GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
ISSN 2088 - 6594
ANALISIS MANFAAT INFORMASI AKUNTANSI PADA UKM DI WILAYAH KABUPATEN SUKOHARJO Drs. JUMINGAN, SE.,MM.,M.Si ROSITA, SE., MM.,Ak. ABSTRACT Lack of ability in using accounting information, is one that causes less useful indicator for SMEs to develop their businesses. The purpose of this study was to determine how useful accounting information for small and medium businesses (SMEs) in Sukoharjo This study is expected to provide empirical evidence about the benefits of accounting information on SMEs in Sukoharjo. The population in this study is the SME Regional Sukoharjo while the sample in this study was 50 respondents are SMEs accounting information systems training. The sampling method study using interviews with responden. data analysis technic by comparing existing theories with interviews, if the results of interviews with a number of theories are not the same then the results of this study means that information is not useful accounting for Sukoharjo SMEs in the region. The results showed that the education / training, accounting information can be useful and can be applied in SMEs Sukoharjo Keywords: Systems, Information, Accounting and usefulness.
A. PENDAHULUAN Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan unit usaha yang dikelola oleh kelompok masyarakat maupun keluarga. UKM mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, sebab selain memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional juga dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar. Tujuan utama sebuah usaha adalah untuk mendapatkan keuntungan yang optimal, begitu juga para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM), memiliki tujuan tertentu selain mendapatkan keuntungan dari usahanya tersebut yaitu dapat mengurangi kepekaan dan tingkat pengangguran khususnya di daerah kabupaten sukoharjo, umumnya pengangguran yang ada di negara indonesia..
36
Usaha Kecil Menengah (UKM) merupakan bagian penting dalam kehidupan perekonomian suatu negara dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti di indonesia sebagai negara berkembang yang jumlah penduduknya padat sekali. Usaha Kecil Menengah (UKM) menyediakan kesempatan kerja dan pendapatan yang cukup besar bagi masyarakat sehingga dapat mengurangi salah satu permasalahan yang dihadapi Indonesia yaitu pengangguran. Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki peran yang strategis dalam mengembangkan segala usahanya akan tetapi UKM memiliki permasalahan yang cukup kompleks untuk menuju keberhasilannya (Najib, 2006) Dodge dan John, Xeeli dan Allan, (1999) dan Barbara, et al (2000),
Analisis Manfaat Informasi Akuntansi Pada UKM di Wilayah Kab. Sukoharjo
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012 mengatakan bahwa permasalahan bidang pemasaran, keuangan, dan manajemen sangat berpengaruh terhadap pengembangan UKM. Tambunan (2000), menyatakan bahwa masalah lemahnya manajemen, pemasaran, kekurangan pembiayaan, kekurangan keterampilan, kekurangan bahan baku, serta kelemahan dalam penyerapan tekonologi merupakan faktor penghambat pengembangan UKM. Penelitian yang dilakukan oleh Mall dan Bala (1988), Theng dan Jasmine (1996), menunjukkan bahwa penyebab kegagalan UKM berasal dari faktor-faktor luar perusahaan yang tidak dapat dikendalikan oleh manajemen, dan juga faktor dari dalam perusahaan itu sendiri antara lain personalitiy short coming, financial dan operational short coming (Theng dan Jasmine, 1996). Informasi akuntansi mempunyai pengaruh yang sangat penting bagi pencapaian keberhasilam usaha, termasuk bagi usaha kecil. Informasi akuntansi yang berupa laporan keuangan dapat menjadi modal dasar bagi UKM untuk pengambilan keputusan-keputusan dalam pengelolahan usaha kecil, antara lain keputusan pengembangan pasar, pengembangan harga, dan dalam hubungannya dengan pajak dan kreditur (bank). Kenyataannya, banyak pengusaha kecil di kabupaten sukoharjo tidak menyelenggarakan dan menggunakan informasi akuntansi dalam pengelolahan usahanya. Salah seorang manajer mebel usaha kecil dan koperasi Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), (Idrus, 2000) dalam (Pinasti, 2007), menyatakan bahwa para pengusaha kecil tidak memiliki pengetahuan akuntansi, dan banyak diantara mereka yang belum memahami pentingnya pencatatan dan pembukuan
