GRADUASI Vol. 26 Edisi November 2011
ISSN 2088 - 6594
PENGARUH ZAKAT SEBAGAI TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Mandiri Syariah Bank, Mega Syariah Bank and Muamalat Indonesian Bank) MUHAMMAD BAHRUL ILMI STIE - SURAKARTA ABSTRACT The aim of this research is to know the influence of Corporate Social Responsibility of tithe's to Return on Equity on Syariah Banks in Indonesian periods on 2006-2008 with calculate from Corporate Social Disclusure Index (CSDI). The research sample is Syariah Bank in Indonesian fulfilling criterion as this research sample consist of Mandiri Syariah Bank, Mega Syariah Bank and Muamalat Indonesian Bank. Sampling using method of purposive sampling. The methode analysis of this research used regression analysis. Data CSDI variables collected by Global Reporting Index (GRI) instrument in 2006-2008 and financial report firm while 3 periods (2006-2008). Regression analysis result showed that Corporate Social Disclosure Index (CSDI) and tithe's both simultaneously have a positive and significant effect to Return on Equity on Syariah Banks in Indonesian. This is indicated by F test with Fvalue (14,438) > Ftable (3,32) or p value (0.000) < 0.05, thus supporting hypothesis. Regression analysis result showed that Corporate Social Disclosure Index (CSDI) have a positive and significant effect to Return on Equity on Syariah Banks in Indonesian. This is indicated by t test with tvalue (5,460) > ttable (1,96) or p value (0.000) < 0.05. Regression analysis result showed that tithe's has not significantly effect and negatively on Return on Equity on Syariah Banks in Indonesian. This is indicated by t test with tvalue (0,532) < ttable (1,96) or p value (0.598) > 0.05. Key word :
Corporate Social Disclosure Index (CSDI), tithe's, Return on Equity
PENDAHULUAN Pemikiran yang melandasi Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan) yang sering dianggap inti dari etika bisnis adalah bahwa perusahaan tidak hanya beroperasi untuk kepentingan para pemegang saham (shareholder), tetapi juga untuk kemaslahatan pihak stakeholder dalam praktik bisnis yang jangkauannya lebih luas. Global Compact Initiave (2002) menyebut Corporate Social Responsibility dengan 3P (profit, people, planet) yaitu tujuan bisnis tidak hanya mencari laba (profit) tetapi juga mensejahterakan orang (people), dan menjamin keberlanjutan planet ini (Nugroho, 2007 dalam Dahlia dan Siregar, 2008). Cowen d kk (1 98 7 ) da la m Ang g ra in i ( 20 06 ) mengatakan bahwa perusahaan yang berorientasi pada konsumen diperkirakan akan memberikan informasi mengenai pertanggungjawaban sosial karena itu akan meningkatkan image perusahaan dan meningkatkan penjualan. Dewasa ini perusahaan dengan konsep Corporate Social Responsibility, adalah suatu
10
perusahaan yang mamberikan dana-dana sosial kepada masyarakat hanya untuk pembentukan image. Seringkali dana yang diberikan oleh perusahaan berupa sponshorship dengan imbalan adanya kontraprestasi yang sesuai dengan dana yang diberikan oleh perusahaan. Maka sejalan dengan hal itu, Islam menganjurkan untuk memperhatikan kondisi social masyarakat yaitu dengan membayar Zakat, dimana zakat merupakan instrument penyeimbang dan pemberian Zakat merupakan bentuk tanggung jawab sosial yang akan menekan rasa kecemburuan atau kesenjangan yang akan berakibat pada keti dakharmon isan masyarakat. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an : "Ambilah zakat dari sebagian harta untuk mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka" (At-Taubah: 103) Rosulullah SAW bersabda dalam Hadist : "Islam dibangun di atas lima : Bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, Mendirikan Sholat, Membanyar Zakat, Puasa di bulan ramadhan dan Haji ke Baitullah bagi yang mampu" (Muttafaqunalaih)
Pengaruh Zakat Sebagai Tanggungjawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan ...
GRADUASI Vol. 26 Edisi November 2011
Zakat merupakan bagian dari konsep Corporate Social Responsibility (CSR), yang akan memberikan panduan pada perusahaan untuk memperhatikan kepentingan social disamping kepentingan perusahaan itu sendiri. Zakat dapat menumbuhkan perasaan cinta masyarakat terhadap oerang yang mengeluarkan zakat (Ash-shahih, 2002 dalam Wijayanto, 2007). Hal ini bermakna jika perusahaan sering memperhatikan lingkungannya akan mendapat perhatian pula dari masyarakat sehingga perusahaan dalam menjalankan operasional usaha akan menjadi lebih nyaman. Selain kenyamanan dalam menjalankan usaha, zakat juga dapat sebagai motivator untuk memperoleh keuntungan atau laba perusahaan. Tanggung jawab sosial kepada masyarakat atau lingkungan merupakan tanggung jawab eksternal perusahaan, namun ada tanggung jawab yang lebih utama yaitu Corporate Social Responsibility (CSR) Internal. Sesuai dengan definisi Corporate Social Responsibility (CSR) itu sendiri bahwa tanggung jawab internal perusahaan lebih penting yaitu karyawan, pemegang saham (Shareholders) supplier, dan konsumen. Jadi, zakat juga bisa diberikan kepada lingkungan internal perusahaan. Beberapa literatur menegaskan bahwa konsep Corporate Social Responsibility yang tertuang dalam pengungkapan sosial perusahaan berpengaruh dan memiliki hubungan positif dengan kinerja perusahaan. Penelitian Heal dan Garret (2004) dalam Dahlia dan Siregar (2008) menunjukkan aktivitas Corporate Social Reponsibility dapat menjadi elemen yang menguntungkan sebagai strategi perusahaan, memberikan kontribusi kepada manajemen resiko dan memelihara hubungan yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan. Sedangkan penelitian Siegel dan Paul (2006) dalam Dahlia dan Siregar (2008), menunjukkan bahwa aktivitas Coporate Social Responsibility memiliki dampak positif yang signifikan terhadap efisiensi, perubahan teknikal, dan skala ekonomi perusahaan. Almilia dan Wijayanto (2007) dalam Dahlia dan Siregar (2008), perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan yang bagus akan direspon positif oleh para investor melalui fluktuasi harga saham yang semakin naik dari periode ke periode dan sebaliknya jika perusahaan memiliki kinerja lingkungan yang buruk, maka akan muncul keraguan dari investor terhadap perusahaan tersebut dan direspon negatif
