PENGARUH LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN UTANG DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2013
LENI MARYANI 110462201156 Dosen Pembimbing: Jack Febriand Adel, SE, M.Si. Ak, CA Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji 2016 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013. Jumlah populasi yang ada dalam penelitian ini berjumlah 136 perusahaan manufaktur dan setelah dilakukan pemilihan sampel dengan teknik purposive sampling diperoleh 13 perusahaan yang akan digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini .Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial likuiditas yang diukur dengan CR berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, profitabilitas yang diukur dengan ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, kebijakan dividen yang diukur dengan DPR tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan, kebijakan utang yang diukur dengan DER berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan yang diukur dengan PBV. Kemudian secara simultan CR, ROE, DPR, DER dan kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap PBV. Kata Kunci: Likuiditas, Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang, Kepemilikan Manajerial dan Nilai Perusahaan.
A. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Nilai perusahaan dapat dijadikan gambaran oleh masyarakat dan para investor agar lebih tertarik untuk menanamkan saham pada sebuah perusahaan. Nilai perusahaan adalah harga saham yang bersedia dibayar oleh investor, nilai perusahaan didefinisikan sebagai nilai pasar, apabila nilai pasar saham tinggi dapat memberikan keuntungan atau kemakmuran kepada pemegang saham. Nilai perusahaan diukur menggunakan harga saham berdasarkan permintaan dan
penawaran oleh investor, dengan adanya peluang investasi dapat memberikan efek baik bagi perusahaan dimasa yang akan datang. Menurut Syahrial dan Purba (2013:37), rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek (utang lancar) pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar. Menurut Bangun dan Wati (dalam Jusriani, 2013), dalam melakukan investasi, investor akan mempertimbangkan profit dari perusahaan mana yang akan memberikan return tinggi. Profitabilitas memberikan nilai yang objektif mengenai nilai investasi pada sebuah perusahaan. Menurut Harjito dan Martono (dalam Muhazir, 2014), nilai perusahaan dapat dilihat dari kemampuan perusahaan membayar dividen. Besarnya dividen ini dapat mempengaruhi harga saham. Apabila dividen yang dibayar tinggi, maka harga saham cenderung tinggi sehingga nilai perusahaan juga tinggi. Sebaliknya jika dividen yang dibayarkan kecil, maka harga saham perusahaan tersebut juga rendah. Teori signalling menyebutkan bahwa hutang yang semakin banyak akan menjadi sinyal positif terhadap investor, karena investor beranggapan bahwa perusahaan yang mempunyai hutang adalah perusahaan yang berprospek di masa depan dan mengindikasikan bahwa perusahaan mempunyai penilaian yang baik dari pihak kreditur karena dapat dengan mudah untuk mendapatkan hutang. Perusahaan dengan prospek yang baik cenderung menghindari penjualan saham dan lebih menggunakan hutang (Hapsari, 2015). Menurut Downes dan Goodman (dalam Sukirni, 2012) kepemilikan manajerial adalah para pemegang saham yang juga berarti dalam hal ini sebagai pemilik dalam perusahaan daripihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan pada suatu perusahaan yang bersangkutan. Manajer dalam hal ini memegang peranan penting karena manajer melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan serta pengambil keputusan. Penelitian ini merupakan reflikasi dari penelitian yang dilakukan oleh Jusriani (2013), tentang analisis pengaruh profitabilitas, kebijakan dividen, kebijakan utang dan kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang dan Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013”. Perumusan Masalah 1). Apakah likuiditas (Current Ratio) mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013?
2).
3).
4).
5).
6).
Apakah profitabilitas (Return On Equity) mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013? Apakah kebijakan dividen (Dividen Payout Ratio) mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013? Apakah kebijakan utang (Debt to Equity Ratio) mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2010-2013? Apakah kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013? Apakah likuiditas (Current Ratio), profitabilitas (Return On Equity), kebijakan dividen (Dividen Payout Ratio), kebijakan utang (Debt to Equity Ratio) dan kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013?
