PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIDKAN AGAMA ISLAM (PAI) SISWA KELAS IV DI SDN SIDOREJO LOR 02 SALATIGA TAHUN AJARAN 2009/2010
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Dalam Ilmu Tarbiyah
Oleh
NAILUS SA’ADAH NIM : 125 07 031
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
DEKLARASI Bismillahirrahmanirrahim Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan siddang munaqosah skripsi. Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dijadikan sebagai perhatian.
Salatiga, 27 Januari 2010 Peneliti
NAILUS SA’ADAH 12507031
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara : Nama
: NAILUS SA’ADAH
NIM
: 125 07 031
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Judul Skripsi : PENGARUH
PERHATIAN
ORANG
TUA
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SISWA KELAS IV DI SDN SIDOREJO LOR 02 SALATIGA TAHUN AJARAN 2009/2010 telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 30 Januari 2010 Pembimbing,
ARI SETIAWAN, S.Pd., M.M NIP. 19751004 200312 1 002
iii
iv
MOTTO
عا َمي ِْه أ َ ِن َّ َو َو َ صاله فِي َ سانَ ِب َوا ِلدَ ْي ِه َح َملَتْه أ ُّمه َو ْهىًا َ ص ْيىَا اإل ْو َ ِع َلى َو ْهه َوف صير ِ ي ْال َم َّ َا ْشك ْر ِلي َو ِل َوا ِلدَي َْك ِإل Dan Kami perintahkan kepada manusia kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (Q.S. Lukman: 14)
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak yang penulis anggap mempunyai peran penting dalam hidupnya: 1. Teruntuk Ibundaku Rofikoh dan bapak Abit tercinta yang tak letih memberikan perhatian baik moril maupun spirituil 2. Kakak-kakakku dan adik tersayang (Mr. Bien, mas Takin, dek Udien dan Ubet) terima kasih atas kasih sayang dan motivasi yang telah diberikan 3. Kepada Bapak Ari Setiawan, S.Pd., M.M yang telah memberikan arahan dan bimbingan sampai terselesaikannya penyusunan skripsi ini. 4. Kepada Ibu koztku, Bu Sri Ratno terimakasih atas perhatian dan kasih sayangnya 5. Kepada sahabatku seperjuangan Anna yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. 6. Kepada dek Faik yang ku sayangi terimakasih atas segala kebaikkannya 7. Teman-teman koztku tanpa terkecuali yang aku sayangi 8. Kepada Mr. Farid yang selalu memberikan inspirasi dan penyemangat kepada penulis. 9. Para pembaca yang budiman 10.Dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan, terima kasih untuk semuanya.
vi
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah selalu teriring sebagai sebuah bentuk terimakasih atas limpahan taufik, ridlo, hidayah yang telah Allah berikan SWT berikan, sehingga dalam kesempatan ini memberikan kemudahan dan kelapangan dalam penyusunan tugas akhir kuliah berupa skripsi, sebagai prasyarat memperoleh gelar sarjana pendididkan Islam. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada khatamul anbiya’ Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi inspirator bagi penulis dalam segala aktifitasnya. Tak lupa shalawat salam juga tercurah kepada seluruh keluarga nabi, sahabat dan orang-orang yang berjalan teguh diatas ajaranya. Tak lupa ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada seluruh pihak yang turut sertamembantu dalam penyusunan skripsi ini dari awal sampai akhir. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku Ketua STAIN Salatiga 2. Bapak Drs. Sa’adi, M.Ag selaku Ketua Jurusan Tarbiyah 3. Bapak Drs. Sulthoni, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendididkan Guru Madrasah Ibtidaiyah 4. Bapak Ari Setiawan, M.Pd, selaku dosen pembimbing skripsi. 5. Ibu Puji Lestari, S.Pd, dan keluarga besar SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut. 6. Seluruh jajaran dosen dan karyawan STAIN Salatiga.
vii
7. Ibunda dan bapak tercinta beserta keluarga besarku yang telah memberikan bantuan baik material maupun spiritual. 8. Mr. Farid yang selalu memberikan semangat kepada penulis 9. Teman-teman angkatan tahun 2005 dan PGMI Transfer tahun 2007 STAIN Salatiga. 10. Dan seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini. Semoga jasa baik yang telah diberikan mendapat balasan dan ridlo dari Allah SWT dan dicatat sebagai amal shaleh. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca yang budima pada umumnya.
Salatiga, 27 Januari 2010 Penulis
Nailus Sa’adah NIM. 125 070 31
viii
ABSTRAK Sa’adah, Nailus (NIM 12507031) Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa Kelas IV Di SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga Tahun Ajaran 2009/2010 Kata kunci: Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar PAI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh perhatian orang tua terhadap motivasi belajar pendidikan agama Islam di SD Sidorejo Lor 2 Salatiga tahun 2009/2010, Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan metode pengumpulan data yang meliputi: angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Perhatian orang tua terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam merupakan faktor yang sangat mendukung dan menentukan keberhasilan pembelajaran yang dilaksanakan. Perhatian orang tua yang baik akan mendorong perkembangan pembelajaran anak. Dari penelitian tersebut dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat perhatian orang tua terhadap belajar siswa, maka akan semakin besar motivasi dalam belajar siswa tersebut. Jika tingkat perhatian orang tua dalam kategori sedang, maka motivasi belajar siswa dikatakan cukup. Sedangkan tingkat perhatian orang tua pada kategori rendah maka motivasi belajar siswa juga rendah. Bagi siswa yang tidak mendapat perhatian orang tuanya, tentunya akan memiliki motivasi belajar yang rendah atau tidak ada samasekali. Jadi dapat dikatakan bahwa perhatian orang tua terhadap siswa memberi pengaruh sangat besar dalam mencapai keberhasilan belajar.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................
i
HALAMAN DEKLARASI.......................................................................
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ..............................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................
vi
KATA PENGANTAR .............................................................................
vii
ABSTRAK ................................................................................................
ix
DAFTAR ISI ............................................................................................
x
DAFTAR TABEL ....................................................................................
xiii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................
1
B. Penegasan Istilah .............................................................
3
C. Rumusan Masalah ...........................................................
6
D. Tujuan Penelitian ...........................................................
7
E. Manfaat Hasil Penelitian .................................................
7
F. Hipotesis ..........................................................................
8
G. Metode Penelitian ............................................................
8
H. Sistematika Penulisan Skripsi .........................................
11
x
BAB II
BAB III
LANDASAN TEORI A. Perhatian Orang Tua .......................................................
13
1. Pengertian Perhatian Orang Tua .............................
13
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian ..........
15
3. Bentuk dan Karakteristik Perhatian ........................
15
B. Motivasi Belajar ..............................................................
16
1. Pengertian Motivasi Belajar .....................................
16
2. Jenis dan Bentuk Motivasi ......................................
23
3. Fungsi dan Pentingnya Motivasi Belajar ................
26
C. Pendidikan Agama Islam .................................................
27
1. Pengertian pendidikan Agama Islam ......................
27
2. Fungsi Pendidikan Agama Islam ............................
30
3. Tujuan Pendidikan Agama Islam ............................
33
LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum SD Sidorejo Lor 2 Salatiga ................
35
1. Sejarah singkat SD Sidorejo Lor 2 Salatiga ............
35
2. Letak Geografis SD Sidorejo Lor 2 Salatiga ...........
36
3. Keadaan Guru SD Sidorejo Lor 2 Salatiga .............
36
4. Keadaaan Siswa SD Sidorejo Lor 2 Salatiga ..........
37
5. Visi dan Misi SD Sidorejo Lor 2 Salatiga ...............
37
6. Daftar Prestasi SD Sidorejo Lor 2 Salatiga .............
38
7. Hasil UAS/UASDA/UASBN SD Sidorejo Lor 2 ...
39
8. Susunan Komite Sekolah .......................................
39
xi
BAB IV
BABA V
9. Keadaan Sarana dan Prasarana ................................
40
B. Penyajian Data Penelitian ...............................................
41
1. Data Perhatian Orang Tua .......................................
42
2. Data Motivasi Belajar PAI ......................................
43
ANALISA DATA A. Analisa Data ....................................................................
45
1. Data tentang Perhatian Orang Tua ..........................
46
2. Data tentang Motivasi Belajar PAI ........................
51
B. Interpretasi Data ..............................................................
58
PENUTUP A. Kesimpulan .....................................................................
60
B. Saran ................................................................................
61
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Sarana Fisik SD Sidorejo Lor 2 Salatiga ............................
35
Tabel 3.2
Daftar Guru SD Sidorejo Lor 2 Salatiga ............................
36
Tabel 3.3
Keadaan Siswa SD Sidorejo Lor 2 Salatiga .......................
37
Tabel 3.4
Daftar Prestasi SD Sidorejo Lor 2 Salatiga ........................
38
Tabel 3.5
Hasil UAS/UASDA/UASBN .............................................
39
Tabel 3.6
Susunan Komite Sekolah ...................................................
40
Tabel 3.7
Daftar Inventaris .................................................................
40
Tabel 3.8
Daftar Nama Responden ....................................................
41
Tabel 3.9
Jawaban Angket Variabel Perhatian Orang Tua ................
42
Tabel 3.10
Jawaban Angket Variabel Motivasi Belajar PAI ................
43
Tabel 4.1
Skor Angket Perhatian Orang Tua .....................................
46
Tabel 4.2
Interval Skor Perhatian Orang Tua .....................................
48
Tabel 4.3
Skor Nominasi Perhatian Orang Tua ..................................
48
Tabel 4.4
Frekuensi Perhatian Orang Tua ..........................................
50
Tabel 4.5
Skor Angket Motivasi Belajar PAI ...................................
51
Tabel 4.6
Interval Skor Motivasi Belajar PAI ....................................
53
Tabel 4.7
Skor Nominasi Motivasi Belajar PAI ................................
53
Tabel 4.8
Frekuensi Motivasi Belajar PAI .........................................
