1
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BANK BCA UNTUK MENGGUNAKAN KLIK-BCA
Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Diponegoro Sauca Ananda Pranidana / C2A006127 Dosen Pembimbing : Drs. H. Mudiantono, M.Sc.
ABSTRACT
BCA is the market leaader of internet banking in Indonesia with its KlikBCA. Now, the number of KlikBCA user is increasing both individual and business. Untill 2009, the number of KlikBCA user increase become 1.7 million costumers from 1.2 million in 2008. The purpose of this research is to analyse the factors which have impact to intention to use KlikBCA. The data used is primary data formed kuesioner that spreads to BCA costumers who use KlikBCA in Semarang amount 97 respondent. Variables used in this this research are independent variable—ease of use, convenience, trust, and feature avaiability. While the dependent variable is intention to use. Analysis tool used in this research is SPSS v.17. The results are: ease of use is not significant impact to intention to use, while convenience, trust, and feature avaiability are significant impact to intention to use.
Keywords: KlikBCA, ease of use, convenience, trust, and feature avaiability.
2
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi yang semakin canggih sekarang ini, diyakini berkontribusi besar pada pertumbuhan yang signifikan pada sektor jasa terutama jasa perbankan. Teknologi informasi (TI) berperan signifikan dalam menunjang daya saing setiap perusahaan, misalnya dalam hal penciptaan atau penyampaian jasa baru, peningkatan keterlibatan pelanggan dalam operasional, pembentukan departemen layanan pelanggan tersentralisasi, dan pengembangan database marketing yang akurat. Salah satu bentuk penggunaan TI adalah internet banking. Salah satu bank komersial di Indonesia yang mengimplementasikan penggunaan sistem internet banking pada layanan jasa perbankan dan menjadi market leader pada pasar internet banking adalah Bank Central Asia (BCA). Adapun tingkat penggunaan internet banking BCA yang dikenal dengan nama ―Klik-BCA‖ ini sangat tinggi. Berdasarkan laporan tahunan BCA tahun 2009, tercatat peningkatan sebesar 20% untuk jumlah transaksi melalui Klik-BCA dari 135 juta transaksi menjadi 162 juta transaksi dengan total transaksi senilai Rp114,6 triliun. Hal ini tentunya ditunjang dengan kehandalan dan keunggulan produk Klik-BCA dibandingkan dengan produk internet banking bank komersial yang lain. Dalam penelitian MARS yang dilakukan oleh Imam (2007), diteliti tentang indonesia consumer profile untuk persentase jumlah pengguna internet banking terhadap nasabah bank di Indonesia
3
Persentase Jumlah Pengguna Internet Banking Terhadap Jumlah Nasabah NO
BRAND
TOTAL (%)
1
Klik-BCA
64.3
2
HSBC Internet banking
11.9
3
Internet banking Mandiri
9.5
4
PermataNet
9.5
5
BII internet banking
4.8
TOTAL
100
Sumber: Penelitian MARS 2007
Berdasarkan data dalam tabel di atas, Klik-BCA menduduki peringkat pertama dengan total persentase sebesar 64,3% dari jumlah pengguna internet banking yang berjumlah kurang lebih 3.000.000 orang. Kemudian HSBC sebesar 11,9%, internet banking mandiri dan PermataNet sebesar 9,5%, dan BII internet banking sebesar 4,8%. Hal ini menunjukkan bahwa hampir semua nasabah bank BCA telah menggunakan dan menjadi konsumen yang loyal untuk produk jasa Klik-
4
TELAAH TEORI
Self Service Technology (SST) Self service technology (SST) adalah suatu perantara teknologi yang memungkinkan konsumen untuk
menghasilkan sendiri
pelayanan
tanpa
bergantung pada karyawan, contoh pelayanan melalui internet. Meuter, et al. (2000) memaparkan bahwa telah banyak bukti inovasi teknologi akan terus berlanjut yang semakin mempengaruhi interaksi konsumen dengan perusahaan— di mana interaksi ini akan menjadi suatu kriteria penting untuk keberhasilan bisnis perusahaan jangka panjang.
Pemasaran (Marketing) Pentingnya kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan yang berusaha meletakkan pemasaran sebagai pusat kegiatan dan memandu semua unit yang diproduksi ke arah pencapaian tujuan perusahan. Untuk menuju tercapainya tujuan perusahaan ini diperlukan sebuah konsep pemasaran. Konsep pemasaran merupakan kunci untuk mencapai tujuan organisasi yang terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien (Kotler, 1997).
5
Perilaku Konsumen (Consumer Behavior) Dalam mengenal konsumen diperlukan pemahaman mengenai perilaku konsumen yang merupakan perwujudan seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri. Menurut Engel, et al. (1994), perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan mendahului dan menyusuli tindakan ini. Terdapat dua elemen penting dari arti perilaku konsumen, yaitu: (1) proses pengambilan keputusan, (2) kegiatan fisik yang melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa ekonomis (Swastha, 1990).
