Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
11 Pages
ISSN 2302-0253 pp. 1- 11
PENYEBAB VARIATION ORDER DAN DAMPAK PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI JEMBATAN (Studi Kasus Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi Jembatan di Provinsi Aceh ) 1)
Jurisman Amin1, Taufiq Said 2, Mubarak2 Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2) Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
Abstract: Variation order, the reality is often the case due to the implementation
phase of the implementation is not necessarily working according to plan. Changes pose to the time, cost and quality. This is the background to determine the causes of variation orders. The purpose of this study was to determine the causes and impact of variation orders on the implementation of the bridge construction project. This study was conducted by distributing questionnaires to the owner, consultants and service providers. Analysis of questionnaire data using Guttman scale instrument. Testing variables with coefficients test reproducibility, scalability, reliability and validity. assessed the impact of variation orders on the contract document data with contract addendum. The results obtained by ranking the causes of variation orders. Cause based design is a matter of delay in approval of design drawings. Followed cause execution of the field is the lack of consultation before continuing field work. Then the cause is the loss of quality based on quality of construction before the end of the maintenance period. The cause is because of the cost based on the cost reduction due to budget constraints at the time of execution. As well as the cause based on the time delay in the process is due to start work warrant. The results of the impact study on the cost of variation orders occurred, because of the additional costs are incurred additional implications for the volume of work. Followed by the effects of time, due to the addition of any scope or volume of work is not necessarily an extension could adversely affect the execution time. Keywords: variation order, projects, bridges
Abstrak: Perubahan perintah kerja (variation order), dalam realitanya sering terjadi karena penerapan tahap pelaksanaan kerja belum tentu sesuai dengan rencana. Perubahan menimbulkan terhadap waktu, biaya dan mutu. Hal inilah yang menjadi latar belakang untuk mengetahui faktor penyebab variation order. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab dan dampak variation order pada pelaksanaan proyek pembangunan jembatan. Penelitian ini dilaksanakan dengan penyebaran kuesioner kepada pihak owner, konsultan dan penyedia jasa. Analisa data kuesioner menggunakan instrumen Skala Guttman. Pengujian variabel dengan menguji koefisien reprodusibilitas, skalabilitas, validitas dan reliabilitas. Dampak variation order dikaji pada data dokumen kontrak beserta addendum kontrak. Hasil penelitian diperoleh peringkat penyebab variation order. Penyebab berdasarkan desain adalah masalah keterlambatan persetujuan gambar desain. Diikuti penyebab pelaksanaan lapangan adalah kurangnya konsultasi sebelum melanjutkan pekerjaan lapangan. Kemudian penyebab berdasarkan mutu adalah penurunan kualitas konstruksi sebelum batas akhir masa pemeliharaan. penyebab berdasarkan biaya adalah karena pengurangan biaya disebabkan keterbatasan anggaran pada waktu pelaksanaan. Serta penyebab berdasarkan waktu adalah karena keterlambatan proses surat perintah mulai kerja. Hasil penelitian dampak variation order terjadi pada biaya, karena penambahan biaya terjadi implikasi terhadap tambahan volume kerja. Diikuti dengan dampak terhadap waktu, karena setiap terjadi penambahan lingkup kerja atau volume kerja belum tentu dapat menimbulkan dampak terhadap perpanjangan waktu pelaksanaan. Kata Kunci : Variation order, proyek, jembatan
1-
Volume 2, No. 1, Februari 2013
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 2010 hingga 2011 dengan sumber dana
PENDAHULUAN
Perubahan perintah kerja (variation
APBN.
order), dalam realitanya sering terjadi karena penerapan metode pelaksanaan
KAJIAN KEPUSTAKAAN
proyek tidak selalu berjalan dengan baik.
