ANALISIS FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) (Studi Empiris pada UMKM di Kabupaten Jember) Oleh: Septi Anugraheni Dosen Pembimbing: Dr. Endang Mardiati, SE., M.Si., Ak., CA. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Jl. MT. Haryono 165, Malang Email :
[email protected] ABSTRAK Laporan keuangan berkualitas yang disajikan oleh UMKM bertujuan untuk memberikan informasi yang berguna bagi pihak berkepentingan. Dalam penyajian laporan keuangan yang berkualitas akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran usaha (X1), lama usaha (X2), dan SDM (X3) terhadap kualitas laporan keuangan (Y) pada UMKM di Kabupaten Jember. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Penentuan sampel pada penelitian ini berdasarkan metode purposive sampling. Berdasarkan kriteria sampel yang telah ditetapkan, terdapat 45 UMKM yang terpilih untuk menjadi sampel. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh secara langsung dari para responden melalui penyebaran kuesioner. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis linear berganda. Hasil penelitian ini memberikan penjelasan bahwa ukuran usaha, lama usaha, dan SDM berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan UMKM. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin besar ukuran usaha, semakin lama beroperasi, dan semakin baik SDM yang dimiliki, maka laporan keuangan yang dihasilkan akan semakin berkualitas. Kata Kunci : Ukuran Usaha, Lama Usaha, SDM, Kualitas Laporan Keuangan ABSTRACT The good quality of financial statement prepared by UMKM aims to provide useful information for stakeholders. Many factors influence the quality of financial statement. The study is aimed to observe the influence of firm size, age, and human resource on financial statement quality of UMKM in Jember. The research uses a descriptive quantitative research method. A purposive sampling method is used to select samples. Based on the criteria, 45 UMKM are selected as samples. Primary data are collected directly from respondents using questionnaire. Multiple regression analysis is employed as data analysis. The results show that firm size, age, and human resource quality influence financial statement quality of UMKM. The results indicate that the bigger the firm, the longer the operation, and better the human resource will result in better financial statement quality. Keywords: firm size, age, human resource, financial statement quality
PENDAHULUAN Latar Belakang
Dunia bisnis sangat erat kaitannya dengan keberadaan UMKM. Eksistensi dan peran UMKM yang pada tahun 2011 mencapai 55,21 juta unit usaha, dan merupakan 99,99 persen dari pelaku usaha nasional, dalam tata perekonomian nasional sudah tidak diragukan lagi, dengan melihat kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja, pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional, devisa nasional, dan investasi nasional (www.depkop.go.id, diakses 10 Desember 2015). UMKM juga dapat menyerap tenaga kerja dan tangguh terhadap krisis global. Terbukti dengan adanya beberapa gelombang krisis di negeri ini, seperti krisis ekonomi 1997-1998 dan krisis global 2008 yang sempat memberikan pengaruh bagi Indonesia. Ketangguhan ini terbukti sebab di saat banyak perusahaan besar yang bangkrut dan terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja kepada karyawannya, justru UKM mampu menyerap para pengangguran untuk dapat bekerja kembali (Setyawan,2007). Semakin berkembangnya suatu usaha, menuntut UMKM untuk berhubungan dengan pihak eksternal perusahaan. Misalnya untuk meningkatkan pendanaan, UMKM akan berhubungan dengan pihak bank/ lembaga keuangan lainnya yang bertindak sebagai kreditor/ penyedia modal. Pihak bank/ lembaga keuangan tersebut biasanya akan meminta laporan keuangan untuk menilai kelayakan kredit dari UMKM. Hal inilah yang nantinya menjadi tuntutan bagi UMKM untuk menyediakan laporan keuangan yang berkualitas dan sesuai dengan standar (SAK ETAP) agar tidak terjadi asimetri informasi diantara kedua pihak tersebut. Selain itu, laporan keuangan juga memberikan banyak manfaat pada suatu entitas. Manfaat-manfaat tersebut antara lain untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan memberikan keuntungan atau kerugian, dan dapat mengetahui perkembangan usaha, Laporan keuangan yang berkualitas dapat didukung dengan adanya faktor ekonomi berupa SDM yang berkualitas dengan mengerti dasar akuntansi dalam pembuatan laporan keuangan. Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Hadi (2015) mengenai pengaruh kualitas sumber daya manusia dan karakteristik perusahaan terhadap kualitas laporan keuangan pada usaha menengah Kabupaten Banyuwangi. Penelitian tersebut memberikan kesimpulan bahwa jenjang pendidikan pimpinan dan pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Rahmayati (2012) juga telah melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan kementrian keuangan/ lembaga. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan adalah faktor kemampuan sumber daya manusia. Ukuran usaha dan lama usaha juga dapat memberikan pengaruh terhadap kualitas laporan keuangan yang disajikan oleh UMKM. Mulyani (2014) telah meneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan pada UMKM di Kabupaten Kudus. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif antara ukuran usaha terhadap kualitas laporan keuangan UMKM. Demikian pula dengan lama usaha, semakin lama usaha beroperasi, maka perusahaan dapat dinilai secara historis telah memiliki kestabilan dalam kinerjanya sehingga mampu mengahasilkan laporan keuangan yang berkualitas (Rudiantoro dan Siregar, 2011). Penelitian ini dilakukan pada UMKM yang berada di Kabupaten Jember karena Kabupaten Jember merupakan kota dengan UMKM terbanyak se Jawa Timur, yaitu sebanyak 424.151 UMKM (www.diskopumkm.jatimprov.go.id, diakses 2 Februari 2016). Peneliti mereplikasi beberapa variabel, yaitu ukuran usaha dan lama usaha yang diambil dari penelitian Mulyani (2014) dan Hadi (2015). Sedangkan variabel SDM diambil dari penelitian yang dilakukan Rahmayati (2012). Alasan peneliti memilih variabel tersebut karena semakin lama usaha berjalan, dan semakin besar ukuran suatu usaha, maka semakin kompleks masalah terkait keuangan dan laporan keungan yang dibuat. Selain itu, latar belakang pendidikan dan jenjang pendidikan akan merefleksikan kualitas SDM dan nantinya juga akan berpengaruh terhadap kinerja suatu organisasi/ usaha dalam menghasilkan laporan keuangan.
TINJAUAN PUSTAKA Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan muncul karena adanya hubungan antara agensi dengan prinsipal. Istilah agency berasal dari penerapan pendelegasian dalam pengambilan keputusan perusahaan kepada agen (manajemen) (Margaretha, 2011:7). Mengacu pada teori agensi (agency theory), akuntabilitas publik dapat dimaknai dengan adanya kewajiban pihak pemegang amanah (agent) untuk memberikan pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut (Haryanto, Sahmuddin, Arifuddin, 2007). Suatu entitas memiliki kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban kepada pihak pengguna infomasi baik pihak internal maupun eksternal seperti pemerintah dan kreditor. Berkaitan dengan masalah keagenan, praktik akuntansi antara UMKM (agen) dengan kreditor (prinsipal) merupakan gambaran suatu konsep teori keagenan. Pihak kreditor akan memerlukan laporan keuangan UMKM apabila UMKM mengajukan permintaan dana pinjaman. Laporan keuangan yang berkualitas dan dibuat berdasarkan SAK ETAP akan memberikan informasi yang lebih baik dan akurat sehingga asimetri informasi akan dapat dikurangi. Untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas sesuai dengan karakteristik kualitatif SAK ETAP 2013, maka diperlukan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas. Penelitian yang dilakukan oleh Purwati (2014) di Kabupaten Banyumas menyatakan bahwa SDM berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pada UMKM. Kualitas sumber daya manusia juga dapat tercermin melalui pendidikan yang ditempuh serta pengetahuan akuntansi. Hadi (2015) menyatakan bahwa jenjang pendidikan pimpinan dan pengetahuan akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan usaha menengah.
