ANALISIS PENGARUH SKILL DISSIMILARITY, TASK INTERDEPENDENCE DAN GROUP COHESION TERHADAP HELPING BEHAVIOR DAN DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG AREA CIKOKOL Tiara Fadila Amalia Binus University, Jakarta, Indonesia,
[email protected]
Masruroh, SE., MM. (Dosen Pembimbing) Binus University, Jakarta, Indonesia
Abstract This study aims to determine, obtain data and information on the effect of Skill dissimilarity, Task interdependence and group cohesion on Helping behavior and its impact on the Performance of PT PLN (Persero) Distribution of Jakarta and Tangerang Area Cikokol. Data were obtained through interviews with the companies and the questionnaires were distributed to 85 employees of PT PLN (Persero) Distribution of Jakarta and Tangerang Area Cikokol as respondents. The method of analysis used was Path analysis. The analysis showed that only the Task interdependence and Group cohesion that significantly influence Helping behavior. Then, only the Task interdependence and Helping behavior that significantly affect Performance. Keywords : Skill Dissimilarity, Task Interdependence, Group Cohesion, Helping Behavior
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, memperoleh data dan informasi mengenai pengaruh Skill dissimilarity, Task interdependence dan Group cohesion terhadap Helping behavior dan dampaknya terhadap Kinerja di PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cikokol. Data penelitian diperoleh melalui wawancara dengan pihak perusahaan dan kuesioner yang disebar kepada 85 karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cikokol sebagai responden. Metode analisis yang digunakan adalah Path analysis. Hasil analisis menunjukkan bahwa hanya Task interdependence dan Group cohesion yang berpengaruh secara signifikan terhadap Helping behavior. Kemudian, hanya Task interdependence dan Helping behavior yang berpengaruh secara signifikan terhadap Kinerja. Kata Kunci : Skill Dissimilarity, Task Interdependence, Group Cohesion, Helping Behavior
PENDAHULUAN Di tengah era globalisasi ini, maka tak ada pilihan lain bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia termasuk PT PLN (Persero) untuk berusaha meraih kesejajaran dengan perusahaanperusahaan kelas dunia dan menjadi World Class Company (WCC). Untuk bisa menjadi WCC, menurut PT PLN (Persero) dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, di antaranya kondisi kinerja dan hasil survei Intergritas KPK atas PT PLN (Persero). Dikutip dalam hukumonline.com bahwa hasil survei KPK menyebutkan bahwa PT PLN (Persero) termasuk ke dalam 15 instansi dengan kredibilitas terburuk di Indonesia. Serta kondisi kinerja PT PLN (Persero) saat ini masih relatif rendah dibanding negara-negara Asia lain dan di dunia. PT PLN (Persero) mempunyai 3 (tiga) bisnis utama dalam perusahaan, salah satunya Distribusi. Salah satu area distribusi di PT PLN (Persero) adalah PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cikokol. Akumulasi nilai kinerja area Cikokol dari berbagai perspektif, yaitu perspektif pelanggan, perspektif produk dan layanan, perspektif proses bisnis internal, perspektif SDM, perspektif keuangan dan perspektif leadership ini mengalami penurunan selama 5 tahun terakhir. Penurunan nilai kinerja tersebut terjadi dari 2008 sampai 2012 sebesar 0,5-1% per tahunnya. Penurunan nilai kinerja PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cikokol sangat sedikit namun jika terjadi setiap tahun menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tersebut belum optimal dalam memenuhi target kinerja secara keseluruhan. Untuk itu, dalam upaya peningkatan kinerja, maka semua karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cikokol harus bekerja sama. Kesuksesan bisa diraih melalui kerja sama tim dengan budaya saling membantu satu sama lain (helping behavior). Menurut Podsakoff dkk dalam Mossholder dkk (2011), helping behavior merupakan prediktor kuat kinerja organisasi dan kelompok. Untuk mendukung terciptanya Helping behavior diperlukan Group cohesion yang baik. Group cohesion atau kohesi kelompok adalah kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok, dan mencegahnya meninggalkan kelompok (Jalaluddin Rakmat, 2004). Selain Group cohesion, menurut Van der Vegt (2005) faktor Skill dissimilarity dan saling ketergantungan tugas atau Task interdependence juga penting untuk mendukung terciptanya Helping behavior. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh Skill Dissimilarity, Task Interdependence, dan Group Cohesion Terhadap Helping Behavior dan Dampaknya Terhadap Kinerja karyawan di PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cikokol.
