SIGI TENTANG PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI DI SMK NEGERI 4 SURABAYA
JURNAL
Evrin Christiana 098554044
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI 2013
SIGI TENTANG PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI KELAS X AKUNTANSI DI SMK NEGERI 4 SURABAYA
JURNAL Telah Dikoreksi dan Disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk Diajukan
Mengetahui, Dosen Pembimbing
Mahasiswa
Susanti, S.Pd,M.Si NIP. 19681225 199403 2 003
Evrin Christiana NIM. 098554044
SIGI TENTANG PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATA DIKLAT PRODUKTIF AKUNTANSI DI KELAS X AKUNTANSI DI SMK NEGERI 4 SURABAYA Evrin Christiana Susanti Program Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya
ABSTRAK Sumber belajar berupa media pembelajaran merupakan pendukung tercapainya tujuan belajar karena dengan adanya perkembangan teknologi, pengajar dapat memanfaatkan teknologi sebagai alat bantu yang memudahkannya dalam penyampaian materi pembelajaran kepada pembelajar. Untuk itu, perlu diadakannya sigi terhadap penggunaan media pembelajaran yang bertujuan untuk mengetahui media pembelajaran yang digunakan, alasan penggunaan media pembelajaran, beserta kelayakan media pembelajaran yang digunakan oleh guru. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, wawancara, serta angket tertutup. Hasil telaah kelayakan media pembelajaran dianalisis menggunakan skala Likert. Hasil penelitian media pembelajaran yang digunakan guru di SMK Negeri 4 berupa powerpoint dengan alasan keefektifan dan keefesiensian waktu, tenaga, dan biaya. Hasil pengolahan data yang diolah menunjukkan bahwa kelayakan media power point yang digunakan oleh guru akuntansi kelas X Akuntansi di SMK Negeri 4 Surabaya layak digunakan, yaitu dengan kriteria kelayakan ≥75% (layak). Kata Kunci : Kelayakan, Media Pembelajaran
ABSTRACT Learning resources such as learning media is supporting the achievement of learning objectives because with the development of technology, teachers can utilize technology as a tool that makes it easier in the delivery of learning materials to learners. Therefore, it is necessary to use media holding torch of learning which aims to determine the instructional media used, reasons for use of instructional media, along with the feasibility study media used by the teacher.Types of research is descriptive research with quantitative approach. Data collection techniques using the documentation, interviews, and questionnaires covered. The results of the feasibility study of instructional media were analyzed using a Likert scale. Based on the research that teachers use the instructional media in the form of powerpoint SMK Negeri 4 citing effectiveness and time effectiveness, effort, and cost.Results of the data processing are processed indicates that the feasibility of media power point that is used by the accounting class X Accounting in SMK Negeri 4 Surabaya feasibility-namely the eligibility criteria ≥ 75% (decent). Keywords: Feasibility, Media learning
1
mempelajari perusahaan jasa, bukan berarti
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kegiatan yang
siswa tersebut harus mengunjungi perusahaan
dilakukan dengan sengaja agar anak didik
– perusahaan jasa seperti : salon, studio foto,
memiliki kepribadian yang baik dan menjadi
travel,
sumber daya manusia yang berkualitas,
benda/objek/peristiwa ke siswa misalnya:
sehingga
membawa tukang potong rambut ke kelas X
mampu mencerdaskan kehidupan
dsb,
atau
sebaliknya
membawa
yang akan mempelajari perusahaan jasa atau
bangsa. Menurut
Nurul
Fikri
(2011)
menyatakan kualitas sumber daya manusia di Indonesia dibandingkan dengan 174 negara di
bisa juga membawa nasabah dan pegawai bank yang akan melakukan transaksi. Media yang sesuai diperlukan dalam
dunia tiap tahunnya mengalami penurunan.
proses
Hal tersebut berdasarkan hasil survey yang
merupakan alat bantu yang digunakan untuk
dilakukan
2000
menyalurkan pesan dari pengirim (guru) ke
mengenai peringkat Indeks Pengembangan
penerima (siswa) sehingga dapat merangsang
Manusia (Human Development Index), yaitu
pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa
komposisi
dari
pencapaian
sedemikian rupa sehingga proses belajar
pendidikan,
kesehatan,
penghasilan
terjadi.
UNESCO
pada
peringkat dan
tahun
belajar
Media
mengajar
karena
pembelajaran
juga
media
dapat
perkepala yang menunjukkan bahwa indeks
memudahkan pemahaman siswa terhadap
pengembangan manusia Indonesia makin
kompetensi yang harus dikuasai, materi yang
menurun. Indonesia menempati urutan ke-102
harus dipelajari, dan dapat mempertinggi hasil
(1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998), dan ke-
belajar . Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
109 (1999). Menurut Sadiman (2011), dalam proses
teknologi informasi dalam era ini, berpengaruh
belajar mengajar ada beberapa unsur yang
terhadap dunia pendidikan yang mengalami
harus ada yaitu pembelajar (pelajar/murid),
perkembangan dalam teknologi pendidikan,
pengajar (guru), materi belajar (pengetahuan),
sehingga banyak memberikan sumbangan
dan sumber belajar (media pembelajaran).
dalam proses belajar mengajar yang bertujuan
Maka, ketidak maksimalan unsur – unsur
untuk memudahkan proses pembelajaran dan
tersebut mempengaruhi kualitas
proses
mampu memecahkan masalah belajar. Salah
belajar mengajar. Proses belajar mengajar
satu kemudahan yang didapat adalah adanya
merupakan bentuk kegiatan pendidikan yang
penggunaan dan pemanfaatan media dalam
mana adanya dua proses atau kegiatan, yaitu :
proses pembelajaran. Namun, sarana prasarana
proses/kegiatan belajar dan proses/kegiatan
yang sesuai dengan perkembangan teknologi
mengajar. Penyampaian materi pembelajaran
belum merata tersedia di seluruh sekolah, tidak
tidak selamanya harus membawa siswa ke
semua
benda/objek/peristiwa sebenarnya, misalnya:
tekhnologi dan memiliki kemampuan dalam
untuk siswa SMK kelas X yang akan
memanfaatkan fasilitas tekhnologi yang sudah
guru
mengikuti
perkembangan
2
ada, serta pemilihan media pembelajaran yang
suatu badan usaha dalam suatu periode. Salah
sesuai dengan karakteristik siswa. Menurut
satu tujuan pembelajaran akuntansi adalah
beberapa penelitian menyatakan ada pengarug
agar siswa dapat menggunakan konsep atau
yang signifikan antara media pembelajaran
rumus akuntansi yang ada dalam pembelajaran
guru dengan prestasi belajar siswa.
untuk diaplikasikan secara langsung dalam
Menurut UU RI no.20/2003 tentang sistem
pendidikan
nasional
dari
perusahaan jasa maupun dagang. Namun
pendidikan menengah salah satunya adalah
penekanan pada pemahaman konsep dalam
sekolah
akuntansi
menengah
jenis
proses akuntansi di perusahaan baik dalam
kejuruan
(SMK).
dewasa
ini
sering
mengalami
Penjelasan pasal 15 menjelaskan bahwa
kesulitan atau kesalahan. Misalnya:
“Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan
dalam
menengah yang mempersiapkan peserta diklat
penerapan rumus – rumus dan salah dalam
terutama
perhitungan khususnya dalam penyelesaian
untuk
bekerja
dalam
bidang
tertentu”.
memahami
bahasa
atau
salah konsep,
laporan keuangan.
