PENGARUH TINGKAT PEMAHAMAN PENGELOLA SEKOLAH MENGENAI GOOD GOVERNANCE TERHADAP KEBERHASILAN PEMANFAATAN DANA BOS (Survey Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap)
ENGKUS KUSYONO 103403102
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
[email protected]
ABSTRACT The purpose of this study was to determine (1) to determine the level of understanding of school administrators regarding good governance, (2) to determine the success of the use of BOS funds, (3) to determine the effect of school administrators an understanding of good governance, either partially or simultaneously to the successful utilization of funds the boss. The method used is descriptive analysis of the census approach, to determine the effect of the level of understanding of good governance, the school management to the successful utilization of BOS. Data was collected through observation, interviews, questionnaires and documentary study of literature study. In testing the hypothesis, the authors used a simple regression analysis, analysis of the correlation coefficient, and the coefficient of determination with the help of SPSS software. The results showed (1) the level of understanding of good governance school administrators asecara overall score obtained by 1159 it was included in the classification is very high, (2) the use of BOS funds obtained an overall total score of 862, it is included in the classification is unbelievably high. (3) there was a significant effect of the level of understanding of good governance school administrators (variable X) to the successful utilization of BOS (variable Y) With the influence exerted by 52.2%. Keywords : School Level Understanding of business About Good Governance, the successful utilization of BOS.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) untuk mengetahui tingkat pemahaman pengelola sekolah mengenai good governance, (2) untuk mengetahui keberhasilan pemanfaatan dana BOS, (3) untuk mengetahui pengaruh pemahaman pengelola sekolah mengenai good governance baik secara parsial maupun simultan terhadap keberhasilan pemanfaatan dana bos. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan pendekatan sensus, untuk mengetahui pengaruh tingkat pemahaman pengelola sekolah mengenai good governance terhadap keberhasilan pemanfaatan dana BOS. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, kuisioner studi dokumentasi serta studi kepustakaan. Dalam menguji hipotesis, penulis menggunakan alat analisis regresi sederhana, analisis koefisien korelasi, dan koefisien determinasi dengan bantuan software SPSS. Hasil penelitian menunjukan (1) tingkat pemahaman pengelola sekolah tentang good governance diperoleh skor asecara keseluruhan sebesar 1159 maka termasuk dalam klasifikasi sangat tinggi, (2) pemanfaatan dana BOS diperoleh total skor secara keseluruhan sebesar 862, maka termasuk dalam klasifikasi sangan tinggi. (3) ada pengaruh signifikan tingkat pemahaman pengelola sekolah tentang good governance variabel (X) terhadap keberhasilan pemanfaatan dana BOS (Y) dengan pengaruh yang diberikan sebesar 52,2%.
Kata kunci : Tingkat Pemahaman Pengelola Sekolah Mengenai Good Governance, Keberhasilan Pemanfaatan Dana BOS.
PENDAHULUAN Krisis ekonomi yang terus menerus melanda Indonesia, menyebabkan nilai rupiah turun. Hal ini berpengaruh terhadap meningkatnya pemberian subsidi yang memberatkan pemerintah. Untuk itu pemerintah merefisi kebijakan subsidi BBM dengan mengurangi subsidi secara bertahap mulai tanggal 1 Oktober 2000 sampai dengan menghapusnya di tahun 2009. Subsidi BBM selama ini tidak terarah pada rakyat miskin. Untuk itu, melalui Undang-Undang NO 25 Tahun 2000 akhirnya pemerintah menetapkan kebijakan untuk mengurangi subsidi BBM. Penghematan pengeluaran ini dapat digunakan untuk pengeluarkan pembangunan yang lebih terarah pada golongan bawah terutama dibidang pendidikan, kesehatan, dan infrastrukur pedesaan.
