EVALUASI DAERAH PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DAN PENARGETAN BERBASIS WILAYAH Rapat Koordinasi Pelaksanaan Kebijakan Penanganan Kemiskinan
Provinsi Jawa Tengah Surakarta, 9 Februari 2016
Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Sumber: Badan Pusat Statistik 13.16
DI Yogyakarta
5.91 5.78 5.75 5.25 4.83 4.72
Kalimantan Tengah Kepulauan Riau Banten Bali Kep. Bangka Belitung Kalimantan Selatan
3.61
6.10
Kalimantan Timur
DKI Jakarta
6.22
Maluku Utara
8.44
Kalimantan Barat
6.32
8.82
Riau
Kalimantan Utara
8.98
Sulawesi Utara
6.71
9.12
Jambi
Sumatera Barat
9.57
10.12
Sulawesi Selatan Jawa Barat
10.79
Sumatera Utara
11.90
13.32
Jawa Tengah
Sulawesi Barat
13.53
Lampung
12.28
13.74
Sulawesi Tenggara
Jawa Timur
13.77
Sumatera Selatan
16.54
Nusa Tenggara Barat 14.07
17.11
Aceh
Sulawesi Tengah
17.16
18.16
28.40 25.73 22.58 19.36
Bengkulu
Gorontalo
Maluku
Nusa Tenggara Timur
Papua Barat
Papua
Tingkat Kemiskinan dengan Indikator Persentase Penduduk Miskin (%) menurut Provinsi di Indonesia, September 2015
Persentase Penduduk Miskin Provinsi (%)
Indonesia (11,13%)
3
Sumber: Badan Pusat Statistik 802,290
Nusa Tenggara Barat
345,020 327,770 322,830 311,570 225,540 218,790 217,140 209,980 206,520 189,160 153,210 148,130 114,840
Sulawesi Tenggara Maluku Bengkulu Jambi Papua Barat Bali Sulawesi Utara Kalimantan Timur Gorontalo Kalimantan Selatan Sulawesi Barat
Kalimantan Tengah Kep. Riau
40,930
349,530
Sumatera Barat
Kalimantan Utara
368,670
DKI Jakarta
66,620
405,510
Kalimantan Barat
Kep. Bangka Belitung
406,340
Sulawesi Tengah
72,640
485,560
DI Yogyakarta
Maluku Utara
562,920
Riau
690,660
859,410
Aceh Banten
864,520
Sulawesi Selatan
1,100,680
Lampung 898,210
1,112,530
Sumatera Selatan Papua
1,160,530
1,508,140
Nusa Tenggara Timur
Sumatera Utara
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur 4,485,660
4,505,780
4,775,970
Jumlah Penduduk Miskin (%) menurut Provinsi di Indonesia, September 2015
4
100,000
-
Sumber: Badan Pusat Statistik 340,413 331,028 322,689 318,602 316,464 309,314 307,224 307,104
Kalimantan Barat Bali Nusa Tenggara Barat Jawa Barat Jawa Timur Jawa Tengah Nusa Tenggara Timur Sulawesi Utara
261,854
340,958 Sumatera Selatan
Sulawesi Selatan
347,721 DI Yogyakarta
269,516
356,436 Banten
Sulawesi Tenggara
356,771 Lampung
274,961
358,426 Jambi
Gorontalo
358,892
Sulawesi Tengah
277,479
360,949
Kalimantan Selatan
Sulawesi Barat
362,370
401,773
Aceh
Maluku Utara
403,947
Sumatera Barat
362,729
405,279
Maluku
Kalimantan Tengah
406,385
Papua
366,137
410,840
Bengkulu
Sumatera Utara
417,164
465,348
480,812
Riau
Papua Barat
Kepulauan Riau
493,086
200,000
Kalimantan Utara
300,000
494,207
400,000
Kalimantan Timur
500,000
503,038
529,979
600,000
DKI Jakarta
Bangka Belitung
Garis Kemiskinan menurut Provinsi di Indonesia, September 2015 Garis Kemiskinan Provinsi (Rp)
Garis Kemiskinan Nasional (Rp 334.809)
