E-Jurnal Sariputra, Oktober 2015 Vol. 2(3) PENGARUH INISIASI MENYUSUI DINI TERHADAP INVOLUSI UTERUS DAN PRODUKSI ASI IBU POST PARTUM DIWILAYAH PUSKESMAS PUSKESMAS TINOOR EFFECT OF EARLY BREASTFEEDING INITIATION AND PRODUCTION UTERINE INVOLUTION POST PARTUM BREASTFEEDING MOM IN HEALTH TINOOR Novita Mandagi, Tineke Tandipayung, Rooije Rumende Mahasiswa Fakultas Keperawatan Prodi Ilmu KeperawatanUniversitas Sariputra Indonesia Tomohon” Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Sariputra Indonesia Tomohon
ABSTRAK Latar belakang Inisiasi menyusui merupakan titik awal yang penting dalam proses menyusui dimana sangat bermanfaat bagi kesehatan ibu, memgurangi perdarahan dan mempercepat pengembalian Rahim ke bentuk sebelum hamil serta berfungsi merangsang hormone oksitosin yang dapat merangsang uterus berkontraksi sehingga mempercepat involusi uterus (Roesli, 2008). Selain mempercepat involusi uteri Inisiasi menyusui dini juga dapat membantu kelancaran produksi ASI yang dibutuhkan oleh bayi sehingga memungkinkan bayi untuk memperoleh ASI dalam jangka waktu yang lama.Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Jenis penelitian bersifat Analitik desain Quasy experimental, dengan metode pengumpulan data mengunakan purposive sampling. Dalam Penelitian ini digunakan lembar observasi dan kuesiner dalam proses pengumpulan data, dengan jumlah sample sebanyak 40 responden.HasilDari Hasil penelitian terhadap 40 responden (20 orang kelompok kontrol dan 20 orang kelompok perlakuan), tentang Pengaruh Inisiasi menyusui dini terhadap Involusi Tinggi Fundus Uteri dan Produksi ASImelalui pengujian dengan menggunakan program SPSS v.19.0 yaitu menunjukkan bahwa hasil nilai yang signifikanyaitu Inisiasi Menyusui Dini (perlakuan) dengan Involusi Uteri dengan uji Wilcoxon diperoleh nilai (Asymp. Sig. 2-Tailed) signifikan yaitu P 0,000, Inisiasi Menyusui Dini (perlakuan) dengan produksi ASI diperoleh hasil (Asymp. Sig. 2-Tailed) P: 0,49. Dengan demikian H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini menunjukkan terdapat perbedaan Pengaruh Inisiasi menyusui dini terhadap Involusi Tinggi Fundus Uteri dan Produksi ASIIbu post partum di Puskesmas Tinoor. Diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan pada penelitian selanjutnya yang lebih spesifik dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan. Kata Kunci : Menyusui, Involusi Uterus, ASI, Ibu postpartum. ABSTRACK Initiation of breastfeeding is an important starting point in the process of breastfeeding which is very beneficial for the health of the mother, memgurangi bleeding and accelerate the return to form before the pregnant uterus and serves to stimulate the hormone oxytocin to stimulate the uterus to contract so as to accelerate uterine involution (Roesli, 2008). In addition to accelerating the uterine involution early initiation of breastfeeding can also help smooth spending the first colostrum needed by the baby so as to allow the baby to get the milk first.The research design used in this study is the type of research is Analytical quasy experimental design is a design that seeks to reveal the causal relationship by engaging with the control group in addition to the experimental group (Nursalam, 2003).In this study used observation sheet sand question nairesin the process of data collection, with asample size of 40 respondents. From the results of a study of 40 respondents (20 control sand 20 treatment group), on the Influence of early initiation of breastfeedingaga inst High involution Fundus Uteri and milk production through test ingusing SPSSv.19.0 which in dicates that the results of significant value, namely Initiation of Breastfeedin gearly (treatment) with involution uteri with the Wilcoxon test values obtained (Asymp. Sig. 2-tailed) is P:0,000 significant, early Initiation of Breastfeeding (treatment) with milk production obtained results (Asymp. Sig. 2-tailed) P: 0, 49. Thus H0 is rejected and H1 is accepted, it indicates there is a difference Effect of early initiation of breastfeeding against Fundus Uteri High involution and postpartum mother milk production in PHC Tinoor. This research is expected to be developed in future studies more specific with fixing weaknesses. Keywords: Breastfeeding, uterus involution, breastfeeding, postpartum mother.