ISSN 2088 - 6594 bagi kelangsungan usaha. Pengusaha kecil memandang bahwa proses akuntansi tidak terlalu penting untuk diterapkan. Menyadari situasi dan kondisi tersebut diatas, maka diperlukan sebuah inovasi teknologi informasi baru agar para pengusaha kecil dan menengah yang sebagian dari mereka belum mengerti pencatatan akuntansi, menjadi mengerti dan mudah menerapkannya. Sehingga hal ini sangat perlu diperhatikan oleh pemerintah untuk lebih lagi melakukan pelatihan terhadap pengelola UKM tentang bagaimana cara malakukan pencatatan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi. Jadi, campur tangan dari pihak eksternal UKM juga sangat diperlukan untuk kelangsungan usaha. Revolusi dalam teknologi informasi dan komunikasi telah mendorong kemajuan dalam teknologi, produk dan proses, serta terbentuknya masyarakat informasi. Dalam dunia usaha dituntut untuk tampil adaptif terhadap perubahan yang terjadi dengan perbaikan strategi dan operasi perusahaan agar dapat bertahan dalam kompetisi dunia usaha yang semakin ketat. Begitu juga halnya dengan aspek pemasaran untuk produk dan proses dari UKM tersebut dibutuhkan sebuah inovasiinovasi yang dapat meningkatkan pendapatan bagi UKM tersebut dan agar tidak “jalan ditempat” atau bahkan terlampau jauh tertinggal dari pesaing. Faktor accountability mutlak diperlukan jika usaha tersebut menginginkan lebih maju karena untuk pengajuan kredit kepada bank atau lembaga perkreditan lain yang memerlukan laporan keuangan yang dapat dipertanggung jawabkan (accountability). Hal ini sangat perlu diperhatikan oleh pemilik UKM untuk bisa lebih lagi belajar dan memahami betapa pentingnya
Analisis Manfaat Informasi Akuntansi Pada UKM di Wilayah Kab. Sukoharjo
37
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012 informasi akuntansi bagi perkembangan usahanya, tidak hanya di masa sekarang, tapi juga di masa yang akan datang. B. PERMASALAHAN Pokok masalah dalam penelitian ini adalah sebagai “Bagaimana persepsi pengusaha UKM di kabupaten sukoharjo terhadap akuntansi dan manfaat informasi akuntansi”?
C. TUJUAN Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah untuk mengetahui bagaimana manfaat informasi akuntansi bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di kabupaten sukoharjo E. LANDASAN TERORITIS Sistem informasi Akuntansi a. Sistem Pengertian sistem dan prosedur menurut Yogianto (1995:1) yang mengutip dari Jerry Fritz Gerald dan Warren D. Stalling (1990), definisi dalam pendekatan sistem ini lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut “ Suatu sistem adalah suatu jaringan yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. b. Informasi McLeod (1996) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses atau data yang memiliki arti, yang juga merupakan salah satu tipe sumber daya yang tersedia bagi manajer. Selain itu McLeod (1996) juga mengungkapkan informasi sebagai data yang telah diolah dan
38
ISSN 2088 - 6594 dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan. c. Sistem Informasi Secara teknis, sistem informasi merupakan sistem yang menggunakan teknologi informasi untuk mengungkap, mentransmisikan, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan informasi yang digunakan dalam satu proses atau bisnis. Sistem informasi terfokus pada pengelolaan dan pengendalian transformasi dari tansaksi data primer sampai dengan pengguanan informasi untuk memenuhi kebutuhan pembuatan keputusan bagi manajemen (Robinson, 1986). Sistem informasi memiliki komponen utama yang membentuk struktur bangunan sistem informasi. d. Akuntansi Akuntansi dan penerapan akuntansi di dalam usaha informasi, diperoleh dari pengetahuan dan pengalaman yang responden pelajari dan terima dari berbagai sumber dan kehidupan nyata dalam bidang keuangan. