UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH AL MAHMUD KUMPULREJO 01 SALATIGA TAHUN AJARAN 2010 - 2011
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh MUHAMMAD MA’RUF NIM. 125 07 051
JURUSAN TARIBYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011
MOTTO
“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
Almamater sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Alm. Ayah dan Ibu atas segala dukungan dan doanya
Isteri tercinta atas dukungan dan doanya
Kakak tercinta, untuk segenap semangatnya
Teman-teman seperjuanganku PGMI, terima kasih atas saran dan nasehatnya
Drs. Djoko Soetopo selaku pembimbing skripsi, terima kasih atas pengarahan, bimbingan serta pemberian motivasi kepada penulis dari awal sampai akhir pembuatan skripsi.
vi
ABSTRAK
Muhammad Ma’ruf
12507051, Upaya Meningkatkan Motivasi
Belajar Pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Penggunaan Media Cd Interaktif Pada Siswa Kelas Iv Madrasah Ibtidaiyah Al Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga Tahun Ajaran 2010 - 2011”. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Kata kunci : Media CD Interaktif dan Motivasi Belajar Siswa Metode penggunaan media CD interaktif sebagai salah satu alternatif membangkitkan motivasi belajar Matematika, yang membawa siswa belajar dalam suasana yang berbeda, menggunakan perangkat teknologi informasi yaitu computer, demean mengoperasikan CD pembelajaran interaktif yang menggunakan keterlibatan siswa secara lngsung dan menumbuhkan rasa ingin tahu yang cukup besar secara leluasa dan bebas namun terikat peraturan dalam menemukan pokok kajian materi yag dipelajari sehingga baginya dapat menumbuhkan pengalaman baru dalam belajar. Dalam kegiatan belajar mengajar keaktifan terletak pada siswa, sebab dalam hal ini guru hanya sebagai fasilitator saja yang menggerakkan, membimbing dan mengarahkan siswa. Sementara siswa sebagai peneliti. Penelitian skripsi ini menggunakan model Penelitian Tindakan kelas (PTK), dengan desain penelitian yang digunakan adalah penemuan,
vii
menggunakan III siklus pembelajaran, penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan Motivasi belajar Matematika pada siswa kelas IV MI Kumpulrejo 01 dengan menggunakan metode penggunaan media CD interaktif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan tes dan non tes yang meliputi pengamatan (observasi), wawancara (interview), serta dokumetasi. Subyek penelitiannya adalah siswa kelas IV MI Kumpulrejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga, dan analisis datanya adalah menggunakan gabungan dari kuantitatif dan kualitatif kemudian disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penetapan penggunaan media pembelajaran berupa CD interaktif dapat meningkatkan Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Matematika. Peningkatan ini ditunjukkan pada hasil belajar yang meliputi kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik yang semakin meningkat mulai dari kegiatan pra siklus sampai siklus ketiga. Berdasarkan penilaian ini, disarankan dapat menjadikan loncatan bagi munculnya penelitian baru. Penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai sumbangan ide dalam dunia pendidikan yang diharapkan dapat menambah wawasan kreatifitas dalam upaya peningkatan waktu pendidikan yang lebih lagi.
viii
KATA PENGANTAR
Dengan ucapan Alahamdulillah, sebagai rasa syukur kepada Allah SWT dan karena hidayah yang diberikan dan nikmat serta kecerahan pikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, walaupun mungkin isinya belum dapat memenuhi yang mestinya karena penulis yakin bahwa dalam penulisan skripsi jauh dari kesempurnaan. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN). Sehubungan dengan terseleksinya penulisan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak, terutama yang telah membantu dalam proses study dan penulisan skrMatematikai ini : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M, Ag
selaku Ketua STAIN Salatiga
beserta stafnya yang telah memberikan berbagai kebijakan untuk memanfaatkan segala fasilitas di STAIN Salatiga. 2. Bapak Drs. Djoko Soetopo selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran guna membimbing penulis. 3. Bapak Drs. H. Ahmad Sultoni, M. Pd selaku Kaprodi PGMI 4. Bapak Ibu Dosen STAIN Salalatiga yang telah banyak berjuang dalam menegakkan agama dan kebenaran serta telah bayak memberikan dorongan kepada penulis.
ix
5. Bapak Drs. H. Masyhudi M. PdI, selaku Kepala Sekolah MI Kumpulrejo 01 beserta stafnya yang telah membantu penelitian di sekolah MI Kumpulrejo 01. 6. Seluruh keluargaku terutama ibu yang telah mengarahkan serta memotivasi dan membantu secara baik dalam penulisan skripsi ini. 7. Kawan-kawan yang telah membantu penulisan skripsi sehingga dapat terselesaikan dengan baik. 8. Semua pihak yang telah membantu penulis baik materiil maupun spritual. Semoga Allah SWT berkenan memberikan balasan yang berlimpah kepada semua pihak yang telah membantu penulisan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Penulis berharap apabila dalam penulisan dan penyusunan skripsi belum memenuhi syarat untuk pembaca hendaknya berkenan memberikan solusi, saran, maupun kritik yang membangun dan memberikan sumbangan pikiran yang telah menuju kearah perbaikan dan penyempurnaan. Akhirnya hanya ucapan terima kasih yang dapat penulis haturkan kepada semua pihak yang telah ikut membatu dengan segala kerendahan sehingga dapat terselesaikan skrMatematikai ini. Salam teriring semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya serta berguna bagi pengembangan model pengajaran. Amin... Salatiga, 1 September 2009 Penulis
( Muhammad Ma’ruf )
x
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN DEKLARASI ................................................................................ ii HALAMAN NOTA PEMBIMBING ................................................................. iii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iv HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vi ABSTRAK ......................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ....................................................................................... ix DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. Latar Belakang ....................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4 C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian ................................................................................. 5 E. Definisi Operasional ............................................................................... 6 F. Hipotesis Penenlitian .............................................................................. 10 G. Pembatasan Masalah .............................................................................. 10 H. Metode Penilitian ................................................................................... 11 I. Sistematika Penulisan ............................................................................ 17
xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 20 A. Pengertian Motivasi Belajar ................................................................... 20 1. Pengertian Motivasi Belajar Siswa .................................................. 20 B. Asal-usul Motivasi Belajar ..................................................................... 21 1. Macam - macam Motivasi Belajar ..................................................... 24 C. Faktor-faktor Pendorong Motivasi ......................................................... 23 1. Faktor yang mendorong Motivasi .................................................... 23 2. Faktor Intern ...................................................................................... 23 3. Faktor Ekstern .................................................................................. 25 D. Peran Motivasi Dalam Belajar ............................................................... 26 1. Peranan Motivasi Belajar ................................................................... 27 E. Pengertian dan Tujuan Pengajaran Matematika ..................................... 28 1. Pengertian Matematika ..................................................................... 28 2. Tujuan Pengajaran Matematika ........................................................ 29 F. Materi Pengajaran Matematika MI ........................................................ 30 G. Pendekatan Pembelajaran Matematika .................................................. 30 H. Karakteristik Matematika ....................................................................... 31 I. Strategi Belajar Mengajar Matematika di SD / MI ................................ 33 J. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika Kelas Empat Semester II ........................................................................ 34 1. Standar kompetensi Mata Pelajaran Matematika Semester II........... 34 2. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika Semester II ............ 34 K. Penggunaan media CD interaktif ............................................................ 35
xii
1. Kelebihan Penggunaan Media CD Interaktif ................................... 39 2. Keuntungan Penggunaan media CD Interaktif ................................ 44 3. Keterbatasan Penggunaan media CD Interaktif ................................ 40 4. Proses instruksional Penggunaan Media CD Interaktif ................... 41 L. Hubungan Penggunaan Media CD Interaktif Dengan Active Learning................................................................................ ..... 45 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ........................................................ 47 A. Deskripsi Siswa-siswi kelas IV MI Al Mahmud..................................... 47 B. Lokasi, Waktu, Subyek Penelitian, dan Mata Pelajaran ........................ 50 1. Lokasi Penelitian .............................................................................. 50 2. Waktu Penelitian .............................................................................. 50 3. Subyek Penelitian ............................................................................. 51 4. Mata Pelajaran .................................................................................. 52 C. Prosedur kerja dalam penelitian ............................................................. 53 1. Deskripsi Siklus I ............................................................................. 54 a. Perencanaan ................................................................................ 54 b. Pelaksanaan ................................................................................ 54 c. Pengamatan ................................................................................ 54 d. Refleksi ...................................................................................... 55 2. Deskripsi Siklus II ............................................................................ 55 a. Perencanaan ................................................................................ 55 b. Pelaksanaan ................................................................................ 56 c. Pengamatan ................................................................................ 56
xiii
d. Refleksi ...................................................................................... 56 3. Deskripsi Siklus III .......................................................................... 57 a. Perencanaan ................................................................................ 57 b. Pelaksanaan ................................................................................ 57 c. Pengamatan ................................................................................ 58 d. Refleksi ...................................................................................... 58
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 59 A. Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus ...................................................... 59 1. Persiklus ........................................................................................... 59 2. Hasil Penelitian Siklus I ................................................................... 61 a. Tindakan dan Pengamatan ......................................................... 61 b. Refleksi ...................................................................................... 64 c. Revisi ......................................................................................... 65 3. Hasil Penelitian Siklus II .................................................................. 66 a. Rencana, Tindakan, dan Pengamatan ......................................... 66 b. Refleksi ...................................................................................... 67 c. Revisi ......................................................................................... 68 4. Hasil Penelitian Siklus II .................................................................. 68 a. Rencana, Tindakan dan Pengamatan .......................................... 68 b. Refleksi ...................................................................................... 69 B. Pembahasan ............................................................................................ 69
xiv
BAB V PENUTUP ............................................................................................. 73 A. Kesimpulan ............................................................................................ 73 B. Saran ....................................................................................................... 74
xv
DAFTAR TABEL
TABEL 3.1 Daftar Nama Siswa-siswi Kelas IV MI Kumpulrejo 01 ................ 52 TABEL 4.1 Hasil Pembelajaran Prasiklus ......................................................... 60 TABEL 4.2 Hasil Pelajaran Siklus I .................................................................. 64 TABEL 4.3 Hasil Pembelajaran Siklus II .......................................................... 67 TABEL 4.4 Hasil Pembelajaran Siklus III ......................................................... 69 TABEL 5.1 Hasil Akhir Atau Nilai Akhir ......................................................... 74
