UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V DI MI SUDIRMAN KUPANG KECAMATAN AMBARAWA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Oleh: AMIR SUPRIYADI 125 08 015
JURUSAN TARBIYAH PROGAM TRANSFER PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V DI MI SUDIRMAN KUPANG KECAMATAN AMBARAWA TAHUN PELAJARAN 2010/2011
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Oleh: AMIR SUPRIYADI 125 08 015
JURUSAN TARBIYAH PROGAM TRANSFER PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama
: AMIR SUPRIYADI
NIM
: 125 08 015
Jurusan/Progdi
: Tarbiyah/Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul
: UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA
PELAJARAN
FIQIH
DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V DI MI SUDIRMAN KUPANG KECAMATAN
AMBARAWA
TAHUN
PELAJARAN 2010/2011
Telah kami setujui untuk dimunaqosyahkan.
Salatiga, 28 Februari 2011 Pembimbing
Suwardi, M.Pd. NIP. 19670121 199903 1 002
SKRIPSI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V DI MI SUDIRMAN KUPANG KECAMATAN AMBARAWA TAHUN PELAJARAN 2010/2011 DISUSUN OLEH: AMIR SUPRIYADI NIM: 125 08 015 Telah dipertahankan di depan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 24 Maret 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam (S.PdI). Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji
: Drs. Miftahuddin, M.Ag
_______________
Sekretaris Penguji
: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd
_______________
Penguji I
: Yedi Efriadi, M.Ag
_______________
Penguji II
: Siti Rukhayati, M.Ag
_______________
Penguji III
: Suwardi, M.Pd
_______________
Salatiga, 24 Maret 2011 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag
MOTTO
KEBANGGAAN YANG TERBESAR ADALAH BUKAN TIDAK PERNAH GAGAL, TETAPI BANGKIT KEMBALI SETIAP KALI JATUH
SEBUAH KESUKSESAN DIBUTUHKAN USAHA SEBUAH USAHA DIBUTUHKAN PERJUANGAN SEBUAH PERJUANGAN DIBUTUHKAN KESABARAN
PAHLAWAN BUKANLAH ORANG YANG BERANI MELETAKAN PEDANGNYA KE PUNDAK LAWAN, TETAPI PAHLAWAN SEBENARNYA IALAH ORANG YANG SANGGUP MENGUASAI DIRINYA DIKALA MARAH
PERSEMBAHAN
TERUNTUK JIWA – JIWA YANG TULUS . . . . YANG MENERANGI KEHIDUPANKU MEMBIMBINGKU DAN MENDIDIKKU DALAM RENGKUH DAN KASIH SAYANGNYA . . . .
AYAH BUNDA TERCINTA CINTAKU DEK LULUK KAKAK-KAKAKKU TERSAYANG KELUARGA KUDUS & DOMAS, PAK WARDI & SOBAT2KU YANG MEWARNAI KEHIDUPANKU
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Amir Supriyadi
NIM
: 125 08 015
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 28 Februari 2011 Yang menyatakan,
Amir Supriyadi NIM 125 08 015
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Sholawat serta salam tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah memberi uswah khasanah pada kehidupan kita dari zaman jahiliyah ke jaman yang penuh barokah. Dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis bersyukur kepada Allah SWT. Selanjutnya, penulis sampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada: 1.
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. selaku Ketua STAIN Salatiga.
2.
Suwardi. M.Pd. selaku Ketua Jurusan Tarbiyah dan pembimbing skripsi yang dengan tulus meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran guna membimbing penulis.
3.
Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd. selaku Kaprogdi PGMI
4.
Seluruh Bapak dan Ibu Dosen STAIN Salatiga
5.
Seluruh Civitas Akademika STAIN Salatiga.
6.
Ibu Furhatul Wafiyah, S.Ag. selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Sudirman Kupang Ambarawa.
7.
Bapak dan Ibu Guru MI Sudirman Kupang Ambarawa.
8.
Ayahanda dan Ibunda serta keluarga tercinta yang tiada henti mendo`akan penulis.
9.
Cintaku Luluk Riana Fatmawati. Atas do`a, dukungan, motivasi, dan waktunya.
10. MIO Biru H 6719 CV yang tidak kenal lelah menemaniku. 11. Teman sejawat PGMI Transfer Reguler 2008 yang telah menemani dan memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini. 12. Semua pihak yang mendukung penulisan ini. Penulis tidak dapat memberikan balasan atas kebaikan jasa-jasanya kecuali hanya memohon do`a kepada Allah SWT. Semoga Allah meridhoi dan berkenan memberikan balasan yang berlipat ganda. Akhirnya, sebagai hamba yang memiliki keterbatasan ini, penulis senantiasa mengharapkan taufik, hidayah dan ridho Allah SWT. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.
Salatiga, 28 Februari 2011 Penulis
Amir Supriyadi NIM 125 08 015
ABSTRAK
Supriyadi, Amir, 2011. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Dengan Menggunakan Media Audiovisual Pada Siswa Kelas V Di MI Sudirman Kupang Kecamatan Ambarawa Tahun Pelajaran 2010/2011 . Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Suwardi. M.Pd.
Kata kunci: Prestasi Belajar dan Media Audiovisual Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui bahwa penggunaan media pembelajaran Audiovisual dapat peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Fiqih pada siswa kelas V MI Sudirman Kupang Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011. Subyek penelitian sebanyak 17 responden. Penelitian ini dilaksanakan bulan Januari 2011. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 3 siklus yang masing-masing terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Temuan penelitian ini menunjukan bahwa hasil belajar siswa pada pokok bahasan Haji dengan penggunaan media audiovisual dapat meningkat. Peningkatan tersebut dilihat dari hasil penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan pada tiga tahap yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III yang menghasilkan nilai pre test dan post test mengalami peningkatan. Pada siklus I rata-rata pre test 52 dan post test 65 yang mengalami peningkatan 13. Pada siklus II rata-rata pre test 52 dan post test 72 yang mengalami peningkatan 20. Pada siklus III rata-rata pre test 58 dan post test 78 yang mengalami peningkatan 20. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MI Sudirman Kupang Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2010/2011, sehingga pengembangan pembelajaran Fiqih dengan menggunakan media audiovisual diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif pembelajaran.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
………………………………..
i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING
………………………………..
ii
HALAMAN PENGESAHAN
………………………………..
iii
MOTTO
………………………………..
iv
PERSEMBAHAN
………………………………..
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
………………………………..
vi
KATA PENGANTAR
………………………………..
vii
ABSTRAK
………………………………..
ix
DAFTAR ISI
………………………………..
x
A. Latar Belakang Masalah …………………………….
1
B. Rumusan Masalah …………………………………..
3
C. Tujuan Penelitian ……………………………………
4
D. Hipotesis Tindakan ………………………………….
4
E. Manfaat Penelitian …………………………………..
4
F. Definisi Operasional ………………………………...
6
G. Metode Penelitian …………………………………...
8
H. Sistematika Penulisan ……………………………….
13
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN
KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar …………………………………..
16
1. Pengertian Prestasi Belajar ……………………..
16
2. Ciri-Ciri Belajar ………………………………...
20
3. Macam-Macam Belajar ………………………...
21
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar …………………………………………. 5. Fungsi Prestasi Belajar …………………………
26
6. Kegunaan Prestasi Belajar ……………………...
27
B. Fiqih
28
1. Pengertian Pelajaran Fiqih ……………………...
28
2. Tujuan Mata Pelajaran Fiqih …………………...
29
3. Fungsi Mata Pelajaran Fiqih ……………………
29
C. Media Audiovisual
BAB III
23
30
1. Pengertian Media Audiovisual …………………
30
2. Jenis Media Audiovisual …….…………………
32
3. Macam-macam Media Audiovisual ……………
33
4. Keuntungan Media Audiovisual ...……………...
36
5. Kekurangan Media Audiovisual ………………..
38
PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subjek Penelitian ……………………………………
39
1. Keadaan Madrasah Secara Umum ……………..
39
2. Keadaan Guru MI Sudirman Kupang …………..
40
3. Keadaan Siswa MI Sudirman Kupang …………
41
4. Karakteristik Siswa ……………………………..
41
B. Pelaksanaan Penelitian ……………………………...
BAB IV
1. Deskripsi Siklus I ………………………………
42
2. Deskripsi Siklus II ……………………………...
48
3. Deskripsi Siklus III ……………………………..
54
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian ……………………………………...
61
1. Siklus I ………………………………………….
61
2. Siklus II ………………………………………...
62
3. Siklus III ………………………………………..
63
B. Pembahasan …………………………………………
BAB V
42
64
1. Siklus I ………………………………………….
64
2. Siklus II ………………………………………...
66
3. Siklus III ………………………………………..
69
PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………….
72
B. Saran ………………………………………………...
73
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan secara luas dan umum sebagai usaha dasar yang diajukan oleh pendidik melalui bimbingan pengajaran dan latihan untuk membantu peserta didik dalam proses pendewasaan. Pendidikan merupakan aspek penting yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Manusia dapat mengerti dan memahami berbagai ilmu pengetahuan dari kegiatan pendidikan. Manusia membutuhkan pendidikan sejak kecil karena seorang anak tidak mendapatkan ilmu tanpa adanya kesempatan untuk belajar. Dengan adanya kegiatan yang memadai, maka seorang anak dapat terpenuhi kebutuhan pendidikan secara utuh. Selain itu, perlu adanya sistem pendidikan yang baik dan memperhatikan kebutuhan setiap individu. Sistem pendidikan yang baik seharusnya diterapkan oleh semua instansi pendidikan agar anak didik benar-benar dapat menuntut ilmu sacara maksimal. Selain itu, pendidik juga harus bersikap professional agar mampu membimbing siswa menjadi manusia yang berkualitas. Permasalahan pendidikan selalu dianggap penting di seluruh negara, baik di negara maju, berkembang, maupun negara yang baru merdeka. Setiap aspek kehidupan baik aspek ekonomi, kesehatan, komunikasi, hukum, dan aspek lainnya selalu membutuhkan ilmu pengetahuan masing-masing, dan dari sinilah aspek pendidikan sangat diperlukan. Seperti halnya di Negara
lain, Negara Indonesia sangat memperhatikan aspek pendidikan khususnya di jalur sekolah. Berbagai inovasi pendidikan diolah menjadi sebuah kurikulum yang bermutu agar nantinya dapat digunakan dalam menunjang kelancaran kegiatan pendidikan. Dewasa ini sistem pendidikan di Negara Indonesia yang disusun sudah sangat baik, namun masih belum dapat dilaksanakan secara merata. Banyak sekolah yang tidak mampu menerapkan kurikulum yang bermutu hanya karena tidak tersedianya fasilitas sekolah. Faktor biayalah yang menghambat tercapainya pendidikan yang berkualitas. Di lain pihak, sekolah yang memiliki fasilitas lengkap terkadang kurang dimanfaatkan secara maksimal oleh siswa. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran siswa akan pentingnya pendidikan di masa datang. Berdasarkan fenomena di atas, kita tentunya akan merasa kecewa karena ternyata pendidikan yang kita laksanakan selama ini belum mampu memenuhi kebutuhan akan ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan. Semua ilmu pengetahuan pada dasarnya berguna bagi kehidupan. Sama halnya dengan ilmu pendidikan agama khususnya mata pelajaran fiqih. Dengan mata pelajaran Fiqih ini kita bisa menanamkan dan sekaligus menumbuh kembangkan diri peserta didik, sehingga akan diperoleh lulusan yang berilmu pengetahuan dan berteknologi dengan manusia yang islami. Dalam dunia pendidikan khususnya pengajaran pendidikan agama Islam, khususnya Fiqih, guru memegang peranan penting dalam membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal dan sekaligus bisa
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi seorang guru dituntut mempunyai pengetahuan, ketrampilan, dan sikap professional dalam mendidik siswanya. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui katakata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikongkretkan dengan kehadiran media. Guru yang pandai menggunakan media adalah guru yang bisa memanipulasi media sebagai sumber belajar dan sebagai penyalur informasi dari bahan yang disampaikan kepada anak didik dalam proses belajar. Dengan demikian penulis bermaksud mengadakan penelitian ilmiah dengan judul “Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Dengan Menggunakan Media Audiovisual Pada Siswa Kelas V Di MI Sudirman Kupang Kecamatan Ambarawa Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian tindakan adalah beberapa pertanyaan yang akan terjawab setelah tindakan selesai dilakukan (Arikunto, 2008: 36). Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penggunaan media pembelajaran Audiovisual dapat meningkatkan prestasi
belajar mata pelajaran Fiqih pada siswa kelas V MI Sudirman Kupang Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011?”
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari Penelitian Tindakan Kelas ini adalah “Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran Audiovisual dalam meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Fiqih pada siswa kelas V MI Sudirman Kupang Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011.”
D. Hipotesis Tindakan Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006:). Adapun hipotesis dalam penelitian ini yaitu: “Penggunaan media pembelajaran Audiovisual dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Fiqih pada siswa kelas V MI Sudirman Kupang Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011.”
E. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian dapat dilihat dari sifat dan sasarannya, dari segi sifat manfaat penelitian dapat berupa manfaat teoretis dan manfaat praktis, sedangkan dari segi sasaran manfaat penelitian dapat tertuju kepada guru,
murid, pengelola sekolah bahkan orang tua siswa atau masyarakat umum (Syarifah dan Doyin, 2008:33). 1. Manfaat Teoritis Secara teoretis penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk mengembangkan teori strategi pembelajaran. 2. Manfaat Praktis a.
