EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
DARSUS Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
Alamat Email DARSUS:
[email protected] PIN BB 2A060ACC
SMS Centre DARSUS 0813 1594 5751
Penerbit: Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Pemimpin Umum: Sekr. Isyaat PB JAI, Pemimpin Redaksi: C. Sofyan Nurzaman, Editor: Rakeeman RAM Jumaan, Staff Redaksi: Dildaar Ahmad Dartono, Sukma Fadhal Ahmad, Ruhdiyat Ayyubi Ahmad Setting: Sukma Fadhal Ahmad, Distribusi: Zafarudin, Alamat Redaksi: Jl. Balikpapan I No. 10 Jakarta 10130. Fax: 0251-8617360 SMS Centre DARSUS 0813 1594 5751 email:
[email protected],
[email protected] Situs: www.darsus.info. Redaksi menerima naskah essai, opini, tinjauan buku, maupun berita-berita dari Jemaat di Indonesia. Percetakan: Gunabhakti Grafika.
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
Editorial 3
Mencari Pemimpin Amanah dalam Sistem Demokrasi Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘demos’ yang berarti rakyat dan ‘kratos’ yang berarti kekuasaan. Dalam arti yang sederhana, ‘demokrasi’ berarti kekuasaan yang berada di tangan rakyat. Para pakar ilmu politik mendefinisikan demokrasi sebagai bentuk pemerintahan yang semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan— dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara. Sistem demokrasi muncul pertama kali di Yunani atas kerinduan untuk memiliki pemimpin ideal pilihan rakyat. Sistem ini adalah bentuk perlawanan terhadap sistem negara yang paling tua yaitu monarki atau kerajaan, di mana kekuasaan suatu negara mutlak berada di tangan seorang penguasa seumur hidupnya. Sistem monarki ini telah banyak menciptakan individu raja otoriter yang telah menyengsarakan rakyatnya sendiri. Sebelum abad 20, sistem demokrasi telah dianut oleh beberapa negara di dunia, namun saat itu demokrasi yang dipraktekkan tidak sepenuhnya bernapaskan demokrasi sejati. Pasalnya kaum elit dan bangsawan masih mendapat tempat prioritas dalam pemerintahan. Di samping itu kaum wanita dan para budak tidak mendapat tempat dalam partisipasi politik. Di abad 21 ini demokrasi telah dianut oleh sebagian besar negara-negara di dunia. Di bawah sistem demokrasi yang semakin modern, partisipasi rakyat dalam berpolitik semakin terbuka lebar. Dalam sistem demokrasi ini semua manusia memiliki drajat yang setara dan hak yang sama dalam segala bidang. Indonesia sebagai negara penganut demokrasi, ternyata wajah demokrasinya pernah
berubah-ubah. Di era Presiden Sukarno, sistem demokrasinya adalah Demokrasi Terpimpin. Di era Orba Presiden Suharto, sistem demokrasinya adalah Demokrasi Pancasila, dan sekarang, setelah gerakan Reformasi 1998, demokrasinya adalah Demokrasi yang cendrung terbuka. Biar beberapa kali berganti wajah, namun saat ini demokrasi di Indonesia semakin dewasa dan banyak mengalami kemajuan. Sistem demokrasi ini membuka peluang kepada rakyat untuk menemukan seorang pemimpin dan wakil mereka yang sesuai dengan pilihan mereka sendiri. Keterlibatan rakyat secara langsung dalam memilih pemimpin negara dan menetapkan wakil mereka di pemerintahan membuat pemerintahan berjalan sehat, terkontrol dan tidak semena-mena. Dalam puluhan hari ke depan, bangsa Indonesia akan melakukan pemilihan umum yang menentukan laju pemerintahan 5 tahun yang akan datang. Terbesit harapan, pemerintahan baru akan mampu membawa bangsa Indonesia ke arah kemajuan. Bagi para Ahmadi, pemerintah baru itu tidak hanya baik dalam mengatur dan menjalanankan administrasi negara, tapi lebih dari itu pemerintah baru diharap mampu memberikan jaminan keselamatan dan kebebasan dan menjalankan ibadah dan pengabdian kepada Allah Ta’ala. Pemerintah yang menjamin kebebasan beragama tidak hanya menunjukan sikapnya yang menjunjung tinggi hak kebebasan beragama bagi rakyatnya, tapi juga merupakan langkah dalam menunaikan amanah dari UUD 1945. Semoga dalam pemilu yang akan datang Allah Ta’ala menganugerahkan kepada kita seorang pemimpin amanah, yang mampu memberikan keleluasaan kepada kita untuk beribadah, berkhidmat dan beraktivitas sesuai dengan keyakinan kita. Semoga dalam iklim demokarsi ini kita menemukan pemimpin yang mampu menjaga amanah. Amin. Red [][]
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
4 Internasional
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
Khidmati Korban Banjir di Inggris
Pemuda Ahmadi Raih ‘Flood Hero’
Inggris: Sungai Thames belum pernah mengalami banjir hebat seperti beberapa waktu belakangan ini. Air kotor dan tercemar menutup rumah-rumah, taman dan seluruh jalan di kota-kota yang dilewati oleh sungai itu. Ribuan rumah di daerah dataran rendah sepanjang sungai Thames sudah terendam dan penduduknya dievakuasi. Banyak orang yang tinggal di
daerah yang terkena dampak bencana tidak mampu meninggalkan rumah mereka dan terputus dari dunia luar. Jaringan transportasi negara itu juga menghadapi tantangan berat. Di beberapa daerah, jaringan kereta api ditutup akibat rel yang tergenang air. Dalam kondisi seperti itu Khalifah Islam, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad a.t.b.a menginstruksikan kepada para Ahmadi di Inggris untuk memberikan bantuan kepada masyarakat Inggris yang terkena dampak banjir sungai Themes. Adalah Zafar Ahmad, 16 tahun, seorang anggota Majelis Khuddam Ahmadiyah Southfields, Inggris, yang menyambut seruan Khalifah Islam itu. Dia bersama para Ahmadi lainnya bergabung dengan Angkatan Darat Inggris Raya mengisi ribuan karung pasir untuk bantalan pencegah luapan air banjir. Ribuan karung pasir itu didistribusikan ke berbagai tempat yang terkena banjir dengan menggunakan truk-truk militer. Selain membantu mengisi pasir ke dalam karung, murid sekolah menengah The Saint
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Cecilia ini juga membagikan selebaran informasi kepada orang-orang yang terkena dampak banjir. Cara kerja Zafar Ahmad yang gesit dan tidak mengenal lelah, dan ditambah usianya yang terhitung paling muda dari seluruh relawan cukup menarik beberapa pihak. Adalah Jamal Akbar, Qaid Majelis Khuddam Southfiels yang memperhatikan pengkhidmatan Zafar Ahmad, lalu mengajukannya ke panitia ‘Flood Hero’ sebagai nominatornya. "Dalam pikiran saya, semua orang yang membantu dengan segala kemampuannya adalah pahlawan. Alasan saya menominasikan Zafar adalah karena dedikasinya dengan mengorbankan waktu dan sangat semangat untuk membantu sesuai dengan kapasitas yang dia miliki,” kata Akbar. "Saya tidak tahu seberapa banyak remaja berusia 16 tahun yang akan melakukan hal itu selama liburan mereka," tambahnya. Memang Zafar Ahmad memilih untuk mengorbankan waktu bersenang-senangnya dalam libur sekolah demi untuk membantu korban banjir.
