Ch.6 Perencanaan Audit
SUCAHYO HERININGSIH, SE., MSI., AK., CA.
SA 300 “Perencanaan suatu audit atas LK” SA 300 –Para 2: Perencanaan audit akan bermanfaat dalam audit atas laporan keuangan dalam beberapa hal: 1. menentukan area yang penting dalam audit 2. mengidentifikasi dan menyesesaikan masalah yang potensial secara tepat waktu 3. mengorganisasi dan mengelola perikatan (penugasan audit) dg baik, shg perikatan tersebut dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien. 4. membantu dalam pemilihan anggota tim perikatan (tim audit) dengan tingkat kemampuan dan kompetensi yang tepat untuk merespons risiko yang diantisipasi, dan penugasan pekerjaan yang tepat kepada mereka. 5. memfasilitasi arah dan supervise atas anggota tim perikatan (tim audit) dan penelaahan atas pekerjaan mereka. 6. Membantu, jika relevan, dalam pengoordinasian hasil pekerjaan yang dilakukan oleh auditor komponen dan pakar. SUCAHYO HERININGSIH, SE., MSI., AK., CA.
8 Tahap Proses Perencanaan Audit 1. Penerimaan klien dan pembuatan rencana audit awal
2. Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien 3. Menilai risiko bisnis klien 4. Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan
5. Menetapkan materialitas dan menilai risiko yg dapat diterima dan risiko pengendalian 6. Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian 7. Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan 8. Menyusun strategi audit keseluruhan dan program audit
SUCAHYO HERININGSIH, SE., MSI., AK., CA.
Istilah Risiko 1. Risiko audit yang dapat diterima
◦ “Apabila auditor memutuskan menerima risiko audit pada tingkat yang rendah, hal ini berarti auditor mendapatkan keyakinan lebih besar bahwa laporan keuangan tidak mengandung kesalahan penyajian material” 2. Risiko Inheren ◦ “Apabila risiko inheren persediaan tinggi karena adanya kompleksitas dalam penilaian persediaan, maka dalam audit atas persediaan dibutuhkan bukti yg lebih banyak, dan diperlukan staf yg lebih berpengalaman untuk ditugaskan dalam melakukan audit di bidang tsb.
SUCAHYO HERININGSIH, SE., MSI., AK., CA.
Tahap 1. Penerimaan klien dan pembuatan rencana audit awal Penerimaan klien baru dan menlanjutkan klien lama
Mengidentivikasi Klien baru Klien lama berkelanjutan Mengidentifikasi alasan klien minta di audit Mendapatkan kesepahaman dengan klien Menilai strategi audit menyeluruh
Menilai staf audit Menentukan kebutuhan untuk menggunakan pekerjaan pakar auditor SUCAHYO HERININGSIH, SE., MSI., AK., CA.
2. Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien
SA 315.11 Memahami bisnis dan bidang usaha klien Bidang usaha dan lingkungan eksternal
Operasi dan proses bisnis Tujuan dan strategi Pengukuran dan Kinerja
SUCAHYO HERININGSIH, SE., MSI., AK., CA.
3. Menilai risiko bisnis klien
Risiko Bisnis: Risiko kegagalan klien dalam mencapai tujuannya. 1. menilai risiko bisnis klien 2. mengevaluasi pengendalian manajemen yang mempengaruhi risiko bisnis 3. menilai risiko salah saji material
SUCAHYO HERININGSIH, SE., MSI., AK., CA.
4. Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan Auditor membandingkan saldo-saldo tahun kini sebelum diaudit dg tahun sebelumnya. Auditor juga menghitung rasio-rasio kunci dan membandingkannya dengan tahun lalu dan rata-rata industri. Semua perbedaan signifikan diidentifikasi untuk ditindaklanjuti.
SUCAHYO HERININGSIH, SE., MSI., AK., CA.
Saat dan Tujuan Prosedur Analitis SAAT TUJUAN
(Diharuskan) Tahap Perencanaan
Memahami bisnis dan bidang usaha klien
Tujuan Utama
Menilai kelangsungan usaha
Tujuan Sekunder
Menunjukkan kemungkinan kesalahan penyajian
Tujuan Utama
Tujuan Sekunder
Mengurangi pengujian detail
Tujuan Sekunder
Tujuan Utama
SUCAHYO HERININGSIH, SE., MSI., AK., CA.
Tahap Pengujian Substantif
(Diharuskan) Tahap Penyelesaian
Tujuan Sekunder Tujuan Utama