PENGARUH INTENSITAS PENGAMALAN AJARAN TAREKAT TERHADAP KESALEHAN SOSIAL (PADA JAMA’AH TAREKAT QODIRIYYAH WA NAQSABANDIYYAH DESA. NGROTO, KECAMATAN. GUBUG, KABUPATEN GROBOGAN, TAHUN 2012)
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Pendidikan Agama Islam
Oleh SITI MASKHIYAH NIM : 11108163
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012
PENGARUH INTENSITAS PENGAMALAN AJARAN TAREKAT TERHADAP KESALEHAN SOSIAL (PADA JAMA’AH TAREKAT QODIRIYYAH WA NAQSABANDIYYAH DESA. NGROTO, KECAMATAN. GUBUG, KABUPATEN GROBOGAN, TAHUN 2012)
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I Pendidikan Agama Islam
Oleh SITI MASKHIYAH NIM : 11108163
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2012
DEPARTEMEN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 2 Telp. (0298) 32370 Fax. (0298) 323433, 323433 Salatiga 50712 http//www.stainsalatiga.ac.id e-mail :
[email protected]
NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 Eks Hal : Naskah Skripsi Saudari Siti. Maskhiyah Kepada Yth : STAIN Salatiga Di Salatiga ASSALAMUALAIKUM, WR. WB Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama : Siti Maskhiyah NIM : 11108163 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul : PENGARUH INTENSITAS PENGAMALAN AJARAN TAREKAT TERHADAP KESALEHAN SOSIAL ( PADA JAMA’AH TAREKAT QODIRIYAH WA NAQSABANDIYAH DESA. NGROTO, KECAMATAN. GUBUG, KABUPATEN. GROBOGAN, TAHUN 2012) Dengan ini mohon agar skripsi saudara tersebut diatas segera dimunaqosahkan. Demikian agar menjadi perhatian.
Salatiga, 14 Juli 2012 Pembimbing
Drs. H. Ahmad Sultoni, M.Pd NIP.196811041998031003
SKRIPSI PENGARUH INTENSITAS PENGAMALAN AJARAN TAREKAT TERHADAP KESALEHAN SOSIAL ( PADA JAMA’AH TAREKAT QODIRIYAH WA NAQSABANDIYAH DESA. NGROTO, KECAMATAN. GUBUG, KABUPATEN. GROBOGAN, TAHUN 2012)
DISUSUN OLEH: SITI MASKHIYAH NIM: 11108163
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 31 Agustus 2012 dan telah dinyatakan m emenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana SI Kependidikan Islam (S. Pd. I). Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji
: Suwardi, M.Pd
Sekretaris Penguji
: Drs. Djoko Sutopo
Penguji I
: Dr. H. Muh. Saerozi, M. Ag
Penguji II
: Dra. Djamiatul Islamiyah, . Ag
Penguji III
: Drs. H. Ahmad Sultoni, M. Pd
Salatiga, 31 Agustus 2012 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP:19580827 198303 100
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 2 Telp. (0298) 32370 Fax. (0298) 323433, 323433 Salatiga 50712 http//www.stainsalatiga.ac.id e-mail :
[email protected]
KEABSAHAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Siti Maskhiyah
NIM
: 11108163
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 14 Juli 2012 Yang menyatakan,
Siti Maskhiyah NIM 11108163
Motto Dan Persembahan
MOTTO Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula (QS. Al-Zalzalah: 7-8). PERSEMBAHAN Skripsi ini ku persembahkan untuk: Kedua orang tuaku Bapak Muharor dan Ibu Mudrikah yang telah membesarkan dan mendidikku dengan penuh kasih sayang dan berkorban banyak untuk menjadikanku sebagai manusia yang bermanfaat. Semoga Allah SWT selalu melimpahkan kasih sayangnya pada keluargaku. Kakakku ( mas.ali) yang memberikan banyak inspirasi dan motivasi. Adik tersayang Lathif dan hanik yang selalu membuat aku kangen dan bahagia ketika di dekatnya. Mas Takim yang selama ini telah memberikan banyak pelajaran tentang arti kehidupan (menangis, tertawa, sedih, bahagia) serta menemani setiap langkah dalam sedih maupun bahagia dan selalu memberikan support & spirit. Seluruh teman-teman di as-zahra yang nyenengin. Seluruh teman-teman PAI E ’08 yang ngangenin. Seluruh keluarga besar PONPES Edi Mancoro. Seluruh orang yang sudah memberikan motivasi dan do’a yang tidak bisa di sebutkan satu per satu.
KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat dan hidayahnya kepada makhluk-makhluknya tanpa terkecuali. Shalawat serta salam kita sanjungkan kepada beliau Baginda Nabi Agung Muhammad SAW. Beserta keluarga, Sahabat, dan para pengikutnya yang telah membawa manusia dari zaman kebodohan hingga ke zaman yang penuh dengan Ilmu Pengetahuan ini. Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa ada bantuan, dorongan, motivasi serta bimbingan dari berbagai pihak yang terkait. Namun kebahagiaan yang tiada taranya tidak dapat disembunyikan setelah penulisan skripsi ini selesai. Oleh karena itu tak lupa penulis ucapkan banyak terima kasih setulus-tulusnya kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga. 2. Dra. Siti Asdiqoh, M.Si selaku ketua progdi PAI STAIN Salatiga yang telah merestui penulisan skripsi ini. 3. Drs. H. Ahmad Sultoni, M.Pd. selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan memberi petunjuk serta meluangkan waktu dan perhatian dalam penulisan skripsi ini. 4. Bapak Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu dan bagian Akademik STAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta bantuan.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat terselesaikan dengan baik. Dengan demikian, akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih dan tentunya dalam penulisan atau penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan. Maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, sehingga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca yang dermawan, serta bermanfaat bagi Agama, nusa, dan Bangsa
Salatiga, 14 Juli 2012 penulis
Siti Maskhiyah NIM 11108163
ABSTRAK PENELITIAN MASKHIYAH, SITI 2012, Pengaruh Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat Terhadap Kesalehan Sosial (Pada Jama’ah Tarekat Qodiriyah Wa Naqsabandiyah Ds. Ngroto, Kec. Gubug, Kab. Grobogan Tahun 2012). Skripsi Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam, STAIN Salatig. Kata kunci: Intensitas pengamalan ajaran Tarekat, Kesalehan Sosial, Qodiriyah Wa Naqsabandiyah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1. Bagaimanakah intensitas pengamalan ajaran Tarekat pada jama’ah tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah Ds. Ngroto, Kec. Gubug, Kab. Grobogan Tahun 2012?. 2. Bagaimanakah Kesalehan social pada jama’ah tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah Ds. Ngroto, Kec. Gubug, Kab. Grobogan Tahun 2012?. 3. Apakah ada pengaruh pendidikan tarekat terhadap kesalehan social pada jama’ah tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah Ds. Ngroto, Kec. Gubug, Kab. Grobogan Tahun 2012? Penelitian ini menggunkan metode pendekatan kuantitatif, subyek penelitian sebanyak 150 responden, menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data X dan data Y. Data penelitian yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis korelasi. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan adanya pengaruh pendidikan tarekat terhadap kesalehan sosial. Hal ini dapat dilihat dengan hasil angket yang memperoleh kategori B mencapai nilai 68% dari 150 responden yang memandang bahwa para jama’ah memahami ajaran tarekat yang cukup tinggi, yaitu berada pada interval 33-39. Dan kesalehan sosial yang memperoleh kategori B mencapai nilai 56,66%, berada pada interval 33-37. Setelah data berhasil, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel. Dengan jumlah subyek 150 jama’ah dengan taraf signifikansi 1%, diperoleh pada tabel N taraf signifikansi 1% = 0,210, dan apabila ditunjukkan dengan hasil hitung koefisien korelasi ro = 0,428 > 0,210. hal ini menunjukkan bahwa kesalehan sosial dipengaruhi oleh pendidikan tarekat.
DAFTAR ISI
LEMBAR BERLOGO……………………………………………………...
I
HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………. Ii PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………………. Iii PENGESAHAN KELULUSAN…………………………………………..
Iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ………………………………..
V
MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………………. Vi KATA PENGANTAR ……………………………………………………..
Viii
ABSTRAK ………………………………………………………………… X DAFTAR ISI……………………………………………………………….
Xiv
DAFTAR TABEL………………………………………………………….
Xv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………
Xvi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ........................................................
2
B. Rumusan Masalah ..................................................................
3
C. Tujuan Penelitian ...................................................................
3
D. Hipotesis Penelitian ...............................................................
3
E. Kegunaan Penelitian ...............................................................
4
F. Metode Penelitian ..................................................................
4
G. Sistematika Penulisan ............................................................
11
BAB II LANDASAN TEORI A. Intensitas Tarekat ....................................................................
13
1. Pengertian Tarekat ...........................................................
13
2. Tujuan Tarekat .................................................................
14
3. Tarekat Qodiriyah Wa Naqsabandiyah ............................
15
4. Ajaran-ajaran
Tarekat
Qodiriyah
Wa
Naqsabandiyah .................................................................
16
B. Kesalehan Sosial .....................................................................
25
1. Pengertian Kesalehan Sosial .............................................
25
2. Bentuk-bntuk Kesalehan sosial .........................................
27
C. Pengaruh Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat Terhadap Kesalehan Sosial .....................................................................
29
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Profil Tarekat Qodiriyah Wa Naqsabandiyah Desa Ngroto 1. Sejarah Singkat Tarekat ...................................................
32
2. Susunan Pengurus ............................................................
34
3. Data Ustadz Tarekat .........................................................
34
B. Penyajian Data ........................................................................
35
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan ............................................................
44
B. Analisis Pengolahan Data .......................................................
64
C. Analisis Uji Hipotesis .............................................................
76
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ............................................................................
78
B. Saran ......................................................................................
79
C. Penutup ...................................................................................
80
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.I Susunan Pengurus Jama’ah Tarekat 2. Tabel 3.2 Data Ustadz Jama’ah Tarekat 3. Tabel 3.3 Hasil Angket Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat 4. Tabel 3.4 Hasil Angket Kesalehan Sosial 5. Tabel 4.5 Data Nilai Angket Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat 6. Tabel 4.6 Interval Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat 7. Tabel 4.7 Presentase Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat 8. Tabel 4.8 Data Nilai Angket Kesalehan Sosial 9. Tabel 4.9 Interval Kesalehan Sosial 10. Tabel 4.10 Presentase Kesalehan Sosial 11. Tabel 4.11 Tabel Kerja untuk mencari koefisiensi antara Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat dengan kesalehan sosial
DAFTAR LAMPIRAN 1. Daftar Riwayat Hidup 2. Pedoman angket 3. Nota Pembimbing 4. Surat ijin penelitian 5. Surat keterangan penelitian 6. Lembar konsultasi pembimbing 7. Laporan SKK
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tasawuf dalam bahasa Inggris disebut Islamic mysticism(mistik yang tumbuh dalam Islam). Adapun tujuan utama dari tasawuf adalah untuk sampai kepada Allah agar dapat makrifat secara langsug kepada Dzat Allah atau bahkan ada yang ingin bersatu kembali dengan Tuhan (Simuh, 1999:25). Relasi manusia dengan Tuhannya akan berakhir bahwa Tuhanlah satu-satunya referensi yang pokok dan dasar dari segala yang ada. Oleh karena itu, ia sekaligus sebagai asal dan tujuan dari nasib manusia. Manusia memiliki potensi untuk ma’rifat kepada Allah yang Maha Tinggi, keagungan dan kesempurnaannya bagi kehidupan akhirat. Ma’rifat Allah merupakan perbendaharaan dan kemulyaan bagi manusia yang memiliki kalbu, arti rohani sering disebut akal, nafsu dan ruh(Simuh, 1999:33). Kalbu atau hati ini merupakan hakekat manusia yang berwujud dzat halus bersifat ilahi (rabbaniyah). Dengan hati inilah manusia mampu menangkap alam kebendaan ataupun alam kerohanian dan bahkan alat untuk ma’rifat pada Dzat Tuhan itu sendiri. Tarekat merupakan satu kesatuan dalam kegiatan tasawuf yang mengembangkan sistim pendidikan yang khas dimana persoalan batiniah merupakan kegiatan yang paling dominan. Tarekat secara esensial menjadi sebuah metode yang praktis untuk membimbing seseorang mengikuti suatu cara berfikir, merasa dan bertindak tertentu.