Teori Stakeholder Teori stakeholder menjelaskan bahwa entitas tidak hanya beropreasi untuk kepentingan sendiri, namun harus dapat memberikan manfaat bagi stakeholder-nya. Gray, Kouhy, dan Adams (1994:53) dalam Probosari (2014) menyatakan bahwa kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada dukungan stakeholder dan dukungan tersebut harus dicari sehingga aktivitas perusahaan adalah untuk mencari dukungan tersebut. Keberadaan stakeholder sangatlah penting bagi UMKM. Stakeholder yang dimaksud adalah para kreditor seperti pihak bank maupun Lembaga Keuangan Mikro Masyarakat (LKMM). Hal ini berkaitan dengan sumber ekonomi yang diberikan stakeholder kepada perusahaan sebagai dukungan bagi operasi perusahaan. Sumber ekonomi ini bisa berupa modal/ pinjaman berupa uang tunai. Untuk mendapatkan dukungan tersebut, maka perusahaan juga harus dapat meningkatkan kepercayaan para stakeholder terhadap kinerja perusahaan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kepercayaan para stakeholder yaitu dengan menyajikan laporan keuangan yang berkualitas agar kreditor dapat mengetahui secara jelas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pertimbangan pemberian kredit. Namun dalam praktiknya, kendala UMKM dalam menyajikan laporan keuangan yang berkualitas salah satunya adalah faktor minimnya SDM pada entitas. Probosari (2014) telah melakukan penelitian pada CV.X. Salah satu hasil dari penelitian ini adalah CV.X belum mampu mengimplementasikan akuntansi yang sesuai standar dengan baik. Hal tersebut didasari beberapa faktor, dan salah satunya adalah minimnya kompetensi SDM perusahaan. Teori Asimetri Informasi Asimetri informasi adalah situasi yang muncul ketika satu pihak tidak memiliki pengetahuan tentang pihak lain yang terlibat dalam transaksi sehingga tidak mungkin untuk membuat keputusan yang akurat ketika melakukan transaksi. Keadaan ini terjadi ketika salah satu pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut memiliki
keunggulan dan kelebihan informasi dibandingkan pihak lain (Mishkin,2008:246 dalam Kusuma, 2013). Gambaran konsep asimetri informasi dapat dilihat melalui pelaporan keuangan yang dilakukan UMKM terhadap stakeholder seperti para kreditor. Dalam penyajiannya, kualitas laporan keuangan yang dibuat oleh pihak UMKM akan berpengaruh terhadap seberapa besar asimetri informasi yang terjadi diantara kedua belah pihak. Penyajian laporan keuangan yang berkualitas dapat dipengaruhi oleh seberapa besar dan seberapa lama usaha tersebut telah dijalankan. Penelitian yang dilakukan oleh Iswara (2013) menyatakan bahwa lama usaha dan ukuran usaha berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan yang dibuat UMKM. Dengan adanya laporan keuangan yang berkualitas, maka informasi yang disajikan telah memenuhi karakteristik kualitatif berdasarkan SAK ETAP. Apabila laporan keuangan yang disajikan telah memenuhi karakteristik tersebut, maka dapat berpengaruh terhadap asimetri informasi yang terjadi. Menurut Copeland dan Galai (1983) dalam Edvandini (2014) menyatakan bahwa ketika kualitas informasi akuntansi mengalami peningkatan, maka asimetri informasi akan mengalami penurunan. Definisi UMKM Menurut Pramiyanti (2008:5), definisi UMKM yang pertama adalah tidak adanya pembagian tugas yang jelas antara bidang admisitrasi dan operasi. Kebanyakan industri kecil dikelola oleh perorangan yang merangkap sebagai pemilik sekaligus pengelola perusahaan, serta memanfaatkan tenaga kerja dari keluarga dan kerabat dekatnya. Kedua, rendahnya akses industri kecil terhadap lembaga-lembaga kredit formal sehingga mereka cenderung menggantungkan pembebanan usahanya dari modal sendiri atau sumber lain seperti keluarga, kerabat, pedagang perantara, bahkan rentenir. Ketiga, sebagian besar usaha kecil ditandai dengan belum memiliki status badan hukum.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Pelaporan keuangan harus memiliki kualitas informasi yang baik, sehingga dapat digunakan secara maksimal oleh para pengguna laporan keuangan internal maupun eksternal dari suatu perusahaan. Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pengguna. Terdapat 10 karakteristik kualitatif yang ada pada SAK ETAP 2013 yaitu dapat dipahami, relevan, materialitas, keandalan, substansi mengungguli bentuk, pertimbangan sehat, kelengkapan, dapat dibandingkan, tepat waktu, dan keseimbangan antara biaya dan manfaat. Kerangka Konseptual Penelitian Kerangka konseptual merupakan kerangka pemikiran yang disusun untuk mencari jawaban mengenai masalah yang akan diteliti. Berdasarkan landasan teori yang telah dijabarkan di atas, maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut :
Ukuran Usaha (X1)
Lama Usaha (X2)
Kualitas Laporan Keuangan (Y)
SDM (X3)
Menurut Holmes dan Nicholls (1988) dalam Aufar (2014), ukuran usaha merupakan kemampuan perusahaan dalam mengelola usahanya dengan melihat total aset, berapa jumlah karyawan yang dipekerjakan dan berapa besar pendapatan yang diperoleh perusahaan dalam satu periode akuntansi. Apabila ukuran usaha telah semakin besar, maka semakin kompleks perusahaan tersebut dalam penggunaan akuntansi. Selain itu, lama usaha juga menunjukkan kestabilan suatu entitas untuk
mempertahankan kinerja perusahaan. Sehingga informasi akuntansi yang ada dapat diolah secara optimal. Sehingga semakin lama dan semakin besar ukuran suatu usaha, maka laporan keuangan yang berkualitas akan dapat disajikan. Hal ini akan meminimumkan asimetri informasi yang terjadi. Berdasarkan teori stakeholder, entitas tidak bergerak sendiri namun juga harus memberikan manfaat kepada pihak stakeholder-nya. Hal ini dapat digambarkan dengan adanya hubungan antara kreditor dengan UMKM. Sesuai dengan teori agensi, maka kreditor berperan sebagai prinsipal dan UMKM sebagai agen. Untuk memberikan pertanggungjawaban atas modal/ pinjaman yang diberikan pihak prinsipal (kreditor) kepada agen (UMKM), maka UMKM tersebut harus dapat memberikan laporan keuangan yang berkualitas. Laporan keuangan yang berkualitas akan dapat ditunjang dengan adanya SDM yang berkualitas dan berkompeten. Pengembangan Hipotesis Hipotesis penelitian merupakan jawaban sementara dari hubungan variabel yang perlu di uji kebenarannya. Berdasarkan kerangka konseptual yang telah dibuat, maka peneliti mengembangkan tiga hipotesis, yaitu: H1 : Ukuran usaha berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan H2 : Lama usaha berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan H3: SDM berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dan informasi yang dilakukan menggunakan prosedur sistematis serta memiliki tujuan tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah UMKM yang berada di Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember yaitu sebanyak 327 UMKM. Teknik pengambilan
sampel yang dilakukan peneliti adalah purposive sampling yang dapat dikatakan secara sengaja mengambil sampel tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti menetapkan sampel dengan kriteria sebagai berikut: 1. UMKM yang bergerak di bidang perdagangan dan industri serta telah memiliki Surat Keterangan Usaha (SKU) berdasarkan data dari Dinas Koperasi, UMKM Jember dari tahun 2011-2015. 2. UMKM yang berbentuk badan usaha (UD, CV, PT) serta telah menerapkan pencatatan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan. Berdasarkan kriteria tersebut, maka sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 45 UMKM. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode survei. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Peneliti melakukan penyebaran dan pengumpulan kuesioner secara langsung kepada pemilik atau manajer UMKM di Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember. Dalam penelitian ini, digunakan data sekunder berupa data UMKM di Kabupaten Jember tahun 2011-2015 yang didapat dari Dinas Koperasi, UMKM Kabupaten Jember. Variabel Independen (X) Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain (Umar, 2003:50). Variabel yang digunakan peneliti adalah ukuran usaha, lama usaha dan SDM. Ukuran usaha dilihat melalui omzet usaha (hasil penjualan atau pendapatan), lama usaha dihitung sejak awal pendirian hingga dilakukan penelitian ini, dan SDM diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin (5-poin likert scale) dengan memberikan sebanyak 5 pertanyaan kepada responden.
