1. INDIKATOR MAKRO No
Indikator Makro
1 2 3 4
Harga Minyak Bumi Volume BBM bersubsidi Volume LPG Subsidi Energi a. Subsidi BBM/LPG b. Subsidi Listrik 5 Penerimaan Sektor ESDM a. Migas b. Pertambangan Umum c. Panas Bumi d. Lainnya 6 Investasi Sektor ESDM a. Minyak dan Gas Bumi b. Ketenagalistrikan c. Minerba d. EBT 7 Produksi energi fosil dan mineral a. Minyak Bumi b. Gas Bumi c. Batubara 8 Pembangunan ketenagalistrikan dan EBT a. Rasio elektrifikasi b. Kapasitas terpasang pembangkit c. Tambahan kapasitas d. Kapasitas terpasang PLTP e. Tambahan kapasitas PLTP
US$/bbl juta KL juta ton Triliun Rp Triliun Rp Triliun Rp Triliun Rp Triliun Rp Triliun Rp Triliun Rp Triliun Rp Miliar US$ Miliar US$ Miliar US$ Miliar US$ Miliar US$ ribu boepd ribu boepd MMSCFD ribu boepd juta ton ribu boepd % MW MW MW MW
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM
2010
2011
2012
2013
Satuan Realisasi Realisasi Realisasi Rencana / Realisasi % terhadap % terhadap 78,07 38,23 2,71 154,01 95,90 58,11 285,60 217,20 66,50 0,40 1,50 22,20 13,70 5,00 3,20 0,30 5.698,00 945,00 8.857,00 1.590,00 275,00 3.163,00
111,80 41,24 3,28 261,49 168,20 93,29 347,20 272,40 73,50 0,40 0,90 27,10 18,70 4,90 3,40 0,10 5.785,00 902,00 8.443,00 1.519,00 293,00 3.364,00
112,73 45,07 3,90 315,23 211,90 103,33 427,83 301,63 123,59 0,74 1,87 32,40 23,64 4,25 4,20 0,31 6.754,00 860,00 8.150,00 1.455,00 386,00 4.439,00
APBN - P 108,00 48,00 4,39 287,14 199,90 87,24 413,50 267,12 144,60 0,40 1,38 37,94 27,20 6,31 3,77 0,66 6.854,00 840,00 8.497,00 1.517,00 391,00 4.497,00
67,20 33.923,00 2.024,00 1.189,00 3,00
70,40 37.353,00 3.430,00 1.226,10 37,10
76,56 45.253,00 5.367,00 1.340,00 115,00
79,30 48.101,00 2.848,00 1.346,00 5,00
105,82 46,51 4,39 299,59 210,00 89,59 398,41 252,44 145,10 0,87 22,30 15,03 3,72 3,12 0,43 6.730,00 826,00 8.074,00 1.442,00 421,00 4.462,00
Target 97,98 96,90 100,00 104,34 105,05 102,69 96,35 94,50 100,35 214,85 58,78 55,26 58,95 82,78 65,15 98% 98,33 95,02 95,02 107,67 99,23
2012 93,87 103,20 112,56 95,04 99,11 86,70 93,12 83,69 117,40 117,32 68,82 63,58 87,53 74,29 137,16 100% 96,05 99,07 99,07 109,07 100,52
80,40 46.428,00 1.175,00 1.341,00 -
101,39 69,52 41,26 99,63 -
105,02 102,60 21,89 100,00 -
Sumber: KESDM
2. PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN ENERGI A, Penyediaan Energi
Bauran Energi 2012
1. Energi Primer tahun 2012: 177 MTOE (1,262 MBOE); 2. Kapasitas Pembangkit tahun 2013: 46,4 GW,
B, Pemanfaatan Energi
Batubara 27%
1. Pemanfaatan energi primer per kapita tahun 2012: 0,74 TOE; 2. Pemanfaatan listrik per kapita tahun 2012: 727 KWh; 3. Pertumbuhan konsumsi energi sekitar 7% per tahun periode 2008 s,d 2012,
EBT 5% Minyak 48%
Gas 20%
C, Indikator Energi Makro dan Sosio Ekonomi 1. Elastisitas energi primer 1,08 periode 2008 s,d, 2012; 2. Intensitas energi final naik sekitar 0,93% per tahun periode 2008 s,d, 2012; 3. Rasio Elektrifikasi tahun 2013: 80,4%; 4. Laju Pertumbuhan penduduk 1,3% per tahun periode 2008 s,d 2012; 5. Laju Pertumbuhan PDB 5,9% per tahun periode 2008 s,d 2012;
D, Bauran Energi Primer 2012 1. EBT 5%, Minyak Bumi 47,5%, Batubara 27,3%, Gas Bumi 20,2% Sumber: KESDM
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM
Konsumsi Energi per Sektor Pengguna 2012 Other 2%
Komersial 1%
Pembangkit 20%
Transport 24%
Industry 32%
Household 21%
3. POTENSI SUMBER ENERGI INDONESIA NO
ENERGI BARU TERBARUKAN
SUMBER DAYA (SD)
KAPASITAS TERPASANG (KT)
RASIO KT/SD (%)
1
2
3
4
5 = 4/3
1
Hydro
75,000 MW
7,572 MW
10,1%
2
Panas Bumi
28,617 MW
1,343,5 MW
4,7 %
3
Biomass
32,654 MW
1,716,5 MW
5,26 %
4
Tenaga Surya
4,80 kWh/m2/day
42,77 MW
-
5
Tenaga Angin
3 – 6 m/s
1,87 MW
-
6
Samudera
49 GW ***)
0,01 MW ****)
-
7
Uranium
3,000 MW *)
30 MW **)
-
*) Hanya di Kalan – Kalimantan Barat **) Sebagai pusat penelitian, non-energi ***) Sumber Dewan Energi Nasional ****) Prototype BPPT
NO
ENERGI TAK TERBARUKAN
SUMBER DAYA (SD)
CADANGAN TERBUKTI (CT)
RASIO CT/SD