Bagi siswa 1) Memperoleh pengalaman belajar yang menarik. 2) Dapat merangsang motivasi belajar siswa dalam pembelajaran Fiqih. 3) Dapat meningkatkan prestasi belajar Fiqih.
b.
Bagi guru 1) Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan media pembelajaran yang dapat memberikan manfaat bagi siswa. 2) Dapat dijadikan sebagai acuan pembelajaran yang digunakan. 3) Memperoleh alternatif baru yang dapat diterapkan guru untuk peningkatkan mutu pembelajaran.
c.
Bagi sekolah 1) Dapat bermanfaat sebagai model pembelajaran dalam rangka meningkatkan
prestasi
belajar
siswa
sehingga
mampu
meningkatkan mutu pendidikan. 2) Dapat menjadikan kajian sebagai inovasi pembelajaran Fiqih dengan menggunakan media Audiovisual.
3) Dapat meningkatkan kinerja sekolah melalui peningkatan profesionalisme guru. d.
Bagi pembaca 1) Dapat bermanfaat sebagai referensi dalam peningkatan prestasi belajar. 2) Dapat menumbuhkan motivasi untuk merancang pembelajaran dengan media yang lebih menarik bagi siswa.
F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi salah persepsi tentang judul penelitian ini, maka penulis mendefinisikan hal-hal sebagai berikut: 1. Prestasi Belajar Mata Pelajaran Fiqih Prestasi belajar adalah suatu rangkaian pengertian yang terdiri dari rangkaian dua kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi berasal dari kata Belanda, yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti hasil usaha (Arifin, 1990: 2). Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak dia masih bayi hingga ke liang lahat. Salah satu tanda seseorang telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut baik perubahan pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif) (Sadiman, 1993: 1).
Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam
sejarah
kehidupan
manusia
karena
sepanjang
rentang
kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing. Kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan jenis tertentu dapat memberikan kepuasan tertentu pula pada manusia, khususnya pada manusia yang berada pada bangku sekolah (Arifin, 1990: 3). Pelajaran Fiqih dalam kurikulum madrasah ibtidaiyah adalah salah satu bagian dari pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk
menyiapkan
peserta
didik
untuk
mengenal,
memahami,
menghayati dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pengajaran,
latihan,
penggunaan
pengalaman,
pembiasaan
dan
keteladanan. 2. Media Audio Visual Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi (Sadiman, 1993: 7). Departemen Pendidikan Nasional (2001: 76) mendefinisikan Audio adalah dapat didengar, alat peraga yang dapat didengar.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Visual adalah dapat dilihat dengan indera penglihat (mata), berdasarkan penglihatan (Departemen Pendidikan Nasional, 2001: 1262). Media Audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena mempunyai kedua jenis unsur tersebut. (Djamarah, 2006: 120).
G. Metode Penelitian Metode
penelitian
adalah
langkah-langkah
atau
cara
dalam
melaksanakan suatu penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). 1. Setting Penelitian a.
Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Sudirman Kupang Kidul, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang. MI Sudirman merupakan MI dengan peringkat ujian nasional dengan nilai tertinggi se-MI Kecamatan Ambarawa.
b.
Waktu Penelitian ini berlangsung kurang lebih selama tiga bulan, dari bulan Desember hingga bulan Februari. Hal ini dikarenakan penulis melakukan empat tahap yaitu: pertama, pra pelaksanaan dimana peneliti melakukan persiapan penelitian, kedua, tahap
penelitan, ketiga, pengumpulan data, dan keempat, paska penelitian dimana peneliti menyusun laporan penelitian. Adapun rincian pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut: No
2.
Kegiatan
Waktu
1
Persiapan Penelitian
Desember 2010
2
Izin Penelitian
Desember 2010
3
Pelaksanaan Siklus I
11 Januari 2011
4
Pelaksanaan Siklus II
18 Januari 2011
5
Pelaksanaan Siklus III
25 januari 2011
6
Penyusunan Laporan Penelitian
Pebruari 2011 - selesai
Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah suatu hal, seseorang atau data yang menjadi sumber dalam suatu penelitian. Adapun yang menjadi subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas V MI Sudirman Kupang Kidul Ambarawa Tahun Ajaran 2010/2011, dengan jumlah siswa 17 anak.
3.
Fokus Penelitian Fokus dari penelitian ini adalah tentang peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Fiqih dengan menggunakan media Audiovisual. Hal ini dikarenakan dengan prestasi yang baik, peserta didik diharapkan dapat mengamalkan dalam kehidupan mereka.
4.
Siklus Penelitian Langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model penelitian secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dan dimulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi yang diikuti dengan perencanaan ulang. Arikunto (2008: 16) mengemukakan model tahap-tahap penelitian dapat digambarkan dalam model hubungan antar tahapan dalam siklus. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahapan adalah sebagai berikut:
Perencanaan Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan ?
a.
Perencanaan (planning) Perencanaan berisi tentang gambaran langkah-langkah dalam penelitian yang akan dilakukan oleh penulis, antara lain: rumusan masalah, tujuan dan rencana tindakan, serta instrumen dan perangkat pembelajaran.
b.
Tindakan (acting) Tindakan pokok
dalam
penelitian
ini adalah
dengan
diterapkannya media Audiovisual untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Dalam hal ini diharapkan media Audiovisual akan merangsang minat belajar peserta didik sehingga akan memacu prestasi belajar. c.
Pengamatan (observation) Dalam tahap ini, pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
tindakan.
Peneliti
melakukan
pengamatan
untuk
mengetahui dampak atau hasil dari diterapkannya media Audiovisual terhadap prestasi belajar siswa. d.
Refleksi (reflecting) Dalam
tahap
ini,
peneliti
mengkaji,
melihat
dan
mempertimbangkan hasil atau dampak dan tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan. 5.
Metode Pengumpulan Data Data merupakan informasi-informasi tentang obyek penelitian. Hasil yang diperoleh digunakan untuk menjawab masalah dan menguji hipotesis. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data sebagai berikut: a.
Tes Tes atau evaluasi digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih. Tes yang dimaksud yaitu pre test dan
post test. Metode ini digunakan untuk memperoleh data berupa nilainilai pre test dan post test siswa. b.
Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu obyek dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Observasi dapat dilakukan sesaat ataupun mungkin dapat diulang (Sukandarrumidi, 2004: 69). Metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat kelemahan dan kelebihan dalam pembelajaran Fiqih dengan menggunakan media audiovisual. Metode ini juga digunakan untuk mencari data dari lembar observasi kegiatan siswa dan lembar observasi kegiatan guru.
c.
Dokumentasi Dokumentasi dapat berupa catatan pribadi, surat pribadi, buku harian, laporan kerja, notulen rapat, catatan kasus, rekaman kaset, rekaman video, foto dan lain sebagainya. Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu untuk memperoleh foto kegiatan siswa kelas V selama proses berlangsung dan keadaan MI Sudirman Kupang.
6.
Instrumen Penelitian Alat pengumpulan data dalam penelitian ini antara lain: a.
Lembar soal pre test dan post test (terlampir)
b.
Lembar observasi bagi siswa (terlampir)
c.
Lembar observasi bagi guru (terlampir)
d.
Lembar pedoman wawancara bagi kepala sekolah (terlampir)
7.
Analisis Data Untuk membuktikan hipotesis maka hasil penelitian akan dilakukan analisis dengan menggunakan rumus T-Tes. D
t=
SD 2 -
(SD )2
N N (N -1)
Keterangan: T
= Harga beda untuk sampel berkorelasi
D
= Perbedaan antara skor tes awal dengan skor tes akhir untuk setiap individu
D
= Rerata dari nilai perbedaan
D²
= Kuadrat dari D
N
= Banyaknya subjek penelitian
H. Sistematika Penulisan Isi dan sistematika skripsi hasil Penelitian Tindakan Kelas ini dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu: 1. Bagian Awal Bagian awal meliputi: sampul, halaman judul, nota pembimbing, pengesahan, deklarasi, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
2. Bagian Inti Dalam bagian ini dibagi menjadi lima bab yang saling berkaitan dan dapat dijelaskan sebagai berikut: Pada bab pertama berisi pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian, manfaat hasil penelitian, definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penelitian. Pada bab kedua adalah kajian pustaka. Sub A, membahas tentang prestasi belajar yang meliputi: pengertian prestasi belajar, ciri-ciri belajar, macam-macam belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, fungsi prestasi belajar, dan kegunaan prestasi belajar. Sub B, membahas tentang fiqih yang meliputi: pengertian pelajaran fiqih, tujuan mata pelajaran fiqih, dan fungsi mata pelajaran fiqih. Sub C, membahas tentang media audiovisual yang meliputi: pengertian media audiovisual, ciri-ciri media, jenis-jenis media, prinsip-prinsip pemilihan dan penggunaan media, dasar pertimbangan pemilihan dan penggunaan media, fungsi media, dan manfaat media. Pada bab ketiga berisi pelaksanaan penelitian, meliputi, subjek penelitian, deskripsi siklus I meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus II meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus III meliputi perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.
Pada bab keempat berupa hasil penelitian dan pembahasan, yang akan
memaparkan
tentang
deskripsi
per
siklus
(data
hasil
pengamatan/wawancara, refleksi keberhasilan dan kegagalan). Pada bab kelima tentang penutup, terdiri dari kesimpulan dan saran. 3. Bagian Akhir Pada bagian akhir meliputi: daftar pustaka, lampiran-lampiran, riwayat hidup penulis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar a.
Pengertian Prestasi Kata “prestasi” berasal dari Belanda, yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti hasil usaha (Arifin, 1990: 2). Sedangkan dalam Kamus besar Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb) (Departemen Pendidikan Nasional, 2001: 895). Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan, antara lain dalam kesenian, olahraga, dan pendidikan, khususnya pengajaran. Prestasi yang dimaksud tidak lain adalah kemampuan,
keterampilan,
dan
sikap
seseorang
dalam
menyelesaikan suatu hal. Dalam penulisan ini, prestasi hanya dibatasi dalam bidang pendidikan, khususnya pengajaran (Arifin, 1990: 3). b.
Pengertian Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (Departemen Pendidikan Nasional, 2001: 17). Definisi ini memiliki
pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu. Sedangkan menurut Hilgrad dan Bower (Fudyartanto, 2002), belajar
(to
learn)
memiliki arti: 1)
To gain
knowledge,
comprehension, or mastery of trough experience or study, 2) To fix in the mind or memory; memorize, 3) To acquire trough experience, 4) To become in forme of to find out. Menurut definisi tersebut, belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan. Dengan demikian belajar memiliki arti dasar adanya aktivitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu. Cronbach
(1954)
mengemukakan
pengertian
belajar,
“Learning is shown by change in behavior as result of experience.” Belajar
yang
terbaik
adalah
melalui
pengalaman.
Dengan
pengalaman tersebut pelajar menggunakan pancaindranya. Morgan dan kawan-kawan (1986), menyatakan bahwa belajar adalah perbuatan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Belajar merupakan proses yang dapat menyebabkan perubahan tingkah laku disebabkan adanya reaksi
terhadap suatu situasi tertentu atau adanya proses internal yang terjadi di dalam diri seseorang (Baharuddin, 2008: 13). W.H Burton (1984) berpendapat, belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkunganya sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkunganya. Dalam bahasa asingnya: “Learning is a change I the individual due to instruction of that individual and his environment, which fells a need and makes him more capable of dealing adequately with his environment.” Ernest R. Hilgard dalam bukunya Introduction to Psychology mengemukakan, Belajar adalah suatu proses dimana ditimbulkan atau diubahnya suatu kegiatan karena mereaksi suatu keadaan. Perubahan
itu
tidak
disebabkan
oleh
proses
pertumbuhan
(kematangan) atau keadaan organisme yang sementara (seperti kelelahan atau karena pengaruh obat-obatan). H.C. Witherington dalam bukunya Educational Psychology mengemukakan bahwa “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan kepribadian atau suatu pengertian” (Usman, 1993: 4). Gagne dalam bukunya The Conditions of Learning (1977) menyatakan bahwa “Belajar terjadi apabila suatu stimulus bersama
dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi” (Purwanto, 1990: 84). Crow and Crow dalam Educational Psychology (1984), belajar adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan, dan berbagai sikap, termasuk penemuan baru dalam mengerjakan
sesuatu,
usaha
memecahkan
rintangan,
dan
menyesuaikan dengan situasi baru. Menurut Sumadi Suryabrata (2004), hal-hal pokok dalam definisi belajar adalah: 1) Bahwa belajar itu membawa perubahan, baik yang aktual maupun yang potensial. 2) Bahwa perubahan itu pada pokoknya mendapatkan kecakapan baru. 3) Bahwa perubahan itu terjadi karena adanya usaha/disengaja (Lilik, 2009: 18). c.
Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat perenial dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing.
Kehadiran prestasi belajar dalam kehidupan manusia pada tingkat dan jenis tertentu dapat memberikan kepuasan tertentu pula pada manusia, khususnya pada manusia yang berada pada bangku sekolah (Arifin, 1990: 3). 2. Ciri-ciri Belajar Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan adanya beberapa ciri belajar, yaitu: a.
Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior). Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil.
b.
Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-ubah.
c.
Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.
d.
Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
e.
Pengalaman atau latihan itu dapat member penguatan. Sehingga memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku (Baharuddin, 2008: 15).
3. Macam-macam Belajar Belajar itu ada beberapa macam. Aneka macam belajar ini, di latarbelakangi oleh adanya tekanan yang berbeda terhadap aspek-aspek belajar, seperti tekanan pada sifat, bentuk, keterampilan, proses, tempat belajar, dan lain-lain. Gagne
(1970),
membedakan
macam-macam
belajar,
dari
keterampilan intelektual yang terkandung di dalamnya, yaitu: a.
