2.
Hutan Produksi Tetap (HP)
Hutan Produksi Tetap (HP) meliputi HP Air Rami seluas kurang lebih 9.763 (sembilan ribu tujuh ratus enam puluh tiga) hektar mengacu pada Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor SK.643/Menhut-II/2011 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan Seluas ± 2.192 (Dua Ribu Seratus Sembilan Puluh Dua) Hektar, Perubahan Antar Fungsi Kawasan Hutan Seluas ± 31.013 (Tiga Puluh Satu Ribu Tiga Belas) Hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan Seluas ± 101 (Seratus Satu) Hektar di Provinsi Bengkulu. 3.
Hutan Produksi Yang Dapat Dikonversi (HPK)
Kawasan Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK) meliputi Hutan Air Urai-Serangai dan Hutan Bintunan seluas kurang lebih 8.877 (delapan ribu delapan ratus tujuh puluh tujuh) hektar mengacu pada Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor SK.643/Menhut-II/2011 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan Seluas ± 2.192 (Dua Ribu Seratus Sembilan Puluh Dua) Hektar, Perubahan Antar Fungsi Kawasan Hutan Seluas ± 31.013 (Tiga Puluh Satu Ribu Tiga Belas) Hektar dan Penunjukan Bukan Kawasan Hutan Menjadi Kawasan Hutan Seluas ± 101 (Seratus Satu) Hektar di Provinsi Bengkulu. B.
Kawasan Hutan Rakyat
Kawasan hutan rakyat direncanakan untuk dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara yang memiliki potensi yang sesuai dengan kriteria teknis kawasan peruntukan hutan rakyat khususnya pada Kecamatan Ketahun dan Kecamatan Putri Hijau. C.
Kawasan Peruntukan Pertanian
Kawasan peruntukan pertanian meliputi: 1. Kawasan Peruntukan Pertanian Lahan Basah Kawasan peruntukan pertanian lahan basah direncanakan untuk dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. 2. Kawasan Peruntukan Pertanian Lahan Kering Kawasan peruntukan pertanian lahan kering direncanakan untuk dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. 3. Kawasan Peruntukan Hortikultura Pertanian Hortikultura, untuk komoditas hortikultura yang potensial untuk dikembangkan adalah sayur-sayuran. Ada tiga jenis komoditi yang mempunyai potensi untuk dapat dikembangkan, yakni: Cabe, Tomat dan Ketimun. Pemanfaatan ruang pertanian hortikultura yang digunakan untuk kegiatan pertanian bagi penanaman ketiga komoditi tersebut seluas kurang lebih 5.334 Ha, yang tersebar di seluruh kecamatan. Rencana pengembangan pertanian hortikultura berada pada seluruh kecamatan terutama Kecamatan Napal Putih, Kecamatan Giri Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-23
Mulya, Kecamatan Batik Nau, Kecamatan Padang Jaya dan pada KTM Lagita sebagai sentra pengembangan dengan sistem terpadu. Kawasan peruntukan holtikultura direncanakan untuk dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. 4. Kawasan Peruntukan Peternakan Kawasan peruntukan peternakan direncanakan untuk dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Sektor peternakan di Kabupaten Bengkulu Utara, memiliki potensi yang sangat baik, hal tersebut dapat dilihat dari populasi ternak menurut kecamatan pada Tahun 2009-2013 pada Tabel 2.13 sebagai berikut. Tabel 2.13. Populasi Ternak di Kabupaten Bengkulu Utara, Tahun 2009-2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Jumlah Produksi (Ekor) Jenis Ternak 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Sapi 33.115 35.548 33.939 36.206 30.707 27,714 Kerbau 4.110 4.442 3.257 3.392 3.113 2.938 Kambing 20.263 25.481 27.155 27.853 27.869 18.042 Domba 1.634 1.785 1.905 2.064 2.097 975 Babi 361 478 522 716 771 770 Ayam 399.308 608.813 674.678 698.200 702.325 325.606 Buras Ayam 19.369 19.896 21.491 22.390 22.545 22.587 Petelur Ayam 1.132.547 1.169.070 1.288.933 1.295.258 1.296.893 415.960 Pedaging Itik 2.546 3.250 3.809 6.372 6.074 7.144 Entok 6.718 6.769 7.569 7.963 7.993 4.760 Angsa 1.253 1.285 1.467 1.603 1.629 995 Puyuh 2.835 3.517 5.945 6.420 6.657 6.025 Kelinci 379 424 486 523 552 618 Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015.
D.
Kawasan Peruntukan Perkebunan
Kawasan peruntukan perkebunan direncanakan untuk dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Jenis tanaman yang banyak diusahakan di Kabupaten Bengkulu Utara terutama perkebunan swasta dan perkebunan rakyat terdiri dari beberapa komoditi. Komoditi yang memiliki nilai produksi yang paling dominan adalah kelapa sawit, karet, dan kakao. Luas tanaman rakyat, produksi, dan petani di Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2013, dapat dilihat pada Tabel 2.14 sebagai berikut.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-24
Tabel 2.14. Luas Tanaman Perkebunan Rakyat, Produksi dan Petani Di Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2014 Produk Tivitas Wujud Jumlah (Kg/Ha) Produk Petani si (KK)
Luas Areal (Ha) No
1 1 2 3 4
Komoditi
2 Kelapa Sawit Karet Kopi Robusta Kopi Arabika
TTM/ Jumlah TM (Ha) TR (3+4+5) (Ha) 4 5 6
TBM (Ha) 3
8.978 18.089
781 27.848
7.768 20.784 3.603 32.155
Produksi (Ton) 7
8
9
10
63.748,00 3.524,13 CPO
17.162
Karet Kering Biji 664,35 Kering Biji 708,88 Kering Biji 856,60 Kering
30.032,00 1.444,96
528
5.476 1.969
7.973
3.638,00
134
1.374
756
2.260
974,00
5
Kakao
831
1.590
50
2.471
1.362,00
6
Kelapa Dalam
223
1.823
125
2.171
2.503,00 1.373,01 Kopra
7
Lada
7
68
5
80
45,00
661,76
8
Cengkeh
3
44
22
69
8,00
181,82
9
Aren
-
1
-
1
1,00 1.000,00
10
Kayu Manis
9
1
30
40
1,00 1.000,00
11
Pinang
57
63
-
120
25,00
396,86
12
Kapuk
7
31
28
66
4,00
129,03
13
Kemiri
-
4
1
5
1,00
250,00
14
Panili
-
1
-
1
0,20
200,00
15
Pala
1
-
-
1
-
-
16
23.694 6.611 1.099 2.607 14.891
Lada Kering Bunga Kering Gula Merah Kulit Kering Biji Kering Serat Berbiji Biji Kering Buah Kering Pala Biji Biji Kering
Jarak 1 1 1,00 1.000,00 Pagar JUMLAH 18.546 49.350 7.366 75.262 102.343,20 Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Bengkulu Utara Tahun 2015.
250 363 3 147 657 413 85 10 25 16 68.033
Berdasarkan data di atas dapat dilihat bahwa produksi tanaman perkebunan didominasi oleh komoditi perkebunan sawit. Selanjutnya luas areal PBSN di Kabupaten Bengkulu Utara dapat dilihat pada Tabel 2.15 sebagai berikut. Tabel 2.15. Luas Areal PBSN di Kabupaten Bengkulu Utara Per 31 Desember 2014 No 1
Perusahaan PT. Mitra Puding Mas - Puding Mas
Lokasi Putri Hijau
Komoditi K. Sawit
Luas Konsesi (Ha) 4.270,00
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
Aktifitas Aktif Aktif
II-25
No
2
Perusahaan Estate - Putri Hijau estate PT. Alno Argo Utama - Sumindo Estate -
3 4 5 6
7
8
9 10 11 12
13 14
15 16 17 18
PT. Alno Argo Utama
PT. Air Muring PT. Agricinal PT. P. Nusantara VII Persero PT. P. Nusantara VII a) PT. Pamorganda b) PT. Pamorganda c) PT. Pamorganda a) PT. Julang Oca Permana b) PT. Julang Oca Permana c) PT. Julang Oca Permana a) PT. Sanabi Indah Lestari b) Eks. PT. Tri Manunggal FA c) Eks. PT. Way Sebayur PT. Bumi Langkarez PT. Sawit Makmur Estate PT. Kembang Manis Hardi Murni a) PT. PurnaWira Darma Upaya b) PT. PurnaWira Darma Upaya PT. Argo Perak Sejahtera a) PT. Riau Agrindo Agung b) PT. Riau Agrindo Agung PT. Bimas Raya Sawitlindo PT. Grand Jaya Niaga PT. Kencana Katara Kawala PT. Beringin Sakti Segara Mas
19
PT. Kultindo Rezeki
20
PT. Perkebunan Mangkurajo
Lokasi
Komoditi
Putri Hiajau
K. Sawit
Napal Putih Putri Hijau/Napal Putih Putri Hijau Putri Hijau
Luas Konsesi (Ha)
Aktifitas Aktif
K. Sawit
5.310,00 -
K. Sawit
9.936,00
Aktif
Karet K. Sawit
3.639,00 8.902,00
Aktif Aktif
Ketahun
Karet
3.400,18
Aktif
Ketahun Ketahun Ketahun Ketahun
Karet Karet Karet Karet
906,36 5,842,00 1.655,00 1.587,00
Aktif Aktif Aktif Aktif
Ketahun
Karet
3.000,00
Aktif
Napal Putih
Karet
1.347,50
Aktif
Napal Putih
Karet
2.178,20
Aktif
Padang Jaya
K. Sawit
1.932,32
Aktif
Ketahun
K. Sawit
3.000.00
Aktif
Ketahun
K. Sawit
6.328,00
Aktif
Batiknau Pd.Jaya, Lais, Batik Nau
K. Sawit
121,20
Aktif
K. Sawit
614.67
Aktif
Padang Jaya
K. Sawit
109,89
Aktif
Lais
K. Sawit
4.000,00
Aktif
Lais
K. Sawit
3000,00
Aktif
Batik Nau
K. Sawit
198,75
Aktif
6.000,00
Aktif
9.000,00
Aktif
3.000,00
Aktif
Kerkap Kerkap
Karet, K. Sawit Karet, K. Sawit
Air Napal
K. Sawit
Batik Nau
Pabrik CPO
45 Ton/jam
Aktif
Ketahun
Pabrik CPO
30/Ton/jam
Aktif
Tanjung Dalam
K. Sawit
181,52
Aktif
Kerkap
Kakao
-
Kakao
-
Tidak Aktif Tidak Aktif
Jumlah Sumber: Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara, 2015.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-26
E.
Kawasan Peruntukan Perikanan
Kawasan peruntukan perikanan meliputi: 1.
Kawasan Peruntukan Perikanan Tangkap
Kawasan peruntukan perikanan tangkap direncanakan untuk dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Kabupaten Bengkulu Utara mempunyai hak pengelolaan laut seluas kurang lebih 1.838,61 Km2. Adapun jumlah dan jenis sarana penunjang penangkapan ikan: Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sebanyak 1 unit dan Pusat Pendaratan Ikan (PPI) di Kecamatan Air Napal. Pabrik es berkapasitas 5 ton/hari sebanyak 1 unit di Kecamatan Enggano. Penangkapan Pendaratan Ikan (PPI) sebanyak 1 unit di Kecamatan Ketahun. Selanjutnya jumlah dan jenis alat tangkap ikan di Kabupaten Bengkulu Utara dapat dilihat pada Tabel 2.16 sebagai berikut. Tabel 2.16. Jumlah dan Jenis Alat Tangkap Ikan di Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2014 Perahu tak PayanPukat Jaring trambPancing lain bermotor 1 Enggano 10 129 41 - 1.966 558 210 2 Air Napal 25 82 23 12 - 4.554 322 3 Air Besi 4 162 15 4 Lais 2 1 30 27 4 5 Batik Nau 9 32 5 - 3.576 57 2 6 Ketahun 8 65 4 - 3.530 93 7 Putri Hijau 81 - 3.310 204 Jumlah 54 394 73 12 - 17.128 - 1.276 216 Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Bengkulu Utara, 2015.
No. Kecamatan
Kapal Perahu motor Motor
Berdasarkan Tabel 2.16 di atas, dapat diketahui bahwa jumlah kapal motor yang paling banyak digunakan yaitu di wilayah Kecamatan Air Napal dan Kecamatan Enggano. 2.