Tidak semua masyarakat Islam dapat menerima kebenaran tarekat, sekalipun masyarakat itu berada di wilayah yang tadinya sebagai basis kelahiran dan pusat keunggulan tarekat. Ada alasan yang berbeda dalam mensikapi eksistensi tarekat. Ada yang menolak dengan alasan karena tarekat dipandang sebagai gejala kebodohan umum dan tidak sesuai dengan jiwa modernisasi. Dan ada pula yang beralasan karena tarekat dianggap kegiatan yang menyimpang dari agama Islam. Selama ini ada pandangan keliru, yang menganggap bahwa kehidupan tarekat berarti meninggalkan kepentingan dan kehidupan duniawi guna menuju pada kehidupan akhirat semata. Pandangan ini sudah lama berkembang dalam dunia islam, sehingga banyak kalangan umat islam yang takut dan enggan masuk dalam ranah dunia tarekat. Diantara sebabnya adalah dengan rumor yang berkembang tentang tarekat. Sebenarnya kehidupan tarekat yang benar tidaklah meninggalkan kehidupan dunia demi akherat semata, namun mampu memenej antara keduanya, karena memang Allah menciptakan keduanya tidak lain juga untuk manusia. Bertolak dari latar belakang masalah di atas, oleh karena itu penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai PENGARUH INTENSITAS PENGAMALAN AJARAN TAREKAT TERHADAP KESALEHAN SOSIAL (Studi Pada Jama’ah Tarekat Qodiriyyah Wa Naqsabandiyyah di Desa Ngroto, kec. Gubug, Kab. Grobogan Tahun 2012)
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah intensitas pengamalan ajaran tarekat pada Jama’ah Tarekat Qodiriyyah Wa Naqsabandiyyah di Desa Ngroto, kec. Gubug, Kab. Grobogan Tahun 2012? 2. Bagaimanakah variasi kesalehan sosial pada Jama’ah Tarekat Qodiriyyah Wa Naqsabandiyyah di Desa Ngroto, kec. Gubug, Kab. Grobogan? 3. Apakah ada pengaruh intensitas pengamalan ajaran Tarekat terhadap kesalehan
sosial
pada
Jama’ah
Tarekat
Qodiriyyah
Wa
Naqsabandiyyah di Desa Ngroto, kec. Gubug, Kab. Grobogan? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui intensitas pengamalan ajaran Tarekat pada Jama’ah Tarekat Qodiriyyah Wa Naqsabandiyyah di Desa Ngroto, kec. Gubug, Kab. Grobogan Tahun 2012. 2. Untuk mengetahui variasi kesalehan social pada Jama’ah Tarekat Qodiriyyah Wa Naqsabandiyyah di Desa Ngroto, kec. Gubug, Kab. Grobogan Tahun 2012. 3. Untuk mengetahui pengaruh intensitas pengamalan ajaran Tarekat terhadap kesalehan sosial pada Jama’ah Tarekat Qodiriyyah Wa Naqsabandiyyah di Desa Ngroto, kec. Gubug, Kab. Grobogan Tahun 2012. D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah tebakan pemecahan atau jawaban yang diusulkan (Arikunto, 2005:43). Dari pengertian hipotesis tersebut, maka penulis
merumuskan hipotesis sebagai berikut : ada pengaruh yang signifikan antara intensitas pengamalan ajaran Tarekat terhadap kesalehan sosial pada pengikut Jama’ah Tarekat Qodiriyyah Wa Naqsabandiyyah Desa. Ngroto, Kec. Gubug, Kab. Grobogan Tahun 2012. E. Kegunaan Penelitian Adapun manfaat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat praktis a. Bagi Ulama’ Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi para ulama’ dalam mengasuh dan membimbing umat agar tercipta kesalehan sosial yang bermanfaat bagi kemaslahatan masyarakat secara luas. b. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi masyarkat, agar mereka senantiasa meningkatkan ibadah agar tercipta tingkat kesalehan sosial yang Sangat Baik. 2. Manfaat teoritis Diharapkan
penelitian
ini
dapat
menjadi
masukan
dan
pertimbangan bagi keberlangsungan pendidikan keagamaan di masyarakat khususnya bagi kesalehan social serta memperkaya ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan. F. Metode penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan dalam pendekatannya adalah dengan pendekatan kuantitatif sedangkan jenis penelitiannya
adalah Field Research, yaitu penelitian lapangan dimana peneliti hadir secara langsung ditempat penelitian. 1. Metode Penentuan Subyek a. Populasi Populasi adalah kesuluruhan subyek penelitian (Suharsimi, 1999:67). Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan populasi adalah seluruh individu yang diambil dari populasi atau dapat dikatakan obyek yang sesungguhnya. Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengikut Jama’ah Tarekat Qodiriyyah Wa Naqsabandiyyah di Desa. Ngroto, kec. Gubug, Kab. Grobogan Tahun 2012 sebanyak 1030 jama’ah. b. Sampel Menurut Suharsimi Arikunto sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diselidiki. Dengan demikian pengambilan sampel peneliti mengikuti pedoman Suharsimi yakni apabila subyeknya kurang dari 100, maka seSangat Baiknya di ambil semua sehingga penelitiannya merupakan populasi; jika jumlah subyeknya lebih dari 100, maka diambil salah satunya antara 1015% atau 20-25% atau lebih. Berdasarkan petunjuk tersebut, dalam penelitian ini penulis mengambil sampel 15 % dari 1030 jama’ah, sehingga besarnya sampel sebagai berikut:
Jadi sampel dalam penelitan ini berjumlah 150 jama’ah.
2. Devinisi Operasional a. Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat Intensitas
berarti
keadaan,
tingkatan
atau
ukuran
(Depdiknas, 2007:438). Intensitas berasal dari bahasa latin yaitu intentio yang berarti ukuran kekuatan, keadaan tingkatan atau ukuran intensnya(http://id.shvoong.com/exactsciences/physics/2116 454-pengertian-intensitas/#ixzz257lW3wtQ di unduh pada tanggal 2 september). Intensitas juga merupakan dorongan (kekuatan-kekuatan)
yang
bersifat
mengaktifkan
(http://devali.multiply.com/jurnal/item/18 di unduh pada tanggal 2 september). Ajaran adalah segala sesuatu yang di ajarkan, nasehat, petuah atau petunjuk (Depdiknas, 2007:17). Tarekat adalah jalan menuju kebenaran, cara atau aturan hidup (Depdiknas, 2007:1144). Pengertian lain dari tarekat adalah jalan, petunjuk dalam melakukan sesuatu ibadah sesuai dengan ajaran yang di anjurkan dan di contohkan oleh Nabi dan di kerjakan oleh sahabat, tabi’in, turun-temurun kepada
guru-guru,
sambung-menyambung
dan
rantai-
berantai (Abu Bakar, 1996:67) Jadi Intensitas pengamalan ajaran tarekat adalah keadaan tingkatan atau ukuran seseorang dalam mengikuti ajaran dalam tarekat.
b. Kesalehan Sosial Kesalehan menjalankan
berarti
ibadah;
ketaatan
(kepatuhan)
dalam
kesungguhan
menunaikan
ajaran
agamanya tercermin pada sikap hidupnya (Depdiknas, 2007:984). Sosial artinya berkenaan dengan masyarakat: perlu adanya komunikasi dalam usaha menunjang pembangunan; suka memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma, dsb) (Depdiknas, 2007:1085). Jadi pengertian dari kesalehan sosial adalah perilaku orang-orang yang sangat peduli dengan nilai-nilai Islami yang bersifat sosial. c. Qodiriyyah wa Naqsabandiyyah Qodiriyyah wa Naqsabandiyyah adalah nama sebuah tarekat
yang
merupakan
penggabungan
dari
Tarekat
Qodiriyyah dengan Naqsabandiyyah yang dilakukan oleh Syeikh Achmad Khotib Al-Syambasi atau biasa disebut juga dengan nama Syaikh Ahmad Khatib bin Abdul Ghaffar alSambasi. Dia berasal dari Sambas di Kalimantan Barat, tetapi menetap dan mengajar di Makkah.
3. Variabel Penelitian Variable adalah “obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”.
Dalam penelitian ini terdapat dua variable yaitu : a. Variable bebas (X), yaitu “intensitas pengamalan ajaran Tarekat” intensitas pengamalan ajaran Tarekat sebagai variable bebas dengan indikator sebagai berikut (Abu Bakar, 1996:85, 276) : 1) Melaksanakan amalan-amalan dalam tarekat. 2) Mengerjakan amalan ibadah dalam kondisi apapun. 3) Mengerti maksud dzikir yang termasuk dalam tarekat. 4) Mengikuti bimbingan ibadah dari mursyid atau guru. 5) Menghormati mursyid atau guru. b. Variable Terikat (Y), yaitu kesalehan sosial pada Jama’ah Tarekat Qodiriyyah Wa Naqsabandiyyah di Desa. Ngroto, kec. Gubug, Kab. Grobogan. Kesalehan Sosial sebagai variable terikat dengan indikator sebagai berikut (Abu Bakar, 1996:230-232): 1) Menunjukkan sikap sopan yang tinggi ketika berada dalam suatu majlis. 2) Berhati-hati dalam memberi keputusan terhadap suatu masalah ketika berada dalam suatu majlis. 3) Bersikap tetap hormat apabila ada orang yang tidak suka. 4) Mengutamakan menolong orang lain yang membutuhkan bantuan daripada menjalankan ibadah sunnah yang sifatnya pribadi.
4. Metode Pengumpulan Data Untuk menguji data di lapangan penulis menerapkan metode a. Metode dokumentasi Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, buku, transkip, surat kabar, majalah, dan sebagainya. Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang jama’ah Tarekat Qodiriyyah Wa Naqsabandiyyah. b. Metode angket Angket adalah “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. Metode ini penulis terapkan untuk meneliti Pengaruh Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat terhadap Kesalehan Sosial. c. Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistimatik fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi yang peneliti pergunakan adalah pengamatan yang dilakukan tanpa perantara (secara langsung terhadap obyek yang diteliti). 5. Metode Analisis Data
Adalah langkah lanjut yang dilakukan setelah mendapatkan data yang dilakukan setelah mendapatkan data yang diperoleh melalui pengumpulan data dari hasil yang di upayakan. Dalam penelitian ini untuk mengetahui distribusi dari masingmasing variable digunakan rumus :
P=
F X 100% N
Keterangan : P
: Presentase
F
: Frekuensi
N
: Jumlah Sampel
Untuk mengetahui hubungan kedua variable tersebut digunakan rumus product moment :
rxy
xy
x y N
2 x 2 y 2 x y N N 2
Keterangan : rxy
: Koefesien korelasi x dan y
Xy
: Product dari variable x dan y
x
: Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat
y
: Kesalehan Sosial
N
: Jumlah sampel
G. Sistematika Penulisan
Skripsi ini penulis bagi menjadi lima bab, di masing-masing bab saling berkaitan, dengan penjelasan sebagai berikut : BAB I
: PENDAHULUAN Yang di dalamnya berisi Latar Belakang, Penegasan Istilah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan Skripsi.
BAB II
: LANDASAN TEORI Merupakan Pembahasan Teoritis Meliputi : Masalah Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat, Kesalehan Sosial, Hubungan Pengaruh Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat Terhadap Kesalehan Sosial.
BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN Melaporkan Hasil Penelitian Tentang Keadaan Umum Jama’ah Tarekat Qodiriyyah Wa Naqsabandiyyah di Desa. Ngroto, kec. Gubug, kab. Grobogan, pelaksaan Kesalehan Sosial dan Diskripsi Data Pengaruh Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat. BAB IV : ANALISIS DATA Yang di dalamnya di bahas tentang Analisis Pendahuluan, Analisis Data Lanjut dan Analisis Hipotesis. BAB V
: PENUTUP Yang di dalamnya di paparkan Kesimpulan, Saran-Saran dan Kata Penutup.
BAB II LANDASAN TEORI
A. Intensitas Tarekat 1. Pengertian Tarekat Tarekat artinya jalan menuju kebenaran (dalam tasawuf) (Depdiknas, 2007:1144). Pengertian lain dari tarekat adalah jalan, petunjuk dalan melakukan sesuatu ibadat sesuai dengan ajaran yang ditentukan dan dicontohkan oleh Nabi dan dikerjakan oleh sahabat dan tabi’in, turun temurun sampai kepada guru-guru, sambungmenyambung dan rantai-berantai (Abubakar, 1996:67). Dalam pengertiannya secara bahasa, tarekat adalah jalan, yaitu berasal dari bahasa Arab, “thariqah”, dan seringkali diartikan sebagai jalan menuju Tuhan (Huda, 2008:61)
Lebih lanjut Martin Van Bruinessen (1992:15) mengatakan bahwa kata tarekat (secara harfiyah berarti "jalan") mengacu Sangat Baik kepada sistem latihan meditasi maupun amalan (muroqobah, dzikir dan sebagainya) yang di hubungkan dengan sederet guru sufi dan organisasi yang tumbuh dalam metode tasawuf yang khas itu. Dari beberapa pengertian yang penulis sebutkan diatas pada prinsipnya mempunyai pengertian yang sama. Oleh karena itu penulis akan menyimpulkan definisi-definisi tersebut secara keseluruhan. Menurut pendapat penulis, Tarekat merupakan suatu jalan atau cara yang dilakukan oleh orang-orang Islam yang dinilai sesuai dengan ajaran Nabi melalui sederetan amalan-amalan tertentu yang di bimbing oleh seorang guru atau mursyid sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT agar tercapai Ma’rifat billah.
