PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI METODE ROLE PLAYING DAN BILLBOARD RANKING PADA PELAJARAN SKI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KECANDRAN KOTA SALATIGA TAHUN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah
Disusun Oleh : FITRIYAH 114 08 148
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI EKSTENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
DEKLARASI Bismilahirrahmanirrahim Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikiran juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqasah skripsi. Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.
Salatiga,
2010
Penulis …………………………. NIM : …………………..
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
M. Gufron, M.Ag DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 eksemplar Hal
: Naskah skripsi Saudari Fitriyah Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga Assalamu'alaikum. Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama
: Fitriyah
NIM
: 114 08 148
Jurusan / Progdi : TARBIYAH / PAI Judul
: PENINGKATAN
PRESTASI
BELAJAR
PESERTA DIDIK MELALUI METODE ROLE PLAYING DAN BILLBOARD RANKING PADA PELAJARAN SKI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KECANDRAN KOTA SALATIGA TAHUN 2010 Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu'alaikum, wr, wb Salatiga, 30 Juli 2010 Pembimbing
M. Gufron, M.Ag NIP. 19720814 200312 1 001
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PENGESAHAN Skripsi Saudari : ……………. dengan Nomor Induk Mahasiswa : ………… yang berjudul : " ……………………………………………..", Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah
Tinggi
Agama
Islam
Negeri Salatiga pada hari: ………………….. yang bertepatan dengan tanggal ……………………….. dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah. .................................. Salatiga, ................................ Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. ..................................
Dr. Rahmad Haryadi, M.Pd NIP. ..................................
Penguji I
Penguji II
........................................ NIP. ..................................
............................................... NIP. .................................. Pembimbing
…………………………… NIP. ..................................
MOTTO
Orang yang benar adalah bukan orang yang tidak pernah melakukan kealahan, tetapi orang yang benar adalah mereka yang sanggup mengendalikan diri dari perbuatan yang terlarang dan apabila terlanjur melakukannya ia memperbaiki diri dan tak mengulangi perbuatan yang salah lagi.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk: Ayah dan Ibundaku tercinta yang dengan seluruh pengorbanan telah mengukir segala asa, cita dan harapan. Kakak dan Adikku tersayang (Didik Murbowo dan Muhammad Nafil Rosyad Fidaus) yang selalu memberiku kekuatan. Ibu Dra. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dengan penuh perhatian dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat selesai. Mbak Iluz yang begitu sangat aku sayangi dan begitu telatennya memberikan pengarahan dan semangat pada penulis. Bapak Saerozi selaku Kepala Desa Tendas, Jecamatan Tayu Kabupaten Pati yang telah memberikan ijin dan membantu menyelesaikan skripsi ini. Calon pendamping hidupku yang kelak
menjadi pemimpin
yang bijaksana. Teman-teman kost Fatimah,
Dayah, Watik, Tini, Mbak Evi
yang selalu memberikan inspirasi yang besar bagi penulis. Mas A. Rohadi yang selalu memberikan semangat pada penulis. Sahabat-sahabat senasib seperjuangan PAI B angkatan 2006, yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Teman-teman HMI Cabang Salatiga. Teman-teman KKN Tahun 2009 Khususnya keluarga Posko Ketep, Sawangan Magelang.
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,
hidayah
dan
taufiqnya,
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan junjungan nabi agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah
“PENINGKATAN
PRESTASI
BELAJAR
PESERTA
DIDIK
MELALUI METODE ROLE PLAYING DAN BILLBOARD RANKING PADA
PELAJARAN
SKI
MADRASAH
IBTIDAIYAH
NEGERI
KECANDRAN KOTA SALATIGA TAHUN 2010". Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN 2. Fatchurrahman, M.Pd selaku Kaprogdi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga. 3. Dra. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si, selaku pembimbing yang telah dengan ikhlas dan sabar mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam membimbing penyelesaian penilisan skripsi ini.
4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan pelayanan hingga studi ini selesai. 5. Bapak Saerozi selaku Kepala Desa Tendas, Jecamatan Tayu Kabupaten Pati yang telah memberikan ijin dan membantu menyelesaikan skripsi ini. 6. Bapak dan ibuku tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun spiritual, serta yang senantiasa berkorban dan berdoa demi tercapainya cita-cita. 7. Dot.Com yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini 8. Seluruh
sahabat-sahabat
yang
selalu
memberikan
dorongan
dalam
menyelesaikan skripsi ini. Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Amin Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan kemampuan serta pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dalam kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini memberikan sumbangan bagi pengembangan dunia pendidikan khususnya pendidikan agama Islam. Amin – amin yarobbal 'alamin
Salatiga,
2010
Penulis
..........................
ABSTRAK
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................
i
HALAMAN DEKLARASI .......................................................................
ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING.........................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
iv
MOTTO....................................................................................................
v
PERSEMBAHAN .....................................................................................
vi
KATA PENGANTAR...............................................................................
vii
ABSTRAK ..............................................................................................
ix
DAFTAR ISI ............................................................................................
x
DAFTAR TABEL .....................................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................. B. Rumusan Masalah .......................................................... C. Tujuan Penelitian ........................................................... D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan .............. E. Manfaat Penelitian ......................................................... F. Definisi Operasional ..................................................... G. Metode Penelitian........................................................... H. Sistematika Penulisan .....................................................
BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar ...............................................................
1. Pengertian ................................................................ B. Metode Pembelajaran ..................................................... C. Metode Role Playing .................................................... 1. Pengertian ................................................................ 2. Tujuan metode role playing /bermain peran /sosio drama....................................................................... 3. Merancang / Merencanakan Metode Role Playing .... 4. Penggunaan metode role playing .............................. 5. Kelebihan dan kelemahan metode role playing ......... D. Billboard Ranking ......................................................... E. Sejarah Kebudayaan Islam ............................................. 1. Pengertian ............................................................... 2. Karakteristik mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam ........................................................................ 3. Fungsi dasar pembelajaran sejarah kebudayaan Islam ........................................................................ 4. Tujuan mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam pada Madrasah Ibtidaiyah ......................................... 5. Materi mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam kelas IV semester II .................................................. BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Seting Penelitian............................................ 1. Madarasah Ibtidaiyah Negeri Kecandran Salatiga ..... 2. Letak geografis MIN Kecandran ...............................
3. Sarana,
prasarana
dan
fasilitas
pada
MIN
Kecandran ................................................................ 4. Kondisi siswa ........................................................... B. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I ....................................... C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II......................................
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Hasil Penelitian ............................................... 1. Siklus I ..................................................................... 2. Siklus II ................................................................... 3. Siklus III .................................................................. B. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................... 1. Siklus I ..................................................................... 2. Siklus II ................................................................... 3. Siklus III ..................................................................
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................... B. Saran..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel I
Keadaan siswa MIN Kecandran Tahun 2001 sampai dengan Tahun 2010 .........................................................
Tabel II
Keadaan siswa Tahun Pelajaran 2009/2010 Menurut Kelompok Kelas / Rombongan belajar ............................
Tabel III
Keadaan Kepala Madrasah ..............................................
Tabel IV
Nama- nama guru dan karyawan yang masih aktif di MIN Kecandran sampai dengan tahun pelajaran 2009/2010 .......................................................................
Tabel V
Hasil evaluasi tertulis siklus I ..........................................
Tabel VI
Hasil observasi pementasan sosio drama dan diskusi kelompok ........................................................................
Tabel VII
Hasil Observasi Sosio Drama Siklus I..............................
Tabel VIII
Hasil Evaluasi Tertulis Siklus II ......................................
Tabel IX
Hasil Observasi Pementasan Sosio Drama dan Diskusi Kelompok .......................................................................
Tabel X
Hasil Observasi Sosio Drama Siklus II ............................
Tabel XI
Hasil Evaluasi Tertulis Siklus III .....................................
Tabel XII
Hasil Observasi Pementasan Sosio Drama Dan Diskusi Kelompok .......................................................................
Tabel XIII
Hasil Observasi Sosio Drama Dan Diskusi Kelompok Siklus III .........................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di Madrasah Ibtidaiyah merupakan salah satu mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang menelaah tentang asul-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/ peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari sejarah masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW, sampai dengan masa Khulafaurrosyidin (Direktorat Pendidikan Madrasah, 2008:2). Secara substansial, maka pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) memiliki konstribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, dan menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang mengandung nilai-nilai luhur dan arif untuk dapat diambil hikmah dan suri tauladannya dalam menempuh /menimba ilmu di madrasah sehingga dapat menjadi sumber atau motivasi peserta didikdalam melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian. Seperti halnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang lain, Sejarah Kebudayaan Islam dalam kegiatan pembelajarannya menggunakan empat macam pendekatan. Yaitu: pendekatan rasional adalah suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang lebih menekankan pada aspek penalaran. Sehingga diharapkan perserta didik mampu berpikir induktif dan deduktif, pendekatan emosional adalah upaya menggugah perasaan (emosi)
1
2
peserta didik dalam menghayati perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya Islam, pendekatan pengamalan memberikan kesempatan peserta didik untuk mempraktekkan dan merasakan, pendekatan pembiasaan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk untuk bersikap dan berperilaku sesuai ajaran dan nilai-nilai agama, Pendekatan Fungsional menyajikan materi pokok dari segi manfaatnya bagi peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, pendekatan keteladanan menjadikan figur guru, penyelenggara madrasah sebagai cermin untuk peserta didik (Departemen Agama Republik Indonesia, 2003:2). Berdasarkan kutipan diatas kami mencoba untuk mempergunakan pendekatan yang sangat ideal untuk mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yaitu pendekatan emosi, pengalaman, pembiasaan, dan keteladanan. Para peserta didik yang tidak mengalami sendiri kejadian /peristiwa dalam pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam perlu metode khusus dan kiat-kiat serta pemikiran dari guru untuk membuat bagaimana materi yang kita ajarkan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik dan membekas serta dapat menghambil hikmahnya. Hasil prestasi belajar peserta didik yang masih di bawah KKM-lah yang mendorong kami untuk mengadakan PTK terhadap mata pelajaran SKI, nilai rata-rata kelas untuk mata pelajaran SKI siswa kelas IV yang sangat rendah yaitu 58 pada semester I (gasal) membuat peneliti prihatin dan merasa perlu untuk mengadakan penelitian . Permasalahan yang ada menjadi motivator bagi peneliti untuk mencari pemecahan / solusinya sehingga dapat
3
meningkatkan prestasi belajar peserta didik khususnya untuk mapel Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Selama ini dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam guru mengajarkan materi dengan metode konvensional yaitu hanya mengandalkan “ceramah”. Guru bercerita dan murid mendengarkan setelah itu
metode
mencatat. Perjumpaan yang akan datang ulangan atau uji kompetensi.Hasil dari uji kompetensipun kurang memuaskan. Hal itu sudah terjadi bertahuntahun, sehingga mengakibatkan anak itu jenuh dan tidak tertarik dengan pembelajaran. Kurangnya variasi metode pembelajaran dan minimnya alat peraga bahkan bisa dikatakan tidak ada, membuat peserta didik kurang bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang akan dikenalkan dan diujicobakan kepada peserta didik adalah model pembelajaran “PAIKEM” (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) dengan strategi pembelajaran “role playing” (bermain peran) dan „bilboard ranking” lebih efektif dan mengena ketika peserta didik diberi kesempatan untuk mempraktikkan materi yang telah diterima, karena belajar dengan “melakukan”(learning by doing) lebih efektif dari pada mendengar, membaca, mencatat dan melihat saja. Jika dibuat gradasi efektifitas belajar akan jelas terlihat, sebagai berikut: Kerucut Pengalaman Pengalaman Belajar : (Departemen Agama Republik Indonesia, 2003:13).
4
baca
Dengar 20% Lihat 30% Lihat dan didengar 50% Katakan 70% Katakan dan lakukan 90%
Berdasarkan “kerucut pengalaman belajar” maka untuk menyampaikan materi dalam mata pelajaran SKI, yang paling tepat adalah “katakan dan lakukan” yang prosentasenya paling tinggi. Metode pembelajaran yang tepat digunakan untuk mempelajari Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) dengan pendekatan pengalaman belajar “katakan dan lakukan” adalah lebih bermakna kalau peserta didik terlibat secara langsung emosinya dengan bermain peran, dan untuk pencapaian nilai-nilai keteladanan yang
dirumuskan
dalam
indikator
pembelajaran
dengan
melakukan
(memerankan) drama, peserta didik akan menyerap dengan tidak disadari nilai-nilai keteladanan, sehingga metode yang tepat adalah role playing (bermain peran).
5
Kondisi yang ada di Madrasah kamilah yang melatarbelakangi pentingnya diadakan penelitian tindakan kelas mengenai “Peningkatan Prestasi Belajar Peserta Didik Melalui Metode Role Playing dan Billboard Ranking Pada Pelajaran SKI Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kecandran Kota Salatiga Tahun 2010 “.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : Apakah metode role playing dan billboard ranking dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran SKI ?.
C. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui apakah penerapan metode role playing dan billboard ranking dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik pada mata pelajaran SKI .
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Hipotesis penelitian ini adalah : Metode role playing (bermain peran) dan Billboard ranking dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Indikator Keberhasilan penelitian ini adalah : 1. Dapat memahami dan mengambil nilai-nilai keteladanan (billboard ranking) dari “Mengambil Hikmah dari Peristiwa Isra‟ Mi‟raj Nabi Muhammad SAW”.
6
2. Dapat bermain peran dalam drama “Mengambil Hikmah dari Peristiwa Isra‟ Mi‟raj Nabi Muhammad SAW”. 3. Dapat menceritakan dengan kata-kata sendiri (memparafasekan drama) dialog drama dalam bentuk karangan/paragraf yang runtut
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi guru a. Memberikan pengetahuan dan pengalaman serta wawasan yang guru melakukan kegiatan penelitian khususnya “tindakan kelas”. b. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai Media dan metode yang bervariasi sebagai alternatif untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam pembelajaran SKI. c. Informasi dari penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk mengajak guru untuk meningkatkan profesional guru 2. Bagi siswa a. Dengan penggunaan metode sosiodrama (role playing), peserta didik akan memperoleh pengalaman secara langsung sehingga dapat memudahkan anak dalam menyerap informasi dari guru. b. Dengan metode sosiodrama (role playing) peserta didik dapat merasakan emosi dalam bermain peran sehingga nilai-nilai sejarah dapat mereka serap dan dapat dimanifestasikan dalam kehidupan modern ini. c. Dengan metode sosiodrama (role playing), prestasi belajar peserta didik dapat meningkat.
7
3. Bagi madrasah tempat penelitian a. Dapat memberikan konstribusi dalam perbaikan proses pembelajaran b. Meningkatkan mutu madrasah c. Mewujudkan ketercapaian visi, misi dan tujuan madrasah. F. Definisi Operasional Demi menghindari interpretasi yang keliru dan demi pembahasan dalam penilitian ini, maka penulis memandang perlu menjelaskan kata kunci yang terkandung dalam judul skripsi, yaitu: 1. Pengertian peningkatan Peningkatan artinya proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb) (Departemen Pendidikan Nasional, 2002:1198). Secara konkrit perbuatan meningkatkan maksudnya awalnya pencapaian anak itu tingkatannya masih kurang kemudian dilakukan peningkatan pencapaian anak didik menjadi lebih baik dan akhirnya akan mencapai tingkatan yang baik. 2. Prestasi belajar Prestasi artinya hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan dsb).( Departemen Pendidikan Nasional, 2002: 895) Belajar artinya berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.( Departemen Pendidikan Nasional, 2002: 17) Prestasi belajar artinya penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran di sekolah dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru berdasarkan hasil evaluasi.
8
Belajar, dari segala definisinya adalah kegiatan full-contact, dengan kata lain belajar melibatkan semua aspek kepribadian manusia pikiran, perasaan dan bahasa tubuh- disamping pengetahuan, sikap dan keyakinan (De Porter et al., 2008:6) 3. Peserta didik Peserta didik artinya anak-anak yang mengikuti kegiatan pembelajaran siswa). Siswa artinya murid (terutama pada tingkat sekolah dasar dan menengah), Pelajar :- SMU (Departemen Pendidikan Nasional, 2002:1077). 4.
Metode role playing Role
artinya
peran,
Playing
artinya
bermain
2005:150,167)). Metode role playing artinya bermain peran
(Wijaya, sama juga
artinya dengan sosio drama (Djamarah dan Zain, 2006:88). Metode role playing/ sosiodrama atau bermain peran adalah penyajian bahan dengan cara memperlihatkan peragaan dalam bentuk tingkah laku dalam hubungan sosio yang kemudian diminta beberapa orang untuk memerankannya. Metode ini tepat dipakai atau dipilih untuk penyampaian mata pelajaran SKI karena dengan metode ini anak didik akan lebih bisa menghayati pelajaran yang disampaikan. Untuk pelaksanaan metode ini guru mempersiapkan skenario/ naskah drama yang sesuai dengan materi pembelajaran dan siswa dibuat berkelompok untuk memerankan dan memperagakan naskah drama tersebut. Sehingga pada akhirnya siswa akan dapat menyerap nilai-nilai
9
keteladanan dari materi pembelajaran dengan tanpa mereka sadari (secara langsung merasakan). 5. Metode billboard ranking Billboard dari kata bill dan board yang berarti nilai-nilai luhur serta ranking yang artinya urutan /peringkat. Arti “billboard ranking” adalah urutan nilai luhur. Strategi nilai sangat tepat untuk menstimulasi refleksi dan diskusi nilai-nilai luhur dari materi pembelajaran (Zaini dkk., 2002:75). Dalam Pelaksanaan metode ini, peneliti laksanakan seperti metode diskusi .Peserta didik membentuk kelompok kecil 4-6 orang, kemudian dibagikan kartu-kartu keteladanan yang di diskusikan. Salah satu dari anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Sehingga akan tercapai tujuan dari penelitian ini yaitu siswa dapat meneladani nilai-nilai luhur dari materi pembelajaran tanpa ada unsur paksaan tetapi timbul dari diri mereka sendiri. 6. Sejarah Kebudayaan Islam Sejarah artinya asal usul (silsilah), kejadian dan peristiwa yang benarbenarterjadi pada masa lampau (Departemen Pendidikan Nasional, 2002:1011). Kebudayaan artinya keseluruhan pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang digunakan untuk memahami lingkungan serta pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya.( Departemen
10
Pendidikan Nasional, 2002:170). Islam artinya agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad berpedoman pada kitab suci Al-Qur‟an yang diturunkan kedunia melalui wahyu Allah SWT.( Departemen Pendidikan Nasional, 2002:444) Sejarah Pendidikan Islam adalah salah satu mata pelajaran agama pada madrasah yang mempelajari peristiwa atau kejadian yang benarbenar terjadi pada masa sebelum Islam dan sesudah Islam diajarkan atau disebarluaskan oleh Nabi Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya, serta mampu memberikan ketrampilan dasar kepada peserta didik untuk mengetahui, memahami, menghayati peradaban Islam dan nilai-nilai keteladanannya, agar dapat dijadilan landasan perilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari. G. Metode Penelitian 1. Rancangan penelitian Rancangan penelitian adalah penelitian tindakan kelas. Prosedur yang
diterapkan
adalah
prinsip-prinsip
dasar
yang
berlaku
dalam penelitian tindakan kelas. Secara terperinci akan peneliti urutkan proses, tahap-tahapan dan langkah-langkah penelitian tindakan kelas sebagai berikut:
a. Perencanaan 1) standar kompetensi dan standar isi pendidikan agama Islam dan bahasa Arab pada madrasah
11
2) Silabus 3) PROTA 4) PROMES 5) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 6) Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung 7) Menyiapkan lembar observasi 8) Menyiapkan alat evaluasi 9) Membuat naskah sosio drama / role playing 10) Membuat kartu-kartu untuk metode billboard ranking b. Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan
tindakan
merupakan
kegiatan
yang
biasa
dilakukan sehari- hari oleh guru, meliputi : 1) Mengadakan appersepsi, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa. 2) Melaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan metode yang telah dilaksanakan. 3) Menerapkan suasana pembelajaran yang PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Edukatif dan Menyenangkan) c. Pengamatan 1) Mengetahui kesesuaian antara pelaksanaan tindakan dengan tindakan yang telah ditetapkan.
12
2) Memahami seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang dilaksanakan dapat
menghasilkan perubahan yang menjadi
harapan. d. Refleksi Hal-hal yang terjadi dalam pembelajaran diamati dengan seksama dan
hasilnya dicatat sebagai kegiatan observasi. Data
observasi dikaji dan dianalisa pada tahap refleksi ini. Mulai dari siklus satu sampai siklus tiga. Apakah tindakan kelas yang telah dilaksanakan mampu mencapai tujuan yang diharapkan atau tidak, dan menjadi acuan untuk melanjutkan pada tahapan siklus selanjutnya.
2. Tempat, waktu, dan subyek penelitian a. Tempat Penelitian dilaksanakan pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kecandran Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Propinsi Jawa Tengah Tahun 2010. b. Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April (sesuai dengan alokasi materi pembelajaran, promes dan RPP, serta RPH). c. Subyek Penelitian Subyek Penelitian adalah peserta didik pada Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kecandran kelas IV tahun pelajaran 2009/2010, yang
13
berjumlah 26 siswa terdiri dari
15 siswa laki-laki dan 11 siswa
perempuan.
3. Siklus penelitian Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi yang diharapkan, peneliti mengembangkan rencana penelitian tindakan kelas berupa prosedur kerja yang dilaksanakan di dalam kelas. Dalam penelitian ini terdiri dari tiga (3) siklus yang tiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Tahap-tahap pelaksanaan siklus digambarkan dengan diagram sebagai berikut : Permasalahan
SIKLUS I
Permasalahan hasil refleksi I
Perencanaan I
Refleksi I
Pelaksanaan I
Pengamatan I
Perencanaan II
Pelaksanaan II
Refleksi II
Pengamatan II
SIKLUS II
Permasalahan hasil refleksiII I II IIII II
Di lanjutkan ke siklus III
Siklus Skema alur PTK (Arikunta Suharsini, 2006:74)
14
3. Instrumen penelitian Instrumen dalam penelitian tindakan kelas adalah : a. Pedoman observasi b. Tes formatif c. Pedoman dokumentasi 4. Pengumpulan data Pengumpulan data dilaksanakan dengan teknik tes dan non tes. a. Observasi Teknik penilaian dilaksanakan dengan lembar observasi yang telah dirancang dan disiapkan oleh peneliti mengenai keaktifan siswa dan peran serta siswa dalam pelaksanaan metode role playing. Sedangkan tingkat pemahaman anak diperoleh dengan observasi tanya jawab antara siswa dengan guru. b. Tes Pengumpulan data dari tes ini didapat dari jawaban yang diberikan siswa terhadap soal-soal ulangan formatif secara individual. c. Dokumentasi Teknik pengambilan dokumentasi di dapat dari pemotretan pada saat anak didik memperagakan sosio drama, dan dari pemotretan saat diskusi kelompok setelah memperagakan sosio drama. 5. Analisis data Analisis data sangat diperlukan dan merupakan bagian yang penting dalam penelitian karena analisis data ini adalah acuan untuk
15
mengetahui
keaktifan
dan
keberhasilan
siswa
dalam
mengikuti
pembelajaran. Pada penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan teknik analisis data secara langsung ( dari sumber pertama)(Winarno,2009:136) dengan cara diskriptif kualitatif, yaitu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman anak terhadap materi pembelajaran, prestasi belajar peserta didik, dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Penyusunan dan pengelolaan data dilaksanakan dengan sangat teliti dan hati-hati agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Instrumen pengelolaan data yang dipakai ada 3 macam yaitu : a. Tes tertulis (tes formatif) Evaluasi yang dibuat untuk mengetahui dan mengukur penguasaan materi pembelajaran. b. Peragaan siswa dalam sosiodrama (role playing) Dianalisis dengan statistik deskriptif dan interprestasi hasil dianalisis secara kuantitatif. c. Dokumentasi Dokumentasi yang digunakan adalah berupa lembar observasi dan foto-foto hasil dari bermain peran(role playing) serta kartu-kartu Nilainilai luhur (billboard ranking) yang diambil dari materi pembelajaran.
16
Rumus yang digunakan adalah: P
F 100% N
Keterangan : P
= Prosentase
F
= Frekuensi
N
= Jumlah subyek
Sedangkan untuk hasil tes formatif / evaluasi tertulis peneliti mencari data dengan mencari rata-rata (rerata). Dengan Rumus : X =
f1 x1 f 2 x2 ... f n xn (Winarno, 2009 : 152) f1 f 2 ... f n
H. Sistematika Penulisan Laporan Penelitian Tindakan terdiri dari dari tiga bagian utama, yaitu : 1. Bagian Awal, terdiri dari halaman judul, lembar persetujuan Pembimbing, pengesahan kelulusan, deklarasi keaslian tulisan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. 2. Bagian Inti, terdiri dari : BAB I :
Pendahuluan yang berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
BAB II :
Kajian Pustaka
BAB III :
Pelaksanaan Penelitian, yang berisi Deskripsi Pelaksanaan
17
Siklus I, Deskripsi Pelaksanaan Siklus II, Deskripsi Pelaksanaan Siklus III. BAB IV :
Hasil Penelitian dan Pembahasan , yang berisi deskripsi per siklus dan pembahasan per siklus.
BAB V :
Penutup, meliputi Kesimpulan dan Saran.