Kawasan Peruntukan Budi Daya Perikanan
Budidaya perikanan di Kabupaten Bengkulu Utara juga belum terkelola secara optimal, dimana pertahunnya hanya menghasilkan sedikit di atas 54.701,9 Ton (BDA, Tahun 2012). Produksi sebesar ini dihasilkan kurang lebih oleh 1.215 petani ikan kolam di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara terutama tersebar di Kecamatan Padang Jaya, Kecamatan Kerkap, Kecamatan Arga Makmur, Kecamatan Arma Jaya, Kecamatan Giri Mulya, Kecamatan Ketahun, dan Kecamatan Putri Hijau. Memperhatikan luas lahan dan ketersediaan air dengan puluhan sungai yang ada, diperlukan adanya terobosan baru agar budidaya perikanan kolam dan sungai lebih ditingkatkan. Namun untuk pengembangan budidaya perikanan darat dan sungai sebaiknya dihindari penggunaan jaring apung/keramba. Pengalaman pada beberapa sungai/waduk menunjukkan bahwa pencemaran waduk/sungai dari pakan ikan membawa dampak buruk bahkan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-27
terhadap hasil produksi ikan itu sendiri. Dengan demikian sangat disarankan agar budidaya perikanan dikembangkan dalam bentuk kolam. Berkenaan dengan pengembangan budidaya perikanan kolam, pendekatan minapolitan perlu dilakukan terutama di kawasan pertanian lahan basah (minapadi). Mengingat keterbatasan lahan untuk pengembangan usaha tani yang berbasis lahan (ekstensif), maka pengembangan kolam ikan bernilai ekonomi tinggi perlu ditumbuhkan pada kawasankawasan yang selama ini sudah menjadi sentra budidaya ikan. Perkembangan budidaya air tawar di Kabupaten Bengkulu Utara sangat pesat selama kurang lebih 5 tahun terakhir, hal ini disebabkan beberapa hal, antara lain, kuantitas dan kualitas air yang memenuhi syarat untuk budi daya ikan, jaringan irigasi cukup baik dan kebutuhan masyarakat untuk mengkonsumsi ikan segar yang cukup tinggi. Jenis ikan yang dibudidaya antara lain, Ikan Nila (komoditi andalan), Ikan Mas, Ikan Patin, dan Ikan Lele. Potensi lahan untuk budidaya ikan air tawar seluas 3.682,48 Ha tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara terutama di Kecamatan Padang Jaya, Kecamatan Arga Makmur, Kecamatan Arma Jaya, Kecamatan Putri Hijau, Kecamatan Kerkap, Kecamatan Ketahun, dan kecamatan lainnya. Kecamatan Padang Jaya dikembangkan sebagai pusat perikanan budidaya air tawar, karena terdapatnya Balai Benih Ikan pada kecamatan tersebut. Kawasan peruntukan budi daya perikanan direncanakan untuk dikembangkan di seluruh wilayah kecamatan seluas kurang lebih 1.221 (seribu dua ratus dua puluh satu) hektar. Luas potensi lahan untuk usaha budidaya (pembenihan dan pembesaran) 7.804,79 Ha dan luas lahan yang sudah dimanfaatkan pada tahun 2008 seluas 993,77 Ha dan terus meningkat hingga 2.038,59 Ha pada tahun 2010 atau baru mencapai 26,12% dari total luas potensi lahan. Namun menurun kembali pada tahun 2011 seluas 1.754,1 Ha, di Tahun 2012 seluas 1.750,86 Ha, dan di Tahun 2013 terus mengalami peningkatan menjadi 1.837,81 Ha dan di tahun 2014 mengalami penurunan mencapai 1.770,37 Ha. Secara umum jumlah luas lahan menurut usaha budi daya di Kabupaten Bengkulu Utara dapat dilihat pada Tabel 2.17 sebagai berikut. Tabel 2.17. Jumlah Luas Lahan Menurut Jenis Usaha Budi Daya di Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2008-2014 NO
Jenis Usaha Budidaya
A Benih 1. Balai Benih Ikan (BBI) 2. Unit Pembenihan Rakyat Sub Jumlah B Pembesaran 1. Tambak 2. Kolam 3. Keramba 4. Sawah 5. Jaring Apung Sub Jumlah
Potensi Lahan (Ha) 2008 13,1 500 513,10
9,1 27,2 36,30
Luas Lahan Yang Sudah di Manfaatkan (Ha) 2009* 2010 2011 2012 2013 13,1 34,0 47,10
13,1 34,3 47,40
13,1 35,6 48,70
13,1 37,76 50,86
13,10 40,21 53,31
2014 13,10 42,37 55,47
14,00 10 10 10 400,00 8,00 12 1.200 1.217,8 5.437,24 817,16 961,37 1.119,20 1.123,4 1.125,5 0,21 1,4 356,00 0,15 0,19 857,78 570,6 574,5 574,5 487,1 890,65 132,16 165,2 207,8 0 0 7.291,69 957,47 1.138,76 1.991,19 1.705,4 1.700,00 1.784,5 1.714,9 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-28
NO
Jenis Usaha Budidaya Jumlah
Luas Lahan Yang Sudah di Manfaatkan (Ha) Potensi Lahan (Ha) 2008 2009* 2010 2011 2012 2013 2014 7.804,79 993,77 1.185,86 2.038,59 1.754,1 1.750,86 1.837,81 1.770,37
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Bengkulu Utara, 2015.
3.
Kawasan Peruntukan Pengolahan Ikan
Pengolahan ikan atau industri perikanan terhadap hasil tangkapan/budidaya ikan masih berlum berkembang di Kabupaten Bengkulu Utara. Mengingat potensi perikanan tangkap/budidaya yang sangat besar (terutama laut), serta perlunya transformasi struktur ekonomi masyarakat yang berbasis non lahan, maka usaha pengolahan ikan merupakan salah satu tumpuan peningkatan perekonomian masyarakat Kabupaten Bengkulu Utara terutama di kawasan pesisir. Kawasan peruntukan pengolahan ikan direncanakan dikembangkan di seluruh kecamatan yang memiliki potensi perikanan terutama di Kecamatan Ketahun, Kecamatan Lais, Kecamatan Putri Hijau, Kecamatan Air Napal, dan Kecamatan Enggano. F.
Kawasan Peruntukan Pertambangan
Kawasan pertambangan dikembangkan pada: 1. kawasan pertambangan mineral biji besi, terdapat di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara terutama di Kecamatan Air Napal, Kecamatan Air Besi, Kecamatan Lais, Kecamatan Batik Nau, dan Kawasan pertambangan mineral emas terdapat di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara terutama terdapat di Kecamatan Kerkap, Kecamatan Hulu Palik, Kecamatan Arga Makmur, Kecamatan Padang Jaya, Kecamatan Giri Mulya, Kecamatan Ketahun, Kecamatan Napal Putih dan Kecamatan Putri Hijau; dan 2. kawasan pertambangan batubara terletak di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara kecuali Kecamatan Enggano. Sektor Pertambangan di Kabupaten Bengkulu Utara didominasi oleh pertambangan mineral bukan logam dan batuan serta batubara. Jumlah Kuasa Pertambangan Eksploitasi sebanyak 12 Blok dan Jumlah Kuasa Pertambangan Penyelidikan Umum sebanyak 5 Blok serta jumlah Kuasa Pertambangan Eksplorasi sebanyak 12 buah. Hingga Tahun 2013, batu bara merupakan produk unggulan di Kabupaten Bengkulu Utara yang dipasarkan untuk keperluan ekspor maupun dalam negeri. Cadangan batu bara di Kecamatan Putri Hijau, Kecamatan Napal Putih, Kecamatan Ketahun, Kecamatan Lais, Kecamatan Batik Nau, dan Kecamatan Giri Mulya dapat dilihat pada Tabel 2.18 sebagai berikut.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-29
Tabel 2.18. Cadangan Batubara di Kecamatan dalam Kabupaten Bengkulu Utara N o
KOMODI TI
1
Batu Bara
KETERANGA N
SUMBER DAYA (TON) HIPOTETIK
TEREKA
TERTUNJUK
TERUKUT
250.000.000
200.000.000
160.000.000
125.124.196
Tersebar hampir di setiap Kecamatan : Putri Hijau, Napal Putih, Ulok Kupai, Ketahun, Giri Mulya, Batik Nau, Lais, Air Padang, Hulu Palik, Air Besi dan Kerkap berbentuk blok-blok Sumber : Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2015
G.
Kawasan Peruntukan Industri
Sebagian atau seluruh bagian kawasan peruntukan industri dapat dikelola oleh satu pengelola tertentu. Dalam hal ini, kawasan yang dikelola oleh satu pengelola tertentu tersebut disebut kawasan industri. Kawasan peruntukan industri meliputi: 1.
Kawasan Peruntukan Industri Besar
Kabupaten Bengkulu Utara didominasi oleh pengembangan industri khusus, yang diklasifikasikan menjadi banyak kelompok industri, antara lain yang sangat dominan adalah industri yang bergerak pada sektor Pengolahan Hasil Perkebunan. Industri pengolahan hasil perkebunan di Kabupaten Bengkulu Utara dapat dilihat pada Tabel 2.19 sebagai berikut. Secara keseluruhan arah pengembangan peruntukan kawasan industri besar, direncanakan akan dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara yang memiliki potensi perluasan nilai investasi skala besar. Tabel 2.19. Industri Pengolahan Hasil Perkebunan di Kabupaten Bengkulu Utara No 1 I 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Jenis Industri 2 PENGOLAHAN SAWIT Pabrik CPO Pabrik CPO Pabrik CPO Pabrik CPO Pabrik CPO Pabrik CPO
Nama Perusahaan 3
Lokasi
Kapasitas Produksi 5
4
PT. Grand Jaya Niaga PT. Kencana Katara Kewala PT. Puding Mas Estate PT. Agricinal PT. Sandabi Indah Lestari
Batik Nau Ketahun Putri Hijau Putri hijau Padang Jaya
45 30 60 45 30 60
Ton Ton Ton Ton Ton Ton
TBS / Jam TBS / Jam TBS / Jam TBS/ Jam TBS/ Jam TBS/ Jam
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-30
7.
Pabrik CPO
PT.Alno Agro Utama PT.Agrcinal
Napal Putih Ketahun
45 Ton TBS/ Jam
II
PENGOLAHAN KARET 1. Pabrik PT. Pamorganda Ketahun Pengolahan Karet Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bengkulu Utara 2010.
2.
Kawasan Peruntukan Industri Sedang
Kabupaten Bengkulu Utara memiliki potensi industri sedang, pada Tahun 2012, mencapai nilai investasi Rp. 4.925.343.000,- (sumber BDA, Tahun 2012). Sektor ini didominasi oleh perkembangan industri sektor kerajian perhiasan, industri batu bata, konveksi pakaian dan industri cetak dan penerbitan. Secara keseluruhan arah pengembangan peruntukan kawasan industri sedang, direncanakan akan dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara yang memiliki potensi perluasan nilai investasi skala sedang. 3.
Kawasan Peruntukan Industri Rumah Tangga
Pada Tahun 2012, industri rumah tangga lebih didominasi oleh sektor industri tempe dan tahu, industri kerupuk, pengolahan kopi, pengolahan gula, inustri roti kue kering dengan total nilai investasi mencapai Rp. 2.311.793.000,- pada Tahun 2012. Nilai investasi industri rumah tangga dimaksud sangat mendukung upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan income perkapita masyarakat Bengkulu Utara. Peruntukan industri rumah tangga, pengembangannya diarahkan di seluruh kecamatan, dengan jenis produksi yang mendukung terhadap sistem perekonomian Kabupaten Bengkulu Utara. H.
Kawasan Peruntukan Pariwisata
Kawasan pariwisata adalah unit lahan yang merupakan tujuan manusia untuk berekreasi, beristirahat atau ada kegiatan yang menunjang bahkan mempunyai jasa pelayanan bagi pengunjungnya. Kawasan ini dapat berupa keadaan alam (danau, hutan, sumber air panas, gunung dan lain– lain) atau areal kunjungan yang mempunyai sarana dan prasarana kepariwisataan (fasilitas sosial, bangunan akomodasi, toko–toko souvenir, rumah makan, sarana olah raga). Pada saat ini potensi pariwisata di Kabupaten Bengkulu Utara, tidak termanfaatkan secara optimal karena belum dikelola secara baik, hal ini khususnya berkaitan dengan dukungan sarana dan prasarana. Kawasan peruntukan pariwisata meliputi: 1.