Internet Banking Internet banking yang juga dikenal dengan istilah online banking atau e-banking ini menurut situs wikipedia adalah melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya melalui internet dengan website milik bank yang dilengkapi sistem keamanan. Penyelenggaraan internet banking merupakan penerapan atau aplikasi teknologi informasi yang terus berkembang dan dimanfaatkan untuk menjawab keinginan nasabah perbankan yang menginginkan servis cepat, aman, nyaman murah dan tersedia setiap saat (24 jam/hari, 7 hari/minggu) dan dapat diakses dari mana saja baik itu dari HP, Komputer, laptop/ note book, PDA, dan sebagainya.
6
METODE PENELITIAN Variabel Dependen: Minat Untuk Menggunakan (Intetion to Use) Minat untuk menggunakan (intention to use) dapat didefinisikan sebagai bentuk keinginan nasabah untuk menggunakan atau menggunakan kembali internet banking di masa depan. Minat untuk menggunakan (intention to use) dalam penelitian ini adalah keinginan nasabah bank BCA Semarang untuk menggunakan Klik-BCA. Variabel Independen: Kemudahan Penggunaan (Ease of Use) Kemudahan penggunaan (ease of use) adalah suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa teknologi informasi (TI) dapat dengan mudah dipahami. kemudahan penggunaan akan mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga) seseorang di dalam mempelajari TI. Variabel Independen: Kenyamanan (Convenience) Kenyamanan (convenience) berarti nasabah merasa bahwa internet banking itu adalah fleksibel dalam hal waktu dan tempat sehingga dapat memberikan kenyamanan kepada nasabah. Variabel kenyamanan (convenience) menggunakan data primer yang berasal dari kuesioner. Variabel Independen: Kepercayaan (Trust) Faktor kepercayaan (trust) menjadi hal yang sangat penting dalam penggunaan internet banking dalam transaksi perbankan. Konsep kepercayaan ini berarti bahwa nasabah percaya terhadap keandalan pihak bank dapat menjamin keamanan (security) dan kerahasiaan (privacy) akun nasabah. Variabel kepercayaan (trust) menggunakan data primer yang berasal dari kuesioner. Variabel Independen: Ketersediaan Fitur (Feature Availability) Fitur (feature) berarti bahwa hal apa saja yang dapat dilakukan oleh nasabah dengan menggunakan internet banking baik itu fasilitas finansial maupun fasilitas non finansial. Variabel ketersediaan fitur (feature availability) menggunakan data primer yang berasal dari kuesioner.
7
Populasi Dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1999). Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 1999). Dalam menentukan data yang akan diteliti teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah dengan non probability sampling. Non Probability Sampling adalah teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dijadikan sampel. Responden yang dipilih adalah nasabah Bank BCA yang mengetahui jasa Klik-BCA di wilayah Semarang.
Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuatitatif. Analisis kuantitatif merupakan metode analisis dengan angka-angka yang dapat dihitung maupun diukur. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tanpa perantara). Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan hasil penyebaran kuesioner pada sampel yang telah ditentukan (nasabah bank BCA Semarang) berupa data mentah dengan skala Likert untuk mengetahui respon dari responden yang ada mengenai pengaruh kenyamanan, keamanan, dan ketersedian fitur terhadap minat untuk menggunakan. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan data sekunder, yaitu data yang berasal dari hasil penelitian sebelumnya, dan literatur-literatur lainnya.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan sampel dengan menggunakan kuesioner dengan responden nasabah bank BCA di wilayah Semarang. Sedangkan metode pengambilan sampel di lapangan menggunakan teknik convenience sampling. Metode
convenience
sampling
adalah
metode
pengumpulan
sampel
8
nonprobability sampling. yaitu dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Oleh karena itu, ada beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling (tidak disengaja) atau juga captive sample (man-onthe-street). jumlah populasi yang diteliti tidak diketahui sehingga terdapat kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan murah.
Uji Reliabilitas dan Validitas Untuk menguji apakah konstruk yang telah dirumuskan reliabel dan valid, maka perlu dilakukan pengujian reliabilitas dan validitas.
Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengukuran validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan coefficient corelation pearson yaitu dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2005).
Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi, perlu dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu, agar data sampel yang diolah benar-benar dapat mewakili populasi secara keseluruhan. Pengujian meliputi:
9
Uji Normalitas Data Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen maupun independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati norma (Imam Ghozali, 2005). Dalam penelitian ini digunakan cara analisis plot grafik histogram dan uji kolmogorov-smirnov (uji K-S).
Uji Multikolinieritas Tujuan dari uji multikolinieritas adalah untuk menguji adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen sama dengan nol.
Uji Heteroskedastisitas Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Model inilah yang diharapkan terjadi. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya berbeda, maka terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).
Analisis Regresi Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, dan untuk menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel
independen.
Variabel
dependen diasumsikan
random/stokastik, yang berarti mempunyai distribusi probabilistik. Variabel independen diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang berulang).
