EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
DARSUS Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
BALADA W.R. SUPRATMAN
Memulihkan Sepi Lewat Ahmadiyah Ketika sejumlah pihak menyudutkannya sebagai aliran sesat yang tak layak hidup di Indonesia, kelompok Jemaat Ahmadiyah mencoba bertahan. Mereka dengan lantang menyebut punya saham besar dalam proses kemerdekaan Indonesia. “Pencipta lagu Indonesia Raya (W.R.
Supratman) itu seorang Ahmadiyah. “Ini bukan main-main. Pelajari sejarah,” ungkap Amir Nasional Pengurus Besar Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) Abdul Basit dalam rapat dengar pendapat umum di Komisi Agama DPR. Bersambung ke hal 11
Parlemen Inggris Rayakan se‐Abad Ahmadiyah di Inggris Inggris: Sebagai bentuk pengakuan dari Kerajaan Inggris Raya atas loyalitas terhadap negara dan kerja keras dalam upaya menciptakan perdamaian dunia, Jemaat Ahmadiyah Inggris mendapat
Khalifah Islam: Kesetiaan Kepada Negara adalah Bagian Penting dari Agama Islam Hal. 5
Merajut Rabtah dengan Buku Khalifah Hal. 15
kehormatan merayakan Tasyakur se-Abadnya di gedung Parlemen Nasional Kerajaan Inggris yang terletak di Westminster, pusat kota London, Inggris, pada Selasa (11/06). Bersambung ke hal. 12
Pemerintah Pusat Tolak Permohonan Pembubaran JAI Jakarta: Pemerintah Pusat menegaskan tetap berpegang pada Undang-Undang Dasar 1945 terkait dengan keberadaan Ahmadiyah. Hal itu merupakan kesimpulan rapat yang membahas permohonan pembubaran
Ahmadiyah oleh Pemerintah Kota Bekasi. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto membenarkan adanya rapat yang mengundang Walikota Bekasi, Ketua DPRD, dan
Ketua MUI Bekasi membahas usulan pemkot Bekasi yang dipimpin Sekretaris Menko Polhukam Langgeng Sulistiyono. “Posisi pemerintah pusat tetap berpedoman pada UUD 1945 yang menjamin kebebasan beragama dan menganut kepercayaan masing-masing. Tidak boleh ada pemaksaan dan tindak kekerasan oleh siapapun, terhadap siapapun. Itu kesimpulan rapatnya,” ujar Djoko melalui pesan singkatnya, Rabu (4/9). Bersambung ke hal.10
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
2 editorial
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
Kemajuan Ahmadiyah di Timur‐Tengah dan Ketaatan elihat kemajuan Jemaat Muslim Ahmadiyah Inter‐ nasional, terkesan bahwa Jemaat Ilahi ini sama sekali tidak terpengaruh oleh bermacam rintan‐ gan. Selalu ada orang yang menyatakan diri ber‐ gabung dengan Jemaat Ahmadiyah di berbagai pelosok bumi ini. Dalam satu tahun ini saja sudah ada lebih dari 540.000 orang yang meny atakan diri baiat kepada Khalifah Ahmadiyah dan mengakui Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. sebagai Imam Mahdi dan Al Masih yang Dijanjikan. Setahun terakhir ini pun Jemaat Ahmadiyah berhasil mendirikan 565 cabang baru di seluruh pelosok dunia, dan penambahan dua negara baru, yaitu Montenegro dan Costa Rica. Yang cukup mencengangkan justru adanya kabar bahwa Jemaat Muslim Ahmadiyah sedang berkembang di kawasan Timur Tengah dan sekitarnya. Bahkan saat Khalifah Islam men‐ gumumkan 10 besar negara‐negara yang jumlah pengorbanan Tarikh Jadidnya terbesar di dunia, pada periode perjanjian 2011‐2012, sebuah negara di Timur‐Tengah menempati per‐ ingkat ke‐7. Sebuah prestasi yang menunjukan kemajuan pesat Jemaat Muslim Ahmadiyah di sana. Negara‐negara Timur‐Tengah selama ini dikenal ketat ter‐ hadap Ahmadiyah. Peluang untuk mengembangkan ajaran Ahmadiyah di sana seolah tertutup. Memang di negara‐negara itu sudah ada orang‐orang Ahmadi sejak puluhan tahun yang lalu. Namun peningkatan jumlah mereka dalam beberapa tahun terakhir ini terasa san‐ gat signifikan. Dalam beberapa kesempatan, Khalifah Islam, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba. menyampaikan perkembangan Jemaat Muslim Ahmadiyah di Timur Tengah. Sebagian besar laporan yang diterima, ternyata para Ahmadi asal Timur Ten‐ gah itu tertarik kepada Islam yang disampaikan oleh Jemaat Ahmadiyah setelah melihat tayangan MTA Internasional ber‐ bahasa Arab (MTA Arabic Channel). Program‐program tayan‐ gan MTA Internasional berbahasa Arab itu secara bebas bisa dilihat di sana. Capaian positif ini sebenarnya di luar dugaan para anti Ahmadiyah yang pernah melakukan pemboikotan dan pelaran‐ gan terkait siaran MTA berbahasa Arab. Pada tahun 2009, para anti Ahmadiyah melakukan pe‐
M
nolakan terhadap siaran MTA berbahasa Arab, yang waktu itu rencananya akan difasilitasi oleh sebuah perusahaan penye‐ waan satelit yang berbasis di Eropa. Akibat penolakan itu MTA Arabic Channel gagal siar untuk kawasan Timur Tengah. Tapi berkat pertolongan Allah Ta’ala, justru setelah lepas dengan perusahaan satelit itu, MTA malah bisa menjalin kerjasama dengan sebuah perusahaan penyewaan satelit lainnya yang ternyata memiliki jangkauan siaran lebih luas. Al hasil, seperti yang sekarang ini terlihat, MTA Arabic Channel bisa dinikmati oleh masyarakat kawasan Timur‐ Tengah dan menjadi sarana untuk menemukan kebenaran Islam sejati melalui Jemaat Ahmadiyah. Dus, dalam tiga kali terakhir acara Jalsah Salanah Interna‐ sional yang diadakan di London, Inggris, ini para Ahmadi dari Timur‐Tengah mendapat kehormatan untuk tampil di podium utama Jalsah. Mereka dengan penuh penghayatan dan ke‐ banggaan membawakan syair‐syair yang berisi puji‐pujian ter‐ hadap Rasulullah Muhammad saw. dan Penerus Perjuangan Sucinya, Imam Mahdi as. Beruntung sekali para Ahmadi baru dari Timur Tengah itu. Kita tahu Timur‐Tengah itu adalah tempat yang paling dekat, bahkan merupakan kampung halaman pendiri Islam, Hadhrat Rasulullah Muhammad saw. Kitab Suci Al‐Quran pun diturunkan dan ditulis dalam bahasa Arab. Tidak sampai di situ, mereka pun mendapat karunia besar dengan kemampuan financial yang luar biasa. Rasanya tidak sulit bagi mereka un‐ tuk menjadi seorang Ahmadi yang memiliki kualitas tinggi. Muncul pertanyaan, bagaimana posisi kita jika orang‐orang dari Timur‐Tengah itu berbondong‐bondong masuk Ahmadi‐ yah? Apakah kita akan tersingkir dan tergantikan? Tak perlu khawatir, bukan masalah minimnya penguasaan bahasa Arab yang membuat kita tersingkir dari Silsilah Masih Muhammadi ini. Bukan pula karena pengorbanan harta kita bernilai kecil yang membuat kita tereliminasi dari Jemaat Ilahi ini. Namun yang membuat kita bisa terbuang dari Jemaat Imam Mahdi as. ini adalah ketidaktaatan dan sikap pembang‐ kangan. Hanya dengan ketaatan segala tingkatan rohani bisa kita raih. Semakin tinggi kualitas ketaatan yang kita miliki, semakin tinggi pula tingkatan rohani yang akan kita dapat. Dan hanya dengan ketaatan akhirnya negeri‐negeri di Timur‐Tengah bisa ‘ditaklukan’ dan mulai lambat laun menerima Imam Mahdi as. sebagai Penerus Perjuang Suci Nabi Besar Muhammad saw. Ya, hanya dengan ketaatan segala kemajuan Jemaat Ahmadiyah akan diraih. Red [][]
SMS Centre DARSUS 0813 1594 5751 PIN BB 2A060ACC
Alamat e mail DARSUS:
[email protected]
Penerbit: Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Pemimpin Umum: Sekum PB, Pemimpin Redaksi: C. Sofyan Nurzaman, Editor: Rakeeman RAM Jumaan, Staff Redaksi: Dildaar Ahmad Dartono, Sukma Fadhal Ahmad, Ruhdiyat Ayyubi Ahmad Setting: Sukma Fadhal Ahmad, Distribusi: Zafarudin, Alamat Redaksi: Jl. Balikpapan I No. 10 Jakarta 10130. Fax: 0251-8617360 SMS Centre DARSUS 0813 1594 5751 email:
[email protected],
[email protected] Situs: www.darsus.info. Redaksi menerima naskah essai, opini, tinjauan buku, maupun berita-berita dari Jemaat di Indonesia. Percetakan: Gunabhakti Grafika.
Internasional 3
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
Dialog Khalifah Islam dengan Tamu dari Indonesia
“Semua Ajaran dan Keyakinan Kami Jelas dan Terbuka”
Singapura : Khalifah Islam, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba. menjelaskan ajaran Ahmadiyah selama beraudiensi dengan tamu dari Indonesia, yang berasal dari para akademisi, media massa dan tokoh nasional lainnya, saat kunjungan sepuluh harinya di Singapura. Selama 70 menit pertemuan yang diisi dengan tanyajawab, Khalifah Islam menjelaskan ajaran Islam yang sebenarnya dan menjelaskan berbagai kesalahpahaman mengenai Jemaat Ahmadiyah. Berbicara tentang fakta bahwa beberapa ulama nonAhmadiyah yang telah menganggap Muslim Ahmadi sebagai non-Muslim, Khalifah Islam menjelaskan: "Nabi S u c i Mu h a m ma d s a w . mengajarkan bahwa tidak ada yang memiliki hak untuk memanggil setiap orang yang mengucapkan Kalimah Syahadat sebagai nonMuslim. Yang benar adalah bahwa tidak ada manusia atau penguasa yang berhak untuk menyangkal apa yang ada
dalam hati orang lain." Ada pun perihal kemajuan Jemaat Ahmadiyah, Yang Mulia Khalifah Islam bersabda: "Tujuan yang sangat besar tidak dapat dicapai dalam satu malam. Namun kami percaya bahwa jika tidak dalam generasi ini, maka di generasi masa depan, kami akan menaklukkan hati orang di seluruh dunia dalam jumlah besar. Ini akan menjadi proses yang panjang, tapi tidak diragukan lagi bahwa kami pasti akan berhasil." Menjawab pertanyaan, apakah mungkin ada lebih dari satu Khilafat dalam Islam? Khalifah Islam menjawab: "Tidak bisa di setiap sekte Islam ada Khilafat. Jika umat Islam ingin maju maka mereka harus bersatu dalam kepemimpinan yang satu sesuai dengan nubuat Nabi Muhammad saw. yang mengatakan bahwa Lembaga Khilafat akan dibentuk dalam Jamaah pengikut Imam Mahdi atau Masih Mau'ud. Tentu saja, Anda tidak akan menemukan Jamaah Islam
lainnya yang bersatu seperti Jamaah Ahmadiyah . Di mana pun anggota kami berada di dunia ini, mereka bertindak dengan cara yang sama dan memiliki keyakinan yang sama." Dalam menjawab pertanyaan tentang apakah Khilafat dan demokrasi adalah kompatibel, Khalifah Islam menjawab: "Khilafat tidak ada hubungannya dengan pemerintah atau politik. Ketika Ahmadiyah menyebar jauh dan luas, Khilafat akan memainkan peran dalam pemerintahan dan tidak akan pernah mencampuri urusan Negara. Kami tidak punya ambisi atau keinginan politik. Kami percaya sepenuhnya dalam pemisahan agama dan urusan negara." Hadhrat Khalifah juga menjelaskan mengapa Muslim Ahmadi menentang jihad dengan kekerasan. Beliau menjelaskan bahwa keadaan di mana Nabi Muhammad saw. diizinkan untuk mengobarkan perang defensif atau bertahan, waktu itu
adalah untuk melindungi semua agama. Khalifah Islam menjelaskan tidak ada kondisi semacam itu dewasa ini. Jadi tidak ada alasan sama sekali untuk melakukan jihad dengan kekerasan. Hadhrat Mirza Masroor Ahmad bersabda: "Hari ini perang agama tidak sedang dilancarkan terhadap Islam. Sebaliknya, Islam sedang diserang di berbagai media massa. Dengan demikian, jihad saat ini adalah untuk menerbitkan literatur dan buku yang mendukung kebenaran dan ajaran damai dari agama Islam. Oleh karena itulah Jemaat Muslim Ahmadiyah menerbitkan berbagai tulisan dalam berbagai bahasa menjelaskan ajaran Islam yang benar." Di akhir pertemuan, Khalifah Islam menjelaskan bahwa Jemaat Ahmadiyah bersifat terbuka. " S e mu a a j a r a n d a n keyakinan kami jelas dan terbuka. Siapa pun bisa dengan mudah mengakses literatur kami di website kami. Para Mubaligh kami siap untuk menjawab pertanyaan setiap saat. Kami tidak pernah menyembunyikan apa pun dari keyakinan kami dan tidak akan pernah." (Sumber: Ahmadiyya Times dan AMJ International) Sfa [][]
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
4 Internasional
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
Menteri Badal Dihadiahi Al‐Quran Terjemahan Bahasa Punjabi India: Upaya rabtah yang dilakukan oleh Jemaat Ahmadiyah Qadian, India, semakin menunjukan hasil positif. Baru-baru ini Jemaat Qadian mendapat kunjungan dari Menteri Kepala Punjab Parkash Singh Badal. Menteri Badal mendapat kehormatan untuk meresmikan peluncuran buku baru berjudul World Crisis and the Pathway to Peace, buah karya Khalifah Islam, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba. Dalam sambutannya di
hadapan para pengurus Jemaat Qadian, Menteri Badal menyampaikan komitmen di pemerintahannya untuk mensejahterakan masyarakat. Ia pun berjanji untuk segera memperbaiki dan melebarkan jalan dari Ahmadiyah Chowk ke jalan raya serta secepatnya memperbaiki kerusakan aliran air yang berasal dari pusat kota sesuai dengan usulan dari masyarakat Qadian. Di akhir acara, para pengurus Jemaat Qadian yang ter-