Kawasan Peruntukan Pariwisata Budaya
Kawasan peruntukan pariwisata budaya meliputi: Situs Tugu H. Van Amstel Batik Nau; Situs Makam Ratu Samban Batik Nau; Situs Rumah Bersejarah Napal Putih; Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-31
2.
Situs Makam Pasirah Dukun Napal Putih; Situs Makam Muning Kerio Hulu Palik; Situs Poyang Beringin Arga Makmur; Bunker Belanda Lais; Situs Makam Haji Hukup Lais; Butau Biduk Pematang Sapang Arga Makmur; Sirkuit Talang Denau Arga Makmur; Tugu Hari Jadi Kota Arga Makmur; dan Rumah adat Bengkulu Utara Arga Makmur. Kawasan Peruntukan Pariwisata Alam
Kawasan peruntukan pariwisata alam meliputi: Tirta Palak Siring Kemumu; Sumber Mata Air Hulu Palik; Kolam Mata Air Kerkap; Gua Alam Ulau Pemetung Hulu Palik; Cuup Lekat Hulu Palik; Taman Nasional Kerinci Sebelat Putri Hijau; Curug Sembilan Giri Mulya; Danau Gedang Kerkap; Cuup Rau-Rau Hulu Palik; Cuup Telun Telatang Hulu Palik; Wisata Air Terjun Air Padang Kecamatan Padang Jaya; Pusat Pelatihan Gajah Putri Hijau; Pantai Tapak Batu Lais; Pantai Ketahun; Tanah Lot Tebing Kandang Air Napal; Pantai Enggano; Taman Laut Enggano; Pantai Indah Air Petai Putri Hijau; Pantai Alam Kota Agung Air Besi; dan Pantai Akik Urai Ketahun. 3.
Kawasan Peruntukan Pariwisata Buatan
Kawasan peruntukan pariwisata buatan meliputi taman wisata Kecamatan Kota Arga Makmur berupa alun-alun kota dan tawan wisata buatan lainnya yang ada di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. I.
Kawasan Peruntukan Permukiman
Kawasan peruntukan permukiman meliputi: 1. Kawasan peruntukan permukiman perkotaan. Kawasan peruntukan permukiman perkotaan direncanakan untuk dikembangkan diseluruh sistem pusat kegiatan yang terdiri dari PKWp, PKL, dan PPK yang terintegrasi dengan penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka non hijau; 2. Kawasan peruntukan permukiman pedesaan. Kawasan peruntukan permukiman perdesaan dikembangkan di wilayah desa yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara sesuai dengan kajian lokasi, fungsi masing-masing permukinam terutama dikaitkan dengan karakteristik lokasi direncanakan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-32
untuk dikembangkan terutama PPL.
di
seluruh
sistem
pusat
kegiatan
Selanjutnya, peta pola ruang dan peta jalur evakuasi dapat dilihat pada Gambar 2.6 dan Gambar 2.7 sebagai berikut.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-33
Gambar 2.6. Peta Pola Ruang Kabupaten Bengkulu Utara
Sumber: Rancangan RTRW Kabupaten Bengkulu Utara, 2013 - 2033
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-34
Gambar 2.7. Jalur Evakuasi Kabupaten Bengkulu Utara
Sumber: Rancangan RTRW Kabupaten Bengkulu Utara, 2013 - 2033
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-35
2.1.2.2
Rencana Struktur Ruang
Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Utara merupakan kerangka tata ruang yang tersusun atas konstelasi pusat-pusat kegiatan yang berhierarki satu sama lain yang dihubungkan oleh sistem jaringan prasarana wilayah Kabupaten Bengkulu Utara terutama jaringan transportasi. Rencana struktur ruang wilayah Kabupaten Bengkulu Utara meliputi sistem pusat kegiatan dan sistem jaringan prasarana. Sistem pusat kegiatan wilayah Kabupaten Bengkulu Utara merupakan susunan pusat-pusat permukiman yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional, yang terdiri atas: 1. PKWp yang berada di wilayah Kecamatan Kota Arga Makmur; 2. PKL yang berada di wilayah Ketahun dan Desa Malakoni Kecamatan Ketahun; dan 3. Pusat-pusat lain di dalam wilayah Kabupaten Bengkulu Utara yang wewenang penentuannya ada pada pemerintah daerah Kabupaten Bengkulu Utara, yaitu: a. Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yang memiliki skala pelayanan kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa; dan b. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) yang pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa. Sistem jaringan prasarana Kabupaten Bengkulu Utara meliputi sistem prasarana transportasi, energi, telekomunikasi, sumber daya air, dan sistem jaringan prasarana wilayah lainnya yang mengintegrasikannya dan memberikan layanan bagi fungsi kegiatan yang ada di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Sistem jaringan prasarana Kabupaten Bengkulu Utara dibentuk oleh sistem jaringan transportasi sebagai sistem jaringan prasarana utama dan dilengkapi dengan sistem jaringan prasarana lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2.1.2.2.1.
Rencana Sistem Perkotaan Wilayah Kabupaten
Pusat-pusat permukiman yang menjadi pusat pelayanan wilayah umumnya merupakan wilayah kawasan perkotaan yang menjadi simpul pelayanan bagi wilayah sekitarnya (hinterland). Semakin besar ukuran dan semakin kompleks fungsi suatu kawasan perkotaan akan semakin luas pula jangkauan pelayanannya (service area). Rencana sistem perkotaan Provinsi Bengkulu di Kabupaten Bengkulu Utara adalah peningkatan status Kota Arga Makmur dari PKWp menjadi PKW dan Kecamatan Ketahun, Desa Malakoni menjadi PKWp. Rencana pengembangan sistem perkotaan dimaksudkan untuk menggambarkan peran dan fungsi setiap kota dalam pengembangan wilayah secara keseluruhan dalam lingkup Kabupaten Bengkulu Utara. Pengembangannya dilakukan melalui pembentukan pusat-pusat kegiatan yang ditetapkan secara hierarkhi sesuai potensi yang dimiliki setiap pusat kegiatan atau didasarkan pada arah kebijakan pengembangan. Artinya, penetapan sesuai potensi didasarkan pada kondisi saat ini (eksisting), baik yang menyangkut sumberdaya manusia, Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-36
sumberdaya alam dan sumberdaya buatan; sedangkan arah kebijakan pengembangan didasarkan pada tujuan yang akan dicapai melalui pengembangan suatu pusat kegiatan yang rencana pengembangan kedepan dalam kurun waktu perencanaan yaitu 20 (dua puluh) tahun mendatang. Dalam kajian pola keterkaitan (lingkages) antar simpul/pusat ini akan dipertimbangkan: Identifikasi simpul/pusat dan keefektifannya sebagai puast pelayanan. Orientasi dan jarak pelayanan pusat yang bersangkutan. Administrasi pemerintahan, terutama pada tingkat kecamatan dan kabupaten. Dari analisis data lapangan, tim penyusunan data dan informasi kewilayahan pendukung RTRW Kabupaten Bengkulu Utara, pusat pelayanan yang efektif di pedesaan adalah desa yang memiliki pasar mingguan, yang melayani atau menjadi orientasi dari desa-desa di sekitarnya. Pelayanan yang paling efektif dalam hal ini adalah pelayanan ekonomi, khususnya perdagangan yang mencakup pemasaran produksi dan distribusi barang kosumsi. Ibu Kota Kecamatan (IKK) mempunyai pelayanan ekonomi, pelayanan sosial, pelayanan administrasi, pelayanan pemerintahan kecamatan dan jasa-jasa lainnya. Sedangkan ibu kota kabupaten mempunyai pelayanan yang lebih kompleks/lengkap. Rencana sistem perkotaan di Kabupaten Bengkulu Utara adalah sebagai berikut: Pusat Kegiatan Wilayah Promosi (PKWp) di Kecamatan Kota Arga Makmur berfungsi sebagai kawasan perkotaan yang dipromosikan untuk melayani kegiatan skala provinsi atau beberapa kabupaten/ kota. Pusat Kegiatan Lokal (PKL) di Kecamatan Ketahun dan Desa Makaloni Kecamatan Enggano berfungsi sebagai kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten atau beberapa kecamatan. Pusat Pelayanan Kecamatan (PPK) di Kecamatan Kota Arga Makmur, Kecamatan Ketahun, Kecamatan Enggano, Kecamatan Kerkap, Kecamatan Giri Mulya, Kecamatan Lais, Kecamatan Padang Jaya, Kecamatan Air Napal, Kecamatan Batik Nau, Kecamatan Putri Hijau, Kecamatan Napal Putih, Kecamatan Hulu Palik, Kecamatan Air Padang, Kecamatan Air Besi, Kecamatan Arma Jaya, Kecamatan Ulok Kupai dan Kecamatan Tanjung Agung Palik, berfungsi sebagai kawasan perkotaan yang melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa. Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) di Kelurahan Purwodadi, Kelurahan Kemumu, Kelurahan Lubuk Durian, Desa Pal 30, Desa Kota Bani, Desa Sumber Agung, Desa Marga Sakti (Unit I), Desa Sido Mukti (Unit V), Desa Arga Mulya (Unit IV), Desa Wonoharjo, Desa Suka Makmur, Desa Rena Jaya, Desa Tanjung Agung, Desa Datar Macang, Desa Batu Roto, Desa Pandang Bendar, Desa Pasar Kerkap, Desa Lubuk Tanjung, Desa Samban Jaya, Desa Bintunan, Desa Banjar Sari, Desa Giri Kencana, Desa Bukit Harapan, Desa Marga Bakti, Desa Fajar Baru, Desa Melati Harjo, Desa Bukit Makmur, Desa Air Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-37
Muring, Desa Suka Makmur, Desa Cipta Mulya, Desa Karya Bakti, Desa Karang Pulau, Desa Tanjung Dalam, Desa Tanjung Alai, Desa Tanjang Harapan dan Desa Air Tenang, berfungsi sebagai pusat permukiman untuk melayani kegiatan skala antar desa. 2.1.2.2.2. Rencana Sistem Kabupaten
Jaringan
A.
