PENGARUH PROFITABILITY, FIRM SIZE, TANGIBLE ASSETS, GROWTH RATE , DAN BUSINESS RISK TERHADAP CAPITAL STRUCTURE PADA PERUSAHAAN WHOLESALE DAN RETAIL TRADE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2008-2012 ANISAH FEBRIDINATA Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, Indonesia, (021) 53696969 / 53696999,
[email protected]
Dr. Fachruzzaman, S.E., M.D.M, Ak. Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat 11530, Indonesia, (021) 53696969 / 53696999,
[email protected] ABSTRACT The purpose of this research is to analyze factors that influence capital structure, such as profitability, firm size, tangible assets, growth rate, and business risk in the wholesale and retail trade companies in Indonesia Stock Exchange period 2008-2012. The samples of this research are 65 observations from wholesale and retail trade companies listed in Indonesia Stock Exchange. The choosing of the samples is based on purposive sampling technique which is continuously registered in Indonesia Stock Exchange during the period of 2008 until 2012. Data are taken from audited financial statement of each company. The statistical methods used to test the hypothesis is multiple regressions. The result of this study show that profitability and tangible assets negatively affect to capital structure while firm size and growth rate positively affect to capital structure. Business risk has no effect to capital structure. Simultaneously, profitability, firm size, tangible assets, growth rate, and business risk influence the capital structure. Keywords: Capital structure, profitability, firm size, tangible assets, growth rate, and business risk. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor–faktor yang mempengaruhi capital structure seperti profitability, firm size, tangible assets, growth rate, dan business risk pada perusahaan wholesale dan retail trade yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Sampel penelitian ini adalah 65 observasi dari perusahaan wholesale dan retail trade yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel berdasarkan teknik purposive sampling yang secara rutin terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Data diambil dari masing-masing laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit. Pengujian data menggunakan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa profitability dan tangible assets berpengaruh negatif terhadap capital sctructure sedangkan firm size dan growth rate berpengaruh positif terhadap capital structure. Business risk tidak memiliki pengaruh terhadap capital structure. Secara simultan, profitability, firm size, tangible assets, growth rate, dan business risk berpengaruh terhadap capital structure. (AF) Kata kunci: Capital structure, profitability, firm size, tangible assets, growth rate, dan business risk.
1
PENDAHULUAN Dewasa ini pertumbuhan perusahaan wholesale dan retail trade semakin meningkat, terutama dikarenakan adanya peningkatan daya beli masyarakat di setiap tahunnya. Sehingga banyak terjadi persaingan atau kompetensi khususnya pada perusahaan wholesale dan retail trade. Selain itu, perkembangan perusahaan wholesale dan retail trade ditandai dengan adanya ekspansi perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia. Adapun alasan lain, karena Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di industri perdagangan dan pasar retail. Selain itu, menurut informasi Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) akan membuat pembentukan road map atau pemetaan ritel dan pusat perbelanjaan di Indonesia. Perencanaan tersebut merupakan salah satu strategi yang digunakan untuk mengembangkan potensi ritel di Indonesia, serta digunakan untuk mempersiapkan terhadap trend industry ritel secara nasional maupun global. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting bagi perusahaan untuk menambah dana perusahaan yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. Keputusan pendanaan juga digunakan perusahaan untuk dapat memenangkan persaingan serta memperluas jangkauan ekspansi. Disisi lain, melalui struktur modal perusahaan, para calon investor dapat menilai kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasional perusahaan. Selain itu, dapat menjadi referensi serta pertimbangan para calon investor dalam membuat keputusan investasi. Oleh karena itu perusahaan harus cermat dalam menentukan keputusan pendanaan. Sumber dana yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan aktivitas operasionalnya meliputi sumber dana internal dan eksternal. Sumber dana internal dapat berasal dari laba ditahan dan sumber dana eksternal dapat berasal dari debt dan equity. Didalam perusahaan, manajemen selalu dihadapkan untuk menentukan berapa besarnya modal yang dibutuhkan untuk dapat memenuhi dan membiayai kebutuhan operasional perusahaan. Dalam memenuhi kebutuhan operasional tersebut setiap manajer keuangan perlu menentukan keputusan pendanaan yaitu berkaitan dengan penetapan apakah kebutuhan dana perusahaan akan dipenuhi melalui sumber dana internal atau melalui sumber dana eksternal. Berdasarkan pembahasan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diidentifikasi beberapa masalah dalam bentuk pertanyaan. Bagaimana pengaruh profitability, firm size, tangible assets, growth rate, dan business risk secara parsial terhadap capital structure serta untuk bagaimana pengaruh profitability, firm size, tangible assets, growth rate, dan business risk secara simultan terhadap capital structure pada perusahaan wholesale dan retail trade yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitability, firm size, tangible assets, growth rate, dan business risk secara parsial terhadap capital structure serta untuk mengetahui pengaruh profitability, firm size, tangible assets, growth rate, dan business risk secara simultan terhadap capital structure pada perusahaan wholesale dan retail trade yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Penelitian yangdilakukan oleh Khamis et al. pada tahun 2011 dengan judul “Determinants of Capital Structure for Listed Construction Companies in Malaysia”. Khamis et al. menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat berdampak pada keuangan perusahaan yaitu manajemen keuangan yang buruk dan kurang nya modal yang dimiliki oleh perusahaan. Industri konstruksi pada saat ini memiliki tingkat risiko kegagalan yang cukup tinggi sehingga perusahaan harus dapat menentukan strukur modalnya. Khamis et al menggunakan sampel data sebanyak 42 perusahaan konstruksi dengan 294 data laporan keuangan yang telah diaudit dan dipublikasikan pada Bursa Malaysia Market periode 2001-2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi capital structure diantaranya adalah profitability, size, growth dan assets tangibility. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profitability berpengaruh negatif terhadap capital structure. Sedangkan firm size, tangible assets, dan growth berpengaruh positif terhadap capital structure.