3. Bagian Akhir terdiri dari : Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran, dan Riwayat Hidup Penulis/Peneliti.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi artinya hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan, dsb) (Departemen Pendidikan nasional, 2002:896). Belajar artinya berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.( Departemen Pendidikan nasional, 2002:17) Belajar, dari segala definisinya adalah kegiatan full-contact, dengan kata lain belajar melibatkan semua aspek kepribadian manusia pikiran, perasaan dan bahasa tubuh disamping pengetahuan, sikap dan keyakinan (De Porter et al., 2008:6). Belajar dalam kacamata agama Islam adalah “Tholabul Ilmi“ artinya menuntut ilmu. Hal sesuai dengan yang terdapat dalam Al- Qur’an maupun Hadits Nabi, yaitu : a. Al-Qur’an : 1) Surat Al- Alaq : 1-5
Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. 2) Al- Mujadalah : 11
18
19
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orangorang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. 3) Al-Zumar : 9
Artinya: (apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
4) An- Nisa : 9
Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anakanak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
20
(kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. 5) At-Taubah : 122
Artinya: Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya ( Grafindo, 1994} Dari kelima ayat tersebut jelaslah bahwa umat Islam di dalam mengarungi hidup di alam dunia ini sebagai bekal di akherat harus senantiasa belajar dengan membaca, mencari ilmu pengetahuan, agar derajat kita lebih tinggi di hadapan Allah, walhasil akan menghasilkan generasi-generasi muda Islam yang kuat dan cerdas, yang mampu mengemban amanat dari Allah SWT sebagai Kholifah di bumi ini. b. Hadits Nabi Riwayat Ibnu Majah, Al-Baihaqi, Ibnu Abdil Barr, dan Ibnu Adi dari Anas bin Malik :
Artinya : Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim (Az Zamuji, 1995:3).
B. Metode Pembelajaran
21
Metode artinya : cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai
yang dikehendaki (Departemen
Pendidikan Nasional, 2002:740). Secara etimologi, istilah metode berasal dari Yunani “ metodos”, yang terdiri dari dua kata yaitu: “metha” : melalui/ melewati dan “hodos”: jalan /cara. Metode pembelajaran adalah semua cara yang digunakan dalam upaya pembelajaran. Metode merupakan strategi yang harus dijalankan dalam proses pembelajaran. Metode yang digunakan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran,
karena
setiap
tujuan
yang
dirumuskan
menghendaki
penggunaan metode yang sesuai. Untuk mencapai suatu tujuan yang sudah ditentukan tidak mesti menggunakan satu metode tetapi bisa lebih dari satu metode. Sehingga dapat dilakukan penggabungan dua atau bahkan tiga metode sekaligus untuk mencapai suatu tujuan. Dengan begitu kekurangan metode yang satu dapat ditutupi oleh kelebihan metode yang lainnya (Djamarah dan Zein, 2006:38). Dalam proses pembelajaran pemilihan metode harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Tujuan pendidikan 2. Kemampuan pendidik 3. Kebutuhan peserta didik 4. Materi pembelajaran Pada dasarnya metode dalam proses pembelajaran merupakan komunikasi antara guru dan siswa dalam hubungan khusus, dengan tujuan
22
mengarahkan dan menumbuhkembangkan potensi siswa dengan tujuan yang telah ditentukan (Departemen Agama Republik Indonesia, 2005:75).
C. Metode Role Playing 1. Pengertian Metode role playing / sosio drama / bermain peran menyajikan bahan dengan cara memperlihatkan peragaan baik dalam bentuk tingkah laku dalam hubungan sosio yang kemudian diminta beberapa orang untuk memerankan Metode sosio drama / role playing adalah menyajikan materi pembelajaran
dengan
cara
mendramatisasi
tingkah
laku
dalam
hubungannya dengan masalah sosial (Djamarah dan Zain, 2006:88). Metode bermain peran / role playing merupakan metode belajar pengalaman (eksperiensial) yang sangat bermanfaat. Metode ini bisa digunakan untuk menggairahkan diskusi, menyemarakkan suasana, memprktikkan ketrampilan, atau untuk merasakan atau mengalami seperti apa rasanya suatu kejadian (Silberman, 2004:55). Metode role playing /bermain peran adalah metode yang mengaktifkan siswa, untuk menanamkan konsep-konsep yang ada dalam materi pembelajaran, meningkatkan ketrampilan berbahasa siswa serta dapat meningkatkan pemahaman / penghayatan siswa terhadap materi pembelajaran dengan memerankan langsung materi secara spontan maupun dibuat skenarionya terlebih dulu (Departemen Pendidikan Nasional, 2009:108).
23
2. Tujuan metode role playing /bermain peran /sosio drama Tujuan yang diharapkan dari metode sosio drama/ role playing adalah : a. Agar siswa dapat menghargai dan menghayati perasaan orang lain b. Dapat belajar membagi tanggung jawab c. Dapat belajar mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan d. Merancang kelas untuk berpikir dan memecahkan masalah. e. Dapat mengambil nilai keteladanan secara langsung 3. Merancang / merencanakan metode role playing Petunjuk menggunakan metode sosio drama/ role playing: a. Tentukan tema yang akan diperankan b. Ceritakan di depan kelas tema secara singkat c. Tentukan kelompok yang akan bermain peran d. Berikan skenario/ naskah kepada kelompok e. Ceritakan kepada seluruh siswa dalam kelas mengenai isi dan masalah serta pemeran sosio drama f. Beri penjelasan kepada penonton tentang peran mereka dalam pembelajaran dengan metode role playing g. Beri kesempatan kepada kelompok pemain untuk merundingkan pembagian peran h. Akhiri sosio drama pada saat situasi pembicaraan mencapai ketegangan/memuncak
24
i.
Akhiri sosio drama dengan diskusi kelas untuk bersama-sama memecahkan masalah yang ada pada sosio drama yang di mainkan.
j.
Lakukan penilaian secara individu dan kelompok (Djamarah dan Zain, 2006:89).
Teknik-teknik penyusunan naskah : a. Bentuk Bebas Siswa diberi skenario umum dan diminta untuk mengisi sendiri detaildetailnya. b. Terarah Siswa diberikan instruksi yang
telah disiapkan yang menyatakan
fakta-fakta tentang peran yang mereka mainkan dan cara mereka memperagakannya.
25
c. Semi-terarah Siswa diberikan informasi latar belakang yang panjang lebar tentang situasi dan karakter yang akan ditampilkan, namun jangan diberitahu cara mengatasi situasinya. d. Tayang ulang kehidupan Siswa dapat menggambarkan atau memerankan diri mereka sendiri dalam situasi yang memang pernah dia hadapi. e. Bacaan drama Siswa diberi naskah yang telah dipersiapkan untuk diperagaan dalam bentuk sosio drama (Silberman, 2004:56). 4. Penggunaan metode role playing Hasil studi membuktikan bahwa hanya sedikit yang dapat kita simpan dari informasi yang kita ajarkan dengan metode kuliah umum/ tradisional (ceramah), agar pembelajaran menjadi efektif dan nyata kita harus melibatkan siswa secara aktif dan sampaikan kepada peserta didik bahwa mereka bertanggung jawab atas hasil belajar mereka. Cara yang dapat kita pakai adalah membiarkan siswa membuat pilihan dengan bimbingan kita (guru) daripada menuntut laporan lisan standar sambil memegang catatan, bolehkanlah siswa menciptakan lakon/ peran cerita pendek tentang materi pembelajaran dll (De Porter et al., 2008:58). Ada asumsi spikologis yang melatarbelakangi penggunaan metode role playing/ bermain peran dalam proses pembelajaran, yaitu belajar adalah proses melakukan sendiri dan mengalami sendiri (learning by
26
doing and experiencing). Emosi anak akan terbawa secara tidak sengaja dengan memerankan naskah drama, sehingga diharapkan nilai-nilai luhur (keteladanan) dapat mereka serap secara sadar tanpa adanya paksaan/ tekanan dari guru. 5. Kelebihan dan kelemahan metode role playing a. Kelebihan metode role playing 1) Siswa melatih dirinya untuk memahami dan mengingat isi bahan yang akan di dramakan. Sebagai pemain harus memahami, menghayati isi cerita secara keseluruhan, terutama untuk materi yang harus diperankannya. Dengan demikian, daya ingat siswa harus tajam dan tahan lama. 2) Siswa akan terlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu main
drama
para
pemain
dituntut
untuk
mengemukakan
pendapatnya sesuai dengan waktu yang ditentukan. 3) Bakat yang terdapat pada anak didik dapat di pupuk sehingga dimungkinkan akan muncul bibit seni drama dari sekolah. Jika seni drama mereka dibina dengan baik kemungkinan besar mereka akan menjadi aktor yang berbakat dikemudian hari. 4) Kerja sama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-baiknya. 5) Anak didik memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan sesamanya.
27
6) Bahasa lisan anak didik dapat dibina bahasa yang baik dan intonasinyapun akan dibina, sehingga mudah dipahami orang lain. b. Kelemahan metode role playing 1) Sebagian anak didik yang tidak ikut memerankan drama mereka menjadi kurang kreatif. 2) Banyak memakan waktu, baik persiapannya maupun pelaksanaan. 3) Memerlukan waktu yang cukup luas, karena jika tempatnya sempit kurang bebas berekspresi. 4) Kelas lain terganggu dengan pemain dan penonton yang kadang berteriak dan kadang bertepuk tangan riuh (Djamarah dan Zain, 2006:89-90).
D. Billboard Ranking 1. Pengertian Billboard dari kata bill dan board yang berarti nilai-nilai luhur serta ranking yang artinya urutan /peringkat. Arti “billboard ranking” adalah urutan nilai luhur. Strategi nilai ini sangat tepat untuk menstimulasi refleksi dan diskusi nilai-nilai luhur dari materi pembelajaran (Zaini dkk., 2002:75). 2. Tujuan metode billboard ranking Tujuan dari dipilihnya metode billboard ranking adalah : a. Agar peserta didik dapat mengambil nilai-nilai keteladanan dari materi pembelajaran dengan tanpa ada paksaan dari guru b. Peserta didik belajar menghargai pendapat teman dalam diskusi
28
c. Peserta didik belajar bertanggung jawab terhadap hasil diskusi dan dapat mempertahankan pendapatnya. 3. Merancang/ merencanakan metode billboard ranking Strategi ini tepat digunakan untuk menstimulasi refleksi dan diskusi mengenai, nilai-nilai gagasan dan pilihan-pilihan yang ada di dalam masyarakat. Dalam pelaksanaannya hampir sama dengan metode diskusi, yang membedakan ada peserta didik sudah mendapat bahan/materi diskusi yaitu berupa kartu-kartu yang akan diskusikan. 4. Langkah-langkah pelaksanaan : a. Bagi kelas menjadi kelompok-kelompok (4 – 6 siswa) b. Berikan daftar nilai-nilai luhur yang dianggap penting c. Berikan potongan kertas dan suruh siswa menuliskan nilai-nilai tersebut d. Siswa mengurutkan nilai-nilai luhur yang ada dari yang tingkat intensitasnya tinggi. e. Buat semacan billboard dan suruh siswa mengurutkan ranking nilai-nilai yang dapat diteladani dari materi pembelajaran f. Urutan masing-masing kelompok dibandingkan dan dibahas bersamasama. (Zaini dkk., 2002:75). Variasi a. Upayakan agar terjadi konsensus b. Minta siswa untuk menanyakan kelompok lain yang urutannya berbeda dalam mempresentasikan hasil diskusi.