Tujuan Penelitian 1). Untuk mengetahui pengaruh likuiditas (Current Ratio) terhadap nilai perusahaan. 2). Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas (Return On Equity) terhadap nilai perusahaan. 3). Untuk mengetahui pengaruh kebijakan dividen (Dividen Payout Ratio) terhadap nilai perusahaan. 4). Untuk mengetahui pengaruh kebijakan utang (Debt to Equity Ratio) terhadap nilai perusahaan. 5). Untuk mengetahui pengaruh kepemilikan manajerial terhadap nilai perusahaan. B. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kajian Pustaka Nilai Perusahaan Menurut Jusriani (2013), nilai perusahaan adalah nilai yang mencerminkan berapa harga yang bersedia dibayar oleh investor untuk suatu perusahaan. Harga saham yang tinggi membuat nilai perusahaan juga tinggi.Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama perusahaan. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan price to book value (PBV). Menurut Andinata (dalam Jusriani, 2013) price to book value (PBV) adalah suatu rasio yang seringdigunakan untuk menentukan nilai perusahaan dan mengambil keputusaninvestasi dengan cara membandingkan harga pasar per saham dengan nilai bukuperusahaan. Harga pasar per saham merupakan harga yang disepakati oleh penjualdan pembeli pada saat terjadinya transaksi per lembar
saham.Sedangkan untuknilai buku per saham merupakan harga pada saat aktiva tersebut diperoleh (nilai historis) per lembar saham. Likuiditas Rasio likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu (Fahmi, 2012:121). Konsep likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam melunasi sejumlah utang jangka pendek, umumnya kurang dari satu tahun. Dalam menghitung likuiditas dalam penelitian ini peneliti menggunakan current ratio (CR), current ratio (CR) adalah ukuran yang umum digunakan atas solvensi jangka pendek, kemampuan suatu perusahaan memenuhi kebutuhan utang ketika jatuh tempo (Fahmi, 2012:121). Profitabilitas Rasio profitabilitas mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi.Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan (Fahmi, 2012:135). Rasio yang digunakan dalam menghitung profitabilitas dalam penelitian ini adalah return on equity (ROE). Return on equity (ROE) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan memanfaatkan modal saham yang dimiliki perusahaan. Kebijakan Dividen Keputusan dividen atau kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba sebagai dividen, maka akan mengurangi laba ditahan yang selanjutnya akan mengurangi total sumber dana intern (internal financing). Sebaliknya, jika perusahaan memilih untuk menahan laba ditahan, maka kemampuan pembentukan dana intern akan semakin besar (Purwanti, 2011). Kebijakan Utang Menurut Nasser dan Firlano dalam Indahningrum dan Handayani (2009) dalam Jusriani (2013), kebijakan utang adalah segala jenis utang yang dibuat atau diciptakan oleh perusahaan baik utang lancar maupun utang jangka panjang. Kebijakan utang bisa digunakan untuk menciptakan nilai perusahaan yang diinginkan, namun kebijakan utang juga tergantung dari ukuran perusahaan. Artinya perusahaan yang besar relatif lebih mudah untuk akses ke pasar modal. Kemudahan ini mengindikasikan bahwa perusahaan besar relatif mudah memenuhi sumber dana dari utang melalui pasar modal. Kepemilikan Manajerial Menurut Sulistiono (dalam Jusriani, 2013), kepemilikan saham manajerial akan membantu penyatuan kepentingan antara manajer dengan pemegang saham.
Kepemilikan manajerial akan mensejajarkan kepentingan manajemen dengan pemegang saham, sehingga manajer ikut merasakan secara langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan ikut pula menanggung kerugian sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah. Sehingga permasalahn keagenan diasumsikan akan hilang apabila seorang manajer adalah juga sekaligus sebagai seorang pemilik. Argumen tersebut mengindikasikan mengenai pentingnya kepemilikan manajerial dalam struktur kepemilikan perusahaan. Kerangka Pemikiran Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Likuiditas (CR) (X1)
H1
Profitabilitas (ROE) (X2)
H2
Kebijakan Dividen (DPR) (X3) Kebijakan Utang (DER) (X4)
H3
Nilai Perusahaan (PBV)
H4
(Y)
H5
Kepemilikan Manajerial (X5)
H6