10
Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji F yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh variabel bebas, yaitu kemudahan penggunaan (X1), kenyamanan (X2), kepercayaan (X3), dan ketersedian fitur (X4) secara simultan terhadap variabel terikat, yaitu minat untuk menggunakan (Y).
Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas secara parsial atau individual terhadap variabel terikat. Kriteria yang digunakan adalah : 1. H0 : bi = 0, artinya suatu variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 2. H1 : bi > 0, artinya suatu variabel independen berpengaruh positif terhadap variabel dependen.. Koefisien Determinasi (Adj. R2) Koefisien determinasi digunakan untuk menjelaskan proporsi variabel terikat yang mampu dijelaskan oleh variasi variabel bebasnya. Nilai koefisien determinasi adalah 0 < R2 < 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjalankan variabel terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat (Ghozali, 2005).
Analisis Kualitatif Analisis ini dimaksudkan untuk mencari kesimpulan dari hasil yang diperoleh dari analisis kuantitatif. Analisis kualitatif adalah analisis data berdasarkan hasil yang dinyatakan dalam bentuk uraian. Data kualitatif merupakan data berupa informasi, kemudian dikaitkan dengan data-data lainnya untuk mendapatkan kejelasan tehadap suatu kebenaran sehingga memperoleh gambaran baru atau memperkuat suatu gambaran yang sudah ada sebelumnya.
11
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Profil Perusahaan BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Pada tahun 2000, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan public. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari seluruh saham BCA. Penawaran saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.
Uji Validitas Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan melakukan korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk
Uji Validitas Variabel
Indikator
Pearson
Sig.
Keterangan
Correlation Kemudahan Penggunaan
X1_1
0,339(**)
0,00
Valid
(X1)
X1_2
0,794(**)
0,00
Valid
X1_3
0,798(**)
0,00
Valid
X1_4
0,673(**)
0,00
Valid
Kenyamanan
X2_1
0,489(**)
0,00
Valid
(X2)
X2_2
0,783(**)
0,00
Valid
X2_3
0,697(**)
0,00
Valid
X2_4
0,773(**)
0,00
Valid
X3_1
0,232(**)
0,00
Valid
X3_2
0,865
(**)
0,00
Valid
X3_3
0,739(**)
0,00
Valid
Kepercayaan (X3)
12
X3_4
0,793(**)
0,00
Valid
Ketersediaan Fitur
X3_1
0,327(**)
0,00
Valid
(X4)
X3_2
0,841(**)
0,00
Valid
X3_3
0,781(**)
0,00
Valid
X3_4
0,837(**)
0,00
Valid
Minat Untuk Menggunakan Y_1
0,542
(**)
0,00
Valid
KlikBCA
Y_2
0,837(**)
0,00
Valid
(Y)
Y_3
0,798(**)
0,00
Valid
Y_4
0,659(**)
0,00
Valid
Y_5
0,674(**)
0,00
Valid
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber : Output SPSS diolah (2011) Berdasarkan pengujian pada tabel uji validitas di atas, diketahui bahwa korelasi antara masing-masing indikator terhadap total skor masing-masing konstruk menunjukkan hasil yang signifikan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan adalah valid.
Uji Reliabilitas Dalam uji analisis reliabilitas, suatu variabel dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,600 (Ghozali, 2005). Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut ini : Uji Reliabilitas Variabel
Cronbach’s Alpha
Cut of value
Keterangan
Kemudahan Penggunaan (X1)
0,601
0,600
Reliabel
Kenyamanan (X2)
0,633
0,600
Reliabel
Kepercayaan (X3)
0,657
0,600
Reliabel
Ketersediaan Fitur (X4)
0,705
0,600
Reliabel
Minat Untuk Menggunakan (Y)
0,742
0,600
Reliabel
Sumber : Output SPSS diolah (2011) Berdasarkan pengujian pada tabel uji reliabilitas, diketahui bahwa semua variabel konstruk mempunyai nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,600. Oleh
13
karena itu, dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel konstruk dalam penelitian ini adalah reliabel.
Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan cara melihat grafik normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Hasil output SPSS untuk uji normalitas ditunjukkan dalam Gambar Uji Normalitas – Uji Kolmogorov-Smirnov (Uji K-S) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual Kolmogorov-Smirnov Z
.899
Asymp. Sig. (2-tailed)
.395
Sumber: Output SPSS diolah Dengan melihat grafik normal plot pada gambar dapat disimpulkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Begitu juga dengan hasil uji normalitas data dengan uji kolmogorov-smirnov (Uji K-S) pada tabel tingkat signifikansi di atas nilai α=0,05. Oleh karena itu, model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.
Uji Multikolinearitas Hasil uji multikolinearitas tentang jawaban responden menunjukkan nilai VIF dan angka TOLLERANCE seperti yang tampak pada tabel berikut ini.
