ABSTRAK AUDIT MANAJEMEN DENGAN METODE MARKETING PERFORMANCE ASSESSMENT (MPA) UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI PEMASARAN E-MONEY BRIZZI DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA Oleh: Ernisa Ika Sawitri Dosen Pembimbing: Wuryan Andayani, Dr., Ak., CA., CSRS Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas pelaksanaan fungsi pemasaran, faktor-faktor yang menjadi kendala dan hambatan manajemen dalam pencapaian tujuan pemasaran, dan memberikan rekomendasi kepada manajemen untuk meningkatkan pencapaian efektivitas pemasaran produk Brizzi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Penelitian ini menggunakan metode Marketing Performance Assessment dan juga menerapkan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data-data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, profil dan visi-misi perusahaan, dan penelitian terdahulu yang relevan. Penilaian efektivitas pemasaran dilakukan dengan membandingkan kriteria, kondisi, penyebab, dan akibat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi pemasaran telah berjalan efektif, namun dalam sistem pemasaran kurang berjalan efektif. Perkembangan produk Brizzi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya terlihat pasif dikarenakan kurangnya kesadaran Mahasiswa untuk menggunakan instrumen non tunai. Alternatif upaya penanganan pemasaran di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya adalah dengan memberikan edukasi kepada mahasiswa terkait Gerakan Nasional Non Tunai yang menggunakan uang elektronik sebagai alat untuk bertransaksi.
Kata kunci: Audit Manajemen, Fungsi Pemasaran, Efektivitas, Marketing Performance Assessment, Brizzi
ABSTRACT MANAGEMENT AUDIT BASED MARKETING PERFORMANCE ASSESSMENT (MPA) TO MEASURE MARKETING FUNCTION EFFECTIVENESS OF E-MONEY BRIZZI IN FACULTY OF ECONOMIC AND BUSINESS BRAWIJAYA UNIVERSITY By: Ernisa Ika Sawitri Advisor Lecturer: Wuryan Andayani, Dr., Ak., CA., CSRS This study aims to assess the effectiveness of the implementation of the marketing function, factors that pose challenges and obstacles in achieving the marketing management, and provide recommendations to management to improve the achievement of product marketing effectiveness Brizzi in the Faculty of Economics and Business Universitas Brawijaya. This study uses Marketing Performance Assessment and also apply the methods of qualitative research with case study approach. The data in this study was obtained through interviews, profiles and vision-mission of the company, and previous relevant research. Assessing the effectiveness of marketing is done by comparing the criteria, conditions, causes, and consequences. The results showed that the function of marketing has been effective, but in the marketing system less effective. Brizzi product development at the Faculty of Economics and Business Universitas Brawijaya looks passive due to lack of awareness of students to use non-cash instruments. Alternative marketing efforts in the handling of the Faculty of Economics and Business Universitas Brawijaya is to provide education to the students of the National Movement of Non-Cash related to the use of electronic money as a means of transacting.
Keywords: Audit Management, Marketing Functions, Effectiveness, Marketing Performance Assessment, Brizzi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan usaha di era global yang semakin kompleks telah menghadirkan tantangan baru bagi setiap pelaku bisnis.Setiap negara dituntut untuk mempersiapkan perekonomiannya dalam menghadapi tingkat persaingan yang semakin ketat. Pelaku bisnis harus melakukan inovasi serta berpikir bagaimana cara agar dapat terus bersaing dengan para pesaingnya. Kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan dinamis menyediakan peluang bagi para pelaku usaha untuk menyediakan segala produk dan jasa. Akses teknologi yang begitu cepat akan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi sebanyakbanyaknya mengenai berbagai produk terbaru sebelum kemudian memberikan keputusan untuk melakukan pembelian. Menghadapi tingkat persaingan tersebut perusahaan berusaha untuk semakin inovatif dalam menciptakan produk yang sesuai dengan keinginan pasar. Perusahaan akan mengarahkan sumberdaya yang dimiliki secara maksimal untuk mengenalkan produk terbaru serta memperbesar pangsa pasar. Kegiatan yang erat kaitannya dengan menarik minat konsumen adalah kegiatanpemasaran. Pemasaran merupakan lini penting dalam kegiatan bisnis. Perusahaan telah menciptakan produk yang inovatif adalah fungsi dari pemasaran untuk membaca peluang yang ada dalam memenuhi kebutuhan pelanggan serta memasarkan produknya, oleh karena itu fungsi pemasaran dikatakan sebagai ujung tombak dari keberhasilan suatu perusahaan. Pemasaran merupakan kumpulan aktifitas-aktifitas yang menjadi bagian dari perekonomian karena dapat memberikan suatu nilai produk, dan mempermudah kegiatan perekonomian yang mampu memuaskan tujuan individu dan perusahaan. Penerapan pemasaran dalam perusahaan retail akan berbeda dengan penerapan pada perusahaan jasa. Setiap perusahaan harus menerapkan strategi yang tepat untuk mengenalkan produk mereka ke masyarakat. Produk baru yang ditawarkan pada masyarakat tidak selamanya akan mendapatkan respon positif sehingga cenderung mengalami kegagalan dalam proses pemasaran, oleh sebab itu perusahaan harus mampu memilih strategi pemasaran yang tepat. Bank sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa keuangan harus menerapkan strategi-strategi tertentu untuk memikat konsumen.“secara umum pemasaran bank adalah suatu proses untuk menciptakan produk atau jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan” (Kasmir, 2004:54). Menjalankan strategi pemasaran, perusahaan menggunakan bauran pemasaran (marketing mix) dari konsep-konsep serta pendekatan yang terarah pada pelayanan dan kepuasan konsumen. Penentuan kesuksesan pemasaran tidak hanya berdasarkan terpenuhinya target penjualan, tetapi juga mengenai efektivitas fungsi pemasaran. Salah satu alat ukur evaluasi kegiatan pemasaran yang lebih komprehensif disebut dengan audit pemasaran. Audit pemasaran merupakan bagian penting dalam audit manajemen. Audit pemasaran bertujuan untuk mengevaluasi proses setiap program atau aktivitas
pemasaran yang dilakukan untuk memenuhi target yang diberikan oleh pihak manajemen. Selain itu audit pemasaran juga dilakukan untuk menetapkan kesesuaian antara upaya perusahaan dalam menerapkan strategi pemasaran dengan lingkungan pemasaran yang dihadapi perusahaan, intensitas persaingan serta berbagai keterbatasan yang dihadapi oleh prusahaan. Pelaksanaan audit pemasaran diperlukan suatu analisis dari setiap unsur bauran pemasaran dan bagaimana bauran pemasaran tersebut dapat diimplementasikan sehingga akan dihasilkan suatu rencana tindakan untuk memperbaiki kelemahan serta mengkoreksi performa perusahaan. Hasil dari audit pemasaran akan digunakan oleh manajer dalam pengambilan keputusan mengenai kelemahan pada lini pemasaran. Penerapan rekomendasi auditor diharapkan mampu memperkuat posisi perusahaan di antara pesaing bisnis lainnya. Perbankan membuat sebuah produk e-money untuk memudahkan masyarakat dalam bertransaksi dan meminimalkan adanya perputaran uang giral.Bank Indonesia memberikan sebuah hal baru untuk menyongsong hal ini dengan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang berkerjasama dengan seluruh bank yang ada di Indonesia. Bank BRI sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia telah meluncurkan produk e-money Brizzi untuk mengedukasi dan memudahkan transaksksi masyarakat dalam aktivitas perekonomiannya.Penawaran produk perbankan ini juga merupakan tindakan BRI dalam menyikapi anjuran Bank Indonesia untuk menyongsong Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) untuk mengurangi peredaran uang fisik.Brizzi yang merupakan uang elektronik cocok untuk dimanfaatkan dalam transaksi sehari-hari yang bernilai kecil tetapi memiliki frekuensi yang tinggi. Bank BRI bekerjasama dengan Kantin Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya untuk memudahkan aktivitas pembayaran dengan menggunakan produk Brizzi. Tantangan yang dihadapi oleh pihak manajemen adalah produk E-Money sejenis dan pasifnya intensitas kinerja penggunaan Brizzi di Kantin Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.Penulis merasakan sendiri bagaimana kinerja Brizzi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universtias Brawijaya.Hal ini menyebabkan Brizzi menjadi salah satu produk yang menarik untuk diteliti pada penelitian ini. Berdasarkan uraian serta latar belakang yang telah dipaparkan di atas maka penulis tertarik untuk mengambil topik mengenai pentingnya audit manajemen khususnya di bidang pemasaran untuk salah satu produk perbankan. Oleh sebab itu yang menjadi penelitian ini adalah AUDIT MANAJEMEN DENGAN METODE MARKETING PERFORMANCE ASSESSMENT (MPA) UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI PEMASARAN E-MONEY BRIZZI DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka permasalahan yang akan diajukan untuk dipecahkan dalam penelitian ini adalah 1. Bagaimana efektivitas pelakasanaan fungsi pemasaran produk E-Money Brizzi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya?
