PENGARUH KREATIFITAS GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN KOPENG KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Oleh : ANIK KUSRINI NIM : 114 08 298
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax. (0298) 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah di tulis oleh orang lain atau pernah di terbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang di jadikan bahan rujukan. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran orang lain di
luar
referensi
yang
peneliti
cantumkan,
maka
peneliti
sanggup
mempertanggung jawabkan kembali keaslian skripsi ini di sidang monaqosah skripsi. Demikianlah deklarasi ini di buat penulis untuk dapat di maklumi.
Salatiga, 20 Agustus 2010 Penulis
Anik Kusrini
ii v
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
Dra. Maryatin DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 eksemplar Hal
: Naskah skripsi Saudara Ahmad Taufiq Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga Assalamu'alaikum. Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : Anik Kusrini NIM : 114 08 298 Jurusan / Progdi : TARBIYAH / PAI Judul : PENGARUH KREATIFITAS GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN KOPENG KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/ 2010 Dengan ini kami mohon skripsi Saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu'alaikum, wr, wb Salatiga, 20 September 2010 Pembimbing
Dra. Maryatin NIP. 196990402 199803 2 001
iii v
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PENGESAHAN Skripsi Saudari : Anik Kusrini dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 08 298 yang berjudul : "PENGARUH KREATIFITAS GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS VIII MTs SUDIRMAN KOPENG KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/ 2010", Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari: Sabtu, 25 September 2010 telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pendidikan Islam dalam Ilmu Tarbiyah. (S.Pd.I) Salatiga, 01 Oktober 2010 Panitia Sidang Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1 002
Dr. Rahmad Hariyadi, M.Pd NIP. 19670112 199203 1 005
Penguji I
Penguji II
Prof. Dr. H. Budihardjo, M.Ag NIP. 19541002 198403 1 001
Suwardi, M.Pd NIP. 19670121 199903 1 002 Pembimbing
Dra. Maryatin NIP. 196990402 199803 2 001
iv v
MOTTO
ََ َِ ُ َ ِ ِ ِ ُ ِ َ ع َ ( + , - ) #ِ)ُ%َ$#!(' #!"&ُ%َ$#!":َ Artinya: “ Dari Anas RA bahwa Nabi SAW bersabda: Mudahkanlah dan jangan kamu persulit, gembirakanlah dan janganlah kamu membuat lari”. (HR Bukhari)
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada : Ayah dan Ibuku tercinta yang selalu mendo’akan, terimakasih atas kasih sayang dan semua pengorbanan yang telah diberikan. Suamiku tersayang yang senantiasa mendampingi dan memberikan dorongan moral maupun material demi suksesnya studi penulis. Anakku terkasih Zaki Atwa Mudzakar, yang selalu menjadi inspirasi, semoga menjadi anak yang sholeh. Kakakku yang selalu memberikan dukungan kepada penulis hingga terselesaikannya studi penulis. Ibu Kepala beserta seluruh Dewan Guru MI Tajuk Kecamatan Getasan yang telah memberikan motivasi kepada penulis. Bapak Kepala beserta seluruh Dewan Guru dan siswa-siswi MTs Sudirman Kopeng yang telah membantu penulis dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.
vi v
ABSTRAK
Kusrini, Anik, 2010, “Pengaruh Kreativitas Guru terhadap Minat Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010”, Skripsi Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, Pembimbing : Dra. Maryatin. Kata Kuncil
: Kreativitas Guru terhadap Minat Belajar Siswa
Penelitian ini bertujuan untuk : mengetahui bentuk-bentuk kreativitas guru pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010, mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010, dan untuk mengetahui pengaruh kreativitas guru dalam mengajar terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Metode pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode angket sebagai metode pokok. Sedangkan metode intervew dan dokumentasi sebagai metode pendukung. Data yang di peroleh dari data angket kemudian di analisis dengan menggunakan teknik analisis data korelasi product moment. Setelah di konsultasikan dengan r tabel ada taraf signifikan 5 % dengan N 21 sebesar 0,304. ternyata hasil rxy lebih besar dari r tabel product moment. Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh positif antara kreativitas guru terhadap minat belajar siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kec. Getasan tahun 2010.
vii v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya untuk Allah SWT, karena limpahan rahmat serta inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam penulis haturkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabatnya. Dalam rangka disiplin ilmu, maka setiap mahasiswa yang telah menyelesaikan kegiatan kuliah diakhiri dengan penulisan skripsi. Dengan ini penulis menulis skripsi dengan judul : PENGARUH KREATIVITAS GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS
VIII
MTs
SUDIRMAN
KOPENG
KEC.
GETASAN
KAB.
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010. Dalam penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis tidak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN Salatiga beserta seluruh stafnya yang telah memberikan fasilitas kepada penulis selama menuntut ilmu. 2. Ibu Dra. Maryatin.M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan yang sangat berharga, sehingga terwujudnya skripsi ini. 3. Bapak Kepala MTs Sudirman Kopeng yang telah menyediakan tempat, waktu dan informasi serta data-data yang penulis butuhkan dan tidak lupa kepada para guru dan siswa yang telah banyak membantu.
viii v
Dalam penulisan skripsi ini tidak mustahil terdapat banyak kekurangan dalam bentuk format maupun isinya. Oleh karena itu segala saran dan kritik dari semua pihak guna perbaikan dan penyempurnaan, penulis sambut dengan senang hati. Semoga Allah SWT memberikan balasan kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini. Amin.
Salatiga, 20 Agustus 2010 Penulis
ix v
DAFTAR ISI
HALAMAN LOGO.………………………………………………...
i
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ………………………………
ii
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………
iii
HALAMAN DEKLARASI …………………………………………
iv
HALAMAN ABSTRAK ……………………………………………
v
HALAMAN MOTO ………………………………………………..
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ……………………………………
vii
KATA PENGANTAR ………………………………………………
viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………..
ix
DAFTAR TABEL ………………………………………………….
x
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….
xi
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………..
xii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………
1
B. Rumusan Masalah ……………………………….
3
C. Tujuan Penelitian ………………………………..
4
D. Hipotesis Penelitian ……………………………..
4
E. Kegunaan Penelitian …………………………….
4
F. Penegasan Istilah (operasional) …………………
6
G. Metodologi Penelitian …………………………..
7
H. Sistematika Penulisan Skripsi …………………..
12
vx
BAB II
LANDASAN TEORI A. Kreativitas Guru …………………………………
14
B. Minat Belajar Siswa ……………………………..
19
C. Pembelajaran Fiqih ……………………………...
25
D. Pengaruh Kreativitas Guru Terhadap Minat Belajar Siswa …………………………………………… BAB III
BAB IV
BAB V
31
LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum MTs. Sudirman Kopeng …….
32
B. Penyajian Data Variabel …………………………
41
ANALISA DATA A. Analisis Pertama ………………………………..
41
B. Analisis Kedua ………………………………….
48
C. Analisis Ketiga ………………………………….
51
D. Uji Hipotesis ……………………………………
54
PENUTUP A. Kesimpulan ……………………………………..
55
B. Saran …………………………………………….
56
C. Kata Penutup ……………………………………
56
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………....
57
LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………………………
58
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……………………………………..
59
xi v
DAFTAR TABEL
I
Strutur Organisasi MTs. Sudirman Kopeng …………………
36
II
Data Guru MTs. Sudirman Kopeng …………………………
38
III
Jumlah Siswa MTs. Sudirman Kopeng ……………………..
39
IV
Daftar Nama Responden Guru ………………………………
41
V
Daftar Nama Responden Siswa …………………………….
42
VI
Rekapitulasi Jawaban Angket Tentang Kreativitas Guru …..
43
VII
Rekapitulasi Jawaban Angket Tentang Minat Belajar Siswa..
44
VIII
Skor Jawaban Responden Kreativitas Guru MTs. Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan ………………………………..