14
Uji Multikolinearitas
Model 1
Tolerrance
VIF
X1
0,175
5,721
X2
0,230
4,357
X3
0,194
5,164
X4
0,286
3,501
a Dependent Variable: Minat Untuk Menggunakan KlikBCA(Y) Sumber : Output SPSS yang diolah, 2011 Berdasarkan hasil pengolahan SPSS pada tabel dapat diketahui bahwa tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tollerance kurang dari 0,10 dan nilai VIF yang tidak lebih dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi pada penelitian ini.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan dua cara, yaitu dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel independen ZPRED dengan residualnya SRESID dan uji gletser. Suatu model regresi dikatakan terdapat heteroskedastisitas jika nilai signifikansi di bawah nilai probabilitas α = 0,05.
Uji Heteroskedastisitas: Uji Gletser Coefficients(a) Variabel
Signifikansi α
X1
0,002
X2
0,219
X3
0,394
X4
0,413
a Dependent Variable: ABS_RESY Sumber: Output SPSS yang diolah (2011)
15
Dalam tabel di atas, tampak bahwa tidak ada satupun variabel independen (X1, X2, X3, dan X4) yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut residual Y. Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansnya yang di atas tingkat kepercayaan
.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa model
regresi tidak mengandung adanya heteroskedastisitas. Baik antara uji heteroskedastisitas dengan melihat grafik scatterplot dan uji gletser, di dalam model regresi tidak menunjukkan adanya heteroskedastisitas. Oleh karena itu model regresi telah memenuhi asumsi homoskedastisitas.
Analisis Regresi Dari hasil uji regresi berganda diperoleh koefisien regresi, nilai t hitung dan tingkat signifikansi sebagaimana ditampilkan pada tabel di bawah ini. Hasil Uji Regresi Berganda Coefficients(a) Variabel
Standardised Coefficient Beta
X1
0,152
X2
0,526
X3
0,166
X4
0,160
a Dependent Variable: Y Sumber : Output SPSS yang diolah (2011) Dari hasil tersebut, persamaan regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut : Y = 0,152 X1 + 0,526 X2 + 0,166 X3 + 0,160 X4 Koefisien Determinasi Model Summary(b) Model 1
R
R Square
.944
a
.891
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
.887
a Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1 b Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS yang diolah (2011)
.51516
16
Model summary dalam tabel menunjukkan bahwa besarnya Adjusted R2 adalah 0,887. Hal ini berarti 88,70% variasi Minat Untuk Menggunakan (Y) dapat dijelaskan oleh variasi dari keempat variabel independen (Kemudahan, Kenyamanan, Kepercayaan, dan Ketersediaan Fitur). Dan sisanya 11,30% (100%88,70%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model.
Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji F dalam penelitian ini menggunakan Uji ANOVA. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi adalah fit. Selain itu, menurut Ghozali (2005), uji ANOVA dapat digunakan untuk mengetahui pengaruh secara bersamasama (simultan) variabel independen (Kemudahan, Kenyamanan, Kepercayaan, dan Ketersediaan Fitur) terhadap variabel dependen (Minat Untuk Menggunakan).
Hasil Uji Simultan (Uji F) b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression Residual Total
df
Mean Square
200.099
4
50.025
24.416
92
.265
224.515
96
F 188.494
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Sumber : Output SPSS yang diolah ,2011 Dari Uji ANOVA atau Uji F dalam tabel didapat nilai F hitung sebesar 188,494 dengan probabilitas signifikansi 0,000. Oleh karena nilai F hitung lebih besar daripada 4, maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Ini berarti bahwa model regresi 1 adalah fit. Menurut Ghozali (2005), hal ini berarti hipotesis alternatif (HA) diterima, yang berarti semua variabel independen (Kemudahan, Kenyamanan, Kepercayaan, dan Ketersediaan Fitur) secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen Minat Untuk Menggunakan (Y).
17
Uji Parsial (Uji t) Uji t dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen (Kemudahan, Kenyamanan, Kepercayaan, dan Ketersediaan Fitur) secara individual dalam menerangkan variabel dependen (Minat Untuk Menggunakan).
Uji Parsial (Uji t) Coefficients(a)
Model 1
t (Constant)
Sig.
-1.002
.319
X1
1.849
.068
X2
7.334
.000
X3
2.128
.036
X4
2.483
.015
a Dependent Variable: Y Sumber : Output SPSS yang diolah, 2011 Hasil analisis uji t adalah sebagai berikut : a. Nilai thitung pada variabel Kemudahan Penggunaan (X1) adalah sebesar 1,849 dengan tingkat signifikansi 0,068. Oleh karena nilai thitung 1,849 < nilai ttabel 1,9850 dan tingkat signifikansi 0,068 > probabilitas signifikansi α = 0,05, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Kesimpulan : Variabel Kemudahan Penggunaan (Ease of use) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap Minat Untuk Menggunakan (Intention to Use). b. Nilai thitung pada variabel Kenyamanan (X2) adalah sebesar 7,334 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena nilai thitung 7,334 > nilai ttabel 1,9850 dan tingkat signifikansi 0,000 < probabilitas signifikansi α = 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima.a Kesimpulan : Variabel Kenyamanan (convenience) berpengaruh signifikan positif terhadap Minat Untuk Menggunakan (Intention to Use).