Belajar tanda-tanda atau signal learning. Belajar tanda-tanda, merupakan kegiatan belajar yang paling sederhana, sebab hanya melibatkan penggunaan keterampilan atau penguasaan akan tanda-tanda. Setiap kali orang-orang menghadapi benda baru atau orang asing, ia akan mulai dengan belajar tipe ini.
b.
Belajar hubungan stimulus-respons atau stimulus response learning. Belajar stimulus respons adalah kegiatan belajar yang berbentuk menjalin hubungan antara suatu rangsangan dengan respons atau jawaban. Belajar stimulus respons bervariasi dari yang paling sederhana sampai dengan yang lebih sukar atau kompleks.
c.
Belajar menguasai rangkaian hal atau chaining learning. Rangkaian kegiatan adalah suatu perbuatan atau kegiatan berisi suatu rangkaian kegiatan. Dalam belajar tipe ini, siswa belajar menguasai keseluruhan rangkaian kegiatan dari awal sampai akhir tanpa ada yang terlewat.
d.
Belajar hubungan verbal atau verbal association learning. Belajar
hubungan
verbal,
dimulai
dengan
mengenal
hubungan antara sebuah benda dengan namanya, kemudian, hubungan antara nama dengan nama lain, nama dengan konsep, akhirnya hubungan antara konsep denagn konsep. e.
Belajar membedakan atau discrimination learning. Belajar membedakan, sebenarnya berisi pengenalan ciri-ciri atau sifat-sifat sesuatu. Atas dasar kesamaan dan perbedaan suatu benda, maka anak belajar mengkategorikan.
f.
Belajar konsep-konsep atau concept learning. Tipe belajar ini bersifat abstrak. Suatu konsep disimpulkan dari berbagai situasi, peristiwa, ucapan, dan pemberiannya. Konsep ini berkembang, sejalan dengan pengalaman-pengalaman selanjutnya dalam situasi, peristiwa, perlakuan ataupun kegiatan yang lain, baik yang diperoleh dari bacaan ataupun pengalaman langsung.
g.
Belajar aturan/hukum-hukum atau rule learning. Belajar aturan atau hukum-hukum, dimulai denagn aturan sederhana, yang dialaminya di rumah dan di sekolah. Kemudian anak belajar aturan yang lebih formal dan kompleks yang berkenaan dengan kehidupan manusia.
h.
Belajar memecahkan masalah atau problem solving learning. Tahap belajar paling tinggi menurut Gagne adalah belajar pemecahan masalah. Dalam tipe belajar ini siswa dihadapkan kepada
masalah-masalah yang harus dipecahkan. Pemecahan masalah dapat dilakukan secara kelompok atau secara individual. Kegiatan belajar pemecahan masalah biasanya meliputi lima langkah, yaitu: (1) mengidentifikasi masalah, (2) merumuskan dan membatasi masalah, (3) menyusun pertanyaan-pertanyaan, (4) mengumpulkan data, (5) merumuskan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan serta kesimpulan (Nana Syaodih, 1996: 35). 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar a.
Faktor internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat memengaruhi hasil belajar individu. 1) Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan denagn kondisi fisik individu. Faktor-faktor itu dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan tonus jasmani. Kondisi fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan belajar individu. Sebaliknya, kondisi fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar. Kedua, keadaan fungsi jasmani/fisiologis. Peran fungsi fisiologi pada tubuh manusia sangat memengaruhi hasil belajar, terutama pancaindra. Pancaindra yang berfungsi dengan baik akan mempermudah aktivitas belajar dengan baik pula.
2) Faktor psikologis Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat memengaruhi proses belajar. Faktor-faktor yang memengaruhi belajar adalah: a) Kecerdasan/inteligensi siswa Kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psikofisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat. Kecerdasan bukan hanya berkaitan dengan kualitas otak saja, tetapi juga organ-organ tubuh yang lain. b) Motivasi Motivasi adalah salah satu faktor yang memengaruhi keefektifan belajar siswa. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar. c)
Minat Minat
(interest)
berarti
kecenderungan
dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Jika seseorang tidak memiliki minat untuk belajar d) Sikap Dalam
proses
belajar,
sikap
individu
dapat
memengaruhi keberhasilan proses belajarnya. Sikap adalah gejala
internal
yang
berdimensi
afektif
berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara
yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. e)
Bakat Bakat (aptitude) didefinisikan sebagai kemampuan potensial
yang
dimiliki
seseorang
untuk
mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung proses belajarnya sehingga kemungkinan besar ia akan berhasil. b.
Faktor eksogen/eksternal Faktor
eksternal
yang
memengaruhi
belajar
dapat
digolongkan menjadi dua golongan yaitu: 1) Lingkungan sosial a) Lingkungan sosial sekolah, seperti guru, administrasi, dan teman-teman sekelas. Hubungan yang harmonis antara ketiganya dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar lebih baik. b) Lingkungan
sosial
masyarakat.
Kondisi
lingkungan
masyarakat, tempat tinggal siswa akan memengaruhi belajar siswa. c)
Lingkungan sosial keluarga. Lingkungan ini sangat memengaruhi kegiatan belajar. Keharmonisan keluarga, sifat-sifat orang tua, demografi keluarga (letak rumah),
pengelolaan keluarga, semuanya dapat memberi dampak terhadap aktivitas belajar siswa. 2) Lingkungan nonsosial a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, suasana yang sejuk dan tenang dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa. b) Faktor instrumental, yaitu perangkat (hardware), seperti gedung sekolah, alat-alat belajar, fasilitas belajar, lapangan olahraga. Dan (software), seperti kurikulum, peraturanperaturan, buku panduan sekolah, dan lain sebagainya. c)
Faktor materi pelajaran. Guru harus menguasai materi pelajaran dan berbagai metode mengajar yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi siswa, agar guru dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap aktivitas belajar siswa (Baharuddin, 2008: 19).
5. Fungsi Prestasi belajar a.
Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik.
b.
Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini didasarkan atas asumsi bahwa para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum pada manusia (Abraham H. Moslow, 1984), termasuk kebutuhan anak didik dalam suatu program pendidikan.
c.
Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam meningkatkan mutu pendidikan.
d.
Prestasi belajar sebagai indikator Intern dan Ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu pendidikan. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi-rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat.
e.
Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar-mengajar anak didik merupakan masalah yang utama dan pertama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum.
6. Kegunaan Prestasi belajar Menurut Cronbach prestasi belajar mempunyai kegunaan antara lain: a.
Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar.
b.
Untuk keperluan diagnostik.
c.
Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan.
d.
Untuk keperluan seleksi.
e.
Untuk keperluan penempatan atau penjurusan.
f.
Untuk menentukan isi kurikulum.
g.
Untuk menentukan kebijaksanaan sekolah (Zainal Arifin, 1990: 3).
B. Fiqih 1. Pengertian Pelajaran Fiqih Fiqih atau fiqh dalam bahasa Arab ( )ﻓﻘﮫadalah salah satu bidang ilmu dalam syariat Islam yang secara khusus membahas persoalan hukum yang mengatur berbagai aspek kehidupan manusia, baik kehidupan pribadi, bermasyarakat maupun kehidupan manusia dengan Tuhannya. Secara harfiah Fiqih berarti pemahaman yang mendalam terhadap suatu hal. Beberapa ulama memberikan penguraian bahwa arti Fiqih secara terminologi yaitu Fiqih merupakan suatu ilmu yang mendalami hukum Islam yang diperoleh melalui dalil di Al Qur`an dan Sunnah. Selain itu Fiqih merupakan ilmu yang membahas hukum syar`iyyah dan hubunganya dengan manusia sehari-hari, baik itu dalam ibadah maupun dalam muamalah (http://id.wikipedia.org). Pelajaran Fiqih dalam kurikulum Madrasah Ibtidaiyah adalah salah satu bagian dari pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk
menyiapkan
peserta
didik
untuk
mengenal,
memahami,
menghayati dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran,
latihan,
penggunaan
pengalaman,
pembiasaan
dan
keteladanan. 2. Tujuan Mata Pelajaran Fiqih Pembelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat: a.
Mengetahui dan memahami pokok hukum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil Naqli dan Aqli. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menjadi pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.
b.
Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar. Pengalaman tersebut diharapkan dapat menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam, disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya.
3. Fungsi Mata Pelajaran Fiqih Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah Ibtidaiyah berfungsi untuk: a.
Penanaman nilai-nilai dan kesadaran beribadah peserta didik kepada Allah SWT. Sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
b.
Penanaman kebiasaan melakukan hukum Islam di kalangan peserta didik dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di Madrasah dan masyarakat.
c.
Pembentukan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab sosial di madrasah dan masyarakat.
d.
Pengembangan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Serta akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin, yang telah ditanamkan lebih dahulu dalam lingkungan keluarga.
e.
Pembangunan mental peserta didik terhadap lingkungan fisik dan sosial melalui Fiqih Islam.
f.
Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan peserta didik dalam keyakinan dan pelaksanaan ibadah dalam kehidupan seharihari.
g.
Pembekalan bagi peserta didik untuk mendalami Fiqih/hukum Islam pada
jenjang
pendidikan
yang
lebih
tinggi
(http://www.canboyz.co.cc). C. Media Audio Visual 1. Pengertian Media Audio Visual a.
Pengertian Media Kata Media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara ( )و ﺳﻠﺌﻠﻢatau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima (Arsyad, 1997: 3). Association
and
Communication
Technology
(AECT)
mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi. Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca
atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruktional. Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Kebanyakan para ahli pendidikan membedakan antara media dan alat peraga, namun kedua istilah tersebut juga digunakan saling bergantian. Perbedaan media dengan alat peraga terletak pada fungsi, bukan pada subtansinya. Sumber belajar dikatakan alat peraga jika hal tersebut fungsinya hanya sebagai alat bantu saja. Hal tersebut dikatakan media jika sumber belajar itu merupakan bagian yang integral dari seluruh kegiatan belajar (Asnawir, 2002: 11). b.
Pengertian Audio Audio berasal dari kata audible, yang artinya suara yang dapat didengarkan secara wajar oleh telinga manusia. Kemampaun mendengar telinga manusia berada pada daerah frekuensi antara 20 sampai
20.000
Hertz.
Di
luar
itu,
mendengarkanya (http://www.scribd.com).
manusia
tidak
dapat
Secara harfiah Audio berarti pendengaran atau penerimaan bunyi (kata benda) (http://www.total.or.id). Departemen Pendidikan Nasional (2001: 76) menjelaskan Audio adalah dapat didengar atau alat peraga yang dapat di dengar. c.
Pengertian Visual Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Visual adalah dapat dilihat dengan indera penglihat (mata), berdasarkan penglihatan (Departemen Pendidikan Nasional, 2001: 1262).
d.
Pengertian Media Audivisual Media Audio Visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena mempunyai kedua jenis media yang pertama dan kedua. (Djamarah, 2006: 120). Audio Visual juga dapat menjadi media komonikasi. Penyebutan audio visual sebenarnya mengacu pada indra yang jadi sasaran dari media tersebut. Media audio visual menggunakan pendengaran dan penglihatan dari khalayak sasaran (penonton).
2. Jenis Media Audio Visual Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang pertama dan kedua. Media ini dibagi lagi ke dalam:
a.
Audiovisual Diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam, seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, cetak suara.
b.
Audiovisual Gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan gambar yang bergerak, seperti film suara dan videocassette (Djamarah, 2006: 140).
3. Macam-macam Media Audio Visual a.
Film Gerak Suara Film adalah alat yang ampuh untuk menyampaikan suatu maksud kepada masyarakat dan juga anak yang lebih banyak menggunakan aspek emosinya di banding aspek rasionalitasnya. Besarnya kegunaan media ini dapat pula dirasakan dalam dunia pendidikan. Munadi menyimpulkan bahwa film adalah alat komunikasi yang dapat membantu proses pembelajaran efektif. Karena apa yang terpandang mata dan terdengar oleh telinga, lebih cepat dan lebih mudah diingat dari pada apa yang dapat dibaca saja atau hanya di dengar saja.
b.
Video Video maupun media film memiliki banyak kemiripan dalam segi
karakteristiknya
dan
kelemahannya,
yaitu
mengatasi
keterbatasan jarak, dan waktu, dan sangat kuat mempengaruhi emosi
seseorang.
Kelemahannya
adalah
sama-sama
menekankan
pentingnya materi dari proses pengembangan materi tersebut. c.
Televisi Televisi adalah media yang berupa sebagai gambar hidup dan juga sebagai radio yang dapat dilihat dan di dengar secara bersama. Selain itu, televisi juga dapat memberikan kejadian-kejadian yang sebenarnya pada saat suatu peristiwa terjadi dengan disertai komentar dari penyiarnya.
d.
Media Televisi Terbuka Media televisi terbuka adalah media audio visual gerak yang penyampaian
pesannya
melalui
pancaran
gelombang
elektromagnetik dari satu stasiun, kemudian pesan tadi diterima oleh pemirsa melalui pesawat televisi. e.
Media Televisi Siaran Terbatas (TVST) TVST atau CCTV adalah media audiovisual gerak yang penyampaian pesannya didistribusikan melalui kabel (bukan TV kabel). Dengan perkata lain, kamera televisi mengambil suatu objek di studio, misalnya guru yang sedang mengajar, kemudian hasil pengambilan didistribusikan melalui kabel-kabel ke pesawat televisi yang ada di ruangan-ruangan kelas. Kelebihan televisi siaran terbatas ini dibandingkan dengan televisi terbuka diantaranya adalah komunikasi dapat dilakukan secara dua arah (hubungan antara studio dan kelas dilakukan melalui
intercom), kebutuhan pembelajaran dapat lebih diperhatikan dan terkontrol. Sedangkan kelemahannya adalah jangkauannya ralatif terbatas. f.
