UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MEDIA VISUAL SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH TENGARAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh : SAIDAH RAHMAWATI NIM 12507005
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010 i
ii
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL MELALUI MEDIA VISUAL SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH TENGARAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh : SAIDAH RAHMAWATI NIM 12507005
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010 iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, skripsi Saudari : Nama
: Saidah Rahmawati
NIM
: 12507005
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: PGMI
Judul
: UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MEDIA VISUAL
SISWA
IBTIDAIYAH
KELAS
TENGARAN
IV
MADRASAH KECAMATAN
TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 01 Maret 2010 Pembimbing,
Jaka Siswanta, M. Pd NIP.197102192000031002
iv
KEMENTRIAN AGAMA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PENGESAHAN Skripsi Saudari : SAIDAH RAHMAWATI dengan Nomor Induk Mahasiswa : 12507005 yang berjudul : UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MEDIA VISUAL SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYAH TENGARAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 telah dimunaqosahkan dalam sidang Panitia Ujian Skripsi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari: tanggal: 20 Maret 2010 M. Yang bertepatan dengan tanggal: 4 Robiul Akhir 1431 H, dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah. 4 Robiul Akhir 1431 H Salatiga 20 Maret 2010 M PANITIA UJIAN Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. Muh Saerozi, M.Ag NIP. 19660215 199103 1 001
Penguji I
Penguji II
Drs. Mubasyirun, M.Ag NIP. 19590202 199003 1 001
Suwardi, S.Pd, M.Pd NIP. 19670121 199903 1 002 Pembimbing
Jaka Siswanta, M. Pd. NIP. 19710219 200003 1 002
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Saidah Rahmawati
NIM
: 12507005
Jurusan
: Tarbiyah
Progam Studi
: PGMI
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etikk ilmiah. Salatiga, 01 Maret 2010 Yang menyatakan,
Saidah Rahmawati NIM. 12507005
vi
MOTTO
٩ : اﻟﻐﺎﺷﯿﺔ
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada : Ayah dan Ibuku tercinta yang selalu mendo’akan, terima kasih atas kasih sayang dan semua pengorbanan yang telah diberikan. Kakak, dan adik-adikku tersayang yang selalu memberikan dukungan kepada penulis hingga terselesaikannya studi penulis. Ibu kepala beserta seluruh Dewan Guru dan komite serta siswa MI Tengaran, Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang telah membantu penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Teman-teman PGMI dan temen-temen pondok DQS yang sudah banyak membantuku. Seseorang yang selalu memotivasi aku sehingga terselesainya penulisan skripsi ini.
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur hanya untuk Allah SWT, karena limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabatnya. Dalam rangka disiplin ilmu, maka setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan kegiatan kuliah diakhiri dengan penulisan skripsi. Dengan
ini
penulis
menulis
skripsi
dengan
judul
:
UPAYA
MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS
MELALUI
MEDIA VISUAL
SISWA KELAS
IV MADRASAH
IBTIDAIYAH TENGARAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010. Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga beserta seluruh stafnya yang telah memberikan fasilitas kepada penulis selama menuntut ilmu. 2. Bapak Jaka Siswanta, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan yang sangat berharga, sehingga terwujudnya skripsi ini.
ix
3. Ibu Kepala MI Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, yang telah menyediakan tempat, waktu dan informasi serta data-data yang penulis butuhkan, dan tidak lupa kepada para siswa yang telah banyak membantu. 4. Keluargaku, yang senantiasa memberikan dorongan moral dan material demi suksesnya studi penulis. Dalam penulisan skripsi ini tidak mustahil terdapat banyak kekurangan dalam bentuk format maupun isinya. Oleh karena itu segala saran dan kritik dari semua pihak guna perbaikan dan penyempurnaan, penulis sambut dengan senang hati. Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. AMIN. Tengaran, 01 Maret 2010 Penulis
Saidah Rahmawati
x
ABSTRAK Rahmawati, Saidah. 2010. Upaya Meningkatkan Minat Belajar pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Melalui Media Visual Kelas IV MI Tengaran Kec.Tengaran Kab.Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Progam Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Jaka Siswanta, M.Pd. Kata Kunci: Minat Belajar dan Media Visual
Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui media visual siswa kelas IV MI Tengaran. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah apakah penggunaan media visual dapat meningkatkan minat belajar pada mata pelajaran IPS, siswa kelas IV mi Tengaran kabupaten Semarang tahun Pelajaran 2009/2010?. Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Adapun langkahlangkah dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi yang dilakukan dalam tiga siklus. Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan media visual memiliki dampak positif dalam meningkatkan minat belajar. Hal ini ditandai dengan peningkatan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran yang meliputi keaktifan, motivasi, perhatian, dan keberanian dalam setiap siklus, yaitu siklus I rata-rata kelas yang diperoleh 6,3 dengan kategori cukup, siklus II mendapat nilai rata-rata 7,0 dengan kategori baik, siklus III memperoleh nilai rata-rata 8,5 dengan kategori sangat baik.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................. i HALAMAN LOGGO ................................................................................... ii HALAMAN JUDUL .................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iv HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... vi MOTTO ....................................................................................................... vii PERSEMBAHAN ........................................................................................ viii KATA PENGANTAR .................................................................................. ix ABSTRAK ................................................................................................... xi DAFTAR ISI ................................................................................................ xii DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xv BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................. 6 C. Tujuan Penelitian ................................................................... 6 D. Hipotesis Tindakan ................................................................ 6 E. Manfaat Hasil Penelitian ........................................................ 7 xii
F. Penegasan Istilah ................................................................... 8 G. Metode Penelitian .................................................................. 9 H. Sistematika Penulisan ............................................................ 14 BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 15 A. Tinjauan Tentang Minat Belajar............................................. 15 B. Tinjauan Tentang Mata Pelajaran IPS .................................... 26 C. Tinjauan Tentang Media Pembelajaran…………….. …….....35 D. Tinjauan Tentang Media Visual dan Prinsip Penggunaannya . 38 BAB III PAPARAN PELAKSANAAN PENELITIAN ............................ 42 A. Gambaran situasi umum MI Tengaran………….……………42 B. Subyek Penelitian…………....……………………………….47 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ............................................... 48 D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ............................................. 50 E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III ............................................ 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 56 A. Analisis Data Penelitian Persiklus .......................................... 56 B. Pembahasan ........................................................................... 64 BAB V KESIMPULAN DAN PENUTUP ............................................... 69 A. Kesimpulan ........................................................................... 69 B. Saran ..................................................................................... 69 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
: Silabus
…………………………………………………… 73
Lampiran 2
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ………………….. 76
Lampiran 3
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
……………… 81
Lampiran 4
: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran SiklusIII
…………..….. 86
Lampiran 5
: Lembar Observasi Siswa Pra Siklus ……………………..……. 91
Lampiran 6
: Lembar Observasi Siswa Siklus I
……………………..……. 92
Lampiran 7
: Lembar Observasi Siswa Siklus II
………………………….. 93
Lampiran 8
: Lembar Observasi Siswa Siklus III
…………………………. 94
Lampiran 9
: Hasil Rata-Rata Observasi Siswa Pra Siklus ……………….…. 95
Lampiran 10 : Hasil Rata-Rata Observasi Siswa Siklus I
……………….…. 96
Lampiran 11 : Hasil Rata-Rata Observasi Siswa Siklus II
…………………. 97
Lampiran 12 : Hasil Rata-Rata Observasi Siswa Siklus III …………………. 98 Lampiran 13 : Lembar Observasi Guru Siklus I ………………………….…. 99 Lampiran 14 : Lembar Observasi Guru Siklus II
…………………………..100
Lampiran 15 : Lembar Observasi Guru Siklus III
…………………………..110
Lampiran 16 : Jadwal Pelajaran MI Tengaran Tahun Pelajaran 2009/2010 …101
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 : Data Kepala dan Guru MI Tengaran Tabel 3.2 : Data Peserta Didik MI Tengaran
……………………..…… 44 ……………………………... 45
Tabel 3.3 : Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Tengaran
……….................... 45
Tabel 4.1 : Hasil Pengamatan Sikap pada Siswa Pra Silus
……….………. 56
Tabel 4.2 : Hasil Pengamatan Sikap pada Siswa Siklus I
…………………. 59
Tabel 4.3 : Hasil Pengamatan Sikap pada Siswa Siklus II
………………… 61
Tabel 4.4 : Hasil Pengamatan Sikap pada Siswa Siklus III
…………..…… 63
Tabel 4.5 : Hasil Rata-Rata Pengamatan Sikap pada Siswa Pra Siklus ..…… 65 Tabel 4.6 : Hasil Rata-Rata Pengamatan Sikap pada Siswa Siklus I
...…… 65
Tabel 4.7 : Hasil Rata-Rata Pengamatan Sikap pada Siswa Siklus II …………67 Tabel 4.8 : Hasil Rata-Rata Pengamatan Sikap pada Siswa Siklus III
xv
……
67
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Salah satu bidang pengetahuan terapan yang diharapkan semakin banyak dapat memberi sumbangan pada perkembangan pendidikan di tanah air ialah bidang teknologi pendidikan. Kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dalam upaya pengembangan pendidikan tentu saja sangat banyak tergantung pada jumlah dan kemampuan para ahli dalam bidang teknologi pendidikan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah membawa perubahan yang signifikan terhadap dimensi kehidupan manusia, baik ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan IPTEK tersebut perlu adanya penyesuaian-penyesuaian terutama sekali yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di sekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari dan dikuasai guru atau calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi kepada para siswa secara baik, berdaya guna dan berhasil. Media telah menunjukkan keunggulannya yaitu membantu para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para siswa (Asnawir dan Basyiruddin, 2002:vii). Sehubungan dengan hal itu, peran media pun sangat dibutuhkan xvi
dalam penyampaian mata pelajaran IPS, selama ini pembelajaran pada mata pelajaran IPS di Madrasah Ibtidaiyah Tengaran masih bersifat verbalisme, di mana guru menerangkan pelajaran hanya melalui kata-kata atau secara lisan. Di sini yang aktif hanya guru, sedangkan murid lebih banyak bersifat pasif, sehingga komunikasi hanya bersifat satu arah. Guru masih sering menggunakan metode ceramah sehingga anak bosan untuk mengikuti pelajaran. Sikap anak didik yang pasif inilah yang mengakibatkan kurangnya minat belajar mereka pada mata pelajaran IPS. Jika guru mau kreatif menggunakan media dalam proses pembelajaran, meskipun hanya media yang murah dan mudah dicari, tentunya pembelajaran akan berlangsung menyenangkan, siswa akan lebih aktif dan kreatif. Sebenarnya media memiliki kekuatan-kekuatan yang positif dan sinergi yang mampu merubah sikap dan tingkah laku siswa kearah perubahan yang kreatif dan dinamis. Dalam perkembangan saat ini media bukan lagi dipandang sekedar alat bantu tetapi merupakan bagian yang integral dalam sistem pendidikan dan pembelajaran (Asnawir dan Usman, 2002:viii). Dalam suatu proses pembelajaran ada dua unsur yang dirasa cukup penting yaitu metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. xvii
Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang diciptakan oleh guru. Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pengajaran
pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan isi pelajaran pada saat itu. Di samping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pengajaran
juga
dapat
membantu
siswa
meningkatkan
pemahaman,
menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Ibrahim menjelaskan betapa pentingnya media dalam proses pembelajaran diantaranya, media pengajaran mampu membangkitkan rasa senang, gembira bagi murid-murid dan memperbaharui semangat mereka serta memantapkan pengetahuan pada benak mereka. Ungkapan beliau:
Artinya: Media pengajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan memperbaharui semangat mereka serta
xviii
membantu memantapkan pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran (Arsyad, 1997:15). Demikian juga Yunus dalam bukunya Attarbiyatu watta’liim mengungkapkan bahwa media pengajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih menjamin pemahaman, tentunya tidaklah sama tingkat pemahaman orang yang hanya mendengar saja dibandingkan dengan mereka yang melihat atau yang melihat dan yang mendengarkan.
Artinya: Bahwasannya media pengajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih menjamin pemahaman, orang yang mendengarkan saja tidaklah sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang dipahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarnya (Arsyad, 1997:16). Minat secara sederhana berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat tidak termasuk istilah populer dalam psikologi karena ketergantungan yang banyak pada faktor-faktor internal lainnya seperti: pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Namun terlepas dari masalah populer atau tidak, minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Umpamanya, seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap mata pelajaran IPS akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada xix
siswa lainnya, kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi pelajaran itulah yang memungkinkan siswa untuk belajar lebih giat dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan. Minat
belajar
bagi siswa
merupakan faktor terpenting bagi
keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran, karena dengan adanya minat akan menumbuhkan gairah belajar rasa senang terhadap apa yang dipelajari. Sebaliknya tanpa adanya minat yang kuat dalam diri atau individu, maka dengan sendirinya hasrat atau rasa ingin tahunya juga hilang dan akan mengakibatkan kegagalan. Oleh karena itu minat dalam belajar merupakan masalah yang penting untuk dibangkitkan oleh pengajar. Minat selain memungkinkan terjadinya
konsentrasi atau pemusatan pikiran juga dapat
merangsang rasa ingin tahu dan semangat siswa. Dalam upaya meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS, seorang guru yang mengampu mata pelajaran tersebut seharusnya memahami dan mengerti penggunaan media pembelajaran yang sesuai, baik sesuai dengan materi pelajaran yang disampaikan maupun dengan kondisi siswa serta sarana dan prasarana yang tersedia karena melalui perantara hal ini secara tidak langsung akan membangkitkan minat belajar siswa untuk menguasai materi yang diajarkan. Dengan latar belakang itulah, penulis ingin mencoba untuk menerapkan media pembelajaran yang berbasis visual dalam menjelaskan materi pelajaran IPS. Diharapkan dengan diterapkan media berbasis visual ini mampu meningkatkan minat belajar siswa sehingga hasil belajar siswa akan xx
lebih maksimal. Maka penulis mengambil judul penelitian: “UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI
MEDIA
VISUAL
SISWA
KELAS
IV
MADRASAH
IBTIDAIYAH TENGARAN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010”.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dapat dirumuskan permasalahan
penelitian
apakah
penggunaan
media
visual
dapat
meningkatkan minat belajar pada mata pelajaran IPS, siswa kelas IV MI Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010?
C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah
untuk
mengetahui
apakah
penggunaan
media
visual
dapat
meningkatkan minat belajar pada mata pelajaran IPS, siswa kelas IV MI Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010.
D. Hipotesis Tindakan Hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan media visual dapat meningkatkan minat belajar pada mata pelajaran IPS xxi
siswa kelas IV MI
Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
tahun pelajaran
2009/2010.
E. Manfaat Penelitian Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidik di lembaga sekolah pada umumnya. Adapun berbagai manfaat yang diharapkan antara lain sebagai berikut: 1. Manfaat Teoretis Secara teoretis penelitian ini dapat memberikan konstribusi untuk mengembangkan teori strategi pembelajaran 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah IPS melalui penggunaan media visual dalam pembelajaran. 2) Meningkatkan minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. b. Bagi Guru 1) Mendapatkan strategi belajar
mengajar
yang tepat
dalam
menyampaikan materi IPS. 2) Meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar sebagai wujud inovasi dalam dunia pendidikan.
xxii
3) Sebagai masukan pengambilan keputusan atau kebijakan sebagai pembinaan guru IPS dalam upya meningkatkan minat belajar siswa. c. Bagi Sekolah 1) Memberikan sumbangan yang berguna bagi sekolah dalam kegiatan pembelajaran. 2) Meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada pembelajaran IPS. d.
Bagi Pengembangan Keilmuan Menjadi rujukan penelitian yang dilakukan orang lain yang tertarik dan mengalami masalah yang sama.