Hipotesis H1: Diduga likuiditas (Current Ratio) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. H2: Diduga profitabilitas (Return On Equity) berpengaruh terhadap nilaiperusahaan. H3: Diduga kebijakan dividen (Divident Payout Ratio) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. H4: Diduga kebijakan utang (Debt to Equity Ratio) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. H5: Diduga kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan. H6: Diduga likuiditas (Current Ratio), profitabilitas (Return On Equity), kebijakan dividen (Divident Payout Ratio), kebijakan utang (Debt to Equity Ratio) dan kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
C. METODELOGI PENELITIAN Variabel Dependen (Y) Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai perusahaan dalam penelitian ini diukur dengan price to book value (PBV). Menurut Andinata (dalam Jusriani, 2013), price to book value (PBV) adalah suatu rasio yang sering digunakan untuk menentukan nilai perusahaan dan mengambil keputusan investasi dengan cara membandingkan harga pasar per saham dengan nilai buku perusahaan. Menurut Hermuningsih dan Wardani (dalam Wulandari, 2013) price to book value (PBV) dihitung dengan: PBV = Harga Pasar Perlembar Saham Nilai Buku Perlembar Saham *Nilai buku perlembar saham, Harmono (2009:56) Total Ekuitas Jumlah Lembar Saham Beredar Variabel Independen Likuiditas (X1) Menurut Jantana (2013), salah satu rasio yang sering digunakan dalam menghitung tingkat likuiditas yaitu rasio lancar (Current Ratio). Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya. Rasio lancar merupakan ukuran paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditur jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan akan menjadi uang tunai dalam periode yang sama dengan jatuh tempo utang. Adapun rumus current ratio (CR) menurut Atmaja (2008:416), adalah: CR = Aktiva Lancar Hutang Lancar Profitabilitas (X2) Menurut Analisa (dalam Jusriani, 2013), naiknya return on equity dari tahunke tahun pada perusahaan berarti terjadi adanya kenaikan laba bersih dariperusahaan yang bersangkutan. Naiknya laba bersih dapat dijadikan salah satuindikasi bahwa nilai perusahaan juga naik karena naiknya laba bersih sebuahperusahaan yang bersangkutan akan menyebabkan harga saham yang berarti jugakenaikan dalam nilai perusahaan Adapun rumus return on equity (ROE) menurut Atmaja (2008:417), adalah: ROE = Laba Bersih Sesudah Pajak (EAT) Modal Sendiri
Kebijakan Dividen (X3) Menurut Hermuningsih (dalam Sukirni, 2012), kebijakan dividen adalah kebijakan yang dikaitkan dengan penentuan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan. Kebijakan terhadap pembayaran dividen merupakan keputusan yang sangat peting dalam suatu perusahaan. Kebijakan ini akan melibatkan dua pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda, yaitu pihak pertama pemegang saham, dan pihak kedua perusahaan itu sendiri. Menurut Kieso, et al (2008:405), pembayaran dividen dihitung denganrumus: DPR = Dividen Kas Laba Bersih Kebijakan Utang (X4) Proxy dari kebijakan utang pada penelitian ini adalah debt to equity ratio (DER). Tujuan dari rasio ini adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang yang dimilikinya dengan modal atau ekuitas yang ada. Dalam menghitung kebijakan utang digunakan debt to equity ratio. Rumus debt to equity ratio(DER) menurutMardiyati (2012), adalah sebagai berikut: DER = Total Utang Total Modal Kepemilikan Manajerial (X5) Menurut Downes dan Goodman (dalam Sukirni, 2012), kepemilikan manajerial adalah para pemegang saham yang juga berarti dalam hal ini sebagai pemilik dalam perusahaan dari pihak manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan pada suatu perusahaan yang bersangkutan. Manajer dalam hal ini memegang peranan penting karena manajer melaksanakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan serta pengambil keputusan. Menurut Hapsari (2015), menjabarkan rumus untuk menghitung kepemilikan manajerial sebagai berikut: MOWN = Jumlah Saham yang Dimiliki Pihak Manajemen Total Keseluruhan Saham Beredar Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode dokumentasi yaitu suatu proses pencatatan dan perekaman data yang berhubungan dengan manfaat penelitian, yaitu meliputi data laporan keuangan yang diperoleh dari www.idx.co.id dan www.duniainvestasi.com/yahoo.finance di Bursa Efek Indonesia.