Variabel Dependen (Y) Variabel dependen merupakan variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen (Umar, 2003:50). Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan peneliti adalah kualitas laporan keuangan UMKM. Kualitas laporan keuangan diukur melalui karakteristik kualitatif informasi dalam laporan keuangan berdasarkan SAK ETAP 2013. Variabel kualitas laporan keuangan diukur menggunakan skala likert 5 poin (5-poin likert scale) dengan memberikan sebanyak 10 pertanyaan kepada responden. Teknik Pengujian Data Agar suatu penelitian menghasilkan kesimpulan yang tidak bias, maka diperlukan uji validitas dan uji reliabilitas. Instrumen dikatakan valid jika memiliki nilai koefisien korelasi (r hitung) > nilai kritis (r table). Pengujian juga dapat dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha > 0,6 (indriantoro dan Supomo, 2009:100). Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif statistik, uji asumsi klasik dan uji hipotesis. Uji asumsi klasik meliputi uji normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Uji hipotesis yang digunakan meliputi analisis regresi linier berganda, uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R2). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Statistik Deskriptif Analisis
statistik
deskriptif
digunakan
untuk
mendeskripsikan
atau
memberikan gambaran terhadap suatu data pada variabel-variabel yang digunakan. Gambaran dari data tersebut dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel 1 Descriptive Statistics Y X1 X2 X3
Mean 3.8195 4.0000 3.7561 3.4390
St d. Dev iation .52308 .94868 1.09042 .69025
N 41 41 41 41
Berdasarkan tabel statistik deskriptif, Variabel X1 (ukuran usaha) memiliki mean sebesar 4,0000 dengan standar deviasi sebesar 0,94868. Variabel X2 (lama usaha) memiliki mean sebesar 3,7561 dengan standar deviasi sebesar 1,09042. Variabel X3 (SDM) memiliki mean sebesar 3,4390 dengan standar deviasi sebesar 0,69025. Sedangkan variabel Y (kualitas laporan keuangan) memiliki mean sebesar 3,8195 dengan standar deviasi sebesar 0,52308. Uji Asumsi Klasik Asumsi-asumsi klasik ini harus dilakukan pengujiannya untuk memenuhi penggunaan regresi linier berganda. Berikut hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan: 1. Uji Normalitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah nilai residual tersebar normal atau tidak. Prosedur uji dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Tabel 2 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Normal Parameters a,b Most Extrem e Dif f erences
Mean Std. Dev iat ion Absolute Positiv e Negativ e
Kolmogorov -Smirnov Z Asy mp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated f rom data.
Unstandardiz ed Residual 41 .0000000 .32518663 .137 .094 -.137 .879 .423
Berdasarkan tabel di atas, didapat nilai sig. sebesar 0.423 lebih besar dari 0.05; maka ketentuan H0 diterima yaitu bahwa asumsi normalitas terpenuhi. 2. Uji Multikolinieritas Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa tidak terjadi hubungan yang sangat kuat atau tidak terjadi hubungan linier yang sempurna atau dapat pula dikatakan bahwa antar variabel bebas tidak saling berkaitan. Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Tabel 3 Hasil Uji Multikolinieritas
Model 1
X1 X2 X3
Collinearity Statistics Tolerance VI F .793 1.261 .627 1.594 .636 1.573
Berdasarkan tabel di atas, didapat bahwa keseluruhan nilai tolerance > 0,1 dan keseluruhan nilai VIF < 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas. 3. Uji Heterokedastisitas Uji
heterokedastisitas
digunakan
untuk
mengetahui
apakah
terjadi
ketidaksamaan nilai simpangan residual akibat besar kecilnya nilai salah satu variabel bebas. Prosedur uji dilakukan dengan uji scatter plot.