46
IX
Interval Kreativitas Guru ……………………………………
47
X
Prosentase Kreativitas Guru …………………………………
48
XI
Skor Jawaban Responden Minat Belajar Siswa …………….
48
XII
Interval Minat Belajar Siswa ……………………………….
50
XIII
Prosentase Minat Belajar Siswa …………………………….
50
XIV
Pengaruh Kreativitas Guru Terhadap Minat Belajar Siswa …
51
XV
Tabel Kerja Produk Moment Koefisien Korelasi Pengaruh Kreativitas Guru Terhadap Minat Belajar Siswa ……………
xii v
52
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR FOTO MTs SUDIRMAN KOPENG KEC. GETASAN…
60
GAMBAR DENAH LOKASI MTs SUDIRMAN KOPENG………..
61
xiii v
DAFTAR LAMPIRAN
ANGKET ……………………………………………………………
62
SURAT IJIN PENELITIAN ………………………………………..
63
xiv v
xv v
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Sejarah pendidikan di Indonesia menunjukkan bahwa masalah pendidikan telah lama menjadi pembicaraan. Selaras dengan kondisi bangsa Indonesia di era reformasi yang sedang giat mengadakan perubahanperubahan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara yang lebih baik dengan terus membangun disegala bidang. Masalah pendidikan juga ikut berperan dalam perubahan dan pembangunan tersebut. Untuk dapat mengikuti perkembangan masyarakat maka sekolah senantiasa berusaha dapat mengikuti perkembangan dengan menyesuaikan kurikulum yang berlaku pada semua bidang pendidikan dan selalu diarahkan demi tercapainya tujuan pendidikan nasional. Di antara problematika yang selama ini menghantui pendidikan adalah dalam hal menerapkan metode dalam proses pembelajaran. Towaf (1996) juga mengamati adanya kelemahan-kelemahan pendekatan yang digunakan. Ia mengatakan bahwa pendekatan yang digunakan masih cenderung normatif. Kurang kreatifnya guru dalam menggali metode yang bisa dipakai untuk pendidikan sehingga menyebabkan pelaksanaan pembelajaran cenderung monoton.1 Selama ini, metodologi pembelajaran yang diterapkan masih menggunakan cara-cara lama (tradisional) seperti ceramah, menghafal dan 1
Ismail,2008, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang, Rasail Media Grup, hlm. 2.
2
demonstrasi, cara seperti ini membuat siswa tampak bosan, jenuh dan kurang bersemangat dalam belajar. Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi murid-murid untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala
sesuatu
yang
terjadi
dalam
kelas untuk
membantu
proses
perkembangan anak.2 Guru dalam memilih dan memilah metode pembelajaran ini sejalan dengan semangat reformasi pendidikan yang bergulir. Semangat reformasi menghendaki
adanya
perubahan-perubahan
mendasar
dalam
sistem
pembelajaran. Di antara adalah bagaimana pembelajaran itu menguntungkan semua pihak baik sekolah, guru dan terutama peserta didik.3 Sebagai seorang pendidik, guru diharapkan bekerja secara profesional, mengajar secara sistematis dan berdasarkan prinsip didaktik metodik yang berdayaguna dan berhasil guna ( efektif dan efisien ) artinya guru dapat merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran aktif. Jadi kualitas pembelajaran ditentukan oleh kualitas pengujian, penjelasan dan pengaturan unsur-unsur belajar dengan memperhatikan metode-metode belajar dan efektifitasnya yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa secara individual. Karena pada dasarnya setiap anak belajar tidak secara kelompok, akan tetapi secara individual, menurut caranya masingmasing meskipun berada dalam satu kelompok ( kelas ). 2
Slameto,1991, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta, hlm. 99. 3 Ismail, op.cit, hlm. 4.
3
Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan
judul
”PENGARUH
KREATIVITAS
GURU
TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FIQIH
SISWA
KECAMATAN
KELAS
GETASAN
VIII
MTs
KABUPATEN
SUDIRMAN SEMARANG
KOPENG TAHUN
PELAJARAN 2009/2010”.
B. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi pokok masalah adalah: 1. Bagaimanakah bentuk kreativitas guru pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010? 2. Bagaimana minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010? 3. Bagaimana pengaruh kreativitas guru dalam mengajar terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kreativitas guru pada mata pelajaranfiqih siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010.
4
2. Untuk mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010. 3. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas guru dalam mengajar terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010.
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadaap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.4 Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah ”ada pengaruh kreatiVitas guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII”.
E. Kegunaan Penelitian 1. Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat terhadap guru, siswa pada umumnya dalam pembelajaran dan meningkatkan pengetahuan mengenai kreativitas sebagai modal penting calon sarjana pendidikan Islam di dunia pendidikan, menambah wawasan bagi guru mengenai kreativitas dalam mengajar untuk meningkatkan efektivitas pencapaian tujuan pembelajaran serta memberikan motivasi kepada siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga meningkat hasil prestasi belajarnya.
4
Suharsimi Arikkunto, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, edisi IV, Rineka Cipta, hlm. 67
5
2. Praktis Memberikan sumbangan pemikiaran dan menambah wawasan ilmu pengetahuan berupa hasil penelitian ilmiah bagi para mahasiswa tarbiyah STAIN Salatiga. F. Penegasan Istilah (operasional) 1. Kreativitas Kreativitas adalah memiliki daya cipta, mempunyai kemampuan untuk menciptakan.5 Kreativitas berhubungan dengan penemuan sesuatu mengenai hal yang menghasilkan sesuatu yang baru dengan menggunakan sesuatu yang telah ada. 2. Guru Guru adalah fasilitator dalam belajar mengajar.6 Guru adalah tenaga profesional
yang
bertugas
merencanakan,
melaksanakan
proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan. 3. Minat Minat adalah (intecest) berarti kecerdasan dan kegairahan yangn tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.7 4. Belajar Belajar adalah mencari makna. Makna diciptakan oleh siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan dan alami.8
5
WJS. Poerwadarminta,2005, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka,
hlm. 526.
6
Benni Setiawan, 2006, Pendidikan Indonesia, Yogyakarta, Ar-Ruzz, hlm. 16. Muhibin Syah, 1997, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Jakarta, Edisi Revisi, Rosda karya, hlm. 136 8 Sardiman, 1990, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada, hlm. 38 7
6
5. Siswa Siswa adalah sama dengan pelajar yaitu seseorang yang menuntut ilmu atau belajar.9 Jadi yang dimaksud kreativitas guru dalam mengajar terhadap minat belajar siswa adalah kemampuan guru untuk menciptakan sesuatu hal yang baru dalam merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran agar siswa memiliki kecerdasan dan kegairahan yang tinggi apa yang dilihat, dengar, rasakan dan alami dalam menuntut ilmu atau belajar.
G. Metodologi Penelitian 1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.10 Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil yang diteliti.11 Dalam mengambil sampel penelitian disini penulis berpedoman pada prosedur penelitian yang mengatakan bahwa apabla populasinya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semuanya sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi.12 Maka dari keseluruhan populasi yang penulis ambil sebagai sampelnya yaitu guru MTs Sudirman Kopeng yang berjumlah21guru dan 21 siswa kelas VIII. Jadi besar sampel untuk penelitian ini adalah 100 % dari populasi yakni 42 guru dan siswa.
9
W.J.S Poerwadarminto,2006, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka,
hlm. 108.
10
Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 67 Ibid, hlm. 17 12 Suharsimi Arikunto, 1989, Prosedur Penelitian, Bina Aksara, Jakarta, hlm. 107 11
7
2.
