PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISPLINAN BELAJAR TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWI BERSTATUS MENIKAH JURUSAN TARBIYAH DI STAIN SALATIGA ANGKATAN 2009 DAN 2010
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh
Nurul Wahidatul Hasanah 111 09 119
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2013
PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISPLINAN BELAJAR TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWI BERSTATUS MENIKAH JURUSAN TARBIYAH DI STAIN SALATIGA ANGKATAN 2009 DAN 2010
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh
Nurul Wahidatul Hasanah 111 09 119
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2013
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp : Hal
: Pengajuan Skripsi Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga Assalamu’alaikum. Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama
: Nurul Wahidatul Hasanah
NIM
: 11109119
Jurusan/ Progdi
: Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam
Judul
: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP INDEKS PRESTASI KUMULATIF (IPK) MAHASISWI BERSTATUS MENIKAH JURUSAN TARBIYAH DI STAIN SALATIGA ANGKATAN 2009 DAN 2010
Untuk diajukan dalam siding munaqosyah. Demikian untuk menjadi periksa. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb. Salatiga,
Oktober 2013
Pembimbing,
Muna Erawati, M.Si NIP.19751218 199903 2002
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Nurul Wahidatul Hasanah
NIM
: 11109119
Jurusan
: Tarbiyah
Progam Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga,
Oktober 2013
Yang menyatakan,
Nurul Wahidatul Hasanah NIM. 11109119
ABSTRAK
Nurul Wahidatul Hasanah. 2013. 11109119. Pengaruh motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN angkatan 2009 dan 2010. Program Studi Pendidikan Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Muna Erawati, M.Si. Kata kunci: Motivasi belajar, kedisiplinan belajar, Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap Indeks Prsetasi Kumulatif (IPK) mahasiswi bersatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010. Pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010? (2) Bagaimana pengaruh kedisiplinan belajar terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010? (3) Adakah pengaruh motivasi belajar dan kedisiplinan belajar bersama-sama terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010? Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengumpulan data yang berbentuk angket sebagai metode pokok, sedangkan metode dokumentasi sebagai metode pendukung. Subjek penelitian sebanyak 47 responden yang diambil dengan menggunakan teknik populasi sempel. Data yang diperoleh dari angket kemudian dianalisis dengan menggunakan bantuan aplikasi progam statistik SPSS (Statistic Progam For Social Sciences) dengan formula analisis regresi ganda. Hasil uji ANOVA atau F test, didapat sebesar 36,855 dengan tingkat probalitas 0,000. Nilai tersebut signifikan pada p value 5% maupun 1%. Maka model regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) atau dapat dikatakan bahwa motivasi belajar dan kedisiplinan belajar mahasiswi berstatus menikah secara bersama-sama berpengaruh terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswi dengan taraf signifikansi 1% maupun 5%.
MOTTO
Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua. (Aristoteles)
Sabar dalam mengatasi kesulitan dan bertindak bijaksana dalam mengatasinya adalah sesuatu yang utama.
PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk: 1. Orang tuaku yang telah mencurahkaan kasih sayangnya kepada penulis, sehingga penulis dapat menikmati dan mengenyam pendidikan sedari kecil hingga sekarang, penulis persembahkan skripsi ini sebagai bukti ketulusan dan bakti penulis. 2. Om dan Bulik selaku orang tuaku yang kedua yang telah memberikan fasilitas pendidikan sedari kecil hingga sekarang. 3. Adik-adik dan keponakan-keponakanku yang selalu mengisi harihariku dalam canda maupum tawa. 4. Calon pendamping hidupku yang selalu memberikanku semangat, motivasi, cinta, dan perhatian. 5. Teman-temanku PAI D banyak kenangan yang kita lalui bersama dalam keadaan suka maupun duka. 6. Semua teman-temanku angkatan 2009. 7. Pembaca yang budiman.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad saw beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya, serta umatnya yang dengan taat mengikuti sunah dan tuntunannya. Di samping iyu, penulis pengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga 2. Suwardi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga 3. Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku Ketua Progam Studi Pendidikan Agama Islam 4. M. Gufron, M.Ag selaku Pembimbing Akademik yang telah membantu kelancaran proses belajar penulis selama di STAIN Salatiga 5. Muna Erawati, M.Si selaku Pembimbing yang telah rela meluangkan waktunya untuk membimbingdan mengarahkan penulisan skripsi ini 6. Bapak dan Ibu dosen yang telah banyak memberikan jasanya untuk mendidik penulis dalam menuntut ilmu di STAIN Salatiga 7. Orang tua dan saudaraku yang telah mendoakan penulis dalam kelancaran penyusunan skripsi ini 8. Teman-taman Jurusan Tarbiyah angkatan 2009 dan 2010 khususnya yang sudah menikah yang telah ikhlas menjadi responden dan memberikan jawaban dari angket yang penulis ajukan.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu -persatu yang telah memberikan bantuan dan dorongan hingga selesainya penyusunan skripsi ini Semoga jasa dan bantuan yang telah diberikan menjadi amal saleh dan mendapat balasan dari Allah SWT. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya, tetapi penulis menyadari masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan. Oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca penulis harapkan demi perbaikan pada penulisan selanjutnya. Semoga Allah SWT senantiasa memberkati skripsi ini dan akan menambah sedikit pengetahuan bagi para pembaca. Amin.
Salatiga, 07 Oktober 2013 Penulis
Nurul Wahidatul Hasanah
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ HALAMAN LOGO STAIN ..................................................................... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................... HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN .......................................... HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................... MOTTO .................................................................................................... PERSEMBAHAN ..................................................................................... KATA PENGANTAR ............................................................................. ABSTRAK ................................................................................................ DAFTAR ISI ............................................................................................. DAFTAR TABEL ..................................................................................... BAB I
i ii iii iv v vi vii viii x xi xiv
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B. Rumusan masalah ................................................................
6
C. Tujuan penelitian .................................................................
7
D. Manfaat hasil penelitian .......................................................
8
E. Hipotesis...............................................................................
8
F. Definisi Operasional.............................................................
9
G. Metode Penelitian ................................................................
12
1. Metode penelitian ...........................................................
12
2. Populasi dan sampel ......................................................
12
3. Variabel penelitian ........................................................
13
4. Teknik pengumpulan data ..............................................
13
5. Instrument penelitian .....................................................
14
6. Analisis data ..................................................................
16
H. Sistematika Penulisan Skripsi ..............................................
17
BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Belajar ..................................................................
19
1. Pengertian Motivasi Belajar ...........................................
19
2. Teori Motivasi .................................................................
23
3. Jenis Motivasi ................................................................
24
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... .
25
5. Gejala yang Menyebabkan Kurangnya Motivasi ............
27
6. Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)…………….. ........................................
27
B. Kedisiplinan Belajar .............................................................
28
1. Pengertian Kedisiplinan Belajar .......................................
28
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin ....................
31
3. Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ...............................................................
33
C. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) .........................................
35
1.
Pengertian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) …………..
35
2.
Cara Menghitung Indeks Prestasi Kumulatif ………….
38
3.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar …..
40
4.
Fungsi Prestasi Belajar ………………………………...
41
5.
Pengaruh Motivasi Belajar dan Kedisiplinan Belajar terhadap Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswi Berstatus Menikah .......................................................................... … 42
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................
45
1. Identitas Sekolah ............................................................
45
2. Sejarah Berdirinya .........................................................
45
3. Letak Geografis ..............................................................
46
4. Asas Fungsi dan Tujuan .................................................
47
5. Visi Misi STAIN Salatiga ..............................................
48
6. Rrogam Pendidikan ........................................................
49
7. Organisasi STAIN Salatiga ............................................
52
B. Penyajian Data ....................................................................
58
BAB IV ANALISIS DATA
BAB V
A. Analisis Deskriptif ...............................................................
62
1. Analisis Data Tentang Motivasi Belajar Mahasiswi … ..
62
2. Analisis Data Tentang Kedisiplinan Belajar ..................
67
3. Data Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ............................
71
B. Uji Persyaratan Analisis……………………………………
73
1. Uji Normalitas…………………………………………..
74
2. Uji Linier………………………………………………..
74
3. Uji Multikolinieritas………………………….................
76
C. Analisis Uji Hipotesis ..........................................................
76
D. Pembahasan .........................................................................
81
PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................
85
B. Saran-saran ........................................................................
86
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Instrumen Angket Motivasi Belajar .............................................
14
Tabel 1.2 Instrumen Angket Kedisiplinan Belajar .......................................
15
Tabel 2.1 Konversi Penilaian .......................................................................
37
Tabel 3.1 Nama Responden yang Dijadikan Sampel ...................................
59
Tabel 3.2 Data Hasil Angket Motivasi Belajar Mahasiswi .........................
59
Tabel 3.3 Data Hasil Angket Kedisiplinan Belajar Mahasiswi....................
60
Tabel 4.1 Skor Angket Motivasi Belajar Mahasiswi ...................................
62
Tabel 4.2 Kelas Interval Beserta Kategorinya..............................................
63
Tabel 4.3 Kategori Skor Motivasi Belajar Mahasiswi Beserta Jumlah Responden……………………………………………………..
64
Tebel 4.4 Kategori Skor Frekuensi Dan Hasil Angket Motivasi Belajar ..
65
Tabel 4.5 Skor Angket Kediplinan Belajar Mahasiswi ................................
66
Tabel 4.6 Kelas Interval Beserta Kategorinya …………………………….
68
Tabel 4.7 Kategori Skor Kedisiplinan Belajar Mahasiswi Beserta Jumlah Responden ……………………………………………………..
63
Tabel 4.8 Kategori Skor Frekuensi dan Hasil Angket Kedisiplinan Belajar………………………………………………………...
70
Tabel 4.9 Hasil Nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswi ……...
70
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Seseorang yang sudah melewati bangku sekolah menengah dan melanjutkan studinya dapat dikatakan sebagai mahasiswa. Sebagai seorang mahasiswa pada umumnya dapat bebas melakukan aktivitas. Termasuk bebas mengatur studi mereka dan tidak perlu lagi memakai seragam sekolah menengah. Pada kenyataannya fenomena saat ini telah menunjukkan bahwa pergaulan yang ada di lingkungan mahasiswa sudah semakin bebas. Mereka menganggap tidak ada batasan pergaulan antara laki-laki dan perempuan. Dengan adanya pandangan yang semacam itu, maka dapat menjerumuskan pada pergaulan bebas. Untuk mengatasi hal ini, maka diperlukan adanya solusi dari mahasiswa, yakni dengan cara pernikahan. Walaupun kenyataannya mereka masih duduk di bangku kuliah. Berdasarkan pengamatan peneliti, biasanya gejolak jiwa dan seksual para pemuda yang belum menikah sangat tinggi dibandingkan dengan yang sudah menikah. Mereka menganggap tidak ada batasan pergaulan antara lakilaki dan perempuan. Apalagi kalau mempunyai teman lawan jenis yang disukai, pasti ketenangan dalam jiwa akan terganggu. Hal ini jika dibiarkan akan menjadi penyakit fisik maaupun psikis, karena semua yang diinginkan tidak tersalurkan. Lain halnya dengan orang yang sudah menikah, itu semua tidak akan terjadi, karena semua kebutuhan biologisnya dapat terpenuhi dan
tersalurkan, sehingga tidak ada yang diperoleh selain ketenangan dan kebahagiaan. Keluarga merupakan lembaga yang sangat penting dalam proses pendidikan anak, dan sangat menentukan dalam pembentukan kepribadian serta kemampuan. Secara teoretis dapat dipastikan bahwa dalam keluarga yang baik, anak memiliki dasar-dasar pertumbuhan dan perkembangan yang cukup kuat untuk menjadi manusia dewasa. Kehidupan keluarga yang diawali dengan proses pernikahan adalah ikatan yang mulia dan diberkahi. Allah Azza wa Jalla telah mensyari`atkan pernikahan untuk kemaslahatan dan kemanfaatan hamba-hambaNya, agar dengannya mereka dapat mencapai maksud-maksud yang baik dan tujuantujuan yang baik (Ahmad Kan`an, 2006:21). Adapun tujuan-tujuan dan keutamaan menikah adalah sebagai berikut: Melaksanakan perintah Allah dan RasulNya, karena nikah adalah salah satu sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. Oleh karena itu tidak patut bagi kita untuk tidak melaksanakan perintah Allah dan RasulNya, sebagaimana dalam firman-Nya: (QS. Al-Ahzab: 36)
Artinya: “Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan sesuatu ketetapan, akan ada pilihan yang lain bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan RasulNya, maka sungguh, dia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata”. Memelihara pandangan mata, menentramkan jiwa, memelihara nafsu seksualitas, menenangkan pikiran, membina kasih sayang serta menjaga kehormatan dan memelihara kepribadian. Sebagaimana Allah berfirman: (QS. Ar-Rum: 21)
Artinya: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapt tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir”.
Menikah adalah salah satu cara menyempurnakan agama. Allah SWT akan memberikan pertolongan-Nya pada siapa saja yang ingin menikah. Menikah juga mengandung makna spiritual yang suci dan agung, karena dengan terlaksananya ijab qabul antara sepasang pengantin itu artinya apa yang diharapkan oleh Allah SWT yaitu hubungan biologis menjadi halal bagi
keduanya dan sekaligus berfungsi sebagai ibadah dan amal shaleh. Serta dapat memelihara dan membina kualitas-kualitas keturunan yang shaleh dan shalehah. Oleh karena itu pernikahan merupakan perbuatan yang bersifat suci/sakral yang semestinya dijaga dan tidak dinodai dengan hal-hal yang dapat merusak keutuhan suatu pernikahan. Untuk mewujudkan kelanggengan dan keharmonisan suatu pernikahan diperlukan beberapa syarat diantaranya: Dari segi pendidikan, untuk mengarungi kehidupan bahtera rumah tangga hendaknya mereka mempunyai atau membekali diri mereka dengan pendidikan yang memadai. Sering terjadi perselisihan dalam rumah tangga dikarenakan minimnya pengetahuan mereka tentang pernikahan, khususnya pada pasangan yang menikah dalam usia muda, sehingga mereka tidak mampu menyelesaikan persoalan dengan hati yang jernih. Kebanyakan dari mereka lebih mengedepankan emosi dibanding akal. Orang yang belum menikah banyak aktifitas yang tidak jelas arah dan tujuannya. Semua itu terjadi karena merasa masih sendiri, belum punya beban dan tanggung jawab yang besar. Setelah menikah baru menyadari dan merasakan bahwa, mereka mempunyai sebuah tanggung jawab yang harus dilaksanakan, sehingga tidak ada waktu luang yang disia-siakan seperti sebelum menikah. Mereka sudah menyadari, memiliki tanggung jawab sebagai istri, sebagai ibu, sebagai ibu rumah tangga, dan sebagai bagian dari masyarakat. Terkadang orang berfikir bahwa menikah disaat kuliah akan mengganggu aktivitas perkuliahan dan kuliahnya akan berantakan, apalagi
kalau sudah punya anak. Akan tetapi ada juga yang berpendapat bahwa menikah saat kuliah akan memberikan suatu hal yang positif, karena adanya seseorang yang selalu memberikan motivasi, sehingga semangat belajar semakin tinggi dan meningkatkan Indeks Prestasi (IP). Lalu penulis coba untuk membuktikan melalui penelitian, pengamatan, dan wawancara dengan beberapa mahasiswi yang sudah menikah. Baik dari program studi PAI, TBI, PBA, maupun PGMI bahwa pernyataan itu tidak benar. Hal ini terbukti dari hasil wawancara dengan inisial RWK, ZK, dan SL yang menyatakan bahwa
menikah saat kuliah bukanlah suatu yang dapat menghambat seorang untuk sukses. Justru sebaliknya, dengan menikah disaat masih kuliah, mereka akan lebih termotivasi dan disiplin dalam belajarnya untuk meraih kesuksesan dan mereka bisa lulus kuliah dengan nilai yang baik walaupun sudah menikah. Di STAIN Salatiga sendiri, boleh dikatakan banyak terjadi pernikahan yang dilakukan oleh mahasiswi ketika mereka masih duduk di bangku kuliah. Menikah saat kuliah tampak menjadi hal yang sulit untuk dilakukan. Kekhawatiran yang kerap dirasakan adalah kuliah menjadi terbengkalai. Memang bukan menjadi perkara yang gampang untuk bisa menjalani tanggung jawab yang besar. Seperti bunyi salah satu teori feminisme liberal yang mengatakan, “pekerjaan ganda akan menuntut tanggung jawab ganda” . tetapi benarkah sesulit yang dibayangkan? Keputusan untuk menikah saat kuliah bukanlah hal yang salah. Bahkan, dari sudut pandang agama Islam pernikahan justru menyelamatkan diri dari perbuatan zina. Akan tetapi memang membutuhkan komitmen yang kuat sehingga tidak mengganggu
kuliah, lulus tepat waktu, dan mencetak Indeks Prestasi (IP) yang cemerlang. Dengan demikian, maka idealnya pernikahan yang dilakukan oleh mahasiswi tidak akan mengganggu studi. Disini penulis akan mengupas adanya motivasi belajar mahasiswi yang sudah menikah atau berumah tangga untuk melanjutkan studinya. Bagaimana mahasiswi mengatur kedisiplinan dalam belajar yang kadangkala terbentur tugas rumah tangga yang harus dilakukan. Akan tetapi untuk mendapatkan indeks prestasi kumulatif (IPK) cemerlang memang juga menbutuhkan komitmen yang kuat sehingga tidak mengganggu kuliah. Maka berangkat dari latar belakang tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN KEDISPLINAN BELAJAR TERHADAP INDEKS PRESTASI
KUMULATIF
MENIKAH
JURUSAN
(IPK)
TARBIYAH
MAHASISWI DI
STAIN
BERSTATUS SALATIGA
ANGKATAN 2009 DAN 2010. B. Rumusan Masalah Dalam penelitian ini pokok persoalan yang akan dijadikan sebagai landasan berfikir penulis adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh motivasi belajar terhadap terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010?