Undang-Undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional mengamanatkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Oleh karena itu pada bulan Juni tahun 2005 Pemerintah dan DPRRI telah memutuskan untuk melaksanakan Program Kompentansi Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) bidang pendidikan guna mendukung percepatan penuntasan wajib belajar 9 tahun yang diproyeksikan akan dicapai pada tahun ajaran 2013/2014 dan membantu siswa dari keluarga miskin agar mereka memperoleh layanan pendidikan dasar. Program ini terdiri dari Bantuan Operasai Sekolah (BOS) bagi satuan pendidikan dasar dan Bantuan Khusus Murid (BKM) bagi siswa SMA/SM dan SMLB negeri dan swasta dari keluarga tidak mampu/miskin. Bantuan operasional sekolah (BOS) ditujukan untuk membebaskan semua atau sebagian biaya pendidikan yang dikeluarkan oleh orang tua siswa SD/MI/SDLB dan SMP/MTs/SMPLB baik negeri maupun swasta serta SD Salafiyah serta SMP Salafiyah agar semua siswa dapat memperoleh layanan pendidikan dasar (Buku Panduan BOS Tahun 2007). PKPS BBM bidang pendidikan berupa dana BOS tentu akan sangat membantu sekolah dalam membiayai kegiatan-kegiatan operasionalnya. Namun demikian pihak sekolah sebagai pengelola dana harus dapat mengelola dana tersebur secara efektif dan efisien serta dituntut untuk mengimplementasikan program BOS dengan baik sesuai petunjuk pelaksanaan yang telah ditetapkan sehingga tujuan program yang diharapkan bisa tercapai. Keberhasilan atau tercapainya tujuan program tidak lepas dari pengelolaan dana yang efektif. Menurut Sumodiningrat (2001:96), efektifitas sistem pengelolaan dana bantuan keuangan dari program-program pembangunan dapat tercapai apabila syarat-syarat berikut dapat terpenuhi yaitu : pengalokasian dana harus tepat sasaran (well targeted); kelancaran dana kecepatan penyaluran dana, sarana, dan prasarana (delivering mechanism); kesiapan masyarakat untuk menerima dan mendayagunakan dana (receiving mechanism); kemampuan masyarakat bersama aparat untuk meningkatkan nilai tambah bantuan (revolving mechanism); dan kelengkapan
pencatatan sebagai sistem dasar pengendalian dan penyusunan informasi dasar yang lengkap, operasianal dan bermanfaat bagi evaluasi serta penyempurnaan program yang akan datang (monitoring-evaluating mechanism). Salah satu syarat tercapainya efektifitas dari pengelolaan dana adalah terpenuhnya aspek well targeted, yaitu pengelolaan dana, prasarana dan sarana benarbenar mencapai kelompok yang paling memerlukan. Pengelolaan sekolah yang paling efektif tergambar dari usaha yang mereka jalankan terutama dalam perencanaan. Informasi akuntansi bermanfaat untuk pengambilan keputusan, terutama untuk membantu kepala sekolah dalam melakuakan alokasi sumber daya serta berperan dalam proses emilihan program, penentuan biaya program, dan penganggaran (Mardiasmo,2002). Perencanaan yang baik didukung oleh kesiapan data atau informasi mengenai kondisi eksisting dan harapan pemangku kepentingan terhadap pendidikan. Persoalan bagaimana memanfaatkan dana pendidikan akan terjawab dengan bagaimana pengunaan dana yang benar-benar baik adalah apabila digambarkan dalam suatu dokumen perencanaan yang mengindikasikan adanya program, kegiatan dan pendanaan. Perencanaan ini termasuk dalam Rencana Anggaran dan Pembiayaan Belanja Sekolah (RAPBS). Pihak pengelola dana harus menggunakan Dana BOS sesuai petunjuk pelaksanaan program BOS sehingga memberi manfaat bagi sekolah. Kemudian hal ini dapat ditingkatkan dengan jala mengalokasikan dana BOS pada kebutuhan sekolah yang paling penting. Efektifitas dari pengelolaan program juga ditunjang oleh
kelengkapan
pencatatan sebagai dasar pengendalian dan penyusunan informasi dasar yang lengkap, operasional dan bermanfaat bagi evaluasi serta penyempurnaan program yang akan
datang (monitoring-evaluating mechanism).