Sistem
Rencana Pengembangan Transportasi
Prasarana Jaringan
Skala
Prasarana
1. Sistem jaringan transportasi darat Sistem jaringan transportasi darat meliputi : a. Jaringan jalan Sistem jaringan jalan merupakan suatu kesatuan ruas jalan yang saling menghubungkan dan mengikat pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah yang berada dalam pengaruh pelayanannya dalam satu hubungan hierarki. Adapun jaringan jalan yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Utara, yaitu: (1) Jalan nasional Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 92/KPTS/M/2011, 4 April 2011 tentang Perubahan atas Keputusan Menteri Nomor : 567/KPTS/M/2010, Tanggal 10 November 2010, tentang Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional, di wilayah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III meliputi Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Bangka-Belitung, Provinsi Bengkulu dan Provinsi Lampung, ada jalan Strategis Nasional Rencana (SNR). Adapun panjang dan fungsi jalan nasional dapat dilihat pada Tabel 2.20. dan Tabel 2.21. Tabel 2.20. Ruas Jalan Strategis Nasional Rencana Panjang Jalan Nama Ruas (Km) 2 3 Banjarsari-Malakoni-Kahyapu 42.00 Lingkar Enggano 52.00 Ketahun – Bintunan 27.40 Total 121.40 Sumber : Rancangan RTRW Kabupaten Bengkulu Utara, 2013 - 2033 No 1 1 2 3
Tabel 2.21. Ruas Jalan Nasional No 1 1
Nama Ruas 2
Panjang Jalan (Km) 3
Fungsi Jalan 4
42,070
Arteri
2
Sebelat-Ketahun Ketahun-Ds. Air LimasBintunan
31,170
Arteri
3
Bintunan-Lais
11,380
Arteri
4
Lais – Kerkap 20,620 Arteri Total 105,240 Sumber : Rancangan RTRW Kabupaten Bengkulu Utara, 2013 – 2033 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-38
(2)
Jalan provinsi Status fungsi jalan provinsi yang berada di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Nomor Y.27.II.THN 2008 tentang Penetapan Status Ruas-Ruas Jalan Sebagai Jalan Provinsi dapat dilihat pada Tabel 2.22 sebagai berikut. Tabel 2.22. Ruas Jalan Provinsi Panjang Ruas (Km) 1 2 3 1 Bintunan-Desa Limas-Ketahun 32,11 2 Kerkap-Lubuk Durian 23,88 3 Lubuk Durian-Arga Makmur 20,85 4 Jl. Jenderal Sudirman (Arga Makmur) 1,20 5 Jl. Basuki Rahmat (Arga Makmur) 1,50 6 Jl. A Yani (Arga Makmur) 1,00 7 Arga Makmur- Lais 29,37 8 Jl. M Yamin (Arga Makmur) 0,70 9 Jl. M Hatta (Arga Makmur) 0,60 10 Jl. Ir. Soekarno (Arga Makmur) 2,20 11 Jl. Alamsyah (Arga Makmur) 2,80 12 Tanjung Angung Palik-Gunung Selan 19,62 13 Gunung Selan-Giri Mulya 28,80 14 Giri Mulya-Atas Tebing 26,40 15 Batik Nau-Lubuk Banyau 21,40 16 Bintunan-Batik Nau 5,11 17 Giri Mulya-Desa Air Limas 30,00 18 Lubuk Banyau-Desa Air Solok 22,00 19 Lubuk Durian-Lubuk Sini 44,30 20 SP Gunung Selan-Unit III Kuro Tidur 13,40 21 Banjar Sari-Malakoni-Kayu Apuh (Enggano) 32,00 22 Desa Kali-Arga Makmur 12,96 23 SP Air Muring-Sukabaru 23,40 24 Sukabaru-Bukit Berlian-Napal Putih 42,80 25 Ketahun-Bukit Berlian 21,20 26 Jalan Wisata Air Terjun Curup IX 22,04 27 SP Talang Denok-Workshop-Arga Makmur 5,40 28 Arga Makmur-Taba Tembilang (Arga Makmur) 5,00 29 Taba Tembilang-Kuro Tidur 5,25 30 Ketahun-Napal Putih 39,00 31 D.6 Ketahun- Desa A Limas 35,80 Total 572,09 Sumber : Rancangan RTRW Kabupaten Bengkulu Utara, 2013 - 2033
No
Nama Ruas
Pada ruas jalan Banjar Sari-Malakoni-Kayu Apuh (Enggano) telah sepanjang 32.00 Km telah mengalami perubahan status fungsi jalan menjadi jalan strategis rencana sesuai dengan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 92/KPTS/M/2011, 4 April 2011 tentang Perubahan Pertama Atas Keputusan Menteri Nomor: 567/KPTS/M/2010, Tanggal 10 November 2010, tentang Rencana Umum Jaringan Jalan Nasional. (3) Jalan kabupaten Ruas Jalan Kabupaten Bengkulu Utara berdasarkan Keputusan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-39
Bupati Bengkulu Utara Nomor 274 Tahun 2012 tentang Penetapan Ruas Jalan Sebagai Jalan Kabupaten dapat dilihat pada Tabel 2.23 sebagai berikut. Tabel 2.23. Ruas Jalan Kabupaten No 1 1
Nama Ruas 2 Jogja Baru - Kebun Lebar
Panjang Ruas (Km) 3 5,00
2
Lb. Durian - Pd. Betuah
3
Tl. Jarang - Tl. Lenteng
2,50
4
Penyangkak - Tanjung Putus
4,60
5
Tj. Putus - Kota Lekat
2,50
6
Serumbung - Kedu Baru
2,00
7
Serumbung - Banyumas Baru
3,00
8
Batu Roto - Kedu Baru
8,00
9
Sp. Ketenong - Sp. Aur Gading
3,00
10
Padang Bendar - Batu Layang
9,30
11
Batu Layang - Aur Gading
4,50
12
Batu Raja R - Air Banai
5,00
13
Batu Roto - Air Baus II
2,00
14
Pematang Balam - Air Baus II
1,80
15
Air Baus I - Air Banai
5,00
16
Sawang Lebar - Senabah
3,00
17
Lb. Tanjung – Ketapi
8,84
18
Kota Agung - Dusun Curup
19
Tanjung Agung - Puskesmas
0,56
20
Kertapati - Tanjung Ginting
5,80
21
Gunung Sari - Lubuk Gedang
22
Jago Bayo - PAL 30
3,40
23
Sp. SMA/Sp. MIS - Sp. Pengadilan
1,28
24
Pasar Lais - Tapak Batu
3,50
25
Sp. PLN – SMA
1,70
26
Jago Bayo - Pasar Lais
1,70
27
Tapak Batu - Pasar Lais
1,50
28
POLSEK – PAM
0,50
29
Lais - Teluk Ajang
30
Sp. Mesigit - Talang Ulu
4,50
31
Air Padang - Lb. Mumpo
6,00
32
Kembang Manis - Padang Kala
2,50
33
Talang Karet - Dusun Kali
5,50
34
Kuro Tidur - DAM Lais
5,50
35
Bundaran - Komp. Jaksa
0,50
36
Lapangan 45 - Mesjid Agung
0,50
37
Tugu Jadi - Karang Suci
0,51
38
Wisma Atlit - Ktr. DKP
0,67
39
Wisma Atlit - Sp. Bundaran
0,75
40
Sp. Bundaran - Ktr. Camat
0,60
41
Gg. Mangga - Sp. TPA
2,00
21,00
14,00
11,10
16,50
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-40
No 1 42
Nama Ruas 2 Sp. Kantor Pos - Sp. MAN
Panjang Ruas (Km) 3 1,40
43
Tugu Jadi - PT.Pertani
1,20
44
Sp. Puskesmas - Sumber Sari
0,90
45
Puskesmas - SD Gn. Alam
0,60
46 47
Sp. Puskesmas - Pembibitan Kr. Suci Kr. Indah - Lubuk Sahung
48
Lb. Sahung – SKB
2,00
49
Sp. Jl. Hajairin - RM. Polres
0,15
50
Kr. Indah - Karang Anyar I
0,55
51
Karang Indah - Losmen Raflesia
0,60
52
RT. Blok I - CV. Rahmat
0,75
53
Ktr. Camat - TK Dharma Wanita
0,65
54
Rama Agung - RT. Blok I PWD
0,70
55 56
TK. Dharma Wanita - Dinas Kehutanan Rama Agung - Talang Denau
57
RSU - Komp. Depag
58 59
Tj. Raman/Sido Urip - PT.Pertani SP. Made Karang Suci - Suko Mulyo
60
Sb. Sari - Sido Urip
1,60
61
Masjid PKDP - Gg. Pare
2,30
62
Sido Urip - Talang Congok
3,80
63
Gunung Besar - Sumber Agung
3,50
64
Kemumu - Dusun Curup
65
Sb. Agung – Gardu
9,60
66
Sp. SKB - Perumnas II
1,40
67
Masjid Taqwa - Suko Mulyo
1,45
68
Taba Tembilang - Perumnas II
0,55
69
Kemumu - Palak Siring
0,07
70
Senali - Tebing Kaning
6,50
71
Bundaran - Psr. Purwodadi
0,54
72
Pengadilan - Lapangan 45
0,20
73
Sp. Perikanan - Masjid Gn. Alam
0,50
74
Kolam Renang - SMP Kemumu
1,20
75
Datar Ruyung - Lubuk Sahung
0,90
76
Padang Jaya - Tl. Tuah II
7,20
77
Suka Rami - Kuro Tidur (Unit I)
6,60
78
Suka Rami - Unit III
8,30
79
Sp. Suka Rami - Unit II Blok B
5,65
80
Unit I - Tanah Hitam
10,00
81
Unit I - Unit II Blok A
6,00
82
Padang Jaya – SMA
1,10
83
Unit III Pd. Jaya - Unit IV Pasar
2,50
84
Arga Mulya - Sido Mukti
85
Padang Kala - Arga Mulya
2,10
86
Sp. Masjid - Unit IV
2,50
0,60 2,55
1,65 3,50 0,65 2,70 0,39
13,40
12,90
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-41
No 1 87
Nama Ruas 2 Sido Mukti - Sp. Kebun
Panjang Ruas (Km) 3 15,00
88
KMS - Alas Bangun
25,00
89
Unit IX - D.5
14,00
90
Unit VI - Unit VII
10,00
91
Sp. Giri Mulya - Unit IX
15,50
92
Batik Nau - Air Lakok
4,00
93
Selolong Baru - Paninjau
9,55
94
Selolong I - Selolong II
6,00
95
Urai - Air Simpang
4,00
96
Giri Kencana - D.III
9,50
97
Bukit Makmur - Marga Bakti
5,00
98
Marga Bakti - Bukit Harapan
5,80
99
D.III - D.VII
9,10
100
Sp. Yamaja - Gn. Payung
6,20
101
Sp. D.IV - D.IV Loging
4,50
102
Jln. Evakuasi - Ketahun
2,10
103
D.I - Sinar Selatan
10,00
104
D.IV – Gembung
12,00
105
Ketahun - Napal Putih
42,00
106
Air Lelangi - Tanjung Alai
5,00
107
Sp. Bukit Berlian - Jabi
3,50
108
SP. 7 - Tj. Sari
6,00
109
Air Tenang - Tanjung Harapan
9,00
110
Sp. Bengkel - Tj. Dalam
6,80
111
Air Lelangi – Pagardin
112
Napal Putih - Muara Santan
4,50
113
Air Tenang - Muara Santan
3,50
114
116
Karang Pulau - Sp. IV Bukit Berlian Sp. Air Petai - Kr. Tengah (Kr. Pulau) Kota Bani - Suka Baru
117
Suka Negara - Air Muring
5,00
118
Talang Arah - SMA Putri Hijau
3,80
119
Air Muring - Air Petai
3,80
120
Talang Arah – Seblat
3,00
121
Karya Pelita – PLG
5,50
122
Suka Baru - Suka Makmur (SP.I)
4,00
123
Sp. Air Lelangi - Padang Bayang
8,90
124
Air Sabai - Air Pandan
10,00
125
Malakoni - Banjar Sari
17,00
126
Malakoni – Kahyapu
15,00
115
15,50
JUMLAH TOTAL PANJANG JALAN Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Tahun 2015
31,05 21,00 13,40
720,51
Pengembangan jaringan jalan di Kabupaten Bengkulu Utara merupakan jaringan jalan kolektor primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan provinsi, jaringan jalan lokal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-42
primer meliputi ruas jalan yang menghubungkan ibukota kabupaten dengan ibukota kecamatan, ibukota kabupaten dengan pusat desa, antar ibukota kecamatan, ibukota kecamatan dengan desa, dan antar desa, dan jaringan jalan sekunder serta jaringan jalan strategis kabupaten. Jaringan jalan ini dikembangkan melalui pembangunan, rehabilitasi, peningkatan, pemeliharaan jaringan jalan kolektor primer, lokal primer, lingkungan primer, jalan sekunder lainnya termasuk infrastruktur jembatan. Rencana pengembangan sarana dan prasarana angkutan umum lainnya yang dapat mendukung sistem jaringan jalan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara berupa pembangunan terminal dan peningkatan tipe terminal khususnya pada sistem pusat kegiatan yang terdiri dari PKWp, PKL, PPK dan PPL dan diprioritaskan untuk mendukung pengembangan dan pemberdayaan terminal Kecamatan Ketahun menjadi terminal regional tipe B mengacu pada Pasal 14 ayat (8) Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Bengkulu Tahun 2012-2032. b.
Jaringan kereta api Jaringan jalur kereta api umum dan khusus. Sistem jaringan transportasi perkeretaapian berupa jaringan jalur kereta api umum dan khusus. Sistem jaringan kereta api dikembangkan melalui: pembangunan infrastruktur pendukung jaringan jalur kereta api penumpang dan/atau barang pada jalur kereta api umum di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara yang mendukung rencana pembangunan jalur kereta api lintas barat Pulau Sumatera bagian utara dengan jalur utama Padang-Bengkulu mengacu pada Pasal 23 ayat (2) huruf c angka 4 Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera, termasuk rencana mendukung rehabilitasi, peningkatan dan pemeliharanaan infrastruktur jaringan kereta api setelah terwujud pembangunannya; dan pembangunan jaringan jalur kereta api khusus penumpang dan/atau barang rencana dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara yang dapat mendukung akses transportasi yang bersifat khusus. 2. Jaringan sungai, danau dan penyeberangan. Sistem jaringan transportasi sungai, danau dan penyebrangan berupa jaringan pelabuhan penyeberangan. Sistem jaringan sungai, danau dan penyeberangan, rencana dikembangkan melalui pembangunan, rehabilitasi, peningkatan dan pemeliharaan pelabuhan sungai, pelabuhan danau dan pelabuhan penyebrangan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. a. Sistem jaringan transportasi laut Sistem jaringan transportasi laut berupa jaringan pelabuhan laut yang terdiri dari pelabuhan lokal dan khusus. Sistem jaringan transportasi laut rencana dikembangkan melalui pembangunan, rehabilitasi, peningkatan dan pemeliharaan pelabuhan umum dan pelabuhan khusus di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-43
khususnya mendukung peningkatan sarana dan prasarana pelabuhan umum Desa Malakoni Kecamatan Enggano dan pelabuhan khusus Kecamatan Ketahun dan Kecamatan Putri Hijau mengacu pada Pasal 16 ayat (3) huruf b Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Bengkulu Tahun 2012-2032. b.
