KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Kondisi Geografi dan Topografi Kawasan Sendang Biru secara administratif merupakan sebuah pedukuhan yang menjadi bagian dari Desa Tambakrejo Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Desa Tambakrejo sendiri terdiri dari dua pedukuhan, yaitu Dukuh Tambakrejo dan Dukuh Sendang Biru. Dukuh Sendang Biru merupakan daerah pesisir pantai dengan wilayah pantainya yang berhadapan dengan Pulau Sempu. Sumbermanjing Wetan merupakan salah satu kecamatan di kawasan Malang Timur Selatan yang memiliki pantai terpanjang bila dibanding dengan Kecamatan lain, Panjang garis pantai Kabupaten Malang secara keseluruhan adalah 85.92 km, dengan luas perairan laut 4 mil sekitar 565.45 km2 atau luas perairan 12 mil sekitar 1696.35 km2 . Panjang garis pantai Sumbermanjing Wetan sekitar 27.02 km, dengan luas perairan laut 4 mil sekitar 178.76 km2 dan luas perairan 12 mil sekitar 536.29 km2 (Dinas Kelautan dan Perikanan 2001). Berdasarkan letak geografisnya, Sendang Biru berada pada koordinat 80 26’-80 30’ Lintang Selatan dan 1120 38’-1120 43’ Bujur Timur. Kondisi topografi Sendang Biru berupa daerah dengan bukit-bukit kecil dalam jumlah yang cukup banyak yang semula merupakan daerah dengan tutupan hutan alami. Pantai yang dimiliki Sendang Biru merupakan pantai berpasir dengan beberapa bagian kecil merupakan pantai berkarang. Kawasan Sendang Biru tidak memiliki sungai permanen, namun topografi yang berupa perbukitan menjadi sumbangan besar bagi run off yang masuk kedalam perairan laut maupun permukaan. Sumber air berasal dari sumber air tanah dangkal dan sumber air tanah dalam. Air tanah dalam berpotensi menjadi sumber air bersih untuk minum dan memasak (Kautsar 2006). Sedangkan Pulau Sempu secara geografis terletak di antara 1120 40’ 45’’1120 45’ 45’’ Bujur Timur dan 80 24’ 54’’-80 27’ 24’’ Lintang Selatan, dan secara administrasi pemerintahan, kawasan Pulau Sempu termasuk ke dalam wilayah Pedukuhan Sendang Biru, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang Jawa Timur. Dataran Pulau Sempu membentang dari arah Timur ke Barat sepanjang + 3.9 km dan dari Utara ke Selatan sepanjang + 3.6 km. Topografi Pulau Sempu terdiri dari daratan yang berbukit-bukit dengan medan
44
berlereng sedang hingga curam pada ketinggian 50-100 m dari permukaan laut. Sebagian pantainya berdinding terjal, berupa gua-gua dari batuan karang yang terbentuk akibat benturan gelombang keras dari Samudera Hindia. Jenis tanah terdiri dari latosol, andosol, dan relatif sedikit aluvial. Tanah latosol memiliki ciri berwarna merah karena tingginya ikatan Fe dan Al, subur tetapi mudah mengalami erosi karena rendahnya keeratan antar partikel, sedangkan tanah andosol memiliki ciri subur, mudah erosi, sesuai untuk tanaman tahunan. Pada pantai Sendang Biru terdapat jenis tanah mediteran merah kuning dengan bahan induk pembentuk batu kapur dan fisiograft karts (Rizqi 2006). Secara umum tingkat kesuburan tanah di Desa Tambak Rejo pada keadaan tingkat kesuburan sedang (Tabel 7). Tabel 7 Tingkat kesuburan tanah di Desa Tambak Rejo Tingkat kesuburan
Luas (ha)
Sangat subur Subur Sedang Tidak subur/kritis
