ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN LEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN SKALA PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN : STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2009-2011 Adriene Leta Dosen Pembimbing: Murniadi Purboatmodjo, Drs., MM. Binus University,
[email protected]
ABSTRACT
The purpose of this study was to determine whether the policy leverage, dividend policy, and enterprisescale effect on the Company's value. The method used in this study is regression analysis with data processing techniques using SPSS version 17. The results achieved in this study is the independent variable does not significantly affect the dependent variable. The conclusions obtained from this study is that the Dividend Payout Ratio, and Debt Equity Ratio negatively affect the Company's Value (Price Book Value). Another variable in this study is Scale Company found a positive effect on PBV. Keywords: Company Value, Debt Equity Ratio (DER), Dividend Payout Ratio (DPR)
Abstrak Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui apakah kebijakan leverage, kebijakan dividen, dan skala perusahaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi dengan teknik pengolahan data menggunakan program SPSS versi 17. Hasil
37
yang dicapai dalam penelitian ini adalah variable independen tidak berpengaruh secara signifikan terhadap variable dependen. Simpulan yang didapat dari penelitian ini adalah bahwa Dividend Payout Ratio, dan Debt Equity Ratio berpengaruh negatif terhadap Nilai Perusahaan (Price Book Value). Variable lain pada penelitian ini yaitu Skala Perusahaan ditemukan berpengaruh positif terhadap PBV. Kata Kunci Nilai Perusahaan, Debt Equity Ratio (DER), Dividend Payout Ratio (DPR)
PENDAHULUAN
Latar Belakang Pelaporan keuangan merupakan salah satu wujud pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber daya perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi keuangan perusahaan sebagai dasar pembuat keputusan seperti penilaian kinerja manajemen, penentuan kompetensi manajemen, kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba, pembagian dividen, total kekayaan dan informasi mengenai harga saham perusahaan. Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus yang didirikan dan bekerja untuk memperoleh keuntungan atau laba. Semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera pula pemiliknya Manajer perusahaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan yang terdiri dari keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen. Nilai perusahaan adalah harga sebuah saham yang telah beredar dipasar saham yang harus dibayar oleh investor untuk dapat memiliki sebuah perusahaan go public. Kemakmuran para pemegang saham dapat dilihat dari nilai perusahaannya, semakin tinggi nilai perusahaan, semakin tinggi pula kemakmuran pemegang saham, sehingga dapat dikatakan bahwa nilai perusahaan yang tinggi akan menjadi keinginan para pemilik modal Kebijakan leverage adalah aktivitas pendanaan, yaitu menentukan sampai sejauh mana hutang digunakan dalam struktur modal perusahaan. Dalam (Stice, Stice, & Skousen, 2004), pihak-pihak yang mempertimbangkan untuk berinvestasi kepada suatu perusahaan akan tertarik dengan struktur leverage dari perusahaan tersebut. Kebijakan dividen adalah kebijakan perusahaan dalam menentukan apakah akan membayar dividen atau tidak, meningkatkan atau mengurangi jumlah dividen, atau membayar dividen dengan jumlah yang sama dengan dividen yang dibagikan pada periode sebelumnya. Dalam dunia keuangan, pada dasarnya terdapat tiga konsep tentang kebijakan dividen, yaitu Teori Irrelevansi (Irrelevance Theory) yang berpendapat bahwa kebijakan dividen tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan ataupun nilai perusahaan, teori Relevansi Dividen (Bird-inthe-hand Theory) yang mengatakan bahwa nilai perusahaan dapat dimaksimalkan dengan menentukan pembagian dividen yang tinggi, dan teori Preferensi Pajak (Tax Preference Theory) yang berpendapat sebaliknya, investor justru lebih menyukai pembagian dividen yang rendah daripada yang tinggi.
