EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
DARSUS Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
Khalifah Islam Ajak Jepang Ikut Cegah Perang Nuklir Hal. 4 Demi Mempromosikan Kebebasan Beragama, Dubes Kanada Kunjungi Kantor Ahmadiyah Hal. 15
“Tanda kehidupan sebuah bangsa adalah adanya surat kabar-surat kabar di bangsa itu. Sebuah bangsa yang menginginkan tetap hidup harus menghidupkan surat kabar-surat kabar dan membiasakan diri untuk menelaahnya” (Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad r.a. Rabwah, Pakistan, 29 Desember 1954)
Alamat e mail DARSUS:
[email protected] PIN BB 2A060ACC
SMS Centre DARSUS 0813 1594 5751
Penerbit: Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Pemimpin Umum: Sekum PB, Pemimpin Redaksi: C. Sofyan Nurzaman, Editor: Rakeeman RAM Jumaan, Staff Redaksi: Dildaar Ahmad Dartono, Sukma Fadhal Ahmad, Ruhdiyat Ayyubi Ahmad Setting: Sukma Fadhal Ahmad, Distribusi: Zafarudin, Alamat Redaksi: Jl. Balikpapan I No. 10 Jakarta 10130. Fax: 0251-8617360 SMS Centre DARSUS 0813 1594 5751 email:
[email protected],
[email protected] Situs: www.darsus.info. Redaksi menerima naskah essai, opini, tinjauan buku, maupun berita-berita dari Jemaat di Indonesia. Percetakan: Gunabhakti Grafika.
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
Editorial 3
Memanfaatkan Tahun Politik agi bangsa Indonesia, tahun 2014 adalah ta‐ hun politik. Pada tahun ini ada dua hajatan besar yang akan digelar secara nasional, yaitu Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden. Dalam rentang waktu yang semakin dekat pada hajatan besar itu, sudah bisa dipastikan akan ba‐ nyak manuver politik yang akan dimain‐ kan oleh partai‐partai politik peserta Pemilu 2014. Segala bidang dan segala isu bisa diulik demi kemenan‐ gan di Pemilu 2014. Berdasarkan pengalaman‐pengalaman terda‐ hulu, Jemaat Ahmadiyah pernah dijadikan ‘bola’ dalam permainan adu strategi politik. Kita pernah mengalami digiring untuk berga‐ bung ke dalam sebuah partai politik tertentu; per‐ nah menjadi primadona yang menjadi rebutan partai‐partai politik; bahkan kita pernah pula men‐ jadi objek ‘tak berarti’ yang dikorbankan dan dianiaya demi sebuah tujuan politik. Sejarah kepemimpinan Zulfikar Ali Bhutto dan Jenderal Zia ul Haq di Pakistan menjadi contoh fenomenal betapa Jemaat Ahmadiyah telah men‐ jadi tumbal bagi ‘kebuasan berpolitik’. Pada tanggal 7 September tahun 1974, Presiden Pakistan yang berkuasa saat itu, Zulfikar Ali Bhutto, mengeluarkan keputusan kontroversial yang berbau politis. Ia dan parlemen Pakistan mengeluarkan keputusan yang menyebut bahwa Ahmadiyah adalah non‐Muslim. Keputusan itu muncul sebagai ‘upah’ dari Ali Bhutto untuk partai ‐partai yang mendukungnya menjadi seorang perdana menteri. Namun ternyata ‘upah’ Ali Bhutto untuk partai‐ partai itu tidak memiliki dampak politis yang baik secara berkepanjangan, sebaliknya Ali Bhutto dikemudian hari dijatuhkan secara telak, bahkan harus mengakhiri hidupnya di tiang gantung deng an status yang tidak kalah tragis, yaitu sebagai penjahat bagi negara. Tidak sampai disitu, ternyata ‘sang jagal’ yang menjatuhkan hukuman gantung terhadap Ali Bhutto adalah jendral kepercayaannya sendiri, Jenderal Zia ul Haq. Lengkaplah sudah kehinaan Ali Bhutto paska dirinya mengeluarkan keputusan bahwa Ahmadiyah itu non‐Muslim.
B
Kematian Ali Bhutto di tiang gantung tidak menghentikan efek negatif dari keputusan politis kontroversial terkait Ahmadiyah. Selang beberapa tahun kemudian Jenderal Ziaul Haq mendapat hu‐ kuman yang tidak kalah pedih. Jenderal Zia ul Haq tewas di udara setelah pesawat canggih buatan Amerika Hercules C‐130, yang sedang dia uji coba meledak di udara, pada tanggal 17 Agustus 1984. Hingga sekarang tidak ada satu pun kesimpulan yang resmi yang telah dikeluarkan terkait tewas‐ nya Zia ul Haq. Satu‐satunya petunjuk yang dimiliki tim forensik adalah sebuah gigi palsu yang masih merekam jejak DNA Zia ul Haq. Namun itu sama sekali tidak memberi penjelasan penyebab dari pesawat bernama Pak One itu meledak. Jenderal Zia ul Haq adalah orang yang paling bertanggung jawab dibalik keluarnya Ordonansi XX anti‐Ahmadiyah pada tanggal 26 April 1984, yang kemudian memicu penganiayaan terhadap Jemaat Ahmadiyah hingga sekarang. Sebagai Ahmadi kita sangat yakin bahwa sam‐ pai kapan pun dan di mana pun Jemaat Ahmadi‐ yah berada, Allah Ta’ala akan selalu melindunginya. Allah Ta’ala akan selalu menolong Jemaat‐Nya dengan cara‐cara yang tidak terduga dan di luar nalar manusia dari segala manuver para politikus. Namun sebagai manusia sosial, kita harus mengantisipasi segala kemungkinan terbu‐ ruk yang diakibatkan oleh persaingan politik. Program Rabtah bisa menjadi cara efektif un‐ tuk mengantisipasi politisasi Ahmadiyah tanpa harus menjual suara para Ahmadi. Rabtah dengan partai‐partai politik bisa memberikan, setidaknya, tiga manfaat secara bersamaan. Pertama, kita bisa meminimalisir efek negatif dari politisasi Ahmadi‐ yah; kedua, kita bisa mengenalkan Ahmadiyah secara utuh kepada partai‐partai politik; dan ketiga kita bisa memberikan masukan‐masukan positif terkait cara berpolitik secara luas. Jadi, menghadapi tahun politik 2014 men‐ datang, sudah saatnya kita tidak apriori lagi. Se‐ baliknya kita harus berpikir positif dan meman‐ faatkan tahun politik itu demi untuk kemenangan Islam di Akhir Zaman ini. Red [][]
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
4 Internasional
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
Peace Symposium Japan 2013
Khalifah Islam Ajak Jepang Ikut Cegah Perang Nuklir Jepang: Khalifah Islam, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad menyampaikan ajaran Islam yang damai kepada para pejabat dan tokoh masyarakat Jepang di acara ‘Peace Symposium Japan 2013’ yang digelar di hotel Mielparque Nagoya pada Sabtu (09/11). Lebih dari 100 orang peserta hadir diacara tersebut, termasuk diantaranya Walikota Nagoya Kawamura Takashi, anggota Kongres Kudo Shouzo, dan Anggota Parlemen Kota Yoshiaki Shouji. Dalam pidatonya Hadhrat Khalifah menjelaskan ajaran damai dari agama Islam. Beliau atba. mengutuk segala bentuk terorisme dan ekstremisme. Beliau atba., secara haru, berbicara tentang orang-orang Jepang dan meminta para pemimpin Jepang untuk berjuang demi perdamaian dunia.