METODE PENELITIAN Desain dalam penelitian ini adalah desain penelitian hubungan kausal. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang digunakan yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen yaitu capital structure. Sedangkan variabel independen meliputi profitability, firm size, tangible assets, growth rate dan business risk. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari sumber eksternal. Data yang dikumpulkan berupa data laporan keuangan tahunan perusahaan wholesale dan retail trade yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. Sumber data eksternal seperti www.idx.co.id, Indonesia Capital Market Directory (ICMD) tahun 2008-2012 dan perpustakaan universitas bina nusantara, dan website dari masing-masing perusahaan yang menjadi sampel penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu dimana syarat yang dibuat sebagai kriteria yang harus dipenuhi
2
oleh sampel. Kriteria penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut; (1) Perusahaan wholesale dan retail trade yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 20082012; (2) Perusahaan wholesale dan retail trade yang mempublikasikan laporan keuangan secara rutin dan lengkap mulai tahun 2008-2012; (3) Perusahaan wholesale dan retail trade yang memiliki net income positif mulai tahun 2008-2012. Metode Penyajian Data Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel (independen). Nilai cut off yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10 atau nilai VIF yang berada di bawah nilai 10. Jadi multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance < 0,10 atau nilai VIF >10 Tetapi, jika nilai tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Uji Heteroskedastisitas Menurut Ghozali (2013:139) Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Pengujian digunakan untuk pengujian ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan uji park. Uji park dilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai Ln residual kuadrat (Ln e2). Jika Sig. > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika Sig.<0,05 maka terjadi heteroskedastisitas. Uji Autokorelasi Menurut Wijaya (2009:122) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1). Dalam penelitian ini, pengujian autokorelasi menggunakan uji Durbin Watson dan uji Breusch-Godfrey. Uji breusch-godfrey digunakan untuk menguji adanya masalah autokorelasi dengan tingkat tinggi. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dalam uji Uji Durbin Watson sebagai berikut: (1) Jika nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound (dl), maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol berarti ada autokorelasi positif. (2) Jika nilai DW terletak antara (du) dan (dl) maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. (3) Jika nilai DW terletak antara (du) dan (4-du), maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada autokorelasi. (4) Jika nilai DW terletak antara (4-du) dan (4-dl), maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. (5) Jika nilai DW terletak antara (4-dl) dan 4 maka hasilnya ada autokorelasi negatif. Regresi Linier Berganda Model persamaan linier berganda yang digunakan adalah sebagai berikut: Dimana :
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + е
Y = Capital structure ; b0 = Constanta ; b1 , b2 , b3, b4, b5, b6 = Koefisien regresi masing-masing variabel independen ; X1 = Profitability ; X2 = Firm size ; X3 = Tangible assets ; X4 = Growth rate ; X5 = Business risk ; e = error term (tingkat kesalahan) Pengujian hipotesis ( uji hipotesis t) Uji statistik t digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara individual atau parsial terhadap variabel dependen (Supranto,2009:251). Dalam penelitian ini, pengujian hipotesis untuk uji statistik t menggunakan uji satu arah (One-Tailed Test) yaitu uji pihak kiri (Left-tailed test) dan uji pihak kanan (Right-tailed test). Dasar pengambilan keputusan melalui pengujian statistik t yaitu jika nilai Sig. < alpha 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima apabila nilai Sig. > alpha 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Cara lain dapat dilakukan dengan membandingkan nilai statistik t dengan nilai t tabel dengan pengambilan keputusan, jika t hitung ≥ t tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen apabila t hitung ≤ t tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Pengaruh secara parsial antara profitability terhadap capital structure (Ha1) H0 : β1 ≥ 0 : Tidak terdapat pengaruh atau terdapat pengaruh positif antara profitability terhadap capital structure. Ha : β1 ≤ 0 : Terdapat pengaruh negatif antara profitability terhadap capital structure. Pengaruh secara parsial antara firm size terhadap capital structure (Ha2) H0 : β2 ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh atau terdapat pengaruh negatif antara firm size terhadap capital structure.