TINJAUAN PUSTAKA Menurut Simanjuntak (2005) dipengaruhi oleh banyak faktor yang dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yakni sebagai berikut: 1. Kompetensi individu Kompetensi individu adalah kemampuan dan keterampilan melakukan kerja. Kompetensi setiap orang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kemampuan, keterampilan kerja, motivasi dan etos kerja. 2. Dukungan organisasi Kinerja setiap orang juga bergantung pada dukungan organisasi dalam bentuk pengorganisasian, penyediaan sarana dan prasaraan kerja, kenyamanan lingkungan kerja serta kondisi dan syarat kerja. 3. Dukungan manajemen
Kinerja perusahaan dan kinerja setiap orang juga sangat bergantung pada kemampuan manajerial para manajemen atau pimpinan baik dengan membangun sistem kerja dan dengan mengembangkan kompetensi pekerja. Faktor yang mendasari seseorang untuk bertindak prososial menurut Goodman dan Svyantek (Brummelhuis dkk, 2010) adalah skala Altruisme yaitu perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa memperhatikan diri sendiri. Skill Dissimilarity menurut Van der Vegt et al. (2005) hanya diambil satu saja sebagai dimensi kuesioner, yaitu keterhubungan informasi. Task interdependence menggunakan teori Van der Vegt dkk (2005) yang membagi dimensi ketergantungan tugas menjadi pertukaran informasi di berbagai fungsi kerja dan jumlah interaksi. Sedangkan Group cohesion menurut Yee Ng dan Dyne (2005), faktor yang dapat mempengaruhi kohesivitas kelompok dilihat berdasarkan asepek interpersonal. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, disebabkan peneliti ingin mengetahui bagaimana pengaruh Skill dissimilarity (X1), Task interdependence (X2) dan Group cohesion (X3) terhadap Helping behavior (Y) dan dampaknya terhadap Kinerja karyawan (Z) di PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cikokol. Jenis penelitian ini bersifat asosiatif. Skill dissimilarity, Task interdependence, Group cohesion, Helping behavior dan Kinerja yang merupakan variabel-variabel yang akan diteliti pengaruh langsung dan tidak langsung memerlukan pendekatan etik, dalam arti bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada yang dipilih oleh peneliti. Kemudian variabel tersebut dicari dan ditetapkan indikator-indikatornya. Hanya dari indikator yang telah ditetapkan tersebut dibuat kuesioner. Unit analisis yang dituju adalah individu yakni karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cikokol. Dalam pelaksanaannya metode penelitian yang digunakan adalah dengan melakukan penyebaran kuesioner yang disebar seara acak (random) dengan total 85 koresponden. Informasi yang didapat dari karyawan tersebut dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu yakni cross-sectional. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer berupa kuesioner dan data sekunder yang berasal dari data kinerja PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cikokol, serta wawancara dengan supervisor SDM. Dan dengan bantuan program SPSS versi 17.0 dilakukan beberapa pengujian yaitu uji validitas, reabilitas, dan uji asumsi klasik, serta uji korelasi Pearson dan analisis regresi. Dengan dilakukannya penelitian ini, maka diharapkan dapat menjadi pertimbangan atau evaluasi untuk perusahaan mengenai Helping behavior yang akan berhubungan langsung dengan peningkatan kinerja bagi perusahaan. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah melakukan uji validitas, reabilitas, dan uji asumsi klasik, serta uji korelasi Pearson, untuk melakukan analisis jalur maka Struktur Hubungan akan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu substruktur 1 dan sub-struktur 2. Pada sub-struktur 1, variabel Skill dissimilarity tidak berpengaruh
terhadap Helping behavior karena sig > 0,05 yaitu 0,799 sehingga Ho diterima. Untuk itu, perlu dilakukan Trimming. Setelah di Trimming, sub-struktur 1 mendapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 1. Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-struktur 1 Pengaruh Antar Variabel X2 terhadap Y X3 terhadap Y