55
Tabel 4.9
Tabel Kerja Koofisien Korelasi Antara Variabel Perhatian Orang Tua (x) Motivasi Belajar PAI (Y) ............
xiii
56
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertandatangan dibawah ini : Nama
: Nailus Sa’adah
Tempat tanggal lahir : Batang, 29 April 1987 Jenis kelamin
: Perempuan
Warga Negara
: Indonesia
Agama
: Islam
Alamat
: Babadan, Limpung, Batang
RT 01/RW 04 51271 Riwayat Pendidikan : 1. SD Babadan 02 lulus tahun 1999 2. MTs al-Islam Limpung Batang lulus tahun 2002 3. MA-NU Limpung Batang lulus tahun 2005 4. D2 PGK MI STAIN Salatiga lulus tahun 2007 5. SI PGMI STAIN Salatiga Demikian riwayat hidup ini dibuat sebenar-benarnya.
Salatiga, 27 Januari 2010 Penulis
Nailus Sa’adah 125 070 31
xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Orang tua berperan sebagai pendidik yang pertama dan utama dalam lingkungan keluarga. Karena orang tua memiliki ikatan batin yang sangat kuat bagi anak, sehingga peran orang tua sangat menentukan sebagai motivasi belajar anak dalam mencapai suatu hasil belajar yang optimal. Semangat belajar seorang siswa sangat dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Keharmonisan dan kebahagiaan akan memberikan dorongan kepada anak untuk memenuhi harapan dari orang tua yaitu belajar yang baik. Penting bagi orang tua dan lingkungan rumah tangga memaklumi bahwa motivasi itu dapat ditingkatkan bila pengembangan sikap peserta didik terlibat dalam kejadian belajar. Perkembangan dan penguasaan konsep melalui cara belajar yang wajar akan diperoleh bila ada kemungkinan seluas mungkin untuk menemukan sendiri arti berbagai fakta dan prinsip ilmu tersebut dengan melatih mengelola perolehannya. Belajar secara imajinatif berarti mengamati dan mengembangkan suatu ide yang mendasari konsep tertentu dan kemungkinan penjelajahan terhadap pengembangannya (Semiawan, 2008:83). Konsep diri anak berkembang dari hasil interaksi dengan lingkungan. Keluarga merupakan tempat anak pertama kali berinteraksi. Orang tua berperan penting untuk anak, karena pada orang tualah anak berharap kebutuhannya dipenuhi. Interaksi dengan orang tua ini memberikan dasar
1
2 untuk konsep diri anak. Jika anak ditolak atau diabaikan maka terbentuklah dasar rasa penolakan terhadap diri di kemudian hari. Peran orang tua dalam pembentukan konsep diri anak sangat besar. Apa yang di katakan atau ditunjukkan orang tua pada anak memberikan informasi pada anak tentang siapa dirinya. Bagaimana orang tua memberlakukan anak. Konsep diri yang positif juga berperan dalam kesehatan mental individu karena konsep diri positif membuat individu mampu menerima diri apa adanya bersikap optimis dan realistis dalam hidup. Tanggungjawab orang tua terhadap anaknya bukan hanya sekedar kebutuhan yang berupa materi akan tetapi pemenuhan kebutuhan perhatian, kepedulian, kasih sayang sangat penting dalam kebutuhan seorang anak demi menunjang keberhasilan kegiatan belajar. Sebagaimana firman Allah dalam surat at-Tahrim ayat 6 sebagai berikut:
… Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” Berdasarkan ayat diatas dapat di ketahui bahwa kewajiban yang harus di laksanakan orang tua yaitu sebagai pemelihara, pemimpin, dan pelindung keluarga. Mendidik anak merupakan tanggungjawab orang tua, dimana orang tua menjadi contoh serta pemimpin bagi anak-anaknya. Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, orang tua harus memiliki peranan yang lebih tinggi untuk anak-anaknya.
3 Efektifitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam mengandung banyak faktor diantaranya yaitu perhatian oranng tua selain itu juga kesiapan diri siswa. Dalam hal ini berarti siswa tidak lepas dari perhatian dan bimbingan orang tua. Dan di dalam lslam orang yang paling bertanggung jawab terhadap pendidikan anak adalah orang tua yaitu bapak dan ibu. Motivasi belajar bagi siswa merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Karena dengan adanya motivasi akan menumbuhkan semangat belajar dan rasa senang terhadap apa yang dipelajari. Sebaliknya tanpa adanya suatu perhatian dalam belajar merupakan masalah yang penting untuk dibangkitkan oleh pendidik dan orang tua. Untuk mengetahui sejauh mana perhatian orang tua terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa. maka dari permasalahan di atas penulis merasa tertarik untuk mengangkat judul : PENGARUH PERHATIAN ORANG
TUA
TERHADAP
MOTIVASI
BELAJAR
PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM (PAI) SISWA KELAS IV DI SD N SIDOREJO LOR 02 SALATIGA TAHUN AJARAN 2009/2010.
B. Penegasan Istilah Dalam membentuk dan menyamakan persepsi kepada pembaca, maka penulis akan menjelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam judul di atas sebagai berikut :
4 1. Pengaruh Yaitu sesuatu yang diberikan atau di peroleh dari suatu pihak kepada pihak lain sehingga dapat mengubah tindakan. 2. Perhatian Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju kepada suatu obyek (Sumadi Syuryabrata, 1984:14). Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam hubungannya
dengan
pemilihan
rangsangan
yang
datang
dari
lingkungannya (Slameto, 1991:107). 3. Orang Tua Orang tua adalah ayah ibu kandung, orang yang dianggap tua (cerdik, pandai, ahli dan sebagainya (Departemen dan Kebudayaan, t.th: 629). Orang tua adalah Pembina pribadi yang pertama dalam hidup anak (Daradjad, 1970:56). Perhatian Orang tua adalah konsentrasi dari seluruh aktivitas atau kegiatan orang tua yang ditujukan kepada suatu obyek atau sekelompok obyek baik dari dalam anak maupun dari luar anak. 4. Motivasi Motivasi berasal dari kata motif yang berarti sebagai daya upaya yang mendorong dari segi intern maupun ekstern subjek untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas tertentu demi mencapai tujuan, bahkan motif dapat di artikan sebagai suatu kondisi intern. Berawal dari kata motif
5 itu maka motivasi dapat di artikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif (Ahmadi, 1999:14). 5. Belajar Menurut Crow and Crow (dalam Sukmadinata) “belajar adalah diperolehnya
kebiasaan-kebiasaan,
pengetahuan
dan
sikap
baru”,
sedangkan menurut Hilgard, sebagaimana dikutip oleh Sukmadinata belajar adalah suatu proses dimana suatu perilaku muncul atau berubah karena adanya respons terhadap sesuatu situasi (Sukmadinata, 2004:155). Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 1991:2). Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar serta ketekunan belajar yang dilakukan siswa, baik ketika berada di sekolah maupun di lingkungan rumah. Nana Sudjana mengatakan(1987:28) “belajar adalah proses yang aktif, belajar adalah mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami sesuatu”. Dari beberapa pengertian belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu perubahan
6 tingkah laku individu dari hasil pengalaman dan latihan. Perubahan tingkah laku tersebut, baik dalam aspek pengetahuannya (kognitif), keterampilannya (psikomotor), maupun sikapnya (afektif). 6. Pendidikan Agama Islam Pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam kerukunan antar umat beragama dalam bermasyarakat mewujudkan persatuan nasional (Marimba, 1992:73).
C. Rumusan Masalah Memperhatikan uraian dan latar belakang masalah, penulis akan mengemukakan
beberapa
point
yang
menjadi
permasalahan
dalam
pembahasan selanjutnya, yaitu: 1. Bagaimana tingkat perhatian orang tua siswa kelas IV di SD Negeri Sidorejo Lor 02 Salatiga? 2. Bagaimana tingkat motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas IV di SD Negeri Sidorejo Lor 02 Salatiga? 3. Bagaimana pengaruh perhatian orang tua terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa di SD Negeri Sidorejo Lor 02 Salatiga?
7 D. Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui tingkat perhatian orang tua siswa. 2. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa SD Negeri Sidorejo Lor 02 Salatiga. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perhatian orang tua terhadap motivasi belajar PAI siswa SD Negeri Sidorejo Lor 02 Salatiga.
E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan bisa memberikan informasi yang jelas tentang ada tidaknya pengaruh perhatian orang tua terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa. Dari informasi tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritik maupun secara praktik, yaitu: 1. Secara Teoritik Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan pendidikan pada umumnya, khususnya dapat memperkaya khasanah dunia pendidikan Islam yang diperoleh dari penelitian lapangan. 2. Secara Praktis Diharapkan dapat memperoleh pemahaman arti pentingnya kesadaran orang tua terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI). Sehingga dari pemahaman tersebut orang tua dapat senantiasa memberikan bimbingan dan pengarahan kepada anak dalam pendidikan agama Islam.
8 F. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Suharsimi, 1997:62). Berdasarkan uraian di atas maka penulis memberikan hipotesis sebagai berikut; Ada pengaruh positif perhatian orang tua terhadap motivasi belajar PAI siswa.
G. Metode Penelitian Untuk membantu dalam penulisan skripsi ini, penulis mengambil beberapa hal untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan penelitian yakni: 1. Variabel Penelitian a. Variabel perhatian orang tua Dengan indikator: 1) Kepedulian orang tua terhadap anak. 2) Menjaga dan merawat kesehatan anak. 3) Orangtua mengawasi anak dalam ibadah. 4) Memberikan bimbingan dan arahan kepada anak
tentang
pendidikan agama Islam. 5) Orang tua menyediakan alat-alat belajar. b. Variabel Motivasi belajar PAI Dengan Indikator-indikator: 1) Anak gemar membaca dan mencatat terhadap materi pelajaran PAI.