Sistem jaringan transportasi udara. Sistem jaringan jaringan transportasi udara berupa jaringan transportasi udara yang terdiri dari bandar udara umum dan khusus. Sistem jaringan transportasi udara rencana dikembangkan melalui pembangunan, rehabilitasi, peningkatan dan pemeliharaan fasilitas pendukung bandar udara umum dan bandar udara khusus yang ada di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara khususnya upaya mendukung pembangunan bandar udara perintis di Kecamatan Enggano mengacu pada Pasal 16 ayat (3) huruf c Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera. B.
Rencana Sistem Jaringan Energi
1
Prasarana pembangkit listrik Pengembangan prasarana pembangkit listrik direncanakan melalui: a. program yang dapat mendukung optimalisasi fungsi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang terletak di seluruh wilayah kabupaten bengkulu utara; b. pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara yang memiliki potensi sumber daya energi; c. pengembangan prasarana pembangkit listrik diprioritaskan untuk mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Kecamatan Enggano dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Kecamatan Enggano dan Pulau Mega mengacu pada Pasal 16 ayat (3) huruf e Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera dan diprioritaskan untuk mendukung Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kecamatan Napal Putih Dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kecamatan Ketahun mengacu pada Pasal 23 ayat (1) huruf d dan e Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (Rtrw) Provinsi Bengkulu Tahun 20122032. Jaringan transmisi listrik. Rencana sistem jaringan transmisi listrik meliputi: 1. pembangunan jaringan interkoneksi melalui pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik saluran udara, kabel bawah tanah dan atau kabel bawah laut; 2. pengembangan sistem jaringan terisolasi tegangan tinggi
2
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-44
untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. C.
Rencana Sistem Jaringan Telekomunikasi 1.
2.
3.
D.
Infrastruktur telekomunikasi yang berupa jaringan kabel telepon Rencana pengembangan infrastruktur telekomunikasi berupa jaringan kabel telepon meliputi: a. pengembangan jangkauan pelayanan dan kualitas pelayanan jaringan telepon kabel sesuai dengan kebutuhan serta arah pengembangan wilayah kabupaten; dan b. pengembangan sistem jaringan kabel telekomunikasi bawah tanah dengan sistem ducting terpadu dengan sistem jaringan bawah tanah lainnya. Infrastruktur telepon nirkabel antara lain lokasi menara telekomunikasi termasuk menara Base Transceiver Station (BTS). Rencana pengembangan telepon nirkabel berupa menara telekomunikasi meliputi pembangunan menara telekomunikasi dan menara Base Transceiver Station (BTS) di wilayah kabupaten terutama pengembangan pada sistem pusat kegiatan yang terdiri dari PKWp, PKL, PPK dan PPL. Jaringan telekomunikasi satelite pada wilayah terpencil Rencana pengembangan jaringan telekomunikasi satelite pada wilayah terpencil melalui: a. pengaturan pola penyebaran titik lokasi menara telekomunikasi didasarkan pada pola lingkungan serta kepadatan jasa pelayanan telekomunikasi untuk menjangkau pelayanan telekomunikasi hingga pada daerah terpencil; b. penggunaan menara bersama sebagaimana diatur dalam peraturan penggunaan menara bersama yang diprioritaskan pada pemenuhan kebutuhan sarana telekomunikasi pada daerah terpencil di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara; dan c. mendukung rencana pengembangan jaringan telekomunikasi satelite di wilayah terpencil khususnya Kecamatan Enggano dan Pulau Mega mengacu pada Pasal 16 ayat (3) huruf f Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Pulau Sumatera.
Rencana Sistem Jaringan Sumber Daya Air 1. Jaringan sumber daya air lintas kabupaten Jaringan sumber daya air lintas kabupaten direncanakan untuk dikembangkan melalui kerjasama pengelolaan sumberdaya air, lintas kabupaten yang bertujuan untuk tetap menjaga kelestarian jaringan sumber daya air di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara yang berbatasan langsung dengan kabupaten lainnya. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-45
2. Wilayah sungai kabupaten Wilayah sungai kabupaten direncanakan untuk dikembangkan melalui kegiatan konservasi daerah aliran sungai dan penatagunaan air pada daerah aliran sungai di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara khususnya mendukung pengembangan sarana dan prasarana sumber daya air sekitar Bendung Air Lais Kuro Tidur mengacu pada Pasal 30 ayat (2) Peraturan Daerah Provinsi Bengkulu Nomor 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Bengkulu Tahun 20122032. 3. Jaringan irigasi Sistem jaringan irigasi direncanakan untuk dikembangkan melalui pembangunan, rehabilitasi, peningkatan dan pemeliharaan sistem jaringan irigasi yang ada, untuk menjamin ketersediaan air bagi aktivitas pertanian di semua wilayah kecamatan Kabupaten Bengkulu Utara. 4. Jaringan air baku untuk air bersih a. Air permukaan Sumber air permukaan dan air tanah direncanakan untuk dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. b. Air tanah Sumber air permukaan dan air tanah direncanakan untuk dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Sumber air permukaan dan air tanah direncanakan untuk dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. 5. Jaringan air bersih ke kelompok pengguna Jaringan air bersih ke kelompok pengguna direncanakan untuk dikembangkan melalui pembangunan, rehabilitasi, peningkatan dan pemeliharaan sistem jaringan air bersih ke kelompok pengguna, untuk menjamin ketersediaan air bersih bagi kebutuhan rumah tangga dan usaha lainnya di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. 6. Sistem pengendalian banjir Sistem pengendalian banjir direncanakan untuk dikembangkan melalui pembangunan, rehabilitasi, peningkatan dan pemeliharaan sistem bangunan pengendalian banjir di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara terutama di kawasan rawan banjir meliputi Kawasan Kecamatan Air Padang, Kecamatan Batik Nau, Kecamatan Air Besi, dan Kecamatan Ketahun. E.
Rencana Sistem Jaringan Prasarana Wilayah Lainnya Rencana sistem jaringan prasarana wilayah lainnya merupakan jaringan prasarana lingkungan yang meliputi: a. Sistem jaringan persampahan Sistem pengelolaan persampahan direncanakan untuk dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara khususnya pada sistem pusat kegiatan yang terdiri Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-46
dari PKWp, PKL, PPK dan PPL melalui: 1. perluasan cakupan layanan bidang persampahan; 2. pembangunan tempat penampungan sampah sementara di seluruh kecamatan; 3. penatagunaan dan peningkatan kualitas tempat pengolahan sampah terpadu; dan 4. peningkatan sarana dan prasarana pendukung pengelolaan persampahan; b. Sumber air minum kota Sumber air minum kota direncanakan untuk dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara khususnya pada sistem pusat kegiatan yang terdiri dari PKWp, PKL, PPK dan PPL melalui: 1. peningkatan jangkauan dan pelayanan penyediaan air minum melalui pemanfaataan air permukaan pada pusat-pusat permukiman 2. pengembangan sarana dan prasarana pendukung air minum di semua kecamatan 3. peningkatan kualitas air hasil olahan sesuai dengan peraturan yang berlaku mengenai air minum di semua kecamatan 4. optimalisasi pemanfaatan sumber air bersih dengan memanfaatkan kapasitas yang belum terpakai; dan 5. peningkatan kualitas sumber daya pengelolaan dan pengembangan air bersih. c. Jalur evakuasi bencana Jalur evakuasi bencana meliputi jalur evakuasi, dan bangunan dan ruang terbuka evakuasi. Pengembangan jalur evakuasi berfungsi untuk penyelamatan ke lokasi aman dalam waktu tempuh yang singkat direncanakan untuk dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara khususnya pada sistem pusat kegiatan yang terdiri dari PKWp, PKL, PPK dan PPL. Bangunan dan ruang terbuka evakuasi terdiri atas fasilitas umum dan bangunan khusus untuk penyelamatan direncanakan untuk dikembangkan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara khususnya pada sistem pusat kegiatan yang terdiri dari PKWp, PKL, PPK dan PPL. d. Sistem drainase Sistem drainase direncanakan untuk dikembangkan melalui: 1. peningkatan kualitas sarana dan prasarana drainase untuk antisipasi banjir pada wilayah perkotaan direncanakan untuk dibangun, direhabilitasi, ditingkatkan dan dilakukannya pemeliharaan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara khususnya pada sistem pusat kegiatan yang terdiri dari PKWp, PKL, PPK dan PPL; dan 2. peningkatan kualitas saluran pembuangan permukiman dengan sistem terpadu direncanakan untuk dibangun, direhabilitasi, ditingkatkan dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-47
dilakukannya pemeliharaan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara khususnya pada sistem pusat kegiatan yang terdiri dari PKWp, PKL, PPK dan PPL. e. Sistem pengelolaan air limbah Sistem pengelolaan air limbah direncanakan untuk dikembangkan melalui: 1. penyehatan lingkungan permukiman dengan pembangunan IPAL untuk kawasan perkotaan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara khususnya pada sistem pusat kegiatan yang terdiri dari PKWp, PKL, PPK dan PPL; 2. peningkatan sarana dan prasarana sanitasi permukiman di pedesaan dan pengolahan air limbah secara komunal untuk daerah perkotaan di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara khususnya pada sistem pusat kegiatan yang terdiri dari PKWp, PKL, PPK dan PPL; dan 3. pembangunan IPAL di kawasan industri dan kawasan lainnya yang berpotensi mengeluarkan bahan berbahaya dan beracun yang dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. f. Sarana dan prasarana pejalan kaki Sarana dan prasarana pejalan kaki direncanakan untuk dikembangkan melalui: 1. penyediaan sarana dan prasarana pejalan kaki di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara khususnya pada sistem pusat kegiatan yang terdiri dari PKWp, PKL, dan PPK; dan 2. pembangunan jaringan pendukung sistem penyediaan sarana dan prasarana pejalan kaki di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara khususnya pada sistem pusat kegiatan yang terdiri dari PKWp, PKL, dan PPK. Sarana dan prasarana pejalan kaki sebagaimana dimaksud direncanakan untuk dikembangkan melalui penyediaan sarana dan prasarana pejalan kaki di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara khususnya pada sistem pusat kegiatan yang terdiri dari PKWp, PKL, dan PPK. g. Sarana dan prasarana angkutan umum Sarana dan prasarana angkutan umum direncanakan untuk dikembangkan melalui penyediaan sarana dan prasarana angkutan umum di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara khususnya pada sistem pusat kegiatan yang terdiri dari PKWp, PKL, PPK dan PPL. h. Sarana dan prasarana sektor informal Sarana dan prasarana sektor informal direncanakan untuk dikembangkan melalui penyediaan sarana dan prasarana sektor informal di seluruh wilayah Kabupaten Bengkulu Utara khususnya pada sistem pusat kegiatan yang terdiri dari PKWp, PKL, PPK.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-48
Secara keseluruhan peta struktur ruang Kabupaten dapat di lihat pada Gambar 2.8, Gambar 2.9, Gambar 2.10, Gambar 2.11 dan Gambar 2.12 sebagai berikut.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-49
Gambar 2.8 Peta Struktur Ruang Kabupaten Bengkulu Utara
Sumber: Rancangan RTRW Kabupaten Bengkulu Utara, 2013 - 2033
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-50
Gambar 2.9. Peta Rencana Jaringan Jalan Kabupaten Bengkulu Utara
Sumber: Rancangan RTRW Kabupaten Bengkulu Utara, 2013 - 2033
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-51
Gambar 2.10 Peta Rencana Sistem Energi Kabupaten Bengkulu Utara
Sumber: Rancangan RTRW Kabupaten Bengkulu Utara, 2013 - 2033 Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-52
Gambar 2.11. Peta Rencana Sumber Daya Air Kabupaten Bengkulu Utara
Sumber: Rancangan RTRW Kabupaten Bengkulu Utara, 2013 - 2033
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-53
Gambar 2.12 Peta Rencana Jalur Evakuasi Kabupaten Bengkulu Utara
Sumber: Rancangan RTRW Kabupaten Bengkulu Utara, 2013 - 2033
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-54
2.1.3 Wilayah Rawan Bencana Kawasan Rawan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami Kabupaten Bengkulu Utara secara geologis terletak pada jalur pertemuan antara Lempeng Eurasia dengan Lempeng Indo-Australia dimana pertemuan antara dua Lempeng tersebut berada di Samudera Indonesia dan merupakan daerah Subduksi berpotensi sebagai sumber gempa bumi tektonik serta Patahan Semangko pada bagian barat dari Pulau Sumatera membujur dari arah utara ke arah selatan, maka pada umumnya wilayah Kabupaten Bengkulu Utara merupakan daerah rawan bencana alam gempa bumi. Apabila pusat gempa (epicentrum) tersebut berada di lautan maka dapat berakibat terjadinya tsunami. Dengan panjang pantai (termasuk pantai Enggano) sekitar 239,1 Km dan ketinggian rata-rata kurang dari 30 meter dari permukaan laut sehingga kawasan pesisir Bengkulu Utara juga merupakan daerah rawan bencana tsunami, yaitu desa-desa pesisir mulai dari Kecamatan Air Napal, Kecamatan Air Besi, Kecamatan Lais, Kecamatan Batik Nau, Kecamatan Ketahun sampai Kecamatan Putri Hijau serta Pulau Enggano sebagaimana tercantum dalam Tabel 2.24 sebagai berikut. Tabel 2.24. Sebaran Kawasan Rawan Bencana Tsunami di Kabupaten Bengkulu Utara No Kecamatan/Desa I
0,5
500
100
1
850
1. Air Napal
2.000
20
617
2. Talang Kering
1.000
4
454
3. Selubuk
1.000
3
1.115
50
5
274
2.000
12
430
6. Pasar Kerkap
10
10
1.192
7. Tepi Laut
10
10
600
8. Lubuk Tanjung
10
3
624
9. Pasar Tebat
10
3
521
15
5
803
1.500
10
1.571
3. Dusun Raja
10
6
613
4. Durian Daun
10
10
497
5. Air Padang
20
1
300
1. Bintunan
10
1
678
2. Selolong
30
5
510
3. Serangai
10
1
799
AIR NAPAL
4. Pasar Palik 5. Talang Jarang
LAIS 1. Pasar Lais 2. Pal Tiga Puluh
IV
(dpl)
50
2. Kota Agung
III
Jumlah Penduduk (jiwa) Tahun 2009
Ketinggian
AIR BESI 1. Desa Penyangkak,
II
Jarak dari pantai (m)
BATIKNAU
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-55
No Kecamatan/Desa 4. Air Lakok V
Jarak dari pantai (m)
(dpl)
1.500
10
520
1. Pasar Ketahun
20
1
3.696
2. Urai
20
1
1.816
1.500
1
200
20
10
1.162
1. Pasar Sebelat
20
1
4.222
2. Kota Bani
20
1
55 KK
3. Karang Pulau
20
1
2 KK
KETAHUN
3. Ketahun/Cakra 4. Kuala Langi VI
Jumlah Penduduk (jiwa) Tahun 2009
Ketinggian
PUTRI HIJAU
Sumber : Kantor Kesbangpollinmas Kabupaten Bengkulu Utara, 2010.