5
Relevansi Perkembangan Persentase Penduduk Miskin dengan Persentase Alokasi Belanja Kesejahteraan (Prov+Kab/Kota) Provinsi Jawa Tengah, 2012-2014 17.00
59.88
59.72
61.30
65.00 60.00
15.00 55.00 13.00
50.00 45.00
11.00
14.98
40.00
14.44
9.00
13.58
35.00 30.00
7.00 25.00 5.00
20.00
2012 Persentase Penduduk Miskin (%)
2013
2014
Persentase Alokasi Belanja Kesejahteraan (%)
Sumber: BPS, Kemenkeu diolah
Alokasi Belanja Kesejahteraan = Alokasi Belanja Fungsi Pendidikan + Kesehatan + Perumahan dan Fasilitas Umum + Perlindungan Sosial
6
Relevansi Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs dengan Persentase Alokasi APBD Fungsi Pendidikan (Prov+Kab/Kota) Provinsi Jawa Tengah, 2012-2014
80.00
45.00
39.48 75.00
37.39
35.84
40.00
35.00 70.00 30.00 65.00
60.00
72.52
74.94
78.57
25.00
20.00 55.00
15.00
50.00
10.00
2012 APM SMP/MTs (%)
2013
2014
Persentase Alokasi APBD Fungsi Pendidikan (%)
Sumber: BPS, Kemenkeu diolah
7
Relevansi Perkembangan Indikator Kesehatan dengan Persentase Alokasi APBD Fungsi Kesehatan (Prov+Kab/Kota) Provinsi Jawa Tengah, 2012-2014 120.00
14.00
12.00
100.00
80.00
12.28
11.00
10.72
10.00
8.00 60.00
40.00
95.46
92.67
91.66
6.00
4.00 20.00
31.85
31.93
32.92
0.00
2.00
0.00
2012 Penduduk dengan Keluhan Kesehatan (%)
2013
2014 Kelahiran Ditolong Tenaga Kesehatan Terlatih (%)
Persentase Alokasi APBD Fungsi Kesehatan (%)
Sumber: BPS, Kemenkeu diolah
8
Relevansi Perkembangan Indikator Infrastruktur Dasar dengan Persentase Alokasi APBD Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum (Prov+Kab/Kota) Provinsi Jawa Tengah 2012-2014 100.00
14.00
11.96
90.00
12.00
10.11
80.00 70.00
10.00
8.50
60.00
8.00
99.78
99.76
99.68
50.00
6.00
40.00 30.00
54.92 60.02
53.51
63.28
53.25
67.43
4.00
20.00 2.00
10.00 0.00
0.00
2012
2013
2014
Proporsi RT dengan Air Minum Layak (%) Proporsi RT dengan Sanitasi Layak (%) Proporsi RT dengan Akses Listrik (%) Persentase Alokasi APBD Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum (%)
Sumber: BPS, Kemenkeu diolah
9
Upaya Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
10
Penanggulangan Kemiskinan
Kebijakan dan Program Pemerintah Pusat dan Daerah Mendorong pertumbuhan ekonomi, menjaga stabilitas makro ekonomi, stabilisasi harga, penciptaan lapangan kerja, menjaga iklim investasi, regulasi perdagangan, pengembangan infrastruktur di wilayah-wilayah tertinggal dan lain-lain
Meningkatkan Pendapatan
Menurunkan Beban Pengeluaran •
Program Perlindungan Sosial
BANTUAN SOSIAL Tidak ada iuran
JAMINAN SOSIAL Ada iuran
• • • •
Pemberdayaan masyarakat Dukungan pengembangan usaha mikro (KUR) Pelatihan kerja (BLK) Pendampingan usaha sektoral (KUBE)
JHT, JKK, JK
Penanggulangan Kemiskinan
11
Upaya Khusus
Penguatan Pengendalian Program Bersasaran Pemantapan Penargetan Wilayah Prioritas