Menurut Agus Syarif (2011), akuntansi merupakan diberikan
mata
diklat
kepada
Akuntansi.
produktif
siswa
Materi
SMK
jurusan
adalah siswa mampu mencapai indikator yang telah
ditetapkan
dari
kurikulum
SMK.
mencakup
Kurikulum yang digunakan oleh SMKN 4
kemampuan memahami konsep – konsep
Surabaya adalah Kurikulum Tingkat Satuan
akuntansi dan kemampuan dalam aspek sosial
Pendidikan
skill yang berbentuk keterampilan. Dengan
pengembangan diantaranya adalah berpusat
demikian
akuntansi
pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
sangat menuntut kedua standart penguasaan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya.
baik konsep materi maupun ketrampilan
Dalam hal ini peserta didik memiliki posisi
pengerjaan, sehingga kemampuan standar ini
sentral untuk mengembangkan kompetensinya
dievaluasi sangat ketat. Hal ini agar siswa siap
yang berarti segala kegiatan pembelajaran
menempuh materi akuntansi lebih detail
berpusat pada peserta didik dan guru hanyalah
apabila
fasilitator. Siswa ditutut untuk lebih kreatif
materi
mereka
perguruan
tinggi
pelajaran
yang
Tujuan ideal dari proses akuntansi
pembelajaran
melanjutkan atau
ke
mungkin
jenjang untuk
dalam
(KTSP)
mengelola
yang
pola
dalam
prinsip
belajarnya.
Guru
menyiapkan siswa yang lebih memilih untuk
dituntut untuk dapat menggunakan IT, agar
langsung bekerja khususnya sebagai akuntan
dapat membuat media pembelajaran yang
atau admin ketika sudah lulus sekolah.
sesuai
Proses akuntansi diawali pencatatan bukti
transaksi
dan
berakhir
dengan
dengan
kriteria
pemilihan
dan
kelayakan. Media pembelajaran yang layak merupakan
sarana
mencapai
tujuan
penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
pembelajaran yang sesuai dengan standar
Laporan keuangan merupakan laporan yang
kompetensi dan kompetensi dasar.
menyajikan keberhasilan kegiatan operasional 3
Berdasarkan penjelasan permasalahan
melakukan
uji
kelayakan
atas
media
di atas, adanya beberapa media pembelajaran
pembelajaran tersebut yang disesuaikan dengan
di SMK Negeri 4 Surabaya berupa white
standar media pembelajaran menurut teori-teori
board dan LCD di masing - masing kelas X
yang dikemukakan oleh ilmuwan dan hasil
Akuntansi, penulis juga perlu mengetahui
penelitian
media pembelajaran apa yang cenderung
kelayakan media pembelajaran berdasarkan
selalu digunakan oleh guru dalam proses
penilaian angket dari ahli media.
yang
relevan
serta
penentuan
belajar mengajar di kelas, serta kelayakan media pembelajaran yang biasa digunakan
Proses Belajar Mengajar
dalam proses belajar mengajar. Hal tersebut
Proses belajar mengajar tidak dapat
harus diketahui karena media pembelajaran
diartikan sebagai kegiatan atau proses yang
merupakan salah satu pendukung proses
terarah dan terencana yang mengusahakan agar
pembelajaran didalam kelas dan sebagai
terjadi proses belajar pada diri seseorang. Hal
penunjang siswa dalam memahami mata
ini dikarenakan proses belajar mengajar dapat
diklat produktif akuntansi semester gasal.
terjadi kapan saja dan dimana saja terlepas dari
Dengan
diadakannya
ada yang mengajar atau tidak. Jadi proses
penelitian media pembelajaran dengan judul
belajar mengajar merupakan suatu kegiatan
“Sigi
Media
melaksanakan kurikulum dalam suatu lembaga
Pembelajaran Pada Mata Diklat Produktif
pendidikan yang telah ditetapkan (Sudjana,
Akuntansi Semester Gasal Kelas X Akuntansi
2009).
demikian
Tentang
perlu
Penggunaan
Di SMK Negeri 4 Surabaya”Tujuan dari peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui media yang digunakan dan alasan guru memakai media tersebut. Tujuan yang kedua yaitu untuk mengetahui kelayakan
Asumsi dari penelitian ini adalah guru menjawab hasil wawancara dengan jujur dan sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan dan guru dapat menggunakan media yang sudah ada disekolah, misalnya :
Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu penelitian ini difokuskan pada
pembelajaran
yang
pemanfaatanyya
di
menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang
itu Briggs berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Buku, film, kaset, film bingkai adalah contohcontohnya. Pembelajaran adalah usaha-usaha yang terencana dalam memanipulasi sumber-
computer, laptop, dan LCD.
data
Menurut Gagne (dalam Sadiman, 2011)
dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara
media pembelajaran yang digunakan.
pengumpulan
Media Pembelajaran
mengenai
media
tersedia
serta
lapangan,
kemudian
sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa. Media Pembelajaran adalah Sumber-sumber belajar selain guru inilah yang disebut sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar yang diadakan atau diciptakan 4
secara terncana oleh para guru atau pendidik
media teknologi cetak, media hasil teknologi
(Munadi, 2012)
yang berdasarkan computer, dan media hasil
Manfaat Media Pembelajaran
gabungan teknologi cetak dan computer.