Internasional 5
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
Menanggapi penghargaan yang diraihnya, Zafar Ahmad berkata: "Ini adalah pengalaman yang sangat menyentuh melihat orangorang yang terkena bencana, tapi saya senang bahwa masyarakat cepat datang bersama-sama untuk membantu.” "Saya membantu karena sebagai Muslim Ahmadi dan anggota Asosiasi Pemuda Muslim Ahmadiyah, adalah tugas saya untuk melayani umat manusia. Saya tidak menganggap apa yang saya lakukan menjadi istimewa, itu adalah penggunaan waktu saya secara efektif," katanya. Sfa [][] Zafar Ahmad bertemu dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron
Dalam sebuah acara Daybreak Independent Television (ITV) yang disiarkan pada Jum’at (14/03), Zafar Ahmad bersama empat orang lainnya dinominasikan sebagai ‘Flood Hero’ dari puluhan orang nominator. Dan akhirnya Zafar Ahmad dinyatakan sebagai pemenang ‘Flood Hero’. Sebagai pemenang Zafar berhak mendapat hadiah sebesar £ 5.000, namun hadiah itu dia sumbangkan untuk korban banjir. Konglomerat Inggris pemilik usaha Virgin Group Internasional dan pemilik ITV Sir Richard Branson sangat memuji pengkhidmatan yang dilakukan Zafar Ahmad. Dalam komentarnya ia menyebut pengkhidmatan tanpa pamrih dan tidak mengenal lelah itu sangat menginspirasi dirinya secara pribadi. "Selamat dan sukses untuk
semua pekerjaan fantastis Anda. Saya terinspirasi dan tergerak oleh bagaimana Anda bergegas keluar dan membantu, tanpa diminta untuk membantu," kata Sir Richard Branson.
(Sumber: Wandsworth Guardian, Wimbledon Guardian, Ahmadiyya Times, The Muslim Times)
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
6 Internasional
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
Anggota Kongres Amerika Minta Bebaskan Tahanan ‘Prisoners of Conscience’
Amerika Serikat: Sebanyak 70 anggota Kongres AS bi -partisan menandatangani surat yang diberikan kepada Presiden Barack Obama sebelum perjalanannya ke Arab Saudi pada tanggal 26 Maret 2014. Surat itu berisi desakan terhadap pembebasan dua orang Ahmadi Muslim sebagai ‘Prisoners of Conscience’. Sultan Hamid al- Enezi Marzooq dan Saud Falih Awad al- Enezi ditangkap
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
pada bulan Mei 2012 untuk diinterogasi dan kemudian dipindahkan ke sebuah penjara yang dirahasiakan dengan tuduhan murtad karena telah menjadi anggota Jemaat Muslim Ahmadiyah oleh pemerintah Saudi. Pada bulan Januari 2014, Kongres Amerika Serikat komisi Hak Asasi Manusia Tom Lantos mengadakan sidang dengan tema khusus “Prisoners of Conscience Around the World”. Dalam
bahasan tema tersebut nasib dua bersaudara Ahmadi itu muncul dari kesaksian tertulis yang disampaikan oleh Amjad Mahmood Khan, Sekretaris Umur Kharijiah Jemaat Ahmadiyah Amerika Serikat. Dalam laporannya disebut, sebelum penangkapan, dua orang Ahmadi itu dipanggil oleh Kementerian Urusan Islam Kerajaan Arab Saudi. Aparat dari Kementrian itu memaksa agar mereka meninggalkan Jemaat Muslim Ahmadiyah, dan jika tidak mereka akan dipenjara. “Penolakan el - Enezi bersaudara atas paksaan untuk meninggalkan Jemaat Muslim Ahmadiyah, dan kembali kepada apa yang para ulama akui untuk menjadi Islam, menyebabkan mereka ditangkap," demikian laporan yang disampaikan. Soal pembebasan tahanan Ahmadi Muslim adalah bagian dari upaya yang lebih luas dari anggota parlemen Amerika Serikat, yang beberapa orang di antaranya sekarang menjadi bagian dari Kaukus Muslim Ahma diyah yang baru dibentuk, untuk menekan Saudi agar mengakhiri “pelanggaran hak asasi manusia yang sistematis." Surat yang ditandatangani oleh anggota parlemen
Internasional 7
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
tersebut berisi desakan kepada Presiden Obama untuk mengatasi reformasi hak asasi manusia tertentu dalam pertemuan langsung dengan Raja Abdullah dan pejabat Saudi lainnya. "Pertemuan Anda dengan Raja Abdullah dan para pejabat lainnya akan menjadi kesempatan untuk mengintegrasikan keprihatinan publik atas pelanggaran hak asasi manusia, seperti yang didefinisikan oleh Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, dalam hubungan AS-Arab
Saudi," isi tulisan itu. Dalam surat itu, di samping materi tentang tahanan Muslim Ahmadi, disoroti pula kasus orang Kristen Ethiopia yang digerebek polisi Saudi saat mereka mengadakan pertemuan agama di Jeddah dan pengusiran kelompok lainnya oleh pihak Saudi. "Pemerintah Arab Saudi harus mengakhiri larangan pertemuan umum, pembatasan media sosial, menghentikan penyiksaan terhadap tawanan, dan reformasi hukum yang disebut "anti-teror" terutama
Ahmadiyah Singapura Dekati Tetangga untuk Sebarkan Islam Singapura: Lajnah Imailah Jemaat Ahmadiyah Singapura pada bulan Desember 2013, mengunjungi kuil Sri Senpaga Vinayagar Ceylon Hindu untuk mengucapkan Selamat Tahun Baru. Di samping itu, mereka
pun kepada anggota kuil me n y a mp a i k a n t e n t a n g perintah dari Nabi Umat Islam Muhammad saw. untuk berbuat baik kepada tetangga serta mengenalkan motto dari Jemaat Muslim Ahmadiyah, “Love for all hatred for
untuk mengkriminalisasi semua bentuk perdamaian," kata anggota parlemen menegaskan melalui surat mereka. Sfa [][] (Sumber: Ahmadiyya Times dan Los Angeles Islam Examiner)
none.” Pada bulan Januari 2014, ketua kuil Sri Senpaga Vinayagar Ceylon Hindu, membalas kunjungan itu dengan mengundang Jemaat Muslim Ahmadiyah Singapura untuk menghadiri perayaan Pongal (Indian Harvest Festival) yang diselenggarakan di kuil pada tanggal 19 Januari 2014. Acara itu dihadiri oleh Anggota Parlemen dari konstituensi lokal, Presiden Jemaat Muslim Ahmadiyah Singapura, beberapa anggota Anshar, Khuddam dan Lajnah, serta tamu undangan lainnya. Meskipun itu adalah tahun ke-5 dari penyelenggara serupa dan dihadiri oleh anggota parlemen setempat namun ketua acara merasa lebih senang, karena pada tahun ini komposisi tamu undangan yang hadir multi etnis dan multi agama. M Mubaraka, Nazira Salam, Sfa [][] (Sumber: AMWA Singapore, Ahmadiyya Times)
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
8 Internasional
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
Pidato Khalifah Islam pada Pembukaan Khilafat Centenary Hall di Australia
Tujuan Sejati Jemaat Ahmadiyah
Australia: Pada 18 Oktober 2013 , Khalifah Islam dan Pemimpin Jemaat Muslim Ahmadiyah Internasional Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba. secara resmi membuka Khilafat Centenary Hall, sebuah bangunan yang dibangun di sebelah Mesjid Baitul Huda di Sydney, yang dibangun untuk memperingati 100 tahun Khilafat Ahmadiyah. Pembukaan itu diisi dengan pidato sambutan dari Khalifah Islam. Berikut isi pidato yang disampaikan Khalifah Islam Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba.: Setelah membaca tashahud , ta'awwuz dan basmallah , Hadhrat Khalifah bersabda: Para tamu yang terhormat, Assalamualaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh, damai dan berkah Allah atas anda semua. Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua tamu yang telah menerima undangan kami dan bergabung dengan kami di sini
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
hari ini. Bagi Anda yang menerima undangan dari organisasi keagamaan dan untuk memasuki kompleks mesjid, meskipun tidak terkait dengan agama kami, merupakan cerminan jelas dari keterbukaan hati dan sikap yang sangat toleran dari Anda. Kehadiran Anda bahkan lebih penting, mengingat bahwa di dunia saat ini begitu banyak yang menulis dan berbicara menyerang Islam serta sedang menyajikan gambaran tertentu yang benar-benar menakutkan tentang Muslim. Ini adalah penyebab dari rasa sedih bahwa memang sampai batas tertentu rasa takut yang ada pada nonMuslim itu ada benarnya, karena beberapa orang yang menyebut diri Muslim telah melakukan aksi terorisme paling mengerikan dan pembunuhan, baik di negara mereka maupun di luar negeri. Tidak diragukan lagi, mereka telah menciptakan keadaan ketakutan, yang menakutkan dunia nonMuslim, sementara pada saat