Variabel penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi subyek pengamatan penelitian.13 Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian yaitu: a. Kreativitas guru merupakan variabel independent (bebas) Adapun indikator kreativitas: 1) Hasrat keinginan tahu yang cukup besar 2) Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru 3) Panjang akal 4) Keinginan untuk menemukan dan meneliti 5) Cenderung lebih menyukai tugas yang berat dan sulit 6) Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan 7) Memiliki dedikasih bergairah serta aktif dalam elaksanakan tugas 8) Berpikir fleksibel 9) Menanggapi pertanyaan yang diajukan serta cenderung memberi jawaban lebih banyak 10) Kemampuan membuat analisis dan sintesis 11) Memiliki semangat bertanya serta meneliti 12) Memiliki daya abstraksi yang cukup baik 13) Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas.14 Dari beberapa ciri tersebut yang akan digunakan untuk penelitian adalah:
13 Roni Hanitijo, Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum, Cet. Ke-2, Ghalia Indonesia, Jakarta, hlm. 39. 14 Slameto, 1991, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Rineke Cipta, Jakarta, hlm. 149-150.
8
1) Hasrat keingin tahuan yang cukup besar 2) Bersikap terbuka terhadap pengalaman baru 3) Cenderung mencari jawaban yang luas dan memuaskan 4) Memilih dedikasi bergairah serta aktif dalam melaksanakan tugas 5) Memiliki latar belakang membaca yang cukup luas. b. Minat belajar siswa disebut variabel dependen Adapun indikator minat belajar siswa adalah : 1). Ketertarikan untuk membaca buku 2). Perhatian dalam belajar 3). Motivasi belajar 4). Pengetahuan yang dimilikinya.15 3. Metode Pengumpulan Data a. Angket Angket adalah sejumlah pertanyaan yang diberikan kepada orang lain dengan maksud agar orang yang diberi tersebut bersedia memberikan respons sesuai dengan permintaan pengguna.16 Angket untuk memperoleh informasi dari responden tentang kreativitas guru MTs dan minat belajar siswa MTs Sudirman Kopeng tahun pelajaran 2009/2010. b. Interview Interview adalah suatu metode pengumpulan data dengan jalan tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematik dan
15 16
Ibid., 182-183 Suharsimi Arikunto, 1995, Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta, hlm. 136.
9
berlandaskan kepada tujuan penyelidikan.17 Metode ini digunakan untuk melengkapi data dan informasi tentang subyek penelitian yang dalam hal ini adalah guru dan siswa. c. Dokumentasi Dokumentasi yaitu kumpulan data verbal yang berbentuk tulisan, monument, artifact, foto, tape dan sebagainya.18 Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat dokumenter, misalnya: jumlah kelas, jumlah guru, pendidikan guru di MTs Sudirman Kopeng. 4. Analisis data Disamping masalah pengumpulan data, yang harus dilakukan selanjutnya adalah melakukan analisis data yang telah terkumpul tersebut. Adapun teknik-teknik analisis yang digunakan sebagai berikut: a. Untuk mengetahui tingkat kreativitas guru terhadap minat belajar siswa, digunakan rumus prosentase sebagai berikut P=
N × 100% F
Keterangan : P : Prosentase F : Frekuensi N : Nilai/Jumlah responden19 b. Untuk pengaruh
kreativitas guru terhadap minat belajar siswa
digunakan rumus statistik product moment sebagai berikut:
17
Sutrisno Hadi,1981, Metodologi Research, Yogyakarta, Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM, hlm. 226. 18 Koentjaraningrat, op.cit, hlm. 46. 19 Anas Sudjono, 1999, pengantar Statistik Pendidikan, Jajarta, Radja Grafindo Persada, hlm. 40.
10
Σxy − rxy =
2 (Σx ) Σx − N
2
(Σx )(Σy ) N 2 (Σy )2 Σy − N
Keterangan : rxy : Koefisien korelasi antara x dan y N : Jumlah responden
∑x : Nilai hasil variabel kreativitas guru ∑y : Nilai hasil variabel minat belajar siswa ∑xy : Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y20
H.
Sistematika Penulisan Skripsi Penulisan skripsi ini menggunakan sistematika sebagai berikut: Bab I : Pendahuluan, merupakan gambaran keseluruhan skripsi ini yang meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,hipotesis, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan skripsi. Bab II : Landasan teori kreativitas guru, dan hubungan antar keduanya. Kreativitas guru antara lain: pengertian kreativitas guru, ciri-ciri kreativitas, pengertian guru, peran dan fungsi guru, tugas dan tanggung jawab guru,kemudian masalah minat belajar siswa berisi
tentang,
pengertian
minat,
faktor
pendorong
minat,pengertian tentang belajar siswa, prinsip-prinsip belajar, tujuan
belajar,
faktor-faktor
belajar.
Kemudian
masalah
pembelajaran fiqih, pengertian fiqih, kurikulum fiqih, tujuan fiqih
20
Suharsimi Arikunto, op.cit, hlm. 425-426.
11
dan manfaat pembelajaran fiqih.dan hubungan antara kreativitas guru terhadap minat belajar sisw.. Bab III:Laporan hasil penelitian yang meliputi: Gambaran umum MTs Sudirman Kopeng, dan penyajian data penelitian. Gambaran umum menjelaskan tentang letak geografis, jumlah kelas, jumlah guru,. Penyajian data penelitian, menyajikan nilai hasil angket tentang (a) kreativitas guru (b) minat belajar siswa, (c) kreativitas guru dan minat belajar siswa MTs Sudirman Kopeng. Bab IV: Analisis data tentang pengaruh antara kreativitas guru dan minat belajar siswa MTs Sudirman Kopeng tahun pelajaran 2009/2010 meliputi:(a) Analisis tentang tingkat kreativitas guru. (b) Analisis tentang
minat belajar siswa. (c) Analisis
tentang pengaruh
kreativitas guru terhadap minat belajar siswa MTs Sudirman Kopeng. Bab V : Penutup, yang terdiri dari simpulan dan saran-saran.
12
BAB II LANDASAN TEORI
A. Kreativitas Guru 1. Pengertian Kreativitas Guru Sebagai pengajar, guru diharapkan memiliki pengetahuan yang luas tentang disiplin ilmu yang harus diampu untuk ditransfer kepada siswa. Dalam hal ini guru harus menguasai materi yang akan diajarkan, menguasai penggunaan strategi dan metode mengajar yang akan digunakan untuk menyampaikan bahan ajar dan menentukan alat evaluasi pendidikan yang akan untuk menilai hasil belajar siswa, aspek-aspek manajemen kelas dan dasar-dasar kependidikan. Dalam istilah kajian ilmiah mempunyai makna tertentu tepat kiranya jika dalam pembahasan ini didasarkan pada kreativitas guru sebagai objek penelitian. Secara umum akan penulis paparkan pengertian kreativitas yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya sebagai berikut : a. Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan yang medefinisikan kretivitas sebagai kemampuan untuk menciptakan produk baru, baik yang benar-benar, baru sama sekali maupun yang merupakan modifikasi atau perubahan dengan mengembangakan hal-hal yang sudah ada.21 b. Toni Buzan, mengartikan kreativitas sebagai kemampuan untuk memunculkan ide-ide baru, menyelesaikan masalah dengan cara yang
21
Cece Wijaya dan Tabrani Rusyan, 1991, Kemampuan Dasar Guru dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT. Remaja Rosda Karya, hlm. 189
13
khas dan untuk lebih meningkatkan imajinasi, perilaku dan produktivitas.22 c. Rogers, bercakap kreativitas adalah kesanggupan orang kreatif berinteraksi bebas dan serta merta dengan fikiran-fikiran, konsepkonsep dan hubungan yang ada dalam bidangnya kadang interksi bebas dan serta merta ini membawa kepada penemuan yang baru dalam menyusun kembali atau pembentukan kembali terhadap hal-hal wujud dalam bidang itu.23 d. Slameto berpendapat bahwa yang terpenting dari kreativitas itu bukanlah penemuan yang belum pernah diketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa produk kreativitas tersebut merupakan hal-hal yang benar-benar baru akan tetapi boleh jadi merupakan modifikasi atas sesuatu yang telah ada.24 Dari beberapa pengertian yang telah dikemukakan oleh para ahli, maka
penulis
memberikan
kesimpulan
bahwa
kretivitas
adalah
kemampuan untuk menciptakan dan menemukan sesuatu yang relatif baru. Produk baru yang dimaksud dalam pengertian tersebut dapat berupa gagasan atau ide, atau bahkan berupa karya nyata yang berwujud.