Kawasan Rawan Bencana Longsor Tingginya curah hujan, struktur tanah yang relatif labil serta topografi yang dominan berbukit serta masih rendahnya upaya-upaya konservasi lingkungan, maka bencana tanah longsor merupakan salah satu bencana yang serius di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara. Daerah rawan longsor di Kabupaten Bengkulu Utara, yaitu Kecamatan Kerkap, Kecamatan Hulu Palik, Kecamatan Padang Jaya, Kecamatan Giri Mulya, Kecamatan Air Padang, dan Kecamatan Putri Hijau. Kawasan Rawan Banjir Potensi bencana banjir sebagian besar terdapat di Kecamatan Lais, Kecamatan Air Besi, Kecamatan Batik Nau, Kecamatan Ketahun, dan Kecamatan Putri Hijau serta kawasan pesisir lainnya. Penyebab utama dari banjir pada kawasan tersebut adalah karena kerusakan kawasan tangkapan air, sehingga terjadi surface run off (limpasan) yang tinggi, sehingga badan sungai tidak mampu menampung limpasan dan menggenang pada wilayah cekungan/datar. Selain itu untuk kawasan banjir di Kecamatan Lais, Kecamatan Batik Nau, dan Kecamatan Air Besi juga disebabkan karena daerah cekungan yang cukup luas, tata letak lokasi pada dataran rendah, sehingga pada saat musim hujan terjadi genangan yang mengakibatkan terjadinya banjir. 2.1.4 Demografi Jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2008 sebanyak 250.435 jiwa terdiri 130.274 jiwa laki-laki dan 120.161 jiwa perempuan, terus mengalami peningkatan hingga pada Tahun 2010. Berdasarkan angka sementara sensus penduduk tahun 2010 jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 257.675 jiwa terdiri dari 132.583 jiwa laki-laki dan 125.092 jiwa perempuan. Tahun 2012, jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 268.921 dengan pertumbuhan jumlah penduduk sebesar 2,25%. Dari jumlah penduduk tersebut maka seks ratio rata-rata dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2013 sebesar 105,44. Secara rinci Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-56
kondisi kependudukan Kabupaten Bengkulu Utara dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2013 sebagaimana pada Tabel 2.25 dan 2.26. Khusus kecamatan yang baru dimekarkan pada Tahun 2013 yaitu Kecamatan Arma Jaya jumlah penduduknya mencapai 10.338 jiwa yang terdiri dari 11 Desa ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kecamatan Arma Jaya, Kecamatan Tanjung Agung Palik jumlah penduduk Tahun 2013 yaitu sebanyak 7.288 jiwa yang terdiri dari 10 Desa ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 9 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kecamatan Tanjung Agung Palik, sedangkan Kecamatan Ulok Kupai pada Tahun 2013 memiliki jumlah penduduk mencapai 11.074 jiwa dan terdiri dari 10 Desa ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Bengkulu Utara Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pembentukan Kecamatan Ulok Kupai.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-57
Tabel 2.25. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Per Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009-2013 Tahun 2009 No 1 1.
Kecamatan 2 Enggano
Tahun 2010
Tahun 2011
3 1.308
4 1.014
11.792
11.453
23.245
11.483
11.391
22.874
6.500
6.716
13.216
6.613
6.670
-
-
-
-
-
-
4.997
5.024
10.021
5.080
L (Jiwa)
P (Jiwa)
L (Jiwa)
P (Jiwa)
6 1.466
7 1.225
JUMLA H (Jiwa) 8 2.691
Tahun 2012
JUMLA H (Jiwa) 5 2.322
L (Jiwa)
P (Jiwa)
9 1.468
10 1.263
JUMLA H (Jiwa) 11 2.731
Tahun 2013
L (Jiwa)
P (Jiwa)
12 1.308
13 2.864
JUMLAH (Jiwa) 14 4.172
15 1.611
15 1.355
JUMLAH (Jiwa) 16 2.966
13.283
5.726
5.832
11.594
4.996
10.076
5.156
5.072
10.228
L (Jiwa)
P (Jiwa)
2.
Kerkap
3.
Hulu Palik**
4.
Air Napal
5.271
5.250
10.521
5.809
5.714
11.523
5.821
5.884
11.750
5.948
5.885
11.833
4.448
4.396
8.844
5.
Air Besi
5.018
4.890
9.908
5.217
5.106
10.323
5.223
5.262
10.485
5.373
5.289
10.662
4.408
4.394
8.757
6.
22.861
21.911
44.772
23.988
23.469
47.457
24.016
24.188
48.204
24.724
24.330
49.054
19.758
19.603
39.361
7.
Arga Makmur Lais
8.551
8.201
16.752
8.612
8.583
17.195
5.843
6.025
11.868
5.988
6.034
12.022
6.100
6.148
12.248
8.
Air Padang*
-
-
-
-
-
-
2.779
2.821
5.600
2.850
2.825
5.675
2.903
2.878
5.781
9.
Batik Nau
5.360
4.962
10.322
6.055
5.672
11.727
6.062
5.846
11.908
6.240
5.880
12.120
6.369
6.003
12.372
10.
Giri Mulya
7.329
6.469
13.798
6.785
6.350
13.135
6.793
6.545
13.338
6.908
6.504
13.412
7.011
6.602
13.613
11.
Padang Jaya
13.431
12.643
26.074
14.047
13.350
27.397
14.064
13.759
27.823
14.453
13.817
28.270
14.742
14.096
28.838
12.
Ketahun
20.386
17.831
38.217
20.907
18.797
39.704
20.927
19.378
40.305
22.528
20.377
42.905
24.493
21.254
44.747
13.
Napal Putih
8.690
7.635
16.325
9.327
8.255
17.582
9.338
8.508
17.846
9.894
8.811
18.705
4.001
3.534
7.535
14.
Putri Hijau
21.638
19.158
40.796
18.887
17.180
36.067
18.909
17.706
36.615
19.863
30.040
49.903
20.473
18.740
39.213
15.
Talang Empat*
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-58
Tahun 2009 No
Kecamatan
1 16.
2 Karang Tinggi* Taba Penanjung* Pagar Jati*
17. 18. 19. 20. 21. 22. 23.
Pondok Kelapa* Pematang Tiga* Arma Jaya*** Tanjung Agung Palik*** Ulok Kupai*** Jumlah :
L (Jiwa)
P (Jiwa)
3
4
Tahun 2010 JUMLA H (Jiwa) 5
L (Jiwa)
P (Jiwa)
6
7
Tahun 2011 JUMLA H (Jiwa) 8
L (Jiwa)
P (Jiwa)
9
10
Tahun 2012 JUMLA H (Jiwa) 11
L (Jiwa)
P (Jiwa)
12
13
Tahun 2013 JUMLAH (Jiwa) 14
L (Jiwa)
P (Jiwa)
15
15
JUMLAH (Jiwa) 16
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5.481
5.239
3.175
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3.630
3.584
7.214
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6.240
5.587
11.827
131.635
121.417
253.052
132.583
125.092
257.675
132.740
128.925
261.710
138.018
130.903
268.921
141.586
134.272
275.858
Sumber : BPS. Tahun 2014 dan Capil 2014 (data diolah). Keterangan : 1) * kecamatan yang masuk wilayah pemekaran Kabupaten Bengkulu Tengah pada Tahun 2008. 2) **kecamatan pemekaran pada Tahun 2010. 3) ***kecamatan pemekaran pada Tahun 2012 (Sumber BPMPD: Jumlah penduduk Arma Jaya Tahun 2012 sebanyak 8.675 jiwa, Tanjung Agung Palik sebanyak 8.729 jiwa dan Ulok Kupai sebanyak 12.367 jiwa). 4) *** jumlah penduduk Tahun 2013 bersumber dari BPS Tahun 2014.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-59
Tabel 2.26. Jumlah Penduduk menurut Umur di Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2008-2013 UMUR 2008 2009 2010 2011 2012 (Tahun) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) (Jiwa) 0–4 19.781 19.988 20.368 28.523 27.668 5–9 27.045 27.328 27.847 25.269 25.856 10 – 14 25.942 26.213 26.685 28.137 25.479 15 – 19 27.215 27.499 27.994 21.338 25.306 20 – 24 28.070 28.363 28.874 23.398 23.443 25 – 29 26.251 26.525 27.002 26.219 23.923 30 – 34 21.132 21.354 21.738 23.608 23.604 35 – 39 18.616 18.811 19.150 18.547 21.464 40 – 44 16.243 16.413 16.708 17.697 18.223 45 – 49 11.367 11.486 11.693 13.979 15.556 50 – 54 9.592 9.692 9.866 11.906 12.894 55 – 59 5.070 5.123 5.227 7.738 9.290 60 – 64 5.412 5.468 5.566 6.997 5.995 65 + 8.698 8.789 8.956 8.309 10.220 JUMLAH 250.434 253.052 257.674 261.665 268.921 Sumber : BPS Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2014
2013 (Jiwa) 28.473 26.664 25.512 23.627 23.696 25.996 24.166 21.475 18.512 15.946 13.340 10.358 6.904 11.189 275.858
Berdasarkan kepadatan penduduk per kecamatan menunjukan bahwa Kabupaten Bengkulu Utara memiliki penyebaran penduduk yang belum merata. Hal ini terlihat dari adanya perbedaan tingkat kepadatan diantara kecamatan-kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara. Adapun Kecamatan yang mempunyai kepadatan tertinggi pada Tahun 2013 adalah Kecamatan Ketahun, sedangkan kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan Enggano. Kecamatan yang memiliki kepadatan yang lebih tinggi umumnya memiliki kelengkapan fasilitas sosial ekonomi yang lebih lengkap dan tingkat perkembangan yang cukup tinggi terhadap kegiatan yang ada, hal ini terjadi pada Kecamatan Kota Arga Makmur. Sedangkan kecamatan yang memiliki kegiatan-kegiatan yang dominan dengan perkembangan yang rendah terlihat pada Kecamatan Enggano, untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2.13 dan Tabel 2.27. Tabel 2.27. Jumlah Kepadatan Penduduk Per Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2013 PENDUDUK (JIWA)
Kecamatan
Luas Wilayah
1.