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Pada kesempatan itu Hadhrat Khalifah memulai pidatonya dengan menjelaskan ajaran Islam sejati yang dibawa oleh Nabi Besar Muhammad saw. Khalifah Islam menjelaskan bahwa ajaran Islam yang begitu lengkap dan indah secara bertahap akan membawa orangorang beriman kepada cahaya cinta, kasih sayang dan persaudaraan. Namun beliau atba. menyayangkan jika saat ini banyak Muslim yang telah menyimpang dari ajaran-ajaran Islam yang sebanarnya itu. Menurut Hadhrat Khalifah, penyebab utama dari penyimpangan umat Islam saat ini adalah pengaruh buruk para ulama yang hanya peduli pada basis kekuasaan mereka sendiri dan kepentingan pribadi belaka. Hadhrat Khalifah menjelaskan, segala ajaran tentang jihad dengan kekerasan yang diajarakan oleh orang-orang yang men-
yebut diri sebagai ‘ulama’ tidak ada hubungannya dengan ajaran Islam yang suci dan mulia. Bom bunuh diri dan serangan teroris yang disebut sebagai jihad itu harus benarbenar dikutuk. Al-Quran mengajarkan bahwa pembunuhan yang dilakukan pada seorang manusia mirip dengan membunuh yang dilakukan kepada seluruh umat manusia. Menurut Hadhrat Khalifah, kata ‘Islam’ berasal dari bahasa Arab y ang mengandung pengertian bahwa Islam harus menjadi sarana untuk menyebarkan perdamaian dan keamanan; dan untuk menyebarkan kasih sayang dan cinta. Ajaran-ajaran inilah yang telah membentuk realitas dari ajaran Islam sebenarnya. Selain itu, Allah Ta’ala memerintahkan kepada umat Islam untuk tidak hanya
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
mengadopsi atribut-atribut ini sendiri, tetapi juga untuk menyebarkan perdamaian, cinta dan kasih sayang di seluruh dunia. Apa yang diperjuangkan oleh Jemaat Ahmadiyah pada dasarnya adalah cita-cita yang diusung oleh agama Islam semenjak agama Islam itu berdiri. "Anda seharusnya tidak berpikir bahwa ajaran Jemaat Ahmadiyah adalah bentuk baru Islam atau ajaran yang berbeda dari Islam. Kenyataan yang sebenarnya, ini adalah ajaran Pendiri Islam, Nabi Suci Muhammad saw.," jelas Hadhrat Khalifah. Berbicara mengenai mesjidmesjid yang telah dibangun oleh Jemaat Ahmadiyah di seluruh dunia, termasuk di Jepang, Hadhrat Khalifah bersabda: "Mesjid kami adalah simbol perdamaian dan cahaya mercu suar yang menerangi lingkungan sekitar. Mesjid kami tidak dibangun untuk menimbulkan rasa sakit bagi umat manusia, tapi sebaliknya dibangun demi melindungi dan mencintai semua umat manusia." Sementara itu mengacu pada pengalaman masa lalu dari bangsa Jepang, Khalifah Islam, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba. mengatakan bahwa bangsa Jepang dan para pemimpinnya adalah orang-orang yang memahami kebutuhan untuk perdamaian dunia lebih dari orang lain. “Anda adalah orang-orang yang mengetahui pengaruh yang sangat buruk dari senjata nuklir dan kematian massal yang akan terjadi kemudian. Anda adalah orang yang tahu lebih baik dari pada yang lain tentang konsekuensi mengerikan dari perang modern," sabda Hadhrat Khalifah. Di bagian akhir pidatonya, Hadhrat Khalifah menekankan
betap perlunya bagi semua pihak untuk bekerja menuju tujuan yang teramat penting yaitu perdamaian dunia dan membentuk masyarakat yang adil. Hadhrat Khalifah menyeru bangsa Jepang untuk memainkan perannya untuk menciptakan perdamaian dunia. "Dalam kapasitas saya sebagai Imam Jemaat Muslim Ahmadiyah, saya telah terusmenerus memperingatkan orang -orang dan bangsa di dunia bahwa adalah penting agar kita menyebarkan cinta dan kasih sayang di dunia saat ini, daripada menyebarkan kebencian dan memicu kekecewaan di antara satu sama lain. Sudah waktunya bagi kita untuk melangkah maju dengan semangat rekonsiliasi karena jika kita tidak menjadi duta
Internasional 5
sejati perdamaian bencana besar bisa dengan mudah menimpa dunia," ungkap Hadhrat Khalifah. Khalifah Islam mengatakan bahwa daripada melihat masingmasing melalui lensa kebencian, lebih baik kita semua melihat satu sama lain melalui lensa cinta dan perdamaian. “Saya berdoa bahwa alihalih menyebarkan kebencian dan kebencian, semoga semua pihak bergabung bersama dan membuat upaya kolektif untuk mengakhiri semua bentuk kejahatan, sehingga generasi masa depan kita dapat diselamatkan dari kehancuran yang tak terlukiskan yang pasti akan timbul jika senjata nuklir yang pernah digunakan lagi oleh negara manapun." (Sumber: Ahmadiyya Muslim Jemaat dan Ahmadiyya Times) Sfa [][]
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
6 Internasional
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
Pidato Sir. Zafrullah Khan Obat bagi Bangsa Jepang
Penandatangan Konferensi Perdamaian San Franciso tahun 1951
Jepang: Pada Konferensi Perdamaian San Francisco Tahun 1951, Pakistan adalah satusatunya negara besar dari Asia Selatan yang diundang dan hadir di acara. Saat itu, India dan Burma menyatakan diri tidak bisa hadir dengan alasan ada kepentingan dalam negeri nya yang jauh lebih penting. Ada pun RRC tidak diundang karena sedang ada perang saudara dengan Taiwan. Hasil kesepakatan dari konferensi itu ditandatangani oleh 49 negara yang menandai ber akhirnya Perang Dunia II Dalam konferensi tersebut, delegasi Pakistan yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Sir Zafrullah Khan memberikan pidato tentang posisi negara Jepang pasca Perang Dunia II dengan argumen yang elegan. Pidato itu telah menjadi ‘obat’
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
