ANALISIS PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEPUTUSAN INVESTASI DAN KEBIJAKAN PENDANAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTY, REAL ESTATE DAN KONSTRUKSI BANGUNAN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2008 – 2012 CINTHIA SEPTIYANI Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, Indonesia, (021) 53696969 / 53696999,
[email protected]
Dr. Fachruzzaman, S.E., M.D.M, Ak. Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, Indonesia, (021) 53696969 / 53696999,
[email protected] ABSTRACT Tujuan penelitian ialah untuk menganalisis pengaruh kebijakan dividen, keputusan investasi dan kebijakan pendanaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor property, real estate dan konstruksi bangunan yang terdaftar di BEI periode 2008-2012. Objek penelitian ialah perusahaan sektor property, real estate dan konstruksi bangunan yang terdaftar di BEI periode 2008-2012. Metode analisis data yang digunakan ialah model regresi berganda. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik yaitu uji signifikansi simultan (uji statistik F) dan uji signifikansi parsial (uji statistik t) dengan α=5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kebijakan dividen, keputusan investasi dan kebijakan pendanaan secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil uji signifikansi parsial menunjukkan bahwa semua variabel independen (kebijakan dividen, keputusan investasi dan kebijakan pendanaan) berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. (CS) Kata Kunci: kebijakan dividen, keputusan investasi, kebijakan pendanaan, nilai perusahaan
PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha yang semakin ketat saat ini telah menciptakan suatu persaingan yang kompetitif antar perusahaan di Indonesia. Berdasarkan data dari situs web Badan Pusat Statistik (www.bps.go.id), Indonesia memiliki potensi penduduk sebanyak 237.641.326 orang pada tahun 2010. Di beberapa tahun terakhir, indikator persentase rumah tangga menurut status kepemilikan rumah milik sendiri mengalami peningkatan pada tahun 2010 sebesar 79,36%, tahun 2011 sebesar 78,77%, dan tahun 2012 sebesar 80,18%. Perusahaan sektor property, real estate dan konstruksi bangunan adalah bidang yang sangat menjanjikan untuk pembangunan di Indonesia. Dengan meningkatnya status kepemilikan rumah milik sendiri akan memberikan kesempatan yang besar khususnya bagi perusahaan industri property untuk lebih meningkatkan pembangunan perumahan, apartemen, dan bangunan lainnya yang lebih strategis di kota-kota besar dan daerah prospek lainnya. Oleh karena itu, industri property di Indonesia dihadapkan dengan persaingan yang cukup ketat dalam menarik minat investor untuk menanamkan
modalnya pada perusahaan. Salah satu yang menjadi pertimbangan investor ketika akan berinvestasi di suatu perusahaan adalah besarnya nilai perusahaannya. Nilai perusahaan akan tercermin dari harga saham yang telah beredar dipasar saham. Harga saham merupakan indeks yang tepat untuk mengukur efektifitas perusahaan. Maka semakin tinggi harga saham menunjukkan semakin efektif kinerja perusahaan dan akan meningkatkan nilai perusahaan. Dengan meningkatnya nilai perusahaan maka akan semakin yakin investor untuk berinvestasi di perusahaan. Salah satu tujuan perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran para pemegang saham atau pemilik perusahaan. Tujuan memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat ditempuh dengan memaksimumkan nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang tinggi menunjukkan tingkat kemakmuran pemegang saham yang tinggi. Manajer perusahaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan nilai perusahaan melalui implementasi keputusan keuangan. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan pengambilan keputusan harus dilakukan dengan hati-hati dan tepat, mengingat setiap keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan akan berdampak terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Pelaksanaan manajemen keuangan yang baik akan mencerminkan nilai perusahaan yang baik pula. Manajemen keuangan berhubungan dengan pengambilan keputusan penting atas keuangan perusahaan. Secara garis besar, ruang lingkup manajemen keuangan meliputi keputusan-keputusan di bidang investasi, pembelanjaan, dan kebijakan dividen. Manajemen harus dapat menetapkan arah kebijakan yang tepat bagi perusahaannya agar dapat mempertahankan eksistensinya di dalam dunia usaha. Hubungan antara kebijakan dividen dan nilai perusahaan, yang direfleksikan pada nilai pasar saham membuat beberapa pengamat keuangan tertarik untuk melakukan penelitian. Bila perusahaan memilih untuk