yang sama memfitnah nama Islam yang murni. Singkatnya, kehadiran Anda adalah bukti dari pikiran tercerahkan dan merupakan kesaksian kepada fakta bahwa Anda ingin mempelajari ajaran nyata dan benar dari Islam. Saya yakin bahwa banyak dari Anda telah mendengar tentang Jemaat Muslim Ahmadiyah dari teman atau k e n a l a n d a n me mi l i k i beberapa pandangan perihal apa sebenarnya komunitas kami ini. Anda mungkin pernah mendengar beberapa pembicara menyebutkan ini juga. Saya yakin Anda akan mendengar bahwa Ahmadiyah adalah sebuah komunitas yang cinta damai yang bertindak sepenuhnya sesuai dengan ajaran Islam yang benar. Ini adalah komunitas yang tidak hanya mempromosikan perdamaian, tetapi juga yang dalam setiap tindakan dan aktivitas yang dilakukannya sepenuhnya dilakukan dengan cara damai. Hal ini yang menjadi alasan, bahkan bagi mereka yang tidak baik,
Internasional 9
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
bahwa berkenalan dengan komunitas kami akan merasa nyaman bergabung dengan kami hari ini. Meskipun demikian, mungkin ada beberapa kekhawatiran atau was-was dalam hati beberapa tamu kami. Memang faktanya bahwa hampir tidak mungkin untuk sepenuhnya menghilangkan semua keraguan atau ketakutan dari hati orang lain sampai hubungan dekat telah dibentuk. Saya akan menyajikan sebuah perintah dasar Islam, yang seorang Muslim harus mengamatinya jika dia akan menunjukkan standar moral yang tinggi. Islam mengajarkan bahwa seorang Muslim harus menunjukkan rasa terima kasih dan penghargaan di mana pun itu. Dalam hal ini, Pendiri Islam, Nabi Suci Muhammad saw. mengajarkan bahwa seorang Muslim yang tidak berterimakasih pada suatu perbuatan baik atau kebaikan pada dasarnya ia tidak bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dengan pemikiran ini, seseorang yang mengklaim bahwa Allah adalah titik fokus dan pusat hidupnya tidak pernah bisa mentolerir untuk mengenyampingkan rasa berterima kasih kepada-Nya. Dengan demikian, rasa syukur bukan hanya sebuah kewajiban moral atau sopan santun, bahkan sebenarnya merupakan kewajiban agama bagi seorang Muslim, karena tujuan dasar untuk setiap Muslim sejati adalah menyenangkan Tuhan Yang Maha Esa. Ini mungkin menjadi salah satu kasus bahwa banyak
orang sekuler secara rutin mengucapkan terima kasih kepada orang lain, tetapi mereka melakukannya hanya sebagai kewajiban moral belaka, karena mereka adalah orang-orang baik yang hidup dalam masyarakat yang baik. Ini bukan kewajiban agama bagi mereka. Namun, untuk seorang Muslim sejati, mengucapkan terima kasih adalah merupakan elemen penting dari ajaran Islam yang harus ia ikuti. Lagi pula, apa yang saya katakan telah membentuk cukup pengenalan lama, namun itu sebenarnya bukan hanya sebuah pengantar, tetapi penjelasan dari salah satu bagian dari ajaran Islam. Sekarang saya akan memperluas ajaran-ajaran ini dengan menjelaskan mengapa Jemaat Ahmadiyah menempatkan begitu banyak penekanan pada upaya untuk menarik perhatian manusia terhadap standar moral yang tertinggi dan membangun perdamaian. Alasan mendasarnya adalah bahwa Pendiri Islam, Nabi Suci Muhammad saw. bersabda bahwa waktu akan datang ketika praktek umat Islam akan bergerak jauh dari ajaran asli agamanya. Beliau saw. menjelaskan bahwa penurunan ini akan berlanjut selama sekitar seribu tahun dan sampai pada saat Allah Ta’ala akan mengirim seseorang sebagai Imam Mahdi dan sebagai Al-Masih yang Dijanjikan. Dia (Imam Mahdi) akan datang untuk membimbing umat Islam kepada ajaran nyata dan benar dari Islam. Pada saat di sebagian besar
dunia telah melupakan Sang Pencipta, Hadhrat Masih Mau'ud a.s. juga akan me m b e r i k a n b i mb i n g a n kepada orang-orang dari agama-agama lain sehingga mereka juga bisa mengembangkan ikatan yang penuh kasih dengan Tuhan Yang Maha Esa. Dalam pemenuhan nubuat yang besar ini, kami Muslim Ahmadi percaya bahwa Pendiri Komunitas Muslim Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad dari Qadian, adalah orang yang diutus oleh Allah Ta’ala sebagai Imam Mahdi dan sebagai Al-Masih yang Dijanjikan. T i d a k h a n y a mengumumkan bahwa beliau a.s. telah diutus oleh Allah Ta’ala, tetapi beliau pun mendirikan Komunitas bagi pengikutnya. Hadhrat Masih Mau’ud a.s. sendiri menjelaskan tujuan utama kedatangan beliau. Beliau a.s. bersabda: "Tugas yang dengannya Tuhan Yang Maha Esa telah menunjuk saya adalah bahwa saya harus
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
10 Internasional
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
menghapus malaise (rasa tidak enak) yang telah terbentuk antara Allah Ta’ala dan mahluk-Nya serta untuk memulihkan hubungan cinta dan ketulusan di antara mereka." Beliau a.s. lebih lanjut bersabda: "Tujuan kedua adalah demi untuk pengorbanan kepada Tuhan manusia dan mengeluarkan rasa kasih sayang kepada seluruh umat ma nusia hendaknya mereka mencurahkan segala kekuatan dan kemampuan dalam mengkhidmati dan mengharap
kenyataannya, Hadhrat Masih Mau’ud a.s. lebih jauh menambahkan: “Seseorang harus mengasihi manusia sedemikian rupa sehingga ia merasakan cobaan dan penderitaan orang lain sebagai miliknya dan harus berdoa untuk mereka." Atas dasar ajaran-ajaran welas asih inilah Jemaat Muslim Ahmadiyah membuat setiap usaha untuk menyebarkan cinta kasih, kebaikan, persaudaraan dan perdamaian ke setiap sudut dunia. Muslim Ahmadi secara
berdiri. Ini adalah prinsipprinsip yang dapat menjadi sarana membangun perdamaian dunia. Saya katakan ini karena hubungan cinta dan ketulusan hanya dapat dibentuk dengan Tuhan ketika seseorang memenuhi haknya kepada Tuhan dan hak -hak Allah hanya bisa terpenuhi ketika perintah-Nya diikuti. Salah satu perintah utama dari Allah Yang Maha Kuasa terdapat dalam Al-Quran Surat Al-Maidah : 9. Allah Ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang
kebaikan dari Tuhan. Dan mereka harus bersyukur dan dapat mendatangkan faedah kepada semua manusia --dari Raja dan Kaisar kepada orang biasa—yang telah mereka lakukan di setiap kesempatan.” Memang, orang-orang seharusnya tidak hanya membatasi diri untuk menanggapinya dengan rasa syukur dan mengambil keuntungan. Bahkan dalam
harfiah dapat dijelaskan hanya dalam dua baris - sebagai orang-orang yang memenuhi hak-hak kepada Allah dan orang-orang yang memenuhi hak-hak kepada mahluk-Nya. Tanpa bertindak atas ajaranajaran ini seseorang tidak dapat mengklaim menjadi Muslim Ahmadi sejati. Jika kita merenungkan dan mempertimbangkan, kita akan menyadari bahwa ini adalah kebajikan yang sangat dibutuhkan oleh dunia untuk
beriman, hendaklah kamu berdiri teguh karena Allah, menjadi saksi dengan adil; dan janganlah kebencian sesuatu kaum mendorong kamu bertindak tidak adil. Berlakulah adil; itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui apaapa yang kamu kerjakan.” Ini adalah standar keadilan bahwa seseorang memiliki hak untuk mengharapkan dari orang lain. Keluhan pribadi,
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Internasional 11
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