diri dari Sekretaris Kepala Jemaat Ahmadiyah Qadian Jalalud Din, Sekretaris Zaheer Ahmed Khaddin, Wakil Sekretaris Tanvir Ahmad Khaddim, dan Sekretaris Jenderal Mohammed Nasim
menghadiahi Menteri Badal sebuah kitab suci Al Quran yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Punjabi. (Sumber: Ahmadiyya Times) Sfa [][]
yah Selandia Baru, Mln. Sabhan Shah mengungkapkan, acara tersebut adalah awal dari serangkaian pameran serupa yang akan terus diadakan sepanjang tahun, termasuk peluncuran versi lengkap Al-Quran terjemahan bahasa Te Reo Maori pada bulan Oktober tahun ini. Adapun acara ini diisi dengan sejumlah seminar singkat yang dibimbing oleh Raisuttabligh Ahmadiyah Selandia Baru, Mln. Shafiqur Rehman yang berlangsung sepanjang hari. Dalam seminar itu dibahas seputar ajaran-ajaran pokok
yang tertera dalam Al-Quran seperti, pesan kunci perdamaian, kasih sayang, dan pengampunan yang diwahyukan kepada Pendiri Suci Islam, Nabi Muhammad saw. Kepada media massa, Mln. Shafiur Rehman mengatakan bahwa Jemaat Ahmadiyah tidak akan pernah berhenti untuk menterjemahkan AlQuran ke berbagai bahasa dunia dan memastikan orangorang untuk memahami Islam yang banr. (Sumber: Ahmadiyya Times) Sfa [][]
Pameran Al‐Quran di Selandia Baru
Ahmadiyah Akan Terus Terjemahkan Al‐Quran AlQuran diturunkan untuk seluruh umat manusia, oleh karenanya menjadi tanggung jawab setiap Muslim untuk menyampaikan pesan ajaran Al-Quran ke seluruh ras manusia dengan cara menterjemahkan Al-Quran ke dalam semua bahasa. Adalah Jemaat Ahmadiyah yang sangat aktif berperan dalam menterjemahkan Al Quran ke dalam berbagai bahasa dunia. Tidak sampai di situ, Jemaat Ahmadiyah pun begitu rajin mengenalkan Al Quran yang telah diterjemahkan ke dalam bahasabahasa dunia melalui pameran -pameran buku di berbagai
Selandia
Baru:
belahan dunia. Seperti yang dilakukan oleh Jemaat Ahmadiyah Selandia Baru beberapa waktu yang lalu, tepatnya pada Sabtu, 24/08. Mereka mengadakan pameran Al-Quran di Glen Innes Community Hall, Auckland. Dalam pameran itu, Jemaat Selandia Baru memperkenalkan kepada publik 45 Kitab Suci Al-Quran yang telah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dunia. Selain itu mereka pun mengumumkan akan segera meluncurkan Kitab Suci Al-Quran yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Te Reo Maori. Presiden Jemaat Ahmadi-
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Internasional 5
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
Khalifah Islam:
Kesetiaan Kepada Negara adalah Bagian Penting dari Agama Islam Inggris: Khalifah Islam, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba. memberikan pidato utama dalam acara Tasyakur se-Abad Jemaat Ahmadiyah Inggris yang diadakan di Gedung Parlemen Kerajaan Inggris, Westminster, pusat kota London, Inggris pada Selasa (11/06). Dalam pidatonya, yang Mulia Khalifah Islam berbicara tentang komitmen Jemaat Ahmadiyah demi perdamaian dunia dan toleransi; pentingnya loyalitas kepada negara, sebagai bagian dari iman seseorang yang beragama Islam; mengutuk pembunuhan brutal yang barubaru ini terjadi terhadap seorang tentara Inggris di London; menolak konsep jihad dengan kekerasan yang saat ini dilakukan di dunia; dan meminta kepada setiap pihak untuk menegakkan
keadilan dalam upaya untuk melindungi dunia dari perang dan konflik. Hadhrat Khalifah bersabda: "Ini adalah harapan saya yang tulus dan berdoa, semoga semua departemen dan orang-orang yang bekerja dalam bangunan indah dan megah ini mampu memenuhi hak-haknya dalam melayani negara dan rakyatnya. Saya juga berharap dan berdoa, semoga mereka mampu bekerja dengan cara yang terbaik untuk membina hubungan baik dengan negaranegara lain dan bertindak dengan keadilan, sehingga membuat keputusan yang bermanfaat bagi semua pihak. Jika semangat ini diadopsi maka akan menuai buah yang terbaik, yaitu cinta, kasih sayang dan persaudaraan; dan akan memimpin dunia untuk menjadi surga yang benar-
benar yang dipenuhi dengan perdamaian dan kemakmuran." Yang Mulia Khalifah Islam menjelaskan, kesetiaan kepada negara adalah bagian penting dari agama Islam yang secara tegas telah diperintahkan oleh Nabi Suci Islam, Rasulullah Muhammad saw. Hadhrat Khalifah menegaskan bahwa semua Ahmadi Muslim yang tinggal di Inggris sangat menginginkan kemajuan dan kemakmuran bagi bangsa yang besar ini. Beliau atba. memuji masyarakat Inggris yang telah menyambut dengan tangan terbuka para imigran untuk hidup di Inggris dan memungkinkan mereka menjadi bagian dari struktur masyarakat Inggris. Khalifah Islam melanjutkan, sepanjang 100
tahun keberadaannya di Inggris Jemaat Muslim Ahmadiyah selalu mempromosikan perdamaian dan menolak segala bentuk ekstremisme. Beliau atba. menjelaskan, 100 tahun terakhir ini Jemaat Ahmadiyah di Inggris telah membuktikan dengan fakta yang nyata bahwa mereka selalu memenuhi persyaratan untuk setia kepada negara mereka dan selalu menolak secara jelas segala bentuk ekstremisme, pemberontakan dan kekacauan. Alasan mendasar dari sikap setia dan cinta terhadap negara yang ditunjukan oleh Jemaat Ahmadiyah ini adalah karena Jemaat Muslim Ahmadiyah merupakan sebuah komunitas dari agama Islam yang benar. Selanjutnya Hadhrat Khalifah secara tegas mengutuk dan menolak konsep jihad dengan kekerasan. Beliau atba. menyesalkan beberapa orang yang menyebut diri sebagai ulama Muslim yang telah mempromosikan ajaran jihad dengan kekerasan itu. Mereka sepenuhnya salah dan bertanggung jawab karena telah membentuk berbagai k e l o mp o k t e r o r i s d a n radikalisasi individu-individu tertentu.
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
6 Internasional
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
Pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Nick Clegg
Pertemuan dengan Sekretaris Negara untuk Energi dan Perubahan Iklim Ed Davey
"Contoh yang paling baru dari aksi terorisme, tentu saja, pembunuhan brutal seorang tentara Inggris yang tidak bersalah di jalanan London. Itu adalah serangan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Bahkan ajaran Islam dengan keras mengutuk tindakan semacam itu," jelas Khalifah Islam. Yang Mulia Hadhrat Khalifah meminta kepada semua pihak untuk saling menghormati terhadap semua agama dan bertoleransi. Hadhrat Khalifah bersabda bahwa Islam telah memberikan landasan bagi perdamaian dengan ajaran Al Quran yang mengajarkan bahwa Rasulullah Muhammad saw. dikirim ke semua bangsa dan negara. Khalifah Islam bersabda: "Tidak ada agama yang secara sukarela dan terbuka memuji setiap agama dan setiap
bangsa kecuali hanya agama Islam." Dalam menggambarkan akhlak sejati dari Nabi Muhammad saw., Hadhrat Khalifah bersabda bahwasannya adalah Pendiri Islam, Nabi Suci Muhammad saw. yang telah mengembangkan cinta terhadap Allah dan cinta terhadap ciptaan-Nya di dalam hati kita. Dia-lah yang menanamkan kasih sayang, rasa cinta, dan hormat kepada semua umat manusia serta kepada semua agama dalam diri kita. “Nabi Suci Muhammad saw. menghabiskan seluruh hidupnya untuk menyebarkan perdamaian di dunia. Itulah misi yang mulia. Tentu saja, akan datang suatu hari ketika orang-orang di dunia akan menyadari dan memahami bahwa ia tidak membawa ajaran ekstremisme. Mereka akan menyadari bahwa semua
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Pertemuan dengan Douglas Alexander, Perwakilan Menteri Luar Negeri
yang dibawanya adalah pesan damai, cinta dan kebaikan.” S e la n ju tn ya H ad hr a t Khalifah menerangkan tentang kebebasan beragama yang merupakan prinsip fundamental dalam agama Islam. "Jika hati seseorang menginginkan maka mereka bebas untuk menerima Islam, tetapi jika hati mereka tidak, maka mereka bebas untuk menolaknya. Oleh karena itu, Islam benar-benar menentang paksaan dan ekstremisme, melainkan pendukung perdamaian dan harmoni di semua tingkat masyarakat." Di akhir pidatonya Khalifah Islam menyimpulkan dengan berbicara tentang kebutuhan penting bagi keadilan di dunia modern. Beliau atba. bersabda bahwa beliau khawatir konflik yang saat ini sedang berlangsung bisa meningkat menjadi perang dunia. Namun hal itu sebenarnya bisa dihindari jika semua bentuk diskriminasi dan ketidaksetaraan dibasmi.
"Karena tindakan negaranegara tertentu, tanda-tanda perang dunia lain telah nampak di cakrawala. Jika perang dunia pecah maka dunia Barat akan sangat terpengaruhi oleh konsekuensi yang luas dan merusak. Mari kita menyelamatkan diri dari kehancuran tersebut. Mari kita menjaga generasi masa depan kita dari konsekuensi sengsara dan kehancuran akibat perang. Ada risiko nyata dari sebuah perang nuklir pecah. Untuk mencegah hasil yang mengerikan, kita harus mengadopsi keadilan, integritas dan kejujuran dan bergabung bersama untuk menekan dan menghentikan kelompokkelompok yang ingin menyebarkan kebencian dan yang ingin menghancurkan perdamaian dunia," jelas Khalifah Islam. (Sumber berita: AMJ International & Ahmadiyya Times) Sfa [][]
Internasional 7
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
LI Perancis Luruskan Informasi Salah Tentang Wanita Islam
Perancis: Informasi salah tentang perlakuan agama Islam terhadap kaum perempuan yang ada dipikiran orang Barat diluruskan oleh Lajnah Imailah Jemaat Ahmadiyah Perancis dalam sebuah acara seminar antar agama di Paris bernama FORUM 104 Paris. Guatemala : Sebagai upaya untuk menciptakan kesadaran dan mempromosikan sikap toleransi serta perdamaian di Guatemala, Jemaat Ahmadiyah Guatemala mengadakan Simposium Interfaith di mesjid Baitul Awal, Guatemala City, pada Sabtu (01/06). Simposium yang bertema; “Solusi untuk Perdamaian Dunia” itu merupakan yang pertama kali diadakan oleh Jemaat Ahmadiyah Guatemala. Dalam simposium itu, Presiden Jemaat Ahmadiyah Guatemala, Mln. Abdul Sattar Khan menjadi pembicara inti. Dalam ceramahnya, Mln. Abdul Sattar Khan menyampaikan pesan dari Khalifah Islam, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba. mengenai metode-metode untuk menciptakan perdamain dunia dan toleransi yang bersumber pada ajaran Islam, yaitu Al Quran, Sunnah, dan Hadits Nabi Besar Muhammad saw. Mln. Abdul Sattar Khan
Tiga orang Lajnah Perancis yaitu Aminata Toure, Aneeqa Rehman, dan Mahrukh Arif secara bergiliran menyampaikan presentasinya tentang perempuan dari berbagai perspektif. Presentasi mereka meliputi
kondisi perempuan sebelum kedatangan Islam, pembentukan hak-hak perempuan dengan kedatangan Islam, dan kondisi wanita Muslim saat ini. Aminata Toure berbicara secara rinci tentang keadaan sosial, ekonomi dan agama perempuan pada jaman Yunani Kuno dan Kekaisaran Romawi, Zaman Tengah, Revolusi Perancis dan Arab. Sementara Aneeqa Rehman menjelaskan tentang status sosial, ekonomi dan agama yang diberikan kepada perempuan setelah agama Islam diturunkan kepada Nabi Suci Islam, Muhammad saw. Adapun Mahrukh Arif mengambil isu-isu kontroversial dan tuduhan yang dilontarkan terhadap
Islam tentang perempuan seperti jilbab, perzinahan kondisi dan hukuman, dan pemukulan terhadap perempuan. Mahrukh Arif menyebut bahwa propagandapropaganda itu merupakan upaya untuk menghambat perkembangan agama Islam. Ia membuat studi perbandingan teks-teks agama tentang perempuan dalam agama Yahudi, Kristen, dan Islam. Seminar ini cukup menarik perhatian para akademisi: professor, sosiolog, dan para mahasiswa. Ini terbukti dengan membludaknya para peserta yang hadir sehingga banyak peserta tidak kebagian tempat duduk dan terpaksa berdiri di belakang. Di akhir acara, Lajnah Imailah Jemaat Ahmadiyah Perancis membagi-bagikan buku-buku bertemakan tentang Islam dan Kitab Suci Al Quran. (Sumber berita: Ahmadiyya Times dan Cultures & Croyances) Sfa [][]
Simposium Interfaith Guatemala Perdana:
Solusi untuk Perdamaian Dunia
pun mengatakan bahwa simposiun tersebut merupakan yang pertama dari serangkaian kegiatan Jemaat Muslim Ahmadiyan Guatemala untuk menciptakan kesadaran dan mempromosikan toleransi dan perdamaian di negeri itu. Simposium Interfaith ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat yang memiliki
latar belakang agama berbedabeda. Mereka ada yang beragama Baha’I, Islam dan agama tradisional suku Maya. Materi yang disampaikan oleh Mln. Abdul Sattar Khan cukup menarik minat hadirin, hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan peserta simposium di acara Tanya-jawab.