2. Bagaimana pengaruh kedisiplinan belajar terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010? 3. Adakah pengaruh bersama motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui: 1. Pengaruh motivasi belajar terhadap terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah Jurusan Tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010. 2. Pengaruh kedisiplinan belajar terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah Jurusan Tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010. 3. Pengaruh bersama motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah Jurusan Tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010. D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoretis Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan memperkaya khasanah dunia pendidikan islam
khususnya tentang motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap IPK mahasiswi berstatus menikah bagi mahasiswi STAIN Salatiga. 2. Manfaat Praktis Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat mengetahui motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap IPK mahasiswi STAIN Salatiga. a. Mahasiswi yang sudah menikah Dengan diadakan penelitian ini, diharapkan dapat memberi informasi tentang sisi positif dan negatif mahasiswi yang sudah menikah. b. Mahasiswi yang belum menikah Melalui hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberi gambaran umum tentang pernikahan pada saat kuliah bagi mahasiswi yang akan menikah pada saat masa studi. E. Hipotesis Hipotesis
adalah
jawaban
yang
bersifat
sementara
terhadap
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2006: 71). Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa hipotesis menurut penulis adalah jawaban sementara. Karena jawaban sementara maka hipotesis bisa diulang jika hipotesis yang dikemukakan kurang tepat. Dari penelitian awal di lapangan penulis dapat menarik jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang ada, sebagai berikut: 1. Ada pengaruh motivasi belajar terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah Jurusan Tarbiyah angkatan 2009 dan 2010.
2. Ada pengaruh kedisiplinan belajar terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah Jurusan Tarbiyah angkatan 2009 dan 2010. 3. Ada pengaruh motivasi belajar dan kedisiplinan belajar bersama-sama terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah Jurusan Tarbiyah angkatan 2009 dan 2010. F. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalah pahaman dalam pengertian yang dimaksud dalam judul penelitian di atas, maka peneliti memberikan batasan dan penjelasan pada beberapa istilah pokok maupun kata yang menjadi variabel penelitian berikut: 1. Motivasi Belajar Menurut Donald dalam Sardiman (1987: 73), motivasi adalah berubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Motivasi
dapat
juga
dikatakan
serangkaian
usaha
untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seorang itu mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar tetapi motivasi itu adalah tumbuh dari dalam diri seseorang. Dalam kegiatan belajar, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan
belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehimgga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai. Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar (Sardiman, 1987: 75). Motivasi belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang untuk belajar. Adapun indikator motivasi belajar menurut Uno (2007: 23) sebagai berikut: a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil. b. Adanya dorongan dan kebutuhan belajar. c. Adanya penghargaan dalam belajar. d. Adanya harapan dan cita-cita masa depan. e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.Adanya lingkungan belajar yang kondusif. 2. Kedisiplinan Belajar Kedisiplinan berasal dari kata dasar disiplin. Disiplin adalah tunduk dan mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu (Rohani, 2004: 134). Kedisiplinan merupakan suatu sikap tunduk dan mengikuti peraturan tertentu dan menjauhi larangan tertentu. Kedisiplinan belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sikap atau tingkahlaku siswa yang taat dan patuh untuk dapat menjalankan
kewajibannya untuk belajar, baik belajar di sekolah maupun belajar di rumah. Adapun
indikator
kedisiplinan
belajar
menurut
Syafrudin
(2005:78-82) membagi indikator disiplin belajar menjadi empat macam, yaitu: a. Ketaatan terhadap waktu belajar b. Ketaatan terhadap tugas-tugas pelajaran c. Ketaatan terhadap penggunaan fasilitas belajar d. Ketaatan terhadap kegiatan belajar di rumah 3. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan STAIN Salatiga (2011/2012: 99) Indeks prestasi (IP) adalah nilai kredit rata-rata yang merupakan satuan nilai akhir yang menggambarkan mutu penyelesaian suatu progam pendidikan pada satu semester. Indeks prestasi dihitung pada setiap akhir semester dan pada akhir progam pendidikan yang hasilnya disebut IP Kumulatif (IPK). G. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang saya gunakan adalah metode penelitian kuantatif yang menunjukkan hubungan dua konsep/variabel, dimana peneliti dengan yang diteliti harus dijaga jaraknya sehingga bersifat independen. Dengan menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data. Dimana peneliti menggunakan instrument penelitian berupa tes, angket, dan
wawancara terstruktur. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiono, 2010: 25). Peneliti melakukan pengamatan melalui mahasiswi Jurusan Tarbiyah angkatan 2009 dan 2010 yang telah menikah di STAIN Salatiga. 2. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2010: 80). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah angkatan 2009 dan 2010 yang berjumlah 47 mahasiswi dengan rincian sebagai berikut: a) 24 mahasiswi progam studi Pendidikan Agama Islam (PAI) b) 2 mahasiswi progam studi Pendidika Bahasa Arab (PBA) c) 14 mahasiswi progam studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) d) 7 mahasiswi progam studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) b. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010: 174). Sampel adalah
bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut ( Sugiono, 2010: 80).
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiono, 2011: 85). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik sampel purposive karena subjek atau responden yang dipilih berdasarkan pada karakteristik yang sesuai dengan tujuan penelitian,
yaitu
untuk
mengetahui
motivasi
belajar
dan
kedisiplinan belajar terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah Jurusan Tarbiyah angkatan 2009 dan 2010 yang dijadikan sampel. 3. Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan titik perhatian penelitian. Ada tiga variabel dalam penelitian ini, pertama Motivasi Belajar, kedua yaitu Kedisiplinan Belajar, dan yang ketiga Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). 4. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dan instrument penelitian yang penulis gunakan adalah: a. Angket (kuesioner) Angket berupa kuesioner yang artinya teknik pengumpulan data dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan dan pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab ( Sugiono, 2011:199 ). Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengungkap data tentang motivasi belajar dan kedisiplinan belajar mahasiswi berstatus menikah. Teknik pengadministrasian atau penyebaran angket yang
meneliti lakukan yaitu dengan cara menemui langsung responden tersebut baik di kampus maupun di rumah. Jika responden tidak bisa ditemui secara langsung, maka peneliti mengambil data melalui telepon. b. Dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010: 236). Teknik ini digunakan untuk menggali data tentang Indeks Prestasi Komulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah. Dokumen yang dibutuhkan terkait dengan profil STAIN Salatiga dan laporan akademis mahasiswi. 5. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data (Arikunto, 2010: 203). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a. Angket motivasi belajar Rancangan angket motivasi belajar yang akan disebarkan adalah sebagai berikut:
Table 1.1 Instrumen Angket Motivasi Belajar No
Indikator
No Soal
Jumlah
1.
Adanya hasrat dan keinginan berhasil
1, 7, 13
3
2.
Adanya dorongan dan kebutuhan belajar
2, 8, 14
3
3.
Adanya harapan dan cita-cita masa
3, 9, 15
3
depan 4.
Adanya penghargaan dalam belajar
4, 10, 16
3
5.
Adanya kegiatan yang menarik dalam
5, 11, 17
3
6, 12, 18
3
belajar 6.
Adanya
lingkungan
belajar
yang
kondusif Total
18
Angket kedisiplinan belajar Rancangan angket kedisiplinan belajar yang akan disebarkan adalah sebagai berikut: Table 1.2 Instrumen Angket Kedisiplinan Belajar No
Indikator
No Soal
Jumlah
1.
Ketaatan terhadap waktu belajar
1,3,5,7
4
2.
Ketaatan terhadap tugas-tugas kuliah
2,4,6
3
3.
Ketaatan dalam menggunakan fasilitas 8,10, 12
3
belajar 4.
Ketaatan
terhadap
jadwal
kegiatan 9,11,13
3
belajar di rumah Total
13
6. Analisis data a. Tehnik Analisis Data Analisis data adalah suatu metode dengan cara menganalisis data yang diperoleh untuk mencari ada tidaknya pengaruh motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah. Penulis menggunakan analisis persentase menggunakan rumus:
P
F 100 % N
Keterangan : P
: Angka presentase
F
: Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya
N
: Jumlah mahasiswi
100%
: Bilangan Konstan Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar
terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah dan pengaruh kedisiplinan belajar terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah adalah menggunakan analisis data statistik
deskriptif
karena
untuk
mendeskrepsikan
data
yang
dikumpulkan melalui sampel yang diobservasi. Sedangkan untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah menggunakan regresi ganda dua prediktor, karena dalam penelitian ini penulis menggunakan 3 variabel yang terbagi dalam 2 kategori
meliputi variabel dependent atau variabel terikat. Data akan dianalisis dengan bantuan aplikasi progam statistik SPSS (Statistic Progam For Social Sciences) dengan formula analisis regresi ganda. H. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk memudahkan pemahaman dalam penulisan skripsi ini, maka penulis
sengaja memberikan sistematika penulisan
yang merupakan
gambaran-gambaran singkat dari penulisan skripsi ini. Adapun yang dimaksud adalah sebagai berikut: BAB I
: Pendahuluan Dalam bab ini membahas tentang: Latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis, kegunaan penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian, sistematika penulisan skripsi.
BAB II
: Kajian Pustaka Dalam bab ini membahas tentang: Deskripsi variabel-variabel dan teori mengenai hubungan antara variabel yaitu mengenai motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi.
BAB III
: Laporan Hasil penelitian Dalam bab ini membahas tentang: Seluruh hasil penelitian yang meliputi gambaran umum Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga yang mencakup identitas sekolah, sejarah singkat berdirinya, letak geografis, asas, fungsi, dan tujuan, visi dan misi, struktur organisasi, jurusan dan progam studi, serta
tentang data responden yang berisikan hasil angket mahasiswi berstatus menikah STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010. BAB IV
: Analisis Data Pada bab ini membahas tentang: Analisis deskriptif (tiap-tiap variabel), pengujian, hipotesis, dan pembahasan.
BAB V
: Penutup Pada bab ini membahas tentang: Kesimpulan dan saran- saran
BAB II LANDASAN TEORI
A. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi Belajar Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat diartikan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif (Sardiman, 1994: 73). Menurut Uno (2007: 1) motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakkan seseorang bertingkah laku. Sedangkan menurut Donald dalam Hamalik (1992: 173) “Motivation is a energy change winthin the person characterized by effective arousal and anticipatory goal reaction” Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya efektif dan reaksi untuk mencapai tujuan Berdasarkan pengertian di atas, dapat diambil suatu pengertian bahwa individu dalam berperilaku tidak berdiri sendiri, akan tetapi selalu ada hal yang mendorongnya dan tertuju pada suatu tujuan yang ingin dicapainya. Motivasi mempunyai fungsi yang sangat penting dalam suatu kegiatan, akan mempengaruhi kekuatan dari kegiatan tersebut, tetapi motivasi juga dipengaruhi oleh tujuan. Semakin tinggi dan berarti suatu
tujuan, semakin besar motivasinya, dan semakin besar motivasi akan semakin kuat kegiatan dilaksanakan (Sukmadinata, 2003:62). Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan (Muhibbinsyah, 2003:89). Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa atau mahasiswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun berada di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Adapun definisi belajar menurut pandangan beberapa ahli adalah sebagai berikut: a. Belajar menurut Slameto Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Djamarah, 2002: 10). b. Belajar menurut Witting “Belajar adalah any relatively permanent change in an organism`s behavioral repertoire that occurs as a result of ekperimence ” (Muhibbinsyah, 2003: 65). (Artinya: belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organism sebagai hasil pengalaman).
c. Belajar menurut Gage Belajar
sebagai suatu proses dimana organisme merubah
perilakunya diakibatkan pengalaman belajar merupakan perubahan perilaku akibat pengalaman yang ia dapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru (Yamin, 2003: 99). d. Belajar menurut Uno Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Uno, 2007: 22). Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa belajar pada hakekatnya merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang yang dilakukan dengan melalui usaha dan latihan seta pengalaman secara sadar dan sengaja yang menimbulkan perubahan baru. Jadi, yang dimaksud peneliti dengan motivasi belajar adalah dorongan yang ada pada diri individu untuk melakukan perubahan dalam diri seseorang untuk menuju ke arah perubahan yang lebih baik dari sebelumnya. Motivasi belajar bersifat non-intelektual, peraran yang khas adalah dalam hal menumbuhkan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang mempunyai motivasi belajar yang kuat akan banyak mempunyai energi untuk melakukan kegiatan belajar. Oleh karena itu dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang
tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar. Motivasi
dan
belajar
merupakan
dua
hal
yang
sangat
mempengaruhi. Motivasi belajar timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Keduan faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga seseorang berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan semangat (Uno, 2007: 23). Motivasi akan jauh terasa lebih kuat apabila diikuti dengan sebuah cita-cita yang luhur serta dijalankan dengan sunguh-sungguh agar terwujud di kemudian hari. Kita patut menyadari betapa pentingnya membangun motivasi di dalam setiap langkah kehidupan seseorang. Dalam membangun sebuah motivasi di dalam diri seseorang sehingga tidak mudah luntur, ada beberapa hal yang layak di cermati, yaitu dalam mewujudkan cita-cita, mewujudkan angan-angan, dan dalam mewujudkan pencapaian target. Motivasi memiliki fungsi yang penting dalam proses pembelajaran. Menurut Cecco dalam Abror (1993: 115) fungsi motivasi dalam kegiatan belajar yaitu: a. Fungsi membangkitkan (arousal function), arousal diartikan sebagai kesiapan atau perhatian umum siswa yang diusahakan oleh guru untuk
mengikutsertakan siswa dalam belajar yang mengatur tanggung jawab untuk mengatur tingkat yang membangkitkan guna menghindarkan siswa dari tidur dan juga luapan emosional. b. Fungsi harapan (expectancy function), motivasi berfungsi untuk memelihara atau mengubah harapan keberhasilan atau kegagalan siswa dalam mencapai tujuan instruksional. c. Fungsi intentif (incentive function), fungsi ini menghendaki agar guru memberikan hadiah kepada siswa yang berprestasi dengan cara seperti mendorong usaha lebih lanjut dalam mengejar tujuan instruksiaonal. d. Fungsi disiplin ( disciplinary function), fungsi ini menghendaki agar guru
mengontrol
tingkah
laku
yang
menyimpang
dengan
menggunakan hukuman dan hadiah. 2. Teori Motivasi Menurut Atkinson dalam Abror (1993: 117), teori motivasi yaitu antara lain: a. Teori insting (instink theory) Teori ini menganggap bahwa semua pikiran dan tingkah laku merupakan hasil dari insting yang dibawa sejak lahir. b. Teori reduksi dorongan (drive-reduction theory) Teori ini mendasarkan motivasi pada kebutuhan-kebutuhan jasmaniyah yang menimbulkan ketegangan atau dorongan, kemudian organism berusaha mereduksi dorongan tersebut dengan melakukan sesuatu guna memenuhi kebutuhan.