30
E-Jurnal Sariputra, Oktober 2015 Vol. 2(3) PENDAHULUAN Masa nifas atau yang lazim disebut puerperium didefinisikan sebagai masa setelah persalinan meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan sebelum hamil.Masa ini dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir kira-kira 6 minggu atau 42 hari. Masa nifas merupakan masa yang kritis bagi ibu dan bayinya, kemungkinan timbul masalah dan penyulit selama masa nifas apabila tidak segera ditangani secara efektif akan membahayakan kesehatan, bahkan bisa menyebabkan kematian dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. (Setyowati, 2006).
gerakan tersebut merangsang kelenjar pituitary anterior untuk memproduksi sejumlah prolaktin, yaitu hormon utama yang mengendalikan pengeluaran air susu.Proses pengeluaran air susu juga tergantung pada let down reflek, dimana isapan putting dapat merangsang serabut otot halus di dalam dinding saluran susu agar membiarkan susu dapat mengalir secara lancer (Yuliarti, 2011). Hal ini senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Amalia Dinartiana pada tahun 2010 tentang hubungan pelaksanaan IMD dengan keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada 40 ibu yang memiliki bayi usia 7-12 bulan di Puskesmas Gunung Pati Semarang. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa terdapat hubungan antara IMD dengan pemberian ASI Eksklusif.Produksi ASI dapat meningkat atau menurun tergantung pada stimulasi pada kelenjar payudara terutama pada minggu pertama laktasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi ASI diantaranya adalah frekuensi penyusuan, berat lahir
Selama masa nifas, alat-alat luar dan dalam reproduksi berangsur-angsur kembali pada keadaan semula atau sebelum hamil dalam waktu kurang lebih 3 bulan. Perubahan keseluruhan alat genetalia ini di sebut involusi (Saleha, 2009).Inisiasi menyusui dini (IMD) adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah lahir, dengan hentakan kepala bayi ke dada ibu, sentuhan tangan bayi di putting susu dan sekitarnya, emutan dan jilatan bayi pada putting ibu merangsang pengeluaran hormone oksitosin, dimana hormon oksitosin membantu rahim berkontraksi sehingga membantu mempercepat pelepasan dan pengeluaran ariari (placenta) dan mengurangi perdarahan,hormon oxitosin juga merangsang produksi hormon lain yang membuat ibu menjadi lebih rileks,lebih mencintai bayinya, meningkatkan ambang nyeri, dan perasaan sangat bahagia, dan jika bayi diberi kesempatan menyusu dalam satu jam pertama dengan dibiarkan,kontak kulit ke kulit ibu (setidaknya selama satu jam) maka 22% nyawa bayi di bawah 28 hari dapat diselamatkan (Roesli, 2008 ).
Pemberian ASI dikenal sebagai salah satu yang memberikan pengaruh terhadap kelansungan hidup bayi. Penelitian menyatakan bahwa inisiasi menyusui dini dapat mengurangi angka kematian neonates dan meningkatkan derajat kesehatan ibu. Selain dapat menekan angka kematian neonates inisiasi menyusui dini juga terbukti berperan dalam kesuksesan proses menyusui selanjutnya dan dapat meningkatkan jalinan kasih sayang, Dari survey awal yang dilakukan dipuskesmas tinoor dengan melihat data awal dari bulan mei sampai oktober 2014 tercatat 70 ibu post partum dengan persalinan normal (Puskesmas Tinoor). Melalui wawancara dan data awal dari puskesmas tersebut bidan yang melakukan asuhan pada ibu nifas, dan diperoleh penjelasan bahwa ditemukan sekitar 30 orang ibu yang tidak mau dilakuakan IMD (Inisiasi Menyusui Dini), melainkan hanya memberikan susu formula pada anaknya dengan alasan ibu lelah setelah persalinan.