9 2) Anak suka bertanya terhadap hal yang belum diketahuinya tentang PAI. 3) Tertib mengerjakan tugas Pendidikan Agama Islam yang diberikan oleh guru. 4) Anak rajin mengikuti TPQ. 5) Anak aktif mengikuti kegiatan keagamaan di rumah. 2. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. (Arikunto, 1993: 115). Adapun yang menjadi populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga yang berjumlah 31 siswa. Agar penelitian ini menghasilkan hasil yang baik, penulis mengambil untuk penelitian sebanyak 30 siswa dan orang tua siswa di SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga Tahun Ajaran 2009/2010. 3. Teknik pengumpulan data Dalam penelitian ini penulis mengggunkana teknik pengumpulan data sebagai berikut: a. Observasi Metode observasi yaitu metode untuk mencari data dengan menggunakan pengamatan langsung terhadap gejala yang dihadapi (Muhammad,
1987:91).
Metode
ini
penulis
gunakan
untuk
memperoleh data tentang sejarah berdirinya sekolah, keadaan guru dan karyawan, fasilitas atau sarana dan prasarana yang ada di sekolahan.
10 b. Interview Interview dikenal pula dengan istilah wawancara, metode ini berguna untuk pengumpulan data yaitu dengan cara bertanya langsung kepada responden untuk mendapatkan informasi. c. Angket Angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi. Model angket yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu peneliti telah membatasi jawaban yang telah ditentukan sehingga responden hanya tinggal memilih salah satu jawaban yang paling benar. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berisi sejumlah pertanyaan untuk mengungkapkan pendapat, aspirasi, dan sikap seseorang/kelompok. d. Dokumentasi Untuk melengkapi penelitian dengan data-data tertulis maka perlu digunakan metode pengumpulan data dokumentasi yaitu pengumpulan data tertulis yang berkaitan dengan subjek penelitian. Metode pengumpulan data yang dilakukan melalui penelusuran dokumen yang dapat berupa buku, majalah, notulen rapat, kitab, undang-undang dan yang lainnya. 4. Metode Analisa Data Analisa data adalah suatu metode dengan cara menganalisa data yang diperoleh untuk mencari ada tidaknya pengaruh perhatian orang tua
11 terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI). Penulis menggunakan analisa prosentase menggunakan rumus: P
F x 100 % N
Keterangan: P : Angka prosentase F : Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya N : Jumlah siswa 100% : Bilangan konstanta Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI). Di gunakan analisa statistik dengan menggunakan rumus:
(X )(Y ) N rxy 2 2 (X ) 2 (Y ) 2 X Y N N Keterangan: rxy : Koefisien korelasi antara x dan y X : Variabel pengaruh Y : Variabel terpengaruh X2 : Product dari X 2 Y : Product dari Y N : Jumlah responden XY
H. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mempermudah dan memperjelas gambaran dalam memahami skripsi maka perlu ada sistematika penulisan skripsi sebagai berikut: BAB I
: Pendahuluan Pada bab ini berisi latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat hasil penelitian, hipotesis, metode penelitian dan metode penelitian.
12 BAB II
: Landasan Teori Pada bab ini berisi uraian berbagai teori yang menjadi landasan teoritik penelitian yang berkaitan dengan variabel penelitian yaitu teori teori mengenai perhatian orang tua, motivasi belajar pendidikan agama Islam.
BAB III : Laporan Hasil Penelitian Pada bab ini dilaporkan hasil pengumpulan data mengenai eksistensi SD Sidorejo Lor 02 Salatiga yang memuat tinjauan historis, tinjauan geografis, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa, sarana dan prasarana, kegiatan intra dan ekstra kurikuler,. Disamping itu memuat data perhatian orang tua terhadap motivasi belajar pendidikan Agama Islam (PAI). BAB IV : Analisa Data Pada bab ini dilakukan analisis data yang di kumpulkan dengan pentahapan, klasifikasi data, tabulasi data, penghitungan frekuensi dan prosentase, untuk mengetahui pokok masalah yaitu ada tidaknnya pengaruh perhatian orang tua terhadap motivasi belajar pendidikan agama Islam (PAI) dengan menggunakan rumus korelasi product moment. BAB V
: Penutup Pada bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian, saransaran yang berhubungan dengan pihak-pihak terkait dari subjek penelitian.
13
BAB II LANDASAN TEORI
A. Perhatian Orang Tua 1. Pengertian Perhatian Orang tua Perhatian menurut Gazali sebagaimana ditulis Sumanto adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itupun semata-mata tertuju kepada suatu obyek (benda/hal) atau sekumpulan obyek (Slameto, 1991:58). Perhatian ialah keaktifan peningkatan kesadaran seluruh fungsi jiwa yang dikerahkan dalam pemusatannya kepada barang sesuatu baik yang ada didalam maupun yang ada diluar diri kita (Dakir, 1993:114). Menurut Djamarah (2002:48), “Mendidik berarti membimbing dan mengarahkan serta memperhatikan anak kepada kedewasaannya, dewasa secara etis, psikologi dan sosial”. Dengan demikian, sebenarnya anak bisa mengembangkan kemampuan mereka karena adanya perhatian yang diberikan oleh orang tua. Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan (Suryabrata, 1998:14). Orang tua adalah “Ayah dan Ibu kandung" (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan, 1990:687). Sedangkan perhatian orang tua yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perhatian dalam hal belajar anak, meliputi bimbingan, nasihat, pengawasan, memotivasi dan penghargaan, serta pemenuhan fasilitas belajar oleh Ayah dan Ibu kepada anaknya.
13
14 Perhatian orang tua sangat penting karena memiliki pengaruh psikologis yang besar terhadap kegiatan belajar anak. Dengan adanya perhatian dari orang tua, anak akan lebih giat dan lebih bersemangat dalam belajar karena mengetahui bahwa bukan dirinya sendiri saja yang berkeinginan untuk maju, akan tetapi orang tuanya pun demikian. Sebab baik buruknya prestasi yang dicapai anak akan memberikan pengaruh kepadanya dalam perkembangan pendidikan selanjutnya. Kemudian Sumanto (1990:32) berpendapat bahwa perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa kepada suatu objek, atau `pendayagunaan kesadaran untuk menyertai suatu aktivitas. Aktivitas yang disertai dengan perhatian intensif akan lebih sukses dan prestasinya pun akan lebih tinggi. Maka dari itu sebagai orang tua harus selalu berusaha untuk menarik perhatian anaknya sehingga mereka mempunyai dorongan terhadap pelajaran yang diajarkan (Sumanto, 1990:32). Orang yang menaruh perhatian pada suatu aktivitas maka akan memberikan motivasi yang besar. Orang tua tidak segan mengorbankan waktu dan tenaga demi aktivitas tersebut. Oleh karena itu seorang siswa yang mempunyai perhatian terhadap suatu pelajaran, mereka pasti akan berusaha keras untuk memperoleh nilai yang bagus yaitu dengan belajar (Dakir, 1993:116)
15 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perhatian diantaranya sebagai berikut: a. Perhatian yang muncul secara subjek yang berbentuk: rangsang yang kuat,
kualitas
rangsang,
pengulangan,
dan
rangsang
baru
(http://idonbiu.com). b. Perhatian yang muncul secara objek dalam bentuk: Rangsang yang sesuai dengan bakat, Rangsang yang berarti, dan Kebiasaan emosional (http://www.idonbiu.com). 3. Bentuk dan Karakteristik Perhatian a. Ditinjau
dari
intensitasnya/banyak
sedikitnya
kesadaran
yang
menyertai suatu aktivitas, dibedakan menjadi dua yaitu perhatian intensif dan tidak intensif. Contoh perhatian intensif misalnya orang yang sakit, maka membutuhkan pelayanan yang intensif Sedangkan perhatian
tidak
intensif
misalnya
merangkai
bunga
(http://www.idonbiu.com). b. Ditinjau dari cara timbulnya dibedakan menjadi dua yaitu perhatian spontan dan perhatian tidak spontan. Contoh: perhatian spontan misalnya, tiba-tiba terdengar suara tangisan anak yang masih kecil karena jatuh dari kursi. Sedangkan perhatian tidak spontan misalnya, seluruh keluarga menonton TV (http://www.idonbiu.com). c. Ditinjau dari luasnya obyek yang diperhatikan di bedakan menjadi dua yaitu perhatian terpencar dan perhatian terpusat. Contoh: perhatian terpencar misalnya, guru yang sedang mengajar anak didiknya
16 sedangkan perhatian terpusat misalnya, orang yang sedang melakukan suatu penelitian (http://www.idonbiu.com). Hal-hal yang menarik perhatian yang bisa dibedakan menurut penyebabnya diantaranya: a. Dipandang dari segi objek, bahwa hal yang menarik perhatian adalah hal yang keluar dari konteksnya atau hal-hal yang menarik perhatian, misalnya dalam satu kelas hanya ada satu anak yang memakai jilbab, secara konsisten maka anak itu menjadi perhatian para guru dan temannya. b. Dipandang dari subjek adalah hal-hal yang menarik perhatian yang bersangkut paut dengan pribadi subjek yang disebabkan oleh: 1) Kebutuhan yang dirasakan. 2) Hal yang bersangkut paut dengan kegemaran. 3) Hal yang bersangkut paut dengan pekerjaan/keahlian. 4) Hal yang bersangkut paut dengan sejarah hidupnya. Dengan demikian perhatian, menampilkan gambaran yang berbeda-beda, namun perlu digaris bawahi bahwa kita dapat memanfaatkannya untuk mencapai keberhasilan dalam aktivitas terutama dalam proses pendidikan (http://www.idonbiu.com).