• Pemanfaatan Basis Data Terpadu (BDT) • Peningkatan akses pemanfaat program terhadap program bersasaran (penggunaan kartu, dsb.) • Pelaksanaan Muskel/Musdes • Pemantapan pemantauan pelaksanaan program bersasaran di wilayah prioritas • Pemanfaatan Indeks Kesejahteraan Wilayah (IKW) berbasis kemiskinan multidimensi dalam perencanaan fokus program
PENARGETAN BERBASIS WILAYAH 1. Salah satu upaya untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan adalah dengan melakukan penargetan wilayah prioritas pada kantong-kantong kemiskinan (Geographic Targeting of Poverty Alleviation Programs) 2. Penargetan wilayah kantong kemiskinan bukan hal baru dalam program penanggulangan kemiskinan: IDT dan PNPM. 3. Pensasaran wilayah mensasar program didasarkan atas karakteristik/kondisi suatu wilayah –misalnya menyangkut tingkat kemiskinan, akses/transportasi, jumlah faskes/fasdik, dan lainnya. 4. Kriteria pemilihan kantong kemiskinan memperhatikan ciri multidimensi dari masalah kemiskinan. Bukan hanya konsumsi/pengeluaran tetapi juga karakteristik wilayah seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, perumahan dan ketenagakerjaan. 13
MENGAPA PENARGETAN BERBASIS WILAYAH 1. Kemiskinan yang terkonsentrasi Masyarakat miskin dapat terkonsentrasi dan merata tinggal dalam suatu wilayah tertentu kriteria pensasaran jumlah/persentase orang miskin atau pemegang KKS/KPS
2. Mengatasi ketertinggalan, keterisolasian wilayah Permasalahan kemiskinan sangat terkait dengan minimnya akses pada layanan dasar dan infrastruktur kriteria dapat berupa ketersediaan layanan dasar/infrastruktur atau jarak untuk mencapainya
3. Mainstreaming penanggulangan kemiskinan dalam pembangunan sektoral dan wilayah Pembangunan sektoral atau wilayah seringkali hanya mengutamakan pertimbangan ekonomi, mainstreaming dapat dilakukan untuk makin mendorong sinergi kebijakan/program untuk penanggulangan kemiskinan
Prioritas Wilayah Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah
Wonosobo Kebumen Brebes Purbalingga Rembang Pemalang Banjarnegara Banyumas Sragen Demak Klaten Purworejo Cilacap Grobogan Blora Wonogiri Magelang Karanganyar Pekalongan Boyolali Pati Kendal Temanggung Batang Kota Surakarta Tegal Sukoharjo Kota Magelang Jepara Kota Tegal Semarang Kota Pekalongan Kudus Kota Salatiga Kota Semarang
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
165,834 21.42 242,308 20.50 355,120 20.00 176,040 19.75 19.50 119,988 236,979 18.44 159,475 17.77 283,475 17.45 130,277 14.87 161,951 14.60 168,182 14.56 14.41 102,107 239,751 14.21 186,528 13.86 13.66 115,976 13.09 123,846 160,477 12.98 12.62 107,292 12.57 109,265 12.36 118,581 148,054 12.06 11.80 110,484 11.55 85,532 11.13 82,118 10.9555,923 140,308 9.87 9.18 78,854 11,019 9.14 8.55 100,484 20,938 8.54 8.05 79,763 23,622 8.02 7.99 65,803 10,7865.93 5.04 84,683
Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah menurut Kabupaten/Kota, 2014
Persentase Penduduk Miskin