2. Tujuan Tarekat Menurut Abubakar, (1996:70-73) sufi dan tasawuf membagi ilmu dan amal itu dalam empat tingkat, sesuai dengan fitrah dan perkembangan keyakinan manusia, yaitu syari’at, tarekat, hakikat dan ma’rifat. Menurut Syeikh Najmuddin Al-Kubra yang di kutib dalam bukunya Abu Bakar (1996:71), sebagai tersebut dalam kitab “Jami’ul Auliya’ mengatakan, syari’at itu merupakan uraian, tarekat itu merupakan pelaksanaan, hakikat itu merupakan keadaan, dan
ma’rifat itu merupakan tujuan pokok, yakni pengenalan Tuhan yang sebenar-benarnya. Diberinya teladan seperti bersuci thaharah, pada syari’at dengan air atau tanah, pada hakikat bersih dari hawa nafsu, pada hakikat bersih dari hati dari selain Allah, semuanya itu untuk mencapai ma’rifat terhadap Allah. Oleh karena itu orang tidak dapat berhenti pada syari’at saja, mengambil tarekat atau hakikat saja. Ia memperbandingkan syari’at itu dengan sampan, tarekat itu lautan, hakikat itu mutiara, orang tidak dapat mencapai mutiara itu dengan tidak melalui kapal dan laut. Seorang ahli tarekat terbesar menerangkan, bahwa sebenarnya tarekat itu tidak terbatas banyaknya, karena tarekat atau jalan kepada Tuhan itu sebanyak jiwa hamba Allah. Pokok ajarannya tidak terbilang pula, karena ada yang akan melalui jalan zikir, jalan muraqabah, jalan ketenangan hati, jalan pelaksanaan segala ibadat, jalan melalui kekayaan, jalan membersihkan jiwa dari kebimbangan dunia akan kethama’an hawa nafsu, semuanya itu dapat dicapai dengan meninggalkan syari’at dan sunnah Nabi. Dalam hal ini AlJunaidi memperingatkan: “Semua tarekat itu tidak berfaedah bagi hamba Allah jika tidak menurut Sunnah Rasulnya”. Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari Tarekat sebenarnya adalah jalan untuk menuju kepada keridhoan Allah
dengan
mnsucikan
hati
cara
mengamalkan
dengan
mengikuti
syariat tarekat
untuk
kemudian
sehingga
akan
menemukan hakekat sebenarnya dari ajaran agama Islam, dan
disinilah seorang hamba Allah akan mengerti tujuan dari hidupyaitu hanya Allah. 3. Tarekat Qodiriyyah Wa Naqsabandiyyah Menurut
Martin
(1995:308)
Tarekat
Qodiriyyah
Wa
Naqsabandiyyah muncul sebagai dua tarekat yang berbeda, masingmasing dengan tradisi dan teknik spiritual yang tersendiri, sejak abad ke-14. Ada banyak sufi yang berbai’at menjadi anggota dari kedua tarekat ini; sebagian mereka mengamalkan latihan-latihan dalam tarekat ini secara berurutan atau bergantian, sementara yang lain lebih mengutamakan salah satu diantara keduanya. Namun, tarekat Qodiriyyah Wa Naqsabandiyyah adalah tarekat yang sama sekali baru dan berdiri sendiri. Dalam tarekat ini beberapa teknik yang dipilih dari tarekat Naqsabandiyyah dikombinasikan dengan teknik lain yang yang berasal dari tarekat Qodiriyah dan dijadikan sebagai suatu paket tunggal. Diantaranya termasuk bentuk meditasi tanpa suara yang biasanya merupakan bagian dari tarekat Naqsabandiyah dan dzikir dengan suara keras (berisi pembacaan secara ritmis kalimat La ilaha illallah). Orang bergabung menjadi tarekat pengikut tarekat ini melalui suatu pembai’atan tunggal, sebagai pengganti dari dua kali pembai’atan terpisah oleh seorang mursyid tarekat Naqsabandiyah dan Qodiriyah. Orang yang dikenal sebagai pendiri tarekat baru ini atau paling tidak orang pertama yang mempropagandakannya dikalangan
masyarakat Indonesia adalah seorang sufi Indonesia yang bernama Ahmad Khatib Al-Sambasi. Ia berasal dari Sambas di Kalimantan Barat, tetapi menetap danmen gajar di Makkah pada abad ke-19. 4. Ajaran-ajaran Tarekat Qodiriyyah Wa Naqsabandiyyah Tarekat Qodiriyah dan Naqsabandiyah adalah termasuk tarekat dzikir. Sehingga dzikir menjadi ciri khas yang mesti ada di tarekat. Dalam suatu tarekat, dzikir dilakukan secara terus menerus (istiqomah), hal ini dilakukan sebagai suatu latihan psikologis (riyadoh al-nafs) agar mengigat Allah disetiap waktu dan kesempatan. Dzikir adalah makanan spiritual para sufi dan merupakan apresiasi cinta kepada Allah, sebab orang yang mencintai sesuatu ia akan banyak menyebut namanya. Dapatlah difahami bahwa tarekat adalah cara atau jalan bagaimana seseorang dapat sedekat mungkin dengan Tuhan. Dalam rangka mengenal sedekat-dekatnya dengan Tuhan itu, menurut para sufi, manusia juga harus berusaha mengenal dirinya. Dengan mengenal dirinya itulah maka ia akan mengenal Tuhannya. Oleh karena itu pengenalan akan sisi kehidupan manusiawi dalam dunia tasawuf merupakan salah satu pangkal ajaran untuk memesuki pintu-pintu rahasia Ilahi. Salah satu sisi manusiawi yang menjadi perhatian dalam olah rohani dalam dunia tasawuf adalah pengenalan akan nafsu yang melekat dalam diri manusia. Bahkan salah satu tujuan utama mempelajari dan mengamalkan Tarekat adalah mengetahui prihal nafsu yang terpuji (mahmudah). Ketika
nafsu-nafsu tersebut sudah diketahui dengan benar, maka selanjutnya adalah untuk mengendalikannya agar tidak terjerumus pada perbuatan yang mengagungkan nafsu yang tercela serta membiasakan perbuatan yang dilandasi dengan sifat yang terpuji (Jamil, 2005:59). Nafsu manusia memang mempunyai kecenderungan untuk mendorong seseorang berbuat Sangat Baik dan buruk. Dalam AlQur’an surat asy-syam ayat 7-10 ditegaskan sebagai berikut: Artinya: Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. Dalam ayat yang lain dinyatakan: “orang yang tidak mampu mengendalikan hawa nafsunya, dikatakan oleh Allah, sebagai orang yang menuhankan hawa nafsu (QS. Al-Jasiyah : 23)”, Artinya: Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya[1384] dan Allah Telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk
sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka Mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? [1384] maksudnya Tuhan membiarkan orang itu sesat, Karena Allah Telah mengetahui bahwa dia tidak menerima petunjukpetunjuk yang diberikan kepadanya. Dan “menyimpang dari kebenaran”(QS. An-Nisa : 135) (Syam, 2008:53). Tarekat berupaya untuk mengendalikan nafsu tercela (mazmumah) dan dengan melatih nafsu terpuji (mahmudah) untuk mendekatkan diri sedekat-dekatnya kepada Allah SWT. Namun demikian untuk mencapai kedekatan kepada Allah SWT itu, para pelaku tarekat harus menempuh perjalanan panjang. Rumusan mengenai tahap-tahap perjalanan rohani itu antara satu tarekat memiliki persamaan dan perbedaan. Untuk satu tarekat tertentu terkadang juga merupakan gabungan dari dua atau lebih ajaran unsur tarekat. Secara garis besar, perjalanan rohani itu dirumuskan dengan tiga tahapan yaitu takhalli, tahalli, dan tajalli (Jamil, 2005: 61). Selain itu adab kepada mursyid , merupakan komponen penting dalam tarekat. Menurut Ibn Arabi (huda, 2008: 67) seorang murid yang tidak taat kepada sang guru maka hancurlah adab-nya kepada Nabi Muhammad. Sebab, syaikh adalah wakil Nabi Muhammad dalam kepemimpinan ruhani sampai kehadirat Allah. Dalam AlQur’an dijelaskan bahwa orang yang beriman tidak mengajukan pertanyaan apapun kepada Nabi tentang tentang berbagai hal yang jika diterangkan justru akan mendatangkan kesukaran bagi mereka (QS. Al-Maidah :101). Oleh karena itu, para murid dalam sebuah tarekat harus memelihara adab kepada gurunya. Mereka tidak boleh berdiskusi,
menyanggah,
atau
mempertanyakan
pesan-pesan
gurunya. Adab kepada guru ini dimaksudkan agar seorang murid memperoleh limpahan berkah dari sang guru untuk meningkatkan maqam-nya; sebab limpahan berkah itu adalah atas izin Allah, yang dikaruniakan kepada murid yang berkhidmat atau mengabdi kepada gurunya secara tulus (Huda, 2008:67-68) Menurut Amin, (2004: 16) secara subtansial, tarekat memiliki beberapa ajaran yang berdimensi sosial, antara lain Futuwwah dan Itsar. Apabila Ibn al-Husain al-Sulami (1992) mengartikan Futuwwahi (Ksatria) dari kata fata (Pemuda), maka untuk masa sekarang maknanya bisa dikembangkan menjadi seorang yang ideal, mulia, dan sempurna. Atai bisa juga diartikan sebagai orang yang ramah
dan
dermawan,
sabar
dan
tabah
terhadap
cobaan,
meringankan kesulitan orang lain, pantang menyerah terhadap kedhaliman, ikhlas karena Allah SWT, dan berusaha tampil ke permukaan dengan sikap antisipatif terhadap masa depan dengan penuh
tanggung
jawab.
Adapun
arti
al-Itsar,
yaitu
lebih
mementingkan orang lain daripada diri sendiri. 5. Inti Ajaran Tarekat Qodiriyah Wa Naqsabandiyah Ngroto. Inti ajaran tarekat Qodiriyah Wa Naqsabandiyah di Ngroto itu meliputi; pertama; Dzikir, Yang dimaksud dzikir dalam tarekat ini adalah aktivitas lidah (lisan) maupun hati (batin) sesuai yang telah dibaitkan oleh mursyid. Dalam ajaran tarekat ini terdapat dua dzikir yaitu dzikir naif isbat dan dzikir ismu dzat. Dzikir naif isbat adalah dzikir dengan menyebut lafad “lailahaillallah”, yang dilafkan secara
jahr. Sedangkan dzikir ismu dzat ialalah dzikir kepada Allah dengan menyebut “Allah” secara sirri. Dzikir ini juga disebut dzikir latifah dan merupakan ciri khas tarekat naqsabandiyah, kedua dzikir ini di biatkan sekaligus oleh seorang mursyid pada waktu pertama kali baiat. Kedua; Adab kepada mursyid (toto kromo), merupakan ajaran yang sangat prinsip dalam tarekat. Adap atau etika murid dengan mursyid diatur sedimikian rupa sehingga menyerupai adab para sahabat kepada Rosulnya, hal ini diyakini karena muasyaroh (pergaulan) antar murid dengan mursyidnya melestarikan sunnah yang dilakukan para Nabi. Kedudukan murid menempati peran sahabat sedangkan kedudukan mursyid menempati peran nabi dalam hal irsyad (bimbingan) dan ta’lim (pengajaran). Seorang murid harus menghormati syehnya lahir bathin, untuk mendapat berkah dari seorang mursyid. Amalan tarekat qodiriyah wa naqsabandiyah Ngroto antara lain: a. Amalan harian Seoranag ahli tarekat setiap harinya harus melakukan amaliah-amaliah berikut: Sholat-sholat sunnah, dzikir karomat, dzikir hasanat, do’a-do’a dan kegiaan kemasyarakatan. Sebagai perwujudan perdulinya terhadap pembinaan komunikasi yang harmonis dengan Allah dan sesamanya. Mengamalkan dzikir, yang harus dikerjakan oleh penganut ini adalah dzikir karamat “wajib” dan dzikir hasanat “sunnah”. Dzikir karamat adalah dzikir yang tata caranya sudah di tetapkan oleh guru yang
mengajarinya. Sedangkan dzikir hasanat adalah amalan dzikir yang tatacaranya tidak di tentukan, oleh hitungan, tempat, dan waktunya. Adapun secara garis besar dapat dikatakan bahwa seorang pengamal tarekat ini setiap selesai sholat lima waktu harus melakukan dzikir sebanyak 5 kali, dengan tata cara sebagai berikut: 1) Membaca istiqfar 3x 2) Membaca sholawat 3x 3) Dzikir 160x
Demikan juga harus melakuka dzikir ismu dzat (menyebut Alllah,Allah,Allah ) dalam hati sebanyak 1000 kali setiap habis sholat fardhu. b. Amalan Mingguan Ini kegiatan yang dilakukan seminggu sekali oleh pengikut tarekat ini adalah bermujahadah bersama. Yang berisi kegiatan sholat-sholat sunnah, istighosah, pengajian dan khususi. c. Amalan Bulanan Kegiatan rutin yang dilaksanaka setiap satu bulan sekali adalah mujahadah bersama yang berisi pembacaan istighosah, pembacaan
yasin,
manaqiban,
pengajian
dan
kegiatan
masyarakat. 6. Pembinaan Akhlak Dalam Tarekat Selain amalan-amalan di atas, ada sistem pembinaan akhlak dalam tarekat. Para sufi berpendapat bahwa untuk merehabilitasi
sikap mental yang Sangat Baik diperlukan terapi yang tidak hanya dari aspek lahiriyyah saja. Itulah sebabnya, pada tahap-tahap awal memasuki kehidupan tasawufnya, seseorang diharuskan melakukan amal dan riyadloh, untuk itu, dalam tasawuf akhlak, sistem pembinaan akhlak disusun sebagai berikut: a. Takhalli Takhalli mempunyai arti membersihkan diri dari sifat-sifat tercela (Abu Bakar, 1993:183). Sebagaimana yang diketahui bahwa setiap orang pasti mempunyai potensi untuk berbuat kejelekan (sifat tercela), karena setiap orang mempunyai hawa nafsu. Yang terpenting adalah bagaimana seseorang dapat melakukan manajemen terhadap hawa nafsunya tersebut serta mengganti sifat yang tercela menjadi sifat yang terpuji. Apapun sifat-sifat tercela itu perlu diberantas atau dihilangkan dari jiwa manusia diantaranya adalah sifat tercela yang berasal dari batin, contohnya: hasad (iri hati), naqad (dengki atau benci), su’udzan (buruk sangka), kibir (sombong), ujub (merasa sempurna dari orang lain), riya’ (memamerkan kelebihan), sama’ (cari nama atau kemasyhuran), bakhil (kikir), hubbul mal (cinta harta yang berlebihan), namimah (berbicara dibelakang orang). Adapun sifat yang tercela yang merupakan maksiat lahir, ialah segala perbuatan yang dikerjakan oleh anggota badan manusia yang merusak orang lain atau dirinya sendiri, sehingga membawa pengorbanan pada kerusakan harta benda, tingkah laku, pikiran dan perasaan,
misalnya: merusak jalan raya, mencuri, merampok, membuat gaduh dan lain sebagainya. Sifat-sifat dan tindakan yang tercela itulah yang akan mengakibatkan seseorang tidak memiliki kecerdasan emosional, apalagi kecerdasan spiritual. Karena dengan sifat sifat tersebut seseorang di pastikan tidak akan mampu melakukan hubungan yang Sangat Baik dengan dirinya sendiri, hubungan yang Sangat Baik dengan masyarakat dan lingkungan sekitarnya, lebih-lebih dalam hubungan dengan Tuhan-nya. Oleh karena itu menghilangkan sifat dan tindakan tercela, yang salah satunya di lakukan melalui pengajaran tarekat Qodiriyah wa Naqsabandiyah ini menjadi sangat penting (Abu Bakar, 1993:183). b. Tahalli Tahalli mempunyai pengertian menghiasi atau mengisi diri dengan sifat-sifat terpuji. Adapun sifat-sifat terpuji (mahmudah) sangat perlu ditanamkan betul-betul dalam jiwa seseorang sebagai pembersih sifat-sifat tercela (mazmumah). Sifat-sifat terpuji itu antara lain, ialah: taubat (menyesali diri dari perbuatan tercela),
khauf
(perasaan
takut
kepada
Allah),
takwa
(penyandaran segala sesuatu hanya kepada Allah), ikhlas (niat amal yang tulus atau suci), sabar (tahan diri dari kesukaran), ridho ( bersenang diri menerima putusan Tuhan), mahabbah (perasaan cinta kepada Allah semata-mata), zikrul maut (selalu ingat akan mati), itsar (lebih mengutamakan kepentingan orang lain), dermawan (suka memberi) dan lain sebagainya. Apabila
seseorang telah mengisi hatinya dengan sifat terpuji setelah hatinya dibersihkan dari sifat tercela, hati mereka akan bercahaya dan mudah menerima kebenaran. Hati yang belum dibersihkan, tak akan dapat menerima cahaya Ilahiyyah dan sulit menerima suatu kebenaran (Abu Bakar, 1993:193). c. Tajalli Tajalli merupakan usaha terakhir dalam perbaikan akhlaq, setelah kita menempuh dua jalan yakni Takhalli dan Tahalli. Dalam hal ini dapat di kaitkan dengan seseorang, apabila dia bertaubat dari seluruh dosanya kemudian menghiasi dirinya dengan sifat terpuji, maka selanjutnya Nur atau cahaya Ilahiyah akan masuk dalam dirinya. Jika seseorang telah memiliki akhlak Tajalli, maka Allah menjadi jelas dalam ilmu dan kehidupan jiwa, hijab tersingkap, atau pengaruh pancaran Illahi yang mengandung berkah akan memancar atas dirinya yang di berkati. Akhirnya dia akan menjadi orang yang dekat dengan Allah, dia akan selalu mencintai dan di cintai Allah (Abu Bakar, 1993:202). Persoalan yang terpenting dalam Tarekat adalah memperbaiki moral dan menuntun murid mencapai maqom yang tertinggi yaitu perbaikan akhlak dan budi. Macam-macam sifat dalam akhlak yaitu: 1) Sifat terpuji, diantaranya: Sabar, jujur, pemurah, rendah diri, tawakkal, ikhlas, zuhud, qona’ah, tabah, bijaksana, toleransi, tenggang rasa, taubat.