2 Pulau Enggano
3 397,2
LAKILAKI 4 1556
2.
Kerkap
100,64
4.
Air Napal
5.
No 1
PEREMPUAN
JUMLAH
5 1308
6 2864
5677
5745
11422
127,35
4372
4319
8691
Air Besi
44,95
4320
4259
8579
3.
Hulu Palik
85,44
5080
4996
10076
6.
Arga Makmur
62,51
19355
19198
38553
7.
Lais
78,81
5988
6034
12022
8.
Air Padang
80,88
2850
2825
5675
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-60
No
Kecamatan
PENDUDUK (JIWA)
Luas Wilayah
1 9.
2 Batik Nau
3 175,14
LAKILAKI 4 6240
10
Giri Mulya
172,93
11
Padang Jaya
12
PEREMPUAN
JUMLAH
5 5880
6 12120
6908
6504
13412
418,97
14453
13817
28270
Ketahun
560,41
22528
20377
42905
13
Napal Putih
705,54
3868
3415
7283
14
Putri Hijau
937,64
19863
18177
38040
15
53,03
3565
3521
7086
16
Tanjung Agung Palik Arma Jaya
68,07
5369
5132
10501
17
Ulok Kupai
251,99
6026
5396
11422
18
Pulau Mega
3,1 138.018
130.903
268.921
. . . . . . . . . Jumlah
4.324,60
Sumber : Hasil Analisis, 2013. Keterangan : * kecamatan pemekaran Tahun 2012.
Kepadatan penduduk yang terlihat pada Tabel 2.28 diatas menunjukan bahwa selain Kecamatan Kota Arga Makmur yang memiliki kepadatan yang tinggi, Kecamatan Air Napal, Kecamatan Lais, Kecamatan Hulu Palik dan Kecamatan Air Napal juga memiliki tingkat kepadatan penduduk diatas rata-rata 100 jiwa/Ha. Kondisi dimaksud tentunya membutuhkan ruang yang harus terencana dengan baik untuk alokasi sebaran permukiman penduduk, sebaran fasilitas umum lainnya seperti fasilitas pendidikan, kesehatan dan fasilitas hiburan lainnya untuk ketersediaan ruang terbuka hijau publik dan ruang terbuka non hijau publik lainnya. Tata ruang memberikan solusi terhadap kemungkinan yang akan terjadi dan yang dibutuhkan untuk masa yang akan datang dengan menggunakan pendekatan utama rencana arahan pemanfaatan ruang kabupaten untuk jangka panjang.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-61
Gambar 2.13. Peta Kepadatan Penduduk Kabupaten Bengkulu Utara
Sumber: Rancangan RTRW Kabupaten Bengkulu Utara, 2013 - 2033
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-62
Aspek Kesejahteraan Masyarakat Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kondisi perekonomian daerah secara makro di Kabupaten Bengkulu Utara dari Tahun 2008 hingga Tahun 2013 menunjukkan adanya pertumbuhan dari tahun ke tahun. PDRB berdasarkan harga konstan Tahun 2008 adalah sebesar Rp. 731.196.550.000,-. Pada Tahun 2009 meningkat dari Tahun 2008 menjadi Rp. 766.582.590.000,-. Perubahan nilai PDRB ini menunjukkan adanya pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bengkulu Utara sebesar 4,84%. Pada Tahun 2010 nilai PDRB mengalami pertumbuhan menjadi Rp. 805.152.300.000,- sehingga laju pertumbuhannya menjadi sebesar 5,03%. Pada Tahun 2011, PDRB Kabupaten Bengkulu Utara kembali mengalami pertumbuhan positif, PDRB naik menjadi Rp. 847.142.110.000,- atau mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,22%. Selanjutnya Tahun 2012, PDRB Kabupaten Bengkulu Utara naik menjadi Rp. 896.246.030.000,-,dengan nilai pertumbuhan sebesar 5,80%. Sedangkan pada Tahun 2013 sebesar Rp. 946.238.320.000 secara umum mengalami perlambatan yaitu sebesar 5,58% dari tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan terjadinya perlambatan pertumbuhan dari beberapa sektor PDRB. Sektor Pertanian mengalami perlambatan PDRB atas dasar harga konstan untuk Kabupaten Bengkulu Utara dari Tahun 2008 hingga Tahun 2013 ditampilkan pada Tabel 2.28 dan grafik pertumbuhan ekonomi sebagaimana pada Gambar 2.14 sebagai berikut.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-63
Tabel 2.28. PDRB Kabupaten Bengkulu Utara Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Periode Tahun 2008-2013 TAHUN No
SEKTOR
2008
2009
Ribu Rupiah
Ribu Rupiah
265.914.050
2010
2011
2012
2013
Ribu Rupiah
Ribu Rupiah
Ribu Rupiah
283.197.830
295.555.280
309.227.130
326.284.240
343.702.160
Ribu Rupiah
1
Pertanian
2
Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan
92.656.130
94.266.830
98.435.970
102.395.560
106.985.340
108.640.400
35.967.300
36.875.320
39.111.840
40.897.200
43.056.270
45.643.500
2.096.540
2.245.990
2.362.280
2.366.530
2.499.110
2.606.910
24.934.560
27.168.820
29.132.158
31.652.090
34.405.820
37.006.900
Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa
91.209.190
93.147.560
97.981.210
103.739.500
110.688.960
119.014.630
49.364.420
50.480.570
51.492.070
52.410.440
53.108.540
54.934.060
27.878.110
29.508.460
31.430.600
33.426.490
36.182.550
38.650.550
141.176.250
149.691.210
159.650.890
171.027.180
183.035.200
196.039.210
PDRB ADHK :
731.196.550
766.582.590
805.152.300
847.142.110
896.246.030
946.238.320
3 4 5 6
7
8
9
Sumber : BPS Kabupaten Bengkulu Utara, 2014.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-64
Gambar 2.14 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2009-2013
Sumber : Hasil Analisis. Dari Gambar 2.14 terlihat bahwa dalam periode Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2012 Kabupaten Bengkulu Utara mengalami kenaikan tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai 5,80%. Sektor pertanian mampu bertahan pada tingkat pertumbuhan yang relatif stabil disebabkan oleh sektor primer didominasi lebih dari 70% penduduk Kabupaten Bengkulu Utara bermatapencaharian sebagai petani, sehingga tidak begitu dipengaruhi oleh permasalahan krisis ekonomi eksternal wilayah. Pada Tahun 2012 pertumbuhan sektor pertanian menunjukan kontribusi dengan pertumbuhan positif sebesar 6,09%. Dengan tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi serta besarnya kontribusi dari sektor pertanian terhadap perekonomian di Kabupaten Bengkulu Utara yaitu rata-rata 36,25%, maka sektor ini merupakan buffer dalam menahan laju penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bengkulu Utara. Peningkatan pertumbuhan yang signifikan pada sektor pertanian tersebut terutama terjadi pada sub sektor tanaman bahan makanan dan sub sektor perkebunan. Pertumbuhan ekonomi regional Kabupaten Bengkulu Utara tahun 2013 secara umum mengalami perlambatan, yaitu sebesar 5,58% dari tahun sebelumnya yang dilihat berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000. Pertumbuhan ekonomi yang melambat pada tahun 2013 ini, dikarenakan terjadinya perlambatan pertumbuhan beberapa sektor PDRB. Sektor Pertanian pada tahun 2013 mengalami perlambatan. Terjadinya perlambatan pertumbuhan di sektor ini dikarenakan adanya perlambatan pertumbuhan beberapa subsektor, seperti subsektor tanaman pangan dan peternakan. Sektor Pertanian memiliki peranan yang cukup besar dalam perekonomian Kabupaten Bengkulu Utara, karena sebagia besar penduduk Bengkulu Utara bekerja dalam sektor pertanian terutama masyarakat pedesaan, sektor pertanian sendiri memberikan kontribusi yang besar untuk Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-65
pertumbuhan ekonomi. Disamping sektor pertanian, pertumbuhan sektor-sektor lainnya seperti sektor Pertambangan dan Penggalian juga mengalami perlambatan Sedangkan apabila dilihat pertumbuhan kontribusinya, maka antara Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2013 sektor yang memiliki pertumbuhan kontribusi yang tertinggi ADHB dan ADHK adalah sektor bangunan dan sektor jasa-jasa. Secara rinci kontribusi sektor dalam PDRB baik berdasarkan harga konstan maupun harga berlaku, disajikan pada Tabel 2.29, Tabel 2.30 dan Tabel 2.31 sebagai berikut.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-66
Tabel 2.29. Nilai PDRB dan Kontribusi Sektor Dalam PDRB Tahun 2008-2013 Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Kabupaten Bengkulu Utara TAHUN N o
SEKTOR
2008 Ribu Rupiah
1 2 3 4 5 6
7
8
9
Pertanian Pertambanga n dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkuta n dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa PDRB ADHK :
2009 Kontribusi
265.914.050
36,94%
92.656.130
12,30%
35.967.300
4,81%
2.096.540
0,29%
24.934.560
3,54%
91.209.190
12,15%
49.364.420
6,59%
27.878.110
3,85%
141.176.250
19,53%
731.196.550
-
Ribu Rupiah 294.905.870 98.407.320 39.095.430 2.362.280 29.132.158
97.981.210
51.492.070
33.129.660
162.470.580
2010
2011
Kontribusi
Ribu Rupiah
35,86%
326.284.230
35,86%
11,73%
106.343.850
5,10%
Ribu Rupiah
Kontribusi
265.914.050
36,37%
283.197.830
36,94%
343.720,16
36,32%
11,73%
92.656.130
12,67%
94.266.830
12,30%
108.640,40
11,48%
46.959.900
5,10%
35.967.300
4,92%
36.875.320
4,81%
45.643,50
4,82%
0,28%
2.499.110
0,28%
2.096.540
0,29%
2.245.990
0,29%
2606,91
0,28%
3,69%
34.405.820
3,69%
24.934.560
3,41%
27.168.820
3,54%
37.006,90
3,91%
12,11%
110.841.120
12,11%
91.209.190
12,47%
93.147.560
12,15%
6,52%
58.652.240
6,52%
49.364.420
6,75%
50.480.570
6,59%
54.934,06
5.81%
4,32%
36.435.360
4,32%
27.878.110
3,81%
29.508.460
3,85%
38.650,55
4,08%
20,41%
183.035.200
20,41%
141.176.250
19,31%
149.691.210
19,53%
-
905.456.830
-
731.196.550
-
766.582.590
-
Sumber : BPS Kabupaten Bengkulu Utara (Data Diolah).
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-67
Ribu Rupiah
2013
Kontribusi
808.976.578
Kontribusi
2012
Ribu Rupiah
119.014,63
196.039,21 946.256,32
Kontribusi
12,58%
20,72% -
Tabel 2.30. Perkembangan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2013 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Kabupaten Bengkulu Utara TAHUN No
2008
SEKTOR Hb
2009 Hk
Hb
2010 Hb
2011
2012
2013
Hk
Hb
Hk
Hk
Hb
Hk
Hb
Hk
1
Pertanian
37,21%
36,37%
38,18%
37,68%
35,86%
36,91%
36,04%
35,86%
36,91%
36,04%
37,40%
36,32%
2
Pertambangan dan Penggalian Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan
12,51%
12,67%
12,08%
11,60%
11,73%
11,25%
11,74%
11,73%
11,25%
11,74%
10,70%
11,48%
5,02%
4,92%
4,81%
4,90%
5,10%
5,08%
5,19%
5,10%
5,08%
5,19%
4,77%
4,82%
0,28%
0,29%
0,28%
0,25%
0,28%
0,23%
0,28%
0,28%
0,23%
0,28%
0,23%
0,28%
3,62%
3,41%
3,71%
4,50%
3,69%
4,73%
3,80%
3,69%
4,73%
3,80%
4,89%
3,91%
Perdag., Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa
12,43%
12,47%
12,55%
12,23%
12,11%
12,46%
12,24%
12,11%
12,46%
12,24%
12,91%
12,58%
6,51%
6,75%
6,06%
5,77%
6,52%
5,85%
6,48%
6,52%
5,85%
6,48%
5,05%
5,81%
3,95%
3,81%
3,91%
4,22%
4,32%
3,98%
4,02%
4,32%
3,98%
4,02%
3,97%
4,08%
18,47%
19,31%
18,42%
18,85%
20,41%
19,50%
20,21%
20,41%
19,50%
20,21%
20,08%
20,72%
3 4 5 6 7
8
9
Sumber : BPS Kabupaten Bengkulu Utara (Data Diolah).