E. Penegasan Istilah Agar tidak terjadi penyimpangan dari pokok permasalahan yang akan penulis bahas, maka untuk lebih jelasnya penulis uraikan arti kata-kata yang terangkum dalam judul di atas. Upaya Meningkatkan artinya usaha yang dilakukan untuk pencapaian sesuatu yaitu minat belajar anak pada pembelajaran IPS yang semula kurang baik menjadi lebih baik. Minat belajar artinya kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan. Minat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah kecenderungan dan gairah belajar dalam mengikuti pembelajaran IPS. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di lembaga pendidikan formal dari SD sampai xxiii
Perguruan Tinggi, yang merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, ekonomi, geografi, sosiologi, antropologi. Mata pelajaran IPS yang dipakai dalam penelitian ini adalah materi IPS kelas IV SD/MI. Media Visual adalah media pembelajaran yang langsung dapat dilihat oleh indera penglihatan seperti: poster, gambar, peta, globe.
F. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Rancangan Penelitian yang diterapkan berupa penelitian tindakan kelas. Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan kelas.tindakan kelas (PTK). Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Model penelitian secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dan dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi yang diikuti oleh perencanaan ulang. 2. Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV MI Tengaran Kabupaten Semarang yang berjumlah 19 siswa terdiri dari 7 laki-laki dan 12 perempuan. Dasar pertimbangan pilihan subyek yaitu kelas IV yang berumur 10-11 tahun dianggap sudah cakap untuk berpikir secara ilmiah dibandingkan dengan kelas bawah. xxiv
3. Langkah-Langkah/Siklus Penelitian Penelitian tindakan kelas terdiri dari empat tahapan, meliputi;. Perencanaan, tindakan, Pengamatan, dan Refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS I
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
SIKLUS II
Pelaksanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi
Siklus III
Pelaksanaan
Pengamatan
Siklus Kegiatan Pemecahan Masalah menurut Arikunto (2008:16).
xxv
Adapun penelitian tindakan kelas ini peneliti memerlukan beberapa siklus hingga dapat mencapai hasil yang sesuai dengan indikator penelitian. Untuk itu maka peneliti memerlukan perencanaan di setiap tahap penelitian. Adapun tahap-tahap penelitian tersebut yaitu: 1) Perencanaan (Planning) Peneliti telah menyiapkan rencana pembelajaran, media-media pembelajaran IPS yang berbasis visual dan mengarahkan siswa untuk mengamati dan memperhatikan proses pembelajaran 2) Pelaksanaan Tindakan (Action) Peneliti menyajikan materi pembelajaran tentang keragaman suku bangsa dan budaya di kelas dengan menggunakan media-media pembelajaran yang telah disiapkan. 3) Pengamatan (Observation) Peneliti melakukan pengamatan perhatian siswa, tanggapan siswa, keaktifan siswa ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar. Berkaitan dengan tolak ukur yang dipakai dalam pelaksanaan observasi, maka kriteria yang dipakai adalah sebagai berikut: a) Terjadinya peningkatan praktek pembelajaran, seperti peningkatan minat belajar siswa. b) Terjadinya keterlibatan guru, siswa, administrator, dan anggota masyarakat dalam mendukung tercainya proses pembelajaran. c) Terjadinya peningkatan pencapaian hasil belajar siswa. 4) Refleksi (Reflection) xxvi
Refleksi dalam penelitian tindakan kelas dipahami sebagai kegiatan analisis-sintesis, pemaknaan, penjelasan, dan evaluasi terhadap informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan tindakan tidak hanya dilakukan di akhir tindakan, melainkan dilakukan pada saat merancang tindakan, saat tindakan dilakukan dan saat setelah tindakan berakhir. Kegiatan refleksi diarahkan tidak saja pada diri guru, melainkan seluruh konteks pembelajaran yang dilakukannya, termasuk siswa dan lingkungannya. 4. Instrumen Penelitian a. Lembar observasi bagi guru, digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan guru dalam proses pembelajaran mata pelajaran IPS di kelas IV. b.
Lembar observasi bagi siswa, digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dalam proses pembelajaran IPS di kelas.
b. Pedoman dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan gambaran umum sekolah dan keadaan proses pembelajaran. 5. Pengumpulan Data Dalam penelitian tentang minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui media visual ini pengumpulan data dilakukan dengan mempergunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Observasi (pengamatan) Observasi adalah studi yang sengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala alam dengan jalan pengamatan dan xxvii
pencatatan (Arikunto, dkk, 2007:16-20). Jadi peneliti mengamati langsung
proses pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial. b. Metode Dokumentasi Metode ini dalam arti sempit adalah sebagai kumpulan data verbal yang berbentuk tulisan. Sedangkan dalam arti luas adalah dokumen, sertifikat, foto, tape dan lainnya (Arikunto, 2002:64). Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan sarana prasarana dan keadaan siswa. 6. Analisis Data Dalam rangka menyusun dan mengolah data yang terkumpul melalui wawancara, catatan lapangan dan observasi. Adapun metode analisis dihitung menggunakan statistik sederhana yaitu untuk mengetahui ratarata dari hasil data observasi maka dirumuskan : M=
X N
Keterangan: M
= Nilai rata-rata
X
= Jumlah semua nilai siswa
N
= Jumlah siswa (Djamarah, 2000:264).
xxviii
G. Sistematika Penulisan BAB I
: PENDAHULUAN Berisi : latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, hipotesis, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
: KAJIAN PUSTAKA Berisi
:
pengertian
minat,
faktor-faktor
yang
mempengaruhi minat, upaya meningkatkan minat belajar siswa, pengertian belajar, unsur-unsur dalam belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, mata pelajaran IPS SD/MI, pengertian media, urgensi penggunaan media, klasifikasi dan karakteristik media pembelajaran, pengertian media visual dan prinsip-prinsip umum penggunaan media yang berbasis visual secara efektif. BAB III
: PELAKSANAAN PENELITIAN Berisi :gambaran lokasi penelitian dan deskripsi pelaksanaan siklus I, siklus II, dan siklus III.
BAB IV
: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisi : Deskripsi per siklus dan analisis data.
BAB V
: PENUTUP Berisi : Kesimpulan dan Saran. xxix
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Minat Belajar 1. Pengertian Minat Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi terhadap sesuatu. Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah minat dan perhatian dalam belajar. Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong seseorang untuk melakukan apa yang mereka inginkan sehingga mereka memiliki kebebasan untuk memilih (Hurlock, 1958:14). Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut maka akan semakin besar minat yang ditimbulkan. Minat dapat berarti pula suatu kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan yang diikuti rasa senang (Slameto, 1991:182). Jadi berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang sedangkan minat selalu diikuti rasa senang sehingga dapat memperoleh kepuasan terhadap sesuatu. Sebuah minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih menyukai suatu hal daripada hal yang lainnya. Minat dapat pula dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. xxx
Timbulnya minat menurut Tijan (1981) dibedakan menjadi 2 yaitu: a. Minat spontan yaitu minat yang timbul sendiri atau secara spontan. b. Minat disengaja yaitu minat yang timbul karena dibangkitkan individu secara sengaja. Mengarahkan minatnya yaitu dengan cara memusatkan perhatian, kemampuan, perasaan serta pikiran pada sesuatu di luar dirinya. 2. Pengertian Belajar Sebagian besar dari proses perkembangan berlangsung melalui kegiatan belajar, baik belajar yang disadari atau tidak, sederhana atau kompleks, belajar sendiri atau dengan bantuan guru, belajar dari buku atau dari media, belajar di sekolah atau di rumah, di lingkungan kerja atau di masyarakat. Belajar selalu berkenaan dengan perubahan-perubahan pada diri orang yang belajar, apakah itu mengarah kepada yang lebih baik ataupun yang kurang baik. Menurut Witherington (1952:165) “ belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan”. Pendapat yang hampir sama dikemukakan oleh Crow and Crow and Hilgard. Crow and Crow berpendapat bahwa belajar adalah diperolehnya
kebiasaan-kebiasaan,
pengetahuan
dan
sikap
baru.
Sedangkan menurut Hilgard (1962:252) “belajar adalah suatu proses xxxi
dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap situasi”. Di Vesta dan Thomson (1970:112) menyatakan “belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman”. Menurut Gage dan Berliner (1970:256) “belajar adalah suatu perubahan tingkah laku yang muncul karena pengalaman”. Dari berbagai pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan yang menyangkut hal yang sangat luas, menyangkut semua aspek kepribadian individu. Perubahan tersebut dapat berkenaan dengan penguasaan dan penambahan
pengetahuan, kecakapan, sikap,
motivasi, nilai, minat, kebiasaan, apresiasi. Demikian juga dengan pengalaman, berkenaan dengan segala bentuk pengalaman atau hal-hal yang pernah dialami. Pengalaman karena membaca, melihat, mendengar, merasakan,
melakukan,
membayangkan,
merencanakan,
menilai,
memecahkan, menganalisis, dan sebagainya. a. Unsur-Unsur dalam Belajar Cronbach (1954:49-50) mengemukakan adanya lima unsur dalamproses belajar, yaitu: 1) Tujuan, belajar dimulai karena adanya tujuan yang ingin dicapai. Tujuan itu muncul untuk memenuhi kebutuhan. Belajar diarahkan kepada pencapaian tujuan dan untuk memenuhi kebutuhan. Belajar akan efesien apabila terarah kepada tujuan yang jelas dan berarti bagi individu.
xxxii
2) Kesiapan, untuk dapat melakukan perbuatan belajar dengan baik, individu perlu memiliki kesiapan, baik kesiapan fisik atau psikis. Kesiapan yang berupa kematangan untuk melakukan sesuatu, maupun penguasaan pengetahuan dan kecakapan-kecakapan yang mendasarinya. 3) Situasi, dalam situasi belajar ini terlibat tempat, lingkungan sekitar, alat dan bahan yang dipelajari, orang-orang yang bersangkutan dalam proses belajar mengajar serta kondisi belajar. Kelancaran dan hasil belajar banyak dipengaruhi oleh situasi ini. 4) Interpretasi, dalam menghadapi situasi, individu mengadakan interpretasi, yaitu melihat hubungan di antara komponen-komponen situasi belajar, melihat makna dari hubungan tersebut dan menghubungkannya dengan kemungkinan pencapaian tujuan. 5) Minat,
minat
merupakan
kecenderungan
yang
tetap
untuk
memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan yang diikuti oleh rasa senang. Semakin besar minat dalam belajar, semakin baik hasil belajar yang akan dicapai. Minat yang baik adalah yang tidak mengandung
unsur
keterpaksaan,
karena
keterpaksaan
akan
menjadikan seseorang tertekan dalam melakukan sesuatu. b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar Usaha dan keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut dapat bersumber dari diri sendiri atau dari lingkungannya. xxxiii
1) Faktor-faktor dalam diri individu Banyak faktor yang ada dalam diri individu yang mempengaruhi usaha dan keberhasilan belajarnya, baik aspek jasmaniah maupun rohaniahnya. Aspek jasmaniah mencakup kondisi fisik dan kesehatan jasmani dari individu. Tiap orang memiliki kondisi fisik yang berbeda, ada yang tahan belajar selama lima atau enam jam terus-menerus, tetapi ada juga yang tahan satu sampai dua jam saja. Kondisi fisik menyangkut pula kelengkapan dan
kesehatan
indera
penglihatan,
pendengaran,
perabaan,
penciuman, dan pencecapan. Indera yang paling penting dalam belajar adalah penglihatan dan pendengaran. Seseorang yang penglihatan atau pendengarannya kurang baik akan berpengaruh kurang baik pula terhadap usaha dan hasil belajarnya. Kesehatan merupakan syarat mutlak bagi keberhasilan belajar. Aspek psikis atau rohaniah tidak kalah pentingnya dalam belajar dengan aspek jasmaniah. Aspek psikis menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor, serta kondisi afektif dari individu. Seorang yang sehat rohaninya adalah orang yang terbebas dari tekanan-tekanan batin yang
mendalam,
gangguan-gangguan
perasaan,
kebiasaan-
kebiasaan buruk yang mengganggu, frustasi, konflik-konflik psikis. Kondisi intelektual juga berpengaruh terhadap keberhasilan belajar. Kondisi intelektual ini menyangkut tingkat kecerdasan, xxxiv
bakat-bakat, baik bakat sekolah maupun bakat pekerjaan. Juga termasuk kondisi ntelektual adalah penguasaan siswa akan pengetahuan atau pelajaran-pelajarannya yang lalu. Hal lain yang ada pada diri individu yang juga berpengaruh terhadap kondisi belajar adalah situasi efektif, selain ketenangan dan ketentraman psikis juga motivasi yang kuat dan konstan. Motivasi yang lemah serta tidak konstan akan menyebabkan kurangnya usaha belajar, yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap hasil belajar. 2) Faktor-faktor lingkungan Keberhasilan
belajar
juga
sangat
dipengaruhi
oleh
faktor-faktor di luar diri siswa, baik faktor fisik maupun sosialpsikologis yang berada pada lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga, merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses belajar pada lingkungan sekolah dan masyarakat. Faktor-faktor fisik dan sosial psikologis yang ada dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan belajar anak, yang termasuk
faktor fisik dalam
lingkungan keluarga adalah: keadaan rumah dan ruangan tempat belajar, sarana prasarana belajar yang ada, suasana dalam rumah apakah tenang atau banyak kegaduhan, juga suasana lingkungan di sekitar rumah. Suasana lingkungan rumah di sekitar pasar atau xxxv
terminal atau tempat-tempat hiburan berbeda dengan di daerah khusus pemukiman. Suasana lingkungan rumah di lingkungan pemukiman yang padat dan kurang tertata, juga berbeda dengan pemukiman yang jarang dan tertata. Tak kalah pentingnya dengan lingkungan fisik adalah kondisi dan suasana sosial psikologis dalam keluarga. Kondisi dan suasana ini menyangkut keutuhan keluarga, iklim psikologis, iklim belajar, dan hubungan antar anggota keluarga. Keluarga yang tidak utuh, baik secara struktural maupun fungsional, kurang memberikan dukungan
yang
Ketidakutuhan
positif dalam
terhadap keluarga
perkembangan akan
belajar.
menimbulkan
kekurangseimbangan baik dalam pelaksanaan tugas-tugas keluarga maupun dalam memikul beban-beban sosial psikologis keluarga. Hal-hal di atas akan menimbulkan siswa kurang konsentrasi dalam belajar. Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan belajar para siswanya. Lingkungan ini meliputi lingkkungan fisik sekolah seperti lingkungan sekolah, sarana prasarana belajar yang ada, sumber-sumber belajar, media belajar, dan sebagainya. Lingkungan sosial yang menyangkut hubungan siswa dengan teman-temannya, guru-gurunya serta staf sekolah yang lain. Lingkungan sekolah juga menyangkut lingkungan
xxxvi
akademis, yaitu: suasana dan pelaksanaan kegiatan belajarmengajar, berbagai kegiatan ekstrakulikuler. 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Minat merupakan salah satu hal yang berpengaruh dalam hasil suatu aktivitas, karena dari minat inilah suatu pekerjaan atau aktivitas dimulai. Semakin besar minat dalam beraktivitas, semakin baik hasil yang akan dicapai, minat yang baik adalah minat yang tidak disertai unsur keterpaksaan karena keterpaksaan akan menjadikan seseorang tertekan dalam melakukan pekerjaan. Ada 2 faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa yaitu: faktor dari dalam (intern) dan dari luar atau lingkungan (ekstern). Faktor dari dalam diri anak bisa berupa: a. Pembawaan Pembawaan merupakan sesuatu yang dimiliki seseorang sejak lahir, dalam hal minat
pembawaan berperan penting dalam
mempengaruhi seseorang, apakah ia mudah tertarik pada sesuatu atau tidak. b. Kejiwaan/Psikologis Faktor kejiwaan dapat mempengaruhi miant belajar anak, sebagai contoh: seorang anak yang psikisnya sedang terganggu seperti jengkel, marah, sedih, dan sebagainya biasanya akan mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran.
