E-Jurnal Sariputra, Oktober 2015 Vol. 2(3) KONTRIBUSI TENAGA KERJA IBU RUMAH TANGGA PADA USAHATANI CABAI RAWIT DI DESA PUSIAN SELATAN KECAMATAN DUMOGA TENGAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW CONTRIBUTION OF LABOR HOUSEWIFE IN THE VILLAGE FARM CABE RAWIT PUSIAN SOUTH CENTRAL DISTRICT DUMOGA BOLAANG MONGONDOW DISTRICT Bokko Charten E. E, C.A.L.D. Bujung, L.Pangemanan Mahasiswa Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sariputra Indonesia Tomohon Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Sariputra Indonesia Tomohon ABSTRAK Latar belakang penelitian ini adalah: keterlibatan anggota keluarga terutama istri (ibu rumah tangga) pada kegiatan usaha tani belum banyak di perhitungkan, padahal ibu rumah tangga memiliki potensi yang besar untuk terlibat pada kegiatan usaha tani , dan memberikan kontribusi terhadap pendapatan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan ibu rumah tangga dalam kegiatan usaha tani cabai rawit dan mengetahui pendapatan ibu rumah tangga dari kegiatan usaha tani cabai rawit di Desa Pusian Selatan Kecamatan Dumoga Tengah Kabupaten Bolaang Mongondow. Metode.Sampel dipilih secara acak sederhana (simple random sampling) dari jumlah ibu rumah tangga yang mengusahakan cabai. Dengan cara sebagai berikut ; dari populasi ibu rumah tangga yang melibatkan diri dalam usaha tani cabai rawit di buatkan daftar nomor, kemudian secara acak dicabut dalam satu wadah nomor-nomor keterwakilan sebanyak 20 ibu rumah tangga sebagai sampel untuk mengetahui peranan ibu rumah tangga pada usaha tani cabai, maka analisis dilakukan dengan cara menghitung curahan waktu kerja ibu rumah tangga pada usaha tani cabai mulai dari kegiatan awal sampai pada pemasaran hasil, yaitu pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemupukan, panen dan pemasaran hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pendapatan ibu rumah tangga dari usaha tani cabai rawit apabila diperuangkan, maka ibu rumah tangga mendapat upah sebesar Rp. 4.225.000,- permusim tanam. Sebab upah untuk 1 HOK sebesar Rp. 50.000,-.Kesimpulan. Kontribusi ibu rumah tangga pada usaha tani cabai rawit, dilihat dari curahan waktu yang diberikan oleh ibu rumah tangga pada usaha tani cabai, dimulai dari kegiatan pembibitan, penanaman, memelihara tanaman, pemupukan, panen dan pemasaran hasil, satu musim tanam cabai rawit sebanyak 84,5 HOK.Saran. Disarankan kepada keluarga tani agar menggunakan atau memanfaatkan potensi tenaga kerja yang tersedia dalam keluarga untuk mengelola usaha tani cabai rawit.Hal ini dapat menghemat biaya tenaga kerja untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Kata kunci : Kontribusi, Pendapatan, Usaha tani ABSTRACT The background of this research are: the involvement of family members, especially his wife (mother ruhah stairs) on the farm has not been much activity in the count, when housewives have a great potential to engage in farming activities, and gave the contribution to the family income. This study aims to: Knowing the role of housewives in farming activities cayenne and know housewife income from farming activities cayenne pepper in the village of South Pusian District of Central Dumoga Bolaang Mongondow. Methods. Samples were selected randomly (simple random sampling) from Total housewife who seek chili. In the following manner; of the population of housewives who engage in farming cayenne in Make a list of numbers, then randomly revoked in one case the representation of numbers by 20 housewives as samples To determine the role of housewife on the farm chili, then the analysis is done by calculating working hours housewife on the farm chili from the beginning until the marketing activity results, namely seeding, planting, maintenance, fertilizing, harvesting and marketing. The results showed that, revenues housewives from farming cayenne pepper if diperuangkan, the housewife earns Rp. 4.225 million, - permusim planting. The wages for one HOK Rp. 50.000, -. Conclusion. Contributions housewife on the farm cayenne, seen from the flow of time given by the housewife on the farm chili, starting from nursery activities, planting, nurturing plants, fertilizing, harvesting and marketing of products, the growing season cayenne pepper as much as 84, 5 HOK. Advice. Suggested to the family farm in order to use or exploit the potential of available labor in the family to manage the farm cayenne pepper. It can save labor costs to increase family income. Keywords: Contributions, Revenue, Farm