22
Toni Buzan, 2003, Sepuluh Cara Jadi Orang Yang Jenius Kreatif, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, hlm. 4 23 Hasan Langgulung, 1991, Kreativitas dan Pendidikan Islam, Pustaka Al Husna, hlm. 307 24 Slameto, 1995, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta, hlm. 147
14
2. Kriteria Kreativitas Sebuah karya kreatif hanya dapat dicipta oleh pribadi yang kreatif karena kreativitas tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi selalu didahului oleh penemuan-penemuan baru. Pribadi yang kreatif adalah pribadi yang dinamis karena memiliki kemampuan merespon segala sesuatu dengan gagasan-gagasan yang segar. Mereka mampu melakukan deteksi dini permasalahan yang dihadapi, haus akan informasi dan mempunyai rasa ingin tau yang besar serta tidak takut terhadap kegagalan.25 Goleman merangkum ciri orang-orang yang kretif atau di sebutnya sebagai star performen memiliki beberapa ciri penting sebagai berikut : a) Kuatnya motivasi untuk berprestasi, memiliki semangat tinggi untuk mencapai keunggulan, berani mengambil resiko yang diperhitungkan mencari pengetahuan sebanyak-banyaknya guna mengurangi resiko atas apa yang dilakukan. b). Komitmen, yaitu sifat dan sikap yang menunjukan kesetiaan terhadap visi dan sasaran yang telah digariskan sebelumnya. c). Inisiatif dan optimis, merupakan kecakapan yang menggerakkan orang untuk menangkap peluang dan membuat mereka menerima kegagalan dan rintangan sebagai awal dari keberhasilan.26 Setiap orang mempunyai sejumlah kemampuan kreatif, tetapi orang yang dianggap kreatif mampu menggunakan kemampuan mereka lebih baik. Orang kreatif tidak selalu harus jenius hanya saja mereka
25 26
Toto Tasmara, 2001, Kecerdasan Rohaniah, Jakarta, Gema Insani, hlm. 209 Ibid., hlm. 210
15
bersifat fleksibel dan mencari pemecahan dalam bidang yang belum diteliti.
3. Pengertian Guru a). Guru adalah seseorang yang menyebabkan orang lain mengetahui atau mampu melaksanakan sesuatu atau yang memberikan pengetahuan atau ketrampilan kepada orang lain.27 b) Guru adalah orang yang tugasnya terkait dengan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dalam semua aspeknya, baik spiritual dan emosional, intelektual, maupun aspek lainnya.28 c) Guru adalah fasilisator dalam belajar mengajar.29 Dari beberapa pengertian tentang guru, maka dapat disimpulkan bahwa guru itu bukanlah hanya sekedar pemberi ilmu pengetahuan kepada murid-muridnya didepan kelas, tetapi merupakan seorang tenaga profesional yang dapat menjadikan siswa mampu merencanakan, menganalisa dan menyimpulkan masalah yang dihadapi
4. Peran dan Fungsi Guru Guru memliki satu kesatuan peran dan fungsi yang tidak terpisahkan, antara kemampuan mendidik, membimbing, mengajar dan melatih.30 Seorang guru adalah manusia biasa. Ia sama sekali bukan manusia super yang tanpa cacat, guru adalah manusia biasa yang sekaligus memiliki kelebihan dan kekurangan itulah sebabnya keempat kemampuan
27
177
28
Roestiyah, 1986, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, Jakarta, PT. Bina Akasara, hlm.
Suparlan, 2005, Menjadi Guru Efektif, Yokyakarta, Hikayat, hlm. 12 Benni Setiawan, Pendidikan Indonesia, Yokyakarta, Ar-Ruzz, hlm. 16 30 Suparlan, op. cit., hlm. 25 29
16
yang harus dimiliki oleh seorang guru juga berada dalam gradasi yang beraneka ragam.
5. Tugas dan Tanggung Jawab Guru Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas untuk menolong, membimbing dan memberi fasilitas belajar bagi muridmuridnya untuk mencapai tujuan. Secara rinci tugas seorang guru adalah sebagai berikut : a) Mendidik anak dengan titik berat memberikan arahan dan motivasi pencapaian tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang. b) Memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang memadai. c) Membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai dan penyesuaian diri.31 Guru mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses perkembangan anak. Guru bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan kepribadian anak. Adapun tanggung jawab seorang guru adalah sebagai berikut : a) Memberikan bantuan pada anak dengan menceritakan sesuatu yang baik, yang dapat menjamin kehidupannya itu adalah ide yang bagus. b) Memberikan jawaban langsung pada pertanyaan yang minta anak. c) Memberikan kesempatan untuk berpendapat. d) Memberikan evaluasi
31
Slameto, op. cit., hlm. 99
17
e) Memberkan kesempatan menghubungkan dengan pengalamannya sendiri.32 Berdasarkan uraian diatas jelas bahwa peranan guru lebih meningkat tidak hanya sebagai pengajar, akan tetapi lebih menjadi direktur pengarah belajar. Tugas dan tanggung jawab guru menjadi lebih meningkat yang ke dalamnya termasuk fungsi guru. Kreativitas guru turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses pembelajaran. Langkah kreativitas yang dipilih memainkan peranan utama, yang berakhir pada semakin meningkatnya minat belajar siswa dengan demikian makin baik kreativas guru makin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran.
B. Minat Belajar 1. Pengertian Perilaku manusia ditimbulkan atau dimulai dengan adanya dorongan atau sesuatu yang menggerakkan. Demikian pula dengan perkembangan minat siswa ditingkat madrasah ibtidaiyah memerlukan metode-metode pembelajaran yang dapat membangkitkan pemahaman siswa. Berikut ini paparan tentang pengertian minat yang dikemukakan oleh para ahli, yaitu sebagai berikut : a. Muhibbin Syah, mendefinisikan secara sederhana minat (interest) berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.33
32
Roestiyah, op. cit., hlm. 16 Muhibbin Syah, 1997, Spikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Jakarta, Rosdakarya, hlm. 136 33
18
b. Eddy Soewardi Kartawidjaja, minat menurut ensiklopedi pendidikan adalah kesediaan jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar.34 c. Decroly, minat adalah pernyataan suatu kebutuhan yang tidak terpenuhi kebutuhan itu timbul dari dorongan hendak memberi kepuasan kepada suatu instink.35 Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan minat adalah kegairahan atau keinginan yang terdapat dalam diri seseorang yang mengarahkan aktifitas untuk mencapai tujuan, dan kesedian jiwa yang sifatnya aktif untuk menerima sesuatu dari luar agar mendapat kepuasan. Dalam proses belajar, perhatian memegang peranan Thomas M. Risk, mengemukakan ” no learning takes place without attention ”. Kalau bahan pelajaran diambil dari pusat-pusat minat anak, dengan sendirinya perhatian spontan akan timbul sehingga belajar akan berlangsung dengan baik.36
2.
Faktor Pendorong Minat a. Drive determinant, dorongan untuk mempertahankan hidup. b. Dorongan keadaan, keadaan yang diimbulkan oleh dorongan determinant diatas. c. Kegiatan mencapai tujuan. d. Tercapainya tujuan oleh individu. e. Mengendurnya dorongannya karena tujuan telah tercapai. 34
Eddy Suewardi Kartawidjaja, 1987, Pengukuran dan Hasil Evaluasi Belajar, Bandung, Sinar Baru, hlm. 183 35 Usman Said, 1985, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Cetakan II, Jakarta, hlm. 102 36 Ibid, hlm. 103
19
f. Efek mengendurnya dorongan semula karena munculnya dorongan lain yang baru, menghendaki pemuasnya.37 Minat dan pengalaman belajar adalah masalah pribadi. Seseorang tidak dapat memindahkan minatnya pada orang lain atau memindahkan hasil belajarnya kepada pihak lain. Diri sendirilah yang mampu memotifasi dan merangsang aktifitas belajarnya. Manusia bukan hanya makhluk biologis seperti halnya dengan hewan. Manusia adalah makhluk sosial dan budaya jelaslah kiranya bahwa belajar sangat penting bagi kehidupan seorang manusia dan juga mengerti pula kita sekarang mengapa anak (manusia) membutuhkan waktu yang lama untuk belajar sehingga menjadi manusia dewasa. Manusia selalu dan senantiasa belajar dimanapun berada.