Koefisien Jalur (beta) 0,030 0,978
Koefisien Hasil Pengujian Determinasi Ho ditolak 0,990 = 99% Ho ditolak
Nilai Sig 0,024 0,000
Koefisien Jalur Variabel Lain 0,10
Sumber: Hasil analisis data 2012
X2
0,10 0,030
Y
0,978
X3 Sumber: Hasil analisis data 2012
Gambar 2. Model Sub-struktur 2 beserta Koefiesien Jalur Pada sub-struktur 2, Skill dissimilarity tidak berpengaruh terhadap Kinerja karena sig > 0,05 yaitu 0,344 sehingga Ho diterima. Untuk itu, perlu dilakukan Trimming. Setelah di Trimming, ada variabel yang tidak berpengaruh terhadap kinerja yaitu, variabel Group cohesion karena sig > 0,05 sebesar 0,074 sehingga Ho diterima. Maka, perlu dilakukan Trimming lagi. Setelah di Trimming, substruktur 2 mendapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 2. Rangkuman Hasil Koefisien Jalur Sub-struktur 2 Pengaruh Antar Variabel
Koefisien Nilai Jalur (beta) Sig
X2 terhadap Z 0,277 Y terhadap Z 0,690 Sumber: Hasil analisis data 2012
0,000 0,000
Hasil Koefisien Pengujian Determinasi Ho ditolak Ho ditolak
0,772 = 77,2%
Koefisien Jalur untuk Variabel Lain 0,477
0,477 X2
Y
0,690
Z
0,277 Sumber: Hasil analisis data 2012 Gambar 2. Model Sub-struktur 2 beserta Koefisien Jalur
SIMPULAN DAN SARAN
Skill dissimilarity, Task interdependence dan Group cohesion secara simultan berkontribusi secara signifikan terhadap Helping behavior. Dimana Skill dissimilarity tidak berpengaruh terhadap Helping behavior. Sedangkan Task interdependence dan Group cohesion berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Helping behavior. Hal ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Van Der Vegt dkk dan K. Yee Ng dkk. Helping behavior mempunyai pengaruh positif terhadap Kinerja. Hal ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh K. Yee Ng dan Linn Van Dyne pada tahun 2005. Skill dissimilarity, Task interdependence, Group cohesion dan Helping behavior secara simultan berkontribusi signifikan terhadap Kinerja. Dimana Task interdependence dan Helping behavior berkontribusi langsung secara positif dan signifikan terhadap Kinerja. Sedangkan, Skill dissimilarity dan Group cohesion tidak signifikan terhadap Kinerja. Dimana Group cohesion mempunyai pengaruh tidak langsung terhadap Kinerja melalui Helping behavior. Jadi, penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Mossholder, Richardson dan Settoon. Berdasarkan hasil kuesioner, diambil tiga faktor yang dapat meningkatkan nilai kinerja karyawan di PT PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cikokol, yaitu: 1. Melakukan koordinasi yang lebih baik dan bersinergi antar pegawai agar pertukaran informasi berjalan dengan lebih baik sehingga tidak adanya lagi kesalahan dalam komunikasi dalam bekerja. 2. Perusahaan perlu meningkatkan kohesi kelompok terutama dalam hal pengalaman kelompok. Usaha yang dapat dilakukan seperti mengadakan acara gathering dengan seluruh karyawan tiap semester atau melakukan sharing kelompok setiap 1 bulan sekali agar dapat mengenal satu sama lain dan kekeluargaan dalam perusahaan semakin baik. 3. Diharapkan kepada seluruh pegawai Area Cikokol saling mendukung sepenuhnya untuk lebih meningkatkan budaya menolong dalam bekerja sehingga ada perbaikan yang sangat berarti dalam kinerja tiap bidang. Setelah mengetahui faktor-faktor kinerja apa saja yang dibutuhkan oleh karyawan didalam perusahaan, PT PLN (persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cikokol harus berusaha melaksanakan faktor-faktor tersebut untuk mencapai peningkatan kinerja karyawan.
REFERENSI A.A. Prabu, Anwar. Mangkunegara, Msi. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Remaja Rosdakarya. Aronson, E., Wilson, T. D., & Akert, R. M. Social Psychology. (7th edition). USA: Pearson Education. Baron, R.A. & Byrne, D. E. (2004). Social Psychology. (10th edition). USA: Pearson Chaplin, J.P. (2008). Kamus Lengkap Psikologi. Alih Bahasa, Kartini Kartono. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Fay, D., & Guillaume, Y. R. (2007). Team Diversity . Birmingham: Aston University.
