PEMBAGIAN W ARlS MENURUT HUKUM ADAT MASY ARAKAT SUKU AKIT (STUDI Dl KECAMATAN RUPAT UTARA, PULAU RUPAT, , KABUPATEN BENGKALIS, PROVINSI RIAU)
TESIS
Oleb
YO HANES ORLANDO 147011070/ M.Kn
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
2016
Universitas Sumatera Utara
PEMBAGlAN W ARIS MENURUT HUKUM ADA T MASY ARAKA T SUKU AKJT (STUDIDI KECAMATAN RUPAT UTARA,PULAURUPAT, ~ABUPATEN
BENGKALTS, PROVJNSI RIAU)
TESIS
Diajukan Untuk Mempcmleh Gelar' Magister' Kenotariatan Pada Progr'am Studi Magister Kenotariatan Fakultas HukuJl1 Universitas Sumatem Utara
Oleh
YOHANES ORLANDO 147011070/ M.Kn
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEnAN
2016
Universitas Sumatera Utara
Judul Tesis
PEMBAGIAN WARIS MENURUT HUKUM ADAT OJ MASYARAKAT SUKU AKIT (STUDI KECAMATAN RUPAT UTARA, PULAU RUPAT, KABUPATEN BENGKALIS, PROVINSI RJAU)
Nama Mahasiswa ,
YOHANESORLANDO
NomorPokok
147011070
Program Studi
Kenotariatan Menyetujui Komisi Pembimbing
(Dr. Edy Ikhsan. S.H. M.Al
Pembimbing
Pembimbing
~ b rin
S.H M.Hum
.
(Dr.ldha Aprilyana Sembiring. S.H.M.Huml
Ketua Program Studi
(prof. Dr.Muhammad Yamin. SH. MS. CN) .......~~
Tanggal Lulus : 29 September 2016
Universitas Sumatera Utara
Telah diuji pada Tanggal 29 Septcm ber 2016
P ANlTlA PENGUJI TESIS Ketua : D,·. Edy Ikhsan, S.H, M.A Anggota : 1. D,·. Rosnidar Sembil'ing, S.H, M.Hum. 2. 0,'. Idha Aprilyana Sembil'ing, S.H, M .Hum 3. Pl'Of. Dr. Muhammad Yamin, S.H., MS, eN 4. D,·. Yefrizawati, S.H, M.Hum
Universitas Sumatera Utara
SURATPERNYATAAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini : Nama
YOHANESORLANDO
NIM
147011070
Program Studi
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum UNIVERSITAS SUMATERA UT ARA
Judul Tesis
: PEMBAGIAN WARIS MENURUT HUKUM ADAT MASYARAKAT
SUKU
AKIT
(STUDI
DI
KECAMATAN RUPAT UTARA, PULAU RUPAT, KABUPATEN BENGKALIS, PROVINSI RJAU) Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya terse but. Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.
Medan, September 2016 Yang membuat pernY:itiljill
Nama:YOHANESORLANDO Nim : 147011070
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK Suku Akit mengenal adanya pembagian warisan berdasarkan garis kelurunan. Masyarakat Suku Ak il menganut sislem kelurunan Pa/rineal, ya ng mana kedudukan anak laki-Iaki lebih berperan dibandingkan kedudukan wa nila da lam pewa ri sa n. Anak laki- Iaki yang berhak mewaris dikarcnakan anak lak i-Iak i nantin ya dianggap sebaga i penerus keluarganya, lebi!> berharga dan lebih linggi kedudukannya daripada anak perempuan. Namun, dalam kenyataannya didalam pembagian warisan masyarakat Suku Akit ya ng memiliki sistem Pa/rineal, membagikan harta wa ri sa n kepada anak perempuan. Seharusnya anak laki- Iak i saja ya ng mendapatkan harta warisan, sedangkan anak perempuan tidak mendapatkan harta warisan. Permasa lahan dalam penelilian ini ada lah apakah Masyarakal Suku Akit di Pulau Rupal merupakan masyarakat hukum adal, bagaimanakah pembagian waris menurut hukum adat masya rakat suku Ak il di Kecamatan Rupat Utara Pulau Rupat Kabupaten Bengka lis Proyinsi Ri au dan bagaimanakah upaya pen yelesaian sengkela waris adat Masyarakal Suku Akit di Kecamalan Rupat Utara Pulau Rupat Kabupaten Bengkalis Proyinsi Riau. Adapun jenis pene litian ini dengan menggunakan pene lilian hukum yur id is empiris yang bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan sumber data beru pa data primer dan data sekunder. Tekhnik pengumpu lan data dalam penclian in i ada lah obserYasi, wawancara, kui sio ner dan kajian kepustakaan ya ng kemudian ditarik kesimpulan dengan mcnggunakan induktifkualitatif. Berdasarkan has il penclilian dapat d isimpulkan bahwa Masyarakal suku Akit sudah dapat d ikategorika n sebaga i Masyarakal hukum Adat, ha l in i bisa dilihat dari segi filosofis. dan segi sosiologis dari keberadaan masyakarat hukum Adat terse but. Namun j ika di telaah dari segi yuridis, Masyarakal suku Akit belum sepen uhnya memenuhi salah satu syarat se bagai Masyarakat Hukum Adat sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehulanan Jun/o Peraturan Me