c. Teori intensif (incentive theory) Teori ini menekankan pentingnya kondisi-kondisi eksternal sebagai sumber motivasi. Kondisi-kondisi ini bisa berupa intensif positif yang ingin didekati oleh organisme atau intensif negatif yang ingin dihindari oleh organisme. d. Teori psikoanalitik (psychoanalytic theory) Menurut teori ini tindakan ditentukan oleh kekuatan dan implus dari dalam yang sering bekerja pada suatu tingkat yang tak disadari. Tingkah laku berasal dari dua kelompok insting yang berlawanan, insting untuk hidup yang mendorong individu kea rah yang menghancurkan dan insting untuk mati dapat diarahkan kedalam bentuk bunuh diri atau tingkah laku lain yang menghancurkan diri sendiri. e. Teori belajar sosial (social learning theory) Teori ini menekankan interaksi antara tingkah laku dan lingkungan,
dengan
memusatkan
pola
tingkah
laku
yang
dikembangkan oleh individu untuk mengatasi lingkungan bukan pada dorongan-dorongan insting. 3. Jenis Motivasi Jenis-jenis motivasi menurut Sardiman (1994: 89) dibagi menjadi dua tipe yaitu intrinsik dan ekstrinsik:
a. Motivasi intrinsic Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh orang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. b. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif dan berfungsinya karena adanya rangsangan dari luar. Sebagai contoh peseta didik mau belajar karena disuruh, diberi tugas, hadiah, ganjaran, dan lain-lain. Antara motivasi intrinsik dengan ekstrinsik sama-sama baiknya, sebab adanya motivasi intrinsik akan timbul bila ada motivasi ekstrinsik. Dari adanya motivasi ekstrinsik diharapkan dapat memunculkan motivasi intrinsik. Pada umumnya pengalaman sekarang menunjukkan bahwa peserta didik mau balajar karena perintah, tugas, ujian, dan yang lainnya dari orang lain. Di sini jelas bahwa motivasi ekstrinsiklah yang lebih dominan. 4. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar Menurut Dimyani dan Mujiono (2002: 97) faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu:
a. Cita-cita atau aspirasi siswa Cita-cita yang sudah tertanam pada diri siswa merupakan motivasi yang bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar. b. Kemampuan siswa Menurut pembawaannya, siswa yang satu berbeda dengan yang lain, pembawaan ini berhubungan dengan kecakapan seseorang dalam memecahkan persoalan. Oleh karena itu kemampuan ini perlu dimiliki oleh setiap orang, maka orang menyebut pembawaan tersebut dengan nama kemampuan umum. Kemampuan ini disebut kecerdasan atau intelegensi. c. Kondisi siswa Kondisi ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu kondisi psikis dan kondisi psifik. Kondisi psikis seperti perhatian, minat, perasaan, dan ingatan yang semuanya dapat berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Kondisi psifik seperti pendengaran, penglihatan, dan anggota badan yang lain besar manfaatnya untuk meningkatkan motivasi belajar. d. Kondisi lingkungan siswa Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan masyarakat. Dengan lingkungan yang aman, tenteran, tertib, dan indah maka semangat motivasi belajar mudah tercapai.
5. Gejala yang menyebabkan kurangnya motivasi Gejala yang menyebabkan kurangnya motivasi menurut Abror (1993: 121) antara lain: a. Kehidupan di luar sekolah menawarkan banyak bentuk rekreasi yang lebih memuaskan, sekalipun hanya sementara sifatnya b. Pengaruh dari teman sebaya yang tidak menghargai prestasi yang tinggi dalam belajar di sekolah dibandingkan dengan bidang-bidang lainnya c. Kekaburan mengenai cita-cita hidup sesudah tamat sekolah, terutama karena terbatasnya peluang untuk diterima di perguruan tinggi yang diinginkan dan pengangguran sering berdiri di ambang pintu d. Keadaan keluarga yang tidak menguntungkan, karena kehidupan keluarga yang kurang harmonis, sehingga stabilitas emosionalnya terganggu e. Sikap kritis orang muda terhadap masyarakat, sehingga mereka meragukan kegunaan belajar di sekolah yang mempersiapkan mereka terjun ke masyarakat itu. 6. Pengaruh motivasi belajar terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) Dalam kaitannya dengan belajar, motivasi sangat erat hubungannya dengan kebutuhan aktualisasi diri sehingga motivasi paling besar pengaruhnya pada kegiatan belajar siswa yang bertujuan untuk mencapai prestasi tinggi. Apabila tidak ada motivasi belajar dalam diri siswa, maka akan menimbulkan rasa malas untuk belajar baik dalam mengikuti proses
belajar mengajar maupun mengerjakan tugas-tugas individu dari guru atau dosen. Orang yang mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar maka akan timbul minat yang besar dalam mengerjakan tugas, membangun sikap dan kebiasaan belajar yang sehat melalui penyusunan jadwal belajar dan melaksanakannya dengan tekun sehingga dapat mencapai hasil yang optimal. B. Disiplin Belajar 1. Pengertian Disiplin Belajar Disiplin adalah penurutan terhadap suatu peraturan dengan kesadaran sendiri untuk terciptanya tujuan peraturan itu (Subari, 1994: 164). Disiplin adalah suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok (Djamarah, 2002: 12). Disiplin timbul dari dalam jiwa karena adanya dorongan untuk menaati tata tertib, sehingga disiplin adalah tata tertib yaitu ketaatan (kepatuhan) terhadap peraturan tata tertib. Berdisiplian berarti menaati tata tertib. Dalam kamus administrasi, the Liang Gie (dalam Indrafaktural, 1988: 108) merumuskan pengertian disiplian adalah suatu keadaan tata tertib dimana orang-orang yang tergabung dalam suatu organisasi tunduk pada peraturan-peraturan yang telah ada dengan rasa senang hati. Dengan adanya disiplin dimaksudkan untuk membuat sesuatu perilaku yang sesuai dengan tuntutan-tuntutan dari peraturan yang ditetapkan sehingga pada akhirnya akan tercipta suatu kondisi yang memungkinkan sesuatu itu berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin dalam kaitannya dengan pendidikan merupakan suatu aturan pendidikan yang menunjuk pada jenis ketertiban aturan dalam mencapai standar yang tepat dalam berperilaku atau melakukan aktivitas. Jadi pengertian disiplin belajar adalah semua bentuk tindakan yang dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Dengan kata lain orang dikatakan disiplin apabila pikiran dan tindakannya selalu didasari oleh aturan-aturan atau tata tertib yang berlaku guna memenuhi fungsi dari pelaksanaan belajar. Oleh karena itu, disiplin belajar sangat penting artinya bagi para siswa untuk menentukan identitas dirinya. Bahkan para ahli mengatakan bahwa dengan disiplin, berbagai kebutuhan dengan sendirinya dapat dipenuhi. Jika seseorang telah membiasakan diri melakukan kegiatan dengan terencana, maka ia akan mulai disiplin atau sudah mulai teratur dengan sendirinya. Ia tinggal berlatih memenuhi rencana itu sendiri. Setiap pekerjaan akan berhasil dengan baik jika dikerjakan dengan teratur dan disiplin. Lebih-lebih dalam hal belajar. Disamping teratur, siswa harus belajar disiplin. Hanya dengan kedisiplinan siswa akan memperoleh prestasi yang baik. Timbulnya sikap disiplin bukan peristiwa yang mendadak yang terjadi seketika. Kedisiplinan pada seorang siswa tidak dapat tumbuh tanpa adanya intervensi dari pendidik dan itupun dilakukan secara bertahap sedikit demi sedikit. Kebiasaan yang ditanamkan oleh orang tua dan orang-orang dewasa di dalam lingkungan
keluarga akan terbawa oleh anak dan sekaligus akan memberikan warna terhadap perilaku kedisiplinan anak dimana dengan disiplin akan menciptakan kemauan dalam bekerja secara teratur. Dalam lingkungan sekolah disiplin begitu diperhatikan karena disiplin memiliki beberapa tujuan yang penting. Menurut indrafachrudi (1998: 108) antara lain: a. Membantu
anak
mengembangkannya
untuk dari
menjadi
matang
sifat-sifat
pribadinya
ketergantungan
dan
menuju
ketidaktergantungan, sehingga ia mampu berdiri sendiri atas tanggung jawab sendiri. b. Membantu anak untuk mampu mengatasi, mencegah timbulnya problem-problem disiplin dan berusaha menciptakan situasi yang efektif bagi kegiatan belajar mengajar. Disiplin mempunyai fungsi yang penting bagi individu. Menurut Singgih (1987: 136) fungsi utama disiplin adalah untuk mengajar mengendalikan diri dengan mudah, menghormati dan mematuhi otoritas. Disiplin diperlukan dalam mendidik anak supaya anak dengan mudah dapat: a. Meresapkan pengetahuan dan pengertian sosial antara lain mengenai hak milik orang lain. b. Mengerti dan segera menuruti untuk menjalankan kewajiban secara langsung, mengerti larangan. c. Mengerti tingkah laku yang baik dan buruk.
d. Belajar mengendalikan keinginan dan berbuat sesuatu tanpa merasa terancam oleh hukuman. e. Mengorbankan kesenangan sendiri tanpa peringatan dari orang lain. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Menurut Crow & Crow (1990: 114) faktor yang mempengaruhi disiplin antara lain: a. Fisiologis Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh beserta bagianbagiannya berarti sehat. Kesehatan berpengaruh terhadap kedisiplinan kesehatan siswa. Jika kesehatan siswa terganggu, misalnya dalam kondisi pusing, lelah, mengantuk, maka perhatian dalam belajar siswa akan terganggu. Kondisi organ khusus siswa seperti tingkat kesehatan indra pendengaran dan indra penglihatan siswa akan mempengaruhi penyerapan informasi dan pengetahuan khususnya yang disajikan dalam kelas. Kaitannya dengan belajar, proses belajar seseorang dapat terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, mengantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-gangguan fungsi alat inderanya (Slameto, 1991: 56). Persepsi anak terhadap sesuatu menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak. Melalui persepsi anak terus-menerus
mengadakan hubungan dengan lingkungannya yang dilakukan lewat inderanya.
Persepsi
masing-masing
individual
berbeda-beda.
Perbedaan persepsi dapat ditelusuri pada adanya perbedaan-perbedaan individual, perbedaan kepribadian, perbedaan dalam sikap atau perbedaan motivasi sehingga persepsi dapat mempengaruhi tingkah laku individu. b. Perseorangan Sikap perseorangan anak seperti acuh tak acuh, mementingkan diri sendiri, meniru kelakuan tidak baik bila dibiarkan akan mengganggu disiplin kelas dan produktifitas kelas. c. Sosial Dalam kehidupan kelompok akan timbul pengaruh sosial pada sikap
seseorang.
Pendidik
perlu
berusaha
untuk
mengikuti
perkembangan sikap anak. Dalam kehidupan kelompok setidaknya dikenal tiga kebutuhan yaitu kebutuhan akan pengakuan orang lain, aktualisasi diri, dan kebebasan bertindak. Kebutuhan akan pengakuan orang lain menjadi pusat perhatian. Sikap ini apabila berlarut-larut dan tidak dikendalikan dapat menimbulkan sikap kriminal yang memberikan kebanggaan palsu, misalnya menjadikan tenar karena kekejaman atau kejahatan. Aktualisasi diri dapat berupa ingin merasa aman dalam kelompok, menerima respek kasih sayang dan diakui orang lain. Bahayanya adalah ketika ketika kelompoknya mendorong untuk
berbuat sesuatu yang sesalu berani, melanggar ketertiban dipandang sebagai cara untuk memperoleh pengakuan tersebut. Kebebasan bertindak merupakan sikap umum para muda untuk meniadakan pengawasan dirinya dari orang-orang dewasa sehingga cara-cara menentang, melanggar peraturan merupakan tindakan ingin berbuat bebas. d. Lingkungan Kesibukan di dalam maupun di luar kelas dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya. Lingkungan yang cukup udara segar, ruangan yang menarik, suasana tenag akan mempengaruhi suasana belajar. 3. Pengaruh Kedisiplinan Belajar terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Pada dasarnya prestasi belajar setiap orang itu berbeda, antara orang yang satu dengan yang lainnya itu tidak sama. Hal ini terjadi disebabkan karena adanya faktor yang ada dalam diri individu (faktor intern) dan faktor di luar individu (faktor ekstern). Dengan adanya kedua faktor tersebutlah yang dapat mempengaruhi tingkat prestasi seseorang. Disamping kedua faktor tersebut, masih ada faktor lainnya yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang, misalnya kedisiplinan dalam belajar. Dalam belajar atau mempelajari sesuatu itu tidak hanya dalam waktu yang singkat dan cepat, tetapi perlu untuk meluangkan waktu sedikit setiap hari untuk belajar dan itu juga harus konsisten. Dengan demikian, maka dapat membuat seseorang menjadi disiplin waktu dalam belajar
(http://bkol-banten.blogspot.com/2013/04/disiplin-waktu-dalam-
meningkatkan.html) diakses pada hari sabtu, 28 september 2013 jam 10.20 WIB. Dengan adanya disiplin diri tersebut, biasanya akan mendatangkan keberhasilan dan kesuksesan bagi diri siswa, sehingga siswa akan mampu untuk menunjukkan prestasi yang bagus dan memuaskan. Sedangkan siswa yang tidak memiliki disiplin diri dalam belajar, biasanya hal ini akan membuat mereka menjadi orang yang lamban dalam menangkap pelajaran yang diajarkan. Tanpa adanya disiplin dalam belajar, hal ini akan membuat siswa menjadi kurang semangat dalam belajar. Dan tanpa disiplin dalam belajar tentu akan membuat siswa mengalami kesulitan dalam mengikuti proses belajar mengajar. Sehingga keadaan ini akan berakibat pada prestasi
belajarnya
yang akan menunjukkan hasil
yang
kurang
memuaskan. Namun demikian bagi seorang siswa kedisiplinan tetap merupakan hal yang penting. Setiap siswa terikat oleh peraturan, yang intinya menuntut kedisiplinan dari siswa, misalnya masuk tepat waktu. Hal ini bisa mendatangkan banyak keuntungan ditinjau dari berbagai faktor seperti, dari segi kepribadian dia akan mendapat pujian, tidak terganggu konsentrasi belajarnya. Selain itu secara fisik juga akan tenang, jauh dari ketegangan sehingga alam pikirannya siap menerima pelajaran. Apabila ada anak terlambat masuk sekolah misalnya, akan menganggu proses belajar, selain guru harus mengulang kembali materi yang sudah disampaikan. Karena itu kebiasaan tidak disiplin dapat menjadi penyebab
kegagalan studi. Dan sebaliknya kedisiplinan dapat meraih kunci kesuksesan (Djamarah, 2002: 97-98). Kedisiplinan belajar siswa dalam kehadiran mereka dikelas merupakan awal motivasi belajar yang baik (Mujiono, 2002: 102). Sehingga dengan motivasi tersebut tentu dapat diharapkan hasil pembelajaran yang lebih baik. Dengan motivasi yang kuat dan kesiapan jasmani dan rohani yang baik maka dengan sendirinya akanb diperoleh prestasi yang baik juga. Sehingga dapat dikatakan bahwa, siswa yang memiliki kedisiplinan dalam belajar, mereka cenderung memiliki prestasi belajar yang lebih baik. Sedangkan siswa yang tidak memiliki kedisiplinan dalam belajar, mereka cenderung
memiliki
prestasi
belajar
yang
kurang
atau
rendah
dibandingkan dengan siswa yang memiliki kedisiplinan dalam belajar. Oleh karena itu, setiap siswa harus memiliki kedisiplinan dalam belajar agar mereka bisa memiliki prestasi yang bagus. C. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 1. Pengertian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Setiap individu pasti memiliki cita-cita dari setiap proses kehidupan, karena cita-cita memberikan arah kemana akan melangkah. Begitu juga dengan kegiatan belajar mengajar harus jelas kemana akan dibawa dan dilaksanakan, yaitu bahwa dalam proses kegiatan belajar mengajar berkualitas
diharapkan dan
dapat
berprestasi.