xvi
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 1.5 Bagan Siklus Kegiatan .............................................................. 12 GAMBAR 4.1 Kurva Hasil Penilaian Kognitif ................................................. 70 GAMBAR 4.2 Kurva Hasil Penilaian Afektif ................................................... 71 GAMBAR 4.3 Kurva Hasil Penilaian Psikomotororik ...................................... 71
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang telah melaju dengan pesatnya, mau tidak mau telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap dimensi kehidupan manusia. Baik dari segi ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Hasil penelitian dan para ahli pendidikan telah memperlihatkan bahwa media mampu menunjukan keunggulanya dalam membantu guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran secara lebih cepat dan mudah dikuasai atau dipahami oleh para siswa. Media pembelajaran memiliki kekuatan – kekuatan yang positif serta mempunyai sinergi yang mampu merubah sikap dan tingkah laku mereka ke arah perubahan yang lebih kreatif dan dinamis Sehubungan dengan hal ini maka penggunaan media pembelajaran secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar dapat berfungsi sebagai penyaji stimulus informasi sikap, meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi dan untuk mengatur langkah – langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik. ( Asnawir, 2002: hlm. 13) Selain itu, motivasi merupakan faktor yang sangat penting dalam belajar. Pendidik atau pengajar harus senantiasa memperhatikan kebutuhan – kebutuhan atau motif peserta didik karena dapat memberikan motivasi
1
2
terhadap peserta didik dalam rangka membantu mengembangkan dirinya, baik sebagai makhluk pribadi maupun sebagai makhluk sosial melalui pembelajaran di sekolah.(Asnawir,2002: hlm.13) Salah satu tujuan utama pendidikan adalah untuk membekali anak didik dengan kemampuan kreatif yang dengan itu anak didik dapat menjadi manusia yang produktif dan mandiri. Dengan jiwa kreatif tersebut anak didik akan selalu berusaha untuk menemukan sesuatu yang baru dan selalu berusaha untuk mencari terobosan baru dan dapat beradaptasi dalam keadaan maupun kondisi sesulit apapun. Untuk itu berbagai sarana yang dapat mendorong siswa untuk mengembangkan kreatifitasnya perlu untuk diupayakan. Pemakaian media pembelajaran dalam proses pembelajaran juga dapat membangkitkan keinginan dan motivasi yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh – pengaruh psikologis terhadap siswa pengguna media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran dan akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Menurut Edgar Dale pengalaman belajar anak mulai dari hal – hal yang paling konkrit sampai pada hal – hal yang dianggap paling abstrak. ( Asnawir, 2002: hlm. 13) Sehingga media pembelajaran digunakan sebagai sarana untuk memberikan sebuah pengalaman audio ataupun visual kepada siswa dalam rangka mengangkat motivasi belajar, menjelaskan kandungan
3
materi yang semula bersifat abstrak menjadi lebih konkrit dan lebih mudah untuk dipahami. Di sisi lain motivasi merupakan faktor vital dalam proses belajar, maka dari itu pendidik atau pengajar harus pula memperhatikan kebutuhan – kebutuhan atau motif bagi siswa karena dapat memberikan kontribusi dalam rangka mengembangkan potensi diri, baik sebagai makhluk pribadi maupun sosial melalui pembelajaran di sekolah. ( A. Thabrani Rusyan dkk, 1989 : hlm. 97 ) Dalam sebuah ilustrasi yaitu mata pelajaran Matematika yang merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap cukup sulit dan menjadi sebuah kendala bagi beberapa siswa untuk menguasainya. Matematika tidak jarang menjadi momok menakutkan bagi siswa dalam keberhasilan mereka mencapai kelulusan dalam ujian akhir. Padahal, matematika merupakan ilmu yang wajib dan penting untuk dikuasai. Salah satu materinya yaitu mengenal bilangan romawi. Dalam materi ini terkait dengan ayat dalam Al Qur’an :
1. Alif laam Miim 2.telah dikalahkan bangsa Rumawi 3. di negeri yang terdekatdan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang 4. dalam beberapa tahun lagi bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang). dan di hari (kemenangan bangsa Rumawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman,(QS. Ar Ruum : 1-4)
4
Dari kesulitan siswa dalam mempelajari Matematika, terlihat bahwa pelajaran tersebut sangat bergantung pada bagaimana cara pengajaran mata pelajaran yang bersangkutan pada siswa. Melalui penyampaian audio visual yang bersifat interaktif atau melibatkan siswa di dalamnya Guru dapat merubah rasa takut
anak terhadap pelajaran Matematika dengan
mengupayakan dalam penyampaian materi pelajaran tersebut membuat siswa senang sehingga dapat membangkitkan motivasi siswa, keaktifan serta keterampilan proses siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Bertolak dari permasalahan yang terpapar diatas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian
dengan
judul
“UPAYA
MENINGKATKAN
MOTIVASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD INTERAKTIF PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH AL MAHMUD KUMPULREJO 01 SALATIGA TAHUN AJARAN 2010 - 2011”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah penggunaan media CD interaktif dapat meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran Matematika siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga Tahun Ajaran 2010 2011”.
5
2. Bagaimana hasil motivasi belajar yang diperoleh setelah digunakannya media CD interaktif pada mata pelajaran Matematika pada siswa kelas IV Madrasah Ibtdaiyah Al Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga Tahun Ajaran 2010 – 2011?
C. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitiannya adalah : 1. Untuk mengetahui apakah penggunaan media CD interaktif mampu meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran Matematika siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga Tahun Ajaran 2010 - 2011”. 2. Untuk mengetahui bagaimana hasil motivasi belajar yang diperoleh setelah digunakannya media CD interaktif pada mata pelajaran Matematika pada siswa kelas IV Madrasah Ibtdaiyah Al Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga Tahun Ajaran 2010 – 2011?
D. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidik di sekolah. Adapun berbagai manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis
6
Dalam penelitian ini apabila ternyata terbukti adanya pengaruh yang positif antara penggunaan media CD pembelajaran interaktif dengan motivasi belajar Matematika siswa yang diharapkan dapat memberikan pemahaman akan pentingnya penggunaan media CD pembelajaran interaktif dalam mencapai tujuan pembelajaran dan memperluas khasanah keilmuan. 2. Manfaat Praktis Sebagai bahan masukan bagi para guru atrau pendidik agar lebih menyadari pentingya penggunaan media CD pembelajaran interaktif dalam proses belajar mengajar sehingga mampu mendongkrak prestasi siswa. Serta
dapat
mengunakan media CD pembelajaran interaktif sebagai sarana untuk menyampaikan materi pelajaran yang menarik, mudah dipahami, dan memberikan ketrampilan yang diharapkan.
E. Definisi Operasional Untuk menghindari timbulnya berbagai interprestasi yang keliru dan membatasi ruang lingkup pembahasan dalam penelitian ini, perlu penjelasan beberapa istilah pokok dalam kata – kata yang menjadi variabel penelitian yaitu : A. Motivasi Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan
7
suatu tindakan dengan tujuan tertentu. (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2001 : hlm. 756 ) B. Belajar Menurut Majid (2005:25). “Belajar pada hakikatnya adalah suatu aktifitas yang mengharapkan perubahan tingkah laku (behavioral change) pada individu yang belajar”. Dalam agama islam masalah belajar mendapat perhatian yang istimewa. Hal ini terbukti dengan turunnya ayat pertama kali (ayat 1-5) dari surat Al-Alaq yang memerintahkan untuk membaca. Membaca adalah sarana untuk belajar dan kunci pengetahuan. Menurut Yamin (2003 : 97). “Belajar merupakan proses orang memperoleh kecakapan, ketrampilan dan sikap. Belajar dimulai dari masa kecil sampai akhir hayat seseorang. Rosullah SAW, menyatakan dalam salah satu hadisnya bahwa manusia harus belajar sejak dari ayunan hingga liang lahat”. Belajar menurut Nasution (1994:109) adalah “Proses perubahan yang terus menerus tejadi dalam diri individu yang tidak ditentukan oleh unsur turunan genitis, tetapi lebih banyak ditentukan oleh faktor-faktor eksternal”. Menurut Surakhmad (1994:67). “Belajar adalah mengalami, mengalami berarti menghayati sesuatu aktual penghayatan yang mana akan menimbulkan respon-respon tertentu dari pihak murid”.
8
Nasution (1991:3) menyatakan ciri-ciri kegiatan yang tersebut “belajar” yaitu: a. Belajar adalah aktifitas yang menghasilkan perubahan pada diri individu yang belajar, baik aktual maupun potensial. b. Perubahan itu pada dasarnya berupa didapatnya kemampuan baru, yang berlaku dalam waktu yang relatif lama. c. Perubahan itu terjadi karena usaha. C. Matematika Matematika adalah ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan operasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah mengenai bilangan ( Kamus Lengkap Bahasa Indonesia : hlm.723 ). Dalam penelitian ini terkait dengan materi menggunakan bilangan romawi. D. Metode Menurut Surakhmad (1994:95). “Metode adalah cara, yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Makin baik metode itu, makin efektif pula pencapaian tujuan”. Berkaitan
dengan
pengertian
di
atas,
Surakhmad
(1994:97)
menyatakan bahwa metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Murid, pelajar, atau petatar (yang berbagai tingkat kematangannya) 2. Tujuan (yang berbagai jenis dan fungsi) 3. Situasi (yang berbagai keadaan) 4. Fasilitas (yang berbagai kualitas dan kuantitasnya)
9
5. Pengajar, penatar, atau guru (yang pribadi serta kemampuannya profesionalnya berbeda-beda)
E. Media CD Pembelajaran Media adalah sarana alat, sarana komunikasi bagi masyarakat bisa berupa koran, majalah, televisi, radio, telephone, internet, dan sebagainya ( Kamus Lengkap Bahasa Indonesia : hlm.557 ). Pembelajaran adalah proses, cara, kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar, Selain itu pembelajaran adalah proses, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2001 : hlm. 17). Media yang penulis maksudkan adalah interaktif video yaitu suatu sistem penyampaian pengajaran di mana materi video disajikan dengan pengendalian komputer kepada penonton ( siswa ) yang tidak hanya mendengar dan melihat video dan suara, tetapi juga memberikan respon yang aktif, dan respon itu yang menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian. Peralatan yang diperlukan antara lain komputer, video Disclaser, dan layar monitor. ( Azhar Arsyad, 1997 : hlm. 36 )
10
F.
Hipotesis penelitian Hipotesis adalah dugaan sementara tentang jawaban atas masalah penelitian yang akan diuji melalui penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :
1.
Penggunaan media CD interaktif
dapat meningkatkan motivasi belajar
pada mata pelajaran Matematika siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga Tahun Ajaran 2010 - 2011”. 2.
Penggunaan media CD interaktif dapat meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Matematika siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga Tahun Ajaran 2010 - 2011”.
G. Pembatasan Masalah Dalam ulangan Matematika kelas IV MI Kumpulrejo 01 Salatiga tentang materi bilangan romawi, dari 17 siswa yang mencapai ketuntasan belajar hanya ada 40%. Berdasarkan perihal tersebut peneliti mengidentifikasi adanya kekurangan dalam pembelajaran yang dilaksanakan. Terungkap beberapa masalah yang terjadi dalam pembelajaran yaitu: 1.
Rendahnya tingkat pemahaman siswa pada mata pelajaran Matematika dengan materi bilangan romawi.
2.
Siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Faktor penyebab kedua permasalahan diatas adalah sebagai berikut:
1.
Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat.
2.
Kurangnya perhatian dan keaktifan siswa dalam pembelajaran.
11
Dengan penggunaan media CD interaktif sebagai metode belajar dan mengajar, anak didik di bawah bimbingan pembina mengajak siswa untuk dapat bermain dengan perangkat multimedia dengan maksud untuk belajar. Berbeda halnya ketika fasilitas multimedia sebatas digunakan untuk kebutuhan – kebutuhan administratif. dengan penggunaan media CD interaktif manusia diikat oleh tujuan dan tugas belajar.
H. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan adalah strategi pemecahan masalah dengan tindakan nyata dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Rancangan penelitian yang ditetapkan adalah penelitian tindakan kelas mengenai motivasi belajar Matematika siswa kelas IV MI Al Mahmud Kumpulrejo 01 yang belum maksimal, oleh karena penggunaan metode yang monoton. Sesuai dengan jenis penelitian yang diteliti, maka penelitian ini menggunakan model tindakan dari Suharsimi Arikunto. Setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. 2. Subjek Penelitian Subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas IV MI Al Mahmud Kumpulrejo 01 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga tahun pelajaran 2010 / 2011 dengan jumlah 17 siswa.
12
3. Langkah-langkah Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan diuraikan secara rinci mulai perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah seperti yang terdapat pada gambar I mengenai bagan siklus. Gambar I.I Bagan Siklus Kegiatan
SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS III
13
Penjelasan alur gambar I a.
Perencanaan Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagimana tindakan dilakukan.
b.
Pelaksanaan Tindakan Penelitian
tindakan
adalah
pelaksanaan
yang
merupakan
implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan kelas . c.