nteri Da lam Negeri Nomor 52 Tahun 20 14 tentang Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat ya itu mengenai wi layah hukum Adat yangjelas ya itu berupa tanah adat atau tanah ulayat, karena dengan adanya tanah ulayat atau tanah adat terlihatlah identitas masyarakat huk um Adat itu se hingga eksistensi keberadaan masyarakat hukum Adat itu ada, sehingga hal ini mengakibatkan tidak ada jaminan perl indungan hukum da n kepastian hukum bagi masyarakat Suku Akit dalam melaksanakan hak-haknya se bagai masya rakat hukum Adal. Pembagian waris adat Masyarakat suku Akit d ilaksanakan pada hari ke 7 (tujuh) setelah pewaris meninggal dunia. Pembagian warisan dilakukan dengan 3 (tiga) cara yaitu hiba h (peninggal aeh he/a) yang dilakuka n o leh Pewaris semasa hidupnya, melalui wasiat yang dit inggalkan pewaris kepada se lu ruh ahli waris dan pembagian waris setelah pewaris meningga l dunia. Upaya penyelesaian sengketa dalam hal pembagian harta warisan bagi masyarakat adat Suku Akit dilakukan dengan 2 (dua) cara yaitu: a. Musyawarah (hapa/lbehonding) keluarga yang dipimpin o leh anak laki-Iaki tertua dengan di hadiri o leh sel uruh Ahli Waris, serta Wali dan Wari s, b. Musyawarah (hapa/lbehonding) Adat yang dilakukan oleh Kelua Adat Masyarakat Suku Akit yaitu Ba/hin d irumah Adat maupun dirumah ahli waris. Kata Kunei
: Pembagian, Waris, Suku Akit
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT Akilnese recognize the inheritance distribution based on line of descent. They adhere to Patrilineal system in which sons play more important roles than daughters regarding inheritance. Sons have the rights to inherit because they continue their Jamily line, are considered to worth more, and have higher position than daughlers. However, in pr~c'ice, despile (he PaJrilineal system adhered by the Akilnese, lhey distribute Iheir inheritance 10 their daughters. Inheritance is supposedly given only 10 sons while daughters do not receive any of it.
The research problems are whether the Akilnese in Rupat Island are classified into cus/omary law community. how inheritance is distributed according to Akilnese
customary laws in Rupat Utara Sub-district, Rupat Island, Bengkalis District, Riau Province, and how a dispute over inheritance is sellied according to Akitnese
Customary Laws in Rupat Utara Sub-district, Rupat Island, Bengkalis District, Riau Province. This is a judicial empirical research with descriptive analysis using data resources consisting ofprimary and secondary data. The data collecting technique in this research is observation, interviews, questionnaires, and library study which are
then followed by drawing a conclusion using inductive qualitative method Based on the research results, it can be concluded that Akitnese is eligible to be categorized into Customary Law Community. This can be viewed from
physiological and sociological aspects of the existence of the customary law community. However, when observed from judicial point of view, Akitnese has not fully met one of the requirements to be categorized into Customary Law Community
as stipulated in the Law No.4/1I999 regarding Forestry in conjunction with the Regulations oj Ministry oj Domestic Affairs No. 5212014 regarding Orientation Jor Recognition and Protection of Customary Law Community,namely regarding the
clear law area such as adat land Adat land clarifies the identity of cust'omary law community; its existence indicates that customary law community exists. Therefore,
there is not any guarantee of legal protection and certainty Jor Akilnese people in practicing their rights as the customary law community. Inheritance distribution according to Akitnese customary law is held on the seventh. day after the inheritor passed away. It is performed in three ways, namely grant (peninggal aeh heta J by
the testator during hislher life, through will and testament left Jor all heirs, and distribution after testalor passes away. The efforts to sel/ie the dispute over inheritance distribution for Ihe Akitnese are taken with two ways, namely: Q.