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Wahyudi (2009), dimana responden menyimpulkan bahwa pendidikan manager atau pemilik usaha kecil dan menengah berpengaruh terhadap penerapan akuntansi pada usaha kecil dan menengah. Persamaan inilah yang menunjukkan kebenaran atas hasil penelitian terdahulu. e.Sistem InFormasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu rerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data
Analisis Manfaat Informasi Akuntansi Pada UKM di Wilayah Kab. Sukoharjo
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012 ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan (Wilkinson, 1991). Boddnar dan Hopwood (1995) menyebutkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya yang diatur mengubah data menjadi informasi, yang mana informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan. Istilah sistem informasi selalu berhubungan dengan siklus yang berkaitan dengan siklus-siklus pemrosesan transaksi perusahaan. Mulyadi (2001) menyebutkan bahwa tugas awal dari sistem informasi akuntansi adalah mengenali transaksitransaksi yang akan diproses oleh sistem. Seluruh penukaran keuangan dengan entitas lain harus direfleksikan dalam laporan keungan perusahaan. Sistem akuntansi secara rutin memproses transaksi-transaksi moneter ini seperti intern. Jumingan (2011) system informasi akuntansi adalah sebuah system informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan akuntansi. Pada dasarnya setiap tindakan yang akan dilakukan perusahaan tentunya memiliki tujuan. Dalam hal ini penulis akan lebih fokus pada tujuan perusahaan yang berkesinambungan dengan sistem akuntansi itu sendiri Menurut Mulyadi (2001) system akuntansi secara umum mempunyai tujuan: 1. Untuk menyediakan informasi bagi manajemen perusahaan. 2. Memperbaiki informasi yang telah dihasilkan oleh sistem yang telah diterapkan. 3. Memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern.
ISSN 2088 - 6594 4. Mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaran catatan akuntansi. Sedangkan menurut Bodnar dan Hoopwod (1995) tujuan umum dilakukannya analisis sistem adalah untuk memperbaiki kualiatas informasi, pengendalian intern, meminimalkan biaya yang berkaitan. Tujuan-tujuan ini saling berhubungan namun kadang-kadang menimbulkan kontroversi, misalnya masalah biaya yang dikeluarkan merupakan konflik antara masalah ekonomi dan manfaat. Metode evaluasi yang dapat digunakan untuk menilai untung ruginya adalah subyektif. Amirurullah dan Rindyah Hanafi (2002) efektifitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan secara tepat. Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dan ukuran maupun standar yang berlaku mencerminkan suatu perusahaan tersebut telah memperhatikan efektifitas operasionalnya.
F. METODE PENELITIAN. 1. Rancangan Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena peneliti menganggap permasalahan yang diteliti cukup kompleks dan dinamis sehingga data yang diperoleh dari para nara sumber tersebut dijaring dengan metode yang lebih alamiah yakni interview langsung dengan para nara sumber pada saat diadakan pelatihan akuntansi yang diprakarsai oleh dinas UKM dan Koperasi di Kabupaen Sukoharjo, sehingga didapatkan jawaban yang alamiah. Selain itu, peneliti bermaksud untuk memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola, hipotesis, dan teori yang sesuai dengan data yang
Analisis Manfaat Informasi Akuntansi Pada UKM di Wilayah Kab. Sukoharjo
39