xxxvii
c. Jasmani Kondisi jasmani seseorang juga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi minat belajar anak diantaranya: kondisi fisik seperti kesehatan, kemauan, bakat, kemampuan, dan sebagainya. Anak yang sedang sakit/kesehatan menurun maka semua keinginannya akan berkurang termasuk keinginan untuk belajar. d. Kedewasaan dalam berpikir Kedewasaan dalam berfikir di sini adalah mampu membedakan mana yang penting mana yang tidak, dapat menentukan prioritas suatu pekerjaan, jika anak mempunyai kemampuan tersebut maka ia akan antusias dan sadar bahwa belajar adalah suatu hal yang penting. e. Kebutuhan Belajar merupakan kebutuhan bagi siswa, jika setiap individu menyadari hal ini maka ia akan lebih giat dalam belajar. Faktor dari luar atau ekstern meliputi: a. Faktor lingkungan Lingkungan dibedakan menjadi dua yaitu: lingkungan fisik yang berhubungan dengan benda konkrit dan lingkungan sosial yaitu lingkungan yang berhubungan dengan jiwa seseorang misalnya interaksi antar
anggota keluarga, masyarakat dan lingkungan di
sekolah.
xxxviii
b. Sarana pembelajaran Minat bukanlah merupakan sesuatu yang dimiliki oleh seseorang begitu saja, melaikan merupakan sesuatu yang dapat dikembangkan (Singer, 1987:93). Banyak sekali yang mempengaruhi minat belajar siswa ketika mereka mengikuti pelajaran salah satunya penggunaan sarana prasarana dan media pembelajaran. Jika sebuah sekolah sudah memiliki sarana prasarana yang lengkap secara tidak langsung minat belajar siswa akan semakin meningkat. Begitu juga media-media pembelajaran yang bervariasi
akan sangat sekali
membantu keaktifan dan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Jadi tidak hanya guru yang aktif dalam kelas tetapi semua siswa dituntut dapat berpartisipasi aktif dalam kelas. 4. Upaya meningkatkan minat belajar siswa Minat adalah suatu landasan yang paling menyakinkan demi keberhasilan suatu proses belajar (Singer, 1987:78). Jika seorang memiliki rasa ingin belajar, dia akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat dalam mengikuti pelajaran yaitu dengan pemberian motivasi. Ketika berada di ruang kelas guru memegang peranan kunci dalam memotivasi siswa. Guru harus dapat membuat keseimbangan antara materi pelajaran yang dianggap mudah atau yang dianggap sulit, agar siswa tidak menjadi bosan atau frustasi, guru harus mengenal tingkat kemampuan, minat, dan latar belakang pengalaman siswa (Suciati, 2002:10-11). Upaya yang harus xxxix
dilakukan oleh seorang guru untuk meningkatkan minat selain memotivasi adalah kekreativan guru dalam menggunakan media pembelajaran, sehingga proses belajar mengajar tidak hanya guru yang aktif tetapi siswa juga ikut aktif. Untuk lebih jelasnya bahwa membangkitkan minat belajar siswa diperlukan beberapa syarat: a. Belajar harus menarik perhatian Obyek atau keadaan yang menarik perhatian, pasti di kemudian hari terjadi minat untuk lebih mendekati masalahnya. Agar pengajaran memperoleh hasil yang sebaik-baiknya, guru harus berusaha membangkitkan minat peserta didik terhadap bahan pelajaran yang sedang diajarkan. Untuk mendapat perhatian dari siswa misalnya guru memberi contoh-contoh yang konkrit dalam menyampaikan materi (Simanjuntak, dkk, 1993: 58). b. Belajar harus membangkitkan keaktifan Dalam dunia pendidikan, pelajaran yang diberikan jangan hanya bersifat verbalistis, tetapi siswa harus dilatih bekerja sendiri atau memberi kesempatan pada peserta didik turut
aktif selama
pembelajaran berlangsung. Guru harus berusaha membangkitkan aktivitas baik jasmani maupun rohani. Keaktifan jasmani adalah kegiatan yang nampak bila siswa sibuk beraktivitas misalnya aktif dalam menjawab pertanyaan, aktif dalam bertanya. Sedangkan keaktifan rohani adalah kegiatan yang nampak jika peserta didik xl
mengamati dengan teliti, mengingat, memecahkan masalah, dan mengambil kesimpulan (Simanjuntak, dkk, 1993:60). Untuk membangkitkan minat belajar aktivitas jasmani dan rohani harus di gabung, karena tanpa berbuat siswa tidak berfikir, agar dapat berfikir siswa harus diberi kesempatan untuk berbuat sendiri misalnya: melakukan percobaan, mengungkapkan pendapat, berani mengajukan pertanyaan dan memecahkan masalah melalui diskusi. c. Pemberian motivasi Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengerahkan aktifitas seseorang. Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat, siswa yang mempunyai minat terhadap bidang studi tertentu akan cenderung tertarik perhatiannya, dengan demikian timbul motivasi untuk mempelajari bidang studi tersebut.
B. Mata Pelajaran IPS SD/MI 1. Sejarah dan Pengertian IPS Adanya istilah IPS sebagai terjemahan dari Social Studies dalam literatur kapendidikan baru muncul pada awal abad ke-20, tetapi nama Social Studies pada waktu itulah belumlah memasyarakat di tanah air kita. Pada tahun 1913 istilah Social Studies secara resmi dipergunakan oleh sebuah komisi pendidikan yaitu “Social Studies Committee of the Commission of the Reorganization of Secondary Education” xli
sebagai
bagian dari National Education (Engle, 1971) yang bekerja untuk merumuskan dan membina kurikulum sekolah untuk mata pelajaran geografi dan sejarah (Saepudin, 2002:4). Pada tahun 1914 mulailah istilah Social Studies secara resmi digunakan untuk kurikulum persekolahan dengan materi pokoknya pada waktu itu adalah sejarah dan geografi. Menurut Skreeting dan Sundeen dalam (Saepudin, 2002:4) perkembangan perhatian terhadap kurikulum social studies terjadi pada tahun 1936 di Amerika Serikat. Pada waktu itu tuntutan masyarakat terhadap social studies sebagai progam pendidikan sekolah adalah untuk memberikan bekal kepada siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan masyarakat, dan sejak itulah istilah social studies dipergunakan dalam kurikulum persekolahan. Di Indonesia istilah social studies dipergunakan untuk istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang secara resmi dipergunakan pada tahun 1975 sesuai dengan keputusan Negara RI melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 008-D/U/1975 bahwa mulai 1976 berlaku kurikulum 1975 bagi pengajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Sebetulnya sebelum resmi digunakan istilah IPS telah pula diperkenalkan beberapa nama seperti: a. Pengetahuan Kemasyarakatan b. Ilmu Sosial c. Pengetahuan Sosial d. Pendidikan Kewarganegaraan xlii
e. Pendidikan Sosial f. Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial g. Ilmu Pengetahuan Sosial h. Studi Sosial Dari nama-nama di atas tidaklah menunjukkan perbedaan berarti kalaupun ada perbedaan hanyalah pendekatan dalam menyusun bahan serta banyaknya untuk masing-masing. Walaupun diperkenalkan beberapa istilah untuk pengajaran ilmuilmu sosial, tetapi semua istilah mempunyai tujuan dan sifat-sifat yang sama. Perkembangan terakhir (1975) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan cenderung memakai istilah Ilmu Pengetahuan Sosial untuk pengajaran ilmu-ilmu sosial yang mengandung arti pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk tujuan pendidikan di tingkat pendidikan dasar dan menengah. Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial seperti sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, ekonomi dan disiplin ilmu sosial lainnya. 1) Di Amerika Serikat dikemukakan oleh The Commite on the National Education Association and Reorganization of secondary education in 1916 mendefinisikan sebagai: “Ilmu yang mempelajari bahan-bahan pokok yang langsung berhubungan dengan tata susunan masyarakat dan manusia yang menjadi anggota masyarakat ( Saepudin, 2002:78)”. xliii
2) Menurut Michaelis,1957 dalam ( Saepudin, 2002:8) mengemukakan studi sosial dihubungkan dengan manusia dan interaksinya dengan lingkungan fisiknya dan
sosialnya yang menyangkut hubungan
kemanusiaan. 3) Menurut Nasution dalam (Saepudin, 2002:8) IPS adalah Program pendidikan yang pada pokoknya mempersoalkannn manusia dalam lingkungan fisik maupun sosial yang bahannya diambil dari berbagai ilmu-ilmu sosial seperti: sejarah, geografi, ekonomi dan sebagainya. 4) Dalam KTSP MI (2006) dijelaskan IPS adalah: “Mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada kajian geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi”. Dari berbagai definisi yan telah dikemukakan Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan. 2. Fungsi dan Tujuan IPS a. Fungsi mata pelajaran IPS di SD/MI adalah untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan keterampilan siswa tentang masyarakat, bangsa, dan Negara Indonesia. b. Tujuan mata pelajaran IPS di SD/MI adalah: 1) Mengajarkan konsep-konsep dasar sosiologi, geografi, ekonomi, sejarah, dan kewarganegaraan melalui pendekatan pedagogis dan psikologis; xliv
2) Mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatis, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan sosial; 3) Membangun komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; 4) Meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global. 3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran IPS di SD/MI Ruang lingkup mata pelajaran IPS di SD/MI adalah: a. Sistem sosial dan budaya. b. Manusia, tempat, dan lingkungannya. c. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan. d. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan. e. Sistem berbangsa dan bernegara. 4. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan SKL Mata Pelajaran IPS Kelas IV SD/MI semester I a. Standar Kompetensi : Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. b. Kompetensi Dasar : 1) Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, dan provinsi) dengan menggunakan skala sederhana. 2) Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosialdan budaya. xlv
3) Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat. 4) Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota dan provinsi). 5) Menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota dan provinsi). 6) Meneladani sikap kepahlawanan dan patriotisme tokoh-tokoh di lingkungannya. c. Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) : 1) Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya. 2) Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya. 3) Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif. 4) Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya. 5) Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari. 6) Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar. 7) Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan. 8) Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia. xlvi
9) Bekerja sama dalam kelompok, tolong menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya. 5. Stategi Belajar Mengajar dalam IPS Dalam pembelajaran IPS tekanannya adalah pada ketrampilan dalam kehidupan/bermasyarakat. Ilmu Pengetahuan Sosial memiliki nilai pembelajaran praktis yang harus membina individu yang kreatif, demokratis, dan penuh tanggung jawab. Guru IPS hendaknya sadar bahwa muridlah yang kelak akan menerapkan segala isi pelajaran IPS dan kehidupan sosial hari esok akan berbeda dengan hari ini (Saepudin, 2002:57). Strategi yang dimaksud di sini adalah perencanaan pengajaran dari seorang guru tentang bagaimana pengajarannya akan dilaksanakan. Dalam strategi belajar mengajar yang penting untuk diperhatikan bagi seorang guru adalah bagaimana perencanaan pembelajaran dan proses
belajar
mengajar dapat berlangsung dengan baik dan berhasil dengan baik. Oleh karena itu dalam merencanakan strategi belajar mengajar harus berindikasikan pada: a. Falsafah belajar mengajar yang dianut guru/kurikulum tersebut b. Kecocokan dengan identitas/karakter, pendekatan serta sasaran bidang studi yang bersangkutan (IPS) c. Kemampuan untuk menerapkan strategi (dilihat dari segi kemampuan guru maupun siswa serta kondisi daerah setempat.
xlvii
Di dalam strategi pembelajaran IPS hendaknya diperhatikan: 1) Segi Program/Bahan Pelajaran yang Mencakup: a) Topik, jenis konsep/isi pelajaran dan bahan uraian lainnya hendaknya dapat memenuhi kebutuhan, minat, kemampuan, persoalan, dan prospek hidup siswa b) Pembelajaran IPS hendaknya berorentasi pada kehidupan nyata serta lingkungan kehidupan siswa. c) Di dalam program pembelajaran harus terbuka kesempatan untuk menggunakan multi media pengajaran ataupun dalam kegiatan siswa maupun guru dapat dilakukan di dalam maupun di luar kelas/sekolah. d) Program
pembelajaran hendaknya cukup jelas dan dalam
jangkauan siswa. 2) Segi Siswa a) Di dalam perencanaan pembelajaran IPS
harus diperhatikan
adalah: (1) Siswa mempunyai kesempatan untuk menampilkan keberanian mengemukakan pendapat dan dapat mendorong minat belajar, motivasi mempelajari program pembelajaran serta adanya rasa penasaran. (2) Siswa dapat menggunakan cara-cara belajar menurut kemauan serta kebiasaannya (sesuai dengan pendekatan multi media).
xlviii
(3) Siswa tidak merasakan adanya suasana paksaan, tekanan atau ketakutan pada pelajaran IPS. Oleh karena itu guru dalam merencanakan pelajaran hendaknya siswa dapat turut aktif sebagai subjek maupun objek pelajaran dalam suasana yang demokratif dan kreatif. 3) Segi Guru Salah satu unsur yang terlibat dalam proses belajar mengajar khususnya guru IPS sebagai perencana dan pelaksana pengajaran harus mampu menciptakan iklim belajar mengajar yang aktif, inofatif, dan kreatif. Peran guru dalam proses belajar mengajar adalah: a) Guru berperan sebagai pengarah dalam belajar. Maksudnya adalah mengarahkan apabila anak belajar tidak sesuai dengan program pengajaran. Pengarahan dapat berupa penjelasan, harapan, tuntutan dan sebagainya. b) Guru berperan sebagai penyedia fasilitas. Maksudnya adalah guru memberikan fasilitas yang diperlukan bagi kemudahan belajar anak misalnya, guru menyediakan media-media pembelajaran. c) Guru berperan sebagai motivator. Hal ini merupakan dorongan dari guru untuk meningkatkan minat dan hasil belajar, dorongan ini dapat berupa pujian, hukuman, umpan balik, penghargaan dan sebagainya. d) Guru berperan sebagai penilai proses dan hasil belajar anak. xlix
C. Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau “pengantar”. Association for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk
suatu
proses
penyaluran
informasi.