Pengamatan (obsevasi) Menurut Farikhah (2006:10). “ Observasi (pengamatan) adalah suatu pengamatan langsung terhadap peserta didik dengan memperhatikan tingkah lakunya secara teliti”. Observasi dimaksudkan untuk melihat atau mengamati serta mendokumentasikan pengaruh-pengaruh yang muncul sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Di sini penulis melakukan pengamatan aktifitas siswa selama KBM berlangsung, mengukur ketercapaian indikator serta menganalisis dampak yang timbul dari metode penggunaan media CD interaktif.
d.
Refleksi Menurut Supardi (2006:133). “Refleksi adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada siswa, suasana kelas, dan guru”.
14
Data yang diperoleh dari tahap observasi dikumpulkan yang kemudian dianalisis. Berdasarkan hasil analisis tersebut, guru dapat merefleksikan diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan sehingga dapat disajikan landasan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. e.
Tindakan penelitian dilakukan dalam tiga siklus sebab setelah dilakukan refleksi akan muncul permasalahan atau pemikiran baru sehingga dilakukan perencanaan ulang, pengamatan ulang, tindakan ulang serta dilakukan refleksi ulang. Siklus ke-1 bertujuan untuk mengetahui tingkat motivasi belajar Matematika, yang kemudian digunakan sebagai bahan refleksi untuk melakukan tindakan pada siklus ke-2. Sedangkan siklus ke-2 dilakukan untuk mengetahui mengetahui peningkatkan motivasi belajar Matematika setelah dilakukan perbaikan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang didasarkan pada refleksi siklus ke-2 yang dilanjutkan dengan siklus ke-3 untuk mengetahui hasil.
4. Instrumen Penelitian a. Silabus Menurut Salim (1987:98). “Silabus adalah seperangkat rencana dan aturan dalam proses dan aturan proses kegiatan belajar mengajar”. b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Menurut Majid (2005:17). “RPP dapat diartikan sebagai proses penyusunan
materi
pelajaran,
penggunaan
media
pengajaran,
15
penggunaan metode dan pendekatan, serta penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. c. Tes Formatif Menurut Farikhah (2005:19). “Tes formatif adalah tes yang dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peserta didik telah terbentuk setelah mengikuti proses pengajaran dalam satuan pelajaran. d. Pedoman Observasi e. Kriteria Penilaian 5. Teknik Pengumpulan Data Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian. Data digunakan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan dan menguji hipotesis. Dalam penelitian ini cara mengumpulkan data menggunakan metode : a. Tes Tes digunakan untuk mengetahui tingkat motifasi belajar siswa terhadap mata pelajaran Matematika dilaksanakan pada kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al Mahmud Kumpulrejo 01 Kecamatan Argomulyo
Kota
Salatiga tahun pelajaran 2010 / 2011. Pada setiap siklus guru memberikan tes lisan dan tertulis dalam bentuk uraian untuk mengukur kemampuan siswa dalam pemahaman terhadap materi menggunakan lambang bilangan romawi Tes dilakukan dua kali yaitu di awal dan di akhir tiap siklus.
b. Non Tes Tekhnik non tes yang dipilih pada penelitian ini ada tiga yaitu :
16
1.
Observasi Observasi digunakan untuk mengetahui tentang respon dan sikap siswa terhadap pemahaman materi pembelajaran Matematika, respon dan sikap siswa terhadap metode penggunaan media CD interaktif, dan siswa yang menunjukkan gejala khusus dalam penerapan metode penggunaan media CD interaktif.
2.
Wawancara Wawancara digunakan untuk mengetahui tanggapan dan sikap dalam pelaksanaan metode penggunaan media CD interaktif, penyebab kurang dapat aktif dalam proses pembelajaran, dan motivasi yang menjadikan siswa bersemangat mengikuti proses pembelajaran melalui metode penggunaan media CD interaktif.
3.
Dokumentasi Dokumentasi
digunakan untuk
mengetahui
pengalaman
pelaksanaan metode penggunaan media CD interaktif pada mata pelajaran Matematika sesuai dengan RPP. 6. Analisis Data Teknik yang digunakan untuk analisis data pada penelitian ini adalah teknik deskriptif analistik dengan penjelasan sebagai berikut: a. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes diolah dengan menggunakan deskripsi persentase. Nilai yang diperoleh siswa dirata-rata untuk menemukan tingkat motivasi belajar para siswa dalam mata
17
pelajaran Matematika. Nilai persentase dihitung dengan ketentuan sebagai berikut : NP =
skor
skor maksimal
: 100%
Keterangan : NP
= Nilai Persentase
∑Skor
= Jumlah Skor
∑Skor Maksimal = Jumlah Skor Maksimal b. Data kualitatif yang diperoleh dari observasi, wawancara, dan dokumentasi, diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang dijadikan fokus analisis. Data kuantitatif dan kualitatif ini kemudian dikaitkan sebagai dasar untuk mendeskripsikan keberhasilan penerapan metode penggunaan media CD interaktif, yang ditandai dengan meningkatnya motivasi belajar dalam mata pelajaran Matematika, dan perubahan tingkah laku yang menyertainya.
I.
Sistematika Penulisan 1.
Bagian Awal Cakupan bagian awal meliputi : Sampul, Lembar Berlogo, Judul PersetujuanPembimbing, Pengesahan Kelulusan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Moto dan Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran
2.
Bagian Inti Bagian inti skripsi mencakup:
18
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Hipotesis Tindakan E. Kegunaan Penelitian F. Definisi Operasional G. Pembatasan Masalah H. Metode Penelitian
I. BAB II
1.
Rancangan Penelitian
2.
Subjek Penelitian
3.
Langkah – langkah
4.
Instrumen Penelitian
5.
Pengumpulsn Data
6.
Analisis Data
Sistematika Penulisan
KAJIAN PUSTAKA
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I (rencana, pelaksanaan, pengamatan, pengumpulan data, dan refleksi) B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
19
A.
Deskripsi Per Siklus (data hasil pengamatan/wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan).
B.
Pembahasan
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran 3.
Bagian Akhir Pada bagian akhir termuat : -
Daftar pustaka
-
Lampiran – lampiran
-
Riwayat Hidup Penulis
20
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Motivasi Belajar Siswa Istilah motif yang dalam bahasa inggrisnya motive berasal dari kata motion yang berarti gerak atau sesuatu yang bergerak. Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseoranguntuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiap siagaan). Berawal dari kata “motif” itu maka motif dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Adapun beberapa pengertian motivasi yang lain adalah sebagai berikut : 1) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. 2) Menurut Mc. Donald yang dikutip oleh Sardiman, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap dengan adanya tujuan. Jadi motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala 20
21
kejiwaan, perasaan dan juga emosi untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. B. Motivasi Belajar Pengertian motivasi menurut Thomas M. Risk dan Prof. S. Nasution yang dikutip oleh Ahmad Rohani adalah sebagai berikut : “The way definen motivation, in a pedagogical sense, as the concious effort on the part of the teacher to establish in students motives leading to sustained activity toward the learning goals” (Motivasi adalah usaha yang disadari oleh pihak guru untuk menimbulkan motif-motif pada diri peserta didik/pelajar yang menunjang kegiatan ke arah tujuan-tujuan belajar). Prof. S. Nasution mengemukakan bahwa motivasi anak atau peserta didik adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga anak itu mau melakukan apa yang dapat dilakukannya. Dari pendapat Thomas M. Risk dan Prof. S. Nasution dapat disimpulkan
bahwa
menyelenggarakan
salah
pangajaran
satu
masalah
adalah
yang
bagaimana
dihadapi memotivasi
untuk atau
menumbuhkan motivasi dalam diri peserta didik secara efektif. Jadi motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam
22
motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar. a.
Macam-macam Motivasi
1)
Motivasi Intrinsik Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsangdari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
2)
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Berdasarkan Kamus Bahasa Indonesia belajar adalah berusaha
(berlatih) memperoleh kepandaian atau. Pada umumnya pengertian belajar dapat kita bagi ke dalam dua jenis pandangan, yakni pandangan tradisional dan pandangan modern. Menurut pandangan tradisional belajar adalah usaha memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan, sedangkan menurut pandangan modern, belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat interaksi dengan lingkungan. Belajar juga bisa didefinisikan sebagai berubahnya kemampuan seseorang untuk melihat, berfikir, merasakan, mengerjakan sesuatu, melalui berbagai pengalaman-pengalaman yang sebagiannya bersifat perseptual, intelektual, emosional maupun motorik. b. Aktivitas Pengalaman Belajar
23
Pengalaman belajar adalah segala pengalaman yang diterima dan dialami oleh murid-murid. Pengalaman belajar yang baik adalah pengalaman belajar yang membantu tercapainya tujuan pengajaran pada umumnya, yaitu membantu tercapainya perkembangan anak umtuk mencapai kedewasan. Aktivitas pengalaman belajar diantaranya : 1)
Mendegarkan
2)
Memandang
3)
Penginderaan lainnya, seperti meraba, membau, dan mencicipi
4)
Menulis atau mencatat
5)
Membaca
6)
Mengingat
7)
Berfikir (proses kejiwaan yang aktif yang bertujuan untuk memahami dan mencari hubungan-hubungan antara sesuatu dan memecahkan atau mamahami permasalahan-permasalahan)
8)
Latihan atau praktek
C. Faktor – Faktor Pendorong Motivasi Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi 2 golongan yaitu :
24
1) Faktor intern Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor intern dibagi menjadi 3 faktor yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan. a) Faktor Jasmaniah, diantaranya : - Faktor kesehatan - cacat tubuh b) Faktor psikologis, diantaranya : - Intelegensi - Perhatian - Minat - Bakat - Motif - Kematangan - Kesiapan c) Faktor kelelahan, diantaranya : - Kelelahan jasmani
25
- Kelelahan rohani (bersifat psikis) 2) Faktor ekstern Faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu yang sedang belajar. Faktor-faktor ekstern dapat dikelompokkan menjadi 3 faktor yaitu faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat. a) Faktor keluarga meliputi : (1) Cara orang tua mendidik (2) Relasi antara anggota keluarga (3) Suasana rumah (4) Keadaan ekonomi keluarga (5) Pengertian orang tua (6) Latar belakang kebudayaan b) Faktor sekolah, meliputi : (1) Metode mengajar (2) Kurikulum (3) Relasi guru dengan siswa (4) Relasi siswa dengan siswa
26
(5) Disiplin sekolah (6) Alat pelajaran (7) Waktu sekolah (8) Standar pelajaran diatas ukuran (9) Keadaan gedung (10) Metode belajar (11) Tugas rumah c) Faktor masyarakat, meliputi : (1) Kegiatan siswa di masyarakat (2) Mass media (3) Teman bergaul (4) Bentuk kehidupan masyarakat D. Peran Motivasi Dalam Belajar Dalam kegiatan belajar maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arahan pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.
27
a. Pentingnya motivasi belajar bagi siswa adalah sebagai berikut : 1) Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir. 2) Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan dengan teman sebaya. 3) Mengarahkan kegiatan belajar 4) Membesarkan semangat belajar 5) Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja (disela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang berkesinambungan, individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil. b. Pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi belajar pada siswa bermanfaat bagi guru, manfaat itu sebagai berikut : 1) Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil (membangkitkan, bila siswa tak bersemangat, meningkatkan,
bila
semangat
belajarnya
timbul
tenggelam,
memelihara,bila semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar) 2) Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas yang bermacam-macam; ada yang acuh tak acuh, ada yang tak memusatkan perhatian, ada yang bermain, disamping yang bersemangat untuk belajar.