29
5. Kelebihan dan kelemahan metode billboard ranking a. Kelebihan metode billboard ranking 1). Merangsang siswa untuk mengemukakan pendapat 2). Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain 3). Melatih mental memimpin rapat / kepemimpinan 4). Membiasakan siswa untuk bermusyawarah dalam memecahkan masalah. b. Kekurangan m/kelemahan metode billboard ranking 1). Ada peserta yang pasif terkesan hanya ikut nebeng saja 2). Peserta kurang mendapat keleluasaan dalam berpendapat karena sudah dibatasi oleh kartu-kartu yang diberikan. 3). Mungkin forum hanya dikuasai oleh peserta yang suka berbicara/ ingin menonjolkan diri. (Djamarah dan Zain, 2006: 88) E. Sejarah Kebudayaan Islam 1. Pengertian Kata sejarah berasal dari bahasa Arab : syajaratun, yang artinya pohon kayu, keturunan atau asal-usul atau silsilah. Menurut Muhammad Yamin, sejarah adalah
ilmu
pengetahuan dengan umumnya yang
berhubungan dengan cerita bertarikh sebagai hasil penafsiran kejadiankejadian dalam masyarakat menusia pada waktu yang telah lampau atau tanda-tanda yang lain (Kastolani, 2007:2). Sejarah Pendidikan Islam adalah salah satu mata pelajaran agama pada madrasah yang mempelajari peristiwa atau kejadian yang benar-
30
benar terjadi pada masa sebelum Islam dan sesudah Islam diajarkan atau disebarluaskan oleh Nabi Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya, serta mampu memberikan ketrampilan dasar kepada peserta didik untuk mengetahui, memahami, menghayati peradaban Islam dan nilai-nilai keteladanannya, agar dapat dijadilan landasan perilaku terpuji dalam kehidupan sehari-hari. 2. Karakteristik mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam Karakteristik suatu mata pelajaran perlu diidentifikasikan dalam rangka pengembangan silabus berbagai kompetensi dari mata pelajaran tersebut. struktur keilmuan suatu mata pelajaran menyangkut dimensi standar kompetensi, kompetensi dasar, dan materi pokok atau struktur keilmuan mata pelajaran tersebut. Hasil identifikasi karakteristik mata pelajaran tersebut bermanfaat sebagai acuan dalam mengembangkan silabus dan rencana pembelajaran. Sebagai lazimnya suatu bidang studi yang diajarkan di madrasah, materi keilmuan mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam mencakup dimensi pengetahuan (knowledge), ketrampilan (skill), dan nilai (values). Sejalan dengan ide pokok mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sebagai pengetahuan yang merupakan capaian ranah kognitif dianggap sebagai capaian paling luar dari pembelajaran sejarah yang hakiki. Hal yang lebih mendasar adalah kemampuan menggali nilai, makna, aksioma, ibrah/hikmah, dalil dan teori dari fakta sejarah yang ada. Oleh karena itu dalam tema-tema tertentu indikator keberhasilan belajar
31
akan sampai pada capaian ranah afektif, psikomotor. Jadi Sejarah Kebudayaan Islam tidak hanya merupakan transfer of knowledge tetapi juga merupakan pendidikan nilai ( value education). 3. Fungsi dasar pembelajaran sejarah kebudayaan Islam a. Fungsi edukatif Sejarah menegaskan kepada peserta didik tentang keharusan menegakkan nilai, prinsip, sikap hidup yang luhur dan Islami dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. b. Fungsi keilmuan Melalui sejarah peserta didik memperoleh pengetahuan yang memadai tentang masa lalu Islam dan kebudayaannya. c. Fungsi transformasi Sejarah merupakan salah satu sumber yang sangat penting dalam merancang transformasi masyarakat (Departemen Agama Republik Indonesia, 2004:2). 3. Tujuan mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam pada Madrasah Ibtidaiyah a. Memberikan
pengetahuan
tentang
sejarah
agama
Islam
dan
kebudayaan Islam pada masa Nabi Muhammad SAW, dan khulafaur rosyidin kepada peserta didik, agar ia memiliki konsep yang obyektif dan sistematis dalam perspektif historis. b. Mengambil ibrah/ hikamah, nilai dan makna yang terdapat dalam sejarah.
32
c. Menanamkan
penghayatan
dan
kemauan
yang
kuat
untuk
mengamalkan akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang buruk, berdasarkan cermatannya atas fakta sejarah yang ada d. Membekali
peserta
didik
untuk
membentuk
kepribadiannya
berdasarkan tokoh-tokoh teladan sehingga terbentuk kepribadian yang luhur. (Departemen Agama Republik Indonesia, 2004:3). 4. Materi mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam kelas IV semester II Standar Kompetensi / Kompetensi Dasar : a. Memahami hijrah Nabi Muhammad SAW ke Habsyah dan Thoif 1) Mengidentifikasi sebab-sebab Nabi Muhammad SAW hijrah ke Habsyah dan Thoif. 2) Menceritakan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Habsyah dan Thoif. 3) Meneladani kesabaran Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa hijrah ke Habsyah dan Thoif. b. Memahami peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1) Mendeskripsikan peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW. 2) Mengambil hikmah dari peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW (Departemen Agama Republik Indonesia, 2009:27).
33
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Seting Penelitian 1. Madarasah Ibtidaiyah Negeri Kecandran Salatiga Masyarakat Gamol belum mempunyai sekolah sendiri, warga Gamol untuk dapat mengenyam dunia pendidikan harus pergi ke daerah Bandungan – Gedangan, Dukuh atau ke Kecandran, yang jaraknya lumayan jauh. Maka tak mengherankan kalau pada masa tahun sebelum 1965 banyak warga di daerah Gamol tidak bersekolah. Sehingga pada saat gencar-gencarnya propaganda PKI, warga Gamol target utama propaganda PKI. Maka dirasa perlu untuk membuka sekolah yang bernuansa Islam, untuk mengurangi atau menggerus habis sisa-sisa paham PKI, paska penyidukkan warga besar-besaran setelah pemberontakan G30 S PKI. Gamol sebagai masyarakat abangan dan basis PKI. Untuk merealisasikan gagasan tersebut, para tokoh masyarakat bermusyawarah, diantara tokoh masyarakat tersebut adalah : a. Bapak Sujarwo
(dari Gamol)
b. Bapak Ismani
(dari Gamol)
c. Bapak H. Suhardjo
(dari Gamol)
d. Bapak Djoyo Masiran
(dari Gamol)
e. Bapak Toha
(dari Kecandran)
f. Bapak Irfani, BA
(dari Kecandran)
34
Pada tahun 1965 berdirilah sebuah Madrasah Ibtidaiyah di Gamol, dengan tenaga pengajar : a. Bapak Nurhadi ( Kepala Madrasah)
dari Desa Pulutan.
b. Bapak Irfani, BA (guru PAI)
dari Kecandran
c. Bapak Istat Ngarifin
dari Banyuputih
Pada tahun 1967 mendapat tambahan tenaga pengajar : a. Bapak Wagimin
dari Gamol
b. Bapak Yasmin
dari Gamol
c. Ibu Robiatun
dari Kecandran
Tempat pelaksanaan kegiatan belajar mengajar meminjam dua tempat, yaitu rumah kediaman Bapak Soeharto di wilayah RT. 04, RW. 06 dukuh Gamol dan diserambi masjid Darussalam Gamol. Atas gagasan dari Bapak Basyir (kepala desa Kecandran saat itu) Madrasah Ibtidaiyah di Gamol diberi nama “Madrasah Ibtidaiyah Ma‟arif “ (MIM). Tahun 1970 dibangun sebuah gedung Madrasah Ibtidaiyah Ma‟arif dengan menggunakan bahan kayu. Memiliki 6 lokasi kelas dengan jumlah siswa 180 anak, yang berasal dari dusun Duren, Gamol, Sodong (wilayah Kecamayan Getasan). Dalam perkembangan selanjutnya Desa Kecandran memperoleh bantuan SD Inpres yang didirikan menyatu dengan lokasi SD Kecandran I yang telah ada terlebih dulu. Sehingga desa Kecandran memiliki dua (2) SD Negeri, yaitu SD Kecandran I dan SD Negeri Kecandran II.
35
Sejak saat itu Kepala Desa Kecandran (Bapak Lurah Basyir) menetapkan peraturan bahwa anak-anak yang berasal dari Duren harus masuk SD Negeri Kecandran II. Sehingga siswa MIM hanya berasal dari Gamol saja. MIM mengikuti Ujian Akhir Madrasah (UAM) pertama kali pada tahun 1969, karena tahun itulah MIM mempunyai murid /siswa kelas VI (enam). Kemudian tidak mengikuti Uam Lagi dikarenakan mobilitas siswa (keluar – masuk) belum stabil, banyak siswa yang keluar sebelum mencapai kelas VI (enam). Pada tahun 1979 MIM mengikuti ujian lagi, walaupun hanya diikuti oleh 5 siswa. Dan untuk tahun-tahun selanjutnya secara rutin dapat mengikuti ujian akhir madrasah. Pada
tahun
1991-1992
pemerintah
Kotamadya
Salatiga
mencanangkan program pemekaran wilayah. Dukuh Gamol yang waktu itu masuk dalam wilayah desa Kecandran kecamatan Tuntang kabupaten Semarang merupakan salah satu target dari pemekaran wilayah. Pada tahun 1995 Kasi Mapenda Kantor Depag Salatiga (Bapak Auze), berkunjung ke MIM Gamol dan menemui Kepala MIM dan dewan guru, dan berjanji seandainya desa kecandran masuk menjadi daerah pemekaran maka beliau berjanji akan membantu proses penegerian MIM Gamol. Tahun 1996 desa Kecandran resmi menjadi daerah pemekaran dan masuk menjadi wilayah Kotamadya Salatiga, maka janji Kasi Mapenda terealisasi, pada tanggal 14 Juni 1997 bertempat di MAN II Tegalrejo,
36
resmilah penegerian MIM Gamol menjadi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kecandran. 2. Letak geografis MIN Kecandran MIN Kecandran terletak di wilayah Kelurahan Kecandran Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga, menempati lahan seluas 873 meter persegi, dengan panjang 43 m dan lebar 21 m, luas bangunan 448 serta dikelilingi pagar tembok sepanjang 56 m. 3. Sarana, prasarana dan fasilitas pada MIN Kecandran a. Bangunan dan Ruangan 1) Kantor Kepala Madrasah 2) Kantor guru 3) Ruang kelas 7 ruang 4) Perpustakaan 5) Musholla 6) Kamar mandi / WC 7) Kantin 8) Ruang UKS 9) Aula 10) Area Parkir 11) Tempat wudlu 12) Gudang 13) Laboratorium Komputer
37
b. Barang / Perkakas 1) Kursi siswa
jumlah 168 buah
2) Meja siswa (80 meja untuk satu siswa, 85 meja untuk dua siswa) 3) 6 meja guru, 6 kursi guru 4) 6 almari di kelas 5) 6 Rak buku di kelas 6) 7 papan tulis hitam, 1 white board 7) 1 almari alat peraga 8) 1 etalase kantin sekolah 9) 1 Piano 10) 1 Unit drum band 11) 1unit laptop 12) 4 unit komputer kantor 13) 15 komputer untuk siswa 14) Buku-buku perpustakaan
4. Kondisi siswa Keadaan Siswa MIN Kecandran mulai Tahun Pelajaran 2001/2002 sampai dengan Tahun Pelajaran 2009/ 2010
38
Tabel I Keadaan siswa MIN Kecandran Tahun 2001 sampai dengan Tahun 2010 No 1
2
3
4
5
6
7
8
9
Tahun 2001/2002
2002/2003
2003/2004
2004/2005
2005/2006
2006/2007
2007/2008
2008/2009
2009/2010
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Awal
85
97
172
Akhir
86
96
172
Awal
104
69
173
Akhir
104
69
173
Awal
99
87
186
Akhir
99
87
186
Awal
88
93
181
Akhir
87
93
180
Awal
91
88
179
Akhir
91
88
179
Awal
87
95
182
Akhir
86
93
179
Awal
82
87
169
Akhir
81
87
168
Awal
70
77
147
Akhir
68
77
145
Awal
76
77
153
Akhir
76
77
153
39
Tabel II Keadaan siswa Tahun Pelajaran 2009/2010 Menurut Kelompok Kelas / Rombongan belajar No
Kelas
Putra
Putri
Jumlah
1
IA
10
12
22
IB
9
10
19
2
II
13
13
26
3
III
11
8
19
4
IV
14
12
26
5
V
9
10
19
6
VI
10
12
22
JUMLAH
76
77
153
Tabel III Keadaan Kepala Madrasah No
Nama
Awal tugas
Akhir tugas
1
Nurhadi
1965
1967
2
Drs. Kasimin A.N BA
1967
1977
3
Dasuki Al-Maryono
1977
1983
4
Muh. Ghufron
1983
1989
5
Muslih
1989
1991
6
Markum, A.Ma
1991
2002
7
Drs. Taqwim
2002
2006
8
Yasmin,A.Ma
2006
2007
9
Achmad Arifin, S.Ag
2007
2008
10
Agus Rahmad Y, S.Pd
2008
-
40
Tabel IV Nama- nama guru dan karyawan yang masih aktif di MIN Kecandran sampai dengan tahun pelajaran 2009/2010 No
Nama
Jabatan
1
Agus Rahmad Y.S.Pd
Kepala MIN
2
Bambang Sudrajat, A.Md
Guru
3
Roziqin, S.Ag
Guru
4
Patmi, S.Pd
Guru
5
Basiroh, S.PdI
Guru
6
Mohammad Zaini, S.PdI
Guru
7
Suryani
Guru
8
Wiwin Nuryani, S.PdI
Guru
9
Siti Zulaikhoh, S.PdI
Guru
10
Dra. Mukasanah
Guru
11
Mustafifah, A.Ma
Guru
12
Zuhrotun, A.Ma
Guru
13
Aminudin Latif, S.PdI
Guru
14
Qoriah
Tenaga Administrasi
15
Ponimin
Guru
Sumber ; Data Primer MIN
41
B. Diskripsi Pelaksanaan Siklus I Siklus
yang
akan
dilaksanakan
adalah
serangkaian
kegiatan
pembelajaran Sejarah kebudayaan Islam (SKI) dengan menggunakan metode “role playing dan billboard rannking “. Kegiatan yang dilaksakan meliputi: 1.