musyawarah or a meeting leading to consensus ('hapatlbehonding J among Jamily members which is led by the oldest son and aI/ended by all heirs as well as the guardians oj the heirs, b. musyawarah held by the Leader of the Akilnese called 'bathin ' at adat house or the heirs ' house. Keywords: Distribution~ Inheritance, A killlese Ethnic Group
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala anugerah dan kesempatan yang telah diberikan oleh-Nya mulai dari masa perkuliahan sampai dengan tahap penyelesaian tesis seperti sekarang ini di Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Tesis ini diberi Judul “PEMBAGIAN WARIS MENURUT HUKUM ADAT MASYARAKAT SUKU AKIT (STUDI DI KECAMATAN RUPAT UTARA, PULAU RUPAT, KABUPATEN BENGKALIS, PROVINSI RIAU).” Pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis tidak lupa ingin mengucapkan terima kasih atas jasa-jasa dari nama-nama yang disebut dibawah ini. Beliau-beliau tersebut merupakan penuntun dan juga motivasi yang mendukung penulis dari awal, masa perkuliahan hingga sekarang sampai selesainya tesis ini. Penulis menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Rektor Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan yang berharga yang telah diberikan untuk dapat menyelesaikan studi strata-II Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Prof. Dr. Budiman Ginting, S.H., H.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang juga telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan studi strata-II Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin S.H., M.S., CN., selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara dan juga selaku Dosen Penguji yang telah dengan sabar memberi masukan yang berarti dalam penulisan tesis ini. 4. Bapak Dr. Edy Ikhsan, S.H,. M.A. selaku Dosen Pembimbing Pertama penulis dalam penulisan tesis ini yang telah banyak memberikan masukan dan arahan yang berarti serta dengan sabar memberikan petunjuk dalam penulisan ini 5. Ibu Dr. Rosnidar Sembiring, S.H., M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Kedua penulis dalam penulisan tesis ini yang telah banyak memberikan masukan dan arahan yang berarti serta dengan sabar memberikan petunjuk dalam penulisan ini. 6. Ibu Dr. Idha Aprilyana Sembiring, S.H, M.Hum, selaku Dosen Pembimbing Ketiga penulis dalam penulisan tesis ini yang telah banyak memberikan masukan dan arahan yang berarti serta dengan sabar memberikan petunjuk dalam penulisan ini. 7. Ibu Dr. Yefrizawati,S.H, M.Hum, selaku Dosen Penguji yang telah dengan sabar memberi masukan yang berarti dalam penulisan tesis ini. 8. Bapak dan Ibu Guru Besar juga segenap Dosen dan staf pengajar Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, tanpa bisa disebutkan satu persatu namanya, atas jasa-jasanya dalam memberikan ilmu dan bimbingan selama masa perkuliahan.
Universitas Sumatera Utara
9. Para pegawai pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang selalu membantu kelancaran dalam manajemen administrasi yang diperlukan. 10. Bapak Anyang selaku Kepala Adat Suku Akit, yang telah memberikan bantuan baik materi maupun moril yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan thesis ini. 11. Bapak Amirudin selaku Kepala Adat suku Akit di Hutan Panjang, yang telah memberikan bantuan baik materi maupun moril yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan thesis ini. 12. Bapak Atan selaku Wakil Ketua adat suku Akit, yang telah memberikan bantuan baik materi maupun moril yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan thesis ini. 13. Bapak Athang selaku Wakil Ketua adat suku Akit, yang telah memberikan bantuan baik materi maupun moril yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan thesis ini. 14. Ketua Pengadilan Negeri Bengkalis, yang telah memberikan bantuan baik materi maupun moril yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan thesis ini. 15. Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Bengkalis yang telah memberikan bantuan baik materi maupun moril yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan thesis ini. 16. Kepala Kantor Kecamatan Rupat Utara, yang telah memberikan bantuan baik materi maupun moril yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan thesis ini.