Midun ( dalam Asyhar, 2012) manfaat
Pemilihan media pembelajaran didasarkan
media pembelajaran, yaitu : memperluas
pada analisis yang tajam terhadap berbagai
pengetahuan sajian materi pembelajaran yang
factor seperti tujuan peserta didik, metode
diberikan, peserta didik akan memperoleh
pembelajaran, dan kemampuan tekhnologi
pengalaman yang beragam dari beragamnya
yang tersedia.
jenis
media
pembelajaran,
memberikan
informasi yang akurat, berfikir kritis, bersikap
Kriteria
dan berkembang lebih lanjut, sehingga dapat
Pembelajaran
melahirkan kreatifitas dan karya – karya inovatif,
meningkatkan
efisiensi
Pemilihan
Menurut
Media
Arsyad
Media
(2009)
kriteria
proses
pemilihan media yaitu : berdasarkan tujuan
pembelajaran, dapat memecahkan masalah
instruksional yang telah ditetapkan yang secara
pendidikan atau pengajaran dalam lingkup
umum mengacu kepada salah satu atau
mikro maupun makro.
gabungan dari dua atau tiga ranah kognitif, efektif, dan psikomotor, untuk mendukung isi
Fungsi Media Pembelajaran
pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip,
Menurut Arsyad (2009), fungsi media pembelajaran yaitu : memperjelas penyajian pesan
dan
memperlancar
informasi dan
sehingga
dapat
meningkatkan
proses
belajar belajar mengajar lebih efektif dan efisien,
meningkatkan
dan
mengarahkan
atau generalisasi, praktis, luwes, dan bertahan, guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran, pengelompokan sasaran, pengembangan visual baik gambar maupun fotograf harus memenuhi persyaratan teknis tertentu.
perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara
siswa
dan
lingkungannya,
Kriteria Kelayakan Media
dan Menurut
kemungkinan siswa untuk belajar sendirisendiri
sesuai
minatnya,
dengan
mengatasi
kemampuan
keterbatasan
dan
indera,
ruang dan waktu, memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwaperistiwa
di
lingkungan
mereka,
serta
memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.
dikembangkan
Susilowati peneliti
untuk
(2013) keperluan
penelitian, kriteria kelayakan media yang baik dapat ditinjau dari : kelayakan isi ( cakupan materi,
akurasi
mengandung mengembangkan
materi,
kemutakhiran
wawasan wawasan
,
kontekstual, kontekstual),
kelayakan kebahasan ( sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, komunikatif,
Jenis-Jenis Media Pembelajaran Jenis media pembelajaran antara lain
lugas,
koherensi
keruntutuan
alur
pikir,
kesesuain dengan kaidah bahasa indonesia 5
yang benar, penggunaan istilah), kelayakan
Komik Sebagai Media Pembelajaran Akuntansi
penyajian ( teknik penyajian, pendukung
SMA Pada Materi Jurnal Penyesuaian Siklus
penyajian materi, penyajian pembelajaran,
Akuntansi Perusahaan Jasa” yang menyatakan
penyajian ilustrasi teks dan gambar
bahwa media pembelajaran dengan komik pada mata pelajaran akuntansi SMA materi jurnal
Akuntansi
penyesuaian siklus akuntansi perusahaan jasa
Akuntansi adalah aktivitas jasa yang menyediakan
informasi
penting
untuk
valid/layak
Penelitian Khussotulaula
aktiva. Yang meliputi kas, tanah, gedung, dan peralatan. Hak kreditor mencerminkan utang perusahaandan disebut kewajiban. Hak pemilik persamaan yaitu Aset – Kewajiban = Ekiutas
Penyesuaian
pemilik.
Penelitiannya
adalah
proses
yang
dengan
dilakukan
oleh
penelitiannya
yang
Media
Pembelajaran Interaktif Berbasis Komputer Pada
akuntansi
media
“Pengembangan
berjudul
disebut ekuitas pemilik. Yang membentuk
Siklus
sebagai
pembelajaran.
penilaian jalannya perusahaan. Sumber daya yang dimiliki perusahaan disebut asset atau
digunakan
Sub
Pokok
Bahasan
Jurnal
Perusahaan menyatakan
Jasa”.
bahwa
Media
pencatatan transaksi-transaksi keuangan yang
pembelajaran interaktif berbasis komputer
terjadi dalam suatu perusahaan yang bergerak
pada
dalam bidang penyediaan berbagai layanan
penyesuaian
atau produksi produk yang tidak berwujud
dikembangkan
dengan tujuan mencari laba. Salah satu tahap akuntansi adalah pencatatan. Tahap pencatatan adalah tahap pertama dalam pembukuan. Setiap catatan transaksi harus memiliki sumber
multimedia
sangat penting karena merupakan sumber data pencatatan dalam akuntansi. Setiap transaksi dan
kejadian
dalam
perusahaan
akan
mempengaruhi rekening harta, utang, dan posisi modal. Tahap pencatatan dimulai dari dokumen
sumber
ke
jurnal,
kemudain
dipindahkan ke buku besar.
bahasan
perusahaan layak. pembelajaran
jasa
jurnal yang
Penggunaan interaktif
siswa meningkat. Penelitian yang dilakukan oleh Pristi Rahayu dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Langsung Dengan
Media
LKS
Dan
Pengaruhnya
Terhadap Nilai Pokok Bahasan Memproses Dokumen Dana Kas Di Bank Kelas XI Akuntansi 1 Di SMK Negeri 4”. Penelitian ini menunujukkan
bahwa
penerapan
model
pembelajaran langsung dengan media LKS pada
PENELITIAN TERDAHULU
pokok
berbasis komputer, persentase ketuntasan
atau bukti tertentu. Bukti transaksi juga disebut dengan dokumen sumber. Bukti pencatatan
materi
pokok bahasan memproses dokumen
dana kas di bank di SMK Negeri 4 Surabaya yang dilakukan oleh penulis dalam kriteria baik
Penelitian yang dilakukan oleh Titin Uswati dengan judul “Pengembangan Media
dan setiap putarannya megalami peningkatan pemahaman dan nilai siswa. 6
Jadi dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
berpengaruh
positif
keempat yaitu tahap analisis data.
dalam
Subyek dalam penelitian dalah salah
prestasi belajar siswa. Media pembelajaran
satu guru mata diklat produktif akuntansi yang
yang baik dan tepat dapat menumbuhkan
dianggap paling senior dan mempunyai jam
motivasi bagi siswa untuk memahami materi
mengajar yang lebih banyak. Objek dalam
pemebalajaran yang diberikan oleh pendidik
penelitian ini adalah media pembelajaran yang
sehingga tujuan pemebelajaran dapat dicapai.
digunakan dalam proses pembelajaran. Sumber data dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data
METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian
deskriptif.
ini
Penelitian
adalah ini
penelitian
menggambarkan
primer berasal dari sumber data (responden) di lokasi penelitian. Data primer yang disajikan yaitu
pendoman
wawancara
guru
mata
gejala, fenomena, atau peristiwa tertentu (Ali
pelajaran ekonomi materi akuntansi dan lembar
Maksum,2009). Penelitian ini mengumpulkan
telaah ahli media. Data sekunder merupakan
dan merangkum dari data yang diperoleh,
data yang diperoleh dari sumber-sumber yang
kemudian diolah kembali untuk menghasilkan
telah ada. Data sekunder diperoleh dari
gambaran yang jelas dan menyeluruh dari
penelitian
objek penelitian yang menjelaskan variabel
dokumen dari Tata Usaha SMK Negeri 4
gambaran penggunaan media pembelajaran.