Sedangkan Education
Association (NEA) mendifinisikan sebagai benda yang dapat dimanipulasi, didengar, dilihat, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektivitas progam instruktional. Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian media merupakan sesuatu yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan audien (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada dirinya. Penggunaan media secara kreatif akan memungkinkan audien (siswa) untuk belajar lebih baik dan dapat meningkatkan performan mereka sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Kebanyakan para ahli pendidikan membedakan antara media dan alat peraga, namun kedua istilah tersebut juga digunakan saling bergantian. Perbedaan antara media dengan alat peraga terletak pada fungsi, bukan pada subtansinya. Sumber belajar dikatakan alat peraga jika hal tersebut fungsinya hanya sebagai alat bantu saja. Hal tersebut
l
dikatakan media jika sumber belajar itu merupakan bagian yang integral dari seluruh kegiatan belajar mengajar. 2. Urgensi Penggunaan Media Pada
hakikatnya
proses
belajar
mengajar
adalah
proses
komunikasi. Kegiatan belajar mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi tersebut tidak efektif dan efesien, antara lain disebabkan oleh adanya kecenderungan verbalisme, ketidaksiapan siswa, kurangnya minat dan kegairahan dan sebagainya. Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media secara terintegrasi dalam proses belajar mengajar, karena fungsi media dalam kegiatan tersebut di samping sebagai penyaji stimulus informasi, sikap, dan lain-lain, juga untuk meningkatkan keserasian dalam penerimaan informasi. Dalam hal-hal tertentu media juga berfungsi untuk mengatur langkah-langkah kemajuan serta untuk memberikan umpan balik. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai praktis sebagai berikut: a. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa. Pengalaman masing-masing individu yang beragam
li
karena kehidupan keluarga dan masyarakat sangat menentukan macam pengalaman yang dimiliki mereka. b. Media dapat mengatasi kesukaran-kesukaran di dalam kelas. c. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan. d. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis. e. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. f. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang minat siswa untuk belajar. g. Media dapat memberikan pengalaman yang integral dari suatu yang konkrit sampai kepada yang abstrak. 3. Klasifikasi dan Karakteristik Media Pembelajaran Rudi Bretz (1972) mengklasifikasikan ciri utama media pada tiga unsur pokok yaitu suara, visual dan gerak. Bentuk visual itu sendiri dibedakan lagi pada tiga bentuk, yaitu gambar visual, garis (liniergraphic) dan simbol. Menurut Oemar Hamalik dalam (Asnawir dan Usman, 2002:29) ada 4 klasifikasi media pengajaran, yaitu: a. Alat-alat visual yang dapat dilihat, misalnya; papan tulis, gambargambar, poster, chart, grafik, peta, dan globe. b. Alat-alat yang bersifat auditif atau hanya dapat didengar misalnya; radio, rekaman pada tape recorder, transkripsi electris.
lii
c. Alat-alat yang bisa dilihat dan didengar, misalnya; film dan televisi, benda-benda tiga dimensi yang biasanya dipertunjukkan. d. Dramatisasi, bermain peran , sosiodrama. Kita dapat mengetahui karakteristik media menurut tinjauan ekonomisnya, lingkup sasaran yang diliput, kemudahan kontrolnya oleh pemakai
media
tersebut,
dapat
juga
dilihat
dari
kemampuan
membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan, dan percakapan. 4. Pengertian Media Visual Media visual adalah media yang digunakan dalam proses pembelajaran yang secara langsung dapat dilihat oleh peserta didik. Sebagaimana halnya media yang lain media yang berbasis visual ini berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera penglihatan (Sadiman dkk, 1986:28). Secara khusus media visual berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan jika tidak divisualkan. Adapun media pembelajaran yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah media pembelajaran yang sederhana yang dapat digunakan bagi guru mata pelajaran IPS dan tidak menggunakan biaya yang banyak, media ini berupa media yang berbasis visual yaitu berupa gambar, poster, globe, dan peta.
liii
a. Gambar Di antara media pembelajaran, gambar adalah media yang umum dipakai. Media gambar dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana. Oleh karena itu ada pepatah yang mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih banyak daripada seribu kata. b. Poster Poster adalah gabungan antara gambar dan tulisan dalam satu bidang yang memberikan informasi tentang satu atau dua ide pokok (Asnawir dan Usman, 2002:44). Ciri-ciri poster yang baik adalah: 1) Sederhana 2) Menyajikan satu ide atau dua ide pokok 3) Dengan slogan yang ringkas 4) Gambar dan tulisan yang jelas 5) Mempunyai komposisi dan variasi yang bagus c. Peta Peta adalah media dalam pembelajaran yang digunakan ketika menerangkan tentang ilmu bumi dan kependudukan. d. Globe Globe adalah model penampang bumi yang disajikan dalam benda bulat.
liv
Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi (Sadiman dkk, 1986:48). Secara khusus peta dan globe tersebut memberikan informasi tentang: 1) Keadaan permukaan bumi, daratan, sungai-sungai, gununggunung, dan bentuk-bentuk daratan serta perairan lainnya. 2) Tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat yang lain. 3) Data-data budaya dan kemasyarakatan seperti misalnya populasi atau pola adat istiadat. 4) Data-data ekonomi, misalnya hasil pertaniaan, industri atau perdagangan internasional. Media visual (image atau perumpamaan) memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata, agar menjadi efektif visual sebaiknya ditempatkan pada konteks yang bermakna sehingga siswa mampu berinteraksi dengan media visual tersebut. 5. Prinsip-prinsip umum untuk penggunaan media yang berbasis visual secara efektif adalah: a. Usahakan visual sesederhana mungkin dengan menggunakan gambar, garis, globe, karton, dan lain-lain. b. Visual digunakan untuk menekankan informasi, sasaran yang terdapat dalam teks, sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. lv
c. Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat. d. Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep. e. Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah
dibedakan
dari
unsur-unsur
latar
belakang
untuk
mempermudah pengolahan informasi. f. Pemberian warna digunakan untuk mengarahkan perhatian dan membedakan komponen-komponen. g. Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua media yang berbasis visual (Arsyad, 1997:89).
lvi
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Situasi Umum MI Tengaran 1. Letak Geografis MI Tengaran Madrasah Ibtidaiyah Tengaran terletak di jalan K.H. Djuwaidy No. 1 Dusun Kaliwaru Kelurahan Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut : a. Bagian timur berbatasan dengan area rumah Bapak Nayiri b. Bagian selatan berbatasan dengan area rumah milik Bapak Sjakir c. Bagian barat berbatasan dengan area rumah milik Bapak Markumi d. Bagian utara berbatasan dengan jalan utama Dusun Kaliwaru 2. Sejarah Singkat Berdirinya MI Tengaran Madrasah Ibtidaiyah Tengaran berdiri pada tahun 1961, para tokoh pendirinya adalah tokoh masyarakat setempat di antaranya : a. Bp. Jaiz (Alm) b. Bp. H. Sjakir c. Bp. K. Nasikun Madrasah Ibtidaiyah Tengaran adalah sebuah lembaga pendidikan Islam yang mengajarkan ilmu-ilmu umum, sosial, dan ilmu-ilmu agama. Seperti pada lembaga pendidikan lainnya, Madrasah Ibtidaiyah Tengaran setingkat dengan SD (Sekolah Dasar).
lvii
3. Identitas MI Tengaran a. Nomor Statistik
: 111233220009
b. Alamat
: Dusun Kaliwaru Desa Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
c. Status
: Terakreditasi B
d. Waktu Pendidikan
: Pagi
e. S.K. Terakhir
: No. II.4/4/PP. 03.2/623.22.123/2005.
4. Keadaan Gedung MI Tengaran Jumlah gedung MI Tengaran sudah layak dan memadahi sebagai salah satu sarana pendididkan. MI Tengaran telah memiliki gedung yang meliputi; a. 6 lokal kelas untuk kelas I - VI dengan ukuran 8 x 7 m² b. 1 lokal ukuran 8 x 8 m² terbagi menjadi ruang kepala sekolah dan ruang guru serta ruang komputer. c. Ruang perpustakaan d. Ruang kesehatan e. 3 lokal WC untuk siswa dan 1 WC untuk guru. 5. Keadaan Guru MI Tengaran Jumlah guru yang mengajar di MI Tengaran seluruhnya ada 10 orang. Selain bertugas secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar, para guru juga bertanggungjawab terhadap program ekstra kulikuler. Untuk lebih jelasnya mengenai data guru MI Tengaran dapat dilihat pada tabel berikut : lviii
Tabel 3.1 Keadaan Kepala dan Guru MI Tengaran Tahun Ajaran 2009/2010 No
Nama/NIP
Tempat tanggal lahir
L/P
Ijazah
Jab.
1
Dra. Zulfiah
Kab. Semarang.10-06-1973
P
SI/90
Kep.
Kab. Semarang, 25-05-1950
L
DII
Guru
Kab. Semarang, 08- 02- 1979
P
SI/08
Guru
196410162000032001 2
Salam, A.Ma 150179667
3
Shohibah, S.Pd.I 197807252005012008
4
Nur Laili A.Ma
Kab. Semarang, 22–02- 1970
P
DII/01
Guru
5
A.M. Andi Saadhon S.Pd.I
Kab. Semarang, 10–09- 1977
L
SI/02
Guru
6
Hidayah Nur Basitoh S.Pd.I
Kab. Semarang, 13– 09-1983
P
SI/04
Guru
7
Amalia S.Pd.I
Kab. Semarang, 14–02-1983
P
PAK/05
Guru
8
Ni’matuz Zahroh A. Ma
Kab. Semarang, 18–03- 1986
P
DII/06
Guru
9
Ani Rahmawati S. Pd.I
Salatiga, 06-12-1982
P
SI/08
Guru
10
Saidah Rahmawati A.Ma
Kab. Semarang, 14 –08- 1987
P
DII/07
Guru
Rata-rata guru yang mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Tengaran sudah memenuhi persyaratan sebagai seorang guru yaitu sudah memiliki ijazah minimal S1, walaupun masih ada empat juga guru yang masih lulusan Diploma II. Guru yang memiliki ijazah Diploma II ini sekarang sedang melanjutkan pendidikan untuk mendapatkan gelar sarjana (S1). Kemudian guru-guru yang mengajar di MI Tengaran berdomisili tidak jauh dari madrasah ini sehingga memudahkan siswa maupun wali murid untuk berkomunikasi langsung dengan guru-guru tersebut.
lix
6. Keadaan Peserta Didik MI Tengaran Jumlah peserta didik MI Tengaran dari kelas I sampai kelas VI tahun pelajaran 2009/2010 seluruhnya berjumlah 122 peserta didik. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.2 Data Keadaan Peserta Didik MI Tengaran Tahun Ajaran 2009/2010 Kelas I II III IV V VI Jumlah
Jumlah L 16 18 7 7 9 9 66
Siswa P 5 5 15 12 13 6 56
Jumlah LP 21 23 22 19 22 15 122
Adapun subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 7 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Tabel 3.3 Daftar Nama Siswa Kelas IV MI Tengaran No 1
Nama M. Eko Saputro
Jenis Kelamin L
2
Nur Azizah
P
3
Nur Hikmah Fajriy
P
4
Ahmad Munhamir
L
5
Alda Ema Novianty
P
6
Miftahul Ali
L
7
Anisa Rizki Ilafi
P
8
Ambar Zahra
P
9
Ayumna Fara Sulaiman
P
10
Digie Hilman M
L
11
Khafid Marzuki
L
12
Hana Fauziah
P
13
Khoirun Nisa
P
14
Lutfiyah Hadiyanti
P
lx
15
M. Alfi Ma’arif
L
16
Mira Kholifah
P
17
Nailil Farih
P
18
Wahyu Taruna S
L
19
Umi Azizah
P
7. Visi dan Misi MI Tengaran Madrasah Ibtidaiyah Tengaran memiliki visi dan misi yang bertujuan untuk memajukan lembaga pendidikan ini. Visi dan misi Madrasah Ibtidaiyah tersebut adalah sebagai berikut: a. Visi Madrasah : Visi Madrasah adalah unggul dalam prestasi, pelopor dalam IMTAQ, teladan dalam bersikap dan berperilaku. b. Misi Madrasah : 1) Mewujudkan tingkatan kualitas tamatan. 2) Membentuk generasi bertaqwa, mandiri, hormat, dan santun. 3) Membentuk generasi muda yang cerdas, kreatif, dan cinta almamater. 4) Meningkatkan prestasi kerja yang dilandasi semangat kekeluargaan 5) Menciptakan keseimbangan intelektual dan emosional serta spiritual dalam mewujudkan situasi kondusif ke arah terwujudnya tujuan pendidikan nasional. 8. Kurikulum MI Tengaran Kurikulum atau mata pelajaran yang diajarkan di MI Tengaran adalah sebagai berikut :
lxi
a. Kurikulum yang memuat jenis-jenis mata pelajaran serta pembagian waktu masing-masing mata pelajaran. Adapun mata pelajaran yang diajarkan di MI Tengaran adalah: Pendidikan Agama Islam yang meliputi: Alquran Hadis, Fiqih, Aqidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam. Selain itu, Pendidikan Kewarganegaraan, Ilmu Pengetahuan Sosial, Bahasa Indonesia, Bahasa Arab, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Seni Budaya dan Keterampilan, Pendidikan Jasmani, olahraga dan Kesehatan. Serta ada muatan lokal yang meliputi: Baca Tulis Alquran, Bahasa Inggris, dan Bahasa Jawa. b. Ekstrakurikuler yaitu kegiatan yang diselenggarakan di luar jam pelajaran, adapun kegiatan ekstrakurikuler yang diajarkan di MI Tengaran antara lain adalah kepramukaan, mading, kaligrafi, qiro’ah dan olah raga, yang semua termuat dalam pengembangan diri.
B. Subyek Penelitian dan Karakteristik Obyek Penelitian Subyek yang diteliti adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Tengaran yang berjumlah 19 siswa, terdiri dari 7 laki-laki dan 12 perempuan, yang pada tahun pelajaran 2009/2010 tercatat sebagai siswa kelas IV MI Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Mata pelajaran yang dijadikan obyek penelitian adalah mata pelajaran IPS sesuai dengan kompetensi dasar atau silabus pada saat penelitian ini dilaksanakan. Maka pokok bahasan yang diambil adalah keragaman suku bangsa dan budaya setempat serta peninggalan
sejarah yang ada di lingkungan setempat lxii
(kabupaten/kota dan provinsi). Penelitian ini dimulai tanggal 18 November 2009 sampai 20 Januari 2010.
C. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial semester I tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian pembelajaran IPS dilaksanakan sebanyak 3 siklus. Penelitian tersebut menggunakan jam pelajaran IPS sesuai dengan jadwal pelajaran IPS kelas IV MI Tengaran (jadwal terlampir). Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklus terdiri dari beberapa tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Tahapan-tahapan tersebut adalah: 1. Siklus I Siklus ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 18 November 2009 pada jam ketiga (09.50 – 11.00). Secara garis besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Perencanaan Perencanaan
dimulai
dengan
pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
mempersiapkan
mempersiapkan
rencana
media-media
pembelajaran yang berbasis visual seperti : globe, peta, poster dan gambar yang digunakan dalam pembelajaran IPS, membuat lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa.
lxiii
Materi pokok pembelajaran ini adalah menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota, dan provinsi). Dengan sub pokok bahasan menjelaskan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam keragaman dan mengidentifikasikan keragaman suku bangsa yaitu pakaian adat dan tarian daerah di provinsi Indonesia. Metode yang digunakan adalah metode ceramah dan tanya jawab. b. Pelaksanaan Tindakan Guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran. Pada siklus I ini guru membimbing dan mengarahkan siswa agar aktif dan dalam proses pembelajaran. Sebelum proses pembelajaran dimulai dengan berdoa dan absensi. Posisi duduk siswa tetap seperti semula yaitu model duduk kelas tradisional, duduk berbaris ke belakang. Pelaksanaan kegiatan pada siklus I berlangsung selama 1 kali tatap muka (2 x 35 menit). Setelah penyampaian materi IPS dengan menggunakan materi selesai guru memberi kesempatan kepada siswa yang belum paham untuk bertanya. Kemudian guru melakukan tanya jawab secara lisan tentang materi yang telah disampaikan sebagai bahan refleksi materi ataupun kegiatan pembelajaran. c. Observasi Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui sikap guru selama mengajar serta efektivitas media visual dalam meningkatkan minat belajar siswa lxiv
materi tentang pentingnya persatuan dan kesatuan dalam keragaman dan mengidentifikasikan keragaman suku bangsa yaitu pakaian adat dan tarian daerah di provinsi Indonesia. Pada tahap ini kegiatan siswa yang diamati oleh peneliti adalah motivasi,
perhatian,
keaktifan,
dan
keberanian
siswa
selama
pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan atau aktifitas guru yang diamati antara lain penerapan media visual, cara berinteraksi dengan siswa, cara menyampaikan materi, dan pengkondisikan siswa dan lain-lain. d. Refleksi. Pada tahap ini hasil yang didapatkan dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis. Dari hasil observasi, peneliti dapat merefleksi diri dengan melihat data observasi. Dari hasil analisis data ini akan dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.