Untuk
itu sekolah
memerlukan suatu sistem akuntansi yang dapat menyediakan informasi yang diperlukan dalam pengendalian keputusan serta sebagai bentuk transparasi dan akuntabilitas publik. Sisem akuntansi pengelolaan dana BOS akan menghasilkan informasi akuntansi yang digunakan untuk melaporkan pelaksanaan tanggungjawab mengelola program secara tepat dan efisien kepada pemerintah dan masyarakat.
OBJEK PENELITIAN Sebagai objek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah pengaruh tingkat pemahaman pengelolaan sekolah mengenai good governance terhadap keberhasilan pemanfaatan dana BOS yang berlokasi di Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap. Sesuai dengan masalah yang diteliti khususnya mengenai pengaruh tingkat pemahaman pengelola sekolah mengenai good governance terhadap keberhasilan pemanfaatan nana BOS maka sekolah-sekolah dasar di Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap dijadikan sebagai objek penulis dalam melaksanakan penelitian, dikarenakan data-data yang diperlukan cukup tersedia dan sesuai dengan permasalahan.
METODE PENELITIAN Metode Penelitian yang Digunakan. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan sensus. Menurut Sugiyono (2012:12) “Metode deskriptif analisis adalah data-data yang dikumpulkan berhubungan dengan permasalahan-permasalahan yang dihadapi perusahaan pada saat sekarang, yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah terssebut dengan data yang diolah dan dianalisis untuk kemudian ditarik suatu kesimpulan dan saran”.
Populasi Sasaran Populasi sasaran yaitu populasi yang akan diambil untuk menjadi sasaran penelitian. Populasi adalah wilayah generelisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, (Sugiyono 2001:72). Populasi sasaran dalam
penelitian ini adalah sekolah sekolah dasar yang ada di Kecamatan Dayeuhluhur Kabupaten Cilacap sebanyak 37 sekolah dasar. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006:73). Sampel digunakan sebagai ukuran, dimana ukuran sampel merupakan suatu langkah untuk mengetahui besarnya sampel yang akan diambil dalam melaksanakan suatu penelitian. Untuk menentukan besarnya sampel penelitian dapat ditentukan dengan statistik ataupun berdasarkan estimasi penelitian, artinya segala karakteristik dari populasi harus merupakan cerminan dari sampel yang akan digunakan atau sampel yang dipilih harus representatif. Berdasarkan populasi tersebut, dipilih beberapa sekolah dasar untuk dijadikan sampel sebanyak 18 sekolah dasar dengan menggunakan teknik sampling. Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling. Teknik Sampling Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2006:73). Dengan kata lain teknik sampling merupakan suatu cara mengumpulkan data yang sikapnya tidak mencakup seliruh objek penelitian (populasi), tetapi hanya sebagian dari populasi saja. Teknik sampling yang digunakan adalah probality sampling, dimana teknik ini memberikan peluang yang sama bagi semua unsur populasi untuk dipilih sebagai anggota sampel, secara spesifik metode yang digunakan yaitu teknik sampel acak sederhana (simple random sampling), artinya pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Untuk pedoman umum, dapat dikatakan bahwa bila polpulas cukup homogen terhadap populasi dibawah 100 dapat dipengaruhi sampel sebesar 50% dan diatas 100 sebesar 15% (Winiarto Surakhmad, 1998:100).
Sampel yang digunakan untuk analisis ini sebanyak 18 sekolah dasar yang diambil berdasarkan perhitungan dibawah ini : 37 × 50% = 18,5 ≈ 18 sekolah dasar Prosedur pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data datanya adalah sebagai berikut : 1.