29 42 298.215 Jumlah 369.215 Sumber: Data monografi Desa Tambak Rejo 2003 Kondisi Oseanografi Arus di pantai selatan Jawa dikenal dengan nama arus Khatulistiwa Selatan, yang sepanjang tahun bergerak menuju ke arah Barat, akan tetapi pada musim barat, terdapat arus yang menuju ke Timur dengan pola rambatan berupa jalur sempit yang menyusur pantai, arus berlawanan dengan arus khatulistiwa dan dikenal dengan nama arus pantai Jawa. Pola pergerakan air pada musim barat bergerak dari arah Barat Daya melalui Selat Sempu setelah memecah gelombang di bagian Barat Daya Selat Sempu. Pergerakan pada musim timur ini merupakan abrasi di daerah pantai timur Sendang Biru, sekaligus memindahkan sedimen kearah alur Selat Sempu disebelah TPI dan sebagian tertinggal di alur Selat Sempu (Cahyono 2005). Data parameter oseanografi perairan laut Kabupaten Malang diambil dari data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang (2002) (Tabel 8). Suhu permukaan hampir seragam sepanjang tahun yaitu berkisar antara 26-270 C. Ratarata produktivitas primer pada periode bulan Juni sampai dengan November lebih
45
tinggi dibandingkan periode bulan Desember sampai dengan Mei. Sedangkan variasi kecerahan pada periode bulan Desember-Mei lebih besar dibandingkan periode bulan Juni-November. Tabel 8 Data oseanografi di perairan laut Kabupaten Malang No 1
Parameter SST (0 C)
Laut Malang 26.0-27.0 27.0 Max 1870 2 DEPTH Rata-Rata 106 Trench (DST) DST 3 Arus (cm detik -1 ) Februari 18-38 Agustus 18-38 4 Tinggi gelombang (m) 2-7 Up-Welling *** 5 Topography at Sea Level (cm) Februari 30 Agustus 25 6 Produktivitas Primer (PP) Desember-Mei 0.5 Juni-November 1.0 -3 7 Klorofil (mg m ) Desember-Mei 0.1-0.3 Juni-November 0.1-0.2 8 Kecerahan (m) Desember-Mei 10-30 Juni-November 20-30 9 O2 Permukaan (ml.l-1 ) Desember-Mei 4 Juni-November 4.5 10 Kedalaman 100 m Desember-Mei 3.5 Juni-November 3 11 Kedalaman 400 m Desember-Mei 2 Juni-November 2 Sumber: Data Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Malang (2002) Keterangan: • *** • SST • DST
Waktu Desember-Mei Juni-November
: Daerah yang mempunyai up-welling besar : Sea Surface Temperature : Double Sunda Trench Kondisi Sosial, Ekonomi, dan Budaya Masyarakat
Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan memiliki jumlah penduduk sebanyak 4156 jiwa (1074 KK) dengan proporsi usia produktif sebesar 47.79% dari total penduduk. Sebagai salah satu desa di pesisir Kecamatan Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang, kegiatan usaha masyarakat yang utama adalah penangkapan ikan, sebanyak 65% dari penduduk bermata pencaharian nelayan, sedangkan yang lain bergerak di bidang pertanian lahan
46
basah dan lahan kering, peternakan, industri pengolahan ikan, dan perdaganga n atau jasa (DKP 2001). Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan masyarakat Sendang Biru (Tabel 9) umumnya berpendidikan SLTP sebanyak 970 jiwa (45%), SD sebanyak 737 jiwa (33%), SMU sebanyak 240 jiwa (11%), dan tidak tamat SD sebanyak 219 jiwa (9%). Tingkat pendidikan penduduk yang umumnya bekerja sebagai nelayan adalah tamat sekolah dasar. Tabel 9 Jumlah penduduk Sendang Biru berdasarkan tingkat pendidikan Jumlah kepala keluarga
Jumlah jiwa
Tingkat pendidikan SMU SLTP SD Tidak Tidak tamat SD sekolah 49 138 13 97 21 7 0 50 166 38 122 6 0 0 32 109 13 13 81 7 8 27 102 18 42 30 4 8 39 132 8 82 31 11 0 32 109 4 63 21 17 4 41 137 14 93 20 10 0 57 164 13 125 20 6 0 36 126 21 90 15 0 0 53 197 36 68 77 16 0 57 174 11 11 26 122 4 38 117 5 5 102 4 1 67 195 15 15 150 15 7 51 182 2 15 137 0 28 43 158 29 129 0 0 0 672 2206 240 970 737 219 60 Sumber : Monografi Dusun Sendang Biru 2002 dalam Irawati (2004) Produk Domestik Desa Bruto (PDDB) tahun 2003 sebesar Rp. 62.489.000, meningkat sebesar 50.65% dari tahun 1999, yaitu sebesar Rp. 41.480.000. Sumber pendapatan asli desa berasal dari: tanah kas desa, pasar desa, pungutan desa, swadaya masyarakat, hasil gotong royong, dan lain- lain (BPS Kab.Malang 2003). Untuk mendukung berbagai kegiatan perekonomian yang ada, pemerintah bekerjasama dengan masyarakat telah membuat sarana dan prasarana (Tabel 10) produksi dan perekonomian guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang sudah ada.