2. Faktor apa saja yang menjadi kendala dan hambatan manajemen dalam pencapaian tujuan pemasaran produk E-Money Brizzi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya? 3. Rekomendasi apa yang bisa diberikan kepada manajemen untuk meningkatkan pencapaian efektivitas pemasaran produk E-Money Brizzi? 1.3 Batasan Masalah Untuk membatasi agar permasalahan yang akan dibahas tidak menyimpang terlalu jauh, maka permasalahan akan dibatasi pada: a. Evaluasi yang dilakukan adalah untuk menilai efektivitas kinerja pemasaran produk E-Money Brizzi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. b. Area pemasaran terdiri dari lingkungan pemasaran, strategi pemasaran, organisasi pemasaran, sistem pemasaran, produktivitas pemasaran, dan fungsi pemasaran lain. c. Penilaian efektivitas dilakukan dengan membandingkan antara kriteria, kondisi, penyebab serta akibat dalam pelaksanaan fungsi pemasaran produk E-Money Brizzi. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan fungsi pemasaran produk EMoney Brizzi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya dan mengetahui faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam pencapaian tujuan fungsi pemasaran. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang menjadi kendala dan hambatan manajemen dalam pencapaian tujuan pemasaran produk E-Money Brizzi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. 3. Untuk memberikan rekomendasi perbaikan efektivitas fungsi pemasaran produk E-Money Brizzi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. 1.5 Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain: 1. Manfaat teoritis Mengusulkan Marketing Performance Assessment yang menjadi bahan referensi tambahan dalam memberikan bukti empirisilmu pengetahuan dan sumbangan pemikiran yang berhubungan dengan audit manajemen fungsi pemasaran. 2. Manfaat praktis a. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan masukan, informasi tambahan, dan pertimbangan perusahaan untuk peningkatan kinerja perusahaan agar menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan yang ditetapkan serta dapat meningkatkan kinerja pemasaran dimasa mendatang. b. Bagi Peneliti Melalui hasil penelitian ini, penulis dapat terlibat langsung dalam praktik audit manajemen dan mengetahui sejauh mana teori-teori yang dipelajari dapat diterapkan untuk mengatasi masalah yang dihadapi perusahaan.
c. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi atau rujukan untuk pertimbangan dalam melakukan penelitian dengan topik sejenis untuk memperoleh hasil yang maksimal.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Auditing 2.1.1 Definisi Audit American Accounting Committee dalam Basic Auditing Concepts telah mendefinisikan audit sebagai: “Suatu proses yang secara obyektif memperoleh dan mengevaluasi bukti yang terkait dengan pernyataan mengenai tindakan atau kejadian ekonomi untuk menilai tingkat kesesuaian antara penyataan tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.” 2.1.2 Jenis-jenis Audit Menurut Agoes (2004:12) dalam bukunya Auditing, berdasarkan luasnya pemeriksaan, audit bisa dibedakan atas : 1. General Audit (Pemeriksaan Umum) 2. Special Audit (Pemeriksaan Khusus) Kedua jenis audit yang ditinjau dari luasnya pemeriksaan di atas akan dibahas dalam uraian berikut : 1. General Audit (Pemeriksaan Umum) Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) independen dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. 2. Special Audit (Pemeriksaan Khusus) Suatu pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan auditee) yang dilakukan oleh KAP yang independen, dan pada akhir pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pendapat yang diberikan terbatas pada pos atau masalah tertentu yang diperiksa, karena prosedur audit yang dilakukan juga terbatas. Misalnya KAP diminta untuk memeriksa apakah terdapat kecurangan terhadap penagihan piutang usaha perusahaan. 2.2 Audit Manajemen 2.2.1 Pengertian Audit Manajemen Menurut Mulyadi (2002:32) “Audit manajemen merupakan review secara sistematikkegiatan organisasi atau bagian daripadanya, dalam hubungannya dengan tujuan tertentu.” Menurut Rivai (2004:138) “Suatu penilaian yang dilaksanakan secara sistematis dan independen, berorientasi ke masa depan terhadap kebijakan yang dilakukan oleh manajemen dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas
SDM melalui perbaikan pelaksanaan fungsi manajemen, pencapaian rencana yang telah ditetapkan serta pencapaian social objektif.” Menurut Bhayangkara (2008:2) “Audit manajemen adalah pengevaluasian terhadap efisiensi dan efektivitas operasi perusahaan. Audit manajemen dirancang sistematis untuk mengaudit aktivitas, program yang diselenggarakan, atau sebagian dari entitas yang bisa diaudit untuk menilai dan melaporkan apakah sumber daya dan dana telah digunakan secara efisien, serta apakah tujuan dari program dan aktivitas yang telah direncanakan dapat tercapai dan tidak melanggar ketentuan aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan perusahaan.” Berdasarkan beberapa penjelasan ahli di atas maka dapat disimpulkan bahwa audit manajemen adalah sebuah kegiatan evaluasi yang sistematis, komprehensif dan dilakukan secara berkala atau periodic terhadap seluruh proses, altivitas, serta program-program manajemen perusahaan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas perusahaan 2.2.2
Ruang Lingkup Audit Manajemen
Ruang lingkup audit manajemen meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen, ruang lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan atau dapat juga hanya mencakup bagian tertentu dari program atau aktivitas yang dilakukan. Sasaran dari audit manajemen adalah kegiatan, aktivitas, program dan bidang-bidang dalam perusahaan yang diketahui atau diidentifikasi masih memerlukan perbaikan atau peningkatan baik dari segi ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas. Ada tiga elemen pokok dalam tujuan audit, diantaranya adalah:
2.2.3
1. Kriteria (criteria) 2. Penyebab (causes) 3. Akibat (effect) Tahap Audit Manajemen
Menurut Bhayangkara (2008:9) ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam audit manajemen. Secara garis besar dapat dikelompokan menjadi lima, yaitu: 1. Audit Pendahuluan 2. Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen 3. Audit Terinci 4. Pelaporan 5. Tindak Lanjut 2.3 Pemasaran 2.3.1 Pengertian Pemasaran Kotler (2008:6) mendefinisikan pemasaran sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya.