ISSN 2088 - 6594
dengan fluktuasi harga saham perusahaan di pasar yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Menurut McGuire dkk (1998) dalam Dahlia dan Siregar (2008), aktivitas Corporate Social Reponsibility yang dilakukan oleh perusahaan terbukti dapat meningkatkan reputasi, sehingga memperbaiki hubungan dengan pihak bank, investor, maupun lembaga pemerintahan dan dari perbaikan hubungan tersebut tercermin pada keuntungan ekonomi perusahaan. Wijayanto (2007) menyatakan Corporate Social Reponsibility ada dua yaitu tanggung jawab perusahaan secara internal dan eksternal. Salah satu bentuk tanggungjawab sosial yang selama ini terlupakan dan sering kali diabaikan adalah pemberian zakat. Hasil penelitian yang pernah dilakukan oleh Dahlia dan Siregar (2008) menunjukkan bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel CSDI, leverage, size, dan growth terhadap variabel ROE. Artinya, aktivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan terbukti memiliki dampak produktif yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa perilaku etis perusahaan berupa tanggung jawab sosial terhadap lingkungan sekitarnya memberikan dampak positif, yang dalam jangka panjang akan tercermin pada keuntungan perusahaan dan peningkatan kinerja keuangan. Di bagian lain penelitian yang pernah dilakukan Nurlela dan Islahuddin (2008) bahwa Corporate Social Responsibility, prosentase kepemilikan manajemen, serta interaksi antar a Corporate Social Responsibility dengan prosentase kepemilikan manajemen secara simultan bepengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan Zaitun (2000) menunjukkan bahwa ROA, ROE, LDR, CR, Debt to Assets Ratio (DAR), dan Equity Multiplier (EM) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap zakat perusahaan pada PT. Bank Muamalat Indonesia. Tetapi secara parsial hanya variabel current ratio (CR) dan Debt to Assets Ratio (DAR) saja yang berpengaruh signifikan terhadap zakat perusahaan. Zakat merupakan komponen pengungkapan sosial laporan keuangan (Corporate Social Responsibility), artinya zakat merupakan salah satu konsep tanggung jawab sosial yang sangat melekat dalam kegiatan perusahaan, dimana dalam menjalankan operasional perusahaan tidak semata-mata
Pengaruh Zakat Sebagai Tanggungjawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan ...
11
GRADUASI Vol. 26 Edisi November 2011
hanya untuk mendapatkan keuntungan yang ditargetkan oleh manajemen dalam jangka pendek atau jangka panjang, akan tetapi semua aspek baik eksternal maupun internal perusahaan perlu diperhatikan (Wijayanto, 2007). Sejalan dengan beberapa penelitian sebelumnya, penelitian ini mengidentifikasi dua variabel independen yaitu Corporate Social Responsibility yang diukur dengan Corporate Social Disclosure Index (CSDI) dan Zakat yang dikeluarkan perusahaan sebagai faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Sedangkan kinerja perusahaan yang akan diteliti diukur dari Return On Equity. Pelaksanaan penelitian ini hanya menggunakan tiga bank syariah yaitu Bank Mandiri Syariah, Bank Mega Syariah dan Bank Muamalat Indonesia. Pertimbangan ini didasarkan bahwa ketiga bank tersebut merupakan pioner dari munculnya bank syariah di Indonesia serta laporan yang dihasilkan mengungkapkan penggunaan dana Zakat. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengertian Zakat Ditinjau dari segi bahasa (etimologi), Zakat berasal dari kata zaka yang mempunyai beberapa makna yaitu al-Nama' yang berarti menumbuhkan, al-Ziyadah yang berarti b ert a mba h, a l- Baro ka h ya ng be rar t i keberkahan, dan al-Thahir yang berarti kesucian. Dari segi istilah banyak ahli tafsir memberi definisi antara lain bahwa zakat adalah sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah SWT untuk diserahkan kepada orang yang berhak (Qordhawi, 2002 dalam Fajar, 2007). Zakat menurut Al-Qur'an Surat AtTaubah ayat 60 : "Sesungguhnya zakat itu bagi orang-orang fakir miskin dan mengurusinya serta orang yang sedang ditundukkan hatinya, budakbudak orang yang punya hutang dan yang berjuang Allah serta ibnu sabil kewajiban dari Allah dan Allah Maha Tahu dan Bijaksana " Zakat adalah suatu kewajiban yang merupakan perintah Allah SWT bagi setiap muslim yang memiliki harta senishob dengan syarat-syaratnya. Implikasi dari kewajiban tersebut tentunya zakat merupakan suatu bentuk Ibadah. Zakat mempunyai daya untuk dapat meningkat kan perekonomian masyarakat sekaligus dapat menjadi mediator bagi tercapainya kerukunan hidup. Zakat
12
ISSN 2088 - 6594