membagi laba sebagai dividen maka akan mengurangi laba yang akan ditahan. Dampak yang terjadi adalah akan mengurangi kemampuan sumber dana internal, begitu juga dengan sebaliknya apabila perusahaan memilih menahan laba, maka akan memperkuat atau memperbesar sumber dana internal. Karena itu kebijakan dividen berkaitan dengan struktur modal dan juga nilai perusahaan. Nilai perusahaan yang dibentuk melalui indikator nilai pasar saham sangat dipengaruhi oleh peluang-peluang investasi dan pengeluaran discretionary di masa yang akan datang. Keputusan investasi dapat mempengaruhi nilai perusahaan karena dengan komposisi investasi yang baik akan dapat menarik investor untuk berinvestasi pada perusahaan. Dalam hubungannya dengan nilai perusahaan, maka setiap keputusan investasi yang dibuat oleh manajer keuangan akan berdampak terhadap harga saham perusahaan tersebut. Semakin tinggi harga saham maka akan membuat investor semakin tertarik untuk berinvestasi di perusahaan. Perkembangan kondisi perekonomian global yang semakin pesat, menjadikan tantangan sekaligus peluang bagi perusahaan untuk selalu melakukan penyesuaian terutama dalam hal kebijakan agar perusahaan dapat menjawab tantangan dan peluang tersebut. Salah satu kebijakan tersebut berkaitan dengan masalah pendanaan. Pendanaan digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan baik yang bersifat operasional maupun non operasional. Pada dasarnya setiap perusahaan menginginkan aktivitas usahanya dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh berbagai pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan tersebut. Dimana tujuan utama perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang maksimal, meningkatkan nilai perusahaan, dan memaksimalkan kesejahteraan para pemegang saham. Perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai kegiatan operasional dan non operasional untuk mencapai tujuan utama perusahaan tersebut. Oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki pertimbangan yang matang untuk memutuskan sumber dana yang tepat untuk mendanai kegiatan perusahaan.
METODE PENELITIAN Desain dalam penelitian ini adalah desain penelitian hubungan kausal. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang digunakan yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen yaitu nilai perusahaan. Sedangkan variabel independen meliputi kebijakan dividen, keputusan investasi dan kebijakan pendanaan. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sumber eksternal. Data yang dikumpulkan berupa data laporan keuangan tahunan perusahaan propesrty, real estate dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Sumber data eksternal seperti www.idx.co.id, Indonesia Capital Market Directory (ICMD) tahun 2008-2012 dan perpustakaan universitas bina nusantara, dan website dari masing-masing perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Dalam menentukan sampel penelitian, peneliti menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai
sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Kriteria dan pertimbangan penentuan sampel yang ditetapkan pada penelitian ini adalah : 1. Perusahaan industri sektor property, real estate dan konstruksi bangunan Indonesia yang secara konsisten terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2012. 2. Perusahaan sektor property, real estate dan konstruksi bangunan yang termasuk golongan papan pencatatan utama. Papan Utama ditujukan untuk Perusahaan Tercatat yang berskala besar, khususnya dalam hal nilai Aset Berwujud Bersih (Net Tangible Assets) yang sekurangkurangnya Rp100 miliar. 3. Perusahaan sektor property, real estate dan konstruksi bangunan yang secara rutin membagikan dividen selama periode 2008-2012 Peneliti menggunakan data emiten tahun 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012 untuk variabel independen dalam penelitian ini (kebijakan dividen, keputusan investasi, dan kebijakan pendanaan). Sedangkan untuk memprediksi variabel dependen (nilai perusahaan), data yang digunakan adalah closing price perusahaan tahun 2008, 2009, 2010, 2011 dan 2012. Metode analisis data yang akan digunakan untuk menganalisis pengaruh kebijakan dividen, keputusan investasi dan kebijakan pendanaan terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menggunakan analisis regresi berganda dengan metode pooling data. Analisis regresi berganda menjelaskan pengaruh antara variabel terikat dengan beberapa variabel bebas. Pooling data merupakan gabungan dari data time series dan data cross section. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan menggunakan data time series selama 5 tahun yaitu periode 2008-2012 dan data cross section yaitu sebanyak 38 perusahaan property, real estate dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Sebelum dilakukan analisis regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Penyajian data dilakukan secara deskriptif melalui penjabaran dan penjelasan dari hasil penelitian. Selain itu, data yang disajikan dalam bentuk teks, tabel dan grafik yang disertai dengan keterangan yang diperlukan yang dihasilkan dari alat uji statistik. Metode Penyajian Data Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji statistik non-parametik KolmogorovSmirnov (K-S). Kolmogorov-Smirnov Test (K-S) digunakan untuk menguji apakah data residual berdistribusi normal atau tidak. Asumsi normalitas dapat dipenuhi jika nilai Asymp. Sig. dalam hasil uji Kolmogorov-Smirnov di atas tingkat signifikasi tertentu. Tingkat signifikasi yang digunakan adalah sebesar 0,05. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel (independen). Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF yang berada di bawah nilai 10. Jadi multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance < 0,10 atau nilai VIF >10 Tetapi, jika nilai tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2013:139) Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Pengujian digunakan untuk pengujian ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan uji park. Uji park dilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai Ln residual kuadrat (Ln e2). Jika Sig. > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika Sig.<0,05 maka terjadi heteroskedastisitas. Uji Autokorelasi Menurut Wijaya (2009:122) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Dalam penelitian ini, pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin Watson dan uji Langrange multiplier. Uji breusch-godfrey digunakan untuk menguji adanya masalah autokorelasi dengan tingkat tinggi. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dalam uji Uji
Durbin Watson sebagai berikut: (1) Jika nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol berarti ada autokorelasi positif. (2) Jika nilai DW terletak antara (du) dan (dl) maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. (3) Jika nilai DW terletak antara (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada autokorelasi. (4) Jika nilai DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. (5) Jika nilai DW terletak antara (4-dl) dan 4 maka hasilnya ada autokorelasi negatif. Regresi Linier Berganda Model persamaan linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Dimana : Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + е
Y = Nilai perusahaan ; b0 = Constanta ; b1 , b2 , b3 = Koefisien regresi masing-masing variabel independen ; X1 = Kebijakan dividen; X2 = Keputusan Investasi ; X3 = Kebijakan pendanaan; e = error term (tingkat kesalahan) Pengujian hipotesis ( uji hipotesis t) Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara individual atau parsial terhadap variabel dependen (Supranto,2009:251). Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis untuk uji statistik t menggunakan uji satu arah (One-Tailed Test) yaitu uji pihak kiri (Left-tailed test) dan uji pihak kanan (Right-tailed test). Dasar pengambilan keputusan melalui pengujian statistik t yaitu jika nilai Sig. < alpha 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima apabila nilai Sig. > alpha 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Cara lain dapat dilakukan dengan membandingkan nilai statistik t dengan nilai t tabel dengan pengambilan keputusan, jika t hitung ≥ t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen apabila t hitung ≤ t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan (Ha1) H0 : β ≤ 0 : tidak terdapat pengaruh atau terdapat pengaruh negatif antara kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Ha : β ≥ 0 : terdapat pengaruh positif antara kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan (Ha2) : β ≤ 0 : tidak terdapat pengaruh atau terdapat pengaruh negatif antara keputusan investasi H0 terhadap nilai perusahaan. Ha : β ≥ 0 : terdapat pengaruh positif antara keputusan investasi terhadap nilai perusahaan. Pengaruh kebijakan pendanaan terhadap nilai perusahaan (Ha3) H0 : β ≤ 0 : tidak terdapat pengaruh atau terdapat pengaruh negatif antara kebijakan pendanaan terhadap nilai perusahaan. Ha : β ≥ 0 : terdapat pengaruh positif antara kebijakan pendanaan terhadap nilai perusahaan. Uji hipotesis F Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara simultan terhadap varibel dependen (Supranto,2009:265). Perumusan hipotesis uji statistik F yang digunakan adalah sebagai berikut : H0 : tidak terdapat pengaruh antara kebijakan