Multimedia Pembelajaran dengan menggunakan multimedia untuk meningkatkan prestasi belajar, namun bukan berarti dalam prakteknya tidak ada hambatan. Hambatan utama adalah disebabkan adanya kesalahan konsep yang tersaji ketika kelompok ahli menerangkan kembali ke kelompok asal. Kesalahan terutama terjadi pada materi pembelajaran yang bersifat abstrak. Disamping itu, waktu yang diperlukan untuk proses pembelajaran menjadi relatif
lebih
lama.
Seringkali waktu
pembelajaran habis sebelum cakupan materi terselesaikan dengan baik.
Oleh
karena
itu
diperlukan
suatu
alternatif
untuk
menyempurnakan pendekatan pembelajaran ini. Salah satu cara yang dapat
digunakan
pembelajaran,
CD
adalah
dengan
interaktif
yang
menggunakan berisikan
multimedia materi-materi
pembelajaran dianggap cukup memadai untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul pada proses pembelajaran. g.
Komputer Komputer merupakan jenis media yang secara virtual dapat menyediakan respon yang segera terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh pembelajar. Lebih dati itu, komputer memiliki
kemampuan menyimpan dan memanipulasi informasi sesuai dengan kebutuhan. Perkembangan teknologi yang pesar saat ini telah memungkinkan komputer memuat dan menayangkan beragam bentuk media di dalamnya. Heinich Molenda, & Russel (1996:228) mengemukakan bahwa: ”Saat teknologi komputer tidak lagi hanya digunakan sebagai sarana komputasi dan pengilahan kata (word prosessor) tetapi juga sebagai sarana belajar multimedia yang memungkinkan peserta didik membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan”. Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. Dengan tampilan yang dapat mengombinasikan berbagai unsur penyampaian informasi dan pesan, komputer
dapat
dirancang
dan
digunakan
sebagai
media
pembelajaran efektif untuk mempelajari dan mengajarkan materi pembelajaran yang relevan misalnya rancangan grafis dan animasi. 4. Keuntungan Media Audio Visual Belajar dengan menggunakan media audio visual banyak sekali manfaatnya, karena dengan menggunakan media audio visual dapat memperoleh pengalaman yang lebih banyak, mengesankan, lebih jelas dan kongkrit. Disamping itu media audio visual mempunyai potensi pokok menurut Idger Dale sebagai berikut:
a.
Memberikan dasar-dasar kongkrit untuk berfikir.
b.
Membuat pelajaran lebih menarik.
c.
Memungkinkan hasil belajar lebih tahan lama.
d.
Memberikan pengalaman-pengalaman yang nyata.
e.
Mengembangkan keteraturan dan kontinuitas berfikir.
f.
Dapat memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak diperoleh dengan cara lain membuat kegiatan belajar lebih mendalam, efisien, dan beraneka ragam.
g.
Media audio visual dapat dilakukan berulang-ulang. Sejalan dengan uraian ini, Yunus (1942:78) dalam bukunya
Attarbiyatu watta`liim mengungkapkan sebagai berikut: ….. اﻧﮭﺎ اﻋﻈﻢ ﺗﺎ ﺛﯿﺮا ﻓﻲ اﻟﺤﻮ ﻟﺲ وﻟﻀﻤﻦ ﻟﻠﻔﮭﻢ ﻓﻤﺎ راء ﻛﻤﻦ ﺳﻤﻊ
“bahwasanya media pengajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat menjamin pemahaman. . . . orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya
dan
lamanya
bertahan
apa
yang
dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarnya”. Selanjutnya, Ibrahim (196:432) menjelaskan betapa pentingnya media pengajaran karena: ….. ﺗﺠﻠﺐ اﻟﺴﺮور ﻟﻠﺘﻼ ﻣﯿﺬ وﺗﺠﺪ د ﻧﺸﺎ ﻃﮭﻢ ا ﻧﮭﺎ ﺗﺴﺎ ﻋﺪ ﻋﻠﻲ ﺗﺜﺒﯿﺖ اﻟﺤﻘﺎ ﺋﻖ ﻓﻲ اذ ھﺎ ن
… اﻧﮭﺎ ﺗﺤﯿﻲ اﻟﺪ رس.. اﻟﺘﻼ ﻣﯿﺬ
“media pengajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan memperbarui semangat mereka….membantu memantapkan pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran”. 5. Kekurangan Media Audio Visual Menggunakan media audio visual juga terdapat kekuranganya, yaitu: a.
Produksi media audio visual masih tergolong mahal.
b.
Biaya operasional media audio visual cukup mahal.
c.
Membutuhkan waktu cukup lama untuk mempersiapkan peralatan pembelajaran media audio visual (http://hadirukiyah.blogspot.com).
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Subjek Penelitian 1. Keadaan Madrasah Secara Umum MI Sudirman Kupang pada awalnya bernama Sekolah Dasar Islam (SDI) yang merupakan cabang dari Sekolah Dasar Islam (SDI) Kranggan, dibawah Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Ambarawa. Kemudian tepatnya pada tanggal 01 Januari 1968 berubah menjadi Madrsah Ibtidaiyah (MI) yang diasuh oleh 3 orang guru dan pada waktu itu belum ada kepala sekolah yang didefinitif. Pada tanggal 30 Desember 2008 ada pemberitahuan dari yayasan tentang perubahan nama Yayasan Islamic Centre GUPPI menjadi Yayasan Pusat Pendidikan Islam Sudirman (YAPPIS) dengan akta Notaris No.02 Tanggal 12 Pebruari 2008. MI Kupang menyesuaikan menjadi MI Sudirman Kupang. MI Sudirman Kupang terakreditasi dengan peringkat B pada tahun 2009. Peringkat tersebut merupakan peringkat terbaik se-MI Kecamatan Ambarawa. MI Sudirman mempunyai Visi dan Misi yaitu: a.
Visi MI Sudirman Kupang 1) Berakhlaqul Karimah 2) Berprestasi dalam beragama 3) Berprestasi dalam akademis
4) Mahir dalam berbahasa 5) Peka terhadap perkembangan b.
Misi MI Sudirman Kupang Meningkatkan pengetahuan agama dan pengetahuan umum dalam perilaku karimah, serta menjadikan anak didik yang cerdas, terampil, demokratis, dan berfikir kritis.
2. Keadaan Guru MI Sudirman Kupang Guru MI Sudirman Kupang semuanya berjumlah 11 orang, yang terdiri dari 3 orang guru putra, dan 8 orang guru putri. Disamping mengajar masing-masing guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda.
NO 1 2
Tabel 3.1 Data Guru MI Sudirman Kupang NAMA IJAZAH JABATAN Furhatul Wafiyah, S.Ag SI Kepala Madrasah 197212171997032001 Syarifah Anayanti, S.PdI SI Guru Kelas VI 197503272005012004
3
Ninik Puji Astuti, A.Ma
DII
Guru Kelas IV
4
Woro Ambar S., A.Ma
DII
Guru Kelas I
5
Amir Supriyadi, A.Ma
DII
Guru Kelas V
6
Sri Hartini, A.Md
DIII
Guru Kelas III
7
Ikhsan, A.Ma
DII
Guru Mapel
8
Noor Aziz Kurniawan
SMA
Guru Mapel
9
Nur Faridah Aziizah, S.PdI
SI
Guru Mapel
10
Atik Sofiyani, S.PdI
SI
Guru Mapel
11
Rizki Nurdiana, S.Pd
SI
Guru Kelas II
3. Keadaan Siswa MI Sudirman Kupang Tabel 3.2 Data Jumlah Siswa MI Sudirman Kupang JUMLAH SISWA NO
KELAS LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH
1
I
14
8
22
2
II
9
5
14
3
III
7
8
15
4
IV
4
6
10
5
V
6
11
17
6
VI
8
7
15
JUMLAH
48
45
93
4. Karakteristik Siswa Jumlah siswa kelas V MI Sudirman Kupang Ambarawa, yang dijadikan subyek penelitian adalah 17 anak, terdiri dari 6 laki-laki, dan 11 perempuan Karakteristik siswa secara lebih detail dapat digambarkan sebagai berikut: a.
Usia rata-rata 11 tahun.
b.
Latar belakang pendidikan orang tua sebagian besar berpendidikan rendah.
c.
Latar belakang ekonomi orang tua termasuk menengah kebawah.
d.
Tingkat kemampuan siswa rata-rata sedang
B. Pelaksanaan Penelitian Dalam pelaksanaan ini, dilaksanakan tiga siklus penelitian. Masingmasing penelitian meliputi empat tahap yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. 1. Deskripsi Siklus I a.
Perencanaan (planning) Dalam tahap perencaan ini meliputi: 1) Menentukan waktu pelaksanaan Siklus I yaitu pada hari Selasa, 11 Januari 2011. 2) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran. 3) Membuat instrumen penelitian yaitu: a)
Lembar
observasi
mengumpulkan data pembelajaran.
Lembar
kegiatan
siswa,
yaitu
untuk
tentang
keaktifan
siswa
dalam
observasi dimaksudkan untuk
mengetahui tentang minat dan perhatian siswa (lihat lampiran). b) Lembar
observasi
kegiatan
guru,
yaitu
untuk
mengumpulkan data tentang pengelolaan kelas oleh guru (lihat lampiran). c)
Pre test dan Post test sebagai alat ukur tingkat penguasaan konsep pada mata pelajaran Fiqih pokok bahasan Haji (lihat lampiran).
4) Menyiapkan
alat
pembelajaran
(media
film)
dengan
menggunakan Notebook dan LCD. 5) Merancang skenario pembelajaran sebagai pedoman. b. Pelaksanaan Tindakan (acting) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai berikut: 1) Kegiatan Awal a)
Guru mengucapkan salam dan mengawali pembelajaran dengan membaca basmalah bersama.
b) Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari dengan kompetensi dasarnya. c)
Mengadakan pre test.
2) Kegiatan Inti a)
Guru memberikan penjelasan tentang cara ibadah haji. Untuk memperjelas uraian, guru menggunakan alat bantu Laptop dan LCD Proyektor berupa tayangan tentang ibadah haji sehingga mudah dilihat oleh siswa.
b) Guru
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang belum jelas. c)
Guru
memberikan
pertanyaan
kepada
siswa
untuk
tentang
hasil
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa. 3) Kegiatan Penutup a)
Refleksi
dan
memberikan
pengamatan siswa.
penguatan
b) Mengadakan post test. c)
Guru mengakhiri pertemuan dengan membaca hamdalah bersama dan mengucapkan salam.
c.
Observasi (observation) Tahap observasi dikumpulkan dari data lembar hasil pengamatan meliputi: Tabel 3.3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
No
Kegiatan
1
Siswa menjawab salam dan membaca basmalah
2
Mendengarkan penjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari Mengerjakan Pre test
3
4
5
Siswa memperhatikan penjelasan materi yang melalui media audio visual Siswa bertanya pada guru mengenai halhal yang belum jelas
Hal-hal yang mendukung
Masalah yang muncul
Ide Perbaikan
Masih ada 3 siswa yang belum siap memulai pelajaran
Guru hendaknya memberi salam dan membaca basmalah setelah siswa sudah siap memulai pelajaran Masih ada 4 Hendaknya guru siswa yang tidak menjelaskan memperhatikan dengan suara keras 8 siswa belum Guru siap membimbing mengerjakan siswa yang tidak bisa mengerjakan Perhatian 8 Guru harus siswa tidak selalu menegur fokus (bercanda) siswa yang tidak memperhatikan
14 siswa takut Guru bertanya mengarahkan pada siswa agar mau bertanya
6
Siswa menjawab pertanyaan dari guru
14 siswa takut Guru menjawab membimbing siswa agar mau menjawab pertanyaan Masih ada 3 Guru lebih siswa yang memperhatikan bercanda siswa yang bercanda
7
Mengerjakan post test
8
Membaca Siswa hamdalah dan membaca menjawab salam hamdalah dan menjawab salam dengan baik
Tabel 3.4 Hasil Pengamatan Guru Siklus I
No
Kegiatan
1
Guru memberi salam dan membaca basmalah
2
3
4
Hal-hal yang mendukung
Masalah yang muncul
Guru memberi salam dan membaca basmalah dengan baik dan benar Guru Guru menguasai Guru kurang menjelaskan materi dengan keras dalam secara singkat baik menjelaskan materi yang akan dipelajari Memberikan Waktu pre Pre test test melebihi batas waktu
Guru memberikan penjelasan materi melalui media audio visual
Ide Perbaikan
Hendaknya guru menjelaskan dengan suara keras
Guru harus memberi batasan waktu mengerjakan pre test Guru belum Guru lebih menguasai belajar lagi penggunaan dalam Notebook menggunakan dan LCD Notebook dan secara LCD maksimal
5
6
Guru Guru menjawab memberikan pertanyaan kesempatan dengan baik pada siswa untuk bertanya Guru memberikan pertanyaan pada siswa
7
Guru memberikan post test
8
Membaca Guru membaca hamdalah dan hamdalah dan memberi salam memberi salam dengan baik dan benar
Guru memberikan pertanyaan hanya secara umum pada seluruh siswa Waktu post test melebihi batas waktu
Hendaknya guru memberi pertanyaan pada siswa yang tidak memperhatikan Guru harus memberi batasan waktu mengerjakan post test
Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan Siklus I adalah hasil observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan belum sesuai dengan keinginan peneliti. d. Refleksi (reflecting) 1) Kelebihan a)
Siswa membaca hamdalah dan menjawab salam dengan baik.
b) Guru memberi salam dan membaca basmalah dengan baik dan benar. c)
Guru menguasai materi dengan baik.
d) Guru menjawab pertanyaan dengan baik. e)
Guru membaca hamdalah dan memberi salam dengan baik dan benar.