2. Siklus II Siklus ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 24 November 2009 pada jam kedua (08.25 - 09.35). Secara garis besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Perencanaan Pada tahap ini materi yang peneliti siapkan adalah materi pokok keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota lxv
dan provinsi). Dengan sub pokok bahasan mengidentifikasikan bentukbentuk keragaman suku bangsa dan budaya yang meliputi lagu daerah, rumah adat, senjata khas daerah, dan kebiasaan masyarakat serta menjelaskan cara menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat. Rencana pembelajaran untuk siklus II ini, guru berupaya meningkatkan perhatian, keaktifan dan keberanian dalam mengikuti proses pembelajaran, metode yang digunakan adalah metode ceramah, Tanya jawab dan diskusi. Adapun perencanaannya sebagai berikut: 1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk siklus II. 2) Mempersiapkan media-media pembelajaran yang berbasis visual seperti globe, peta, poster, gambar rumah adat, senjata khas daerah dan lain-lain, membuat lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa. b. Pelaksanaan Tindakan Guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran. Pada siklus II ini guru membimbing dan mengarahkan siswa agar aktif dan dalam proses pembelajaran. Sebelum proses pembelajaran dimulai dengan berdoa dan absensi. Posisi duduk siswa dibagi menjadi 3 kelompok. Setiap kelompok diberi beberapa macam gambar keanekaragaman budaya daerah yang meliputi rumah adat, senjata khas daerah yang tidak diberi daerah asalnya. Kemudian kelompok tersebut disuruh untuk mendiskusikannya. Dari berbagai lxvi
macam keanekaragaman suku bangsa dan budaya yang ada di Indonesia setiap kelompok tersebut disuruh mendiskusikan tentang bagaimana cara menghargai keragaman budaya tersebut. Guru membatasi waktu berdiskusi 15 menit, kemudian setelah selesai setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya sedangkan kelompok yang lain menanggapi, apakah jawaban dari kelompok tersebut sudah benar atau belum. Pelaksanaan kegiatan pada siklus II berlangsung selama 1 kali tatap muka (2 x 35 menit). Setelah penyampaian materi selesai guru menyimpulkan materi dan memberi kesempatan kepada siswa yang belum paham untuk bertanya. Kemudian melakukan tanya jawab secara lisan tentang materi yang telah disampaikan sebagai bahan refleksi materi ataupun kegiatan pembelajaran. c. Observasi Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui keefektifan media visual dalam meningkatkan
minat
belajar
siswa
tentang
bagaimana
mengidentifikasikan bentuk-bentuk keragaman suku bangsa dan budaya yang meliputi lagu daerah, rumah adat, senjata khas daerah, dan kebiasaan masyarakat serta menjelaskan cara menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat. Pada tahap ini kegiatan siswa yang diamati oleh peneliti adalah motivasi,
perhatian,
keaktifan, lxvii
dan
keberanian
siswa
selama
pembelajaran berlangsung. Sedangkan kegiatan atau aktivitas guru yang diamati antara lain penerapan media visual, cara berinteraksi dengan siswa, cara menyampaikan materi, dan pengkondisikan siswa dan sebagainya. d. Refleksi Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II dan menganalisa hasil pengamatan, peneliti mengadakan refleksi diri untuk merencanakan tindak lanjut perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus III.
3. Siklus III Siklus ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 02 Desember 2009 pada jam pertama (09.50-11.00). Secara garis besar pelaksanaan penelitian dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Perencanaan Pada tahap ini materi yang guru siapkan adalah materi pokok menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota,
dan
provinsi).
Dengan
sub
pokok
bahasan
mengidentifikasi
jenis-jenis dan menemukan manfaat peninggalan
sejarah di lingkungan setempat serta menunjukkan pada peta letak peninggalan sejarah tersebut. Rencana pembelajaran untuk siklus III ini, peneliti berupaya meningkatkan
perhatian, keaktifan dan keberanian sehingga minat lxviii
dalam mengikuti proses pembelajaran menjadi lebih tinggi, metode yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah metode ceramah, inquiry, diskusi dan tanya jawab. Adapun perencanaan dalam siklus ini adalah sebagai berikut: 1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran untuk siklus III. 2) Mempersiapkan media-media pembelajaran yang berbasis visual seperti globe, peta, poster dan gambar tentang contoh-contoh peninggalan sejarah, membuat lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa. b. Pelaksanaan Tindakan Guru menyajikan materi pelajaran sesuai dengan skenario pembelajaran. Pada siklus III ini guru membimbing dan mengarahkan siswa agar aktif dan dalam proses pembelajaran. Sebelum proses pembelajaran dimulai dengan apersepsi yaitu berdoa, absensi dan Tanya jawab mengenai pelajaran yang telah diberikan. Dalam pembelajaran ini siswa dibagi menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok diberi gambar-gambar peninggalan sejarah dan diberi tugas untuk mengidentifikasikan jenis-jenis peninggalan sejarah kemudian mendiskusikan manfaat dari peninggalan sejarah tersebut. Setelah selesai berdiskusi setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Kemudian guru memajang peta Indonesia di papan tulis, peta ini dimaksudkan agar siswa dapat menunjukkan letak-letak daerah peninggalan sejarah tersebut. lxix
Pelaksanaan kegiatan pada siklus III berlangsung selama 1 kali tatap muka (2 x 35 menit). Setelah penyampaian materi dengan media visual selesai, guru memberi kesempatan kepada siswa yang belum paham untuk bertanya. Kemudian guru melakukan tanya jawab secara lisan tentang materi yang telah disampaikan sebagai bahan refleksi materi ataupun kegiatan pembelajaran. c. Observasi Pada tahap ini dilaksanakan observasi dan aspek yang diamati sama dengan siklus I dan siklus II, yang diharapkan ada peningkatan minat belajar dalam pembelajaran IPS pokok bahasan mengidentifikasi jenis-jenis dan menemukan manfaat peninggalan sejarah di lingkungan setempat serta menunjukkan pada peta letak peninggalan sejarah tersebut. d. Refleksi. Dari
seluruh
rangkaian
perbaikan
pembelajaran
Ilmu
Pengetahuan Sosial kelas IV MI Tengaran, menunjukkan bahwa penggunaan
media
pembelajaran
yang
berbasis
visual
dapat
meningkatkan minat belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPS. Hal ini bisa dilihat dari motivasi, keaktifan, keberanian dan perhatian siswa ketika mengikuti proses pembelajaran yang semula kurang baik menjadi semakin meningkat lebih baik.
lxx
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus Berdasarkan analisis hasil pengamatan terhadap sikap siswa sebelum penelitian (lihat lampiran), terlihat hasil rata-rata sikap seluruh siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran bisa dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Sikap pada Siswa Pra Siklus No
Aspek yang diamati
Nama Siswa Keaktifan
Motivasi
Perhatian
Keberanian
1
A
4.5
5.6
4.0
6.0
2
B
5.5
6.5
7.0
5.6
3
C
4.5
6.0
5.4
6.0
4
D
4.5
4.0
5.4
4.0
5
E
4.0
5.0
5.5
5.5
6
F
5.6
6.0
5.6
5.8
7
G
4.5
5.4
5.5
6.0
8
H
5.8
7.0
7.0
6.0
9
I
7.0
7.0
7.0
6.9
10
J
5.0
5.5
6.5
5.8
11
K
4.5
4.5
5.5
5.5
12
L
6.0
6.0
6.8
5.5
13
M
6.5
5.6
6.6
7.0
14
N
7.0
7.0
6.8
6.0
15
O
5.8
7.0
7.0
7.0
16
P
5.5
6.5
5.4
6.5
17
Q
4.5
6.0
5.0
4.5
18
R
6.5
6.5
6.8
5.4
19
S
7.0
7.0
7.0
7.0
104.2
114.1
115.8
112.0
Jumlah
lxxi
Dari tabel 4.1 di atas terlihat bahwa jumlah nilai untuk keaktifan siswa ketika pembelajaran berlangsung yaitu 104,2. Jumlah nilai dari aspek motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran yaitu 114,1 dan jumlah nilai dari aspek perhatian siswa ketika guru menjelaskan materi yaitu 115,8. Sedangkan aspek keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan atau mengajukan pertanyaan ketika proses pembelajaran berlangsung menunjukkan jumlah nilai 112. Hasil ini menunjukkan bahwa minat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS masih rendah, hal ini dikarenakan dalam pembelajaran IPS masih bersifat verbalisme. Siswa hanya mendengarkan tanpa ada media yang mendukung pemahaman dan pendalaman terhadap materi yang disampaikan, sehingga siswa jenuh dalam mengikuti pembelajaran. 2. Hasil dari siklus I a. Hasil Observasi Terhadap Guru Setelah pembelajaran pada siklus I selesai, pengamatan aktivitas guru dilakukan oleh teman guru yang bertindak sebagai observer dapat diketahui melalui lembar observasi. Dari 10 jenis pengamatan tercatat 1 butir mendapat tanggapan sangat setuju (yaitu butir 1), 5 butir ditanggapi setuju (yaitu butir 2, 4, 5, 8,10), sedang butir yang mendapat ragu-ragu berjumlah 4 butir yaitu butir 3, 6, 7, 9 (lihat pada lampiran).
lxxii
b. Hasil Pengamatan Sikap Siswa Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: 1) Pengelolaan waktu kurang optimal 2) Pengelolaan kelas kurang maksimal, siswa masih ada yang bermain sendiri 3) Media visual kurang maksimal karena media masih terlihat kecil, belum dapat memahamkan siswa. 4) Proses pembelajaran dilakukan dengan klasikal yaitu guru hanya menerangkan di depan kelas, sehingga kemampuan siswa secara individu belum terlihat jelas. 5) Hasil dari pengamatan siklus I belum sesuai dengan indikator kinerja. Berdasarkan hal di atas, maka hal-hal yang peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus ke dua adalah : 1) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efisien 2) Guru lebih terampil mengelola kelas. 3) Pemilihan, pemanfaatan media pembelajaran dengan tepat. 4) Siswa mendengarkan penjelasan guru kemudian siswa dibagi menjadi tiga kelompok untuk berdiskusi. 5) Skenario pembelajaran diperbaiki sehingga pemanfaatan waktu lebih terencana dan maksimal. lxxiii
Berdasarkan analisis hasil pengamatan terhadap sikap siswa ketika pembelajaran berlangsung pada siklus I (lihat lampiran) terlihat hasil rata-rata sikap seluruh siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media visual bisa dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Sikap pada Siswa Siklus I No
Aspek yang diamati
Nama Siswa Keaktifan A
1
B
2
C
3
D
4
E
5
F
6
G
7
H
8
I
9
J
10
K
11
L
12
M
13
N
14
O
15
P
16
Q
17
R
18
S
19 Jumlah
Motivasi
Perhatian
Keberanian
5.0
6.0
5.0
6.0
6.0
7.0
8.0
6.0
5.0
6.0
6.0
6.0
5.0
5.0
6.0
5.0
5.0
5.0
6.0
6.0
6.0
6.0
6.0
6.0
5.0
6.0
6.0
6.0
6.0
7.0
7.0
6.0
7.0
7.0
7.0
7.0
5.0
6.0
7.0
6.0
5.0
5.0
6.0
6.0
6.0
7.0
7.0
6.0
7.0
6.0
7.0
7.0
7.0
7.0
7.0
6.0
6.0
7.0
8.0
7.0
6.0
7.0
6.0
7.0
5.0
6.0
6.0
5.0
7.0
7.0
7.0
6.0
8.0
8.0
7.0
8.0
112.0
121.0
125.0
118.0
Dari tabel 4.2 di atas terlihat bahwa jumlah nilai untuk keaktifan siswa ketika pembelajaran berlangsung yaitu 112. Jumlah nilai dari aspek motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran yaitu 121 dan jumlah nilai dari aspek perhatian siswa ketika guru menjelaskan materi yaitu 125. lxxiv
Sedangkan aspek keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan atau mengajukan
pertanyaan
ketika
proses
pembelajaran
berlangsung
menunjukkan jumlah nilai 118. 3. Hasil dari siklus II a. Hasil Observasi Terhadap Guru Setelah pembelajaran pada siklus II selesai, pengamatan aktivitas guru dilakukan oleh teman guru yang bertindak sebagai observer dapat diketahui melalui lembar observasi yang ke-2. Dari 10 jenis pengamatan tercatat 4 butir mendapat tanggapan sangat setuju (yaitu butir 1, 2, 4, 5), 5 butir ditanggapi setuju (yaitu butir 3, 6, 8, 9, 10), sedang butir yang mendapat ragu-ragu berjumlah 1 butir yaitu butir 7 (lihat pada lampiran). b. Hasil Pengamatan Sikap Siswa Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: 1) Pengelolaan waktu masih kurang optimal 2) Pengelolaan kelas kurang maksimal, siswa masih ada yang bermain sendiri 3) Hasil dari pengamatan siklus I belum sesuai dengan indikator kinerja. Berdasarkan hal di atas, maka hal-hal yang peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus ke dua adalah : lxxv
1) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efisien 2) Guru lebih terampil mengelola kelas. 3) Pembagian kelompok diminimalisir yaitu siswa dibagi menjadi empat kelompok untuk berdiskusi. 4) Skenario pembelajaran diperbaiki sehingga pemanfaatan waktu lebih terencana dan maksimal Berdasarkan analisis hasil pengamatan terhadap sikap siswa ketika pembelajaran berlangsung pada siklus II(lihat lampiran) terlihat hasil sikap seluruh siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media visual bisa dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Sikap pada Siswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Nama Siswa A B C D E F G H I J K L M N O P Q
Keaktifan
Aspek yang diamati Motivasi Perhatian
6.0
6.0
7.0
8.0
Keberanian
6.0
7.0
8.0
7.0
6.0
7.0
7.0
6.0
6.0
6.0
6.0
6.0
6.0
6.0
7.0
7.0
7.0
7.0
7.0
7.0
6.0
7.0
7.0
7.0
7.0
7.0
8.0
7.0
8.0
8.0
7.0
8.0
6.0
7.0
7.0
7.0
6.0
6.0
7.0
7.0
7.0
7.0
7.0
7.0
7.0
7.0
8.0
7.0
8.0
8.0
8.0
7.0
7.0
8.0
8.0
7.0
7.0
8.0
7.0
7.0
6.0
7.0
7.0
6.0
lxxvi
R
18
S
19 Jumlah
8.0
8.0
7.0
7.0
9.0 130.0
8.0 136.0
8.0 137.0
8.0 132.0
Dari tabel 4.3 di atas terlihat bahwa jumlah nilai untuk keaktifan siswa ketika pembelajaran berlangsung yaitu 130. Jumlah nilai dari aspek motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran yaitu 136 dan jumlah nilai dari aspek perhatian siswa ketika guru menjelaskan materi yaitu 137. Sedangkan aspek keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan atau mengajukan
pertanyaan
ketika
proses
pembelajaran
berlangsung
menunjukkan jumlah nilai 132. 4. Hasil dari siklus III a. Hasil Observasi Terhadap Guru Setelah pembelajaran pada siklus III selesai, pengamatan aktivitas guru dilakukan oleh teman guru yang bertindak sebagai observer dapat diketahui melalui lembar observasi yang ke-3. Dari 10 jenis pengamatan tercatat 7 butir mendapat tanggapan sangat setuju (yaitu butir 1, 2, 4, 5, 6, 8,10), 3 butir ditanggapi setuju (yaitu butir 3, 7, 9), sedang untuk butir yang mendapat ragu-ragu pada akhir siklus III sudah tidak ada (lihat pada lampiran).
b. Hasil Pengamatan Sikap Siswa Berdasarkan analisis hasil pengamatan terhadap sikap siswa ketika pembelajaran berlangsung lxxvii
pada siklus III (lihat lampiran)
terlihat hasil rata-rata sikap seluruh siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan media visual bisa dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Sikap pada Siswa Siklus III Aspek yang diamati No
Nama Siswa Keaktifan
Motivasi
Perhatian
Keberanian
1
A
8.0
8.0
8.0
8.0
2
B
9.0
10.0
9.5
9.0
3
C
7.5
8.0
8.0
8.0
4
D
7.5
8.0
7.5
8.0
5
E
7.5
7.5
8.0
8.0
6
F
9.0
8.0
8.0
9.5
7
G
8.0
8.0
8.0
8.0
8
H
9.0
9.5
8.5
8.5
9
I
10.0
10.0
9.0
9.5
10
J
7.5
8.0
8.5
8.0
11
K
7.5
8.0
8.0
8.0
12
L
8.0
8.5
8.0
7.5
13
M
8.5
8.0
8.0
8.5
14
N
9.0
10.0
9.0
9.0
15
O
9.0
10.0
9.0
8.0
16
P
8.0
8.5
8.0
8.0
17
Q
8.0
8.0
8.0
8.5
18
R
9.0
9.0
8.5
9.0
19
S
9.5
10.0
9.0
9.0
159.5
165.0
158.5
160.0
Jumlah
Dari tabel 4.4 di atas terlihat bahwa jumlah nilai untuk keaktifan siswa ketika pembelajaran berlangsung yaitu 159,5. Jumlah nilai dari aspek motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran yaitu 165 dan jumlah nilai dari aspek perhatian siswa ketika guru menjelaskan materi yaitu
lxxviii
158,5. Sedangkan aspek keberanian siswa dalam menjawab pertanyaan atau mengajukan pertanyaan ketika proses pembelajaran berlangsung menunjukkan jumlah nilai 160.