Universitas Sumatera Utara
17. Bapak Dr. Fikarwin Zuka, selaku Dosen Antropologi Budaya Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan baik materi maupun moril yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan thesis ini 18. Bapak Dr. Lister Berutu, M.A selaku Dosen Antropologi Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bantuan baik materi maupun moril yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan thesis ini 19. Seluruh Masyarakat Adat Suku Akit, yang telah memberikan bantuan baik materi maupun moril yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan thesis ini. 20. Rekan-rekan Mahasiswa Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara stambuk 2014 khususnya buat Maria Sianturi S.H, M.Kn, Ita Risnawaty Purba S.H, M.Kn, Juliana Hutasoit, Ada Tua Simbolon S.H, M.Kn, Dheo Sihombing S.H, Yenta Iasika Simanjuntak S.H, Diana Alfarisa S.H, Ellys Novita Banjarnahor, S.H,M.Kn, Lamhot H. Sigiro S.H,M.Kn, Rizky Mutia S.H, M.Kn yang telah berjuang bersama-sama selama ini serta telah memberikan banyak dukungan dan kerjasamanya selama penulis menjalankan perkuliahan, semoga sukses untuk kita semua. 21. Semua pihak-pihak yang tidak disebutkan, terima kasih atas kesempatan dan dukungan yang diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan dan penulisan tesis ini.
Universitas Sumatera Utara
Ucapan terimakasih aku persembahkan kepada kedua orang tua yang penulis cintai dan kasihi, yaitu Bapakku St. Esman Panjaitan dan Mamakku Helida Boru Marpaung, beserta abang ku yaitu Mangasi Tua Pardamaian, Parlindungan, Binsar Halomoan, Edison Lamhot Marusaha, Charles, Amd dan Opranto Parsaoran,S.Kom, Kakakku tercinta Rosinta, S.Pd, Lisbeth Elfrida, S.E dan Nuryanti Natalia, Amd. Abang Iparku yaitu Bapak Christin Simanjutak, Ridwan Sihombing, Candro Silaban dan Kakak Iparku yaitu Ani Martauli br. Marpaung, Yana br. Marbun, Farida br. Marbun, Amd, S.Km, Eny Kusnita br. Marpaung, Rina Erlin br. Gultom keponakanku yang cantik-cantik dan yang ganteng-ganteng, dan Irawan Hermanto, Amd, SS, Rita Natalia Sinaga, SS serta semua saudara-saudara yang penulis kasihi yang selalu memberikan dukungan dalam menyelesaikan perkuliahan. Tesis yang telah diselesaikan dengan segenap hati dan pemikiran ini tentunya masih perlu untuk diperbaiki karena di dalamnya masih terdapat kekurangankekurangan untuk itu, dengan tangan terbuka akan menerima segala kritik maupun saran yang sifatnya membangun demi kemajuan kita bersama. Akhir kata, atas segala perhatian yang telah diberikan untuk tesis ini, sekali lagi penulis ucapkan terima kasih. Semoga tesis ini sedikit banyak juga dapat bermanfaat bagi kita semua. Medan,
September 2016
Hormat Penulis
( Yohanes Orlando )
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI Nama : YOHANES ORLANDO Tempat/Tanggal Lahir : Nerbit Kecil/ 27 Nopember 1990 Alamat : Jl.Nerbit Kecil, RT. 014, Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai Jenis Kelamin : Laki-laki Umur : 25 Tahun Agama : Kristen Protestan Kewarganegaraan : Indonesia II. KELUARGA Nama Ayah Nama Ibu Anak 1 Anak 2 Anak 3 Anak 4 Anak 5 Anak 6 Anak 7 Anak 8 Anak 9 Anak 10
: St. Esman Panjaitan (Op. Angel) : Helida Boru Marpaung (Op. Angel) : Rosinta Panjaitan, S.Pd : Mangasi Tua Pardamaian Panjaitan : Parlindungan Panjaitan : Binsar Halomoan Panjaitan : Edison Lamhot Marusaha Panjaitan : Charles Panjaitan, A.Md : Lisbet Elfrida Panjaitan, S.E : Opranto Parsaoran Panjaitan, S.Kom : Nuryanti Natalia Panjaitan, A.Md. Ak : Yohanes Orlando Panjaitan, SH, M.Kn
III. PENDIDIKAN Sekolah Dasar
: Sekolah Dasar Negeri 005 Lubuk Gaung (1996-2002) Sekolah Menengah Pertama : SLTP Negeri 06 Dumai (2002-2005) Sekolah Menengah Umum : SMA Negeri 04 Dumai (2005-2008) Pendidikan Strata 1 (satu) : Fakultas Hukum Universitas Lancang Kuning Pekanbaru- Riau (2008-2012) Pendidikan Strata 2 (dua) : Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara (USU) (2014-2016)
