KABUPATEN NGAWI
I. KONDISI UMUM WILAYAH a. Luas dan Batas Wilayah Luas wilayah Kabupaten Ngawi 1.295,898 Km² terletak pada posisi 7° 21 ‘ - 7° 31’ Lintang Selatan dan 111° 10 ‘ - 111° 40’ Bujur Timur yang merupakan Wilayah bagian paling Barat dari Propinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Propinsi Jawa Tengah. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut : - Sebelah Utara :Kabupaten Blora dan Kabupaten Grobogan Propinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Bojonegoro. - Sebelah Barat:Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sragen Propinsi Jawa Tengah. - Sebelah Timur:Kabupaten Madiun - Sebelah Selatan:Kabupaten Madiun dan Kabupaten Magetan. Potensi Potensi dan dan Produk Produk Unggulan Unggulan Jawa Jawa Timur Timur
01
b.Letak dan Kondisi Geografis Berdasarkan ketinggian tempatnya, wilayah Kabupaten Ngawi dikelompokkan menjadi : 1. Daerah dengan ketinggian < 50 m di atas permukaan laut terdiri atas sebagian wilayah Kecamatan Ngawi, Paron, Geneng, Pangkur dan Kasreman. 2. Daerah dengan ketinggian 50 -100 m di atas permukaan laut terdiri atas sebagian wilayah Kecamatan Pangkur, Karangjati, Bringin, Kasreman, Ngawi, Pitu, Paron, Geneng, Gerih, Widodaren, Mantingan dan Karanganyar. 3. Daerah dengan ketinggian 100 – 150 m di atas permukaan laut, terdiri atas sebagian wilayah Kecamatan Ngrambe, Jogorogo, Kendal dan Sine. 4. Daerah dengan ketinggian 150 – 200 m di atas permukaan laut terdiri atas sebagian wilayah Kecamatan Mantingan, Karanganyar, Widodaren, Kedunggalar, Gerih, Pitu, Bringin, Kasreman, Ngrambe, Jogorogo, Kendal dan Sine. 5. Daerah dengan ketinggian 200 – 250 m di atas permukaan laut terdiri atas sebagian wilayah Kecamatan Ngrambe, Jogorogo, Kendal dan Sine. 6. Daerah dengan ketinggian 250 – 500 m di atas permukaan laut terdiri atas sebagian wilayah Kecamatan Ngrambe, Jogorogo, Kendal dan Sine. 7. Daerah dengan ketinggian 500 – 800 m di atas permukaan laut terdiri atas sebagian wilayah Kecamatan Ngrambe, Jogorogo, Kendal dan Sine. 8. Daerah dengan ketinggian 800 – 1200 m di atas permukaan laut terdiri atas sebagian wilayah Kecamatan Ngrambe,
02
t Gapura masuk kota Ngawi
Jogorogo, Kendal dan Sine. 9. Daerah dengan ketinggian 1200 – 1500 m di atas permukaan laut terdiri atas sebagian wilayah Kecamatan Ngrambe, Jogorogo, Kendal dan Sine. 10.Daerah dengan ketinggian 1500 – 1800 m di atas permukaan laut terdiri atas sebagian wilayah Kecamatan Ngrambe, Jogorogo, Kendal dan Sine. 11. Daerah dengan ketinggian 1800 – 2100 m di atas permukaan laut terdiri atas sebagian wilayah Kecamatan Ngrambe, Jogorogo, Kendal dan Sine. 12. Daerah dengan ketinggian 2100 – 2400 m di atas permukaan laut terdiri atas sebagian wilayah Kecamatan Ngrambe, Jogorogo, Kendal dan Sine. 13. Daerah dengan ketinggian 2400 – 2700 m di atas permukaan laut terdiri atas sebagian wilayah Kecamatan Ngrambe, Jogorogo, Kendal dan Sine. Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
c.Topografi Berdasarkan kelerengannya topografi Kabupaten Ngawi dikelompokkan menjadi : 1. Wilayah dengan kelerengan < 2 % terdiri atas sebagian wilayah Kecamatan Karanganyar, Widodaren, Mantingan, Kedunggalar, Pitu, Paron, Ngawi, Geneng, Gerih, Pangkur, Kasreman, Bringin, dan Karangjati. 2. Wilayah dengan kelerengan 2 - 5 % terdiri atas sebagian besar wilayah Kecamatan Karanganyar, Pitu, Kasreman, Ngawi, Bringin, Karangjati, Sine, Ngrambe, Jogorogo, dan Kendal. 3. Wilayah dengan kelerengan 5 - 10 % terdiri atas sebagian wilayah Kecamatn Sine, Ngrambe, Jogorogo, dan Kendal. 4. Wilayah dengan kelerengan 10 - 20 % terdiri atas sebagian wilayah Kecamatan Sine, Ngrambe, Jogorogo dan Kendal. 5. Wilayah dengan kelerengan 20 - 30
% terdiri atas sebagian wilayah Kecamatan Sine, Ngrambe, Jogorogo dan Kendal. 6. Wilayah dengan kelerengan 30 - 40 % terdiri atas sebagian wilayah Kecamatan Sine, Ngrambe, Jogorogo dan Kendal. 7. Wilayah dengan kelerengan > 40 % terdiri atas sebagian wilayah Kecamatan Sine, Ngrambe, Jogorogo dan Kendal.