menghasilkan Untuk
produk
mengukur
manusia
tinggi
yang
rendahnya
keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, dapat dilihat dari kemampuan dan ketrampilan siswa serta perubahan tingkah laku setelah proses belajar mengajar berlangsung. Prestasi belajar sangat diutamakan dalam dunia pendidikan. Mahasiswa sebagai subjek didik dalam lembaga pendidikan yang lebih tinggi tentunya mempunyai peranan sangat penting untuk mencerdaskan generasi penerus yang lebih baik. Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang dilakukan, karena pada prinsipnya setiap orang yang melakukan proses belajar akan mengalami suatu perubahan dalam dirinya. Oleh sebab itu, prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses pembelajaran. Dalam buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan STAIN Salatiga (2011/2012: 99), Indeks prestasi (IP) adalah nilai kredit rata-rata yang merupakan satuan nilai akhir yang menggambarkan mutu penyelesaian suatu progam pendidikan pada satu semester. Indeks prestasi dihitung pada setiap akhir semester dan pada akhir progam pendidikan yang hasilnya disebut IP Kumulatif (IPK). IPK singkatan dari Indeks Prestasi Kumulatif merupakan ukuran kemampuian mahasiswa sampai pada periode tertentu yang dihitung berdasarkan jumklah SKS (Satuan Kredit Semester ) tiap mata kuliah yang telah ditempuh. Ukuran nilai tersebut akan dikalikan dengan nilai bobot
tiap mata kuliah kemudian dibagi dengan jumlah SKS mata kuliash yang telah ditempuh dalam periode tersebut. IPK dapat diperoleh dengan adanya kerjasama antara dosen dan mahasiswa. Dosen akan memberikan nilai kepada mahasiswa sebelum kuliah dimulai pada awal semester. Biasanya para dosen menetapkan aturan selama kuliah berlangsung yang akan disepakati keduanya pada semester tersebut. Penilaian IPK memiliki skala dari 0 hingga 4. Dimana angka 0 (E) merupakan penilaian terendah dan angka 4 (A) merupakan penilaian prestasi tertinggi dengan mutu 0=E; 1=D; 2=C; 3=B; 4=A. Table 2.1 Konversi Penilaian Konversi
Skala 10
Skala 100
Huruf
Angka
Angka
Angka
A
4,0
8,5-10
85-100
A-
3,75
8,1-8,4
81-84
AB
3,5
7,7-8,0
77-80
B+
3,25
7,3-7,6
73-76
B
3,0
7,0-7,2
70-72
B-
2,75
6,7-6,9
67-69
BC
2,5
6,4-6,6
64-66
C+
2,25
6,2-6,3
62-63
C
2,0
6,0-6,1
60-61
C-
1,75
5,7-5,9
57-59
CD
1,5
5,3-5,6
53-56
D+
1,25
4,9-5,2
49-52
D
1,0
4,5-4,8
45-48
E
0
0,0-4,4
0-44
Untuk mengukur indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa sebagai berikut: 3.75-4.00: Cumlaude. Artinya apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dikuasai mahasiswa 3.51-3.74: Sangat memuaskan. Artinya apabila sebagian besar (77% s.d 84%)
bahan
pelajaran
yang
diajarkan
dapat
dikuasai
mahasiswa. 2.76-3.50: Memuaskan. Artinya apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya (67% s.d 76%) dikuasai mahasiswa. 2.00-2.75: Cukup. Artinya apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya 67% yang dikuasai mahasiswa. 0.00-1.99: Tidak Lulus (Dokumen STAIN Salatiga). 2. Cara Menghitung Indeks Prestasi Komulatif (IPK) Menurut buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan STAIN Salatiga (2011/2012: 99-100), cara menghitung Indeks Prestasi ialah jumlah kredit mata kuliah yang diperoleh dikalikan dengan dikalikan
dengan nilai masing-masing mata kuliah, dibagi jumlah kredit mata kuliah yang diambil. Rumus penghitungan IP adalah sebagai berikut: IP
KN K
Keterangan :
KN : Jumlah kredit mata kuliah dikali nilai kredit yang diperoleh
K
: Jumlah kredit yang diambil Sedangkan cara menghitung Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) ialah
dengan semua nilai IP dari semester satu hingga semester akhir. Selanjutnya jumlah nilai IP tersebut dibagi dengan jumlah IP. Berikut mcontoh menghitung IPK: Nilai IP semester 1 = 3.30 Nilai IP semester 2 = 3.12 Nilai IP semester 3 = 3.16 Nilai IP semester 4 = 2.08 Nilai IP semester 5 = 3.20 Nilai IP semester 6 = 2.96 Nilai IP semester 7 = 2.88 Nilai IP semester 8 = 3.50 IPK = 3,30+3,12+ 3,16+2,08+3,20+2,96+2,88+3,50= 24,2 / 8 = 3,025 maka nilai IPK nya adalah 3,025.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Muhibbin Syah (2004: 132), mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi (hasil) belajar, yaitu: a. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani dari dalam diri siswa. b. Faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo (1998: 130-131), terbagi menjadi dua faktor yaitu: 1.
Faktor internal, meliputi faktor jasmani (fisiologis), faktor psikologis, dan faktor kematangan fisik maupun psikis.
2.
Faktor eksternal, meliputi faktor sosial, faktor budaya, dan faktor lingkungan. Faktor-faktor diatas merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar anak didik. Dengan kita mengetahui faktor tersebut, pendidik patutnya mampu menyesuaikan dengan anak didik dalam menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif dan efektif sehingga anak didik mampu meraih prestasi yang diharapkan.
4. Fungsi Prestasi Belajar Prestasi belajar dalam kehidupan manusia dapat memberikan kepuasan tertentu. Untuk prestasi belajar memiliki, antara lain: a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan, asumsinya adalah bahwa prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi. d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern, kerena prestasi belajar dapat dijadikan indikator produktivitas pendidikan secara ekstern, karena tinggi rendahnyaprestasi sebagai indikator kesuksesan anak didik di masyarakat. e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) siswa (Zaenal Arifin, 1988: 4). Dengan mengetahui beberapa fungsi di atas maka penulis merasa bahwa prestasi memiliki fungsi yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Bahkan sebagai guru atau dosen pun untuk mengetahui atau menilai anak didiknya membutuhkan data seberapa besar prestasi yang diraihnya. Dengan demikian guru atau dosen dapat mengevaluasi dari proses belajar-mengajarnya. Imbal balik yang seperti demikianlah yang kita dapatkan apabila kita mengetahui manfaat dari prestasi belajar.
5. Pengaruh Motivasi Belajar dan Kedisiplinan Belajar terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswi Berstatus Menikah Prestasi belajar merupakan indikator yang penting untuk mengukur keberhasilan proses belajar mengajar. Motivasi merupakan daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau daya penggerak dari subjek untuk melakukan suatu perbuatan dalam suatu tujuan. Motivasi menentukan tingkat berhasil atau gagalnya kegiatan belajar siswa, pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan, dorongan, motif, minat yang ada pada diri siswa. Berhasil
atau
gagalnya
dalam
membangkitkan
dan
mendayagunakan motivasi dalam proses pembelajaran berkaitan dengan upaya pembinaan kedisiplinan dalam belajar. Prestasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh motivasi tetapi juga dipengaruhi oleh disiplin. Didalam pengelolaan pengajaran, disiplin merupakan suatu masalah penting. Tanpa adanya kesadaran akan keharusan melaksanakan aturan yang sudah ditetukan sebelumnya pengajaran tidak mungkin mencapai target yang maksimal. Dapat disimpulkan bahwa motivasi dan kedisiplinan belajar sangat mempengaruhi prestasi mahasiswi. Semakin tinggi motivasi dan kedisiplinan belajar maka semakin maka semakin baik dalam memperoleh prestasi belajar. Menurut penelitian Aula Nuriswati (2010: 99) yang berjudul “Problematika Akademik Mahasiswa STAIN Salatiga Yang Sudah
Menikah”. Dalam penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa menikah pada saat kuliah, banyak problematika yang muncul dalam berbagai faktor, yaitu diantaranya faktor psikologik yang erat kaitannya dengan faktor umur seseorang, faktor manajemen waktu, faktor motivasi. Akan tetapi sebagian banyak problem yang dihadapi mahasiswa STAIN Salatiga yang sudah menikah adalah mengenai faktor managemen waktu. Jabatan ganda sebagai mahasiswa dan sebagai ibu tumah tangga menjadi tanggung jawab ganda bagi para mahasiswa tersebut. Apabila mahasiswa tersebut pandai dalam me-menege waktu maka akan menjadikan terselesainya semua tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Namun, apabila kurang pintar dalam me-manage waktu maka akan ada masalah dalam menyelesaikan semua tugas-tugasnya. Aspek-aspek positif dan negatif dari mahasiswa STAIN Salatiga yang sudah menikah, dilihat dari aspek positif pernikahan pada masa studi adalah dapat meningkatkan prestasi akademik, meningkatkan kecerdasan finansial, dan mematangkan kepribadian dan kedewasaan. Disamping aspek positif tersebut juga terdapat aspek negatif mahasiswa yang sudah menikah pada masa studi berupa penurunan prestasi belajar, yaitu bagi mahasiswa yang tidak dapat membagi waktu antara kepentingan studi dan kepentingan rumah tangga. Jadi dalam penelitian tersebut bahwa mahasiswa yang sudah menikah hasilnya ada yang mengakibatkan dampak positif dan ada juga yang mengakibatkan dampak negatif terhadap nilai prestasi akademik,
tergantung pada mahasiswa itu sendiri dalam mengatur waktu antara kuliah dengan mengurus rumah tangga.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum STAIN Salatiga 1. Identitas Sekolah Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 11 Tahun 1997, maka secara yuridis mulai tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Sesuai dengan keputusan itu, STAIN tetap didudukkan sebagai perguruan tinggi di bawah naungan Departemen Agama Republik Indonesia yang menyelenggarakan akademik dan atau profesional dalam disiplin ilmu pengetahuan agama islam. Sebagai salah satu bentuk satuan pendidikan tinggi, STAIN Salatiga masih tetap pula memiliki kedudukan dan fungsi yang sama dengan institut maupun universitas negeri lainnya. 2. Sejarah Singkat Berdirinya Pendirian lembaga ini, bermula dari cita-cita masyarakat Islam Salatiga untuk memiliki Perguruan Tinggi Islam. Oleh karena itu didirikanlah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) “Nahdlatul Ulama” di Salatiga. Lembaga ini menempati gedung milik yayasan “Pesantren Luhur” yang berlokasi di Jalan Diponegoro nomor 64 Salatiga. Lembaga ini didirikan oleh berbagai pihak, khususnya para ulama dan pengurus Nahdlatul Ulama Jawa Tengah.
Dalam rentang waktu kurang dari setahun lembaga ini diubah yang semula FIP IKIP menjadi Fakultas Tarbiyah. Maksud perubahan tersebut adalah agar lembaga ini dapat dinegerikan bersamaan dengan persiapan berdirinya IAIN Walisongo Jawa Tengah di Semarang. Dalam perkembangannya seiring dengan berjalannya waktu, berdasarkan pada surat Menteri Agama c.q. Derektorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam Nomor Dd/PTA/3/1364/64 tanggal 13 November 1964. Pembinaan dan pengawasan Fakultas Tarbiyah Salatiga diserahkan IAIN Walisongo. Fakultas Tarbiyah Salatiga mendapat status negeri, dan menjadi cabang Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo. Pada tanggal 21 Maret 1997 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Salatiga beralih status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Hal ini sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1999. 3. Letak Geografis Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga berlokasi di Salatiga, Jawa tengah. Lembaga ini merupakan satu-satunya perguruan tinggi yang ada di Salatiga. Perguruan tinggi ini pempunyai dua lokasi yang cukup strategis yaitu kampus 1 berlokasi di jalan Tentara Pelajar Nomor 2 Salatiga, Jawa Tengah. Letak STAIN Salatiga sangat strategis yaitu terletak di sebalah barat alun-alun, Polres dan Kantor Pemda Salatiga. Di samping dekat dengan sentral pemerintahan, STAIN Salatiga juga dekat dengan lapangan olah raga dan rumah sakit umum, di samping
itu juga mudah dijangkau karena dekat dengan jalan raya Solo Seamarang, dan kampus II yang terletak dekat dengan sekolah internasional. Kampus II ini berada di tengah-tengah kota Satatiga Barat yaitu di Kembangarum Salatiga. Kampus II ini juga mudah dijangkau karena angkota No. 9 sampai di depan kampus. 4. Asas, Fungsi, dan Tujuan Dalam menyusun dan mengembangkan progam, STAIN Satatiga berasaskan Pancasila dan dasar operasionalnya adalah: a. Undang-undang Dasar 1945. b. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. c. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1990 tentang Pendidikan Tinggi. d. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pendirian STAIN. e. Status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. f. Peraturan-peraturan lain yang terkait. Keberadaan STAIN Salatiga mempunyai fungsi: a. Merumuskan kebijaksanaan dan perencanaan progam. b. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran ilmu pengetahuan agama islam dan teknologi serta seni yang bernapaskan islam. c. Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan ilmu-ilmu keislaman dan teknologi serta seni yang bernapaskan islam. d. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
e. Melaksanakan pembinaan kemahasiswaan. f. Melaksanakan kegiatan civitas akademika dan hubungan dengan lingkungannya. g. Melaksanakan kerja dengan Perguruan Tinggi dan/atau lembagalembaga lain. h. Melaksanakan pengendalian dan pengawasan masyarakat. i. Melaksanakan penilaian prestasi dan proses penyelenggaraan kegiatan serta penyusunan laporan. Adapun tujuan
penyelenggaraan pendidikan STAIN Salatiga
adalah: a. Menyiapkan peserta didik mendaji anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan/atau professional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan/atau menciptakan ilmu-ilmu seislaman dan teknologi serta seni yang bernapaskan islam. b. Mengembangkan dan menyebarkan ilmu-ilmu keislaman dan/atau teknologi serta seni yang bernapaskan islam, dan mengupayakan penggunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional. 5. Visi dan Misi STAIN Salatiga Visi lembaga sebagai berikut: “Menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dalam mewujudkan keseimbangan kecerdasan intelektul, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual”.
Dengan visi tersebut maka misi yang diemban lembaga sebagai berikut: a. Mengantarkan mahasiswa memiliki kemantapan aqidah, kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, dan keluasan ilmu pengetahuan. b.