Tinjauan
kepustakaan
Adapun penyebab utama variation order
memberikan
adalah kurangnya pemahaman pihak-pihak
berhubungan dengan masalah yang ditinjau
terkait pada tahap perencanaan ataupun
tentang
pada tahap pelaksanaan proyek. Sehingga
anggapan-anggapan dasar serta hasil-hasil
dapat menimbulkan kerugian dalam segala
penelitian terhadap masalah serupa yang
hal baik dari segi waktu, biaya dan mutu.
telah
Menurut (Gray at all 2006) pada umumnya
variation
order
moral kerja, biaya tak terduga. Dapat konflik
dan
variation
diteliti
yang
teori
order,
yang
meliputi
sesuai
dengan
permasalahan pada penelitian ini.
sering
menimbulkan klaim, perselisihan pendapat,
menimbulkan
landasan
bertujuan
Proyek Konstruksi dan Tahapannya Proyek konstruksi adalah suatu usaha
perdebatan
yang bersifat sementara memiliki batasan
tentang apa dan siapa yang menjadi
waktu pelaksanaan dan anggaran serta
penyebabnya.
dapat
menghasilkan suatu produk atau jasa.
merugikan pihak kontraktor. Akibatnya,
Menurut A. A. Diah Parami Dewi (2010)
usaha-usaha
menanggulangi
proyek konstruksi dapat didefinisikan
variation order mungkin hanya akan
sebagai suatu kegiatan yang bertujuan
menyelesaikan
atau
untuk mendirikan suatu bangunan yang
variation
membutuhkan sumber daya, baik biaya,
pada
akhirnya
untuk
gejalanya
saja
meminimalisasikan
terjadinya
order,
sampai
dan
tidak
permasalahan
yang
dapat
pada
akar
tenaga kerja, material dan peralatan.
membatasi
Tahapan konstruksi adalah kegiatan yang
timbulnya variation order.
harus melalui suatu proses yang harus
Tujuan penelitian ini adalah untuk
diselesaikan. Menurut PMBOK (Project
mengetahui tingkat penyebab dan dampak
Management Body of Knowledge) yang
variation
order.
Dan
penelitian
ini
dibatasi
ruang
lingkup
diterbitkan
oleh
pada
proyek
Management
PMI
Institute)
(Project Amerika,
konstruksi Wilayah I Lintasan Timur di
mengatakan bahwa Sistem Manajemen
Provinsi
oleh
Proyek dapat diuraikan dalam 9 kategori
Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat
bidang manajemen yakni Ruang Lingkup
Jenderal
proyek
Proyek, Integrasi Proyek, Waktu Proyek,
pembangunan jembatan bangunan bawah
Biaya Proyek, Mutu Proyek, Sumber Daya
yang dilaksanakan dalam kurun waktu
Manusia,
Aceh.
Bina
Diselenggarakan
Marga
pada
Komunikasi
Proyek,
Volume 2, No.1 Februari 2013
Risiko -2
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Proyek, dan Pengadaan Proyek Menurut
pelaksanaan proyek, pada umumnya ada
prosedur
tiga bagian: Contract Change Order (CCO),
operasional
standar
tahapan
proyek dibagi dalam 4 (empat) kelompok besar yaitu: Gagasan, Perencanaan teknis, Fisik dan Pemanfaatan.
Addendum dan Variation order. Menurut (Fisk 2006 ) terdapat dua tipe dasar perubahan yaitu: Directive change perubahan yang diajukan dalam
Tim Pelaksanaan Proyek (Stakeholders) Dalam segala institusi, pasti terdapat
bentuk tertulis, dan Constructive change merupakan
pihak-pihak yang memiliki kepentingan
membangun
dalam
informal.
institusi
tersebut,
pihak-pihak
tersebut disebut dengan istilah stakeholder. Stakeholder
dalam
sebuah
proyek
perubahan atau
yang
sebuah
bersifat tindakan
Menurut (Andi 2005) Faktor yang terkait dengan desain dan variation order
konstruksi terdiri dari owner, kontraktor,
biasanya
sub
konsumen,
dengan proses desain yang melibatkan
masyarakat.