19
E-Jurnal Sariputra, Oktober 2015 Vol. 2(3) PENDAHULUAN Keterlibatan ibu rumah tangga dalam kegiatan usahatani dapat memberikan kontribusibagi pendapatan keluarga, tetapi sekaligus menyebabkan waktu yang dicurahkan untuk kegiatan rumah tangga dan kehidupan social diluar rumah semakin berkurang sehingga diperlukan pembagian waktu yang memungkinkan keduanya dapat berjalan tanpa ada yang harus dikorbankan.Ibu ruma tangga memiliki peluang kerja yang dapat menghasilkan pendapatan bagi rumah tangganya, sebagai upaya memenuhi kebutuhan keluarganya. Demikian juga yang terjadi pada ibu rumah tangga di desa Mogoyunggung, mereka terlibat dalam usahatani cabai rawit sebagai tenaga kerja keluarga yang tidak dibayar.Oleh karena itu perlu diketahui peranan ibu rumah tangga dalam usahatani cabai rawit untuk menambah pendapatan keluarga.Hal inilah yang menjadi latar belakang dilakukannya
penelitian ini.Berdasarkan latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:Bagaimana kontibusi tenaga kerja ibu rumah tangga dalam kegiatan usahatani cabai rawit di Desa Pusian Selatan Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten Bolaang Mongondow serta Berapa pendapatan ibu rumah tangga dari kegiatan usahatani cabai rawit di Desa Pusian Selatan Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten Bolaang Mongondow. Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah:Mengetahui peranan ibu rumah tangga dalam kegiatan usahatani cabai rawit di Desa Pusian Selatan Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten Bolaang Mongondow. Dan Mengetahui pendapatan ibu rumah tangga dari kegiatan usahatani cabai rawit di Desa Pusian Selatan Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten Bolaang Mongondow
. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan, mulai dari bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2014 di Desa Pusian Kecamatan Dumoga Timur Kabupaten Bolaang Mongondow.Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.Data primer diperoleh dari pengamatan langsung dilapangan dan wawancara dengan responden. Data tersebut meliputi: karakteristik responden, pekerjaan ibu rumah tangga pada usahatani cabai. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait, meliputi potensi wilayah
dan karakteristik penduduk.Populasi dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga tani yang melakukan usahatani cabai.Sampel dipilih secara acak sederhana (simple random sampling) dari Jumlah ibu rumah tangga yang mengusahakan cabai. Dengan cara sebagai berikut ; dari populasi ibu rumah tangga yang melibatkan diri dalam usaha tani cabai rawit di buatkan daftar nomor, kemudian secara acak dicabut dalam satu wadah nomor-nomor keterwakilan sebanyak 20 ibu rumah tangga sebagai sampel.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 8.Pengalaman Berusahatani Cabai Rawit Responden di Desa Pusian Selatan, 2014. Pengalaman Jumlah (jiwa Persentase (%) Berusahatani(Tahun) 7 – 10 2 10 11 – 20 7 35 21 – 30 11 55 Jumlah 20 100 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2014. Ibu-ibu rumah tangga yang memiliki pengalaman berusaha tani yang cukup lama umumnya memiliki pengetahuan yang lebih baik dibanding ibu rumah tangga yang belum lama melakukan usahatani.Semakin lama pengalaman berusaha tani, cenderung semakin memudahkan ibu rumah tangga dalam pengambilan keputusan yang berhubungan dengan teknis pelaksanaan usahatani.Hal tersebut disebabkan karena pengalaman dapat dijadikan pedoman dan penyesuaian terhadap permasalahan usaha tani cabai rawit.