47
Tabel 10 Sarana dan prasarana produksi dan perekonomian yang terdapat di Desa Tambakrejo No JENIS JUMLAH (ada/unit) 1 Pertanian: a. irigasi 1 /2 teknis ada b. gorong- gorong ada c. gilingan padi 3 d. hand sprayer 1 e. garu/bajak 134 f. penggilingan tepung tapioka 2 2 Peternakan: padang penggembalaan 2 3 Perikanan a. perahu motor 126 b. perahu tid ak bermotor 143 c. tambak 2 d. PPI dan TPI 1 4 KUD 1 5 Pasar 1 6 Angkutan Barang 15 7 Angkutan Penumpang 30 8 Ojek 200 9 Kios/Warung 109 10 Wartel 8 Sumber: Profil Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan 2002 Mayoritas penduduk beragama Kristen yaitu sebesar 90.27% dari jumlah penduduk Desa Tambakrejo dan yang memeluk agama Islam di Desa ini adalah sebesar 9.73%. Penduduk yang beragama Islam berasal dari Madura dan pendatang lainnya, sedangkan penduduk yang beragama Kristen adalah penduduk asli setempat. Tempat peribadatan yang ada di Desa Tambakrejo adalah sebagai berikut: masjid 1 buah, surau 5 buah, dan gereja 10 buah (BPS Kab. Malang 2003). Dalam
perkembangan
selanjutnya,
masyarakat
pendatang
banyak
bermukim di dukuh Sendang Biru, sementara penduduk asli tergeser ke Dukuh Tambakrejo, namun demikian walaupun berbeda-beda suku dan agama, secara umum kehidupan masyarakat di Desa Tambakrejo relatif rukun, kecuali antara pendatang Madura dan Bugis yang pernah beberapa kali mengalami konflik menge nai penguasaan ekonomi.
48
Masyarakat Dukuh Sendang Biru, Desa Tambakrejo melaksanakan upacara “Petik Laut” setiap tanggal 27 September dengan dana + sebesar tiga puluh tiga juta rupiah (80% merupakan swadaya masyarakat). Acara ini menjadi agenda budaya pariwisata di Pantai Sendang Biru. Selain itu di awal tahun diadakan festival hiburan musik, wayang, dan ludruk. Norma- norma yang terdapat di Sendang Biru mengenai masalah kriminal dan asusila, para pelaku mendapat sangsi membayar bahan-bahan bangunan untuk desa, dan kegiatan berjudi diperbolehkan asal tidak mengganggu ketenangan masyarakat sekitar. Masyarakat Dukuh Tambakrejo masih mempercayai hal- hal yang bersifat magic dalam melangsungkan kehidupan dan keselamatan pribadi, biasanya berupa upacara khusus (larung sesaji ke laut di bulan Suro).