Surabaya yang terkait dengan penggunaan
Tahap penelitian pada dasarnya adalah keseluruhan prosedur penentuan hal-hal yang
akan
dijadikan
pedoman
terdahulu,
jurnal,
arsip
atau
media pembelajaran. Instrumen yang digunakan dalam
selama
penelitian ini berupa wawancara dan angket
melaksanakan penelitian. Penelitian ini melalui
telaah media. Instrumen wawancara ditujukkan
empat tahap penelitian yaitu tahap studi
kepada guru mata diklat produktif akuntansi
pendahuluan dilakukan dengan melakukan
untuk mengetahui media yang digunakan.
wawancara kepada guru akuntansi kelas X
Instrument yang kedua adalah angket telaah
Akuntansi di SMK Negeri 4 Surabaya tentang
media. Angket ini berisi tentang angket
penggunaan media pembelajaran dan alasan
kelayakan yang nantinya diberikan kepada
penggunaanya. Tahap yang kedua adalah studi
dosen pendidikan akuntansi. Adapun kisi-kisi
kepustakaan dengan mempelajari dan menacari
angket kelayakan media yaitu,
literatur yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian. Tahap yang ketiga adalah tahap studi lapangan yang dilakukan peneliti dengan
menggali
mengetahui penggunaan
secara media
lebih
dalam
spesifik pembelajaran
untuk tentang melalui
dokumentasi dan wawancara guru. Tahap yang 7
Teknik analisis data dalam penelitian ini dengan hasil wawancara dan hasil telaah oleh ahli media. Hasil wawancara ini dengan carab mengumpulkan data yang diperoleh baik dari wawancara maupun dokumentasi yang akan dibandingkan dengan teori-teori yang berhubungan media pembelajaran, kemudian peneliti menyimpulkan dan memberikan saran. Hasil telaah oleh ahli media ini diperoleh dari angket
nantinya
akan
dianalisis
dengan
Teknik pengumpulan data dalam
menggunakan skala likert, yaitu data hasil
penelitian ini adalah wawancara, angket telaah
angket tentang kelayakan media pembelajaran
media, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan
yang akan dilakukan penilaian dengan skor
data
melakukan
pada hasil jawaban dengan skala penilaian Dari
wawancara bebas terpimpin dimana peneliti
hasil analisis diatas akan diperoleh kesimpulan
tidak menggunakan pedoman wawancara yang
tentang kelayakan media menggunakan skala
telah tersusun secara sistematis dan lengkap
likert dengan skala kriteria.
wawancara
ini,
peneliti
untuk pengumpulan datanya yang hanya
HASIL
berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan kepada guru mata diklat produktif
Media Pembelajaran yang digunakan dan
akuntansi kelas X di SMK Negeri 4 Surabaya.
Alasan Pemilihan
Teknik pengumpualan data melaluia angket
Media
pembelajaran
telaah media ditujukan kepada seorang ahli
powerpoint
media yaitu dosen pendidikan akuntansi.
penyampaian materi secara langsung, karena
Angket ini digunakan untuk mengetahui
isi materi dalam setiap slide mencakup inti
kelayakan
yang
materi yang harus dipahami oleh siswa agar
digunakan oleh guru akuntansi kelas X
dapat mencapai tujuan pembelajaran. Power
Akuntansi di SMK Negeri 4 Surabaya.
point merupakan media yang sesuai dengan
media
pembelajaran
Teknik pengumpulan data dengan
memudahkan
guru
berupa dalam
karakteristik siswa di SMK Negeri 4
dokumentasi ini berupa profil SMK Negeri 4
Surabaya,
Surabaya, data visi dan misi, prestasi, jumlah
media tersebut hal-hal yang abstrak dapat
siswa kelas X Akuntansi, silabus, sarana dan
lebih dikonkritkan misalnya dalam slide
prasarana,
media
terdapat contoh gambar. Siswa terlibat lebih
pembelajaran yang digunakan dalam proses
aktif baik secara fisik, intelektual, dan
pembelajaran mata pelajaran ekonomi materi
mental, karena dalam setiap penayangan
akuntansi.
slide dalam powerpoint sebelum
data
wawancara
guru,
karena
dengan
menggunakan
guru
menjelaskan secara langsung melalui metode 8
ceramah, guru menstimulus siswa agar memeberanikan
diri
untuk
menjelaskan
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas X Akuntansi dapat disimpulkan bahwa
terlebih dahulu tentang materi yang sudah
alasan
dipahami. Media pembelajaran powerpoint
powerpoint karena lebih efektif dan efisien.
memiliki design background dan animasi
Keefektifan dapat ditinjau dari materi yang
yang menarik tidak menimbulkan kebosanan
dapat dimengerti dan dipahami oleh siswa
pada diri siswa pada saat kegiatan belajar
secara
mengajar
powerpoint
akuntansi
berlangsung.
Hal
penggunaan
optimal.
media
Keefisiensian
sebagai
media
pembelajaran
penggunaan pembelajaran
tersebut juga berfungsi sebagai pemusat
akuntansi dapat dilihat melalui waktu, tenaga,
perhatian siswa dan sebagai pembangkit
dan biaya yang dikeluarkan dalam pembuatan
motivasi belajar siswa. Guru dapat
maupun
memanfaatkan semua alat indera yang
tersebut
dimiliki
oleh
siswa
saat
penggunaan
media
pembelajaran
pembelajaran
berlangsung dengan meggunakan media
Kelayakan Media Pembelajaran
pembelajaran powerpoint. Semakin banyak
Dari hasil telaah ahli media pada setiap
alat indera yang digunakan untuk menerima
standar
dan mengolah materi pembelajaran, semakin
dasarnya maka dapat diperoleh akumulasi
besar kemungkinan materi pembelajaran
penilaian aspek kelayakan media pembelajaran
tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan
akuntansi secara menyeluruh pada tabel 4.11
dalam ingatan. Dengan demikian, siswa
sebagai berikut:
diharapkan
akan
dapat
menerima
dan
kompetensi
dengan
kompetensi
Media pembelajaran akuntansi berupa
menyerap secara optimal semua materi
powerpoint
pembelajaran yang telah disampaikan oleh
kompetensi (SK) mengerjakan persamaan dasar
guru agar mencapai tujuan pembelajaran.