Melihat antusiasnya peserta, Jemaat Ahmadiyah Guatemala berencana untuk terus mengadakan kegiatan sejenis, dan berharap partisipasi perwakilan dari agama-agama lainnya. (Sumber berita: Ahmadiyya Times & Jemaat Muslim Guatemala) Sfa [][]
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
8 Internasional Ghana: “Semua manusia adalah makhluk politik. Mereka diatur dan diperintah oleh sistem pemerintahan yang harus dihormati,” kata Amir Nasional Jemaat Ahmadiyah Ghana, Mln. Yusuf Yawson di acara Jalsah Salanah Jemaat Ahmadiyah Ghana yang ke-51 yang diselenggarakan di Wa, Upper West, Ghana pada Minggu (16/06). Mln. Yusuf Yawson mengatakan pengikut agama Islam tidak hidup dalam isolasi. Dalam agama Islam hukum rimba sama sekali tidak berlaku. Namun sistem yang tepat dan beradablah yang berlaku. Islam tidak mengizinkan untuk mengkritik perintah dari pihak penguasa. Islam pun melarang untuk taat kepada peraturan-peraturan tertentu saja. Dan Islam pun melarang untuk taat secara membabi buta tanpa bantuan akal sehat. Mln. Yusuh Yawson mendesak kepada umat Islam untuk menghormati tugas-tugas aparat pemerintahan dan lembaga pemerintahan. Menurutnya hal itu merupakan tanggungjawab bagi seluruh umat Islam. "Mari kita menghormati institusi mapan dan normanorma sosial serta menghindari kritik tidak penting terhadap pemerintah. Berusahalah untuk memberikan saran konkret dan positif yang akan berguna bagi tatanan
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
Jalsah Salanah Ghana Ke‐51:
Dalam Islam Hukum Rimba Tidak Berlaku
Mln. Yusuf Yawson memimpin shalat Dzuhur saat Jalsah Jalanah Ghana ke‐51 sosial, politik, ekonomi dan moral rakyat," kata Mln. Yusuf Yawson disarankan. Maulvi Yawson menyaran -kan kepada Ahmadi Muslim untuk menghindari penggunaan bahasa yang kasar, bahkan ketika mereka tidak menemukan kebijaksanaan dalam kebijakan pemerintah. Dia mengatakan mereka juga harus menunjukkan rasa hormat kepada para pemimpin tradisional, dan pemimpin agama lainnya. D a lam Jals ah yang bertema: “Ketaatan pada Pemerintah adalah Ciri Khas
Ahmadi” itu Pejabat Menteri Daerah Upper West, Dr Efraim Avea Nsoh, memberikan sambutan. Dalam kesempatan itu Dr Efraim Avea Nsoh memuji Jemaat Ahmadiyah yang telah berkhidmat secara luar biasa demi mempromosikan pendidikan dan perawatan kesehatan khususnya di Wilayah Upper West, dan secara umum bagi bangsa Ghana secara keseluruhan. Dr Efraim Avea Nsoh mengatakan, tema itu tepat di saat ketidakdisiplinan dan a n g k a k r im i n a l i t a s d i
masyarakat mengingkat pesat saat ini. Dia mencatat bahwa ketidakdisiplinan, tidak peduli apa pun bentuknya, terus berkembang. Ia meminta kepada umat Islam dan organisasi keagamaan lainnya untuk menggunakan ajaran agama mereka membantu mengubah pemuda dan masyarakat. Ia mengatakan esensi ketaatan kepada otoritas harus dikembangkan dan semua diperintahkan untuk taat kepada negara, pemimpin agama, otoritas tradisional, keluarga dan masyarakat. Tidak adanya ketaatan kepada otoritas membuat ketidakdisiplinan, kebingungan, kekerasan dan kejahatan semakin menjadi-jadi. Dia menambahkan pemuda merupakan sumber daya manusia yang penting d e n g a n p o t e n s i u n tu k memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan nasional. ''Oleh karena itu menyedihkan untuk mengakui bahwa remaja kita di masyarakat Zongo (sebuah provinsi di negara Kongo) dicap sebagai pelaku aksi kekerasan, tidak patuh hukum dan mudah menjadi mangsa intrik politisi dan beberapa penyimpangan prilaku sosial lainnya,” kata Dr Efraim Avea Nsoh. (Sumber berita: Joy News dan Ghana Bussines News) Sfa [][]
Inggris: Setiap tahun di bulan Juli, kawasan Tilford selalu disibukan oleh sebuah kegiatan yang bertaraf inter‐ nasional, yaitu Jalsah Salanah Jemaat Ahmadiyah. Jalsah yang berlangsung selama tiga hari itu ternyata menjadi moment penting bagi pemerintah setempat. Tidak heran jika di setiap penye‐ lenggaraan Jalsah, pemerin‐ tah setempat memberikan segala kemudahan demi ke‐ lancaran Jalsah Salanah Inter‐ nasional. Sfa [][] EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Internasional 9
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
Philadelphia Kota Bersejarah Bagi Amerika dan Ahmadiyah
Amerika Serikat: Philadelphia, dikenal sebagai ‘Kota Persaudaraan’. Kota ini memiliki keunikan, baik dalam sejarah Amerika maupun bagi sejarah Jemaat Muslim Ahmadiyah. Di kota Philadelphia pada tanggal 4 Juli tahun 1776, Amerika mendeklarasikan kemerdekaannya dari jajahan Inggris. Dan, di kota ini pula pada tanggal 15 Februari 1920, sebuah kapal yang telah melakukan perjalanan panjang dari India merapat di pelabuhan Philadelphia. Kapal itu membawa Mln. Mufti Muhammad Sadiq, seorang Mubaligh Ahmadiyah pertama
yang bertugas di benua Amerika. Sejarah Jemaat Ahmadiyah mencatat, pada tahun 1902, seorang warga Philadelphia bernama Dr Anthony George Baker menyatakan diri beriman kepada Nabi Suci Muhammad saw. dan baiat masuk ke dalam Islam melalui Jemaat Ahmadiyah. Dr Anthony George Baker merupakan warga Philadelphia pertama yang memeluk agama Islam. Dr Baker lahir pada tahun 1835 di kota Pittsburgh. Namun ia kemudian tinggal di 414 Susquehanna Avenue, Philadelphia.
Ketika menyatakan diri beriman kepada Islam, usianya sama dengan Pendiri Ahmadiyah, Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as. yaitu 67 tahun. Nama Dr Baker tertulis dalam buku Brahin-eAhmadiyah Bagian 5, sebuah buku karya Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as, Imam Mahdi dan Masih Mau’ud, Penerus Perjuangan Suci Nabi Besar Muhammad saw. Pertengahan tahun 2013 ini, Jemaat Ahmadiyah Philadelphia mendapat karunia besar membangun sebuah mesjid baru yang akan diberinama Mesjid Sadiq. Pembangunan mesjid ini diperkirakan selesai pada tahun 2014, dengan anggaran biaya pembangungan sebesar $ 6 juta. Luas bangunan mesjid baru ini sekira 21.000 ft2 yang diperkirakan akan mampu menampung jamaah sebanyak 1500 orang.
Peletakan batu pertama pembangunan mesjid Sadiq dilakukan pada hari Minggu (07/07) oleh Presiden Jemaat Ahmadiyah Amerika Serikat Dr Ihsanullah Zafar kemudian diikuti oleh Naib Amir Nadeem Mahdi dan Raisuttabligh Jemaat Ahmadiyah Amerika Mln. Imam Azhar Haneef. Beberapa tamu undangan yang berasal dari berbagai agama pun ikut serta dalam peletakan batu pertama pembangunan mesjid ini sebagai symbol bahwa Mesjid Sadiq kelak akan menjadi pemersatu umat manusia. (Sumber berita: Ahmadiyya Times, AMC Philadelphia dan Ahmadiyya Mosques.com) Sfa [][]
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
10 Internasional Amerika Serikat: Sebagai Kota Persaudaraan, Philadelphia memberi ruang kepada berbagai komunitas masyarakat, termasuk bagi umat Islam, untuk berekspresi dalam merayakan warisan bersejarah kota. Dan bagi Jemaat Ahmadiyah moment tersebut dimanfaatkan untuk mempromosikan citra Islam yang damai dengan mottonya “Love for All, Hatred for None.” Dalam Islamic Heritage Festival and Parade yang diselenggarakan pada Sabtu (08/06) itu, Jemaat Ahmadiyah mengikuti parade dengan mengusung dua spanduk besar bertuliskan Kalimah Syahadat dan motto “Love for All, Hatred for None.” Ternyata dalam parade itu hanya Jemaat Ahmadiyah yang meng usung spanduk Kalimah Syahadat. Dua spanduk besar yang dibawa Jemaat Ahmadiyah sangat menarik perhatian warga Philadelphia yang melihatnya. Banyak warga yang menyempatkan diri berfoto dengan latar dua spanduk besar tersebut. Bahkan beberapa peserta parade dari Muslim non-Ahmadi tertarik juga untuk berfoto dengan latar motto “Love for All, Hatred for
Djoko Suyanto
Sambungan dari hal. 1 Rapat juga dihadiri Direktorat Jenderal Kesbangpol Kementarian Dalam Negeri, Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama, dan pejabat dari unsur Jaksa
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
Philadelphia Islamic Heritage Festival and Parade
Hanya Ahmadiyah yang Mengusung Kalimah Syahadat
None.” Selain itu, Jemaat Ahmadiyah pun menjadi satu-satunya peserta parade yang tidak membawa alat-alat musik, dan tidak melakukan aneka tarian dan nyanyi-nyanyian. Hal inilah yang membuat Jemaat Ahmadiyah tampil paling beda. Ahmadiyah menjadi se-
makin beda saat tiba di garis finish. Di garis finish Ahmadiyah telah menyiapkan stand pameran yang berisi bukubuku, dan aneka vcd yang bertemakan dunia keislaman. Di stand ini Jemaat Ahmadiyah membagi-bagikan buku secara gratis kepada para orang dewasa dan balon cantik kepada anak-anak.