38
Setiap perusahaan mempunyai skala perusahaan yang berbeda dan mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap nilai perusahaannya. Dalam hal ini skala dilihat dalam total asset yang dimiliki oleh perusahaan. Apabila perusahaan memiliki total asset yang besar, pihak manajemen lebih leluasa dalam menggunakan asset yang ada di perusahaan tersebut. Kebebasan yang dimiliki oleh perusahaan tersebut sebanding dengan kekhawatiran yang dirasakan oleh pemilik atas assetnya. Berdasarkan pernyataan diatas peneliti ingin melanjutkan penelitian sebelumnya dengan menggunakan variabel kebijakan leverage, kebijakan hutang dan skala perusahaan sebagai variabel independen terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan objek penelitian disebabkan karena masih jarang ditemukan judul penelitian serupa dengan objek penelitian industri sektor pertambangan. Peneliti menggunakan SPSS dalam penelitian ini
Kajian Pustaka Peneliti yang menyoroti faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dilakukan oleh, Jensen, M. (1986) , Modigliani, F., & Miller, M. H. (1963, June). Mereka meneliti tentang dampak pajak terhadap nilai perusahaan. Selain itu, di Indonesia juga terdapat penelitian yang membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan seperti Novrianto(2012), Prabansari, Yuke dan Hadri Kusuma(2005) , Bahagia, Malla(2008)
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya , maka identifikasi masalah dalam penelitian ini meliputi : 1. Apakah kebijakan leverage berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 2. Apakah kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan? 3. Apakah skala perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan melalui pengaruh kebijakan leverage, kebijakan dividen, skala perusahaan dengan: 1. Menguji dan menganalisis apakah kebijakan financial leverage yang diukur menggunakan Debt Equity Ratio (DER) mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan yang diukur menggunakan Price Book Value (PBV). 2. Menguji dan menganalisis apakah kebijakan dividen yang diukur menggunakan Dividend Payout Ratio (DPR) mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan yang diukur menggunakan Price Book Value (PBV) 3. Menguji dan menganalisis apakah skala perusahaan yang diukur menggunakan Logaritma Natural total asset mempunyai pengaruh terhadap nilai perusahaan yang diukur menggunakan Price Book Value (PBV).
Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan penelitian kepustakaan.Penelitian ini dilakukan dengan mempelajari jurnal-jurnal di perpustakaan serta sumber-sumber lainnya yang berhubungan dengan topik skripsi ini. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder yang akan
39
digunakan sebagai landasan teori dan dasar analisis dalam skripsi ini.Sumber data yang terdapat dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini metode pengumpulan sampel yang digunakan adalah purposive sampling method dimana penulis akan memilih sampel dari suatu populasi didasarkan pada kriteria – kriteria tertetu. Terdapat 37 perusahaan publik sektor pertambangan yang menjadi objek penelitian. Terdapat 37 objek penelitian.