Perencanaan
2.
Pelaksanaan
3.
Observasi/Pengamatan
4.
Refleksi/kilas balik
1. Perencanaan Sebelum melaksakan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, guru merencanakan / membuat rencana-rencana yang akan dilaksanakan selama proses belajar mengajar dengan harapan akan mendapatkan hasil yang maksimal dan berhasil dalam KBM dengan metode “role playing dan billboard ranking”. Perencanaan yang dilakukan adalah : a. Mempersiapkan sillabus (dengan memperhatikan PROTA dan PROMES) b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran c. Menyiapkan alat bantu pembelajaran d. Mendesain keberhasilan yang hendak dicapai dalam pembelajaran
42
e. Membuat daftar pertanyaan untuk mengetahui pengamalan nilai kognitif dan afektif siswa f. Membuat lembar observasi untuk mengetahui bagaimana kondisi belajar-mengajar di kelas g. Membuat kelompok regu untuk “role playing” dan billboard ranking h. Membuat naskah “role playing” i.
Membuat kartu-kartu billboard ranking
2. Pelaksanaan / tindakan Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) adalah sesuai dengan promes yang telah dibuat diawal
semester II. Sesuai dengan
analisa materi pembelajaran, bulan Mei 2010 materi Sejarah Kebudayaan Islam yang disampaikan kepada peserta didik adalah : “Mengambil Hikmah dari Peristiwa Isra‟ Mi‟raj Nabi Muhammad SAW”. Sesuai dengan jadwal yang berlaku di Madrasah pembelajaran Sejarah kebudayaan Islam (SKI) untuk kelas IV (empat ) dalam seminggu ada 2 jam pelajaran yaitu setiap hari Jum „at jam pelajaran ke 5 dan 6. Pelaksanaan KBM dimulai dari tanggal 7 Mei 2010, dan disini peneliti bertidak sebagai guru (karena peneliti adalah pengampu mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada MIN Kecandran). KBM (kegiatan belajar mengajar) berlangsung dalam tiga tahapan, yaitu:
43
a. Tahap awal (5 menit) Kegiatan tahap awal meliputi : 1) Salam 2) Memulai pembelajaran dengan berdo‟a 3) Presensi siswa 4) Appersepsi Tanya jawab secara lisan dengan anak didik tentang materi yang akan disampaikan tujuannya membawa perhatian dan pikiran anak kepada materi pembelajaran. Misal : Siapa nama Nabi kita? Shalat apa yang wajib kita lakukan sehari semalam? Perintah sholat diterima Nabi dalam peristiwa apa? dll.
b. Tahap / kegiatan inti (50 menit) Guru memberikan informasi secara garis besar tentang “Peristiwa Isra‟ Mi‟raj Nabi Muhammad SAW”, peserta didik memperhatikan (10 menit). 1) Siswa membaca materi pembelajaran di perpustakaan dengan bimbingan guru. 2) Siswa mengelompok menurut kelompoknya masing-masing untuk berdiskusi dan membagi peran dalam role playing (20 menit) 3) Siswa dengan ditunjuk secara acak oleh guru membacakan hasil diskusi kelompok di depan kelas.(10 menit)
44
4) Guru memberi kesempatan tiap-tiap kelompok terdiri dari 6 siswa, untuk
menanggapi
pendapat
kelompok
yang
sedang
mempresentasikan hasil kerja kelompoknya. 5) Guru menjelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh masingmasing kelompok. 6) Guru membimbing siswa dalam melaksanakan tugas kelompok 7) Guru bersama siswa membahas hasil kerja kelompok.(10 menit).
c. Tahap akhir (15 menit) 1) Penilaian a) Siswa menjawab secara individual uji kompetensi yang disiapkan oleh guru, untuk penjajagan sejauh mana materi dapat diserap oleh siswa b) Penilaian terhadap hasil kerja kelompok 2) Tindak lanjut Memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari naskah “role playing” yang telah diberikan oleh guru oleh tiap-tiap kelompok dan memberi tugas kepada siswa untuk melakukan pembagian tugas secara mandiri, dan mendiskusikan kartu billboard ranking.
45
3. Observasi / pengamatan Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui kemajuan yang dicapai selama dan setelah proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelum pelaksanaan penelitian dilaksakan. Observasi terlaksana selama proses belajar mengajar berlangsung. Pada siklus I ini, sesuai dengan hasil observasi/ pengamatan diketemukan hal-hal sebagai berikut : a. Anak didik yang duduk di meja deretan belakang banyak yang bercerita sendiri, ketika guru sedang memberikan informasi. b. Ketika mengerjakan tugas di perpustakaan, peserta didik kurang serius dan terkesan asal-asalan dalam mengerjakan. Dan dalam mencari buku sumber di perpustakaan terkesan ikut-ikutan temannya. c. Sebagian siswa yang disuruh maju ke depan kelas untuk membacakan hasil resume/ ringkasan tidak mau,bahkan ada yang menangis. d. Suasana kelas masih sedikit gaduh karena masih ada sebagian anak didik yang tidak terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
4. Refleksi Melihat hasil evaluasi atau uji kompetensi yang didapat dari pembelajaran siklus I, peneliti mencoba untuk melakukan perubahan metode dari metode role playing dan billboard ranking dengan ceramah yang masih mendominasi, menjadi pembelajaran dengan metode “Role
46
Playing dan Billboard Ranking”secara murni tanpa adanya metode ceramah, pada siklus II. Langkah ini di tempuh dalam rangka membuat perubahan positif untuk memberikan motivasi kepada anak didik agar lebih bersemangat dan lebih aktif mengikuti pembelajaran, walhasil prestasi belajarnyapun akan memuaskan atau paling tidak meningkat dibanding pada siklus I. Dari hasil yang didapat pada siklus I, dirasa perlu untuk melakukan pembenahan dalam proses pembelajaran siklus II agar mendapat hasil yang memuaskan, yaitu : a. Perlunya penataan tempat duduk siswa, agar siswa semua dapat aktif dalam pembelajaran. b. Guru harus mengeluarkan strategi pembelajaran yang jitu, agar siswa tertarik dan termotifasi untuk mengikuti proses pembelajaran. c. Penggunaan metode pada silkus I kurang menarik minat siswa, sehingga pada siklus II perlu diganti dengan metode “Role playing dan Billboard ranking “, hal ini bertujuan agar siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. d. Guru kurang memberikan bimbingan dan pengawasan kepada siswa ketika berada di perpustakaan sehingga anak kurang optimal dalam mengerjakan tugas, karena alokasi waktu yang diperkirakan untuk ke perpustakaan terbatas (20 menit). Sehingga tidak memungkinkan guru untuk memberikan bimbingan kepada 26 siswa.
47
e. Ketika mendengar cerita dari guru ternyata siswa tidak tertarik karena guru
dianggap
terlalu
cepat
dalam
menyampaikan
materi
pembelajaran. Memperhatikan hasil dari siklus I, perlu dilanjutkan pada penelitian siklus II, agar hasil yang dicapai memuaskan, baik ranah/ aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Pada siklus II, yang akan dilaksanakan adalah serangkaian kegiatan pembelajaran Sejarah kebudayaan Islam (SKI) dengan menggunakan metode “role playing dan billboard ranking“.
Kegiatan yang dilaksakan meliputi:
1. Perencanaan Sebelum melaksakan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, guru merencanakan / membuat rencana-rencana yang akan dilaksanakan selama proses belajar mengajar dengan harapan akan mendapatkan hasil yang maksimal dan berhasil dalam KBM dengan metode “role playing dan billboard ranking” Perencanaan yang dilakukan adalah : a. Mempersiapkan sillabus (dengan memperhatikan PROTA dan PROMES) b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran c. Menyiapkan alat bantu pembelajaran
48
d. Mendesain keberhasilan yang hendak dicapai dalam pembelajaran e. Membuat daftar pertanyaan untuk mengetahui pengamalan nilai kognitif dan afektif siswa f. Membuat lembar observasi untuk mengetahui bagaimana aktifitas / respon siswa terhadap materi pembelajaran dengan metode “Role Playing dan Billboard Rannking “ g. Membuat kartu-kartu yang berisi nilai-nilai keteladanan h. Membuat lembar observasi untuk pengamatan diskusi kelompok i.
Membuat daftar pertanyaan untuk mengukur tingkat pemahanam anak
j.
dalam aspek kognitif
k. Membuat lembar pengamata observasi untuk mengukur kemampuan aspek afektif dan psikomotorik
2. Pelaksanaan / tindakan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) adalah sesuai dengan promes yang telah dibuat diawal semester II. Sesuai dengan Analisa Materi Pembelajaran, bulan Mei 2010 materi Sejarah Kebudayaan Islam yang disampaikan kepada peserta didik adalah : “Mengambil Hikmah dari Peristiwa Isra‟ Mi‟raj Nabi Muhammad SAW”. Sesuai dengan jadwal yang berlaku di Madrasah pembelajaran Sejarah kebudayaan Islam (SKI) untuk kelas IV (empat ) dalam seminggu ada 2 jam pelajaran yaitu setiap hari Jum „at jam pelajaran ke 5 dan 6.
49
Pelaksanaan siklus II yaitu tanggal 14
Mei 2010, dan disini
peneliti bertidak sebagai guru (karena peneliti adalah pengampu mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada MIN Kecandran). KBM (kegiatan belajar mengajar) berlangsung dalam tiga tahapan, yaitu:
a. Tahap awal (5 menit) Kegiatan tahap awal meliputi : 1) Salam 2) Memulai pembelajaran dengan berdo‟a 3) Presensi siswa 4) Appersepsi a). Tanya jawab secara lisan dengan anak didik tentang materi yang akan disampaikan tujuannya membawa perhatian dan pikiran anak kepada materi pembelajaran. b).Memulai pembelajaran dengan menyanyikan lagu bertema “Isra‟ Mi‟raj”.
b. Tahap / kegiatan inti ( 50 menit ) 1) Guru memberikan informasi secara garis besar tentang teknik bermain peran, serta penataan ruangan kelas diatur sedemikian rupa sehingga siswa yang mendapat giliran “bermain peran” dapat berekspresi dengan bebas, dan penonton/ kelompok lain dapat memperhatikan pementasan dengan jelas dan enak serta nyaman
50
2) Siswa memperagakan perannya didepan kelas dengan diperhatikan oleh kelompok lainnya. 3) Ketika kondisi sedang memanas (mencapai klimaks), guru menghentikan drama tersebut dan menyuruh kelompok lain untuk mengomentari bagaimana pendapatnya apabila mereka mengalami kejadian seperti itu. (15 menit) 4) Kelompok lain memberikan pendapatnya secara lisan melalui juru bicara kelompok. (10 menit) 5) Guru memberi motivasi kepada tiap-tiap kelompok untuk mengutarakan pendapatnya dan mempertahankan pendapatnya sehingga akan membuat suasana diskusi menjadi hidup. 6) Tiap kelompok membuat laporan mengenai hasil diskusi. 7) Guru membagikan kartu-kartu nilai keteladanan yang dapat diambil dari materi pembelajaran yang sudah diperagakan. 8) Siswa berdiskusi kurang lebih 5 menit untuk membahas kartu-kartu nilai 9) Guru meminta salah satu kelompok untuk menunjukkan hasil kerja kelompoknya di papan tulis dan mengurutkan kartu-kartu tersebut dari yang tingkat intensitasnya tinggi ke yang rendah. 10) Masing-masing kelompok maju ke depan untuk mempresentasikan kartu-kartunya masing-masing. 11) Guru membimbing siswa untuk tercapainya kesepakatan urutan nilai-nilai keteladanan.
51
c. Tahap Akhir ( 15 menit) 1) Penilaian a) Siswa menjawab secara individual uji kompetensi yang disiapkan oleh guru, untuk penjajagan sejauh mana materi dapat diserap oleh siswa b) Penilaian terhadap hasil kerja kelompok 2) Tindak lanjut Memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari naskah “role playing” yang telah diberikan oleh guru oleh tiap-tiap kelompok dan memberi tugas kepada siswa untuk melakukan pembagian tugas secara mandiri. 3) Memberikan nasehat kepada siswa agar dapat mengejawantahkan nilai-nilai keteladanan yang diperoleh selama pembelajaran dalam kehidupan di lingkungan sekolah maupun masyarakat.
3. Observasi / pengamatan Seperti halnya pada siklus I, pada siklus II ini juga dilakukan observasi/ pengamatan terhadap aktifitas siswa selama dalam proses pembelajaran, sehingga di dapat data yang valid tentang perubahan yang mendasar antara data pada siklus I dan Siklus II. Observasi dilakukan dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh guru, tentang proses pembelajaran, keaktifan siswa,
52
perilaku ketika memainkan peran, aktifitas dalam diskusi kelompok, aktifitas dalam permainan kartu. Pada siklus II ini, sesuai dengan hasil observasi/ pengamatan diketemukan hal-hal sebagai berikut : a. Anak didik yang tidak memerankan sosio drama ada yang bergurau sendiri (kurang memperhatikan temannya yang sedang bermain peran) b. Ketika mengerjakan tugas kelompok masih ditemukan satu / dua anak yang cuek tidak ikut berperan aktif dalam diskusi kelompok.