atau permusuhan nasional, jangan sampai mengarah pada ketidakadilan atau perlakuan yang tidak sama. Keadilan dan ketidakberpihakan harus selalu menang tidak peduli apa pun keadaannya. Dalam ayat yang baru saja saya kutip, Allah Ta’ala berfirman: "Bertakwalah". Ini berarti bahwa jika seseorang memenuhi hak orang lain dengan bertindak dengan keadilan yang sejati, maka perbuatan itu akan digolongkan tindakan ibadah, karena niat yang mendasarinya adalah untuk mendapatkan keridhaan Allah. Oleh karena itu, standar yang sangat tinggi bagi umat Islam ditentukan oleh Allah Ta’ala sendiri lebih dari 1400 tahun yang lalu sehingga suasana damai, cinta dan kasih sayang bisa dipupuk. Jika ada Muslim tidak mematuhi ajaran-ajaran ini akan sepenuhnya salah apabila menyalahkan ajarannya, melainkan kesalahan itu terletak pada individu (Muslim) yang telah berbohong itu. Saya yakin alasan mendasar yang memotivasi Jemaat Muslim Ahmadiyah untuk mempromosikan perdamaian dan persaudaraan seperti yang sebagian besar
telah dilakukan akan jelas dengan apa yang baru saja diterangkan tadi. Demikian pula, ada banyak perintah-perintah lain yang diberikan oleh Al-Quran yang menekankan pentingnya menunaikan hak-hak manusia. Sebagai contoh, nama ruang di mana penerimaan ini sedang diadakan menyatakan bahwa setiap orang yang masuk itu tidak akan mendapatkan apaapa kecuali perdamaian dan keamanan. Hal ini juga membuktikan fakta bahwa orang-orang yang telah membangun bangunan ini adalah mereka yang menyebarkan perdamaian dan harmoni di dunia. Aula ini diberinama "Khilafat Centenary Hall" dan kata ‘Khilafat’ berarti ‘Penerus’. Tugas setiap penerus adalah untuk melanjutkan misi dan tujuan dari orang yang ia ikuti. Tugas Khilafat Ahmadiyah adalah untuk terus mengejar tujuan damai yang ditetapkan oleh Pendiri Jemaat Ahmadiyah, yang baru saja saya jelaskan. Jadi, di bawah bimbingan Lembaga Khilafat, Jemaat Muslim Ahmadiyah terus melakukan pekerjaan ini selama lebih dari seratus tahun. Aula ini dibangun
untuk memperingati keberhasilan 100 tahun Khilafat Ahmadiyah. Itu dibangun dengan tujuan agar Ahmadiyah tetap selalu diingatkan akan tujuan dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada mereka, yang mereka terus memenuhi di bawah bimbingan dan kepemimpinan Khalifah Zaman. Setelah mengetahui bagaimana Muslim Ahmadi setia dan teguh kepada Khilafat, mungkin akan muncul berbagai pertanyaan dalam benak beberapa orang. Mungkin sebagian orang terheran-heran, apakah dengan pengabdian seperti itu, mungkin Khalifah, Tuhan melarang, memimpin para Ahmadiyah terhadap ekstremisme atau penggunaan kekerasan? Untuk menjawab ini, harus diklarifikasi bahwa bagian pertama dari nubuatan yang dibuat oleh Nabi Suci Muhammad saw. adalah bahwa setelah periode panjang kegelapan rohani yang berlangsung sekitar seribu tahun, Al-Masih yang Dijanjikan dan Imam Mahdi akan muncul dengan ajaran perdamaian, kasih sayang dan cinta. Hal ini terbukti dari intisari
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
12 Internasional
ajarannya yang telah saya sajikan bahwa Hadhrat Masih Mau'ud a.s. datang dengan tujuan yang tepat tersebut. Dan karena kami percaya bahwa bagian pertama dari nubuatan telah terpenuhi, maka kita harus juga, menurut keyakinan kami, menerima kebenaran dari bagian kedua nubuat, yaitu setelah Al-Masih yang Dijanjikan, Khilafatnya akan permanen dan akan tetap ada sampai Akhir Zaman. Dan Khilafatnya akan terus menarik perhatian manusia untuk menunaikan hak-haknya kepada Allah dan mahlukNya. Daripada menimbulkan ancaman atau bahaya, Khilafat dari Hadhrat Masih Mau'ud hanya akan menjadi sumber perdamaian. Tentang sistem Khilafat yang sejati, Al-Quran telah jelas mengatakan bahwa itu akan menjadi sarana untuk mengubah keadaan takut dan panik menjadi keadaan damai
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
dan aman, asalkan orangorang terus mengingat perintah Allah dan mengikuti bimbingan Khalifah. Khilafat Ahmadiyah, di satu sisi, akan menjadi sumber perdamaian dan ketenangan bagi semua Muslim Ahmadi, dan di sisi lainnya, juga dapat menjadi sumber perdamaian dan keamanan untuk nonAhmadiyah, jika mereka menaruh perhatian kepada apa yang dikatakan oleh Khalifah. Sejarah Jemaat Ahmadiyah mencatat fakta bahwa Hadhrat Masih Mau'ud a.s. sendiri dan semua Khalifahnya menekankan perlunya untuk menghindari perang dan bergerak untuk menunaikan hak asasi satu sama lain. Hadhrat Masih Mau'ud a.s. sendiri menyatakan, beliau a.s. telah datang untuk mengakhiri semua bentuk perang agama. Selain itu, saya telah menyebutkan seberapa kuat beliau a.s. menekankan
pemenuhan hak-hak satu sama lain. Sebuah masyarakat di mana perang agama telah berakhir dan perhatian manusia diarahkan kepada upaya untuk me layani kemanusiaan dan pemenuhan hak-hak, hal itu akan bisa menjadi surga yang damai. Tentu saja, masyarakat seperti inilah yang dibutuhkan oleh dunia saat ini. Semua khalifah yang telah memimpin Jemaat Muslim Ahmadiyah selalu menganjurkan untuk menciptakan perdamaian, persatuan dan rasa saling persaudaraan. Saya beri beberapa contoh: Setelah Perang Dunia Pertama, Khalifah Kedua Komunitas kami memberitahu dunia bahwa tanpa keadilan yang sejati, perdamaian tidak akan berkembang dan Liga Bangsa-Bangsa akan gagal. Kemudian, pada tahun 1990 ketika situasi di Irak
Internasional 13
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
memburuk, Khalifah ke-4 kami memperingatkan, tidak hanya negara-negara Arab yang akan menderita tapi akhirnya perdamaian seluruh dunia akan dihancurkan. Alhasil, dunia menjadi saksi bahwa kedua peringatan ini terbukti akurat dan hari ini konflik terus mewabah di dunia. Selama empat atau lima tahun terakhir, saya telah memperingatkan betapa dunia sangat membutuhkan perdamaian. Tidak ada yang harus mengasumsikan bahwa perang antara dua negara akan tetap terbatas hanya mereka atau daerah tertentu, melainkan pada akhirnya akan berujung dengan perang dunia. Memang, keadaan dunia saat ini menunjukkan dengan jelas bahwa kita berada di ambang perang global yang sangat berbahaya. Perang semacam itu akan mencakup negara-negara yang memiliki senjata nuklir dan yang para pemimpinnya gatal untuk menarik pelatuk dan tidak peduli tentang konsekuensi mengerikan dari tindakan mereka. Sebagai akibat dari sikap riang mereka, dunia mungkin akan kembali menyaksikan kehancuran yang meluluh-lantahkan. Jadi, saya mohon semua pihak terkait untuk menggunakan indra mereka dan bertindak dengan kebijaksanaan. Mereka harus mencampakkan sikap egois dan kepentingan pribadi mereka. Mereka harus menyadari bahwa perang semacam itu akan merugikan tidak hanya kepada dunia sekarang ini, tetapi akan memiliki dampak mengerikan
pada generasi masa depan kita. Anda semua yang memiliki pengaruh pada negara-negara besar dunia atau yang bisa menyampaikan pesan ini kepada mereka yang memiliki akses ke koridor kekuasaan, harus segera mengingatkan akan tanggung jawab mereka. Tidak mempertimbangkan masalah dan konflik dunia saat ini menjadi kecil atau tidak signifikan tetapi berusaha maksimal dan membuat segala upaya untuk membangun perdamaian. Mungkin beberapa di antara Anda tidak akan setuju dengan analisis saya. Namun, ketika seseorang merasa percaya bahwa kekuatan sendiri, kecerdasan dan orangorang kuat yang ada di sekelilingnya akan bisa menjamin keselamatannya, sebenarnya ia berjalan pada jalur bahaya berbahaya. Pada titik di mana seseorang menjadi buta terhadap keberadaan Allah dan Kekuasaan-Nya bahwa sesungguhnya Allah Ta’ala mengatur semuanya. Ingat, manusia tidak bisa lepas dari hasil perbuatannya dan sehingga harus menderita konsekuensi dari kekejaman dan gangguan yang telah dilakukan. Jadi, saya minta kepada Anda semua sekali lagi, untuk meningkatkan suara Anda bagi keadilan terhadap segala bentuk kekejaman, korupsi dan gangguan sehingga dunia dapat diselamatkan dari kehancuran. Menurut Islam, persyaratan keadilan akan terpenuhi ketika seseorang mengakui kesalahannya dan tidak hanya