28
3) Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih salah satu diantara bermacam-macam peran seperti sebagai penasehat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberi hadiah atau pendidik. 4) Memberi peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis. Dari uraian diatas justru mengisyaratkan kepada guru untuk kreatif dan mengelola motivasi belajar siswa. Motivasi belajar dihayati, dialami dan merupakan kekuatan mental siswa atau peserta didik dalam belajar. Dari siswa motivasi tersebut perlu dihidupkan terus. Untuk mencapai hasil belajar yang
optimal
dan
dijadikan
dampak
pengiring,
yang
selanjutnya
menimbulkan program belajar sepanjang hayat, sebagai perwujudan emansipasi kemandirian tersebut terwujud dalam cita-cita atau aspirasi siswa, kemamouan siswa, kondisi siswa, dan dinamika siswa dalam belajar. Dari sisi guru, motivasi belajar pada siswa atau peserta didik bereda pada lingkup program dan tindak pembelajaran jadi guru berpeluang untuk meningkatkan, mengembangkan, dan memelihara motivasi belajar dengan optimal. E. Pengertian Dan Tujuan Pembelajaran Matematika 1.
Pengertian Matematika Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan Matematika
29
di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan Matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan Matematika yang kuat sejak dini. Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. 2. Tujuan Matematika Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah 2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi Matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan Matematika 3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model Matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
30
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah 5. Memiliki sikap menghargai kegunaan Matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari Matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.
F. Materi Pengajaran Matematika MI Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SD/MI meliputi aspek-aspek sebagai berikut : 1. Bilangan 2. Geometri dan pengukuran 3. Pengolahan data. G. Pendekatan Pembelajaran Matematika Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran Matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model Matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya. Dalam setiap kesempatan, pembelajaran Matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem).
31
Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep Matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya. Pembelajaran Matematika dengan pendekatan kotekstual atau realistik memberikan peluang pada siswa untuk aktif mengkonstruksi pengetahuan Matematika. Dalam menyelesaikan suatu masalah yang dimulai dari masalah masalah yang dapat dibayangkan oleh siswa, siswa diberi kebebasan menemukan strategi sendiri, dan secara perlahan-lahan guru membimbing siswa menyelesaikan masalah tersebut secara matematis formal melalui matematisasi horisontal dan vertikal. Ada istilah kontekstual dan juga ada istilah realistik. Pada pembelajaran Matematika istilah kontekstual dikenal sebagai pendekatan Contextual Teaching and Learning atau yang lebih dikenal dengan pendekatan CTL dan realistik dikenal sebagai pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) dan di Indonesia dikenal dengan istilah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).
H. Karakteristik Matematika Matematika memiliki karakteristik seperti : 1.
Memiliki kajian objek abstrak.
32
Objek abstrak disebut juga objek mental yang ada dalam pikiran meliputi objek dasar yang meliputi : fakta, konsep, definisi, opersi, dan prinsip. Dari objek dasar disusun suatu pola dan struktur Matematika.
2.
Bertumpu pada kesepakatan Aksioma (postulat) merupakan pernyataan pangkal yang sering dinyatakan tetapi tidak perlu lagi dibuktikan. Untuk menghindarkan berputar – putarnya dalam pembuktian konsep primitive (undefined term) atau pengertian yang tidak perlu didefinisikan. Beberapa aksioma dapat membentuk system aksioma, yang selanjutnya dapat menurunkan lemma dan korema.
3.
Berpola pikir deduktif Pola pikir deduktif berpangkal dari hal umum diterapkan atau diarahkan kepada hal yang bersifat khusus. Ketika anak telah mengenal konsep “persegi” selanjutnya anak mengamati lingkungan sekitar dan dapat mengatakan bangun- bangun yang diamati itu persegi atau bukan.
4.
Memiliki simbol yang kosong dari arti Bekerja dalam Matematika sering menggunakan simbol. Rangkaian simbol dapat membentuk model Matematika yang dapat berupa : persamaan, pertidaksamaan, dan bangun geometri. Model z = x + y masih kosong dari arti, tergantung dari permasalahan yang menyebabkan model itu bisa berupa bilangan, matriks, vector, maupun model yang lain.
33
Kosong dari arti membawa konskuensi memungkinkan Matematika memasuki medan garapan dari disiplin ilmu yang lain. 5.
Memperhatikan semesta dan pembicaraan Konsekuensi dari simbol yang kosong seperti pada penjelasan di atas adalah diperlukanya kejelasan dalam lingkup model yang dipakai. Bila ruang lingkupnya bilangan, berarti x, y, dan z adalah symbol bilangan.
6.
Konsisten dalam sistemnya Dalam Matematika terdapat banyak system. Ada yang saling terkait dan ada yang saling terlepas. Sistem- sistem aljabar dengan sistemsistem geometri saling lepas. Dalam sistem aljabar ada lagi sistem yang saling terkait. Dalam satu sistem tidak boleh ada kontradiksi. Tetapi dalam antar sistem ada kemungkinan terdapat sebuah kontradiksi.
I.
Strategi Belajar Mengajar Matematika di SD / MI Dalam belajar mengajar ada dua strategi umum yang dapat dipakai oleh guru seperti: 1.
Strategi Ekspositasi Strategi ekspositasi termasuk strategi belajar mengajar yang konvesional (tradisional), karena penyajiannya lebih terpusat pada guru (teacher centred).
34
2.
Strategi Heuristik Strategi heuristik merupakan strategi proses belajar mengajar yang menekankan kepada anak supaya aktif berperan dalam proses belajar mengajar (child centred).
J.
Standar Kompetensi Dan Kompetensi Dasar Matematika Kelas IV Semester II
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Bilangan 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat
5.1 Mengurutkan bilangan bulat 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat 5.3 Mengurangkan bilangan bulat 5.3 Melakukan operasi hitung campuran
6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah
6.1 Menjelaskan arti pecahan dan urutannya 6.2 Menyederhanakan berbagai bentuk pecahan 6.3 Menjumlahkan pecahan 6.4 Mengurangkan pecahan 6.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan
7. Menggunakan lambang bilangan Romawi
7.1 Mengenal lambang bilangan Romawi 7.2 Menyatakan bilangan cacah sebagai bilangan Romawi dan sebaliknya
35
Geometri dan Pengukuran 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar
8.1 Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana 8.2 Menentukan jaring-jaring balok dan kubus 8.3 Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetris 8.4 Menentukan hasil pencerminan suatu bangun datar
K. Penggunaan Media CD Interaktif Fungsi media CD pembelajaran dalam proses belajar mengajar merupakan sarana yang dapat memberikan pengalaman audiovisual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi belajar siswa. Penggunaan media pembelajaran dalam proses balajar mengajar sudah tidak diragukan lagi karena : 1. Menghemat waktu 2. Memudahkan pemahaman siswa 3. Meningkatkan perhatian siswa 4. Meningkatkan aktivitas siswa 5. Mempertinggi daya ingat siswa 6. Meningkatkan motivasi belajar siswa Jadi dengan penggunaan media pembelajaran yang efesien, efektif dan komunikatif dapat mempermudah dan memperjelas konsep-konsep yang
36
kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana serta dapat mencapai tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran secara tuntas. Dengan bantuan media pembelajaran ini, siswa menjadi lebih terpancing untuk belajar dan meningkatkan melalui pengalaman-pangalaman dalam proses belajar mengajar. Istilah media pembelajaran berasal dari bahasa latin yaitu “ medius ” dan merupakan bentuk jama’ dari “ medium ” yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. ( Azhar Arsyad, 1997 : hlm.3 ) Jadi media merupkan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien ( siswa ) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. ( Asnawir, 2002 : hlm. 11 ) Education Association ( NEA ) mendefinisikan media sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, dan didengar, dibaca, atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dan dapat mempengaruhi efektifitas program Instruksional ( Asnawir, 2002 : hlm. 11 ) Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media dalam pembelajaran secara kreatif akan memungkinkan siswa untuk
37
belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai . Compact disc adalah sistem penyimpanan sebuah data di mana signal audio – visualnya direkam dalam disk plastik, bukan pada pita magnetik ( Azhar Arsyad, 1997 : hlm. 36 ) Interactive video adalah suatu sistem penyampaian pengajaran di mana materi video disajikan dengan pengendalian komputer kepada penonton ( siswa ) yang tidak hanya mendengar dan melihat video dan suara, tetapi juga memberikan respon yang aktif, dan respon itu yang menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian. Peralatan yang diperlukan antara lain komputer, Video Disclaser, dan layar monitor. ( Azhar Arsyad, 1997 : hlm. 36 ) Penggunaan media cd interactive memanfaatkan teknologi berbasis komputer yang merupakan cara menyajikan materi dengan menggunakan sumber – sumber yang berbasis mikro prosesor. Materi dan informasi disimpan dalam bentuk digital , bukan dalam bentuk cetakan atau visual. Pada dasarnya teknologi berbasis komputer menggunakan layar kaca untuk menyajikan informasi kepada siswa. Berbagai jenis aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pengajaran umumnya dikenal sebagai computer – assisted instruction ( pengajaran dengan bantuan komputer ) . Aplikasi tersebut apabila dilihat dari cara penyajian dan tujuan yang ingin dicapai meliputi tutorial ( penyajian materi pelajaran secara bertahap ) , drills and
38
practice ( latihan untuk membantu siswa menguasai materi yang telah dipelajari sebelumnya ) , permainan dan simulasi ( latihan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang baru dipelajari ) , dan basis data ( sumber pengetahuannya sesuai dengan keinginan masing – masing ) . Beberapa ciri media yang di hasilkan teknologi berbasis komputer ( baik perangkat keras maupun perangkat lunak ) adalah sebagai berikut : a.
Mereka dapat digunakan secara acak , non – sekuensial , atau secara linier
b.
Mereka
dapat
digunakan
berdasarkan
keinginan
siswa
atau
berdasarkan keinginan perancang / pengembang sebagaimana direncanakannya . c.
Biasanya gagasan – gagasan disajikan dalam gaya abstrak dangan kata , simbol dan grafik .
d.
Prinsip – prinsip ilmu kognitif untuk mengembangkan media ini .
e.
Pembelajaran dapat berorientasi siswa dan melibatkan interaktivitas siswa yang tinggi .
2. Macam – macam media Pengelompokan berbagai jenis media telah dikemukakan pula oleh beberapa ahli. Lehsin, Pollock dan Reigeluth ( 1992 ) mengklasifikasi media ke dalam lima kelompok , yaitu :
39
(1) Media berbasis manusia ( guru, instruktur, tutor, main – peran, kegiatan kelompok , field – trip ). (2) Media berbasis cetak ( buku, penuntun, buku latihan ( workbook ) , alat bantu kerja , dan lembaran lepas ). (3) Media berbasis visual ( buku, alat bantu kerja, charts, grafik, peta, gambar, transparansi, slide ). (4) Media barbasis audiovisual ( video, film, program slide – tape, televisi) (5) Media berbasis komputer ( pengajaran dengan bantuan komputer , intraktive video , hypertex ) . Salah satu ciri dari media ini ialah bahwa ia membawa pesan atau informasi kepada penerima . Sebagian diantaranya memproses pesan atau informasi yang diungkapkan oleh siswa . Dengan demikian , media ini disebut media interaktif . Yang terpenting adalah pesan dan informasi disiapkan untuk kebutuhan dan kemampuan belajar seseorang serta dikembangkan agar siswa berpartisipasi dengan aktif selama proses belajar . Ringkasnya, dengan media tersebut terciptalah lingkungan pengajaran yang interaktif yang memberikan respons terhadap kebutuhan belajar siswa dengan jalan menyiapkan kegiatan belajar yang efektif guna menjamin terjadinya belajar . Pemanfaatan komputer untuk pendidikan yang dikenal sering dinamakan pengajaran dengan bantuan komputer ( CAI ) dikembangkan dalam beberapa format, antara lain drills and practice , tutorial simulasi ,
40
permainan, dan discovery. Komputer telah pula digunakan untuk mengadministrasikan tes dan pengelolaan administrasi sekolah . Berikut ini dikemukakan beberapa kekuatan dan keterbatasan komputer
yang
digunakan untuk tujuan – tujuan pendidikan . Keuntungan : 1 . Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran , karena ia dapat memberikan iklim yang lebih bersifat afektif dengan cara yang lebih individual , tidak pernah lupa , tidak pernah bosan , sangat sabar dalam menjalankan instruksi seperti yang diinginkan program yang digunakan . 2 . Komputer dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan , melakukan kegiatan laboratorium atau simulasi karena tersedianya animasi grafik , warna , dan musik yang dapat menambah realisme . 3 . Kendali berada ditangan siswa sehingga tingkat kecepatan belajar siswa dapat disesuaikan dengan tingkat penguasaannya . Dengan kata lain , komputer dapat beriteraksi dengan siswa secara perorangan misalnya dengan bertanya dan menilai jawaban . 4 .