2) Sifat tercela, diantaranya: Kikir, tamak, dengki, bodoh, pemarah, mengumbar nafsu, menipu, bangga terhadap dirinya sendiri, dusta, dzolim, syahwat, dan lupa mengingat Allah. B. Kesalehan Sosial 1. Pengertian Kesalehan berarti ketaatan (kepatuhan) dalam menjalankan ibadah; kesungguhan menunaikan ajaran agamanya tercermin pada sikap hidupnya (Depdiknas, 2007:984). Sosial artinya berkenaan dengan masyarakat: perlu adanya komunikasi
dalam
usaha
menunjang
pembangunan;
suka
memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma, dsb) (Depdiknas, 2007:1085). Jadi pengertian dari kesalehan sosial adalah perilaku orangorang yang sangat peduli dengan nilai-nilai Islami, yang bersifat sosial. Suka memikirkan dan santun kepada orang lain, suka menolong, dan seterusnya. Pengertian lain diberikan oleh Muhammad Shobary (2007:130142) dalam penelitiannya terhadap masyarakat desa suralaya, Kecamatan Bumi, Kabupaten Tangerang pada tahun 1987. Meskipun secara lugas tidak disebutkan makna dari kesalehan, namun dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa agama sebagai system sosial menyediakan diri untuk menjadi legitimasi bagi terimplementasikannya amal-amal sosial dan
kemanusiaan. Kedekatan hubungan dengan Tuhan tidak hanya dibangun diatas ritual-ritual ibadah yang rutin dan ketat, tetapi juga bisa dicapai melalui kerja, berusaha, solidaritas sosial, pembelaan terhadap ketidak adilan ataupun pengentasan sesama manusia dari keterbelakangan. Dengan demikian, seluruh dimensi kehadiran agama senantiasa mengemban dan misi peningkatan derajat dan penyelamatan manusia dalam kehidupan di dunia fisik, sampai kelak menghuni dunia metafisik.
Kesalehan sosial merupakan
semua jenis kebajikan yang ditujukan kepada semua manusia. 2. Bentuk-bentuk Kesalehan Sosial. Bentuk-bentuk dari kesalehan sosial yang dikemukakan oleh Muhammad Shobary berbentuk Etos dalam bekerja, toleransi, kepekaan sosial dalam membantu fakir miskin, menjaga dan melindungi
keluarga
dari
keterjerumusan
perilaku
yang
menyimpang dari ajaran agama, berusaha mengangkat harkat dan martabat kaum miskin, peduli terhadap kegiatan sosial di masyarakat Sangat Baik yang berhubungan dengan ritual-ritual keagamaan (misalnya slametan, peringatan hari besar agama, mengirim doa untuk para leluhur, dan lain sebagainya), maupun kegiatan sosial lain seperti ramah dan dermawan, sabar dan tabah dalam menghadapi cobaan, melakukan segala sesuatu dengan penuh keikhlasan (Shobary, 2007:251). Menurut Abu bakar (1993:236), adab dalam kesalehan sosial dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu:
a) Pergaulan di masyarakat 1) Apabila memasuki suatu majlis, hendaklah memberi salam terlebih dahulu, memilih tempat duduk hendaknya memilih tempat yang terdekat dengan dirinya, jangan melangkahi orang lain, berjabat tangan dengan orang-orang sekitarnya. Jika kebetulan duduk bersama orang yang sedang berbicara hendaknya tidak mencampurinya dan tidak berdebat dengan kata-kata yang tidak Sangat Baik. 2) Dalam memberi nasihat harus dipastikan bahwa orang tersebut memang mengharap dan akan menerima nasehat kita, jangan sampai nasehat tersebut dianggap suatu penghinaan. 3) Terhadap sahabat hendaknya kita selalu menunjukkan muka berseri-seri bilai menjumpainya, selalu memulai dengan memberi salam, bersikap ramah-tamah, memberi tempat duduk yang layak dan Sangat Baik, mendengarkan dengan penuh perhatian bila berbicara dan memanggil dengan nama panggilan yang disenanginya. 4) Terhadap tetangga kita harus bersikap manis, menengok bila ada tetangga yang sakit, menghibur bila ditimpa musibah dan membantu apabila di mintai bantuan. b) Adab dalam beramal 1) Adab orang yang bersedekah dianjurkan agar sedekah di sediakan
dahulu
sebelum
diminta,
menyembunyikan
pekerjaannya pada waktu member sedekah, ramah terhadap orang yang diberi sedekah, mengabulkan permintaan dari orang yang meminta sedekah dan apabila tidak dapat mengabulkan hendaknya dalam menolak menggunakan katakata yang sopan. 2) Adab orang meminta hendaknya menyatakan kebutuhannya dengan jujur, mengajukan permintaan dengan sopan, menerima apa yang diberikan dengan ucapan terima kasih dan berdoa untuk keselamatan orang yang member, apabila permintaannya ditolak maka menerima dengan Sangat Baik dan tidak terus-menerus meminta lagi. 3) Adab orang yang kaya misalnya tidak angkuh, sombong, tinggi hati, namun terus menyatakan rasa syukur yang diwujudkan dengan perbuatan yang Sangat Baik, ramah terhadap fakir miskin, bersedia menolongnya, bersedekah, dan melakukan kewajiban-kewajiban sosial terkait dengan statusnya sebagai orang kaya. 4) Adab orang miskin misalnya selalu bersyukur dan merasa cukup
dengan
apa
yang
dimilikinya,
berusaha
menyembunyikan segala kebutuhannya, menjaga kehormatan dengan
menunjukkan
sikap
kecukupan,
tidak
terlalu
mengharap belas kasihan dari orang lain, tidak rendah diri apabila berhadapan dengan orang yang lebih kaya, dan tetap menjaga aturan-aturan agama.
C. Pengaruh Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat Terhadap Kesalehan Sosial Akhlak merupakan fondasi yang kokoh bagi terciptanya hubungan Sangat Baik antara hamba dengan Allah SWT (hablumminAllah) dan antara sesama (hablumminannas). Akhlak yang mulia tidak lahir begitu saja sebagai kodrat manusia, atau terjadi secara tiba-tiba. Akan tetapi membutuhkan proses panjang melalui pembelajaran/pendidikan akhlak yang sistematis. Pembenahan pada aspek akhlak membuat para pengamat tarekat sangat berbeda dengan orang biasa, baik dalam masalah pola fikir, perilaku maupun kecerdasan dalam berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya. Biasanya orang yang mengamalkan ajaran tarekat akan memiliki sikap yang mudah menghargai pendapat orang lain, mudah bergaul dengan orang lain, dan memiliki sikap peka terhadap permasalah sosial. Sikap inilah yang akan melahirkan mental ikhlas, yaitu sikap dimana seseorang melakukan suatu kebaikan tanpa dia menuntut balikan dari kebaikan yang diberikannya itu dan sikap ringan tangan, atau istilah populernya, memiliki kesalehan sosial. Selain menjalankan tarekat yang diterima dari guru, juga sebagai jalan untuk mendalami jati diri dan sebagai pendekatan diri kepada Allah, para pengikut tarekat juga terlibat dalam kiprah sosial dalam menjaga hubungan dengan masyarakat. Karenanya dalam pandangan masyarakat, pengikut tarekat tidak eksklusif tetapi terbuka dalam pergaulan
dengan
masyarakat
luas.
Institusi
Tarekatpun
menyelenggarakan kegiatan pengajian yang bersifat terbuka untuk umum. Selain bertujuan untuk membentuk akhlak mulia dalam pandangan Allah dan masyarakat, juga bertujuan untuk dialog kepada masyarakat agar mereka tetap menjaga hubungan Sangat Baik. Para pengikut Tarekat membina hubungan sosial diantara mereka sangatlah kuat. Jarang sekali ditemui konflik diantara para pengikut, dan kalaupun ada maka hal itu dapat segera mereka carikan jalan penyelesain dengan cara kekeluargaan. Potensi demikian memunculkan pola “persaudaraan sejati” yang amat mahal harganya dalam kehidupan modern sekarang ini. Kegiatan ini juga sangat baik untuk keutuhan masyarakat Islam. Masing-masing jama’ah dapat saling mengenal satu sama lain. Dengan adanya pengajian-pengajian yang diadakan oleh jama’ah tarekat ini disamaping para jama’ah memperoleh ilmu dan pengalaman, mereka juga dapat menumbuhkan rasa sosial yang tinggi, seperti apabila diantara jama’ah ada yang kekurangan atau terkena musibah semua jama’ah segera dapat memberikan bantuan untuk meringankan bebannya. Intensitas pengamalan ajaran tarekat yang ada ini ialah dapat disimpulkan bahwa amalan yang diikuti oleh sebagian masyarakat di desa Ngroto Kecamatan Gubug Kabupaten Grobogan merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki dan meningkatkan nilai-nilai ajaran Islam, meningkatkan perilaku sosial serta menambah ilmu pengetahuan
agama
untuk
dijadikan
bekal
dalam
mengarungi
kehidupan
bermasyarakat dan beragama di masyarakat.
BAB 111 LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Profil Tarekat Qodiriyyah wa Naqsabandiyyah Desa Ngroto, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan Tahun 2012 1. Sejarah Singkat Dikisahkan, suatu saat Syaikh Utsman dari Surabaya ketika selesai berziarah dari Makam Kyai Abdurrahman Ganjur & Kyai Sirojuddin bertemu dengan K.H Masduri Damanhuri ( salah satu Ulama
Kharismatik
di
Ngroto
).
Ia
bercerita
mengenai
kebiasaannya berziarah ke Ngroto yang sering dilakukan tanpa mengenal waktu (bahkan ditengah malam) & tanpa sepengetahuan masyarakat sekitar. ( Sebagai catatan: pada waktu Syeikh Utsman berziarah ke Ngroto, belum ada jembatan penyeberangan yang menghubungkan Ngroto dengan Desa Jeketro/Genggang. Alat tranportasi penyeberangan masih berupa perahu/sampan/gethek. Bahkan sering kali masyarakat sekitar menggunakan gedebog / batang pohon pisang untuk menyeberang ke desa tetangga). Pada
saat pertemuan pertama Ia berdua, K.H Masduri belum menyadari bahwa tamu yang Ia ajak bercerita itu adalah seorang ulama besar Tarekat, meskipun menurut kisah: Syaikh Utsman dari Surabaya tersebut ketika berziarah di Ngroto terlihat sering dikawal oleh beberapa orang yang berbadan tegap. Setelah beberapa kali bertemu, barulah K.H Masduri diajak untuk ikut mengembangkan ajaran Tarekat yang dibawa oleh Syaikh Utsman dari Surabaya. Dilain waktu, Ia berdua juga saling berbagi cerita tentang segala hal, termasuk tentang keinginan Syaikh Utsman untuk menikahkan salah satu putrinya dengan putra asli Ngroto, dengan harapan semoga bisa terus menyambung tali silaturahmi dengan Ngroto. Setelah beberapa tahun Syaikh Utsman meninggal dunia, apa yang sempat disampaikan untuk menikahkan putrinya akhirnya terwujud juga. Salah satu Putrinya yang masyarakat awam sering melafalkan nama, Nyai Mimik menikah dengan K.H Munir Abdullah yang notabennya masih kerabat dekat dengan K.H Masduri Damanhuri. Perkembangan
tarekat
ini
diwilayah
Ngroto
mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Syaikh ASrori dari Surabaya sebagai
penerus
estafet
kemursyidan dari
Syaikh
Utsman
melanjutkan jalinan silaturrahmi yang dirintis oleh ayahanda dengan sering hadirnya beliau dalam setiap Majlis Dzikir dan Khoul di Ngroto (Wawancara dengan Bapak. Fahrudin Tnggal 17 Juni 2012).
Dari
situlah
Tarekat
Qodiriyah
Wa
Naqsabandiyah
berkembang di Desa Ngroto.
2. Susunan
Pengurus
Jam’ah
Tarekat
Qodiriyyah
wa
Naqsabandiyyah Desa Ngroto, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan Tahun 2012 Tabel 3.1 Susunan Pengurus Jam’ah Tarekat Qodiriyyah wa Naqsabandiyyah Desa Ngroto, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan Tahun 2012 No
Nama
Jabatan
Alamat
2
KH. MUNIR ABDULLAH Penasehat
Ngroto
3
M. FAHRUDIN
Ketua
Mlilir
5
SURYADI, SH
Sekertaris
Kapung
6
H. AHMADI
Bendahara
Termas
7
Ir. SUPRIYADI
Bag. koperasi
Jawan
(Wawancara dengan bapak. Fahruddin pada tanggal 17 Juni 2012) 3. Data Ustadz Tarekat Qodiriyyah wa Naqsabandiyyah Desa Ngroto, Kecamatan ubug, Kabupaten Grobogan Tahun 2012
Tabel 3.2 Data Ustadz Tarekat Qodiriyyah wa Naqsabandiyyah Desa Ngroto, Kecamatan ubug, Kabupaten Grobogan Tahun 2012 No
Nama KH.