Gambar 1 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dari hasil pengujian tersebut didapat bahwa diagram tampilan scatterplot menyebar dan tidak membentuk pola tertentu maka tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga dapat disimpulkan bahwa sisaan mempunyai ragam homogen (konstan) atau dengan kata lain tidak terdapat gejala heterokedastisitas. 4. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi ini untuk mengetahui korelasi antara sisaan yang diurutkan menurut waktu (seperti dalam deret waktu) atau ruang (seperti dalam data cross section). Uji ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji DurbinWatson (DW-test). Tabel 4 Hasil Uji Autokorelasi Model 1
DurbinWatson 2.011
Dari tabel Durbin-Watson untuk n = 41 dan k = 3 (adalah banyaknya variabel bebas) diketahui nilai du sebesar 1.660 dan 4-du sebesar 2.340. Hasil uji
autokorelasi Dari tabel di atas diketahui nilai uji Durbin Watson sebesar 2,011 yang terletak antara 1.660 dan 2.340, maka dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terdapat autokorelasi telah terpenuhi. Uji Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen dan dependen. Berikut adalah hasil analisis hipotesis yang diperoleh: Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 5 Hasil Regresi Linier Berganda
Model 1
(Constant) X1 X2 X3
Unstandardized Coef f icients B St d. Error 1.629 .301 .139 .063 .132 .062 .331 .097
St andardized Coef f icients Beta .253 .275 .437
t 5.406 2.202 2.130 3.406
Sig. .000 .034 .040 .002
Melalui tabel di atas, dapat terlihat bahwa koefisien regresi variabel Ukuran Usaha (X1) sebesar 0,139, koefisien regresi variabel Lama Usaha (X2) sebesar 0,132, koefisien regresi variabel SDM (X3) sebesar 0,331, seluruhnya memiliki tanda positif yang menunjukkan bahwa variabel ini memberikan arah pengaruh yang searah dengan Kualitas Laporan Keuangan UMKM. Adapun persamaan regresi yang didapatkan berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 Y = 1,629 + 0,139X1 + 0,132 X2 + 0,331 X3 Koefisien Determinasi (R2) Hasil dari koefisien determinasi (R2) menunjukkan kemampuan garis regresi untuk menjelaskan variasi yang terjadi pada Y. Semakin besar nilai R2 maka semakin
kuat kemampuan model regresi yang diperoleh untuk menerangkan kondisi yang sebenarnya. Tabel 6 Hasil Koefisien Determinasi (R2) Model 1
R .783
Adjusted R Square .582
R Square .614
Berdasarkan pada tabel di atas, model regresi tersebut memiliki koefisien determinasi (adjusted R2) sebesar 0,582. Dapat disimpulkan bahwa kontribusi variabel independen yang terdiri dari variabel Ukuran Usaha (X1), Lama Usaha (X2), dan SDM (X3) dapat mempengaruhi variabel dependen Kualitas Laporan Keuangan UMKM (Y) sebesar 58,2% dan sisanya sebesar 41,8% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. Hasil Uji F Pengujian secara simultan dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang terdiri dari variabel Ukuran Usaha (X1), Lama Usaha (X2), SDM (X3) memiliki pengaruh yang signifikan secara simultan terhadap variabel terikat Kualitas Laporan Keuangan UMKM (Y). Tabel 7 Hasil Uji F ANOVAb Model 1
Regression Residual Total
Sum of Squares 6.715 4.230 10.944
df 3 37 40
Mean Square 2.238 .114
F 19.578
Sig. .000a
a. Predictors: (Const ant), X3, X1, X2 b. Dependent Variable: Y
Pengujian hipotesis model regresi secara simultan atau secara serentak menggunakan uji F dapat dilihat Fhitung lebih besar daripada Ftabel (19,578 > 2,238) dan signifikansi sebesar 0,000 yang berarti lebih kecil dari alpha (α) = 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh secara simultan antara variabel Ukuran
Usaha (X1), Lama Usaha (X2), SDM (X3) terhadap variabel Kualitas Laporan Keuangan UMKM (Y). Hasil Uji t Pengujian model regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel independen pembentuk model regresi secara individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. Tabel 8 Hasil Uji t