Kemampuan merekam aktivitas siswa selama menggunakan suatu program pengajaran memberi kesempatan lebih baik untuk pembelajaran secara perorangan dan perkembangan setiap siswa selalu dapat dipantau .
41
5 .
Dapat berhubungan dengan , dan mengendalikan , peralatan lain seperti compact disc , video tape , dan lain – lain dengan program pengendali dari komputer . Keterbatasan :
1 . Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun ( murah ) , pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal . 2 . Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus tentang komputer . 3 . Keragaman model komputer ( perangkat keras ) sering menyebabkan program ( software ) yang tersedia untuk satu model tidak cocok ( kompatibel ) dengan model lainnya . 4 .Program yang tersedia saat ini belum memperhitungkan kreativitas siswa , sehingga hal tersebut tentu tidak akan dapat mengembangkan kreativitas siswa 5 .Komputer hanya efektif bila digunakan oleh satu orang atau beberapa orang dalam kelompok kecil . Untuk kelompokyang besar diperlukan tambahan peralatan lain yang mampu memproyeksikan pesan – pesan di monitor ke layar lebih lebar .`` Dewasa ini komputer memiliki fungsi yang berbeda – beda dalam bidang pendidikan dan latihan . Komputer berperan sebagai manager dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama computer – managed
42
instruction ( CMI ) . Ada pula peran komputer sebagai pambantu tambahan dalam balajar ; pemanfaatannya meliputi penyajian informasi
isi materi
pelajaran , latihan , atau kedua- duanya . Modus ini dikenal sebagai computer – assisted instruction ( CAI ) . CAI mendukung pengajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi pelajaran . Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan media komputer . Penggunaan komputer sebagai media pembelajaran secara umum mengikuti proses instruksional sebagai berikut : 1. Merencanakan , mengatur dan mengorganisasikan , dan menjadwalkan pengajaran. 2. Mengevaluasi siswa ( tes ). 3. Mengumpulkan data mengenai siswa. 4. Melakukan analisis statistik mengenai data pembelajaran. 5. Membuat catatan perkembangan pembelajaran ( kelompok atau perseorangan ) . Format penyajian pesan dan informasi dalam CAI terdiri atas tutorial terprogram , tutorial inteligen , drill and practice dan simulasi . Tutorial terprogram adalah seperangkat tayangan baik statis maupun dinamis yang telah lebih dahulu di programkan . Secara berurut , seperangkat kecil informasi ditayangkan yang diikuti dengan pertanyaan. Jawaban siswa dianalisis oleh kumputer ( dibandingkan dengan kemungkinan – kemungkinan jawaban yang
43
telah diprogram oleh guru / perancang ) , dan berdasarkan hasil analisis perkembangan siswa setelah menyelesaikan beberapa latihan dan tugas . Semakin banyak alternatif cabang yang tersedia , semakin luwes program tersebut menyesuiakan dengan perbedaan individual siswa . Media tambahan lain biasanya digabungkan untuk format tutorial terprogram , seperti tugas – tugas bacaan berbasis cetak , kegiatan kelompok , percobaan laboratorium ,kegiatan latihan , simulasi , dan interaktif dengan videodisc . Manfaat tutorial terprogram akan tampak jika menggunakan kemampuan teknologi komputer untuk bercabang dan interaktif . Tutorial intelligen berbeda dari tutorial terprogram karena jawaban komputer terhadap pertanyaan siswa dihasilkan oleh intelejensia artifisial , bukan jawaban – jawaban yang terprogram yang terlebih dahuludisiapkan oleh perancang pelajaran . Dengan demikian , ada dialog dari waktu ke waktu antara siswa dan komputer . Baik siswa maupun komputer dapat bertanya atau memberi jawaban . Drill and practice digunakan dengan asumsi bahwa suatu konsep , aturan atau kaidah , atau prosedur telah diajarkan pada siswa . Program ini menuntun siswa dengan serangkaian contoh untuk meningkatkan kemahiran menggunakan keterampilan . Hal terpenting adalah memberikan penguatan secara konstan terhadap jawaban yang benar . Komputer dengan sabar memberi latihan sampai suatu konsep benar – benar dikuasi sebelum pindah kepada konsep yang lainnya .
44
Ini merupakan salah kegiatan yang amat afektif apabila pembelajaran itu memerlukan pengulangan untuk mengembangkan keterampilan atau mengingat dan menghafal fakta atau informasi . Meskipun pernah mendapat kritikan tajam , format drill and practice kini memperoleh kembali tempat dalam pengajaran . Tugas atau perilaku kompleks seringkali memerlukan keterampilan yang harus secara otomatis dilakukan , terutama keterampilan yang dikerjakan dengan kecepatan dan ketepatan . Keterampilan seperti ini hanya dapat dikuasai dengan mempelajarinya melalui latihan yang ekstensif . Latihan ekstensif yang dapat memberikan hasil penguasaan otomatis adalah melelui format kegiatan drill and practice pada komputer . Simulasi pada komputer memberikan kesempatan untuk belajar secara dinamis , interaktif , dan perorangan . Dengan simulasi , lingkungan pekerjaan yang kompleks dapat ditata hingga menyerupai dunia nyata . Simulasi yang menyangkut hidup – mati seperti pada bidang kedokteran atau penerbangan dan pelayaran sangat bermanfaat jika tidak dikatakan merupakan cara terbaik untuk memperoleh pengalaman “ nyata “ . Keberhasilan simulasi dipengaruhi oleh tiga faktor , yaitu skenario , model dasar , dan lapisan pengajaran . Skenario harus mencerminkan kehidupan nyata. Ia menentukan apa yang terjadi dan bagaimana hal itu terjadi , siapa karakternya , obyek apa yang ikut terlibat , apa peran siswa ,dan bagaimana siswa berhadapan dengan simulasiitu . Untuk mensimulasikan suatu situasi , komputer harus menanggapi tindakan siswa seperti halnya yang terjadi dalam situasi kehidupan
45
sesungguhnya
.
Model
dasar
merupakan
faktor
kedua
yang
turut
mempengaruhi keberhasilan simulasi . Model adalah formula matematis atau aturan “ jika – maka “ yang mencerminkan hubungan sebab dan akibat dalam pengalaman hidup nyata . Lapisan pengajaran adalah taktik dan strategi pengajaran yang digunakan untuk mengoptimalkan pembelajaran dan motivasi .
L. Hubungan Penggunaan Media CD Interaktif Dengan Active Learning. Untuk dapat mempelajari sesuatu dengan baik maka kita harus mendengar, melihat, dan melakukan. Belajar melalui pengalaman langsung akan menjadi lebih bermakna. Penggunaan media CD interaktif yang bersifat audio visual telah memberikan layanan berbentuk suara dan objek yang tampak sehingga anak tidak sekedar melihat tapi juga mendengar pula instruksi dan arahan dari CD tersebut. Selain itu siswa juga dapat terlibat langsung dalam penggunaan CD interaktif tersebut dengan suasana yang menyenangkan. Dalam paham belajar aktif dikenal : Yang saya dengar saya lupa, Yang saya dengar saya lihat, sedikit ingat Yang saya lihat, saya dengar, saya pertanyakan atau diskusikan dengan orang lain saya mulai pahami
46
Dari yang saya dengar, lihat, bahas, dan terapkan saya dapat pengetahuan dan ketrampilan Yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai
47
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran kelas. Penelitian ini juga termasuk deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana metode, media, dan teknik pembelajaran diterapkan serta mengukur hasil yang diinginkan tercapai. A.
Deskripsi siswa-siswi kelas empat Madrasah Ibtidaiyah Kumpulrejo 01 tahun ajaran 2010 / 2011. Latar belakang kehidupan anak penting untuk diketahui oleh guru, sebab dengan mengetahui darimana anak berasal dapat membantu guru untuk memahami jiwa anak. Pengalaman apa yang telah dipunyai anak adalah hal yang sangat membatu untuk memancing perhatian anak Realita menunjukkan bahwa siswa atau murid MI Kumpulrejo 01 adalah komunitas anak desa, ini nampak jelas dari unsur letak Madrasah yang berada tepat pada perbatasan kota Salatiga. MI Kumpulrejo 01 terletak pada daerah hasil pemekaran wilayah yang dilakukan belum lama ini. Walaupun hanya berjarak sekitar 500 meter dari proyek jalan lingkar selatan, namun hal tersebut belum cukup lebih jauh merubah wajah tata kehidupan mayarakat setempat. Berdasarkan data yang ada 50% orang tua siswa bekerja sebagai buruh bangunan, 30% petani, 20% pedagang. Dari persentase tersebut dapat disimpulakan keadaaan ekonomi orang tua siswa adalah menengah ke bawah. 47
48
Orang tua berupaya keras untuk dapat mencukupi kebutuhan harian dengan dengan bekerja dari pagi hingga larut malam, hingga mengakibatkan anak cenderung kurang perhatian. Dalam hal pendidikan (sekolah) contohnya, mereka orang tua hanya memberikan uang saja sejumlah yang dibutuhkan anak, lain halnya lagi yang buruh dan petani yang penting bisa memberi makan anak sudah cukup. Gambaran ini terbukti manakala pengambilan rapor, di mana orang tua banyak bercerita kepada wali kelas. Lebih ironisnya lagi, sebagian besar orang tua hanya berijazah SD bahkan tidak lulus SD, sehingga mereka hanya memasrahkan anak mereka kepada guru, inilah tugas keras seorang guru. Kondisi yang tergambar seperti tersebut di atas menjadikan catatan penting bagi guru untuk bertindak, memperlakukan siswa dengan berbagai karakteristik dan keadaan masing-masing dengan tanpa membedakan keberagaman siswa yang nampak jelas sesungguhnya adalah tentang kecerdasan, ini terbukti dari hasil kegiatan belajar dari siswa. Pada dasarnya kecerdasan muncul dari keturunan, pembawaan, dan lingkungan baik kecerdasan dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya. Dari konsep itu melahirkan tiga kategori siswa dikelas empat MI Kumpulrejo 01 tahun pelajaran 2010/2011 yaitu kategori siswa dengan tingkat kecerdasan kurang, sedang, dan lebih. Mereka yang mempunyai tipe kecerdasan lebih, identik tinggi dalam pembelajaran yang melatih kecerdasan kognitif dan afektif, dengan ciri
49
cenderung terpusat perhatiannya pada saat kegiatan belajar mengajar, cepat paham sehingga dengan cepat pula dalam mengerjakan soal dan pada umumnya punya tingkat egois yang tinggi. Namun demikian dalam pembelajaran yang melatih kecerdasan psikomotorik seperti olahraga dan SBK mereka bersikap malas, nampak padanya terkesan tidak bermotivasi mengikuti pelajaran. Siswa yang mempunyai kecerdasan sedang menunjukkan sikap tenang, pendiam, namun tidak punya pendirian. Mereka yang demikian membutuhkan penjelasan ulang tidak seperti yang kecerdasan lebih yang hanya cukup sekali. Dalam pembelajaran yang melatih kecerdasan kognitif, afektif, dan psikomotorik, mereka menunjukkan hasil yang cukup. Lain halnya dengan siswa yang dapat siswa yang tingkat kecerdasan kurang, sekolah terkesan hanya sebagai ajang bermain dan berkumpul, seolaholah yang penting berseragam dan berangkat. Sehingga yang tampak dari siswa tersebut pada saat dikelas adalah membuat gaduh, malas mengerjakan tugas, dan tidak memperhatikan penjelasan guru. Akan tetapi saat pembelajaran yang melatih psikomotorik seperti kesenian atau olahraga mereka sangat antusias dan menunjukkan motivasi yang tinggi. Dari beberapa gambaran yang terpapar diatas, guru harus pandai menyusun strategi pembelajaran, mampu mengkolaborasi satu dengan yang lainnya sehingga tidak terjadi ketimpangan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai target yang direncanakan.