adalah ibadah maaliyah ijtima'iyah yang memiliki posisi sangat penting, strategis dan menentukan, baik dari sisi ajaran agama Islam maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan umat (Yusuf Qordlawi dan Hafidhudin, 2007 dalam Wijayanto, 2007). Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat at-Taubah Ayat 103: "Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." Beberapa hikmah dari pelaksanaan zakat adalah bahwa zakat dapat mensucikan diri dari kotoran dosa, memurnikan jiwa (menumbuhkan akhlaq mulia, murah hati, memiliki rasa kemanusiaan yan tinggi), dan mengikis sifat bakhil dan serakah sehingga dapat dapat merasakan ketenangan batin karena terbebas dari tuntutan Allah SWT dan kewajiban kemasyarakatan. Zakat ada dua macam yaitu (1) Zakat yang berhubungan dengan harta yang disebut Zakat Maal (harta) dan (2) Zakat yang berhubungan dengan badan yang disebut dengan Zakat Nafs atau lebih dikenal dengan Zakat Fitrah. Zakat perusahaan menurut konsep entitas adalah suatu konsep yang memberikan pandangan mengenai suatu unit usaha, organisasi atau kelembagaan yang mempunyai tanggung jawab (hak dan kewajiban) di depan hukum terpisah dari tanggung jawab para pemiliknya dalam menjalankan setaip usahanya (Mufraini, 2006 dalam Wijayanto, 2007). Definisi tersebut mempunyai makna bahwa kepemilikan kekayaan perusahaan dengan pemiliknya terpisah, hal demikian digambarkan dalam neraca perusahaan. Neraca adalah suatu daftar yang menggambarkan aktiva (harta kekayaan), kewajiban dan modal yang dimiliki oleh perusahaan pada saat tertentu. Landasan hukum zakat perusahaan berpijak pada dalil-dalil dalam Al-Qur'an, seperti yang termaktub dalam surat Al-Baqarah ayat 267 : "Wahai sekalian orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (keluarkan zakat) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik…" Dalam surat At-Taubah ayat 103 : "Ambilah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi)
Pengaruh Zakat Sebagai Tanggungjawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan ...
GRADUASI Vol. 26 Edisi November 2011
ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." Berdasarkan landasan hukum diatas maka, keberadaan perusahaan sebagai wadah usaha kemudian menjadi badan hukum atau syakhsyiah I'tibariyyah. Sebab diantara individu kemudian timbul transaksi, meminjam, menjual, berhubungan dengan pihak luar, dan menjalin kerjasama. Segala kewajiban ditanggung bersama, termasuk didalamnya kewajiban kepada Allah SWT dalam bentuk Zakat. Tetapi diluar zakat perusahaan, tiap individu juga wajib mengeluarkan zakat sesuai dengan penghasilan nishobnya. Sebagaimana di ura ikan d ia ta s b ahw a pa ra ula ma menganalogikan zakat perusahaan ini kepada zakat perdagangan, karena dipandang dari aspek legal dan ekonomi kegiatan sebuah usaha perusahaan intinya berpijak pada kegiatan trading atau perdagangan (Hamidah, 2007, dalam Wijayanto, 2007). Ketentuan-ketentuan zakat perusahaan menurut Wijayanto (2007) adalah: a. Berjalan satu tahun (haul) yaitu dengan menggabungkan semua harta perdagangan awal dan akhir dalam satu tahun kemudian dikeluarkan zakatnya. b. Mencapai nishab perdagangan, sama dengan nishab emas yaitu senilai 85 gr emas. c. Kadarnya Zakat sebesar 2,5 %. Dari penjelasan diatas, Zakat perusahaan oleh para ulama dianalogikan dengan zakat perdagangan, karena perusahaan pada hakikatnya suatu usaha bisnis. Maka pola perhitungan zakat perusahaan didasarkan pada laporan keuangan yaitu dengan mengurangkan kewajiban lancar atas aktiva lancar. Secara teknis perhitungan besarnya zakat perniagaan adalah modal diputar ditambah dengan laba bersih ditambah dengan piutang bersih yang dapat diharapkan pe ng emba lia an nya d ikura ng i de nga n kewajiban lancar atau hutang lancar ditambah dengan beban yang dimiliki perusahaan dikalikan 2,5 %. Pengelolaan zakat perusahaan di Indonesia diatur dalam UU No. 38 Tahun 1999 dan UU No. 17 Tahun 2000. Secara garis besar undang-undang tersebut berisi tentang pengelolaan zakat oleh Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang resmi dan ditunjuk oleh pemerintah, dan terorganisir dengan baik. Yang dimaksud dengan pengelolaan zakat juga mencakup pengelolaan infaq, shodaqoh, hibah wasiat,
ISSN 2088 - 6594
waris, dan kafarat (Departemen Agama RI, 2003b). Sedangkan pengawasan dilakukan oleh para ulama dan tokoh masyarakat. Bentuk hukuman dan sanksi-sanksi yang dapat dikenakan kepada amil jika melakukan tindak pidana, jelas harta yang dapat dikenakan zakat termasuk jenis zakat modern seperti zakat penghasilan, tata cara pembayaran zakat dan unsur pembayaran pajak. Corporate Social Responsibility (CSR) Penelitian Heal dan Garret (2004) dalam Dahlia dan Siregar (2008), menunjukkan bahwa aktivitas Corporate Social Reponsibility dapat menjadi elemen yang menguntungkan sebagai strategi perusahaan, memberikan kontribusi kepada manajemen resiko dan memelihara hubungan yang dapat memberikan keuntungan jangka panjang bagi perusahaan. Selain itu, menurut McGuire dkk (1998) dalam Dahlia dan Siregar (2008), aktivitas Corporate Social Reponsibility yang dilakukan oleh perusahaan terbukti dapat meningkatkan reputasi, sehingga memperbaiki hubungan dengan pihak bank, investor, maupun lembaga pemerintahan dan dari perbaikan hubungan tersebut tercermin pada keuntungan ekonomi perusahaan. Menurut penelitian Almilia dan Wijayanto (2007) dalam Dahlia dan Siregar (2008), perusahaan yang memiliki kinerja lingkungan yang bagus akan direspon positif oleh para investor melalui fluktuasi harga saham yang semakin naik dari periode ke periode dan sebaliknya jika perusahaan memiliki kinerja lingkungan yang buruk, maka akan muncul keraguan dari investor terhadap perusahaan tersebut dan direspon negatif dengan fluktuasi harga saham perusahaan di pasar yang semakin menurun dari tahun ke tahun. Pearce dan Robinson (2007) dalam Budiartha (2008) mengelompokkan tanggung jawab sosial menjadi empat, yaitu: (1) Economic Responsibility; (2) Legal Responsibility ; (3) Ethical Responsibility; dan (4) Discretionary Responsibility. Zakat sebagai bagian Corporate Social Responsibility merupakan suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan. Artinya, perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaan tidak semata-mata hanya untuk mendapatkan
Pengaruh Zakat Sebagai Tanggungjawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan ...