HASIL DAN BAHASAN Objek penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011 dan telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Adapun kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan peneliti adalah sebagai berikut : 1. Perusahaan sampel melakukan pembayaran dividen kas (tunai) selama tiga tahun berturut-turut yaitu pada tahun 2009,2010 dan 2011. 2. Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan secara lengkap dari variabel yang diteliti. 3. Perusahaan memiliki informasi tentang closing price. Perusahaan yang memenuhi kriteria sejumlah 6 perusahaan selama periode 2009-2011. Berikut ini adalah nama perusahaan yang memenuhi kriteria dalam sampel penelitian :
No
Tabel 1 SAMPEL PENELITIAN Nama Perusahaan
1
Bumi Resources Tbk
2
Indo Tambangraya Megah Tbk
3
Resource Alam Indonesia Tbk
4
Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
5
Radiant Utama Interinsco Tbk
6
Aneka Tambang (Persero) Tbk
Penelitian ini akan menganalisis pengaruh DER, DPR, dan Skala Perusahaan terhadap PBV ( Nilai Perusahaan ). Pada tabel di bawah ini akan ditampilkan karakteristik sampel yang digunakan di dalam penelitian ini yang meliputi jumlah sampel (N), rata-rata sampel (mean), nilai maximum, nilai minimum dan standar deviasi untuk masing-masing variable. Tabel 2 KARAKTERISTIK SAMPEL Descriptive Statistics PBV
N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
18
.67
12.06
4.6928
3.31436
40
DER DPR skala perusahaan Valid N (listwise)
18 18 18 18
.21 7.81 12.52
5.26 76.83 18.18
1.4417 46.1933 15.5567
1.61841 18.91004 1.79963
Pada tabel di atas ditunjukan bahwa jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 18 sampel data. Tabel tersebut juga menampilkan bahwa rata-rata masing-masing variable berada pada angka positif. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, data residual memiliki distribusi yang normal. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah distribusi data normal atau tidak, yaitu dengan uji statistic dan analisis grafik. Berdasarkan teori statistika model linier hanya residu dari variable dependent Y yang wajib diuji normalitasnya, sedangkan variable independent diasumsikan bukan fungsi distribusi. Jadi tidak perlu diuji normalitasnya. Analisis grafik merupakan cara yang termudah untuk melihat normalitas residual dengan melihat grafik histogram yang membandingkan data observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Grafik 1 HASIL NORMALITAS DENGAN HISTOGRAM
Interpretasi : sebaran data normal
Uji multikolinearitas berguna untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variable bebas (independen). Jika variable independen saling berkorelasi, maka variablevariable ini tidak ortogonal. Variable ortogonal adalah variable independen yang nilai korelasi antar sesama variable independen sama dengan nol (Ghozali, 2005).
41
Tabel 3 Multikolinearitas Coefficientsa Collinearity Statistics Model 1
Tolerance
VIF
DER
.797
1.255
DPR
.892
1.121
skala perusahaan
.887
1.128
(Constant)
a. Dependent Variable: PBV Untuk mendeteksi apakah model regresi linier mengalami multikolinearitas dapat diperiksa menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) untuk masing-masing Variabel Independen, yaitu jika suatu Variabel Independen mempunyai nilai VIF > 10 berarti telah terjadi multikolinearitas. Pada bagian Coefficients, diketahui bahwa nilai VIF dari masing-masing variabel independen lebih kecil dari pada 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa di antara variabel independen tersebut tidak terdapat korelasi atau tidak terjadi Multikolinearitas pada model regresi linier. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Untuk menguji Autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin Waston (DW), yaitu jika nilai DW terletak antara dL dan (4 – dU) atau dL ≤ DW ≤ (4 – dU) berarti bebas dari Autokorelasi, sebaliknya jika nilai DW < dL atau DW > (4 – dU) berarti terdapat Autokorelasi. Keterangan: n adalah jumlah sampel, k adalah jumlah variable, dan α adalah taraf signifikan. Nilai dL dan dU dapat dilihat pada tabel Durbin Waston ( lampiran 2 ), Tabel 4 Autokorelasi Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted Square
1
.315a
.099
-.094
R Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 3.46621
.943
a. Predictors: (Constant), skala perusahaan, DPR, DER b. Dependent Variable: PBV Kriteria pengambilan keputusan: Dengan pengambilan keputusan apabila nilai dl < d < 4–du Dengan n = 18 k = 3 diperoleh dl = 0,820 dan 4-du = 2,129
Grafik 2 Durbin Watson
42
Dari tabel Model Summary didapatkan nilai Durbin Watson sebesar 0.943 dan nilai tersebut terletak antara dL dan (4-DU) atau 0.820 < 0.943 < 2.129 maka dapat disimpulkan bahwa dalam regresi linier ini tidak terdapat Autokorelasi atau bebas dari autokorelasi. Dari data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode regresi dan dihitung dengan menggunakan program SPSS. Berdasar output SPSS tersebut secara parsial pengaruh dari keempat variable independent yaitu ROE, ROA, ROI dan DER terhadap DPR ditunjukkan pada Tabel sebagai berikut:
Tabel 5 Analisis Regresi Berganda
Dari tabel diatas didapatkan model persamaan regresi yang diperoleh dengan koefisien konstanta dan koefisien variable yang ada di kolom Unstandardized Coefficients B.