2.3.2 Proses Pemasaran Proses pemasaran menurut Kotler (2008:14) merupakan tahapan dimana barang ataupun jasa dari produsen dapat sampai ke tangan konsumen. Adapun proses pemasaran terdiri dari: 1.Memahami pasar dan kebutuhan serta keinginan pelanggan 2.Merancang strategi pemasaran yang digerakkan oleh pelanggan 3.Menyiapkan rencana dan program pemasaran yang terintegrasi 4.Membangun hubungan pelanggan 5.Menangkap nilai dari pelanggan 2.3.3 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Menurut Kotler (2008:24) terdapat empat jenis bauran pemasaran, yakni: 1.Produk 2.Harga 3. Tempat atau saluran distribusi 4. Promosi 2.3.4 Penilaian Kinerja Pemasaran (Marketing Performance Assessment) Penilaian kinerja pemasaran (Marketing Performance Assessment) terus menjadi perhatian besar bagi para auditor dan pimpinan perusahaan. Hal tersebut sebagaian besar didasarkan pada asumsi dimana peningkatan akuntabilitas pemasaran memperkuat kinerja perusahaan dan menambah kredibilitas pemasaran, dan menjadi sangat relevan dalam kemerosotan siklus ekonomi. Kinerja pemasaran merupakan ukuran prestasi yang diperoleh dari aktifitas proses pemasaran secara menyeluruh dari sebuah perusahaan atau organisasi. Selain itu, kinerja pemasaran juga dapat dipandang sebagai sebuah konsep yang digunakan untuk mengukur sampai sejauh mana prestasi pasar yang telah dicapai oleh suatu produk yang dihasilkan perusahaan. Ferdinand (2000:23) menyatakan bahwa kinerja pemasaran merupakan faktor yang seringkali digunakan untuk mengukur dampak dari strategi yang diterapkan perusahaan. N.A Morgan et al., (2002) memberikan gambaran sebagai berikut:
Sumber: N.A. Morgan et al. / Journal of Business Research 55 (2002)
2.3.5 Perencanaan dan Pengendalian Pemasaran Mengatasi agar perusahaan dapat terus berinovasi seiiring dengan perkembangan teknologi maka perusahaan dapat melakukan proses perencanaan pemasaran. Menurut Davies (1998:34) terdapat beberapa tahapan dalam proses perencanaan pemasaran, diantaranya adalah: 1. 2. 3. 4.
Audit fungsi pemasaran Melakukan analisis SWOT Menentukan arah masa depan perusahaan Melakukan evaluasi dan mekanisme pengendalian
2.4 Audit Manajemen Fungsi Pemasaran 2.4.1 Definisi Audit Manajemen Fungsi Pemasaran Kotler, Gregor & Rodger (1997) dalam Tagihan & Shaw (2008:13) berpendapat bahwa audit Pemasaran adalah suatu bentuk pengujian yang komprehensif, sistematis, independen dan dilakukan secara periodik terhadap lingkungan pemasaran baik itu dari segi tujuan, strategi, dan aktifitas perusahaan atau unit bisnis untuk menentukan peluang dan permasalahan yang terjadi, serta memberikan rekomendasi rencana tindakan untuk meningkatkan kinerja pemasaran perusahaan. 2.4.2 Ruang Lingkup Audit Manajemen Pemasaran Menurut Bhayangkara (2008:117) Audit pemasaran dapat mencakup enam wilayah utama dalam pemasaran sebagai berikut : 1. Audit Lingkungan Pemasaran 2. Audit Strategi Pemasaran 3. Audit Organisasi Pemasaran 4. Audit Sistem Pemasaran 5. Audit Produktivitas Pemasaran 6. Audit Fungsi Pemasaran 2.5 Pengertian Efektivitas Menurut Sejathi (2011:4), efektivitas merupakan “ketepatgunaan, hasil guna, menunjang tujuan.” Handayaningrat (1983) dalam Gunawan (2003:2) menyatakan bahwa : “Efektivitas merupakan pengukuran dalam arti rincian sasaran atau tujuan yang telah ditentukan sebelumnya”. 2.6 Penelitian Terdahulu Ramdhani (2014) melakukan penelitian audit manajemen sebagai dasar untuk menilai efektivitas fungsi pemasaran, studi kasus produk Brizzi pada Kantor Cabang Bank BRI Malang Kawi. Fungsi pemasaran yang diteliti meliputi Lingkungan Pemasaran, Strategi Pemasaran, Organisasi Pemasaran, Produktivitas Pemasaran, dan Fungsi Pemasaran lain. Hasil penelitian memberikan kesimpulan bahwa ruang lingkup fungsi pemasaran yang diteliti terdiri dari enam fungsi, seluruh fungsi tersebut telah berjalan efektif. Kantor Cabang Bank BRI Malang Kawi telah melakukan pemasaran Brizzi dengan memperhatikan seluruh fungsi pemasaran dan disesuaikan dengan kebijakan dan tujuan perusahaan.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif menurut Sugiono (2005:1) adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen). Dengan demikian arti atau pengertian penelitian kualitatif tersebut adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti adalah instrumen kunci. 3.2 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan metode penelitian kualitatif (Moleong 2013:6) dengan jenis penelitian deskriptif (Indrianto dan Supomo 2002:26). 3.3 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya dan di salah satu kantor cabang Bank BRI di Kota Malang, yakni di Kantor Cabang BRI Malang Kawi. Kantor ini terletak di Jl. Kawi No. 20-22, Malang. Telepon (0341) 327866. 3.4 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian audit manajemen fungsi pemasaran ini hanya berfokus pada lingkungan pemasaran, strategi pemasaran, organisasi pemasaran, sistem pemasaran, produktivitas pemasaran, dan fungsi pemasaran lain. 3.5 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan merupakan jenis data kualitatif. Lofland (1984:4) menyatakan bahwa sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah katakata, dan tindakan, selebihnya merupakan data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Moleong, 2013:6). 3.6 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui beberapa cara, diantara lain: 1. Wawancara (Interview) 2. Observasi 3.7 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : 1. Peneliti sendiri, sebagaimana yang diungkapkan oleh Moleong (2013:9) bahwa kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit karena peneliti merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analis, penafsir data, dan akhirnya ia menjadi pelapor dalam hasil penelitiannya. 2. Pedoman wawancara (Interview Guide) 3. Catatan lapangan (Field Note) 4. Perlengkapan wawancara 3.8 Analisis Data Analisis data adalah tahap yang paling penting di dalam penelitian. Datadata yang telah diperoleh kemudian akan dikumpulkan, dikelompokan, dan