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI Hal. ABSTRAK ................................................................................................................. i ABSTRACT ............................................................................................................. ii KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. viii DAFTAR ISI ............................................................................................................ ix DAFTAR ISTILAH ............................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................... xv BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................ 1 A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 13 C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 14 D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 14 1. Secara Teoritis ................................................................................... 14 2. Secara Praktis .................................................................................... 15 E. Keaslian Penelitian .................................................................................. 15 F. Kerangka Teori dan Konsepsi ................................................................. 17 1. Kerangka Teori .................................................................................. 17 2. Kerangka Konsepsi ........................................................................... 21 G. Metode Penelitian .................................................................................... 23 1. Jenis Penelitian .................................................................................. 23 2. Sifat Penelitian .................................................................................. 24 3. Lokasi Penelitian ............................................................................... 24 4. Populasi dan Sampel ......................................................................... 24 a. Populasi ....................................................................................... 24 b. Sampel ......................................................................................... 25 5. Responden dan Informan .................................................................. 25 a. Responden ................................................................................... 25 b. Informan ...................................................................................... 26 6. Sumber Data Penelitan ...................................................................... 26 7. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 27 8. Analisis Data ..................................................................................... 29
Universitas Sumatera Utara
BAB II MASYARAKAT SUKU AKIT SEBAGAI MASYARAKAT HUKUM ADAT ............................................................................................................ 31 A. Pengertian Masyarakat Hukum Adat ...................................................... 31 1. Menurut Para Sarjana ........................................................................ 33 2. Menurut Peraturan Perundang-undangan ......................................... 38 a. Undang-Undang Dasar 1945 ....................................................... 38 b. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria ......................................................................................... 39 c. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan .... 40 d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengakuan dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat ...................................................................................................... 41 e. Peraturan Menteri Agraria Nomor 9 Tahun 2015 tentang Tata Cara Penetapan Hak Komunal Atas Tanah Masyarakat Hukum Adat dan Masyarakat Yang Berada dalam Kawasan Tertentu ................... 42 f. Konfrensi Konvensi International Labour Organization (ILO) 69 Tahun 1989 .................................................................................. 43 B. Struktur Pemerintahan Masyarakat Adat Suku Akit ............................... 44 1. Gambaran Umum Masyarakat Suku Akit .................................. 44 a. Keadaan Geografis Kecamatan Rupat Utara ......................... 44 b. Keadaan Penduduk Kecamatan Rupat Utara ......................... 46 2. Sejarah Masyarakat Suku Akit .................................................... 46 3. Mata Pencaharian dan Agama Suku Akit ................................... 52 4. Sistem Kekerabatan Masyarakat Adat Suku Akit ....................... 55 a. Sistem Perkawinan Masyarakat Adat Suku Akit di Kecamatan Rupat Utara ........................................................................... 58 b. Sistem Kekeluargaan Masyarakat Suku Akit di Kecamatan Rupat Utara ........................................................................... 