Agung Muda Intelijen, Badan Reserse Kriminal Polri, yang mewakili Asops Panglima TNI, serta dari unsur Badan Intelijen Negara. "Kemenko Polhukam tetap berpegang teguh pada amanat UUD 45 dan UU No 1/ PNPS/1965 serta sejauh mana sosialisasi dan implementasi Surat Kesepakatan Bersama (SKB) 3 Menteri dalam menjaga kerukunan antar umat beragama dan kepercayaan masing-masing, tidak boleh ada tindakan pemaksaan dan kekerasan," terang Djoko yang sedang mengikuti kunjungan Kerja Presiden di Luar Negeri tersebut. Melalui surat tertanggal 26 Juni itu, Pemerintah Kota Bekasi mengajukan permin-
taan pembubaran ajaran Ahmadiyah kepada Presiden SBY. Presiden diminta menerbitkan keputusan presiden (keppres) mengenai ajaran Ahmadiyah. Apakah ajaran itu dilarang atau tetap diperbolehkan asal tidak membawa nama Islam. Dan surat ini oleh Seskab telah didisposisikan kepada Kemenko Polhukam untuk dipelajari dan dibahas bersama Kemendagri dan Kejaksaan Agung serta instansi terkait. Tentunya sesuai kewenangannya, Menko Polhukam dapat melaporkan hal ini kepada Presiden. Pemkot Bekasi meminta permohonan pembubaran Ahmadiyah menyusul adanya desakan ulama dan umaro
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Sementara ratusan Muslim Philadelphia lainnya merayakan warisan Islam di kota tersebut dengan melakukan parade yang dimulai di Market Street di Mall Independence, kemudian dilanjutkan ke Chestnut Street. Sepanjang jalan yang dilewati mereka melakukan berbagai tarian yang diiringi oleh musik khas Timur- Tengah, serta lagu-lagu berbahasa Arab. Umumnya para peserta itu adalah para imigran dari Timur Tengah, Muslim keturunan Afrika Amerika, dan lain-lain. Islamic Heritage Festival and Parade adalah festival Muslim terbesar di Amerika Serikat. Festival ini mencakup aneka permainan untuk anakanak diantarnya: melukisan wajah, naik perahu, pemberian doorprize gratis, hiburan, pidato-pidato dan pasar terbuka; dengan berbagai vendor yang menyediakan produk dan jasa internasional; buku, pakaian, seni dan kerajinan Islam; perhiasan dan makanan dari seluruh dunia. Festival ini gratis dan terbuka untuk umum. (Sumber berita: AMC Philadelphia, Google philly.com) Sfa [][]
Kota Bekasi dalam pertemuan membahas keberadaan Ahmadiyah di Kota Bekasi. Pemerintah Bekasi tidak bisa membubarkan Ahmadiyah, pasalnya kewenangan tersebut berada di pemerintah pusat. Terkait dengan keberadaan Ahmadiyah pemerintah telah mengeluarkan SKB Menteri Agama, Jaksa Agung dan Menteri Dalam Negeri Nomor 3 Tahun 2008, Nomor Kep 33/A/JA/6/2008, Nomor 199 Tahun 2008 tentang Peringatan dan perintah kepada Penganut, Anggota dan atau Anggota Pengurus Jema at Ahmadiyah Indonesia (JAI) dan warga masyarakat. Akhmad Mustain (Sumber: Metrotvnews.com)
Sambungan 11
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
Sambungan dari hal. 1 Banyak tokoh pergerakan bergaul dan mempelajari pemikiran Ahmadiyah. Lantas, benarkah W.R. Supratman anggota Ahmadiyah? Ia menekuni ajaran sekte ini selama beberapa bulan dalam upaya mencari ketenangan batin dan mengisi jiwanya yang kesepian dan sakit yang dideritanya. Basit juga menyebut para mubalig Ahmadiyah ikut proaktif menyiarkan kemerdekaan Indonesia ke dunia internasional dalam bahasa Hindi dan India. Basit juga mengklaim Jemaat Ahmadiyah sudah eksis sejak 1925 dan berbentuk badan hukum sejak 1953 sesuai dengan keputusan Kementerian Kehakiman RI. Sejauh mana kebenaran klaim Basit tersebut? Juru bicara Ahmadiyah, Zafrullah Ahmad Pontoh, mengakui pihaknya tidak memiliki catatan resmi ihwal keterlibatan Supratman dalam Ahmadiyah. Sebab kala itu sistem keanggotaan memang belum dicatat formal seperti era sekarang. Ihwal keterkaitan Supratman dengan Ahmadiyah, kata Zafrullah, antara lain merujuk pada buku Kenang-Kenangan 10 Tahun Kabupaten Madiun karya Soejono Tjiptomihardjo dan buku Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya karya wartawan senior Bondan Winarno. Dalam buku yang terbit pada Agustus 2003 itu, Bondan sekilas menyinggung tentang keterkaitan Supratman dengan Ahmadiyah. Pada 1934, tulis dia, pemain biola itu memang pernah bergabung dengan Ahmadiyah di Jakarta. “Ia menekuni ajaran sekte ini selama beberapa bulan dalam upaya mencari ketenangan batin dan mengisi jiwanya yang kesepian dan sakit yang dideritanya.” Saat dihubungi majalah detik, Kamis 1 Agustus 2013, Bondan buru-buru menegaskan dirinya tidak punya informasi lebih dari yang telah ditulis di buku tersebut. “Soal Ahmadiyah dan pernikahan kan memang yang menjadi kontroversi. Saya tidak mendapatkan informasi lain selain yang telah ditulis,” ujar Bondan. Mengenai lokasi pusat aktivitas Ahmadiyah kala itu, Zafrullah merujuk kawasan Petojo di Jakarta Pusat. “Tempat yang dulu didatangi W.R. Supratman itu adalah yang menjadi pusat pertama di Petojo. Sekarang nama jalannya berubah menjadi Jalan Balikpapan 1,” ujarnya. Sejarawan dari Universitas Indonesia, J.J. Rizal, mengaku
tidak terlalu mendalami isu tersebut. Hanya saja, bisa dipahami bila ada tokoh pergerakan di era 1920-an yang bergaul dengan orang-orang Ahmadiyah. Sebab pada masa itu banyak tokoh pergerakan yang mempelajari pemikiran Ahmadiyah antara lain menyangkut soal kebangsaan. “Sukarno itu banyak belajar tentang Islam dari Ahmadiyah, loh. Tapi kalau Supratman menjadi anggotanya, saya enggak paham,” ujarnya. Bandung Mawardi, esais lulusan Universitas Muhammadiyah Surakarta, berpendapat senada. Bahkan HOS Tjokroaminoto, mantan mertua Sukarno, pun pernah menjalin persahabatan dengan orang-orang Ahmadiyah. Ide-ide Ahmadiyah yang antikolonialisme tapi tidak melawannya secara frontal menggelitik banyak tokoh untuk mendalami dan mengaplikasikannya dalam perjuangan di era tersebut. Jadi kalau ada yang terpengaruh ya wajar saja. “Pak Tjokro itu malah pernah menerjemahkan buku karya intelektual Ahmadiyah dari bahasa Inggris ke Melayu. Seingat saya judulnya Dakwatul Islam atau Amal,” ujarnya. Karya lain Tjokroaminoto, Islam dan Sosialisme, menurut
Syu’bah Asa dalam Tempo edisi 21 September 1974, banyak sekali mengutip pemikiran Presiden Ahmadiyah Lahore Maulana Muhammad Ali. Sedang Juru bicara Ahmadiyah, Zafrullah Ahmad Pontoh, Sukarno banyak belajar tentang Islam dari Ahmadiyah, loh. Kan buku Tarikh Agama Islam boleh dibilang 95 persen merupakan adaptasi b u ku Mu ha mma d A l i, Mohammad, The Prophet. Bahkan Moh. Natsir, murid ulama A. Hassan yang menjadi musuh Ahmadiyah Qadian, menggunakan banyak keterangan Muhammad Ali (Lahore) untuk catatan kaki sebuah bukunya tentang salat. Juga buku kecil Agus Salim tentang Isra Mikraj (dicetak kembali oleh Tintamas pada 1966) yang nyaris merupakan pindahan dari The Holy Qoeran Muhammad Ali untuk bagian yang sama, yakni jalan pikiran yang mengantarkan kepada kesimpulan bahwa Isra Mikraj itu peristiwa rohani dan bukan peristiwa fisik. (sumber:
majalah detik edisi 90| 1925 Agustus 2013)
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
12 Sambungan Sambungan dari hal. 1 Acara perayaan itu diselenggarakan oleh Rt Hon Ed Davey MP, Sekretaris Negara untuk Energi dan Perubahan Iklim, bekerjasama dengan All Party Parliamentary Group for the Ahmadiyya Muslim Community, sebuah kelompok beranggotakan para anggota Parlemen Inggris yang menyatakan diri mendukung Jemaat Ahmadiyah dalam menciptakan perdamaian dunia. Perayaan se-Abad Ahmadiyah Inggris tersebut dihadiri oleh 68 pejabat negara, termasuk 30 anggota parlemen dan 12 Anggota House of Lords; 6 orang Menteri Kabinet dan 2 Menteri. Acara ini diliput pula oleh beberapa media internasional seperti BBC, Sky TV dan ITV. Dalam kesempatan itu, kehadiran Khalifah Islam, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad atba. mendapat sambutan luar biasa dari para undangan yang hadir. Kedatangan Khlaifah Islam ke gedung parlemen disambut oleh Wakil Perdana Menteri, Rt Hon Nick Clegg. Beberapa orang pejabat pemerintahan negara Kerajaan Inggris memberikan sambutan di acara itu. Rt Hon Ed Davey, Sekretaris Negara untuk Energi dan Perubahan Iklim, dalam sambutannya mengatakan bahwa dirinya merasa terhormat telah menjadi tuan rumah bagi acara bersejarah Jemaat Ahmadiyah Inggris itu. "Sungguh merupakan suatu kehormatan nyata bagi kami untuk menjadi tuan rumah bagi Komunitas Muslim Ahmadiyah hari ini. Kita tahu dengan baik karya menakjubkan Yang Mulia demi terciptanya perdamaian dan juga para anggota Jemaat Ahmadiyah. Jadi sangatlah tepat bagi para anggota parlemen untuk mengucapkan terima kasih atas loyalitas dan kerja keras dari setiap anggota Jemaat Ahmadiyah.” Sementara Wakil Perdana Menteri, Rt Hon Nick Clegg,
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
me n g a ta k an, n ila i- n ila i terpenting dan etos yang telah selalu dikomunikasikan kepada jutaan orang di seluruh dunia oleh Jemaat Ahmadiyah merupakan salah satu bagian dari langkah menuju perdamaian, cinta dan rekonsiliasi. Menurutnya hal itu adalah pesan yang abadi, kuat sepanjang waktu - di antara semua jaman dan di semua komunitas. “…Kami semua bergabung dengan Anda, apa pun latar belakangnya, partai politik, atau latar belakang keagamaan, dalam merayakan kehadiran Jemaat di sini lebih dari seratus tahun,” kata Rt Hon Nick Clegg. Ia juga menambahkan bahwa perayaan itu bukan hanya untuk merayakan seratus Jemaat Ahmadiyah di Inggris, tetapi juga untuk merayakan pesan dari Jemaat Ahmadiyah yang begitu menenangkan dan bermartabat yang telah disampaikan dalam
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
jangka waktu yang begitu lama. Rt Hon Nick Clegg juga menyampaikan pesan tertulis dari Perdana Menteri Inggris, Rt Hon David Cameron MP yang isinya memuji peran dari Khalifah Islam, Hadhrat Mirza Masroor Ahmad, yang disebutnya sebagai ‘Orang yang cinta damai’. Perdana Menteri Inggris pun menyampaikan bahwa Kerajaan Inggris sangat bangga kepada Jemaat Ahmadiyah. Adapun Rt Hon Douglas Alexander, Pejabat dari Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan, dalam dunia keanekaragaman yang semakin besar, tantangan untuk menyampaikan pesan rekonsiliasi dibutuhkan lebih dari sebelumnya. Rt Hon Douglas mengatakan, ”Saya ingin menempatkan catatan kekaguman kami pada kepemimpinan Anda secara pribadi dan dalam kolektifitas
komunitas Anda yang telah diperlihatkan, untuk pengkhidmatan yang telah Anda lakukan, perbedaan yang telah Anda buat dan layanan yang terus Anda lakukan tidak hanya untuk para anggota Jemaat Ahmadiyah tetapi juga telah menjadi suara yang kuat bagi toleransi, rekonsiliasi dan perdamaian. 'Love for all hatred for none' adalah filosofi yang darinya kita semua mendapat manfaat dan darinya pula kita harus banyak belajar di masa yang akan datang." Menteri Dalam Negeri Kerajaan Inggris, Rt Hon Theresa Mei, menyampaikan, “Yang Mulia Khalifah Islam telah memberikan petunjuk nyata bahwa cara satu-satunya yang terbaik untuk menarik keluar para ekstrimis dari keyakinannya yang salah itu adalah dengan cara dialog damai. Petunjuk itu adalah pesan yang Anda berikan kepada seluruh dunia dan itu adalah pesan yang kita semua harus dengarkan dan perhatikan. Saya tahu bahwa Anda telah ditargetkan oleh kaum Anda s e n d ir i, k h u s u s n ya d i Pakistan, di mana Ahmadiyah akan dianggap melakukan kejahatan jika menyebut diri Muslim, dan di mana Anda telah mengalami beberapa kali serangan yang menyeramkan. Saya benar-benar berkomitmen untuk mengatasi segala bentuk ekstremisme di mana pun itu terjadi ... Saya sangat yakin bahwa dalam 100 tahun lagi akan ada sekelompok orang yang akan merayakan 200 tahun dari Komunitas Muslim Ahmadiyah di Inggris. Terima kasih untuk semua yang telah Anda berikan di sini, di Inggris, dan bukan hanya di sini tapi juga pesan Anda yang disampaikan ke seluruh dunia." (Sumber berita: AMJ International & Ahmadiyya Times) Sfa [][]
Nasional 13
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
2
1
Khitanan Massal Di Alor NTT: Untuk kali kedua Jemaat Ahmadiyah Alor, NTT, terlibat dalam kepanitiaan Khitan Massal yang diselenggarakan oleh Pemda Kabupaten Alor di halaman mesjid Babul Khair yang terletak di Kampung Belaha, Desa Wolwal Tengah, Kec. Abad, pada awal bulan Juli yang lalu. Acara ini dihadiri Bupati Alor Amon Djobo dan
Wakilnya Imran Duru. Selain itu hadir pula beberapa anggota DPRD Alor, para pejabat pemerintahan setempat, tokoh masyarakat dan lain-lain. Tercatat ada 104 anak yang dikhitan yang berasal dari berbagai desa seperti Desa Wolwal Tengah, Wolwal Induk, Wolwal Barat, Morudan sebagainya. (Kontributor: Ahmad Hayat Heriyanto)
3
Foto 1: Mubaligh Jemaat Ahmadiyah Alor, Mln. Abidin (baju putih, topi putih) photo bersama dengan bupati dan wakil bupati; Foto 2. Para Pejabat Kab. Alor; Foto 3. Para peserta Khitan Massal menunggu giliran.