Teknik Penentuan Populasi dan Sampel Populasi Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2010–2013, populasi berjumlah 136 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010-2013. Sampel Teknik dalam pemilihan sampel yang digunakan adalah menggunakan teknik pemilihan sampel non acak (purposive sampling). Purposive sampling adalah sampel yang dipilih mempunyai tujuan atau target tertentu. Sampel penelitian berjumlah 13 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 20102013. Kriteria pemilihan sampel adalah: 1). Perusahaan manufaktur menerbitkan laporan keuangan secara berturutturutdari tahun 2010-2013 dan memiliki semua data yang diperlukan secara lengkap. 2). Perusahaan manufaktur menggunakan rupiah (Rp) sebagai mata uang. 3). Perusahaan manufaktur membagikan dividen secara berturut-turut dari tahun 2010-2013. 4). Perusahaan manufakturtidak pernah mengalami kerugian selama periode 2010-2013. 5). Perusahaan manufaktur yang memiliki modal sahamyang dimiliki oleh pihak manajerial perusahaan secara berturut-turut dari tahun 2010-2013. Metode Analisis Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data kuantitatif. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif menggambarkan tentang ringkasan data-data penelitian seperti mean, standar deviasi, varian, modus dll. Juga dilakukan pengukuran skewness dan kurtosis untuk menggambarkan distribusi data apakah normal atau tidak (Priyatno, 2010:12). Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikan lebih besar dari 0,05 (Priyatno, 2010:71). Uji Autokorelasi Autokorelasi bertujuan untuk mencari tahu, apakah kesalahan (errors) suatu data pada periode tertentu berkorelasi dengan periode lainnya. Cara untuk mengetahui apakah mengalami autokorelasi adalah dengan mengecek nilai Durbin-Watson (DW). Syarat tidak terjadi autokorelasi adalah 1
Uji Multikolinearitas Multikolinearitas bertujuan untuk menentukan apakah dalam model regresi linear ganda terdapat korelasi antar variabel. Salah satu cara untuk menguji multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance dan VIF merupakan nilai yang bias menunjukkan ada atau tidaknya multikolinearitas. Nilai tolerance harus di antara 0,0-1, jika nilai tolerance dari semua variabel tidak ada yang kurang dari 0,0 maupun lebih dari 1. VIF juga harus lebih rendah dari angka 10 (Natanael dan Sufren, 2014:105). Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya masalah heteroskedastisitas. Ada beberapa metode pengujian yang biasa digunakan diantaranya, yaitu Uji Spearman’s rho, Uji Glejser, Uji Park dan melihat pola grafik regresi. Jika signifikan korelasi kurang dari 0,05 maka pada model regresi terjadi masalah heteroskedaktisitas (Priyatno, 2010:83-84). Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier variabel likuiditas (CR), profitabilitas (ROE), kebijakan dividen (DPR), kebijakan utang (DER) dan kepemilikan manajerial dengan nilai perusahaan (PBV). Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y’ = a + b1x1 + b2x2+b3x3+b4x4+b5x5+e
Keterangan: Y’ X1 X2 X3 X4 X5 a b1,b2,b3,b4,b5 e
= Variabel Nilai Perusahaan (nilai yang diprediksikan) = Likuiditas(CR) = Profitabilitas (ROE) = Kebijakan Dividen (DPR) = Kebijakan Utang (DER) = Kepemilikan Manajerial = Konstanta (nilai Y’ apabila X1,X2,X3,X4,X5 = 0) = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penuruan) = Error (kesalahan)
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis adalah pengujian yang bertujuan untuk mengetahui apakah kesimpulan pada sampel dapat berlaku untuk populasi atau dapat digeneralisasi (Priyatno, 2010:9).
Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel likuiditas (CR), profitabilitas (ROE), kebijakan dividen (DPR), kebijakan utang (DER) dan kepemilikan manajerial secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Tingkat signifikan menggunakan 0,05 (α = 5%). Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel likuiditas (CR), profitabilitas (ROE), kebijakan dividen (DPR), kebijakan utang (DER) dan kepemilikan manajerial secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan (PBV). Tingkat signifikan menggunakan 0,05 (α = 5%). Analisis Determinasi (R2) Menurut Priyatno (2010:66), analisis determinasi digunakan untuk mengetahui presentase sumbangan pengaruh antara variabel likuiditas (CR), profitabilitas (ROE), kebijakan dividen (DPR), kebijakan utang (DER) dan kepemilikan manajerial secara serentakterhadap nilai perusahaan (PBV).
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Unit Analisis/Observasi Berdasarkan data olahan SPSS yang meliputi nilai perusahaan (PBV), likuiditas (CR), profitabilitas (ROE), kebijakan dividen (DPR), kebijakan utang (DER) dan kepemilikan manajerial, maka akan dapat diketahui nilai minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean) dan standar deviasi dari setiap variabel. Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics Minimum Maximum
N PBV CR ROE DPR DER KM Valid N (listwise)
52 52 52 52 52 52 52
Sumber: Data olahan SPSS 21.0
,00098 1,16494 ,02102 ,00027 ,10412 ,00016
11,85779 11,74282 ,42330 ,99670 2,40097 ,25620
Mean 2,0733681 3,0861451 ,1828022 ,3386716 ,6774227 ,0413941
Std. Deviation 1,95121697 2,53139831 ,08127518 ,24152966 ,47229296 ,07931377
Hasil Penelitian dan Pembahasan Uji Normalitas Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 52 Mean ,0000000 Normal Parametersa,b Std. 1,69381389 Deviation Absolute ,111 Most Extreme Differences Positive ,111 Negative -,088 Kolmogorov-Smirnov Z ,802 Asymp. Sig. (2-tailed) ,540 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber: Data olahan SPSS 21.0 Tabel 4.2 menunjukkan nilai residual terdistribusi secara normal dengan nilai signifikansi 0,540 yakni 0,540 > 0,05. Sehingga membuktikan bahwa analisis data dapat dilanjutkan karena residual telah terdistribusi secara normal. Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik P-P Plot
Sumber: Data olahan SPSS 21.0 Dari gambar 4.1 grafik normal P-P Plot diatas, dapat diketahui bahwa data ditunjukkan berupa titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Dengan demikian berdasarkan gambar P-P Plot diatas, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas.