bagi delegasi Jepang yang merasa dikucilkan sejak kekalahannya di Perang Dunia II. Sir Zafrullah Khan dalam pidatonya menekankan bahwa perdamaian dengan Jepang harus didasarkan pada keadilan dan rekonsiliasi, bukan pada dendam dan penindasan. Pidato dari Sir Zafrullah Khan itu, di masa depan, menjadi sarana terjalinnya hubungan persahabatan bagi kedua negara itu. Hubungan diplomatik Pakistan-Jepang terjalin sejak tanggal 28 April 1952, dan setelahnya Pakistan menjadi salah satu dari sedikit negara yang membuka kantor komersial mereka di Jepang. Demikian pula dengan Jepang, mereka membuka salah satu kantor perdagangan di kota Karachi. Pada tahun yang sama, Paki-
stan secara resmi membuka Kedutaan Besarnya di Tokyo. Hingga saat ini, Negara Jepang memiliki rasa hormat yang tinggi terhadap Sir. Zafrullah Khan. Mereka menganggap bahwa Sir Zafrullah Khan adalah salah satu tokoh terpenting bagi kemajuan Jepang. Sir. Zafrullah Khan telah memberikan motivasi besar bagi bangsa Jepang, di saat mereka berada dalam posisi terpojok dan telah dinyatakan sebagai penjahat perang pasca Perang Dunia II berakhir. Setelah Konferensi San Francisco Tahun 1951 itu, Jepang menjadi negara yang memainkan peran penting sebagai hasil dari serangkaian reformasi yang dimulai pada struktur politik dan sosial. (sumber: Rabwah.net dan Wikipedia) Sfa [][]
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
Internasional 7
Bom Atom Nagasaki dan Hirosima Akhiri Kekuatan Imperialis Jepang Jepang: Serangan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki adalah serangan nuklir selama Perang Dunia II terhadap kekaisaran Jepang oleh Amerika Serikat atas perintah Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman. Setelah enam bulan pengeboman 67 kota di Jepang lainnya, senjata nuklir "Little Boy" dijatuhkan di kota Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945, diikuti dengan dijatuhkan bom nuklir "Fat Man" di atas Nagasaki pada tanggal 9 Agustus 1945. Kedua bom tersebut adalah satu-satunya serangan nuklir yang pernah terjadi. Bom atom ini menewaskan sebanyak lebih dari 140.000 orang di Hiroshima dan 80.000. Dan sejak itu, ribuan orang lainnya telah tewas akibat luka atau sakit yang berhubungan dengan radiasi yang dikeluarkan oleh bom. Mayoritas yang tewas dalam
peristiwa itu adalah penduduk sipil. Enam hari setelah dijatuhkannya bom atom di Nagasaki, pada tanggal 15 Agustus 1945 Jepang mengumumkan menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Dan pada tanggal 2 September 1945 Jepang menandatangani instrument perjanjian menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Perjanjian Perdamaian dengan Jepang (San Francisco Peace Treaty) atau lebih dikenal sebagai Perjanjian San Francisco (Treaty of San Francisco) antara Sekutu dan Jepang secara resmi ditandatangani oleh 49 negara pada 8 September 1951 di San Francisco, California. Perjanjian ini berlaku efektif mulai 28 April 1952. Perjanjian San Francisco secara resmi mengakhiri Perang Dunia II, dan mengakhiri secara resmi kedudukan Jepang sebagai kekuatan imperialis, dan
mengalokasikan kompensasi untuk warga sipil Sekutu dan mantan tawanan perang yang menderita kejahatan perang Jepang. Perjanjian ini sebagian besar didasarkan pada Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Pernyataan Umum tentang Hak-Hak Asasi Manusia. Perjanjian ini bersama Perjanjian Keamanan yang ditandatangani pada tahun yang sama merupakan awal dari "Sistem San Francisco". Istilah Sistem San Francisco diciptakan oleh sejarawan John W. Dower untuk menyebut hubungan Jepang dengan Amerika Serikat dan perannya di dalam dunia internasional sebagaimana ditentukan oleh kedua perjanjian yang dibuat oleh Amerika Serikat dan Jepang, dan dipakai untuk menjelaskan dampak kedua perjanjian tersebut terhadap sejarah Jepang pascaperang. (sumber: Wikipedia) Sfa [][]
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
8 Internasional
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
Khalifah Islam Hadiahi Raja Maori Al‐Quran
Selandia Baru: Peluncuran secara resmi Al-Quran terjemah bahasa Maori ditandai dengan penyerahan Al-Quran kepada Raja Maori, Tuheitia Paki oleh Khalifah Islam Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba. Peluncuran Al-Quran itu berlangsung di mesjid Baitul Muqeet, Auckland pada Sabtu (02/11). Kepada media massa setempat Khalifah Islam menerang-
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
kan bahwa upaya menterjemahkan Al-Quran ke dalam bahasa Maori adalah salah satu bagian dari program internasional dari Jemaat Ahmadiyah, yaitu menterjemahkan Al-Quran ke dalam 100 bahasa utama dunia. Dan, Al-Quran terjemah bahasa Maori ini adalah yang ke 73. Hadhrat Khalifah meng atakan kepada Sunday StarTimes, gagasan Islam arus
utama yang berkeyakinan bahwa umat Islam harus mengambil firman Allah hanya dalam bahasa Arab adalah salah. Memang sebagian besar dunia Islam keberatan dengan terjemahan Al-Quran dari bahasa Arab. Mereka ber pendapat bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang diberikan kepada umat manusia oleh Nabi Muhammad. Menurut Khalifah Islam setiap manusia yang berasal dari berbagai suku bangsa itu harus mendapatkan pesan sejati dari Quran yang disampaikan dengan bahasa yang biasa mereka gunakan. "Perlu dan penting untuk mendengar pesan sejati Quran bagi orang-orang dalam bahasa mereka berbicara," jelas Khalifah Islam. Menurut Khalifah Islam, Nabi Besar Muhammad s.a.w. yang ditetapkan oleh Allah Ta’ala sebagai rahmat bagi seluruh alam mengandung arti bahwa pesan yang beliau s.a.w. bawa harus sampai kepada semua orang, dan semua manusia layak untuk dapat membacanya. Hingga saat ini, Jemaat Ahmadiyah menjadi satusatunya dari jamaah Muslim yang memiliki program menterjemahkan Al-Quran ke dalam 100 bahasa utama dunia, dan mengenalkannya kepada bangsa -bangsa di seluruh dunia agar mereka tahu ajaran sejati Islam. Sfa [][]
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
10 Internasional
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
Shakil Ahmad Monir:
Terjemahkan Al-Quran di Usia 81 Tahun Selandia Baru: Pengabdian seorang Ahmadi tidak mengenal waktu. Biar di usia renta sekali pun, dia akan berusaha mem‐ berikan pengkhidmatan terbaik untuk Islam dan Jemaat Ahmadi‐ yah. Seperti yang dilakukan oleh seorang Ahmadi dari Selandia Baru, bernama Shakil Ahmad Monir yang berhasil menterje‐ mahkan Al‐Quran ke dalam ba‐ hasa Maori saat usianya menca‐ pai 81 tahun. Shakil Ahmad Monir yang berasal dari Pakistan, sudah pu‐ luhan tahun tinggal di Selandia Baru. Ia, yang merupakan seo‐ rang Fisikawan, merasa terpang‐ gil untuk menterjemahkan Al‐ Quran ke dalam bahasa asli Se‐ landia Baru, Maori. Tujuannya
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
hanya satu, yaitu agar orang‐ orang Selandia Baru pemakai bahasa Maori bisa menikmati isi dari ajaran Al‐Quran yang tertu‐ lis dalam bahasa Arab. Untuk mewujudkan niatnya tersebut Shakil belajar bahasa Maori selama enam atau tujuh tahun lamanya. Dan dalam masa pengerjaan penterjemahan itu ia mengaku merasa sangat berat, namun ia tidak pernah men‐ yerah. Faktor penglihatan dan inga‐ tan yang sudah berkurang sama sekali tidak menghalangi peng‐ khidmatannya. Memang hal itu menjadi kendala, tapi Shakil terus berkhidmat. Karakteristik bahasa Maori yang sangat berbeda jauh den‐ gan bahasa Arab pun menjadi
kendala teknis yang paling sulit. Tapi akhirnya semua itu bisa dilewati dan penterjemahan Al‐ Quran itu bisa selesai. Pada hari Sabtu (02/11), Al‐ Quran yang telah selesai diterje‐ mahkan ke dalam bahasa Maori oleh Shakil Ahmad Monir secara resmi dihadiahkan oleh Khalifah Islam, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba. kepada Raja Maori, Tuheitia Paki. Saat penyerahan Al‐Quran yang telah diterjemahkan ke bahasa Maori (menjadi Kur'anu Tapu), Shakil secara khusus mendapat apresiasi dari Raja Maori. Sfa [][]
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
Internasional 11
Al‐Quran Terjemah Bahasa Punjabi Jadi Best Seller di Chandigarh Book Fair 2013
India: Al-Quran yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Punjabi menjadi best seller pada pameran buku Chandigarh Book Fair 2013 yang diadakan di Sektor 17 Chandigarh, India. Di stand pameran yang didirikan oleh Jemaat Ahmadiyah Chandigarh, sebanyak 50 eksemplar Al-Quran terjual hanya dalam dua hari, yaitu Rabu
(13/11) dan Kamis (14/11). Tingginya minat pengunjung untuk memiliki Al Quran terjemah bahasa Punjabi itu, membuat panitia dari Jemaat Ahmadiyah Chandigahr menembah persediaannya sebanyak 60 eksemplar lagi. Ketua Pelaksana Pameran dari Jemaat Ahmadiyah Chandigarh, Abdul Alim kepada media
massa mengatakan bahwa AlQuran terjemah bahasa Punjabi itu dijual dengan harga Rs350. Ia pun menjelaskan, sebenarnya Al-Quran yang telah diterjemahkan ke dalam bahasabahasa lain pun ada yang dijual, namun para pengunjung, yang sebagian besar sebagai pengguna bahasa Punjabi, tertarik dengan Al-Quran berbahasa Punjabi. Karan Bansal (35 tahun), seorang pengunjung pameran dari Sektor 35 mengaku telah membeli dua eksemplar AlQuran itu. "Saya menemukan membaca Quran berbahasa Punjabi cukup menarik. Saya ingin membacanya secara penuh untuk melihat bagaimana mereka telah berhasil menerjemahkan dengan sempurna dalam bahasa Punjabi," kata Karan Bansal. Sementara pengunjung lainnya, Manjali Gandhi, warga Sektor 40, membeli tiga buah Al -Quran terjemahan bahasa Inggris, Hindi, dan Punjabi. "Saya selalu ingin membaca Al-Quran, tetapi seperti itu dalam bahasa Arab, saya tidak mampu membacanya. Sekarang saya telah mendapat versi terjemahan dalam bahasa Inggris. Saya juga membelinya untuk ibu dan ayah saya yang berbahasa Hindi dan Punjabi, karena mereka lebih memilih untuk membaca dalam bahasabahasa tersebut," katanya. (Sumber: The Time of India dan Rabwah.Net) Sfa [][]
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
12 Internasional
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
Catatan Singkat Keberhasilan Jemaat Ahmadiyah Internasional Tahun 2013 Baitur Rehman, Valencia, Spanyol
Inggris: Sejak Ahmadiyah dilarang di Pakistan, tiga dekade yang lalu, ternyata perkembangannya malah se‐ makin pesat. Tercatat ada 113 negara yang menyatakan bergabung dengan Ahmadi‐ yah, setelah Ahmadiyah din‐ yatakan terlarang di Pakistan pada tahun 1984. Hal ini men‐ jadi bukti nyata bahwa pela‐ rangan itu malah menjadi sarana untuk kemajuan Ahmadiyah. Bahkan ini men‐ jadi tanda ilahi yang terang bahwa di belakang Jemaat Ahmadiyah adalah Dzat Yang Maha Berkuasa, yaitu Allah Ta’ala. Tahun 2013, Jemaat Ahmadiyah berhasil mem‐ buka missi baru di dua ne‐ gara, yaitu di Kosta Rika dan
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Montenegro. D e n g a n demikian Ahmadiyah telah berdiri secara resmi di 204 negara. Sebanyak 394 masjid baru
Mesjid Jemaat Muslim Ahmadiyah Ghana di kota Tamale
telah dibangun di seluruh dunia dan 353 diantaranya merupakan mesjid baru yang terletak di lokasi baru. Jemaat Ahmadiyah pun berhasil membuka 565 ca‐ bang baru dan membangun sebanyak 121 rumah misi baru 108 negara, sehingga total menjadi hampir 2.600 rumah misi di seluruh dunia . Proyek penterjemahan Al Quran ke dalam 100 bahasa utama dunia, saat ini sudah mencapai 71 bahasa. Belasan lainnya sedang dalam penyelesaian akhir. (Sumber: Ahmadiyya Times & Pidato Jalsah Salanah International Khalifatul Masih V atba tanggal 30 Agustus 2013) Sfa [][]
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
Internasional 13
Wakil Presiden Ahmadiyah AS Raih Governor’s Service Awards
Amerika: Kantor Gubernur untuk Pelayanan dan Sukarelawan (The Governor’s Office on Service and Volunteerism), secara resmi mengumumkan 27 orang warga Maryland yang telah terpilih untuk menerima Governor’s Service Awards. Pemberian penghargaan itu diadakan di gedung Governor Calvert House di Annapolis, Maryland, dalam sebuah acara resmi. Penghargaan itu sendiri merupakan tradisi tahunan di