B. Motivasi Belajar 1. Pengertian Motivasi belajar Perkataan motivasi adalah berasal dari pada perkataan Bahasa Inggris “Motivation“. Perkataan asalnya ialah “Motive” yang juga telah
17 dipinjam oleh Bahasa Melayu/Bahasa Malaysia kepada motif, yakni bermakna tujuan. Pengertian motivasi menurut para ahli diantaranya sebagai berikut: Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku. a. Motivasi adalah daya pendorong dari keinginan kita agar terwujud. Motivasi adalah sebuah energi pendorong yang berasal dari dalam kita sendiri. b. Motivasi adalah daya pendorong dari keinginan kita agar terwujud. Energi pendorong dari dalam agar apapun yang kita inginkan dapat terwujud. Motivasi erat sekali hubungannya dengan keinginan dan ambisi, bila salah satunya tidak ada, motivasi pun tidak akan timbul. c. Menurut Kartono motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu. d. Menurut Wexley dan Yukl (dalam http://www.Sutisna.com) motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif, dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. e. Sedangkan
menurut
Mitchell
(dalam
http://www.Sutisna.com)
motivasi mewakili proses-proses psikologikal, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya, dan terjadinya persistensi kegiatan- kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu.
18 f. Sedangkan menurut Gray (dalam http://www.Sutisna.com) motivasi merupakan sejumlah proses, yang bersifat internal, atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi, dalam hal melaksanakan kegiatan- kegiatan tertentu. g. Morgan (dalam http://www.Sutisna.com) mengemukakan bahwa motivasi bertalian dengan tiga hal yang sekaligus merupakan aspekaspek dari motivasi. Ketiga hal tersebut adalah: keadaan yang mendorong tingkah laku (motivating states), tingkah laku yang di dorong oleh keadaan tersebut (motivated behavior), dan tujuan dari pada tingkah laku tersebut (goals or ends of such behavior). h. McDonald (dalam http://www.Sutisna.com) mendefinisikan motivasi sebagai perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi mencapai tujuan. i. Motivasi merupakan masalah kompleks dalam organisasi, karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda satu dengan yang lainnya. Hal ini berbeda karena setiap anggota suatu organisasi adalah unik secara biologis maupun psikologis, dan berkembang
atas
dasar
proses
belajar
yang
berbeda
pula
(http://www.Sutisna.com). j. Soemanto (http://www.Sutisna.com) secara umum mendefinisikan motivasi sebagai suatu perubahan tenaga yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi- reaksi pencapaian tujuan. Karena kelakuan manusia itu selalu bertujuan, kita dapat menyimpulkan bahwa perubahan tenaga
19 yang memberi kekuatan bagi tingkahlaku mencapai tujuan, telah terjadi di dalam diri seseorang. k. Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan/tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan/keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan (http://www.Sutisna.com). l. Motivasi adalah kekuatan tersembunyi didalam diri kita yang mendorong kita untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas (Davies dan Ivor K, 1986:214) m. Motivasi adalah usaha untuk menyediakan kondisi sehingga anak itu mau melakukan sesuatu (http://www.Sutisna.com). Dapat disimpulkan bahwa motivasi memiliki unsur: maksud sebab, tujuan atau pendorong, maka tujuan seseorang itulah sebenarnya yang menjadi penggerak utama baginya berusaha keras mencapai atau mendapat apa yang diinginkannya secara negatif atau positif. Secara sederhana motivasi dapat didefinisikan sebagai berikut: Motivasi adalah sesuatu yang bergerak dan mengarahkan pada tujuan seseorang dalam tindakannya secara negatif atau positif. Motivasi adalah sejumlah
proses
psikologikal,
yang
menyebabkan
timbulnya,
diarahkannya, dan terjadinya persistensi kegiatan sukarela (volunter) yang diarahkan ke tujuan tertentu, baik yang bersifat internal, atau eksternal
20 bagi seseorang, yang menyebabkan timbulnya sikap antusiasme dan persistensi. Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi/dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain/organisasi (http://www.Sutisna.com) Kata “motivasi“ diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktifitasaktifitas tertentu demi mencapai suatu tujuan (Sardiman, 1994:73). Motivasi menurut Eysenck yang dikutip oleh Slameto (1991:172) dirumuskan sebagai suatu proses yang menentukan tingkatan kegiatan, intensitas, konsistensi, serta arah umum dari tingkah laku manusia, merupakan konsep yang rumit dan berkaitan dengan konsep-konsep lain seperrti minat, konsep diri sikap, dan sebagainya. Sebagaimana yang dikutip oleh Abu Ahmadi, motivasi adalah dorongan yang sudah terikat pada suatu tujuan. Ada beberapa definisi motivasi antara lain: a. Gerungan Motivasi itu merupakan suatu pengertian yang melengkapi semua penggerak alasan-alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu.
21 b. Lindzey, Hall dan Thompson Motivasi sebagai suatudisposisi laten yang berusaha dengan kuat untuk menuju tertentu, tujuan ini dapat berupa prestasi, afilasi atau pun kekuasaan. c. Atkinson Motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan tingkah laku. menuju ke tujuan tertentu, tujuan ini dapat berupa prestasi, afilasi ataupun kekuasaan. d. Sri Mulyani Martaniah Motivasi adalah suatu konstruksi yang potensial dan laten, yang dibentuk oleh pengalaman-pengalaman, yang secara relatif dapat bertahan meskipun kemungkinan berubah masih ada, dan berfungsi menggerakkan serta mengarahkan perilaku ketujuan tertentu (Ahmadi, 1999:191). Untuk memahami tentang pengertian motivasi belajar di sini akan diawali dengan mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. Ada beberapa pendapat para ahli tentang definisi belajar. Cronbach, Harold Spears dan Geoch dalam Sardiman A.M (2005:20) sebagai berikut: a. Cronbach memberikan definisi: “Learning is shown by a change in behavior as a result of experience”.
22 “Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari pengalaman”. b. Harold Spears memberikan batasan: “Learning is to observe, to read, to initiate, to try something themselves, to listen, to follow direction”. “Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan”. c. Geoch, mengatakan : “Learning is a change in performance as a result of practice”. “Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil
praktek”.
Dari ketiga definisi di atas dapat disimpulkan bahwa belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian
kegiatan
misalnya
dengan
membaca,
mengamati,
mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Selanjutnya, belajar itu akan lebih baik jika subjek belajar mengalami atau melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan individu sebenarnya merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh lingkungan. Dengan demikian terjadinya kegiatan belajar yang dilakukan oleh seorang individu dapat dijelaskan dengan rumus antara individu dan lingkungan. Selaras dengan pendapat-pendapat Thursan Hakim (2000:11) mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan didalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk
23 peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dll. Hal ini berarti bahwa peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diperlihatkan dalam bentuk bertambahnya kualitas dan kuantitas kemampuan seseorang dalam berbagai bidang. Dalam proses belajar, apabila seseorang tidak mendapatkan suatu peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, maka orang tersebut sebenarnya belum mengalami proses belajar atau dengan kata lain ia mengalami kegagalan didalam proses belajar. Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai. Untuk meningkatkan prestasi belajar yang baik perlu diperhatikan kondisi internal dan eksternal. Kondisi internal adalah kondisi atau situasi yang ada dalam diri siswa, seperti kesehatan, keterampilan, kemampuan dan sebagainya. Kondisi eksternal adalah kondisi yang ada di luar diri pribadi manusia, misalnya ruang belajar yang bersih,
sarana
dan
prasarana
belajar
yang
memadai
(http://www.Kampung.com). 2. Jenis dan Bentuk Motivasi Belajar Dilihat dari berbagai sudut pandang bahwa jenis dan macammacam motivasi belajar adalah sebagai berikut:
24 a. Memberi angka Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat. b. Hadiah Hadiah juga dapat dikatakan sebagai motivasi. Berikan hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi. c. Saingan / Kompetisi Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 1) Ego- involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. 2) Memberi Ulangan Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu memberi ulangan juga merupakan sarana motivasi.
25 3) Mengetahui hasil Dengan mengetahui hasil pekerjaan yang menimbulkan sebuah kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat. 4) Pujian Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus akan memberikan motivasi yang baik bagi siswa dalam penyampaian yang tepat. Dengan demikian pujian yang diberikan secara tepat dan membangun akan memupuk suasana yang menyenangkan dan menambah gairah belajar. 5) Hukuman Hukuman merupakan reinforcement negatif, akan tetapi jika diberikan secara tepat dan bijak maka dapat menjadi alat motivasi. Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya. 6) Motivasi belajar Motivasi belajar mengandung arti adanya unsur kesengajaan untuk belajar. Hal ini akan lebih baik, jika dibandingkan dengan segala sesuatu kegiatan yang tidak jelas maksudnya. Membangkitkan
26 dorongan kepada anak didik untuk belajar. Strateginya adalah dengan memberikan perhatian maksimal ke peserta didik. Motivasi muncul karena adanya kebutuhan, maka minat dapat dijadikan sebagai alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan lancar apabila disertai dengan minat. Minat ini dapat dibangkitkan dengan cara sebagai berikut: a) Membangkitkan adanya kebutuhan. b) Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau. c) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik. d) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar. 7) Tujuan yang diakui Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa, merupakan alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan maka makin besar
motivasi dalam belajar.
Motivasi
seseorang
sangat
mempunyai
diperlukan,
motivasi
dalam
sebab belajar,
tidak
yang
akan
tidak
mungkin
melakukan aktivitas belajar (Sardiman, 1994:91). 3.
Fungsi dan Pentingnya Motivasi Belajar Dalam hal ini ada tiga fungsi motivasi belajar yaitu sebagai berikut: a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
27 b. Menentukan arah perbuatan, yang diartikan bahwa motivasi akan memberikan arah tujuan yang hendak dicapai sesuai dengan rumusan tujuannya. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan. Disamping itu fungsi motivasi adalah sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi (Sardiman, 1994:85). Setiap motivasi itu bertalian erat dengan suatu tujuan atau suatu cita-cita. Semakin berharga tujuan itu maka semakin kuat juga motivasinya. Jadi motivasi itu sangat berguna bagi tindakan/perbuatan seseorang. Selain itu motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi.
C. Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian pendidikan agama Islam Sebelum membicarakan pengertian Pendidikan Agama Islam, maka perlu Pendidikan Agama kiranya diketahui pengertian Pendidikan secara umum sebagai titik tolak memberikan pengertian Islam. Definisi pendidikan menurut para ahli, diantaranya adalah: Menurut Dewey (dalam http://www.idonbiu.com), pendidikan adalah suatu proses pembaharuan. Menurut Horne, pendidikan adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk
28 manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia. Menurut Frederick J. Mc Donald, pendidikan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk merubah tabiat (behavior) manusia. Yang dimaksud dengan behavior adalah setiap tanggapan atau perbuatan seseorang, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang. Menurut M.J. Langeveld, pendidikan adalah setiap pergaulan yang terjadi adalah setiap pergaulan yang terjadi antara orang dewasa dengan anak-anak merupakan lapangan atau suatu keadaan dimana pekerjaan mendidik itu berlangsung (http://www.idonbiu.com). Sedangkan menurut Purwanto (1990:4) dalam bukunya Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, disebutkan bahwa” Pendidikan ialah segala usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan” (Purwanto, 2007:4). Jadi pada dasarnya pendidikan dalam pengertian tersebut di atas, adalah terjadinya pergaulan antara orang dewasa dengan anak-anak. Pergaulan yang dimaksud adalah pergaulan yang dapat menolong anak menjadi orang yang kelak dapat dan sanggup memenuhi tugas hidupnya atas tanggungjawab sendiri. Dalam buku Pengantar Ilmu Pendidikan, sebagaimana dikutip oleh Siti Meichati disebutkan bahwa “Pendidikan ialah bantuan yang diberikan
29 dengan sengaja kepada anak dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaninya untuk mencapai tingkat dewasa.” Disini yang menonjolkan adalah pemberian bantuan secara sengaja atau secara sadar kepada anak dengan tujuan agar anak tersebut dapat mencapai tingkat kedewasaannya. Jika pendidikan itu ditinjau dari sudut hakekatnya (dalam http://www.khabarIslam.com), maka dapat dikatakan bahwa: ”Hakekat pendidikan adalah usaha orang dewasa secara sadar untuk membimbing dan mengembangkan kepribadian serta kemampuan dasar anak didik baik dalam bentuk pendidikan formil dan nonformil”. Dengan demikian dari keseluruhan pengertian Pendidikan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan pada hakekatnya adalah ikhtiar manusia untuk membantu dan mengarahkan fitrah manusia supaya berkembang
sampai
pada
taraf
insan
rabbani
(http://.www.khabarIslam.com). Agama Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu „alaihi wa sallam. Dengan agama inilah Allah menutup agama-agama sebelumnya. Allah telah menyempurnakan agama ini bagi hamba-hambaNya. Dengan agama Islam ini pula Allah menyempurnakan nikmat atas mereka. Allah hanya meridhoi Islam sebagai agama yang harus mereka peluk. Oleh sebab itu tidak ada suatu agama pun yang diterima selain Islam (http://www.khabarIslam.com) Allah berfirman,
30
َّ سو َل َاَّللِ َوخَات َ َم اننَّ ِبيِّين ُ َّما َكانَ مَحُمٌََُّ أَبَا أ َ َح ٍد ِ ّمن ِ ّر َجا ِن ُك ْم َونَ ِكن َّر َّ ََو َكان َيءٍ َع ِهيم ْ اَّللُ ِب ُك ِّم ش “Muhammad itu bukanlah seorang ayah dari salah seorang lelaki diantara kalian, akan tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para Nabi” (QS. Al Ahzab: 40). Dalam GBPP PAI di sekolah umum, dijelaskan bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional (Muhaimin, 2002:76). 2. Fungsi Pendidikan Agama Islam Seperti diketahui bahwa pembinaan mental anak didik tidaklah dimulai dari sekolah, akan tetapi dimulai dari rumah (keluarga), sejak si anak dilahirkan ke titik maksimal yang dapat sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan dunia, mulailah ia menerima didikan dan perlakuan. Mulamula ibu bapaknya, kemudian dari anggota keluarga yang lain (saudara) dan kemudian dari lingkungan masyarakatnya. Hal demikian memberikan warna dan mempengaruhi dasar-dasar pembentukan kepribadiannya. Pembinaan, pertumbuhan mental dan kepribadiannya itu kemudian akan ditambah dan disempurnakan oleh sekolah. Orang tua seharusnya memberikan pendidikan agama pada anakanaknya sejak kecil, bahkan sejak masih dalam kandungan, sebab disadari atau tidak, hal ini akan mempengaruhi proses pertumbuhan dan
31 perkembangan anak setelah lahir terutama pada perkembangan dan pertumbuhan aspek kejiwaannya. Daradjat dalam bukunya “Kesehatan Mental” mengemukakan tentang pentingnya fungsi pendidikan Islam baik di rumah, di sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Secara garis besar dikatakan bahwa Pendidikan agama Islam mempunyai fungsi yang sangat penting untuk pembinaan dan penyempurnaan kepribadian dan mental anak, karena pendidikan agama Islam mempunyai dua aspek terpenting, yaitu aspek pertama yang ditujukan kepada jiwa atau pembentukan kepribadian anak, dan kedua, yang ditujukan kepada pikiran yakni pengajaran agama Islam itu sendiri (Daradjad, 1996:26). Aspek pertama dari pendidikan Islam adalah yang ditujukan pada jiwa atau pembentukan kepribadian. Artinya bahwa melalui pendidikan agama Islam ini anak didik diberikan keyakinan tentang adanya Allah SWT. Aspek kedua dari pendidikan Agama Islam adalah yang ditujukan kepada aspek pikiran (intelektualitas), yaitu pengajaran Agama Islam itu sendiri. Artinya, bahwa kepercayaan kepada Allah swt, beserta seluruh ciptaan-Nya tidak akan sempurna manakala isi, makna yang dikandung oleh setiap firman-Nya (ajaran-ajaran-Nya) tidak dimengerti dan dipahami secara benar. Di sini anak didik tidak hanya sekedar diinformasikan tentang perintah dan larangan, akan tetapi justru pada pertanyaan apa,
32 mengapa dan bagaimana beserta argumentasinya yang dapat diyakini dan diterima oleh akal (http://www.khabarislam.com). Fungsi pendidikan Agama Islam disini dapat menjadi inspirasi dan pemberi kekuatan mental yang akan menjadi bentuk moral yang mengawasi segala tingkah laku dan petunjuk jalan hidupnya serta menjadi obat anti penyakit gangguan jiwa. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa fungsi pendidikan Agama Islam adalah: a. Memperkenalkan dan mendidik anak didik agar meyakini ke-Esaan Allah SWT, pencipta semesta alam beserta seluruh isinya; biasanya dimulai dengan menuntunnya mengucapkan la ilaha illallah. b. Memperkenalkan kepada anak didik apa, atau
mana yang
diperintahkan dan dilarang (hukum halal dan haram). c. Menyuruh anak agar sejak dini dapat melaksanakan ibadah, baik ibadah yang menyangkut hablumminallah maupun ibadah yang menyangkut hablumminannas. d. Mendidik anak didik agar mencintai Rasulullah SAW, mencintai ahlu baitnya dan cinta membaca al-Qur’an. e. Mendidk anak didik agar taat dan hormat kepada orang tua dan serta tidak merusak lingkungannya. Dari uraian tersebut di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa pendidikan Agama Islam adalah sebuah proses yang dilakukan untuk menciptakan manusia-manusia yang seutuhnya, beriman dan
33 bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta mampu mewujudkan eksistensinya sebagai khalifah Allah di muka bumi yang berdasarkan kepada ajaran al-Qur’an dan Sunnah, maka tujuan dalam konteks ini berarti terciptanya insan-insan kamil setelah proses pendidikan berakhir. 3. Tujuan Pendidikan Agama Islam Kalau dilihat kembali pengertian pendidikan Islam, maka terdapat sesuatu yang diharapkan dapat terwujud ketika seseorang telah mengalami sebuah proses pendidikan Islam, yaitu manusia yang utuh baik jasmani maupun rohani, sehingga dapat hidup berkembang secara wajar dan normal karena didasari oleh ketakwaannya kepada Allah SWT. Tujuan pendidikan merupakan suatu kondisi yang menjadi target penyampaian pengetahuan. Tujuan ini merupakan acuan dan panduan untuk seluruh kegiatan yang terdapat dalam seluruh system pendidikan. Tujuan pendidikan Islam adalah untuk mempersiapkan anak didik atau individu dan menumbuhkan segenap potensi yang ada, baik jasmani maupun rohani agar dapat hidup dan berpenghidupan sempurna, sehingga ia dapat menjadi anggota masyarakat yang berguna bagi dirinya dan umatnya. Dengan demikian dapat dilihat bagaimana tujuan pendidikan Islam yang dirumuskan oleh Al-Ghazali dalam kitabnya, seperti yang dikutip oleh
Zainuddin
dalam
buku
(Tujuan
Pendidikan
Islam),
yaitu:
Mempelajari ilmu pengetahuan semata-mata untuk ilmu pengetahuan itu saja. Al-Ghazali dalam bukunya, seperti dikutip oleh Zainuddin, dkk, mengatakan bahwa: Apabila engkau mengadakan penelitian atau penalaran
34 terhadap ilmu pengetahuan, maka engkau akan melihat kelezatan padanya, oleh karena itu tujuan mempelajari ilmu pengetahuan adalah karena ilmu pengetahuan itu sendiri. a. Tujuan utama pendidikan adalah pembentukan akhlak. Al-Ghazali mengatakan
bahwa:
Tujuan
murid
mempelajari
segala
ilmu
pengetahuan pada masa sekarang adalah kesempurnaan akhlak dan keutamaan jiwanya. b. Tujuan pendidikan adalah untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Bagi Al-Ghazali menimba pengetahuan tidaklah semata-mata untuk tujuan akhirat, akan tetapi terdapat keseimbangan tujuan hidup termasuk kebahagiaan di dunia. Dan sesungguhnya engkau mengetahui bahwa hasil ilmu pengetahuan adalah pendekatan diri pada Tuhan pencipta alam, menghubungkan diri dan berhampiran dengan ketinggian malaikat, demikian itu adalah akhirat. Adapun di dunia adalah kemuliaan, kebesaran,
pengaruh
pemerintahan
bagi
pemimpin
negara
dan
penghormatan menurut kebiasaannya (http://www.khabarislam.com). Untuk mencapainya sebuah tujuan dalam pendidikan Islam, maka unsur dalam pendidikan itu haruslah dirumuskan dengan baik. Program yang akan dijadikan rujukan dalam pelaksanaan pendidikan Islam tentunya harus sinergis dengan tujuan yang ingin dicapai, berdasarkan nilai-nilai Islam, termasuk tujuan manusia diciptakan di muka bumi ini (http://www.Meetabied.wordpress.com).