dividen, keputusan investasi dan kebijakan pendanaan secara simultan terhadap nilai perusahaan. Ha : terdapat pengaruh antara kebijakan dividen, keputusan investasi dan kebijakan pendanaan secara simultan terhadap nilai perusahaan. Dasar pengambilan keputusan pada pengujian statistik F yaitu Jika nilai Sig. < alpha 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima dan jika nilai Sig. > alpha 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Cara lain dalam pengambilan keputusan pengujian statsistik F yaitu dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel, jika nilai F hitung ≥ nilai F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima dan jika nilai F hitung ≤ nilai F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Operasionalisasi Variabel dan pengukuran variabel Kebijakan dividen
Dalam penelitian ini, Kebijakan dividen pada penelitian ini diukur dengan dividend payout ratio (DPR). Rasio ini menjelaskan tentang jumlah pembayaran dividen yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada pemegang saham dari laba bersih yang dihasilkan. Skala pengukuran kebijakan dividen adalah skala rasio. Dividend per share Dividend payout ratio
= Earning per share
Keputusan investasi Keputusan investasi (investment decision) pada penelitian ini diukur dengan price earning ratio (PER). Rasio ini menjelaskan perbandingan harga saham saat penutupan dengan laba per saham. Skala pengukuran keputusan investasi adalah skala rasio. Market price per share Price earning ratio
=
Earning per share
Keputusan pendanaan Kebijakan Pendanaan pada penelitian ini diukur dengan leverage atau debt ratio. Debt ratio mengukur tingkat sejauh mana aset perusahaan telah dibiayai oleh penggunaan hutang. Skala pengukuran keputusan pendanaan adalah skala rasio. Debt ratio =
Total liabilities Total assets
Nilai perusahaan Nilai perusahaan merupakan nilai yang mencerminkan berapa harga yang bersedia dibayar investor untuk suatu perusahaan, nilai perusahaan akan tercermin dari nilai pasar sahamnya. Semakin tinggi harga saham semakin tinggi pula nilai perusahaan. Nilai perusahaan pada penelitian ini diukur dengan menggunakan price book value (PBV). Skala pengukuran nilai perusahaan adalah skala rasio. Market price per share Price book value = Book value per share
HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif (Setelah Outlier) N Minimum Maximum Mean Nilai_Perusahaan 43 .3203 3.8376 1.601947 Kebijakan_Dividen 43 .1000 .6113 .264151 Keputusan_Investasi 43 4.5329 39.9290 13.477495 Kebijakan_Pendanaan 43 .2217 .8830 .559214 Valid N (listwise) 43 Sumber : Hasil dari pengujian SPSS (Lampiran 3)
Std. Deviation 1.0441543 .0979286 7.1032597 .1671543
Uji Normalitas Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas (Setelah Outlier) One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Variabel
Asymp. Sig. (2-tailed)
Kesimpulan
Nilai_Perusahaan
0.085
Berdistribusi normal
Kebijakan_Dividen
0.862
Berdistribusi normal
Keputusan_Investasi
0.457
Berdistribusi normal
0.919 Kebijakan_Pendanaan Sumber : Hasil dari pengujian SPSS (Lampiran 4)
Berdistribusi normal
Pada uji statistik One Sample Kolmogorov-Smirnov, setiap variabel yang berdistribusi normal harus memiliki nilai Asymp. Sig > 0,05. Uji Multikolinearitas Tabel 4.8 Uji Multikolinearitas Variabel
Collinearity Statistics Tolerance VIF Kesimpulan
Kebijakan_Dividen
0.812
1.232
Tidak ada Multikolinieritas
Keputusan_Investasi
0.971
1.030
Tidak ada Multikolinieritas
Kebijakan_Pendanaan
0.816
1.226
Tidak ada Multikolinieritas
Sumber : Hasil dari pengujian SPSS (Lampiran 4) Hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 95 %. Hasil perhitungan nilai variance inflation factor (VIF) menunjukkan bahwa tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heterokedastisitas Tabel 4.9 Uji Park Variabel
Kesimpulan
Kebijakan_Dividen
Sig. 0.914
Keputusan_Investasi
0.007
Tidak terdapat Heteroskedastisitas
Kebijakan_Pendanaan
0.173
Tidak terdapat Heteroskedastisitas
Tidak terdapat Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil dari pengujian SPSS (Lampiran 4) Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai Sig. masing-masing variabel indepedenden > 0.05. Kebijakan dividen dengan nilai signifikasi 0.913 > 0.05, keptutsan investasi dengan nilai signifikasi 0.007 > 0.05 dan kebijakan pendanaan dengan nilai signifikasi 0.173 > 0.05. Tersebut menunjukkan bahwa dalam model regresi dalam penelitian ini terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu ke pengamatan lain tetap. Maka dapat disimpulkan dalam model regresi ini tidak terdapat heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi Tabel 4.11 Uji LM Coefficientsa Model
Sig.