Negara Bagian Maryland dan merupakan penghargaan yang ke-30 tahun. Wakil Presiden Jemaat Ahmadiyah Amerika Serikat, Naseem Mahdi, menjadi salah seorang warga yang mendapat penghargaan tersebut. Naseem Mahdi terpilih untuk mendapat penghargaan itu atas jasa-jasanya dalam pengkhidmatan kemanusiaan. Pada tahun 2011, Naseem Mahdi mencetuskan gerakan nasional "Muslim for Life", yaitu
kampanye untuk memperingati ulang tahun kesepuluh Tragedy 9/11. Dalam kampanye itu digelar acara donor darah secara serempak di seluruh Amerika Serikat. Pada tahun 2012, aksi “Muslim for Life” itu diadakan kembali di 369 lokasi di seluruh Amerika Serikat. Hasilnya sebanyak 11.000 liter darah terkumpul dari 33.510 pendonor. Gubernur Maryland Martin O’Malley mengatakan bahwa 27 orang warga yang mendapat penghargaan adalah orangorang yang memiliki dedikasi terhadap pelayanan kemanusiaan. "K et ik a k a mi s ed a ng berusaha untuk keluar dari masa -masa sulit, dukungan yang kami dapatkan dari para relawan dan organisasi kemasyarakatan di seluruh negara kita tetap kuat," kata Gubernur Martin O’'Malley. "Orang-orang yang berdedikasi dan kelompok masyarakat telah membantu memperkuat kota-kota kami dengan menolong tetangga kita yang membutuhkan," jelas Gubernur Maryland. (Sumber: Ahmadiyya Times dan Maryland Governer's office) Sfa [][]
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
14 Nasional
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
Ahmadiyah Ingin Luruskan Kesalahpahaman di Ruang Publik
Jakarta: Pemahaman yang salah ini mengakibatkan banyak kesimpang siuran soal Ahmadiyah. Sedikit banyak persoalan ini membuat Ahmadyah terkendala untuk berperan aktif di ruang publik. Ahmadiyah, lanjut Basit, seperti layaknya warga negara lainnya ingin berkontribusi dan berperan aktif di masyarakat sesuai motto Ahmadiyah taat kepada Allah, taat kepada Rasulullah dan taat kepada konstitusi Indonesia. Hal ini disampaikan Abdul Basit bersama 10 orang anggota jemaat Ahmadiyah Indonesia
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
dalam pertemuan dengan Ketua MPR RI Sidarto Danusubroto, di Ruang Rapat Pimpinan MPR RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Kamis (17/10). “Selain soal tersebut, kedatangan kami bertemu dengan Ketua MPR RI ingin menyampaikan bahwa Ahmadiyah sangat ingin urun rembug dalam kegiatan sosialisasi 4 pilar berbangsa yang sedang digalakkan MPR RI ke seluruh Indonesia. Inti dari 4 Pilar adalah kebersamaan dalam keberagaman, itu sesuai dengan cita-cita kami dan sesuai dengan pemahaman kami dalam berbangsa,” papar Basit. Basit menambahkan, dalam kiprahnya sebagai warga bangsa, Ahmadiyah juga turut melakukan kiprah-kiprah aktifnya dalam berbangsa. Seperti melakukan penelitian-penelitian soal kebangsaan, seminar, mengadakan pagelaran kesenian seperti wayang kulit dengan tema lakon kebangsaan Indonesia. Kiprah aktif juga akan diwujudkan Ahmadiyah seperti,
pembangunan sarana pendidikan, kesehatan, kebudayaan. “Intinya kami ingin bangun jalur komunikasi aktif di ruang publik, sehingga ada pemahaman yang baik dan betul tentang Ahmadiyah,” tegasnya. Ketua MPR RI Sidarto Danusubroto sangat mengapresiasi keinginan jemaat Ahmadiyah untuk ikut urun rembug melakukan sosialisasi 4 pilar berbangsa. Menurutnya, sosialisasi 4 pilar bukan hanya tugas MPR saja, tetapi juga tugas seluruh elemen masyarakat Indonesia untuk mengawal dan menjaga nilai-nilai luhur bangsa, Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. “Jemaat Ahmadiyah adalah bagian dari warga negara Indonesia yang hak dan kewajibannya sama dengan warga negara lainnya dan berhak juga berperan aktif dalam pembangunan Indonesia. Segala pemahaman tentang Ahmadiyah sebaiknya dikembalikan saja kepada konstitusi bangsa,” ujarnya. (sumber: www. mpr.co.id) dry [][]
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
Nasional 15
Demi Mempromosikan Kebebasan Beragama, Dubes Kanada Kunjungi Kantor Ahmadiyah Jakarta: Perjuangan Jemaat Ahmadiyah dalam menyebarkan perdamaian dan kebebasan beragama di seluruh dunia mendapat apresiasi dari berbagai pihak, salah satunya dari pemerintah Negara Kanada. Pemerintah Kanada yang kini telah memiliki Kantor Kebebasan Beragama yang berada dibawah Dapartemen Luar Negerinya, memerintahkan
kepada seluruh duta besarnya untuk melakukan kerjasama dengan Ahmadiyah dalam bidang kebebasan beragama. Dalam menindaklanjuti perintah itu, Duta Besar Kanada untuk Indonesia, Timor Leste dan Negara-negara Perhimpunan di Asia Tenggara (ASEAN) Donald Bobiash mengunjungi kantor pusat Jemaat Ahmadiyah Indonesia di jalan
Balikpapan I no.10 Jakarta Pusat pada Selasa (17/09/13). Dalam kunjungan itu, Donald Bobiash diterima oleh Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia, H. Abdul Basith. Donald Bobiash berharap di masa depan Kedutaan Besar Kanada di Indonesia bisa mempromosikan kebebasan beragama dan bisa membantu Jemaat Ahmadiyah. Sfa [][] Kalimantan Barat: Pada perayaan Idul Adha yang lalu (15/10), Jemaat Ahmadiyah Kam‐ pung Anam mendapat kunjungan khusus dari Gubernur Kalimantan Barat Drs. Cornelis, MH. Pada kesempatan itu, Gubernur menyerahkan satu ekor sapi kepada warga Kampung Anam yang mayoritas tercatat sebagai anggota Jemaat Ahmadiyah Indonesia. Kontributor: Mln. Yosnevil Muzaffar Ahmad [][]
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
16 Nasional
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
Mln. Abdul Karim (nomor dua dari kiri) foto bersama dengan anggota Muspida Kecamatan Lambu, Bima, Nusa Teng‐ gara Barat selepas melaksanakan upacara bendera HUT RI ke‐68.