Jalsah Salanah Wilayah Sulselbar 2013
“Apapun namanya yang penting lancar”
Sulawesi Selatan: Jalsah Salanah Jemaat Ahmadiyah Wilayah Sulawesi Selatan dan Barat yang dikemas dalam bentuk acara Wisata Kebun berjalan sukses. Acara yang digelar di sebuah lahan perkebunan milik Jemaat Ahmadiyah yang terle-
tak di Bili-bili, Kabupaten Gowa itu berlangsung selama dua hari, yaitu hari Sabtu dan Minggu (22-23/06) dan dihadiri oleh lebih dari 200 orang Ahmadi yang berasal dari 8 Jemaat Lokal yang tersebar di dua wilayah. Di acara Jalsah ini Amir
Nasional Jemaat Ahmadiyah Indonesia, H. Abdul Basit, dan Raisuttabligh, Mln. H. Sayuti Aziz Ahmad, Shd., berkesempatan hadir. Dalam sambutan pembukaan acara, Amir Nasional mengomentari spanduk yang bertuliskan ‘Wisata Kebun.’
“Kita ini sedang melaksanakan kegiatan Jemaat, apapun namanya, yang penting acara berjalan lancar, dan semata-mata kita laksanakan demi meraih ridho dari Allah Ta’ala,” jelas Amir Nasional. Sementara itu, 6 orang pembicara berkesempatan memberikan ceramah Jalsah. Mereka adalah Mln. Basyir Ahmad Kona (judul ceramah: Pentingnya Melestarikan Lingkungan), Mln. Gulam Wahyudin, Mbsy. (Berkatberkat Khilafat), Mln. Sayuti Aziz Ahmad, Shd. (Ristanata dalam Islam), Mln. Saleh Ahmadi (Hakekat dan Falsafah Pengorbanan), Ibnu Sidi Umar (Manfaat dan Nikmat Pengorbanan), dan yang terakhir Amir Nasional, H. Abdul Basith (Perkembangan Jemaat Nasional dan Internasional). (Kontributor: ALS) Sfa [] []
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
14 Nasional
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
Ijtima Wilayah MKAI Jambi
KHUDDAM BISA DIANDALKAN Jambi: “Jika di dalam sebuah rumah terdapat setangkai bunga, maka seluruh penghuni yang ada di rumah itu akan merasakan keberadaan bunga tersebut. Ketika udara masuk ke dalam hidung, maka seketika itu juga akan diketahui bahwa di dalam rumah tersebut terdapat tanaman bunga mawar atau melati. Adanya jejak suatu kehidupan adalah penting. Tanpa adanya jejak-jejak tersebut, tidak bisa seorang manusia dikatakan hidup, meskipun pada zahirnya dia tampak hidup. Ketika seorang manusia datang di dunia ini, hendaknya dia memberikan bukti bahwa dia pernah hidup di dunia ini dan meninggalkan jejak yang dengan jejaknya itu dunia bisa merasakan kehidupannya, sehingga dunia tahu bahwa si anu pernah datang ke dunia ini dan telah mengerjakan pekerjaan ini dan itu.”
Sabda Hadhrat Masih Mau’ud as. itu dibacakan oleh Mln. Mln. Ali Mukhsin di acara Ijtima MKAI dan Wilayah Jambi, yang diadakan di Taman Wisata Aroma Pecco Kayu Aro, Gunung Kerinci pada Sabtu dan Minggu (22-23/2013). Dalam pidatonya Mln. Ali Mukhsin mengajak kepada para Khuddam untuk ikut serta dalam memajukan Jemaat Ahmadiyah dengan berbagai cara, seperti misalnya pengorbanan harta, pemikiran dan ide, serta dalam bentuk tindakan nyata. Keikutsertaan para Khuddam dalam berkhidmat dalam Jemaat ini, menurut Mln. Ali Mukhsin, selaras dengan keinginan Hadhrat Masih Mau’ud as. bahwa “Ketika seorang manusia datang di dunia ini, hendaknya dia memberikan bukti bahwa dia pernah hidup di dunia ini dan
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
meninggalkan jejak yang dengan jejaknya itu dunia bisa merasakan kehidupannya, sehingga dunia tahu bahwa si anu pernah datang ke dunia ini dan telah mengerjakan pekerjaan ini dan itu.” Semetara itu, Ijtima kali ini diikuti oleh 70-an anggota Khuddam dan Athfal yang berasal dari beberapa Jemaat Lokal yang berada di Wilayah Jambi. Dalam pelaksanaannya, para peserta dibagi menjadi dua kelompok umur, yaitu Kuddam (4 hizeb) dan Athfal (2 hizeb). Masing-masing hizeb saling berlomba berebut kemenangan dalam berbagai
perlombaan seperti, tarik tambang, estafet tiup gelas, futsal, dan lomba bersolek. Dengan suksesnya acara ijtima digelar dan betapa antusiasnya para Khuddam di Wilayah Jambi mengikuti acara, memunculkan harapan bahwa para Khuddam bisa diandalkan untuk menjadi tulang punggung kegiatan Jemaat. (Kontributor: Mln. Harpan Aziz Ahmad) Sfa [][]
Nasional 15
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
Merajut Rabtah dengan Buku Khalifah
Jakarta: Hujan yang turun di wilayah Selatan Jakarta siang itu begitu deras, sesekali hembusan angin kencang menggoyangkan beberapa pohon tua yang berdiri kokoh disepanjang jalan Kemang Raya menuju Pejaten Raya, Jakarta Selatan. Namun, mobil milik Jemaat Kebayoran itu tetap melaju dengan penuh hati-hati, menghindari setiap genangan air yang hampir menutupi setengah roda mobil berwarna silver tersebut. Perjalanan baru berhenti ketika telah memasuki halaman parkir gedung LSAF (Lembaga Studi Agama dan Filsafat). Hari itu merupakan lawatan lanjutan setelah sebelumnya pun Muhammad Ya’qub S (Muballigh Lokal Kebayoran), Fazl-eMuzeeb (Sekr. Tabligh Kebayoran), beserta Firdaus M u b a r ik ( S e k r . U mu r Kharijiah Kebayoran) mengadakan rabtah ke Yayasan yang diketuai oleh Prof. Drs. Dawam Rahardjo tersebut. Sejatinya, selain sebagai bentuk silaturahmi, kunjungan tersebut juga dalam rangka diskusi rutin yang diadakan
antara Jemaat Ahmadiyah Kebayoran dengan Lembaga Studi Agama dan FilsafatJakarta. Adapun kosentrasi tema yang dibicarakan adalah membahas buku Islam’s Response to Contemporary Issues. Buku yang bertajuk Islam merespon terhadap isuisu masa kini tersebut merupakan salah satu karya gemilang dari Hadhrat Khalifatul Masih IV rh. Karya adiluhung yang diangkat dari sebuah pidato yang disampaikan pada tanggal 24 Pebruari 1990 di dalam konferensi Queen Elizabeth di London, serta di hadapan 800 cendikiawan dari berbagai keahlian. Selama diskusi panjang berlangsung, beragam komentar positif muncul dari rekan-rekan LSAF terkait dengan buku tersebut. Mereka menuturkan bahwa sesuai dengan judulnya, buku ini dianggap sebagai jawaban atas segala persoalan yang tengah menimpa masyarakat dunia saat ini khususnya di negeri yang kita cintai, Indonesia. Buku ini selain menambah daftar khazanah keilmuan Ahmadiyah juga dianggap
sebagai bentuk sumbangsih Ahmadiyah yang seharusnya dapat dinikmati oleh masyarakat pada umumnya. Sehingga kemudian masyarakat lebih mudah menerima keberadaan Ahmadiyah berkat peran-peran sosial yang dilakukan Ahmadiyah. Berkali-kali mereka menye -butkan, ada beragam hal yang harusnya dapat diberikan oleh Ahmadiyah kepada bangsa saat ini, yaitu hal-hal yang telah lama dimiliki Ahmadiyah. Misalkan, Ahmadiyah merupakan kelompok keagamaan yang perduli dan konsisten terhadap nilai-nilai toleransi maupun perda ma ian. Nila i-nila i tersebut bukan hanya ada pada level pemahaman atau ajaran tetapi telah nyata dilakukan oleh setiap ahmadi. Selain itu Ahmadiyah juga memiliki pemikiran-pemikiran yang menarik untuk dikaji dan dikenalkan kepada dunia, diantaranya bagaimana Ahmadiyah mampu menjebatani antara sains dengan agama. Buku karya Khalifah “Revelation, Ratinality, Knowledge and Truth” setidaknya menjadi salah satu
contohnya. Singkatnya, menurut peserta diskusi banyak hal yang dapat ditawarkan oleh Ahmadiyah, yang tidak selalu berporos kepada masalah “kenabian” dan pemahaman-pemahaman lain yang masih dianggap “asing” oleh Islam pada umumnya. Awalnya pembahasan mengenai buku tersebut dijadwalkan akan selesai dalam 6 kali pertemuan, akan tetapi karena banyaknya halhal yang perlu didialogkan maka hingga saat ini pun rangkaian pembahasan tersebut belum rampung. Karena, nyatanya silaturahmi yang intens tersebut bukan saja membahas seputar buku, melainkan merambah dalam segi-segi lain yang kemudian melahirkan berbagai ide-ide baru yang mampu mempererat jalinan emosional dan sinergi yang baik. Faktanya melalui jalinan tersebut membuka jalan baru ke berbagai kelompok dan lembaga yang lain. Namun utamanya adalah bagaimana mengenalkan Ahmadiyah sebagai kelompok Islam yang ikut aktif dalam membangun tatanan bangsa. Lembaga Studi Agama dan Filsafat (LSAF) dibentuk pada 1983 oleh sekelompok cendekiawan yang sejak awal Orde Baru (1966-an) bergelut dengan persoalan-persoalan modernisasi di Indonesia, khususnya yang dihadapi oleh kalangan umat beragama. Adapun visi dari lembaga tersebut adalah terciptanya masyarakat terbuka (open society) di Indonesia yang bersendikan demokrasi dan Hak-hak Asasi Manusia (HAM).Dalam struktur organanisasi LSAF, disebutkan bahwa Dr. Ir. M. Amien Azis merupakan pendiri sekaligus sebagai Dewan Ahli. Ada beragam program unggulan yang dilakukan oleh LSAF, baik dalam bidang penelitian, penerbitan maupun p e n d i d ik a n d a n pengembangan Masyarakat. (Kontributor: mys)
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
16 Galeri Photo
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
Bogor: Majelis Ansharullah Wilayah Bogor mengadakan Ijtima Wilayah tahun 2013 di kawasan Pun‐ cak, Ciasarua, Bogor pada Juni yang lalu. Dalam Ijtima ini Amir Nasional Je‐ maat Ahmadiyah Indonesia H. Abdul Basit dan Raisuttabligh Mln. Sayuti Aziz Ahmad ikut hadir. Tercatat sekira 260 mengikuti acara. Sfa [][]
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
17
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
Masalah Sakit Kolera dan Kewafatan Hadhrat Ahmad as.