Pekerjaan
Alamat
Munir
1
Abdullah
Kyai
Ngroto
2
Ustad. Ahmad
Kyai
Ngroto
3
Ustad. Misbah
Kyai
Manggar
4
Ustad. Habib
Kyai
Manggar
(Wawancara dengan bapak. Fahruddin pada tanggal 17 Juni 2012) B. Penyajian Data Adapun jumlah sampel yang diteliti sebanyak 150 jama’ah sedang bentuk angketnya adalah pilihan ganda dengan 15 pertanyaan. Dari hasil penilaian angket tersebut, dicoba untuk menjajaki sampai sejauh mana Pengaruh Pendidikan Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat Terhadap Kesalehan Sosial Jama’ah Tarekat. Angket yang penulis sebarkan menggunakan tiga jenjang alternatif jawaban A, B, C dan penilaiannya sebagai berikut: 1. Apabila jama’ah memilih jawaban A maka nilainya 3 2. Apabila jama’ah memilih jawaban B maka nilainya 2 3. Apabila jama’ah memilih jawaban C maka nilainya 1 Adapun data nama responden dan nilai yang penulis berikan pertanyaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.3 HASIL ANGKET TENTANG INTENSITAS PENGAMALAN AJARAN TAREKAT NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
Nama Responden Br Mz Tm Tl Nr Nk Mkh Am Mdr Mlk Mst Msl Mhk Nrm Rhm Mdk Sa Khm Hj. Sr’p H. Wr Sw Sd Ns Sr’ H. Msh Hj. Khi Hj. Ktn Msd Msk Hj. Drs H. Mrw H. Mnt Hj. Qmr Sdk
1 B B B B A B A B B B B B C A B A A A B B A B B B A B A A B B A A B A
2 B B B B A A A B A B B A C A A A B B B B A B B A A B A A B B B A A B
3 B B A B C C B B B B B B C B B A B B B B A B B B B B B B B B B A A B
4 B A B B A A A B A B B B C A B A B A B C B B B B B B A A A B A B B B
5 B B A B A B A A A B B B B A B A B B B B B B B B B B A A A B B A B B
Nomor Item 6 7 8 9 A B B A A A B B A A B B A A B A A A B B A B A B A B B B A B B B A B B B A B B A A B B A B A B B B B C B A A B B A B B B A A B A A B A B B A B A B B B B B B B B B B B B B C B A B B C B B B B B B B B B B B B B A A A A A A B C A A B B A A B B A A B A A A B B A A B B B C C B
10 A A A A A B B B A A A B C B B A A B B B B B B B B B B A A A A B B B
11 B C B C B B A A C B B B C A B A A C A B B B B B A A A C A B A B B B
12 B B A A B B A A A B B A A A A A B A B A A B B C A A C B A A A B A B
13 A A A A C A A A A A A B A A B A A A B B B B B B A A A A A A A B B B
14 B B B B C B A A A B B B A A B A B B A B C B B B A A A B B B A B B B
15 A B A A B A B B A A A B A A B A B A B B B B B A A A A A A A B A A B
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75
Fkr Dms H. Nsr Msl Qsm Sdk Yt Brh Umn Hj Sr Smy H. Khm Hj. Ktj Srp H. Skh Adr Ltf Hj. Mkh Br Prj Mt'h St'h Rm'h Nfs Mst Sr’p Slh Rkn Asm Brn Snrd H. Jpr Khmd S Wt Tyn Sngdh Snr Rhm MSph Mtn
B B A B A A A A A B B A A A A A A A A A A B A A A B A B B A A B A B B B A B B A B
B B A B A B B B B B A B B A B B A B A B B B B B B A B B B B B B A B B B B B B B B
B B B B B A A B B B B B B B B B A B B A B B A B B B A B A B B A B A B B B B B B A
A A B B B A B B B C B B B B B B B B B B B A C A B B C B B C A B A B C B C B C B B
B B A A A A B A B B B B C B A B A A B B B A A B B A B B B B C B B B B B B B B C B
A A A B B B B B A C B A B B B A A A A B A A B B B B A B B A A A B A A B B B B B C
A A A B B A B B C B A B B A B B A B A B B A C A B B B B A B A B B B B A A B A B B
B B A B B A B A B B B C B B A B B B A A B B A A B B B A A A A B A B A B B B B B B
B B A C B A A B A B C B A B B B A B B A B B A B B B B B B B B C B B B B B C A B B
A B B B A B B B B B B B B B B A B A A B A A A A A A C A B B B B B C B B C B B A B
B C A A B A C B B B A B B B A B A B B B B A B A A B B B B B B B A B B B B A B B B
A A C B A A B A B C B A A C B B A B A B A A A B B B B B B B B A B B B A B B B B C
A A A B B B A B B B B B B B B B A B A B B A A B A B B B C B A B B A A B B B B B B
B B A A B B B B A B B B B B B C A A A B B B A B B A B B B B B B A B B B A B C B B
B B A B A A B A B B A B B A A A A B A A A A A A A B B B A B A A A B B B B B B A A
76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116
Srh Alm Mskrh Skmh Srh S'mnh Mdr Irkm Tymh Wk'h Rstm Mrjnt Klmh Wkdh Wrsn Sbrn Amn ASrp Srtyh MSrm Srptn Dymh Qmr Mrytn Mkhytn Spnh Zlkh Krtn Rtm Sprt MSrkh Syd Mnwr Smy Kmstn Drt Istrh Wrt Mstjb Krmn Msywrh
A A A A B A B A A B A A B A A A A A A A B A A B B B B A B A B B A A A A B A B A B
B B B A A B B A B B A A B A B B B B B B B B B B B B B B B B B B B A A B B B B B B
A B A A A B B A B B B B B A B B B B B B B C B B B B B B B B B A B B B B B A B A B
A B B A A A B B B B B B B A B B A A B A A B B B B B A B C B B B C B B B B B B B B
A C A A B B A B B C A B B B A C B A B A A C B A B B B B B B B A B A A B B B A A B
B A B B B A B A A A B A C A B B C A A A A A B A B A B C A B A B B B B B C B B A B
A B A A B B B A A A B A B A B A B A B B A A A A B B B B B B A B B B A B B A B A B
C A C B B B A A B A B B B B A B B A B B B B B B B B A B A B B B A B B B B B B A C
A A B B A B B B B A A B A C B B A B B B C B B B B B B B B C B C B B B B B B B A B
B A A C A B C B A B A A B B B B B B B B B B B B C B B C A A B B B A B B B B B B B
B A B A B B B C B A A B B C A B B B A A C B A A B A B B A B C B B B B C A B C B A
A B A B A A C A A B A A C B B A A A B A A A B A B B A B A B A B B B A B B A B A B
B A B B A B B A A A B A B A B B B B B B A A B A B B B B A A A B A A B B B B B B B
B B B B A A A B A A B B B B A B A A B B B B B A A B B B C B B B B B B A A C B B A
A B A B A A B A B A B A A B B A B B A A A A A A B B A A B B A B A B B B B B B B A
117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150
Mkls Slph Msmh Syf' Strsh Sprmn Mrp'h Skrh Mt Zrn Bkn Skrt Mkznh Khryh Ksmr Mhn Sytn Sdrm Suyt Ksr Imrnh Shrt Shl Msrp Mrj Mrlmh Ktmn Sryt Rjmn Mryn Mngn Zn Rmlh Sdyh Jmd
B A A A B A A A A B B A B A A A B A A B A B B A A A A A B B B B B A
B B B A B B A A B B B B B A B B B B B B B B B B A B B B B B A B A B
B B B B A B A A B B B A A A B B B B B B B B B B A A B B B B A A A B
B A B A A A A B B A B B B A B A B A A B A A B B B B A A B B A B A B
B A B A A A A B B A B B B B B A B B B A A A A A B A A B A A A B A B
A A B A B A B A A A B A B B B B C B B C A B B B A B A B C A A B A B
B A B A B B B B A B C A A B B B B B B A A B B B B B A B C A B A B A
B B C A B A B B A B B A A A A B B A B B B B A A A B B A B B B A B B
A B B A A B A B B A B B A A B A C B A A B A B B B B B A B B C B A B
B A C B B B C A B A A B A B B C B B B B B A A B A A B A A A B B B A
Tabel 3.4 HASIL ANGKET TENTANG KESALEHAN SOSIAL
NO
Nama
Nomor Item
C B B A B B B A A A B B B B A B B B A B A A B A A A B A A B B B A B
B A B A A B B A A A B B A A A B A A A A B A B B A A B B B A B A B B
B A A A B C A B A A B A B A B B B B A B A B B B B B A B B B A B A A
B B A A B B A B A B B A A B B A B B B B A A A B B B A B B B B B A B
B B B A B B B B B B B B B B B B B A B B A B A B B A A B A B B B A A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40
Responden Br Mz Tm Tl Nr Nk Mkh Am Mdr Mlk Mst Msl Mhk Nrm Rhm Mdk Sa Khm Hj. Sr’p H. Wr Sw Sd Ns Sr’ H. Msh Hj. Khryh Hj. Ktn Msd Msk Hj. Drs H. Mrw H. Mnt Hj. Qmr Sdk Fkr Dms H. Nsr Msl Qsm Sdk
1 B A B A B B A B A A A B A A B A B A A B A A A B A A B B A A A A A A A A A B A A
2 B A B A B B B B B A A A A A A A B A A B A B A B A A A B B A A A B B A A A B A B
3 C B B A B C A B A A A B A A B A B A B B A B B B A B A B A B A B B A B B A B B A
4 B B A B C A B B B A A B B A B A B C B C B B B A A A A B A B A B B B A B A B B B
5 B B B B B B B A B B B B B A B A B B B B B B B B A A C C B A B B B A B A C C B A
6 A C C B B A B C B B B B A A A A A C B B B B B A B C C B B C B B B B B B C B B B
7 B C A C B B C C C B B A A B B B B A B B B C B B B B A C A C A B A A C C A B B B
8 B A B B B B A B A B B B A A B B A A B B B B B B A B A B A A A B B B A B A B B A
9 A A B C C B A B A A A B C B B A B A B B B B B B A B A B C B A B B B B B A C B A
10 A B A A B B B B A A A B B A B A A B B B B B B B A A A B A B A B B B B A A B A B
11 B B B B B B A B B B B B A A B A B A B B B B C B C B A B B B C B B B A C A B B C
12 C C C C B B C C C C C A A A A A C C B C C B B C C C B C C A A C A B A C B B A C
13 C B A C B B C B C A A B B A B A B B B B B B B B B B B C A B C B B B C B B B B B
14 B A B A B B A B A A A B A A B A B B A B C B B B A A A A A C A B B B A B A A B B
15 B C B C B C C B C B B B B B B B B B C C C C B C B B C B C B B C C B B B C B C C
41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81
Yt Brh Umn Hj Sr Smy H. Khm Hj. Khtj Srp H. Skhr Adr Ltf Hj. Msk Br Prj Mrt’h St’h Rm’h Nfs Mstf Sr’p Shlh Rkn Asmnh Brn Snrd H. Jpr Khmd Sr wt Tryn Sngdh Snr Rhm Msrp Mtn Srh Almn Mskrh Skmh Srh S’mnh
A A A A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
B B B B A B B A B B A B A B B B B A A A A A A A A A A A A A A B B A A A A A A A B
A A B B B B B B B B A B A A B A B B B A B B B A B A B A B B A B B B B A A B B B B
B B A B A B B B B B A B A B B A B B B B B B B B A B A B C A B B C B B B B A A A A
A A B B B B C B A B B A B B B B B B B B B B C B B B B B B B B A B C B A C B A B B
B B A C C A B B B A B B B B A B A B B B B B B B A A B A A B B B B B C B A B B B B
A A B B A B B A B B A B A B B A C A C C B A B A B B B B A A A A A B B A B B C B A
B A B B B C B B A B B B A A B A B B B B B B A A B B A A B B A B A C B C B A B B B
A B C C C B A B B B A B A A B C A B C A B C B C A C B B C B B C A B A A B A B B C
B B B B C B B B B A A A A B A A B A B A C A A B B B B C B B C B B A B B A C C A B
C B B B B B B B A B A B A B B B B B B B B B B B B B A A C B B C B B B B A A B C C
B A B B B A A C B B A B C B A C A B C C B C B C C A B A B C B B B B C C C B B A A
A B B B B B B B B B B B B B B A A B B B A B B B B B A A C B B B B B B B B B B B C
B B B B B B B B B C B A A B B A A A A A B A B A B A A A A A A B C A B B A A A B A
B B C C A B B A A A B B B A A C C C C C B C B C B B C B B C B B B C C C B A C C B
82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122
Mdr Irkhm Tymh Wk’h Rstm Mrjnt Klmh Wkdh Wrsn Sbrn Amn Asrp Srtyh Msrm Srptn Dymh Qmr Mrytn Mkhytn Spnh Zlkh Krtn Rtm Sprt Msrkh Syd Mnwr Smy Kmstn Drt Istrh Wrt Mstjb Krmn Msywrh Mkls Slph Msmh Syf’ Strsh Sprmn
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
A A A A A A A A B B A B A A A A A A A A A A A A A A A A A A A B A A A A A A A A A
A A B B B B B B B B B B B B B A B A A A B A B A B A B B A B A A A B B B B B A B A
A B B B B B B B B B B A B A B A B B A B B A B B B B B A B B B B B B B A A A A B A
B B B B A B B B A C B A B A B B A B C B B B A A B B B A A C B A A A B B A B A B A
B C A B B C B B B B C B A A B C B B C B A B A B C B A B B B C B B B A A A A B B A
B A A C B A A C B A B B B B C A A A B B B A B A C B B A A A B A B A B B A B B A B
A A B A B B B B B B B B A A B A B B A B B B B B B B A A B B B B A B A B B B A A A
B C B C A A A C B B A B B B B B B B B B B A B C C C A B A A C A B A B A B A A B B
C A A B C A B C B C B B B B A A B B A B C A B A B B B C A B A B B B C B B A A B B
B B B A B C B B A B B B B C B A B A C A B B B B B B B B A A B A A C A A B C A C B
C C C C C C C B B B A C B B A C B C C C B C C A C C C A C C A C B A C C A C A C B
B A B C B B B B B C B B C C B B C B B B C C B B C B B B B B B B B B B B B B A B C
A A A A B A A B A B B A B B B A A A A B A A A B A A A B A A A A A B A A A A A A B
B C C B B C B C B B B B A B C B C B B C B B B B B B C B C C B C B B B C B C B C B
123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150
Mrp’h Skrh Mt zrn Bkn Skrt Mkznh Khryh Ksmr Mhn Sytn Sdrm Suyt Ksr Imrnh Shrt Shl Msrp Mrj Mrlmh Ktmn Sryt Rjmn Mryn Mngn Zn Rmlh Sdyh Jmd
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A
B B A A B B B A B B A A A A A A B A A A B A A A B A A A
A B A B A B B A B A B A A B A A B B B B B A B B A B A B
A B B A B A B B B A B B B A A B A A B A A B A A A B B B
BAB IV
B A A A B A A B B B C A A B A B B B A B B A B A A B A B
B B A B C A A B B A B B B A A B C B B B A B B A B A B A
B B A B B A A A A B B B B B B B A A A B B A A B B A B B
A B B A B B A A A A C B A A A A B C B B B A B B C B A B
C A B A C A A B A C B A B B B B A B A A B A A A B A B A
A A A C B B B B C B B B B B A A C A C B B C A B C B B B
B B A A C B C B C B A A A A B B B B C C C C C A C A B A
A B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
A B A B A A A B A A A B A B A A A A B A A A A A A A A A
B C C B B B C B C C B B B B C C C C C C C B C B C B B C
ANALISIS DATA Setelah
data
terkumpul,
maka
langkah
berikutnya
adalah
membuktikan ada tidaknya pengaruh antara Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat dengan kesalehan sosial jama’ah Tarekat Qodiriyyah wa Naqsabandiyyah desa Ngroto Tahun 2012, dengan kata lain semakin Sangat Baik Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat, semakin tinggi tingkat kesalehan sosial jama’ah Tarekat Desa Ngroto melalui analisis data, karena data lapangan dan landasan teori belum dapat menunjukkan atau membuktikan sendiri suatu kebenaran hipotesis. A. Analisis Pendahuluan Dalam analisis ini didiskripsikan tentang Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat pengaruhnya terhadap kesalehan sosial Jama’ah Tarekat Desa Ngroto yang datanya diperoleh dari responden. 1. Tingkat Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat Untuk mengetahui tingkat Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat pada jama’ah Tarekat Ngroto berdasarkan data yang diperoleh dari hasil angket yang terdiri dari 15 soal, masing-masing soal berbobot dengan nilai : A : mewakili Tinggi nilai 3 B : mewakili Sedang nilai 2 C : mewakili Rendah nilai 1 Tabel 4.5 DATA NILAI ANGKET INTENSITAS PENGAMALAN AJARAN TAREKAT JAMA'AH TAREKAT DESA NGROTO
TAHUN 2012 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
Nama Responden Br Mz Tm Tl Nr Nk Mkh Am Mdr Mlk Mst Msl Mhk Nrm Rhm Mdk Sa Khm Hj. Sr’p H. Wr Sw Sd Ns Sr’ H. Msh Hj. Khryh Hj. Ktn Msd Msk Hj. Drs H. Mrw H. Mnt Hj. Qmr Sdk Fkr Dms H. Nsr
1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3