Uji Autokorelasi Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of Square the Estimate 1 ,496a ,246 ,165 1,78349486 a. Predictors: (Constant), KM, CR, ROE, DPR, DER b. Dependent Variable: PBV
Durbin-Watson 2,115
Sumber: Data olahan SPSS 21.0 Secara ringkas: 1 < 2,115 < 3. Karena DW berada di antara dua angka batasan autokorelasi.Maka, dapat disimpulkan dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi. Uji Multikolinearitas Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas Model
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta
(Constant) 3,512 1,156 CR -,315 ,122 ROE 5,958 3,129 1 DPR ,289 1,190 DER -2,164 ,671 KM -4,569 3,752 a. Dependent Variable: PBV
T
Sig.
3,038 ,004 -,408 -2,583 ,013 ,248 1,904 ,063 ,036 ,243 ,809 -,524 -3,225 ,002 -,186 -1,218 ,229
Collinearity Statistics Toleranc VIF e ,656 ,964 ,755 ,621 ,704
1,524 1,037 1,325 1,610 1,420
Sumber: Data olahan SPSS 21.0 Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keseluruhan variabel tidak terjadi multikolinearitas karena masing-masing variabel nilai tolerance kurang dari 1 dan nilai VIF kurang dari 10.
Uji Heteroskedastisitas Tabel 4.5 Hasil Uji Korelasi Spearman’s rho Correlations Unstandardi CR zed Residual 1,000 ,091
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) . ,520 N 52 52 Correlation ,091 1,000 Coefficient CR Sig. (2-tailed) ,520 . S N 52 52 p Correlation ,020 -,119 E Coefficient A ROE Sig. (2-tailed) ,889 ,403 R N 52 52 M A Correlation ,055 ,022 N' Coefficient S DPR Sig. (2-tailed) ,699 ,878 R N 52 52 H Correlation -,015 -,749** O Coefficient DER Sig. (2-tailed) ,915 ,000 N 52 52 Correlation ,147 ,271 Coefficient KM Sig. (2-tailed) ,297 ,052 N 52 52 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Unstand ardized Residua l
ROE
,020 ,889 52 -,119
DPR
,055
DER
KM
-,015
,147
,699 ,915 52 52 ,022 -,749**
,297 52 ,271
,403 52 1,000
,878 52 -,121
,000 52 ,173
,052 52 -,067
. 52 -,121
,391 52 1,000
,219 52 -,035
,636 52 -,249
,391 52 ,173
. 52 -,035
,804 52 1,000
,075 52 -,176
,219 52 -,067
,804 52 -,249
. ,211 52 52 -,176 1,000
,636 52
,075 52
,211 52
. 52
Sumber: Data olahan SPSS 21.0 Dari tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai signifikansi pada variabel independen likuiditas (CR) adalah 0,520 profitabilitas (ROE) adalah 0,889kebijakan dividen (DPR) adalah 0,699 kebijakan utang (DER) adalah 0,915 dan kepemilikan manajerial adalah 0,297. Maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dikarenakan masing-masing variabel independen nilai signifikansinya > 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan data bebas dari masalah heteroskedastisitas.
Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Scatterplot
Sumber: Data olahan SPSS 21.0 Metode scatterplot dengan melihat pola titik-titik pada scatterplot regresi dari gambar 4.2 diatas dapat dilihat titik menyebar, menyebar dengan pola yang tidak jelas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Uji Regresi Linier Berganda Tabel 4.6 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 3,512 1,156 CR -,315 ,122 -,408 ROE 5,958 3,129 ,248 1 DPR ,289 1,190 ,036 DER -2,164 ,671 -,524 KM -4,569 3,752 -,186 a. Dependent Variable: PBV Sumber: Data olahan SPSS 21.0 Y= 3,512 - 0,315 X1 + 5,958 X2+ 0,289 X3- 2,164 X4 – 4,569 X5 + e
Pengujian Hipotesis Uji Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t) Tabel 4.7 Hasil Uji t (parsial) Coefficientsa Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 3,512 1,156 CR -,315 ,122 -,408 ROE 5,958 3,129 ,248 1 DPR ,289 1,190 ,036 DER -2,164 ,671 -,524 KM -4,569 3,752 -,186 a. Dependent Variable: PBV
t
3,038 -2,583 1,904 ,243 -3,225 -1,218
Sig.
