ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN, PERTUMBUHAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN BATU BARA DI INDONESIA Maria Juliana Winarto Dosen Pembimbing : Dr. Fachruzzaman, S.E., MDM, Ak., CA Binus University,
[email protected]
ABSTRACT This research aims to analyze the influence financial ratios, asset growth, sales growth, the size of companies and the age of companies towards the comprehensiveness of disclosure of financial statement at the corporates of coal mining companies listed in Indonesian Stock Exchange. The design used in this research is causal associative. The sample consists of 10 companies during the period of 2009-2012. Data used in this research is secondary data obtained from www.idx.co.id. The dependent variable is the comprehensiveness of disclosure financial report, while the independent variables are financial ratios, asset growth, sales growth, the size of companies and the age of companies. Data analysis method used in this research is quantitative method with Multiple Regression Analysis. The results showed that the simultaneous testing shows all of independent variable have significant influence towards the comprehensiveness of financial statement disclosure. The partially test indicated that the independent variable liquidity, firm size and age have a significant influence toward the comprehensiveness of financial statement disclosure. while the variable leverage, profitability, asset growth and sales growth did not significantly influence toward the comprehensiveness of disclosure financial statement. Keywords: financial ratios, growth, the size of companies, the age of companies, Comprehensiveness of Disclosure Financial Statement.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan, pertumbuhan aset, pertumbuhan penjualan, ukuran dan umur perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian asosiatif kausal. Sampel penelitian berjumlah 10 perusahaan untuk periode penelitian 2009-2012. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi dokumentasi. Variabel dependen adalah kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, sedangkan variabel independen adalah rasio keuangan, pertumbuhan aset, pertumbuhan penjualan, ukuran dan umur perusahaan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan pengujian asumsi klasik serta analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengujian secara simultan menunjukan seluruh variabel independent berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hasil pengujian secara parsial
menunjukan bahwa variabel independen likuditas, ukuran dan umur perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, sedangkan variabel leverage, profitabilitas, pertumbuhan aset dan pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Kata Kunci: rasio keuangan, pertumbuhan, ukuran perusahaan, umur perusahaan, Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan.
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Sejak awal abad 21, produksi batubara telah menjadi sumber energi dengan pertumbuhan tercepat. Pada tahun 2008 terjadi krisis global pada beberapa Negara Uni eropa yang sangat berdampak pada omzet permintaan komoditas batu bara di berbagai Negara penghasil batubara. Dampak krisis ini tentu akan mempengaruhi informasi keuangan perusahaan pertambangan, Terutama pada perusahaan gopublic yang memanfaatkan pasar modal sebagai sumber pendanaanya. Pasar modal menjadi sarana yang paling banyak digunakan perusahaan untuk menghimpun dana dari pihak luar. Perusahaan harus meyakinkan pihak yang memiliki kelebihan dana untuk menanamkan dananya di perusahaan dengan membeli saham atau obligasinya. Terlebih lagi dampak krisis keuangan global pada tahun 2008 lalu menyebabkan para stakeholders lebih berhati-hati dalam menanamkan modalnya pada perusahaan pertambangan batu bara baik di Indonesia. Laporan keuangan menjadi sumber informasi utama untuk mempertimbangkan setiap keputusan para investor. Untuk lebih meyakinkan investor menanamkan modalnya pada perusahaan, manajemen perlu melakukan pengungkapan yang lebih luas dalam laporan keuangan yang menjelaskan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Karena kelangsungan hidup suatu badan usaha juga berkaitkan dengan kinerja serta kemampuan manajemen dalam mengolah sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Tingginya kualitas informasi akuntansi sangat berkaitan dengan tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.