20
E-Jurnal Sariputra, Oktober 2015 Vol. 2(3)
Luas Lahan (Ha) 0,25 0,50 1,00 Jumlah
Tabel 9. Luas lahan Responden Jumlah (orang) Persentase (%) 2 11 7
10 55 35
20
100
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2014 Apabila dilihat dari luasan yang dimiliki, maka usahatani yang dikelola oleh responden tergolong usahatani kecil.Hal ini berarti pendapatan yang diterima pun tergolong kecil.Oleh sebab itu semakin mendorong ibuibu rumah tangga untuk terlibat dalam
usahatani, sehingga mereka tidak perlu lagi menggunakan tenaga kerja dari luar keluarga untuk bekerja pada usahatani cabai.Dengan demikian terjadi penghematan biaya tenaga kerja.
Tabel10.Curahan Waktu Kerja Ibu Rumah Tangga pada Kegiatan Pembibitan di Desa Pusian Selatan, 2014. Curahan Waktu Kerja JUMLAH (Jiwa) Persentase (%) Pembibitan (HOK) 0,1 0,2 0,3 0,4 Jumlah
7 4 6 3
35 20 30 15
20
100
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2014. Tabel 10, Memperlihatkan bahwa curahan waktu kerja untuk kegiatan pembibitan antara 0,1 – 0,4 HOK adalah yang terbanyak dilakukan yaitu 7 orang (35%) dan yang paling sedikit adalah 0,4 HOK yaitu sebanyak 3 orang (15%). Pekerjaan pembibitan tidak memerlukan waktu yang banyak, hanya memerlukan waktu kurang lebih 1 – 2 jam,
pembibitan dilakukan ditempat pesemaian yang sudah disiapkan oleh petani.Pekerjaan pembibitan dapat dilakukan dengan cepat karena hal ini berkaitan dengan keterampilan, semakin terampil seseorang menanam, maka semakin sedikit waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut.
Tabel 11.Curahan Waktu Kerja Ibu Rumah Tangga pada Kegiatan Penanaman di Desa Pusian Selatan, 2014. Curahan Waktu Kerja Jumlah (jiwa) Persentase (%) Penanaman (HOK) 3,2 – 5,0 5,1 – 7,0 7,1 – 9,0 9,1 – 11,0 11,1 – 12 Jumlah
8 2 2 7 1 20
40 10 10 35 5 100
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2014. Tabel 11. Memperlihatkan bahwa curahan waktu kerja ibu rumah tangga pada kegiatan penanaman, 3,2 – 12 HOK. Curahan waktu kerja yang terbanyak antara 3,2 – 5,0 yaitu 8 orang (40%) dan curahan waktu kerja yang paling sedikit adalah antara 11,1 – 12 HOK yaitu sebanyak 1 orang (5%).
Penanaman cabai rawit dipertanaman membutuhkan waktu kurang lebih 7 – 10 hari, tergantung luas lahan yang dimiliki.Untuk mengatur jarak tanam digunakan tali raffia yang telah diberi tanda.
21
E-Jurnal Sariputra, Oktober 2015 Vol. 2(3) Tabel 12.Curahan Waktu Kerja Ibu Rumah Tangga pada Kegiatan Pemeliharaan di Desa Pusian Selatan, 2014. Curahan Waktu Kerja Jumlah (jiwa) Persentase (%) Pemeliharaan (HOK) 20 – 40 41 – 60 61 – 80 81 –82 Jumlah
3 8 7 2
15 40 35 10
20
100
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2014 Tabel 12, memperlihatkan bahwa curahan waktu kerja ibu rumah tangga pada kegiatan pemeliharaan mulai dari 20 – 82 HOK, dengan curahan waktu kerja terbanyak antara 41 – 60
HOK yaitu sebanyak 8 orang (40%), sedangkan yang paling sedikit antara 81 – 82 HOK yaitu 2 orang (10%).