menghargai kepentingan teman-temannya atau kebijakan sendiri, melainkan memberikan preferensi untuk memenuhi hak-hak semua orang. Semoga Allah memungkinkan dunia untuk memahami realitas ini dan diselamatkan dari segala jenis kerusakan besar atau bencana, Amiin. Pada akhirnya saya juga ingin menyampaikan simpati saya melalui Anda, kepada orang-orang yang terkena dampak pecahnya kebakaran pada khususnya, dan masyarakat dan pemerintah negara ini dan negara pada umumnya. Saya berdoa agar semoga Allah Yang Maha Kuasa menyelamatkan orangorang dari segala kerugian lebih lanjut dan menghapus kesulitan mereka. Sekali lagi, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Anda semua untuk meluangkan waktu dan usaha untuk bergabung dengan kami hari ini. Semoga Allah memberkati Anda semua. Terima kasih banyak. Sfa [][]
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
14 Internasional
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
USCIRF Desak Presiden Obama Bebaskan Tahanan Ahmadi Amerika Serikat: Komisi Kebebasan Beragama Internasional Amerika Serikat (USCIRF) mendesak Presiden Obama untuk meningkatkan keprihatinan terhadap kebebasan beragama dan menyerukan pembebasan tahanan yang tidak bersalah selama kunjungannya ke Arab Saudi. Ketua USCIRF Robert P. George, mendesak Presiden Obama untuk mengingatkan Arab Saudi agar menghentikan upaya pembatasan kebebasan beragama terhadap warga negaranya sendiri. Hal ini selaras dengan pernyataan Presiden Barack Obama pada bulan lalu bahwa kebebasan beragama adalah kunci dari kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan keamanan nasional.
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Adalah sangat tepat, menurut Robert P. George, kunjungan ke Arab Saudi itu mengangkat masalah ini, mengingat Arab Saudi adalah sekutu setia Amerika. George berpendapat, Arab Saudi benar-benar unik dalam sejauh mana membatasi ekspresi publik dalam beragama, terutama selain beragama Islam. "Tidak satu pun gereja atau rumah ibadah non-Muslim lainnya dibangun di negara ini. Pemerintah mengangkat interpretasi Islam Sunni secara tunggal atas semua interpretasi lainnya. Hal ini menyebabkan orangorang dari golongan Muslim Syiah ditangkap dan ditahan serta terus memenjarakan orang karena dituduh murtad, menghujat, dan penganut ilmu sihir," jelas Robert P. George.
Pada bulan Mei 2012, pemerintah Arab Saudi menahan dua orang warganya, Sultan Hamid al- Enezi Marzooq dan Saud Falih Awad al- Enezi, karena menjadi anggota Jemaat Ahmadiyah. Mereka bisa menghadapi hukuman mati karena dituduh murtad. Anehnya mereka ditahan tanpa tuduhan sama sekali. Keberadaan mereka saat ini dan statusnya sama sekali tidak diketahui, dan mereka tidak memiliki akses ke penasehat hukum. Begitu pula dengan Raif Badawi, pendiri dan editor website gratis Saudi Liberal, yang mendorong debat agama dan politik, ditangkap pada bulan Juni 2012 di Jeddah dan didakwa dengan tuduhan murtad serta tuduhan telah menghina Islam. Pada bulan Januari 2013, pengadilan Arab Saudi memilih untuk tidak menggunakan pasal kemurtadan, yang membawa hukuman mati kepada Raif Badawi. Pada Juli 2013, Badawi dijatuhi hukuman oleh pengadilan dengan hukuman 600 cambukan dan tujuh tahun penjara serta website-nya ditutup. "Saya mendesak Presiden untuk menekan Raja Abdullah agar melepaskan Sultan Hamid al- Enezi Marzooq, Saud Awad al-Falih Enezi, dan Raif Badawi," kata George. "Tahanan yang tidak bersalah ini telah melakukan tidak lebih dari hak-hak mereka yang telah dijamin secara internasional, yaitu jaminan kebebasan beragama dan berekspresi." Sementara itu, menurut
Internasional 15
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
Gedung Putih, agenda kunjungan tersebut mencakup pembicaraan mengenai caracara untuk melawan kekerasan dari para ekstrimisme. Arab Saudi yang baru-baru ini mengeluarkan undangundang baru tentang terorisme mendapat sorotan dari pegiat HAM Internasioanal. Pasalnya undang-undang itu ternyata bertujuan untuk meredam segala bentuk perbedaan
pendapat, termasuk mengkriminalisasikan ateisme dan setiap kritik terhadap Islam. Selama 10 tahun terakhir ini ternyata Arab Saudi mendapat predikat Country of Particular Concern (CPC) dari Amerika Serikat terhadap kasus-kasus pelanggaran yang sistematis, berkelanjutan, dan kekerasan berdarah terhadap kebebasan beragama yang ter-
tuang dalam International Religious Freedom Act tahun 1998. Dengan predikat CPC nya ini menunjukan bahwa negara itu sudah sangat akut dalam melakukan kejahatan terhadap kebebasan beragama. Sfa [][] (Sumber: US Commission on International Religious Freedom dan Ahmadiyya Times)
Kaukus untuk Melindungi Hak Ahmadiyah Amerika Serikat: Para anggota parlemen Amerika mengumumkan pembentukan kaukus untuk memperjuangkan hak kelompok Ahmadiyah. Kaukus ini akan memperjuangkan hak penganut Ahmadiyah di Pakistan, Indonesia, Arab Saudi dan negara-negara lain. Perwakilan Partai Republik Frank Wolf mengatakan seperti dikutip kantor berita AFP, Amerika tidak bisa tinggal diam melihat apa yang dialami oleh kelompok Ahmadiyah yang sering menghadapi serangan di sejumlah negara. Pembentukan kaukus ini diumumkan Jumat (28/02) di Amerika. Pakistan menetapkan Ahmadiyah sebagai nonMuslim tahun 1974. Sementara di Indonesia, penyerangan terhadap kelompok Ahmadiyah be-
Frank Wolf
berapa kali terjadi termasuk pada tahun 2011 di Jawa Barat. Pada hari yang sama, di Amerika juga dibentuk Kaukus Muslim Ahmadiyah untuk mewakili sekitar 15.00020.000 pengikut di Amerika Serikat. Jumlah pengikut Ahmadiyah di Amerika ini termasuk kecil bila dibandingkan den-
gan hampir 3.000.000 umat Islam yang tinggal di Amerika. "Kami berbicara pada tingkat global untuk siapa saja yang dianiaya karena keyakinan mereka," kata Naseem Mahdi wakil presiden Komunias Ahmadiyah AS seperti dikutip the Washington Times. [][] (Sumber: BBC Indonesia)
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
16 Internasional
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
Delegasi Lintas Agama Indonesia Laporkan Intoleransi di Nusantara
Inggris: Delegasi lintas agama dari Indonesia, yang diundang oleh Christian Solidarity Worldwide (CSW) dan Jemaat Muslim Ahmadiyah Inggris, berkunjung untuk menyampaikan laporan terbaru tentang kehidupan beragama di Indonesia di hadapan Parlemen Inggris pada Selasa (25/02). Laporan yang diberi judul “Indonesia: Pluralisme in Peril” menitikberatkan pada maraknya intoleransi agama di seluruh nusantara beberapa tahun belakangan ini. Delegasi tersebut terdiri dari Pendeta Favor Bancin dari Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia; Dr Ahmad Suaedy, Direktur Eksekutif
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Abdurrahman Wahid Centre for Inter - Faith Dialogue di Universitas Indonesia; Pastor Benny Susetyo dari Konferensi Uskup Katolik; Muliathy Briany, seorang guru Kristen yang sebelumnya bekerja untuk Scripture Union Indonesia; Mahmud Mubarik Ahmad, Sekretaris Isyaat Jemaat Ahmadiyah Indonesia; dan Ahmad Hidayat, Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ahlulbait Indonesia, yang mewakili komunitas Syiah Muslim. Sebelumnya pada hari Jum’at (21/02) delegasi bertemu dengan Khalifah Islam, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad a.t.b. di Mesjid Baitul Futuh Morden, masjid terbesar di Eropa Barat.