Memberikan layanan civitas akademika dan masyarakat dalam menggali ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
c. Pengembangkan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat melalui kinerja internal dan ekstelnal. d. Mengembangkan college based manajement dengan melibatkan stake holder dan masyarakat. e. Mewujudkan tempat rujukan dalam keteladanan nilai-nilai Islam dan budaya bangsa. 6. Progam Pendidikan Peralihan konstitusional alih status dari Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo di Salatiga menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga memberi peluang untuk mengembangkan lembaga sesuai peraturan yang berlaku. Bahkan bukan hanya progan Sarjana Strata (S1) yang boleh dikembangkan, tetapi diberi peluang pula untuk membuka progan Pascasarjana S2 dan S3. Progam pendidikan yang diselenggarakan oleh STAIN Salatiga pada tahun akademik 2012/2013 meliputi:
1. Jurusan Tarbiyah
Jurusan
tarbiyah
berfungsi
untuk
menyelenggarakan
pendidikan akademik dan profesional. Tujuannya adalah untuk membentuk Sarjana Pendidikan Islam, yang memiliki keahlian dalam pendidikan dan pengajaran Islam dengan keahlian khusus dalam bidang studi pendidikan agama Islam, bahasa Arab, bahasa Inggris, dan guru Madrasah Ibtidaiyah serta kewenangan menjadi guru atau mengajar dalam bidang studinya. Adapun gelar sarjana yang diterimanya untuk alumni Strara satu adalah S.Pd.I atau sesuai peraturan yang berlaku. Jurusan Tarbiyah memiliki empat program studi yaitu: a. Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) b. Program Studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) c. Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) d. Program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) e. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Raudhatul Atfal (PGRA) f. Progam Ekstensi (Transfer) 2. Jurusan Syari’ah Jurusan pendidikan
syari’ah
akademik
dan
berfungsi
untuk
profesional,
menyelenggarakan
yang bertujuan
untuk
membentuk Sarjana Hukum Islam, yang memiliki keahlian dalam bidang hukum Islam maupun hokum positif dengan keahlian khusus dalam bidang Ahwal al-Syakhshiyyah (peradilan agama) dan
Muamalah (ekonomi Islam). Gelar kesarjanaan yang diperolehnya adalah S.HI. Program
D.III
dengan
konsentrasi
Perbankan
Islam
menyelenggrakan pendidikan profesional bertujuan membentuk ahli madya yang memiliki keahlian dalam bidang manajemen dan akuntansi keuangan baik di lembaga keuangan maupun perbankan. Gelar sarjana yang diperolehnya adalah A.Md. Jurusan Syari’ah memiliki enam program studi, yaitu: a. Program Studi S-1, Program Studi Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah (Peradilan Agama) b. Program Studi S-1 Perbankan Syari’ah c. Program Studi S-1 Sejarah Kebudayaan Islam d. Program Studi S-1 Hukum Ekonomi Syari’ah e. Program Studi S-1 Komunikasi dan Penyiaran Islam f. Program Studi S-1 Al-Qur’an dan Ilmu Tafsir 3. Program Khusus Kelas Internasional (KKI) a. Dalam rangka internasionalisasi lembaga, STAIN Salatiga menyelenggarakan Progam Khusus Kelas Internasional dengan menggunakan bahasa asing (Arab dan Inggris) sebagai bahasa pengantar pembelajaran. b. Pelaksanaan Progam Khusus Internasional diatur dalam pedoman tersendiri. 4. Program Pascasarjana
a. Progam Pascasarjana STAIN Salatiga dibuka berdasarkan Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam No. Dj. 1/818/2010 tanggal 22 November 2010 tentang Izin Penyelenggaraan Progam Strata Dua Pendidikan Agama Islam pada STAIN Salatiga. b. Penyelenggaraan Progam Pascasarjana diatur dalam pedoman tersendiri. 7. Organisasi STAIN Salatiga Organisasi STAIN Salatiga terdiri dari: a. Unsur pimpinan yaitu: Ketua, Pembantu Ketua, dan Kabag Administrasi. b. Senat STAIN Salatiga. c. Unsur Pelaksanaan Akademik: Jurusan dan Progam Studi, Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Unit Pelayanan Bahasa, Unit pengembangan Sumber Belajar, Unit Pengambangan Mutu Akademik, Pesat Ilmiah dan Penerbitan, Pusat Sistem Informasi Manajemen, Pusat Pengembangan Praktikum, dan Kelompok Dosen. d. Unsur Pelaksanaan Administratif: Bagian Administrasi, Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan, Sub Bagian Kepegawaian, dan Keuangan, dan Sub Bagian Umun. e. Unsur penunjang: Unit Pelaksanan Teknis Perpustakaan, Komputer, dan Laboratorium. f. Unsur Badan Non-Struktural: Yayasan Kerjasama Alumni, Orang Tua, dan Mahasiswa (YAKAOMI), Senat Mahasiswa (SEMA), Dewan
Mahasiswa (DEMA), dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), serta Unit kegiatan Mahasiswa (UKM). 1) Daftar Nama Pimpinan STAIN Salatiga Ketua
: Dr. Imam Sotomo, M.Ag.
Pembantu Ketua I
: Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd.
Pembantu Ketua II
: Drs. H. Miftahuddin, M.Ag.
Pembantu Ketua III
: H. Agus Waluyo, S.Ag
Kabag Administrasi
: Tarmizi Agus, S.Ag.
2) Daftar Nama Anggota Senat STAIN Salatiga Unsur Pimpinan STAIN
: 1) Dr. Imam Sutomo, M.Ag. 2) Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. 3) Drs. H. Miftahuddin, M.Ag. 4) H. Agus Waluyo, S.Ag.
Unsur Jurusan
: 1) Drs. H. Sa’adi, M.Ag. 2) Drs. Mubasirun, M.Ag.
Unsur Guru Besar
: 1) Prof. Dr. H. Muh. Zuhri, M.Ag. 2) Prof. Dr. H. Budiharjo, M.Ag. 3) Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag.
Unsur Dosen
: 1) Drs. Badwan, M.Ag. 2) Dra.
Djami’atul
Islamiyah,
M.Ag. 3) Dra. Woro Retnoningsih, M.Pd. 4) Drs. Kastolani, M.Ag.
3) Daftar Nama Pengelola Unit Kerja Akademik, Administrasi dan Penunjang: Kasubag. Akademik & Kemahasiswaan
: Muzayin, S.Ag.
Kasubag. Kepegawaian & Keuangan : Diah Rochati, SE. Kasubag. Umum
: Drs. Jumadi
Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan :Sudiyanto, S.H. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Komputer
: M. Muqtafin, A.Pd.
Jurusan Tarbiyah Ketua
: Drs. H. Sa’adi, M.Ag.
Sekretaris
: Suwardi, S.Pd., M.Pd.
Ketua Program Pendidikan Agama Islam (PAI) : Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. Ketua Program Pendidikan Bahasa Arab (PBA) : M. Hafidz, M.Ag. Ketua Program Studi Tadris Bahasa Inggris (TBI) : Mashlihatul Umami, S.Pd.I, MA Ketua Program Ekstensi : Drs. Djoko Sutopo Ketua Program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) : Miftachur Rif`ah, MAg. Jurusan Syari’ah Ketua
: Drs. Mubasirun, M.Ag.
Sekretaris
: Dra. Siti Zumrotun, M.Ag.
Ketua Program Studi Ahwal Al Syakhshiyyah (AS) : Ilya Muhsin, S.H.I., M.Si. Ketua Program Studi Perbankan Syariah (PS) : H. Abdul Aziz, N.P., M.M. Ketua Progam Studi Manajemen Keuangan Syari`ah (MKS) : Faqih Nabhan, M.Ag. Kutua Progam Studi Hukum Ekonomi Syari`ah (HES) : Dra. Sti Zumrotun, M.Ag. Progam Pascasarjana Direktur
: Dr. H. Sa`adi, M.Ag.
Asisten Direktur I
: Dr. Zakiyuddin, M.Ag.
Asisten Direktur II
: Asfa Widiyanto, MA.,Ph.D.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) : Dr. Adang Kuswaya, M.Ag. Sekretaris P3M
: Jaka Siswanta, M.Pd. : Moh. Khusen, M.Ag., MA
Kepala Pusat Ilmiah dan Penerbitan (PIP) : Drs. Abdul Syukur, M.Si.
Sekretaris Pusat Ilmiah dan Penerbitan (PIP) : Mochlasin, M.Ag. Kepala Unit Pelayanan Bahasa (UPB) : Hanung Triyoko, SS. M.Hum, M.Ed.
Sekretaris Unit Pelayanan Bahasa (UPB) : Yahya, S.Ag. : Setiarini, M.Pd. Kepala Pusat Pengembangan Sumber Belajar (PPSB) : Drs. H. Ahmad Sultoni, M.Pd. Sekretaris Pusat Pengembangan Sumber Belajar (PPSB) : Ari Setiawan, S.Pd., MM. Kepala Unit Pembinaan Mahasiswa (UPMA) : Drs. Bahroni, M.Pd. Sekretaris Unit Pembinaan Mahasiswa (UPMA) : Rovi`in, M.Ag. : Fatckurrohman, M.Pd. Kepala Pusat Pengembangan Praktikum (PPP) : Ahmad Maemun, M.Ag. Sekretaris Pusat Pengembangan Praktikum (PPP) : M. Gufron, M.Ag. Kepala Pusat Informasi Managemen (PSIM) : Hikmah Endraswati, M.Si. Sekretaris Pusat Informasi Managemen (PSIM) : Haryo Aji Nugroho, MA. Kepala Laboratorium : Winarno, S.Si, M.Pd. Pembina Kegiatan Kemahasiswaan : Mukti Ali, S.Ag.,M.Hum.
4) Daftar Nama Pengelola Badan Non Struktural Ketua Persatuan Orangtua Mahasiswa (POM) : Drs. H. Hamdan Asnawi Direktur Jurnal ATTARBIYAH : Drs. Juz`an, M.Hum. Direktur Jurnal IJTIHAD : Nafis Irkhami , M.Ag., MA Direktur Jurnal INFERENSI : Anton Bawono, M.Si. Direktur Jurnal REGISTER : Nurwanto, M.Hum. Direktur Jurnal MUDARRISA : Yedi Efriyadi, M.Ag. Direktur Jurnal LISANIA : H. Agus Ahmad Su`aidi, MA Direktur Jurnal MUQTASHID : H. Ahmad Mifdhol, M.Ag. Direktur Pusat Studi Pengembangan Pendidikan Islam (PSPPI) : Dra. Nur Hasanah, M.Pd. Direktur Pusat Studi Gender dan Keluarga Sakinah (SGKS) : Hj. Maslikhah, M.Si. Direktur Lembaga Kajian dan Bantuan Hukum Islam (LKBHI) : Farkhani, MH.
B. Penyajian Data Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan angket yang dijawab oleh mahasiswi. Adapun yang penulis teliti adalah mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah angkatan 2009 dan 2010 yang berjumpah 47 sebagai informannya. Untuk lebih jelas dapat dilihat tabel nama-nama responden di bawah ini. Daftar nama-nama responden mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010 sebagai berikut: Tabel 3.1 Nama Responden yang Dijadikan Sampel NO
NAMA INISIAL
PROGAM STUDI
ANGKATAN
1
RWK
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2009
2
SA
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2009
3
IST
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2009
4
MSF
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2009
5
MDK
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2009
6
MGH
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2009
7
AM
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2009
8
ZR
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2009
9
NR
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2009
10
ZH
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2009
11
SAG
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2009
12
RSG
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2009
13
RPA
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2009
14
STA
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2010
15
IFH
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2010
16
ZH
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2010
17
SN
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2010
18
AHY
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2010
19
MKU
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2010
20
HRA
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2010
21
NHY
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2010
22
SWY
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2010
23
MKU
Pendidikan Agama Islam (PAI)
2010
24
ATL
Pendidikan Agam Islam (PAI)
2010
25
NQ
Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
2009
26
SYK
Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
2009
27
WS
Tadris Bahasa Inggris (TBI)
2009
28
ISG
Tadris Bahasa Inggris (TBI)
2009
29
ERK
Tadris Bahasa Inggris (TBI)
2009
30
MRF
Tadris Bahasa Inggris (TBI)
2009
31
STM
Tadris Bahasa Inggris (TBI)
2009
32
PRW
Tadris Bahasa Inggris (TBI)
2009
33
LNS
Tadris Bahasa Inggris (TBI)
2009
34
IMR
Tadris Bahasa Inggris (TBI)
2009
35
CTK
Tadris Bahasa Inggris (TBI)
2010
36
DN
Tadris Bahasa Inggris (TBI)
2010
37
MLT
Tadris Bahasa Inggris (TBI)
2010
38
PRY
Tadris Bahasa Inggris (TBI)
2010
39
SFR
Tadris Bahasa Inggris (TBI)
2010
40
SS
Tadris Bahasa Inggris (TBI)
2010
Pendidikan Guru Madrasah
2009
41 DHS 42
Pendidikan Guru Madrasah ALS
43
44
Ibtidaiyah (PGMI) 2009
Ibtidaiyah (PGMI) Pendidikan Guru Madrasah
DL
Ibtidaiyah (PGMI)
LR
Pendidikan Guru Madrasah
2009
2010
Ibtidaiyah (PGMI) 45
Pendidikan Guru Madrasah UNC
46
Ibtidaiyah (PGMI) Pendidikan Guru Madrasah
LAD 47
2010
Ibtidaiyah (PGMI) Pendidikan Guru Madrasah
SDY
2010
2010
Ibtidaiyah (PGMI)
Untuk mendapatkan data hasil motivasi belajar mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010 penulis membuat angket yang disebarkan kepada 47 responden. Angket tersebut terdiri dari 18 item soal yang sesuai dengan indikator motivasi belajar. Data hasil angket motivasi belajar mahasiswi berstatus menikah jurusan terbiyah angkatan di STAIN Salatiga 2009 dan 2010 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.2 Data Hasil Angket Motivasi Belajar Mahasiswi (terlampir) Untuk mendapatkan data dari kedisiplinan belajar mahasiswi berstatus menikah jurusan terbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010 penulis membuat angket yang disebarkan kepada 47 responden. Angket tersebut terdiri dari 13 item soal yang sesuai dengan indikator kedisiplinan belajar. Data hasil angket kedisiplinan belajar mahasiswi berstatus menikah jurusan terbiyah angkatan di STAIN Salatiga 2009 dan 2010 dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3.3 Data Hasil Angket Kedisiplinan Belajar Mahasiswi (terlampir)
Untuk mendapatkan data dari hasil Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010 penulis menggunakan hasil nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) terakhir yang diperoleh mahasiswi tersebut. Data hasil nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010 dapat dilihat pada BAB IV.