dianalisis. Proses analisis data terdiri dari beberapa tahapan audit manajemen sebagai berikut: 1. Audit pendahuluan 2. Review sistem dan pengendalian manajemen 3. Audit terinci (audit lanjutan) 4. Pelaporan 3.9 Standar Efektivitas Standar yang digunakan dalam menilai efektivitas dalam penelitian audit manajemen fungsi pemasaran ini meliputi sasaran fungsi pemasaran menurut Bayangkara (2008:14). Auditor menekankan perhatiannya pada : a. Pencapaian tujuan program dan kegiatan yang sudah ditetapkan. b. Pemanfaatan hasil program. c. Pengaruh pemanfaatan hasil program atau kegiatan terhadap pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan. 3.10 Marketing Performance Assessment (MPA) Marketing Performance Assessment (MPA) merupakan metode untuk menilai kinerja pemasaran. Metode MPA ini digunakan oleh peneliti untuk membantu dalam melakukan proses audit fungsi pemasaran dari produk EMoney Brizzi. Lingkup dari penelitian ini ialah menilai efektivitas fungsi pemasaran produk E-Money Brizzi. Maka, sebagaimana yang disampaikan oleh Bonoma (1988:126), pendekatan dalam metode ini hanya berfokus pada: 1. Positional Advantages a. Product b. Service c. Price d. Cost e. Image f. Delivery 2. Market performance a. Customer Perceptions b. Customer Behaviors c. Sales Responses d. Market Share Effectiveness
Positional Advantages
Product Service Price Cost Image Delivery
Market Performance
Customer Perceptions Customer Behaviors Sales Responses Market Share
Focus of Marketing Performance Assessment
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Gambaran Umum Penyelenggaraan Fungsi Pemasaran Produk E-Money Brizzi Kantor Cabang BRI Malang Kawi dalam bidang pemasaran dipimpin oleh seorang Manajer Pemasaran. Dalam menjalankan aktivitasnya, Manajer Pemasaran dibantu oleh Asisten Manajer Pemasaran yang menangui langsung para stafnya yang terdiri dari AO Komersial, AO Program, AO Briguna, Sales Person DJS, dan Funding Officer. Brizzi yang merupakan produk uang elektronik termasuk dalam kategori dana yang ditangani langsung oleh Funding Officer. Brizzi merupakan produk uang eletronik baru yang dibuat oleh BRI untuk mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang ditetapkan Bank Indonesia. Brizzi diciptakan untuk mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan uang fisik dalam aktivitas ekonomi sehari-sehari. Pemegang Kartu Brizzi dapat menggunakannya sampai dana tersisa Rp 0. Dana Rp 0 ini hanya bisa dinikmati di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya karena telah melakukan proses kerjasama. Brizzi bisa didapatkan dengan harga Rp 20.000. Uang sejumlah tersebut akan langsung dilakukan proses Top Up sebagai saldo kartu Brizzi. Brizzi merupakan tanggung jawab Asisten Manajer Pemasaran yang dalam melakukan kerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya dibantu oleh dua orang funding officer. Brizzi diperkenalkan di Universitas Brawijaya sejak tahun 2012, namun untuk kerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis dilakukan sejak tahun 2013 hingga 5 tahun kedepan. Program kerjasama ini bertujuan untuk memasarkan produk Brizzi dan sebagai sarana edukasi untuk Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya untuk beralih menggunakan instrumen non tunai. 4.3 Review Sistem Pengendalian Struktur Organisasi Divisi Pemasaran BRI Malang Kawi
Gambar 4.1
Review ini dilakukan dengan cara melakukaan penelaahan terhadap hasil wawancara. 1. BRI merupakan perusahaan yang sudah Go Public, sehingga perusahaan telah melakukan pernyataan tujuan secara jelas, terbuka, dan tertulis. 2. Perusahaan telah menetapkan strategi pemasaran Brizzi setiap periode dan dinyatakan secara tertulis. 3. Perusahaan telah memiliki sistem pengendalian yang baik atas kualitas serta kuantitas sumber daya manusia pada fungsi pemasaran. Perusahaan mempunyai struktur organisasi yang jelas untu semua fungsi didalam perusahaan termasuk bagian pemasaran. Perusahaan melakukan rotasi karyawan pada fungsi pemasaran untuk menghindari kejenuhan serta tidak terdapat karyawan yang memiliki rangkap jabatan. 4. Adanya proses evaluasi untuk mengevaluasi kinerja pemasaran yang dilakukan oleh bagian pemasaran untuk memenuhi target dan tujuan yang telah ditetapkan. 5. Pada kenyataan yang ada, E-Money Brizzi belum tersentuh SPI di Bank BRI Malang Kawi. Sistem Pengendalian Manajemen pada E-Money Brizzi kurang terfokus karena pegawai sibuk dengan produk lain yang memberikan income lebih besar. Berdasarkan beberapa criteria pengendalian internal yang dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa saat ini perusahaan telah memiliki sistem pengendalian internal yang memerlukan perbaikan pada E-Money Brizzi. Sistem Pengendalian hanya terfokus pada satu divisi pemasaran, dan evaluasi produk hanya dilakukan oleh divisi pemasaran. 4.4 E-Money Brizzi Bank BRI sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia juga turut mengeluarkan produk uang elektronik, yakni Brizzi. Brizzi bisa digunakan sebagai alat transaksi di merchant yang telah terdaftar melakukan kerja sama dengan Bank BRI. Transaksi dilakukan berdasarkan teknologi chip dengan saldo maksimal Rp 1.000.000,-. Nasabah bisa melakukan isi ulang Brizzi melalui merchant yang telah bekerja sama dengan Bank BRI, unit kerja BRI, ATM BRI, ATM Bank lain dengan menggunakan kartu debet BRI maupun menggunakan kartu debet bank lain, SMS Banking BRI, dan Internet Banking BRI. Keuntungan yang dimiliki oleh produk E-Money Brizzi adalah : a. Dapat dimiliki oleh siapapun (tanpa harus memiliki rekening BRI) b. Nilai uang di dalam kartu dapat diisi ulang atau Top Up melalui EDC maupun ATM. c. Mengakomodasi pembayaran transaksi mulai dari Rp 1,- sampai dengan Rp 1.000.000,-. d. Transaksi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, tidak melakukan pembayaran dengan menggunakan uang tunai dan tidak direpotkan dengan uang recehan. (sumber : www.bri.co.id) 4.5 Marketing Performance Assessment Proses audit menggunakan metode Marketing Performance Assessment untuk menilai kinerja pemasaran secara lebih dalam terhadap pemasaran produk EMoney Brizzi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Proses audit