,004 ,013 ,063 ,809 ,002 ,229
Sumber: Data olahan SPSS 21.0 Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan secara parsial (CR) memiliki nilai signifikansi 0,013 < 0,05 dan nilai Thitung -2,583 > Ttabel 2,00665 jadi Ha diterima dan H0 ditolak, maka dapat disimpulkan (CR) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan secara parsial (ROE) memiliki nilai signifikansi 0,063 > 0,05 dan nilai Thitung 1,904 < Ttabel 2,00665 jadi Ha ditolakdan H0 diterima, maka dapat disimpulkan (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan secara parsial (DPR) memiliki nilai signifikansi 0,809 > 0,05 dan nilai Thitung 0,243 < Ttabel 2,00665 jadi Ha ditolak dan H0 diterima, maka dapat disimpulkan (DPR) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan secara parsial (DER) memiliki nilai signifikansi 0,002 > 0,05 dan nilai Thitung -3,225 > Ttabel -2,00665 jadi Ha diterima dan H0 ditolak, maka dapat disimpulkan (DER) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan tabel 4.7 menunjukkan secara parsial kepemilikan manajerialmemiliki nilai signifikansi 0,229 > 0,05 dan nilai Thitung 1,218 < Ttabel 2,00665 jadi Ha ditolak dan H0 diterima, maka dapat disimpulkan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) Tabel 4.8 Hasil Uji F (Simultan) ANOVAa Model Sum of df Mean Square F Sig. Squares Regression 47,850 5 9,570 3,009 ,020b 1 Residual 146,319 46 3,181 Total 194,170 51 a. Dependent Variable: PBV Sumber: Data olahan SPSS 21.0 Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa secara simultan variabel independen memiliki signifikansi sebesar 0,020 yakni 0,020 < dari nilai signifikansi 0.05 dan nilai fhitung 3,009. Nilai ftabel df1 (jumlah variabel-1) = 5 dan df2 (n-k-1) atau 52 - 5 - 1 = 46 yaitu 2,42. Jadi dapat disimpulkan nilai fhitung 2,829 > 2,42, maka Ha diterima dan H0 ditolak, jadi secara simultan atau sacara bersama-sama variabel likuiditas (CR), profitabilitas (ROE), kebijakan dividen (DPR), kebijakan utang (DER) dan kepemilikan manajerialberpengaruh secara signifikan terhadap variabel nilai perusahaan (PBV). Analisis Determinasi (R2) Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2) Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Std. Error of DurbinSquare the Estimate Watson a 1 ,496 ,246 ,165 1,78349486 2,115 a. Predictors: (Constant), KM, CR, ROE, DPR, DER b. Dependent Variable: PBV Sumber: Data olahan SPSS 21.0 Berdasarkan tabel 4.9 diatas, dapat dilihat angka koefisien determinasi yakni 0,165 atau 16,5%. Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen berupa likuiditas (CR), profitabilitas (ROE), kebijakan dividen (DPR), kebijakan utang (DER) dan kepemilikan manajerial dapat menjelaskan bahwa nilai perusahaan (PBV) sebesar 16,5 % dan sisanya sebesar 83,5% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar penelitian. Pembahasan dan Interpestasi 1). Pengaruh Likuiditas (Current Ratio) terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, variabel likuiditas (Current Ratio) berpengaruh signifikanterhadap nilai perusahaan dengan nilai signifikan 0,013 < dari 0,05. Hal ini dapat diartikan bahwa, perubahan yang ditunjukkan oleh current ratio yaitu perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar mempengaruhi terhadap nilai perusahaan.Namun tidak memberikan pengaruh
positif dalam meningkatkan nilai perusahaan, meskipun current ratio juga menunjukkan tingkat keamanan terhadapkreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan dalam membayar hutang-hutang jangka pendek.Semakin besar current ratio menunjukkan semakin besar biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membiayai hutang lancar, akibatnya distribusi aset lancarsemakin terserap untuk melunasi kewajiban jangka pendek tersebut. Sehingga aset yang dapat digunakan dalam kegiatan operasiperusahaan semakin kecil. Yang berarti semakin tinggi current ratio maka akan menurunkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jantana (2013) dan Rustam (2013), dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara current ratio terhadap nilai perusahaan. Tetapi tidak sejalan terhadap penelitian Nugroho (2012), dimana hasil penelitiannya menunjukkan likuiditas (Current Ratio) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 2).