18
c. Nilai thitung pada variabel Kepercayaan (X3) adalah sebesar 2,128 dengan tingkat signifikansi 0,036. Oleh karena nilai thitung 2,128 > nilai ttabel 1,9850 dan tingkat signifikansi 0,036 < probabilitas signifikansi α = 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan : Variabel Kepercayaan (trust) berpengaruh signifikan positif terhadap Minat Untuk Menggunakan (Intention to Use). d. Nilai thitung pada variabel Ketersediaan FItur (X4) adalah sebesar 2,483 dengan tingkat signifikansi 0,015. Oleh karena nilai thitung 2,483 > nilai ttabel 1,9850 dan tingkat signifikansi 0,015 < probabilitas signifikansi α = 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulan : Variabel Ketersediaan Fitur (Feature Availability) berpengaruh signifikan positif terhadap Minat Untuk Menggunakan (Intention to Use).
Interpretasi Hasil Berdasarkan pengujian regresi linier berganda sebagaimana telah dijabarkan dalam bagian sebelumnya, interpretasi hasil disajikan dalam empat bagian sebagai berikut:
Pengaruh Kemudahan Penggunaan Terhadap Minat Untuk Menggunakan Hipotesis Pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah Kemudahan Penggunaan (X1) berpengaruh signifikan positif terhadap Minat Untuk Menggunakan (Y). Berdasarkan hasil uji t seperti ditunjukkan dalam tabel 4.19, diketahui bahwa Kemudahan penggunaan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap Minat Untuk Menggunakan. Hal ini berarti hipotesis pertama (H1) ditolak. Alasan hipotesis pertama ditolak adalah karena KlikBCA masih dipersepsikan sulit untuk dioperasikan oleh nasabah KlikBCA. Variabel ini memiliki pengaruh terhadap Minat untuk menggunakan (Y) yang paling kecil, yaitu sebesar 0,152.
19
Pengaruh Kenyamanan Terhadap Minat Untuk Menggunakan Hipotesis Kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah Kenyamanan (X2) berpengaruh signifikan positif terhadap Minat Untuk Menggunakan (Y). Berdasarkan hasil uji t seperti ditunjukkan dalam tabel 4.19, diketahui bahwa Kenyamanan berpengaruh signifikan positif terhadap Minat Untuk Menggunakan. Hal ini berarti hipotesis kedua (H2) diterima. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa semakin KlikBCA itu dapat memberikan kenyamanan bertransaksi perbankan bagi nasabah, maka semakin tinggi pula minat nasabah untuk menggunakan KlikBCA tersebut. Dengan setting penelitian yaitu nasabah BCA yang berdomisili di Semarang, nasabah mempersepsikan bahwa kenyamanan KlikBCA adalah tinggi, sehingga minat nasabah untuk menggunakannya juga tinggi. Variabel ini merupakan variabel yang memiliki pengaruh paling besar pada variabel Minat Untuk Menggunakan (Y), yaitu sebesar 0,526. Hal ini tak terlepas dari peran BCA sebagai first market leader dalam layanan internet banking yang memberikan tingkat kenyamanan paling tinggi dibandingkan layanan internet banking industri perbankan yang lain. Hasil penelitian ini juga konsisten dengan beberapa penelitian terdahulu tentang faktor dominan yang mempengaruhi minat untuk menggunakan internet banking adalah kenyamanan.
Pengaruh Kepercayaan Terhadap Minat Untuk Menggunakan Hipotesis Ketiga yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah Kepercayaan (X3) berpengaruh signifikan positif terhadap Minat Untuk Menggunakan (Y). Berdasarkan hasil uji t seperti ditunjukkan dalam tabel 4.19, diketahui bahwa kepercayaan berpengaruh signifikan positif terhadap Minat untuk menggunakan. Hal ini berarti hipotesis ketiga (H3) diterima. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa semakin tinggi tingkat kepercayaan nasabah BCA terhadap
KlikBCA,
maka
semakin
tinggi
pula
minat
nasabah
untuk
menggunakannya. Dengan setting nasabah BCA yang berdomisili di Semarang, persepsi tingkat kepercayaan nasabah BCA terhadap KlikBCA adalah tinggi, sehingga
20
nasabah berminat untuk bertransaksi perbankan dengan menggunakan KlikBCA. Tingkat kepercayaan ini terbentuk dengan adanya jaminan keamanan dan kerahasiaan yang diberikan oleh KlikBCA. Variabel kepercayaan memiliki pengaruh terhadap Minat untuk menggunakan (Y) sebesar 0,166.