B. Pembahasan Pembelajaran IPS dengan menggunakan media visual menyebabkan siswa mempunyai motivasi yang tinggi dalam mengikuti pelajaran, sebagai contoh pada waktu pembelajaran penggunaan peta, gambar, poster, dan globe dalam menyampaikan materi pelajaran khususnya pada pokok bahasan keragaman suku bangsa dan budaya serta peninggalan sejarah yang ada di daerah setempat seperti di provinsi maupun di kabupaten membuat siswa antusias dan mempunyai perhatian yang besar ketika di terangkan oleh guru. Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan media visual, guru menjelaskan materi yang diajarkan secara teratur dan bertahap sedikit demi sedikit sehingga akan mudah melekat pada diri siswa. Penggunaan media visual memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam menggunakan media-media yang ada di sekolah. Selain itu media juga membantu siswa untuk belajar dari hal-hal yang abstrak ke hal yang konkrit. Dengan penggunaan media visual pada mata pelajaran IPS khususnya pada materi keragaman suku bangsa dan budaya serta peninggalan sejarah di daerah setempat tersebut membuahkan hasil dan akibat yang sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan guru dan siswa yang dibantu oleh teman sejawat. lxxix
Tabel 4.5 Hasil Rata-Rata Pengamatan Sikap SiswaPra Siklus
No
Aspek
Hasil
Penilaian
Pengamatan
Nilai Rata-Rata M=
X N
1
Keaktifan
104,2
5,5
2
Motivasi
114
6,0
3
Perhatian
158
6,1
4
Keberanian
160
5,9
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pra siklus dari 19 siswa, ratarata keaktifan 5,5, untuk motivasi siswa 6,0 sedangkan perhatian siswa ketika guru menjelaskan mendapat nilai rata-rata 6,1 dan keberanian siswa rata-rata 5,9. Sedangkan untuk kategori sangat baik yaitu 8,5. Tabel 4.6 Hasil Rata-Rata Pengamatan Sikap Siswa Siklus I
No
Aspek
Hasil
Penilaian
Pengamatan
Nilai Rata-Rata M=
X N
1
Keaktifan
112
5,9
2
Motivasi
121
6,4
3
Perhatian
125
6,6
4
Keberanian
118
6,2
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus I dari 19 siswa, rata-rata keaktifan 5,9, untuk motivasi siswa 6,4 sedangkan perhatian siswa ketika guru menjelaskan mendapat nilai rata-rata 6,6 dan keberanian siswa rata-rata 6,2. Sedangkan untuk kategori sangat baik yaitu 8,5. Hasil pengamatan terhadap guru yaitu dari 10 butir sikap mendapat 1 butir tanggapan sangat setuju (yaitu butir 1), 5 butir ditanggapi setuju (yaitu butir 2, 4, 5, 8,10), lxxx
sedang butir yang mendapat ragu-ragu berjumlah 4 butir ( yaitu butir 3, 6, 7, 9), maka untuk 4 butir perlu perbaikan pada siklus II. Adapun perbaikan untuk keempat butir tersebut adalah : 1. Guru berusaha lebih menguasai materi ajar yang akan disampaikan sebelum pembelajaran berlangsung
dan merencanakan bagaimana
menjelaskan
seefesien
materi
seefektif
dan
mungkin
sehingga
pembelajaran tidak membosankan. 2. Diharapkan guru mampu menggunakan media-media yang ada sehingga anak menjadi termotivasi untuk memperhatikan guru ketika diterangkan. 3. Diharapkan guru mampu mengelola kelas, sehingga pembelajaran menyenangkan dan semua siswa dapat ikut aktif dalam pembelajaran. 4. Diharapkan guru mampu menanggapi pertanyaan dari siswa, sehingga siswa akan lebih jelas dan mengerti dengan materi yang telah disampaikan.
Tabel 4.7 Hasil Rata-Rata Pengamatan Sikap Siswa Siklus II
No
Aspek
Hasil
Penilaian
Pengamatan
Nilai Rata-Rata M=
X N
1
Keaktifan
130
6,8
2
Motivasi
136
7,2
lxxxi
3
Perhatian
137
7,2
4
Keberanian
132
6,9
Mengacu adanya perbaikan tersebut, pada siklus II terjadi peningkatan, yaitu dari 19 siswa, rata-rata keaktifan siswa di kelas dalam satu kelas yaitu 6,8. Untuk motivasi siswa rata-rata 7,2. Sedangkan perhatian rata-rata 7,2 dan keberanian siswa rata-rata 6,9. Namun hasil pengamatan terhadap guru masih ada butir yang ditanggapi dengan ragu-ragu yaitu butir ke-7. Adapun perbaikan yang perlu dilakukan pada siklus II adalah guru diharapkan mampu untuk menguasai dan mengelola kelas agar siswa tidak gaduh ketika diterangkan, kemudian dalam membagi kelompok diminimalisir sehingga tidak ada anak yang pasif. Tabel 4.8 Hasil Rata-Rata Pengamatan Sikap Siswa Siklus III
No
Aspek
Hasil
Penilaian
Pengamatan
Nilai Rata-Rata M=
X N
1
Keaktifan
159
8,4
2
Motivasi
165
8,7
3
Perhatian
158
8,3
4
Keberanian
160
8,4
Mengacu perbaikan-perbaikan tersebut, pada siklus III terjadi peningkatan yang sangat signifikan yaitu dari 19 siswa, rata-rata keaktifan siswa di kelas yaitu 8,4. Untuk rata-rata motivasi siswa ketika mengikuti pelajaran yaitu 8,7 sedangkan perhatian siswa ketika guru menjelaskan materi pelajaran mendapat nilai rata-rata 8,3 dan untuk keberanian siswa di kelas lxxxii
rata-ratanya adalah 8,4. Sedangkan hasil pengamatan terhadap sikap guru menunjukkan tanggapan setuju dan sangat setuju untuk semua butir. Hal ini berarti tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan media visual sebagai upaya meningkatkan minat belajar siswa telah tercapai.
lxxxiii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dengan menggunakan media visual yang dilaksanakan pada siswa kelas IV semester I MI Tengaran Kabupaten Semarang, dapat ditarik kesimpulan bahwa: pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan media visual memiliki dampak positif dalam meningkatkan minat belajar yang ditandai dengan peningkatan dalam setiap siklus, yaitu siklus I rata-rata kelas yang diperoleh (6,3) dengan kategori cukup, siklus II (7,0) dengan kategori baik, siklus III (8,5) dengan kategori sangat baik. B. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang diperoleh, maka terdapat beberapa saran, antara lain: 1. Bagi Guru a. Guru
lebih
cermat
dalam
memilih
dan
menggunakan
media
pembelajaran yang cocok untuk menyampaikan materi pelajaran. b. Guru menguasai dan mampu melaksanakan keterampilan mengajar dengan menggunakan metode yang sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan.
lxxxiv
c. Media yang dipilih disesuaikan dengan kemampuan guru sendiri, namun dengan
tidak
mengurangi
keberanian
untuk
mencoba
dan
mengembangkan kreativitas. d. Guru membantu perkembangan anak didiknya untuk memahami dan menguasai ilmu pengetahuan serta mampu memotivasi siswa dalam mewujudkan cita-citanya. e. Guru dalam melakukan proses pembelajaran alangkah baiknya dapat mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. f. Media yang dipilih selalu mengacu kepada cara belajar siswa aktif dengan mendayagunakan kemampuan yang telah dimiliki siswa. g. Guru memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada. h. Guru memberi tauladan yang baik bagi peserta didiknya, baik dalam perilaku, ucapan, perbuatan dan disiplin diri. 2. Bagi Siswa a. Siswa bisa lebih aktif dan produktif dalam mengikuti proses pembelajaran. b. Siswa lebih sering melakukan praktik dalam pembelajaran IPS. c. Siswa lebih banyak membaca buku, agar perbendaharaan kosa kata yang dimiliki siswa semakin bertambah. d. Siswa bisa memunculkan kreativitasnya melalui media yang diberikan oleh guru. e. Siswa bisa menghargai dan menghormati orang lain.
lxxxv
3. Bagi Sekolah a. Sekolah memberikan sarana dan prasarana yang cukup memadai agar hasil belajar siswa bisa meningkat. b. Sekolah berperan aktif mengikut sertakan siswa-siswinya dalam mengikuti kejuaraan perlombaan IPS tingkat SD/MI agar siswa lebih tertarik dan semangat dalam belajar sains.
lxxxvi
DAFTAR PUSTAKA
Andi Rusbandi, Edi Saepudin. 2002. Pedoman Guru Mata Pelajaran IPS di MI. DEPAG RI. Asy’ari, dkk. 2006. Ilmu Pengetahuan Sosial SD Kelas IV. Jakarta: Erlangga. Arikunto, Suharsimi. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyadi, Azhar. 1997. Media Pengajaran. Jakarta: PT. Grafindo Persada. B. Hurlock, Elisabeth. 1989. Perkembangan anak Jilid. II. Jakarta: Erlangga. Djamal, Noerhadi. 1985. Ilmu Jiwa Pendidikan. Semarang: Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Semarang. Djamarah, Saiful Bahri.2000. Guru Dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta:Rineka Cipta. Harsanto, Radno. 2007. Pengelolaan Kelas yang Dinamis. Yogyakarta: Kanisius. Hedi, Sutrisno. 1981. Metodologi Recearch I. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM. KTSP MI Tengaran. Sadiman S, Arief. Dkk. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan PT. Raja Grafindo Persada. Safari. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Singer, Kurt. 2006. Membina Hasrat Belajar di Sekolah, Bandung: Remaja Karya CV. Simanjuntak, Lisnawati. Dkk. 1993. Metode Mengajar Matematika Jilid I. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Usman, Basyiruddin Asnawir. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers. lxxxvii
lxxxviii
LAMPIRAN-LAMPIRAN Lampiran 1 SILABUS
Satuan Pendidikan Kelas/Semester Mata Pelajaran Standar Kompetensi
: MI Tengaran Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang : IV/I : IPS : Memahami sejarah kenampakan alam dan keragaman suku bangsa dan budaya di lingkungan setempat (kab/kota dan provinsi)
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Pembelajaran
1.4. Menghargai keragaman
Keragaman suku
suku bangsa dan budaya
bangsa dan budaya
Kegiatan Pembelajaran
setempat (kab/kota dan provinsi)
Indikator
Siswa mendengarkan
1.4.1. Mengindentifikasi
penjelasan dari guru
Penilaian
Alokasi
Sumber
Waktu
Belajar
4 jam
-Beberapa
keragaman suku bangsa dan Non tes :
pelajaran x
gambar
tentang materi
budaya setempat (kab/kota
observasi,
35 menit (2
keragaman
Mendiskusikan
dan provinsi)
Penugasan
xpertemuan
suku
keragaman suku
1.4.2. Menjelaskan cara
)
bangsa dan
bangsa dan budaya
menghargai keragaman
budaya
setempat
suku bangsa dan budaya
setempat.
Membuar daftar
setempat (kab/kota dan
- buku
keragaman suku
provinsi)
paket
bangsa dan budaya
1.4.3. Menunjukkan sikap
Erlangga.
setempat
menghargai dan
-Peta
(pakaian,rumah,lagu,
melestarikan budaya
-Atlas
i
Tes: tertulis
dan tari adat di
setempat (kab/kota dan
provinsi Indonesia)
provinsi)
Mendiskusikan cara
1.4.4. Mendeskripsikan
menghargai
salah satu kegiatan budaya
keragaman suku
setempat
-Globe
bangsa setempat
Memberi contoh dan menceritakan sikap menghargai budaya daerah setempat (kab/kota dan provinsi)
1.5. Menghargai berbagai
Peninggalan
peninggalan sejarah di
sejarah
lingkungan setempat (kab/kota dan provinsi) dan
menjaga kelestariannya
Siswa mendengarkan
1.5.1. Mengidentifikasi
Tes :
penjelasan dari guru
jenis-jenis peninggalan
Tulis
tentang materi
sejarah di lingkungan
Mendiskusikan jenis-
setempat (kab/kota dan
jenis peninggalan
provinsi)
sejarah daerah
1.5.2. Menjelaskan manfaat
- buku
setempat
peninggalan sejarah
paket
Membuat daftar
setempat
Erlangga.
jenis-jenis
1.5.3. Menunjukkan letak
-Peta
peninggalan daerah
peninggalan sejarah di
-Atlas
setempat
lingkungan setempat pada
-Globe
Mendiskusikan
peta
ii
Non tes :
2 jam
Beberapa
pelajaran x
gambar
35 menit
peninggala
observasi
n sejarah
Penugasan
setempat.
manfaat dan letak
1.5.4. Menghargai
peninggalan sejarah
peninggalan bersejarah di
di lingkungan
lingkungan setempat
setempat
(kab/kota dan provinsi)
Mendiskusikan cara menghargai dan menjaga kelestarian peninggalan sejarah di lingkungan setempat
Tengaran, 3 Juli 2009 Mengetahui Kepala MI Tengaran,
Guru Mapel IPS,
Dra. Zulfiah
Saidah Rahmawati, A.Ma.
NIP. 196410162000032001
NIP.
iii
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I
Mata Pelajaran
: IPS
Hari/tanggal
: Rabu, 18 November 2009
Kelas/Semester
: IV / I
Standar Kompetensi : 1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi Dasar
: 1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota dan provinsi)
Indikator
: 1.4.1 Menjelaskan pengertian Bhinneka Tunggal Ika dengan bahasanya sendiri. 1.4.2 Menjelaskan pentingnya persatuan dan kesatuan dalam keragaman 1.4.3 Mengidentifikasikan keragaman suku bangsa dan unsur-unsur budaya setempat yaitu pakaian adat daerah, tarian daerah, makanam khas, dan lagu daerah.