ini hanya berfokus pada efektivitas fungsi pemasaran produk E-Money Brizzi. Hasil analisa audit yaitu : 1. Positional Advantages (Keuntungan Posisional) a. Product (Produk) 1. Kriteria : Produk E-Money Brizzi diciptakan untuk memudahkan bertransaksi yang pangsa pasarnya adalah pelajar atau mahasiswa. 2. Kondisi : a. Produk E-Money Brizzi dapat diterima oleh mahasiswa karena memudahkan, dan terdapat sistem promo pada masa awal launching. b. Produk E-Money Brizzi mengalami waktu pasif yang cukup lama ketika sistem dirubah menjadi sistem kasir dan promo diskon dihilangkan. c. Tidak adanya keamanan dalam produk E-Money Brizzi, sehingga ketika kartu hilang maka uang akan hilang. 3. Penyebab : a. Mengganti sistem produk E-Money Brizzi hanya melalui sudut pandang manajemen. b. Tidak adanya sosialasi kepada mahasiswa terkait tujuan manajemen untuk menggunakan produk E-Money Brizzi. 4. Akibat : a. Minat mahasiswa cenderung menurun untuk menggunakan produk E-Money Brizzi. 5. Rekomendasi : a. Sistem pembayaran bisa menggunakan merchant yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. b. Memberikan keamanaan kepada kartu dengan cara PIN. b. Service (Pelayanan) 1. Kriteria : Pelayanan yang diberikan Agent dan Selling Agent terhadap pemasaran produk E-Money Brizzi. 2. Kondisi : a. Pelayanan yang diberikan Agent yaitu BRI kepada Selling Agent yaitu ibu kantin cukup baik ketika terdapat kendala pada produk Brizzi. b. Pelayanan yang diberikan manajemen kepada customer yaitu mahasiswa cukup baik ketika adanya proses top-up dan pembayaran. 3. Penyebab : Karena prinsip manajemen sesuai dengan moto BRI yaitu “Melayani dengan Setulus Hati” yang mengutamakan kepuasaan nasabah. 4. Akibat : Customer merasa nyaman dan senang terhadap pelayanan yang diberikan.
5. Rekomendasi : Perusahaan tetap mempertahankan kinerja dari sumber daya yang ada di agent maupun selling agent. c. Price (Harga) 1. Kriteria : Harga yang ditetapkan untuk produk E-Money Brizzi. 2. Kondisi : Harga yang ditetapkan untuk mendapatkan produk E-Money Brizzi yaitu sebesar Rp,20.000. 3. Penyebab : Harga produk E-Money Brizzi sudah ditetapkan oleh Kantor Pusat BRI. 4. Akibat : Customer tidak merasa keberatan untuk harga tersebut karena dengan nominal Rp,20.000 dapat menggunakan produk E-Money Brizzi. 5. Rekomendasi : Perusahaan tetap menerapkan kebijakan yang diatur oleh Kantor Pusat BRI, agar tidak memberatkan customer dalam melakukan transaksi menggunakan produk E-Money Brizzi. d. Image 1. Kriteria : Image produk E-Money Brizzi dalam pandangan customer. 2. Kondisi : Produk E-Money Brizzi cukup bagus karena sangat membantu dalam bertransaksi. 3. Penyebab : Tujuan yang ditetapkan manajemen adalah untuk memudahkan bertransaksi menggunakan instrumen non tunai. 4. Akibat : Mahasiswa tertarik menggunakan produk E-Money Brizzi. 5. Rekomendasi : Perusahaan tetap menjaga kualitas produk E-Money Brizzi agar produk ini tetap laku dipasaran. e. Delivery (Pengiriman) 1. Kriteria : Pengiriman kartu Brizzi, kertas pada mesin EDC, dan mesin EDC. 2. Kondisi : Pengiriman dilakukan ketika selling agent telah menghubungi pihak BRI untuk perlatan yang sudah habis atau terjadi error. 3. Penyebab : Kebijakan manajemen dibuat secara tertulis untuk melakukan pengiriman ketika ada kendala pada merchant. 4. Akibat : Proses delivery berjalan dengan baik sesuai kebijakan manajemen. 5. Rekomendasi :
Perusahaan tetap mempertahankan kebijakan yang ada demi menjaga kualitas yang ada. 2. Market Performance (Kinerja Pasar) a. Customer Perceptions (Persepsi Pelanggan) 1. Kriteria : Persepsi customer terhadap E-Money Brizzi yang diterapkan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. 2. Kondisi : a. Mahasiswa cukup dimudahkan ketika bertransaksi dengan produk E-Money Brizzi. b. Mahasiswa kurang merasa nyaman terhadap sistem yang diterapkan oleh manajemen yaitu dengan sistem kasir. c. Mahasiswa tertarik dengan produk E-Money Brizzi karena program promo yang diberikan oleh manajemen. 3. Penyebab : a. Dengan kemudahan yang diberikan, mahasiswa tertarik menggunakan produk E-Money Brizzi. b. Manajemen sering merombak sistem tanpa memberikan sosialisasi kepada mahasiswa. c. Ketika program promo dihilangkan,mahasiswa merasa direpotkan dengan alur pembayaran yang diterapkan oleh manajemen Brizzi yang menerapkan sistem kasir dan tidak memberikan struk pembayaran kepada mahasiswa. 4. Akibat : a. Mahasiswa enggan menggunakan produk E-Money Brizzi karena merasa disusahkan dalam proses pembayaran. b. Minat mahasiswa berkurang ketika sistem diskon pembelian dihapuskan. 5. Rekomendasi : a. Pembayaran dan proses top up dilakukan langsung di seluruh merchant dan tetap memberikan struk pembayaran. b. Jika tidak ada diskon pembelian, bisa memberikan promo lain agar mahasiswa tetap tertarik menggunakan produk E-Money Brizzi. b. Customer Behavior (Perilaku Konsumen) 1. Kriteria : Perilaku konsumen terhadap produk E-Money Brizzi yang diterapkan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. 2. Kondisi : a. Mahasiswa cenderung tertarik ketika terdapat promo yang memberikan diskon pembelian diterapkan jika menggunakan produk E-Money Brizzi. b. Mahasiswa masih terbiasa dengan budaya lama yaitu menggunakan uang tunai dalam transaksi ekonominya. 3. Penyebab
a. Aktivitas diskon dihilangkan oleh manajemen karena manajemen merasa bahwa dalam proses edukasi tidak harus selalu memberikan promo. b. Tidak adanya sosialisasi secara berkala yang diberikan manajemen kepada mahasiswa untuk menggunakan instrumen non tunai. 4. Akibat a. Mahasiswa kurang tertarik ketika diskon dihilangkan terlebih dengan adanya sistem kasir yang diterapkan, sehingga mahasiswa sebagai costumer lebih memilih pebayaran tunai dalam melakukan pembayaran. b. Mahasiswa masih merasa nyaman menggunakan uang tunai sebagai alat pembayaran karena dirasa lebih mudah. 5. Rekomendasi : a. Perusahaan memberikan arahan, ilmu, maupun edukasi yang lebih terhadap mahasiswa terkait Gerakan Nasional Non Tunai untuk mengurangi peredaran uang fisik. b. Jika promo atau diskon dihilangkan, sebaiknya sistem pembayaran dibuat semudah mungkin agara mahasiswa tidak merasa kerepotan. c. Untuk tetap menarik minat mahasiswa, jika tidak melakukan promo secara terus menerus, bisa diganti dengan mengadakan undian terhadap mahasiswa yang sering melakukan transaksi menggunakan produk E-Money Brizzi. c. Sales Responses (Tanggapan Penjualan) 1. Kriteria : Sales responses terhadap produk E-Money Brizzi. 2. Kondisi : Tanggapan penjualan terhadap produk E-Money Brizzi mendapatkan tanggapan yang baik dari pihak selling agent karena dirasa memudahkan dalam bertransaksi. Sasaran penjualan ini adalah mahasiswa, yang pada kenyataannya mengalami penurunan. 3. Penyebab : Kurang adanya sosialisasi kepada mahasiswa sebagai sasaran utama dari pihak manajemen. 4. Akibat : Kinerja penjualan menjadi pasif, dan terbengkalainya mesin EDC yang ada di merchant Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. 5. Rekomendasi : Segera melakukan sosialisasi kepada selling agent dan mahasiswa agar program edukasi yang direncanakan dapat segera terlaksana. d. Market Share 1. Kriteria : Kemampuan perusahan mengembangkan pangsa pasar. 2. Kondisi :