2) Kekurangan a)
Masih ada 3 siswa yang belum siap memulai pelajaran.
b) Masih ada 4 siswa yang tidak memperhatikan. c)
14 siswa takut bertanya dan menjawab.
d) Guru kurang keras dalam menjelaskan. e)
Waktu pre test dan post test melebihi batas waktu.
f)
Guru belum menguasai penggunaan Notebook dan LCD secara maksimal.
g) Guru memberikan pertanyaan hanya secara umum pada seluruh siswa. 3) Ide Perbaikan a)
Guru hendaknya memberi salam dan membaca basmalah setelah siswa sudah siap memulai pelajaran.
b) Hendaknya guru menjelaskan dengan suara keras. c)
Guru mengarahkan pada siswa agar mau bertanya dan menjawab pertanyaan.
d) Guru harus memberi batasan waktu mengerjakan pre test dan post test. e)
Guru lebih belajar lagi dalam menggunakan Notebook dan LCD.
f)
Hendaknya guru memberi pertanyaan pada siswa yang tidak memperhatikan. Hasil belajar Siklus I ini memang belum menunjukan hasil
yang memuaskan, maka diharapkan pada Siklus II melalui Media Audiovisual pembelajaran Fiqih hasil belajarnya akan lebih meningkat. 2. Deskripsi Siklus II a.
Perencaan (planning) Perencaan tindakan yang dilakukan pada Siklus II merupakan perbaikan rencana tindakan pada Siklus I. 1) Menentukan waktu pelaksanaan Siklus II yaitu pada hari Selasa 18 Januari 2011. 2) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran. 3) Membuat instrumen penelitian yaitu: a)
Lembar
observasi
mengumpulkan data pembelajaran.
Lembar
kegiatan
siswa,
yaitu
untuk
tentang
keaktifan
siswa
dalam
observasi dimaksudkan untuk
mengetahui tentang minat dan perhatian siswa (lihat lampiran). b) Lembar
observasi
kegiatan
guru,
yaitu
untuk
mengumpulkan data tentang pengelolaan kelas oleh guru (lihat lampiran).
c)
Pre test dan Post test sebagai alat ukur tingkat penguasaan konsep pada mata pelajaran Fiqih pokok bahasan Haji (lihat lampiran).
4) Menyiapkan
alat
pembelajaran
(media
film)
dengan
menggunakan Notebook dan LCD. 5) Merancang skenario pembelajaran sebagai pedoman. b. Pelaksanaan Tindakan (acting) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai berikut: 1) Kegiatan Awal a)
Guru mengucapkan salam dan mengawali pembelajaran dengan membaca basmalah bersama setelah siswa sudah siap memulai pelajaran.
b) Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari dengan kompetensi dasarnya dengan suara keras. c)
Mengadakan pre test.
2) Kegiatan Inti a)
Guru memberikan penjelasan tentang amalan-amalan ibadah haji dan larangan-larangan dalam ibadah haji . Untuk memperjelas
uraian,
guru
menggunakan
alat
bantu
Notebook dan LCD Proyektor berupa tayangan sehingga mudah dilihat oleh siswa. b) Guru menjelaskan kembali apa yang sudah dilihat oleh siswa.
c)
Guru
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang belum jelas. d) Guru
memberikan
pertanyaan
kepada
siswa
untuk
tentang
hasil
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa. 3) Kegiatan Penutup a)
Refleksi
dan
memberikan
penguatan
pengamatan siswa. b) Mengadakan post test. c)
Guru mengakhiri pertemuan dengan membaca hamdalah bersama dan mengucapkan salam.
c.
Observasi (observation) Tahap observasi dikumpulkan dari data lembar hasil pengamatan meliputi: Tabel 3.5 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II
No
Kegiatan
1
Siswa menjawab salam dan membaca basmalah dengan baik Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang akan dipelajari. Mengerjakan Pre test.
2
3
Hal-hal yang mendukung
Masalah yang muncul
Ide Perbaikan
Masih ada 1 Guru hendaknya siswa yang menegur siswa melamun yang melamun
Masih ada 3 Hendaknya guru siswa yang tidak menjelaskan memperhatikan dengan suara lebih keras lagi
5 siswa belum Guru siap membimbing mengerjakan siswa yang tidak
4
5
6
7
bisa mengerjakan Perhatian 3 Guru harus siswa tidak selalu menegur fokus siswa yang tidak memperhatikan
Siswa memperhatikan penjelasan materi yang melalui media audiovisual Siswa memperhatikan penjelasan kembali dari guru Siswa bertanya pada guru mengenai halhal yang belum jelas Siswa menjawab pertanyaan dari guru
8
Mengerjakan post test
9
Membaca hamdalah dan menjawab salam dengan baik
Perhatian 4 Guru harus siswa tidak selalu menegur fokus siswa yang tidak memperhatikan 12 siswa takut Guru bertanya mengarahkan pada siswa agar mau bertanya 12 siswa takut Guru menjawab membimbing siswa agar mau menjawab pertanyaan Masih ada 3 Guru lebih siswa yang memperhatikan bercanda siswa yang bercanda Siswa membaca hamdalah dan menjawab salam dengan baik dan benar
Tabel 3.6 Hasil Pengamatan Guru Siklus II
No 1
Kegiatan
Hal-hal yang mendukung
Guru memberi Guru memberi salam dan salam dan membaca membaca
Masalah yang muncul
Ide Perbaikan
basmalah dengan baik 2
3
4
5
6
7
basmalah dengan baik dan benar Guru Guru menguasai Guru kurang menjelaskan materi dengan keras dalam secara singkat baik menjelaskan materi yang akan dipelajari Memberikan Pre Waktu pre test test melebihi batas waktu
Guru memberikan penjelasan materi melalui media audio visual Guru menjelaskan kembali apa yang sudah dilihat siswa Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya Guru memberikan pertanyaan pada siswa
8
Guru memberikan post test
9
Membaca hamdalah dan memberi salam dengan baik
Hendaknya guru menjelaskan dengan suara keras Guru harus memberi batasan waktu mengerjakan pre test
Guru sudah menguasai penggunaan Notebook dan LCD dengan baik Guru menguasai Guru kurang Hendaknya guru materi dengan keras dalam menjelaskan baik menjelaskan dengan suara keras Guru menjawab pertanyaan dengan baik
Guru memberikan pertanyaan masih secara umum pada seluruh siswa Waktu post test melebihi batas waktu
Guru membaca hamdalah dan memberi salam dengan baik dan benar
Hendaknya guru memberi pertanyaan pada siswa yang tidak memperhatikan Guru harus memberi batasan waktu mengerjakan post test
Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan Siklus II adalah hasil observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan mengalami sedikit kenaikan dibandingkan dengan siklus I. d. Refleksi (reflecting) 1) Kelebihan a)
Siswa membaca hamdalah dan menjawab salam dengan baik dan benar.
b) Guru memberi salam dan membaca basmalah dengan baik dan benar. c)
Guru menguasai materi dengan baik.
d) Guru sudah menguasai penggunaan Notebook dan LCD dengan baik. e)
Guru menjawab pertanyaan dengan baik.
2) Kekurangan a)
Masih ada 1 siswa yang melamun.
b) Perhatian 3 siswa tidak fokus. c)
12 siswa takut bertanya dan menjawab.
d) Guru kurang keras dalam menjelaskan. e)
Waktu pre test dan post test melebihi batas waktu.
f)
Guru memberikan pertanyaan masih secara umum pada seluruh siswa.
3) Ide Perbaikan a)
Guru hendaknya menegur siswa yang melamun.
b) Hendaknya guru menjelaskan dengan suara yang lebih keras lagi. c)
Guru mengarahkan pada siswa agar bersemangat dalam bertanya dan menjawab pertanyaan.
d) Guru
harus
lebih
memperhatikan
batasan
waktu
mengerjakan pre test dan post test. e)
Hendaknya guru memberi pertanyaan pada siswa yang tidak memperhatikan dengan baik. Hasil belajar Siklus II ini sudah mulai mendekati hasil yang
memuaskan, maka diharapkan pada Siklus III melalui Media Audiovisual pembelajaran Fiqih hasil belajarnya akan lebih meningkat. 3. Deskripsi Siklus III a.
Perencanaan (planning) Perencaan tindakan
yang dilakukan pada Siklus III
merupakan perbaikan rencana tindakan pada Siklus II. 1) Menentukan waktu pelaksanaan Siklus III yaitu pada hari Selasa 25 Januari 2011. 2) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran. 3) Membuat instrumen penelitian yaitu:
a)
Lembar
observasi
mengumpulkan data pembelajaran.
Lembar
kegiatan
siswa,
yaitu
untuk
tentang
keaktifan
siswa
dalam
observasi dimaksudkan untuk
mengetahui tentang minat dan perhatian siswa (lihat lampiran). b) Lembar
observasi
kegiatan
guru,
yaitu
untuk
mengumpulkan data tentang pengelolaan kelas oleh guru (lihat lampiran). c)
Pre test dan Post test sebagai alat ukur tingkat penguasaan konsep pada mata pelajaran Fiqih pokok bahasan Haji (lihat lampiran).
4) Menyiapkan
alat
pembelajaran
(media
film)
dengan
menggunakan Notebook dan LCD. 5) Merancang skenario pembelajaran sebagai pedoman. b. Pelaksanaan Tindakan (acting) Langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai berikut: 1) Kegiatan Awal a)
Guru mengucapkan salam dan mengawali pembelajaran dengan membaca basmalah bersama.
b) Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari dengan kompetensi dasarnya. c)
Mengadakan pre test.
2) Kegiatan Inti a)
Guru memberikan penjelasan tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji. Untuk memperjelas uraian, guru menggunakan alat bantu Notebook dan LCD Proyektor berupa tayangan sehingga mudah dilihat oleh siswa.
b) Guru menjelaskan kembali apa yang sudah dilihat oleh siswa. c)
Guru
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang belum jelas. d) Guru
memberikan
pertanyaan
kepada
siswa
untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman siswa. e)
Guru meminta siswa untuk menjelaskan tentang cara ibadah haji yang benar didepan kelas secara bergiliran.
3) Kegiatan Penutup a)
Refleksi
dan
memberikan
penguatan
tentang
hasil
pengamatan siswa. b) Mengadakan post test. c)
Guru mengakhiri pertemuan dengan membaca hamdalah bersama dan mengucapkan salam.
c.
Observasi (observation) Tahap observasi dikumpulkan dari data lembar hasil pengamatan meliputi:
Tabel 3.7 Hasil Pengamatan Siswa Siklus III
No
Kegiatan
1
Siswa menjawab salam dan membaca basmalah dengan baik Siswa memperhatikan penjelasan dari guru tentang materi yang akan dipelajari Mengerjakan Pre test.
2
3
4
5
6
Hal-hal yang mendukung
Masalah yang muncul
Siswa menjawab salam dan membaca basmalah dengan baik dan benar Siswa memperhatikan dengan baik
Pelaksanaan pre test berjalan dengan baik Siswa Siswa memperhatikan memperhatikan penjelasan materi dengan baik yang melalui media audio visual Siswa Siswa memperhatikan memperhatikan penjelasan dengan baik kembali dari guru Siswa bertanya 3 siswa pada guru takut mengenai hal-hal bertanya yang belum jelas
7
Siswa menjawab pertanyaan dari guru
8
Siswa menjelaskan tentang cara ibadah haji yang benar didepan
Ide Perbaikan
Guru mengarahkan pada siswa agar mau bertanya 3 siswa Guru takut membimbing menjawab siswa agar mau menjawab pertanyaan Masih ada 3 siswa yang tidak bisa menjelaskan di depan
9
10
kelas secara bergiliran Mengerjakan post Pelaksanaan post test test berjalan dengan baik Membaca Siswa membaca hamdalah dan hamdalah dan menjawab salam menjawab salam dengan baik dengan baik dan benar
Tabel 3.8 Hasil Pengamatan Guru Siklus III
No
Kegiatan
1
Guru memberi salam dan membaca basmalah dengan baik. Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari. Memberikan Pre test.
2
3
4
5
6
Hal-hal yang mendukung Guru memberi salam dan membaca basmalah dengan baik dan benar Guru menguasai materi dengan baik dan menjelaskan dengan suara keras
Waktu pre test tidak melebihi batas waktu Guru Guru sudah memberikan menguasai penjelasan penggunaan materi melalui Notebook dan LCD media audio dengan baik visual. Guru Guru menguasai menjelaskan materi dengan baik kembali apa yang sudah dilihat siswa Guru Guru menjawab memberikan pertanyaan dengan kesempatan baik
Masalah yang muncul
Ide Perbaikan
7
8
9
10
pada siswa untuk bertanya. Guru memberikan pertanyaan pada siswa. Guru meminta siswa untuk menjelaskan tentang cara ibadah haji yang benar didepan kelas secara bergiliran Guru memberikan post test Membaca hamdalah dan memberi salam dengan baik
Guru memberi pertanyaan kepada siswa yang tidak memperhatikan Guru belum mengkondisi kan kelas secara maksimal
Hendaknya guru mengkondisi kan kelas dengan maksimal ketika siswa maju ke depan
Waktu post test tidak melebihi batas waktu Guru membaca hamdalah dan memberi salam dengan baik dan benar
Data yang dikumpulkan pada pelaksanaan Siklus III adalah hasil observasi proses pembelajaran dan hasil evaluasi dalam proses pembelajaran. Setelah data terkumpul menunjukan bahwa hasil evaluasi dan hasil pengamatan lebih mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus sebelumnya. d. Refleksi (reflecting) 1) Kelebihan a)
Siswa menjawab salam dan membaca basmalah dengan baik dan benar.
b) Siswa memperhatikan dengan baik.
c)
Guru menguasai materi dengan baik dan menjelaskan dengan suara keras.
d) Guru sudah menguasai penggunaan Notebook dan LCD dengan baik. e)
Guru menjawab pertanyaan dan memberi pertanyaan dengan baik.
f)
Pelaksanaan pre test dan post test berjalan dengan baik dan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
2) Kekurangan a)
3 siswa masih takut bertanya dan menjawab pertanyaan.
b) 3 siswa tidak bisa menjelaskan materi di depan. c)
Guru belum mengkondisikan kelas secara maksimal.