Penelitian Lapangan (Field Research) Teknik ini dilakukan untuk memperoleh data primer, yang dilakukan melalui kuesioner (Questionnaires), kuesioner adalah daftar isian terstruktur yang diajukan oleh penulis kepada responden yaitu kepala sekolah yang berhubungan erat dengan topik permasalahan. Kuesioner yang penulis ajukan kepada responden mengacu kepada indikator dari variabel independen maupun variabel dependen. Peneliti menggunakan kuesioner dengan pertanyaan tertutup (closed question). Kuesioner dengan pertanyaan tertutup meminta responden memilih salah satu atau mungkin beberapa jawaban dari satu set jawaban yang telah disediakan dan ditetapkan oleh peneliti (Sugima, 2008:159)
2.
Studi Kepustakaan (Library and Internet Study) Teknik ini dilaksanakan untuk memperoleh data-data sekunder guna mendukung data-data primer yang diperoleh selama penelitian. Data sekunder ini diperoleh dari buku-buku serta referensi-referensi lainnya yang berkaitan dengan objek penelitian. Pengumpulan data melalui data primer dan data sekunder ini dimaksudkan untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan tujuan penelitian serta untuk diperolehnya informasi dengan singkat reliabilitas dan validitas memadai. Responden penelitian ini yaitu pengelola/pengawas sekolah dasar di Kecamatan Dayeuhluhur dengan tujuan untuk memperoleh informasi melalui
kuesioner, untuk variabel tingkat pemahaman pengelola sekolah mengenai Good Governance dan keberhasilan pemanfaatan dana BOS
Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data yang diperoleh, digunakan alat analisis sebagai berikut : 1.
Analisis Regresi Linier Sederhana Untuk mengetahui hubungan fungsional antara tingkat pemahaman pengelola sekolah mengenai Good Governance dengan keberhasilan pemanfaatan dana BOS, maka penulis menggunakan analisis regresi linier sederhana, dengan persamaan sebagai berikut : Y = a + bX + €
(Juliansyah Noor, 2013 : 63)
Keterangan : X = Tingkat pemahaman pengelola sekolah mengenai Good Governance Y = Keberhasilan pemanfaatan dana BOS a = Konstanta (bilangan tetap) yaitu besarnya variabel Y apabila variabel X=0 b = Koefisien arah garis yang menunjukan besarya variabel terikat Y, setiap variabel X berubah satu satuan. € = faktor lain Sedangkan rumus untuk menentukan koefisien a dan b adalah sebagai berikut :
2.
Analisis Koefisien Korelasi Koefisien korelasi digunakan untuk melihat bagaimana hubungan antara variabel bebas dengan variabel tidak bebas yaitu tingkat pemahaman pengelola sekolah mengenai Good Governance terhadap keberhasilan
pemanfaatan dana BOS, dengan standar pengujinya dapat dirumuskan sebagai berikut :
(Sugiyono, 2007 : 213) Keterangan : r = Koefisien Korelasi n= Jumlah tahun tang diteliti X= Tingkat pemahaman pengelola sekolah mengenai Good Governance Y= Keberhasilan pemanfaatan dana BOS
Untuk dapat memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi yang didapat dari hasil perhitungan tersebut, maka dapat dilihat pada ketentuan sebagai berikut : Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
3. Analisis Koefisien Determinasi Untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh tingkat pemahaman pengelola sekolah mengenai Good Governance terhadap keberhasilan pemanfaatan dana BOS, menggunakan koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut : Kd = r2 x 100%
(Sugiyono, 2007 : 216)
Dimana : Kd = Koefisien Determinasi r 2 = Koefisien Korelasi 4.