4. Refleksi Kegiatan refleksi adalah serangkaian kegiatan yang sangat menentukan untuk pelaksanaan siklus selanjutnya. Jika pada siklus II didapat hasil yang lebih rendah daripada siklus I, maka perlu di desain perubahan yang banyak pada siklus III. Tapi apabila hasil yang didapat pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan maka untuk siklus III, peneliti hanya menganalisa sedikit kekurangan yang ada pada siklus II.
Hasil dari Refleksi siklus II adalah : a. Bagaimana caranya membuat siswa yang tidak bermain peran agar mengikuti pembelajaran dengan aktif, memperhatikan temanya, mengikuti diskusi secara aktif, dengan tanpa menunjukkan sikap otoriter dari guru.
53
b. Meningkatkan hasil evaluasi pada siklus II, karena masih terdapat lima anak dengan nilai yang masih kurang. Melihat hasil refleksi yang didapat dari pembelajaran siklus II, peneliti mencoba untuk melakukan usaha-usaha yang nyata, yang dapat diterima oleh siswa sehingga diharapkan siswa yang masih belum aktif dalam
proses
pembelajaran
dapat
termotifasi
untuk
aktif
dan
meningkatkan prestasi maupun kemampuannya. Langkah ini di tempuh dalam rangka membuat perubahan positif, walhasil prestasi belajarnyapun akan memuaskan atau paling tidak meningkat dibanding pada siklus II.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
Pada siklus III, yang akan dilaksanakan adalah serangkaian kegiatan pembelajaran Sejarah kebudayaan Islam (SKI) dengan menggunakan metode “role playing dan billboard rannking“. Semua kegiatan yang dilaksanakan pada silkus III, sama dengan kegiatan pada siklus II, hanya perlu pembenahan dan pemantapan dalam teknik pelaksanaan di dalam kelas untuk memberikan motivasi kepada siswa untuk lebih aktif dan mengikuti kegiatan pembelajaran dengan semangat dan menyenangkan.
54
Kegiatan yang dilaksakan meliputi:
1. Perencanaan Sebelum melaksakan pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, guru merencanakan / membuat rencana-rencana yang akan dilaksanakan selama proses belajar mengajar dengan harapan akan mendapatkan hasil yang maksimal dan berhasil dalam KBM dengan metode “role playing dan billboard ranking” Perencanaan yang dilakukan adalah : a. Mempersiapkan
silabus
(dengan
memperhatikan
PROTA
dan
(PROMES) b. Membuat rencanaan pelaksanaan pembelajaran c. Menyiapkan alat bantu pembelajaran d. Mendesain keberhasilan yang hendak dicapai dalam pembelajaran e. Membuat daftar pertanyaan untuk mengetahui pengamalan nilai –nilai luhur dari materi pembelajaran. f. Membuat lembar observasi untuk mengetahui bagaimana aktifitas / respon siswa terhadap materi pembelajaran dengan metode “role playing dan billboard rannking“ g. Membuat kartu-kartu yang berisi nilai-nilai keteladanan h. Membuat lembar observasi untuk pengamatan diskusi kelompok i.
Membuat daftar pertanyaan untuk mengukur tingkat pemahanam anak dalam aspek kognitif
j.
Membuat lembar pengamatan observasi untuk mengukur kemempuan
55
aspek afektif dan psikomotorik
2. Pelaksanaan / tindakan Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) adalah sesuai dengan promes yang telah dibuat diawal semester II. Sesuai dengan Analisa Materi Pembelajaran, bulan Mei 2010 materi Sejarah Kebudayaan Islam yang disampaikan kepada peserta didik adalah : “Mengambil Hikmah dari Peristiwa Isra‟ Mi‟raj Nabi Muhammad SAW”. Sesuai dengan jadwal yang berlaku di Madrasah pembelajaran Sejarah kebudayaan Islam (SKI) untuk kelas IV (empat ) dalam seminggu ada 2 jam pelajaran yaitu setiap hari Jum „at jam pelajaran ke 5 dan 6. Pelaksanaan siklus III
yaitu tanggal 21 Mei 2010 dan disini
peneliti bertidak sebagai guru (karena peneliti adalah pengampu mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada MIN Kecandran ). KBM (kegiatan belajar mengajar) berlangsung dalam tiga tahapan, yaitu:
a. Tahap awal (5 menit) Kegiatan tahap awal meliputi : 1) Salam 2) Memulai dengan do‟a 3) Presensi siswa 4) Appersepsi 5) Tanya jawab lisan 5 soal
56
6) Menyanyikan lagu yang sesuai dengan tema materi pembelajaran.
b. Tahap Inti ( 50 menit) Guru memberikan informasi secara garis besar tentang teknik bermain peran, serta penataan ruangan kelas diatur sedemikian rupa sehingga siswa yang mendapat giliran “bermain peran” dapat berekspresi dengan bebas, dan penonton/ kelompok lain dapat memperhatikan pementasan dengan jelas dan enak serta nyaman. Guru memotivasi anak untuk mengikuti pembelajaran lebih aktif dan kreatif mencermati temannya yang sedang bermain peran. Setelah dirasa keadaan /kondisi kelas kondusif guru memulai kegiatan sebagai berikut : 1) Siswa memperagakan perannya didepan kelas dengan diperhatikan oleh kelompok lainnya. 2) Ketika kondisi sedang memanas (mencapai klimaks), guru menghentikan drama tersebut dan menyuruh kelompok lain untuk mengomentari bagaimana pendapatnya apabila mereka mengalami kejadian seperti itu.(15 menit) 3) Kelompok lain memberikan pendapatnya secara lisan melalui juru bicara kelompok. (10 menit) 4) Guru memberi motivasi kepada tiap-tiap kelompok untuk mengutarakan pendapatnya dan mempertahankan pendapatnya sehingga akan membuat suasana diskusi menjadi hidup.
57
5) Tiap kelompok membuat laporan mengenai hasil diskusi. 6) Guru membagikan kartu-kartu nilai keteladanan yang dapat diambil dari materi pembelajaran yang sudah diperagakan. 7) Siswa berdiskusi kurang lebih 5 menit untuk membahas kartu-kartu nilai 8) Guru meminta salah satu kelompok untuk menunjukkan hasil kerja kelompoknya di papan tulis dan mengurutkan kartu-kartu tersebut dari yang tingkat intensitasnya tinggi ke yang rendah. 9) Guru menunjuk anggota kelompok yang kurang aktif untuk maju ke depan kelas untuk mewakili kelompoknya mempresentasikan kartu-kartunya.(15 menit) 10) Guru membimbing siswa untuk tercapainya kesepakatan urutan nilai-nilai keteladanan.(10 menit)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Hasil Penelitian 1. Siklus I Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi dan penelitian pada siklus I, setelah dianalisa menunjukkan bahwa ada peningkatan prestasi anak didik dibandingkan pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Rata-rata nilai kelas menjadi 66,73 bila dibandingkan dengan rata-rata sebelum penelitian tindakan kelas yaitu 58. Adapun kendala-kendala yang dihadapi selama pelaksanaan penelitian siklus I antara lain : a. Faktor dari siswa Perhatian dan keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran masih belum maksimal, sehingga pada saat memeragakan sosio drama belum sesuai dengan yang diharapkan, hal ini dikarenakan metode ini baru diterapkan / hal yang baru diperkenalkan. b. Faktor dari guru Guru belum optimal dalam pengelolaan kelas dan terlalu cepat dalam penyampaian materi dan penjelasan cara bermain peran sangat cepat sehingga anak didik belum bisa menerima penjelasan dari guru dengan baik dan jelas.
58
59
2. Siklus II Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi dan penilaian pada siklus II, setelah dianalisa menunjukkan bahwa ada peningkatan prestasi anak didik. Aspek kognitif yang diperoleh dari hasil evaluasi tertulis dengan metode “role playing” dan “billboard ranking“ juga menunjukkan hasil yang lebih meningkat ibanding siklus I. Adapun kendala yang dihadapi adalah a. Anak didik yang tidak memerankan sosio drama ada yang bergurau sendiri (kurang memperhatikan temannya yang sedang bermain peran) b. Ketika mengerjakan tugas kelompok masih ditemukan satu/ dua anak yang cuek tidak ikut berperan aktif dalam diskusi kelompok. 3. Siklus III Pada siklus III setelah dianalisa menunjukkan adanya peningkatan pada tiga aspek yang diteliti. Peningkatan aspek yang paling menonjol adalah aspek psikomotorik dibuktikan dengan semakin aktifnya anak didik memerankan sosio drama dan mengikuti diskusi kelompok dengan antusias dan bersemangat. Pada aspek kognitif juga terjadi peningkatan nilai rata- rata hasil evaluasi tertulis yang mencapai nilai 7,5. Pencapaian peningkatan aspek afektif juga sangat signifikan yaitu dari hasil observasi dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dijawab oleh anak didik menunjukkan hasil yang sangat memuaskan.
60
Dari data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajar materi SKI “Mengambil Hikmah dari Peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW” dengan metode “role playing dan billboard ranking” telah berhasil dan pelaksanaan tindakan kelas diakhiri pada siklus III.
B. Pembahasan Hasil Penelitian 1.
Siklus I a. Tahap perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan metode “role playing dan billboard ranking” yang masih disesuaikan dengan metode ceramah dan pemberian tugas. Kemudian menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus I, mempersiapkan alat peraga, lembar observasi dan lembar pertanyaan untuk tes tertulis. b. Tahap pelaksanaan Pelaksanaan
pembelajaran
siklus I
dilaksanakan pada
tanggal 7 Mei 2010 di kelas IV MIN Kecandran dengan jumlah peserta didik 26 anak. Proses belajar mengajar mengacu kepada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelum pelaksanaan Penelitian. Di sini peneliti bertindak sebagai guru karena peneliti adalah pengampu materi SKI kelas IV, jadi guru-lah yang melakukan penilaian dan observasi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
61
c. Tahap observasi Observasi tentang keaktifan peserta didik terhadap proses pembelajaran dilakukan bersamaan dengan proses KBM. Sedangkan evaluasi dilaksanakan setelah selesai proses pembelajaran (pada tahap akhir). Data observasi silkus I : 1) Mengetahui nilai kognitif peserta didik Untuk mengetahui kemampuan kognitif peserta didik tentang pengetahuan hal-hal yang berhubungan dengan materi pembelajaran dilakukan secara tertulis. Caranya peserta didik mengerjakan
soal-soal
yang
telah
disiapkan
oleh
guru.