3) Ide Perbaikan a)
Guru mengarahkan pada siswa agar mau bertanya dan menjawab pertanyaan.
b) Hendaknya guru mengkondisikan kelas dengan maksimal ketika siswa maju ke depan. Hasil penelitian ini belum merupakan hasil akhir dari penelitian tindakan kelas yang dilakukan, sehingga masih pelu adanya tindak lanjut melalui perencanaan yang lebih baik.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian 1. Siklus I Berdasarkan hasil tes yang dilakukan baik pre test dan post test, maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.1 Daftar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus I No
Nama
Nilai Pre Test
Nilai Post Test
1
R
50
60
2
SM
50
60
3
DJ
20
40
4
FTL
40
50
5
FDI
30
70
6
IS
40
50
7
ZC
60
70
8
WR
30
50
9
ER
60
60
10
AF
70
80
11
FS
20
40
12
GAR
80
90
13
K
70
70
14
BDR
40
50
15
AD
80
80
16
DNC
70
90
17
FSM
80
90
Jumlah
890
1100
Nilai Rata-rata
52
65
2. Siklus II Berdasarkan hasil tes yang dilakukan baik pre test dan post test, maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.4 Daftar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus II No
Nama
Nilai Pre Test
Nilai Post Test
1
R
60
70
2
SM
50
70
3
DJ
30
50
4
FTL
40
70
5
FDI
50
70
6
IS
40
60
7
ZC
60
70
8
WR
20
50
9
ER
50
80
10
AF
70
90
11
FS
20
50
12
GAR
80
100
13
K
60
70
14
BDR
20
50
15
AD
80
90
16
DNC
70
80
17
FSM
80
100
Jumlah
880
1220
Nilai Rata-rata
52
72
3. Siklus III Berdasarkan hasil tes yang dilakukan baik pre test dan post test, maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.7 Daftar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus III No
Nama
Nilai Pre Test
Nilai Post Test
1
R
60
80
2
SM
60
70
3
DJ
40
70
4
FTL
50
80
5
FDI
50
70
6
IS
50
60
7
ZC
60
70
8
WR
30
50
9
ER
60
80
10
AF
70
100
11
FS
40
60
12
GAR
100
100
13
K
70
80
14
BDR
20
60
15
AD
70
90
16
DNC
70
90
17
FSM
90
100
Jumlah
990
1320
Nilai Rata-rata
58
78
B. Pembahasan 1. Siklus I Tabel 4.10 Daftar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus I dan Pembahasan
No
Nama
Nilai Pre Test
Nilai Post Test
Nilai Beda (D)
Beda Kuadrat D²
1
R
50
60
-10
+100
2
SM
50
60
-10
+100
3
DJ
20
40
-20
+400
4
FTL
40
50
-10
+100
5
FDI
30
70
-40
+1600
6
IS
40
50
-10
+100
7
ZC
60
70
-10
+100
8
WR
30
50
-20
+400
9
ER
60
60
0
0
10
AF
70
80
-10
+100
11
FS
20
40
-20
+400
12
GAR
80
90
-10
+100
13
K
70
70
0
0
14
BDR
40
50
-10
+100
15
AD
80
80
0
0
16
DNC
70
90
-20
+400
17
FSM
80
90
-10
+100
∑ 890
∑ 1100
∑ -210
∑ +4100
Jumlah
Rerata D = (-210) : 17 = 12,35 D
t = SD
2
-
(S D )2
N N (N - 1 )
t=
12,35 2 ( - 210) + 4100 -
17 17(17 - 1) 12,35
t=
4100 -
(44100)
17 17(16 )
t=
t=
t=
t=
12,35 4100 - 2594 272 12,35 1506 272 12,35 5,54 12,35 2,35
t = 5,26
Hasil perhitungan t hitung sebesar 5,26, kemudian t tabel dengan db = n – 1 = 16; taraf signifikasi 5 % t tabel = 2,12. Hal ini menunjukan adanya hubungan antara media audiovisual dengan peningkatan hasil belajar siswa dikarenakan t hitung lebih besar dari t tabel.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa hasil pre test dan post test mengalami peningkatan. Yaitu hasil rata-rata dari 52 menjadi 65 yang mengalami peningkatan sebesar 13. Hal tersebut menunjukan bahwa hasil belajar juga mengalami peningkatan. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran Fiqih pada standar kompetensi mengenal tata cara ibadah haji adalah 6,5. Berdasarkan KKM tersebut, maka pada pre test terdapat 6 siswa yang tuntas dan sebanyak 11 siswa dinyatakan belum tuntas. Sedangkan pada post test terdapat 8 siswa yang tuntas dan sebanyak 9 siswa dinyatakan belum tuntas. Hasil peningkatan pada siklus I ini sudah dikatakan cukup baik, namun hal ini masih perlu adanya peningkatan dan penindaklanjutan kembali pada siklus berikutnya agar hasil belajar siswa lebih baik. 2. Siklus II Tabel 4.11 Daftar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus II dan Pembahasan
No
Nama
Nilai Pre Test
Nilai Post Test
Nilai Beda D
Beda Kuadrat D²
1
R
60
70
-10
+100
2
SM
50
70
-20
+400
3
DJ
30
50
-20
+400
4
FTL
40
70
-30
+900
5
FDI
50
70
-20
+400
6
IS
40
60
-20
+400
7
ZC
60
70
-10
+100
8
WR
20
50
-30
+900
9
ER
50
80
-30
+900
10
AF
70
90
-20
+400
11
FS
20
50
-30
+900
12
GAR
80
100
-20
+400
13
K
60
70
-10
+100
14
BDR
20
50
-30
+900
15
AD
80
90
-10
+100
16
DNC
70
80
-10
+100
17
FSM
80
100
-20
+400
∑ 880
∑ 1220
∑ -340
∑ +7800
Jumlah
Rerata D = (-340) : 17 = 20 D
t = SD
2
(S D )2
-
N N (N - 1 )
t=
20 2 ( - 340) + 7800 -
17 17(17 - 1)
t=
20 7800 -
(115600)
17 17(16)
t=
20 7800 - 6800 272
t=
t=
t=
20 1000 272 20 3,68 20 1,92
t = 10,42
Hasil perhitungan t hitung sebesar 10,42, kemudian t tabel dengan db = n – 1 = 16; taraf signifikasi 5 % t tabel = 2,12. Hal ini menunjukan adanya hubungan antara media audiovisual dengan peningkatan hasil belajar siswa dikarenakan t hitung lebih besar dari t tabel. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa hasil pre test dan post test mengalami peningkatan. Yaitu hasil rata-rata dari 52 menjadi 72 yang mengalami peningkatan sebesar 20. Hal tersebut menunjukan bahwa hasil belajar juga mengalami peningkatan. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran Fiqih pada standar kompetensi mengenal tata cara ibadah haji adalah 6,5. Berdasarkan KKM tersebut, maka pada pre test terdapat 5 siswa yang tuntas dan sebanyak 12 siswa dinyatakan belum tuntas. Sedangkan pada post test terdapat 12 siswa yang tuntas dan sebanyak 5 siswa dinyatakan belum tuntas.
Hasil peningkatan pada siklus II ini sudah dikatakan baik, namun hal ini masih perlu adanya peningkatan dan penindaklanjutan kembali pada siklus berikutnya agar hasil belajar siswa lebih baik. 3. Siklus III Tabel 4.12 Daftar Nilai Pre Test dan Post Test Siklus III dan Pembahasan
No
Nama
Nilai Pre Test
Nilai Post Test
Nilai Beda D
Beda Kuadrat D²
1
R
60
80
-20
+400
2
SM
60
70
-10
+100
3
DJ
40
70
-30
+900
4
FTL
50
80
-30
+900
5
FDI
50
70
-20
+400
6
IS
50
60
-10
+100
7
ZC
60
70
-10
+100
8
WR
30
50
-20
+400
9
ER
60
80
-20
+400
10
AF
70
100
-30
+900
11
FS
40
60
-20
+400
12
GAR
100
100
0
0
13
K
70
80
-10
+100
14
BDR
20
60
-20
+400
15
AD
70
90
-20
+400
16
DNC
70
90
-20
+400
17
FSM
90
100
-10
+100
∑ 990
∑ 1320
∑ -300
∑ +6400
Jumlah
Rerata D = (-300) : 17 = 17,65 D
t = SD
2
-
(S D )2
N N (N - 1 )
17,65
t=
+ 6400 -
(- 300)2
17 17(17 - 1)
t=
t=
t=
t=
t=
17,65 (90000) 6400 17 17(16)
17,65 6400 - 5294 272 17,65 1106 272 17,65 4,07 17,65 2,02
t = 8,74
Hasil perhitungan t hitung sebesar 8,74, kemudian t tabel dengan db = n – 1 = 16; taraf signifikasi 5 % t tabel = 2,12. Hal ini menunjukan adanya hubungan antara media audiovisual dengan peningkatan hasil belajar siswa dikarenakan t hitung lebih besar dari t tabel.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa hasil pre test dan post test mengalami peningkatan. Yaitu hasil rata-rata dari 58 menjadi 78 yang mengalami peningkatan sebesar 20. Hal tersebut menunjukan bahwa hasil belajar juga mengalami peningkatan. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran Fiqih pada standar kompetensi mengenal tata cara ibadah haji adalah 6,5. Berdasarkan KKM tersebut, maka pada pre test terdapat 6 siswa yang tuntas dan sebanyak 11 siswa dinyatakan belum tuntas. Sedangkan pada post test terdapat 13 siswa yang tuntas dan sebanyak 4 siswa dinyatakan belum tuntas. Hasil peningkatan pada siklus III ini sudah dikatakan lebih baik dan meningkat daripada siklus-siklus sebelumnya. Dengan penggunaan media audiovisual yang lebih tepat pada pembelajaran, hasil belajar Fiqih menunjukan kemajuan yang lebih baik walaupun belum maksimal.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil yang diperoleh, dalam siklus I dapat diketahui bahwa hasil pre test dan post test mengalami peningkatan, dari hasil rata-rata 52 menjadi 65 yang mengalami peningkatan sebesar 13. Dalam siklus II dapat diketahui bahwa hasil pre test dan post test mengalami peningkatan, dari hasil rata-rata 52 menjadi 72 yang mengalami peningkatan sebesar 20. Dalam siklus III diketahui bahwa hasil pre test dan post test mengalami peningkatan, dari hasil rata-rata 58 menjadi 78 yang mengalami peningkatan sebesar 20. Hal tersebut menunjukan bahwa hasil belajar juga mengalami peningkatan. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran Fiqih pada standar kompetensi mengenal tata cara ibadah haji adalah 6,5. Berdasarkan KKM tersebut, maka dalam siklus I pada pre test terdapat 6 siswa yang tuntas dan sebanyak 11 siswa dinyatakan belum tuntas. Sedangkan pada post test terdapat 8 siswa yang tuntas dan sebanyak 9 siswa dinyatakan belum tuntas. Dalam siklus II pada pre test terdapat 5 siswa yang tuntas dan sebanyak 12 siswa dinyatakan belum tuntas. Sedangkan pada post test terdapat 12 siswa yang tuntas dan sebanyak 5 siswa dinyatakan belum tuntas. Dalam siklus III, pada pre test terdapat 6 siswa yang tuntas dan sebanyak 11 siswa dinyatakan belum tuntas. Sedangkan pada post test terdapat 13 siswa yang tuntas dan sebanyak 4 siswa dinyatakan belum tuntas.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penggunaan media pembelajaran Audiovisual dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Fiqih pada siswa kelas V MI Sudirman Kupang Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011.