d. Geologi e Hidrologi f.Klimatologi Secara geografis Kabupaten Ngawi dialiri dua sungai besar yaitu Bengawan Solo yang membujur dari Barat ke Timur dan Sungai Madiun dari Selatan ke Utara. Sungai tersebut bertemu di ujung Kota Ngawi dan mengalir menjadi satu ke Utara memasuki wilayah Kabupaten Bojonegoro. Disamping itu terdapat pula sungai-sungai kecil yaitu Sungai Banger, Sidolaju, Alas Tuwo, Batu Bunder, Kenteng, Kasihan, Plampok, Ketonggo yang bermuara di sungai Bengawan Solo dan Sungai Kukur Ketonggo yang bermuara di Sungai Madiun. Dengan aliran sungai-sungai yang ada, maka tingkat kes-
t Kebun teh Jamus
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
03
g. Penggunaan Lahan Sedangkan menurut penggunaan tanahnya, keadaan Kabupaten Ngawi dapat digambarkan sebagai berikut : - Persawahan yang luas terdapat di Kecamatan Geneng, Paron, Karangjati, Kedunggalar dan Padas yang umumnya terletak pada ketinggian 25 – 100 meter dari permukaan laut dengan kemiringan tanah 0 – 2 %. - Tegalan yang luas terdapat di Kecamatan Bringin, Kendal, Ngawi, Pitu Mantingan dan Widodaren yang umumnya terletak pada ketinggian 100-500 Meter dari permukaan laut dengan kemiringan tanah 2 – 15 %. - Pekarangan yang luas terdapat di Kecamatan Geneng, Karangjati, Kedunggalar, Kendal, Paron, Ngawi dan Widodaren umumnya terletak pada ketinggian 25 – 100 meter dari permukaan laut dengan kemiringan 0 – 2 % - Hutan sejenis dengan tanaman jati terdapat di Kecamatan Bringin, Kendal, Mantingan, Widodaren, Karangjati dan Pitu.
04
t
uburan tanah di Kabupaten Ngawi dapat digolongkan sebagai berikut : 1. Wilayah sebelah Timur Sungai Madiun bagian Selatan merupakan daerah subur dan merupakan daerah pertanian tanaman pangan tingkat pertama. 2. Wilayah sebelah Utara Bengawan Solo dan sebelah Timur Sungai Madiun bagian Utara merupakan daerah perbukitan pegunungan Kendeng Tengah yang merupakan daerah kurang subur sampai tandus dan tanahnya mengandung kapur. 3. Wilayah Selatan paling ujung merupakan kaki Gunung Lawu yang berbukit-bukit merupakan daerah subur bagi tanaman perkebunan.
t Hutan Jati
t Tanaman Lombok t Kebun tek Jamus juga sebagi wisata alam
- Tanaman Pinus terdapat di Kecamatan Jogorogo, Kendal, Ngrambe, dan Sine yang umumnya terletak pada ketinggian 100 – lebih dari 1000 Meter dari permukaan laut dengan kemiringan tanah 2 – 15 % - Kebun Karet terdapat di Kecamatan Widodaren, sedangkan kebun Teh terdapat di Kecamatan Sine, dan kebun Kelapa terdapat di Kec. Ngawi. Untuk Tipe Iklim di Kabupaten Ngawi dapat dikelompokkan sebagai berikut : - Bulan kering : Curah hujan 60 mm/bulan - Bulan basah : Curah hujan 100 mm/ bulan
II. DEMOGRAFIS Jumlah Penduduk Kabupaten Ngawi sampai dengan akhir Tahun 2011 men-
Potensi Po P otteennssi si da ddan an Pro Pr P Produk rod odukk U Unggulan nngggguulaan Jawa JJawa Ja awa wa TTimur im murr Potensi dan Produk Unggulan Timur
dan Catatan Sipil Kab. Ngawi Th.2010 Sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Ngawi dilihat dari tingkat pendidikannya dapat dilihat sebagaimana tabel berikut : JUMLAH PENDUDUK MENURUT TINGKAT PENDIDIKAN No.