35
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Sejarah, letak geografis, dan Kondisi SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga 1. Sejarah singkat SD Sidorejo Lor 2 Salatiga Gedung SD Sidorejo Lor 02 terdiri dari 9 unit gedung berdiri sekitar tahun 1930 (Sekolah Rakyat) di atas tanah hak Negara yang dilimpahakan pada SD Sidorejo Lor 02. Pada Tahun 1990 mendapat rehab berat 3 ruang kelas, tahun 1996 mendapat rehap ringan ruang kantor. Sedangkan tahun 2005 mendapat tambahan local laboratorium computer dan tahun 2007 mendapat bantuan DAK untuk membuat 1 unit gedung perpustakaan. Untuk gedung saat ini dalam kondisi baik dan 1 unit gudang dalam kondisi rusak berat. Sebagai gambaran tentang keadaan bangunan gedung sekolah maka dipaparkan dalam tabel 3.1 seagai berikut: Tabel 3.1 Bangunan Gedung Sekolah No 1
2
3
Nama Bangunan/ Ruang Unit Utara Ruang kantor dan lab komputer Teras depan Perpustakaan Teras perpustakaan Unit Timur TigaRuang kelas Teras depan Unit selatan Tiga ruang kelas Teras depan 35
Luas / m2 7 X 12 = 84 2 X 12 = 24 7 X 9 = 54 2 X 7 = 14
Kondisi Baik Baik Baik Baik
7 X 21= 147 3 X 21= 63
Baik Baik
7 X 24 = 168 1,5 X 24=36
Baik Rusak Ringan
36 No 4 5 6 7
Nama Bangunan/ Ruang Satu ruang UKS Tiga lokal rumah dinas guru Dapur Gudang WC Siswa dan guru Jumlah
Luas / m2 3 X 5 = 15 7 X 9 = 54 2 x 5 = 10 2 X 5 = 10 3 X 6 = 18 697
Kondisi Baik Rusak Ringan Rusak Berat Baik
Sumber: SD N sidorejo Lor 2 Salatiga, 2009
2. Letak geografis SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga terletak di kecamatan Sidorejo yang beralamat di. Jalan Imam Bonjol No. 117 Salatiga. 3. Personalia SD Sidorejo Lor 02 Tabel 3.2 Daftar Guru SD Sidorejo Lor 2 Salatiga No
Nama
NIP
1
Puji Lestari, S.Pd
19670925 198803 2 008
2 3
Sugiarti Siti Roikhatun, S.Pdi Amanatun Susi Budi Susaptati S.Pd Dra. Tatik Rushandriyani Bambang Sarjito Suyitno, S.Pd SD Surtini, S.Pd SD Trias Adi Wibowo M. Nuh Abidin Umi Nur Hikmah Azis Prasetyo
19491225 197306 2 003 19580715 198304 2 002
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Gol Keterangan Ruang III D Kepala Sekolah IV A Guru Mapel IV A Guru Kelas I
19550608 198304 2 001 19620621 198304 2 013
III D IV A
Guru Agama Guru kelas III
19660927 198806 2 001
III C
Guru Kelas IV
19610925 198405 1 002 19661227 198908 1 001 19670706 199203 2 010 19861027 200902 1 001 -
III B III B III B II B -
Guru Penjas Guru Kelas V Guru Kelas VI Guru kelas II Guru Mapel Guru Mapel PTT
Sumber : SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga 2009
37 4. Keadaan siswa Juli 2009 Jumlah siswa SD Sidorejo Lor 2 Salatiga berjumlah 122 siswa yang terdiri dari laki laki berjumlah 78 siswa dan perempuan berjumlah 44 siswa. Akan lebih jelasnya lihat pada tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel: 3.3 Keadaan Siswa SD Sidorejo Lor 2 Salatiga 2009/2010 No
Kelas
1 2 3 4 5 6
I II III IV V VI
Jenis Kelamin L L 9 6 12 5 12 9 18 13 13 6 14 5
Jumlah 15 17 21 31 19 19
Sumber : SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga 2009
5. Visi dan Misi Sekolah a. VISI: Terwujudnya kemampuan dan terbentuknya watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. b. MISI: 1) Melaksanakan pendidikan nasional sesuai dengan ketentuan dalam UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas atau Undang-Undang lain apabila UU Sisdiknas tersebut mengalami perubahan.
38 2) Meningkatkan kualitas layanan pendidikan dan membantu peserta didik agar setiap peserta didik dapat mengembangkan diri secara maksimal sesuai dengan potensinya agar menjadi manusia seutuhnya secara harmonis serta menjadi lulusan yang berkualitas untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 3) Menjalankan kerja sama yang harmonis dengan lembaga-lembaga lain sebagai pendukung kualitas layanan pendidikan. 6. Prestasi yang pernah diraih. SD Sidorejo Lor 2 Salatiga memiliki banyak prestasi yang pernah dicapai, dengan demikian dapat dilihat pada tabel 3.4 dibawah ini: Tabel 3.4 Daftar Prestasi SD Sidorejo Lor 2 Salatiga 2009/2010 No 1
Jenis Kegiatan Adzan
Tahun Perolehan 2003
Keterangan Juara I
2
Adzan
2003
Juara II
3
MTQ
2003
Juara III
4
Adzan
2004
Juara I
5
Lari 3 Km
2004
Juara I
6
Lari 3 Km
2004
Juara II
7
Lari 3 Km
2004
Juara III
8
Tartil
2005
Juara II
9
Tartil
2005
Juara II
10
Pesta Siaga
2005
Juara II
11
Adzan
2007
Juara II
12
Sholat
2008
Juara III
13
Lari Putra 60 m
2008
Juara II
Sumber : SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga 2009
39 7. Hasil UAS / UASDA / UASBN 4 Tahun terakhir Hasil Ujian SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga menghasilkan nilai yang baik, seperti yang digambarkan pada tabel 3.5 Tabel 3.5
Jenis UAS UAS
8,66 8,10 7,91 8,25 7,81 40,73
UASDA
8,41 7,35 6,21 7,77 6,89 36,63
UASBN
BI
Mat IPA
7,53 7,20 7,80
IPS
Jumlah
Tahun Pelajaran
4
2004/2005
3
2005/2006
2
8,50 7,96 7,76 7,88 8,15 40,25
2006/2007
1
PKn
2007/2008
No
Rata-rata Mata Pelajaran
22,53
Klsifikasi
Hasil UAS/UASDA/UASBN SD Sidorejo Lor 2 Salatiga 2009/2010
A
A
A
A
Sumber: SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga 2009
8. Susunan Komite Sekolah Untuk mengetahui keadaan susunan komite sekolah SD Sidorejo Lor 2 Salatiga dapat dilihat pada tabel 3.6
40 Tabel 3.6 Daftar Susunan Komite SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga 2009/2010 No
Nama
Jabatan
Keterangan
1
Eko Purwanto Setyadi
Ketua
Pengurus Harian
2
Bambang Sarjito
Sekretaris
Pengurus Harian
3
Siti Roikhatun
Bendahara 1
Pengurus Harian
4
Muslih
Bendahara 2
Pengurus Harian
5
Suhada
Tokoh Pendidikan
6
Kenang Agus M
Tokoh Agama
7
Jumadi Markiaman
Pengusaha
8
Dedi Tri Widodo
Alumni SD Sidorejo Lor 02
9
Agus Suprayitno
Wakil Peserta Didik
Sumber: data SD Sidorejo Lor 2 Salatiga
9. Daftar Inventaris Keadaan sarana SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga secara sederhana dapat digambarkan pada tabel 3.7 sebagai berikut: Tabel 3.7 Daftar Inventaris SD Sidorejo Lor 2 Salatiga 2009/2010 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Barang Meja Murid Kursi Murid Meja Guru Kursi Guru Almari Rak Buku Papan Statistik Kursi Tamu Unit Peraga Gitar Seruling Pianika Orgen Saron Komputer Werles
Jumlah 107 150 17 17 18 3 2 2 Stel 8 Unit 1 3 1 1 1 2 1
Keterangan Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Rusak Baik Baik
41 No 17 18 19 20
Nama Barang Son Sistem Tipe TV DVD
Jumlah 1 1 1 1
Keterangan Baik Baik Baik Baik
Sumber data : SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga 2009
B. Penyajian Data
Setelah melalui penyebaran angket, pengumpulan data melalui observasi, interview dan dokumentasi di lapangan, terlebih dahulu disajikan bentuk data guna memperlancar langkah suatu penelitian. Untuk memperoleh data tentang perhatian orang tua siswa kelas IV SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga penulis menggunakan angket yang berisi indikator tentang perhatian orang tua yang diberikan kepada orang tua dan motivasi belajar pendidikan agama Islam yang diberikan kepada siswa sebanyak 30 orang, dengan pilihan jawaban a, b,c dengan jumlah soal sebanyak 10 pertanyaan. Berikut ini penulis sajikan data responden (Tabel 3.9) dari hasil penelitian di SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga Tahun Ajaran 2009/2010 Tabel 3.8 Daftar Nama Responden Penelitian No 1. 2. 3 4 5 6 7 8 9 10
No. Responden 001 002 003 004 005 006 007 008 009 010
Nama Lidya Reka Akmal Aprilia Alfina Aditya Rizky Yufa Panji Intan
Kelas IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV
42 No 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
No. Responden 011 012 013 014 015 016 017 018 019 020 021 022 023 024 025 026 027 028 029 030
Nama Agung Imam Riana Ibnu Raka Supri Nadya Cholida Ayustia Mu’arif Peni Mufid Winda Lutfiana Sofyan Fahriyan Anis Falahudin Deni Joko
Kelas IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV IV
Sumber data : SD N Sidorejo Lor 02 Salatiga 2009