Tinjauan Pustaka Penelitian tentang kelengkapan pengungkapan laporan keuangan telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu dengan hasil yang berbeda-beda. Dikutip dari Jurnal internasional oleh Mohamed Hisham Haniffa dan Hafiz-Madji AB. Rashid (2004) yang berjudul The Determinants of Voluntary Disclosure in Malaysia : The Case of Internet Financial Reporting. Dengan variabel independen ukuran perusahaan, kinerja perusahaan, leverage, pertumbuhan, dan kepemilikan asing, memberikan hasil bahwa variabel ukuran perusahaan, leverage, pertumbuhan, dan kepemilikan asing, memiliki pengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Sedangkan Jurnal yang disusun oleh Indah Maya Sari (2011) yang berjudul Analisis pengaruh rasio keuangan, porsi saham publik, dan umur perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di BEI, dengan variabel independen rasio likuiditas, leverage, profitabilitas, porsi saham publik dan umur perusahaan, memberi kesimpulan bahwa secara simultan semua variabel independen memiliki pengaruh secara signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, sedangkan secara parsial hanya umur perusahaan yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Contoh tinjauan pustaka lain berasal dari Jurnal yang disusun oleh Riny (2011) dengan judul Analisis pengaruh rasio leverage, likuiditas,profitabilitas dan saham publik terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek indonesia, dengan variabel independen rasio leverage, likuiditas, profitabilitas, dan porsi saham public, memberi hasil bahwa hanya variabel porsi saham publik yang berpengatuh positif dan signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hasil penelitian empiris yang terdahulu masih menunjukkan perbedaan hasil, hal tersebut mungkin dikarenakan adanya ketidak konsistenan, perbedaan sifat variabel, jenis pengungkapan, objek penelitian, perbedaan periode penelitian, peraturan yang berlaku dan/atau perbedaan dalam metode statistik yang digunakan.
Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah apakah rasio keuangan, pertumbuhan perusahaan, umur perusahaan dan ukuran perusahaan secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis ada tidaknya pengaruh signifikan pada rasio likuiditas, leverage, profitabilitas, pertumbuhan aset, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan dan umur perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan oleh para pihak luar perusahaan (signaling theory).
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian dalam penelitian ini adalah desain penelitian asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Riny, 2011). Variabel pada penelitian peneliti adalah rasio likuiditas, leverage, profitabilitas, pertumbuhan aset, pertumbuhan penjualan, umur perusahaan dan ukuran perusahaan sebagai variabel independen dan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan sebagai variabel dependen. Jenis dan sumber data Jenis data pada penelitian ini adalah data kuantitatif. Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder, yaitu data yang informasinya tidak secara langsung diperoleh dari perusahaan. Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), dan Indonesian Capital Market Directory (ICMD) selama tahun 2009 sampai tahun 2012. Menurut waktu pengumpulannya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pooling data. Menurut Jogiyanto (2004:54) “ Pooling data adalah gabungan dari data yang melibatkan satu waktu tertentu (cross section) dan data yang melibatkan urutan waktu (time series)” Penentuan jumlah sample Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2012. Jumlah populasi perusahaan pertambangan batu bara yang dijadikan sampel adalah 10 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan kriteria dan pertimbangan (judgement sampling). Kriteria dan pertimbangan penentuan sampel yang ditetapkan peneliti pada penelitian ini adalah: 1) Perusahaan pertambangan batu bara yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 20092012. 2) Perusahaan pertambangan batu bara yang telah mempublikasikan laporan keuangan auditan periode 2009-2012. Metode Analisis Data Metode analisis data yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis statistik dengan menggunakan software SPSS 20. Peneliti menggunakan metode transformasi data kedalam bentuk Logaritma (Ln), untuk didapatkan data yang lebih terdistribusi normal. Seluruh variabel independen dan dependen ditransformasikan kedalam logaritma. Analisis data dilakukan dengan metode berikut ini: • Analisis statistik deskriptif • Pengujian asumsi klasik. o Uji Normalitas o Uji Multikolinieritas dilakukan dengan nilai Variance Inflation Factor (VIF). o Uji Autokorelasi dilakukan dengan uji Durbin-Watson. • Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model regresi linear berganda, uji t dan uji
F
HASIL DAN BAHASAN Pembahasan Hasil Penelitian
Variabel CR DR NPM AG SG SIZE AGE
Tabel 4.10 Ikhtisar Hasil Analisis Data Koefisien Regresi P-Value -2.183 0.037 0.577 0.568 1.556 0.130 0.868 0.392 -0.118 0.272 8.064 0.000 2.142 0.040
Keterangan Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Tidak Signifikan Signifikan Signifikan