BAB IV ANALISIS DATA
Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya yang penulis tempuh adalah menganalisis data sebagai tindak lanjut dalam upaya mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana termuat dalam bab. 1. Sedangkan untuk memudahkan penganalisisan maka ditempuh tahapan-tahapan analisis sesuai dengan jenis data, yaitu sebagai berikut: A. Analisis Deskriptif Analisis data deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana motivasi belajar, kedisiplinan belajar, dan indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010. 1. Analisis Data Tentang Motivasi Belajar Mahasiswi Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar mahasiswi berstatus menikah, penulis menggunakan instrument beberapa angket yang terdiri dari 18 item pertanyaan dan penulis berikan penilaian dengan pedoman penilaian sebagai berikut: a. Pilihan jawaban SS dengan nilai 4 b. Pilihan jawaban S dengan nilai 3 c. Pilihan jawaban TS dengan nilai 2 d. Pilihan jawaban STS dengan nilai 1
Rincian penyekoran masing-masing item soal dari angket motivasi belajar mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1 Skor Angket Motivasi Belajar Mahasiswi (terlampir) Untuk mengetahui tingkat motivasi belajar mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010 pada kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah ditempuh dengan mencari interval nilai dengan rumus sebagai berikut (Irianto, 2004: 22):
i= Keterangan: Panjang interval
: panjang interval kategori yang digunakan
xt
: nilai tertinggi ideal
xr
: nilai terendah ideal
nkategori
: jumlah kategori yang digunakan
Sebelum menggunakan rumus resebut untuk menentukan kategorikategori yang diinginkan, maka terlebih dahulu penulis akan memaparkan tentang nilai skor ideal yang berlaku dalam penyusunan skripsi ini. Penetapan skor ideal baik skor tertinggi maupun terendah diperoleh dari jumlah skor dan item penyekorannya. Dalam penelitian ini jumlah soal angket motivasi belajar adalah 18, dengan empat item jawaban yaitu SS, S, TS, dan STS yang berskor masing-masing 4, 3, 2, 1, maka skor ideal untuk
angket motivasi belajar terkisar antara 48-69. Dimana angka 48 adalah skor ideal terendah dan 69 adalah skor ideal tertinggi. Setelah diketahui skor ideal terendah dan tertinggi, langkah selanjutnya adalah penempatkan kategori yang dimaksud dengan rumus yang telah ditetapkan di atas: Panjang interval
=
= = 5,5 Dari perhitungan tersebut, kemudian ditentukan interval dan kategorinya sebagaimana tabel berikut: Tabel 4.2 Kelas Interval Beserta Kategorinya No
Interval
Kategori
1
65-69
Sangat setuju
2
59-64
Setuju
3
53-58
Tidak setuju
4
48-52
Sangat tidak setuju
Tabel di atas merupakan acuan dalam menetapkan kategori skor angket motivasi belajar mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010. Skor-skor angket yang telah dipaparkan sebelumnya kemudian dikonsultasikan dengan tabel diatas dan menghasilkan tabel kategori skor motivasi belajar mahasiswi sebagai berikut:
Tabel 4.3 Kategori Skor Motivasi Belajar Mahasiswi Beserta Jumlah Responden No
Interval
Kategori
Jumlah responden
1
65-69
Sangat setuju
6
2
59-64
Setuju
20
3
53-58
Tidak setuju
15
4
48-52
Sangat tidak setuju
6
Dari penyebaran frekuensi tersebut dapat dihitung presentasi frekuensi dengan rumus sebagai berikut: P=
x100%
Keterangan: F : Frekuensi N : jumlah responden P : Prosenrase Sangat setuju
P=
x100%
= 12,77%
Setuju
P=
x100%
= 42,55%
Tidak setuju
P=
x100% = 31,91%
Sangat tidak setuju
P=
x100%
= 12,77%
Berdasarkan perhitungan tersebut selanjutnya penulis sajikan tabel yang memuat kategori skor frekuensi dan hasil angket motivasi belajar
mahasiswi bestatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010 sebagai berikut: Tebel 4.4 Kategori Skor Frekuensi Dan Hasil Angket Motivasi Belajar No
Interval
Kategori
Frekuensi
Prosentase
1
65-69
Sangat setuju
6
12,77%
2
59-64
Setuju
20
42,55%
3
53-58
Tidak setuju
15
31,91%
4
48-52
Sangat tidak setuju
6
12,77%
47
100%
Jumlah
Dari tabel tersebut terlihat motivasi belajar mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010 dalam kategori sangat tinggi sebanyak 6 orang dengan prosentase 12,77%. Adapun respon dalam kategori tinggi ada 20 0rang dengan rposentase 42,55%, 15 orang dalam kategori sedang dengan prosentase 31,91% dan 6 orang dalam kategori rendah dengan prosentase 12,77%.
2. Analisis data tentang kedisiplinan belajar Untuk
mengetahui
tingkat
kedisiplinan
belajar
mahasisiwi
berstatus menikah, penulis menggunakan instrument beberapa angket yang terdiri dari 13 item pertanyaan dan penulis berikan penilaian dengan pedoman penilaian sebagai berikut: a. Pilihan jawaban Sl dengan nilai 4 b. Pilihan jawaban Sr dengan nilai 3
c. Pilihan jawaban Kd dengan nilai 2 d. Pilihan jawaban TP dengan nilai 1 Rincian penyekoran masing-masing item soal dari angket kedisiplinan belajar mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.5 Skor Angket Kediplinan Belajar Mahasiswi (terlampir) Untuk
mengetahui
tingkat
kedisiplinan
belajar
mahasiswi
berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010 pada kategori sangat tinggi, tinggi, sedang, dan rendah ditempuh dengan mencari interval nilai dengan rumus sebagai berikut:
i= Keterangan: Panjang interval
: panjang interval kategori yang digunakan
xt
: nilai tertinggi ideal
xr
: nilai terendah ideal
nkategori
: jumlah kategori yang digunakan
Sebelum menggunakan rumus resebut untuk menentukan kategorikategori yang diinginkan, maka terlebih dahulu penulis akan memaparkan tentang nilai skor ideal yang berlaku dalam penyusunan skripsi ini. Penetapan skor ideal baik skor tertinggi maupun terendah diperoleh dari
jumlah skor dan item penyekorannya. Dalam penelitian ini jumlah soal angket kedisiplinan belajar adalah 13, dengan empat item jawaban yaitu Sl, Sr, Kd, dan TP yang berskor masing-masing 4, 3, 2, 1, maka skor ideal untuk angket motivasi belajar terkisar antara 29-39. Dimana angka 29 adalah skor ideal terendah dan 39 adalah skor ideal tertinggi. Setelah diketahui skor ideal terendah dan tertinggi, langkah selanjutnya adalah penempatkan kategori yang dimaksud dengan rumus yang telah ditetapkan di atas: Panjang interval
=
=
= 2,75
Dari perhitungan tersebut, kemudian ditentukan interval dan kategorinya sebagaimana tabel berikut:
Tabel 4.6 Kelas Interval Beserta Kategorinya No
Interval
Kategori
1
38-40
Selalu
2
35-37
Sering
3
32-34
Kadang-kadang
4
29-31
Tidak pernah
Tabel diaatas merupakan acuan dalam menetapkan kategori skor angket kedisiplinan belajar mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010. Skor-skor angket yang telah
dipaparkan sebelumnya kemudian dikonsultasikan dengan tabel diatas dan menghasilkan tabel kategori skor kedisiplinan belajar mahasiswi sebagai berikut: Tabel 4.7 Kategori Skor Kedisiplinan Belajar Mahasiswi Beserta Jumlah Responden No
Interval
Kategori
Jumlah responden
1
38-40
Selalu
4
2
35-37
Sering
13
3
32-34
Kadang-kadang
24
4
29-31
Tidak pernah
6
Dari penyebaran frekuensi tersebut dapat dihitung presentasi frekuensi dengan rumus sebagai berikut: P=
x100%
Keterangan: F : Frekuensi N : jumlah responden P : Prosenrase Selalu
P=
x100%
= 8,51%
Sering
P=
x100%
= 27,66%
Kadang-kadang
P=
x100%
= 51,06%
Tidak pernah
P=
x100%
= 12,77%
Berdasarkan perhitungan tersebut selanjutnya penulis sajikan tabel yang memuat kategori skor frekuensi dan hasil angket kedisiplinan belajar mahasiswi bestatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010 sebagai berikut:
Tebel 4.8 Kategori Skor Frekuensi Dan Hasil Angket Kedisiplinan Belajar No
Interval
Kategori
Frekuensi
Prosentase
1
38-40
Selalu
4
8,51%
2
35-37
Sering
13
27,66%
3
32-34
Kadang-kadang
24
51,06%
4
29-31
Tidak pernah
6
12,77%
Jumlah
100%
Dari tabel tersebut terlihat kedisiplian belajar mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010 dalam kategori sangat tinggi sebanyak 4 orang dengan prosentase 8,51%. Adapun respon dalam kategori tinggi ada 13 orang dengan prosentase 27,66%, 24 orang dalam kategori sedang dengan prosentase 51,06% dan 6 orang dalam kategori rendah dengan prosentase 12,77%.
3. Data Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswi Untuk mengetahui tingkat prestasi belajar mahasiswi berstatus menikah penulis menggunakan
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)
mahasiswi yang sudah menikah yang dikomulatifkan. Rincian hasil nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menilah dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tebel 4.9 Hasil Nilai Indeks Prestasi Kumulatif Mahasiswi No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Nama Responden RWK SA IST MSF MDK MGH AM ZR NR ZH SAG RSG RPA STA IFH ZH SN AHY MKU HRA NHY
Hasil IPK 3.51 3.16 3.52 3.4 3.31 3.24 3.29 3.57 3.63 3.43 3.1 3.51 3.58 3.66 3.52 3.2 3.4 3.46 3.03 3.22 3.2
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
SWY MKU ATL NQ SYK WS ISG ERK MRF STM PRW LNS IMR CTK DN MLT PRY SFR SS DHS ALS DL LR UNC LAD SDY
3.32 3.47 3.24 3.22 3.8 3.24 2.93 3.37 3.25 3.02 3.27 3.22 3.19 3.33 3.17 3.38 3.41 3.07 3.03 3.37 3.46 3.5 3.28 3.38 3.46 3.2
Dari tabel tersebut terlihat bahwa prestasi mahasiswi berstatus menikah dapat dilihat dari hasil nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dengan nilai tertinggi 3.8 dan nilai terendah 2,93 dari 47 mahasiswi. B. Uji Persyaratan Analisis Dalam analisis ini penulis menggunakan analisis statistik. Perhitungan dan analisis data menggunakan program SPSS 16 for windows
untuk
mengetahui serta membuktikan hipotesis yang penulis ajukan yaitu ada pengaruh motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikahi. Sebelum tahap pengujian hipotesis, untuk memenuhi persyaratan tersebut harus dipenuhi beberapa analisis
diantaranya
yaitu
uji
normalitas,
uji
linieritas,
dan
uji
VAR00033
VAR00034
multikolinieritas. 1. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test VAR00019 N Normal Parameters
a
47
47
47
Mean
58.4468
34.0426
3.3302
Std. Deviation
4.94231
2.29326
.18457
Most Extreme
Absolute
.121
.146
.072
Differences
Positive
.121
.146
.072
Negative
-.081
-.133
-.057
Kolmogorov-Smirnov Z
.832
.999
.496
Asymp. Sig. (2-tailed)
.493
.271
.967
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan tabel di atas nilai signifikan variabel Motivasi Belajar (X1) 0,493, Kedisiplinan Belajar (X2) 0,271 dan Indeks Prestasi Kumulatif (Y) 0,967 lebih besar dari alpha (0,05). Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa distribusi data dari masing-masing variabel berdistribusi normal. 2. Uji linier ANOVA Table Sum of Squares VAR0 Between 0034 Groups
(Combined)
1.102
df
Mean Square 17
.065
F 4.037
Sig. .000
*
Within Groups
VAR0 Total 0019
.466
29
1.567
46
.016
ANOVA Table Sum of Squares VAR00034 *
Between
VAR00033
Groups
Mean df
Square
F
Sig.
(Combined)
Within Groups Total
1.012
10
.101
.555
36
.015
1.567
46
6.560
.000
Uji linieritas antara variabel bebas (Motivasi Belajar dan Kedisiplinan Belajar) dengan variabel terikatnya (Indeks Prestasi Kumulatif) dilihat dari diviation from liniarity. Menurut hasil perhitungan didapatkan nilai diviation from liniarity sebesar 0,000 antara Motivasi Belajar dan Kedisiplinan Belajar, sebesar 0,000 antara Kedisiplinan Belajar dan Indeks Prestasi Kumulatif. Menurut kriterianya adalah jika harga diviation from liniarity lebih besar dari taraf signifikansi yang diambil (5%) berarti hubungannya linier. Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Motivasi Belajar, Kedisiplinan Belajar dengan Indeks Prestasi Kumulatif bersifat tidak linier.
3. Uji multikolinieritas Correlations VAR00019 VAR00019
Pearson Correlation
VAR00033 1
Sig. (2-tailed) N VAR00033
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00034
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
VAR00034
.426
**
.706
**
.003
.000
47
47
47
**
1
.426
.003 47 .706
**
.616
**
.000 47
47
**
1
.616
.000
.000
47
47
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Hasil analisis yang disajikan dalam tabel menunjukkan bahwa nilai korelasi antara semua variabel bebas sebesar 0,426 lebih kecil dari 0,60 sehingga dapat disimpulkan bahwa antar variabel bebas tidak ada yang berkorelasi secara sempurna atau tidak tersaji multikolinier. C. Analisis Uji Hipotesis Dalam analisis ini penulis menggunakan analisis regresi linier dengan menggunakan aplikasi SPSS 16 untuk mengetahui serta membuktikan hipotesis yang penulis ajukan yaitu pengeruh motivasi belajar dan kedisiplinan
47
belajar terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah.
Adapun langkah-langkah analisis yang ditempuh menurut Ghozali (2001: 46) adalah sebagai berikut: 1. Buka file Crossec.xls 2. Masukkan jumlah skor tiap responden, baik dalam variabel X1 (motivasi belajar), variabel X2 (kedisiplinan belajar) maupun variabel Y (IPK) 3. Dari menu utama SPSS, pilih menu Analyze kemudian Reggresion, lalu Linear 4. Masukkan variabel 3 pada box Dependent 5. Masukkan variabel 1 dan variabel 2 pada box Independent 6. Pada box Method pilih Enter 7. Abaikan yang lain dan tekan OK Dari langkah-langkah tersebut output SPSS yang dihasilkan adalah sebagai berikut:
Model Summary Model
R
1
.787
R Square a
Adjusted R Square
.620
a. Predictors: (Constant), kedisiplinan, motivasi
.602
Std. Error of the Estimate .11579
b
ANOVA Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
F
1 Regression
.962
2
.481
Residual
.590
44
.013
1.551
46
Total
Sig.
35.855
.000
a
a. Predictors: (Constant), kedisiplinan, motivasi b. Dependent Variable: IPK
Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
Coefficients
Std. Error
1 (Constant)
1.105
.274
Motivasi
.020
.004
Kedisiplinan
.031
.008
Beta
T
Sig.
4.026
.000
.543
5.284
.000
.384
3.736
.001
a. Dependent Variable: IPK
1. Koefisien Determinasi Model Summary Dari tampilan output SPSS dapat dilihat besarnya Adjusted R2 adalah 0.602. Hal ini berarti bahwa 60.2% variasi IPK bisa dijelaskan oleh variasi kedua variabel independen motivasi belajar dan kedisiplinan belajar. Sedangkan sisanya (100%-60.2=39.8%) dijelaskan oleh sebabsebab yang lain di luar model.
2. Uji Signifikan Sigmultan (Uji Statistik F)
Dari uji ANOVA atau F test, didapat F Hitung sebesar 35.855 dengan tingkat probabilitas 0.00. Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0.05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi IPK mahasiswi atau dapat dikatakan bahwa motivasi belajar dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama berpengaruh terhadap IPK mahasiswi dengan taraf signifikansi 5% maupun 1%. 3. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t Statistik) Untuk menginterpretasikan koefisien variabel motivasi belajar dan kedisiplinan belajar dapat menggunakan Unstandardized Coefficients maupun Standardized Coefficients. a. Unstandardized Beta Coefficients Dari kedua variabel independen yang dimasukkan dalam regresi, variabel motivasi belajar dan kedisiplinan belajar berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Variabel motivasi belajar memberikan nilai koefisien parameter 0.020 dengan tingkat
signifikansi
0.000
dan
variabel
kedisiplinan
belajar
memberikan nilai koefisien parameter 0.031 dengan taraf signifikansi 0.001. Dari sini dapat disimpulkan bahwa variabel Y dipengaruhi oleh variabel X1 maupun X2 dengan persamaan sistematis: Y= 1.105+0.020X1+0.031X2 Y: Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) X1: motivasi belajar X2: kedisiplinan belajar
Dari persamaan tersebut dapat diambil beberapa kesimpulan: 1) Konstatnta sebesar 1.105 menyatakan bahwa jika motivasi belajar dan kedisiplinan belajar dianggap konstan, maka IPK mahasiswi sebesar 1.105. 2) Koefisien regresi motivasi belajar sebesar 0.020 menyatakan bahwa apabila motivasi belajar ditingkatkan 1 point maka akan memiliki pengaruh sebesar 0.020 terhadap IPK. Sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar memiliki sumbangan sebesar 2%. 3) Koefisien kedisiplinan belajar sebesar0.031 menyatakan bahwa apabila kedisiplinan belajar ditingkatkan 1 point maka akan memiliki pengaruh sebesar 0.031 terhadap IPK. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar memiki sumbangan 3.1%. 4) Koefisien regresi motivasi belajar sebesar (0.020) lebih kecil daripada koefisien kedisiplinan belajar (0.031), sehingga motivasi belajar lebih kecil memberikan sumbangan terhadap IPK dibandingkan dengan kedisiplinan belajar. b. Standardized Beta Coefficients 1) Dari hasil output SPSS dapat dilihat koefisien beta pada variabel X1 sebesar 0.543 yang berarti bahwa motivasi belajar memiliki pengaruh sebesar 54.3% terhadap IPK dengan taraf signifikansi 0.000.