50
Penulis dalam hal ini mengambil contoh pembelajaran yang menumbuhkan motivasi siswa pada mata pelajaran Matematika sebagai upaya mengkolaborasi strategi dengan berpagangan dari karakteristik siswa yang beraneka ragam. Sehingga dengan begitu akan tumbuh keseimbangan antara kecerdasan kognitif, afektif, dan psikomotorik bagi mereka yang lebih, sedang dan kurang kemampuannya. Sebab pada dasarnya anak-anak yang duduk di bangku kelas lima dengan usia belasan tahun mengalami periode operasi konkret. Anak tergantung pada rupa benda, namun dia telah mampu mempelajari mengenai lingkungan. Bisa juga mempelajari kaidah dan dapat menggunakan logika sederhana dalam memecahkan masalah yang muncul setiap kali berhadapan dengan benda nyata. Adanya motivasi terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkrit, realistik, ingin tahu dan ingin belajar. Pada umumnya anak menghadapi tugas-tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri. Materi Matematika semester satu sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasarnya adalah berhubungan dengan bilangan romawi, untuk itu peneliti menggunakan metode penggunaan CD interaktif dalam penyampaian sebagai alternatifnya. B.
Lokasi, Waktu, Subjek Penelitian, dan Mata Pelajaran 1.
Lokasi penelitian Lokasi penelitian adalah tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian guna memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Al Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga.
2.
Waktu penelitian
51
Waktu penelitian adalah saat penelitian dilangsungkan. Berikut adalah jadwal pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas : a.
Kegiatan Siklus I Waktu 1)
Persiapan 17 Pebruari 2011
2)
Pelaksanaan 18 Pebruari 2011
b.
Kegiatan Siklus II Waktu 1)
Persiapan 19 Pebruari 2011
2)
Pelaksanaan 21 Pebruari 2011
c.
3.
Kegiatan Siklus III 1)
Persiapan 22 Pebruari 2011
2)
Pelaksanaan 23 Pebruari 2011
Subjek penelitian Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga tahun pelajaran 2010/2011 yang berjumlah 17 anak, dengan rincian laki-laki sembilan anak dan perempuan sembilan anak.
52
Tabel 1.1 Daftar Nama Siswa kelas IV MI Madrasah Ibtidaiyah Al Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga tahun pelajaran 2010/2011
No
Nama
Jenis Kelamin
Usia
Mata Pelajaran Yang Disukai
Keadaan Ekonomi Orang Tua
1
Ahmad Fadholi
L
12 Th
Olah Raga
Kurang
2
Alief Laela N
P
11 Th
Bahasa Indonesia
Menengah
3
Andi Setiawan
L
12 Th
Olah Raga
Menengah
4
Khoirul Gunawan
L
11 Th
Semua mata pelajaran
Kurang
5
Himatus Suroya
P
11 Th
Bahasa Indonesia
Menengah
6
Indana Takhiyatul B
P
11 Th
Bahasa Indonesia dan
Kurang
7
Laela N Khasanah
P
11 Th
Agama
Menengah
8
Lia Faidatun N
P
11 Th
Matematika dan PKn
Kurang
9
Lintang Satrio W
L
11 Th
SBK dan Olah Raga
Menengah
10 Luthfi Ariyanto
L
12 Th
Olah Raga
Kurang
11 Luthfi Azizatul
P
11 Th
IPA dan Matematika
Menengah
12 M. Irfan Maulana
L
11 Th
Olah Raga
Kurang
13 M. Reza Bahaudin
L
11 Th
Olah Raga
Kurang
14 M. Syaiful Umar
L
11 Th
Matematika
Kurang
15 Nur Alfiah
P
11 Th
Bahasa Inggris
Kurang
16 Ranggi Revana
L
11 Th
Olah Raga
Kurang
17 Salsa Gradiska
L
11 Th
Bahasa Jawa
Menengah
4.
Mata Pelajaran Penelitian dilakukan pada mata pelajaran Matematika kelas IV semester dua , dengan materi Bilangan Romawi.
53
1. Prosedur Kerja Dalam Penelitian Penelitian ini direncanakan dalam tiga siklus, tiap siklus memuat empat tahap, yaitu : Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, Refleksi. 1.Pra Siklus a. Perencanaan 1. Guru menentukan materi yang akan dibacakan 2. Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan pekerjaan (RPP) 3. Merencanakan dan membuat soal pelatihan serta instrumen penelitian 4. Membuat kelompok siswa b. Pelaksanaan 1. Guru menjelaskan materi 2. Siswa mengerjakan tugas dari guru secara diskusi dan kelompok 3. Secara bergantian siswa membacakan hasil dengan mewakilkan seseorang 4. Siswa bersama guru membuat rangkuman c. Pengamatan 1. Guru mengamati motivasi belajar, perhatian dan kesiapan menerima pelajaran 2. Pengamatan aktifitas dan keterampilan dalam mengerjakan penulisan 3. Mengamati hasil belajar siswa dengan melakukan penilaian d. Refleksi
54
Menilai pelaksanaan dari siklus I untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Hasil refleksi ini digunakan untuk memperbaiki dan mempersiapkan siklus . 2. Siklus I a. Perencanaan 1.
Guru menentukan materi yang akan dibacakan
2.
Guru mempersiapkan rencana pelaksanaan pekerjaan (RPP)
3.
Merencanakan dan membuat soal pelatihan serta instrument penelitian
4.
Menetapkan CD Interaktif yang akan digunakan
5.
Menetapkan jadwal penggunaan CD interaktif
6.
Mengelompokkan siswa dalam penggunaan komputer
7.
Penjelasan tentang peralatan yang harus dipersiapkan dan cara pembuatan laporan
8.
Menjelaskan secara global mengenai CD Interktif
b. Pelaksanaan 1.
Pelaksanaan penggunaan media CD interaktif dengan memperhatikan tata tertib dan hal-hal yang telah ditetapkan
2.
Guru memberikan beberapa penjelasan
3.
Siswa dalam kelompok secara bergiliran melakukan pembelajaran menggunakan media CD pembelajaran interaktif
4.
Siswa dengan bimbingan guru membuat laporan kelompok
55
5.
Secara bergantian salah satu siswa dalam kelompok melaporkan hasil tulisan
6.
Siswa bersama guru membuat rangkuman
c. Pengamatan 1. Guru mengamati motivasi belajar, perhatian dan kesiapan menerima pelajaran 2. Pengamatan aktifitas dan keterampilan dalam mengerjakan penulisan 3. Mengamati hasil belajar siswa dengan melakukan penilaian
d. Refleksi Menilai pelaksanaan dari siklus I untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Hasil refleksi ini digunakan untuk memperbaiki dan mempersiapkan siklus II. 3. Siklus II a. Perencanaan 1. Guru menetapkan materi yang akan diberikan 2. Guru mempersiapkan pelaksanaan pengajaran (RPP) 3. Merancang dan membuat soal pelatihan instrument penelitian 4. Menetapkan CD Interaktif yang akan digunakan 5.
Menetapkan jadwal penggunaan CD interaktif
6. Menentukan tehnik mempelajari sesuatu dan sekaligus objek yang harus dipelajari
56
7. Mengelompokkan siswa dalam penggunaan komputer 8. Penjelasan tentang peralatan yang harus dipersiapkan dan cara pembuatan laporan 9. Menjelaskan secara global CD pembelajaran yang akan digunakan 10. Meminta guru lain dan mengamati b. Pelaksanaan 1.
Pelaksanaan penggunaan media CD interaktif dengan memperhatikan tata tertib dan hal-hal yang telah ditetapkan
2. Guru memberikan beberapa penjelasan 3. Siswa dalam kelompok secara bergiliran melakukan pembelajaran menggunakan media CD pembelajaran interaktif 4. Siswa dengan bimbingan guru membuat laporan kelompok 5. Secara bergantian salah satu siswa dalam kelompok melaporkan hasil tulisan 6. Siswa bersama guru membuat rangkuman c.
Pengamatan 1.
Guru mengamati motivasi belajar, perhatian dan kesiapan menerima pelajaran
d.
2.
Pengamatan aktifitas dan keterampilan dalam mengerjakan penulisan
3.
Mengamati hasil belajar siswa dengan melakukan penilaian
Refleksi
57
Menilai pelaksanaan dari siklus II untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya. Hasil refleksi ini digunakan untuk memperbaiki dan mempersiapkan siklus III. 4. Siklus III a. Perencanaan 1.
Guru menetapkan materi yang akan diberikan
2. Guru mempersiapkan pelaksanaan pengajaran (RPP) 3. Merancang dan membuat soal pelatihan instrument penelitian 4. Menetapkan CD Interaktif yang akan digunakan 5.
Menetapkan jadwal penggunaan CD interaktif
6. Menentukan tehnik mempelajari sesuatu dan sekaligus objek yang harus dipelajari 7. Mengelompokkan siswa dalam penggunaan komputer 8. Penjelasan tentang peralatan yang harus dipersiapkan dan cara pembuatan laporan 9. Menjelaskan secara global CD pembelajaran yang akan digunakan 10. Meminta guru lain dan mengamati b. Pelaksanaan 1.
Pelaksanaan penggunaan media CD interaktif dengan memperhatikan tata tertib dan hal-hal yang telah ditetapkan
2. Guru memberikan beberapa penjelasan
58
3. Siswa dalam kelompok secara bergiliran melakukan pembelajaran menggunakan media CD pembelajaran interaktif 4. Siswa dengan bimbingan guru membuat laporan kelompok 5. Secara bergantian salah satu siswa dalam kelompok melaporkan hasil tulisan 6. Siswa bersama guru membuat rangkuman c. Pengamatan 1. Guru mengamati motivasi belajar, perhatian dan kesiapan menerima pelajaran 2. Pengamatan aktifitas dan keterampilan dalam mengerjakan penulisan 3. Mengamati hasil belajar siswa dengan melakukan penilaian d. Refleksi Menilai pelaksanaan dari siklus III untuk mengetahui kelebihan dan kekurangannya.
59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Per siklus 1. Pra siklus Sebagian besar siswa kelas empat MI Kumpulrejo 01 beranggapan bahwa mata pelajaran Matematika mempunyai tingkat kesulitan paling utama dibandingkan mata pelajaran yang lain. Hal ini wajar sebab dalam metematika dibutuhkan ketrampilan yang mendasar, ketepatan, dan ketelitian dalam memecahkan setiap permasalahanya. Penggunaan
strategi
mengajar
yang
tepat
akan
membantu
menghilangkan anggapan dari siswa tersebut. Dalam hal ini penerapan metode dan pemanfaatan media pembelajaran secara tepat. Sebelum menerapkan metode penggunaan media CD interaktif dalam penyampaian materi, penulis selaku pelaku penelitian menggunakan metode caramah. Tepat kiranya ketika materi yang berupa serangkaian cerita disampaikan melalui ceramah, namun menjadi kurang tepat manakala guru tidak mampu menguasai seluruh materi, maka pembelajaran menjadi bersifat kaku. Sedangkan bagi siswa akan menanamkan pada dirinya segudang hafalan dimana yang terjadi adalah mereka tidak menyukai mata pelajaran tersebut. Mungkin hanya ada beberapa yang menyukai namun masih banyak pula yang tidak suka.