konsultan dan owner. Faktor penyebab
Menurut keterangan (Abriyani Sulistyawan
variation order pada penelitian ini didasari
2008). menyatakan bahwa agar keinginan
pada literatur dan kepustakaan serta pada
dan kebutuhan masing-masing pihak dalam
suatu
suatu proyek dapat direalisasikan untuk
kebijakan yang diterapkan di lapangan.
kontraktor,
supplier,
konsultan,
pemerintah
dan
pencapaian sasaran dan tujuan, maka perlu
lebih
langsung
pengambilan
berhubungan
keputusan
atau
Menurut (Randa S.M. Jawad dkk
dilakukan identifikasi terhadap organisasi
2009)
melakukan
penelitian
atau individual, yang disebut dengan istilah
penyebab variation order pada proyek-
stakeholder antara lain: owner, Konsultan,
proyek konstruksi, bahwa yang menjadi
Kontraktor, Pemasok.
penyebab
variation
order
terhadap
adalah
perubahan rencana (planning) oleh owner, penggantian material, perubahan desain
Variation Order Dalam Peraturan Presiden RI No. 54
oleh konsultan, kesalahan desain dan
tahun (2010) Pasal 87 tentang perubahan
lingkup pekerjaan untuk kontraktor yang
kontrak, terutama ayat 1 menyatakan:
tidak jelas
dalam
hal terdapat perbedaan antara
Dampak yang paling tidak diinginkan
kondisi lapangan pada saat pelaksanaan
tentang adanya variation order adalah
dengan gambar atau spesifikasi teknis yang
menurut keterangan PERPRES No. 54
ditentukan
kontrak.
tahun (2010), dapat menjadi suatu sumber
Perubahan perintah kerja pada umumnya
dari penyuapan dan korupsi di dalam
di
adalah
pelaksanaan proyek konstruksi. Menurut
mempengaruhi
Clifford F. Gray dan Erik W. Larson
dalam
perubahan 3-
dalam
dokumen
proyek yang
konstruksi
dapat
Volume 2, No. 1, Februari 2013
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala (2006) proyek konstruksi menunjukkan
menentukan
bahwa tertundanya jadwal penyelesaian
melakukan
merupakan kendala utama akibat variation
proyek yang menimbulkan biaya, mutu
order, sedangkan untuk masalah lainnya
dan waktu.
adalah
klaim
dan
perselisihan,
variabel. observasi
Tahap
kedua
tinjauan
paket
cost
overruns dan moral tenaga kerja.
Analisa Data Analisa
data
adalah
penelitian
pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dan
METODE PENELITIAN
Proses penelitian secara sistematis
untuk
mengukur
analisa
tersebut
Guttman.
Pengujian
diuraikan sesuai pokok permasalahan,
digunakan
menggunakan
variabel dengan analisa validitas dan
perhitungan
statistik,
Skala
sehingga memperoleh satu tujuan yang
reliabilitas.
diharapkan.
diinterpretasikan tingkat penyebab dan
Hasil
pengolahan
data
dampak variation order. Objek dan Lokasi Penelitian Objek penelitian ini pada proyek konstruksi jembatan di Provinsi Aceh yang
HASIL PEMBAHASAN
Gambaran umum responden
dibangun tahun 2010 sampai dengan 2011, dengan
sumber
penelitian
dana
pada
APBN.
proyek
Lokasi
Responden pada umumnya adalah suatu
subjek
yang
dijadikan
tujuan
konstruksi
penyebaran kuesioner untuk memperoleh
jembatan di Wilayah I Lintasan Timur
data primer. Peninjauan lapangan pada
Aceh. diselenggarakan oleh Kementrian
penelitian ini dibagi dalam 3 kelompok
Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina
dalam pelaksanaan proyek, yaitu owner,
Marga.
kontraktor dan konsultan. Terdiri dari: Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan pengawas lapangan dari pihak Dinas
Sumber dan Jenis Data Sumber
data
berdasarkan
data
dalam
penelitian
kualitatif
yang
Pemerintah
BMCK
Aceh,
General
Supraintendant (GS) dari pihak kontraktor
diangkakan (kuantitatif) dan addendum
dan
Site
Engineer
(SE)
dari
pihak
kontrak. Jenis data yang dikumpul terdiri
konsultan pengawas. Hasil penyebaran
dari data primer dan data sekunder.
kuesioner diperoleh jawaban-jawaban dari responden, dimana komposisi responden
Pengumpulan Data
diperlihatkan pada tabel 1.