(Constant)
0.669
Kebijakan_Dividen
0.970
Keputusan_Investasi
0.557
Kebijakan_Pendanaan
0.438
res_2
0.051
Sumber : Hasil dari pengujian SPSS (Lampiran 4) Tampilan output menunjukkan bahwa Sig untuk residual lag 2 (res_2) dan variabel bebas lainnya > 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi penelitian ini tidak ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Hasil Analisis Data Interpretasi Hasil Regresi Linier Berganda Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi berganda, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, yakni melalui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil uji regresi dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 4.12 berikut : Tabel 4.12 Uji Regresi Coefficientsa Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant)
B -1.139
Kebijakan_Dividen
2.268
Keputusan_Investasi
0.093
Kebijakan_Pendanaan
1.599
Sumber : Hasil dari pengujian SPSS (Lampiran 5) Berdasarkan tabel 4.12 bahwa hasil regresi tersebut dapat diformulasikan persamaan sebagai berikut: Y = 1.139 – 2.268X1 + 0.093X2 + 1.599X3 + е Keterangan: Y X1 X2 X3
= nilai perusahaan = kebijakan dividen = keputusan investasi = kebijakan pendanaan
Dari hasil persamaan regresi berganda diatas dapat dilihat nilai constant sebesar -1.139. Hal ini mengindikasikan bahwa jika variabel independen dianggap constant, maka rata-rata nilai perusahaan sebesar -1.139. • β1 = 2.268 Koefisien regresi β1 ini menunjukkan bahwa setiap variabel kebijakan dividen memiliki koefisien regresi bertanda positif dengan nilai sebesar 2.268, artinya apabila terjadi peningkatan sebesar 1% kebijakan dividen maka akan menyebabkan peningkatan nilai perusahaan sebesar 2.268 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.
•
β2 = 0.093 Koefisien regresi β2 ini menunjukkan bahwa setiap variabel keputusan investasi memiliki koefisien regresi bertanda positif dengan nilai sebesar 0.093, artinya apabila terjadi peningkatan sebesar 1% keputusan investasi maka akan menyebabkan peningkatan nilai perusahaan sebesar 0.093 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol. • β3 = 1.599 Koefisien regresi β3 ini menunjukkan bahwa setiap variabel kebijakan pendanaan memiliki koefisien regresi bertanda positif dengan nilai sebesar 1.599, artinya apabila terjadi peningkatan sebesar 1% kebijakan pendanaan maka akan menyebabkan peningkatan nilai perusahaan sebesar 1.599 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol. Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Tabel 4.13 Hasil Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Model Summary Model R 1
.745
a
R Square
Adjusted R Square
0.555
0.521
Sumber : Hasil dari pengujian SPSS (Lampiran 5) Nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0.745 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara nilai perusahaan (variabel dependen) dengan kebijakan dividen, keputusan investasi dan kebijakan pendanaan (variabel independen) kuat karena nilai R > 50% (0.5). Sedangkan angka koefisien determinasi (Adjusted R Square) pada tabel 4.12 adalah 0.521. Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 52.1% variasi dari nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen (kebijakan dividen, keputusan investasi dan kebijakan pendanaan), sedangkan sisanya yaitu 47.9% lagi dijelaskan oleh variasi atau faktor lainnya diluar variabel yang diteliti. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan H01 : β ≤ 0 : tidak terdapat pengaruh atau terdapat pengaruh negatif antara kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Ha1 : β ≥ 0 : terdapat pengaruh positif antara kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.