Berdasarkan tabel ini diperoleh model persamaan regresi : Y = Y = 4.309 – 0,700 X1 – 0,007 X2 + 0,112 X3
43
Ket : Y : PBV X1 : DER X2 : DPR X3 : Skala Perusahaan Dari hasil persamaan regresi linier berganda tersebut di atas dapat dilihat nilai konstanta sebesar 4.309 Hal ini mengindikasikan bahwa DPR mempunyai nilai sebesar 4.309 dengan tidak dipengaruhi oleh variable-variable independen (DER, DPR, dan Skala Perusahaan) Persamaan regresi di atas memiliki arti sebagai berikut: 1. 2. 3.
Variable DER menunjukkan pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap PBV pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011 . Variable DPR menunjukan pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap PBV pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011.. Variable Skala Perusahaan menunjukkan pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap DPR pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011 .
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variable independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2005). Hasil uji statistik t dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 6 Uji Statistik T Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
Model
B
Std. Error
1 (Constant)
4.309
7.817
DER
-.700
.582
-.342
-1.202 .249 .797
1.255
DPR
-.007
.047
-.043
-.158
.876 .892
1.121
skala perusahaan
.112
.496
.061
.225
.825 .887
1.128
a. Dependent Variable: PBV
Beta
t
Sig. Tolerance
.551
.590
VIF
Perhatikan
nilai
t
pada tabel Coefficients diatas. Uji ini dilakukan dengan membandingkan nilai T hitung dengan nilai T tabel Untuk memperoleh nilai T tabel, dapat dilihat pada tabel T Student, yaitu pada Degrees of Freedom (df) sebesar 14 [jumlah data dikurangi jumlah variabel dan tingkat kepercayaan 5% (uji dua arah) maka nilai T tabel sebesar ±1,761. Jika nilai T hitung dalam rentang -1,761 sampai 1,761 maka H0 diterima. Maka, dengan membandingkan nilai T hitung dengan T tabel maka dapat disimpulkan 1. 2. 3.
Variabel X1 memiliki nilai T = -1,202 (dalam rentang -1,761 sampai 1,761) artinya variabel X1 (DER) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PBV. Variabel X2 memiliki nilai T = -0,158 (dalam rentang -1,761 sampai 1,761) artinya variabel X2 (DPR) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PBV. Variabel X3 memiliki nilai T = 0,225 (dalam rentang -1,761 sampai 1,761) artinya variabel X3 (Skala perusahaan) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PBV.
44
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Hasil analisis uji normalitas dengan histogram, skewness, dan kolmogorov smirnov menyatakan bahwa variable yang diuji terdistribusi secara normal.
2.
Hasil analisis uji multikolinearitas menyatakan variable independent memiliki Variance Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari 10 sehingga disimpulkan bahwa diantara variable independent tidak terjadi korelasi.
3.
Hasil analisis uji heteroskedastisitas menyatakan titik-titik dalam grafik scatterplot yang terbentuk menyebar secara acak, tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y sehingga disimpulkan model regresi yang digunakan model yang baik karena tidak terjadi heterokedastisitas.
4.
Hasil analisis uji statistic T dalam penelitian ini memiliki nilai T hitung dalam rentang -1,761 sampai 1,761 agar H0 diterima. Variabel X1 (DER) memiliki nilai T = -1,202 . Variabel X2 (DPR) memiliki nilai T = 0,158 .Variabel X3 (Skala perusahaan) memiliki nilai T = 0,225. Semua variable tidak masuk dalam rentang -1,761 sampai 1,761 sehingga dapat disimpulkan bahwa DER, DPR, dan Skala perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap PBV.