3
Ha : β2 ≥ 0 : Terdapat pengaruh positif antara firm size terhadap capital structure. Pengaruh secara parsial antara tangible assets terhadap capital structure (Ha3) H0 : β3 ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh atau terdapat pengaruh negatif antara tangible assets terhadap capital structure. Ha : β3 ≥ 0 : Terdapat pengaruh positif antara tangible assets terhadap capital structure. Pengaruh secara parsial antara growth rate terhadap capital structure (Ha4) H0 : β4 ≤ 0 : Tidak terdapat pengaruh atau terdapat pengaruh negatif antara growth rate terhadap capital structure. Ha : β4 ≥ 0 : Terdapat pengaruh positif antara growth rate terhadap capital structure. Pengaruh secara parsial antara business risk terhadap capital structure (Ha5) H0 : β5 ≥ 0 : Tidak terdapat pengaruh atau terdapat pengaruh positif antara business risk terhadap capital structure. Ha : β5 ≤ 0 : Terdapat pengaruh negatif antara business risk terhadap capital structure. Uji hipotesis F Uji statistik F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara simultan terhadap varibel dependen (Supranto,2009:265). Perumusan hipotesis uji statistik F yang digunakan adalah sebagai berikut : H0: Tidak terdapat pengaruh variabel independen (profitability, firm size, tangible assets, growth rate dan business risk) secara simultan terhadap variabel dependen (capital structure). Ha: Terdapat pengaruh variabel independen (profitability, firm size, tangible assets, growth rate dan business risk) secara simultan terhadap variabel dependen (capital structure). Dasar pengambilan keputusan pada pengujian statistik F yaitu Jika nilai Sig. < alpha 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima dan jika nilai Sig. > alpha 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Cara lain dalam pengambilan keputusan pengujian statsistik F yaitu dengan cara membandingkan nilai F hitung dengan nilai F tabel, jika nilai F hitung ≥ nilai F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima dan jika nilai F hitung ≤ nilai F tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Operasionalisasi Variabel dan pengukuran variabel Capital Structure Dalam penelitian ini, variabel dependen yang digunakan adalah capital structure. Capital structure merupakan perbandingan pendanaan antara debt dengan equity. Pada penelitian ini pengukuran capital structure menggunakan debt ratio dengan menggunakan rumus yang mengacu pada Gitman & Zutter (2012:77) dengan perhitungan sebagai berikut: Skala pengukuran capital structure adalah skala rasio.
Profitability Profitability merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan seluruh aset yang dimilikinya. Pada penelitian ini profitability diukur dengan return on total assets dengan menggunakan rumus yang mengacu pada Gitman & Zutter (2012:81): Skala pengukuran profitability adalah skala rasio.
Firm Size Firm size merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan perusahaan dalam menentukan berapa besar kebijakan keputusan pendanaan dalam memenuhi ukuran atau besarnya aset perusahaan. Besarnya aset yang dimiliki perusahaan yang dapat dilihat dari total equity, total sales dan total assets. Pada penelitian ini firm size diukur dengan menggunakan total assets dengan menggunakan rumus yang mengacu pada penelitian Margaretha & Ramadhan (2010:123) dengan perhitungan sebagai berikut: Skala pengukuran firm size adalah skala rasio.
Tangible Assets Tangible assets merupakan aset berwujud yang digunakan untuk operasional perusahaan yang memiliki umur ekonomis lebih dari satu tahun dengan perolehan nilai yang cukup besar seperti tanah,
4
bangunan, mesin dan furniture. Pada penelitian ini tangible assets dapat diukur dengan menggunakan rumus yang mengacu pada penelitian Seftianne & Handayani (2012:50) dengan perhitungan sebagai berikut: Skala pengukuran tangible assets adalah skala rasio.
Growth Rate Growth rate merupakan perubahan dalam suatu nilai karakteristik keuangan suatu perusahaan yang dapat dihitung dengan presentase perubahan nilai total sales, total assets, market capitalization, earnings per share, dividend per share, revenue, market price of stock. Pada penelitian ini growth rate dapat diukur dengan menggunakan rumus yang mengacu pada penelitian Gill et al. (2009:50) dengan perhitungan sebagai berikut: Skala pengukuran growth rate adalah skala rasio.
Business Risk Business risk merupakan suatu keadaan yang dihadapi oleh perusahaan dimana perusahaan tidak mampu untuk menutupi biaya operasionalnya yang dikarenakan perusahaan dalam keadaan rugi. Pada penelitian ini business risk dapat diukur dengan menggunakan rumus yang mengacu pada penelitian Viviani (2008:7) dengan perhitungan sebagai berikut: Skala pengukuran business risk adalah skala rasio.
HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif (Setelah Outlier) n Minimum Maximum Mean Capital Structure 65 0,4222 0,8862 65 0,0026 0,1308 Profitability Firm Size 65 10,7313 16,2826 65 0,0002 0,4912 Tangible Assets Growth Rate 65 -0,7197 1,2863 Business Risk 65 0,0014 0,0725 Valid N (listwise) 65 Sumber: Hasil dari pengujian SPSS (Lampiran 4)
0,642257 0,048762 14,302163 0,210585 0,207697 0,017892
Std. Deviation 0,1139037 0,0331888 1,1832449 0,1341214 0,2832671 0,0111291
Uji Normalitas Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas (Sebelum Outlier) Variabel Sebelum outlier Setelah outlier One Sample Kolmogorov-Smirnov One Sample Kolmogorov-Smirnov Asymp. Sig Kesimpulan Asymp. Sig Kesimpulan Capital Structure 0,430 Berdistribusi normal 0,668 Berdistribusi normal Profitability 0,346 Berdistribusi normal 0,676 Berdistribusi normal Firm Size 0,024 Tidak berdistribusi normal 0,087 Berdistribusi normal Tangible Assets 0,398 Berdistribusi normal 0,528 Berdistribusi normal Growth Rate 0,096 Berdistribusi normal 0,117 Berdistribusi normal Business Risk 0,011 Tidak berdistribusi normal 0,250 Berdistribusi normal Pada uji statistik One Sample Kolmogorov-Smirnov, setiap variabel yang berdistribusi normal harus memiliki nilai Asymp. Sig > 0,05.
5
Uji Multikolinearitas Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Variabel Tolerance 0,643 Profitability 0,542 Firm Size
VIF 1,555 1,845
0,762 1,312 Tangible Assets 0,872 1,147 Growth Rate 0,760 1,316 Business Risk Sumber: Hasil dari pengujian SPSS (Lampiran 5) Pada tabel 4.7 hasil pengujian multikolinearitas menunjukkan bahwa variabel profitability, firm size, tangible assets, growth rate, dan business risk memiliki nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas pada model regresi. Uji Heteroskedastisitas Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas (Uji Park) Variabel Nilai Sig. LNProfitability 0,930 0,606 LNFirmSize LNTangibleAssets 0,293 LNGrowthRate 0,418 0,511 LNBusinessRisk Sumber: Hasil dari pengujian SPSS (Lampiran 5) Berdasarkan tabel 4.8, dapat dilihat bahwa variabel variabel profitability, firm size, tangible assets, growth rate, dan business risk memiliki nilai Sig. > alpha 0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel profitability, firm size, tangible assets, growth rate, dan business risk tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji Durbin-Watson Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi Model Durbin Watson 1 2,303 Sumber: Hasil dari pengujian SPSS (Lampiran 5) Dengan jumlah data observasi (n) sebanyak 65 dan variabel independen (k) sebanyak 5, maka berdasarkan pada tabel Durbin-Watson, diperoleh nilai dL= 1,4378, nilai dU = 1,7673, nilai 4-dU = 2,2327, dan nilai 4-dL = 2,5622 , maka 2,2327 < 2,303 < 2,5622, berarti terdapat diantara 4-dU dan 4dL. Hal ini menunjukkan bahwa dalam model regresi ini tidak terdeteksi ada atau tidaknya autokorelasi (tanpa kesimpulan) maka digunakan uji lain untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi. Autokorelasi Positif
0
1,4378
Tanpa kesimpulan
Tidak terdapat autokorelasi
1,7673
Tanpa kesimpulan
2,2327
2,5622 2,303
Gambar 4.1 Autokorelasi Durbin-Watson
6
Autokorelasi Negatif
4
Uji Breusch-Godfrey Tabel 4.6 Hasil Uji Breusch-Godfrey Variabel Nilai Sig. Profitability 0,735 Firm Size 0,940 Tangible Assets 0,938 Growth Rate 0,929 Business Risk 0,816 RES_2 0,172 Sumber: Hasil dari pengujian SPSS (Lampiran 5) Berdasarkan tabel 4.10 diatas, menunjukkan bahwa RES_2 memiliki nilai sig. > 0,05 yaitu sebesar 0,172. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi yang berarti data baik digunakan dalam model regresi. Hasil Analisis Data Interpretasi Hasil Regresi Linier Berganda Hasil perhitungan regresi antara profitability, firm size, tangible assets, growth rate, dan business risk terhadap capital structure dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut:
Model
1
(Constant) Profitability Firm_Size Tangible_Assets Growth_Rate Business_Risk
Tabel 4.7 Hasil Analisis Koefisien Regresi Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Beta Error 0,384 0,150 -2,561 0,384 -0,746 0,026 0,012 0,267 -0,177 0,087 -0,208 0,119 0,039 0,295 1,605 1,054 0,157
t
2,564 -6,662 2,185 -2,026 3,067 1,522
Sig.