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran siswa dapat: 1. Menjelaskan arti kata Bhinneka Tunggal Ika. 2. Memahami pentingnya persatuan dan kesatuan dalam keragaman. 3. Mengidentifikasikan keragaman budaya baik pakaian adat, makanan khas, dan lagu daerah yang ada di Indonesia.
i
B. Materi Ajar Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Budaya masyarakat merupakan segala tata cara kehidupan masyarakat sehari-hari. Budaya masyarakatdapat berupa cara berpakaian, cara bercocok tanam, atau cara bergaul antar anggota masyarakat. Masing-masing budaya merupakan kebiasaan luhur yangdijunjung tinggi dan dihormati oleh para pengikutnya. Dengan demikian, tidak perlu ada anggapan bahwa budaya tertentu lebih tinggi daripada budaya lainnya. Keanekaragaman budaya merupakan salah satu kekayaan bangsa yang haru dilestarikan untuk kepentingan masyarakat secara bersama-sama. 1. Pengertian Bhinneka Tunggal Ika Bhinneka Tunggal Ika berasal dari bahasa Sansekerta artinya, walau berbeda-beda tetapi tetap satu jua. Meskipun kita berasal dari suku bangsa yang berbeda-beda, tetapi kita tetap satu, Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Pentingnya Persatuan dan Kesatuan dalam Keragaman Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Inilah ungkapan pejuang kita sebelum Indonesia merdeka. Para pejuang bertekad, dengan persatuan mereka dapat melawan penjajah dan merebut kemerdekaan. Keragaman suku, budaya, dan agama tidak boleh menimbulkan perpecahan diantara warga. Keragamantersebut justru harus membuat kita bersatu sebagai bangsa Indonesia yang kaya budaya. Kita harus tetap bersatu agar dapat disegani oleh negara lain. ii
Ibarat lidi, jika dijadikan satu ikatan, maka lidi tersebut akan menjadi kuat dan dapat digunakan untuk berbagai masam keperluan. Misalnya, dipergunakan untuk menyapu dan membersihkan tempat tidur. Tetapi kalau hanya satu atau dua batang, lidi tersebut akan mudah patah dan tidak banyak kegunaannya. Jika kita hidup sendiri, maka kita lebih mudah dikalahkan. 3. Bentuk-Bentuk Keragaman Suku Bangsa dan Budaya a. Pakaian Adat Tiap-tiap daerah maupun provinsi memiliki pakaian adat yang berbeda-beda. Perbedaan pakaian adat tersebut menunjukkan kekayaan budaya di negeri kita. b. Tarian Daerah Berbagai macam tarian daerah di Indonesia memiliki arti dan tujuan masing-masing. Ada tari untuk menyambut kedatangan tamu. Ada juga tari yang berisi nilai-nilai keagamaan. Beberapa contoh nama tarian, arti, dan daerah asalnya. No
Nama Tarian
1
Rencong
2
Piring
3
Arti Tarian
Daerah Asal
Kepahlawanan wanita Aceh dalam mengusir penjajah. Kegotongroyongan dalam tugas
Nanggroe Aceh Darussalam
Bedaya
Tarian keraton 9 orang
Jawa Tengah
4
Kecak
Perjuangan melawan angkara murka
Bali
5
Reog Ponorogo
Keperkasaan dan kegagahan
Jawa Timur
iii
Sumatera Barat
C. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab D. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Menyiapkan buku rujukan dan alat-alat yang akan digunakan untuk pembelajaran 2. Kegitan Awal Pembelajaran a. Berdoa bersama dengan menunjuk ketua kelas untuk menyiapkan dilanjutkan mengabsen siswa. b. Apersepsi Bertanya tentang materi yang akan disampaikan yaitu tentang berbagai budaya yang ada di daerah masing-masing. 3. Kegiatan Inti a. Guru menerangkan materi menggunakan metode klasikal sebagai pengantar b. Guru memajang berbagai gambar dan poster tentang berbagai macam budaya yang ada di Indonesia c. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk maju menunjukkan budaya daerah sesuai dengan tempatnya. Jika tidak ada siswa yang berkenan maju, guru menunjuk beberapa siswa. d. Guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran. e. Guru memberi penjelasan kepada siswa jika ada pemahaman siswa yang keliru. 4. Kegiatan akhir a. Guru mengadakan evaluasi b. Pembelajaran ditutup dengan salam.
E. Alat Peraga/bahan/sumber belajar 1. Buku IPS Erlangga iv
2. Buku IPS (BSE) 3. Poster 4. Gambar 5. Peta dan atlas
F. Penilaian 1. Teknik Penilaian: Test lisan dan observasi (unjuk kerja) siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
2. bentuk Instrumen: kuis dan tes identifikasi 3. Soal/instrumen a. Tes Lisan antara lain: 1) Apa arti Bhinneka Tunggal Ika? 2) Berilah contoh arti pentingnya persatuan dan kesatuan? 3) Sebutkan 5 tarian dan daerah asalnya! b. Tes Identifikasi Secara bergiliran anak diminta untuk menunjukkan letak asal berbagai kebudayaan yang ada pada globe dan peta.
Tengaran, 18 November 2009 Mengetahui Kepala MI Tengaran,
Guru Mapel IPS,
Dra. Zulfiah NIP. 196410162000032001
Saidah Rahmawati, A.Ma.
Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS II v
Mata Pelajaran
: IPS
Hari/tanggal
: Rabu, 24 November 2009
Kelas/Semester
: IV / I
Standar Kompetensi : 1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi Dasar
: 1.4 Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat (kabupaten/kota dan provinsi)
Indikator
: 1.4.1 Mengidentifikasikan bentuk-bentuk keragaman suku bangsa dan budaya yang meliputi lagu daerah, rumah adat, senjata khas daerah, kebiasaan masyarakat 1.4.2 Menjelaskan cara menghargai keragaman suku bangsa dan budayas etempat
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran siswa dapat: 1. Memahami pentingnya persatuan dan kesatuan dalam keragaman. 2. Mengidentifikasikan keragaman budaya baik lagu daerah, rumah adat, senjata khas daerah, kebiasaan masyarakat di Indonesia. 3. Menjelaskan cara menghargai keragaman budaya yang ada di Indonesia.
B. Materi Ajar Keragaman Suku Bangsa dan Budaya
vi
Budaya masyarakat merupakan segala tata cara kehidupan masyarakat sehari-hari. Budaya masyarakatdapat berupa cara berpakaian, cara bercocok tanam, atau cara bergaul antar anggota masyarakat. Masing-masing budaya merupakan kebiasaan luhur yangdijunjung tinggi dan dihormati oleh para pengikutnya. Dengan demikian, tidak perlu ada anggapan bahwa budaya tertentu lebih tinggi daripada budaya lainnya. Keanekaragaman budaya merupakan salah satu kekayaan bangsa yang haru dilestarikan untuk kepentingan masyarakat secara bersama-sama. 1. Pentingnya Persatuan dan Kesatuan dalam Keragaman Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Inilah ungkapan pejuang kita sebelum Indonesia merdeka. Para pejuang bertekad, dengan persatuan mereka dapat melawan penjajah dan merebut kemerdekaan. Keragaman suku, budaya, dan agama tidak boleh menimbulkan perpecahan diantara warga. Keragamantersebut justru harus membuat kita bersatu sebagai bangsa Indonesia yang kaya budaya. Kita harus tetap bersatu agar dapat disegani oleh negara lain. Ibarat lidi, jika dijadikan satu ikatan, maka lidi tersebut akan menjadi kuat dan dapat digunakan untuk berbagai masam keperluan. Misalnya, dipergunakan untuk menyapu dan membersihkan tempat tidur. Tetapi kalau hanya satu atau dua batang, lidi tersebut akan mudah patah dan tidak banyak kegunaannya. Jika kita hidup sendiri, maka kita lebih mudah dikalahkan. 2. Bentuk-Bentuk Keragaman Suku Bangsa dan Budaya a. Senjata Khas vii
Tiap-tiap daerah maupun provinsi memiliki senjata khas daerah yang
berbeda-beda.
Perbedaan
senjata
khas
daerah
tersebut
menunjukkan kekayaan budaya di negeri kita. Misalnya senjata khas dari daerah Jawa ada keris, di Aceh ada rencong, di Jawa Timur dan Madura ada clurit, di Jawa Barat ada kujang, di suku Dayak ada mandau, dan di Papua ada panah. b. Lagu Daerah Berbagai macam lagu daerah di Indonesia memiliki arti masing-masing. Beberapa contoh judul lagu dan daerah asalnya. No 1
Judul Lagu Kicir-kicir dan Jali-jali
Daerah Asal DKI Jakarta
2
Sinanggar Tulo
Sumatera Utara
3
Gambang Suling
Jawa Tengah
4
Ampar-ampar pisang
Kalimantan Selatan
5
Apuse
Irian Jaya
3. Menghargai Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Coba kita renungkan betapa beragamnya budaya yang ada di Indonesia. Hal ini karena setiap suku memiliki budaya sendiri. Meskipun demikian, sebagai warga negara Indonesia kita harus menghargai keragaman itu. Keunikan di tiap suku merupakan kekayaan budaya bangsa. Bagaimana kita menghargai budaya suku lain? Kita bisa memberikan sikap positif terhadap suku lain. Misalnya, tidak menonjolkan viii
suku sendiri, tidak menjelek-jelekkan suku lain, dan tetap mau bergaul dengan teman lain suku. Jika setiap orang saling menghargai suku lain, tentu bangsa Indonesia bisa terus bersatu. C. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi
D. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. Menyiapkan buku rujukan dan alat-alat yang akan digunakan untuk pembelajaran 2. Kegitan Awal Pembelajaran a. Berdoa bersama dengan menunjuk ketua kelas untuk menyiapkan dilanjutkan mengabsen siswa. b. Apersepsi Bertanya tentang materi yang akan disampaikan yaitu tentang berbagai budaya yang ada di daerah masing-masing. 3. Kegiatan Inti a. Guru menerangkan materi menggunakan metode klasikal sebagai pengantar. b. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok. c. Guru memberi tugas kepada setiap kelompok yaitu, membagi beberapa gambar keanekaragaman budaya daerah yang meliputi rumah adat, senjata khas daerah yang tidak diberi daerah asalnya. d. Siswa diberi waktu 15 menit untuk berdiskusi tentang tugas yang diberikan dan memberi contoh bagaimana menghargai keragamankeragaman budaya tersebut. e. Setelah selesai berdiskusi, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. ix
f. Guru menyimpulkan dan memberi penjelasan kepada siswa jika ada pemahaman siswa yang keliru. 4. Kegiatan akhir a. Guru mengadakan evaluasi b.
Pembelajaran ditutup dengan salam.
E. Alat Peraga/bahan/sumber belajar 1. Buku IPS Erlangga hal.63-70 2. Buku IPS (BSE) 3. Poster 4. Gambar 5. Peta dan atlas
F. Penilaian Teknik Penilaian: Test lisan dan lembar observasi siswa dalam mengikuti pembelajaran. Tengaran, 24 November 2009 Mengetahui Kepala MI Tengaran,
Guru Mapel IPS,
Dra. Zulfiah NIP. 196410162000032001
Saidah Rahmawati, A.Ma. NIP.
Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS III
Mata Pelajaran
: IPS
Hari/tanggal
: Rabu, 02 Nopember 2009
Kelas/Semester
: IV / I
x
Standar Kompetensi : 1. Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi. Kompetensi Dasar
: 1.5 Menghargai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota dan provinsi)
Indikator
: 1.5.1 Mengidentifikasi jenis-jenis peninggalan sejarah di lingkungan setempat 1.5.2 Menunjukkan pada peta letak peninggalan sejarah di lingkungan setempat 1.5.3 Menemukan manfaat peninggalan sejarah
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit (1 x pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran Setelah proses pembelajaran siswa dapat: 1. Menyebutkan jenis-jenis peninggalan sejarah. 2. Mengelompokkan jenis-jenis peninggalan sejarah. 3. Menunjukkan letak peninggalan sejarah pada peta.
B. Materi Ajar Peninggalan Sejarah di Lingkungan Setempat 1. Mencatat berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat Peninggalan sejarah bisa dilihat menurut masanya, yakni masa prasejarah dan masa sejarah. Yang dimaksud dengan masa prasejarah adalah masa ketika belum ada tulisan. Sementara masa sejarah adalah masa ketika sudah ditemukan tulisan. Beberapa benda-benda pada masa pra sejarah antara lain: fosil, gambar atau lukisan, peralatan dari batu dan tulang. Sedangkan bendabenda pada masa sejarah antara lain: prasasti, candi, dan bangunan. xi
2. Mengklasifikasikan Peninggalan Sejarah a. Kelompok peninggalan zaman kerajaan Hindu Budha 1) Prasasti 2) Bangunan Suci 3) Karya Sastra b. Kelompok peninggalan zaman kerajaan Islam 1) Batu nisan 2) Keraton dan istana 3) Masjid 4) Museum dan monumen c. Kelompok peninggalan zaman penjajahan 1) Meriam 2) Senjata kuno 3) Benteng d. Kelompok peninggalan zaman kemerdekaan 1) Monumen 2) Istana 3. Menghargai Peninggalan Sejarah Negara kita memiliki banyak sekali benda-benda peninggalan sejarah. Benda-benda itu merupakan warisan masa lampau yang sangat berharga dan sudah sepantasnya kita bersikap untuk bisa menghargai benda-benda tersebut. Ada beberapa bentuk penghargaan terhadap bendabenda bersejarah tersebut, di antaranya: xii
a. Merawat dan menjaga benda-benda peninggalan sejarah b. Mengunjungi tempat-tempat peninggalan sejarah c. Menggunakan benda-benda peninggalan sejarah secara benar C. Metode 1. Ceramah 2. Tanya jawab 3. Diskusi 4. Inquiri
D. Langkah-langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal
Menyiapkan buku rujukan dan alat-alat yang akan digunakan untuk pembelajaran
2. Kegiatan Awal Pembelajaran
Berdoa bersama dengan menunjuk ketua kelas untuk menyiapkan dilanjutkan mengabsen siswa.
Apersepsi Bertanya tentang materi yang akan disampaikan yaitu tentang berbagai peninggalan
yang ada di daerah masing-masing, siswa disuruh
menyebutkan tempat wisata yang pernah dikunjungi. 3. Kegiatan Inti a. Guru menerangkan materi menggunakan metode klasikal sebagai pengantar. b. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok. c. Guru memberi tugas kepada setiap kelompok yaitu, guru memberi gambar benda peninggalan sejarah untuk diklasifikasikan. Kemudian mengamati peta provinsi di Indonesia dan mencatat peninggalan sejarah yang ada dilingkungan provinsi. d. Siswa diberi waktu 15 menit untuk berdiskusi tentang tugas yang diberikan (mengelompokkan dan menemukan letak peninggalan xiii
sejarah) dan memberi contoh bagaimana menghargai peninggalan tersebut. e. Setelah selesai berdiskusi, setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya. f. Guru menyimpulkan dan memberi penjelasan kepada siswa jika ada pemahaman siswa yang keliru. 4. Kegiatan akhir a. Guru mengadakan evaluasi b. Pembelajaran ditutup dengan salam.
E. Alat Peraga/bahan/sumber belajar 1. Buku IPS Erlangga hal. 75-81 2. Buku IPS (BSE) 3. Poster 4. Gambar 5. Peta dan atlas
F. Penilaian 1. Teknik Penilaian: Test lisan dan observasi (unjuk kerja) siswa dalam mengikuti
pembelajaran.