1. Data Tentang Perhatian Orang Tua Adapun hasil penyebaran angket perhatian orang tua dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.9 Jawaban Angket variabel Perhatian Orang Tua No. Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 A A A A A B A A A A
2 A A A A A B A A A A
3 A B A B B B B A B A
4 A B A A A B A B B A
Nomor Item 5 6 A C A B A A A A B A B B A A A A B A A A
7 A B B A A B A B B A
8 A B A A A B A A A A
9 A B A A A A A B B A
10 A A A A B B A A A A
43 No. Resp 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 A A A A A A A A A A A A A A A B A B A B
2 A A A A A A A A A A A A A A B A A B A B
3 A A A A A A B A A B A B B A C A B B A B
4 A A A A A A B A B A A B A A A C B A A C
Nomor Item 5 6 A B B A A A A A A A A A A B A B A A A A A A A B A A A A A B B B B B A A B C B A
7 A B B B A A B A A B A A B A A B C B B A
8 A A A A A A B A A A A A A A A B A B B B
9 A A B B A A B A B A A B B A B B A B B B
10 A A A A A A B A A B A A A A B A B B B B
Sumber : data penulis 2009
Tabel 3.9 di atas merupakan hasil jawaban angket perhatian orang tua siswa SD Sidorejo Lor 02 Salatiga. Demikian juga akan digambarkan pada tabel jawaban angket variabel motivasi belajar pendidikan agama Islam pada tabel 3.10 2. Data Tentang Motivasi Belajar PAI Tabel 3.10 Jawaban Angket variabel Motivasi Belajar PAI No.Resp 1 2 3 4 5
1 A A A A A
2 B A A A A
3 A A B A A
4 A A A A A
5 A A A A A
Nomor Item 6 7 A A A A A A B A A A
8 B B A A B
9 A A A A A
10 A A A A A
44
No.Resp 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
2 B B A A B A B A B A A B A A A A B B B A A A A B B
3 A A A A A A A A A A B A A A A A B A A C A A B A B
4 A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
5 B A A A A A A A A A A A A A A A B A A A A B A A A
Nomor Item 6 7 B B A C A B A B B A A A B A B A A B A A A A A B A B A A A B A B B B B B A A B A B B A B B C B B A B
8 A A B A A B A B A B A A A A A A B A A B A A B B B
9 B A A A B A B A A A B A A A A A B A B A A A A B B
10 A A B B A A A A A A B A A B A A B B B A A A A B B
Sumber: data penulis 2009
Dengan motivasi yang tinggi akan menjadikan hasil belajar yang memuaskan. Motivasi belajar pendidikan agama Islam di SD N Sidorejo Lor 02 Salatiga, sebagaimana pengamatan penulis telah memperlihatkan motivasi yang bagus khususnya di lingkungan sekolah, terbukti dengan semakin tinggi perhatian dari orang tua maka anak akan semakin termotivasi dalam belajar.
45
BAB IV ANALISA DATA
Pada bab ini penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul sehingga diketahui bentuk hubungan antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar pendidikan agama Islam di SDN Sidorejo Lor 2 Salatiga.
A.
Analisa Data Untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar pendidikan agama Islam (PAI) siswa melalui data yang telah diperoleh akan dianalisis dengan analitik statistik karena data yang terkumpul berjumlah banyak dan bersifat kuantitatif. Adapun dalam menganalisis data tersebut menggunakan teknik
product moment yang
rumusnya sebagai berikut:
rxy
(X )(Y ) N 2 2 (X ) 2 (Y ) 2 X Y N N XY
Keterangan: rxy X Y X2 Y2 N
: Koefisien korelasi antara x dan y : Variabel pengaruh : Variabel terpengaruh : Product dari X : Product dari Y : Jumlah responden Langkah selanjutnya adalah menyiapkan tabel nilai perhatian orang
tua, nilai motivasi belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dan tabel kerja
45
46 untuk mencari koefisien korelasi antara variabel perhatian orang tua dan motivasi belajar pendidikan agama Islam siswa kelas IV di SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga. 1. Data tentang perhatian orang tua Data tentang perhatian orang tua diperoleh dari hasil penyebaran angket dari responden, yang terdiri atas 10 pertanyaan. Masing-masing pertanyaan disediakan tiga alternative jawaban dengan bobot sebagai berikut (Tabel 4.1): a. Untuk tingkatan tinggi dengan bobot nilai 3 b. Untuk tingkatan sedang dengan bobot nilai 2 c. Untuk tingkatan rendah dengan bobot nilai 1 Sebagai gambaran, maka dipaparkan skor angket tentang perhatian orang tua pada tabel 4.1 dibawah ini: Tabel 4.1 Skor angket Perhatian Orang tua No. Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Nomor Item 1 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3
4 3 2 3 3 3 1 3 2 2 2 3 3
5 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2
6 1 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3
7 3 2 2 3 3 1 3 2 2 3 3 2
8 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 3 3
9 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
10 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3
Jumlah
28 24 29 29 27 18 29 27 25 26 29 28
47 No. Resp 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Nomor Item 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2
2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2
3 3 3 1 3 2 3 3 2 3 2 2 3 1 3 2 2 3 2
4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 1 2 3 3 1
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2
6 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 1 3
7 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 1 2 2 3
8 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2
9 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2
10 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 1 3 2 2 2 2
Jumlah
28 28 27 28 23 29 27 25 28 26 27 28 21 22 23 23 23 28
Sumber: data penulis 2009
Untuk mengetahui perhatian orang tua dengan jumlah 10 item diketahui nilai tertingggi 29 dan nilai terendah 18, maka berdasarkan rumus interval sebagai berikut: I = (Xt – Xr) + 1 Ki Keterangan: I : Interval item Xt : Nilai tertinggi Xr : Nilai terendah ideal Ki : kelas interval I = (29 – 18) + 1 3 I = 12 3 I=4
48 Setelah interval perhatian orang tua dihitung maka akan di paparkan dalam bentuk tabel sebagai berikut (Tabel 4.2): Tabel 4.2 Interval Skor Perhatian Orang Tua Interval
Jumlah siswa
Nilai nominasi
26 – 29 22 – 25 18 – 21
20 7 3
A B C
Sumber: data penulis 2009
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui tentang perhatian orang tua siswa kelas IV di SDN Sidorejo Lor 02 Salatiga, kategori (A) ada 20 orang, kategori sedang (B) ada 7 orang, dan kategori rendah (C) ada 3 orang. Kemudian
hasil
tersebut
dimasukkan
dalam
tabel
untuk
mengetahui berapa banyak siswa yang dipengaruhi oleh perhatian orang tua. Tabel 4.3 berikut menggambarkan tentang skor nominasi perhatian orang tua. Tabel 4.3 Skor Nominasi Perhatian Orang Tua No. Responden 01 02 03 04 05 06 07 08 09
Skor
Nilai Nominasi
28 24 29 29 27 18 29 27 25
A B A A A C A A B
49 No. Skor Responden 10 26 11 29 12 28 13 28 14 28 15 27 16 28 17 23 18 29 19 27 20 25 21 28 22 26 23 27 24 28 25 21 26 22 27 23 28 23 29 23 30 28 Sumber: data penulis 2009
Nilai Nominasi A A A A A A A B A A B A A A A C B B B B A
Setelah diketahui berapa banyak siswa yang memperoleh skor perhatian orang tua, kemudian masing masing variabel diporsentasekan dengan rumus: P
F x 100 % N
Keterangan: P : Angka porsentase F : Frekuensi yang sedang dicari porsentasenya N : Jumlah siswa atau siswi 100% : Bilangan konstan Untuk perhatian orang tua yang mendapat nilai A, sebanyak 20 orang: P
F x 100 % N
50 P
20 x 100 % 30
P = 66,6% Untuk perhatian orang tua yang mendapat nilai B sebanyak 7 0rang: P
F x 100 % N
P
7 x 100 % 30
P = 23,3% Untuk perhatian orang tua yang mendapat nilai C, sebanyak 3 orang: P
F x 100 % N
P
3 x 100 % 30
P = 9,99% Oleh karena itu hasil kuantitatif porsentase variabel perhatian orang tua siswa kelas IV di SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga tertera dalam tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Frekuensi Perhatian Orang Tua Siswa Kelas IV di SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga No
Kategori
Interval
Frekuensi
Porsentase %
1 2
Tinggi Sedang
26 – 29 22 – 25
20 7
66,6% 23,3%
3
Rendah Jumlah
18 – 21
3 30
9,99% 100%
Sumber: data penulis 2009
51 Berdasarkan tabel di atas, disimpulkan bahwa perhatian orang tua siswa kelas IV berada dalam taraf tinggi 66,6%, taraf sedang 23,3%, dan taraf rendah 9,99%. Artinya bahwa perhatian orang itu sangat besar terhadap anak dalam kegiatan pembelajaran di sekolah.