Formulasi Ho dan Hi Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin, membuktikan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Langkah pertama dalam membuat kaidah keputusan adalah menetapkan hipotesis nol (Ho), hipotesis nol merupakan hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh antara variabel yang diuji. Hipotesis nol biasanya diformulasikan untuk ditolak, dan ditolaknya hipotesis nol ini, maka hipotesis alternative (Hi) dapat diterima. Ho : ρ = 0 =Tingkat pemahaman pengelola sekolah mengenai Good Governance
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
keberhasilan pemanfaatan dana BOS. Hi : ρ ≠ 0 =Tingkat pemahaman pengelola sekolah mengenai Good Governance berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan pemanfaatan dana BOS. Hipotesis alternatif merupakan hipotesis penelitian dari penulis, berupa prediksi yang diturunkan dari teori yang sedang diuji. 5.
Penetapan Tingkat Signifikansi Taraf signifikansi (α) ditetapkan sebesar 5% ini berarti kemungkinan kebenaran hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau korelasi kekeliruan adalah 5%. Taraf signifikansi ini adalah tingkat yang umum dilakukan dalam penelitian social karena dianggap cukup ketat untuk mewakili hubungan antara variabel-variabel yang diteliti, dengan derajat kebebasan (n-2).
6.
Uji Signifikansi Untuk menguji signifikansi dari koefisien korelasi yang diperoleh, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan rumus sebagai berikut
(Sugiyono, 2007 : 215) Keterangan : t r 2
r
=
Nilai statistic uji t
=
Nilai koefisien korelasi
=
koefisien determinasi
n-2 =
derajat kebebasan
untuk menguji tingkat signifikansinya, maka dilakukan metode pengujian hipotesis uji dua pihak dengan taraf nyata α = 0,05 Ho : ρ = 0 =Tingkat pemahaman pengelola sekolah mengenai Good Governance
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
keberhasilan pemanfaatan dana BOS. Hi : ρ ≠ 0 = Tingkat pemahaman pengelola sekolah mengenai Good Governance berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan pemanfaatan dana BOS. 7. Kaidah keputusan Kaidah keputusan yang digunakan adalah sebagai berikut : Terima Ho (tolak Hi), jika – t
a ≤ t hitung ≤ t 1/2 a
Tolak Ho (terima Hi), jika t hitung < - t 1/2 a atau t hitung > t 1/2 a 8.
Kesimpulan Penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan pengolahan data, pengujian hipotesis dan kriteria-kriteria yang di tetapkan dengan didukung oleh teori-teori yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Menyimpulkan Ho diterima atau ditolak (sesuai dengan kaidah keputusan).
PEMBAHASAN Pengaruh Biaya Kualitas Terhadap Profitabilitas. Dibawah ini data untuk menguji besarnya pengaruh tingkat pemahaman pengelola sekolah tentang Good Governance terhadap pemanfaatan dana BOS menggunakan SPSS (lampiran 1) berdasarkan hasil perhitungannya diperoleh untuk mengetahui besarnya pengaruh tingkat pemahaman pengelola sekolah tentang Good Governance terhadap pemanfaatan dana BOS dinyatakan dengan menggunakan analisis koefisien korelasi, koefisien determinasi, dan uji t untuk pengujian hipotesis. 1. Analisis Korelasi Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya korelasi antara tingkat pemahaman pengelola sekolah tentang Good Governance dengan pemanfaatan dana BOS. Pada lampiran 1 dinyatakan nilai r sebesar 0,723 sesuai dengan pedoman interprestasi terhadap koefisien korelasi yang dikemukakan Sudjana (2002 : 369) r sebesar 0,723 berarti menunjukkan tingkat hubungan yang kuat antara variabel X dan variabel Y. 2. Koefisien Determinasi Untuk mengetahui berapa besar tingkat pemahaman pengelola sekolah tentang Good Governance terhadap pemanfaatan dana BOS maka digunakan koefisien determinas yaitu: Kd
= r2 x 100% = 0,7232 x 100% = 0,522 x 100% = 52,2% Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh hasil koefisien determinansi sebesar
52,2% ini berarti bahwa tingkat pemahaman pengelolan sekolah tentang Good