Delegasi bertemu juga dengan Menteri Senior Negara di Kantor Menteri Luar Negeri dan Persemakmuran Baroness Wars, juru bicara urusan luar negeri Partai Buruh John Spellar, Menteri Pembangunan Internasional Gavin Shuker, anggota Parlemen Lord Alton dan Baroness Cox, serta Uskup Declan Lang, Ketua Departemen Urusan Internasional dari Konferensi Waligereja Inggris dan Wales, penasihat senior untuk Uskup Agung Canterbury, Yayasan Quilliam dan Tony Blair Faith Foundation. Delegasi tersebut akan memberikan presentasi di London School of Economics dan Oxford University,
Internasional 17
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
sebelum melakukan perjalanan ke Brussels untuk meluncurkan laporan di Parlemen Eropa pada tanggal 4 Maret. Laporan baru CSW berisi analisis mendalam dari kebijakan dan tindakan Pemerintah Indonesia yang disimpulkan telah memicu intoleransi agama yang disebutnya "tidak lagi terbatas pada daerah seperti Jawa Barat dan Aceh, yang dikenal sangat konservatif, juga tidak terbatas pada Kristen dan Ahmadiyah. Muslim Syiah, Muslim Sufi, Konghucu, Buddha, Hindu, Baha'i, orangorang Yahudi, orang-orang yang percaya pada keyakinan adat tradisional dan ateis, semua mendapat serangan." Laporan ini telah disahkan oleh para ahli akademik dan pembuat kebijakan di AS dan Inggris. Baroness Berridge, Ketua All Party Parliamentary Group on International Freedom Religion and Faith mengatakan: “Laporan baru CSW menunjukkan, intoleransi agama di Indonesia meningkat dengan drajat sangat serius, menunjukkan ancaman bagi kehidupan pluralisme agama di Indonesia. Laporan rinci, komprehensif, dan menarik, serta berfungsi sebagai ‘wakeup call’ yang penting bagi Pemerintah Indonesia dan masyarakat internasional. Dengan hosting sidang ini, kami berharap kami akan membantu menyoroti ancaman terhadap kebebasan beragama atau berkeyakinan di Indonesia, dan mendesak Pemerintah Inggris dan komunitas internasional untuk menekan Pemerintah
Indonesia agar segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk mempromosikan dan melindungi kebebasan beragama.” “Akhir tahun ini, Indonesia akan mengadakan pemilihan parlemen dan presiden, sehingga kami sangat berharap bahwa calon presiden, dan presiden baru setelah terpilih akan menetapkan apa yang akan mereka lakukan untuk mengatasi ekstremisme dan intoleransi. Sebagai sahabat Indonesia, kita memiliki tanggung jawab untuk menyoroti keprihatinan serius ini," Baroness Berridge. Sementara itu, menanggapi laporan CSW itu, Anggota Kongres AS Frank Wolf (Virginia), yang juga sebagai ketua Komisi Hak Asasi Manusia Tom Lantos, mengatakan: "Saya telah lama mengagumi karya CSW dalam memperjuangkan kebebasan beragama di seluruh dunia. Laporan mereka yang baru diterbitkan menjunjung tinggi tradisi ini, membawa perhatian umum dan analisis mendalam terhadap topik yang sangat relevan mengenai pluralisme agama yang
terancam punah di Indonesia." Adapun anggota Kongres Chris Smith (New Jersey), anggota senior DPR Komite Urusan Luar Negeri mengatakan: "Kebebasan beragama adalah komoditas berharga yang, setelah hilang, sulit untuk mendapatkannya kembali. Laporan Christian Solidarity Worldwide di Indonesia - sebuah negara yang pada pendiriannya telah melestarikan pluralisme a g a m a y a n g mengkhawatirkan, seperti yang kita lihat Indonesia tergelincir ke arah intoleransi dan kekerasan. Aku mendengungkan harapan bahwa laporan ini akan berfungsi sebagai wake-up call bagi para pemimpin di Indonesia, khususnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, untuk mengambil langkahlangkah tegas demi melindungi agama minoritas di Indonesia dan hak asasi manusia yang paling mendasar." Sfa [][] (Sumber: Ahmadiyya Times, Independent Catholic News)
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
18 Nasional
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
Humanity First Indonesia
Peduli Korban Kelud Jawa Timur: Kamis, 13 Februari 2014, sekira pukul 23.00 wib, Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, meletus. Letusan yang dahsyat mengguncang kota-kota yang ada di sekitarnya. Dentumannya terdengar begitu keras, bahkan lontaran materialnya mencapai ketinggian 17 km dan tersebar hingga mencapai ratusan kilometer. Untuk lokasi dalam radius 50 km dampaknya terlihat cukup parah, seperti kota Kediri nyaris seluruh kota tertutup pasir tebal. Atap-atap rumah runtuh, tidak kuat menahan beban material pasir yang begitu banyak mendarat. Lebih parah lagi rumah-rumah penduduk yang berada pada radius sepuluh kilometer, nyaris atap rumah penduduk tidak ada yang utuh. Pada umumnya
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
hancur dihujani lontaran batu yang cukup besar. Sungguh Kondisinya sangat memprihatinkan. Para warga yang rumahnya rusak terkena dampak letusan gunung mengungsi ke berbagai lokasi pengungsian yang sudah disediakan pemerintah. Posko-posko pengungsian ini berada pada jarak aman. Tragedi erupsi gunung Kelud banyak menarik simpati dari berbagai kalangan, termasuk Humanity First Indonesia (HFI). Kepedulian itu diwujudkan dalam bentuk menyalurkan bantuan s e m b a k o d a n memberangkatkan relawan ke lokasi bencana erupsi Gunung Kelud. Hari pertama setelah erupsi, Jum’at, 14 Februari 2014, HFI memberikan
bantuan sembako, masker, dan bantuan lainnya yang disalurkan langsung di posko dapur umum Kecamatan Plosoklaten, Puskesmas, Pengungsian di Pare dan Korban di desa Puncu. Pada hari selanjutnya, Sabtu, 15 Februari 2014, HFI memberikan bantuan sembako, sayuran, serta bumbu masakan di posko dapur umum Kecamatan Plosoklaten. Bantuan ini diserahkan kepada Camat Plosoklaten. HFI juga mengirimkan relawan ke lokasi bencana. Sekitar 25 orang relawan diterjunkan di lokasi bencana erupsi Gunung kelud. Team relawan HFI ditempatkan di posko dapur umum Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Posko dapur umum ini bertugas
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
m e m a s a k d a n mendistribusikan makanan siap saji untuk lebih dari 3000 pengungsi yang ditempatkan di beberapa tempat titik pengungsian. HFI mulai bertugas sejak hari Minggu 16 Februari 2014, bekerjasama dengan team dapur umum TNI dan relawan dari berbagai elemen masyarakat. Selama tiga hari, relawan HFI memberikan bantuan berupa makanan siap saji kepada para pengungsi. Lamanya waktu pemberian bantuan itu disesuaikan dengan kebutuhan para pengungsi. Maka ketika jumlah pengungsi mulai jauh berkurang hingga tersisa 500an orang, HFI memutuskan untuk berhenti memberikan bantuan dan mencari celah lainnya untuk memberi bantuan. Biar begitu, bantuan berupa bahan mentah tetap disalurkan dan dikelola oleh anggota TNI yang tetap bertahan. Selanjutnya tim survey HFI di bawah koordinator Faqih Ahmad dan Arif Rahman Hakim meninjau lokasi terdampak bencana erupsi pada radius 7 km dari puncak Gunung Kelud. Radius ini merupakan zona merah, yang tidak boleh dikunjungi selama gunung berstatus awas. Tim survey HFI menuju lokasi tersebut setelah mendapat izin dari pihak terkait. Setelah melalui perjalan yang cukup sulit, melewati jalanan tertutup hamparan pasir tebal sisa material vulkanik, akhirnya HFI sampai di Desa Puncu. Di desa ini, pemandangan yang memprihatinkan nampak