0,013 0,000 0,033 0,047 0,003 0,133
Sumber: Hasil dari pengujian SPSS (Lampiran 6) Berdasarkan tabel 4.11 bahwa hasil regresi tersebut dapat diformulasikan persamaan sebagai berikut: Y = 0,384 - 2,561X1 + 0,026X2 - 0,177X3 + 0,119X4 + 1,605X5 + е Capital Structure = 0,384 - 2,561Profitability + 0,026Firm size - 0,177Tangible Assets + 0,119Growth Rate + 1,605Business risk + е Berdasarkan persamaan regresi linier berganda tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut: bo = Jika variabel profitability, firm size, tangible assets, growth rate, business risk sama dengan nol maka variabel capital structure sebesar 0,384. b1 = Variabel profitability memiliki nilai koefisien negatif sebesar 2,561 menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 (satu) satuan variabel profitability akan menurunkan variabel capital structure sebesar 2,561. b2 = Variabel firm size memiliki nilai koefisien positif sebesar 0,026 menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 (satu) satuan variabel firm size akan meningkatkan variabel capital structure sebesar 0,026. b3 = Variabel tangible assets memiliki nilai koefisien negatif sebesar 0,177 menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 (satu) satuan variabel tangible assets akan menurunkan variabel capital structure sebesar 0,177. b4 = Variabel growth rate memiliki nilai koefisien positif sebesar 0,119 menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 (satu) satuan variabel growth rate akan meningkatkan variabel capital structure sebesar 0,119.
7
b5 = Variabel business risk memiliki nilai koefisien positif sebesar 1,605 menunjukkan bahwa setiap peningkatan 1 (satu) satuan variabel business risk akan meningkatkan variabel capital structure sebesar 1,605.
Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Tabel 4.8 Hasil Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate 0,724 0,524 0,484 0,0818533 1 Sumber: Hasil dari pengujian SPSS (Lampiran 6) Berdasarkan tabel 4.12 diketahui nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,724 yang berarti hubungan antara profitability, firm size, tangible assets, growth rate, dan business risk terhadap capital structure adalah kuat. Besarnya nilai koefisien determinasi (Adjusted R Square) adalah 0,484 yang berarti variasi variabel capital structure dapat dijelaskan oleh variasi variabel profitability, firm size, tangible assets, growth rate, dan business risk sebesar 48,4% dan sisanya sebesar 51,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Hasil Uji Hipotesis Pengaruh secara parsial antara profitability terhadap capital structure (Ha1) Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.13, diperoleh t hitung sebesar -6,662 dan berdasarkan tabel distribusi t dengan df=63 dan taraf kesalahan α= 5%, maka diperoleh t tabel sebesar 1,669, karena nilai t hitung -6,662 lebih kecil daripada nilai t tabel 1,669, sehingga jatuh pada daerah penerimaan Ha (untuk uji pihak kiri). Dengan demikian H0 ditolak dan Ha1 diterima. Hal ini didukung dengan nilai Sig. profitability sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai koefisien regresi profitability bertanda negatif. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh negatif antara profitability terhadap capital structure. Pengujian hipotesis pihak kiri (Ha1) dapat digambarkan seperti gambar 4.4 berikut. Daerah penerimaan Ha
-6,662
Daerah penerimaan H0
1,669
Gambar 4.2 Kurva Distribusi Penolakan dan Penerimaan Ha1 Pengaruh secara parsial antara firm size terhadap capital structure (Ha2)s Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.13, diperoleh t hitung sebesar 2,185 dan berdasarkan tabel distribusi t dengan df=63 dan taraf kesalahan α= 5%, maka diperoleh t tabel sebesar 1,669, karena nilai t hitung 2,185 lebih besar daripada nilai t tabel 1,669, sehingga jatuh pada daerah penerimaan Ha (untuk uji pihak kanan). Dengan demikian H0 ditolak dan Ha2 diterima. Hal ini didukung dengan nilai Sig. firm size sebesar 0,033 < 0,05 dan nilai koefisien regresi firm size bertanda positif. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif antara firm size terhadap capital structure. Pengujian hipotesis pihak kanan (Ha2) dapat digambarkan seperti gambar 4.5 berikut. Daerah penerimaan H0
Daerah penerimaan Ha
1,669 2,185 Gambar 4.3 Kurva Distribusi Penolakan dan Penerimaan Ha2 Pengaruh secara parsial antara tangible assets terhadap capital structure (Ha3) Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.13, diperoleh t hitung sebesar -2,026 dan berdasarkan tabel distribusi t dengan df=63 dan taraf kesalahan α= 5%, maka diperoleh t tabel sebesar 1,669, karena nilai t hitung -2,026 lebih kecil daripada nilai t tabel 1,669, sehingga jatuh pada daerah penerimaan H0 (untuk uji pihak kanan). Dengan demikian H0 diterima dan Ha3 ditolak. Hal ini didukung dengan nilai Sig. tangible assets sebesar 0,047 < 0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh negatif antara tangible assets terhadap capital structure. Akan tetapi karena koefisien regresi
8
diharapkan bertanda positif, maka hipotesis ketiga (Ha3) penelitian ini tidak dapat diterima. Pengujian hipotesis pihak kanan (Ha3) dapat digambarkan seperti gambar 4.6 berikut. Daerah penerimaan H0
Daerah penerimaan Ha
-2,026
1,669