Daerah Penerimaan H0 Daerah Penerimaan Ha
1.683 1.795 Gambar 4.3 Kurva Hipotesis Kebijakan Dividen Karena β ≥ 0 ( 2.268 ≥ 0 ) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Kebijakan dividen (X1) termasuk ke dalam daerah penerimaan Ha, karena memiliki nilai t positif dan > dari ttabel (1.795 > 1.683). Hal ini didukung dengan nilai signifikannya 0.008 < 0.05 maka dinyatakan bahwa pengaruhnya signifikan karena tidak melewati batas signifikan yang ditentukan.
Pengaruh keputusan investasi terhadap nilai perusahaan H02 : β ≤ 0 : tidak terdapat pengaruh atau terdapat pengaruh negatif antara keputusan investasi terhadap nilai perusahaan. Ha2 : β ≥ 0 : terdapat pengaruh positif antara keputusan investasi terhadap nilai perusahaan.
Daerah Penerimaan H0 Daerah Penerimaan Ha
1.683 Gambar 4.4 Kurva Hipotesis Keputusan Investasi
5.813
Karena β ≥ 0 ( 0.093 ≥ 0 ) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Keputusan investasi (X2) termasuk ke dalam daerah penerimaan Ha, karena memiliki nilai t positif dan > dari ttabel (5.813 > 1.683). ). Hal ini didukung dengan nilai signifikannya 0.000 < 0.05 maka dinyatakan bahwa pengaruhnya signifikan karena tidak melewati batas signifikan yang ditentukan. Pengaruh kebijakan pendanaan terhadap nilai perusahaan H03 : β ≤ 0 : tidak terdapat pengaruh atau terdapat pengaruh negatif antara kebijakan pendanaan terhadap nilai perusahaan. Ha3 : β ≥ 0 : terdapat pengaruh positif antara kebijakan pendanaan terhadap nilai perusahaan. Daerah Penerimaan H0 Daerah Penerimaan Ha
1.683 2.164 Gambar 4.5 Kurva Hipotesis Kebijakan Pendanaan Karena β ≥ 0 ( 1.599 ≥ 0 ) maka H0 ditolak dan Ha diterima. Keputusan pendanaan (X3) termasuk ke dalam daerah penerimaan Ha, karena memiliki nilai t positif dan > dari ttabel (2.164 > 1.683). ). Hal ini didukung dengan nilai signifikannya 0.037 < 0.05 maka dinyatakan bahwa pengaruhnya signifikan karena tidak melewati batas signifikan yang ditentukan. 4.2.3.1 Uji Signifikasi Simultan F Tabel 4.15 Uji Statistik F ANOVAa F
Model 1
Sig. 16.214
Sumber : Hasil dari pengujian SPSS (Lampiran 5)
.000b
Pengaruh kebijakan dividen, keputusan investasi dan kebijakan pendanaan secara simultan terhadap nilai perusahaan. H0 : tidak terdapat pengaruh antara kebijakan dividen, keputusan investasi dan kebijakan pendanaan secara simultan terhadap nilai perusahaan. Ha : terdapat pengaruh antara kebijakan dividen, keputusan investasi dan kebijakan pendanaan secara simultan terhadap nilai perusahaan.