Pengaruh Ketersediaan FItur Terhadap Minat Untuk Menggunakan Hipotesis Keempat yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah ketersediaan fitur (X4) berpengaruh signifikan positif terhadap Minat Untuk Menggunakan (Y). Berdasarkan hasil uji t seperti ditunjukkan dalam tabel 4.19, diketahui bahwa ketersediaan fitur berpengaruh signifikan positif terhadap minat untuk menggunakan. Hal ini berarti hipotesis keempat (H4) diterima. Dengan demikian, dapat dijelaskan bahwa semakin banyak fitur yang disediakan pada KlikBCA untuk layanan transaksi perbankan, maka semakin tinggi pula minat nasabah untuk menggunakannya. Penyediaan fitur yang tersedia pada KlikBCA yang dilakukan oleh BCA dapat dikatakan cukup berhasil karena direspon positif oleh nasabah BCA. Variabel ini merupakan variabel yang memiliki pengaruh paling besar ketiga pada variabel Minat Untuk Menggunakan (Y) setelah variabel Kenyamanan (X2) dan Kepercayaan (X3), yaitu sebesar 0,160. Hal ini menegaskan bahwa Ketersediaan Fitur merupakan hal penting di dalam sebuah transaksi secara online (dalam hal ini adalah KlikBCA). Ringkasan Hasil Penelitian
No.
Variabel Independen
Variabel Dependen (Minat Untuk Menggunakan / Y)
1
(X1+X2+X3)
√
2
Kemudahan Penggunaan (X1)
X
3
Kenyamanan (X2)
√
4
Kepercayaan (X3)
√
5
Ketersediaan Fitur (X4)
√
Sumber: Output SPSS yang diolah (2011)
21
Keterangan: √ = variabel independen berpengaruh signifikan positif terhadap variabel dependen atau hipotesis diterima. × = variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen atau hipotesis ditolak.
Dalam tabel, dapat dilihat ringkasan hasil penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa
secara
simultan,
variabel
independen
(kemudahan
penggunaan, kenyamanan, kepercayaan, dan ketersediaan fitur) secara statistik berpengaruh signifikan positif terhadap variabel dependen Minat untuk Menggunakan. Masing-masing dari variabel independen yaitu Kenyamanan (X2), Kepercayaan (X3), dan Ketersediaan Fitur (X3) memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap variabel dependen Minat Untuk Menggunakan (Y). Sedangkan variabel Kemudahan Penggunaan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap variabel dependen Minat untuk menggunakan (Y).
22
KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
Kesimpulan Mengenai Masing-masing Hipotesis Setelah pengujian hipotesis dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa variabel independen kenyamanan (convenience), kepercayaan (trust), dan ketersediaan fitur (feature avaiability) secara signifikan positif mempengaruhi variabel dependen yaitu minat untuk menggunakan (intention to use) KlikBCA. Sedangkan variabel kemudahan penggunaan (ease of use) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap minat untuk menggunakan KlikBCA. Berikut ini merupakan kesimpulan dari masing-masing hipotesis : a. Hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa variabel kemudahan penggunaan (ease of use) akan berpengaruh signifikan positif pada minat untuk menggunakan (intention to use) KlikBCA adalah tidak terbukti kebenarannya. Hal ini berarti bahwa kemudahan penggunaan bukan merupakan faktor yang dapat mendorong nasabah untuk berminat dalam menggunakan KlikBCA. Dalam setting penelitian nasabah BCA di Semarang, ternyata KlikBCA dipersepsikan tidak mudah oleh nasabah BCA. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi kemudahan penggunaan hanya sebesar 0,152. Nilai koefisien regresi ini yang paling kecil bila dibandingkan dengan koefisien regresi variabel yang lain yang lain. b. Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa variabel kenyamanan (convenience) akan berpengaruh signifikan positif pada minat untuk menggunakan (intention to use) KlikBCA adalah terbukti kebenarannya. Hal ini berarti bahwa kenyamanan merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong nasabah untuk berminat dalam menggunakan KlikBCA. Semakin KlikBCA tersebut dapat memberikan kenyamanan dalam bertransaksi perbankan bagi nasabah, maka semakin tinggi minat nasabah untuk menggunakan KlikBCA tersebut. Dalam setting penelitian nasabah BCA di Semarang, kenyamanan merupakan faktor yang paling berpengaruh pada minat
23
untuk menggunakan KlikBCA. Hal ini dibuktikan dengan tingginya nilai koefisien regresi sebesar 0,526. c. Hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa variabel kepercayaan (trust) akan berpengaruh secara signifikan positif pada minat untuk menggunakan (intention to use) KlikBCA adalah terbukti kebenarannya. Hal ini berarti bahwa kepercayaan merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong nasabah untuk berminat dalam menggunakan KlikBCA. Semakin nasabah percaya terhadap sistem KlikBCA dalam pelayanan transaksi perbankan, maka semakin tinggi minat nasabah untuk menggunakan KlikBCA tersebut. Variabel ini memiliki nilai koefisien regresi terbesar kedua setelah variabel kenyamanan, yaitu sebesar 0,166. d. Hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa variabel ketersediaan fitur (feature avaiability) akan berpengaruh secara signifikan positif pada minat untuk menggunakan (intention to use) KlikBCA adalah terbukti kebenarannya. Hal ini berarti bahwa ketersediaan fitur merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong nasabah untuk berminat dalam menggunakan KlikBCA. Semakin KlikBCA tersebut dapat memberikan inovasi dalam penyediaan fitur dalam bertransaksi perbankan bagi nasabah, maka semakin tinggi minat nasabah untuk menggunakan KlikBCA tersebut. Variabel ini memiliki nilai koefisien regresi terbesar ketiga setelah variabel kenyamanan dan kepercayaan, yaitu sebesar 0,160.