13
GRADUASI Vol. 26 Edisi November 2011
keuntungan yang ditargetkan oleh manajemen dalam jangka pendek atau jangka panjang, akan tetapi semua aspek baik eksternal maupun internal perusahaan perlu diperhatikan. Konsep Zakat sebagai bagian Corporate Social Responsibility memberikan peran yang sangat berpengaruh bagi perekonomian modern antara lain: 1. Capital, menurut penelitian yang dilakukan PIRAC (Public Interest Research and Advocacy) bahwa potensi zakat di Indonesia berkisar 19 - 20 triliun per-tahun. 2. Social Justice, pelaksanaan zakat membangkitkan keadilan sosial di tengah masyarakat disamping karena munculnya sumber-sumber penerimaan zakat dari jenis-jenis penghasilan baru juga karena zakat diberdayakan untuk kepentingan faqir-miskin yang ditunaikan oleh orangorang kaya ditengah-tengah mereka. 3. Social Equilibrium, kesetimbangan sosial yang dibangun oleh zakat menjadikan faqir mendapat bagiannya yang diperoleh dari sebagian kekayaan orang-orang kaya yang ada disekitarnya sehingga kesenjangan sosial tidak terpaut tinggi. 4. Social Guarantee, masyarakat merasa mendapat jaminan ketika zakat bisa diwujudkan dalam bentuknya sehingga faqir miskin tidak perlu khawatir untuk berobat atau mendapatkan pelayanan pendidikan karena tidak adanya uang jaminan. 5. Social Safety, sesungguhnya dengan terhimpunnya dana zakat yang besar disamping sebagai modal pembangunan, juga bermanfaat bagi dana siaga yang siap digunakan setiap saat terutama terhadap kejadian-kejadian diluar dugaan baik bencana alam, kebakaran, banjir dan lainlain. 6. Social Insurance, zakat memberi ruang harapan bagi masa depan terutama kelompok faqir miskin akan kesejahteraannya di hari tuanya. Kalau kelompok kaya bisa merencanakan masa depan karena adanya kekayaan yang ada ditangannya, bagaimana dengan kaum miskin akan harapan masa depannya. Kinerja Perusahaan Kinerja perusahaan merupakan aktivitas pe rus aha an y ang diw uj ud kan d al am perhitungan analisis ratio keuangan, antara lain Modal Kerja, Cuurent Ratio, Cuick Ratio, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan,
14
ISSN 2088 - 6594
Debt to Equity Ratio (DER), ROI, ROE, ROA, Gross Profit Margin, Net Profit Margin (Analisa Laporan Keuangan: 79). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisis rasio Return on Common Stockhoders'Equity (ROE), karena bentuk analisis yang dikembangkan dalam rumus ini memberikan manfaat lebih bagi para pemegang saham, terlebih laba yang dihasilkan oleh perusahaan yang benar-benar tersedia dan tersisa bagi para pemegang saham. Balabanis, Phillips, dan Lyall (1998) dalam Dahlia dan Siregar, (2008) menunjukkan bahwa pengungkapan Corporate Social Reponsibility berhubungan positif dengan kinerja keuangan perusahaan (gross profit to sales ratio/GPS), tetapi berhubungan negatif dengan return on capital employed (ROCE). Hasil lainnya yang lebih kontras adalah bahwa reaksi pasar modal terhadap kinerja keuangan p e ru sa h aa n (G P S) y an g me l ak uk a n pengungkapan tanggung jawab sosial dengan baik adalah negatif, sehingga pengungkapan tanggung jawab sosial dianggap lebih bermanfaat bagi stakeholder lainnya. Laporan tahunan akan menjadi salah satu bahan rujukan bagi para investor dan calon investor dalam memutuskan apakah akan berinvestasi di dalam suatu perusahaan atau tidak. Dengan demikian, tingkat pengungkapan (disclosure level) yang diberikan oleh pihak manajemen perusahaan akan berdampak kepada pergerakan harga saham yang pada gilirannya juga akan berdampak pada volume saham yang diperdagangkan dan return (Junaedi, 2005 dalam Dahlia dan Siregar, 2008). Pengaruh Zakat sebagai Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Kinerja Perusahaan. Dalam penelitian sebelumnya, yang disampaikan dalam beberapa literatur mengenai Zakat sebagai Corporate Social Responsibility, bahwa zakat merupakan salah satu konsep tanggung jawab sosial yang sangat melekat dalam kegiatan perusahaan, dimana dalam menjalankan operasional perusahaan tidak semata-mata hanya untuk mendapatkan keuntungan yang ditargetkan oleh manajemen dalam jangka pendek atau jangka panjang, akan tetapi semua aspek baik eksternal maupun internal perusahaan perlu diperhatikan.
Pengaruh Zakat Sebagai Tanggungjawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan ...