Pengumpulan data diperoleh sesuai dengan topik dan tujuan peneliti. Tahap pertama melakukan kajian pustaka untuk Volume 2, No.1 Februari 2013
-4
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 1. Deskripsi Responden
No
Deskripsi
Komposisi Responden
Bobot (%)
A. 1. 2. 3. 4.
Jabatan PPTK (owner) Pengawas lapangan, owner General Supraintendant (kontraktor) Site Engineer (konsultan pengawas) Total
4 10 10 10 34
11,76 29,41 29,41 29,41 100
B. 1. 2. 3. 4.
Usia Responden 21 s/d 30 tahun 31 s/d 40 tahun 41 s/d 50 tahun 51 s/d 60 tahun
3 12 14 5
9 32 44 15
34
100
30 4
88 12
34
100
11 23
33 67
34
100
Total C. 1. 2.
Tingkat Pendidikan Pendidikan S1 Pendidikan S2 Total
D. 1. 2.
Pengalaman β₯ 5 Tahun β€ 5 Tahun Total
Hasil uji validitas, reliabilitas, koefisien reprodusibilitas dan skalabilitas
Kemudian Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui suatu konsistensi hasil
Analisa data dapat dilakukan menguji
pengukuran
kelayakan hasil kuesioner dengan skala
digunakan:
pengukuran
Skala
Guttman,
pertama
perhitungan
dari
instrument
yang
langkah Koefisien
πΎπ 20 =
π πβ1
.
π 2 β ππ π 2
Reprodusibilitas dan Skalabilitas: πΎπ = 1 β
π π
πΎπ = 1 β
=1β
π π
0 59000
= 1β
Kr 20 = 1,020 x 0,907 = 0,926 > r tabel = = 1 > ππ 0 memenuhi syarat
0 28910
= 1 > rk 0,6 memenuhi
Dilanjutkan dengan uji validitas untuk menyatakan hasil kuesioner valid: π( π.
ππ ) β (
π) . (
π 2 β ( π)2 } . { π .
Penyebab Variation Order Penyebab variation order cenderung
syarat
ππ₯π¦ =
0.339 memenuhi syarat.
π) π 2 β ( π )2
disebabkan oleh banyak faktor. Hasil penelitian
terhadap
tiga
kelompok
responden terdiri (owner, konsultan dan kontraktor) menghasilkan respon yang baik, sehingga dapat dijelaskan tingkat
r
xy
= 0,385 > r tabel = 0.339 memenuhi
syarat 5-
Volume 2, No. 1, Februari 2013
penyebab variation order.
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala persetujuan gambar desain. Klarifikasi
Faktor Desain Ada 3 komponen dinyatakan lebih
kesalahan desain dan tentang pembekalan
dominan menyebabkan variation order.
pengawas
Berdasarkan jawaban pernah dan tidak
gambar shop drawing. Lebih jelas dapat
pernah
dilihat dalam Tabel 2.
adalah
tentang
keterlambatan
pelaksana
proyek
dengan
Tabel 2. Hasil Analisa Pada Faktor Desain Pernah No
Tidak Pernah
Variabel dalam persetujuan
Jlh
%
Jlh
%
19
55,88
15
44,12
1
keterlambatan desain
gambar
2
Pengawasan dibekali dengan gambar shop drawing.
22
64,71
12
35,29
3
Klarifikasi kesalahan desain
20
58,82
14
41,18
sebelum melanjutkan pekerjaan. Diikuti
Faktor Pelaksanaan Lapangan Ada 3 komponen dinyatakan lebih
tentang perbandingan data daya dukung
dominan menyebabkan variation order.
tanah perencana dengan data pelaksana.