Hasil penelitian atas pengaruh variabel likuiditas, leverage, profitabilitas, pertumbuhan aset, pertumbuhan penjualan, ukuran dan umur perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dengan menggunakan data perusahaan pertambangan batu bara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2012 menunjukkan bahwa secara parsial nilai signifikansi dari variabel independen leverage (DR), profitabilitas (NPM), pertumbuhan aset (AG), dan pertumbuhan penjualan (SG) lebih besar dari nilai signifikan sebesar 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen (DR, NPM, AG dan SG) tidak berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, sedangkan untuk variabel likuditas (CR), ukuran (SIZE) dan umur perusahaan (AGE) memiliki nilai signifikan lebih kecil daripada 5% sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel independen CR, SIZE dan AGE berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hasil penelitian dengan uji deskriptif statistik dengan SPSS20 menunjukkan bahwa kelengkapan pengungkapan laporan keuangan yang paling minimum adalah 55%, dan nilai maksimal adalah 81%, sedangkan nilai rata-rata adalah 65,75%. maka dapat disimpulkan belum semua item-item yang wajib diungkapkan secara komprehensif oleh perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan perusahaan publik di Indonesia yang disyaratkan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK) melalui Surat Edaran Ketua BAPEPAM-LK No. SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Publik. Item-item yang paling sedikit diungkapkan oleh perusahaan pertambangan batu bara antara lain pada komponen neraca terdiri dari wesel tagih, investasi jangka panjang lain, aktiva tidak berwujud, wesel bayar, kewajiban pajak tangguhan, hutang sewa guna usaha, hutang obligasi, hutang subordinasi, obligasi konversi, opsi saham, dan modal saham diperoleh kembali. Item-item pada komponen laba rugi yang paling sedikit diungkapkan oleh perusahaan adalah item pos luar biasa, laba (rugi) per saham deviden dan laba (rugi) per saham dominan, sedangkan pada laporan perubahan modal adalah item pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi atau kesalahan mendasar, dan item rekonsiliasi antara nilai tercatat dalam masing masing jenis modal, tambahan modal disetor dan pos pos ekuitas lainnya pada awal dan akhir periode yang mengungkapkan secara terpisah setiap perubahan jarang diinformasikan oleh perusahaan pertambangan batu bara. Item untuk laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan umumnya perusahaan melakukan pengungkapan yang lengkap meskipun ada beberapa perusahaan yang tidak mengungkapkan sebagian sebagian dari item tersebut. Alasan atas ketidaklengkapnya pengungkapan informasi keuangan ini mungkin karena transaksi-transaksi pada itemitem tersebut memang tidak dilakukan oleh perusahaan dan perusahaan belum mengklasifikasikan komponen laporan keuangannnya sesuai dengan pedoman penyajian dan pengungkapan laporan keuangan perusahaan publik (PSAK) yang disyaratkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK). Berdasarkan hasil regresi berganda dengan menggunakan tingkat signifikansi α=5% menunjukkan hasil adjusted R square= 0,744; F=17,211; signifikansi=0,000. Hasil ini memberikan dasar bagi penarikan simpulan bahwa Hipotesis nol (Ho) ditolak, artinya secara bersama- sama variabel independen seperti likuiditas, leverage, profitabilitas, pertumbuhan aset, pertumbuhan penjualan, ukuran dan umur perusahaan berpengaruh positif terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Pada penelitian ini variabel independen memberi kontribusi sebesar 74,4% dalam menjelaskan variasi kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan. Hasil penelitian ini tetap dan konsisten dengan beberapa hasil peneliti terdahulu yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan antara variabel independen terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Indah Maya Sari (2011), Riny (2011) dan Mohamed Hisham Haniffa and Hafiz-Madji AB. Rashid (2004). Hasil penelitian pengaruh likuiditas yang diproyeksikan dengan current ratio (CR) terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dihasilkan bahwa secara parsial likuiditas berpengaruh negatif dan berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, dengan nilai thitung -2.183 dan nilai signifikansi 0.037. Hal ini berarti terdapat hubungan yang negatif antara tingkat likuiditas dengan keluasan pengungkapan, berbeda dengan logika teori sebelumnya yang menjabarkan jika perusahaan besar yang lebih likuid akan melakukan pengungkapan laporan keuangan yang lebih komprehesif dibandingkan perusahaan lemah yang kurang likuid. Pada penelitian ini dihasilkan kesimpulan yang sebaliknya yakni bahwa perusahaan yang lemah dalam likuiditas perlu memberikan informasi yang lebih rinci dibandingkan dengan perusahaan yang lebih likuid untuk menjelaskan latar belakang dari kelemahan tersebut. Penelitian ini tidak sama dengan hasil penelitian Riny (2011) yang menyatakan bahwa likuiditas secara parsial berpengaruh positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, namun hasil penelitian ini sesuai dengan Andi Kartika (2009) yang menyatakan bahwa likuiditas secara parsial berpengaruh negatif dan berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hasil penelitian pengaruh leverage yang diproyeksikan dengan debt ratio (DR) terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dapat disimpulkan bahwa secara parsial leverage berpengaruh positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, dengan nilai thitung 0.577 dan nilai signifikansi 0.568. Dengan tidak siginifikannya pengaruh DER terhadap pengungkapan mengindikasikan bahwa pengungkapan laporan keuangan dengan penjelasannya tidak menekankan pada informasi hutang perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Indah Maya Sari (2011) yang menyatakan bahwa leverage secara parsial berpengaruh positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hasil penelitian pengaruh profitabilitas yang diproyeksikan dengan net profit margin on sales ratio (NPM) terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dapat disimpulkan bahwa secara parsial profitabilitas berpengaruh positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, dengan nilai thitung 1.556 dan nilai signifikansi 0.130. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Riny (2011) yang menyatakan bahwa profitabilitas secara parsial berpengaruh positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hasil penelitian pengaruh pertumbuhan aset terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dapat disimpulkan bahwa secara parsial pertumbuhan aset berpengaruh positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, dengan nilai thitung 0.868 dan nilai signifikansi 0.392. Hasil penelitian ini tidak sama dengan hasil penelitian Mohamed Hisham Haniffa and Hafiz-Madji AB. Rashid (2004) yang menyatakan bahwa pertumbuhan aset secara parsial berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hasil penelitian pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dapat disimpulkan bahwa secara parsial pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, dengan nilai thitung -1.118 dan nilai signifikansi 0.272. Hasil penelitian ini tidak sama dengan hasil penelitian Mohamed Hisham Haniffa and Hafiz-Madji AB. Rashid (2004) yang menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan secara parsial berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Hasil penelitian pengaruh ukuran perusahaan yang diproyeksikan dengan logaritma total asset (SIZE) terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dapat disimpulkan bahwa secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, dengan nilai thitung 8.064 dan nilai signifikansi 0.000. Hasil ini membuktikan logika teori bahwa Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki permintaan dari publik akan informasi yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang berukuran lebih kecil.
Hasil penelitian pengaruh umur perusahaan (AGE) terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan dapat disimpulkan bahwa secara parsial umur perusahaan berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, dengan nilai thitung 2.142 dan nilai signifikansi 0.040. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang sudah lama berdiri akan mengungkapkan informasi yang menurut perusahaan akan banyak disorot oleh investor dan dengan harapan para investor akan tertarik membeli saham perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Indah Maya Sari (2011) yang menyatakan bahwa umur perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan Hasil penelitian secara simultan nilai signifikansi dari variabel independen (CR, DR, NPM, AG, SG, AGE dan SIZE) lebih kecil daripada 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan variabel independen berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan yakni ditunjukkan dengan nilai F hitung sebesar 17.211 dan nilai signifikan sebesar 0.000. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian-penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa variabel independen secara simultan variabel-variabel yang diteliti berpengaruh positif dan berpengaruh signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dengan software SPSS 20 dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis ada tidaknya pengaruh signifikan pada rasio likuiditas, leverage, profitabilitas, pertumbuhan aset, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan dan umur perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan pertambangan batubara yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1) Likuiditas (CR) secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, artinya semakin tinggi rasio likuiditas perusahaan maka semakin rendah kelengkapan pengungkapan laporan keuangannya. 2) Leverage (DR) secara parsial berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, artinya meskipun leverage tidak memiliki pengaruh yang signifikan atas kelengkapan pengungkapan laporan keuangan akan tetapi arah hubungannya positif yang berarti semakin tinggi rasio leverage, maka perusahaan akan lebih mengungkapkan informasi, meskipun leverage tidak berpengaruh besar terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. 3) Profitabilitas (NPM) secara parsial berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, artinya semakin tinggi rasio profitabilitas, maka semikin tinggi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan yang diberikan perusahaan, walaupun besarnya tidak signifikan atau tidak kuat mempengaruhi kelengkapan pengungkapan. 4) Pertumbuhan aset (AG) secara parsial berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, berarti rasio pertumbuhan aset yang semakin besar, maka kelengkapan pengungkapan laporan keuangan oleh perusahaan akan semakin banyak, meskipun besar pengaruh pertumbuhan aset tidak signifikan atau tidak kuat mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. 