3.
Pengertian Belajar a. Pada kamus umum Bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha (berlatih) supaya mendapat sesuatu kepandaian.38 b. Teori R. Gagne, belajar adalah suatu proses untuk motivasi dalam pengetahuan, ketrampilan, kebiasaan dan tingkah laku.39 c. Ngalim Purwanto, belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik atau buruk.40
37
Eddy Soewardi Kartawidjaya, op. cit., hlm. 183-184 W.J.S. Poerwodarminto, 1982, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, hlm. 108 39 Chalidjah Hasan, 1994, Dimensi-Dimensi Pesikologi Pendidikan, Surabaya, Al-Ikhlas, hlm. 96 40 Ngalim Purwanto, 1988, Pesikologi Pendidikan, Bandung, Remadja Karya, hlm. 86 38
20
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh para ahli diatas, dapat disimpulkan belajar adalah suatu usaha untuk mendapat kepandaian dalam pengetahuan ketrampilan dan tingkah laku yang merupakan suatu perubahan dimana perubahan itu mengarah kepada yang lebih baik atau buruk. Belajar merupakan usaha menggunakan tiap sarana atau sumber baik didalam maupun diluar pranata pendidikan, guna perkembangan dan pertumbuhan pribadi. Karena itu langkah pertama yang perlu dimiliki ialah kesadaran atas tanggung jawab pribadi dan keyakinan bahwa belajar adalah untuk kepentingan diri sendiri dan tidak menggantungkan nasib kepada orang lain.
4. Prisip-Prinsip Belajar Prinsip belajar yang mendapat dukungan semua ahli psikologi modern adalah: a. Belajar selalu dimulai dengan sesuatu masalah dan berlangsung sebagai usaha untuk memecahkan masalah itu. . b. Proses belajar selalu merupakan usaha untuk memecahkan suatu masalah secara sungguh-sungguh dengan menangkap atau memahami hubungan antara bagian-bagian masalah itu. c. Belajar itu berhasil bila di dasari telah ditemukan hubungan diantara unsur-unsur dalam masalah itu sehingga diperoleh wawasan. Wawasan dapat timbul dengan tiba-tiba dapat pula secara berangsur-angsur atau dengan susah payah.41 41
Tabrani Rusyan, 1989, Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung, Remaja Karya. hlm. 3
21
Jadi
prinsip belajar adalah suatu usaha untuk memecahkan
masalah secara sungguh-sungguh dengan menangkap atau memahami bagian-bagian masalah sehingga diperoleh wawasan, wawasan dapat timbul dengan tiba-tiba atau susah payah.
5. Tujuan Belajar Sesungguhnya menumbuhkan semangat belajar atau keinginan untuk berusaha memperoleh pengalaman baru adalah tujuan penting yang tidak boleh diabaikan oleh guru. Sebenarnya alam ini penuh dengan halhal yang menarik perhatian terhadap hal yang apabila anak-anak kita dapat kita tolong untuk ” ingin mempelajarinya ”, sungguh hidup mereka akan menjadi lebih sempurna dan lebih bahagia. Berikut ini beberapa tujuan belajar : a. Untuk memperoleh pengetahuan tentang belajar, bagaimana mengikuti tentang belajar dan bisa mengetahui apakah yang menghambat kemajuan belajar serta bagaimana cara memperbaiki diri apabila mengalami kegagalan. b. Ketrampilan belajar, Bagaimana melakukan cara belajar yang efesien diharapkan agar cakap menerapkan cara belajar atau petunjuk-petunjuk belajar kedalam praktek. c. Kebiasaan dan sikap belajar yang baik, kebiasaan dalam cara belajar sebagaimana yang diharapkan terhadap setiap siswa.42 Tujuan belajar adalah untuk mengetahuai apa yang menghambat kemajuan belajar dan cara memperbaiki diri apabila mengalami
42
Oemar Hamalik, op. cit., hlm. 4
22
kegagalan,dan bisa melakukan belajar yang efisien dan bisa belajar sesuai apa yang diharapkan.
6. Faktor-faktor belajar Faktor belajar juga berpengaruh terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Faktor yang mempengaruhi belajar adalah : a.
Faktor internal (faktor dari dalam siswa) yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani.
b.
Faktor eksternal (faktor di luar siswa) yakni kondisi lingkungan disekitar siswa.
c.
Faktor pendekatan belajar (approach to learning) yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa
untuk
melakukan
kegiatan
pembelajaran
materi-materi
pelajaran.43 Jadi faktor yang mempengaruhi belajar adalah kondisi jasmani dan rohani, serta lingkungan dan strategi atau metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran.
C. Pembelajaran Fiqih 1. Pengertian Fiqih Kata Fiqh ( GHI
) secara arti kata berarti ”paham yang
mendalam”. Semua kata ”fa qa ha” yang terdapat dalam Al-Qur’an mengandung arti ini. Firman Allah dalam Surat At-Taubah : 122 :
43
Muhibbin Syah, op. cit., hlm. 132
23
öΝåκ÷]ÏiΒ 7πs%öÏù Èe≅ä. ÏΒ txtΡ Ÿωöθn=sù 4 Zπ©ù!$Ÿ2 (#ρãÏΨuŠÏ9 tβθãΖÏΒ÷σßϑø9$# šχ%x. $tΒuρ * óΟßγ‾=yès9 öΝÍκös9Î) (#þθãèy_u‘ #sŒÎ) óΟßγtΒöθs% (#ρâ‘É‹ΨãŠÏ9uρ ǃÏe$!$# ’Îû (#θßγ¤)xtGuŠÏj9 ×πxÍ←!$sÛ ∩⊇⊄⊄∪ šχρâ‘x‹øts† 122. Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya44.
Dari pengertian diatas jelaslah bahwa umat islam selain dari menyiapkan angkatan perang yang diperlukan untuk mempertahankan agama Allah, juga harus mempelajari ilmu agama dengan mendalam. Agam juga mengharuskan mempelajari ilmu umum atau yang sekarang dirangkaikan orang ilmu dan teknologi. Pembelajaran fiqih diarahkan untuk mengantarkan peserta didik dapat
memahami
pokok-pokok
hukum
Islam
dan
tata
cara
pelaksanaannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam secara kaffah (secara sempurna).