GRADUASI Vol. 26 Edisi November 2011
Menurut Wijayanto (2007) ada dua tanggung jawab sosial perusahaan yaitu internal dan eksternal. Salah satu bentuk tanggungjawab sosial yang selama ini terlupakan dan sering kali diabaikan adalah pemberian zakat. Dalam beberapa jurnal akuntansi bahwa Corporate Social Responsibility memiliki pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa pengungkapan Corporate Social Reponsibility berhubungan positif dengan kinerja keuangan perusahaan (gross profit to sales ratio/GPS), tetapi berhubungan negatif dengan return on capital employed (ROCE). Hasil lainnya yang lebih kontras adalah bahwa reaksi pasar modal terhadap kinerja keuangan perusahaan (GPS) yang melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial dengan baik adalah negatif, sehingga pengungkapan tanggung jawab sosial dianggap lebih bermanfaat bagi stakeholder lainnya.
ISSN 2088 - 6594
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Corporate Social Disclosure Index (CSDI) Corporate Social Disclosure Index (CSDI) adalah suatu ukuran yang menerangkan indeks pengungkapan sosial perusahaan terhadap pelaporan keuangan pada bank syariah di Indonesia yang dinilai berdasarkan aspek ekonomi, lingkungan dan sosial. Data CSDI ini dikumpulkan melalui instrumen Daftar Pengungkapan sosial berdasarkan Global Reporting Index (GRI) (www.globalreporting.org). Variabel CSDI dihitung berdasarkan rasio antara jumlah nilai item pernyataan Corporate Socia l Respo nsib ili ty (CSR) yan g diungkapkan perusahaan dibagi dengan total butir pernyataan CSR. Σ Xi Dimana :
CSDI = n
Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut : Corporate Social Responsibility dan zakat perusahaan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Equity pada bank-bank syariah di Indonesia.
CSDIt : Xij : n :
Corporate Social Disclosure Index perusahaan Jumlah item yang diungkapkan perusahaan Total butir pernyataan CSR dalam hal ini 32 butir
METODOLOGI PENELITIAN Populasi dan Sampling Populasi dalam penelitian ini adalah Bankbank Syariah di seluruh Indonesia. Sampel dalam penelitian ini adalah Bank-bank Syariah d i I n d o n e si a y a ng t e l a h me m e n u h i syarat/kriteria sampel yaitu menerbitkan laporan keuangan secara lengkap, baik dan benar serta mengungkapkan penggunaan dana zakat untuk tahun yang berakhir 31 Desember selama periode tahun 2006, 2007 dan 2008. Sampel penelitian yang memenuhi syarat/kriteria sampel hanya terdapat tiga bank yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Mega Syariah (BMS), dan Bank Muamalat Indonesia (BMI). Berdasarkan tujuan/ pertimbangan tersebut metode pengambilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling (sampel bertujuan).
2. Zakat Perusahaan Jumlah zakat adalah sebagian dari jumlah kekayaan yang dikeluarkan perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial terhadap pemegang saham, pelanggan dan pihak-pihak yang berkepentingan. Zakat Perusahaan diukur berdasarkan laba bersih pendapatan. Prinsip pendapatan bersih berarti biaya produksi, atau semua biaya manufacturing tidak menjadi objek zakat (Mufraini dalam Wijayanto, 2007). Berdasarkan akuntansi zakat yang menjadi asset wajib zakat adalah piutang bersih (net receivable) yang dapat diharapkan pengembaliannya, dimana aktiva lancar harus dikurangi dengan hutang lancar atau kewajiban lancar. Namun dalam penelitian ini, peneliti akan menghitung zakat perusahaan sesuai dengan ketentuan yang telah berlaku secara umum atau sesuai dengan prinsip akuntansi dalam PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan) Nomor 109 tentang Akuntansi Zakat dan Infaq/Sedekah yang disahkan pada bulan
Pengaruh Zakat Sebagai Tanggungjawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan ...
15
GRADUASI Vol. 26 Edisi November 2011
Mei 2008 oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan IkatanAkuntan Indonesia. Metode perhitungan zakat perusahaan ini telah diterapkan di salah satu Bank Syariah di Indonesia yaitu Bank Muamalat
ISSN 2088 - 6594
Indonesia, dimana zakat perusahaan dihitung 2,5 % dari laba perusahaan setelah pajak (Riyanti, 2006). Perhitungan zakat perusahaan dirumuskan:
Zakat : Laba Setelah pajak x 2,5 % 3. Variabel Dependen (ROE) Return On Equity adalah ukuran profitabilitas perusahaan untuk mengukur tingkat hasil pengembalian dari investasi para pemegang saham. Perusahaan dalam hal ini bank syariah dituntut untuk mempertahankan atau bahkan meningkatkan kinerjanya agar tetap dapat bertahan dalam masa krisis maupun persaingan yang semakin ketat. Kinerja perusahaan pada akhir periode harus
dievaluasi untuk mengetahui perkembangan perusahaan dan melihat kemampuan perusahaan dalam memp ert ah an kan p osi si nya d al am persaingan yang seringkali juga berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang bersangkutan (Martono, 2002 dalam Dahlia dan Siregar, 2008). Dalam penelitian ini ROEit dihitung dengan rumus net income/equity untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan.