Gambar 4.4 Kurva Distribusi Penolakan dan Penerimaan Ha3 Pengaruh secara parsial antara growth rate terhadap capital structure (Ha4) Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.13, diperoleh t hitung sebesar 3,067 dan berdasarkan tabel distribusi t dengan df=63 dan taraf kesalahan α= 5%, maka diperoleh t tabel sebesar 1,669, karena nilai t hitung 3,067 lebih besar daripada nilai t tabel 1,669, sehingga jatuh pada daerah penerimaan Ha (untuk uji pihak kanan). Dengan demikian H0 ditolak dan Ha4 diterima. Hal ini didukung dengan nilai Sig. growth rate sebesar 0,003 < 0,05 dan nilai koefisien regresi growth rate bertanda positif. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat pengaruh positif antara growth rate terhadap capital structure. Pengujian hipotesis pihak kanan (Ha4) dapat digambarkan seperti gambar 4.7 berikut. Daerah penerimaan H0 Daerah penerimaan Ha
1,669 3,067 Gambar 4.5 Kurva Distribusi Penolakan dan Penerimaan Ha4 Pengaruh secara parsial antara business risk terhadap capital structure (Ha5) Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.13, diperoleh t hitung sebesar 1,522 dan berdasarkan tabel distribusi t dengan df=63 dan taraf kesalahan α= 5%, maka diperoleh t tabel sebesar 1,669, karena nilai t hitung 1,522 lebih kecil daripada nilai t tabel 1,669, sehingga jatuh pada daerah penerimaan H0 (untuk uji pihak kiri). Dengan demikian H0 diterima dan Ha5 ditolak. Hal ini didukung dengan nilai Sig. business risk sebesar 0,133 > 0,05. Selain itu, nilai koefisien yang diharapkan tidak bertanda negatif. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh antara business risk terhadap capital structure. Pengujian hipotesis pihak kiri (Ha5) dapat digambarkan seperti gambar 4.8 berikut. Daerah penerimaan H0 Daerah penerimaan Ha
1,669
1,522
Gambar 4.6 Kurva Distribusi Penolakan dan Penerimaan Ha5 Uji Simultan (Uji statistik F) Tabel 4.9 Hasil Uji Statistik F ANOVA Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression 0,435 5 0,087 12,986 0,000b 1 Residual 0,395 59 0,007 Total 0,830 64 Sumber: Hasil dari pengujian SPSS (Lampiran 6) Berdasarkan hasil perhitungan tabel 4.14 diperoleh F hitung 12,986 dan berdasarkan tabel distribusi F dengan df1=5, df2=59 dan taraf kesalahan α= 5%, maka diperoleh F tabel sebesar 2,3710, karena nilai F hitung tersebut lebih besar dibandingkan nilai F tabel, dimana nilai tersebut berada pada daerah H0 ditolak dan Ha6 diterima. Dengan nilai Sig. yaitu sebesar 0,000 yang artinya nilai Sig. lebih kecil dari 0,05 atau 0,000 < 0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa profitability, firm size,
9
tangible assets, growth rate, dan business risk secara simultan memiliki pengaruh terhadap capital structure. Pengujian statistik F dapat digambarkan seperti gambar 4.9 berikut. Daerah penerimaan Ho
Daerah penerimaan Ha
2,3710
12,986
Gambar 4.7 Kurva Distribusi Penolakan dan Penerimaan Ha6 Analisis Hasil Penelitian Pengaruh profitability terhadap capital structure Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara profitability terhadap capital structure. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha1 diterima. Profitability tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap keputusan manajemen perusahaan dalam menentukan capital structure perusahaan. Hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Khamis et al. (2011) yang menjelaskan bahwa dengan menggunakan debt perusahaan dapat menghemat pembayaran pajak dari pengurangan interest cost. Hal ini sejalan dengan trade of theory. Hal ini sesuai dengan pecking order theory yang menyatakan bahwa perusahaan akan lebih memilih untuk menggunakan sumber pendanaan internal terlebih dahulu yaitu laba ditahan, daripada pendanaan eksternal dalam aktivitas pendanaan. Namun, apabila perusahaan tidak memiliki dana internal yang memadai, maka dana eksternal akan dipilih sebagai alternatifnya. (Joni & Lina, 2010). Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian dilakukan oleh Margaretha & Ramadhan (2010:128) menunjukkan bahwa profitability berpengaruh negatif terhadap capital structure. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khan (2010:265), Gill et al. (2009:52), Joni dan Lina (2010:94), dan Nurrohim (2008:16). Perbedaan juga terdapat dari teori-teori pendukung, tergantung dari cara pandang perusahaan melalui manajemennya dalam menentukan capital structure perusahaan tersebut. Pengaruh firm size terhadap capital structure Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara firm size terhadap capital structure. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha2 diterima. Firm size berpengaruh terhadap keputusan manajemen perusahaan dalam menentukan struktur modal perusahaan. Hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Khamis et al. (2011) yang menjelaskan bahwa perusahaan dalam ukuran lebih besar dalam menentukan struktur modal akan lebih memilih untuk menggunakan sumber dana eksternal. Penggunaan debt tersebut digunakan untuk ekspansi, dibandingkan dengan perusahaan dalam ukuran lebih kecil lebih memilih untuk menggunakan sumber dana internal. Selain itu, perusahaan dalam ukuran lebih besar dipandang lebih mampu menghadapi krisis ekonomi dalam menjalankan usahanya. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Seftianne & Handayani (2011:45), Khan (2010:265), Margaretha & Ramadhan (2010:128), Prabansari dan Kusuma (2005:11). Pengaruh tangible assets terhadap capital structure Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara tangible assets terhadap capital structure. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha3 ditolak. Hasil tersebut tidak konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Khamis et al. (2011) yang menjelaskan bahwa ketika perusahaan tersebut memiliki tangibility assets yang lebih, permintaan untuk debt dalam membiayai tangibility assets juga meningkat sehingga tangible assets berpengaruh positif terhadap capital structure. Adanya perbedaan hasil dengan penelitian sebelumnya dimungkinkan karena perbedaan data yang diteliti, baik dari tahun penelitian, jumlah sampel dan jenis sampel. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Khan (2010:265), Joni dan Lina (2010:94) menjelaskan bahwa tangible assets berpengaruh positif terhadap capital structure. Pengaruh growth rate terhadap capital structure Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara growth rate terhadap capital structure. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha4 diterima. Growth rate berpengaruh terhadap keputusan manajemen perusahaan dalam menentukan struktur modal perusahaan. Hasil ini konsisten dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Khamis et al. (2011) yang menjelaskan bahwa
10
growth rate sangat berpengaruh terhadap capital structure karena semakin meningkatnya pertumbuhan perusahaan, penggunaan profit semakin berkurang ketika perusahaan menggunakan lebih banyak debt. Hal penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Prabansari dan Kusuma (2005:11) yang menyatakan growth rate berpengaruh positif terhadap capital structure. Pengaruh business risk terhadap capital structure Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara business risk terhadap capital structure. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha5 ditolak. Business risk tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap keputusan manajemen perusahaan dalam menentukan capital structure perusahaan tersebut. Perusahaan dengan business risk yang tinggi akan menghindari penggunaan debt, business risk dapat terjadi bila perusahaan memiliki tingkat debt yang terlalu tinggi porsinya. Oleh karena itu sebaiknya perusahaan meningkatkan kinerja perusahaan demi ketersediaan pendanaan internal yang mungkin akan digunakan untuk pelunasan debt yang ditanggung perusahaan. Pengaruh profitability, firm size, tangible assets, growth rate, dan business risk secara simultan terhadap capital structure Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh profitability, firm size, tangible assets, growth rate dan business risk secara simultan terhadap capital structure. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Ha6 diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Prabansari dan Kusuma (2005:10), Utami (2009:46) yang menyatakan bahwa profitability, firm size, tangible assets, growth rate, dan business risk secara simultan berpengaruh terhadap capital structure.
SIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan analisis dan pembahasan tentang pengaruh profitability, firm size, tangible assets, growth rate, dan business risk terhadap capital structure, maka dapat diberikan kesimpulan dari hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Hasil pengujian hipotesis Ha1 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara profitability terhadap capital structure. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha1 diterima. 2. Hasil pengujian hipotesis Ha2 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara firm size terhadap capital. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha2 diterima. 3. Hasil pengujian hipotesis Ha3 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh negatif antara tangible assets terhadap capital. Dengan demikian H0 diterima dan Ha3 ditolak. 4. Hasil pengujian hipotesis Ha4 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara growth rate terhadap capital structure. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha4 diterima. 5. Hasil pengujian hipotesis Ha5 menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh business risk terhadap capital structure. Dengan demikian H0 diterima dan Ha5 ditolak. 6. Hasil pengujian statistik F menunjukkan bahwa terdapat pengaruh profitability, firm size, tangible assets, growth rate, dan business risk secara simultan terhadap capital structure. Dengan demikian H0 ditolak dan Ha6 diterima. Saran Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, serta berdasarkan keterbatasan, maka dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Bagi peneltian selanjutnya a. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan objek yang lebih luas, tidak hanya terbatas perusahaan wholesale dan retail trade, tetapi juga dilakukan pada perusahaan di sektor lainnya yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI). b. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan ruang waktu yang lebih panjang sehingga memungkinkan memperoleh hasil yang lebih baik. c. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel lain yang mempengaruhi capital structure seperti tax rate, struktur kepemilikan, dan kondisi pasar. 2. Bagi pihak manajemen dan investor. a. Bagi manajemen hendaknya perlu mempertimbangkan faktor-faktor seperti persesuaian atau suitability, tingkat risiko, profitability, firm size, tangible assets, dan growth rate terhadap capital structure dan manajemen harus cermat dalam menentukan besarnya hutang yang digunakan sehingga tercipta struktur modal yang optimal bagi perusahaan. b. Bagi investor sebaiknya perlu memperhatikan posisi hutang yang ditanggung perusahaan dalam melakukan keputusan investasi dengan tetap mempertimbangkan dampak positif maupun negatif dari keputusan tersebut. Oleh karena itu, investor dapat mencermati serta menilai kinerja perusahaan yang tercermin dalam struktur modal perusahaan.