Pelaksanaannya pada tahap akhir proses belajar mengajar. Dan pada siklus I peserta didik mengerjakan 10 butir soal jawaban singkat / isian singkat. Berikut
ini tabel
yang
menunjukkan data
tentang
kemampuan kognitif siswa pada siklus I. Tabel V Hasil evaluasi tertulis siklus I No
Nama
Nilai
Tuntas
Tidak Tuntas
1
Ahmad Agus T
55
TT
2
Ahmad Shodiq
60
TT
3
Aji Bayu P
65
T
4
Ana Aqilatul M
75
T
5
Budi Nurwiyanto
55
TT
6
Bayu Sulistiyanto
60
TT
62
No
Nama
Nilai
Tuntas T
Tidak Tuntas
7
Candra Dewi R S
70
8
Dian Dwi K
60
9
Dewi Widowati
75
10
Feri Setyawan
50
TT
11
Febi Angelia
55
TT
12
Ifan Alip Fendi
75
T
13
Joko Widiyanto
65
T
14
Khafid Firma E
60
15
Lela Safira W
95
16
Muhammad H
55
17
Novardiyansyah A
85
T
18
Novi Yuliantari
65
T
19
Ngatno
75
T
20
Nur Khotimah
100
T
21
Siti Nur Fatimah
55
TT
22
Slamet Waidi
60
TT
23
Sumsiyati
60
TT
24
Olifia KD
90
25
Roni Adi Nugroho
55
TT
26
Wahyu Ratmiana
60
TT
KKM
65
Rata-Rata
TT T
TT T TT
T
66,73
2) Mengetahui nilai psikomotorik peserta didik Untuk mengetahui tingkat
kemampuan psikomotorik
peserta didik dengan menggunakan metode “role playing”. Pengumpulan data aspek psikomotorik peserta didik, peneliti menggunakan lembar observasi untuk tiap-tiap siklus. Ada 10
63
gerak motorik anak yang diamati oleh peneliti pada saat peserta didik memerankan sosio drama dan diskusi kelompok terhadap 26 peserta didik. Berikut ini disajikan tabel hasil observasi dari siklus I: Tabel VI Hasil observasi pementasan sosio drama dan diskusi kelompok No
Kriteria Pengamatan
K
C
Persentase %
B
K
C
B
1
Memposisikan diri
5
8
13
19,2 30,8 50
2
Memerankan adegan
5
8
13
19,2 30,8 50
3
Gerakan anggota badan
2
8
16
7,7
4
Mimik wajah
5
8
13
19.2 30,8 50
5
Penguasaan panggung / tempat
5
8
13
19.2 30,8 50
6
Artikulasi / pengucapan dialog
6
10
10
23
7
Kemampuan menggunakan media
5
10
11
19,2 38,5 42,3
pendukung
-
-
-
-
Kemampuan berkomunikasi dengan
5
8
13
19,2 30,8 50
penonton
-
-
-
-
9
Kemampuan bekerjasama
2
8
16
7,7
30,8 61,5
10
Kemampuan menutup drama/diskusi
2
8
16
7,7
30,8 61,5
Jumlah
42
84
134
-
8
Ket : K : Kurang
C : Cukup
30,8 61,5
38,5 38,5
-
-
-
-
-
-
B : Baik
3) Mengetahui nilai afektif peserta didik Untuk mengetahui kemampuan afektif peserta didik dengan metode “role playing”. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi untuk tiap-tiap siklus. Ada 10
64
kemampuan / kecakapan yang menjadi indikator penilaian yang diharapkan mampu dicapai oleh 26 siswa. Berikut ini disajikan tabel hasil observasi dari siklus Tabel VII
Kedisiplinan
Penguasaan
Penghayatan
Perwatakan
Keseriusan
Tanggungjawab
Keteladanan
Ketekunan
Intonasi
1
Ahmad Agus T
3
2
3
3
2
2
2
3
2
2
24
2
Ahmad Shodiq
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
3
Aji Bayu P
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
39
4
Ana Aqilatul M
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
39
5
Budi Nurwiyanto
2
2
2
2
3
2
2
3
3
3
24
6
Bayu Sulistiyanto
2
2
2
2
3
2
2
3
2
3
23
7
Candra Dewi R S
3
4
3
3
3
3
3
3
4
2
31
8
Dian Dwi K
2
2
2
2
2
2
3
3
3
2
23
9
Dewi Widowati
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
31
10
Feri Setyawan
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
11
Febi Angelia
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
12
Ifan Alip Fendi
3
4
3
3
3
4
4
4
4
3
35
13
Joko Widiyanto
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
14
Khafid Firma E
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
15
Lela Safira W
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
16
Muhammad H
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
21
17
Novardiyansyah A
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
39
18
Novi Yuliantari
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
31
19
Ngatno
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
NO
NAMA
Nilai kualitatif
Kerjasama
Hasil Observasi Sosio Drama Siklus I
Kedisiplinan
Penguasaan
Penghayatan
Perwatakan
Keseriusan
Tanggungjawab
Keteladanan
Ketekunan
Intonasi
20
Nur Khotimah
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
38
21
Siti Nur Fatimah
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
25
22
Slamet Waidi
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
20
23
Sumsiyati
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
31
24
Olifia KD
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
25
Roni Adi Nugroho
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
21
26
Wahyu Ratmiana
3
3
3
3
3
3
3
4
3
2
30
NO
NAMA
Keterangan
: Skor
Nilai kualitatif :
1
: sangat kurang
10-15
: sangat kurang
2
: kurang
16-30
: kurang
3
: cukup
31-35
: cukup
4
: baik
36-45
: baik
5
: amat baik
46-50
: amat baik
4) Mengetahui keaktifan siswa Pada siklus I berdasarkan hasil observasi dapat diketahui belum semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran karena masih ada beberapa peserta didik yang berbicara sendiri dan terkesan cuek terhadap kegiatan bermain peran dan diskusi kelompok.
Nilai kualitatif
Kerjasama
65
66
d. Tahap refleksi Berdasarkan pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I diperoleh data hasil observasi dan evaluasi dari 25 peserta didik sebagai berikut : 1) Aspek kognitif Pada siklus I dari 10 butir soal isian singkat yang dikerjakan peserta didik,
dengan metode pembelajaran role playing dan
billboard ranking, nilai rata-rata hasil evaluasi mencapai 66,73. 2) Aspek psikomotorik Pada siklus I diperoleh data hasil observasi, aspek psikomotorik yang diteliti dari 26 peserta didik dan 10 kriteria penilaian, baru diperoleh data baik sejumlah 134 dari 260 yang diharapkan. 3) Aspek afektif Dari hasil observasi yang dilakukan diperoleh data dari 26 anak sebagai berikut : a) 15 peserta didik memperoleh nilai kurang. b) 5 peserta didik memperoleh nilai cukup. c) 6 peserta didik memperoleh nilai baik. 4) Keaktifan siswa Belum semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga perlu untuk melakukan tindakan kelas siklus II.
67
2.
Siklus II a. Tahap perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan metode “role playing dan billboard ranking” yang masih disesuaikan dengan metode ceramah dan pemberian tugas. Kemudian menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus II, mempersiapkan alat peraga, lembar observasi dan lembar pertanyaan untuk tes tertulis. b. Tahap pelaksanaan Pelaksanaan
pembelajaran
siklus II
dilaksanakan pada
tanggal 14 Mei 2010 di kelas IV MIN Kecandran dengan jumlah peserta didik 26 anak. Proses belajar mengajar mengacu kepada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelum pelaksanaan Penelitian. Di sini peneliti bertindak sebagai guru karena peneliti adalah pengampu materi SKI kelas IV, jadi guru-lah yang melakukan penilaian dan observasi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. c. Tahap observasi Observasi tentang keaktifan peserta didik terhadap proses pembelajaran dilakukan bersamaan dengan proses KBM. Sedangkan evaluasi dilaksanakan setelah selesai proses pembelajaran (pada tahap akhir).
68
Data observasi silkus II : 1) Mengetahui nilai kognitif peserta didik Untuk mengetahui kemampuan kognitif peserta didik tentang pengetahuan hal-hal yang berhubungan dengan materi pembelajaran dilakukan secara tertulis. Caranya peserta didik mengerjakan
soal-soal
yang
telah
disiapkan
oleh
guru.
Pelaksanaannya pada tahap akhir proses belajar mengajar. Dan pada siklus II peserta didik mengerjakan 10 butir soal jawaban singkat / isian singkat. Berikut
ini tabel
yang
menunjukkan data
tentang
kemampuan kognitif siswa pada siklus II. Tabel VIII Hasil Evaluasi Tertulis Siklus II No
Nama
Nilai
Tuntas
Tidak tuntas
1
Ahmad Agus T
65
T
2
Ahmad Shodiq
65
T
3
Aji Bayu P
65
T
4
Ana Aqilatul M
85
T
5
Budi Nurwiyanto
55
TT
6
Bayu Sulistiyanto
60
TT
7
Candra Dewi R S
75
8
Dian Dwi K
60
9
Dewi Widowati
90
10
Feri Setyawan
60
11
Febi Angelia
65
T
12
Ifan Alip Fendi
80
T
T TT T TT
69
No
Nama
Nilai
Tuntas T
Tidak tuntas
13
Joko Widiyanto
75
14
Khafid Firma E
60
15
Lela Safira W
100
16
Muhammad H
55
17
Novardiyansyah A
90
T
18
Novi Yuliantari
70
T
19
Ngatno
75
T
20
Nur Khotimah
100
T
21
Siti Nur Fatimah
60
TT
22
Slamet Waidi
60
TT
23
Sumsiyati
60
TT
24
Olifia KD
100
25
Roni Adi Nugroho
55
TT
26
Wahyu Ratmiana
60
TT
KKM
65
RATA-RATA
TT T TT
T
70,96
2) Mengetahui nilai psikomotorik peserta didik Untuk mengetahui tingkat
kemampuan psikomotorik
peserta didik dengan menggunakan metode “role playing”. Pengumpulan data aspek psikomotorik peserta didik, peneliti menggunakan lembar observasi untuk tiap-tiap siklus. Ada 10 gerak motorik anak yang diamati oleh peneliti pada saat peserta didik memerankan sosio drama dan diskusi kelompok terhadap 26 peserta didik. Berikut ini disajikan tabel hasil observasi dari siklus II :
70
Tabel IX Hasil Observasi Pementasan Sosio Drama dan Diskusi Kelompok No
Kriteria Pengamatan
K
C
B
Persentase % K
C
B
1
Memposisikan diri
2
6
18
7,7
23
69,3
2
Memerankan adegan
2
5
19
7,7
19,2
73,1
3
Gerakan anggota badan
2
5
19
7,7
19,2
73,1
4
Mimik wajah
2
8
16
7,7
30,8
61,5
5
Penguasaan panggung / tempat
2
8
16
7,7
30,8
61,5
6
Artikulasi / pengucapan dialog
2
8
16
7,7
30,8
61,5
7
Kemampuan menggunakan media
2
8
16
7,7
30,8
61,5
pendukung
-
-
-
-
-
-
Kemampuan berkomunikasi dengan
2
8
16
7,7
30,8
61,5
penonton
-
-
-
-
-
-
9
Kemampuan bekerjasama
2
8
16
7,7
30,8
61,5
10
Kemampuan menutup drama/diskusi
2
8
16
7,7
30,8
61,5
Jumlah
20
72
168
-
8
Ket : K : Kurang
C : Cukup
-
B : Baik
3) Mengetahui nilai afektif peserta didik Untuk mengetahui kemampuan afektif peserta didik dengan metode “role playing dan billboard ranking”. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi untuk tiaptiap siklus. Ada 10 kemampuan / kecakapan yang menjadi indikator penilaian yang diharapkan mampu dicapai oleh 26 siswa. Berikut ini disajikan tabel hasil observasi dari siklus
-
71
Tabel X
Kerjasama
Kedisiplinan
Penguasaan
Penghayatan
Perwatakan
Keseriusan
Tanggungjawab
Keteladanan
Ketekunan
Intonasi
Nilai kualitatif
Hasil Observasi Sosio Drama Siklus II
1
Ahmad Agus T
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
2
Ahmad Shodiq
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
3
Aji Bayu P
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
39
4
Ana Aqilatul M
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
39
5
Budi Nurwiyanto
2
2
2
2
3
2
2
3
3
3
24
6
Bayu Sulistiyanto
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
7
Candra Dewi R S
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
32
8
Dian Dwi K
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
9
Dewi Widowati
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
31
10
Feri Setyawan
3
2
3
3
3
2
3
3
3
3
26
11
Febi Angelia
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
12
Ifan Alip Fendi
3
4
3
3
3
4
4
4
4
3
35
13
Joko Widiyanto
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
14
Khafid Firma E
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
28
15
Lela Safira W
5
4
4
5
5
4
5
4
4
5
45
16
Muhammad H
3
3
3
3
3
3
2
2
3
4
29
17
Novardiyansyah A
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
39
18
Novi Yuliantari
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
31
19
Ngatno
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
20
Nur Khotimah
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
38
21
Siti Nur Fatimah
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
25
22
Slamet Waidi
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
22
23
Sumsiyati
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
31
No
Nama
Kerjasama
Kedisiplinan
Penguasaan
Penghayatan
Perwatakan
Keseriusan
Tanggungjawab
Keteladanan
Ketekunan
Intonasi
Nilai kualitatif
72
24
Olifia KD
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
43
25
Roni Adi Nugroho
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
21
26
Wahyu Ratmiana
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
32
No
Nama
Keterangan
: Skor 1
Nilai kualitatif :
2
: sangat kurang : kurang
10-15
: sangat kurang
16-30
: kurang
3
: cukup
31-35
: cukup
4
: baik
36-45
: baik
5
: amat baik
46-50
: amat baik
4) Mengetahui keaktifan siswa Pada siklus II berdasarkan hasil observasi dapat diketahui belum semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran karena masih ada beberapa peserta didik yang berbicara sendiri dan terkesan cuek terhadap kegiatan bermain peran dan diskusi kelompok. d. Tahap refleksi Berdasarkan pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II diperoleh data hasil observasi dan evaluasi dari 26 peserta didik sebagai berikut :
73
1) Aspek kognitif Pada siklus II dari 10 butir soal isian singkat yang dikerjakan peserta didik,
dengan metode pembelajaran role
playing dan billboard ranking, nilai rata-rata hasil evaluasi mencapai 70,96. 2) Aspek psikomotorik Pada siklus II diperoleh data hasil observasi, aspek psikomotorik yang diteliti dari 26 peserta didik dan 10 kriteria penilaian, baru diperoleh data baik sejumlah 168 dari 260 yang diharapkan. 3) Aspek afektif Dari hasil observasi yang dilakukan pada siklus II diperoleh data dari 26 anak sebagai berikut : a) 13 peserta didik memperoleh nilai kurang. b) 6 peserta didik memperoleh nilai cukup. c) 7 peserta didik memperoleh nilai baik. 4) Keaktifan siswa Masih ada beberapa siswa yang dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, terkesan sembrono dan menyepelekan serta masih ada 2 anak yang hanya diam saja dan takut untuk mengikuti pembelajaran dengan metode role playing dan billboard ranking. Sehingga masih diperlukan lanjutan penelitian pada siklus III.