2. Kurikulum Fiqih Pengetahuan isi kurikulum fiqih di Madrasah Tsanawiyah (MTs) merupakan kelanjutan dari kurikulum di MI. Beberapa isi kurikulum merupakan perluasan dan pendalaman dari kurikulum sebelumnya. Dalam hal ini pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar,
44
Amir Samsudin, 2003, Garis-Garis Besar Fiqih, Bogor, Kencana, hlm. 4
24
sehingga peran semua unsur sekolah, orang tua, siswa dan masyarakat sangat penting dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan. Ruang lingkup fiqih di Madrasah Tsanawiyah meliputi ketentuan pengaturan hukum Islam dalam menjaga keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT dan hubungan manusia dengan sesama manusia. Adapun mata pelajaran fiqih di Tsanawiyah kelas VIII meliputi :
Kelas VIII Semester I Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Melaksanakan tata cara sujud 1.1. Menjelaskan ketentuan sujud diluar sholat
syukur dan tilawah 1.2. Mempraktekan sujud syukur & tilawah
2. Melaksanakan tata cara puasa
2.1. Menjelaskan ketentuan puasa 2.2. Menjelaskan macam-macam puasa
3. Melaksanakan tata cara zakat
3.1.Menjelaskan ketentuan zakat fitrah dan zakat mall 3.2.Menjelaskan
orang
yang
berhak menerima zakat 3.3.Mempraktekan
pelaksanaan
zakat fitrah dan zakat mal
25
Dari standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang ada dikelas VIII semester I yang di gunakan untuk penelitian adalah sebagai berikut:
a. Macam-macam Zakat Zakat menurut garis besarnya terbagi menjadi dua, yaitu : 1). Zakat Mal (zakat harta) seperti pertanian, emas dan perak, penernakan, perkebunan dan perniagaan. 2). Zakat fitrah atau juga disebut zakat jiwa atau nafs, yaitu zakat yang
diberikan
berkenaan
dengan
telah
selesainya
mmengerjakan shiyam (puasa) yang difardhukan.45 Adapun ketentuan-ketentuan kewajiban zakat adalah sebagai berikut: (a). Tentang kewajiban zakat ketentuan yang berhubungan dengan dinyatakannya Nabi dalam haditsnya dari Ibnu Umar menurut periwayatan yang muttafaq’alaih yang mengatakan:
NO PQPR STUV ة اP و]\[ زآG_\Q ` اa\b `ل اd]ض رSI NO S_iVواS_jkV واalm nواS آoV واSpV واqrgV اa\Q S_gh ةskVPىV اuvVوج اSx yrz ان }|دىP SO واN_\Vا ”Sesungguhnya Rasul Allah memfardhukan zakat fitri sebanyak satu sha’ kurma atau sha’ gandum atas hamba dan orang merdeka laki-laki dan perempuan, anak-anak dan orang dewasa dari orang yang beraga Islam. Nabi menyuruh untuk menyerahkannya sebelum umat Islam melaksanakan sholat hari raya”.46
45 46
T.M. Hasbi Ash Shiddieqy, op. cit., hlm. 30 Amir Syarifudin, op. cit., hlm. 51
26
(b). Tentang waktu mengeluarkan zakat yaitu sebelum memulai sholat Idul Fitri. Hadits Nabi dari Ibnu Abbas menurut riwayat Abu Daud dan Ibnu Majah yang mengatakan :
PkV ة اS STUV ة اP و]\[ زآG_\Q ` اa\R `ل اd] ض رSI aI ةskV اyrz P اداهNI N_ آP\V
g وI SV واdjV اN_ تPz qkV اNO
zqR aI ةskV اqg P اداهNOو
وSUO ةPزآ ”Sesungguhnya Rasul Allah telah memfardhukan zakat fitri untuk mensucikan orang yang puasa dari ucapan siasia dan tidak senonoh dan untuk memberi makan fakir miskin. Siapa yang memberikannya adalah zakat fitri, namun bila diberikan sesudah selesai sholat Idul Fitri, itu hanya semacam sedekah biasa”.47 Hadits
ini
menjelaskan
tentang
ketentuan
yang
berkenaan dengan yang dikenai kewajiban, yaitu semua umat islam, tentang jenis dan ukuran yang diberikan yaitu satu sha’ makanan pokok dan tentang waktu mengeluarkannya, yaitu sebelum memulai sholat idul fitri
b. Orang-orang yang wajib mengeluarkan zakat Orang disepakati untuk mengeluarkan zakat adalah orang Islam yang merdeka, telah sampai umur, berakal dan memiliki nisab dengan milik yang sempurna.48
c. Orang-orang yang berhak menerima zakat Dalam firman Allah SWT. Surat At-Taubah ayat 60 dijelaskan orang-orang yang berhak menerima zakat.
47 48
Ibid., hlm. 52 Ibid., hlm. 40
27
Ïπx©9xσßϑø9$#uρ $pκön=tæ t,Î#Ïϑ≈yèø9$#uρ ÈÅ3≈|¡yϑø9$#uρ Ï!#ts)àù=Ï9 àM≈s%y‰¢Á9$# $yϑ‾ΡÎ) * ( È≅‹Î6¡¡9$# Èø⌠$#uρ «!$# È≅‹Î6y™ †Îûuρ tÏΒÌ≈tóø9$#uρ É>$s%Ìh9$# †Îûuρ öΝåκæ5θè=è% ∩∉⊃∪ ÒΟ‹Å6ym íΟŠÎ=tæ ª!$#uρ 3 «!$# š∅ÏiΒ ZπŸÒƒÌsù Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana[647].49
Penjelasan singkat mengenai golongan itu masing-masing adalah sebagai berikut : a). Amil Orang-orang yang khusus ditugaskan oleh Imam untuk mengurusi zakat. b). Fakir Orang tidak memiliki harta maupun usaha yang memadai sehingga sebagian besar kebutuhannya tidak dapat dipenuhinya. c). Miskin Orang yang memiliki harta atau usaha yang dapat menghasilkan sebagian kebutuhannya tetapi tudak mencukupi. d). Muallaf Orang yang hatinya dijinakkan atau di bujuk. e). Fi al Riqab Para budak yang mukatab, yang dijanjikan akan merdeka bila membayar sejumlah kepada orang tuanya.
49
Departemen Agama RI, op. cit., hlm. 264
28
f). Al-Garimun Orang-orang yang berhutang (maslahat, dirinya sendiri), (ishlahi zati al-bayni mendamaikan perselisihan) orang yang berhutang karena menjamin hutang orang lain. g). Ibn al-sabil Orang yang sedang atau akan melakukan perjalan (musafir) h). Fi sabilillah Orang-orang yang berperang (ghuzat) dijalan Allah secara suka rela.50
3. Tujuan Pembelajaran Fiqih Pembelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat: 1). Mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum islam dalam mengatur ketentuan dan tata cara menjalankan hubungan manusia dengan Allah yang diatur dalam fiqih ibadah dan hubungan manusia dengan sesama yang diatur dalam fiqih muamalah. 2). Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dalam melaksanakan ibadah sosial.
Pengalaman tersebut
diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam. disiplin dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.51
50
51
Lahmuddin Nasution, 1997, Fiqh I, Logos, hlm. 174-180 Permen RI, op. cit, hlm.36
29
4. Manfaat Pembelajaran Fiqih Dalam kita mempelajari pelajaran fiqih banyak sekali manfaat yang kita dapat diantaranya bisa memahami ketentuan hukum fiqih yang berkaitan hukum islam dengan ibadah mahdloh dan muamala serta dapat mempraktekan dengan benar dalam kehidupan seharihari.52
C. Pengaruh Kreativitas Guru Terhadap Minat Belajar Siswa Kreativitas guru merupakan bagian dari pembelajaran yang didesains dan diberikan kepada siswa dalam rangka mengembangkan kekreativan guru agar siswa memiliki minat yang tinggi dalam menerima materi. Kreativitas tidak hanya berpengaruh pada minat, tetapi juga berpengaruh pada prestasi siswa. Seperti di jabarkan Dr. Sayyid Ibrahim al-Jabbar mengatakan: qV ت اyVPilV
اV PgO a\Q دSUV رة اqz ءPm اa\Q صSp انq n
_S\V a_ SVف اqVاان ا P اdV _V P]اث اqp]ة واq ”Sesungguhnya tujuan pokok pendidikan haruslah dapat memberikan rangsangan kuat untuk pengembangan kemampuan individu dalam upaya mengatasi semua permasalahan baru yang muncul serta dapat mencari terobosan-terobosan solusi alternatif dalam menghadapinya.”53 Dipilihlah beberapa metode tertentu dalam suatu pembelajaran bertujuan untuk memberi jalan atau cara sebaik mungkin bagi pelaksanaan dan kesuksesan pembelajaran. Dalam hal ini kreativitas guru dapat memudahkan proses dan hasil pembelajaran. 52 53
Ibid Ismail, op. cit, hlm 18
30
Bergantung pada cara kreatif guru memberikan materi kepada siswa agar tumbuh rasa minat, jika guru memberikan materi sesuai dengan keinginan siswa maka pada diri siswa pasti memilki rasa minat.