Pengaruh Profitabilitas (Return On Equity) terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, variabel profitabilitas (Return On Equity) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan nilai signifikan 0,063 > dari 0,05. Hal ini mengindikasikan bahwa kenaikan yang ditunjukkan oleh return on equity tidak diikuti oleh peningkatan pendapatan oleh investor atas modal yang ditanamkan.Profitabilitas perusahaan akan meningkatkan daya saing perusahaan dan mendorong perusahaan untuk melakukan ekspansi usaha sehingga mendorong tumbuhnya investasi baru pada perusahaan. Hal ini tentu saja akan membuat perusahaan mengeluarkan saham yang lebih banyak lagi. Investor cenderung memilih saham dengan return on equity yang tinggiYang berarti bahwa, kemungkinan dari ekuitas yangdiharapkan sesuai dengan kenyataan tidak dapat meningkatkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Jantana (2013), Jusriani (2013), Mardiyati (2012) dan Nugroho (2012), dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara return on equity (ROE) terhadap nilai perusahaan. Tetapi sejalan terhadap penelitian Rustam (2013), dimana hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh signifikan antara return on equity (ROE) terhadap nilai perusahaan. 3).
Pengaruh Kebijakan Dividen (Divident Payout Ratio) terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, variabel kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan signifikan 0,809 > dari 0,05. Hal ini berarti tinggi rendahnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, tidak berkaitan dengan tinggi rendahnya nilai perusahaan.semakin tinggi tingkat dividen yang dibayarkan berarti semakin sedikit laba yang ditahan dan sebagai akibatnya adalah menghambat tingkat pertumbuhan dalam pendapatan dan harga sahamnya. Hasil penelitianini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jusriani (2013) dan Mardiyati (2012), dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kebijakan dividenterhadap nilai
perusahaan.Tetapi sejalan terhadap penelitian yang dilakukan oleh Hidayat (2013), Muhazir (2014), Ningsih (2012) dan Sukirni (2012), dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kebijakan dividen (DPR) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. 4).
Pengaruh Kebijakan Utang (Debt to Equity Ratio) terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, variabel kebijakan utang berpengaruhsignifikan terhadap nilai perusahaan dengan nilai signifikansi 0,002 < dari 0,05. Manajer keuangan harus memperhatikan dampak perubahan pada kombinasi modal, hal ini penting karena berpengaruh pada persepsi investor terhadap tingkat resiko dalam menginvestasikan dananya. Jika utang perusahaan terlalu besar, harus dicegah penambahan utang oleh perusahaan tersebut. Pada titik tertentu peningkatan hutang akan menurunkan nilai perusahaan karena manfaat yang diperoleh dari penggunaan hutang lebih kecil daripada biaya yang ditimbulkannya (Jantana, 2013). Tinggi rendahnya debt equity ratio akan mempengaruhi penilaian investor. Semakin besar debt equity ratio menunjukkan semakin besar biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membiayai hutang tersebut, akibatnya distribusi laba usaha semakin terserap untuk melunasi kewajiban jangka panjang tersebut. Sehingga laba yang tersisa untuk pemegang saham semakin kecil. Oleh sebab itu, semakin tinggi kebijakan utang maka akan menurunkan nilai perusahaan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan olehHidayat (2013) dan Sukirni (2012), dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kebijakan utang terhadap nilai perusahaan. Tetapi tidak sejalan terhadap penelitian yang dilakukan oleh Jusriani (2013) dan Mardiyati (2012), dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kebijakan utang (DER) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. 5).
Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan hasil pengujian secara parsial, variabel kepemilikan manjerial berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan signifikan 0,229 > dari 0,05. Besar kecilnya kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kenaikan atau penurunan nilai perusahaan. Jumlah kepemilikan manajerial tidak mampu mensejajarkan kepentingan manajemen dan pemegang saham, sehingga tujuan perusahaan dalam mencapai nilai perusahaan yang tinggi tidak dapat tercapai. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukirni (2012), dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara kepemilikan manajerialterhadap nilai perusahaan.Tetapi sejalan terhadap penelitian yang dilakukan oleh Jusriani (2013), dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
6).