74
3.
Siklus III a. Tahap perencanaan Pada tahap perencanaan peneliti menyusun langkah-langkah pembelajaran dengan metode “role playing dan billboard ranking” yang masih disesuaikan dengan metode ceramah dan pemberian tugas. Kemudian menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus
III, mempersiapkan alat peraga,
lembar observasi dan lembar pertanyaan untuk tes tertulis. b. Tahap pelaksanaan Pelaksanaan
pembelajaran
siklus III
dilaksanakan
pada tanggal 21 Mei 2010 di kelas IV MIN Kecandran dengan jumlah peserta didik 26 anak. Proses belajar mengajar mengacu kepada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun sebelum pelaksanaan Penelitian. Di sini peneliti bertindak sebagai guru, karena peneliti adalah pengampu materi SKI kelas IV, jadi guru-lah yang melakukan penilaian dan observasi selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. c. Tahap observasi Observasi tentang keaktifan peserta didik terhadap proses pembelajaran dilakukan bersamaan dengan proses KBM. Sedangkan evaluasi dilaksanakan setelah selesai proses pembelajaran (pada tahap akhir).
75
Data observasi silkus III : 1) Mengetahui nilai kognitif peserta didik Untuk mengetahui kemampuan kognitif peserta didik tentang pengetahuan hal-hal yang berhubungan dengan materi pembelajaran dilakukan secara tertulis. Caranya peserta didik mengerjakan
soal-soal
yang
telah
disiapkan
oleh
guru.
Pelaksanaannya pada tahap akhir proses belajar mengajar. Dan pada siklus III peserta didik mengerjakan 20 butir soal pilihan ganda. Berikut
ini tabel
yang
menunjukkan data
tentang
kemampuan kognitif siswa pada siklus III. Tabel XI Hasil Evaluasi Tertulis Siklus III No
Nama
Nilai
Tuntas
1
Ahmad Agus T
75
T
2
Ahmad Shodiq
80
T
3
Aji Bayu P
80
T
4
Ana Aqilatul M
90
T
5
Budi Nurwiyanto
60
6
Bayu Sulistiyanto
70
T
7
Candra Dewi R S
80
T
8
Dian Dwi K
70
T
9
Dewi Widowati
90
T
10
Feri Setyawan
65
T
11
Febi Angelia
75
T
12
Ifan Alip Fendi
90
T
Tidak tuntas
TT
76
No
Nama
Nilai
Tuntas
13
Joko Widiyanto
85
T
14
Khafid Firma E
70
T
15
Lela Safira W
100
T
16
Muhammad H
75
T
17
Novardiyansyah A
90
T
18
Novi Yuliantari
75
T
19
Ngatno
85
T
20
Nur Khotimah
100
T
21
Siti Nur Fatimah
70
T
22
Slamet Waidi
65
T
23
Sumsiyati
80
T
24
Olifia KD
100
T
25
Roni Adi Nugroho
65
T
26
Wahyu Ratmiana
70
T
KKM
65
RATA-RATA
Tidak tuntas
79,04
2) Mengetahui nilai psikomotorik peserta didi Untuk mengetahui tingkat
kemampuan psikomotorik
peserta didik dengan menggunakan metode “role playing”. Pengumpulan data aspek psikomotorik peserta didik, peneliti menggunakan lembar observasi untuk tiap-tiap siklus. Ada 10 gerak motorik anak yang diamati oleh peneliti pada saat peserta didik memerankan sosio drama dan diskusi kelompok terhadap 26 peserta didik. Berikut ini disajikan tabel hasil observasi dari siklus III :
77
Tabel XII Hasil Observasi Pementasan Sosio Drama Dan Diskusi Kelompok No
Kriteria pengamatan
K
C
B
Persentase % K
C
B
1
Memposisikan diri
1
4
21
3,8
15,4 80,8
2
Memerankan adegan
1
3
22
3,8
11,5 84,7
3
Gerakan anggota badan
1
3
22
3,8
11,5 84,7
4
Mimik wajah
1
5
20
3,8
19,3 76,9
5
Penguasaan panggung / tempat
1
5
20
3,8
19,3 76,9
6
Artikulasi / pengucapan dialog
1
5
20
3,8
19,3 76,9
7
Kemampuan menggunakan media
1
5
20
3,8
19,3 76,9
pendukung
-
-
-
-
-
Kemampuan berkomunikasi dengan
1
5
20
3,8
19,3 76,9
penonton
-
-
-
-
9
Kemampuan bekerjasama
1
4
21
3,8
15,4 80,8
10
Kemampuan menutup drama/diskusi
1
5
20
3,8
19,3 76,9
Jumlah
10
44
206
-
-
8
Ket : K : Kurang
C : Cukup
-
-
B : Baik
3) Mengetahui nilai afektif peserta didik Untuk mengetahui kemampuan afektif peserta didik dengan metode “role playing dan billboard ranking”. Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan lembar observasi untuk tiaptiap siklus. Ada 10 kemampuan / kecakapan yang menjadi indikator penilaian yang diharapkan mampu dicapai oleh 26 siswa. Berikut ini disajikan tabel hasil observasi dari siklus
78
Tabel XIII
Kerjasama
Kedisiplinan
Penguasaan
Penghayatan
Perwatakan
Keseriusan
Tanggungjawab
Keteladanan
Ketekunan
Intonasi
Nilai kualitatif
Hasil Observasi Sosio Drama Dan Diskusi Kelompok Siklus III
1
Ahmad Agus T
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
32
2
Ahmad Shodiq
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
32
3
Aji Bayu P
5
4
4
4
4
4
4
4
4
3
40
4
Ana Aqilatul M
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
39
5
Budi Nurwiyanto
2
2
2
2
2
3
2
3
3
3
24
6
Bayu Sulistiyanto
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
32
7
Candra Dewi R S
4
4
4
3
4
4
3
3
4
3
36
8
Dian Dwi K
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
31
9
Dewi Widowati
4
4
4
4
5
4
4
4
4
3
40
10
Feri Setyawan
4
3
4
3
4
3
3
3
3
3
33
11
Febi Angelia
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
34
12
Ifan Alip Fendi
4
4
5
5
4
4
4
4
4
3
41
13
Joko Widiyanto
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
35
14
Khafid Firma E
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
34
15
Lela Safira W
5
4
5
5
5
5
5
4
5
5
48
16
Muhammad H
4
3
3
3
3
3
3
2
3
4
31
17
Novardiyansyah A
4
4
5
4
5
4
4
4
4
3
41
18
Novi Yuliantari
4
3
4
4
4
3
3
4
3
3
35
19
Ngatno
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
37
20
Nur Khotimah
5
4
4
4
5
4
4
5
5
3
43
21
Siti Nur Fatimah
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
31
22
Slamet Waidi
4
2
3
3
3
3
3
2
2
3
28
No
Nama
Kerjasama
Kedisiplinan
Penguasaan
Penghayatan
Perwatakan
Keseriusan
Tanggungjawab
Keteladanan
Ketekunan
Intonasi
Nilai kualitatif
79
23
Sumsiyati
4
3
4
4
4
3
3
4
3
3
35
24
Olifia KD
5
4
5
5
5
5
4
5
5
5
48
25
Roni Adi Nugroho
3
2
3
3
3
3
3
2
2
3
37
26
Wahyu Ratmiana
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
32
No
Nama
Keterangan
: Skor 1
Nilai kualitatif :
2
: sangat kurang : kurang
10-15
: sangat kurang
16-30
: kurang
3
: cukup
31-35
: cukup
4
: baik
36-45
: baik
5
: amat baik
46-50
: amat baik
4) Mengetahui keaktifan siswa Pada siklus III berdasarkan hasil observasi dapat diketahui belum semua siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran karena masih ada beberapa peserta didik yang berbicara sendiri dan terkesan cuek terhadap kegiatan bermain peran dan diskusi kelompok. d. Tahap refleksi Berdasarkan pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus III diperoleh data hasil observasi dan evaluasi dari 26 peserta didik sebagai berikut :
80
1) Aspek kognitif Pada siklus III dari 10 butir soal isian singkat yang dikerjakan peserta didik,
dengan metode pembelajaran role
playing dan billboard ranking, nilai rata-rata hasil evaluasi mencapai 79,04. 2) Aspek psikomotorik Pada siklus III diperoleh data hasil observasi, aspek psikomotorik yang diteliti dari 26 peserta didik dan 10 kriteria penilaian,
diperoleh data baik sejumlah 206 dari 260 yang
diharapkan. Ini sudah menunjukkan hasil mendekati yang diharapkan. 3) Aspek afektif Dari hasil observasi yang dilakukan pada siklus III diperoleh data dari 26 anak, sebagai berikut : a) 2
peserta didik memperoleh nilai kurang.
b) 13 peserta didik memperoleh nilai cukup. c) 9 peserta didik memperoleh nilai baik. d) 2 peserta didik memperoleh nilai amat baik. 4) Keaktifan siswa Siswa mengikuti pembelajaran dengan aktif dan penuh semangat, walaupun masih ada 1 (satu) peserta didik yang diam saja, karena memang perlu mendapat bimbingan secara intensif dan terus-menerus. Sehingga penelitian tindakan kelas sudah cukup dan tidak dilanjutkan pada siklus selanjutnya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Dari uraian hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan melalui beberapa tindakan dari siklus I, siklus II, dan siklus III, serta berdasarkan pembahasan dan analisa yang dilakukan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa prestasi belajar peserta didik dapat ditingkatkan, dan siswa berperan aktif terhadap pembelajaran. Peningkatan prestasi belajar peserta didik dapat tercermin dalam tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek psikomotorik dan aspek afektif. 1.
Aspek Psikomotorik Pada pencapaian aspek psikomotorik prestasi belajar peserta didik dapat diketahui dari semakin meningkatnya minat anak dan kemampuan anak dalam memperagakan metode role playing dan diskusi kelompok.
2.
Aspek Kognitif Peningkatan aspek kognitif prestasi belajar peserta didik sangat menonjol dan sangat signifikan, hal ini terlihat dari hasil rekapitulasi evaluasi yang dilakukan peneliti dari siklus I sampai silkus III. Melalui metode “Role Playing dan Billboard Ranking” dari rekap nilai persiklus diperoleh hasil yang sangat memuaskan yaitu pada siklus I nilai rata-rata kelas mencapai 66,73, siklus II nilai rata-rata mencapai 70,96 dan pada siklus III diperoleh rata-rata 79,04.
81
82
3.
Aspek Afektif Pengamalan nilai afektif dari mata pelajaran
SKI, mengalami
peningkatan yang sangat signifikan dari siklus I sampai dengan siklus III, hal ini tercermin dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu semakin meningkatnya pengamalan nilai – nilai keteladanan yaitu terlihat dari sikap/ perilaku keseharian anak selama dilingkungan madrasah. Tingkat keaktifan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran semakin meningkat dari siklus I sampai siklus III.
B. Saran 1. Untuk Guru, dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran guru hendaklah mempersiapkan semua perangkat pembelajaran yang dibutuhkan, seperti : a. Menyusun rencana pembelajaran yang baik dan tepat b. Memperhatikan pemilihan metode yang tepat untuk bidang studi maupun Kompetensi Dasar yang akan diajarkan, agar peserta didik berminat dan termotivasi untuk mengikuti pembelajaran c. Pada setiap pembelajaran 3 aspek yang menjadi tujuan pembelajaran harus mendapat perhatian yang seimbang. d. Untuk memperluas pengetahuan dan pengalaman, searang guru harus terus belajar dari sumber manapun, baik dari buku, internet, ataupun mengikuti pelatihan / work shop.
83
2. Untuk siswa/ peserta didik a. Peserta didik harus bersemangat dalam belajar. b. Hasil/ nilai-nilai keteladanan dari pembelajaran SKI hendaknya diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. c. Peserta didik hendaknya mengikuti pembelajaran dengan itikad baik dan memperhatikan pembelajaran dengan sungguh-sungguh. 3. Untuk Madrasah a. Penciptaan suasana madrasah yang kondusif b. Penyediaan sarana dan prasarana penbelajaran yang memadai c. Pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti pelatihan / work shop d. Pemberian bimbingan kepada guru baik yang sudah PNS maupun yang honorer demi peningkatan kualitas / profesionalitas guru
Alhamdulillahirobbil’alamiin, Puja dan puji syukur hanya kepada Allah yang telah memberikan kekuatan , kelancaran, dan kemudahan dalam penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ini, yang kami susun sebagai tugas skripsi pada STAIN Salatiga tahun 2010. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi peneliti sendiri, rekan-rekan guru dan pembaca pada umumnya. Saran dan kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.