54
Minat mempunyai
hubungan yang erat dengan dorongan-dorongan, motif-motif, dan responrespon emosional.55
54 55
Kurt Singer,1987, Membina Hasrat Belajar Di Sekolah, Bandung, Remaja karya, hlm. 31-35 Lester D Crow, 1984, Psikologi Pendidikan, Surabaya, Bina Ilmu, hlm 352
31
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum MTs Sudirman Kopeng Getasan 1. Sejarah singkat berdiri dan perkembangan MTs Sudirman Kopeng merupakan suatu lembaga pendidikan Islam yang pertama diwilayah Kecamatan Getasan. Pada awal berdirinya atas prakarsa dari Bapak Achmadi yang pada saat itu beliau menjabat sebagai pengawas pendidikan Agama Islam Kecamatan Getasan. Kemudian didukung oleh pemuka Agama Islam diwilayah Kecamatan Getasan, pihak kantor urusan Agama Kecamatan Getasan dan guru-guru agama Islam SMPN I Getasan. Pada tanggal 01 Juni 1989 berhasil mendirikan sebuah lembaga pendidikan Islam tingkat lanjutan yaitu MTs Sudirman Kopeng. Awal mula berdirinya MTs Sudirman Kopeng pada tahun 1990 mendapat bantuan biaya rehabilitas gedung. Hal itu berawal dari MI yang mendapatkan bantuan, namun oleh Bapak Achmadi bantuan tersebut dialihkan untuk membangun gedung MTs Sudirman Kopeng. Dalam perkembangannya, pihak MTs mencari donatur ke berbagai pihak, kemudian dari pihak MUSPIKA kecamatan Getasan menyangga biaya operasionalnya, dari pihak KUA Kecamatan Getasan bersedia membantu biaya operasional melalui pengumpulan dana YAZIS, dan beberapa tokoh
32
agama sanggup membiayai perkembangan pendidikan di MTs Sudirman tersebut.56 Adapun alasan atau latar belakang didirikannya MTs Sudirman Kopeng ini karena masyarakat sekitar haus akan ilmu-ilmu agama, dan juga tahun 1990 diwilayah Kopeng belum ada sekolah tingkat lanjutan, sampai-sampai banyak lulusan dari SD atau MI tidak melanjutkan sekolah karena jauh sekali dari jangkauan. Oleh karena itu tokoh masyarat pendidik, tokoh agama tergugah dan menyatu untuk berdirinya sebuah lembaga pendidikan bernafaskan Islam. Pada awal penyelenggaraan pendidikan tenaga pengajar
(guru)
hanya terdiri dari 5 (lima) orang yaitu : a. Bapak Tarsudi
: Kepala KUA Kecamatan Getasan
b. Bapak Hartono
: Guru Agama Islam SMPN I Getasan
c. Bapak Badri
: Guru Agama Islam SMPN I Getasan
d. Bapak Achmadi
: Pengawas Pendidikan Agama Islam Getasan
e. Bapak Sir Samsuri
: Guru SMPN I Getasan
Pada tahun pertama siswanya diperoleh dari usaha para tokoh pendiri MTs tersebut dengan jalan mencari dan mensosialisasikan ke masyarakat agar siswa lulusan SD atau MI dapat melanjutkan pendidikan di MTs Sudirman. Selain itu juga menyebarkan informasi kepada masyarakat luas melalui jama’ah, kutbah, pengajian, selebaran dan juga spanduk. Usaha demikian itu bertujuan agar masyarakat atau orang-orang Islam tahu dan mau menyekolahkan anak-anaknya ke MTs Sudirman 56
2010
Wawancara dengan Kepala MTs Sudirman Kopeng Drs. Musta’in, M.Pd, 14 Agustus
33
Kopeng. Usaha tersebut berhasil terbukti dari hasil dari tahun ke tahun penerimaan siswa selalu bertambah. Siswa yang masuk di MTs Sudirman tersebut sementara tidak dikenai beban biaya operasional (SPP). Kemudian pada tahun 1995 karena dirasa perlu sekali peningkatan biaya operasional sekolah, maka sekolah tersebut menetapkan biaya sekolah (SPP), sebagaimana terjadi pada sekolah-sekolah lanjutan lainnya. Pada awal MTs Sudirman Kopeng dalam akreditasi sekolah mendapat ststus terdaftar dengan SK Nomor : WK/Sc/PP.003/3420/1994 tertanggal 24 November 1994. sedangkan struktur kepengurusan di MTs Sudirman Kopeng sampai tahun 2008 baru sekali terjadi pergantian pimpinan atau kepala sekolah, yaitu yang pertama Bapak Hartono, yang kedua Bapak Musta’in, M.Pd.I (kepala MTs sampai saat ini). Sejak berdirinya sampai sekarang MTs Sudirman Kopeng telah banyak mengalami kemajuan dan perkembangan, sudah banyak prestasiprestasi yang diraihnya. Salah satu diantaranya adalah pernah meraih peringkat (rangking I) se Kab. Semarang dalam pelaksanaan Ujian Nasional (DANEM). Begitu juga dalam bidang non akademis banyak diraih terutama dalam bidang olah raga. 2. Letak Geografisnya MTs Sudirman Kopeng terletak di Dusun Plalar Wetan Desa Kopeng Kecamatan Getasan, tepatnya : a. Berada di sebelah utara dusun Sleker Desa Kopeng b. Berada di sebelah barat Dusun Kaliduren Desa Batur c. Berada di sebelah selatan Dusun Deplongan Desa Wates
34
d. Berada di sebelah Timur Dusun Plalar Kulon Desa Kopeng MTs Sudirman Kopeng posisinya sangat strategis, karena berada di tepi jalan raya Salatiga-Kopeng, serta berdampingan denga MI Ma’had Islam Kopeng, sehingga mudah dijangkau oleh para siswa yang ingin melanjutkan pendidikan ke MTs tersebut. 3. Struktur Organisasi Struktur organisasi sangat penting dalam perjalanan suatu organisasi,
dan
juga
sangat
besar
sekali
pengaruhnya
terhadap
keberhasilan suatu lembaga pendidikan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam suatu organisasi terdapat kerjasama dalam suatu sistem yang berwawasan kedepan lebih baik. Tanpa adanya itu suatu lembaga tidak akan berhasil dan menjadi kacau segala apa yang telah dirumuskan. Berikut ini susunan atau struktur Organisasi pada lembaga pendidikan di MTs Sudirman Kopeng
Tabel I Struktur Organisasi MTs. Sudirman Kopeng Tahun 2009/2010
No
Nama
Jabatan Dalam Dinas
Jabatan Dalam Organisasi
1.
Badri
Ka.SMPN Suruh
2.
Hartono
Mantan Ka.MTs Kopeng Ketua Yayasan
3.
Yasin, S.Pd
BP. MTs Kopeng
4.
Muh.Mujiono Ka.TU MTs Kopeng
Bendahara
5.
Khusaini
Sekbid Kependidikan
Mantan Ka.MI Tajuk
Penasihat Sekretaris
35
6.
Drs.Kasmari
Kades Tajuk
Sekbid Kependidikan
7.
Sumadi
Kades Kopeng
Sekbid dan Pendayagunaan
8.
Rosidi
Ka.RA Kopeng
Sekbid Humas
9.