59
60
Dari hasil pengamatan sikap oleh peneliti selaku pelaku (guru) disini, ketika penyampaian materi lewat ceramah, sikap siswa yang nampak adalah mereka bercerita sendiri, ngantuk, melamun bahkan melakukan aktifitas diluar materi seperti menggambar ataupun bermain teka-teki dengan temannya. Hanya ada beberapa orang saja yang memperhatikan, selain itu siswa jarang terlihat bertanya ataupun berpendapat. Siswa menjadi terlihat pasif. Ketika akan menyampaikan contoh penyelesaian soal mengenai bilangan romawi melalui papan tulis, hal tersebut tidak begitu menarik perhatian siswa. karena hal tersebut bukan merupakan hal yang asing bagi siswa. Hal ini menjadikan siswa tidak maksimal dalam mengikuti pembelajaran. Dalam hal nilai sekalipun menunjukkan bahwa siswa belum berhasil sebab hanya ada empat dari delapan belas siswa yang nilainya melebihi KKM.
Tabel 4.1 Hasil Pembelajaran Pra siklus
NO 1 2 3
Aspek yang dinilai Kognitif Afektif Psikomotorik
Persentase 40 % 49,65 % 36,91%
61
2. Hasil Penelitian Siklus I a. Tindakan dan Pengamatan Proses perencanaan penelitian menentukan materi pada siklus I yaitu mengenai menggunakan lambang bilangan romawi, dengan sub pokok bahasan mengenal lambang bilangan romawi. Materi tersebut selanjutnya ditulis pada RPP yang lengkap dengan soal latihan serta instrumen penelitian. Berpedoman pada RPP, guru memilih CD interaktif yang ada hubungannya dengan materi yang akan disampaikan. Pada saat siswa telah mempelajari lambang bilangan romawi melalui CD interaktif, siswa akan merasakan suasana pembelajaran yang berebeda disbanding pembelajaran secara klasikal dalam kelas. Secara audio visual CD pembelajaran menumbuhkan rasa penasaran pada siswa dengan suasana belajar yang menyenangkan. Dengan demikian akan merangsang motivasinya, sebab kegiatan tersebut mampu memberikan kebebasan dan pengarahan
secara
integral
yang
menyenangkan,
dibandingkan
sebelumnya kegiatan belajar hanya cenderung dilakukan di dalam kelas dengan perangkat yang terbatas,
dan dengan suasana yang monoton
sehingga membosankan bagi anak. Ketika guru telah mempersiapkan CD pembelajaran, langkah yang ditempuh guru selanjutnya adalah menentukan jadwal pembelajaran menggunakan CD interaktif yaitu tanggal 18 pebruari 2011, kemudian menginformasikan kepada siswa mengenai kegiatan yang akan dilakukan dan beberapa peralatan yang dibutuhkan. Terakhir membentuk siswa
62
menjadi empat kelompok di mana tiga kelompok diantaranya masingmasing berjumlah empat orang dan satu kelompok berjumlah lima orang. Setiap anggota kelompok ditetapkan oleh guru secara acak, tujuannya adalah agar anak dapat berlatih berkomunikasi dengan lainnya. Demi lancarnya kegiatan di lokasi, guru juga memberikan penjelasan kepada siswa mengenai petunjuk penggunaan CD interaktif. Pengajaran dilakukan secara klasikal dan dalam penyampaian materi hanya secara singkat, sebab anak dituntut untuk menemukan sendiri bahan yang dipelajari dengan pengamatan melalui CD interaktif. Jika waktu yang ditetapkan berakhir tugas siswa selanjutnya adalah membuat laporan pengamatan dan dipresentasikan di depan oleh tiap wakil kelompok masing-masing. Kelompok yang lain mendengarkan, boleh mengutarakan pertanyaan atau berpandapat dan kelompok yang maju di depan wajib memberikan tanggapan. Guru memberikan penilaian terhadap laporan hasil penggunaan CD pembelajaran interaktif. Kemudian guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk menyimpulkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada pembelajaran siklus I melalui kegiatan tanya jawab. Selama siswa mengadakan pengamatan peneliti melalui lembar observasi, guru juga mengamati aktivitas atau kegiatan siswa, baik secara individu maupun kelompok. Sesekali menyambangi masing-masing kelompok untuk memperoleh data yang diinginkan.
63
Peneliti memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami masalah atau kesulitan dalam melakukan tugas yang diberikan. Peneliti mengadakan pengamatan terhadap aktifitas siswa dan hasilnya serta memberikan penilaian. Peneliti menggunakan sistem Penilaian Acuan Patokan (PAP). Penilaian acuan patokan lebih mengutamakan apa yang dapat dilakukan peserta didik, kemampuan yang sudah dan belum dicapai, setelah menyelesaikan program pembelajaran. Sistem penilaian ini tidak membandingkan prestasi seorang peserta didik dengan peserta didik lain tetapi membandingkan dengan standar tujuan yang harus dicapai. Jika tidak mencapai tujuan berarti gagal dan harus diulang. Guru tidak menghitung rata-rata kelas sebab kriterianya sudah pasti. Oleh karena itu cara penilaian ini sangat baik digunakan guru pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. (Farikhah, 2006:50). Dalam praktiknya peneliti menggunakan ukuran nilai ideal 90-100 dengan skor lima. Peserta didik dikatakan tuntas manakala menunjukkan nilai persentase 80%. Peneliti mengadakan penilaian dalam berbagai aspek yang memiliki indikator sebagai berikut : 1. Aspek kognitif -
Ketetapan isi laporan
2. Aspek afektif, komponen yang dinilai: -
Menyiapkan alat dan bahan
-
Melakukan kegiatan
64
-
Laporan hasil kegiatan
-
Produk hasil kegiatan
-
Kemampuan berdiskusi
3. Aspek psikomotorik, komponen yang dinilai: -
Keaktifan
-
Kreatifitas
-
Kerjasama
-
Menemukan masalah
-
Memecahkan masalah
-
Keberanian berpresentasi
-
Berbendapat
-
Menghargai orang lain dan lingkungan
Analisis hasil belajar pada siklus I dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 4.2 Hasil Pembelajaran Siklus I
NO
Aspek yang dinilai
Persentase
1
Kognitif
60 %
2
Afektif
61,18 %
3
Psikomotorik
52,35%
b. Refleksi Setelah dilaksanakan pengamatan atas tindakan pembelajaran, selanjutnya diadakan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilakukan.
65
Hasil dari refleksi siklus I adalah guru dalam pelaksanaan pembelajaran belum berhasil, sebab dari beberapa aspek hasil belajar siswa belum menunjukkan nilai persentase 80%, ternyata masih berada di bawah ukuran yang telah ditetapkan. Sehingga dalam hal ini guru dianggap gagal. Kegagalan ini dikarenakan beberapa faktor. Faktor yang paling mendasar adalah sikap kaku siswa yang disebabkan baru pertama kali mengalami metode pembalajaran menggunakan CD pembelajaran interaktif. Mereka merasa bingung terhadap apa yang diamati, ditulis dan dilaporkan. Sikap canggung antar lawan jenis juga menyebabkan informasi tidak berkembang. Siswa masih terkesan menggerombol antara sesama jenis untuk mendapatkan paparan isi laporan. Sifat tidak percaya diri juga masih mendominasi siswa. Kekompakan
kelompok
juga
sangat
kurang,
anak
masih
menunjukkan tingkat egois yang tinggi. Terdapat pula anak yang hiperaktif sehingga mengganggu perhatian dan konsentrasi anggota kelompok sendiri dan juga kelompok lain. Pada dasarnya sikap anak sebelum dan sesudah pelaksanaan metode penggunaan CD interaktif mengalami permasalahan yang berbeda. Dari paparan masalah setelah penerapan menggambarkan adanya motivasi siswa meskipun hanya sedikit. c. Revisi Langkah yang ditempuh pada siklus II adalah mengintensifkan pembelajaran, dengan jalan membatasi obyek pengamatan, kemudian
66
meminta bantuan dari guru lain untuk mengamati, dan memotivasi siswa secara lebih dalam banyak hal yang mendukung kelancaran kegiatan. Demi mencapai keberhasilan guru menerapkan sangsi bagi yang melanggar dan hadiah bagi yang tertib, serta menunjukkan hasil kerja yang memenuhi bahkan melampaui kriteria ukuran. Untuk lebih mengaktifkan maka masing-masing individu dalam kelompok menulis laporan sendiri. 3.
Hasil penelitian siklus II a. Rencana, Tindakan dan Pengamatan Prosedur kerja dan penilaian pada siklus II ini hampir sama dengan siklus I. Guru juga memberikan kebebasan dalam pembentukan kelompok, namun demikian tetap dalam ketentuan yaitu empat kelompok. Hasilnya mereka berkelompok berdasarkan jenis kelamin. Harapan guru dari kedua jalan yang ditempuh siswa, ketercapaian tujuan yang meningkat dari kegiatan sebelumnya. Secara umum pelaksanaan siklus II berjalan dengan baik dan menunjukkan adanya peningkatan yang sigifikan. Agar lebih maka hasil dari siklus II dapat dilihat pada tebel berikut.
67
Tabel 4.3 Hasil Pembelajaran Siklus II
NO
Aspek yang dinilai
Persentase
1
Kognitif
83,53 %
2
Afektif
83,29 %
3
Psikomotorik
78,38 %
b. Refleksi Setelah dilaksanakan pengamatan, selanjutnya refleksi terhadap siswa dan guru. Berdasarkan tabel hasil belajar pada siklus II terjadi peningkatan yang artinya dalam penerapan metode CD interaktif tahap kedua, guru menuai hasil meski belum maksimal untuk aspek psikomotorik siswa. Ternyata dengan anggota kelompok yang dipilih siswa sendiri membawa
dampak
positif
menuju
kearah
tercapainya
tujuan.
Pembentukan sikap tanggung jawab juga lebih tinggi. Begitu tiba dilokasi masing-masing kelompok menunjukkan adanya pembagian tugas. Tutor sebaya mulai nampak, baik oleh kelompok sendiri maupun kelompok lain. Pemberian batasan area serta bantuan dari guru lain untuk mengamati dan membantu kelancaran serta mempermudah pengawasan. Penetapan sangsi dan memberikan hadiah dapat mendisiplinkan siswa, memacu ke arah yang lebih baik. Gambaran dari siklus II dapat dijadikan sebagai revisi pada siklus III.
68
c. Revisi Beberapa langkah siklus II akan tetap digunakan pada siklus III. Peneliti akan memberikan materi yang setingkat lebih tinggi lagi dari yang sebelumya.
4. Hasil penelitian siklus III a. Rencana, Tindakan dan Pengamatan Materi pada siklus III jauh lebih tinggi dan luas. Pada siklus ini membutuhkan waktu yang relatif lama, pembentukan kelompok beranggotakan besar. Sebelum pelaksanaan, peneliti mengadakan observasi obyek wisata serta permohonan ijin pada pihak-pihak tertentu. Selanjutnya waktu yang dibutuhkan adalah empat jam pelajaran. Pembagian kelompok dibentuk berdasarkan
kehendak
guru
dimana
masing-masing
kelompok
beranggotakan sembilan anak, terdiri atas laki-laki dan perempuan. Dalam penyusunan laporan pengamatan yang disusun siswa sudah bukan berupa lembaran kertas, melainkan berupa jilitan dari berkas yang disediakan guru. Peneliti mengamati proses dan hasil di akhir kegiatan ada tes yang harus dikerjakan oleh tiap individu.