11
REFERENSI Appendix B Tables. (2010). Diambil kembali dari Statistical Techniques in Business & Economics : http://highered.mheducation.com/ Baharuddin, N. S., Khamis, Z., Mahmood, W. M., & Dollah, H. (2011). Determinants of Capital Structure for Listed Construction Companies in Malaysia. Journal of Applied Finance and Banking , I(2), 115-132. Brealey, R. A., Myers, S. C., & Allen, F. (2011). Principles of Corporate Finance (10th ed.). New York: McGraw-Hill Irwin. Brigham.,& Houston yang diterjemahkan oleh Yulianto, Ali Akbar.2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. (buku-1). Jakarta: Salemba Empat. Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2009). Fundamentals of Financial Management (12th ed.). SouthWestern. Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 (7 ed.). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gitman, L. J., & Zutter, C. J. (2012). Principles of Managerial Finance (13th ed.). England: Pearson Education Limited. Gujarati, D. N., & Porter, D. C. (2009). Basic Econometrics. New York: McGraw-Hill Companies, Inc. Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. (2010). Multivariate Data Analysis (7th ed.). New Jersey: Pearson. Higgins, R. C. (2001). Analysis For Financial Management (6th ed.). Boston: McGraw Hill. Joni, & Lina. (2010). FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL. Jurnal Bisnis dan Akuntansi , 12(2), 81-96. Khan, Z. S. (2010). Determinants of Capital Structure Case of Listed Paint Manufacturing Companies. Interdisciplinary Journal of Contemporary Research in Business , 2(6), 253-271. Laporan Keuangan dan Tahunan. (2010). Diambil kembali dari Bursa Efek Indonesia Web Site: www.idx.co.id Margaretha, F., & Ramadhan, A. R. (2010). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Industri Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi , 12(2), 119-130. Martono, & Harjito, A. (2010). Manajemen Keuangan (8 ed.). Yogyakarta: Ekonosia. Nurrohim KP, H. (2008). Pengaruh Profitabilitas, Fixed Asset Ratio, Kontrol Kepemilikan dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia. SINERGI Kajian Bisnis dan Manajemen , 10(1), 11-18. Pandey, I. M. (2001). Capital Structure and The Firm Characteristics: Evidence from an Emerging Market. Indian Institute of Management Ahmedabad , ii-17. Pembentukan Road Map atau pemetaan ritel dan pusat perbelanjaan di Indonesia . (2014). Diambil kembali dari Bisnis Indonesia Group: m.binis.com Prabansari, Y., & Kusuma, H. (2005). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Public di Bursa Efek Jakarta. SINERGI Kajian Bisnis dan Manajemen , 1-15. Ringkasan Kinerja Perusahaan Tercatata. (2010). Diambil kembali dari Bursa Efek Indonesia Web Site: www.idx.co.id Sarjono, H., & Julianita, W. (2011). SPSS vs LISREL. Jakarta: Salemba Empat. Sayeed, Muhammad Abu. 2011. The Determinant of Capital Structure for Selected Bangladeshi Listed Companies. International Review of Business Research Papers, vol. 7, no. 2, halaman 2136. Seftianne, & Handayani, R. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi , 13(1), 39-56. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV ALFABETA. Suliyanto. (2011). Ekonometrika Terapan. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET. Supranto. (2009). Statistik Teori dan Aplikasi. Jakarta: Erlangga. Utami, E. S. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Perusahaan Manufaktur. FENOMENA , 7(1), 39-47. Viviani, J. L. (2008). Capital Structure Determinants: An Empirical Study of French Companies. University of Montpellier 1 , 1-17. Weygandt, Jerry J. Paul D. Kimmel, and Donald E. Kieso. 2011. Financial Accounting IFRS Edition.United States of America: John Wiley & Son.
RIWAYAT PENULIS Anisah Febridinata lahir di kota Jakarta pada 26 Februari 1992. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi dan Keuangan pada tahun 2014.
12