Tabel 12.Curahan Waktu Kerja Ibu Rumah Tangga pada Kegiatan Pemupukan di Desa Pusian Selatan, 2014. Curahan Waktu Kerja Pemupukan (HOK) Jumlah (jiwa) Persentase (%) 1,6 – 2,0 2,1 – 3,0 3,1 – 4,0 4,1 – 5,0 Jumlah
4 3 8 5
20 15 40 25
20
100
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2014 Tabel 12. waktu kerja pemupukan waktu kerja
Memperlihatkan bahwa curahan ibu rrumah tangga pada kegiatan antara 1,6 – 5,0 HOK. Curahan yang terbanyak adalah 3,1 – 4,0
HOK yaitu sebanyak 8 orang (40%) dan yang paling sedikit adalah 2,1 – 3,0 HOK yaitu sebanyak 3 orang (15%). Pupuk diberikan untuk mencukupi kebutuhan hara.
Tabel 13.Curahan Waktu Kerja Ibu Rumah Tangga pada Kegiatan Panen di Desa Pusian Selatan, 2014. Curahan Waktu Kerja Jumlah (jiwa) Persentase (%) panen (HOK) 6,0 – 8,0 8,1 – 10,0 10,1 – 12,0 12,1 – 14,0 Jumlah
5 6 7 2
25 30 35 10
20
100
Sumber : Data Primer yang Diolah, 2014. Tabel 13 memperlihatkan bahwa curahan waktu kerja untuk kegiatan panen mulai dari 6,0 HOK sampai 14,0 HOK. Curahan waktu kerja antara 10,1 – 12,0 HOK adalah yang terbanyak yaitu 7 orang (35%), dan yang paling sedikit antara 12,1 – 14,0 HOK yaitu sebanyak 2 orang (10%).
Apabila dilihat curahan waktu yang diberikan oleh ibu rumah tangga, maka kegiatan panen ini, kebanyakan dilakukan oleh para ibu.Curahan waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan panen, tidak memakan waktu lama yaitu 1 – 2 jam setiap kali panen.
22
E-Jurnal Sariputra, Oktober 2015 Vol. 2(3) Tabel 14.Curahan Waktu Kerja Ibu Rumah Tangga pada Kegiatan Pemasaran di Desa Pusian Selatan, 2014. Curahan Waktu Kerja Jumlah (jiwa) Persentase (%) Pemasaran (HOK) 3,0 – 4,0 3 15 4,1 – 5,0 7 35 5,1 – 6,0 4 20 6,1 – 7,0 6 30 Jumlah 20 100 Sumber : Data Primer yang Diolah, 2014 Tabel 14. Memperlihatkan bahwa curahan waktu kerja untuk kegiatan pemasaran mulai dari 3,0 HOK sampai 7,0 HOK. Curahan waktu kerja antara 4,1 – 5,0 HOK, adalah jumlah
terbanyak yaitu 7 orang (35%), dan yang paling sedikit antara 3,0 – 4,0 HOK, yaitu sebanyak 3 orang (15%).