akuntansi dengan kompetensi dasar (KD)
Kompetensi Dasar SK 1 KD 1 SK 1 KD 2 SK 2 KD 1 SK 2 KD 3 SK 3 SK 4 KD 3 SK 5 KD 1 SK 5 KD2 SK 5 KD 3 SK 5 KD 6 Total Skor Rata-Rata Persentase Kriteria Kelayakan
Kelayakan Isi 79,17% 76,67% 76,67% 80,42% 83,33% 82,5% 84,17% 76,67% 80,42% 83,33% 803,35%
Kelayakan Kebahasaan 83,33% 83,33% 81,25% 84,38% 84,38% 84,38% 87,5% 81,25% 84,38% 84,38% 838,56%
yang digunakan pada standart
Kelayakan Penyajian 80,73% 82,55% 80,21% 83,33% 86,2% 83,60% 85,94% 80,21% 83,33% 86,2% 832,3%
80,34%
83,86%
83,23%
Sangat Layak
Sangat Layak
Sangat Layak
Kelayakan keseluruhan 81,08% 80,85% 79,38% 82,71% 84,64% 83,49% 85,87% 79,38% 82,71% 84,64% 824,75% 82,48%
Sangat Layak 9
memahami dasar – dasar akuntansi, diperoleh
Media pembelajaran akuntansi berupa
persentase untuk kelayakan isi sebesar 79,17%
powerpoint
yang digunakan pada standar
dengan
kompetensi
(SK)
kriteria
sangat
layak,
kelayakan
mengelola
dokumen
kebahasaan sebesar 83,33% dengan kriteria
transaksi dengan kompetensi dasar (KD)
sangat layak, dan kelayakan penyajian sebesar
mengidentifikasi dokumen transaksi, diperoleh
80,73% dengan kriteria sangat layak sehingga
persentase untuk kelayakan isi sebesar 76,67%
diperoleh nilai rata-rata persentase keseluruhan
dengan
sebesar 81,08% dengan kriteria sangat layak.
kebahasaan sebesar 81,25% dengan kriteria
Maka
media
sangat layak, dan kelayakan penyajian sebesar
pembelajaran akuntansi yang digunakan oleh
80,21% dengan kriteria sangat layak sehingga
guru kelas X Akuntansi di SMK Negeri 4
diperoleh
Surabaya pada SK 1 KD 1 layak untuk
keseluruhan sebesar 79,38% dengan kriteria
digunakan
pembelajaran
sangat layak. Maka dapat disimpulkan bahwa
segi
media
media pembelajaran akuntansi yang digunakan
pembelajaran yang disajikan dengan kriteria
oleh guru kelas X Akuntansi di SMK Negeri 4
kelayakan ≥ 76% (sangat layak).
Surabaya pada SK 2 KD 1 layak untuk
dapat
akuntansi
disimpulkan
dalam di
proses
sekolah
dari
bahwa
Media pembelajaran akuntansi berupa powerpoint
yang digunakan pada standart
kriteria
sangat
nilai
digunakan akuntansi
rata-rata
dalam di
layak,
proses
sekolah
kelayakan
persentase
pembelajaran
dari
segi
media
kompetensi (SK) mengerjakan persamaan dasar
pembelajaran yang disajikan dengan kriteria
akuntansi dengan kompetensi dasar (KD)
kelayakan ≥ 76% (sangat layak).
mencatat transaksi persamaan dasar akuntansi, diperoleh
isi
powerpoint
yang digunakan pada standar
sebesar 76,67% dengan kriteria sangat layak,
kompetensi
(SK)
kelayakan kebahasaan sebesar 83,33% dengan
transaksi dengan kompetensi dasar (KD)
kriteria sangat layak, dan kelayakan penyajian
memproses dokumen
sebesar 82,55% dengan kriteria sangat layak
persentase untuk kelayakan isi sebesar 80,42%
sehingga diperoleh nilai rata-rata persentase
dengan
keseluruhan sebesar 80,85% dengan kriteria
kebahasaan sebesar 84,38% dengan kriteria
sangat layak. Maka dapat disimpulkan bahwa
sangat layak, dan kelayakan penyajian sebesar
media pembelajaran akuntansi yang digunakan
83,33% dengan kriteria sangat layak sehingga
oleh guru kelas X Akuntansi di SMK Negeri 4
diperoleh
Surabaya pada SK 1 KD 2 layak untuk
keseluruhan sebesar 82,71% dengan kriteria
digunakan
pembelajaran
sangat layak. Maka dapat disimpulkan bahwa
segi
media
media pembelajaran akuntansi yang digunakan
pembelajaran yang disajikan dengan kriteria
oleh guru kelas X Akuntansi di SMA Negeri 4
kelayakan ≥ 76% (sangat layak).
Surabaya pada SK 2 KD 3 layak untuk
akuntansi
persentase
dalam di
untuk
proses
sekolah
dari
kelayakan
Media pembelajaran akuntansi berupa
kriteria
digunakan
mengelola
transaksi, diperoleh
sangat
nilai
dalam
dokumen
layak,
rata-rata
proses
kelayakan
persentase
pembelajaran 10
akuntansi
di
sekolah
dari
segi
media
layak
untuk
digunakan
dalam
proses
pembelajaran yang disajikan dengan kriteria
pembelajaran akuntansi di sekolah dari segi
kelayakan ≥ 76% (sangat layak).
media pembelajaran yang disajikan dengan
Media pembelajaran akuntansi berupa powerpoint
kriteria kelayakan ≥ 76% (sangat layak).
yang digunakan pada standart
Media pembelajaran akuntansi berupa
kompetensi memproses entry jurnal, diperoleh
powerpoint
persentase untuk kelayakan isi sebesar 83,33%
kompetensi (SK) menyusun laporan keuangan
dengan kriteria sangat layak, kelayakan
perusahaan jasa dengan kompetensi dasar
kebahasaan sebesar 84,38% dengan kriteria
(KD)
sangat layak, dan kelayakan penyajian sebesar
laporan keuangan diperoleh persentase untuk
86,2% dengan kriteria sangat layak sehingga
kelayakan isi sebesar 84,17% dengan kriteria
diperoleh
persentase
sangat layak, kelayakan kebahasaan sebesar
keseluruhan sebesar 84,64% dengan kriteria
87,5% dengan kriteria sangat layak, dan
sangat layak. Maka dapat disimpulkan bahwa
kelayakan penyajian sebesar 85,94% dengan
media
kriteria sangat layak sehingga diperoleh nilai
nilai
rata-rata
pembelajaran
akuntansi
yang
yang digunakan pada standar
menyiapkan
penyususnan
digunakan oleh guru kelas X Akuntansidi
rata-rata
SMK Negeri 4 Surabaya pada SK 3 layak
85,87% dengan kriteria sangat layak. Maka
untuk digunakan dalam proses pembelajaran
dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran
akuntansi
media
akuntansi yang digunakan oleh guru kelas X
pembelajaran yang disajikan dengan kriteria
Akuntansi di SMK Negeri 4 Surabaya pada
kelayakan ≥ 76% (sangat layak).