Ketum PBNU: Ahmadiyah Saudara dan Patut Dihormati Jawa Timur: Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirodj menilai per nyataan pember‐ angusan Jamaah Ahmadiyah yang dilontarkan Menteri Agama Suryadharma Ali seba‐ gai pernyataan yang berten‐ densi politis. "Mungkin itu politis, barangkali karena dia orang politis," ujar Said di sela acara silaturahim dengan PCNU Ka‐ bupaten Blitar beserta seluruh MWC, Ranting dan Banom Kamis (14/11/2013) Said mengungkapkan keti‐ daksepakatannya. Secara im‐ plisit imam tertinggi jamaah Nahdliyin ini meny esalkan ke‐ napa pernyataan tersebut ha‐ rus keluar dari seorang menteri agama. "Ahmadiyah itu mau dibagaimanakan lagi? Itu kan saudara kita sebangsa setanah air," keluhnya. Sebelumnya, SDA menyata‐ kan bahwa untuk menciptakan kerukunan umat beragama di
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Indonesia, salah satunya den‐ gan memberangus Jamaah Ahmadiyah. SDA secara khusus bahkan mencontohkan negara Malay‐ sia berani mengharamkan Ahmadiyah. Kemudian juga Pakistan yang secara tegas me‐ nempatkan Ahmadiyah sebagai kelompok minoritas nonIslam. Said menegaskan bahwa siapapun yang lahir dan hidup di Indonesia, termasuk jamaah Ahmadiyah adalah sau‐ dara. Mereka, kata Said memiliki kedudukan dan hak sama yang patut juga dihor‐ mati. "Ini ukhuwah watoniah, yang terpenting tidak melang‐ gar undang‐undang," pa‐ parnya. Said justru mengajak umat Islam melakukan pendekatan dengan baik dan halus, secara bil hikmah, secara akhlakul karimah, wisdom kepada orang ‐orang Ahmadiyah.
"Bukankah kewajiban kita melakukan dakwah dengan baik agar orang‐orang kembali ke jalan yang benar, "tegasnya. Dalam acara silaturahim itu, Said Aqil juga "ngaji" di depan jamaah Nahdliyin mengenai sejarah Islam, Al Qur'an, mulai zaman Nabi Muhammad, Khu‐ lafaur Rasyidin dan peran ulama dalam kemajuan ilmu pengetahuan. "Ulama‐lah yang memiliki peran besar dalam kemajuan ilmu pengetahuan, "paparnya. Sementara Ketua PCNU Kabu‐ paten Blitar KH Masdain Rifai mengatakan bahwa kehadiran Said Aqil Siradj sudah lama di tunggu warga nahdliyin Blitar. (sumber: Okezone.com So‐ lichan Arif/Koran SI/ugo)
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
Nasional 17
YLBHI: Pembubaran Ahmadiyah akan Langgar Konstitusi Jakarta: Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) meminta Menteri Agama Suryadharma Ali untuk mencabut pernyataannya, tentang pembubaran Ahmadiyah. YLBHI menilai pernyataan Menteri Agama bukan saja menyinggung perasaan kelompok minoritas tersebut, tetapi juga melanggar UUD 1945, tentang kebebasan menganut agama dan kepercayaan. “Tidak sepantasnya seorang Menteri Agama sebagai pihak yang mempunyai kewajiban melaksanakan konstitusi justru menghancurkan amanah dan nilai-nilai yang terkandung dalam konstitusi. Menteri Agama juga perlu menyadari wawasan kebangsaan yang Bhinneka Tunggal Ika,” ungkap Ketua Badan Pengurus YLBHI, Alvon Kurnia Palma, kepada
media, Kamis sore (21/11). Di dalam pasal 28E ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945, lanjut Alvon, ditegaskan bahwa “Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya”. Hak ini juga dijamin dalam Pasal 29 ayat (2) : “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masingmasing dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu.” Selain itu, tanggung jawab negara untuk melindungi kebebasan beragama warga juga diatur dalam pasal 71 dan 72, UU No. 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia. “YLBHI mendesak Menteri Agama Suryadharma Ali mencabut kembali penyataannya yang menyinggung persoalan pembubaran Ahmadiyah karena
pernyataan tersebut sangat bertentangan dengan konstitusi Negara Indonesia,” ujar Alvon. Berdasarkan data SETARA Institute, masih banyak pelanggaran hukum terkait kebebasan beragama dan kepercayaan di Indonesia. Meskipun angkanya menurun, namun pemerintah didesak bersikap adil dalam penegakan hukum bagi penganut agama minoritas. Di tahun 2012, terdapat 264 peristiwa (pelanggaran kebebasan beragama), dengan 371 tindakan pelanggaran. Dari Januari hingga Juni 2013, tercatat 122 peristiwa pelanggaran kebebasan beragama atau berkeyakinan yang mengandung 160 bentuk tindakan, yang menyebar di 16 provinsi. (sumber: Liputan6.com & AcehOnline Wella Sherlita)
Donor Darah Ahmadi Ciledug, Cirebon Cirebon: Dalam rangka memper‐ ingati Black September, yaitu hari untuk memperingati Tragedy WTC 9/11, Jemaat Ahmadiyah Ciledug, Cirebon bergabung deng an warga masyarakat Ciledug lainnya melaku‐ kan aksi donor darah di pusat pem‐ belanjaan Surya, Ciledug pada Rabu (11/09). Sebanyak 7 labuh darah dari tujuh orang Ahmadi Ciledug berhasil disumbangkan. Selain itu, darah seo‐ rang simpatisan berhasil pula diam‐ bil. Moment donor darah yang diadakan oleh PMI Kab. Cirebon setiap tiga bulan sekali itu, menjadi lahan pengkhidmatan bagi para Ahmadi Ciledug. (Kontributor: Mln. Attaurrahman, Mubaligh Jemaat Ahmadiyah Cile‐ dug) Sfa [][]
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
18 Nasional
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
Humanity First Indonesia Bantu Pengungsi Gunung Rokatenda
Flores: Dua buah sepeda motor diikuti sebuah mobil bak terbuka bergerak santai menyisiri tepian laut Maurole, sebuah kecamatan di Kabupaten Ende, jauhnya hampir 80 Km dari tempat kami memulai perjalanan. Jalur ini mirip Pantura di Jawa sana. Saya dengan Mln. Hayat di garis depan bersama seorang aktivis Flobamora (Flores, Sumba, Timor, Alor), Tuteh namanya. Di belakang, Mln Tarmidzi duduk bersebelahan dengan pak supir sambil membawa 17 karung beras, 17 dus Indomie dan satu dus susu kental manis kaleng dalam bak terbuka di belakang mereka. Siang di hari minggu ketiga bulan September ini cukup pas, entah karena ini daerah pesisir atau faktor lainnya. Meski
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
demikian, misi kemanusiaan HP Indonesia di bumi Flores tetap berjalan untuk membagikan apa yang kami bawa kepada para pengungsi Gunung Rokatenda. Saat memasuki Maurole, pandangan kami langsung tertuju pada sebuah daratan di seberang sana. Sebuah gunung
dengan asap tipis di atasnya menambah jelas bahwa di seberang sana memang ada daratan. Nama daratan itu adalah Pulau Palu’e, tempat berpijaknya Gunung Rokatenda, yang sampai saat ini sudah beberapa kali memuntahkan material-material vulkanik. Hamparan laut yang kebiruan memisahkan kami dengan Rokatenda, membuat hati bertanya-tanya, apa yang terjadi di seberang sana? Sebelum bertemu Tuteh di Desa Enabara, kami sempat melalui beberapa kamp-kamp pengungsi lain. Para pengungsi yang kami lewati memandang kami dengan penuh harap. Sebuah harapan agar kami mau singgah dan membagi-bagikan apa yang kami bawa. Sebenarnya, bantuan
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
memang akan diberikan kepada para pengungsi Rokatenda yang berada di Maurole. Ada sekitar lima desa yang menampung, di mana tiap desa terdapat beberapa kamp pengungsi. Akan tetapi, sebelum ke Maurole, saya sudah berbincang dengan Tuteh tentang rencana HFI untuk memberikan bantuan logistik. Tuteh menginformasikan bahwa dari “UNIFLOR” (Universitas Flores) akan mengadakan kegiatan pengkhidmatan serupa di Maurole. Mereka akan membagikan bantuan logistik di empat titik: Keliwumbu, Mausambi, Enabara dan
Jitabewa. Agar tidak terjadi penumpukan logistik, Tuteh menyarankan agar HFI menyalurkan bantuannya di satu desa tersisa, yaitu Aewora, desa yang letaknya paling ujung. Saat bertemu di desa Enabara, Tuteh segera memandu kami menuju desa Aewora. Dia bertanya apa saja yang kami bawa dan berapa jumlahnya. Saat itu juga dia mulai menghitung pembagian logistik untuk pengungsi di Aewora. Saya berpikir apa perlunya dihitung, dengan asumsi bahwa di desa itu seluruh pengungsi terkonsentrasi di satu tempat.