TINGKAT PENDIDIKAN
JUMLAH (Jiwa)
1.
Belum Sekolah
138.307
2.
Belum Tamat SD
108.177
3.
SD
334.586
4.
SMP
160.388
5.
SMA
120.947
6.
DI/DII
2.751
No.
TINGKAT PENDIDIKAN
JUMLAH (JIWA)
7.
D III
6.778
8.
S1
20.767
9.
S2
92
10.
S3
-
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kab. Ngawi Th.2010
III. POTENSI UNGGULAN A. PERTANIAN Produksi Holtikultura yang utama adalah sebagai berikut :
SUBSEKTOR HORTIKULTURA A. PELUANG: MELON - Lokasi: Kecamatan Paron, Kwadungan, Geneng, Pangkur, Kedunggalar, Ngawi, Padas dan Kedunggalar - Luas Lahan Tanam: 375 ha. - Jumlah Produksi rata-rata pertahun : 11.160 ton
t
capai 911.911 Jiwa terdiri dari 448.424 jiwa penduduk laki-laki dan jiwa penduduk perempuan 463.487, dengan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 1,92 persen per tahun dan daerah hunian yang tersebar di 19 Kecamatan dengan tingkat penyebaran bervariasi antara 24.545 – 88.510 Jiwa. Kecamatan yang mempunyai penduduk paling banyak adalah Kecamatan Paron dengan jumlah penduduk sebesar 88.510 Jiwa, sedangkan yang paling sedikit adalah Kecamatan Kasreman dengan jumlah penduduk sebesar 24.545 Jiwa. Penduduk Kabupaten Ngawi dapat digolongkan ke dalam 3 (tiga) kelompok usia yaitu : 1. Kelompok usia 0 – 14 tahun berjumlah 207.465 Jiwa. 2. Kelompok usia 15 – 64 tahun berjumlah 617.582 Jiwa, dan 3. Kelompok usia 65 tahun keatas berjumlah 86.863 Jiwa. Dari data di atas maka sebagian besar penduduk adalah kelompok usia produktif (usia 15-64 tahun) yang mencapai 67,7 %, disusul kemudian kelompok anak-anak (usia 0 -14 Tahun) mencapai 22,8 % dan Kelompok lanjut usia (usia 65 Tahun ke atas) mencapai 9,5 %. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi pemerintah daerah, karena di satu sisi dapat menjadi potensi bahwa banyak penduduk pada kelompok usia produktif, di sisi lain hal ini dapat menjadi beban karena memerlukan penyediaan lapangan kerja bagi mereka yang masuk kelompok usia produktif.
Budidaya tanaman buah melon
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS PEKERJAANNYA No.
JENIS PEKERJAAN
UMLAH (Jiwa)
1.
Belum Bekerja
3.390
2.
Pelajar/Mahasiswa
1.626
3.
PNS dan Guru
14.053
4.
TNI/Polri
2.243
5.
Karyawan Swasta
21.512
6.
Petani
170.191
7.
Buruh Tani
300.076
8.