Berdasarkan jawaban pernah dan tidak
Kemudian cross cek ketepatan posisi
pernah adalah masalah kurang konsultasi
abutman. Lebih jelas dapat dilihat dalam Tabel 3.
Tabel 3. Hasil Analisa Pada Faktor Pelaksana Lapangan Pernah No
Tidak Pernah
Variabel Jlh
%
Jlh
%
1
Pembandingan data daya dukung tanah perencana dengan data pelaksana.
18
52,94
16
47,06
2
konsultasi kepada sebelum bekerja
16
47,06
18
52,94
3
cross cek ketepatan posisi abutman.
20
58,82
14
41,18
pihak
terkait
Faktor Mutu Ada 3 komponen dinyatakan lebih
pernah adalah masalah penurunan kualitas konstruksi.
Diikuti
dengan
kurang
dominan menyebabkan variation order.
pengetahuan tentang peralatan, bahan dan
Berdasarkan jawaban pernah dan tidak
material. Kurang melakukan pengecekan Volume 2, No.1 Februari 2013
-6
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kualitas bahan atau material. Lebih jelas
dapat dilihat dalam Tabel 4.
Tabel 4. Hasil Analisa Pada Faktor Mutu Pernah No
Tidak Pernah
Variabel Jlh
%
Jlh
%
1
Mengetahui tentang peralatan, bahan dan material.
21
61,76
13
38,24
2
Pengecekan kualitas bahan atau material
24
70,59
10
29,41
3
Penurunan kualitas konstruksi (cacat) sebelum batas akhir masa pemeliharaan
17
50,00
17
50,00
Faktor Biaya
Diikuti dengan masalah keterlambatan
Ada 3 komponen dinyatakan lebih dominan menyebabkan variation order. Berdasarkan jawaban pernah dan tidak pernah adalah masalah pengurangan biaya.
proses
pembayaran
jasa
pelaksana.
Kemudian masalah penggalangan dana atau pengutipan dana dari pihak eksternal. Lebih jelas dapat dilihat dalam Tabel 5.
Tabel 5. Hasil Analisa Pada Faktor Biaya Pernah No
Tidak Pernah
Variabel
proses
pembayaran
jasa
Jlh
%
Jlh
%
17
50,00
17
50,00
1
Keterlambatan pelaksana.
2
Pengutipan dana dari pihak eksternal.
19
55,88
14
44,12
3
pengurangan biaya (cost) disebabkan oleh keterbatasan anggaran pada waktu pelaksanaan
16
47,06
18
52,94
Diikuti tentang pengalaman tenaga kerja
Faktor Waktu Ada 3 komponen dinyatakan lebih
dan
tidak
melakukan
mogok
kerja.
dominan menyebabkan variation order.
Keterlambatan pengadaan atau mobilisasi
Berdasarkan jawaban pernah dan tidak
alat
pernah
supplier bahan atau material. Lebih jelas
adalah
masalah
keterlambatan
keluar surat perintah mulai kerja lapangan. 7-
Volume 2, No. 1, Februari 2013
berat
dan
keterlambatan
dapat dilihat dalam Tabel 6.
dalam
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 6. Hasil Analisa Pada Faktor Waktu Pernah No
Tidak Pernah
Variabel Jlh
%
Jlh
%
1
Keterlambatan proses persetujuan kontrak
22
64,71
12
35,29
2
Tenaga kerja anda berpengalaman dan tidak melakukan mogok kerja
17
50,00
17
50,00
3
Keterlambatan dalam pengadaan alat berat, bahan atau material.
19
55,88
15
44,12
variation
Dampak Variation Order Variation order dapat menimbulkan dampak terhadap biaya, waktu dan mutu.
order.
Kesepuluh
paket
pekerjaan yang ditinjau hanya tiga paket tidak ada perpanjangan waktu.
Berdasarkan dokumen kontrak beserta addendum kontrak dari kesepuluh paket pekerjaan
yang
ditinjau.