ROE : Laba bersih setelah pajak-Deviden saham istimewa Rata-rata modal saham biasa Sumber Data Data variabel penelitian ini bersumber dari data sekunder yang diakses melalui media internet berupa laporan keuangan perusahaan dari tiga bank syariah di Indonesia yaitu Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Mega Syariah (BMS), dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2006, 2007 dan 2008. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan metode dokumentasi dan studi pustaka. Metode Analisis Data Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana, d i ma n a d al a m pe n go l ah a n d a t a menggunakan bantuan program Statistical Package Social Science (SPSS) versi 12.00. Tujuan penggunaan analisis regresi un t uk me ng et a hu i pe ng aru h C SR (corporate social responsibility) dan zakat perusahaan terhadap Return on Equity yang dihitung dengan analisis data Corporate Social Disclosure Index (CSDI) dan dinyatakan dengan persamaan regresi sebagai berikut : Y = a + b1X1 16
Y = a + b2X2 Keterangan : Y = Return on Equity (ROE) a = Konstanta b1, b2 = Koefisien regresi X1 = Corporate Social Disclosure Index (CSDI) X2 = Zakat perusahaan Pengujian hipotesis dilakukan melalui uji t bertujuan untuk menguji signifikansi masing-masing variabel terhadap Return on Equity. Sedangkan Uji F untuk menguji signifikansi pengaruh Corporate Social Disclosure Index dan zakat perusahaan secara simultan terhadap Return on Equity. ANALISIS HASIL PENELI TIAN DAN PEMBAHASAN Pengaruh CSDI terhadap ROE Untuk menguji pengaruh Corporate Social Disclosure Index (X1) terhadap Return on Equity dilakukan dengan analisis regresi yang dinyatakan dengan persamaan : Y = a + b1X1. Untuk menguji signifikansi pengaruh CSDI terhadap Return on Equity dilakukan dengan uji t. Berdasarkan analisis regresi diperoleh thitung sebesar 5,460 dengan p value sebesar 0,000. Sedangkan pada ? = 5% dan df = 31 diperoleh nilai ttabel sebesar 1,96. Hasil uji t disajikan seperti tabel berikut.
Pengaruh Zakat Sebagai Tanggungjawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan ...
GRADUASI Vol. 26 Edisi November 2011
ISSN 2088 - 6594
Tabel 1 Nilai t hitung Coefficients a
Model 1
Unstandardized Coefficients B Std. Error (Constant) CSDI
1.864
1.669
68.167
12.484
Standardized Coefficients Beta .700
t
Sig.
1.117
.273
5.460
.000
a. Dependent Variable: ROE Berdasarkan hasil analisis regresi di atas dapat dibandingkan bahwa thitung (5,460) > ttabel (1,96) atau p value (0,000) < 0,05 berarti Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa CSDI berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Corporate Social Disclosure Index berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap return on equity pada tiga bank syariah di Indonesia selama tahun 2007-2008. Peningkatan CSDI terhadap kenaikan ROE ini berkaitan pengungkapan sosial dalam laporan tahunan termasuk keaktifan dan ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan kepada publik yang ditunjukkan dari peningkatan CSDI. Semakin tinggi pengungkapan sosial perusahaan dalam pelaporan keuangan, maka kinerja perusahaan yang dinilai dari ROE akan semakin tinggi. Peningkatan ROE ini merupakan prestasi perusahaan dimata investor, lembaga keuangan, pelanggan, masyarakat, maupun pihak-pihak lainnya. Hasil penelitian Junaedi (2005) dalam Dahlia dan Siregar (2008) menyatakan bahwa laporan tahunan akan menjadi salah satu bahan rujukan bagi para investor dan calon investor dalam memutuskan apakah akan berinvestasi di dalam suatu perusahaan atau tidak. Dengan demikian, tingkat pengungkapan (disclosure level) yang diberikan oleh pihak manajemen perusahaan akan berdampak kepada pergerakan harga saham yang pada gilirannya juga akan berdampak pada volume saham yang diperdagangkan. Kaitannya dengan pelaporan keuangan dalam bentuk Corporate Social Disclosure Index, maka perusahaan yang ingin meningkat kinerjanya maka pengungkapan sosial dalam laporan tahunan harus semakin ditingkatkan. Temuan penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Balabanis, Phillips, dan Lyall (1998) dalam Dahlia dan Siregar (2008) bahwa
pengungkapan Corporate Social Reponsibility berhubungan positif dengan kinerja keuangan perusahaan (gross profit to sales ratio/GPS), tetapi berhubungan negatif dengan return on capital employed (ROCE). Hasil lainnya yang lebih kontras adalah bahwa reaksi pasar modal terhadap kinerja keuangan perusahaan (GPS) yang melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial dengan baik adalah negatif, sehingga pengungkapan tanggung jawab sosial dianggap lebih bermanfaat bagi stakeholder lainnya Temuan penelitian ini mendukung penelitian yang pernah dilakukan oleh Dahlia dan Siregar (2008) bahwa secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel CSDI, leverage, size, dan growth terhadap variabel ROE. Artinya, aktivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan terbukti memiliki dampak produktif yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Temuan ini juga sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan Nurlela dan Islahuddin (2008) bahwa Corporate Social Responsibility, prosentase kepemilikan manajemen, serta interaksi antara Corporate Social Responsibility dengan prosentase kepemilikan manajemen secara simultan bepengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Zakat Perusahaan terhadap ROE Untuk menguji pengaruh zakat perusahaan (X2) terhadap Return on Equity dilakukan dengan analisis regresi yang dinyatakan dengan persamaan : Y = a + b2X2 Untuk menguji signifikansi pengaruh zakat perusahaan terhadap Return on Equity dilakukan dengan uji t. Berdasarkan analisis regresi diperoleh thitung sebesar 0,532 dengan p value sebesar 0,598. Sedangkan pada ? = 5% dan df = 31 diperoleh nilai ttabel sebesar 1,96. Hasil uji t disajikan seperti tabel berikut.
Pengaruh Zakat Sebagai Tanggungjawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan ...
17
GRADUASI Vol. 26 Edisi November 2011
ISSN 2088 - 6594
Tabel 2 Nilai t hitung Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant) ZAKAT
Standardized Coefficients
Std. Error
7.696 .013
Beta
5.533 .025
t .095
Sig.