Inisiasi Menyusu dini (IMD) sangat berpengaruh terhadap proses pada alat genetalia interna terutama pada waktu proses involusi uteri. Pada saat proses kembalinya alat kandungan atau uterus daya isapan bayi yang melalui beberapa reflek yaitu : Rooting reflex, Sucking reflex, Swalowing reflex yang akan mempengaruhi otot polos pada payudara sehingga uterus berkontraksi lebih baik lagi (Roesli, 2008)
Atas dasar pertimbangan inilah peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penyuluhan Inisiasi Menyusui Dini terhadap Involusi Uteri dan produksi ASI ibu Post Partum Diwilayah Puskesmas Tinoor.
IMD (inisiasi Menyusui Dini) juga memberikan pengaruh yang baik terhadap pemberian ASI eksklusif, hal ini disebabkan karena oleh Proses terjadinya pengeluaran air susu dimulai atau dirangsang oleh isapan mulut bayi pada putting payudara ibu. Gerakan
31
E-Jurnal Sariputra, Oktober 2015 Vol. 2(3) METODE Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap pertanyaan peneliti Nursalam (2008). Jenis penelitian ini bersifat Analitik desain Quasy experimental yaitu rancangan yang berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimen (Nursalam, 2003). Dengan rancangan Static Group comparing design Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh dari suatu tindakan pada kelompok subjek yang mendapat perlakuan, kemudian dibandingkan dengan kelompok subjek yang tidak mendapat perlakuan. Kemudian dianalisa dalam mengunakan uji Wilcoxon. Teknik sampling merupakan cara yang ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan objek penelitian (Nursalam, 2008). Dalam penelitian ini yang digunakan Adalah purposive sampling yaitu suaatu teknik penempatan sample di antara populasi sesuai
kehendak peneliti sehingga sample tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa lembar observasi.Yang terdiri dari inisiasi menyusui dini dan involusi uterus sedangkan variable produksi ASI mengunakan kuesioner yang terdiri dari 13 pertanyaan.Untuk memudahkan dalam menjawab lembar observasi diberi kemudahan dalam mengisinya dengan memberikan tanda ceklis (√). Sebelum melakukan penelitian, peneliti telah mengajukan ijin terlebih dahulu kepada kepala Puskesmas Tinoor. Setelah, mendapatkan persetujuan dari semua pihak tersebut di atas, peneliti memulai penelitian dengan menekankan prinsip-prinsip dalam etika penelitian.
HASIL PENELITIAN Analisa Univariat Distribusi Responden Menurut Inisiasi Menyusui Dini
Gambar 5.1 Distibusi Responden Berdasarkan Inisiasi menyusui dini ibu post partum diwilayah kerja Puskesmas Tinoor pada Tahun 2015 Dari Gambar diatas menunjukkan bahwa Inisiasi menyusui dini yang dilakukan yang paling banyak yaitu dilakukan sebanyak 11 orang (55%).
Sedangkan inisiasi menyusui dini yang tidak dilakukan sebanyak 9 orang (45%). Dapat dilihat ada perbedaan yang diberikan inisiasi menyusui dini dan yang tidak diberikan.
32
E-Jurnal Sariputra, Oktober 2015 Vol. 2(3) Distibusi Responden Menurut Involusi Uterus
Gambar 5.2 Distribusi Responden menurut Involusi Uterus ibu post partum diwilayah kerja puskesmas Tinoor Tahun 2015 Dari Gambar distribusi responden menurut involusi uterus menunjukkan bahwa Involusi Tinggi Fundus Uteri (kontrol) paling banyak
yaitu < 6cm normal sebanyak 11 orang (55%).Ada perbedaan antara kelompok perlakuan dan kelompok control.
Distribusi Responden Menurut Produksi ASI
Gambar 5.3 Distribusi Responden Menurut produksi ASI ibu post partum diwilayah kerja puskesmas Tinoor Tahun 2015 Dari Gambar Diatas menunjukkan bahwa produksi ASI ibu post partum yang paling banyak yaitu baik sebanyak 12 orang (60%).