Produk E-Money Brizzi telah tersebar di beberapa Fakultas, Universitas, dan beberapa toko yang ada di Malang. 3. Penyebab : Perusahaan ingin memperluas pangsa pasar dan melakukan promo agar produk E-Money Brizzi dapat terjual diberbagai outlet yang ditentukan oleh perusahaan. 4. Akibat : Perusahaan melakukan berbagai strategi marketing untuk memperluas pangsa pasarnya. 5. Rekomendasi : Perusahaan dapat memperluas pangsa pasarnya dengan menerapkan berbagai macam strategi pemasaran sesuai dengan pangsa pasar yang ditentukan. Perusahaan juga harus memantau kinerja outlet agar pemaran produk E-Money Brizzi berjalan dengan efektif. 4.6 Hasil Analisa dan Pengelompokan Temuan 4.6.1 Lingkungan Pemasaran Lingkungan Mikro 1. Perusahaan a. Kriteria Perusahaan terdiri dari beberapa bagian yang memiliki komunikasi yang baik. Kerjasama yang baik antar divisi ini menyebabkan kegiatan dari masing-masing divisi dapat saling memberikan kontribusi yang maksimal sehingga tujuan yang ditetapkan di awal dapat dijalankan dengan optimal. b. Kondisi Perusahaan terdiri dari berbagai divisi, akan tetapi yang membantu dalam divisi pemasaran Brizzi adalah divisi dan jasa dan divisi echanel. c. Penyebab Hubungan yang baik dan saling berkesinambungan tercipta karena terdapat aktivitas divisi pemasaran yang memerlukan bantuan divisi lain. Ketika funding officer akan melakukan promosi Brizzi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, divisi E-Chanel akan membantu untuk mengatur kekuatan signal, dan proses pemasangan mesin EDC. d. Akibat Lingkungan perusahaan telah berjalan efektif. Kegiatan operasional perusahaan berjalan secara cepat dan tepat sesuai tujuan perusahaan ketika seluruh divisi bekerja sama dengan baik. e. Rekomendasi Perusahaan tetap mempertahankan lingkungan internal yang nyaman bagi karyawan, sehingga dapat mendukung kinerja pemasaran dalam pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. 2. Perantara Pemasaran a. Kriteria
1. BRI Malang Kawi melakukan kerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya melalui Ikatan Dharma Wanita Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya kemudian menetapkan merchant dan selling agent. Kantin Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya sebagai merchant, dan ibu kantin sebagai selling agent. 2. Kinerja dari merchant dan selling agent selalu dipantau oleh team atau vendor dari divisi pemasaran melalui proses evaluasi yang dilakukan secara rutin. b. Kondisi 1. BRI Malang Kawi bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya karena kriteria merchant dan selling agent telah terpenuhi. 2. Kinerja dari merchant dan selling agent selalu dipantau oleh perusahaan melalui proses evaluasi yang dilakukan secara rutin. c. Penyebab 1. Kantor BRI Malang Kawi menetapkan sasaran konsumen Brizzi adalah anak muda karena mereka dianggap lebih mudah untuk teredukasi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya dipilih sebagai tempat pemasaran Brizzi karena telah melakukan kerjasama dengan perusahaan. 2. Evaluasi kinerja merchant dan selling agent dilakukan untuk menunjang sistem pengendalian kegiatan pemasaran perusahaan. d. Akibat 1. Pemilihan merchant dan selling agent telah dilakukan secara tepat, sehingga dapat menunjang kegiatan pemasaran produk Brizzi. 2. Aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh perantara pemasaran kurang berjalan efektif. e. Rekomendasi 1. BRI Malang Kawi Harus tetap menjalin hubungan baik dengan para merchant dan selling agent, karena mereka yang berhadapan langsung dengan customer pengguna Brizzi. 2. Perusahaan harus memberikan sosialisasi yang lebih kepada merchant dan selling agent agar kegiatan pemasaran ini berjalan lebih efektif. Lingkungan Makro 1. Demografis a. Kriteria Posisi Demografis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya mampu dimanfaatkan dengan baik oleh perusahaan. b. Kondisi BRI mengadakan program-program promosi tertentu untuk memperkenalkan produk Brizzi kepada mahasiswa. c. Penyebab
Mahasiswa belum mengetahui dengan jelas manfaat dari produk Brizzi serta kurangnya pengetahuan tentang produk Brizzi dengan segala fasilitas kemudahan yang diberikan. d. Akibat Posisi Demografis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya mampu dimanfaatkan sebagai peluang oleh perusahaan, akan tetapi kesadaran mahasiswa untuk menggunakan produk Brizzi masih sangatlah kurang. e. Rekomendasi Perusahaan diharapkan mampu untuk memberikan sosialisasi lebih terkait manfaat dari produk Brizzi, dan dapat memberikan gambaran terkait transaksai non cash. 2. Teknologi a. Kriteria Merancang teknologi informasi untuk membantu proses pemasaran produk. b. Kondisi BRI Malang Kawi memberikan mesin EDC yang dihubungkan dengan sistem jaringan maintenance yang akan memudahkan merchant dan selling agent dalam melayani transaksi penjualan. c. Penyebab Merchant dan selling agent mau menggunakan produk Brizzi karena kemudahan yang diberikan BRI Malang Kawi melalui mesin EDC. d. Akibat Kemudahan bertransaksi dapat dilakukan oleh pengguna Brizzi karena dengan terhubungnya produk Brizzi dengan sistem jaringan maintenance menyebabkan produk Brizzi ini mudah digunakan. 4.6.2 Strategi Pemasaran Startegi pemasaran yang diterapkan oleh BRI yaitu memberikan promo diskon di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. BRI melakukan kerjasama dengan merchant dan selling agent Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya untuk melakukan strategi E-Money Brizzi kepada mahasiswa sebagai sasaran utama. a. Kriteria 1. Perusahaan setiap periode menetapkan target untuk pemasaran produk Brizzi. 2. Perusahaan melibatkan selling agent yaitu ibu kantin untuk memberikan pelayanan kepada customer sehingga secara tidak langsung ibu kantin ikut terlibat dalam proses edukasi. b. Kondisi 1. Perusahaan telah menetapkan target untuk terus memberikan edukasi kepada mahasiswa terkait produk Brizzi sebagai instrumen non tunai. 2. Selling agent telah mengikuti anjuran dari BRI untuk ikut memberikan edukasi kepada mahasiswa terkait produk Brizzi sebagai instrumen non tunai.
c.
d.
e.