2) Pada variabel X2 dapat dilihat koefisien beta sebesar 0.384 yang berarti bahwa kedisiplinan belajar memiliki pengaruh sebesar 38.4% terhadap IPK dengan taraf signifikansi 0.001. D. Pembahasan 1. Uji Hipotesis Pertama Berdasarkan analisis data dengan menggunakan progam SPSS diperoleh nilai
lebih besar dari nilai
yang digunakan (0.000 0.01).
Hal tersebut menunjukkan bahwa Ho ditolak atau Ha diterima, ini berarti ada pengaruh yang positif dan sangat signifikan antara motivasi belajar dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010. Dari uji hipotesis yang dilakukan, diperoleh bahwa motivasi belajar dan kedisiplinan belajar secara bersama-sama berpengaruh sangat signifikan terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Hal ini sesuai dengan penelitian Fatmawati (2012) dengan judul Pengaruh Motivasi Ekstrinsik dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Siderejo Lor 3 Salatiga”. Hasil pengujian dengan menggunakan SPSS diketahui hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan
regresi
.
Uji
keberartian
persamaan
regresi
dengan
menggunakan uji F. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Fhitung = 15,233 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, karena nilai signifikansi kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa secara simultan ada pengaruh
motivasi ekstrinsik dan disiplin belajar terhadap prestasi belajar peserta didik kelas VI Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 03 Salatiga. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa motivasi dan kedisiplinan belajar merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari prestasi yang dicapai siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Merson U Sangalan dalam Kartini Kartono (1990: 6), yang menyatakan bahwa kecerdasan, bakat, minat, motivasi, kesehatan, cara belajar, disiplin belajar, lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, sekolah dan sarana pendukung belajar merupakan faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. 2. Uji Hipotesis Kedua Berdasarkan analisis data dengan menggunakan regresi linier diperoleh
hasil probabilitas signifikansi 0.000 (
. Hal ini
menujukkan bahwa motivasi belajar berpengaruh sangat signifikan terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010. Dari uji hipotesis yang dilakukan diperoleh bahwa motivasi belajar berpengaruh sangat signifikan terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Hal ini sesuai dengan penelitian Sukiati Arini (2010) dengan judul “Pengaruh Tingkat Intelegensi dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Akademik Siswa Kelas II SMA Negeri 99 Jakarta”. Berdasarkan analisis data yang dilakukan, diperoleh nilai t hitung sebesar 3,703 dengan tingkat signifikansi 0,000 (p < 0,01). Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar berpengaruh sangat signifikan terhadap prestasi akademik. Dengan
demikian, hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi akademik. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa semakin tinggi motivasi belajar maka akan semakin tinggi pula prestasi akademiknya, dan sebaliknya jika motivasi belajarnya rendah maka prestasi akademik akan semakin rendah pula. 3. Uji Hipotesis Ketiga Berdasarkan analisis data dengan menggunakan regresi linier diperoleh
hasil probabilitas signifikansi 0.001 (
. Hal ini
menujukkan bahwa kedisiplinan belajar berpengaruh sangat signifikan terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010. Dari uji hipotesis yang dilakukan diperoleh bahwa kedisiplinan belajar berpengaruh sangat signifikan terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK). Hal ini sesuai dengan penelitian Wibisono (2010) dengan judul “Pengaruh kedisiplinan belajar terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam SDN Ngajaran 03 Kec. Tuntang Kab. Semarang Tahun 2010”. Berdasarkan analisis data yang dilakukan dengan menggunakan rumus product moment korelasi antara kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar diperoleh nilai “r” 1,024 maka hipotesis menunjukkan bahwa “ada pengaruh yang sangat signifikan antara kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar siswa SD Negeri Ngajaran 03”. Diterima dan terbukti sangat meyakinkan.
Dengan demikian, dari bukti yang penulis temukan dalam penelitian ini jelas sekali bahwa kedisiplinan mempunyai pengaruh yang positif terhadap prestasi belajar anak. Artinya apabila anak tersebut disiplin belajar maka prestasi belajar yang akan dicapai kemungkinan besar akan lebih baik.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah peneliti mengumpulkan data dalam rangka membuktikan hipotesis yang diajukan dan mengolahnya dengan teknik statistik dengan menggunakan rumus regresi ganda melalui perhitungan SPSS, selanjutnya peneliti dapat menarik kesimpulan dari penelitian yang berjudul “pengaruh motivasi belajar dan kedisiplinan belajar terhadap indeks prestasi kumulatif mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010” sebagai berikut: 1. Pengaruh motivasi belajar Motivasi belajar mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010 kategori
tinggi sebanyak
42,55%. 2. Kedisiplinan belajar Kedisiplinan belajar mahasiswi berstatus menikah jurusan tarbiyah di STAIN Salatiga angkatan 2009 dan 2010 kategori sedang sebanyak 51,06%. 3. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) nilai tertinggi dalam kategori tinggi sebesar 3,8 dari 47 responden yang dilihat dari hasil Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah.
4. Pengaruh motivasi belajar terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswi Motivasi belajar memiliki sumbangan 2% terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah. 5. Pengaruh kedisiplinan belajar terhadap indeks prestasi kumulatif (IPK) mahasiswi Kedisiplinan belajar memiliki sumbangan sebesar 3,1% terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswi berstatus menikah. 6.
Kesimpulan yang diperoleh dari ketiga variabel dapat disimpulkan sebagai berikut bahwa: Hasil uji ANOVA atau F test, didapat sebesar 36,855 dengan tingkat probalitas 0,000. Nilai tersebut signifikan pada p value 5% maupun 1%. Maka model regresi tersebut dapat digunakan untuk memprediksi Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) atau dapat dikatakan bahwa motivasi belajar dan kedisiplinan belajar mahasiswi berstatus menikah secara bersama-sama berpengaruh terhadap Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswi dengan taraf signifikansi 1% maupun 5%.
B. Saran Melihat pentingnya motivasi belajar dan kedisiplinan belajar bagi mahasiswi yang sudah menikah untuk mampu meningkatkan prestasi akademisnya. Jangan jadikan status menikah tersebut sebagai penghambat dalam proses pembelajaran. Justru dengan menikah tersebut menjadikan
proses pembelajaran lebih termotivasi, kerena adanya seseorang yang setiap saat selalu memberikan motivasi untuk lebih giat belajar. Sehingga mahasiswi yang ingin melangsungkan pernikahan tetapi ia masih duduk di bangku kuliah tidak perlu merasa takut untuk menikah disaat masih tercatat sebagai mahasiswi.
DAFTAR PUSTAKA
Abror, A. Rachman. 1993. Psikologi Pendidikan. Yogya: Tiara Wacana Ahmad Kan`an, Syekh Muhammad. 2006. Kado Terindah Untuk Mempelai. Yogyakarta: Mitra Pustaka Al-Qur`an dan Terjemahannya. 2005. Departemen RI: Sygma Arifin, Zaenal. 1988. Evaluasi Intruksional, Prinsip, Tehnik, Prosedur. Bandung: Remadja Karya Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Crow & Crow. 1990. Pengantar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Rake Sarasin
Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Fatmawati, Endah Tri. 2012. Pengaruh Motivasi Ekstrinsik dan Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas VI Sekolah Dasar Negeri Siderejo Lor 03 Salatiga. Skripsi (tidak diterbitkan). Salatiga: Universitas Satya Wacana Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Hadi, Sutrisno. 1981. Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Hamalik, Umar. 1992. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Martono, Nanang.2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada
Nuriswati, Aula. 2010. Problematika Akademik Mahasiswa STAIN Salatiga. Skripsi (tidak diterbitkan). Salatiga: Sekolat Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta Sardiman. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta STAIN Salatiga Press. 2010. Buku Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan STAIN Salatiga Tahun Akademik 2010/2011. Salatiga: Putra Karya Offset Subari. 1994. Supervisi Pendidikan dalam Rangka Situasi Perbaikan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Sukiati Arini, Ni Kadek. 2010. Pengaruh Tingkat Intelegensi dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Akademik Siswa Kelas II SMA Negeri 99 Jakarta. Skripsi (tidak diterbitkan). Jakarta: Universitas Gunadarma Syah, Muhibbin. 2003. Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya Uno, Hamzah B.. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Wibisono, Jarot Andri. 2010. Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam SDN Ngajaran 03 Kec. Tuntang Kab. Semarang. Skripsi (tidak diterbitkan). Salatiga: Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga Winkel. 1996. Disiplin Waktu Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar. Online Diakses Hari Sabtu, 28 September 2013. http://bkolbanten.blogspot.com/2013/04/disiplin-waktu-dalam-meningkatkan.html
PETUNJUK TEKNIS 1. Bacalah dengan cermat setiap pertanyaan dan pilihlah salah satu jawaban sesuai dengan pengalaman anda. 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai dengan apa yang saudari alamai, rasakan, dan fikirkan. Berilah tanda centang (√) pada tulisan jawaban yang tersedia dengan ketentuan: SS
= sangat setuju
S
= setuju
TS
= tidak setuju
STS
= sangat tidak setuju
3. Jawablah pertanyaan dengan sejujur-jujurnya dan peneliti menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban saudari. 4. Dimohon untuk meneliti kembali jawaban, dan memastikan setiap pertanyaan sudah dijawab. 5. Terimakasih atas kerjasamanya, semoga bermanfaat bagi kita semua.
PETUNJUK TEKNIS
1. Bacalah dengan cermat setiap pertanyaan dan pilihlah salah satu jawaban sesuai dengan pengalaman anda. 2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini sesuai dengan apa yang saudari alamai, rasakan, dan fikirkan. Berilah tanda centang (√) pada tulisan jawaban yang tersedia dengan ketentuan: Sl
= selalu
Sr
= sering
Kd
= kadang-kadang
TP
= tidak pernah
3. Jawablah pertanyaan dengan sejujur-jujurnya dan peneliti menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban saudari. 4. Dimohon untuk meneliti kembali jawaban, dan memastikan setiap pertanyaan sudah dijawab. 5. Terimakasih atas kerjasamanya, semoga bermanfaat bagi kita semua.
ANGKET A
No
Pertanyaan
SS
S
TS
STS
1.
Dorongan untuk meraih prestasi membuat Saya ingin segera menyelesaikan tugas.
2.
Atas keinginan sendiri, Saya membaca buku-buku lain yang menunjang perkuliahan.
3.
Untuk meraih cita-cita yang sudah Saya tetapkan, Saya berusaha meningkatkan prestasi.
4.
Penghargaan atas prestasi yang Saya raih, mendorong Saya untuk lebih giat belajar.
5.
Saya selalu menikmati kegiatan perkuliahan di kampus.
6.
Melihat teman-teman selalu inisiatif dalam belajar, membuat Saya lebih terpacu dalam belajar.
7.
Untuk mencapai prestasi belajar yang tinggi,Saya bersedia meluangkan waktu untuk belajar di rumah.
8.
Belajar bersama teman-teman mendorong Saya untuk lebih giat belajar dan dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
9.
Dengan belajar yang sungguh-sungguh, Saya berharap nilai Saya bisa lebih baik.
10.
Bagi Saya keberhasilan untuk mendapat nilai bagus adalah hal yang utama.
11.
Saya merasa tertarik dengan perkuliahan di kampus.
12.
Melihat lingkungan yang bersih dan rapi, membuat Saya betah belajar di kampus.
13.
Untuk menyelesaikan tugas akhir tepat
waktu, Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh. 14.
Tanpa dikejar-kejar atau pengkondisian dari Dosen, Saya tekun menyelesaikan tugas akhir (skripsi).
15.
Untuk menjadi orang yang berguna bagi masyarakat nantinya, Saya harus belajar dengan giat.
16.
Saya selalu berusaha untuk belajar dengan giat, agar memperoleh hasil yang optimal demi membanggakan keluarga.
17.
Saya sangat menyukai kuliah praktikum di kampus.
18.
Dengan ruang belajar yang nyaman, membuat Saya lebih mudah untuk menerima pelajaran.
ANGKET B
No
Pertanyaan
Sl
Sr
Kd
TP
1.
Presensi/ kehadiran Saya dalam perkuliahan minimal 80% dari total tatap muka yang terlaksana.
2.
Saya
gunakan
waktu
senggang
untuk
mengerjakan tugas-tugas perkuliahan. 3.
Saya sudah tiba di kelas sebelum Dosen memulai perkuliahan.
4.
Saya pulang kuliah langsung mengerjakan tugas yang diberikan oleh Dosen.
5.
Saya menetapkan jadwal untuk membaca di perpustakaan.
6.
Saya
mengumpulkan
tugas-tugas
yang
diberikan oleh Dosen tepat pada waktunya. 7.
Saya sempatkan untuk belajar setiap hari.
8.
Saya gunakan ke perpustakaan bila ada jamjam kosong atau waktu tidak ada kuliah.
9.
Saya membuat jadwal belajar sendiri di rumah yang harus Saya taati.
10
Saya
gunakan
hotspot
area
untuk
mengunduh materi perkuliahan disetiap jam kosong. 11.
Saya bisa membagi waktu antara belajar dan mengurus rumah tangga.
12.
Saya
manfaatkan
untuk
menggunakan
layanan internet yang disediakan di kampus pada waktu tidak ada jam kuliah. 13.
Saya di rumah selalu menyempatkan waktu untuk
mengulang
perkuliahan Dosen.
kembali
yang telah diajarkan
materi oleh
RAHASIA
BIODATA (IDENTITAS RESPONDEN)
Nama Mahasiswi Kelas Progam Studi Angkatan Tempat, Tanggal Lahir Alamat Tanggal Pernikahan Jumlah Anak Nama Anak
Nama Suami Tempat, Tanggal Lahir Pekerjaan Pendidikan Terakhir
1.
Usia :
2.