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012 diperoleh di lapangan. Menurut Bog dan Taylor, metode kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang perilaku yang diamati (Moeleong, 2002:2). Menurut Robert K.Yin, Bogdan dan Biklen (Moleong, 2006 : 3) ada beberapa istilah yang digunakan untuk penelitian kualitatif, yaitu penelitian atau inkuiri naturalistik atau ilmiah, etnografi, interaksionis simbolik, perspektif ke dalam, etnometodologi, the Chicago School, fenomenologis, studi kasus, interpretatif, ekologis dan deskriptif. Penelitian ini lebih mengarah pada penelitian kualitatif jenis etnografi. Tujuan etnografi adalah mengalami bersama pengertian bahwa pemeranserta kebudayaan memperhitungkan dan menggambarkan pengertian baru untuk pembaca dan orang luar. Penekanan etnografi adalah studi pada keseluruhan budaya. Semula, gagasan budaya terikat dengan persoalan etnis dan lokasi geografis, tetapi sekarang hal itu telah diperluas dengan memasukkan setiap kelompok dalam suatu organisasi. Dalam hal ini kita dapat meneliti budaya dari bisnis atau kelompok tertentu (Moleong, 2006 : 22-26). 2. Batasan Penelitian. Untuk mencegah agar pembahasan dalam penelitian tidak meluas dan lebih fokus pada permasalahan yang dibahas, maka perlu adanya batasan penelitian dimana meliputi hasil wawancara terhadap pemilik atau pengelola usaha kecil dan menengah, objek yang diteliti adalah usaha kecil dan
40
ISSN 2088 - 6594 menengah di wilayah Kabupaten Sukoharjo, serta penelitian atau pengamatan ini dilakukan pada saat peneliti menjadi nara sumber workshop system informasi akuntansi untuk UKM di Kabupaten Sukoharjo yang di prakarsai oleh Dinas UKM dan Koperasi Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2011. 3. Populasi dan Sempel a. Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek yang karakteristiknya hendak diduga, maka populasi dalam penelitian ini adalah para pengusaha kecil dan menengah di kabupaten sukoharjo (jumingan, 2009 : 106 b. Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki, maka sampel dalam penelitian ini adalah para pengusaha kecil dan menengah yang menjadi peserta pelatihan sistem informasi akuntansi sebanyak 50 peserta (Jumingan, 2009: 107)
4. Tehnik pengambilan Sampel Didalam pengambilan sampel ini peneliti mewawancarai semua responden yang mengikuti pelatihan sistem informasi akuntansi di dinas UKM kabupaten sukoharjo
5. Unit Analisis. Unit analisis yang akan diteliti merupakan sesuatu yang berkaitan dengan judul penelitian dan dari bahasan dalam bab sebelumnya, sehingga unit analisis yang akan diteliti yaitu Manfaat Informasi Akuntansi pada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di wilayah Kabupaten Sukoharjo. 6. Data dan Metode Pengumpulan Data.
Analisis Manfaat Informasi Akuntansi Pada UKM di Wilayah Kab. Sukoharjo
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012 a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung melalui pengamatan dan wawancara dengan responden. Peneliti akan wawancara dengan responden untuk menggali informasi mengenai manfaat informasi akuntansi bagi perkembangan UKM di wilayah kabupaten Sukoharjo b. Data Sekunder Data sekunder merupakan data tambahan berupa informasi yang akan melengkapi data primer. Data tambahan yang dimaksud meliputi dokumen atau arsip didapatkan dari berbagai sumber, foto pendukung yang sudah ada, maupun foto yang dihasilkan sendiri, serta data yang terkait dalam penelitian ini. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi, sehingga data yang diperoleh diharapkan lebih akurat dan memiliki nilai kebenaran yang pasti. 7. Teknik Analisis Data Jadi, dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa di dalam teknik analisis data berisikan tiga point penting, yaitu : 1. Data berupa hasil wawancara ditulis apa adanya dalam bentuk percakapan. 2. Hasil percakapan yang menjadi kata kunci persepsi pengusaha terhadap akuntansi. 3. Simpulan ditarik dari membandingkan antara ringkasan hasil wawancara dengan teori mengenai definisi akuntansi menurut Suwardjono atau AICPA, dan tidak hanya definisi saja, tapi juga dikaitkan dengan informasi akuntansi yang ditulis.