Produksi ASI antara kelompok perlakuan dan kelompok control memiliki perbedaan.
Analisa Bivariat Distribusi Responden Menurut Inisiasi Menyusui Dini dengan Involusi Uterus hari ketujuh ibu post partum diwilayah kerja Puskesmas Tinoor Inisiasi Menyusui Dini
dilakukan Tidak dilakukan total
Involusi Uterus < 6 cm normal
6 cm tidak normal
total
N
%
N
%
11
55,0
0
0
11
55,0
0 11
0 55,0
9 9
45,0 45,0
9 20
45,0 100
33
N
%
E-Jurnal Sariputra, Oktober 2015 Vol. 2(3)
Test Statisticsc
Involusi Tinggi Fundus Uteri (Perlakuan) - Inisiasi Menyusui Dini (Perlakuan) ,000a
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
1,000
Tabel 5.5.1Diatas menunjukkan bahwa ada pengaruh Inisiasi Menyusui Dini dengan Involusi Tinggi Fundus Uteri pada ibu post partum di Puskesmas Tinoor, ditemukan adanya pengaruh yang signifikan dimana hasil
uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai (Asymp. Sig. 2-Tailed) signifikan yaitu P = 0,000 yang lebih kecil dari = 0,05.
Distribusi Responden Menurut Inisiasi Menyusui Dini dengan produksi ASI Hari ke tujuh Ibu post partum diwilayah kerja puskesmas Tinoor. Inisiasi Menyusui Dini
Produksi ASI kurang
N
Baik
% 0
total N
%
N
%
11
55,0
11
55,0
dilakukan Tidak dilakukan
0 8
0
1
5,0
9
45,0
total
8
40,0
12
60,0
20
100
Test Statisticsc
Inisiasi Menyusui Dini*produksi ASI -,688b
Z Asymp. Sig. (2-tailed)
,491 uji Wilcoxon diperoleh nilai (Asymp. Sig. 2Tailed) signifikan yaitu P = 0,491 yang lebih kecil dari = 0,05.
Tabel 5.5.2 Diatas menunjukkan bahwa Inisiasi Menyusui Dini dengan Prodksi ASI pada ibu post partum diwilayah kerja Puskesmas Tinoor, ditemukan adanya pengaruh yang signifikan dimana hasil uji statistik dengan menggunakan
PEMBAHASAN Pengaruh inisiasi menyusui dini terhadap involusi uterus dan produksi ASI ibu post partum diwilaya kerja puskesmas tinoor. Hasil analisis statistic menunjukkan bahwa adanya Ada Pengaruh Inisiasi menyusui dini
terhadap involusi uteri setelah dilakukan analys antara kedua variable tersebut, diperoleh hasil
34
E-Jurnal Sariputra, Oktober 2015 Vol. 2(3) signifikan yaitu P = 0,491 yang lebih kecil dari = 0,05.Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima, hal ini menunjukan ada pengaruh antara Inisiasi Menyusui Dini terhadap produks ASI. Penelitian Ini didukung Oleh Roesli (200).IMD juga memberikan pengaruh yang baik terhadap pemberian ASI eksklusif, hal ini disebabkan karena oleh Proses terjadinya pengeluaran air susu dimulai atau dirangsang oleh isapan mulut bayi pada putting payudara ibu. Gerakan gerakan tersebut merangsang kelenjar pituitary anterior untuk memproduksi sejumlah prolaktin, yaitu hormon utama yang mengendalikan pengeluaran air susu. Proses pengeluaran air susu jugatergantung pada let down reflek, dimana isapan putting dapat merangsang serabut otot halus di dalam dinding saluran susu agar membiarkan susu dapat mengalir secara lancar. Keluarnya air susu terjadi sekitar hari ketiga setelah bayi lahir, dan kemudian terjadi peningkatan air susu
yang signifikan dimana hasil uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai (Asymp. Sig. 2-Tailed) signifikan yaitu P = 0,000 yang lebih kecil dari = 0,05.Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima,hal ini menunjukan ada pengaruh antara inisiasi menusui dini terhadap involusi uteri. Penelitian Ini didukung oleh Roesli (2008). Inisiasi Menyusu dini (IMD) sangat berpengaruh terhadap proses pada alat genetalia interna terutama pada waktu proses involusi uteri. Pada saat proses kembalinya alat kandungan atau uterus daya isapan bayi yang melalui beberapa reflek yaitu : Rooting reflex, Sucking reflex, Swalowing reflex yang akan mempengaruhi otot polos pada payudara sehingga uterus berkontraksi mempercepat proses perderahan dan mempercepat proses kembalinya Rahim ke bentuk normal. Ada Pengaruh Inisiasi menyusui dini terhadap produksi ASI yang signifikan dimana hasil uji statistik dengan menggunakan uji Wilcoxon diperoleh nilai (Asymp. Sig. 2-Tailed)
SIMPULAN 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inisiasi menyusui dini yang kelompok perlakuan lebih baik daripada kelompok control. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Involusi uterus kelompok perlakuan lebih cepat mengalami perubahan dibandingka kelompok kontrol 3. Hasil penilitian menunjukan bahwa produksi ASI ibu post partum kelompok perlakuan lebih baik daripada kelompok control.