Lingkup
perubahan akibat variation order terdiri dari: Perubahan lingkup kerja, pekerjaan
Dampak variation order terhadap mutu Dampak terhadap mutu konstruksi karena
adanya
spesifikasi
teknik, pekerjaan tambah kurang dan perpanjangan
tambah dan perpanjangan waktu.
perubahan
waktu.
Dampak
setelah
melakukan perubahan sampai batas masa Dampak variation order terhadap biaya Perubahan nilai kontrak cenderung disebabkan oleh perubahan volume kerja yang dapat menimbulkan tambah kurang biaya
pelaksanaan.
Kesepuluh
paket
pekerjaan yang ditinjau hanya dua paket tidak ada penambahan nilai kontrak.
pemeliharaan,
fisik
konstruksi
tidak
mengalami cacat atau pekerjaan ulang. Hasil analisa data addendum kontrak terhadap 10 paket pekerjaan berdasarkan klasifikasi
waktu,
biaya
dan
mutu,
diperoleh hasil jumlah paket pekerjaan yang menimbulkan perubahan lingkup kerja dan waktu. Paket pekerjaan yang
Dampak variation order terhadap waktu Perubahan waktu penyelesaian proyek
menimbulkan perubahan tambah kurang dapat dilihat pada Tabel 8.
merupakan salah satu bentuk dampak
Volume 2, No.1 Februari 2013
-8
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 7. Jumlah Paket Yang Menimbulkan Dampak Biaya, Waktu Dan Mutu Dampak No
Nama Paket Pekerjaan
Pembangunan Jembatan Baru Batas Aceh Tengah Km 415 Blangkejeren. Penggantian Jembatan Alue Kuta Dua, Cs Pemeliharaan Jembatan Alue Lhoksukon, Cs Paket Pemeliharaan Jembatan Km 77 Batas Pidi β Batas Kota Sigli Pemeliharaan Berkala Jembatan Meunasa Reudeup, Cs Pemeliharaan Berkala Jembatan Alu Matang Panyang, Cs Pelebaran Jembatan Jalan Dua Jalur Kota Lhokseumawe, Cs
1 2 3 4 5 6 7
Waktu
Biaya
Mutu
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
1
-
-
1
-
1
1
-
1
-
-
1
-
1
1
-
-
1
1
-
1
-
-
1
1
-
1
-
-
1
1
-
1
-
-
1
1
-
1
-
-
1
8
Pelebaran Jembatan Alue Capeung, Cs
-
1
1
-
-
1
9
Pemeliharaan Berkala Jembatan Krueng Geukeuh
-
1
1
-
-
1
Pelebaran Jembatan Lueng Meuria, Cs
1
-
-
1
-
1
7
3
8
2
9
0
70
30
80
20
0
100
10
Jumlah Bobot ( % )
Berdasarkan gambar grafik, yang Perolehan
hasil
analisa
data
lebih
menimbulkan
dampak
variation
addendum kontrak terhadap 10 paket
order adalah biaya. Tingginya grafik biaya
pekerjaan berdasarkan klasifikasi waktu,
karena
biaya
dampak
penambahan volume kerja atau tambah
variation order dapat dilihat dalam Gambar
jenis pekerjaan. Diikuti dengan grafik
Grafik 1.
waktu, rendahnya grafik waktu karena
dan
mutu.
