (A)
Persentase Lulus Uji Kompetensi Dokter Indonesia (60%)
Tidak sesuai
Tidak sesuai
Jabatan fungsional dosen sebagian besar asisiten ahli (51,7%) dan 40,4% belum mempunyai jafung Dosen yang mempunyai sertifikasi kurang Jumlah tenaga kependidikan sebanyak 32 orang, kualifikasi pendidikan kurang sesuai Masih rendahnya penelitian dan publikasi hal ini dikarenakan rendahnya biaya penelitian yang disediakan oleh Universitas Penjaminan mutu yang belum berjalan optimal Lulusan UKDI first taker rendah Manual atau panduan akademik fakultas Pelaksanaan kegiatan yang belum sesuai panduan/SOP FK UMI telah menggunakan pendekatan SPICES dalam pelaksanaan KBK, beberapa hambatan yang masih dihadapi misalnya jumlah SDM dosen yang aktif karena hampir separo dosen sedang studi lanjut. Kurangnya tenaga laboran maupun tenaga kependidikan ikut mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Persentase lulusan UKDI ini sebenarnya juga sejalan dengan kelulusan blok yang kuranng dari 50%. Beberapa upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kelulusan UKDI dengan memberikan bimbingan UKDI, melatih mahasiswa di ujian blok atau bagian dengan format soal UKDI, melakukan prepost test bagian, dampak dari upaya tersebut masih membutuhkan waktu Halaman 8: 11
b. Intake mahasiswa
No 1
2014 2011 Kuota Rencana Daya Intake dikti Penerimaan Tampung 120
150
775
152
2012 Daya Intake Tampung 828
159
2013 Daya Intake Tampung 748
159
c. Kendala dalam pencapaian indikator kinerja utama dan cara mengatasinya Kendala yang dihadapi dalam mencapai indikator utama kurangnya jumlah dan kualifikasi tenaga pengajar dan tenga kependidikan. Pelaksanaan KBK telah banyak mengalami kemajuan dan telah dilakukan evaluasi. MEU telah menyusun makro, messo dan mikro kurikulum, dengan pembuatan buku tiap blok telah terstruktur dengan baik.. Seluruh blok telah dibuat oleh FK UMI dengan struktur kepengurusan blok seluruh ketua blok yang masih berasal dari FK Unhas; sedangkan sekretaris blok dari dosen FK UMI. Kemandirian penyusunan blok ini didukung adanya tenaga pengajar M.Ed, yang cukup membantu memperkuat peran MEU. Strukturisasi MEU termasuk CEU menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada, akan meningkatkan efisiensi kerja dan kemandirian, diharapkan dapat mendorong pelaksanaan kemandirian kurikulum. Dengan adanya kemandirian dalam blok diharapkan FK Unhas bertindak sebagai konsultan, dan pelaksanaan panduan atau peraturan dapat diterapkan. Tenaga kependidikan termasuk tenaga laboran masih perlu mendapatkan perhatian, dengan mengikutkan pada pelatihan (pendidikan tidak bergelar) atau pendidikan bergelar 4. Hambatan terkait dengan pengelolaan dan strategi untuk mengatasinya Berdasarkan hasil diskusi yang berkembang, hambatan utama ada pada kurangnya SDM di FK UMI, yang membawa konsekuensi rangkap kerja bagi dosen. Strategi yang diusulkan dengan penambahan SDM dan efektivitas kerja dari pengelolaan program. Distribusi staf dan dukungan staf kependidikan nampaknya masih menjadi kendala untuk pengelolaan program kerja yang efektif. Diharapkan segera dilakukan evaluasi tentang penempatan dan kualifikasi tenaga kependidikan, sehingga proses kerja unit dapat berjalan optimal. 5. Praktek Baik (Good Practices) Adanya program PHK PKPD di FK UMI telah memberikan beberapa praktek baik, baik bagi pengelola maupun stake holder secara umum. Sistem perencanaan program tahunan di tingkat fakultas dengan mengadakan rapat kerja telah melibatkan unit-unit penunjang di bawahnya. Pengelolaan proses belajar mengajar termasuk sistem evaluasi dirasakan oleh mahasiswa jauh lebih baik daripada sebelumnya. Evaluasi pelaksanaan blok menjadi hal yang rutin dilaksanakan untuk meningkatkan pelaksanaan blok di semester berikutnya. Perubahan sistem nilai modul memberi dampak meningkatnya gairah mahasiswa untuk mencapai nilai IPK yang tinggi. Halaman 9: 11