B. Saran Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tindakan kelas maka saransaran yang ingin disampaikan adalah: 1. Bagi guru, Media Audiovisual sebagai media pembelajaran merupakan salah satu alternatif terbaik yang dapat dipergunakan dalam proses pembelajaran. 2. Bagi siswa, hendaknya pada saat proses pembelajaran berlangsung lebih aktif dan lebih memperhatikan supaya proses pembelajaran lebih efektif dan efisien. 3. Bagi sekolah, hendaknya memberikan sarana dan prasarana yang cukup memadai agar hasil belajar siswa bisa meningkat. 4. Bagi peneliti lain, untuk dapat melaksanakan penelitian dengan lingkup yang lebih luas dalam skripsi ini, sehingga dapat memperkaya khasanah Ilmu Pengetahuan umumnya dan bidang studi Fiqih khusunya.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal, Evaluasi Instruksional, Cet. II, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1990 Arikunto, Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Cet. VI, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008 Arsyad, Azhar, Media Pengajaran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997 Asnawir dan Basyirudin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta Selatan: Ciputat Pers, 2002 Asrofudin, Tujuan dan Fungsi Mata Pelajaran Fiqih, (29 November 2010, 12.42), http://www.canboyz.co.cc Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, Cet. III, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2008 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi III, Jakarta: Balai Pustaka, 2001 Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Cet. III, Jakarta: Rineka Cipta, 2006 Faisal, Sanapiah, Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta: Rajawali, 1992 Feri, Pengertian Audio, (29 November 2010, 12.30), http://www.total.or.id Ibrahim, R., Nana Syaodih S., Perencaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 1996 Jimmy, Fiqih, (29 November 2010, 12.39), http://id.wikipedia.org Muchith, M.Saekan, dkk, Classroom Action Research, Semarang: Rasail Media Group, 2009 Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Cet. V, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990 Rukkiyah,
Hadi,
Media
Audio
Visual,
(25
Maret
2011,
11.21),
http://hadirukiyah.blogspot.com Sadiman, Afief S., dkk, Media Pendidikan, Cet. III, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1993 Sriyanti, Lilik, dkk, Teori-Teori Belajar, Salatiga: STAIN Salatiga Press, 2009
Sudjana, Nana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah Makalah-Skripsi-TesisDisertasi, Bandung: CV Sinar Baru, 1988 Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2004 Usman, Uzer dan Lilis Setiawati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,1993 Waldopo, Pemanfaatan Media Audio Untuk Pembelajaran, (27 November 2010, 14.53), http://www.scribd.com
RPP SIKLUS I Satuan Pendidikan
: MI Sudirman Kupang
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas/Semester
: V/II
Alokasi Waktu
: 2 Jam Pelajaran (2x35 menit)
A. STANDAR KOMPETENSI Mengenal tata cara ibadah haji. B. KOMPETENSI DASAR Menjelaskan tata cara haji. C. INDIKATOR §
Mampu menjelaskan ketentuan ibadah haji.
§
Mampu menjelaskan dan memahami hal-hal pokok dalam ibadah haji.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN §
Siswa dapat menjelaskan definisi ibadah haji dan hal-hal pokok dalam ibadah haji.
E. MATERI PEMBELAJARAN 1.
Ketentuan Ibadah Haji Haji berarti mengunjungi suatu tempat. Dalam hukum Islam, haji berarti berziarah ke Baitullah, Mekah. Ibadah haji merupakan salah satu dari rukun Islam yang kelima yang
diwajibkan
kepada
setiap
orang
Islam
yang
mampu
melaksanakannya. Kewajiban ibadah diperintahkan Allah SWT. dalam Al-Qur`an Surah Ali Imron ayat 97. ….ﺳَﺒِﯿﻠًﺎ
ِ…وَﻟِﻠﱠﮫِ ﻋَﻠَﻰ اﻟﻨﱠﺎسِ ﺣِﺞﱡ اﻟْﺒَﯿْﺖِ ﻣَﻦِ اﺳْﺘَﻄَﺎعَ إِﻟَﯿْﮫ.
Artinya: . . . . Dan (diantara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana . . . .(QS Ali Imron 97).
Ibadah haji tidak boleh dilakukan pada bulan-bulan selain yang telah ditetapkan Allah SWT yaitu bulan Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah. Waktu pelaksanaan haji adalah pada bulan Syawal, Zulkaidah hingga terbit fajar pada malam tanggal 10 Zulhijah. 2.
Hal-hal Pokok dalam Ibadah Haji a. Syarat Haji 1) Beragama Islam 2) Berakal sehat 3) Baligh 4) Mampu (istita`ah) 5) Dilaksanakan pada waktunya 6) Bagi wanita harus disertai muhrimnya
b. Rukun Haji Rukun Haji merupakan serangkaian perbuatan yang harus dilakukan dalam dalam ibadah haji yang tidak dapat diganti. Rukun haji meliputi: 1) Ihram, adalah berniat memulai melakukan haji dengan mengenakan pakaian ihram warna putih. 2) Wukuf di Padang Arafah, pada saat matahari terbenam tanggal 9 Zulhijah sampai terbit fajar 10 Zulhijah. 3) Tawaf, adalah mengelilingi Ka`bah sebanyak 7 kali. 4) Sa`i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Sofa dan bukit Marwah sebanyak 7 kali. 5) Tahalul, atau mencukur rambut. c. Wajib Haji Wajib haji merupakan amalan-amalan yang dikerjakan dalam ibadah haji. Apabila wajib haji tidak dilaksanakan, hajinya tetap sah hanya saja diganti dengan membayar denda/dam. Wajib haji meliputi: 1) Berihram dari miqat yang ditentukan. 2) Bermalam (mabit) di Muzdalifah. 3) Melontar jumrah `aqabah pada Hari Raya Idul Adha 4) Melontar tiga jumrah “ula, wusta, dan aqabah” pada hari Tasyrik. 5) Melakukan Tawaf Wadak. 6) Menghindari segala larangan.
F. METODE PEMBELAJARAN §
Informasi
§
Tanya Jawab
G. LANGKAH PEMBELAJARAN 1.
Kegiatan Awal (Apersepsi) d) Guru mengucapkan salam dan mengawali pembelajaran dengan membaca basmalah bersama. e) Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari dengan kompetensi dasarnya. f) Mengadakan pre test.
2.
Kegiatan Inti d) Guru memberikan penjelasan tentang cara ibadah haji. Untuk memperjelas uraian, guru menggunakan alat bantu Notebook dan LCD Proyektor berupa tayangan tentang ibadah haji sehingga mudah dilihat oleh siswa. e) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang belum jelas. f) Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa.
3.
Kegiatan Akhir d) Refleksi dan memberikan penguatan tentang hasil pengamatan siswa. e) Mengadakan post test.
f) Guru mengakhiri pertemuan dengan membaca hamdalah bersama dan mengucapkan salam. H. SUMBER BELAJAR §
Buku Pengantar Fiqih MI Kelas V terbitan Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Solo
§
Notebook dan LCD
§
LKS
I. PENILAIAN 1.
Tehnik
: Tes tertulis
2.
Bentuk Instrument
: Uraian
3.
Contoh Instrument
:
a. Jelaskan pengertian haji menurut hukum Islam! b. Kapan pelaksanaan haji dilakukan? c. Sebutkan syarat-syarat haji! d. Ada berapa rukun haji?Sebutkan! e. Apa yang dimaksud dengan wajib haji? 4.
Pedoman Penilaian Sistem penskoran Tes tertulis
: 100
Jumlah betul x 20 (5 x 20)
= 100
Guru Mapel
Peneliti
Atik Sofiyani, S.Pd.I
Amir Supriyadi NIM. 125 08 015
Mengetahui Kepala Madrasah
Furhatul Wafiyah, S.Ag NIP. 19721217 199703 2 001
RPP SIKLUS II Satuan Pendidikan
: MI Sudirman Kupang
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas/Semester
: V/II
Alokasi Waktu
: 2 Jam Pelajaran (2x35 menit)
A. STANDAR KOMPETENSI Mengenal tata cara ibadah haji. B. KOMPETENSI DASAR Menjelaskan tata cara haji. C. INDIKATOR §
Mampu menyebutkan amalan-amalan dalam ibadah haji.
§
Mampu menjelaskan dan memahami larangan-larangan dalam ibadah haji.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN §
Siswa mampu menyebutkan amalan-amalan ibadah haji.
§
Siswa mampu memahami tujuan dan manfaat ibadah haji.
§
Siswa mampu menyebutkan larangan-larangan dalam pelaksanaan ibadah haji.
E. MATERI PEMBELAJARAN 1.
Amalan-amalan Ibadah Haji a. Amalan Menjelang Ihram
1) Mandi. 2) Memotong kuku, mencukur kumis, mencabut rambut ketiak, dan mencukur rambut disekitar kemaluan. 3) Memakai pakaian Ihram 4) Niat. 5) Mengulang-ulang kalimat talbiyah.
َ إِنﱠ اﻟْﺤَﻤْﺪ،َ ﻻَ ﺷَﺮِﯾْﻚَ ﻟَﻚَ ﻟَﺒﱠﯿْﻚ،َﻟَﺒﱠﯿْﻚَ اﻟﻠﱠﮭُﻢﱠ ﻟَﺒﱠﯿْﻚ َوَاﻟﻨﱢﻌْﻤَﺔَ ﻟَﻚَ وَاﻟْﻤُﻠْﻚَ ﻻَ ﺷَﺮِﯾْﻚَ ﻟَﻚ b. Amalan Ketika Wukuf 1) Berzikir, bertasbih, dan membaca Al-Qur`an, memperbanyak bacaan talbiyah, dan berdoa. 2) Saat Wukuf, mengerjakan solat Zuhur dan Asar dijamak takdim. c. Amalan Ketika di Muzdalifah 1) Memperbanyak membaca talbiyah, zikir, takbir, tahlil, tahmid, dan membaca Al-Qur`an. 2) Mencari dan mengambil kerikil untuk melempar jumrah sebanyak 49 atau 70 butir. d. Amalan Ketika di Mina 1) Melontar jumrah dengan kerikil. 2) Tujuh batu dilontar satu persatu.
3) Membayar bagi yang belum dengan menyembelih hewan kurban. e. Amalan Ketika Tawaf 1) Niat. 2) Suci dari hadas dan najis. 3) Menutup aurat. 4) Tawaf di Baitullah. 5) Tawaf dilakukan tujuh kali tanpa jeda. 6) Mencium hajar aswad. 7) Melakukan solat dua rakaat di belakang maqam Ibrahim. f. Amalan Ketika Sa`i 1) Niat. 2) Suci. 3) Memperbanyak do`a dan berzikir. 4) Berhenti di bukit Sofa dan Marwah untuk berdoa. g. Amalan Ketika Tahalul Menggunting rambut kepala minimal 3 helai. 2.
Tujuan dan Manfaat Ibadah Haji a. Menciptakan kesatuan dan persatuan umat Islam sedunia. b. Wujud rasa syukur atas nikmat Allah. c. Dapat menentramkan jiwa. d. Menanamkan kesadaran untuk berbuat ikhlas. e. Mengambil teladan dari pengalaman Nabi.
3.
Larangan-larangan Selama Melaksanakan Ibadah Haji a. Larangan Pakaian 1) Bagi Laki-laki: mengenakan baju dijahit, sorban, celana, mantel, sepatu, dan kaos kaki. 2) Bagi Wanita: menggunakan cadar dan sarung tangan. b. Larangan Bersetubuh, Berbuat Fasik, dan Berbantah-bantahan. c. Larangan Memotong Kuku, Merontokan Rambut, dan Membunuh Kutu Kepala. d. Larangan Berburu Binatang.
F. METODE PEMBELAJARAN §
Informasi
§
Tanya Jawab
G. LANGKAH PEMBELAJARAN 1.
Kegiatan Awal (Apersepsi) a. Guru mengucapkan salam dan mengawali pembelajaran dengan membaca basmalah bersama. b. Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari dengan kompetensi dasarnya. c. Mengadakan pre test.
2.
Kegiatan Inti a. Guru memberikan penjelasan tentang amalan-amalan ibadah haji dan larangan-larangan dalam ibadah haji . Untuk memperjelas
uraian, guru menggunakan alat bantu Notebook dan LCD Proyektor berupa tayangan sehingga mudah dilihat oleh siswa. b. Guru menjelaskan kembali apa yang sudah dilihat oleh siswa. c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang belum jelas. d. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa. 3.
Kegiatan Akhir a. Refleksi dan memberikan penguatan tentang hasil pengamatan siswa. b. Mengadakan post test. c. Guru mengakhiri pertemuan dengan membaca hamdalah bersama dan mengucapkan salam.
H. SUMBER BELAJAR §
Buku Pengantar Fiqih MI Kelas V terbitan Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Solo
§
Notebook dan LCD
§
LKS
I. PENILAIAN 1.
Tehnik
: Tes tertulis
2.
Bentuk Instrument
: Uraian
3.
Contoh Instrument
:
a. Sebutkan amalan-amalan ibadah haji ketika menjelang Ihram!
b. Tuliskan lafal kalimat talbiyah! c. Tawaf dilakukan berapa kali? d. Sebutkan tujuan dan manfaat ibadah haji! e. Sebutkan larangan bagi laki-laki yang sedang melaksanakan ibadah haji! 4.
Pedoman Penilaian Sistem penskoran Tes tertulis
: 100
Jumlah betul x 20 (5 x 20)
= 100
Guru Mapel
Peneliti
Atik Sofiyani, S.Pd.I
Amir Supriyadi NIM. 125 08 015
Mengetahui Kepala Madrasah
Furhatul Wafiyah, S.Ag NIP. 19721217 199703 2 001
RPP SIKLUS III Satuan Pendidikan
: MI Sudirman Kupang
Mata Pelajaran
: Fiqih
Kelas/Semester
: V/II
Alokasi Waktu
: 2 Jam Pelajaran (2x35 menit)
A. STANDAR KOMPETENSI Mengenal tata cara ibadah haji. B. KOMPETENSI DASAR Menjelaskan tata cara ibadah haji. C. INDIKATOR §
Mampu menyebutkan urutan pelaksanaan ibadah haji dengan benar.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN §
Siswa mampu menyebutkan urutan pelaksaan ibadah haji dengan benar.
E. MATERI PEMBELAJARAN 1.
Cara Melaksanakan Ibadah Haji a. Haji Tamatuk Haji Tamatuk adalah mengerjakan umrah lebih dahulu, baru mengerjakan haji dan wajib membayar dam.
b. Haji Ifrad Haji Ifrad adalah melaksanakan ibadah haji lebih dahulu, baru mengerjakan umrah. c. Haji Qiran Haji Qiran adalah melakukan haji dan umrah secar bersama-sama di dalam satu niat. Dan wajib membayar dam. 2.