Governance berpengaruh terhadap pemanfaatan dana BOS sebesar 52,2%, hal ini menerangkan bahwa keberhasilan atau tercapainya tujuan program tidak lepas dari pengelolaan dana yang efektif. Sedangkan sisanya sebesar 47,8% merupakan pengaruh faktor lain seperti kebijakan sekolah, tanggung jawab sekolah, kejujuran pegawai dan lain sebagainya. 3. Uji Signifikansi Hipotesis Yaitu untuk menguji signifikan dari koefisien korelasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut : t=
t=
t=
r ( n − 2) (1 − r 2 )
0,723 18 − 2 (1 − 0,723)
2,892 0,691
t = 4,181 Berdasarkan perhitungan maka diperoleh thit > ttabel yaitu 4,181 > 2,120. Hal ini berarti tolak Ho dan terima Ha. Dengan demikian hipotesis yang diajukan teruji yaitu terdapat pengaruh secara signifikan tingkat pemahaman pengelola sekolah tentang Good Governance terhadap pemanfaatan dana BOS. Menurut Sumodiningrat (2001:96), efektifitas sistem pengelolaan dana bantuan keuangan dari program-program pembangunan dapat tercapai apabila syaratsyarat berikut dapat terpenuhi yaitu : pengalokasian dana harus tepat sasaran (well targeted); kelancaran dana kecepatan penyaluran dana, sarana, dan prasarana (delivering mechanism); kesiapan masyarakat untuk menerima dan mendayagunakan dana (receiving mechanism); kemampuan masyarakat bersama aparat untuk meningkatkan nilai tambah bantuan (revolving mechanism); dan kelengkapan
pencatatan sebagai sistem dasar pengendalian dan penyusunan informasi dasar yang lengkap, operasianal dan bermanfaat bagi evaluasi serta penyempurnaan program yang akan datang (monitoring-evaluating mechanism). Salah satu syarat tercapainya efektifitas dari pengelolaan dana adalah terpenuhnya aspek well targeted, yaitu pengelolaan dana, prasarana dan sarana benarbenar mencapai kelompok yang paling memerlukan. Pengelolaan sekolah yang paling efektif tergambar dari usaha yang mereka jalankan terutama dalam perencanaan. Informasi akuntansi bermanfaat untuk pengambilan keputusan, terutama untuk membantu kepala sekolah dalam melakuakan alokasi sumber daya serta berperan dalam proses emilihan program, penentuan biaya program, dan penganggaran (Mardiasmo,2002). Perencanaan yang baik didukung oleh kesiapan data atau informasi mengenai kondisi eksisting dan harapan pemangku kepentingan terhadap pendidikan. Persoalan bagaimana memanfaatkan dana pendidikan akan terjawab dengan bagaimana pengunaan dana yang benar-benar baik adalah apabila digambarkan dalam suatu dokumen perencanaan yang mengindikasikan adanya program, kegiatan dan pendanaan. Perencanaan ini termasuk dalam Rencana Anggaran dan Pembiayaan Belanja Sekolah (RAPBS). Pihak pengelola dana harus menggunakan Dana BOS sesuai petunjuk pelaksanaan program BOS sehingga memberi manfaat bagi sekolah. Kemudian hal ini dapat ditingkatkan dengan jala mengalokasikan dana BOS pada kebutuhan sekolah yang paling penting. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hariyanto, Tri, 2006. Efektivitas pengelolaan dana dan hasil program BOS d SDN 1 Grendeng. Penelitian ini menguji hubungan sebab akibat antara well targeted, delivering mechanism, reciving mechanism, dan monitoring evaluation mechanism dengan kemanfaatan output program. Hasilnya yaitu secara keseluruhan aspek-aspek yang merupakan indikator dari efektivitas pengelolaan dana BOS yang meliputi well targeted, delivering mechanism, reciving mechanism, dan monitoring evaluation mechanism berpengaruh positif terhadap program berupa kemanfaatan yang diperoleh oleh
sekolah. Artinya, pengelolaan dana yang baik atau efektif berakibat baik pula pada manfaat yang diperoleh dari program. PENUTUP Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tingkat pemahaman pengelola sekolah tentang Good Governance diperoleh total skor secara keseluruhan termasuk dalam klasifikasi sangat tinggi.. Dari hasil analisa diatas bahwa tingkat pemahaman pengelola sekolah tentang pelaksanaan Good Governance sudah sangat baik. 2. Pemanfaatan dana BOS diperoleh total skor secara keseluruhan termasuk dalam klasifikasi sangat tinggi. Dari hasil analisa diatas bahwa pemanfaatan dana BOS telah dilaksanakan dengan sangat baik. 3. Ada pengaruh signifikan tingkat pemahaman pengelola sekolah tentang Good Governance (Variabel X) terhadap pemanfaatan dana BOS..