Sumber: Badan Pusat Statistik
Provinsi (13,58) Nasional (10,96) Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa)
0.00 400000
350000
300000
250000
200000
150000
100000
50000
0
Kota Surakarta Kota Magelang Kota Tegal Kota Semarang Kota Pekalongan Pati Brebes Klaten Kota Salatiga Demak Kudus Banyumas Pekalongan Jepara Rembang Sukoharjo Grobogan Kendal Karanganyar Pemalang Purworejo Kebumen Semarang Purbalingga Tegal Wonosobo Cilacap Sragen Boyolali Blora Magelang Wonogiri Temanggung Banjarnegara Batang Sumber: Badan Pusat Statistik Daerah dengan persentase penduduk miskin di atas nasional dan provinsi
Daerah dengan persentase penduduk miskin di antara nasional dan provinsi
Daerah dengan persentase penduduk miskin di bawah nasional dan provinsi
216,952
229,718
240,845
244,761
246,292
248,903
255,391
255,550
265,714
267,548
271,875
275,022
275,612
277,280
284,409
287,358
288,814
Garis Kemiskinan (Rp)
289,486
290,827
291,949
299,503
299,914
306,281
309,106
314,211
315,570
320,204
327,231
327,452
332,228
338,398
348,824
353,301
376,143
417,807
Garis Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah menurut Kabupaten/Kota, 2014 Garis Kemiskinan Provinsi (Rp 281.570)
Pengelompokan Kabupaten/Kota Berdasarkan Persentase Penduduk Miskin dan Persentase Alokasi Belanja Kesejahteraan Provinsi Jawa Tengah, 2014
Persentase Alokasi Belanja Kesejahteraan (%)
Kab. Pekalongan Kab. Banyumas
78.00
Kab. Kebumen
Kab. Blora Kab. Purbalingga Kab. Grobogan Kab. Wonogiri Kab. Brebes Kab. Tegal Kab. Magelang Kab. Rembang Kab. Sragen Kota Salatiga Kab. Pati Kab. Demak Kab. KaranganyarKab. Klaten Kab. Jepara Kab. Boyolali Kab. Purworejo Kab. Banjarnegara Kab. Pemalang Kab. Semarang Kab. Sukoharjo Kab. Wonosobo Kota Tegal Kab. Kendal Kab. Cilacap
73.00
68.00
Kota Semarang Kota Magelang
Kab. Kudus
63.00
Kab. Batang Kab. Temanggung Kota Pekalongan Kota Surakarta
58.00 5.00
7.00
9.00
11.00
13.00
15.00
Persentase Penduduk Miskin (%) Sumber: BPS, Kemenkeu diolah
17.00
19.00
21.00
Kab. Cilacap Kab. Banyumas Kab. Purbalingga Kab. Banjarnegara Kab. Kebumen Kab. Purworejo Kab. Wonosobo Kab. Magelang Kab. Boyolali Kab. Klaten Kab. Sukoharjo Kab. Wonogiri Kab. Karanganyar Kab. Sragen Kab. Grobogan Kab. Blora Kab. Rembang Kab. Pati Kab. Kudus Kab. Jepara Kab. Demak Kab. Semarang Kab. Temanggung Kab. Kendal Kab. Batang Kab. Pekalongan Kab. Pemalang Kab. Tegal Kab. Brebes Kota Magelang Kota Surakarta Kota Salatiga Kota Semarang Kota Pekalongan Kota Tegal 73.31 79.18 79.78 71.34 81.77 82.37 66.63 74.13 77.07 76.07 79.17 85.62 90.67 80.09 86.65 85.75 90.42 80.91 74.08 79.30 78.45 79.86 72.69 80.22 76.37 71.32 71.78 79.73 70.54 84.81 83.90 88.05 89.19 76.84 76.50
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs (%) Provinsi Jawa Tengah menurut Kabupaten/Kota, 2014
Kab/Kota
Sumber: Badan Pusat Statistik
Nasional (77.53%) Provinsi Jawa Tengah (78.57%)