Kesimpulan Mengenai Masalah Penelitian Berdasarkan pada analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan faktor-faktor yang secara signifikan positif mempengaruhi minat untuk
menggunakan
(intention
to
use)
KlikBCA
adalah
kenyamanan
(convenience), kepercayaan (trust), dan ketersediaan fitur (feature avaiability). Sedangkan variabel kemudahan penggunaan (ease of use) tidak berpengaruh signifikan positif terhadap minat untuk menggunakan KlikBCA.
24
Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka didapatkan urutan variabel independen yang paling berpengaruh pada minat untuk menggunakan (intention to use) KlikBCA adalah sebagai berikut: 1. Faktor kenyamanan (convenience) menjadi faktor terpenting yang mempengaruhi minat untuk menggunakan (intention to use) KlikBCA. 2. Faktor kepercayaan (trust) menjadi perhatian kedua yang mempengaruhi minat untuk menggunakan (intention to use) KlikBCA. 3. Faktor ketersediaan fitur (feature avaiability) menjadi perhatian ketiga yang mempengaruhi minat untuk menggunakan (intention to use) KlikBCA. 4. Faktor kemudahan penggunaan (ease of use) bukan menjadi perhatian yang mempengaruhi minat untuk menggunakan (intention to use) KlikBCA.
Keterbatasan Penelitian 1. Penelitian ini hanya memfokuskan pada kajian empat variabel yaitu kemudahan penggunaan (ease of use), kenyamanan (convenience), kepercayaan (trust), dan ketersediaan fitur (feature avaiability) sehingga hanya mampu menjelaskan 88,70% variasi minat untuk menggunakan (intention to use) KlikBCA. 2. Penelitian ini hanya memfokuskan pada pengaruh keempat variabel independen tersebut secara langsung dengan minat untuk menggunakan (intention to use) KlikBCA.
25
Saran Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang diperoleh, maka diajukan beberapa saran bagi penelitian selanjutnya yang dapat diterapkan untuk penelitian mengenai internet banking adalah sebagai berikut: 1. Penambahan variabel baru atau indikator baru perlu dilakukan dalam penelitian yang akan datang agar dapat menghasilkan gambaran yang lebih luas tentang masalah penelitian yang sedang diteliti. 2. Penelitian yang akan datang, dapat mempertimbangkan variabel sikap (attitude) nasabah—seperti pada penelitian Lu, F. et al. (2003) sebagai variabel yang dapat memoderasi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen minat untuk menggunakan (intention to use).
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan bagi Bank BCA untuk perbaikan dan pengembangan sistem Klik-BCA adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis indeks jawaban responden tentang kemudahan penggunaan, nasabah mempersepsikan bahwa mereka masih kesulitan dalam bertransaksi online dengan menggunakan Klik-BCA. Hal ini dapat dilihat dari skor nilai indeks jawaban responden tentang kemudahan penggunaan untuk pertanyaan nomor tiga, yaitu sebesar 71,6. Oleh karena itu, BCA perlu untuk menyederhanakan tampilan Klik-BCA atau memberikan menu bantuan tambahan terkait cara, fitur, dll pada situs Klik-BCA sehingga dapat membantu nasabah untuk bertransaksi perbankan online dengan Klik-BCA. 2. Berdasarkan hasil analisis indeks jawaban responden tentang kenyamanan, nasabah mempersepsikan bahwa Klik-BCA belum menghemat waktu transaksi online. Hal ini dapat dilihat dari skor nilai indeks jawaban responden tentang kenyamanan untuk pertanyaan nomor empat, yaitu sebesar 73,4. Oleh karena itu, BCA perlu untuk meningkatkan kinerja kecepatan transaksi online pada Klik-BCA.
26
3. Berdasarkan hasil analisis indeks jawaban responden tentang kepercayaan, nasabah
mempersepsikan
bahwa
Klik-BCA
belum
memberikan
kompensasi kerugian terkait dengan masalah keamanan dan kerahasiaan akun nasabah. Hal ini dapat dilihat dari skor nilai indeks jawaban responden tentang kepercayaan untuk pertanyaan nomor empat, yaitu sebesar 73,4. Oleh karena itu, memperbaiki sistem kompensasi kerugian yang ada tersebut. 4. Berdasarkan hasil analisis indeks jawaban responden tentang ketersediaan fitur, nasabah mempersepsikan bahwa Klik-BCA kurang menyediakan fasilitas administrasi perbankan online. Hal ini dapat dilihat dari skor nilai indeks jawaban responden tentang ketersediaan fitur untuk pertanyaan nomor empat, yaitu sebesar 71,0. Oleh karena itu, BCA perlu untuk melakukan inovasi fasilitas administrasi perbankan online.