66 c. Terminologi Keluarga pada sistem Kekerabatan Masyarakat suku Akit di Kecamatan Rupat utara ..................................... 67 C. Kedudukan Masyarakat Adat Suku Akit Sebagai Masyarakat Hukum Adat .................................................................................................................. 68 BAB III PEMBAGIAN WARIS MASYARAKAT ADAT SUKU AKIT ............ 87 A. Hukum Waris Adat .................................................................................... 87 1. Pengertian Warisan .............................................................................. 87 2. Pengertian Hukum Waris Adat ............................................................ 89
Universitas Sumatera Utara
3. Sifat Hukum Waris Adat ...................................................................... 91 4. Asas-Asas Hukum Waris Adat ............................................................ 93 5. Unsur-unsur Hukum Waris Adat ......................................................... 95 B. Sistem Pewarisan Adat dalam Masyarakat Suku Akit ................................ 96 1. Subjek dalam Pewarisan Masyarakat Adat Suku Akit ........................... 98 2. Objek dalam Pewarisan Masyarakat Adat Suku Akit ........................... 101 3. Sumber Harta Warisan Masyarakat Adat Suku Akit ........................... 104 a. Harta Asal ...................................................................................... 104 b. Harta Bersama ................................................................................ 105 4. Sebab terhalang mewaris bagi Masyarakat Adat Suku Akit ................ 108 C. Pembagian Waris Masyarakat Adat Suku Akit ......................................... 109 1. Hibah (Peninggal Aeh Heta) ................................................................. 112 2. Wasiat ................................................................................................... 115 3. Setelah Pewaris Wafat .......................................................................... 118 D. Kedudukan Ahli Waris dalam Masyarakat Adat Suku Akit ..................... 122 1. Anak Kandung ...................................................................................... 122 2. Janda ..................................................................................................... 125 3. Duda ...................................................................................................... 127 4. Anak Angkat ......................................................................................... 129 E. Kasus Pembagian Waris Adat Suku Akit ................................................... 134 1. Kasus Pembagian Waris terhadap Anak Kandung ................................ 134 2. Kasus Pembagian Waris Terhadap Janda ............................................. 145 3. Kasus Pembagian Waris Terhadap Duda ............................................. 150 4. Kasus Pembagian Waris Terhadap Pergantian Tempat ........................ 154 5. Kasus Pembagian Waris Terhadap Saudara Pewaris ............................ 159 BAB IV PENYELESAIAN SENGKETA WARIS ADAT SUKU AKIT .......... 165 A. Secara Musyawarah ( Hapat/behonding ) Keluarga ................................... 166 B. Secara Musyawarah Adat .......................................................................... 170 BAB V PENUTUP .................................................................................................. 174 A. Kesimpulan ................................................................................................ 174 B. Saran .......................................................................................................... 175 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 176
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISTILAH Abang Adatrecht Adatrechtsgemeenshap Adopsi Akak/Ngso Ambung Animisme
: : : : : : :
Bah
:
Bathin Bebana Begi Bilateral
: : : :
Commuun Depat Ekslusif Eksternal Erkenning Fact Of Law Field Research Genealogi Generalite Hapat /Behonding
: : : : : : : : : :
HartaPusaka
:
Household Illegal
: :
Immaterele goederen Indigenous Peoples Internal Jelan Kame Kedehat Kekiun
: : : : : : :