Forsyth, D. (2010). Group Dynamic. (5th edition). USA: Wadsworth Cengage Learning. Gujarati, D. (2003). Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga. Hechter, M. 1987. Principles of group solidarity. Berkeley: University of California Press. Indriantoro, & Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Kuncoro, M. (2003). Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Mathis Robert L. Dan Jackson John H. 2006. Human Resource Management, alih bahasa. Jakarta: Salemba Empat. Prihadi. (2004). Kinerja, Aspek Pengukuran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka. Rahmat, J. (2004). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosda Karya. Ridwan. (2005). Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian . Bandung: Alfabeta. Rivai, V. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan dari Teori ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sarwono, J. (2007). Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS. Yogyakarta: Andi Offset. Simanjuntak, P. (2005). Manajemen dan Evaluasi Kinerja. Jakarta: FE UI. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta . Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja Edisi Kedua. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia: Teori Aplikasi dan Penelitian. Jakarta: Salemba Empat. Aderman, D. (1972). Elation, depression, and helping behavior. Journal of Personality and Social Psychology, 24, 91-101. Anderson, S. E., & Williams, L. J. 1996. Interpersonal, job, and individual factors related to helping processes at work. Journal of Applied Psychology, 81: 282-296. Brummelhuis, L. L., van der Lippe, T., & Kluwer, E. S. (2010). Family Involvement and Helping Behavior in Teams. Journal of Management , 36: 1406. Goodman, S. A., & Svyantek, D. J. 1999. Person–organization fit and contextual performance: Do shared values matter? Journal of Vocational Behavior, 55: 254-275. Gupta, V. K., Huang, R., & Niranjan, S. (2010 ). A Longitudinal Examination of the Relationship Between Team Leadership and Performance. Journal of Leadership & Organizational Studies , 17: 335. Hobman, E. V., Bordia, P., & Gallois, C. (2004). Perceived Dissimilarity and Work Group Involvement. Group & Organization Management , 560-587.
Jackson, S. E., May, K. E., & Whitney, K. (1995). Understanding the dynamics of diversity in decision-making teams. In R. A. Guzzo & E. Salas (Eds.), Team effectiveness and decision making in organizations. San Francisco: Jossey-Bass. Mossholder, K. W. (2011). Human Resources System And Helping In Organizations: A Relational Perspective. Journal Of Management , Vol. 36, No. 1, 33–52. Ng, K. Y., & Dyne, L. V. (2005). Antecedents And Performance Consequences Of Helping Behavior In Work Groups. Group & Organization Management , Vol. 30 No. 5: 518. Organ, D. W., Podsakoff, P. M., & MacKenzie, S. B. 2006. Organizational citizenship behavior: Its nature, antecedents and consequences. Thousand Oaks, CA: Sage. Podsakoff, P. M. (2000). Organizational citizenship behaviors: A critical review of the theoretical and empirical literature. Journal of Management , 26: 513–563 . Sosa, M. (2010). Realizing The Need For Rework In New Product Development: From Task Interdependence To Social Networks. France. Torre-Ruiz, J. M., Aragon-Correa, A., & Ferron-Vilchez, V. (2011). Job-Related Skill Heterogeneity and Action Team Performance. Emerald Group Publishing Limited , 1061. Van der Vegt, G. S., & Van de Vliert, E. (2005). Effects Of Perceived Skill Dissimilarity And Task Interdependence On Helping In Work Teams. Journal Of Management , 31: 73. Amalia, Dessy. (2005). ”Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Sukarela (Voluntary Disclosure) Pada Laporan Tahunan Perusahaan. Jurnal Akuntansi Pemerintah. Vol 1, No.2, November 2005. Baarspul, H. C. (2009). The Relationship Between Interdependene and the Outcome of Decision Making. Corduroy. (2009). Fostering Group Cohesiveness. Dahriani, Adria. 2007. Perilaku Prososial Terhadap Pengguna Jalan Studi Fenomenologis Pada Polisi Lalu Lintas . Skripsi. Universitas Diponegoro, Semarang. Diakses tanggal 15 Oktober 2012. http://www.pathways.cu.edu.eg/subpages/training_courses/teams/chapter2.htm
Dari
hukumonline.com. 2009. KPK: Polri Termasuk 15 Instansi Terburuk. Diakses tanggal 23 September 2012. Dari http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4b3061698b519/kpk--polri-masuk-15instansi-terburuk