1.391 .532
.174 .598
a. Dependent Variable: ROE Berdasarkan hasil analisis regresi di atas dapat dibandingkan bahwa thitung (0,532) < ttabel (1,96) atau p value (0,598) > 0,05 berarti Ho diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa zakat perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity. Tidak terbuktinya hipotesis ini secara statistik dapat disebabkan karena nilai kesalahan statistik masih sebesar 59,8% (p value = 0,598). Sedangkan apabila dianalisis
dengan data sesungguhnya bahwa rata-rata zakat perusahaan yang dikeluarkan selama 2 periode tahun 2006-2008 cenderung mempengaruhi peningkatan ROE. Berdasarkan hasil perbandingan rata-rata jumlah zakat dan ROE selama tahun 20062008 dari ketiga bank syariah menunjukkan bahwa kenaikan zakat turut mempengaruhi peningkatan ROE selama 3 periode tersebut.
Tabel 3 Perbandingan Rata-Rata Jumlah Zakat dan ROE Tahun 2006-2008 Pada BSM, BMS, dan BMI
BSM TAHUN 2006 2007 2008
ZAKAT (Rp) 975,935.89 1,881,362.50 3,039,531.25
TAHUN 2006 2007 2008
ZAKAT (Rp) 138,275.00 1,920,850.00 3,001,450.00
TAHUN 2006 2007
ZAKAT (Rp) 4,281,612.50 5,612,950.00
2008
8,054,893.75
ROE (%) Keterangan 9.98 Kenaikan rata-rata jumlah zakat tahun 2007 17.54 mempengaruhi kenaikan ROE di tahun 2008 22.24 BMS ROE (%) Keterangan 44.78 Kenaikan rata-rata jumlah zakat tahun 2007 67.59 mempengaruhi penurunan ROE di tahun 2008 27.24 BMI ROE (%) Keterangan Kenaikan rata-rata jumlah zakat tahun 2007 21.67 mempengaruhi kenaikan ROE di tahun 2008 27.10 34.55
Sumber: Data diolah tahun 2006-2008 18
Pengaruh Zakat Sebagai Tanggungjawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan ...
GRADUASI Vol. 26 Edisi November 2011
ISSN 2088 - 6594
Dari tabel di atas diketahui bahwa naiknya rata-rata jumlah zakat perusahaan dari 3 bank pada tahun 2007 juga diikuti dengan naiknya ROE di tahun 2008. Dari tiga bank tersebut hanya Bank Mega Syariah (BMS) saja yang memiliki kontribusi negatif artinya naiknya zakat di tahun 2007 tidak meningkatkan ROE di tahun 2008. Hal ini ditunjukkan dari rata-rata jumlah zakat pada 2007 meningkat sebesar Rp. 1.782.575,.00 sedangkan ROE 2008 menurun 40,35%.
Uji Pengaruh CSDI dan Zakat Perusahaan terhadap ROE. Untuk menguji signifikansi pengaruh CSDI dan zakat perusahaan secara simultan terhadap Return on Equity dilakukan dengan uji F. Berdasarkan analisis regresi diperoleh nilai F hitung sebesar 14,438 dengan p value sebesar 0,000. Sedangkan nilai F tabel pada α = 0,05 dengan df (2 versus 30) adalah 3,32. Hasil uji F disajikan seperti tabel berikut.
Tabel 4 Nilai F hitung ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Regression Residual Total
df
209.898 218.068 427.966
Mean Square 2 30 32
104.949 7.269
F 14.438
Sig. .000 a
a. Predictors: (Constant), ZAKAT, CSDI b. Dependent Variable: ROE Berdasarkan hasil analisis regresi di atas dapat dibandingkan bahwa Fhitung (14,438) > ttabel (3,332) atau p value (0,000) < 0,05 berarti Ho di to lak. Deng an de mi kian da pat disimpulkan bahwa CSDI dan zakat perusahaan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan “Corporate Social Disclosure Index dan zakat perusahaan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Equity pada bank-bank syariah di Indonesia dapat diterima. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa CSDI dan zakat perusahaan secara bersama-sama (simultan) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on equity pada tiga bank syariah di Indonesia selama tahun 2006-2008. Return on Equity (ROE) merupakan salah satu ukuran profitabilitas, di mana rasio ini mengukur tingkat hasil pengembalian dari investasi para pemegang saham. Pada umumnya para investor mengadakan investasi untuk memperoleh tingkat pengembalian investasi yang paling tinggi, karenanya informasi profitabilitas ini sangat relevan untuk dipertimbangkan dalam memilih alternatif yang ada. Perusahaan yang profitabilitasnya rendah tentu tidak menarik
minat para investor, bahwa mungkin investor yang telah terlibat akan mengundurkan diri. Sebaliknya, jika profitabilitas perusahaan cukup baik maka para investor akan tertarik untuk menanamkan investasinya pada perusahaan yang bersangkutan. Peningkatan CSDI mengindikasikan bahwa tingkat pengungkapan (disclosure level) sosial yang diberikan oleh pihak manajemen perusahaan akan berdampak kepada pergerakan harga saham yang pada gilirannya juga akan berdampak pada volume saham yang diperdagangkan. Kondisi ini akan berdampak pada peningkatan profitabilitas perusahaan di antaranya dinilai dari meningkatnya return on equity. Sedangkan perusahaan yang semakin meningkatkan zakatnya mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki komitmen yang tinggi di dalam mendukung tingginya Corporate Social Responsibility (CSR). Peningkatan zakat dapat menjadi motivator bagi perusahaan untuk memperoleh keuntungan atau laba perusahaan, sehingga dari laporan tahunan nantinya akan menjadi salah satu rujukan bagi para investor dan calon investor dalam memutuskan apakah akan berinvestasi di dalam perusahaan tersebut atau tidak.
Pengaruh Zakat Sebagai Tanggungjawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan ...