Saran
1. Bagi Pemerintah Dalam upaya meningkatkan Good Governance yang baik dalam pemanfaatan dana BOS, pemerintah perlu mengawasi dan melakukan evaluasi secara rutin agar pemanfaatan dana BOS dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. 2. Bagi Penelitian Selanjutnya Hendaknya meneliti lebih mendalam mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi terhadap pemanfaatan Dana BOS dengan menggunakan metode analisis yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Agnes Sawir. 2003. Analisis kinerja keuangan dan perencanaan keuangan perusahaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama Ariani, D.W. 2004. Pengendalian Kualitas Statistik (Pendekatan Kuantitatif dalam Manajemen Kualitas). Yogyakarta: ANDI. Bambang Riyanto. 2001. pembelajaran perusahaan. Bandung : CV.Yoana Blocher, Edward, Kung Chen, and Thomas Lin. 2000. Manajemen Biaya, jilid 1. Jakarta: Salemba Empat. Brealey, Myers, Marcus. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Erlangga. Bustami, Nurlela. 2009. Akuntani Biaya, edisi pertama. Jakarta : Mitra Wacana Media. Danang Sunyoto. 2013. Analisis laporan keuangan untuk bisnis (teori dan kasus). Yogyakarta: CAPS (Center of academic publishing service). Dermawan Sjahrial. 2006. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Mitra Wacana Media. Hansen, Don dan Maryanne M. Mowen. 1997. Akuntansi Manajemen, jilid 2. Jakarta: Erlangga. Hansen, Don dan Maryanne M. Mowen. 2000. Manajemen Biaya (Akuntansi dan Pengendalian), edisi 1. Jakarta: Salemba Empat. . 2012. Akuntansi Manajerial, edisI 8. Jakarta: Salemba Empat. Harmono . 2009. Manajemen Keuangan berbasis balanced scorecard. Jakarta : PT Bumi Aksara. Horngren, Charles T, Srikant M. Datar, George Foster. 2008. Akuntansi Biaya, jilid 1. Jakarta : Indeks. Lalu Sumayang. 2003. Dasar-Dasar Manajemen Produksi Dan Operasi. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen (Konsep, manfaat dan Rekayasa), edisi 3. Jakarta : Salemba Empat. Pandji Anoraga. 2004. Manajemen bisnis. Jakarta: PT Rineka Cipta. R. Agus Sartono . 2001. Analisis kinerja keuangan. Jakarta. Ghalia Indonesia Sofyan Syafri Harahap. 2004. Analisis kritis atas Laporan keuangan edisi 1 cetakan ke 3. Jakarta. ; PT Raja Grafindo Persada. Suyadi Prawirosentono. 2001. Filosofi Baru Tentang MANAJEMEN MUTU TERPADU Total Quality Management ABAD 21 studi kasus dan analisis. Jakarta : PT Bumi Aksara. Soemarso. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar, Buku 1. Edisi Lima. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D), Cetakan ke 16. Bandung : Alfabeta.