Panggilan untuk suami dari Kakak (Abang Ipar) Hukum Adat Masyarakat Hukum Adat Pengangkatan Anak Panggilan untuk kakak Ipar Keranjang Kulit Kepercayaan kepada roh yang mendiami semua benda (pohon, batu, sungai, gunung, dan lain-lain) Panggilan untuk adik Bapak yang lebih tua yang lakilaki (Paman dari Pihak Bapak) Panggilan untuk Kepala suku Akit Alat musikgendang Macam Sistem keturunan yang menarik garis dari kedua orang tua atau menarik garis dua sisi bapak dan ibu, di mana posisi pria dan wanita tidak dibeda-bedakan atau dianggap setara di dalam masalah pewarisan Sifat Komunal Dapat Terpisah dari yang lain; khusus Menyangkut bagian luar Pengakuan Fakta-fakta hukum Penelitian Lapangan Pertalian berdasarkan suatu keturunan Dari suatu angkatan manusia Suatu musyawarah Adat yang dilakukan oleh Masyarakat suku Akit Hartawarisan yang ditinggalkanoleh orang tuaataunenekmoyang yang diserahkankepadaAhliwaris Isi rumah; rumah tangga Tidak sah menurut hukum, dalam hal ini melanggar hukum Barang-barang yang tidak berwujud benda Masyarakat Adat Menyangkut bagian dalam Jalan Kami Kedarat Kesana
Universitas Sumatera Utara
Kojor Kok Konkriet Kontane Handeling Legitieme portie Living law of People Matrineal
: : : : : : :
Mika Nenek
: :
Ngah Ngami Paguyuban
: : :
Papal Adat Patrineal
: :
Pehekah Peninggal aeh heta Rakit
: : :
Reasonable Rechtsnormen Perkawinan Eksogami
: : :
Perkawinan eleutherogami:
Perkawinan Endogami
:
State Law Sumpit
: :
Tombak Tidak Konkrit Sifat Kontan Pembagian warisan menurut ketentuan Undang-Undang Hukum yang hidup dalam masyarakat Sistem keturunan yang menarik garis dari pihak ibu, pada sistem ini posisi wanita lebih dominan pengaruhnya daripada pria di dalam masalah pewarisan Kalian Panggilan untuk Kaum laki-laki/ Perempuan yang sudah tua Panggilan untuk perempuan Mengambil Perkumpulan yang bersifat kekeluargaan, didirikan orang-orang yang sepaham (sedarah) untuk membina persatuan (kerukunan) di antara para anggotanya Pesan Adat Suatu sistem keturunan yang menarik garis dari pihak bapak pada sistem ini posisi pria lebih dominan pengaruhnya daripada wanita di dalam masalah pewarisan Berakar Hibah Kendaraan apung dibuat dr beberapa buluh (kayu) yang diikat berjajar dipakai untuk mengangkut barang atau orang di air; getek Pantas, layak, masuk akal Hukum sebagai norma hukum Prinsip perkawinan yang mengharuskan orang mencari jodoh di luar lingkungan sosialnya, spt di luar lingkungan kerabat, golongan sosial, dan lingkungan pemukiman Seseorang bebas untuk memilih jodohnya dalam perkawinan, baik itu dari klen sendiri maupun klen lainnya. Prinsip perkawinan yg mengharuskan orang untuk mencari jodoh di dalam lingkungan sosialnya sendiri, misalnya di lingkungan kerabat, lingkungan kelas sosial, atau lingkungan pemukiman Hukum negara Alat untuk memanah binatang
Universitas Sumatera Utara
Tarian Maleng Teritorial Tetawak Toescheidingen Transmigrasi Tutus Volkgeist Wak Wali Waris
: Tari untuk mengatur langkah orang berjalan, biasanya dilakukan pada acara sunat, nikah dan kematian : Pertalian berdasarkan lingkungan daerah : Gong : Hibah Wasiat : Perpindahan penduduk dari desa kekota, dari suatu daerah kedaerah lain : Ikatan pada jenazah terdiri dari kain putih bersih, diikat pada kepala, kaki dan tiga helai diikat pada badan : Konsep hukum yang hidup dalam jiwa masyarakat : Panggilan untuk laki-laki : Istilah yang digunakan masyarakat suku Akit untuk Pihak laki-laki : Istilah yang digunakan masyarakat suku Akit untuk Pihak perempusn
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL Hal. Tabel 1 Pendapat Masyarakat Suku Akit memiliki tanah Adat di Kecamatan Rupat Utara ............................................................................................................... 79 Tabel 2 Pembagian waris menurut masyarakat suku Akit .......................................... 110 Tabel 3 Waktu pelaksanaan pembagian waris menurut masyarakat adat Suku Akit.. 111 Tabel 4 Proses pembagian waris menurut masyarakat Suku Akit .............................. 121 Tabel 5 Kedudukan anak kandung sebagai ahli waris pada masyarakat Suku Akit ... 124 Tabel 6 Kedudukan janda sebagai ahli waris pada masyarakat Suku Akit ................. 127 Tabel 7 Kedudukan duda sebagai ahli waris pada masyarakat Suku Akit .................. 129 Tabel 8 Kedudukan anak angkat sebagai ahli waris pada masyarakat Suku Akit ...... 134 Tabel 9 Pemimpin dalam pembagian harta warisan maupun dalam penyelesaian sengketa warisan orang tua/ pewaris............................................................................ 169 Tabel 10 Penyelesaian sengketa waris pada masyarakat Suku Akit .......................... 173
Universitas Sumatera Utara