SK 5 KD 1 layak untuk
di
sekolah
dari
segi
Media pembelajaran akuntansi berupa powerpoint
persentase
proses
keseluruhan
sebesar
digunakan dalam
proses pembelajaran akuntansi di sekolah dari
yang digunakan pada standar
segi media pembelajaran yang disajikan
kompetensi (SK) memproses buku besar
dengan kriteria kelayakan ≥ 76% (sangat
dengan kompetensi dasar (KD) membuat
layak).
jurnal
penyesuaian,
diperoleh
persentase
Media pembelajaran akuntansi berupa
untuk kelayakan isi sebesar 82,5% dengan
powerpoint
kriteria sangat layak, kelayakan kebahasaan
kompetensi (SK) menyusun laporan keuangan
sebesar 84,38% dengan kriteria sangat layak,
perusahaan jasa dengan kompetensi dasar
dan kelayakan penyajian sebesar 83,60%
(KD) menyusun laporan keuangan, diperoleh
dengan
persentase untuk kelayakan isi sebesar 76,67%
diperoleh
kriteria nilai
sangat
layak
rata-rata
sehingga persentase
dengan
yang digunakan pada standar
kriteria
sangat
layak,
kelayakan
keseluruhan sebesar 83,49% dengan kriteria
kebahasaan sebesar 81,25% dengan kriteria
sangat layak. Maka dapat disimpulkan bahwa
sangat layak, dan kelayakan penyajian sebesar
media
80,21% dengan kriteria sangat layak sehingga
pembelajaran
akuntansi
yang
digunakan oleh guru kelas X Akuntansi di
diperoleh
nilai
rata-rata
persentase
SMK Negeri 4 Surabaya pada SK 4 KD 3
keseluruhan sebesar 79,38% dengan kriteria 11
sangat layak. Maka dapat disimpulkan bahwa
sangat layak sehingga diperoleh nilai rata-rata
media
persentase
pembelajaran
akuntansi
yang
keseluruhan
sebesar
84,64%
digunakan oleh guru kelas X Akuntansi di
dengan kriteria sangat layak. Maka dapat
SMK Negeri 4 Surabaya pada SK 5 KD 1
disimpulkan
layak
proses
akuntansi yang digunakan oleh guru kelas X
pembelajaran akuntansi di sekolah dari segi
Akuntansi di SMK Negeri 4 Surabaya pada
media pembelajaran yang disajikan dengan
SK 5 KD 6 layak untuk
kriteria kelayakan ≥ 76% (sangat layak).
proses pembelajaran akuntansi di sekolah dari
untuk
digunakan
dalam
Media pembelajaran akuntansi berupa powerpoint
yang digunakan pada satndar
kompetensi (SK) menyusun laporan keuangan
bahwa
media
pembelajaran
digunakan dalam
segi media pembelajaran yang disajikan dengan kriteria kelayakan ≥ 76% (sangat layak).
perusahaan jasa dengan kompetensi dasar (KD) membuat jurnal penutup, diperoleh persentase untuk kelayakan isi sebesar 80,42% dengan kriteria sangat layak, kelayakan
PEMBAHASAN Media yang didunakan
83,33% dengan kriteria sangat layak sehingga diperoleh
nilai
rata-rata
persentase
keseluruhan sebesar 82,71% dengan kriteria sangat layak. Maka dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran
akuntansi
yang
digunakan oleh guru kelas X Akuntansi di SMA Negeri 4 Surabaya pada SK 5 KD 3 layak
untuk
digunakan
dalam
proses
pembelajaran akuntansi di sekolah dari segi media pembelajaran yang disajikan dengan kriteria kelayakan ≥ 76% (sangat layak) Media pembelajaran akuntansi berupa powerpoint
yang digunakan pada standar
kompetensi (SK) menyusun laporan keuangan perusahaan jasa dengan kompetensi dasar (KD), diperoleh persentase untuk kelayakan isi sebesar 83,33% dengan kriteria sangat layak, kelayakan kebahasaan sebesar 84,38% dengan kriteria sangat layak, dan kelayakan
Alasan
Pemilihan Media Berdasarkan hasil wawancara dapat
kebahasaan sebesar 84,38% dengan kriteria sangat layak, dan kelayakan penyajian sebesar
dan
diketahui
bahwa
guru
dalam
proses
pembelajaran menggunakan sarana prasarana sekolah yang disediakan pada masing – masing kelas
yaitu media pembelajaran
berupa LCD dan didukung dengan laptop pribadinya untuk dapat menampilkan materi pembelajaran
melalui
powerpoint.
Guru
menstimulus siswa dalam proses pembelajaran untuk
menyampaikan pengetahuan awalnya
tentang materi yang ada di powerpoint sebelum guru menjelaskan secara detail tentang materi akuntansi tersebut. Kemudian, guru juga memberi pertanyaan kepada siswa setelah materi sudah disampaikan secara keseluruhan untuk mengetahui respon siswa apakah
menyerap
materi
yang
telah
disampaikan. Hal tersebut sesuai dengan teori psikologi behaviorisme belajar yang diartikan sebagai latihan-latihan pembentukan hubungan antara stimulus dan respon.
penyajian sebesar 86,2% dengan kriteria 12
Menurut Munadi (2012), sumber-
Menurut
Sadiman
(2011),
media
sumber belajar selain guru inilah yang disebut
dibagi menjadi 3 yaitu media grafis, media
sebagai penyalur atau penghubung pesan ajar
audio, dan media proyeksi diam. Media
yang
pembelajaran
diadakan
atau
diciptakan
secara
berupa
powerpoint
bisa
terencana oleh para pendidik. Proses belajar
dikatakan sebagai media grafis karena dalam
mengajar berhubungan erat dengan media dan
teorinya media grafis termasuk media visual
proses komunikasi. Guru menggunakan media
untuk menyalurkan pesan dan sumber ke
pembelajaran berupa powerpoint yang berisi
penerima
tentang gambaran umum materi akuntansi
menyangkut indera penglihatan. Pesan yang
yang mencakup standar kompetensi maupun
akan
kompetensi dasar.
simbol-simbol komunikasi visual. Simbol-
guru
pesan.
disampaikan
Saluran
yang
dituangkan
ke
dipakai
dalam
Berdasarkan hasil wawancara, alasan
simbol tersebut perlu di pahami benar artinya
menggunakan
agar proses penyampaian pesan dapat berhasil
powerpoint
media
untuk
pembelajaran
keefisiensian
dalam
dan efisien. Selain fungsi umum tersebut,
penyampaian materi pembelajaran agar siswa
secara khusus grafis berfungsi pula untuk
dapat
telah
menarik perhatian, memperjelas sajian ide,
disampaikan oleh guru dan keefektifan waktu,
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang
tenaga, dan biaya. Hal tersebut sesuai dengan
mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan
Midun
bahwa
bila tidak digrafiskan. Selain sederhana dan
penggunaan media pembelajaran bermanfaat
mudah pembuatannya media grafis termasuk
untuk
media yang relatif murah ditinjau dari segi
memahami
(dalam
materi
yang
Asyhar:2012),
meningkatkan
efisiensi
proses
pembelajaran.