Daerah penerimaan H0
Daerah penerimaan Ha
2.845 16.214 Gambar 4.6 Kurva Hipotesis Uji F Karena Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Selain itu, nilai signifikan probabilitas lebih kecil dari 0.05 (0.000 < 0.05), maka dapat diambil kesimpulan bahwa model regresi dapat digunakan untuk memprediksi nilai perusahaan dalam penelitian ini atau dapat dikatakan bahwa kebijakan dividen, keputusan investasi dan kebijakan pendanaan secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Analisis Hasil Penelitian Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Dari hasil uji t diketahui bahwa terdapat pengaruh positif antara kebijakan dividen dengan nilai perusahaan (Ha1 diterima). Dilihat dari statistik deskriptifnya, rata-rata kebijakan dividen bernilai positif, namun kebanyakan kebijakan dividen dalam sampel selama periode penelitian bernilai lebih kecil dari rata-rata. Dari hasil analisis regresi berganda, diketahui apabila terjadi peningkatan sebesar 1% kebijakan dividen maka akan menyebabkan peningkatan nilai perusahaan sebesar 2.268 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kebijakan dividen maka semakin tinggi nilai perusahaannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mokhamat dan Denica (2010) di mana dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa kebijakan dividen secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Efni et al. (2011) dan Arie dan Abdul (2012) yang menyatakan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Dari hasil uji t diketahui bahwa terdapat pengaruh positif antara keputusan investasi dengan nilai perusahaan (Ha2 diterima). Dilihat dari statistik deskriptifnya, rata-rata keputusan investasi bernilai positif, namun kebanyakan keputusan investasi dalam sampel selama periode penelitian bernilai lebih kecil dari rata-rata. Dari hasil analisis regresi berganda, diketahui apabila terjadi peningkatan sebesar 1% keputusan investasi maka akan menyebabkan peningkatan nilai perusahaan sebesar 0.093 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi keputusan investasi maka semakin tinggi nilai perusahaannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mokhamat dan Denica (2010) di mana dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa keputusan investasi secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Kebijakan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan Dari hasil uji t diketahui bahwa terdapat pengaruh positif antara kebijakan pendanaan dengan nilai perusahaan (Ha3 diterima). Dilihat dari statistik deskriptifnya, rata-rata data lebih mendekati nilai
maksimum, hal ini menunjukkan bahwa kebijakan pendanaan dalam sampel selama periode penelitian bernilai lebih besar dari rata-rata. Dari hasil analisis regresi berganda, diketahui apabila apabila terjadi peningkatan sebesar 1% kebijakan pendanaan maka akan menyebabkan peningkatan nilai perusahaan sebesar 1.599 dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol. Maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kebijakan pendanaan maka semakin tinggi nilai perusahaannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mokhamat dan Denica (2010) di mana dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa kebijakan dividen secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Sedangkan menurut Sari (2013) kebijakan pendanaan berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Pengaruh Kebijakan Dividen, Keputusan Investasi dan Kebijakan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan Dari hasil uji F diketahui bahwa terdapat kebijakan dividen, keputusan investasi dan kebijakan pendanaan secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara nilai perusahaan dengan kebijakan dividen, keputusan investasi dan kebijakan pendanaan kuat karena nilai R 74.5% > 50% ( 0.745 > 0.5). Selain itu, Hasil uji koefisisen determinasi menunjukkan bahwa sebesar 52.1% variasi dari nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi dari ketiga variabel independen (kebijakan dividen, keputusan investasi dan kebijakan pendanaan), sedangkan sisanya yaitu 47.9% lagi dijelaskan oleh variasi atau faktor lainnya diluar variabel yang diteliti. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan Mokhamat dan Denica (2010) dan Arie dan Abdul (2012) menunjukkan bahwa kebijakan dividen, keputusan investasi dan kebijakan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pengujian dan analisis data dari penelitian ini dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Variabel kebijakan dividen secara parsial memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan (Ha1 diterima). Variabel keputusan investasi secara parsial memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan (Ha2 diterima). Variabel kebijakan pendanaan secara parsial memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan (Ha3 diterima). Kebijakan dividen, keputusan investasi dan kebijakan pendanaan secara simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Saran Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, serta berdasarkan keterbatasan, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi akademisi dan peneliti Bagi para akademisi dan peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian serupa, jangan hanya membatasi pada perusahaan yang bergerak sektor property, real estate dan konstruksi bangunan yang terdaftar di BEI. Selain itu, disarankan juga untuk menambah jumlah data dengan memperpanjang periode penelitian serta menggunakan sampel dari jenis perusahaan lain sebagai tambahan referensi. Disamping menambah jumlah data penelitian, peneliti juga menyarankan bagi para peneliti selanjutnya untuk dapat menambahkan variabel-variabel lainnya yang dinilai mempengaruhi nilai perusahaan, misalnya kepemilikan manajerial yang belum diteliti dalam penelitian ini. 2. Bagi Perusahaan Bagi perusahaan, informasi yang diperoleh dari penelitian ini sebaiknya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam rangka meningkatkan nilai perusahaan agar mampu menarik minat investor untuk menanamkan saham di perusahaan tersebut. Kemudian perusahaan dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan referensi dalam meningkatkan nilai perusahaan yaitu dengan lebih memperhatikan variabel yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan dalam hasil penelitian ini yaitu kebijakan dividen, keputusan investasi dan keputusan pendanaan dalam mengelola kinerja keuangan perusahaan di masa yang akan datang.