ISSN 2088 - 6594
8. Pembahasan. Pandangan dari semua responden dalam menerangkan persepsi mengenai akuntansi memiliki banyak perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Secara eksplisit tidak ada responden yang mampu menerangkan pandangan mereka tentang akuntansi sesuai dengan teori yang ada di landasan teori, terutama menurut AICPA dan Suwardjono. responden meilustrasikan persepsi mereka dengan gaya masing-masing, sehingga membuat peneliti harus lebih menyimak lagi. Ada beberapa orang juga mengalami kesulitan dalam mendefinisikann akuntansi dalam rangkaian kata dikarenakan kurangnya pelatihan dan pengenalan akuntansi bagi pemilik usaha kecil dan menengah yang ada di kabupaten sukoharjo. Definisi akuntansi yang dikemukakan oleh seluruh responden merupakan cerminan dari pentingnya akuntansi bagi perkembangan usaha, terlebih pada pembuatan cataan keuangan dan laporan keuangan untuk mengetahui kerugian dan keuntungan yang diperoleh dari hasil usahanya, sehingga tidak ada lagi alasan untuk tidak belajar akuntansi. Hal ini membawa angin segar bagi bidang akuntansi, bahwa usaha kecil dan menengah wajib menggunakan dan memanfaatkan akuntansi di dalam usaha yang sedang dijalankan oleh responden. Berdasarkan dari seluruh informasi yang telah didapat dan kemudian diolah, peneliti melihat adanya indikasi bahwa pemahaman yang jelek tentang akuntansi tidak membawa seseorang untuk tidak belajar akuntansi, sebaliknya para responden yang sebagian besar pemilik usaha kecil dan menengah paham dan tahu tentang manfaat yang di dapat dari informasi akuntansi, dimana setiap olahan
Analisis Manfaat Informasi Akuntansi Pada UKM di Wilayah Kab. Sukoharjo
41
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012 data diperbandingkan dengan teori dari Belkaoui serta Arnold and Hope yang ternyata memiliki banyak kesamaan pendapat. Ini merupakan penemuan yang dapat mendukung teori dari Belkaoui serta Arnold and Hope bahwa teori yang mereka kemukakan memiliki nilai kebenaran yang sudah teruji. Disamping itu, menurut Era Astuti (2007), mengungkapkan dalam penelitian terdahulunya bahwa penggunaan informasi akuntansi pada perusahaan kecil dan menengah di Kabupaten Kudus sangat rendah. Hal ini sama dari penelitian yang dilakukan peneliti sekarang, bahwa informasi akuntansi sangat dibutuhkan oleh pemilik maupun pengurus usaha kecil dan menengah, terutama di daerahdaerah, sebab informasi akuntansi pada dasarnya dibutuhkan oleh pemilik usaha untuk pengambilan keputusan dan pengawasan dalam memajukan usaha yang yang sedang dijalankan, dan hal ini juga harus didukung dengan kemauan dari pemilik atau pengelola usaha kecil dan menengah untuk mau belajar, seperti penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Muhamad Wahyudi (2009), yang menyatakan bahwa pendidikan pemilik usaha dan skala usaha sangat berpengaruh terhadap penggunaan informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah. Dari seluruh informan yang diwawancarai, peneliti sesekali menemui responden yang tidak bisa mengutarakan persepsi akuntansi, penerapan akuntansi, serta manfaat informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah. Namun peneliti memiliki cara lain untuk mengungkapnya. Peneliti mencoba untuk mencari makna dari setiap kata yang diutarakan oleh informan. Kata-kata kiasan maupun kata-kata yang diangkat dari dalil merupakan informasi halus yang diberi oleh responden. Dibutuhkan logika
42
ISSN 2088 - 6594 yang baik untuk dapat menafsirkannya. Ditambah lagi, peneliti berusaha untu melihat gerak-gerik informan dalam menanggapi setiap pertanyaan yang diajukan, sehingga peneliti juga dapat memahami karakter dari responden yang sedang diwawancarai agar peneliti tahu apa yang harus dilakukan dalam menghadapi responden. Berdasarkan seluruh data yang ada, penelitian ini konsisten dan memiliki persamaan dengan penelitian terdahulu mengenai manfaat informasi akuntansi pada usaha kecil dan menengah. G. KESIMPULAN a. Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya serta hasil dari analisis yang dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Hampir seluruh responden yang terdiri dari pemilik dan pengelola UKM mempunyai pandangan yang berbeda mengenai persepsi akuntansi, dan dari semua jawaban yang peneliti dengar, 7 responden sulit untuk menjelaskan definisi akuntansi sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh AICPA dan Suwardjono, tetapi ada tiga responden yang memiliki sedikit persamaan tentang definisi akuntansi menurut AICPA dan Suwardjono, dimana informan tersebut dapat menjelaskan akuntansi sebagai sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan perlu dipelajari untuk memajukan sebuah usaha. Walaupun tidak bisa menjelaskan definisi akuntansi secara baik dan benar, tetapi kesepuluh responden secara tidak sadar sudah menggunakan akuntansi di dalam
Analisis Manfaat Informasi Akuntansi Pada UKM di Wilayah Kab. Sukoharjo
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
2.