Lainnya
378.910
Sumber : Dinas Kependudukan Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
05
B. PELUANG: TEBU - Lokasi: Kecamatan Pitu, Ds. Pitu - Kapasitas Produksi rata-rata pertahun : 6567.01 ton - Luas Area: 4596.91 Ha
C. PELUANG: KAKAO - Lokasi: Kec.Jogorogo Ds.Dawung,Ds.Macanan, Ds.Ngrayudan Kec.Ngrambe, Ds.Ngrendeng - Kapasitas Produksi rata-rata pertahun : 104.96 ton - Luas Area: 670 Ha
D. PELUANG: KOPI - Lokasi: Kec.Ngrambe, Ds. Hargomulyo - Kapasitas Produksi rata-rata pertahun : 66.415 ton - Luas Area: 259 Ha
E. PELUANG: CENGKEH B. PELUANG: PADI Lokasi: Semua Kecamatan Luas Lahan Tanam: 120.831 ha. Jumlah Produksi rata-rata pertahun : 717.979 ton
C. PELUANG: JAGUNG - Lokasi : Kecamatan Sine, Ngrambe, Jogorogo, Kendal, Gerih, Bringin, Kasreman, Ngawi, Paron, Kedunggalar, Pitu, Widodaren, Mantingan dan Karanganyar - Luas Lahan Tanam: 18.641 ha - Jumlah Produksi rata-rata pertahun: 108.942 ton
D. PELUANG: KEDELAI Lokasi: Kecamatan Kendal, Bringin, Padas, Kasreman, Ngawi, Paron, Kedunggalar, Pitu, Widodaren, Mantingan dan karanganyar - Luas Lahan Tanam: 16.459 ha - Jumlah Produksi rata-rata pertahun: 25.623 ton Keterangan : *) = data asli luas tanam/panen : pohon (populasi), asumsi 1 ha = 100 pohon Sumber : Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kab. Ngawi Th. 2012
B. PERKEBUNAN Produksi Perkebunan yang utama adalah sebagai berikut :
A. PELUANG: TEMBAKAU - Lokasi: Kec. Karangjati - Kapasitas Produksi rata-rata pertahun : 2827 ton - Luas Area: 1959.5 Ha
06
- Lokasi: Kec. Sine Ds. Pocol dan Kec.Kendal Ds.Karanggupito - Kapasitas Produksi rata-rata pertahun : 99.95 ton - Luas Area: 270 Ha Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Ngawi Th. 2012
B. KEHUTANAN No.
Komoditi
Populasi
Produksi (m3)
1.
Jati
7.159
293.326,6
2.
Manglit
86,5
3.
Suren
5,88
4.
Sengon
432,5
Sobsi/ Pohon afrika
11,1
Gempol
16,6
Jabon
212,5
Mahoni
558,96
Johar
4,5761
Sono Keling
3,02
Sono Brit
117,43
Rimba Campur
9,6437
Sentra Produksi
Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kab. Ngawi Th. 2012 Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
F. PERTAMBANGAN Potensi Pertambangan yang cukup besar khususnya galian C, antara lain : No.
E. PETERNAKAN No. Komoditi 1.
Populasi
Luas (ha)
Satuan
Jumlah Produksi 2007
2008
2009
1.
Batu Andesit
9.501
341 rit/hari
341 rit/hari
368 rit/hari
2.
Tanah Urug
6.755
-
-
295 rit/hari
Produksi (Ton/Ekor) Sentra Produksi
Sumber : Dinas PU Pengairan dan Pertambangan Kab. Ngawi Th. 2010
2.707
G. PERINDUSTRIAN
Peternakan a. Sapi Potong
110.850
b. Sapi Perah
87
c. Kambing 78.258
d. Kerbau
1.776
e. Domba
32.410
f. Babi g. Ayam Ras Petelur
921
72.436
h. Ayam Buras
695.681
i. Ayam Ras Pedaging
221.150
j. Itik
33.885
k.Entok
14.957
l.Burung Puyuh
2.
Hasil Tambang
19.150
Kec. Kedunggalar, Karanganyar, Ngawi
A. INDUSTRI KERAJINAN
73.080
Kec.Kendal, Jogorogo, Ngrambe,
1.565
Kec.Kendal dan Kedunggalar
1. 2.
26
Kec.Widodaren dan Karanganyar
3.
850
Kec. Pitu dan widodaren
31
Kec. Pitu dan widodaren
544
Kec. Kendal
756
Kec. Kasreman, Mantingan dan Geneng
211
13
Kec.Gerih dan Kendal Kec. Mantingan dan Kedunggalar
No.
Jumlah Pengusaha/ UMKM
Produksi PerThn Biji/ Buah/Lembar
Genteng
11
990.000
Ds. Pocol Kec.Sine
Genteng
80
1.800.000
Ds. Banderan Kec. Geneng
25
2.250.000
Ds. Kedungharjo Kec.Mantingan
Jenis Komoditi
Genteng
Lokasi
4.
Anyaman Bambu
80
31.680
Ds.Sumberejo Kec.Sine
5.