3.
Bagi para investor dan calon investor Bagi para investor dan calon investor yang ingin menginvestasikan dananya ke perusahaan yang go public khususnya di bidang property, real estate dan konstruksi bangunan maka diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi dan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam berinvestasi. Yaitu dengan menganalisis keputusan keuangan yang diambil manajemen perusahaan pada periode terdahulu hingga sekarang (update), yang dicerminkan dari perhitungan nilai perusahaan (price to book value), kebijakan dividen (dividend payout ratio), keputusan investasi (price earning ratio) dan keputusan pendanaan (debt to assets ratio) perusahaan yang akan dijadikan wadah berinvestasi.
REFERENSI Afzal A., & Rohman, A. (2009). PENGARUH KEPUTUSAN INVESTASI, KEPUTUSAN PENDANAAN, DAN KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN, Volume 1, Nomor 2, Tahun 2012, Halaman 09. Agnes, Sawir. (2004). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan. Yogyakarta : BFFE. Arieska M., & Barbara W. (2011). Pengaruh Aliran Kas Bebas dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Pemegang Saham dengan Set Kesempatan Investasi dan Dividen Sebagai Variabel Moderasi. JURNAL AKUNTANSI DAN KEUANGAN, VOL. 13, NO. 1, MEI 2011: 13-23. Astuti, D. (2004). Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : Ghalia Indonesia. Atmaja, Lukas. (2008). Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta : CV. Andi Offset. Brigham, E. F. & Houston, J. F. diterjemahkan oleh Yulianto, A. A. (2010). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. edisi 11. Jakarta: Salemba Empat. Data BPS persentase status kepemilikan rumah milik sendiri 2010-2012. Diambil kembali dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia: http://www.bps.go.id. Fahmi, I. (2012). PENGANTAR MANAJEMEN KEUANGAN Teori dan Soal Jawab. Bandung : Alfabeta. Ghozali, Imam. (2013). APLIKASI ANALISIS MULTIVARIATE DENGAN PROGRAM IBM SPSS 21. Semarang : Badan Penerbit Undip. Gitman, L. J., & Zutter, C. J. (2012). Principle of Managerial Finance. 6th edition. Boston : Mcgraw Hill. I made, Sudana. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek. Jakarta : Erlangga. Laporan Keuangan dan Tahunan. (2010). Diambil kembali dari Bursa Efek Indonesia: http:// www.idx.co.id. Margaretha, Farah. (2004). TEORI DAN APLIKASI MANAJEMEN KEUANGAN, INVESTASI DAN SUMBER DANA JANGKA PANJANG. Jakarta : Grasindo. Martono, & Harjito, A. (2010). Manajemen Keuangan. edisi pertama. Yogyakarta : Ekonisia. Mokhamat A., & Denica H.N. (2010) Pengaruh keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic index, studi pada Bursa Efek Indonesi (BEI). Manajemen Keuangan Vol. 4 No. 2 Juli 2010 ISSN : 1411-1799. Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatat. (2010). Diambil kembali dari Bursa Efek Indonesia: http:// www.idx.co.id. Sari, O. T. (2013). Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Management Analysis Journal, 2 (2)-(2013). Sartono, A. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. edisi 4. BPFE, Yogyakarta. Sugiyono, (2009), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Bandung. RIWAYAT PENULIS Cinthia Septiyani lahir di kota Kuningan pada 14 September 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi dan Keuangan pada 2014.