Pengelompokan Kabupaten/Kota Berdasarkan Indikator Pendidikan dan Persentase Alokasi APBD Fungsi Pendidikan Provinsi Jawa Tengah, 2014
Persentase Alokasi APBD Fungsi Pendidikan (%)
Kab. Klaten Kab. Magelang
44.00
A
Daerah dengan persentase penduduk miskin di antara nasional dan provinsi
A
Daerah dengan persentase penduduk miskin di bawah nasional dan provinsi
Kab. Wonogiri
54.00
49.00
A
Daerah dengan persentase penduduk miskin di atas nasional dan provinsi
Kab. Kebumen
Kab. Banyumas
Kab. Karanganyar
Kab. Banjarnegara Kab. Sragen Kab. Pemalang Kab. Sukoharjo Kab. Purworejo Kab. Brebes Kab. Purbalingga Kab. Blora Kab. Cilacap Kab. Boyolali Kab. Kendal Kab. Pekalongan Kab. Grobogan Kab. Pati Kota Surakarta Kab. Tegal Kab. Rembang Kab. Temanggung Kab. Jepara Kab. Wonosobo Kab. Demak
39.00
Kab. Batang Kab. Kudus
34.00
Kab. Semarang
Kota Magelang Kota Salatiga
Kota Pekalongan Kota Semarang
Kota Tegal 29.00 66.00
71.00
76.00
81.00
Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs (%)
Sumber: BPS, Kemenkeu diolah
86.00
91.00
Kab. Cilacap Kab. Banyumas Kab. Purbalingga Kab. Banjarnegara Kab. Kebumen Kab. Purworejo Kab. Wonosobo Kab. Magelang Kab. Boyolali Kab. Klaten Kab. Sukoharjo Kab. Wonogiri Kab. Karanganyar Kab. Sragen Kab. Grobogan Kab. Blora Kab. Rembang Kab. Pati Kab. Kudus Kab. Jepara Kab. Demak Kab. Semarang Kab. Temanggung Kab. Kendal Kab. Batang Kab. Pekalongan Kab. Pemalang Kab. Tegal Kab. Brebes Kota Magelang Kota Surakarta Kota Salatiga Kota Semarang Kota Pekalongan Kota Tegal 93.19 98.58 90.44 96.05 94.89 94.10 93.87 95.98 96.55 99.31 98.87 99.17 100 97.26 97.49 97.93 98.75 100 99.08 96.58 96.17 97.36 98.41 96.75 96.06 84.33 90.84 91.61 84.37 100 100 98.65 99.40 99.37 99.43
Kelahiran Ditolong Tenaga Kesehatan Terlatih (%) Provinsi Jawa Tengah menurut Kabupaten/Kota, 2014 Kab/Kota
Sumber: Badan Pusat Statistik
Nasional (87.09%) Provinsi Jawa Tengah (95.46%)
Persentase Alokasi APBD Fungsi Kesehatan (%)
26.00
Pengelompokan Kabupaten/Kota Berdasarkan Indikator Kesehatan dan Persentase Alokasi APBD Fungsi Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2014 Kota Tegal
24.00
22.00
A
Daerah dengan persentase penduduk miskin di bawah nasional dan provinsi
Kab. Semarang
18.00
Kab. Pekalongan
Kota Salatiga
16.00
Kab. Tegal Kab. Purbalingga
14.00
Kab. Brebes
Kab. Pemalang
10.00
8.00 84.00
A
Daerah dengan persentase penduduk miskin di antara nasional dan provinsi
Kota Magelang
20.00
12.00
A
Daerah dengan persentase penduduk miskin di atas nasional dan provinsi
86.00
88.00
90.00
Kota Pekalongan Kab. Boyolali Kab. Banyumas Kab. Kebumen Kab. Batang Kab. Pati Kab. Sragen Kab. Grobogan Kab. Rembang Kab. Blora Kab. Wonosobo Kab. Kendal Kab. Wonogiri Kab. Demak Kab. Kudus Kab. Purworejo Kab.… Kab. Sukoharjo Kab. Cilacap Kab. BanjarnegaraKab. Temanggung Kab. Karanganyar Kab. Klaten Kota Semarang Kab. Magelang Kota Surakarta 92.00