3.
4.
5.
usaha mereka, meskipun hanya akuntansi secara sederhana, dan kesepuluh responden pun mampu menerangkan manfaat yang didapat dari informasi akuntansi bagi kemajuan usahanya. Pengenalan dan pelatihan mengenai akuntansi diharapkan bisa dikenalkan kepada para pemilik UKM agar akuntansi bisa diterapkan di dalam usaha mereka dan manfaat dari penggunaan akuntansi itu sendiri bisa dirasakan dan berdampak positif bagi kemajuan UKM. Tingkat pendidikan pemilik UKM sangat berpengaruh terhadap penerapan akuntansi pada usaha yang mereka kelola, serta berpengaruh terhadap pandangan tentang persepsi akuntansi secara baik dan benar. Sepuluh responden dari lima puluh responden yang diwawancarai, paham dan tahu tentang manfaat yang diperoleh dari informasi akuntansi, dimana responden berpendapat bahwa manfaat informasi akuntansi adalah untuk pengambilan keputusan, mengetahui naik turunya laba usaha, mengetahui pemasukan dan pengeluaran uang, serta untuk mengetahui grafik penjualan dan produksi dari usaha para responden. Manfaat informasi akuntansi lebih diperuntukkan pada keputusan internal, dimana hanya dipakai oleh pihak-pihak internal seperti pemilik atau pengelola UKM dalam mengambil keputusan dan sebagai pengawas kinerja UKM. Berdasarkan kelima kesimpulan yang diutarakan diatas,
ISSN 2088 - 6594 dapat diambil kesimpulan secara garis besar bahwa manfaat informasi akuntansi pada UKM di wilayah kabupaten sukoharjo adalah untuk pengambilan keputusan oleh pihak internal dan sebagai alat kontrol untuk mengetahui kinerja UKM. Pengenalan dan pelatihan mengenai akuntansi bisa menjadi wadah untuk mengembangkan UKM lebih baik dan lebih maju lagi dalam bidang pengelolaan keuangan. b. Saran. 1. Bagi peneliti selanjutnya : a. Diharapkan peneliti membawa lebih dari satu alat perekam untuk menghindari kerusakan pada alat perekam. b. Menyiapkan pertanyaan tambahan atau pertanyaan cadangan apabila responden kurang paham dengan pertanyaan yang diajukan sebelumnya, serta untuk memperdalam wawancara untuk mencari informasi yang lebih dalam lagi. c. Sebaiknya peneliti memiliki kemampuan komunikasi yang lebih baik dan lebih sabar lagi dalam menghadapi responden yang terkadang semaunya sendiri. d. Lebih mendalam lagi untuk mengeksplor informasi tentang laporan keuangan yang ada di tempat penelitian, terutama bentuk laporannya. 2. Bagi UKM : a. Perlu memperhatikan pencatatan keuangan yang berpedoman pada akuntansi agar dapat mempermudah perkembangan usaha.
Analisis Manfaat Informasi Akuntansi Pada UKM di Wilayah Kab. Sukoharjo
43
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012 b.