19
GRADUASI Vol. 26 Edisi November 2011
ISSN 2088 - 6594
Uji Koefisien Determinasi (R2) Uji koefisien determinasi (R2) dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya sumbangan pengaruh seluruh variabel independen (CSDI dan zakat perusahaan) terhadap Return on Equity dalam persentase. Hasil analisis regresi
menunjukkan bahwa besarnya koefisien determinasi R2 adalah sebesar 0,490 artinya variasi variabel Return On Equity dapat dijelaskan oleh variasi semua variabel independen sebesar 49% sedangkan sisanya sebesar 51% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Tabel 5 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summary Model 1
R
R Square
.700a
.490
Adjusted R Square .456
Std. Error of the Estimate 2.69610
a. Predictors: (Constant), ZAKAT, CSDI KESIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN Kesimpulan Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan tahunan perusahaan yang diukur dari Corporate Social Disclosure Index (CSDI) dan zakat perusahaan secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Equity (sebagai proksi untuk kinerja keuangan perusahaan) pada ban-bank syariah di Indonesia. Hal ini didukung dari uji pengaruh simultan (Uji F) dimana menghasilkan Fhitung (14,438) > Ftabel (3,32) atau p value (0,000) < 0,05. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa Corporate Social Disclosure Index berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return on Equity pada bank-bank syariah di Indonesia. Hal ini didukung dari uji t dimana menghasilkan thitung (5,460) > ttabel (1,96) atau p value (0,000) < 0,05. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa zakat perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Return on Equity pada bank-bank syariah di Indonesia. Hal ini didukung dari uji t dimana menghasilkan thitung (0,532) < ttabel (1,96) atau p value (0,598) > 0,05.
20
Keterbatasan Penelitian Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan, antara lain : (1) Kinerja perusahaan dalam penelitian ini hanya diukur dari satu proxy saja yaitu ROE. (2) Variabel independen yang mempengaruhi kinerja perusahaan hanya menggunakan dua ukuran yaitu CSDI dan zakat perusahaan. (3) Periode penelitian hanya menggunakan dua tahun yaitu 2006-2008 dan sampel yang digunakan terbatas hanya tiga bank saja. Saran Penelitian ini masih jarang dilakukan, untuk itu peneliti mengharapkan agar penelitian ini diulang kembali di masa mendatang dengan menambah periode penelitian dan jumlah sampel yang lebih besar agar diperoleh hasil penelitian yang lebih akurat. Penelitian selanjutnya bisa merinci faktor lain yang bisa meningkatkan kinerja perusahaan dengan menggunakan proxy lain seperti Return on Assets (ROA) atau Return On Investment (ROI).
Pengaruh Zakat Sebagai Tanggungjawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan ...
GRADUASI Vol. 26 Edisi November 2011
ISSN 2088 - 6594
DAFTAR PUSTAKA Anggraini, Fr. Reni Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Tahunan Studi Empiris pada Perusahaan-Perusahaan yang Terdaftar di BEJ), Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang, 23-26Agustus 2006. Arief, Muchammad. 2009. Dapatkah Zakat Menyelesaikan Kemiskinan, diakses dari www.dsniamanah.or.id Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Edisi Revisi VI, Rineka Cipta, Jakarta. Bakar, Abu Al Jazairi. 1993. “Minhajul Muslim Kitab 'Aqooid wa Adaabi wa Akhlaaqi wa 'Ibaadaat wa Mu'amalaat”, Madinah Al Munawaroh: Darul Fikr. Budiartha, Ketut. 2008. Cara Pandang Undang-Undang RI No. 40 Tahun 2007 dan UndangUndang RI No. 17 Tahun 2000 Terhadap Corporate Social Responsibility CSR), Buletin Studi Ekonomi. Vol 13 No. 2. Universitas Udayana, Denpasar. Dahlia, Lely dan Siregar, SV. 2008. “Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Kinerja Perusahaan Studi Empiris Pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2005 dan 2006)”, Simposium NasionalAkuntansi XI, Padang, 22 – 25 Juli 2008. Ghozali, Imam. 2005. ”Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hadi, Sutrisno. 1980. “Metodologi Research”. Jilid 1. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada. Hadi, Sutrisno. 2000. “Metodologi Research”. Jilid 2. Yogyakarta : Andi. Hartanti, Rina dan Mudhofir. 2007. Distribusi Dana Zakat, Infaq, dan Shodaqoh : Analisis di Rumah Zakat Indonesia Yogyakarta. Syirkah Jurnal Ekonomi Islam. Vol 2 No. 1 : 27 - 36. Surakarta : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Munawir, S. 1983. “Analisa Laporan Keuangan”, Yogyakarta : Liberty. Nurlela, Islahuddin. 2008. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan dengan Prosentase Kepemilikan Manajemen sebagai Variabel Moderating Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta), Simposium Nasional Akuntansi XI, Padang, 22 – 25 Juli 2008. Riyanti, Endang. 2006. Analisis Aplikasi Metode Perhitungan Zakat Perusahaan Studi Kasus PD. Lisha Mart, Program StudiAkuntansi Syariah, STIE SEBI, Jakarta. Shodiq, Fajar. 2007. Zakat Sebagai Motivator Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Umat, Syirkah Jurnal Ekonomi Islam. Vol 2 No. 1 : 37 – 44. Surakarta : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Sugiyono. 2002. ”Metode Penelitian Bisnis”, Cetakan Pertama, Jakarta: CV Alfabeta. Trimurti. 2008. “Metode Penelitian”. Bagian 1. Surakarta : Universitas Islam Batik. Trimurti. 2008. “Metode Penelitian”. Bagian 2. Surakarta : Universitas Islam Batik. Wijayanto, Kusuma. 2007. Zakat Perusahaan dan Pajak Sebagai Corporate Social Responsibility. Syirkah Jurnal Ekonomi Islam. Vol 2,No.1: 69-76. Surakarta : Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Zaitun, Sri. 2000. Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Zakat Pada PT. Bank Muamalat Indonesia. Masters thesis, Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang.
Pengaruh Zakat Sebagai Tanggungjawab Sosial Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan ...
21