94.00
96.00
98.00
100.00
Kelahiran Ditolong Tenaga Kesehatan Terlatih (%) Sumber: BPS, Kemenkeu diolah
102.00
Kab. Cilacap Kab. Banyumas Kab. Purbalingga Kab. Banjarnegara Kab. Kebumen Kab. Purworejo Kab. Wonosobo Kab. Magelang Kab. Boyolali Kab. Klaten Kab. Sukoharjo Kab. Wonogiri Kab. Karanganyar Kab. Sragen Kab. Grobogan Kab. Blora Kab. Rembang Kab. Pati Kab. Kudus Kab. Jepara Kab. Demak Kab. Semarang Kab. Temanggung Kab. Kendal Kab. Batang Kab. Pekalongan Kab. Pemalang Kab. Tegal Kab. Brebes Kota Magelang Kota Surakarta Kota Salatiga Kota Semarang Kota Pekalongan Kota Tegal
67.84 61.88 58.74 31.07 67.87 68.78 15.57 62.24 66.24 81.86 91.26 71.06 87.68 79.38 69.70 60.23 69.95 82.64 86.20 48.12 76.93 74.46 42.80 65.13 53.74 49.50 64.11 54.89 62.07 76.90 84.19 92.61 91.93 89.91 84.73
Proporsi Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak (%) Provinsi Jawa Tengah menurut Kabupaten/Kota, 2014 Kab/Kota Nasional (61.08%) Provinsi Jawa Tengah (67.43%)
Persentase Alokasi APBD Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum (%)
Pengelompokan Kabupaten/Kota Berdasarkan Indikator Infrastruktur Dasar dan Persentase Alokasi APBD Fungsi Perumahan dan Fasilitas Umum Provinsi Jawa Tengah, 2014 25.00
Kota Semarang
A
Daerah dengan persentase penduduk miskin di atas nasional dan provinsi
A
Daerah dengan persentase penduduk miskin di antara nasional dan provinsi
A
Daerah dengan persentase penduduk miskin di bawah nasional dan provinsi
23.00 21.00
Kota Salatiga Kab. Demak
19.00
Kab. Jepara
17.00 15.00
Kab. Wonosobo
Kab. Pekalongan
Kab. Banjarnegara
13.00
Kab. TegalKab. Brebes
Kab. Rembang Kab. GroboganKab. Pati Kab. Semarang Kab. Kudus
Kab. Purbalingga
Kab. Kebumen Kab. Banyumas Kota… Kab. Magelang Kab. Purworejo Kab. Pemalang Kab. Cilacap Tegal Kab. Boyolali Kab. Sragen KotaKab. Sukoharjo Kab. Batang Kab. Wonogiri Kab. Kendal Kota MagelangKab. Karanganyar Kota Surakarta Kab. Temanggung Kab. Klaten
11.00 9.00 7.00 5.00 15.00
Kab. Blora
25.00
35.00
45.00
55.00
65.00
75.00
Proporsi Rumah Tangga dengan Sanitasi Layak (%) Sumber: BPS, Kemenkeu diolah
85.00
DIMENSI
PRIORITAS I
PRIORITAS II
PENDIDIKAN
• • • • • • •
Wonosobo Demak Temanggung Batang Kudus Kota Pekalongan Kota Tegal
• • • • • • • • • •
Klaten Banyumas Banjarnegara Brebes Pemalang Cilacap Magelang Pekalongan Boyolali Sukoharjo
• • • • • • • •
Brebes Rembang Cilacap Wonosobo Purworejo Banjarnegara Demak Magelang
• • • • •
Purbalingga Kebumen Pekalongan Tegal Batang
• • • • • • • • •
Banyumas Pemalang Cilacap Kebumen Magelang Boyolali Batang Kendal Temanggung
• • • • • • • •
KESEHATAN
INFRASTRUKTUR DASAR
Wonosobo Banjarnegara Purbalingga Brebes Blora Pekalongan Jepara Tegal
RINGKASAN DAERAH PRIORITAS MENURUT DIMENSI PENDIDIKAN, KESEHATAN, DAN INFRASTRUKTUR DASAR
Daerah dengan kemiskinan di atas nasional dan provinsi
Terima kasih