B
anyak dari para
p e n e n t a n g Ahmadiyah membuat cerita palsu mengenai penyebab kewafatan Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. Dikatakan oleh para penentang dengan penuh kedengkian bahwa beliau meninggal di kamar mandi akibat ratusan kali buang air besar karena sakit kolera. Cerita di atas adalah karangan palsu dan sengaja dibesar-besarkan serta jauh dari kebenaran. Memang benar bahwa beliau beberapa kali buang air besar karena sakit diare, bukan kolera. Dalam buku Riwayat
Hidup Mirza Ghulam Ahmad yang ditulis oleh Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad r.a., putra dari Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s., kita temukan bahwa penyebab wafatnya beliau adalah karena dipicu oleh penyakit diare dan beliau wafat dengan tenang di atas peraduannya, dan keper-
giannya disaksikan oleh keluarga, Sahabat, dan kerabatnya. Kita dapatkan keterangan dari putra beliau sebagai berikut: “…Keesokan harinya naskah pidato itu telah selesai dan diserahkan untuk dicetak. Setelah itu pada waktu malam, penyakit Hadhrat Ahmad a.s. semakin parah dan sangat melemahkan tubuh beliau. Hadhrat Ummul Mukminin bangun dan terkejut melihat keadaan beliau a.s. yang sudah benar-benar lemah, lalu menanyakan kenapa Hadhrat Ahmad a.s. menjawab, “Sekarang saat kewafatan saya sudah tiba.” Kemudian beliau a.s. buang air lagi, dan kondisi beliau menjadi sangat lemah. Beliau memerintahkan agar memanggil Hadhrat Maulvi Nuruddin r.a. [tabib yang ahli dan seorang Ahmadi mukhlis]. Kemudian beliau a.s. meminta agar membangunkan Mahmud [penulis buku ini] dan Mir Sahib [mertua beliau a.s.].” “Tempat tidur saya tidak jauh dari tempat tidur beliau
a.s. Saya pun bangun dan melihat keadaaan beliau yang sangat gelisah. Para dokter telah datang, dan mulai mengobati beliau. Tetapi obatobat itu tidak dapat menolong. Akhirnya beberapa obat diberikan melalui suntikan, dan beliau pun dapat tertidur. Pada waktu Subuh, Hadhrat Ahmad a.s. terbangun dari tidur, dan melaksanakan shalat Subuh. Suara beliau a.s. serak, sehingga sulit berbicara. Kemudian beliau meminta pena dan tinta untuk menulis sesuatu, tetapi karena terlalu lemah, beliau tidak mampu memegang pena lagi dan tidak dapat menulis. Beliau pun merebahkan diri di atas tempat tidur. Tidak lama kemudian tampak beliau a.s. seperti tertidur.”“Pada tanggal 26 Mei 1908, pukul 10:30 pagi Hadhrat Ahmad a.s. berpulang ke Rahmatullah, dan sepanjang umurnya beliau a.s. telah mengkhidmati agamaNya. Innaa lillahi wa innaa illayhi rooji'uun. Sewaktu sakit, hanya satu perkataan
yang selalu beliau ucapkan, yaitu “Allah.” Beliau wafat di kota Lahore dan kemudian dimakamkan pada hari berikutnya di kota Qadian. Selanjutnya Hadhrat Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad menerangkan: “Saya telah ungkapkan tadi bahwa Hadhrat Ahmad a.s. wafat pada pukul 10:30 pagi. Kemudian segera diatur segala yang perlu untuk membawa jenazah beliau a.s. ke Qadian. Dengan kereta api sore, pada hari itu juga, jenazah beliau a.s. disertai rombongan besar Jemaat Ahmadiyah, diberangkatkan ke Qadian…Setelah turun di stasiun Batala, jenazah Hadhrat Ahmad a.s. diusung sampai ke Qadian. Sebelum beliau dikebumikan, jemaat yang berada di Qadian dan ratusan wakil Jemaat Ahmadiyah dari tempat-tempat lainnya dengan sepakat telah memilih Hadhrat Haji Maulvi Nuruddin sebagai pengganti beliau a.s. dan sebagai Khalifatul Masih Awwal. Dan mereka pun bai'at kepadanya…Demikianlah kabar ghaib yang tercetak di dalam buku Al-Wasiat Hadhrat Ahmad a.s. telah menjadi sempurna: “Allah Ta’ala akan menegakkan orang yang akan mengurus jemaat ini sebagaimana Hadhrat Abu Bakr r.a. mengurus umat Islam sesudah kewafatan Junjungan Yang Mulia Nabi Muhammad saw.” Kemudian Hadhrat Khalifatul Masih Awwal r.a. memimpin shalat jenazah Hadhrat Ahmad a.s. Dan setelah Zuhur, jenazah Hadhrat Ahmad a.s. dikebumikan.” Iain Adamson dalam bukunya yang berjudul Mirza
Ghulam Ahmad Qadian menulis:
of
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
18 “He felt ill during the night and doctors were called. They realised that he was seriously ill. He lapsed in and out of consciousness. Early in the morning he asked, “Is it prayer time?” and one of his followers, standing beside his bed, replied, “Yes Sir, it is.” “He then made the signs of symbolic ablutions and started praying. He lost consciousness in the middle of prayer, but then recovered and started again, finishing it slowly. He was then semiconscious, but whenever he recovered consciousness he could be heard repeating, “O God, My beloved God.” At 10.30 in the morning it seemed to those around him that they heard him breath deeply twice. Then he died.”“The unthinking of those who had opposed him in life rejoiced in his death and within half an hour the street outside the house was crowded with the riff-raff of Lahore. They chanted and shouted, capered and danced and held mock funeral processions…That night his coffin was carried on the shoulders of his followers to the station to catch the evening train to Batala. They were pelted with stones as they walked. From Batala his followers carried his coffin for 11 miles throughout the night until they reached Qadian at nine o’clock the following morning.” “When the last pledge of allegiance had been given and accepted the First Successor led the funeral prayers and at six o’clock the body of Ahmad was buried in the small cemetery.Already some of those who had been among of his first 313 Companions were buried there.” Sebagai bukti bahwa beliau wafat karena penyakit diare, kami berikan penjelasan Hadhrat Khalifatul Masih IV, Mirza Tahir Ahmad r.h. menanggapi tuduhan para penentang Ahmadiyah mengenai penyakit kolera sebagai berikut:
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013 “Hal ini perlu untuk diingat bahwa pada masa itu terdapat peraturan yang sangat ketat dari pemerintah Inggris yaitu larangan untuk memindahkan jenazah yang mati karena kolera dari suatu tempat ke tempat lainnya… Seandainya jenazah Masih Mau’ud a.s. tidak dipindahkan dari Lahore ke Qadian, maka masalah ini [tuduhan mengenai kolera] akan terus ber-
diare akut yang menyerang isi perut Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. dapat dikategorikan sebagai penyakit yang diridhai oleh Tuhan atau tidak? Keterangan Hadits ternyata kita dapatkan keterangannya dalam Hadits sebagai berikut: Dari Jabir bin Atik, bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda: “Mati syahid itu adalah tujuh macam, di luar
Dari Jabir bin Atik, bahwa Nabi Mu‐ hammad saw. bersabda: “Mati syahid itu ada tujuh macam, di luar mati syahid terbunuh di jalan Allah, yaitu: Orang mati karena penyakit tha'un, itu syahid. Orang mati karena tenggelam, itu syahid. Orang mati karena sakit panas, itu syahid. Orang mati karena sakit perut, itu syahid. Orang mati karena terbakar, itu syahid. Orang mati karena tertimbun reruntuhan, itu mati syahid dan orang mati karena melahirkan, itu mati syahid.” (H. R. Ahmad, Abu Daud, An ‐Nasai dengan sanad yang Shahih) lanjut. [Akan tetapi] Allah Ta’ala telah mentakdirkan bahwa kewafatan beliau terjadi di Lahore, sehingga membuktikan bahwa penyebab kewafatannya bukan karena kolera. Masalah ini telah diangkat dalam Majelis Nasional Pakistan pada tahun 1974 ketika Hadhrat Khalifatul Masih III diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai Ahmadiyah. Ketika beliau memberikan bukti sertifikat kematian Masih Mau’ud a.s., para ulama menjadi sangat terkejut, karena mereka sebelumnya mengatakan kepada Majelis Nasional Pakistan bahwa Masih Mau’ud wafat karena kolera.” Setelah mengetahui fakta mengenai sakit dan wafatnya Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s., sekarang yang menjadi persoalan dari segi aqidah adalah: Apakah sakit
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
mati syahid terbunuh di jalan Allah: Orang mati karena penyakit tha'un, itu syahid. Orang mati karena tenggelam, itu syahid. Orang mati karena sakit panas, itu syahid. Orang mati karena sakit perut, itu syahid. Orang mati karena terbakar, itu syahid. Orang mati karena tertimbun reruntuhan, itu mati syahid dan orang mati karena melahirkan, itu mati syahid.” (H. R. Ahmad, Abu Daud, An-Nasai dengan sanad yang Shahih) Dari Abu Hurairah r.a., Nabi s.a.w. bersabda: Rasulullah bertanya “Bagaimana caramu menghitung syahid?” Mereka menjawab: “Wahai Rasulullah, orang yang mati terbunuh di jalan Allah itu mati syahid.” Rasulullah bersabda: “Jika demikian, orangorang syahid dari umatku itu sedikit.” Mereka bertanya: “Jika demikian siapa, wahai
Rasulullah?” Rasulullah s.a.w. menjawab: “Orang yang terbunuh di jalan Allah, itu syahid. Orang yang mati di jalan Allah, itu syahid. Orang yang mati terserang penyakit tha'un, itu syahid. Orang yang mati karena penyakit perut, itu syahid. Orang yang mati tenggelam, itu syahid.” (H. R. Muslim) Jadi, tidak diragukan lagi bahwa sakit serta kewafatannya Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad a.s. adalah diridhai oleh Allah Ta'ala menurut keterangan Hadits di atas, sebab diare termasuk dalam kategori sakit perut. Dan menurut Hadhrat Sayyidina Muhammad Musthafa s.a.w., barangsiapa yang wafat karena sakit perut, maka kematiannya digolongkan dalam kematian syahid.
Daftar Pustaka: 1.Mirza Bashiruddin Mahmud Ahmad, Riwayat Hidup Mirza Ghulam Ahmad, terj. Malik Aziz Ahmad Khan, (Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 1995) 2. Iain Adamson, Mirza Ghulam Ahmad of Qadian, (Elite International Publications Limited, 1989 3.Mirza Tahir Ahmad, “Mubahala Background (Darsul Qur’an by Hadhrat Khalifatul Masih IV on 14th and 15th May 1988),” Review of Religions, vol. 92, no.2, (February, 1997), hlm. 2829. 4. Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 11, a. b. H. Kamaluddin A. Marzuki, (Bandung: PT. AlMa’arif, 1987)
Sumber : “Bukan Sekedar Hitam Putih“ oleh M. A.Suryawan
Essai 19
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
dan elain Agustus yang merupakan bulan keramat bagi Bangsa Indonesia. Bulan Juni tidak kalah keramatnya. Ada 3 moment historis penting di bulan ini yang ketiganya berkaitan dengan satu sosok, Yaitu Soekarno atau lebih dikenal Bung Karno (BK). Ketiga moment ini seakanakan melukiskan siklus hidup BK. Waktu kelahirannya ketika ufuk fajar 6 Juni mulai terbit menandakan masa pembentukan pribadinya sebagai pemimpin. Satu Juni, lahirnya Pancasila dimaknai sebagai puncak keemasan pemikirannya. Dan periode terakhir, masa penurunan yang diakhiri pada 21 Juni, wafatnya tokoh besar ini. Maka tepatlah jika bulan ini diperingati sebagai bulannya BK. Hingga hari ini membicarakan BK selalu menarik. Satu yang menarik adalah hubungan BK dengan Islam. Tulisan, pidato BK tentang tema ke-Islaman terserak di mana-mana. Semenjak mudanya, memang Islam menjadi salah satu concern BK. Jika kita menelaah tulisannya, BK mencoba “mendobrak” pemahaman jumud bin kolot yang masih menggayuti umat Islam Indonesia. Artikelnya, “Memudakan Pengertian Islam, “Masyarakat Onta dan Masyarakat Kapal Udara,” dan “Islam Sontoloyo” memerahkan kuping ulama yang masih beku pemikirannya. Yang lebih menarik lagi, dalam tulisantulisan BK tentang Dunia Islam, di sana terselip pembahasan mengenai Ahmadiyah.