2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 1 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3
3 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2
4 2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 1 3 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2
5 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3
Nomor Item 7 8 9 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 1 1 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3
10 11 12 13 14 15 3 2 2 3 2 3 3 1 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 2 3 3 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 1 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 1 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 1 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 1 3 3 2 2 2 3 1 3 3 3
Total 35 34 38 36 34 35 39 36 38 35 35 33 27 41 33 44 36 36 32 30 33 30 29 31 37 35 41 37 39 36 40 37 36 29 37 34 40
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
Msl Qsm Sdk Yt Brh Umn Hj Sr Smy H. Khm Hj. Khtj Srp H. Skhr Adr Ltf Hj. Msk Br Prj Mrt’h St’h Rm’h Nfs Mstf Sr’p Shlh Rkn Asmnh Brn Snrd H. Jpr Khmd Sr wt Tryn Sngdh Snr Rhm Msrp Mtn Srh Almn Mskrh
2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3
2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3
2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 1 2 2 1 3 2 3 2 1 2 1 2 1 2 2 3 2 2
3 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 1 3
2 2 2 2 2 3 1 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2
2 2 3 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 1 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3
2 2 3 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 1
1 2 3 3 2 3 2 1 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 3 2 2 3 3 2
2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 3 2
3 2 3 1 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2
2 3 3 2 3 2 1 2 3 3 1 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 3
2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2
3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2
2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3
32 36 40 33 35 33 27 33 32 32 33 35 33 42 35 40 35 35 39 38 37 35 34 31 32 33 32 36 33 37 32 32 32 31 30 30 32 30 37 36 35
79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119
Skmh Srh S’mnh Mdr Irkhm Tymh Wk’h Rstm Mrjnt Klmh Wkdh Wrsn Sbrn Amn Asrp Srtyh Msrm Srptn Dymh Qmr Mrytn Mkhytn Spnh Zlkh Krtn Rtm Sprt Msrkh Syd Mnwr Smy Kmstn Drt Istrh Wrt Mstjb Krmn Msywrh Mkls Slph Msmh
3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3
3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2
3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2
3 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 3 1 2 3 2 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2
2 2 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 1 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 3 3 2
3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2
2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1
2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2
1 3 2 1 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1
3 2 2 2 1 2 3 3 2 2 1 3 2 2 2 3 3 1 2 3 3 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 2 1 3 2 1 2 3 1 2 2
2 3 3 1 3 3 2 3 3 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2
2 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 3 2 2 3
2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2
36 39 36 31 38 37 37 36 38 30 35 35 33 34 38 34 37 35 34 34 38 30 32 34 30 34 32 34 31 33 35 35 32 31 33 30 38 32 31 39 31
120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150
Syf’ Strsh Sprmn Mrp’h Skrh Mt zrn Bkn Skrt Mkznh Khryh Ksmr Mhn Sytn Sdrm Suyt Ksr Imrnh Shrt Shl Msrp Mrj Mrlmh Ktmn Sryt Rjmn Mryn Mngn Zn Rmlh Sdyh Jmd
3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3
3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2
2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2
3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2
3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2
3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 1 2 2 1 3 2 2 2 3 2 3 2 1 3 3 2 3 2
3 2 2 2 2 3 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 3 2 3
3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2
3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2
2 2 2 1 3 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3
3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2
3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2
3 2 1 3 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3
3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2
Kemudian di intervalkan dengan rumus sebagai berikut: dengan 15 item diketahui nilai tertinggi 44 dan nilai terendah 27, maka berdasarkan rumus interval sebagai berikut : li
( Ba Bb) 1 Ji
3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 3
43 35 34 37 37 38 38 30 37 38 38 35 34 29 35 36 33 39 37 35 34 38 37 38 36 32 35 35 34 40 35
Keterangan : Li
: Lebar interval
Ba
: Batas atas
Bb
: Batas bawah
Ji
: Jumlah interval
Sehingga : li
( 44 27) 1 3
li
18 6 3
Kemudian dimasukkan dalam tabel untuk mengetahui berapa banyak jama’ah yang tingkat Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat Tinggi, Sedang, Rendah. Tabel 4.6 INTERVAL INTENSITAS PENGAMALAN AJARAN TAREKAT JAMA’AH TAREKAT DESA NGROTO TAHUN 2012 Li
Jumlah Jama’ah
Nilai Nominasi
40 – 45
10
A
33 – 39
102
B
27 – 32
38
C
Setelah diketahui berapa banyak jama’ah yang mempunyai ketekunan jama’ah dalam menjalankan ajaran tarekat Tinggi, Sedang, Rendah kemudian dipersentasekan sebagai berikut :
P
F 100% N
a. Untuk tingkat Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat yang memperoleh nilai tinggi mendapat nilai A sebanyak 10 jama’ah. P
F 100% N
P
10 100% 150
= 6,66 % b. Untuk tingkat Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat yang memperoleh nilai sedang mendapat nilai B sebanyak 102 jama’ah. P
F 100% N
P
102 100% 150
= 68 % c. Untuk tingkat Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat yang memperoleh nilai rendah mendapat nilai C sebanyak 38 jama’ah. P
F 100% N
P
38 100% 150
= 25,33 %
Tabel 4.7 PERSENTASE INTENSITAS PENGAMALAN AJARAN TAREKAT JAMA’AH TAREKAT DESA GROTO TAHUN 2012 No
Kategori
Interval
Frekuensi
Persentase
1
Tinggi
40 – 44
10
6,66 %
2
Sedang
33 – 39
102
68 %
3
Rendah
27 – 32
38
25,33%
Dari hasil tersebut bahwa tingkat Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat tinggi adalah 6,66% dengan jumlah 10 jama’ah, tingkat Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat sedang sebanyak 102 jama’ah dengan persentase 68 %, tingkat Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat dengan kategori rendah 25,33 % dengan jumlah 38 jama’ah. Dengan demikian tingkat Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat adalah sedang. 2. Tingkat kesalehan sosial Untuk mengetahui tingkat kesalehan sosial jama’ah tarekat Ngroto berdasarkan data yang diperoleh : a. Untuk tingkat Tinggi nilai 3 b. Untuk tingkat Sedang nilai 2 c. Untuk tingkat Rendah nilai 1 Tabel 4.8 DATA NILAI ANGKET KESALEHAN SOSIAL
JAMA’AH TAREKAT DESA NGROTO TAHUN 2012 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Nama Responden Br Mz Tm Tl Nr Nk Mkh Am Mdr Mlk Mst Msl Mhk Nrm Rhm Mdk Sa Khm Hj. Sr’p H. Wr Sw Sd Ns Sr’ H. Msh Hj. Khryh Hj. Ktn Msd Msk Hj. Drs H. Mrw H. Mnt Hj. Qmr Sdk Fkr
1 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3
2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3
3 1 2 2 3 2 1 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2
4 2 2 3 2 1 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 1 2 1 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3
5 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 1 2 3 2 2 2 3 2
6 3 1 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2
Nomor Item 7 8 9 2 2 3 1 3 3 3 2 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 3 3 1 2 2 1 3 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 1 2 2 3 3 1 1 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 1 3 2
10 11 12 13 14 15 3 2 1 1 2 2 2 2 1 2 3 1 3 2 1 3 2 2 3 2 1 1 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 1 1 3 1 2 2 1 2 2 2 3 2 1 1 3 1 3 2 1 3 3 2 3 2 1 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 1 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 3 1 1 2 3 2 3 2 1 2 3 2 3 3 2 2 3 1 2 2 1 2 3 2 3 2 1 3 3 1 2 2 3 2 1 2 3 1 3 1 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 3 2
Total 30 31 32 30 28 30 32 28 32 37 37 33 38 42 33 42 32 34 32 28 30 29 31 30 37 34 36 28 35 32 38 30 32 34 35
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76
Dms H. Nsr Msl Qsm Sdk Yt Brh Umn Hj Sr Smy H. Khm Hj. Khtj Srp H. Skhr Adr Ltf Hj. Msk Br Prj Mrt’h St’h Rm’h Nfs Mstf Sr’p Shlh Rkn Asmnh Brn Snrd H. Jpr Khmd Sr wt Tryn Sngdh Snr Rhm Msrp Mtn Srh
3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3
2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3
2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 3 2 2 1 2 2 2
3 1 1 2 3 3 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 3
2 1 2 2 2 2 2 3 1 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 2
1 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 1 3 1 1 2 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3
2 3 2 2 3 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 1 2 1
2 3 1 2 3 3 2 1 1 1 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 1 3 2 1 3 2 1 2 1 3 1 2 2 1 2 2 1 3 2 3 3
3 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 1 3 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2
1 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 1 2 2 2 2
1 2 2 3 1 2 3 2 2 2 3 3 1 2 2 3 2 1 2 3 1 3 2 1 1 2 1 2 1 1 3 2 3 2 1 2 2 2 2 1 1
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2
2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 2 2
2 1 2 1 1 2 2 1 1 1 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1 1
31 37 29 33 32 35 36 31 28 29 32 32 33 35 33 39 34 39 35 35 35 34 34 29 33 32 32 33 33 34 35 36 38 31 33 35 31 32 31 30 33
77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117
Almn Mskrh Skmh Srh S’mnh Mdr Irkhm Tymh Wk’h Rstm Mrjnt Klmh Wkdh Wrsn Sbrn Amn Asrp Srtyh Msrm Srptn Dymh Qmr Mrytn Mkhytn Spnh Zlkh Krtn Rtm Sprt Msrkh Syd Mnwr Smy Kmstn Drt Istrh Wrt Mstjb Krmn Msywrh Mkls
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3
3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2
2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3
1 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 1 2 3 2 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 1 2 3 3 3 2 2
3 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 3 2 1 2 2 1 2 3 2 3 2 1 2 3 2 2 2 1 2 2 2 3 3
2 2 1 2 3 2 3 3 1 2 3 3 1 2 3 2 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 3 2 3 1 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2
2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2
2 3 2 2 1 2 1 2 1 3 3 3 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 3 2 3 3 1 3 2 3 2 3
3 1 1 3 2 1 3 3 2 1 3 2 1 2 1 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 1 3 2 3 2 2 2 1 3 2 3 2 2 2 1 2
3 3 2 1 1 2 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 1 3 3
1 2 2 3 3 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 3 1 2 2 3 1 2 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 3 1 1 3 1 2 3 1 1
2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3
2 3 1 1 2 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1
35 37 32 33 32 34 34 34 31 32 32 34 28 34 29 33 33 34 34 32 37 33 35 33 32 32 36 34 36 28 32 34 36 37 33 34 35 37 35 34 35
118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150
Slph Msmh Syf’ Strsh Sprmn Mrp’h Skrh Mt zrn Bkn Skrt Mkznh Khryh Ksmr Mhn Sytn Sdrm Suyt Ksr Imrnh Shrt Shl Msrp Mrj Mrlmh Ktmn Sryt Rjmn Mryn Mngn Zn Rmlh Sdyh Jmd
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3
3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2
3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2
3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 1 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2
3 2 2 3 2 2 2 3 2 1 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3
2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 2
2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 3 2
2 3 3 2 2 1 3 2 3 1 3 3 2 3 1 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3
2 1 3 1 2 3 3 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 1 3 1 2 2 1 3 2 1 2 2 2
3 1 3 1 2 2 2 3 3 1 2 1 2 1 2 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 1 1 1 3 1 3 2 3
2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
Kemudian di intervalkan dengan rumus sebagai berikut: dengan 15 item diketahui nilai tertinggi 42 dan nilai terendah 28, maka berdasarkan rumus interval sebagai berikut :
2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1
38 34 42 32 36 37 34 39 37 31 38 36 36 33 35 33 37 38 37 39 36 33 35 33 34 33 37 36 39 32 38 37 36
li
( Ba Bb) 1 Ji
Keterangan : Li
: Lebar interval
Ba
: Batas atas
Bb
: Batas bawah
Ji
: Jumlah interval
Sehingga : li
( 42 28) 1 3
15 3
=5 Kemudian dimasukkan dalam tabel untuk mengetahui berapa banyak jama’ah yang dipengaruhi kesalehan sosial, tinggi, sedang dan rendah. Tabel 4.9 INTERVAL KESALEHAN SOSIAL JAMA'AH TAREKAT DESA NGROTO TAHUN 2012 Li
Jumlah Jama’ah
Nilai Nominasi
38 – 42
15
A
33 – 37
85
B
28 – 32
50
C
Setelah diketahui berapa banyak jama’ah yang mempunyai kesalehan sosial, tinggi, sedang, rendah, kemudian dipersentasekan sebagai berikut : P
F 100% N
a. Untuk tingkat kesalehan sosial kategori tinggi mendapat nilai A sebanyak 15 jama’ah.