Nasional 19 Sesampainya di Aewora, Tuteh berteriak, memanggil nama seseorang, kontan beberapa pengungsi langsung mendekat. Kami menyaksikan pemandangan yang luarbiasa. Tiga buah rumah dengan atap seng yang baru-baru, dengan dinding yang terbuat dari bilik bambu, beralaskan pasir pantai yang hangat tanpa plafon yang pada siang itu terasa panas sekali. Raut wajah mereka menyimpan suatu harapan akan belas kasih orang lain. Anakanak mereka terlihat lusuh, dekil, jauh dari apa yang kita sebut bahagia. Dengan penuh semangat mereka membantu menurunkan logistik, 5 karung beras, 5 dus Indomie dan 8 kaleng susu. Sudah sejak Februari mereka menetap sementara atau mungkin selamanya disini. Meninggalkan harta-benda dan ternak di seberang sana. Mengandalkan kehidupan dari uluran tangan orang lain, karena memang tidak ada yang bisa dilakukan. Tujuh bulan sudah mereka melewati hari-hari dengan panasnya pesisir, asinnya air laut serta pengharapan akan selalu datangnya bantuan. Ternyata, di desa Aewora, terdapat empat titik konsentrasi pengungsi. Saya kira semua berkumpul di satu titik. Pantas, Tuteh sebelumnya menanyakan jumlah bantuan yang kami bawa. Kami melanjutkan pembagian ke titik berikutnya yang tidak jauh dari titik awal. Empat titik di desa Aewora sudah mendapatkan bantuan. Selesai mengambil dokumentasi, kami langsung kembali ke Ende. (Kontributor: Mln. Muhammad Nurdin, Mubaligh Jemaat Ahmadiyah Flores, NTT) [][]
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
20 Nasional
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
Kliping KOMPAS
Mendagri Diminta Evaluasi Peraturan yang Diskriminatif Jakarta: Menteri Dalam Negeri diminta mengevaluasi berbagai peraturan di daerah terkait kebijakan yang dinilai diskriminatif. Peraturan itu menjadi pembenaran bagi sebagian warga untuk melakukan intimidasi dan pengusiran terhadap warga Ahmadiyah serta dinilai bertentangan dengan hak asasi manusia dan UUD 1945. Hal tersebut disampaikan Koordinator Bidang Sipil Politik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Moch Ainul Yaqin, Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Azyumardi Azra, dan anggota Divisi Advokasi LBH Padang, Asrul Aziz, di Jakarta, Selasa (3/12). “Ini (pengusiran) dianggap legal karena ada kebijakan
yang diterbitkan, yaitu intruksi Bupati,” Kata Ainul. Ainul menjelaskan, dalam instruksi bupati terdapat pelarangan melakukan aktivitas bagi warga Ahmadiyah. Persoalannya, beribadah dianggap sebagai aktivitas. Terjadi penafsiran bahwa beribadah dilarang sehingga berdampak pada aksi pengusiran oleh sebagian warga terhadap warga Ahmadiyah. Azyumardi menilai, pengusiran terhadap warga, apapun agama dan keyakinannya, bertentangan dengan prinsip HAM dan UUD 1945. Jika ada peraturan daerah atau pejabat daerah yang membenarkan pengusiran, peraturan itu harus dibatalkan oleh Mendagri. UU, regulasi, atau surat keputusan bersama yang membatasi ekspresi keagamaan dan keyaki-
nan warga dapat digugat ke MK atau MA. Polri dan aparat Negara memiliki tanggung jawab melindungi warga dan tidak melakukan pembiaran. Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Komite Hukum Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah (JAI) Nashir Hayatul Islam mengungkapkan, sumber peraturan di daerah yang melarang aktivitas warga Ahmadiyah adalah Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Jaksa Agung, dan Menteri Dalam Negeri. “SKB itu merupakan produk politik dan perlu dikaji ulang,” katanya. Asrul Aziz menjelaskan dua keluarga di Desa Simpang Rambutan, Kecamatan Pelawan, Kabupaten Sarolangun, Jambi, diusir oleh massa karena kedua keluarga itu dianggap sebagai warga Ahmadiyah. YLBHI, ungkap Ainul, juga meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan koordinasi untuk mengantisipasi agar kejadian disampang tidak terulang lagi (FER)
Kepengurusan Unit PDDI Penyabangan dan Bali periode 2013‐2016 EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
Nasional 21
Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto‐Surabaya
Surabaya: Dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, di bawah Dinas Pemuda dan Olahraga, menyelenggarakan Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto-Surabaya yang berjarak sejauh 55km pada Sabtu dan Minggu (16-17/11). Gerak Jalan Perjuangan ini merupakan agenda rutin tahunan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anggota TNI, POLRI, PNS, organisasi kepemudaan, komunitas sosial, pelajar, mahasiswa serta masyarakat umum lainnya. Rute yang diambil mulai dari kota Mojokerto dan berakhir di Tugu Pahlawan kota Surabaya. Gerak Jalan Perjuangan ini merupakan napak tilas para pejuang dalam mempertahankan
kemerdekaan Republik Indonesia. Rute Mojokerto - Surabaya menjadi salah satu rute heroik yang menjadi jalur pertahanan para pejuang masa itu. Tahun ini, tiga belas orang anggota MKAI Wilayah Jawa Timur ikut terdaftar sebagai peserta gerak jalan, sementara tujuh orang lainnya mendapat tugas untuk bagian logistik. Mereka terdaftar sebagai peserta beregu dengan nomor urut ke452. Tujuan mengikuti Gerak Jalan Perjuangan ini adalah sebagai sarana rabtah dan mengenalkan organisasi MKAI pada khalayak umum Jawa Timur. Dengan membawa pesan damai yang terpampang jelas pada kaos seragam yang dipakai, tim gerak jalan MKAI Jawa Timur