di mana-mana. Tidak ada satu pun rumah yang utuh, sebagian besar atapnya rusak parah, bahkan runtuh. Tidak hanya rumah-rumah, kebun tanaman buah dan sayuran juga luluh lantak tidak bisa dipanen lagi. Terlihat jelas terjangan material vulkanik, tidak sekedar pasir atau debu melainkan juga batu-batu sebesar kepalan tangan hingga kepala. Sisa-sisa batu tersebut masih terlihat berserakan di mana-mana. Setelah meninjau daerah terdampak letusan gunung dengan kondisi paling parah, HFI kemudian melakukan koordinasi lanjutan dan diputuskan untuk melakukan pembersihan pasir di rumah-rumah penduduk dan sarana umum lainnya di Desa Puncu. Operasi pembersihan itu dilaku-
Nasional 19
kan selama dua hari. Sebagai gambaran betapa parahnya lokasi itu terkena dampak letusan Gunung Kelud adalah salah satu atap tempat ibadah yang dibersihkan bisa menghasilkan 50 karung pasir. Akhirnya, terhitung sejak pendirian dapur umum dan aksi pembersihan pasir, HFI telah melakukan pengkhidmatan selama enam hari lamanya. Bagi HFI sendiri, mengkhidmati umat manusia itu tidak mengenal akhir dan parahn ya medan pengkhidmatan. Mln. Sufni Ahmad & Sfa [][] (Sumber: Team Dokumentasi Relawan Humanity First Jawa Timur, Warta Ahmadiyah)
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
20 Nasional
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
Donor Darah di Taman Pustaka Arif Rahman Hakim Yogyakarta: Sepenggal amanah dari pembukaan Konstitusi Negara Indonesia, Undang – Undang Dasar 1945, berbunyi sebagai berikut, “….melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum…”, adalah salah satu amanah yang wajib dilaksanakan tidak hanya oleh Pemerintah, namun juga segenap rakyat Indonesia. Suatu amanah yang besar, namun tentu dapat dilakukan mulai dari langkah kecil. Hal ini yang menjadi pemacu semangat bagi para Panitia Donor Darah Jemaat Ahmadiyah Cabang Yogyakarta dalam melaksanakan kegiatan Donor Darah bersama dengan PMI Yogyakarta. Dengan motto “Setetes Darah Anda adalah Harapan Bagi Siapapun.” serta “Love for All, Hatred for None.”, menjadi brand image sosial positif yang dipromosikan oleh panitia bagi setiap orang agar ikut tergerak dalam aktivitas sosial ini. Kegiatan Donor Darah ini dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 2 Maret 2014, bertempat di aula Taman Pustaka Arief Rahman Hakim, Yogyakarta. Pada hari dan waktu yang sama, terdapat 5 tempat yang secara bersamaan juga melangsungkan donor darah. Namun demikian acara yang dimulai pukul 09.00 WIB hingga 14.00 WIB ini tetap
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
mampu menyerap banyak calon pendonor darah. Hal ini tidak terlepas dari kerasnya upaya seluruh panitia dalam mempromosikan dan mensosialisasikan acara ini ke seluruh masyarakat, LSM, serta para mahasiswa di beberapa Universitas. Dengan menyebarkan lebih
dari 400 lembar brosur serta promosi yang gencar di jejaring media sosial seperti twitter dan facebook, kegiatan tersebut dapat menggaet 43 peserta calon pendonor dan berhasil mengumpulkan 34 kantong darah. Hasil ini melebih ekspektasi dan estimasi jumlah kan-
Nasional 21
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
tong yang ditargetkan oleh panitia, yaitu maksimal 20 kantong darah. Bahkan, 30 kantong darah yang dibawa oleh rekan PMI tidak mencukupi sehingga 4 orang sisanya harus menyumbangkan darahnya langsung ke kantor PMI Yogyakarta. Kegiatan berlangsung sangat tertib dan antusias. Terbatasnya SDM PMI yang bertugas serta banyaknya peserta calon pendonor yang hadir memaksa seluruh peserta untuk menunggu giliran hingga namanya dipanggil untuk di-
lakasanakan pemeriksaan serta mendonorkan darahnya. Namun hal ini sama sekali tidak menyurutkan minat dan semangat bagi seluruh peserta calon pendonor untuk tetap mengantri dan menunggu dengan tertib. Tidak itu saja, “atmosfir” pluralisme yang hangat juga sangat terasa. Tentu saja kondisi ini dapat terjadi, karena kegiatan donor darah ini juga berhasil mengumpulkan seluruh perbedaan elemen -elemen masyarakat menjadi satu kesatuan yang dipererat
oleh semangat yang sama, yaitu semangat kemanusiaan. Pada akhirnya, setiap kantong darah yang berhasil dikumpulkan mengandung semangat pluralisme dan motto “Love for All, Hatred for None”. Semoga setiap tetes darah tersebut dapat membantu kesembuhan dan dapat memberikan semangat pluralisme kepada setiap orang yang membutuhkan. Reza Ahmad Cheema [][] (Sumber: Warta Ahmadiyah)
Ahmadiyah Indonesia Sambut Baik Kaukus Ahmadiyah
KBR68H, Jakarta – Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) mendukung langkah parlemen Amerika yang sudah membentuk Kaukus untuk memperjuangkan hak kelompok Ahmadiyah. Meski begitu, Ketua Keamanan Nasional JAI Deden Sujana khawatir langkah negara adikuasa itu justru bertentangan dengan sikap
pemerintah Indonesia. Namun dia optimis pembentukan Kaukus tersebut akan sangat berguna bagi penganut Ahmadiyah di Indonesia yang seringkali diintimidasi. “Masalahnya kan gini, apakah itu akan menjadi persoalan dengan pemerintah kita atau tidak. Kenapa Palemen Amerika peduli? Karena Ahmadiyah di Amerika sangat dihargai. Anggota Ahmadiyah itu bersosialisasi dan bertoleransi dengan masyarakat Amerika,” ujar Ketua Keamanan Nasional Ahmadiyah Deden Sujana saat dihubungi KBR68H. Jum’at (07/03), Parlemen
Amerika mengumumkan pembentukan kaukus yang akan memperjuangkan hak kelompok Ahmadiyah di berbagai negara termasuk Indonesia. Perwakilan dan Partai Republik Frank Wolf menyatakan, Amerika harus mengambil sikap atas maraknya penyerangan terhadap kelompok Ahmadiyah di sejumlah negara. Kaukus Muslim Ahmadiyah juga dibentuk di Amerika untuk mewakili sekitar 15.00020.000 pengikut Ahmadiyah dari 3 juta umat Islam di negara itu. [][] (Sumber: KBRH68H)
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
22 Nasional
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
Rabtah ke Komunitas Skolastikat Xaverian Jakarta: Usaha menjalin komunikasi, silaturahmi, maupun relasi atau rabthah dengan semua pihak terus dilaksanakan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Wilayah DKI Jakarta. Satu di antaranya adalah dengan Kristen Katholik Roma Komunitas Skolastikat ordo Xaverian di Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Beberapa bulan sebelumnya, Komunitas Skolastikat Xaverian menerima kunjungan dari 11 pemuda Muslim Ahmadiyah dari Kebayoran. Kegiatan yang dilaksanakan adalah olahraga futsal bersama di sore hari dan ditutup dengan santap malam ber-
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