Tabel 15.Rata-rata Curahan Waktu Kerja Ibu Rumah Tangga padaUsahatani di Desa Pusian Selatan, 2014. Kegiatan Usahatani Jam Kerja (HOK) Pengolahan Tanah 0 Pembibitan 0,2 Penanaman 7,3 Pemeliharaan 58,4 Pemupukan 3,3 Panen 9,9 Pemasaran 5,4 Jumlah 84,5 Sumber : Data Primer yang Diolah. 2014 Berdasarkan Tabel 15, ternyata ibu rumah tangga mencurahkan waktu kerja mulai dari pembibitan sampai pemasaran cabai rawit sebanyak 84,5 HOK dan hanya pekerjaan mengolah tanah saja yang tidak dikerjakan oleh ibu rumah tangga. Apabila diperuangkan curahan waktu kerja ibu rumah tangga pada usahatani cabai rawit dengan upah Rp. 40.Kontribusi ibu rumah tangga pada usaha tani cabai rawit, dilihat dari curahan waktu yang diberikan oleh ibu rumah tangga pada usaha tani cabai, dimulai dari kegiatan pembibitan,
penanaman, memelihara tanaman, pemupukan, panen dan pemasaran hasil. Maka rata-rata curahan waktu yang dikeluarkan oleh ibu rumah tangga adalah pembibitan sebanyak 0,2 HOK, penanaman sebanyak 7,3 HOK, pemeliharaan sebanyak 58,4 HOK, pemupukan sebanyak 3,3 HOK, panen sebanyak 9,9 HOK dan pemasaran sebanyak 5,4 HOK. Dengan demikian curahan waktu yang dihabiskan oleh ibu rumah tangga selama satu musim tanam cabai rawit sebanyak 84,5 HOK.
Kesimpulan Kontribusi ibu rumah tangga pada usaha1. tani cabai rawit, dilihat dari curahan waktu yang diberikan oleh ibu rumah tangga pada usaha tani cabai, dimulai dari kegiatan pembibitan, penanaman, memelihara tanaman, pemupukan, panen dan pemasaran hasil, satu musim tanam cabai rawit sebanyak 84,5 HOK.
Pendapatan ibu rumah tangga dari usahatani cabai rawit apabila diperuangkan, maka ibu rumah tangga mendapat upah sebesar Rp. 4.225.000,- permusim tanam. Sebab upah untuk 1 HOK sebesar Rp. 50.000,-.
Saran Saran yang dapat diberikan setelah melakukan penelitian ini adalah: Disarankan kepada keluarga tani agar menggunakan atau
memanfaatkan potensi tenaga kerja yang tersedia dalam keluarga untuk mengelola usahatani cabai rawit.Hal ini dapat menghemat
23
E-Jurnal Sariputra, Oktober 2015 Vol. 2(3)
biaya tenaga kerja untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Ibu rumah tangga mempunyai peluang kerja yang dapat menghasilkan pendapatan bagi rumah tangganya sebagai upaya menunjang pendapatan keluarga, namun tidak
meninggalkan tugas utamanya yaitu mengurus rumah tangga. Perlu dilakukan pembinaan pada ibu-ibu rumah tangga yang menyangkut teknik usahatani agar ibu-ibu rumah tangga lebih produktif pada kegiatan usahatani.
DAFTAR PUSTAKA Agromedia Redaksi, 2010. Panduan Lengkap Budidaya dan Bisnis Cabai. Agromedia Pustaka. Jakarta Soekartawi, 1995.Analisis Press. Jakarta.
Usahatani.
Elisabth R, Pemberdayaan Wanita Mendukung Strategi Gender Dalam Kebijakan Pembangunan di Pedesaan. Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Bogor.
UI-
Khairudin, H. 2002. Liberty. Yogyakarta
Soekartawi, 1990.Teori Ekonomi Produksi: Dengan Pokok Bahasan Analisis Cobb Douglas. Rajawali Pers: Jakarta.
Sosiologi
Keluarga.
Kuswardinah, Asih. 2007. Ilmu Kesejahteraan Keluarga. UNNES Press. Semarang.
Santika Adhi, 1995. Agribisnis Cabai. Penebar Swadaya. Jakarta.
Poerwadarminto, W.J.S 2002.Kamus Umum Bahasa Indonesia.Balai Pustaka Jakarta.
Arikunto Suharsimi, 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta
Pudjiwati, Sayogyo. 1997. Peranan Wanita Dalam Perkembangan Masyarakat Desa. CV. Rajawali. Jakarta.
Cahyono Bambang, 2003. Cabai Rawit Teknik Budidaya dan Analisis Usaha tani .Kanisius. Yogyakarta.
Pujosuwarno, Sayekti. 1994. Bimbingan dan Konseling Keluarga. Menara Mas Offset.Yogyakarta.
24