S
Sebuah organisasi yang sudah hadir di tanah air sejak tahun 20-an. Sebuah organisasi yang belakangan sedang dimarjinalkan di Republik ini. Pendapat BK mengenai Ahmadiyah dalam tulisantulisannya cenderung memuji pergerakan yang lahir di Hindustan ini. Ketika di buang ke Endeh, BK menyatakan bahwa pemahaman pergerakan ini merupakan pemahaman yang modern, rasional, dan broadminded. Beberapa segi dari Ahmadiyah tidak disetujui BK, tetapi secara keseluruhan BK menghargai usahausaha Ahmadiyah dalam mengeluarkan Islam dari kejumudan. Misalnya dalam “Memudakan Pengertian Islam” BK menulis,
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
“Ahmadiyah adalah besar pengaruhnya, juga di luar India. Ia bercabang di mana-mana Ia menyebarkan banyak perpustakaannya ke mana -mana. Sampai di Eropa dan Amerika orang baca ia punya buku-buku, sampai di sana Ia sebarkan Ia punya propagandis… Buat jasa ini, cacatcacatnya saya tidak bicarakan di sini, Ia pantas menerima salut penghormatan dan pantas menerima terima kasih. Salut penghormatan dan terima kasih itu, marilah kita ucapkan kepadanya disini dengan cara yang tulus dan ikhlas (Di Bawah Bendera Revolusi, hal 389). Penghargaan BK kepada Ahmadiyah berlanjut dalam hubungan pribadinya dengan
tokoh-tokoh Ahmadiyah. Salah satunya Sayyid Shah Muhammad Al Jailani, seorang Pakistan yang menjabat sebagai Amir Mubaligh Jemaat Ahmadiyah Indonesia di awal kemerdekaan. Di saat negara yang baru lahir ini membutuhkan pengakuan dunia internasional atas kemerdekaan yang baru saja diproklamasikan, tokoh ini turut berperan aktif. Ia banyak terlibat dalam kegiatan sosial di masa Revolusi, dan mulai dikenal BK sejak Maret 1947. Sejak itu, Ia menjadi salah seorang yang dipercaya Kepala Negara. Hal ini menyebabkan Ia mempunyai hubungan erat dengan tokohtokoh kemerdekaan. Atas jasajasanya Ia dihadiahi kewarganegaraan Indonesia (Sinar Islam, 1977). Dukungan atas kemerdekaan Indonesia kemudian lebih dipertegas oleh Imam Jema’at Ahmadiyah Internasional, Hadhrat Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad. Ia menyerukan kepada pemimpin negara Islam di seluruh dunia agar serentak mengakui berdirinya pemerintah Indonesia. Pada Desember 1946, Ia juga menginstruksikan agar seluruh anggota Ahmadiyah di seantero dunia melakukan puasa Senin Kamis dan memohon do’a kepada Allah SWT guna menolong bangsa Indonesia dalam perjoangannya. Dukungan ini tercatat dalam Surat Kabar Kedaulatan Rakjat, edisi Selasa Legi, 10/12/1946. Fakta-fakta ini terekam dalam literatur sejarah kita. Namun, pihak Ahmadiyah sendiri mempunyai catatan
20 historis mengenai hubungan mereka dengan BK. Dari catatan sejarah, kedatangan utusan Ahmadiyah pertama kali ke tanah air adalah pada 1924, yakni dengan kedatangan mubaligh Ahmadiyah Lahore, Mirza Wali Beg. Satu tahun kemudian pada 1925, mubaligh pertama Ahmadiyah Qadian, Maulana Rahmat Ali H.A.O.T tiba di Tapak Tuan, Aceh. Dari Aceh, kemudian ke Padang, dan sampailah Ia di Batavia. Di Betawi ini, Rahmat Ali tinggal di daerah Petojo Oedik-sekarang Jl Balikpapan I/10- Bersama anggota Ahmadiyah lainnya, Ia mendirikan sebuah mesjid yang diberi nama Mesjid Hidayat, namun sejak dulu dikenal sebagai mesjid Gang Gerobak. Disebut mesjid Gang Gerobak karena di masa itu gang di mana mesjid ini berada selalu penuh dengan berbagai gerobak. Pada masa perjuangan beberapa tokoh seperti Bung Karno, Syahrir, bahkan Tan Malaka pernah mendatangi Rahmat Ali untuk mendiskusikan berbagai hal. Juga di masa lalu, Haji Agus Salim sering merekomendasikan orangorang yang ingin mendalami
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013 Islam agar datang ke mesjid ini (Suryawan,2005:187). Lebih lanjut dalam catatan yang dimiliki Ahmadiyah menyebutkan, BK sering mendatangi Rahmat Ali. BK berguru dan berdiskusi mengenai banyak hal, baik agama, politik maupun budaya. Sekali waktu – menurut penuturan seorang Ahmadiyah- BK merencanakan mendirikan sebuah partai nasional. Dalam diskusi itu, BK meminta pendapat Maulana Rahmat Ali tentang lambang partainya yang memakai gambar Kepala Banteng. Waktu itu sang Mubaligh berkata, “Mengapa harus binatang lambangnya, kenapa tidak mengambil lambang bintang umpamanya atau benda langit lainnya” kata Rahmat Ali, “Kalau Tuan mengambil lambang ini, jangan-jangan Tuan akan diseruduk oleh binatang ini.” (Suara Ansharullah, 2007:15). Itulah catatan yang terekam dalam literaturliteratur Ahmadiyah dalam hubungannya dengan BK, Founding Father Bangsa ini. Meski sekelumit,tidak lantas dilupakan atau malah dihapuskan, semoga. Akhmad Reza-kompasiana.com [][]
Entoy Mohammad Tayib (kanan) terlihat gembira bertemu dengan Presiden RI Soekarno (tengah) setelah bebas dari masa tahanan. Entoy di tahun 1920‐an hingga masa kemerdekaan, aktif dalam segala ak‐ tivitas perjuangan kemerdekaan. Beliau pernah ditangkap oleh pemer‐ intah penjajah Belanda dan dibuang ke kamp‐kamp tahanan politik seperti ke Boven Digul (Tanah Merah‐Papua) dan Tanah Tinggi (Papua). Entoy Mohammad Tayib adalah pendiri Sarikat Islam Singaparna, Tasikmalaya. Pada tahun 1935, Entoy menjadi seorang Ahmadi, bahkan terpilih sebagai Pengurus Besar Missie Achmadiyah di Indonesia. Sfa [][]
Kalimantan Selatan: Sebagai bagian dari penyambutan se‐Abad Jemaat Ahmadiyah di Indonesia, MKAI Wilayah Kalimantan Selatan menggelar Ijtima Wilayah di Jemaat Sebamban. Ijtima yang merupakan perdana ini dihadiri oleh 20 orang anggota Khud‐ dam, para Mubaligh yang bertugas di Kal‐sel, dan beberapa orang tamu undangan. Acara ijtima diisi dengan berbagai kegiatan yang bersifat tarbiyat dan hiburan, seperti aneka perlombaan ketangkasan, cerdas‐ cermat hingga lomba debat. Sfa [][] EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
Essai 21 diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya pengikut Ahmadiyah juga haramkan ini ditegaskan dalam kitab Nur al-Haqq Kesimpulan, rukun Iman (6) dan rukun Islam (5) pengikuti Ahmadiyah sama dengan mayoritas umat Islam sedunia.
audara-saudara, saya ingin membagi informasi tentang ajaran Ahmadiyah yang saya baca langsung dari kitab karangan pendirinya: Mirza Ghulam Ahmad (MGA). Kitab yang menjadi rujukan saya adalah “Al-Khazain Ruhaniyyah”, “Al-Mawahib AlRahman” yang merupakan terjemahan dari bahasa Urdu Ahmadiyah. Saya akan membagi pembahasan jadi dua, yaitu ajaran-ajaran apa dari mereka yang sama dan ajaranajaran apa dari mereka yang berbeda. Ajaran Ahmadiyah sama dengn mayoritas umat Islam dalam: Pertama, Agama mereka adalah Islam, syahadat mereka adalah Laa ilaaha illalahu wa muhammad rasulullah. Penegasan agama Islam dan syaha-
S
dat ini ditulis oleh Mirza Ghulam Ahmad di Juz 19 AlKhazain Al-Ruhaniyyah-Kitab Mawahib Al-Rahman. “Tidak masuk dlm Jemaat kami,kecuali yg memeluk Islam,mengikuti Kitab Allah,sunnah manusia terbaik (Muhammad saw). dst (MGA). Maka tidak benar kalau menganggap Ahmadiyah adalah agama baru seperti Bahai, Sikh, dst. Ahmadiyah adalah nama ormas keagamaan bukan agama. Ahmadiyah seperti Muhammadiyah, atau NU, atau Persis, dll (nama ormas keagamaan bukan agama, bukan madzhab fiqh atau firqah). Penegasan ini brasal dr pendirinya Mirza Ghulam Ahmad bahwa tidak seorang pun yang boleh masuk jemaat kami (Ahmadiyah) kecuali dia Muslim. Penghakiman terhadap Ahmadiyah bersumber dari sas-sus, fitnah untuk tujuan di luar dakwah Islam, tapi soal kekuasaan. Saya telah mengunjungi dua masjid Ahmadiyah di London, yang pertama London Mosque (Al-Fadl) mesjid tertua di Inggris (dibangun tahun 1920-an) dan Baitul
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Futuh. Tidak benar kalau pengikut Ahmadiyah hajinya ke Qadian-India atau ke London, ini fitnah besar. Pengikut Ahmadiyah yang ke London atau ke Qadian untuk mengikuti “Jalsa Salanah” annual meeting ‘pertemuan tahunan’ di Indonesia pun ada. Kedua, Ahmadiyah percaya Muhammad SAW sebagai “Khatam alNabiyyin” (‘penutup nabinabi)-seperti ditegaskan oleh MGA dalam “Mir’ah Kamalat Islam”. Ketiga, Ahmadiyah percaya tidak ada kitab suci selain al-Quran yang di dalamnya Kalam Ilahi, syariat sempurna dan terakhir. Oleh karena itu, yang menuduh Ahmadiyah punya kitab suci selain Al-Quran yang disebutsebut tadzkirah adalah fitnah dan dusta besar. Tadzkirah yang berasal dari ucapan, catatan, dan ilhamat Mirza Ghulam Ahmad dibukukan 27 tahun setelah MGA wafat bukan kitab suci Ahmadiyah. Keempat Rukun Islam Ahmadiyah ada lima (5): syahadat, shalat, puasa, zakat dan haji ke baitullah di Mekkah. Dalam ibadat Ahmadiyah ikut madzhab Hanafi. Apa yg
Ahmadiyah shalat 5 waktu (bukan 3 waktu seperti Syiah) jumlah rakaat sama, bunyi adzan sama (kalau Syiah beda), dalam subuh tak ada qunut. Dalam shalat Ahmadiyah seperti Muhammadiyah tidak ada zikir setelah shalat, doanya tidak nyaring, tidak ada qunut, tidak ada shalawat di antara 2 khutbah. (Koreksi dari Rachmat Setiawan: Syiah shalat 5 waktu juga, tapi dibagi menjadi Subuh, Zuhur dan Ashar, Magrib dan Isya). Yang membedakan Ahmadiyah dengan yang lainnya yaitu: Pertama, Ahmadiyah percaya wahyu itu berlanjut, namun hanya “wahyu tabsyiri wal indzari” (wahyu dakwah) bukan “wahyu tasyrii” (wahyu syariat). Ahmadiyah percaya Mirza Ghulam Ahmad dapat wahyu, tapi isinya bukan syariat baru, tapi penegasan pada syariat Muhammad SAW. Apakah wahyu bisa diturunkan pada selain Nabi? Jawabnya bisa. Ibu Musa as. dapat wahyu di surat alqashash ayat 8. Selain Ibu Musa, Maryam menerima kalam dari malaikat (al Imran ayat 46), atau al-hawariyun – pengikut setia Isa (al-maidah ayat 112). Wa idz awhaytu ila al-hawariyyina an aminu bi wa bi rusuli – saat Kuwahyukan pada pengikut setia Isa,untuk beriman pada-Ku & RasulKu” (al-maidah 112). Kesimpulan dari dalil-dalil tadi wahyu bisa diturunkan Allah pada selain Nabi, Ibu Musa, Maryam, pengikut Isa tapi bukan “wahyu syariat”. Benar Mirza Ghulam Ahmad mengaku menerima wahyu, tapi BUKAN WAHYU SYARIAT wahyu itu tidak membatalkan syariat Muhammad SAW.
22 Mohon anda baca kembali istilah wahyu ayat-ayat Qur’an yang diturunkan selain Nabi, atau bahkan pada tumbuhan dan binatang, tapi bukan wahyu syariat. Kedua, Ahmadiyah percaya semua nabi tubuhnya adalah manusia biasa, dan akan berakhir seperti manusia biasa (mati), demikian juga Isa as. Yang membedakan Ahmadiyah dengan umat Islam yang lain yaitu, bagi Ahmadiyah Isa telah wafat, tidak hidup jasmani-rohani nya di langit. Ahmadiyah dengan argumentasi nalar dan teks menolak bahwa saat ini Nabi Isa masih hidup, berada di langit, tubuh dan ruhnya dan akan datang lagi. Ahmadiyah percaya Nabi Isa as, seperti nabi-nabi yang lain, tubuhnya manusia dan punya ajal, tubuh punya umur. Karena Ahmadiyah percaya nabi Isa telah wafat, maka mesias dan imam mahdi-ratu adil yg dijanjikan-adalah orang lain, bukan Nabi Isa yang wafat. Ahmadiyah percaya orang yang sudah wafat tidak akan kembali ke dunia ini, seperti halnya Nabi Isa as. Ia tidak akan kembali lagi ke dunia. Keyakinan Ahmadiyah ini lebih rasional dibanding kebanyakan umat Islam yang percaya Isa sebagai manusia masih hidup tubuhnya dan berada di langit. Dibanding Iman Syiah 12 Imam (yang ada di Iran) mereka percaya imam ke-12 yang ada di abad pertengahan masih hidup dan akan kembali ke dunia. Arti “rafa’a” dalam Quran untuk Isa as, bukan Allah “mengangkat” jasad dan ruhnya ke langit, tapi “mengangkat derajatnya” (mulia). Ketiga, Kalau bagi mayoritas umat Islam, mesias (almasih) dan Imam Mahdi belum turun, bagi Ahmadiyah sudah turun yaitu Mirza Ghulam Ahmad. Dengan catatan keras: Mesias dan Imam Mahdi ini memperkuat syariat Muhammad saw. tidak boleh
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
Baitul Futuh, Morden, Inggris
menambah atau mengurangi sedikit pun. Karena nubuatnubuat ini harus diletakkan dalam doktrin bahwa Mesias itu adalah seorang nabi (tanpa syariat) yg memperkokoh syariat Muhammad saw. Jadi meski Ahmadiyah percaya Mirza Ghulam Ahmad seorang nabi (Mesias) dan dapat wahyu, tapi TIDAK ADA SYARIAT BARU. Ibadat mereka sama dengan yang lain. Banyak yang salah paham, dikiranya keyakinan Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi dan mendapat wahyu otomatis mengubah syariat Muhammad? Salah besar itu. Jangan menutup mata, bahwa keyakinan Ahmadiyah terhadap Mirza Ghulam Ahmad ada landasan teks dan rasional, mereka berhak untuk percaya.