Tata Cara Haji a. Berpakaian Ihram Pakaian Ihram untuk laki-laki dan wanita berbeda. Pakaian Ihram untuk laki-laki terdiri atas dua lembar kain putih yang tidak terjahit, satu lembar disarungkan, dan satu lembar lagi diselendangkan. Pakaian Ihram wanita adalah pakaian yang menutupi seluruh tubuh, kecuali muka dan telapak tangan dari pergelangan tangan sampai ujung jari. b. Niat Haji dari Miqat Miqat adalah batas waktu dan tempat untuk memulai mengerjakan ibadah haji dan umrah. Tempat-tempat yang ditentukan sebagai miqat, antara lain: 1) Zulhulaifah (Bir `Ali), bagi jamaah haji yang datang dari arah Madinah. 2) Juhfah atau Rabig, bagi jamaah haji yang datang dari Syiria dan Mesir.
3) Qarnul Manazil, bagi jamaah haji yang datang dari Nejd. 4) Yalamlam, bagi jamaah haji yang datang dari Yaman, termasuk jamaah haji dari Indonesia. 5) Zatu Arqin, bagi jamaah haji yang datang dari Irak. c. Wukuf Di Arafah Wukuf adalah berdiam diri di Arafah tanggal 9 Zulhijah. Waktu wukuf dimulai dari tergelincirnya matahari sampai terbit fajar hari nahar (10 Zulhijah). d. Mabit di Muzdalifah Mabit berarti bermalam tanggal 10 Zulhijah. Dilakukan setelah wukuf di Arafah. e. Bermalam di Mina Dilaksanakan selama tiga malam, tanggal 11, 12, 13 Zulhijah. f. Tawaf Tawaf dimulai dari Hajar Aswad. Diusahakan mencium Hajar Aswad dengan tangan. Dalam melakukan tawaf hendaknya memperbanyak zikir. g. Sa`i Sa`i adalah berlari-lari kecil antara bolak-balik bukit Sofa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
h. Tahalul Tahalul mengakhiri ihram dengan menggunting rambut kepala paling sedikit tiga helai. Bagi laki-laki lebih terpuji apabila mencukur habis rambutnya. Dan boleh memakai pakaian biasa. F. METODE PEMBELAJARAN §
Informasi
§
Tanya Jawab
G. LANGKAH PEMBELAJARAN 1.
Kegiatan Awal (Apersepsi) a. Guru mengucapkan salam dan mengawali pembelajaran dengan membaca basmalah bersama. b. Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari dengan kompetensi dasarnya. c. Mengadakan pre test.
2.
Kegiatan Inti a. Guru memberikan penjelasan tentang tata cara pelaksanaan ibadah haji. Untuk memperjelas uraian, guru menggunakan alat bantu Notebook dan LCD Proyektor berupa tayangan sehingga mudah dilihat oleh siswa. b. Guru menjelaskan kembali apa yang sudah dilihat oleh siswa. c. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang belum jelas.
d. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa. e. Guru meminta siswa untuk menjelaskan tentang cara ibadah haji yang benar didepan kelas secara bergiliran 3.
Kegiatan Akhir a. Refleksi dan memberikan penguatan tentang hasil pengamatan siswa. b. Mengadakan post test. c. Guru mengakhiri pertemuan dengan membaca hamdalah bersama dan mengucapkan salam.
H. SUMBER BELAJAR §
Buku Pengantar Fiqih MI Kelas V terbitan Tiga Serangkai Pustaka Mandiri Solo
§
Notebook dan LCD
§
LKS
I. PENILAIAN 1.
Tehnik
: Tes tertulis
2.
Bentuk Instrument
: Uraian
3.
Contoh Instrument
:
a. Sebutkan tiga cara melaksanakan haji! b. Sebutkan pakaian ihram laki-laki! c. Apa yang kamu ketahui tentang sa`i? d. Sebutkan tempat-tempat yang ditentukan sebagai miqat!
e. Apa yang kamu ketahui tentang wukuf? 4.
Pedoman Penilaian Sistem penskoran Tes tertulis
: 100
Jumlah betul x 20 (5 x 20)
= 100
Guru Mapel
Peneliti
Atik Sofiyani, S.Pd.I
Amir Supriyadi NIM. 125 08 015
Mengetahui Kepala Madrasah
Furhatul Wafiyah, S.Ag NIP. 19721217 199703 2 001
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS I
NO
1
2
3
KEGIATAN
Hal-hal yang mendukung
Guru memberi Guru memberi salam dan salam dan membaca basmalah membaca basmalah dengan baik dan benar Guru menjelaskan Guru menguasai secara singkat materi dengan materi yang akan baik dipelajari Memberikan Pre test
Masalah yang muncul
Guru kurang keras Hendaknya guru dalam menjelaskan menjelaskan dengan suara keras Waktu pre test Guru harus melebihi batas memberi batasan waktu waktu mengerjakan pre test Guru belum Guru lebih belajar menguasai lagi dalam penggunaan menggunakan Notebook dan Notebook dan LCD LCD secara maksimal
4
Guru memberikan penjelasan materi melalui media audio visual
5
Guru memberikan Guru menjawab kesempatan pada pertanyaan siswa untuk dengan baik bertanya Guru memberikan Guru memberikan pertanyaan pada pertanyaan hanya siswa secara umum pada seluruh siswa
6
7
Guru memberikan post test
8
Membaca Guru membaca hamdalah dan hamdalah dan memberi salam memberi salam dengan baik dan benar
Ide Perbaikan
Hendaknya guru memberi pertanyaan pada siswa yang tidak memperhatikan Waktu post test Guru harus melebihi batas memberi batasan waktu waktu mengerjakan post test
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS II NO
KEGIATAN
1
Guru memberi salam dan membaca basmalah dengan baik Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari Memberikan Pre test
2
3
4
5
6
7
8
9
Hal-hal yang mendukung
Masalah yang muncul
Ide Perbaikan
Guru memberi salam dan membaca basmalah dengan baik dan benar Guru menguasai Guru kurang Hendaknya guru materi dengan baik keras dalam menjelaskan menjelaskan dengan suara keras Waktu pre test Guru harus melebihi batas memberi batasan waktu waktu mengerjakan pre test
Guru memberikan penjelasan materi melalui media audio visual
Guru sudah menguasai penggunaan Notebook dan LCD dengan baik Guru menjelaskan Guru menguasai Guru kurang kembali apa yang materi dengan baik keras dalam sudah dilihat siswa menjelaskan Guru memberikan Guru menjawab kesempatan pada pertanyaan dengan siswa untuk baik bertanya Guru memberikan Guru pertanyaan pada memberikan siswa pertanyaan masih secara umum pada seluruh siswa Guru memberikan Waktu post test post test melebihi batas waktu Membaca Guru membaca hamdalah dan hamdalah dan memberi salam memberi salam dengan baik dengan baik dan benar
Hendaknya guru menjelaskan dengan suara keras
Hendaknya guru memberi pertanyaan pada siswa yang tidak memperhatikan Guru harus memberi batasan waktu mengerjakan post test
LEMBAR PENGAMATAN GURU SIKLUS III Hal-hal yang mendukung
NO
KEGIATAN
1
Guru memberi salam dan membaca basmalah dengan baik.
2
Guru menjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari.
3
Memberikan test.
4
Guru memberikan penjelasan materi melalui media audio visual.
5
Guru menjelaskan kembali apa yang sudah dilihat siswa Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya. Guru memberikan Guru memberi pertanyaan pada pertanyaan siswa. kepada siswa yang tidak memperhatikan Guru meminta siswa untuk menjelaskan tentang cara ibadah haji yang benar didepan kelas secara bergiliran
6
7
8
Pre
Masalah yang muncul
Ide Perbaikan
Guru memberi salam dan membaca basmalah dengan baik dan benar Guru menguasai materi dengan baik dan menjelaskan dengan suara keras Waktu pre test tidak melebihi batas waktu Guru sudah menguasai penggunaan Notebook dan LCD dengan baik Guru menguasai materi dengan baik Guru menjawab pertanyaan dengan baik
Guru belum mengkondisikan kelas secara maksimal
Hendaknya guru mengkondisikan kelas dengan maksimal ketika siswa maju ke depan
9
10
Guru memberikan Waktu post test post test tidak melebihi batas waktu Membaca Guru membaca hamdalah dan hamdalah dan memberi salam memberi salam dengan baik dengan baik dan benar
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS I
NO
KEGIATAN B C 10 4
K 3
1
Siswa menjawab salam dan membaca basmalah
2
Mendengarkan penjelaskan secara singkat materi yang akan dipelajari Mengerjakan Pre test
9
4
4
4
5
8
Siswa memperhatikan penjelasan materi yang melalui media audio visual Siswa bertanya pada guru mengenai halhal yang belum jelas Siswa menjawab pertanyaan dari guru
5
4
8
7
Mengerjakan post test
11
3
8
Membaca 14 hamdalah dan
3
3
4
5
6
Hal-hal yang mendukung
Masalah yang muncul
Ide Perbaikan
Masih ada 3 siswa yang belum siap memulai pelajaran
Guru hendaknya memberi salam dan membaca basmalah setelah siswa sudah siap memulai pelajaran Masih ada 4 Hendaknya guru siswa yang menjelaskan tidak dengan suara memperhatikan keras 8 siswa belum Guru siap membimbing mengerjakan siswa yang tidak bisa mengerjakan Perhatian 8 Guru harus siswa tidak selalu menegur fokus siswa yang tidak (bercanda) memperhatikan
3
14
14 siswa takut Guru bertanya mengarahkan pada siswa agar mau bertanya
3
14
14 siswa takut Guru menjawab membimbing siswa agar mau menjawab pertanyaan Masih ada 3 Guru lebih siswa yang memperhatikan bercanda siswa yang bercanda
3
Siswa membaca
menjawab salam
hamdalah dan menjawab salam dengan baik
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS II NO 1
2
3
4
5
6
7
8
KEGIATAN
Hal-hal yang mendukung
Masalah yang muncul
Ide Perbaikan
B C 13 4
K 1
4
3
Masih ada 3 siswa yang tidak memperhatikan
4
5
5 siswa belum Guru siap membimbing mengerjakan siswa yang tidak bisa mengerjakan Perhatian 3 Guru harus siswa tidak selalu menegur fokus siswa yang tidak memperhatikan
Siswa menjawab salam dan membaca basmalah dengan baik Siswa 10 mendengarkan penjelasan dari guru tentang materi yang akan dipelajari. Mengerjakan 8 Pre test.
Masih ada 1 Guru hendaknya siswa yang menegur siswa melamun yang melamun
Hendaknya guru menjelaskan dengan suara lebih keras lagi
Siswa memperhatikan penjelasan materi yang melalui media audiovisual Siswa memperhatikan penjelasan kembali dari guru Siswa bertanya pada guru mengenai halhal yang belum jelas Siswa menjawab pertanyaan dari guru
8
6
3
7
6
4
Perhatian 4 Guru harus siswa tidak selalu menegur fokus siswa yang tidak memperhatikan
5
12
12 siswa takut Guru bertanya mengarahkan pada siswa agar mau bertanya
5
12
Mengerjakan
14
3
12 siswa takut Guru menjawab membimbing siswa agar mau menjawab pertanyaan Masih ada 3 Guru lebih
post test
9
Membaca 16 hamdalah dan menjawab salam dengan baik
siswa yang memperhatikan bercanda siswa yang bercanda 1
Siswa membaca hamdalah dan menjawab salam dengan baik dan benar
LEMBAR PENGAMATAN SISWA SIKLUS III NO 1
2
3
4
5
6
7
8
Hal-hal yang mendukung
KEGIATAN
B C K Siswa 15 2 Siswa menjawab menjawab salam dan salam dan membaca membaca basmalah basmalah dengan baik dengan baik dan benar Siswa 13 4 Siswa memperhatikan memperhatikan penjelasan dari dengan baik guru tentang materi yang akan dipelajari Mengerjakan 14 3 Pelaksanaan Pre test. pre test berjalan dengan baik Siswa 11 6 Siswa memperhatikan memperhatikan penjelasan dengan baik materi yang melalui media audiovisual Siswa 11 6 Siswa memperhatikan memperhatikan penjelasan dengan baik kembali dari guru Siswa bertanya 14 3 pada guru mengenai halhal yang belum jelas Siswa 14 3 menjawab pertanyaan dari guru Siswa
14
3
Masalah yang muncul
Ide Perbaikan
3 siswa takut Guru bertanya mengarahkan pada siswa agar mau bertanya 3 siswa takut Guru menjawab membimbing siswa agar mau menjawab pertanyaan Masih ada 3
9
10
menjelaskan tentang cara ibadah haji yang benar didepan kelas secara bergiliran Mengerjakan 14 3 post test
Membaca 16 1 hamdalah dan menjawab salam dengan baik
siswa yang tidak bisa menjelaskan di depan
Pelaksanaan post test berjalan dengan baik Siswa membaca hamdalah dan menjawab salam dengan baik dan benar
DOKUMENTASI
DAFTAR RIWAYAT PENULIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya: Nama
:
AMIR SUPRIYADI
TTL
:
Kab. Semarang, 17 Maret 1987
Alamat
:
Kupang Kidul 4/8 Ambarawa
Pendidikan
:
1. MI Sudirman Kupang Ambarawa 1999 2. SLTP N 1 Ambarawa 2002 3. SMA N 1 Ambarawa 2005 4. DII PGK STAIN Salatiga 2007
Salatiga, 17 Maret 2011
AMIR SUPRIYADI NIM: 125 08 015