5) Pertumbuhan penjualan (SG) secara parsial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, berarti rasio pertumbuhan penjualan yang semakin tinggi, maka kelengkapan pengungkapan laporan keuangan oleh perusahaan akan semakin rendah. 6) Ukuran perusahaan (SIZE) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, artinya semakin besar ukuran perusahaan maka semakin banyak dan lengkap infomasi yang diungkap perusahaan. 7) Umur perusahaan (AGE) secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, artinya semakin besar umur suatu perusahaan maka semakin banyak dan lengkapa informasi yang diungkap perusahaan. 8) Variabel independen (CR, DR, NPM, AG, SG, AGE dan SIZE) secara keseluruhan (simultan)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan yakni ditunjukkan dengan nilai F hitung sebesar 17.211 dan nilai signifikan sebesar 0.000 < 0.05. Dengan nilai hasil adjusted R square=0.744, yang menjelaskan kontribusi variabel independen (Likuiditas (CR), Leverage (DR), Profitabilitas (NPM), Asset Growth (AG), Sales Growth (SG), Ukuran (SIZE) dan Umur Perusahaan (AGE)) pada penelitian ini sebesar 74.4% terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan. Sisa 25.6% dijelaskan oleh variabel bebas lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Saran Dari hasil kesimpulan yang dijelaskan peneliti tentang pengaruh variabel independent (likuiditas, leverage, profitabilitas, pertumbuhan, ukuran perusahaan dan umur perusahaan) terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, ada beberapa saran yang dapat peneliti berikan antara lain sebagai berikut: 1. Bagi peneliti yang ingin mengambil topik penelitian yang sama, sebaiknya untuk menambahkan beberapa variabel yang mungkin dapat mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan diantaranya adalah kondisi rasio keuangan lain, kepemilikan saham umum, variabel keberadaan komite audit dan keberadaan internal auditor, serta sebaiknya menggunakan sampel yang lebih luas. 2. Bagi Investor dan perusahaan (emiten) sebaiknya menganalisis terhadap rasio keuangan perusahaan dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan investasi atas informasi- informasi yang disajikan dalam laporan keuangan (signaling theory).
REFERENSI Choi, Frederick D.S, Mueller Gerhard G, dan Hamdan, M. Yusuf (Translator) 2010. Akuntansi Internasional, buku 1, edisi 6, Jakarta.: Penerbit PT. Salemba Empat, Choi, Frederick D.S, Mueller Gerhard G, dan Hamdan, M. Yusuf (Translator) 2010. Akuntansi Internasional, buku 2, edisi 6, Jakarta.: Penerbit PT. Salemba Empat, Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Cetakan ke IV, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hanafi, Mahmud M dan Abdul Halim. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP YKPN. Haniffa, Mohamed Hisman,& Hafiz-Majdi AB. Rashid. (2004). The Determinants of Voluntary Disclosure in Malaysia : The Case of Internet Financial Reporting. International Business Management Conference 2004. Malaysia: Universiti Tenaga Nasional Hossain, Mohammed, and Helmi Hammami.(2009). Voluntary disclosure in the annual reports of an emerging country: The case of Qatar . College of Business and Economics. Department of Accounting and Information Systems. Qatar: Qatar University Ikatan Akuntan Indonesia, 2009. Standar Akuntansi Keuangan : PSAK No 1- Penyajian Laporan Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia, 2011. Standar Akuntansi Keuangan : PSAK No 33- Akuntansi Pertambangan Umum. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Kartika, Andi (2007). Faktor-faktor yang mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek indonesia.Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JEB). Fakultas Ekonomi Unisbank Semarang Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Ketua Badan Pengawas Pasar Modal. 2002. Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik:Pertambangan Umum. Jakarta:Badan Pengawas Pasar Modal.
Liu, Ming., Zhang, Xu., & Chan Lu (2009). A case study of voluntary disclosure by chinese enterprises. Asian Journal of Finance & Accounting. Vol. 1 No. 2. Macau: University of Macau. Na’im, Ainun dan Fuad Rahman, 2000. Analisis Hubungan antara Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan dengan Struktur Modal dan Tipe Kepemilikan Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol.15 No.1.pp 70-82. Riny. 2011. Analisis pengaruh rasio leverage, likuiditas, profitabilitas dan porsi saham public terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi S1. Universitas Sumatra Utara. Sari, Indah Maya. (2011). Analisis pengaruh rasio keuangan, porsi saham publik, dan umur perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di BEI. Skripsi S1. Universitas Sumatra Utara. Simanjuntak, Binsar. H. dan Lusy (Hossain and Hammami n.d.)Widiastuti. 2004. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol 7. No. 3. pp 351366. Syafri, S.H (2012). Teori akuntansi. Edisi revisi 2011. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
RIWAYAT PENULIS Maria Juliana Winarto lahir di kota DKI Jakarta pada 30 Agustus 1991. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang akuntansi pada tahun 2013.