Peringkat
terjadi
implikasi
terhadap
Persentase
penambahan lingkup kerja belum tentu 82% 80% 78% 76% 74% 72% 70% 68% 66% 64%
Dampak VO
dapat mempengaruhi waktu penyelesaian proyek. Sehingga pelaksanaan proyek dan dapat diselesaikan sesuai kontrak. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan wakt u
biaya
70%
80%
Gambar 1. Grafik Dampak Variation Order
Berdasarkan
hasil
analisa
dan
pembahasan mengenai kajian penyebab dan dampak variation order yang telah dikemukakan di atas, akan disimpulkan
9-
Volume 2, No. 1, Februari 2013
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sebagai berikut :
beberapa hal yang mendasar yang perlu
1. Hasil penelitian penyebab variation
untuk dilakukan perbaikan:
order
berdasarkan
analisa
data
1. Perlu adanya kesadaran dan kajian
kuesioner pada pelaksanaan proyek
yang dapat menimbulkan penyebab
konstruksi jembatan bangunan bawah,
variation
diperoleh
adalah
berkesinambungan demi terciptanya
persetujuan
penggunaan anggaran dan penentuan
peringkat
utama
masalah
keterlambatan
gambar
desain,
diikuti
dengan
kurangnya
konsultasi
sebelum
melanjutkan
pekerjaan
lapangan,
penurunan
kualitas
kemudian
order
yang
penjadwalan pekerjaan yang efektif dan efisien. 2. Sangat
diperlukan
peningkatan
penerapan spesifikasi kontrak dalam
konstruksi (cacat) sebelum batas akhir
meminimalisasikan
masa pemeliharaan dan pengurangan
variation order, terutama pada faktor
biaya (cost) disebabkan keterbatasan
desain, dimana pelaksanaan lapangan
anggaran pada waktu pelaksanaan,
masih kurang baik yaitu tentang
serta
perubahan
keterlambatan
proses
surat
perintah mulai kerja.
peringkat
variation
order
desain
dan
ketidaklengkapan desain atau shop
2. Hasil analisa data addendum kontrak, diperoleh
terjadinya
drawing
yang
tidak
nilai
dampak
disebabkan
adalah
dampak
pengalaman dan ketelitian.
terhadap biaya karena dominan terjadi
3. Dalam
kurang
memadai,
penelitian
pengetahuan,
lanjutan
dapat
penambahan volume kerja, dan diikuti
dilakukan penelitian terhadap kajian
dengan dampak terhadap waktu karena
variation order, dalam pelaksanaan
pelaksanaan
dapat
lapangan
kerja
jembatan khususnya bangunan bawah
diselesaikan
pekerjaan dengan
sistem
lembur atau penambahan tenaga kerja. 3. Hasil
penelitian
diperkecil
pengalaman, mengetahui
berdasarkan
pengetahuan penyebab
dan sebelum
terjadinya dampak.
Saran Hasil dilaksanakan
penelitian penulis
konstruksi
dengan menggunakan Skala Likert.
menunjukkan,
penyebab dan dampak variation order dapat
pembangunan
yang
telah
menyarankan
DAFTAR KEPUSTAKAAN Andi, 2005. Faktor-Faktor Penyebab Rework Pada Pekerjaan Konstruksi. Civil Engineering Dimension. Vol. 1. Hal: 22-29. Dewi, AA. DP., 2010. Identifikasi FaktorFaktor Profesionalisme Manajer Proyek Pada Proyek Konstruksi Jurnal Ilmiah Teknik Sipil. Vol. 14, Hal: 74 β 81. Denpasar: Penerbit Universitas Udayana. Dep. PU Dirjen Bina Marga, 1992. Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan.
Volume 2, No.1 Februari 2013
- 10
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Appendix A β detailed earthquake design. Indonesia and Australia: Edisi Persyaratan Tahan Gempa. Fisk, ER dan Reynolds, WD., 2006. Construction Project Administration. Eighth Edition. New Jersey: Prentice Hall. Gray, CF dan Larson, EW., 2006. Project Management The Managerial Proses. Yogyakarta: Penerbit Andi. Peraturan Presiden RI No 54, Tahun 2010. Tentang Perubahan Kontrak.
11 -
Volume 2, No. 1, Februari 2013
Project Management Institute (PMI), 2000. A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK). US Jurnal of Project Management, Newtown Square. Pennsylvania USA Riduwan, 2003. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Sulistyawan, A., 2008. Pengaruh Kinerja Tim Proyek Terhadap Keberhasilan Proyek. Jurnal Dinamika Teknik Sipil, Vol. 8, No. 1. 82-88. Semarang: Penerbit Sipil Universitas Diponegoro.