sama. Kunjungan terus berlanjut ke Komunitas Skolastikat Xaverian berturut-turut pada Ahad, 9 dan 12 Februari 2014. Akhirnya, pada Sabtu, 22 Februari 2014, Jemaat Muslim Ahmadiyah bersedia berbagi cerita tentang iman dan praksis hidup mereka dalam seminar dialog antaragama yang digelar markas Komunitas Skolastikat Xaverian di Jalan Cempaka Putih Raya Nomor 42. Acara yang dihadiri peserta lintas agama ini berlangsung dalam suasana penuh persaudaraan. Dari Jemaat Muslim Ahmadiyah,
hadir tujuh orang dari korps Muballighiin se-DKI Jakarta yang dikepalai Mln. Zafrullah Ahmad Pontoh dan juga dua orang yang merupakan representasi pengurus kaum perempuan (Lajnah Imaillah) Nyonya Imas Kartini dan Jihan Syaffina dari Jemaat lokal Kebayoran. [][] (Sumber: Warta Ahmadiyah)
23
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
basan beragama sudah selesai. Kita harus terus mengusahakannya untuk menciptakan toleransi dan kebebasan beragama di Indonesia. Berbicara kebebasan beragama, Nasaruddin Umar pertama-tama ingin mengungkap rahasia kenapa Islam begitu cepat menyebar luas ke belahan dunia dalam waktu singkat. Ini artinya, Nabi Muhammad sebagai pembawa agama Islam seperti penilaian para sarjanawan, Nabi sebagai orang paling berpengaruh di dunia. Ia mengubah wajah dunia. Menurutnya Nabi memiliki rahasia terkait penyebaran Islam secara cepat, rahasia yang terekam dalam tsirah Ibnu Ishak, yang menceritakan Nabi sering melakukan dialog dengan pemuka-pemuka agama dari berbagai agama. Pada suatu pertemuan, Nabi mengundang tokoh-tokoh lintas agama ke sebuah masjid. Di tengah pertemuan, Salah seorang pemeluk agama lain harus melakukan kebaktian, ia pun minta izin kepada Nabi. Nabi mengizinkan kebaktian di sekitar masjid. Selain itu Nabi juga pernah membantu pembangunan gereja. Tsirah tersebut mengingatkan Nasaruddin pada pengalaman dia ketika kuliah di New York. Ia tinggal di asrama. Di
asrama tersebut terdapat hall room yang pada awal tahun baru 1995 sedianya akan dijadikan acara kebaktian. Saat itu Nasaruddin menjumpai beberapa orang yang minta tolong padanya untuk diberikan izin untuk buang air kecil di asramanya. Ternyata mereka bukan hanya buang air kecil, tapi juga melakukan sholat di hall room, ia pun ikut sholat. Pada saat sholat, terdengar suara koor nyanyian kebaktian dari lorong menuju hall room: jama’at kebaktian akan melakukan kebaktian di hall room tersebut. Para jam’at kebaktian mendapati Nasaruddin dan tamunya shalat. Nasaruddin meminta maaf dan menyampaikan penyesalannya pada Romo kebaktian tersebut. Romo tersebut tidak marah, justru memberikan izin pada Nasaruddin dan tamutamunya yang sudah melakukan shalat di hall room untuk acara kebaktian. Pengalaman tersebut menyentuh Nasaruddin, bahwa toleransi adalah hal yang indah. Apakah hal ini, jika terjadi sebaliknya, di Indonesia, apakah bisa ditoleransi oleh mayoritas? Seandainya ada orang minoritas agama melakukan kebaktian di masjid ketika akan sholat Jumat, apakah bisa ditoleransi? Pengalaman lainnya bersentuhan dengan toleransi di tempat dia kuliah, di New York, adalah ketika ia memutuskan mengambil kursus Bahasa Inggris di sebuah gereja, yang biaya kursusnya murah, cocok untuk keterbatasan uang yang Nasaruddin miliki. Ia kursus di tempat itu selama 6 bulan. Selama enam bulan itu otomatis ia melakukan sholat
di gereja itu. Menurutnya, kita semua harus membuka mata dan wawasan kita. Orang yang tidak pernah berada di luar negeri, cenderung intoleran. Karena mereka tidak pernah mengalami sebagai minoritas. Mereka nyaman sebagai mayoritas. Imam Syafi’i menurutnya lebih toleran dan berpandangan terbuka daripada Imam mazhab lainnya seperti Imam Malik dan Hambali. Imam Syafi’i berkeliling dunia, termasuk Eropa. Menurutnya salah satu upaya untuk berpikiran terbuka, kita perlu membentuk komunitas seperti yang dilakukan dalam kegiatan Konferensi Kebebasan Beragama yang dilaksanakan selama lima hari tersebut, yang telah mendatangkan mahasiswamahasiswi lintas agama agar terjadi dialog, agar kita memahami hal lain selain apa yang kita percayai. Bersama Kementerian Agama, Nasaruddin berupaya menghadirkan toleransi dan kebebasan beragama. Dengan Kementerian Agama, apapun agamanya di negara ini, warga Indonesia jangan sampai tidak bisa menjalankan aktivitas agama yang dianutnya karena alasan teknis. Itu mengapa Kementerian Agama sedang berupaya membuka Bimas Tionghoa dan upaya lain demi terciptanya kerukunan umat beragama di Indonesia.[][] (Sumber: Warta Ahmadiyah)
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
24
Volume IX, Nomor 3, Edisi Maret 2014
Profesor Nasaruddin: Pancasila adalah Faktor Penting Kebebasan Beragama
Jakarta: Lebih dari 40 mahasiswa lintas kampus dan lintas iman, termasuk dua orang dari Ahmadiyah, hadir dalam acara “Konferensi Nasional Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan” di The Energy Tower SCBD Lot Jakarta Selatan, Senin (3/3). Acara berlangsung lima hari berturut -turut. Wakil Menteri Agama RI Profesor Doktor Nasaruddin Umar menyempatkan diri hadir. Ia menjadi Keynote Speaker dalam acara yang diselenggarakan oleh Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF) bekerja sama dengan Pusat HAM Universitas Muhammadiyah Malang dan The Asian Foundation tersebut. Dalam konferensi, Nasaruddin Umar didampingi Budhy Munawar-Rachman. Budhy merupakan PO dari The Asian Foundation. Sebagai Wamen Agama,
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Nasaruddin mengatakan bahwa toleransi dan kebebasan beragama di Indonesia dapat diukur dengan dua cara, yaitu kualitatif dan kuantitif. Secara kuantitatif, menurutnya, memang hasil penelitian tentang kebebasan beragama dan berkeyakinan di Indonesia menunjukan data yang negatif atau menunjukan trend yang tidak diharapkan. Namun, jika kita melihat secara kualitatif, negara kita merupakan negara yang toleran dibanding dengan negaranegara Muslim lainnya. Seperti Malaysia yang hanya membolehkan Islam Asy’ariyah saja secara teologi dan Syafi’iyah secara fiqih. Indonesia beruntung, Harun Nasution mengenalkan aliran-aliran teologi dari yang Jabariyah (deterministik, fatalistik dan anti free will ) hingga Muktazilah dan pemikiran Muhamad Abduh yang liberal.
Dalam Fikih, masih menurut Nasaruddin, Indonesia membuka mazhab-mazhab lain selain Syafi’iyah untuk diikuti oleh umat Islam. Kata “Allah” di negara kita dibolehkan disebut oleh pemeluk agama lainnya selain agama Islam. Hal ini beda dengan negara Malaysia dan Brunai yang membolehkan kata “Allah” disebut hanya oleh umat Islam. Selain dengan Brunei dan Malaysia, Nassarudin juga membandingkan Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah dan negara-negara Muslim di Afrika, kecuali Yordania. Menurut Nasaruddin, Indonesia cendurung toleran dibanding negara-negara tersebut yang tingkat intoleransi, diskriminasi, serta kebebasan beragamanya ‘buruk’. Pancasila adalah faktor penting dalam tumbuhnya kebebasan beragama di Indonesia. Nasarudin bersyukur dan berterimakasih kepada para founding fathers negara ini yang merumuskan Pancasila dan lebih memilih Pancasila dibanding dengan Piagam Jakarta. Hal positif terkait kebebasan beragama di Indonesia tersebut, bukan berarti kebeBersambung ke hal. 23