27
DAFTAR PUSTAKA
Ainscough dan Luckett. 2000. ―Measuring and Influencing Consumer Perceptions of New High Technology Products: An Examination of Word-of –Mouth Communication Versus Expert Opinion‖. Referred. Discipline Based. Basu Swastha dan T. Hani Handoko. 1987. ―Manajemen Pemasaran‖. Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga. Jakarta. Compeau, D. R. dan Higgins, C. A. 1995. ―Application of Social Cognitive Theory to Training for Computer Skill‖. Information Systems Research. Vol. 6, No. 2, H. 118-143. Davis, F. D. 1989. ―Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance of Information System Technology‖. MIS Quarterly. Vol.13, No.3, h.319339. -------., Bagozzi, R.P and Warsaw, P.R. 1989. ―User Acceptance of Computer Technology: A Comparison of Two Theorical Models‖. Management Science, Vol. 39, No. 8, h. 983-1003. Engel, et al. 1995. ―Consumer Behaviour‖. Prentice Hall: USA. h.156.
Ericsson, K.,
Kerem, K., dan Nilsson, D. 2004. ―Customer Acceptance off
Internet Banking In Estonia‖. International Journal of Bank Marketing. Vol. 23 No. 2, h. 200-216. Gerrad, P. Dan Cunningham, J.B. 2003. ―The Diffusion of Internet Banking Among Singapore Consumers‖. The International Journal of Bank Marketing. Vol.21, No.1. h.16-28.
28
Guriting, P. dan Ndubisi, N. O. 2006. ―Borneo online banking : evaluating customer perceptions and behavioural intention‖. Management Research News. Vol. 29 No. 1/2, h. 6-15.
Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.
James A. Hall. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Buku satu. Jakarta: Salemba Empat. Kotler, P. 1997. ―Marketing Management‖. Pearson Education. h.45. Lu, F. et.al. 2003. "Technology Acceptance Model For Wireless Internet‖. Internet Research : Electronic Networking Application and Policy. Vol.13, No.3, h.206-222.
McLeod, Jr. dan Schell, G. P. 2008. Management Information Systems. 10 ed. Texas:Pearson Education. Meuter, et al, 2000. ―Self-Service Technologies: Understanding Customer Satisfaction With Technology-Based Service Encounters‖. Journal of Marketing. Vol.64, No. 3. H.50-64. Pikkarainen, T., et.al. 2004. ―Consumer acceptance of online banking: an extension of the technology acceptance model‖. Internet Research. Vol.14, No. 3 · 2004, h. 224–235. Poon, W. C. 2008. ―Users’ adoption of e-banking services : the Malaysian perspective‖. Journal of Business & Industrial Marketing. Vol.23, No.1, h.59–69.
29
Schneider, I. 2001. ―Is time running out for Internet-only banks?‖. Bank Systems & Technology. September. p.8. Shen, Jia. Undated. ―User Acceptance of Social Shopping Sites : A Research Proposal‖. USA : Rider University.
Sekaran, U. 2003. Research Methods For Business. 4 ed. USA: John Wiley & Sons. Sugiyono. 1999. ―Metode Penelitian Bisnis‖. Salemba Empat. Jakarta. Taylor, S. dan Todd, P. A. 1995. ―Understanding Information Technology Usage: A Test of Competing Models‖. Information Systems Research. No.6, h. 144-176. Thompson, R. L., Higgins, C.A., dan Howell, J.W. 1991. ―Personal Computing: Toward a Conceptual Model of Utilization‖. MIS Quarterly. March, Vol.15, No.1, h.124-143. Triandis, H. C. 1980. ―Value Attitude and Interpersonal Behavior, Nebraska Symposium on Motivation, 1979: Belief, Attitude and Value‖ University of Nebraska Press. Lincoln, NE. Venkatesh, V., dan Davis, F. D. 2000. ―A Theoritical Extension of the Technology Acceptance Model: Four Longitudinal Field Studies‖. Management Science. Vol. 46, No. 2, Februari, h.186-204. ---------, Moris, M.G. 2000. ―Why Don’t Men Ever Stop to Ask for Directions? Gender, Social Influence and Their Role in Technology Acceptance and Usage Behavior‖. MIS Quarterly. Vol. 24, No. 1, March, h. 115-139.
30
---------, Moris, M. G., Davis, G. B., and Davis F. D. 2003. ―User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View‖. MIS Querterly. Vol. 27, No. 3, September, h.425- 475. Wang, Y. S., et.al. 2003. ―Determinants of user acceptance of Internet banking: an empirical study‖. International Journal of Service Industry Management. Vol. 14 No. 5,h. 501-519.