4.6.3 a.
b.
c.
d.
e.
4.6.4 a.
b.
c.
3. Mahasiswa tertarik dengan adanya produk Brizzi ini, karena mereka tertarik dengan adanya promo. Penyebab Perusahaan telah menetapkan target untuk terus memberikan edukasi kepada mahasiswa. Perusahaan juga melibatkan ibu kantin dalam melakukan proses edukasi, akan tetapi perusahaan tidak menetapkan target penjualan kepada ibu kantin selaku selling agent. Akibat Mahasiswa tertarik dengan produk Brizzi ini dikarenakan tertarik dengan promo dan cukup memudahkan. Selling agent yang tidak diberi target penjualan oleh pihak BRI terlihat kurang maksimal untuk menjalankan strategi pemasaran yang ada, sehingga strategi pemasaran ini sering diubah untuk tetap mempertahankan daya minat mahasiswa. Rekomendasi Perusahaan memberikan sosialiasi yang lebih kepada selling agent untuk bisa menjalankan strategi pemasaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Audit Organisasi Pemasaran Kriteria Evaluasi atas kinerja pemasaran dilakukan secara periodik oleh divisi pemasaran. Kondisi Evaluasi dilakukan oleh divisi pemasaran yang dipimpin langsung oleh Asisten Manajer Pemasaran. Penyebab Evaluasi yang dilakukan rutin merupakan bentuk pengendalian dari aktivitas pemasaran. Akibat Fungsi Organisasi Pemasaran telah berjalan efektif dalam hal evaluasi kinerja pemasaran. Rekomendasi Perusahaan tetap melanjutkan dan menetapkan evaluasi kinerja pemasaran agar aktivitasnya tetap dapat terpantau oleh organisasi pemasaran. Audit Sistem Pemasaran Kriteria Manajemen melakukan riset pemasaran dalam menjalan sistem pemasaran di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Kondisi 1. Manajemen terus melakukan perombakan terhadap sistem pemasaran yang dilakukan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. 2. Pertama kali menerapkan sistem diskon mahasiswa merasa tertatik dengan sistem yang diberikan. 3. Ketika sistem diubah menggunakan kasir dan diskon dihilangkan, mahasiswa merasa direpotkan dengan alur yang ada. Penyebab
d.
e.
4.6.5 a.
b.
c.
d.
e.
4.6.6 1.
Perusahaan tidak melakukan riset kepada mahasiswa dan tidak melakukan sosialisasi terkait manfaat serta tujuan penggunaan dari produk Brizzi. Akibat 1. Mahasiswa enggan melakukan transaksi dengan menggunakan Brizzi karena setelah sistem diskon dicabut. 2. Mahasiswa tidak merasa nyaman ketika melakukan pembayaran dengan sistem kasir. Rekomendasi 1. Perusahaan melakukan riset terhadap mahasiswa sebagai sasaran customer atau pengguna untuk mengetahui sistem apa yang cocok untuk bisa digunakan. 2. Perusahaan memberikan sosialiasi kepada mahasiswa terkait dengan manfaat dan tujuan yang diberikan didalam produk Brizzi. Audit Produktivitas Pemasaran Kriteria Pelaksanaan pemaran Brizzi telah berjalan kurang efektif, ditandai dengan pasifnya aktivitas Brizzi di Kantin Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Kondisi 1. Selling Agent yaitu ibu kantin merasa pendapatannya menurun ketika Fakultas mewajibkan untuk menggunakan Brizzi untuk proses transaksi. 2. Fasilitas mesin EDC yang diberikan tidak produktif karena mesin tersedia di merchant akan tetapi tidak dipergunakan. Penyebab BRI memberikan reward bagi seluruh selling agent tetapi tidak memberikan target penjualan kepada masing-masing selling agent. Akibat Kegiatan pemasaran Brizzi kurang berjalan efektif karena target perusahaan untuk mengedukasi mahasiswa belum berjalan secara maksimal. Rekomendasi Melakukan evaluasi dan sosialisasi secara berkala kepada selling agent serta mahasiswa sebagai customer yang menjadi sasaran utama dari pemasaran produk Brizzi. Audit Fungsi Pemasaran Lain Produk a. Kriteria Produk dibuat sesuai anjuran dari Bank Indonesia melalui program Gerakan Nasional Non Tunai dan peraturan internal BRI. b. Kondisi Penerbitan Brizzi dilakukan atas dasar peraturan Bank Indonesia sebagai pengatur kebijakan perbankan di Indonesia dan sesuai peraturan internal BRI. c. Penyebab
Brizzi merupakan produk e-money yang dikeluarkan untuk mengikuti himbauan Bank Indonesia untuk mengurangi peredaran uang fisik dan dalam menyosong masyakarat yang lebih menggunakan instrumen non tunai dalam setiap aktivitas ekonominya. d. Akibat Brizzi dibuat oleh BRI sesuai peraturan umum yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia serta peraturan dan kebijakan internal yang dikeluarkan oleh BRI. e. Rekomendasi Perusahaan diharapkan mampu terus untuk terus menaati ketentuan umum yang ditentukan Bank Indonesia serta mengikuti peraturanperaturan yang terkait dengan produk E-Money Brizzi. 2. Kegiatan Pemasaran Produk a. Kriteria 1. Produk E-Money Brizzi dapat diperoleh di seluruh Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas, dan Kantor Unit BRI. 2. Manajemen menjalin kerjasama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya untuk memasarkan produk E-Money Brizzi. b. Kondisi 1. Produk E-Money Brizzi dapat diperoleh di seluruh Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas, dan Kantor Unit BRI. 2. Produk E-Money Brizzi dapat diperoleh di Merchant Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. c. Penyebab 1. Masyarakat yang ingin memiliki produk E-Money Brizzi bisa berkunjung langsung ke seluruh Kantor Cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas, dan Kantor Unit BRI. 2. Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya bisa mendapatkan produk E-Money Brizzi di merchant yang ada di Fakultasnya. d. Akibat 1. Fungsi bauran pemasaran dari produk E-Money Brizzi dalam hal saluran distribusi telah berjalan efektif. 2. Proses pemasaran produk E-Money Brizzi selain pada merchant, juga melalui event-event yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. e. Rekomendasi 1. Perusahaan diharapkan mampu untuk memberikan kemudahan dalam perolehan produk E-Money Brizzi. 2. Perusahaan diharapkan mampu untuk terus menjalin hubungan baik dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya agar proses pemasaran produk E-Money Brizzi tetap terjaga dengan baik. 3. Kegiatan Promosi a. Kriteria
b.
c.
d.
e.