P
F 100% N
P
15 100% 150
= 10 % b. Untuk tingkat kesalehan sosial kategori sedang mendapat nilai B sebanyak 85 jama’ah. P
F 100% N
P
85 100% 150
= 56,66 % c. Untuk tingkat kesalehan sosial kategori rendah mendapat nilai C sebanyak 50 jama’ah. P
F 100% N
P
50 100% 150
= 33,33 % Tabel 4.10 PRESENTASE KESALEHAN SOSIAL JAMA'AH TAREKAT DESA NGROTO TAHUN 2012 No
Kategori
Interval
Frekuensi
Persentase
1
Tinggi
38 – 42
15
10 %
2
Sedang
34 – 39
85
56,66 %
3
28 – 32
Rendah
50
33,33 %
Dari hasil tersebut bahwa tingkat kesalehan sosial kategori tinggi adalah 10% dengan jumlah 15 jama’ah, tingkat kesalehan sosial
dengan kategori sedang 85 jama’ah dengan persentase
56,66%, dan tingkat kesalehan sosial dengan kategori rendah 33,33% dengan jumlah 50 jama’ah. Dengan demikian tingkat kesalehan sosial jama’ah Tarekat Desa Ngroto adalah cukup. B. Analisis Pengolahan Data Analisis pengolahan data ini untuk data yang terkumpul dari nilai variabel mengikuti Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat dan kesalehan sosial untuk mencari korelasi dengan menggunakan rumus product moment dengan angka kasar, sebagai berikut :
rxy
xy
x y N
2 x 2 y 2 x y N N 2
Analisis ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara nilai angket Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat dengan kesalehan sosial. Nilai dari kedua variabel tersebut selanjutnya untuk variabel Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat diberi nama variabel X (variabel pengaruh) dan kesalehan sosial diberi nama variabel Y. Selanjutnya kedua variabel tersebut didistribusikan kedalam koefisiensi dan perkalian antara nilai-nilai variabel X dan nilai-nilai
variabel Y agar memudahkan dalam memasukkan ke rumus korelasi product moment dengan skor angka kasar. Untuk lebih jelasnya akan penulis kemukakan dalam tabel berikut : Tabel 4.11 TABEL KERJA UNTUK MENCARI KOEFISIENSI ANTARA INTENSITAS PENGAMALAN AJARAN TAREKAT DENGAN KESALEHAN SOSIAL No. Res
X
Y
X2
Y2
001
35
30
1225
900
1050
002
34
31
1156
961
1054
003
38
32
1444
1024
1216
004
36
30
1296
900
1080
005
34
28
1156
784
952
006
35
30
1225
900
1050
007
39
32
1521
1024
1248
008
36
28
1296
784
1008
009
38
32
1444
1024
1216
010
35
37
1225
1369
1295
011
35
37
1225
1369
1295
012
33
33
1089
1089
1089
013
27
38
729
1444
1026
014
41
42
1681
1764
1722
015
33
33
1089
1089
1089
016
44
42
1936
1764
1848
XY
No. Res
X
Y
X2
Y2
XY
017
36
32
1296
1024
1152
018
36
34
1296
1156
1224
019
32
32
1024
1024
1024
020
30
28
900
784
840
021
33
30
1089
900
990
022
30
29
900
841
870
023
29
31
841
961
899
024
31
30
961
900
930
025
37
37
1369
1369
1369
026
35
34
1225
1156
1190
027
41
36
1681
1296
1476
028
37
28
1369
784
1036
029
39
35
1521
1225
1365
030
36
32
1296
1024
1152
031
40
38
1600
1444
1520
032
37
30
1369
900
1110
033
36
32
1269
1024
1152
034
29
34
841
1156
986
035
37
35
1369
1225
1295
036
34
31
1156
961
1054
037
40
37
1600
1369
1480
038
32
29
1024
841
928
No. Res
X
Y
X2
Y2
XY
039
36
33
1269
1089
1188
040
40
32
1600
1024
1280
041
33
35
1089
1225
1155
042
35
36
1225
1269
1260
043
33
31
1089
961
1023
044
27
28
729
784
756
045
33
29
1089
841
957
046
32
32
1024
1024
1024
047
32
32
1024
1024
1024
048
33
33
1089
1089
1089
049
35
35
1225
1225
1225
050
33
33
1089
1089
1089
051
42
39
1764
1521
1638
052
35
34
1225
1156
1190
053
40
39
1600
1521
1560
054
35
35
1225
1225
1225
055
35
35
1225
1225
1225
056
39
35
1521
1225
1365
057
38
34
1444
1156
1292
058
37
34
1369
1256
1258
059
35
29
1225
841
1015
060
34
33
1156
1089
1122
X2
Y2
No. Res
X
Y
XY
061
31
32
961
1024
992
062
32
32
1024
1024
1024
063
33
33
1089
1089
1089
064
32
33
1024
1089
1056
065
36
34
1296
1156
1224
066
33
35
1089
1225
1155
067
37
36
1369
1296
1332
068
32
38
1024
1444
1216
069
32
31
1024
961
992
070
32
33
1024
1089
1056
071
31
35
961
1225
1085
072
30
31
900
961
930
073
30
32
900
1024
960
074
32
31
1024
961
992
075
30
30
900
900
900
076
37
33
1369
1089
1221
077
36
35
1296
1225
1260
078
35
37
1225
1369
1295
079
36
32
1296
1024
1152
080
39
33
1521
1089
1287
081
36
32
1269
1024
1152
082
31
34
961
1156
1054
No. Res
X
Y
X2
Y2
XY
083
38
34
1444
1156
1292
084
37
34
1369
1156
1258
085
37
31
1369
961
1147
086
36
32
1269
1024
1152
087
38
32
1444
1024
1216
088
30
34
900
1156
1020
089
35
28
1225
784
980
090
35
34
1225
1156
1190
091
33
29
1089
841
957
092
34
33
1156
1089
1122
093
38
33
1444
1089
1254
094
34
34
1156
1156
1156
095
37
34
1369
1156
1258
096
35
32
1225
1024
1120
097
34
37
1156
1369
1258
098
34
33
1156
1089
1122
099
38
35
1444
1225
1330
100
30
33
900
1089
990
101
32
32
1024
1024
1024
102
34
32
1156
1024
1088
103
30
36
900
1296
1080
104
34
34
1156
1156
1156
No. Res
X
Y
X2
Y2
XY
105
32
36
1024
1296
1152
106
34
28
1156
784
952
107
31
32
961
1024
992
108
33
34
1089
1156
1122
109
35
36
1225
1296
1260
110
35
37
1225
1369
1295
111
32
33
1024
1089
1056
112
32
34
1024
1156
1088
113
33
35
1089
1225
1155
114
30
37
900
1369
1110
115
38
35
1444
1225
1330
116
32
34
1024
1156
1088
117
31
35
961
1225
1085
118
39
38
1521
1444
1482
119
31
34
961
1156
1054
120
43
42
1849
1764
1806
121
35
32
1225
1024
1120
122
34
36
1156
1296
1224
123
37
37
1369
1369
1369
124
37
34
1369
1156
1258
125
38
39
1444
1521
1482
126
38
37
1444
1369
1406
X2
Y2
No. Res
X
Y
XY
127
30
31
900
961
930
128
37
38
1369
1444
1406
129
38
36
1444
1269
1368
130
38
36
1444
1269
1368
131
35
33
1225
1089
1155
132
34
35
1156
1225
1190
133
29
33
841
1089
957
134
37
35
1369
1225
1295
135
36
38
1296
1444
1368
136
33
37
1089
1369
1221
137
39
39
1521
1521
1521
138
37
36
1369
1296
1332
139
35
33
1225
1089
1155
140
34
35
1156
1225
1190
141
38
33
1444
1089
1254
142
37
34
1369
1156
1258
143
38
33
1444
1089
1254
144
36
37
1296
1369
1332
145
32
36
1024
1296
1152
146
35
39
1225
1521
1365
147
35
32
1225
1024
1120
148
34
38
1156
1444
1292
No. Res
X
Y
X2
Y2
XY
149
40
37
1600
1369
1480
150
35
36
1225
1296
1260
5220
5068
183046
172537 176943
Sehingga diketahui : x
: 5220
x2
: 183046
y
: 5068
y2
: 172537
xy
: 176943
Kemudian dimasukkan kedalam rumus product moment sebagai berikut :
rxy
rxy
rxy
rxy
xy
x y N
2 x 2 y 2 x y N N 2
176943
5220 5068 150
5220 172537 50682 183046 150 150 2
176943 176366.4 5220 2 172537 50682 183046 150 150
576.6 27248400 25684624 183046 172537 150 150
rxy
rxy
rxy
rxy
576.6
183046 181656172537 171230.82 576.6
1390 1306.18 576.6 1815590.2 576.6 1347 .4384
rxy 0,428
C. Analisis Uji Hipotesis Sebagai langkah terakhir dalam menganalisis data dari penelitian ini adalah menguji hipotesis yang diajukan pada bab I. dalam penelitian ini hipotesis yang digunakan adalah ada korelasi positif antara Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat dengan kesalehan sosial pada jama’ah Tarekat Ngroto , dengan kata lain semakin Sangat Baik jama’ah mengikuti pendidikan dalam Tarekat, semakin tinggi tingkat kesalehan sosial jama’ah Tarekat desa ngroto. Untuk membuktikan pernyataan hipotesis tersebut dibuktikan dan dilihat secara langsung melalui penerapan rumus statistik, yaitu korelasi product moment yang telah penulis uraikan di atas. Dengan demikian koefisien antara variabel X dan variabel Y adalah sebesar = 0,428. Berdasarkan besarnya koefisien korelasi yang umum digunakan adalah: pada taraf signifikan 1% = 0,210. Sehingga dapat dibandingkan berdasarkan tabel tersebut nilai-nilai yang diperoleh ialah : 0,428> 0,210 pada taraf signifikan 1%.
Berdasarkan pembuktian dengan korelasi product moment pada taraf signifikansi 1% diperoleh hasil yang signifikan. Dengan demikian dari pengujian di atas maka menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima, yaitu: ada korelasi positif antara Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat terhadap kesalehan sosial di masyarakat, dengan kata lain semakin Sangat Baik jama’ah mengikuti Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat, semakin tinggi tingkat kesalehan sosial pada jama’ah Tarekat di Ngroto.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian dan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat penulis simpulkan sebagai berikut: 1. Dari variabel Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat pada jama’ah Tarekat Qodiriyyah wa Naqsabandiyyah di Desa Ngroto pada tahun 2012, dapat diketahui : a. Untuk tingkat Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat pada taraf tinggi mencapai 6,66% b. Untuk tingkat Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat pada taraf sedang mencapai 68% c. Untuk tingkat Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat pada taraf rendah mencapai 25,33%
Sehingga dengan demikian tingkat Intensitas Pengamalan Ajaran
Tarekat
pada
jama’ah
Tarekat
Qodiriyyah
wa
Naqsabandiyyah di Desa Ngroto pada tahun 2012, tergolong pada taraf sedang, yaitu mencapai 68%. 2. Dari variabel kesalehan sosial pada jama’ah Tarekat Qodiriyyah wa Naqsabandiyyah di Desa Ngroto pada tahun 2012, dapat diketahui: a. Untuk tingkat kesalehan sosial pada taraf tinggi mencapai 10% b. Untuk tingkat kesalehan sosial pada taraf sedang mencapai 56,66% c. Untuk tingkat kesalehan sosial pada taraf rendah mencapai 33,33% Sehingga dengan demikian kesalehan sosial pada jama’ah Tarekat Qodiriyyah wa Naqsabandiyyah di Desa Ngroto pada tahun 2012 tergolong pada taraf sedang, yaitu mencapai 56,66% 3. Kesimpulan yang dapat diambil dari hubungan antara variabel X dan variabel Y dengan menggunakan rumus product moment di peroleh rxy hitung sebesar 0,428. kemudian di konsultasikan pada r product moment dengan N = 150, pada taraf signifikan 1% diperoleh nilai 0,210. Ternyata nilai rxy hitung > rxy tabel. Hipotesis yang menyatakan bahwa "ada pengaruh antara Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat terhadap kesalehan sosial pada jama’ah Tarekat Qodiriyyah wa Naqsabandiyyah di Desa Ngroto tahun 2012 dapat diterima kebenarannya. B. Saran-Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah terbukti, secara statistik bahwa ada pengaruh yang signifikan antara Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat terhadap kesalehan sosial jama’ah Tarekat Desa Ngroto, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut : 1. Kepada Guru atau mursyid hendaknya menambah variasi dalam memberi pengajian saat tawajjuhan, sehingga jama’ah lebih semangat lagi dalam mengikuti tawajjuhan, 2. Kepada jama’ah hendaknya tetap bersikap hormat kepada guru, dan sesama jama’ah lain, jangan selalu memperlihatkan kelebihan pada diri jama’ah (kesombongan) bersikaplah rendah hati. C. Penutup Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat serta hidayahnya penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan tanpa mendapat kesulitan yang berarti. Disadari sepenuhnya, bahwa skripsi ini masih memerlukan kritik dan
saran
dari
berbagai
pihak
demi
perSangat
Baikan
dan
penyempurnaan. Meskipun demikian penulis berharap karya ini memberi manfaat bagi semua pihak khususnya pada diri penulis. Amin ya rabbal alamin.