Usia :
LAMPIRAN TABEL Tabel 3.1 Nama Responden yang Dijadikan Sampel
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
NAMA INISIAL RWK SA IST MSF MDK MGH AM ZR NR ZH SAG RSG RPA STA IFH ZH SN AHY MKU HRA NHY SWY MKU ATL NQ SYK WS ISG ERK MRF STM PRW LNS
PROGAM STUDI Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Agam Islam (PAI) Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Pendidikan Bahasa Arab (PBA) Tadris Bahasa Inggris (TBI) Tadris Bahasa Inggris (TBI) Tadris Bahasa Inggris (TBI) Tadris Bahasa Inggris (TBI) Tadris Bahasa Inggris (TBI) Tadris Bahasa Inggris (TBI) Tadris Bahasa Inggris (TBI)
ANGKATAN 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009 2009
34 35 36 37 38 39 40 41
IMR CTK DN MLT PRY SFR SS DHS
42 ALS 43 DL 44 LR 45 UNC 46 LAD 47 SDY
Tadris Bahasa Inggris (TBI) Tadris Bahasa Inggris (TBI) Tadris Bahasa Inggris (TBI) Tadris Bahasa Inggris (TBI) Tadris Bahasa Inggris (TBI) Tadris Bahasa Inggris (TBI) Tadris Bahasa Inggris (TBI) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
2009 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2009 2009 2009 2010 2010 2010 2010
Tabel 3.3 Data Hasil Kedisiplinan Belajar Mahasiswi
No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
1 SL SL SL SL SL SR SR SL SL SL SR SL SL SR SL SR SL SR SL SL SL SR SR SR SL SL SL SR SR SR SR SL SL SR SL SL SL SR SR
2 KD KD KD SR SR SR KD SR KD SR SR SR SR SR SR SR SR SR SR SR SR SR SR SR SR SR SR KD SR KD SR SL SR KD SR SR SR SR SR
3 SL SR SR KD KD SR SR SR SR SR KD KD SL SR SR SR SR SR SR SR SR SR SR KD SR KD KD SR SR SR SR SR KD SR SR SR SR SL SR
4 KD KD KD TP KD KD TP KD TP KD TP KD KD KD KD KD KD KD KD TP KD KD KD KD KD TP KD KD KD KD TP KD KD TP TP KD KD KD KD
No Item 5 6 7 8 9 10 11 12 13 KD SL SR SR KD KD SR KD SR SR SR KD KD KD SR SR KD SR KD SR KD KD KD SR SR SL KD KD SL KD SR KD SR SR SR KD KD SR KD SR KD SR SR KD KD KD SR KD KD SR SR SL KD KD KD SR KD KD TP KD SL SR KD KD SL KD SR KD SR SL KD KD KD SL SR SR SR SR SL SL SR KD SR KD SR TP SR SR SR SR TP SL KD SR KD SR SL SR SR KD SL KD SR KD KD SR SR KD KD SL KD SR TP SR SR SR KD SR SL SR SR KD SR SR SR SR KD SR KD SR SR SR SL SR KD KD SR SR SR KD KD SR KD SR KD SR SR SR KD SR SR SR KD SR SL SR KD KD SR SR SR KD KD KD TP KD KD KD SR KD KD KD SR SR KD KD SR SR KD KD KD SR SR KD KD KD SR KD KD KD SL TP SR KD SR SL KD KD SR SR KD SR KD SR SR SR KD KD SR KD SR KD SR SR SR KD KD SR KD SR KD SR SR SR KD TP SL SR SR KD SR SR SR KD KD SR KD SR KD SR SR KD KD KD SL KD KD KD KD SR KD TP KD SR KD SR KD SR SR SR KD KD SR KD KD KD KD SR SR SR TP SR SR SR KD SR SR SR KD KD KD KD KD TP KD SL KD SR KD SR KD KD SR KD SR KD SR KD SL KD SR KD SR SR SR SR KD SR KD TP TP SR SR KD SR TP SR SR TP TP KD SR SR SR KD SR SR SR KD SR SR KD KD KD SR SR SR KD SR SR SR KD KD SL KD SR KD KD SR KD KD
40 41 42 43 44 45 46 47
SL SR SL TP SL SR SL KD SL SR SR KD SL SR SL KD SR KD KD TP SL SR SR TP SL SL KD KD SL SR KD KD
KD SR KD KD KD KD KD SR
SR SR SR SR SR SR SL SR
KD SR KD KD SR SR KD KD KD KD SR SL SR SR KD SR KD SR SL SR SR KD SR KD SR SL SR SR SR SR TP KD SR KD KD KD KD TP SR SL KD KD KD SR KD SR SL KD SR KD KD KD SR SR SR KD
Tabel 4.2 Skor Angket Kedisiplinan Belajar Mahasiswi
No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3
2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3
3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3
4 2 2 2 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2
5 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2
6 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4
No Item 7 8 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 2 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 1 3 3 3 3 2 3
9 2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 1 2 2 2
10 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2
11 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
12 2 2 4 3 2 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2
13 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2
Jumlah Skor 37 32 29 34 33 34 33 36 39 35 34 34 36 38 37 34 36 35 30 33 31 34 35 33 35 33 33 30 34 33 33 33 33 34 31 32 35 36 33
40 41 42 43 44 45 46 47
4 4 4 4 3 4 4 4
3 3 3 3 2 3 4 3
4 4 3 4 2 3 2 2
1 2 2 2 1 1 2 2
2 3 2 2 2 2 2 3
3 3 3 3 3 3 4 3
2 2 2 2 3 2 2 2
3 2 3 3 3 2 3 2
2 2 2 2 1 1 2 2
2 3 3 3 2 3 3 3
3 4 4 4 3 4 4 3
3 3 3 3 2 2 2 3
2 3 3 3 2 2 3 2
34 38 36 38 30 32 37 34
Tabel 3.2 Data Hasil Angket Motivasi Belajar Mahasiswi
No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 S S SS SS SS SS S SS SS S S SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS SS
2 S S S S S S TS S SS S S S TS SS SS S SS SS TS SS SS SS
3 SS S S SS S S SS SS SS SS S SS SS SS S S SS S S SS SS S
4 S S SS S S S SS SS SS SS SS S SS SS SS SS S SS TS SS S S
5 S S S S S SS S SS S S S S S S S S S SS SS S S SS
6 S S S S S SS S S SS SS S S SS SS S S SS S S S S S
7 S S S S SS S TS S SS S S S S SS S S TS S S S S S
8 S SS SS S S S TS S SS SS S S SS SS SS S S S SS S S S
No Item 9 10 SS S S S SS SS S S SS SS S TS S SS SS SS SS SS SS S S S SS TS SS SS SS S S S S SS S S SS S S S SS S SS S SS S
11 S S S S TS TS TS S SS TS SS TS TS S S S S S S S S S
12 S S SS S S S SS SS SS SS SS S S SS SS TS S S TS TS S S
13 SS S S SS SS S S SS S SS SS SS SS SS SS S S SS S S S SS
14 S S SS S TS S S SS SS S SS SS SS SS SS S S S SS S TS S
15 SS S SS S S TS S SS S S SS SS SS SS S S S S SS TS S SS
16 SS S SS SS S S S SS SS S SS SS SS SS SS S S S SS SS S SS
17 S TS SS S S S TS SS SS TS S TS TS SS S TS TS S S S S S
18 SS S S SS S S S S SS S S S S SS S TS S S S S S S
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
SS S SS SS S S S S SS SS S SS SS S S SS S S S S S S S SS S
SS S S SS S S S S S SS TS TS SS S S SS S S S S S S S SS S
SS S SS SS S SS S SS SS S S S SS S SS SS S SS S S SS SS S SS S
S S S SS TS SS S S SS S SS SS S SS S SS S S SS S S S SS SS SS
S S TS S S TS TS TS TS S S S S S S S S S S S S S S S S
S S SS SS S S TS S SS SS S SS S S SS SS SS TS S SS TS SS S SS S
S TS S SS S TS S TS S S S SS SS S S S S TS S S TS SS TS S TS
S S SS SS S S S S S S SS SS S S S S S S S S S SS S SS S
S S SS SS S S SS SS SS SS SS S SS S S S S S S S S SS SS SS SS
SS S SS SS TS S S S SS S TS SS S S S S S S S S S SS S S SS
SS S SS SS TS TS S S S S TS TS S SS S SS S S SS S S S SS S S
SS S S SS TS S S S SS S S S S S SS S TS TS S TS TS S SS SS SS
S S SS SS SS S S S TS S S SS S S S S TS S S TS S S S SS SS
SS SS SS S S S S S SS S TS SS SS TS SS SS TS S TS TS S S SS SS SS
S SS SS SS SS TS SS TS S SS SS S S S SS S S TS S S TS S S SS SS
SS SS SS SS SS S SS S S SS S SS S S S SS S S S S S S SS SS S
SS S TS S S TS SS S S TS TS TS TS S SS S S S S S S S SS S S
SS S S SS TS S S S TS S S S TS TS S S S S TS S S TS S S S
Tabel 4.1 Skor Angket Motivasi Belajar Mahasiswi
No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
2 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 4 4 3 4 4 2 4 4 4
3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3
4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3
5 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4
6 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
7 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3
8 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3
No Item 9 10 11 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4 4 2 2 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3
12 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 2 2 3 3
13 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4
14 3 3 4 3 2 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3
15 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 4
16 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4
17 3 2 4 3 3 3 2 4 4 2 3 2 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3
18 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3
Jumlah Skor 60 48 64 59 55 54 53 67 69 59 61 59 63 69 62 54 69 60 57 58 57 61
23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 S 3 3 3 3 3 3 4 3
4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 2 4 3 3 4 S 3 3 3 3 3 3 4 4
4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 S 4 3 3 4 4 3 4 3
3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 S 3 4 3 3 3 4 4 4
3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 S 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 4 4 SS 2 3 4 2 4 3 4 3
3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 S 2 3 3 2 4 2 3 2
3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 S 3 3 3 4 3 4 3
3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 S 3 3 3 3 4 4 4 4
4 3 4 4 2 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 S 3 3 3 3 4 3 3 4
4 3 4 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 S 3 4 3 3 3 4 3 3
4 3 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 TS 2 3 2 2 3 4 4 4
3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 TS 3 3 2 3 3 3 4 4
4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 2 4 4 TS 3 2 2 3 3 4 4 4
3 4 4 4 4 2 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 S 2 3 3 2 3 3 4 4
4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 S 3 3 3 3 3 4 4 3
4 3 2 3 3 2 4 3 3 2 2 2 2 3 4 3 S 3 3 3 3 3 4 3 3
4 3 3 4 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 S 3 2 3 3 2 3 3 3
60 56 63 69 52 51 56 53 59 59 53 60 58 54 60 62 52 51 54 52 51 59 60 66 60
Tabel 4.9 Hasil Nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) Mahasiswi
No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Responden RWK SA IST MSF MDK MGH AM ZR NR ZH SAG RSG RPA STA IFH ZH SN AHY MKU HRA NHY SWY MKU ATL NQ SYK WS ISG ERK MRF STM PRW LNS IMR
Hasil IPK 3.51 3.16 3.52 3.4 3.31 3.24 3.29 3.57 3.63 3.43 3.1 3.51 3.58 3.66 3.52 3.2 3.4 3.46 3.03 3.22 3.2 3.32 3.47 3.24 3.22 3.8 3.24 2.93 3.37 3.25 3.02 3.27 3.22 3.19
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47
CTK DN MLT PRY SFR SS DHS ALS DL LR UNC LAD SDY
3.33 3.17 3.38 3.41 3.07 3.03 3.37 3.46 3.5 3.28 3.38 3.46 3.2
DAFTAR NILAI SKK
NAMA
: Nurul Wahidatul Hasanah
NIM : 11109119 Gufron, M.Ag. No 1. 2. 3.
4.
5.
6.
7. 8.
9. 10.
11.
Nama Kegiatan Sertifikat "Pelatihan ESIQ" STAIN Salatiga Sertifikat "User Education" UPT Perpustakaan STAIN Salatiga Seminar Kebangsaan”Memperkokoh Kepeloporan dalam Pembangunan Menuju Kejayaan Indonesia di Pentas Global” DEMA STAIN Salatiga Sertifikat “Kilatan 1 Bulan” Pondok Pesantren Darul Falah Bangsri-Jepara Sertifikat Musabaqoh Tilawatil Qur`an (MTQ) JQH STAIN Salatiga Sertifikat Pondok Pesantren Mahasiswa (Ma`had) STAIN Salatiga Sertifikat Akhirussanah Ma`had STAIN Salatiga OPAK “Optimalisasi Nalar Kritis Mahasiswa: Upaya Mengawal Perubahan Bangsa ke Arah yang Lebih Baik” DEMA STAIN Salatiga Surat Keterangan Lulus Baca Tulis Al-Qur'an oleh STAIN Salatiga Surat Keterangan Praktikum Etika Profesi Keguruan oleh STAIN Salatiga Sertifikat “Lokakarya Penentuan Awal Bulan Ramadhan dan Jadwal Imsakiyah Tahun 1432 H” STAIN Salatiga
PROGDI
: PAI
Dosen PA
: M.
Pelaksanaan
Keterangan
Nilai
21 Agustus 2009
Peserta
3
25-29 Agustus 2009
Peserta
3
2 Desember 2009
Peserta
3
21 Februari 2010
Santri
3
24 Mei 2010
Peserta
3
26 Juli 2010
Santri
3
27 Juli 2010
Panitia
3
25-28 Agustus 2010
Peserta
3
2 November 2010
Peserta
25 November 2010
Peserta
3
30 Juni 2011
Peserta
3
12. 13
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21. 22. 23.
24.
25.
Sertifikat Praktikum Kepramukaan STAIN Salatiga Surat Keterangan Praktikum Metodologi Pendidikan Agama Islam oleh STAIN Salatiga Surat Keterangan Praktikum Telaah Kurikulum Pendidikan Agama Islam oleh STAIN Salatiga Sertifikat Seminar Regional “Urgensi Media dalam Mencerahkan Umat” LDK STAIN Salatiga Sertifikat Seminar Nasional “Berpolotik untuk Kesejahteraan Indonesia, Reorientasi Gerakan Mahasiswa Pasca Reformasi” SEMA STAIN Salatiga Seminar Regional “Peran Mahasiswa dalam Mengawal BLSM (BLT) Tepat Sasaran” DEMA STAIN Salatiga Sertifikat Seminar Nasional Kristologi & Tabligh Akbar “Membangun Pemahaman Agama Menuju Khoirul Ummah” Kota Salatiga Sertifikat Seminar “Membangun Sistem Integritas di Sektor Pendidikan Sebagai Upaya Pencegahan Korupsi di Indonesia” Percik&STAIN Salatiga Seminar Nasional Ekonomi Syariah “Ekonomi Syariah bukan Ekonomi Biasa” STAIN Salatiga Sertifikat “Lokakarya Imsakiyah 1433 H/2012 M” STAIN Salatiga Sertifikat Seminar “Kesehatan Wanita Bersama AVAIL” Salatiga Sertifikat Seminar Nasional “Peran Lembaga Perbankan Syari`ah dengan adanya Otoritas Jasa Keuangan” DMS II “Muslimah Sejati, Tetap Gaul Tapi Syar`i” LDK STAIN Salatiga Seminar Nasional “Pelantikan
22-27 Juli 2011
Peserta
4
23 September 2011
Peserta
3
11 Februari 2012
Peserta
3
30 April 2012
Peserta
4
2 Mei 2012
Peserta
6
3 Mei 2012
Peserta
20 Mei 2012
Peserta
6
22 Mei 2012
Peserta
3
2 Juni 2012
Peserta
6
20 Juni 2012
Peserta
3
14 November 2012
Peserta
3
29 November 2012
Peserta
6
1 Desember 2012
Peserta
3
23Februari 2013
Peserta
6
4
26.
Pengurus HMI Cabang Salatiga Periode 2013-2014” Kota Salatiga Seminar Nasional & Dialog Bublik “Penyesuaian Harga BBM Bersubsidi” HMJ STAIN Salatiga Jumlah
27 Juni 2013
Peserta
6 96
Salatiga, September 2013 Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan
H. Agus Waluyo, M. Ag NIP. 197502112000031001
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS DIRI Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Nurul Wahidatul Hasanah
Umur
: 24 tahun
Tanggal lahir
: 30 Desember 1989
Bangsa
: Indonesia
Agama
: Islam
Tempat tinggal sekarang
:Desa Ketapang RT 01 Rw 02 Kec. Susukan Kab. Semarang.
B. PENDIDIKAN 1. Tamatan MI Ketapang 1 tahun 2002 berijasah 2. Tamatan MTs Negeri Salatiga tahun 2006 berijasah 3. Tamatan SMA Negeri 1 Tengaran tahun 2009 berijasah