4. Hasil anlisis statistic menunjukan bahwa Ada pengaruh antara inisiasi menyusui dini terhadap involusi uterus ibu post partum dipuskesmas tinoor. Dengan Demikian H0 ditolak H1 diterima. 5. Hasil analisis statistic menunjukan bahwa Ada pengaruh anata inisiasi menyusui dini terhadap produksi ASI ibu post partum dipuskesmas Tinoor. Dengan Demikian H0 ditolak H1 diterima.
SARAN 1.Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
3. Dinas Kesehatan Kota (DKK)
Bagi Institusi pendidikan Perlu dijadikan bahan dokumentasi ilmiah dalam pengembangan ilmu kebidanan dan memberikan masukan terutama dalam materi perkuliahan.
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan awal untuk menentukan kebutuhan pengelolaan SDM di lingkungan kesehatan pada tahun yang akan datang sehingga dapat mendukung program-program khususnya mengenai IMD.
2.Puskesmas Tinoor Diharapkan kepada pimpinan untuk lebih mensosialisasikan pelaksanaan IMD kepada bidan-bidan yang ada di wilayah kerjanya meskipun sudah ada bidan yang melaksanakan IMD dan menetapkan IMD sebagai protap dalam setiap persalinan
4.Bidan Diharapkan kepada bidan yang bekerja di kamar bersalin untuk dapat mensosialisaikan kembali tentang IMD pada ibu yang akan bersalin dan mampu memotivasi ibu untuk melakukan IMD.
35
E-Jurnal Sariputra, Oktober 2015 Vol. 2(3) DAFTAR PUSTAKA Depkes
RI (2008),Paket modul Inisiasi menyusu dini dan ASI Ekslusif Pandual belajar bersama masyarakat. Departemen Kesehatan RI. Jakarta
Roesli, (2008).Inisiasi Menyusu Dini. Cetakan 1. Jakarta: Pustaka Bunda.. Setiyowati Rahardjo, 2006, Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan PemberianASI Satu Jam Pertama Setelah Melahirkan, Jurnal Kesehatan
Haryono, R dan Setianingsi, S, ( 2014). Manfaat ASI Ekslusif untuk Buah Hati anda. Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Yuliarti, dkk, (2010). Keajaiban ASI makanan terbaik untuk kesehatan,
Icemi, dkk, (2013).Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Yogyakarta :Nuha Medika.
WHO.2007. ASI eksklusif, (online), http://id.WHO.org, diakses pada tanggal 01 April 2012).
Kristiyansari. 2009. Manfaat IMD, (online), (http://www.selasi.com, diakses pada tanggal 01 April 2012).
Yuliarti, dkk, (2010). Keajaiban ASI makanan terbaik untuk kesehatan,
Nursalam,(2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta.
Saifudin, Abdul, Bari (2004) Buku panduan praktis pelayanan kesehatan maternal Huliana, Mellyna (2003). Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Jakarta
Nurjanah, S.N, et al,( 2013). Asuhan Kebidanan Postpartum.Bandung : PT Refika Aditama.
36