Lebih memperbanyak ilmu mengenai akuntansi agar pengetahuan tentang akuntansi
ISSN 2088 - 6594 dapat bertambah jauh lebih baik lagi dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA Bambang Sudibyo. 1987. Rekayasa Akuntansi dan Permasalahannya Di Indonesia. Akuntansi No. 6. Pp 36 – 47. Burhan Bungin. 2007. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial lainnya Jakarta: Kencana Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publication, Inc: California Efferin, Sujoko, Stefanus H.D. dan Yulianti T. 2004. Metode Penelitian untuk Akuntansi. Edisi Pertama. Malang. Bayumedia Publishing. Era Astuti. 2007. “Pengaruh Karakteristik Internal Perusahaan Terhadap Penyiapan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Perusahaan Kecil dan Menengah di Kabupaten Kudus”. Tesis Pascasarjana, Universitas Diponegoro. Helen Sulistio. 2005. Pengaruh Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return. Jurnal SNA VIII Solo, 15 – 16 September 2005. Hall, James A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat. Henry Simamora. 2000. Akuntansi Berbasis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jilid Satu. Jakarta: Salemba Empat. Jogiyanto. 2000. Sistem Informasi Berbasis Komputer. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE. Jumingan, 2009, Metodologi Penelitian Bisnis, Penerbit Aneka Reka, Jakarta. Jumingan, 2012; Sistem informasi Akuntansi, BPK STIE Surakarta Kieso, Donald E., et al. 2004. Intermediate Accounting. Elevent Edition. John Wiley & Sons, Inc. Lexy J. Moleong. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Leod, Raymond Mc Jr. 1995. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Terjemahan. Jakarta: Penerbit Prenhalindo.
44
Analisis Manfaat Informasi Akuntansi Pada UKM di Wilayah Kab. Sukoharjo
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
ISSN 2088 - 6594
Luciana Spica Almilia dan Irmaya Briliantien. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruji Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Umum Pemerintah Di Wilayah Surabaya dan Sidoarjo. (Online),(http://spicaalmilia.files.wordpress.com200703artikel-penelitian kinerja-sistem-informasi.pdf, diakses tanggal 7 Oktober 2010). Margani Pinasti. 2000. “Pengaruh Penyelenggaraan dan penggunaan Informasi Akuntansi terhadap Persepsi Pengusaha Kecil atas Informasi Akuntansi: Suatu Riset Eksperimen”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 10, No 3, September 2007. Muhamad Wahyudi. 2009. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi Pada Usaha Kecil dan Menengah di Jogjakarta”. Tesis Pascasarjana, Universitas Diponegoro. Mulyana, Deddy, 2001. Metodologi penelitian kualitatif: Paradigma baru untuk ilmu komunikasi dan lainnya. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Bagian Penerbit STIE YKPN. Nugroho Widjajanto. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Pertama. Pernerbit STIE Trisakti. Pemerintah Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Tentang Standar Romney, Marshall B. dan Steinbart, Paul John. 2004. Accounting Information System. Edisi Terjemahan. Jakarta: Salemba Empat. Robert K.Yen, 2011; Studi Kasus Desain & Metode, PT. Raja Grafindo Persada Jakarta Suwardjono. 2006. Teori Akuntansi “Perekayasaan Pelaporan Keuangan” Yogyakarta: BPFE. Sunarti Setianingsih dan Indriantoro. 1998. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Dan Komunikasi Pemakai Pengembangan Terhadap Hubungan Partisipasi Dan Kepuasan Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Informasi. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 1, No. 2. Pp 192-207. Sofyan Syafri Harahap. 2008. Teori Akuntansi Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Analisis Manfaat Informasi Akuntansi Pada UKM di Wilayah Kab. Sukoharjo
45
GRADUASI Vol. 28 Edisi November 2012
ISSN 2088 - 6594
Triyuono, Iwan, dan Roekhuddin, 2000. “Konsistensi Praktik Sistem Pengendalian Intern dan Akuntabilitas pada LAZIS (Studi kasus di LAZIS X Jakarta)”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2, Juli 2000. Warren, Carl S., et al. 2005. Pengantar Akuntansi. Salemba empat. Jakarta. Zaenal Fanani, Sri Ningsih, dan Hamidah. 2009. “Faktor - faktor Penentu Kualitas Pelaporan Keuangan Dan Kepercayaan Investor”. Jurnal SNA 200 Zaki Baridwan. 1991. Sistem Akuntansi: Penyusunan Prosedur dan Metode. Edisi Keenam. Yogyakarta: BPFE.
46
Analisis Manfaat Informasi Akuntansi Pada UKM di Wilayah Kab. Sukoharjo