Model 1
(Constant) X1 X2 X3
Unstandardized Coef f icients B St d. Error 1.629 .301 .139 .063 .132 .062 .331 .097
St andardized Coef f icients Beta .253 .275 .437
t 5.406 2.202 2.130 3.406
Sig. .000 .034 .040 .002
a. Variabel Ukuran Usaha (X1) Hasil pengujian hipotesis koefisien regresi variabel Ukuran Usaha (X1) dapat dituliskan Variabel X1 memiliki nilai koefisien regresi yang telah di standardized sebesar 0,253. Didapatkan nilai thitung sebesar 2,202 dan didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,034 atau lebih kecil daripada P-value = 0,05. Beta yang dihasilkan sebesar 0,253 menunjukkan adanya pengaruh positif variabel ukuran usaha (X1) pada variabel Y. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Ukuran Usaha (X1) berpengaruh terhadap variabel kualitas laporan keuangan UMKM (Y). Semakin besar suatu usaha, maka semakin kompleks transaksi yang dilakukan. Hal ini akan mendorong pengusaha untuk menyajikan laporan keuangan yang berkualitas dan mengurangi asimetri informasi yang terjadi antara pihak entitas dengan para stakeholder. Hasil pengujian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Mulyani (2014), yang menyatakan bahwa ukuran usaha berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan UMKM.
b. Variabel Lama Usaha (X2) Hasil pengujian hipotesis koefisien regresi variabel Lama Usaha (X2) dapat dituliskan Variabel X2 memiliki nilai koefisien regresi yang telah di standardized sebesar 0,275. Didapatkan nilai thitung sebesar 2,130 dan didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,04 atau lebih kecil daripada P-value = 0,05. Beta yang dihasilkan sebesar 0,275 menunjukkan adanya pengaruh positif variabel lama usaha (X2) pada variabel Y. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel Lama Usaha (X2) berpengaruh terhadap variabel kualitas laporan keuangan UMKM (Y). Semakin lama suatu usaha berdiri, maka semakin tinggi tingkat intensitasnya dalam menggunakan informasi akuntansi sehingga semakin sering juga dalam penggunaan laporan keuangan. Hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas laporan keuangan yang dihasilkan entitas. Semakin berkualitas suatu laporan keuangan, maka akan mengurangi asimetri informasi yang terjadi. Hasil pengujian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Hadi (2015), yang menyatakan bahwa lama usaha berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan usaha menengah. c. Variabel SDM (X3) Hasil pengujian hipotesis koefisien regresi variabel SDM (X3) dapat dituliskan Variabel X3 memiliki nilai koefisien regresi yang telah di standardized sebesar 0,437. Didapatkan nilai thitung sebesar 3,406 dan didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,002 atau lebih kecil daripada P-value = 0,05. Beta yang dihasilkan sebesar 0,437 menunjukkan adanya pengaruh positif variabel SDM (X3) pada variabel Y. Pengujian ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel SDM (X3) berpengaruh terhadap variabel Kualitas Laporan Keuangan UMKM (Y). Mengacu pada teori agensi, entitas memiliki kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan kepada pihak pemberi amanah (prinsipal). Laporan keuangan tersebut disajikan kepada stakeholder seperti kreditor. Apabila kualitas SDM semakin baik, maka entitas dapat
menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas dan dapat memberikan kepuasan kepada pihak pemberi amanah atau stakeholder tersebut. Hasil pengujian ini mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Hadi (2015), yang menyatakan bahwa kualitas SDM berpengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan usaha menengah. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki ukuran usaha lebih besar, semakin lama beroperasi, dan semakin baik SDM yang dimiliki, maka laporan keuangan yang dihasilkan akan semakin berkualitas. Informasi akuntansi pada laporan keuangan yang berkualitas akan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para kreditor dan pemangku kepentingan lainnya dalam mengambil keputusan yang lebih tepat. Keterbatasan dan Saran Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan., antara lain adanya jawaban yang bias dari responden karena tidak paham dengan pertanyaan kuesioner, dan adanya interpretasi yang berbeda oleh responden dikarenakan kurangnya pengetahuan akuntansi yang dimiliki. Sehingga disarankan untuk peneliti selanjutnya untuk memiliki manajemen waktu yang lebih baik agar bisa mendampingi responden dalam pengisian kuesioner serta UMKM diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM terutama mengenai pengetahuan akuntansi. Selain itu, peneliti mendapatkan kesulitan untuk mengakses laporan keuangan yang dimiliki oleh UMKM, sehingga peneliti tidak dapat memastikan bahwa UMKM tersebut benar-benar telah melakukan pencatatan laporan keuangan. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat bernegosiasi lebih baik dengan UMKM untuk mendapatkan contoh laporan keuangan yang telah dibuat.
DAFTAR PUSTAKA Aufar, Arizali. 2014. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Informasi Akuntansi Pada UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) (Survei Pada Perusahaan Rekanan PT. PLN (Persero) di Kota Bandung). Bandung : Universitas Widyatama. Edvandini, Levinda. 2014. Pengujian Kualitas Informasi Laporan Keuangan dan Asimetri Informasi Sebelum dan Setelah Adopsi IFRS. Tesis. Malang : Universitas Brawijaya. Hadi, Maulida Lathifiyani. 2015. Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Kualitas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Usaha Menengah Kabupaten Banyuwangi). Skripsi. Jember : Universitas Jember. Haryanto, Sahmuddin, Arifuddin. 2007. Akuntansi Sektor Publik. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ikatan Akuntan Indonesia. 2013. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Jakarta : Salemba Empat. Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama. Yogyakarta : BFFE-Yogyakarta. Iswara, Ulfah Setia. 2013. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Pelaporan Keuangan Usaha Menengah Kabupaten Jember. Skripsi. Jember : Universitas Jember. Kusuma, Tifany. 2013. Pengaruh Kualitas Pelaporan Keuangan, Kepemilikan Institusional dan Ukuran Perusahaan Terhadap Asimetri Informasi Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012. Riau : Universitas Riau. Margaretha, Farah. 2011. Manajemen Keuangan Untuk Manajer Nonkeuangan. Jakarta: Erlangga. Mulyani, Sri. 2014. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pada UMKM di Kabupaten Kudus. Kudus : Universitas Muria Kudus.
Pramiyanti, Alila. 2008. Studi Kelayakan Bisnis Untuk UKM. Yogyakarta : Gramedia. Probosari, Devi. 2014. Praktik Akuntansi dan Implikasinya Pada Kualitas Informasi (Sebuah Studi Pada UMKM). Malang : Universitas Brawijaya. Purwati, Atiek Sri. 2015. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pada UMKM di Kabupaten Banyumas. Purwokerto : Universitas Jenderal Soedirman. Rahmayati, Fitri. 2012. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Kementrian Negara/ Lembaga (Studi Pada Satuan Kerja di Wilayah KPPN Surabaya II). Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya. Rudiantoro, Rizki dan Sylvia Veronica Siregar. 2011. Kualitas Laporan Keuangan Umkm serta Prospek Implementasi SAK ETAP. Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh. Depok : Universitas Indonesia. Setyawan, Purnomo. 2007. Menumbuhkan Kebiasaan Menyusun Laporan Keuangan pada Usaha Kecil dan Menengah. Jurnal Bisnis dan Usahawan, II No.7 : 181 – 184. Umar, Husein. 2003. Metode Riset Bisnis. Cetakan Kedua. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. www.depkop.go.id www.diskopumkm.jatimprov.go.id