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-68
Tabel 2.31. Pertumbuhan Kontribusi Sektor dalam PDRB Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2013 Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) dan Harga Konstan (Hk) Kabupaten Bengkulu Utara No
PERTUMBUHAN
SEKTOR
Hb
1
Pertanian
2
Pertambangan dan Penggalian
3
Industri Pengolahan
4
Listrik, Gas dan Air Bersih
5
Bangunan
6
Perdag, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan Jasa-jasa
7 8 9
Hk
0,51%
-0,14%
-14,47%
-9,39%
-4,98%
-2,03%
-17,86%
-3,45%
35,08%
14,66%
3,86%
0,88%
-22,43%
-13,93%
0,51%
7,09%
8,72%
7,03%
Sumber : BPS Kabupaten Bengkulu Utara (Data Diolah).
Laju Inflasi Stabilitas pertumbuhan ekonomi juga tidak terlepas dari tantangan berat, yaitu tingginya laju inflasi. Inflasi adalah suatu keadaan di mana harga barang-barang secara umum mengalami kenaikan dan berlangsung dalam kurun waktu tertentu secara terusmenerus. Harga barang yang ada mengalami kenaikan nilai dari waktu-waktu sebelumnya dan berlaku di setiap wilayah. Akibatnya, terjadi proses menurunnya nilai mata uang secara berkelanjutan, sehingga menyebabkan menurunnya daya beli masyarakat, dan dampak berikutnya menurunnya gairah investasi di suatu daerah. Untuk melihat laju inflasi di Kabupaten Bengkulu Utara dengan melihat laju inflasi Provinsi Bengkulu, mengingat belum tersedianya data laju inflasi untuk lingkup Kabupaten Bengkulu Utara. Laju inflasi Provinsi Bengkulu sebagaimana pada Tabel 2.32 berikut. Tabel 2.32. Laju Inflasi Provinsi Bengkulu Tahun 2010-2013 Uraian
Tahun 2010
2011
2012
2013
Inflasi 9,08% 3,96% 4,61% 9,94% Sumber : RKPD Provinsi Bengkulu Tahun 2015 dan BPS Tahun 2014
Rata-rata 6,90%
PDRB Perkapita Untuk melihat tingkat kemakmuran penduduk Kabupaten Bengkulu Utara, salah satu indikatornya adalah pendapatan perkapita, meskipun pendapatan perkapita tidak secara riil menggambarkan kesejahteraan masyarakat orang per orang atau pemerataan pendapatan. Perkembangan pendapatan perkapita Kabupaten Bengkulu Utara sejak Tahun 2008–2013 cenderung
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-69
mengalami pertumbuhan positif dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2013 meskipun secara fluktuatif. Pada Tahun 2008 pendapatan perkapita Kabupaten Bengkulu Utara sebesar Rp. 5.667.770,24 dan meningkat menjadi Rp. 6.079.385,06 pada Tahun 2009 dan bertambah menjadi Rp. 6.595.498,24 pada Tahun 2010 dan Rp. 7.249.927,01 pada Tahun 2011, RP. 7.938.983,53 pada Tahun 2012 serta Rp. 8.537.084,00 pada Tahun 2013. Rendahnya kenaikan pendapatan perkapita ini disebabkan karena rendahnya pertumbuhan ekonomi. Perkembangan pendapatan perkapita sejak tahun 2008 sampai dengan Tahun 2013 sebagaimana Tabel 2.33 dan Gambar 2.15 sebagai berikut. Tabel 2.33. Perkembangan PDRB Perkapita Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2008-2013
Pertumbuhan
2008
PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku (Rp) 5.667.770,24
2009
6.079.385,06
7,26%
2010
6.595.498,24
8,49%
2011
7.249.927,01
9,92%
2012
7.938.983,53
9,50%
2013
8.537.084,00
9,47%
TAHUN
3,03%
Sumber : BPS Kabupaten Bengkulu Utara (Data Diolah).
Gambar 2.15. PDRB Perkapita Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2008-2013 Atas Dasar Harga Berlaku
Sumber : Hasil Analisis.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-70
Kemiskinan Dalam periode Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011, persentase penduduk miskin di Kabupaten Bengkulu Utara cenderung mengalami penurunan. Pada Tahun 2012 persentase penduduk miskin di Kabupaten Bengkulu Utara berjumlah 14,40%, sedangkan pada Tahun 2013 naik menjadi 14,50%. Jika dibandingkan persentase penduduk miskin di Provinsi Bengkulu, persentase penduduk miskin Bengkulu Utara lebih rendah sebagaimana disajikan pada Tabel 2.34. Namun demikian dilihat dari angka persentase penduduk miskin di Kabupaten Bengkulu Utara masih dibawah angka kemisikinan Provinsi Bengkulu. Tabel 2.34. Tingkat Kemiskinan Kabupaten Bengkulu Utara Tahun
2008
Angka Kemiskinan (ribu Jiwa) 59,1
2009 2010 2011 2012
58,7 38.1 37,8 38,7
Persentase Angka Kemiskinan (%) Kab Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu 16,43%
19,12% 18,14% 16,37% 17,36% 17,51%
16,10% 14,75% 14,40% 14,40%
2013 40,2 14,50% 17,80% Sumber : BPS Kabupaten Bengkulu Utara dan BPS Provinsi Bengkulu
Analisis data kemiskinan berdasarkan data PPLS Tahun 2011 dapat dilihat dari Tabel 2.35 sebagai berikut.
Tabel 2.35. Status Kesejahteraan Rumah Tangga dan Individu di Kabupaten Bengkulu Utara Nama Kecamatan ENGGANO
Jumlah Rumah Tangga Kelompok 1 Kelompok Kelompok (paling 2 3 miskin) 137 169 149
TOTAL
455
Jumlah Individu Kelompok 1 Kelompok Kelompok (paling 2 3 miskin) 592 556 464
TOTAL
1612
KERKAP
649
540
479
1668
3134
2139
1701
6974
AIR NAPAL
553
461
479
1493
2753
1898
1868
6519
AIR BESI
464
439
467
1370
2070
1630
1741
5441
HULU PALIK
522
533
407
1462
2504
2142
1509
6155
1090
1010
1098
3198
5229
4165
4243
13637
ARGA MAKMUR LAIS
445
401
436
1282
2022
1475
1430
4927
BATIK NAU
327
384
440
1151
1400
1329
1458
4187
GIRI MULYA
340
271
328
939
1476
987
1126
3589
AIR PADANG
388
269
206
863
1591
928
677
3196
PADANG JAYA KETAHUN
809
934
1033
2776
3678
3397
3513
10588
949
852
771
2572
4008
2841
2440
9289
NAPAL PUTIH
874
788
751
2413
4010
2875
2546
9431
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-71
Nama Kecamatan PUTRI HIJAU JUMLAH TOTAL
Jumlah Rumah Tangga Kelompok 1 Kelompok Kelompok (paling 2 3 miskin) 993 604 610 8.540
7.655
TOTAL
2207
7.654
Jumlah Individu Kelompok 1 Kelompok Kelompok (paling 2 3 miskin) 4303 2043 1912 38.770
28.405
93.803
Berdasarkan data PPLS Tahun 2011 pada Tabel 2.36 di atas, maka dapat dilihat bahwa jumlah rumah tangga miskin di Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011 berjumlah 23.849 rumah tangga miskin. Rumah tangga miskin yang masuk dalam kelompok satu atau status paling miskin berjumlah 8.540 rumah tangga atau sekitar 35,81%, sedangkan rumah tangga miskin yang masuk kategori kelompok 2 berjumlah 7.655 atau sekitar 32,10% dan sedangkan rumah tangga miskin yang masuk dalam kategori kelompok 3 berjumlah 7.654 atau sekitar 32,10% dari total rumah tangga miskin yang ada di Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2011.
Fokus Kesejahteraan Sosial Pendidikan Angka Melek Huruf Keberhasilan pembangunan bidang pendidikan merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu wilayah. Indeks pembangunan manusia sebagai salah satu alat ukur keberhasilan pembangunan diantara komponennya adalah rata-rata lama sekolah dan angka melek huruf. Angka melek huruf untuk Kabupaten Bengkulu Utara dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2013 masih di bawah angka Provinsi Bengkulu. Angka Melek Huruf Kabupaten Bengkulu Utara dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2013 sebagaimana pada Tabel 2.36 sebagai berikut.
Tabel. 2.36. Angka Melek Huruf Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2008–2013 Angka Melek Huruf 2008 94,87 Provinsi Bengkulu Kabupaten Bengkulu 91,02 Utara Sumber: BPS Kabupaten Bengkulu Utara
8258
26.628
23.849 Sumber : Data PPLS, 2011, TNP2K (Data Diolah).
No 1. 2.
TOTAL
2009 94,90
2010 95,30
2011 95,40
2012 95,69
2013 96,55
91,10
92,42
92,90
93,54
95,41
dan BPS Provinsi Bengkulu, 2015
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-72
Rata-Rata Lama Sekolah Indikator pencapaian pembangunan bidang pendidikan yang kedua adalah angka rata-rata lama sekolah, yang juga merupakan variabel indeks pembangunan manusia. Indikator rata–rata lama sekolah mengukur jumlah tahun yang telah dihabiskan oleh penduduk yang berusia 15 tahun keatas dalam menempuh semua jenis pendidikan formal yang telah dijalani. Semakin tinggi tingkat rata–rata lama sekolah, menunjukkan kualitas pendidikan dari penduduk yang berada di suatu daerah semakin baik. Rata-rata lama sekolah penduduk Kabupaten Bengkulu Utara pada Tahun 2013 adalah 8,10 (delapan koma satu) tahun. Untuk Provinsi Bengkulu Angka Rata-rata Lama Sekolah pada tahun 2013 adalah 8,55 (delapan koma lima puluh lima) tahun. Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Bengkulu Utara dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2013 terus mengalami kenaikan sebagaimana pada Tabel 2.37 sebagai berikut.
Tabel. 2.37. Angka Rata-rata lama sekolah Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2008 – 2013 No
Angka Rata-Rata 2008 2009 Lama Sekolah 1. Kabupaten Bengkulu 7,18 7,47 Utara 2. Provinsi Bengkulu 8,00 8,23 Sumber: BPS Kabupaten Bengkulu Utara dan BPS
2010
2011
2012
2013
7,47
7,67
7,84
8,10
8,25 8,33 8,48 8,55 Provinsi Bengkulu, 2015
Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) sebagai bagian dari indikator pencapaian pembangunan bidang pendidikan, untuk Kabupaten Bengkulu Utara dari Tahun 2008 sampai Tahun 2013 menunjukkan peningkatan. APM untuk tingkat Sekolah Dasar mengalami peningkatan dari Tahun 2008 pada angka 93,98 meningkat menjadi 97,34 pada Tahun 2013. Demikian juga APM untuk tingkat SMP/MTS pada Tahun 2008 pada angka 91,07 dan pada Tahun 2012 meningkat menjadi 99,46, dan pada Tahun 2013 menurun menjadi 69,78. Tidak hanya untuk tingkat pendidikan SD/MI, SMP/MTS yang meningkat APM nya, untuk tingkat SMA/MA di Kabupaten Bengkulu Utara juga terjadi peningkatan pada periode Tahun 2008 – 2012. Pada Tahun 2008, APM SMA/MA sebesar 44,48, dan Tahun 2012 meningkat menjadi 89,02 dan tahun 2013 menurun menjadi 63,02. Pencapaian APM Kabupaten Bengkulu Utara rata–rata lebih tinggi dari APM Provinsi baik pada jenjang pendidikan SD/MI, SMP/MTS maupun SMA/MA. Dalam periode Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2012, APM Kabupaten Bengkulu Utara selalu lebih tinggi dari pada APM Provinsi Bengkulu. Hal ini sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.38 sebagai berikut.
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkulu Utara Tahun 2016
II-73