cukup menjadi pusat perhatian. Tidak sedikit dari ribuan warga yang menyaksikan di sepanjang jalur gerak jalan, antusias memperhatikan dan membaca pesan “Love for All, Hatred for None”. Peserta berangkat dari alunalun Kota Mojokerto pada hari Sabtu, 16 November 2013, pukul 17.00, dan tiba di garis finis Tugu Pahlawan Kota Surabaya pada hari Minggu, 17 November 2013 pukul 03.00. Sebagai penghargaan dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, setiap peserta mendapatkan sertifikat bukti telah mengikuti Gerak Jalan Perjuangan Mojokerto - Surabaya sejauh 55 kilometer. Kontributor: Mln. Sufni Ahmad [][]
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
22 Nasional
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
Photo bersama anggota Jemaat Ahmadiyah Bogor di acara Jalsah Salanah Wilayah Bogor 2013 di Tenjolaya, Bogor pada bulan Agustus yang lalu. Sfa [][]
Hari Pahlawan di Tenjowaringin
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Tasikmalaya: MKAI dan Pengda LI Kabupaten Tasikmalaya bekerjasama dengan Karangtaruna Desa Tenjowaringin, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya dan pemerintahan Desa Tenjowaringin yang dimotori oleh Kepala Desa Tenjowaringin Kodir mengadakan rangkaian kegiatan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2013. Perayaan Acara yang diadakan berupa donor darah, bazaar pakaian murah, bazaar minyak goreng murah, pengobatan alternatif Homoeopathy, dan penghijauan diadakan di lapangan Panenjoan, kampung Sukasari, Tenjoearingin. (Kontributor: Mln. Syihab Ahmad) [][]
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
23
Google Maps ‐ ©2014
Jamiah Ahmadiyya Qadian
Bahesti Maqbarah
ke seluruh pelosok dunia. Jemaat Ahmadiyah yang lahir di Qadian, didirikan oleh Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. Beliau as. adalah seorang
keturunan Mirza Hadi Baig yang diangkat oleh Allah Ta’ala menjadi Imam Mahdi dan Al Masih Yang Dijanjikan, yang kedatangannya telah dikabar-
gaibkan oleh Yang Mulia Rasulullah Muhammad saw. Sebagai Penerus Perjuangan Suci Rasulullah Muhammad saw., Hadhrat Ahmad as. memiliki kesucian dan kedekatan dengan Allah Ta’ala yang luar biasa. Tidak heran, jauh hari sebelum beliau as. diangkat sebagai Imam Mahdi dan Al Masih Yang Dijanjikan, berbagai wahyu, kasyaf, ilham, dan mimpi-mimpi benar sering beliau as. terima. Tempat-tempat yang menjadi saksi bisu dari prilaku suci Hadhrat Ahmad as. seperti Baitud Do’a, Huzrah, Baitul Fikr, dan Masjid Mubarak hingga saat ini masih terjaga dan terpelihara dengan baik. Begitu pula dengan aneka penginggalan lainnya yang digunakan atau dibangun semasa Jemaat Ahmadiyah mulai didirikan, sampai sekarang masih ada. Bangunan Minaratul Masih, Langgar Khana, Bahesti Maqbarah, Ahmadiyya College dan lain-lain masih berdiri tegak. Untuk edisi selanjutnya, DARSUS akan memuat tulisan seputar kampung Qadian. Red [][]
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
24 Nasional
Volume VIII, Nomor 10, Edisi Desember 2013
Bagian ke‐6
Q
adian (Punjabi: ਕ਼ਾਦੀਆਨ, ;قاديانHindi :
क़ादीयान, IPA: [qaːd̪ iːˈaːn]) adalah sebuah kota kecil yang terletak di distrik Gurdaspur, sebelah timur laut Amritsar, yaitu 18 kilometer (11 mil) di arah timur laut kota Batala di negara bagian Punjab, India. Kota ini terkenal sebagai kampung halaman Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as., Imam Mahdi dan Masih Mau’ud, yang telah dikabarkan kedatangannya oleh Rasulullah Muhammad saw. Kampung ini merupakan kampung bersejarah sekaligus ‘pusat’ bagi Jemaat Ahmadiyah Internasional. Qadian didirikan pada tahun 1530 oleh Mirza Hadi Baig, seorang ulama yang mendedikasikan hidupnya untuk Islam. Ia merupakan Qazi (hakim) pertama di kawasan tersebut. Mirza Hadi Baig berasal dari keluarga bangsawan bergelar Mirza dari Samarkand, Uzbekistan, yang pada abad ke16 koloninya mampu menaklukan negeri Hindustan dan berhasil membentuk Kekaisaran Mughal di India utara. Nama ‘Mirza’ yang melekat pada nama Mirza Hadi Baig adalah gelar dari bangsawanbangsawan yang berasal dari kerajaan Persia (sekarang Iran).
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Penyebutan gelar mirza ini di beberapa negara pelafalannya berbeda-beda. Di Iran atau Persia dan Kurdi dilafalkan miirza ( ;);ميرزاTurki: merza atau mirza; Arab: مرزاatau ;المرزاUzbek: mirzo; Rusia: мурза; Sirkasia: мырзэ, varian lain yang umum ditemukan pada bangsawan suku Tatar disebut sebagai morza. Nama ‘Mirza’ ini melekat pada nama bangsawan Muslim asal Asia Tengah. Agama Islam sendiri berhasil berkembang di Asia Tengah sekira tahun 750 M, atau di masa Kekhalifahan Bani Abbasiyah. Konon, terbentuknya kampung Qadian dilatarbelakangi oleh adanya konflik kepentingan politik di Kekaisaran Mughal pada pertengahan abad 16. Mirza Hadi Baig yang dikenal sebagi seorang ulama alim memilih untuk menghindari konflik tersebut dan hidup di sebuah tanah tak bertuan di pinggiran kawasan Punjab, In-
dia. Karena kecintaanya yang luar biasa terhadap agama Islam, Mirza Hadi Baig menamakan tempat barunya itu sebagai ‘Islam Pur Qazi’. Seiring waktu, nama Islam Pur Qazi mulai kalah popular dengan sebutan baru bagi kampung itu yaitu ‘Qazi Maji’ (kampung Banteng). Kata “Maji” yang berarti Banteng, mengacu kepada banyaknya jumlah binatang banteng yang hidup di kawasan itu. Tapi nama ini pun tergerus lagi oleh sebutan baru yang lebih mudah dilafalkan oleh penduduk sekitar dengan sebutan ‘Qadhi’, dan akhirnya terlafalkan menjadi ‘Qadian’. Dewasa ini, dari ratusan ribu nama perkampungan yang ada di India, nama kampung Qadian menjadi sangat terkenal. Popularitas nama Qadian tidak lepas dari sepak terjang Jemaat Ahmadiyah yang sedang berjuang keras memperjuangkan Islam sejati di Akhir Zaman ini