biayanya. Dapat dikatakan sebagai media
Powerpoint yang dibuat oleh guru menggunakan
background
dan
animasi
proyeksi diam karena pada media grafis dapat secara langsung berinteraksi dengan pesan
gambar yang beraneka ragam, hal tersebut
media
menghindari kebosanan siswa dalam proses
proyeksi, pesan tersebut harus diproyeksikan
belajar mengajar. Media pembelajaran yang
dengan proyektir agar dapat dilihat oleh
menarik dapat menjadi pemusat perhatian
sasaran terlebih dahulu.
siswa saat guru menjelaskan materi yang ada dalam
powerpoint,
selain
itu
dapat
yang
Guru pembelajaran
bersangkutan
beranggapan berupa
pada
media
bahwa
media
power
point
membangkitkan motivasi belajar siswa dalam
memudahkan guru dalam penyampaian materi
belajar ilmu akuntansi. Sesuai dengan teori
secara langsung, karena isi materi dalam setiap
Munadi (2012) fungsi psikologis media
slide mencakup inti materi yang harus
pembelajaran yaitu mampu menarik dan
dipahami oleh siswa agar dapat mencapai
memfokuskan perhatian siswa, memotivasi
tujuan pembelajaran. Power point merupakan
siswa dalam kegiatan belajar sehingga tujuana
media yang sesuai dengan karakteristik siswa.
pembelajaran tercapai.
Kriteria pemilihan media yang dilakukan oleh 13
guru sesuai dengan pendapat Arsyad (2009)
keseluruhan sebesar 81,08% dengan kriteria
yaitu: (1) Sesuai dengan tujuan yang ingin
kelayakan sangat layak., pada kompetensi
dicapai; (2) Tepat untuk mendukung isi
dasar mencatat transaksi persamaan dasar
pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip,
akuntansi
atau generalisasi; (3) Praktis, luwes, dan
keseluruhan sebesar 80,85% dengan kriteria
bertahan. Jika tidak tersedia waktu, dana, atau
kelayakan sangatlayak.
diperoleh
kelayakan
secara
sumber daya lainnya untuk memproduksi,
Pada standar kompetensi mengelola
tidak perlu dipaksakan; (4) Guru tampil
dokumen transaksi, dengan kompetensi dasar
menggunakannya. Ini salah satu kriteria
mengidentifikasi dokumen transaksi diperoleh
utama; (5) Pengelompokan sasaran; (6) Mutu
kelayakan secara keseluruhan sebesar 79,38%
teknis.
dengan kriteria kelayakan sangat layak., pada kompetensi transaksi
Kelayakan Media Pembelajaran Rekapitulasi pembelajaran
kelayakan
secara
media
keseluruhan
yang
ahli
media
pembelajaran
setiap
memproses
diperoleh
dokumen
kelayakan
secara
keseluruhan sebesar 82,71% dengan kriteria kelayakan sangat layak.
memuat ringkasan dari rekapitulasi data hasil telaah
dasar
Pada standar kompetensi memproses entry jurnal
diperoleh
kelayakan
secara
kompetensi dasar yang berisi tiga aspek
keseluruhan sebesar 84,64% dengan kriteria
kelayakan,
kelayakan sangat layak.
dimulai
dari
kelayakan
isi,
kebahasaan, dan penyajian. Kelayakan isi
Pada standar kompetensi memproses
indikator tentang cakupan materi, akurasi
buku
besar,
dengan
materi, kemutakhiran, mengandung wawasan
membuat
kontekstual, dan mengembangkan wawasan
kelayakan secara keseluruhan sebesar 83,49%
kontekstual. Kelayakan kebahasaan berisi
dengan kriteria kelayakan sangat layak.
jurnal
kompetensi
penyesuaian
dasar
diperoleh
indikator tetang kesesuaian dengan tingkat
Pada standar kompetensi menyusun
perkembangan peserta didik, komunikatif,
laporan keuangan perusahaan jasa, dengan
lugas,
pikir,
kompetensi menyiapkan proses penyusunan
kesesuaian dengan kaidah bahasa Indonesia
laporan keuangan diperoleh kelayakan secara
yang
istilah.
keseluruhan sebesar 85,87% dengan kriteria
Kelayakan penyajian yang berisi tentang
kelayakan sangat layak, pada kompetensi
teknik
penyajian
dasar menyusun laporan keuangan diperoleh
materi, penyajian pembelajaran, penyajian
kelayakan secara keseluruhan sebesar 79,38%
ilustrasi teks dan gambar.
dengan kriteria kelayakan sangat layak, , pada
koherensi
benar,
keruntutan
dan
alur
penggunaan
penyajian,
pendukung
Pada standar kompetensi mengerjakan persamaan
dasar
akuntansi,
kompetensi
dasar
memahami
akuntansi
diperoleh
dengan dasar-dasar
kelayakan
secara
kompetensi dasar membuat jurnal penutup diperoleh
kelayakan
secara
keseluruhan
sebesar 82,71% dengan kriteria kelayakan sangat layak, pada kompetensi dasar membuat 14
jurnal pembalik diperoleh kelayakan secara
menarik dan lazim dalam komunikasi
keseluruhan sebesar 84,64% dengan kriteria
tulisan bahasaindonesia.
kelayakan sangat layak
c. Pada
komponen
kelayakan
penyajian
Berdasarkan kriteria kelayakan media
terdapat kesesuaian pendukung penyajian
pembelajaran dengan format penilaian BSNP
materi dengan terdapat animasi sesuai
dan adaptasi dari jurnal, media pembelajaran
dengan materi, penjelasan singkat sebelum
dikatakan layak digunakan apabila telah
memulai mateti untuk membangkitkan
memenuhi
isi,
motivasi belajar peserta didik, serta bersifat
kebahasaan, dan penyajian. Pada penelitian
interaktif yang menjadikan siswa sebagai
deksriptif ini, media pembelajaran
subyek pembelajaran.
komponen
kelayakan
yang
digunakan guru pada semester ganjil di kelas
Namun,
berdasarkan
kriteria
X AK SMK Negeri 4 Surabaya telah ditelaah
kelayakan, media pembelajran ini juga
oleh ahli sesuai lembar telaah kelayakan
masih
media yang tela. Setelah dilakukan analisis
ketidaksesuaian yakni:
memiliki
kekurangan
atau
terhadap hasil telaah sesuai dengan teknik
a. Pada kelayakan isi terdapat ketidaksesuaian
analisis kuantitatif dan analisis deksriptif
berupa akurasi materi yang kurang karena
berdasarkan teori kelayakan diatas, media
fakta yang disajikan tidak sesuai kenyataan.
pembelajaran yang dibuat dan digunakan oleh
Uraian, contoh, dan latihan yang disajikan
guru memiliki banyak kesesuaian dengan teori
bukan berasal dari lingkungan sekitar.