Anyaman Tas Plastik
72
259.200
Ds. Sembung Kec.Karangjati
6.
Anyaman Tas Plastik
75
225.000
Ds. Brangol Kec.Karangjati
7.
Anyaman Tas Plastik
15
90.000
Ds.Jatipuro Kec.Karangjati
8.
Anyaman Tas Plastik
26
78.000
Ds.Kedungprahu Kec. Padas
9.
Anyaman Tas Plastik
130
390.000
Ds.Sukowiyono Kec.Padas
104
312.000
Ds. Sumberbening Kec. Bringin
10.
Anyaman Tas Plastik
11.
Anyaman Tas Plastik
130
84.150
Ds. Pohkonyal Kec. Pangkur
12.
Anyaman Tas Plastik
41
43.560
Ds. Paras Kec. Pangkur
6
Kec. mantingan
13.
Anyaman Bambu
37
69.525
Ds. Pangkur Kec. Pangkur
-
Kec.Kendal dan ngrambe
14.
Anyaman Kranjang
102
106.080
Ds. Brubuh Kec. Jogorogo
Kec. Sine dan Ngrambe
15.
Anyaman Kukusan
129
87.360
Ds. Jaten Kec. Jogorogo
35
92.400
Ds. Tanjung Sari Kec. Jogorogo
-
m.Kelinci
4.640
Komoditi
Jumlah Empang (m2)
Produksi Sentra Produksi (Ton/Ekor)
a.Patin
2.635
9,554
b.Nila
12.458
55,937
c.Mas
23.620
122,123
d.Gurame
237.358
1.090,241
e.Lele
24.932
156,163
Perikanan
Kec. Bringin, Ngawi, Geneng dan paron
Sumber : Dinas Perikanan dan Peternakan Kab. Ngawi Th. 2012
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
16.
Anyaman Tampah
17.
Parut Kelapa
116
240.000
Ds. Ngale Kec. Paron
18.
Sapu Sabut
50
120.000
Ds. Semen Kec. Paron
19.
Batu Bata
51
4.590.000
Ds.Gelung Kec. Paron
20.
Anyaman Bambu
25
44.496
Ds.Dero Kec. Padas
21
Anyaman Bambu ( Tampah )
9
39.420
Ds.Gendol Kec. Sine
22.
Anyaman Tas Plastik
5
39.600
Ds.Gandri Kec. Pangkur
14
4.620
Ds. Sumber Sari Kec. sine
23.
Anyaman (Kepang)
Bambu
07
24.
No. 25. 26
27
Anyaman (Keranjang)
Bambu
40
20.800
Ds. Karangrejo Kec. Kendal
Jenis Komoditi
Jumlah Pengusaha/ UMKM
Produksi PerThn Biji/ Buah/Lembar
Lokasi
Batu Bata
8
765.000
Ds.Legowetan Kec.Bringin
15
3.600
Ds.Bangunrejo Kidul Kec.Kedunggalar
5
3.900
684
1.319
Bonggol Jati Bonggol Jati
JUMLAH
Jl. Raya Ngawi-Solo Ds. Jenggrik Kec. Kedunggalar
Sumber : Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kab. Ngawi Th. 2012
B.INDUSTRI KECIL TEMPE & KRIPIK TEMPE Jumlah Pengusaha/ UMKM
Produksi PerThn (Kg)
Lokasi sentra Produksi
No.
Jenis Komoditi
1.
Tempe
31
232.500
Ds. Tulakan Kec.Sine
2.
Tempe
25
150.000
Ds.Gendingan Kec. Widodaren
3.
Tempe
9
54.000
Ds. Pucangan Kec. Ngrambe
4.
Tempe
20
264.000
Ds. Purwosari kec. Kwadungan
5.
Tempe
7
115.500
Ds. Sumberbening Kec. Bringin
6.
Tape
14
346.500
Ds.Ngrendeng Kec. Ngrambe
7.
Krupuk
12
16.200
Ds.dumplengan Kec. Pitu
8.
Emping Mlinjo
48
7.107
Ds.Kletekan Kec. Jogorogo
9.
Emping Mlinjo
22
9.900
9.
Kripik Tempe
396
4.000.000
10.