5.
Hasil analisis uji Koefision Determinasi menunjukkan bahwa variabel X1, X2, dan X3 memiliki pengaruh kontribusi sebesar 9,9% terhadap variabel PBV, sedangkan 90,1% lainnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel yg diteliti.
Dari hasil kesimpulan di atas maka dapat diketahui : •
Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa kebijakan leverage mempunyai pengaruh signifikan dan negatif terhadap nilai perusahaan ditolak.
•
Hipotesis kedua yang menyatakan kebijakan dividen pada perusahaan berpengaruh signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan ditolak .
•
Hipotesis ketiga yang menyatakan kebijakan dividen pada perusahaan berpengaruh signifikan dan positif terhadap nilai perusahaan ditolak
Saran Bagi peneliti yang ingin mengambil topic penelitian yang sama dianjurkan agar menambah sampel perusahaan, periode penelitian, serta variable-variable baru karena variable dalam penelitian ini tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
REFERENSI Bahagia, Malla., 2008. “Analisis Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan dengan Pendekatan Structural Equation Modeling (SEM)”, Jakarta: UIN Syarifhidayatullah
45
Brio-ham, Eugene F., dan F. Joel Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Jakarta : Erlangga,. Dr Kasmir (2012). Analisis Laporan Keuangan (cetakan ke 5) Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Drs Toto Syatori Nasehudin, Drs Nanang Gozali. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif. Cetakan 1. Bandung : CV Pustaka Setia Earl
K.
Stice,
James
D.
Stice
dan
K.
Fred
Skousen.
2004.
Akuntansi
Intermediate,
Edisi
Lima Belas, Buku 1, Jakarta: Alih,Bahasa oleh Salemba Empat, Salemba Empat Fahmi, Irham 2012. Analisis Laporan Keuangan (cetakan ke 2) Bandung : Alfabeta CV Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta : Salemba Empat Jensen, M. (1986). Agency cost of free cash flow, corporate finance, and takeovers. American Economic Review, 76, 323-329. Jensen, M. C. (2001). Value Maximisation, Stakeholder Theory, and the Corporate Objective Function. Europen Financial Management, 7(3), 297-317. Jonathan Sarwono. 2005. SASS: Teori clan Latihan, Edisi II. Bandung: PT Dan amartha Sejahtera Utama.
Mardiyanto, Handono.2009. lntisari Manajemen Keuangan. Edisi pertama. Jakarta : Grasindo, Megginson.1997. Corporate Finance Theoty. Addison-Wesley Educational Publisher Inc. Modigliani, F., & Miller, M. H. (1963, June). Corporate Income Taxes and the Cost of Capital: A Correction. The American Economic Review, 53, 433-443. Munawir. 2004. Analisa Laporan Kettangan. Yogyakarta: Liberty. Novrianto. 2012. Pengaruh Leverage, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Pengungkapan Informasi Sosial pada Perusahaan Manufaktur di BEI. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi – Vol 1, No. 1, Januari 2012 Paul Asquith and David W. Mullins, J. (1983, January). The Impact of Initiating Dividend Payments on Shareholders' Wealth. The Journal of Busines, 56, 77-96. Prabansari, Yuke dan Hadri Kusuma, 2005, “ Faktor-Faktor yang
46
Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Public di Bursa Efek Jakarta”. Sinergi, Kajian Bisnis dan Manajemen, Edisi Khusus on Finance, hal.1-15.. Suharli, M. (2007, May). Pengaruh Profitability dan Investment Opportunity Set Terhadap Kebijakan Dividen Tunai dengan Likuiditas Sebagai Variabel Penguat : (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Periode 2002-2003). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 9.
RIWAYAT PENULIS Adriene Leta lahir di Jakarta pada 23 Juni 1991. Penulis menamatkan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2013.
47