2. Bentuk Instrumen: kuis dan tes identifikasi 3. Soal/instrumen a. Tes Lisan antara lain: 1) Sebutkan peninggalan sejarah di sekitarmu! 2) Berilah contoh peninggalan sejarah di bidang agama! 3) Apa manfaat museum? 4) Di kota mana letak masjid Baiturrahman? b. Tes Identifikasi Secara bergiliran anak diminta untuk menunjukkan letak suatu bangunan peninggalan sejarah pada peta di papan tulis.
xiv
Tengaran, 02 Desember 2009 Mengetahui Kepala MI Tengaran,
Guru Mapel IPS,
Dra. Zulfiah NIP. 19641016 20000 3 2001
Saidah Rahmawati, A.Ma. NIP.
xv
xvi
xvii
xviii
Lampiran 9 xix
Hasil Rata-Rata Observasi Pra Siklus
No
Aspek yang diamati
Nama Siswa
Rata-
Keaktifan
Motivasi
Perhatian
Keberanian
rata
Keterangan A
B
C
D
1
M. Eko Saputro
4.5
5.6
4.0
6.0
5.0
2
Nur Azizah
5.5
6.5
7.0
5.6
6.2
V
3
Nur Hikmah F
4.5
6.0
5.4
6.0
5.5
V
4
Ahmad Munhamir
4.5
4.0
5.4
4.0
4.5
V
5
Alda Ema N
4.0
5.0
5.5
5.5
5.0
V
6
Miftahul Ali
5.6
6.0
5.6
5.8
5.8
7
Anisa Rizki Ilafi
4.5
5.4
5.5
6.0
5.4
8
Ambar Zahra
5.8
7.0
7.0
6.0
6.5
9
Ayumna Fara S
7.0
7.0
7.0
6.9
7.0
10
Digie Hilman M
5.0
5.5
6.5
5.8
5.7
11
Khafid Marzuki
4.5
4.5
5.5
5.5
5.0
12
Hana Fauziah
6.0
6.0
6.8
5.5
6.1
V
13
Khoirun Nisa
6.5
5.6
6.6
7.0
6.4
V
14
Lutfiyah H
7.0
7.0
6.8
6.0
6.7
V
15
M. Alfi Ma'arif
5.8
7.0
7.0
7.0
6.7
V
16
Mira Kholifah
5.5
6.5
5.4
6.5
6.0
V
17
Nailil Farih
4.5
6.0
5.0
4.5
5.0
18
Wahyu Taruna S
6.5
6.5
6.8
5.4
6.3
19
Umi Azizah
7.0
7.0
7.0
7.0
7.0
104.2
114.1
115.8
112.0
111.5
5.5
6.0
6.1
5.9
5.9
Jumlah Rata-rata Keterangan :
Sangat Baik ( A ) = 8,5 - 10 Baik ( B ) = 7,0 - 8,4 Cukup ( C ) = 5,5 - 6,9 Kurang ( D ) = 4,0 - 5,4 Kurang Sekali ( E ) = 0,0 - 3,9
Lampiran 10
xx
V
V V V V V V
V V V
E
Hasil Rata-Rata Observasi Siswa Siklus I
No
Aspek yang diamati
Nama Siswa
Rata-
Keterangan
Keaktifan 5.0
Motivasi 6.0
Perhatian 5.0
Keberanian 6.0
rata 5.5
Nur Azizah
6.0
7.0
8.0
6.0
6.8
V
3
Nur Hikmah F
5.0
6.0
6.0
6.0
5.8
V
4
Ahmad Munhamir
5.0
5.0
6.0
5.0
5.3
5
Alda Ema N
5.0
5.0
6.0
6.0
5.5
V
6
Miftahul Ali
6.0
6.0
6.0
6.0
6.0
V
7
Anisa Rizki Ilafi
5.0
6.0
6.0
6.0
5.8
V
8
Ambar Zahra
6.0
7.0
7.0
6.0
6.5
9
Ayumna Fara S
7.0
7.0
7.0
7.0
7.0
10
Digie Hilman M
5.0
6.0
7.0
6.0
6.0
V
11
Khafid Marzuki
5.0
5.0
6.0
6.0
5.5
V
12
Hana Fauziah
6.0
7.0
7.0
6.0
6.5
V
13
Khoirun Nisa
7.0
6.0
7.0
7.0
6.8
V
14
Lutfiyah H
7.0
7.0
7.0
6.0
6.8
V
15
M. Alfi Ma'arif
6.0
7.0
8.0
7.0
7.0
16
Mira Kholifah
6.0
7.0
6.0
7.0
6.5
V
17
Nailil Farih
5.0
6.0
6.0
5.0
5.5
V
18
Wahyu Taruna S
7.0
7.0
7.0
6.0
6.8
V
19
Umi Azizah
8.0
8.0
7.0
8.0
7.8
112.0
121.0
125.0
118.0
119.0
5.9
6.4
6.6
6.2
6.3
1
M. Eko Saputro
2
Jumlah Rata-rata Keterangan :
Sangat Baik ( A ) = 8,5 - 10 Baik ( B ) = 7,0 - 8,4 Cukup ( C ) = 5,5 - 6,9 Kurang ( D ) = 4,0 - 5,4 Kurang Sekali ( E ) = 0,0 - 3,9
Lampiran 11
xxi
A
B
C V
D
V
V V
V
V
E
Hasil Rata-Rata Observasi Siswa Siklus II
No
Nama Siswa
1 2 3
M. Eko Saputro Nur Azizah Nur Hikmah F Ahmad Munhamir Alda Ema N Miftahul Ali Anisa Rizki Ilafi Ambar Zahra Ayumna Fara S Digie Hilman M Khafid Marzuki Hana Fauziah Khoirun Nisa Lutfiyah H M. Alfi Ma'arif Mira Kholifah Nailil Farih Wahyu Taruna S Umi Azizah Jumlah Rata-rata
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Keaktifan 6.0 7.0 6.0 6.0 6.0 7.0 6.0 7.0 8.0 6.0 6.0 7.0 7.0 8.0 7.0 7.0 6.0 8.0 9.0 130.0 6.8
Aspek yang diamati Motivasi Perhatian Keberanian 6.0 6.0 7.0 8.0 8.0 7.0 7.0 7.0 6.0 6.0 6.0 7.0 7.0 7.0 8.0 7.0 6.0 7.0 7.0 8.0 8.0 8.0 7.0 8.0 8.0 136.0 7.2
6.0 7.0 7.0 7.0 8.0 7.0 7.0 7.0 7.0 8.0 8.0 8.0 7.0 7.0 7.0 8.0 137.0 7.2
6.0 7.0 7.0 7.0 7.0 8.0 7.0 7.0 7.0 7.0 7.0 7.0 7.0 6.0 7.0 8.0 132.0 6.9
Ratarata 6.3 7.5 6.5 6.0 6.5 7.0 6.8 7.3 7.8 6.8 6.5 7.0 7.3 7.8 7.5 7.3 6.5 7.5 8.3 133.8 7.0
Keterangan : Sangat Baik ( A ) = Baik (B) = Cukup (C) = Kurang (D) = Kurang Sekali ( E ) =
8,5 - 10 7,0 - 8,4 5,5 - 6,9 4,0 - 5,4 0,0 - 3,9
Lampiran 13
Hasil Rata-Rata Observasi Siswa Siklus III xxii
A
Keterangan B C D E V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama Siswa M. Eko Saputro Nur Azizah Nur Hikmah F Ahmad Munhamir Alda Ema N Miftahul Ali Anisa Rizki Ilafi Ambar Zahra Ayumna Fara S Digie Hilman M Khafid Marzuki Hana Fauziah Khoirun Nisa Lutfiyah H M. Alfi Ma'arif Mira Kholifah Nailil Farih Wahyu Taruna S Umi Azizah Jumlah Rata-rata
Keaktifan 8.0 9.0 7.5 7.5 7.5 9.0 8.0 9.0 10.0 7.5 7.5 8.0 8.5 9.0 9.0 8.0 8.0 9.0 9.5 159.5 8.4
Aspek yang diamati Motivasi Perhatian Keberanian 8.0 8.0 8.0 10.0 9.5 9.0 8.0 8.0 8.0 8.0 7.5 8.0 8.0 9.5 10.0 8.0 8.0 8.5 8.0 10.0 10.0 8.5 8.0 9.0 10.0 165.0 8.7
7.5 8.0 8.0 8.0 8.5 9.0 8.5 8.0 8.0 8.0 9.0 9.0 8.0 8.0 8.5 9.0 158.5 8.3
8.0 8.0 9.5 8.0 8.5 9.5 8.0 8.0 7.5 8.5 9.0 8.0 8.0 8.5 9.0 9.0 160.0 8.4
Keterangan : Sangat Baik ( A ) = Baik (B) = Cukup (C) = Kurang (D) = Kurang Sekali ( E ) =
8,5 - 10 7,0 - 8,4 5,5 - 6,9 4,0 - 5,4 0,0 - 3,9
Lampiran 14 Lembar Observasi Guru Siklus I
xxiii
Ratarata 8.0 9.4 7.9 7.8 7.8 8.5 8.0 8.9 9.6 8.0 7.9 8.0 8.3 9.3 9.0 8.1 8.1 8.9 9.4 160.6 8.5
Keterangan A B C D E V V V V V V V V V V V V V V V V V V V
No
Aspek Yang Diamati
1 2 3 4
Guru membuka pelajaran Guru mampu menguasai materi Keterampilan menjelaskan Penggunaan bahasa (lancar, sopan, dan intonasi tepat) Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran Mengatur dan memanfaatkan media pembelajaran Kemampuan menguasai dan mengelola kelas Guru mememotivasi siswa dan mengaktifkan siswa Mengadakan variasi dan stimulasi Menutup dan menyimpulkan pelajaran
5 6 7 8 9 10
1
Skor Pilihan 2 3 4 5 V V V V V V V V V V
Keterangan: 1 2 3 4 5
= Sangat tidak setuju = Tidak setuju = Ragu-ragu = Setuju = Sangat setuju
Tengaran, 18 November 2009 Pengamat
Nikmatuz Zahroh A. Ma
Lampiran 15 Lembar Observasi Guru Siklus II
xxiv
No
Aspek Yang Diamati
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Guru membuka pelajaran Guru mampu menguasai materi Keterampilan menjelaskan Penggunaan bahasa (lancar, sopan, dan intonasi tepat) Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran Mengatur dan memanfaatkan media pembelajaran Kemampuan menguasai dan mengelola kelas Guru mememotivasi siswa dan mengaktifkan siswa Mengadakan variasi dan stimulasi Menutup dan menyimpulkan pelajaran
Skor Pilihan 1 2 3 4 5 V V V V V V V V V V
Keterangan: 1 2 3 4 5
= Sangat tidak setuju = Tidak setuju = Ragu-ragu = Setuju = Sangat setuju
Tengaran, 24 November 2009 Pengamat
Nikmatuz Zahroh A. Ma
Lampiran 16 Lembar Observasi Guru Siklus III
xxv
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Aspek Yang Diamati Guru membuka pelajaran Guru mampu menguasai materi Keterampilan menjelaskan Penggunaan bahasa (lancar, sopan, dan intonasi tepat) Ketepatan menggunakan metode dalam pembelajaran Mengatur dan memanfaatkan media pembelajaran Kemampuan menguasai dan mengelola kelas Guru mememotivasi siswa dan mengaktifkan siswa Mengadakan variasi dan stimulasi Menutup dan menyimpulkan pelajaran
Skor Pilihan 1 2 3 4 5 V V V V V V V V V V
Keterangan: 1 2 3 4 5
= Sangat tidak setuju = Tidak setuju = Ragu-ragu = Setuju = Sangat setuju
Tengaran, 02 Desember 2009 Pengamat
Nikmatuz Zahroh A. Ma
Lampiran 17
Jadwal Mata Pelajaran Kelas IV MI Tengaran Tahun Pelajaran 2009/2010
xxvi
Jam 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Waktu 07.00 – 07.15 07.15 – 07.50 07.50 – 08.25 08.25 – 09.00 09.00 – 09.35 09.35 – 09.50 09.50 – 10.25 10.25 – 11.00 11.00 – 11.35 11.35 -12.00 12.00 – 12.35
Senin Upacara Upacara Kesehatan MMT MMT B. Ind B. Ind AA AA
Nama Hari Selasa Rabu Kamis Jumat Hafalan Surat Pendek BL MMT IPA B.Arab B. Ind MMT IPA B.Arab B. Ind IPS PKn MMT IPA IPS PKn MMT IPA ISTIRAHAT B. Ind IPS SBK SKI B. Ind IPS SBK SKI QH Fiqih B. Ingg SHOLAT DHUHUR BERJAMAAH QH Fiqih B. Ingg
Sabtu Senam Senam O. Raga O. Raga B. Jawa B. Jawa P. Diri
Tengaran, 20 Juli 2009
Mengetahui Kepala MI Tengaran,
Dra. Zulfiah NIP. 19641016 20000 3 2001
xxvii
xxviii
Lampiran 5 Lembar Observasi Siswa Pra Siklus
No
Nama Siswa A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Eko S Nur Azizah Hikmah F Munhamir Alda Ema Miftahul Ali Anisa Rizki Ambar Zahroh Ayumna Fara Diggie H Hafid M Hana F Khoirun Nisa Lutfiyah H M. Alfi M Mira K Naili F Taruna Umi Azizah
Keaktivan B C D 4,5 5,5 4,5 4,5 4 5,6 4,5 5,8 7 5 4,5 6 6,5 7 5,8 5,5 4,5 6,5 7
E
A
Aspek Yang diamati Motivasi Perhatian B C D E A B C D 5,6 4 6,5 7 6 5,4 4 5,4 5 5,5 6 5,6 5,4 5,5 7 7 7 7 5,5 6,5 4,5 5,5 6 6,8 5,6 6,6 7 6,8 7 7 6,5 5,4 6 5,0 6,5 6,8 7 7
E
A
Keberanian B C D 6 5,6 6 4 5,5 5,8 6 6 6,9 5,8 5,5 5,5 7 6 7 6,5 4,5 5,4 7
E
Tengaran, 10 November 2009 Pengamat,
Nikmatuz Zahroh A. Ma
i
Lampiran 6 Lembar Observasi Siswa Siklus I
No
Nama Siswa A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Eko S Nur Azizah Hikmah F Munhamir Alda Ema Miftahul Ali Anisa Rizki Ambar Zahroh Ayumna Fara Diggie H Hafid M Hana F Khoirun Nisa Lutfiyah H M. Alfi M Mira K Naili F Taruna Umi Azizah
Keaktivan B C D 5 6 5 5 5 6 5 6 7 5 5 6 7 7 6 6 5 7 8
E
A
Aspek Yang diamati Motivasi Perhatian B C D E A B C D 6 5 7 8 6 6 5 6 5 6 6 6 6 6 7 7 7 7 6 7 5 6 7 7 6 7 7 7 7 8 7 6 6 6 7 7 8 7
E
A
Keberanian B C D 6 6 6 5 6 6 6 6 7 6 6 6 7 6 7 7 5 6 8
E
Tengaran, 18 November 2009 Pengamat,
Nikmatuz Zahroh A. Ma
ii
Lampiran 7 Lembar Observasi Siswa Siklus II
No
Nama Siswa A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Eko S Nur Azizah Hikmah F Munhamir Alda Ema Miftahul Ali Anisa Rizki Ambar Zahroh Ayumna Fara Diggie H Hafid M Hana F Khoirun Nisa Lutfiyah H M. Alfi M Mira K Naili F Taruna Umi Azizah
9
Keaktivan B C D 6 7 6 6 6 7 6 7 8 6 6 7 7 8 7 7 6 8
E
A
Aspek Yang diamati Motivasi Perhatian B C D E A B C D 6 6 8 8 7 7 6 6 6 7 7 7 7 7 7 8 8 7 7 7 6 7 7 7 7 8 8 8 8 8 8 7 7 7 8 7 8 8
E
A
Keberanian B C D 7 7 6 6 7 7 7 7 8 7 7 7 7 7 7 7 6 7 8
E
Tengaran, 24 November 2009 Pengamat,
Nikmatuz Zahroh A. Ma
iii
Lampiran 8 Lembar Observasi Siswa Siklus III
No
Nama Siswa A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Eko S Nur Azizah Hikmah F Munhamir Alda Ema Miftahul Ali Anisa Rizki Ambar Zahroh Ayumna Fara Diggie H Hafid M Hana F Khoirun Nisa Lutfiyah H M. Alfi M Mira K Naili F Taruna Umi Azizah
Keaktivan B C D 8
9
E
A 10
7.5 7.5 7.7 9 8 9 10
9.5 10 7.5 7.5 8
8.5 9 9 8 8 9 9.5
8.5 10 10 8.5 9 10
Aspek Yang diamati Motivasi Perhatian B C D E A B C D 8 8 9.5 8 8 7.5 8 8 7.5 8 8 8 8.5 9 8 8.5 8 8 8 8 8 9 9 8 8 8 8.5 9
E
A
Keberanian B C D 8
E
9 8 8 8 9.5 8 8.5 9.5 8 8 7.5 8.5 9 8 8 8.5 9 9 Tengaran, 02 Desember 2009 Pengamat,
Nikmatuz Zahroh A. Ma
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
:
Saidah Rahmawati
Tempat/Tanggal Lahir
:
Kab. Semarang, 14 Agustus 1987
Alamat
:
Dusun
Kaliwaru
Desa
Tengaran
Kec.
Tengaran, Kab. Semarang. Agama
:
Islam
Jenis Kelamin
:
Perempuan
Pendidikan
:
-
MI Tengaran
lulus tahun 1999
-
MTs Tengaran
lulus tahun 2002
-
MAN Tengaran
lulus tahun 2005
-
D2 STAIN Salatiga
lulus tahun 2007
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 01 Maret 2010 Penulis
Saidah Rahmawati
i