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur'an dan terjemahannya, CV. Toha Putra, Semarang, 1984. Arikunto, Suharsimi, 1988, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Yogyakarta : Rineka Cipta, Asari, Hasan, 1994, Mengungkap Zaman Keemasan Islam, Makalah kelompok Kajian Agama, Jakarta : Mizan, Atjeh, Abu Bakar, 1995, Pengantar Ilmu Tarekat : Kajian Historis Tentang Mistik, Solo : Ramadani, Bruinnessen, Martin Van, 1995, Kitab Kuning, Pesantren dan tarekat, Tradisi-tradisi Islam di Indonesia, Bandung : Mizan, Hadi, Sutrisno, 1977 Statistik Jilid II, Yayasan Penerbit: Andi Offset Yogyakarta. Huda, Sokhi, 2008 Tasawuf Kultural, Yogyakarta : LKiS Yogyakarta, Jamil, Muhsin, 2005 Tarekat dan Dinamika Sosial Politik Tafsir Sosial Sufi; Nusantara, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Simuh, 1999 Sufisme Jawa, Transformasi Tasawuf Islam ke Mistik Jawa, Yogyakarta : Yayasan Bentang Budaya, Sobary, Mohammad, 2007 Kesalehan Sosial, Yogyakarta : LKiS Yogyakarta, Syukur, 2004 Amin, Tasawuf Sosial, Yogyakarta : Pustaka Belajar, http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/fullchapter/03410009-nazilul-farkhan.ps http://ruwakjawiazhar.blogspot.com/2011/02/tarekat-dan-tipologi-nya.html (http://id.shvoong.com/exactsciences/physics/2116454-pengertianintensitas/#ixzz257lW3wtQ) (http://devali.multiply.com/jurnal/item/18).
ANGKET PENGARUH INTENSITAS PENGAMALAN AJARAN TAREKAT TERHADAP KESALEHAN SOSIAL (STUDI PADA JAMA’AH THORIQOH QODIRIYAH WA NAQSABANDIYAH DESA NGROTO, KECAMATAN GUBUG, KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2012) Nama Responden : Alamat Responden : Petunjuk pengisian lembar angket ! 1. Jawablah pertanyaan yang anda anggap paling sesuai menurut anda. 2. Berilah tanda silang pada jawaban yang anda pilih 3. Jawaban tidak ada yang benar atau salah A. Angket Intensitas Pengamalan Ajaran Tarekat 1. Apakah anda sudah benar-benar memahami tarekat? a. Ya, saya sudah faham. b. Belum sepenuhnya faham c. Belum faham sama sekali. 2. Apakah anda sudah mengerti tata cara mengerjakan amalanamalan yang ada dalam trekat? a. Ya, sudah mengerti b. Belum mengerti sepenuhnya c. Belum mengerti sama sekali 3. Apabila anda mengikuti kegiatan dalam tarekat, apakah anda mengikutinya sampai selesai? a. Ya, saya akan berusaha mengikuti sampai selesai. b. Kadang-kadang. c. Tidak pernah sampai selesai. 4. Seberapa sering anda melakukan amalan-amalan dalam tarekat? a. Saya sering melakukan amalan-amalan dalam tarekat. b. Kadang-kadang melakaukan amalan-amalan dalam tarekat. c. Jarang sekali saya melakukan amalan dalam tarekat. 5. Apakah anda mengerjakan amalan ibadah ketika di rumah (pada saat kapanpun)? a. Ya, saya mengerjakan amalan tarekat pada setiap kesempatan b. Saya mengerjakan amalan ibadah hanya ketika waktu luang c. Saya mengerjakan amalan ibadah kadang-kadang
6. Apakah anda pernah melalaikan amalan dzikir dalam tarekat? a. Belum pernah melalaikan. b. Kadang-kadang melalaikan. c. Sering melalaikan. 7. Apakah anda sudah menjalankan semua amalan ibadah dalam tarekat? a. Ya, saya sudah menjalankan semua amalan ibadah dalam tarekat. b. Belum sepenuhnya menjalankan amalan ibadah dalam tarekat. c. Jarang sekali saya menjalankan amalan tarekat 8. Dalam melaksanakan amalan-amalan dzikir dalam tarekat, apakah anda mengerti maksud dari amalan tersebut? a. Ya, saya sudah mengerti. b. Belum sepenuhnya mengerti. c. Belum mengerti sama sekali 9. Apakah anda sudah bisa melakukan cara berdzikir yang benar? a. Ya, saya sudah bisa melakukan dzikir yang benar. b. Belum sepenuhnya bisa. c. Belum bisa sama sekali 10. Jika suatu hari anda berhalangan untuk menjalankan amalan dalam tarekat, apa yang harus anda lakukan? a. Mengganti secepatnya setelah ada waktu. b. Mengganti dilain waktu. c. Mengabaikan begitu saja. 11. Ketika mursyid atau guru tarekat memberikan tausiyah atau pembinaan akhlak kepada jama’ah tarekat, apakah anda langsung dapat memahami kemudian melaksanakan tausiyah tersebut? a. Ya, saya bisa memahami dan menjalankan. b. Sudah memahami namun belum bisa menjalankan c. saya belum bisa menjalankan dengan baik. 12. Apakah anda bisa mengikuti bimbingan ibadah dari mursyid atau guru dengan baik? a. Ya, sudah bisa b. Belum sepenuhnya bisa c. Belum bisa sama sekali 13. Bagaimanakah anda bersikap terhadap guru atau mursyid? a. Menghormati sebagai orang yang telah member ilmu. b. Menghormati karena pengikutnya banyak. c. Menghormati selayaknya orang pada umumnya. 14. Bagaimana anda menjalankan perintah guru ataau mursyid berkaitan dengan bimbingan rohani atau spiritual? a. Malaksanakan dengan keikhlasan hati b. Mengikuti apapun perintah dari guru atau mursyid
c. Menjalankan ketika hati sedang baik 15. Apakah anda pernah membantah atau melalaikan perintah dari guru atau mursyid? a. Belum pernah sama sekali. b. Kadang-kadang membantah. c. Sering membantah. B. Angket Kesalehan Sosial 1. Bagaimanakah sikap anda ketika berada dalam suatu majlis dimana orang-orang yang berada di dalam majlis tersebut barasal dari berbagai macam latar belakang sosial? a. Menunjukkan sikap kesopanan yang tinggi, murah senyum, dan tidak terlalu merendahkan diri b. Memperlihatkan sikap yang menunjukkan pengetahuan dan pengalaman anda. c. Hanya memilih berinteraksi dengan orang yang sesuai dengan kepribadian anda. 2. Bagaimanakh sikap anda apabila masuk dalam suatu majlis? a. Memberi salam terlebih dahulu.. b. Jarang memberi salam c. Tidak pernah memberi salam. 3. Bagaimanakah sikap anda apabila dalam majlis kebetulan anda duduk di sebelah orang yang sedang berbicara? a. Tidak mencampuri pembicaraannya. b. Kadang-kadang ikut berbicara. c. Sering ikut campur dalam pembicaraan orang. 4. Bagaimanakah sikap anda apabila dalam suatu majlis terdapat suatu masalah? a. Berhati-hati dalam member keputusan terhadap suatu majlis. b. Memberi kesempatan berbicara yang luas kepada orang yang dirasa mengerti terhadap permasalahan yang sedang di bahas. c. Diam saja. 5. Bagaimana sikap anda dalam suatu majlis ketika muncul perbedaan pendapat, sedangkan mayoritas orang tidak sepakat terhadap pandangan anda yang paling anda rasa baik untuk kemaslahatan umat? a. Meyakinkan orang lain dengan perasaan tawadhu’akan kebenaran dari pendapat anda. b. Mengikuti pendapat mayoritas. c. Berusaha sekuat mungkin agar pendapat anda dapat diterima. 6. Jika di daerah anda terdapat sekelompok orang yang berbuat kemungkaran, bagaimanakah sikap anda?
a. Berusaha mencegah perbuatan mungkar tersebut dengan kekuasaan yang anda miliki. b. Memperingatkan dengan baik. c. Membiarkan dan berdo’a agar bertaubat. 7. Bagaimanakah anda memberi nasehat kepada orang lain? a. Memberi nasehat hanya ketika diminta bantuan. b. Memberi nasehat dengan baik meskipun tanpa diminta. c. Memberi nasehat seperlunya saja. 8. Bagaimanakah sikap anda ketika ada orang yang tidak suka dengan aktifitas anda mengikuti tarekat? a. Tetap menjalin silaturrahmi dan bersikap dengan baik. b. Membiarkan karena mungkin orang tersebut belum mengerti. c. Berusaha mnghindari orang tersebut. 9. Apabila ada seseorang yang tidak suka terhadap anda (memusuhi), bagaimanakah sikap anda? a. Bersikap tetap hormat, tenang, dan tidak menunjukkan sikap bermusuhan. b. Mendo’akan orang tersebut agar diberi hidayah oleh Allah SWT. c. Membiarkan orang tersebut bertindak semaunya. 10. Bagaimanakah sikap anda ketika mendapat musibah yang disebabkan oleh orang lain? a. Menerima dengan lapang dada dan berdo’a agar orang tersebut tidak mengulanginya lagi. b. Berusaha meminta tanggung jawab kepada orang yang menyebabkan anda mendapat musibah agar beban anda menjadi ringan, meski orang tersebut kurang mampu memenuhi tanggung jawabnya. c. Menimpakan kesalahan kepada orang yang menyebabkan anda terkena musibah. 11. Bagaimanakah sikap anda dalam bersedekah? a. Menyediakan sedekah tanpa diminta terlebih dahulu. b. Member sedekah ketika diminta. c. Member sedekah hanya sekedarnya. 12. Jika anda mendapati tetangga yang terkena musibah dan sangat memerlukan bantuan berupa materi, disisi lain anda membutuhkan uang untuk perjalanan silaturrahmi kepada salah satu keluarga anda, bagaimana sikap anda? a. Lebih mengutamakan member bantuan terhadap tetangga tersebut. b. Mengutamakan silaturrahim karena merupakan sunnah Nabi Muhammad.
c. Memberi bantuan sekadarnya 13. Saat anda beribadah sholat sunnah dan wirid yang diajarkan dalam thoriqoh, namun ada orang yang sakit keras dan belum ada orang lain yang member pertolongan, bagaimanakah sikap anda? a. Membatalkan sholat anda dan segera memberikan pertolonganMembatalkan sholat anda dan segera memberikan pertolongan. b. Menyelesaikans sholat anda kemudian baru memberikan pertolongan. c. Melanjutkan sholat anda kemudian diteruskan dengan wirid, dengan anggapan bahwa lebih utama dikerjakan terlebih dahulu. 14. Ketika ada orang yang meminta bantuan, sedangkan anda tidak mampu memenuhinya, bagaimana sikap anda? a. Memberitahu dengan sikap yang baik bahwa anda tidak mempu. b. Berusaha memenuhinya meskipun harus dengan susah payah. c. Langsung menolak permintaan tersebut. 15. Ketika anda mempunyai agenda akan mendatangi pengajian atau tawajjuhan yang di selenggarakan oleh jama’ah thoriqoh, namun dalam waktu yang bersamaan ada musyawarah penting di komunitas masyarakat, apakah yang anda lakukan? a. Mendahulukan musyawaroh, kalau sudah selesai dan masih ada waktu baru mengikuti pengajian atau tawajjuhan. b. Mengikuti pengajian atau tawajjuhan terlebih dahulu, kalau sudah selesai kemudian ikut musyawarah. c. Tetap mengikuti pengajian atau tawajjuhan sampai selesai karena lebih penting.
DAFTAR NILAI SKK
No.
NAMA : SITI MASKHIYAH NIM : 11108163 Drs Nama Kegiatan
JURUSAN PA Pelaksanaan
: Tarbiyah PAI : Djoko Sutopo, Keterangan Nilai
1.
OSPEK STAIN Salatiga
25-27 Agustus 2008
Peserta
3
2.
ASRAMANISASI RAMADHAN PONPES Edi Mancoro
01-23 September 2008
Peserta
2
3.
PLCPP Racana Kusuma Dilaga STAIN Salatiga
06-09 November 2008
Peserta
3
4.
Workshop Kepemimpinan di PONPES Edi Mancoro
28-29 Desember 2008
Peserta
3
5.
LIFE SKILL PONPES Edi
08 Maret 2009
Peserta
3
Mancoro 6
Bedah Film Laskar Pelangi DEMA STAIN Salatiga
04 April 2009
Peserta
2
7
Bedah Buku Harmonisasi dan Humanisasi Lingkungan Hidup UPT PERPUSTAKAAN STAIN Salatiga
25 Mei 2009
Peserta
2
8
Pelatihan Asatidz PONPES 14 Juni 2009 Edi Mancoro
Panitia
3
9
Asramanisasi Ramadhan PONPES Edi Mancoro
21Agustus- 13 September 2009
Panitia
2
10
Musyawarah Santri PONPES Edi Mancoro
23-25 Oktober 2009
Panitia
3
11
Seminar Nasional Ekonomi 09 Novembar 2009 Syari’ah STAIN Salatiga
Peserta
6
12
Seminar Kebangsaan DEMA STAIN Salatiga
02 Desember 2009
Peserta
3
13
Praktikum Kepramukaan STAIN Salatiga
15- 17 Februari 2010
Peserta
3
14
Praktikum BTA
20 Maret 2010
Peserta
2
15
MAPESA TBB PONPES Edi Mancoro
24-25 April 2010
panitia
2
16
Praktikum Telaah Kurikulum PAI STAIN Salatiga
25 November 2010
Peserta
3
17
Praktikum Metodologo PAI
1 Desember 2010
Peserta
3
18
National Workshop Of Entreopreneurship And Basic Cooperation KOPMA FATAWA
19 Desember 2010
Peserta
6
STAIN Salatiga 19
Seminar Politik DEMA STAIN Salatiga
26 Januari 2011
Peserta
3
20
Bedah Buku BUMI CINTA FS SKI Kota Salatiga
30 Januari 2011
Peserta
2
21
Pelatihan Asatidz TBB PONPES Edi Mancoro
27 Maret 2011
Peserta
3
22
PDP KOPMA FATAWA
6-7 Mei 2011
Peserta
3
STAIN Salatiga 23
Seminar Keperempuanan SEMA STAIN Salatiga
17 Mei 2011
Peserta
3
24
Pelatihan Microsoft Excel PONPES Edi Mancoro
27 Mei 2011
Panitia
3
25
Sarasehan Keagamaan DEMA Stain Salatiga
06 Juni 2011
Peserta
3
26
Seminar Nasional Pendidikan HMJ Tarbiyah
20 Juni 2011
Peserta
6
10 Februari – 24 Maret 2012
Pengajar
4
STAIN Salatiga 27
Piagam Penghargaan Mengajar di SD International KURMA Salatiga
28
Seminar Nasional Entre preneurship KOPMA FATAWA STAIN Salatiga
21 April 2012
Peserta
6
29
Seminar Regional DEMA STAINed Salatiga
03 Mei 2012
Peserta
3
Jumlah
93 Salatiga, 14 Juli 2012 Mengetahui Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan
H. Agus Waluyo, M.Ag NIP. 1975211 200003 1 001