Krupuk Guti
10
30.000
11
JUMLAH
594
5.225.707
Ds.Kr.Tengah Prandon Kec. Ngawi Ds.Sidomulyo Kec. Ngawi
Sumber : Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kab. Ngawi
t
Ibassaat berkunjung di indutri keripik tempe Ngawi
Th. 2012
C.INDUSTRI ROKOK Sebagai wilayah agraris, roda perekonomian Kabupaten Ngawi secara umum masih didominasi oleh sektor pertanian, dengan sumbangan sektor ini terhadap PDRB berkisar 40%. Hal ini tidaklah mengherankan karena sekitar 40% atau sekitar 506,6 km2 berupa lahan sawah. Sedangkan luas lahan perkebunan ± 135,1 km2 atau sekitar 11%. Dari luasan perkebunan tersebut diatas terdapat 1.321 Ha perkebunan tembakau dan 749 ha perkebunan cengkeh. Perkebunan tembakau tersebut tersebar di kecamatan-kecamatan dengan topografi dataran rendah sedangkan perkebunan cengkeh tersebar pada kecamatan-kecamatan dengan topografi dataran tinggi. Tembakau dan cengkeh adalah bahan baku utama pembuatan rokok. Industri rokok kretek di Kabupaten Ngawi mulai
08
banyak bermunculan pada tahun 2000an. Industri rokok ini tersebar di 8 Kecamatan dengan sekitar 33 perusahaan yang masih beroperasi, diantaranya 2 (dua) berbentuk MPS (Mitra Produksi Sigaret). Seluruh perusahaan rokok ini masih memproduksi Sigaret Kretek Tangan (SKT). Karena masih 100% menggunakan tenaga manual maka keberadaan industri rokok sebagai salah satu penggerak roda perekonomian dan penyumbang Pendapatan Asli Daerah bagi Kabupaten Ngawi peranannya tidak bisa diabaikan begitu saja. Berikut ini data industri rokok yang ada di Kabupaten Ngawi : Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
Komponen No.
Kecamatan Jml. Unit Usaha
Jml. Tenaga Kerja (Orang)
Nilai Investasi (Rp.)
Nilai Produks i(Rp.)
1.
Ngawi
1
23
50.000.000
280.000.000
2.
Padas
6
68
288.000.000
1.016.850.000
3.
Bringin
6
51
530.000.000
1.524.960.000
4.
Karangjati
14
2.062
2.470.000.000
232.962.178.000
5.
Geneng
2
1.661
1.040.000.000
205.965.600.000
6.
Kwadungan
1
24
150.000.000
312.000.000
7.
Gerih
1
7
50.000.000
259.200.000
8.
Kendal
2
26
90.000.000
375.000.000
JUMLAH
33
3.938
4.568.000.000
442.696.588.000
Sumber : Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kab. Ngawi Th. 2010
D. INDUSTRI BATIK TULIS Industri batik tulis yang ada di Kabupaten Ngawi memang belum lama dan masih dalam taraf berkembang. Saat ini industri batik tulis Ngawi tersentra di dua Desa, yaitu Desa Banyubiru Kecamatan Widodaren dan sebagian kecil lagi di Desa Munggut Kecamatan Padas.
No.
Jenis Komoditi
1.
Batik Tulis
2.
Batik Tulis JUMLAH
Jum. Pengusaha /UMKM 85 30 115
Produksi PerThn .(Buah/Lembar)
Sentra Produksi/Lokasi
3.300
Ds.BanyuBiru Kec.Widodaren
1.560
Ds. Munggut Kec. Padas
4.860
Sumber : Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kab. Ngawi Th. 2012 t
Kerajinan membatik
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
09
MINYAK ATSIRI (NILAM) Secara topografis Kabupaten Ngawi, terutama wilayah Kecamatan Jogorogo, Kendal, Ngrambe dan Sine, adalah daerah dataran tinggi yang potensial untuk pengembangan tanaman nilam. Luas areal budidaya tanaman nilam di Kabupaten Ngawi saat ini adalah : No.
Kecamatan
Luas Area(Ha)
1.
Jogorogo
10
2.
Sine
10
JUMLAH
20
Sumber : Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kab. Ngawi Th. 2010
Adapun jumlah dan kapasitas alat penyulingan yang ada saat ini adalah : Jumlah
Kapasitas (Kw)
Desa Ngrayudan Kec. Jogorogo
1
1
Desa Hargosari Kec. Sine
1
3
JUMLAH
2
4
No.
Lokasi
1. 2.