2. Data tentang Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Adapun hasil penyebaran angket motivasi belajar pendidikan agama Islam di SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga dapat dilihat pada tabel 4.7 sebagai berikut: Tabel 4.5 Skor Angket Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam No.Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3
2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 3
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 3
Nomor Item 4 5 6 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
7 3 3 3 3 3 2 2 2 2 1 3 3 3 2 2 3 2 2
8 2 2 3 1 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3
9 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3
10 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3
Jumlah 27 29 29 26 29 25 25 27 28 24 25 26 28 28 28 27 28 29
52 No.Resp 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2
3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 2 1 2
Nomor Item 4 5 6 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3
7 3 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 2
8 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 1 2
9 3 3 3 2 3 2 3 1 3 3 2 2
10 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3
Jumlah 29 29 29 22 26 27 21 24 28 27 21 24
Sumber: data penulis 2009
Kemudian diintervalkan dengan rumus sebagai berikut: I = (Xt – Xr) + 1 Ki Keterangan: I : Interval item Xt : Nilai tertinggi ideal Xr : Nilai terendah ideal Ki : Kelas Interval Untuk motivasi belajar pendidikan agama Islam siswa di sekolah dengan jumlah 10 item pertanyaan diketahui nilai tertinggi 29 dan nilai terendah 21, maka interval ideal adalah sebagai berikut: I
I
29 21 1 3
9 3
I= 3
53 Setelah dihitung interval motivasi belajar pendidikan agama Islam maka dibuat tabel interval skor motivasi belajar pendidikan agama Islam (PAI) (Tabel 4.6) Tabel 4.6 Interval Skor Motivasi Belajar PAI Interval 27 – 29 24- 26 21 – 23
Jumlah siswa 21 7 2
Nilai Nominasi A B C
Sumber: data penulis 2009
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui motivasi belajar pendidikan agama Islam kelas IV siswa SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga kategori tinggi (A) ada 21 siswa, kategori sedang (B) ada 7 siswa, dan kategori
rendah (C) ada 2 siswa. Yang dapat dipetakan sebagai berikut
(Tabel 4.7) Tabel 4.7 Skor Nominasi Motivasi Belajar PAI No. Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Skor 27 29 29 26 29 25 25 27 28 24 25 26 28 28
Skor Nominasi A A A B A B B A A B B B A A
54 No. Responden 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Skor 28 27 28 29 28 29 29 22 26 27 21 24 28 29 21 24
Skor Nominasi A A A A A A A C B A C B A A C B
Sumber: data SD Sidorejo Lor 2 Salatiga 2009
Setelah diketahui berapa banyak siswa yang termotivasi oleh perhatian orang tua, kemudian masing-masing variabel diporsentasekan dengan rumus Perhitungan porsentase dengan menggunakan rumus: P
F x 100 % N
Keterangan: P : Angka prosentase F : Frekuensi yang sedang dicari N : Jumlah siswa atau siswi 100% : Bilangan konstan Untuk motivasi belajar pendidikan agama Islam yang mendapat nilai A, sebanyak 21 siswa: P
F x 100 % N
P
21 100% 30
P = 70%
55 Untuk motivasi belajar PAI yang mendapat nilai B, sebanyak 7 siswa: P
F x 100 % N
P
7 100 % 30
P = 23,33% Untuk motivasi belajar PAI yang mendapat nilai C, sebanyak 2 siswa: P
F x 100 % N
P
2 100 % 30
P = 6,66% Hasil porsentase variabel motivasi belajar pendidikan agama Islam kelas IV siswa SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga tertera dalam Tabel 4.8 tentang frekuensi motivasi belajar pendidikan agama Islam sebagai berikut: Tabel 4.8 Frekuensi Motivasi Belajar PAI No 1 2 3
Kategori
Interval
Frekuensi
Porsentase
Tinggi Sedang Rendah Jumlah
27-29 24-26 21-23
21 7 2 30
70% 23,33% 6,66% 100%
Sumber: data penulis 2009
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas IV di SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga yang memiliki kategori tinggi 70%, yang memiliki kategori sedang berjumlah 23,333%, dan yang memiliki kategori rendah berjumlah 6,66%.
56 Artinya bahwa semakin besar tingkat perhatian orang tua maka akan semakin besar pula motivasi belajar siswa pada pendidikan agama Islam. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh perhatian orang tua dengan motivasi belajar pendidikan agama Islam maka akan dimasukkan pada rumus. Yang sebelumnya dibuat tabel kerja seperti yang digambarkan pada Tabel 4.9 Tabel 4.9 Tabel Kerja Koefisien Korelasi Antara Variabel Perhatian Orang Tua (X) Dan Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam (Y) No.Resp
X
Y
X2
Y2
X.Y
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
28 24 29 29 27 18 29 27 25 26 29 28 28 28 27 28 23 29 27 25 28 26
27 29 29 26 29 25 25 27 28 24 25 26 28 28 28 27 28 29 28 29 29 22
784 576 841 841 729 324 841 729 625 676 841 784 784 784 729 784 529 841 729 625 784 676
729 841 841 676 841 625 625 729 784 576 625 676 784 784 784 729 784 841 841 841 841 484
756 696 841 754 783 450 725 729 700 624 725 728 784 784 756 756 644 841 783 725 812 572
57 23 24 25 26 27 28 29 30
27 28 21 22 23 23 23 28
26 27 21 24 28 29 21 24
729 784 441 484 529 529 529 784
676 729 441 576 784 841 441 576
702 756 441 528 644 667 483 672
JML
783
794
20665
21345
20861
Sumber: data penulis 2009
Diketahui ∑X
: 783
∑Y
: 794
∑X2
: 20665
∑Y2
: 21345
∑XY : 20861 Kemudian dimasukkan kedalam rumus yaitu sebagai berikut:
rxy
(X )(Y ) N 2 2 (X ) 2 (Y ) 2 X Y N N XY
Keterangan: rxy X Y X2 Y2 N
: Koefisien korelasi antara x dan y : Variabel pengaruh : Variabel terpengaruh : Product dari X : Product dari Y : Jumlah responden
(783)(794) 30 rxy 2 (783) (794) 2 20665 21345 30 30 20861
58
rxy
rxy
621702 30 613089 630436 20665 21345 30 30 20861
20861 20723,4
20665 20436,321345 21014,533
rxy
137,6 228,7330,467
rxy
137,6 75577,803
rxy
137,6 274,9142
rxy 0,500
B.
Interpretasi Data Setelah data diuji, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel r, dengan responden 30 siswa dengan taraf 5% diperoleh hasil 0,361 dan signifikansi 1% diperoleh hasil 0,463. Bila dibandingkan ternyata ro 0,500 > 0,361 dan 0,500 > 0,463 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima, karena ada pengaruh positif antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar siswa. Dengan demikian ada korelasi antara perhatian orang tua terhadap motivasi belajar pendidikan agama Islam. Dari penelitian tersebut dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat perhatian orang tua terhadap belajar siswa, maka akan semakin baik pula motivasi dalam belajar siswa tersebut. Jika tingkat perhatian orang tua dalam kategori sedang, maka motivasi belajar siswa dapat dikatakan cukup.
59 Sedangkan tingkat perhatian orang tua pada kategori rendah maka motivasi belajar siswa juga rendah. Bagi siswa yang tidak mendapat perhatian orang tuanya, tentunya akan memiliki motivasi belajar yang rendah. Jadi dapat dikatakan bahwa perhatian orang tua terhadap siswa memberi pengaruh sangat besar dalam mencapai keberhasilan belajar.
60 BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari penelitian yang penulis lakukan, baik dari penelitian lapangan maupun dari pembahasan teori, yang ada kaitannya dengan judul yaitu pengaruh perhatian Orang tua Terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas IV Di SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Perhatian Orang Tua pada siswa kelas IV di SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga yang berada pada kategori tinggi berjumlah 20 orang mencapai 66,6%, berada pada kategori sedang berjumlah 7 orang mencapai 23,3 %, dan pada kategori rendah berjumlah 3 orang mencapai 9,99 %. Artinya tingkat perhatian orang tua di SD Sidorejo Lor 2 Salatiga dalam kategori baik bahwa semakin tinggi perhatian orang tua maka akan semakin tinggi pula motivasi belajar siswa. 2. Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam siswa kelas IV di SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga yang berada pada kategori tinggi berjumlah 21 siswa mencapai 70%, berada pada kategori sedang berjumlah 7 orang mencapai 23,33%, dan berada pada kategori rendah berjumlah 2 orang mencapai 6,66%. Artinya motivasi belajar siswa diSD N Sidorejo Lor 2 Salatiga dalam kategori baik bahwa semakin tinggi perhatian orang tua maka semakin tinggi pula motivasi belajar siswa.
59
61 3. Analisis rxy sebesar 0,500 membuktikan bahwa Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa di SD N Sidorejo Lor 2 Salatiga tahun ajaran 2009/2010 ada pengaruh positif.
B. Saran 1. Kepada orang tua siswa sebaiknya lebih meningkatkan perhatian terhadap putra-putrinya memiliki motivasi belajar yang tinggi. 2. Sebaiknya pihak sekolah memberikan perhatian yang tinggi pula untuk memberikan semangat anak didiknya. 3. Kepada para siswa dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin baik dalam mengikuti pelajaran maupun kegiatan di lingkungan rumah yang bersifat keagamaan sebagai motivasi belajar Pendidikan Agama Islam.
62
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Abu, Psikologi Sosial, PT. Rineka Cipta, Jakarta, 1993 Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta, 1984. Dakir, Dasar-Dasar Psikologi, Pustaka Pelajar Yogyakarta, 1993 Daradjad, Zakiyah, Ilmu Jiwa Agama, PT. Bulan Bintang, Jakarta, 1996 Davies, Ivor K, Pengelolaan Belajar, Rajawali Pers, Jakarta, 1986 Departement Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya. CV. Penerbit J-ART, 2007. Marimba, Ahmad D., Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Sinar Buana, Bandung, 1992 Purwanto, Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990 Sardiman A.M, Interaksi dan motivasi belajar mengajar, PT Grasindo persada, Jakarta, 2005 Semiawan R, Conny, Penerapan Pembelajaran Pada Anak, PT Indeks, Jakarta, 2008 Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Bina Aksara, Jakarta, 1988 Sukmadinata, Nana Syaodih, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004 Syuryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Rajawali Press, Jakarta, 1990 Sumanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Bina Aksara, Jakarta, 1990 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan, Kamus Besar Bahasa Indonesia , Balai Pustaka, Jakarta, 1990, 687 http://www.Idonbiu.com/definisi pendidikan secara umum http://.www.Kampung.com/pengertian belajar http://www.khabarIslam.com http://www.metabied.wordpress.com
63 http://www.Sutisna. Com/pengertian motivasi