PRODUKSI (PROD)
RASIO CT/PROD (TAHUN)
1
2
3
4
5 = 4/3
6
7 = 4/6
7,408,24
3,741,33
0,505
0,314
12
150,70
103,35
0,685
2,98
35
1
Minyak (milliar barel)
2
Gas (TSCF)
3
Batubara (miliar ton)
161,3
28,17
17
0,317
89
4
Gas Metana Batubara (TSCF)
453,3
-
-
-
-
5
Shale Gas (TSCF)
574
-
-
-
-
Sumber: KESDM
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM
4. DASAR HUKUM PELAKSANAAN KEBIJAKAN SEKTOR ESDM 1, Landasan Konstitusional 2, Landasan Kebijakan Nasional
UUD 1945 PASAL 33 Ayat (2) ayat (3), dan ayat (5)
UU No, 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (BAB III dan BAB IV)
UU No, 30 Tahun 2007 tentang Energi (Pasal 4 ayat (3))
3, Landasan Operasional
UU No,4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
UU No,30 Tahun 2009 tentang Ketenagalistrikan
Catatan : *) Dengan perubahannya berdasarkan putusan MK tahun 2004 **) Sepanjang diamanatkan Peraturan yang lebih tinggi dan/atau dalam rangka melaksanakan tugas & fungsi penyelenggaraan negara (Hak Atribusi)
ESDM ESDMuntuk untukKesejahteraan KesejahteraanRakyat Rakyat KESDM
UU No, 22 Tahun 2001 Tentang Migas*)
Peraturan Pemerintah
Peraturan Presiden Peraturan Menteri**)
UU No,27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi
5. PERUBAHAN PARADIGMA PENGELOLAAN ENERGI (SESUAI UU NO,30/2007 TENTANG ENERGI) ENERGY SUPPLY SIDE MANAGEMENT SUPPLY
Energi Fosil dengan biaya berapapun (Malah Disubsidi)
ENERGY DEMAND SIDE MANAGEMENT
DEMAND
DEMAND
Kebutuhan Energi Sektoral yang belum efisien: -RumahTangga - Transportasi - Industri - Komersial
Kebutuhan Energi Sektoral yang Efisien: -RumahTangga - Transportasi - Industri - Komersial
Energi Terbarukan Sebagai Alternatif
Saat ini: 1. 2. 3. 4.
Kebutuhan energi belum efisien Kebutuhan energi tersebut dipenuhi dengan energi fosil dengan biaya berapapun dan malah disubsidi Energi terbarukan hanya sebagai alternatif Sumber energi terbarukan yang tidak termanfaatkan adalah menyia-nyiakan karunia Tuhan
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM
(KONSERVASI)
Ke depan: 1. 2. 3. 4.
SUPPLY Maksimalkan Penyediaan dan Pemanfaatan Energi Terbarukan dengan harga Avoided Fossil Energy Costs (DISVERSIFIKASI)
Energi Fosil sebagai Faktor Penyeimbang
Efisienkan kebutuhan energi Maksimalkan penyediaan dan pemanfaatan energi terbarukan, paling tidak dengan harga pada avoided fossil energy cost, bila perlu disubsidi Energi fosil dipakai sebagai penyeimbang Sumber energi fosil yang tidak termanfaatkan adalah sebagai warisan untuk anak-cucu / diekspor
6. KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL 2006-2025 Energi (Primer) Mix Saat Ini Tenaga Air, 3.11% Panas Bumi, 1.32% Gas Bumi, 28.57%
Renewable 17%
Energi Mix Tahun 2025 (Skenario BaU)
Minyak Bumi, 51.66% Batubara, 15.34%
Energi Mix Tahun 2025 (Sesuai Perpres No, 5/2006) Minyak Bumi, 20%
PLTA, 1.9% PLTMH, 0.1% Panas Bumi, 1.1%
Gas Bumi, 20.6%
Bahan Bakar Nabati (Biofuel), 5%
Gas Bumi, 30% EBT, 17% Minyak Bumi, 41.7%
Biomasa, Nuklir, Air, Surya, Angin, 5%
Batubara, 34.6%
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM
Panas Bumi, 5%
Batubara , 33%
Batubara yang Dicairkan (Coal Liquefaction), 2%
7. STRATEGI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ENERGI MELALUI CATUR DARMA ENERGI 1)
TINGKATKAN PRODUKSI MIGAS: • PERMUDAH EKSPLORASI • MEMBERI INSENTIF FISKAL • PERBAIKI ATURAN/REGULASI
2)
KURANGI PEMAKAIAN & IMPOR BBM: • • • • •
3)
GUNAKAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF MANDATORI 10% BBN (NABATI) BATUBARA BERSIH (CARBON CAPTURE) KONVERSI BBM KE GAS MORATORIUM PLT YANG PAKAI BBM
DORONG MASIF PENGEMBANGAN EBT: • MANFAATKAN ANEKA SUMBER TENAGA:SURYA;PANAS BUMI;BIOMASSA;HIDROPOWER;OCEAN ENERGY
4)
HEMAT ENERGI (GERAKAN): JADIKAN GERAKAN MASYARAKAT : • BILA TAK ADA YG NONTON, MATIKAN TV • BILA RUANGAN KOSONG, MATIKAN AC • BILA RUANGAN KOSONG, LAMPUNYA DIMATIKAN Sumber: Keputusan Menteri ESDM No, 4051 K/07/MEM/2013
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat KESDM