Sumber : Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Kab. Ngawi Th. 2010 t
Bumi perkemahan Ngrayudan
t
Benteng Pendem Peninggalan Belanda
t
10
Monumen Gubernur Soerjo
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
H. PARIWISATA Potensi obyek wisata yang menarik dan bervariasi meliputi : No. 1.
Obyek Wisata
Kelebihan dan Daya Tarik
Wisata Alam a. Air Terjun Srambang
Air terjun Srambang mempunyai ketinggian 40 m, kondisinya masih alami dan tersedia juga bumi perkemahan dengan suasana alam yang indah
b.Air Terjun Pengantin
Air terjun Pengantin mempunyai kondisi yang masih alami dengan udara pegunungan yang masih segar karea terletak di lereng gunung Lawu
c. Perkebunan Teh dan Bumi Perkemahan Jamus
Obyek wisata ini dikelola oleh PT. Candi Loka yang memproduksi the dengan nuansa hijau, sejuk dan damai. Fasilitas yang lain adalah taman peristirahatan dan kolam renang bagi anak-anak. Ditempat ini juga disediakan bumi perkemahan.
d. Taman Rekreasi dan Pemandian tawun
Pemandian Tawun merupakan fasilitas hiburan dan rekreasi yang memiliki sarana olahraga (kolam renang) dan arena bermain serta adanya habitat kura-kura. Selain itu terdapat sumber mata air (sendang).
e. Wana Wisata Monumen Suryo
Monumen Suryo cukup menarik dengan pemandangan hutan Jati. Monumen ini dibangun untuk mengenang gugurnya Gubernur Jawa Timur I yang menjadi korban PKI tahun 1948.
f. Bumi Perkemahan Selondo
Kawasan ini merupakan tempat tujuan utama para pelajar dan mahasiswa dari Ngawi maupun luar Ngawi. Udara pegunungan yang sejuk serta bumi perkemahan yang luas.
No.
Obyek Wisata
Kelebihan dan Daya Tarik
2.
Wisata Budaya
No.
a. Museum Trinil
Museum ini menyinpan fodil manusia kera berjalan tegak atau yang dikenal dengan Phitecantropus Erectus yang ditemukan Eugene Dubois pada tahun 1882 s/d 1892.
b. Benteng Van Den Bosch
Benteng ini dibangun pada tahun 1839 s/d 1845 M dengan nama Fort Van Den Bosch
c. Kediaman KRT. Radjiman Wedyodiningrat
Tokoh pendiri BPUPKI menghabiskan masa tuanya disebuah rumah yang sampai sekarang masih terawat dan didalamnya terdapat perabot dan alat-alat rumah tangga serta benda pusaka lainnya.
d. Makam Patih Pringgokusumo
Adalah Patih pertama Ngawi, makam ini banyak dikunjungi pejabat-pejabat Ngawi khususnya menjelang Hari Jadi Ngawi.
e. Makam PH. Kertonegoro
Beliau adalah Bupati Gendingan sebelum adanya pembagian wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.
f. Arca Banteng
Merupakan benda purbakala bekas peninggalan kerajaan Majapahit.
g. Candi Pendem
Merupakan peninggalan jaman agama Hindu
h. Pesanggrahan Srigati
Pesanggrahan ini diyakini penduduk setempat adalah pusat keraton makhluk halus, dilokasi ini terdapat petilasan raja.
i. Petilasan Kraton Wirotho
Konon, Wirotho merupakan kerajaan purwa di tanah Jawa dan ditempat ini didirikan sebuah bangunan sebagai tanda kraton ini.
j. Pertapaan Jaka Tarub.
Konon, pengembaraan Joko Tarub putra Raja Mataram meninggalkan misteri di Widodaren dan disini terdapat sendang.
Obyek Wisata
Kelebihan dan Daya Tarik
k. Gunung Liliran 3.
Obyek wisata Spiritual mempunyai daya tarik panorama alam, selain fenomena sosial yang menjadi agenda rutin pada tanggal 1 Muharram banyak dikunjungi orang-orang yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu.
Wisata Belanja Sentra Kerajinan
Kain Bordir Anyaman Bambu Siter Sangkar Burung Tenun Tikar Mendong Genteng Batik Tulis Bubut Kayu Meubel Ukir Kayu Jati gembol Limbah Kayu Jati
Sumber : Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Ngawi Th.2010
Potensi dan Produk Unggulan Jawa Timur
11