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
Keyakinan Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi tidak mengubah syahadat, hanya diucapkan dlm baiat untuk masuk Jemaat Ahmadiyah. Nama Mirza Ghulam Ahmad dan wahyunya tidak disebut dalam bacaan shalat, tidak pula di masjid-masjid Ahmadiyah. Foto Mirza Ghulam Ahmad dan penggantinya (khulafa’) memang dipasang di kantor-kantor Ahmadiyah tapi tidak di masjid. Di masjid-masjid Ahmadiyah hanya ada syahadat dan ayat-ayat Al-Quran, tidak ada foto Mirza Ghulam atau ucapan-ucapannya. Anda yang mau mengetahui ajaran Ahmadiyah bacalah dari buku-buku aslinya bukan kutipan-kutipan dari musuhmusuh mereka. Kesimpulan saya: Rukun iman dan Islam Ahmadiyah
sama dengan mayoritas Islam, bedanya Mesias dan Imam Mahdi bagi mereka sudah datang, sedangkan bagi yang lain belum. Ibadat Ahmadiyah sama dgn umat Islam yang lain, secara madzhab fiqh mereka ikut Imam Hanafi (Imam fiqh pertama dalam 4 Madzhab). Ada kaidah fiqh yang sering dikutip GusDur qawl almujtahidi ‘an khashmihi laa yu’khadz (pendapat mujtahid tentang lawannya tidak bisa diambil). Oleh karena itu, pendapat MUI, FPI, FUI, HTI atau siapapun yg memusuhi Ahmadiyah tidak bisa diandalkan, karena mereka punya bias permusuhan. Ada kaidah fiqh yang lain juga untuk tidak mudah menghakimi, “idra’uu alsyubhaat” (hindari perkaraperkara yang belum jelas). Semoga saya dijauhkan dari keangkuhan menganggap diri bisa menghakimi orang lain dalam soal iman. Saya telah melihat tatacara ibadah Ahmadiyah sampai pemimpin tertinggi mereka yg dipanggil “hudhur”, masjid -masjid mereka, tidak ada perbedaan. Isi dari ‘Jalsah Salanah’ adalah ceramahceramah dan shalat tahajud, tidak ada ritual dan ibadat baru yang tidak dikenal Islam. Saya menyimpan foto-foto masjid-masjid Ahmadiyah di Inggris dari luar hingga bagian dalam. Di luarnya ada kalimat syahadat dan di dalamnya ada ayat-ayat Al-Quran. Tidak ada foto Mirza Ghulam dan kutipan kata-katanya di masjidmasjid Ahmadiyah, tidak ada kultus luar biasa padanya di Jemaat Ahmadiyah. Setiap masjid Ahmadiyah ada kalimat syahadat “Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad Rasulullah”, tidak benar ada tambahan Mirza Ghulam nabi Allah. Kalau ada yang bilang: syahadat Ahmadiyah itu beda, shalatnya beda, puasanya beda, zakatnya beda, hajinya beda: ini fitnah besar! Orang Ahmadiyah dari Pakistan memang tidak bisa naik haji ke Mekkah
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
karena di paspor mereka dipaksa ditulis agama mereka Ahmadi bukan Islam. Orangorang Ahmadiyah Pakistan kalau mau naik haji pakai paspor Inggris atau India yang tidak cantumkan agama di paspor mereka. Apakah mayoritas umat Islam di Indonesia memusuhi Ahmadiyah? Tidak benar, kalau benar mereka takkan hidup di sini sejak tahun 1920an. Benar kalau mayoritas umat Islam di Indonesia berbeda dalam beberapa poin ajaran dengan Ahmadiyah tapi berbeda bukan berarti memusuhi. Namun hal yang berkaitan dengn ibadah-ibadah mahdlah, hal yang “al-ma’lum min al-din bi al-dlarurah”, Ahmadiyah sama dengan mayoritas umat Islam Indonesia. Perdebatan kelompok Islam yang lain dengan Ahmadiyah sudah terjadi sejak lama, tapi tindakan kekerasan, ini fenomena baru. Saya sering ditanya kenapa Ahmadiyah sangat dibenci? Lalu saya balik tanya, kenapa baru sekarang mereka dibenci? Mereka di Indonesia sejak tahun 20-an lhoo! Saat ini, seolah-olah sudah jadi parameter-tapi tolol-yang
mau dianggap Islamnya bener maka harus membenci dan membubarkan Ahmadiyah. Kalau itu dipakai, maka KH Hasyim Asy’ari pendiri NU bisa dituding Islamnya nggak bener , karena tidak pernah ada fatwa membubarkan Ahmadiyah. Yang belum pernah shalat, masuk masjid Ahmadiyah atau baca kitab-kitabnya tolong jangan sok tahu dan koar-koar tentang Ahmadiyah, anda cuma nelan fitnah. Siapa yg bilang ini: kebohongan kalau diulang-ulang suatu saat akan jadi kebenaran. Inilah yg terjadi pada Ahmadiyah. Banyak bukti: saksi, rekaman video, foto FPI lakukan aksi-aksi kekerasan, divonis pun sudah. Tapi Ahmadiyah tidak pernah lakukan kekerasan. Kata siapa orang Ahmadiyah tidak bisa shalat dengan muslim yang lain? Atau muslim yang lain dilarang shalat di masjid Ahmadiyah? Buktikan dulu. ‘ala kulli hal Ahmadiyah sudah ada zaman Hadlratu Syekh Hasyim Asy’ari, tidak ada fatwa bubarkan Ahmadiyah, saya manut beliau. Kalau memang Ahmadiyah boleh dibubarkan, sudah bisa sejak zaman KH Hasyim Asy’ari
EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
23
atau KH Wahid Hasyim yang jadi Menteri Agama yang pertama. Kalau ada orang NU yang mau bubarkan Ahmadiyah, berarti ia anggap dirinya lebih dari Hadlratu Syaikh Hasyim Asyari. Seharusnya Surya Darma Ali Menteri Agama sekarang mengikuti KH Wahid Hasyim Menteri Agama pertama yang melindungi Ahmadiyah. Kiai-kiai NU yang ikut-ikutan mau bubarin Ahmadiyah, itu kiai-kiai baru yang amalannya “kursi fulitik” bukan “ayat kursi”. Pertanyaan yg harus dijawab, mengapa baru sekarang Ahmadiyah dimusuhi padahal mereka sudah ada di negeri ini sejak tahun 1920-an? Kenapa baru Menteri Agama sekarang Surya Dharma Ali yang mau bubarkan Ahmadiyah sementara Menteri Agama pertama KH Wahid Hasyim lindungi mereka? Gus Dur tegas membela Ahmadiyah sebagai hak konstitusional, sebagai warganegara bukan sebagi ajaran. Jadi, sikapi Ahmadiyah sebagai warga-negara. Bagi anda yang tak setuju ajaran Ahmadiyah, tanamkan tasamuh (toleransi) sikapi mereka seperti GusDur menyikapinya sebagai warga-negara. Anda kalau mau belajar NU, mau tahu NU ya ke GusDur, sanad beliau nyambung, masih bertemu KH Hasyim Asyari, KH Wahid Hasyim, KH Wahab, KH Bisyri. Ajaran, tafsir dan tradisi NU yang otoritatif menurut saya melalui GusDur, yang punya darah, ideologi dan karamah tokoh-tokoh NU, tolong jangan sebut yang lain selama KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, KH Wahab, KH Bisyri, dan KH Abdurrahman Wahid tidak berfatwa bubarkan Ahmadiyah saya pun tidak! GusDur pernah ditanya, Gus Ahmadiyah sesat karena ngaku terima wahyu. Respon GusDur “gitu aja kok sesat, gimana Wahyu Sihombing” Kesimpulan saya dari bacaan, pengamatan dan pen-
galaman langsung, rukun Islam Ahmadiyah sama persis! Nama Mirza Ghulam Ahmad tidak disebut dalam syahadat atau shalat hanya dalam baiat (ikrar masuk jemaat) Ahmadiyah. Orang mau yang masuk tarekat saja ada baiat untuk taat pada Allah, Rasululullah, Syaikh Pendiri Tarekat dan Syaikh yang baiat dia. Begitu pula Ahmadiyah. Ahmadiyah tidak bisa dikafirkan karena mereka syahadat, shalat, puasa, berhaji, zakat, ikuti Qur’an dan Sunnah Nabi. Mereka Muslim. Sekali lagi anda yang tidak bisa terima ajaran Ahmadiyah (meskipun mayoritas sama) tasamuhlah (toleran) sikapi mereka sebagai warga-negara. Tak sedikit yang benci Ahmadiyah karena tidak tahu, seperti pepatah: alnasu a’da’u ma jahilu (manusia cenderung memusuhi yang tak diketahuinya). Informasi tentang Ahmadiyah yang dianggap kebenaran sebenarnya tak lebih kebohongan yang diulang-ulang. Sekian sekedar berbagi informasi tentang Ahmadiyah yang berasal dari bacaan, amatan dan pengalaman pribadi saya langsung berinteraksi dengan mereka. Kalau ada yang sibuk ngurusin keyakinan Ahmadiyah, emang siapa yang punya surga dan neraka? Kuu anfusakum wa ahlikum nara (jaga dirimu dan keluargamu dari neraka).
Guntur Romli
24
Volume VIII, Nomor 8-9, Edisi Oktober dan November 2013
Bagian ke‐5
Q
a d i a n (Punjabi: ਕ਼ਾਦੀਆਨ, ;قاديان
H i n d i: क़ादीयान, IPA: [qaːd̪ iːˈaːn]) adalah sebuah kota kecil yang terletak di distrik Gurdaspur, sebelah timur laut Amritsar, yaitu 18 kilometer (11 mil) di arah timur laut kota Batala di negara bagian Punjab, India. Kota ini terkenal sebagai kampung halaman Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad as., Imam Mahdi dan Masih Mau’ud yang telah dikabarkan kedatangannya oleh Rasulullah Muhammad saw. Kampung ini merupakan kampung bersejarah sekaligus ‘pusat’ bagi Jemaat Ahmadiyah Internasional. Setahun sekali Jemaat Ahmadiyah Qadian menyelenggarakan Jalsah Salanah. Jalsah Qadian merupakan tradisi yang sudah dimulai sejak Hadhrat Ahmad as. hidup. Tidak heran jika
sampai sekarang penyelenggaraan Jalsah Qadian menjadi moment penting bagi para Ahmadi. Ribuan orang Ahmadi dari seluruh pelosok dunia datang ke Qadian untuk menghadiri Jalsah Salanah
dilanjukan lagi ke Qadian. Ada beberapa mode angkutan yang bisa digunakan dalam perjalanan dari New Delhi ke Qadian, diantaranya kereta api, bis, atau taksi. Dibutuhkan waktu
dan angka itu terus bertambah setiap tahunnya. Bagi para Ahmadi Indonesia, hadir ke Jalsah Salanah Qadian adalah sebuah harapan. Umumnya para Ahmadi Indonesia yang pergi ke Qadian, mereka berangkat dari bandar udara ChangiSingapura atau dari bandara Bangkok-Thailand dengan tujuan New Delhi, India. Dari New Delhi perjalanan
hingga 12 jam dari New Delhi menuju Qadian dengan mode transportasi darat itu. Namun bagi anda yang tidak mau direpotkan setibanya di New Delhi dengan urusan pembelian tiket kereta, nego harga taksi, mencari bis, atau ingin cepat sampai di Qadian ada alternatif lain, yaitu memilih tujuan penerbangan dari Changi-Singapura
Sebagai bagian dari upaya melestarikan sejarah Jemaat Ahmadiyah Indonesia, Redaksi DARSUS menerima tulisan bertemakan; Sejarah Jemaat Lokal, Riwayat Hidup Ahmadi, dan Kisah Baiat. Tulisan Bisa Dikirimkan Ke Redaksi DARSUS: Jalan Balikpapan I No. 10 Jakarta 10130 EDARAN KHUSUS UNTUK KALANGAN SENDIRI | SEJAK 1978 | ISSN 1907-7793
atau Bangkok-Thailand langsung ke Amritsar. Tentu saja harga tiket pesawat langsung ke Amritsar ini sedikit lebih mahal dari pada yang menuju New Delhi, tapi jika dibandingkan secara keseluruhan dengan biaya tiket, biaya makan dan lain-lain, maka akan didapati selisih jumlah yang tidak terlalu jauh. Dari beberapa nama perusahaan penerbangan internasional yang terbang dari Singapura atau Thailand menuju Amritsar, nama penerbangan Jet Airways sangat direkomendasikan. Alasannya, selain murah, Jet Airway memiliki fasilitas dan pelayanan yang bagus. Pesawat menuju Amritsar akan transit di New Delhi dan kemudian dilanjutkan ke Amritsar. Sekira 40 menit waktu yang dibutuhkan untuk terbang dari New Delhi ke Amritsar. Sfa [][] BERSAMBUNG
E‐mail:
[email protected] Tulisan yang diterima akan disempurnakan dan disesuaikan dengan pola penulisan yang telah ditetapkan Redaksi DARSUS. Wassalam Redaksi DARSUS