69
Pelaksanaan siklus III berjalan lancar dan sangat baik.peneliti menganalisis materi siklus II termasuk kesukaran tinggi. Hasil dari pembelajaran siklus III dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 1.5 Hasil Pembelajaran Siklus III
NO Aspek yang dinilai 1 Kognitif 2 Afektif 3 Psikomotorik
Persentase 89,41 % 88 % 92,21 %
b. Refleksi Seluruh siswa terlibat aktif baik kelompok maupun individu dalam mengerjakan tugas. Kerjasama dalam kelompok baik, saling membantu antara satu dengan yang lainnya. Siswa antusias mengikuti pembelajaran pada materi kenampakan buatan ini. Percaya diri nampak jelas yang ditunjukkan oleh masing-masing siswa dalam berwawancara. B. Pembahasan Dari gambaran tabel persiklus menunjukkan peningkatan yang bagus mengenai penyampaian materi Matematika melalui metode penggunaan CD interaktif. Agar lebih jelas lagi berikut tersaji kurva hasil penilaian per aspek.
70
Gambar 1. Kurva Hasil Penilaian Kognitif
Aspek Kognitif
KETERANGAN : K0 K1 K2 K3
: : : :
Kognitif Prasiklus Kognitif Siklus I Kognitif Siklus II Kognitif Siklus III
A0 A1 A2 A3
: : : :
Afektif Prasiklus Afektif Siklus I Afektif Siklus II Afektif Siklus III
P0 P1 P2 P3
: : : :
Psikomotorik Prasiklus Psikomotorik Siklus I Psikomotorik Siklus II Psikomotorik Siklus III
71
Gambar 2. Kurva Hasil Penilaian Afektif
Aspek Afektif
Gambar 3. Kurva Hasil Penilaian Psikomotorik
Aspek Psikomotorik
72
Kenaikan nilai prosentase di sebabkan oleh : 1. Materi telah sesuai dengan kemampuan siswa. 2. Siswa lebih dapat memahami materi karena media pembelajaran yang digunakan lebih bervariatif dan menyenangkan. 3. Siswa antusias mengikuti pelajaran dengan metode penggunaan CD pembelajaran interaktif, tanya jawab, diskusi, pengamatan, dan wawancara menarik bagi siswa untuk berinteraksi dengan lingkungan. 4. Metode penggunaan CD pembelajaran interaktif, penugasan, dan diskusi sesuai dengan karakteristik siswa Kelas IV yang cenderung lebih suka dengan teman-teman di sekitarnya dan lingkungan. 5. Rencana pembelajaran sudah dapat berjalan dengan baik. Dan telah melaksanakan penyesuaian rencana pembelajaran dengan memanfaatkan benda- benda yang ada di sekitar siswa. 6. Memberi perhatian khusus terhadap siswa yang berkebutuhan khusus . 7. Program telah sesuai dengan tingkat kemampuan, kompetensi dasar indikator, tujuan, dan pengelolaan yang mendukung keberhasilan pembelajaran. 8. Pelaksanaan pembelajaran sesuai urutan langkah- langkah pembelajaran serta penggunaan waktu yang efektif dan efisien. 9. Dengan melaksanakan prosedur yang pernah di jalankan dan meningkatkan inovasi pembelajaran.
73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah pelaksanaan penelitian dengan penggunaan media CD interaktif pada mata pelajaran Matematika dapat kami simpulkan sebagai berikut : 1.
Penggunaan media CD interaktif terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar pada mata pelajaran Matematika siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Al Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga Tahun Ajaran 2010 - 2011”. Terbukti siswa lebih apresiatif dan partisipatif setelah materi disajikan dengan menggunakan CD Interaktif.
2.
Hasil motivasi belajar yang diperoleh setelah digunakannya media CD interaktif pada mata pelajaran Matematika pada siswa kelas IV Madrasah Ibtdaiyah Al Mahmud Kumpulrejo 01 Salatiga Tahun Ajaran 2010 – 2011 sangat baik, terbukti dengan pencapaian tingkat pemahaman dan prestasi siswa terhadap materi bilangan romawi mengalami capaian yang memuaskan. Adapun bila disajikan dalam bentuk tabel, motivasi serta hasil belajar sebelum dan sesudah pelaksanaan metode penggunaan CD pembelajaran interaktif terdapat perubahan yang signifikan. Hal ini tersaji pada tabel berikut :
73
74
No
Aspek Yang
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Dinilai 1
Kognitif
40%
60%
83,53%
89,41%
2
Afektif
49,65%
61,18%
83,29%
88%
3
Psikomotorik
36,91%
52,35%
78,38%
92,21%
B. Saran Berdasarkan pengalaman selama melaksanakan penelitian tindakan kelas pada mata pelajaran Matematika dengan materi mengenal lambing bilangan romawi pada siswa kelas IV MI Al Mahmud Kumpulrejo 01
Kecamatan
Argomulyo Salatiga, maka dapat disajikan saran sebagai berikut : 1. Diharapkan pembelajaran Matematika, guru dapat menggunakan berbagai macam metode, seperti penggunaan CD pembelajaran interaktif sehingga siswa
akan
lebih
paham
sebab
perubahan
suasana
belajar
yang
menyenangkan. 2. Proses pembelajaran yang baik disarankan melibatkan siswa secara aktif. 3. Belajar secara kelompok perlu diupayakan, karena siswa aktif berdiskusi dan timbul keberanian untuk mengeluarkan pendapat, sehingga anak akan lebih kritis.
Kelas 4B
Mata Pelajaran Tingkat Pendidikan Kelas/Semester Tahun Pelajaran
SILABUS : Matematika : MI : 4/2 : ……………..
Standar Kompetensi: 5. Menjumlahkan dan mengurangkan bilangan bulat. Penilaian No.
Kompetensi Dasar
5.1 Mengurutkan bilangan bulat. 5.2 Menjumlahkan bilangan bulat. 5.3 Mengurangkan bilangan bulat. 5.4 Melakukan operasi hitung campuran.
Bab
Operasi Hitung Bilangan Bulat - Mengurutkan Bilangan Bulat - Menjumlahkan Bilangan Bulat - Mengurangkan Bilangan Bulat - Melakukan Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat - Soal Cerita
Pengalaman Belajar
Matematika
Mengurutkan sekelompok bilangan bulat negatif dan positif. Menentukan letak bilangan bulat pada garis bilangan bulat. Membandingkan dua bilangan bulat. Melakukan operasi hitung penjumlahan bilangan bulat dengan garis bilangan. Menuliskan kalimat atau pertanyaan ke bentuk penjumlahan. Melakukan operasi hitung pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan garis bilangan. Melakukan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan garis bilangan. Memecahkan masalah sehari-hari yang
Indikator
Mengenal bilangan
bulat negatif dalam kehidupan seharihari. Membandingkan dua bilangan bulat. Mengurutkan sekelompok bilangan bulat dari kecil ke besar atau sebaliknya. Menjumlahkan bilangan bulat. Mengurangkan bilangan bulat. Melakukan operasi hitung campuran bilangan bulat.
Alokasi Waktu
Sumber Bahan
Jenis Tagihan
Bentuk Tes
... x 1 jp Buku Tes Paket Tertulis Matemati ka Kelas 4 Referensi lain yang relevan.
Isian Uraian
melibatkan perhitungan bilangan bulat. Kelas 4B
Standar Kompetensi: 6. Menggunakan pecahan dalam pemecahan masalah. Penilaian No.
Kompetensi Dasar
Bab
Pengalaman Belajar
6.1 Menjelaskan arti pecahan dan urutannya. 6.2 Menyederhanakan berbagai bentuk pecahan. 6.3 Menjumlahkan pecahan. 6.4 Mengurangkan pecahan. 6.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
Operasi Hitung Bilangan Pecahan - Arti Pecahan dan Urutannya - Pecahan Senilai - Menyederhanakan Berbagai Bentuk Pecahan - Menjumlahkan Pecahan - Mengurangkan Pecahan - Operasi Hitung Campuran - Menyelesaikan Masalah yang Berkaitan dengan Pecahan
Mengenal arti pecahan dan urutannya. Menentukan pecahan yang senilai. Menyederhanakan berbagai bentuk pecahan. Menjumlahkan dan mengurangkan pecahan. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
Indikator
Alokasi Waktu
Sumber Bahan
Jenis Tagihan
Bentuk Tes
Mengenal arti ... x 1 jp Buku Tes pecahan dan Paket Tertulis urutannya. Matemati Menentukan pecahan ka Kelas yang senilai. 4 Menyederhanakan Referensi berbagai bentuk lain yang pecahan. relevan. Menjumlahkan dan mengurangkan pecahan. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pecahan.
Isian Uraian
Matematika
Kelas 4B
Standar Kompetensi: 7. Menggunakan lambang bilangan romawi. Penilaian No.
Kompetensi Dasar
Bab
Bilangan Romawi 7.1 Mengenal lambang bilangan - Mengenal romawi. Lambang Bilangan 7.2 Menyatakan Romawi bilangan cacah - Menyatakan sebagai bilangan Bilangan Asli romawi dan Sebagai Bilangan sebaliknya. Romawi atau Sebaliknya
Pengalaman Belajar Mengenal lambang bilangan romawi. Mengenal aturan-aturan penulisan lambang bilangan romawi. Menulis lambang bilangan romawi. Mengubah lambang bilangan asli ke lambang bilangan romawi atau sebaliknya.
Indikator Mengenal lambang bilangan romawi. Mengenal aturanaturan penulisan lambang bilangan romawi. Menulis lambang bilangan romawi. Mengubah lambang bilangan asli ke lambang bilangan romawi atau sebaliknya.
Alokasi Waktu
Sumber Bahan
Jenis Tagihan
Bentuk Tes
... x 1 jp Buku Tes Paket Tertulis Matemati ka Kelas 4 Referensi lain yang relevan.
Isian Uraian
Matematika
Kelas 4B
Standar Kompetensi: 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antarbangun datar. Penilaian No.
Kompetensi Dasar
Bab
Pengalaman Belajar
Indikator
8.1 Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana. 8.2 Menentukan jaring-jaring balok dan kubus. 8.3 Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar simetris. 8.4 Menentukan hasil pencerminan suatu bangun datar.
Bangun Geometri - Menentukan SifatSifat Bangun Ruang Sederhana - Menggambar Balok dan Kubus - Menentukan Jaring-Jaring Balok dan Kubus - Mengidentifikasi Benda-Benda dan Bangun Datar Simetris - Menentukan Hasil Pencerminan Suatu Bangun Datar
Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang sederhana. Menyebutkan dan menggambar bangun sesuai sifat-sifat bangun ruang yang diberikan. Menggambar dan membuat berbagai jaringjaring kubus dan balok. Mengelompokkan dan memberi contoh bangun datar yang simetris dan tidak simetris. Mengidentifikasi ciri-ciri bangun datar yang simetris. Membuat bangun-bangun datar yang simetris. Menggambar cerminan dari bangun datar sederhana.
Menyebutkan sifatsifat bangun ruang sederhana. Menggambar balok dan kubus. Menggambar berbagai jaring-jaring kubus dan balok. Mengidentifikasi benda-benda dan bangun datar yang simetris dan tidak simetris. Menentukan hasil pencerminan suatu bangun datar.
Alokasi Waktu
Sumber Bahan
Jenis Tagihan
Bentuk Tes
... x 1 jp Buku Tes Paket Tertulis Matemati ka Kelas 4 Referensi lain yang relevan.
Isian Uraian
Mengetahui, Kepala Madrasah,
................................. Guru Kelas/Mapel,
Drs. H. Masyhudi M. PdI
Muhammad Ma’ruf A. Ma
NIP 19631242000121001
NIP
Matematika
DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. 1997. Media pengajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Farikhah, Siti. 2006. Evaluasi Pengajaran. Salatiga: STAIN Press. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Difa. Publisher. Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Nasution, Noehi dkk. 1991. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jendal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam dan Universitas Terbuka. Rusyan, A. Thabrani dkk. 1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Karya. Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 2001. Surakhmad, Wiharno. 2002. Pengantar Interaksi Mengajar Belajar Dasar dan Tekhnik Metodologo Pengajaran. Bandung: Tarsito Yamin, Martinis. 2003. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta: Gaung Persada Press.
v