Kegiatan promosi dilakukan sesuai dengan pangsa pasar yang telah ditetapkan. Kondisi Kegiatan promosi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya dengan memberikan diskon pembelian sebesar 10% pengguna produk E-Money Brizzi untuk setiap transakinya. Penyebab Kegiatan promosi dilakukan untuk menarik minat Mahasiswa dan sebagai kelebihan menggunakan produk E-Money Brizzi. Akibat Proses pemasaran dapat berjalan sesuai yang diharapkan, mahasiswa tertarik menggunakan produk E-Money Brizzi. Rekomendasi Perusahaan diharapkan mampu untuk terus mempertahankan strategi pemasaran yang dibuat, agar kestabilan kinerja produk E-Money Brizzi dapat terus berjalan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Kesimpulan pada dasarnya didapatkan berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya. Audit Manajeman fungsi pemasaran pada produk E-Money Brizzi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya dilakukan dengan membandingkan antara kriteria, kondisi, penyebab, akibat kemudian memberikan rekomendasi. Ruang lingkup fungsi pemasaran yang diteliti terdiri dari enam fungsi yaitu Lingkungan Pemasaran, Strategi Pemasaran, Organisasi Pemasaran, Sistem Pemasaran, Produktivitas Pemasaran, dan Fungsi Pemasaran Lain. Fungsi pemasaran produk E-Money Brizzi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya berdasarkan hasil penelitian berjalan efektif, namun tidak efektif di sistem pemasaran. Dari hasil temuan audit ketidak efektifan ini muncul karena sistem pemasaran yang tidak konsisten, dan kurangnya sosialiasi produk kepada mahasiswa selaku costumer utama dalam sasaran edukasi yang dilakukan oleh BRI Malang selaku agent dari produk EMoney Brizzi. Keterbatasan Penelitian 1. Data penelitian yang berupa kebijakan dan peraturan perusahaan diperoleh dengan cara mengolah hasil wawancara yang dilakukan dengan Assisten Manajer Pemasaran dan Funding Officer yang bertanggung jawab atas kerjasama dengan pihak Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. 2. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah wawancara. Metode ini memiliki kelemahan pada tingkat reliabilitasnya, dimana hal ini memungkinkan untuk pihak yang diwawancara memebrikan jawaban yang subjektif. 3. Penulis tidak bisa mengukur tingkat efisiensi biaya pemasaran karena biaya pemasaran diatur oleh kantor pusat dan bersifat rahasia. Kendala 1. Manajemen masih kesulitan untuk mengubah pola pikir mahasiswa yang sudah terbiasa menggunakan instrumen uang tunai dalam setiap aktivitas ekonominya. 2. Manajemen terlihat kurang memperhatikan dalam melakukan perombakan sistem, sehingga seluruh kegiatan terkait pemasaran produk E-Money Brizzi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya terlihat pasif dengan waktu yang cukup lama. Rekomendasi Kendala yang dihadapi manajemen dapat dikurangi dengan cara melakukan perbaikan. Saran perbaikan yang diberikan penulis antara lain: 1. Manajemen tetap fokus dengan tujuan utama yaitu melakukan edukasi terhadap mahasiswa guna menyongsong Gerakan Nasional Non Tunai yang telah dibuat oleh Bank Indonesia.
2. Manajemen bisa mencoba untuk melakukan pendekatan kepada mahasiswa dengan cara melakukan sosialisai agar tujuan edukasi ini bisa tepat sasaran dan berjalan dengan efektif. 3. Pembayaran maupun proses Top Up bisa langsung menggunakan merchant yang ada tanpa harus menggunakan sistem kasir, agar kegiatan transaksi berjalan dengan lebih mudah.
DAFTAR PUSTAKA Agoes, S. (2004). Auditing. Jakarta: FE-UI. Arens, A. A., & Loebbecke. (2003). AUDITING An Integrated Approach. Prentice Hall. Bayangkara, I. (2008). AUDIT MANAJAMEN Prosedur dan Implementasi. Jakarta: Salemba Empat. Bonoma, T. (1988). Marketing Performance Assessment. Boston: Harvard Business School. da Gama, A. P., & Casaca, J. A. (2013). The Measurement of Marketing Success. Human and Social at the Common Conference, 45-49. Danim. (2002). Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia. Davies. (1998). Jokes and their Relation to Society. New York: Mouton de Gruyter. Gunawan, A. (2003). Pola-Pola terhadap usaha kecil. Bandung: Yayasan AKATIGA. Handayaningrat, S. (1983). Pengantar studi ilmu administrasi dan managemen. Gunung Agung. http://www.bi.go.id/id/peraturan/sistem-pembayaran/Pages/PBI_16814.aspx. (2014, April 8). diakses 25 Desember 2016, Peraturan Bank Indonesia Nomor 16/8/PBI/2014 tanggal 8 April 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik (Electronic Money): www.bi.go.id Indonesia, Bank, http://www.bri.co.id/articles/89. Diakses 9 Februari 2016, dari BRIZZI: www.bri.co.id Kasmir. (2010). Pemasaran Bank Edisi Revisi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Kotler, Gregor, & Rodger. (1997). The Real Power of Marketing Audit. Prantice Hall. Kotler, P., & Keller, K. L. (2008). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga. Lofland. (1984). A Practical Guide Through Qualitative Analisys. London: SAGE Publication. Marius. (1999). Material Memories Design and Inovation. New York: Berg Publishers.
Mc Donald, M. (2010). A Brief Review of Marketing Accountability and Research Agenda. Journal of Business & Industrial Marketing, 383-394. Moleong, L. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Morgan, N. A., Clark, B. H., & Gooner, R. (2002). Marketing Productivity, Marketing Audits, and System for Marketing Performance Assessment Integrating Multiple Prespective. Journal of Business Research 55, 363375. Muhidin, A. (2009). Persiapan Membangun Budaya Pelayanan Prima Untuk Meningkatkan Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Payne, A. (2000). Relation Marketing. Handbook of Relationshio Marketing, 3968. Bank Rakyat Indonesia (2012). http://www.bri.co.id/articles/9. Diakses pada 25 Januari 2016, Sejarah BRI: http://www.bri.co.id Ramdhani, N. (2014). AUDIT MANANAJEMEN SEBAGAI DASAR UNTUK MENILAI EFEKTIVITAS FUNGSI PEMASARAN (Studi Kasus Produk BRIZZI Pada Kantor Cabang Bank BRI Malang Kawi). digilib.feb.ub.ac.id, 1-27. Rivai. (2004). Fakultas Ekonomi Gadjah Mada. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 22. Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. (2012). Consumer Behavior. New York: Pearson Financial Times / Prentice Hall. Sugiono. (2005). Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: LKIS. Tjiptono. (2005). Lifestyle Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.