Komitmen pimpinan untuk meningkatkan capacity building dengan meneruskan program untuk pendidikan S2 maupun S3 dosen maupun meningkatan kemampuan SDM kependidikan dengan pelatihan perlu mendapat apresiasi. Selain itu, adanya komitmen rektor bersama fakultas dalam penerimaan mahasiswa baru dengan mengedepankan kualitas mahasiswa. 6. Rekomendasi a. Rekomendasi untuk institusi Dari hasil diskusi dari berbagai pihak di FK UMI perlu disampaikan beberapa rekomendasi sebagai berikut: 1). Adanya perkembangan dari sistem belajar, sarana dan prasarana, serta peningkatan capacity building di FK UMI 2). Memperjelas keunggulan FK UMI dengan melihat SKDI 2012, sehingga keunggulan di bidang infeksi tropis dan kegawatdaruratan obstetri ini akan tampak lebih dibandingkan standar yang ada. 3). Memperkuat peran MEU dengan mengimplementasikan makro, meso dan mikro kurikulum yang telah tersusun dengan kemadirian blok. 4). Memperkuat peran CEU dalam akreditasi RS Ibnu Sina menjadi Rumah Sakit Pendidikan Utama FK UMI dan penyusunan panduan dalam pembelajaran tahap profesi. 5). Perlu adanya dukungan dalam hal peningkatan penelitian, publikasi dan pengabdian masyarakat dosen untuk meningkatkan rasio jabatan fungsional dosen, dan akreditasi institusi. 6). Memperbaiki capaian nilai dan persentase kelulusan blok dan UKDI. 7). Membatasi penerimaan mahasiswa baru sesuai dengan kapasitas FK UMI berdasarkan pada jumlah dan kualifikasi SDM (dosen dan tenaga kependidikan), jumlah sarana termasuk pustaka (yang mendorong belajar mandiri mahasiswa); dengan memperhatikan SE Dirjen Dikti. b. Rekomendasi untuk CPCU Pelaksanaan program PHK-PKPD telah membawa dampak signifikan pada pelaksanaan proses belajar mengajar di FK UMI. Kemanfaatannya telah banyak dirasakan baik kalangan mahasiswa, dosen maupun pengelola. Merupakan pengalaman pertama dalam melaksakan program ada beberapa permasalahan seperti keterlambatan laporan FK UMI hal ini disebabkan karena beberapa petugas administrasi pindah ke luar kota.
Halaman 10: 11
Rektor Universitas Muslim Indonesia (UMI), Prof Dr Masrurah Mochtar, MA melantik dua dekan baru UMI yakni Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI), H Zakir Sabara, ST, MT dan Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Prof dr H Syarifuddin Wahid, PhD, SpPA(K), SpF dalam acara Pelantikan Pejabat dan Penerima Amanah UMI, Jumat (7/3/2014) di Auditorium Al Jibra UMI. Fakultas kedokteran UMI telah melaksanakan program-program dengan hibah PHK-PKBD. Adanya hibah PHK-PKBD menjadi stimulus untuk melaksanakan program serupa sehingga diharapkan dapat menjamin keberlanjutan pelaksanaan program-program yang ada. No 1
2
3 4
5
Peningkatan kualitas pendidikan dokter dilakukan melalui 5 area intervensi sebagai berikut: Peningkatan implementasi KBK berdasar model SPICES untuk meningkatkan kompetensi lulusan, kurikulum disusun bdsk SKDI, SPICES, unggulan belum nampak, KTI skripsi Penguatan dan perbaikan sarana-prasarana pembelajaran, termasuk modernisasi dan penguatan perpustakaan, penggunaan teknologi informasi, pengembangan jejaring pendidikan dokter, serta penguatan kemitraan antar FK, sarana prasarana sdh bagus, tampak dampak dari program hibah menstimulasi pembangunan di FK UMI tmsk OSCE Center dan CBT center; terpisah antara CSL dan OSCE shg double investment ; buku2 baru tidak tersosialisasi dengan baik bisa dsampaikan dg baik Penguatan fakultas kedokteran, termasuk perekrutan dan peningkatan tenaga pengajar agar memenuhi persyaratan akreditasi, 76, 20 S2/S3/Sp; 18 ongoing diklanjut; 36 S1 perencanaan SDM; tenaga kependidikan belum merasakan, yang Penguatan MEU, termasuk perekrutan dan pengembangan staff yang kompeten melalui pendidikan bergelar dan non-gelar staf MEU dan CEU Perbaikan dan penguatan tata kelola, termasuk penguatan sistem informasi, pengembangan pangkalan data, analisa, pelaporan untuk perencanaan dan pengembangan institusi Program studi, Bakordik, CEU kemandirian blok , sosialisasi penelitian ke dosen, Rencana pengembangan SDM, sarana, dan prasarana
Halaman 11: 11