kelayakan yang diadaptasi dari jurnal dengan format BSNP yaitu :
b. Pada komponen kelayakan bahasa terdapat ketidak
sesuaian
berupa
tkoherensi
a. Pada komponen kelayakan isi terdapat
keruntutan alur pikir yang tidak tepat,
kesesuaian cakupan materi yang disajikan
karena materi yang disajikan tidak dalam
dalam
satu kesatuan tema.
media
mencerminkan
jabaran
subtansi materi yang terkadung dalam
c. Pada
komponen
kelayakan
penyajian
standar kompetensi dengan kompetensi
terdapat ketidaksesuaian pada pendukung
dasarnya,
penyajian
serta
materi
dalam
media
materi
berupa
gambar
dimulai dari pengenalan konsep sampai
background slide yang membuat tulisan
interaksi antar konsep dalam media sesuai
materi tidak jelas saat dibaca.
dengan
Jadi, dapat disimpulkan bahwa berdasarkan
standar
kompetnsi
dengan
kompetensi dasarnya
hasil
analisis
telaah
kelayakan
media
b. Pada komponen kelayakan kebahasaan
pembelajaran berupa powerpoint diperoleh
terdapat kesesuaian tingkat perkembangan
persentase sebesar 82,48% dengan kriteria
peserta didik dengan menggunakan bahasa
sangat layak. Sehingga powerpoiny yang
yang baik untuk menjelaskan konsep
dibuat dan digunakan oleh guru di Kelas X AK
maupun
karena
2 dan X AK 3 SMK Negeri 4 Surabaya
materi disajikan dengan bahasa yang
tersebut sangat layak untuk digunakan sebagai
ilustrasi,
komunikatif
15
media
pembelajaran
selama
proses
2.
pembelajaran berlangsung.
Guru dalam mendesign powerpoint harus menyesuaikan dengan background agar siswa di dalam kelas dapat membaca slide tersebut.
SIMPULAN DAN SARAN 3.
Simpulan Berdasarkan proses penelitian tentang
Media pembelajaran yang digunakan hanya
sebatas
powerpoint
yang
penggunaan media pembelajaran pada mata
merupakan media visual, untuk itu perlu
diklat produktif akuntansi kelas X Akuntansi
adanya penelitian tentang pengembangan
di SMK Negeri 4 Surabaya, yang telah
media pembelajaran berupa film pendek
dilakukan
yang disesuaikan materi atau animasi
oleh
peneliti,
maka
dapat
disimpulkan sebagai berikut:
gambar
1. Media pembelajaran yang digunakan oleh
kegiatan
guru kelas X akuntansi di SMK Negeri 4 Surabaya
adalah
powerpoint.
untuk
yang
menggambarkan berhubungan
suatu dengan
bidang akuntansi.
Guru
menggunakan powerpoint sebagai media pembelajaran
yang
kefektifan
dan
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta
keefisienan waktu, tenaga, dan biaya. 2. Kelayakan
media
pembelajaran
yang
digunakan guru Akuntansi di SMK Negeri 4 Surabaya sangat layak digunakan dengan meliputi ketiga komponen yaitu kelayakan isi, kelayakan kebahasaan, dan kelayakan penyajian.
Saran
Ashari, Danavid. 2005. Pemanfaatan Media Pembelajaran Oleh Guru Akuntansi Kaitannya Dengan Prestasi Belajar Di SMA Negeri II Blitar Semester 1. Jurnal Pendidikan Penabur, (Online), Vol. 3 No.4, (http//www.jurnalpendidikan.media/pema nfaatan, diakses tanggal 3 Maret 2013)
Azhar, Arsyad. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Berdasarkan hasil analisis data dan
kesimpulan
di
atas,
dapat
dikemukakan
beberapa saran sebagai berikut: 1.
Media berupa powerpoint yang dibuat dan digunakan oleh guru harus menarik dalam
penyajian
disampaikan.
materi
Materi
yang akan dalam
Fikri, Nurul. 2011. Posisi Pendidikan Indonesia Di Mata Dunia. Artikel Pendidikan, (Online), (http://nurulfikrisda.blogspot.com/2011/10/posisipendidikan-indonesia-di-mata.html, diakses tanggal 13 Maret 2013)
slide
sebaiknya lebih ringkas agar tidak terlalu banyak kalimat, hal tersebut untuk
James, Revee Dkk. 2009. Pengantar Akuntasi. Jakarta: Salemba Empat
menghindari kebosanan siswa dalam melihat powerpoint yang ditampilkan.
Khusotulaula. 2012. Pengembangan Media pembelajaran Interaktif Berbasis 16
Komputer Pada Sub Pokok Bahasan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Jasa. Skripsi yang tidak dipublikasikan. Surabaya : UNESA Maksum, Ali. 2009. Metodologi Penelitian dalam Olahraga. Surabaya: Unesa Universty Press
Susilowati, dkk. 2013. Profil Media Pembelajaran Berbasis Web Untuk Melatih Kemandirian Belajar Pada Materi Virus. Jurnal Penelitian Pendidikan, Vol. 13, No. 1, (Http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bio edu. Diakses tanggal 10 Juni 2013) Syarif, Agus. 2011. Kompetensi Keahlian Akuntansi Jilid 1. Bandung: HUP
Munadi, Yudhi. 2012. Media Pembelajaran. Jakarta : Gaung Persada (GP) Pristi,
Rahayu. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Langsung Dengan Media LKS Dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Pokok Bahasan Memproses Dokumen Dana Kas Di Bank Kelas XI Akuntansi 1 Di SMK Negeri 4. Jurnal pendidikan, (online), Vol. 2, No. 6, (Http://Journal.Uny.Ac.Id, Diakses 21 Februari 2013)
Rayandra.Asyhar 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Refrensi Jakarta
Rahmatullah, Muhammad. 2003. Pendidikan di Indonesia. Undang-Undang Pendidikan, (Online), (Http://www.slideshare.net/srijadi/uuno-20-2003-sistem-pendidikan-nasional, diakses pada tanggal 21 Februari 2013) Uswati, Titin. 2012. Pengrmbangan Media Komik Sebagai Media Pembelajaran Akuntansi SMA Pada Materi Jurnal Penyesuaian Siklus Akuntansi perusahaan Jasa. Skripsi yang tidak dipublikasikan. Surabaya : UNESA
Riduwan. 2012. Skala Pengukuran VariabelVariabel Penelitian. Bandung: Alfabeta Rohmawati, Esti. 2011. Pengaruh Cara Belajar Dan Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Bantul Tahun 2011/2012. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan, (Online), Vol. 4, No. 2, (Online). (http://jurnal.ekonomi.pendidikan.html, diakses 21 Maret 2013) Sadiman, Dkk. 2011. Media Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Sudjana, Rivai Dkk. 2009. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabet 17