Pengaruh Likuiditas (CR), Profitabilitas (ROE), Kebijakan Dividen (DPR), Kebijakan Utang (DER) dan Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan Pengujian hipotesis ke enam, variabel independen memiliki Fhitung 3,009 lebih besar dari pada Ftabel 2,42 dengan derajat kebebasan n - k - 1 = 52 - 5 - 1 = 46 dengan nilai signifikansi 0,020 yang lebih kecil dari α = 0,05 maka hasil pengujian hipotesis diterima yang menunjukkan bahwa likuiditas (CR), profitabilitas (ROE), kebijakan dividen (DPR), kebijakan utang (DER) dan kepemilikan manajerial secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti semakin tinggi likuiditas (CR), profitabilitas (ROE), kebijakan dividen (DPR), kebijakan utang (DER) dan kepemilikan manajerial secara bersama-sama (simultan) maka semakin tinggi nilai perusahaan. E. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1). Variabel likuiditas (CR) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. 2). Variabel profitabilitas (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. 3). Variabel kebijakan dividen (DPR) tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. 4). Variabel kebijakan utang (DER) berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. 5). Variabel kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap nilaiperusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. 6). Variabel likuiditas (CR), profitabilitas (ROE), kebijakan dividen (DPR), kebijakan utang (DER) dan kepemilikan manajerial secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2013. Saran 1). Dapat menggunakan variabel independen lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan, menggunakan jenis perusahaan lain sebagai objek penelitian dan bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk memperluas sampel dan diharapkan memperpanjang periode penelitian. 2). Manajemen perusahaan harus lebih memperhatikan profitabilitas dan kebijakan dividenperusahaan. Sebagai aspek penting yang akan dinilai oleh calon investor dan investor.
3).
Pemilik/pemegang saham perusahaan dengan kepemilikan manajerialharus lebih memperhatikan dan meningkatkan besarnya % kepemilikansaham oleh manajernya agar manajer merasa memiliki perusahaan untukmeningkatkan nilai perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori dan Praktik Manajemen Keuangan. Edisi Satu. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Penerbit Alfabeta. Harmono. 2009. Manajemen Keuangan: Berbasis Balanced Scorecard. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Fenandar, Gany Ibrahim. 2013. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Diponegoro. Hapsari, Azizah Hervina. 2015. Pengaruh Kepemilikan Saham Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, dan Ukuran Perusahaan terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur di BEI. Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Hidayat, Azhari. 2013. Pengaruh Kebijakan Hutang dan Kebijakan Deviden terhadap Nilai Perusahaan. Artikel. Padang: Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Horne, James C. Van dan Wachowic, JR Jhon M. 2009. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. --------------, 2010. Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Jantana, Indra. 2012. Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi Sub-Sektor Rokok Di BEI tahun 2007-2011. Jusriani, Ika Fanindya. 2013. Analisis Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang dan Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi. Semarang: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Kieso, Donald E, Weygandt Jerry J dan Kimmel, Paul D. 2008. Accounting Principles. Buku 2 Edisi 7. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Mardiyati, Umi, Ahmad, Nazir Gatot dan Putri, Ria. 2012. Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 20052010. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI) Vol. 3, No. 1, 2012. Jakarta: Fakultas Ekonom Universitas Negeri Jakarta. Muhazir. 2014. Analisis Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-2012. Jurnal. Tanjungpinang: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji. Murtiningtyas, Andhika Ivona. 2012. Kebijakan Deviden, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Profitabilitas, Resiko Bisnis terhadap Kebijakan Hutang. Accounting Analysis JournalAAJ 1 (2) (2012). Semarang: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, Indonesia. Natanael, Yonathan dan Sufren. 2014. Belajar Otodidak SPSS. Jakarta: PT Alex Media Komputindo. Ningsih, Putri Prihatin dan Indarti, Iin. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009). Jurnal. Semarang: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala. Nugroho, Wahyudi Asto. 2012. Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan. Artikel. Surakarta: Program Studi Magister Manajemen Program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta. Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit MediaKom. Purwanti, Yeti. 2011. Pengaruh Kebijakan Dividen dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Jurnal. Surabaya: Jurusan Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Ratih, Meyrna Puspita. 2010. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Price Earning Ratio padaPerusahaan MenufakturPeriode 200 –2007. Skripsi. Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Rustam, Corry Winda Anzlina (2013), Pengaruh Tingkat Likuiditas, Solvabilitas, Aktivitas dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Real Estate dan Property di BEI tahun 2006–2008. Jurnal Ekonom, Vol 16, No 2, April 2013. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Sukirni, Dwi. 2012. Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden dan Kebijakan Hutang Analisis terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal AAJ 1 (2) (2012).Semarang: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Sulistiono. 2010. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Struktur Modal dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur di BEI tahun 2006-2008.Skripsi. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Syahrial, Dermawan dan Purba, Djahotman. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media. Wulandari, Dwi Retno. 2013.Pengaruh Profitabilitas, Operating Leverage, Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan dengan Struktur Modal Sebagai Intervening. Accounting Analysis Journal Jurnal AAJ 2 (4) (2013). Semarang: Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang, Indonesia. Www.duniainvestasi.com/Yahoo.Finance Www.idx.co.id