Isroil
Tokoh Masyarakat
Sekbid Humas
Guru MTs Kopeng
Litbang
10. Saderi
4. Sarana Pendidikan No
Nama Bangunan
Jumlah
Keterangan
1
Kelas
10 Ruang
Baik
2
Kantor Kepala
1
Ruang
Baik
3
Kantor Guru
1
Ruang
Baik
4
Laborat Komputer
1
Ruang
Baik
5
Perpustakaan
1
Ruang
Baik
6
Kamar Mandi
6
Ruang
Baik
5. Keadaan Tenaga Pengajar MTs Sudirman Kopeng pada tahun pelajaran ini (2009/2010) sudah mempunyai tenaga pengajar atau guru sebanyak 21 orang, Dari tenaga diatas terdiri dari 13 laki-laki dan 8 perempuan. Tenaga pendidik diatas semua berstatus swasta (GTT) kecuali kepala Madrasahnya yang berstatus pegawai negeri. Dalam melaksanakan tugasnya para pendidik tersebut harus mengampu beberapa mata pelajaran, karena tenaga pendidik yang terbatas dan kelasnya paralel, sehingga para tenaga tersebut bekerja dengan ekstra, walaupun gaji yang diterimanya kurang memadai. Semua itu karena mereka maknai sebagai ibadah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
36
Tabel II Data Guru MTs Sudirman Kopeng Tahun 2009/2010
NO
NAMA
KETERANGAN
1.
Drs. Musta’in, M.PdI
Kepala Madrasah
2.
Dra. Aminatun
Guru
3.
Saderi, M.dI
Guru
4.
Risnan, S.Ag
Guru
5.
Sholihin, S.PdI
Guru
6.
Nurkus Budiantomo, SH
Guru
7.
Ira Robiyanti, SS
Guru
8.
Antoni Alif, A.Ma
Guru
9.
Yasin,S.Pd
Guru
10.
Haryanti, S.Si
Guru
11.
Supriyadi,SP
Guru
12.
Euis Ekawati,S.Pd
Guru
13.
Y.Dwi Astuti, S.Pd
Guru
14.
Rosidi, S.Pd
Guru
15.
Djumali
Guru
16.
Ika Novianingrum, S.Pd
Guru
17.
Sri Lestariningsih, S.Pd
Guru
18.
Muh. Mujiono
Guru
19.
Nuraini, S.Pd
Guru
20.
Nur Zainudin
Guru
21.
Kuadi
Guru
6. Keadaan Siswa
37
Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah siswa, maka akan penulis jelaskan keadaan siswa MTs. Sudirman Kopeng sebagai berikut :
Tabel III Jumlah Siswa MTs. Sudirman Kopeng Tahun 2009/2010 No 1 2 3 4 5 6
Kelas VIIa VIIb VIIc VIII IXa IXb Jumlah
Jumlah Siswa 34 34 31 40 43 45 227
7. Kegiatan Siswa Kegiatan siswa disini penulis kelompokkan menjadi dua yaitu : a. Kegiatan Intra Kulikuler b. Kegiatan Ekstra Kulikuler 1). Kegiatan Intra Kurikuler Kegiatan ini merupakan kegiatan siswa yang dilakukan siswa dalam proses belajar mengajar (PBM) sesuai kurikulum yang telah ditetapkan dari lembaga pendidikan dan wajib diikuti oleh setiap siswa tanpa terkecuali. Kegiatan
Intra
kuler
di
MTs
Sudirman
Kopeng
dilaksanakan disekolah dari jam 07.00 sampai dengan jam 13.15, dan materi yang diajarkan sama dengan materi yang telah ditetapkan dalam kurikulum untuk MTsN.
38
2). Kegiatan Ekstrakurikuler Yang dimaksud dengan ekstra kurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa di luar jam pelajaran dengan maksud untuk memperkaya dan pengembangan bakat yang dimiliki siswa untuk menunjang kegiatan intrakulikuler. Adapun jenis kegiatan ekstra kurikuler yang diadakan di MTs Sudirman Kopeng, yaitu : (a).
Bidang Keagamaan MTQ, Seni Kaligrafi, Pendalaman Kitab
(b).
Bidang Seni Seni Rebana, Drum band,Band
(c).
Bidang Olah Raga Sepak Bola, Volly, Bela Diri, Pecinta Alam,Tenis Meja
(d).
Bidang Kepramukaan
(e).
Pendalaman Materi
B. Penyajian Data Variabel 1. Keadaan Responden Untuk mengetahui objek penelitian secara jelas, dalam pembahasan skripsi ini perlu penjelasan yang berkenaan dengan responden. Maka penulis akan kemukakan data tentang keadaan responden. Sebelum penulis melaporkan hasil penelitian dan nama-nama responden perlu dijelaskan bahwa dalam penngumpulan data ini penulis menggunakan angket dengan cara menyebar langsung kepada responden. Responden yang diambil adalah semua guru dan 21 siwa kelas VIII MTs. Sudirman Kopeng
39
Kecamatan Getasan Kab. Semarang tahun pelajaran 2009-2010 yang berjumlah 42 guru dan siswa. Untuk lebih jelasnya penulis akan sajikan tabel responden dan data mentah sebagai berikut :
Tabel IV Daftar Nama Responden Guru NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
NAMA Drs. Musta’in, M.PdI Dra. Aminatun Saderi, M.PdI Risnan S.Ag Sholihin,S.Pdi Nurkus Budiantomo SH Ira Robiyanti Antoni Alif, A.Ma Yasin,S.Pd Haryani, S.Si Supriyadi, SP Euis Ekawati, S.Pd Y Dwi Astuti, S.Pd Rosidi, S.Pd Djumali Ika Novianingrum, S.Pd Sri Lestariningsih Muh Mujiono Nuraini,S.Pd Nur Zainudin Kuadi
L/P L P L L L L P L L P L P P L L P P L P L L
Tabel V Daftar Responden Siswa NO 1 2 3 4 5 6 7 8
NAMA Agus Prasetyo Aryo Gumelar Eva Suryaningsih Fita Lokasari Jamal Yusuf Kus Indrianingsih Latifatun Nafiah M Khoiru Anas
L/P L L P P L P P L
40
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Muhdiyono Partiyem Puji Wahono Rinawati Rohmat Sholikun Saefudin Zuhri Siti Giyanti Setyorini Umi Latifah Untung Joko P Yaelani Yulianingsih Zaidus Salman
L P L P L L P P P L L P L
2. Jawaban Angket Kreativitas Guru Variabel pertama yaitu kreativitas gguru. Data ini diperoleh dari penyebaran angket yang berjumlah 10 soal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel VI Rekapitulisasi Jawaban Angket Tentang Kreativitas Guru No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 a a a a a a a a a a a b a a
2 b b b a a b b b a b a b b a
3 a a a a a a a a a a a a a a
4 a b a a a b b a a b a b a b
Item Soal 5 6 a b c b c b c b b b b b c b b a b a b b b a c a c b c b
7 a a b b a b b b b a a b b b
8 a b a a b b b a b a b b a b
9 b b a b a c b a a b a c c b
1o a b a a a c a a a a b b b b
A 7 3 6 6 7 2 3 7 7 5 7 2 4 3
Jumlah B C 3 6 1 3 1 3 1 3 6 2 6 1 3 3 5 3 6 2 4 2 6 -
41
15 16 17 18 19 20 21
a a a a a a b
a b a b b b a
a a a a a a a
a a a b a a b
a c b c b c b
b b b b a b a
a b b b b b b
a a a b a a a
b b b b c b a
a b b b b b b
8 4 5 2 5 4 5
2 5 5 7 4 5 5
1 1 1 1 -
3. Jawaban Angket Minat Belajar Siswa Variabel kedua yaitu minat belajar siswa. Data ini diperoleh dari penyebaran angket yangberjumlah 10 soal. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel VII Rekapitulasi Jawaban Angket Tentang Minat Belajar Siswa
No res p 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1
2
3
4
a a a a a a a a b a b b b a a b a
b b c b b c c a c b c c b b b c a
b b a b a a c a b a b c b a a c b
b b b a b b b b a a a b c a b a a
Item Soal 5 6 7 b a a b a a b b a a b b a b a a b
a b b a a b b a a b a a b a b a b
a b a a a c b a a a a b a a a b a
8
9
10 A
b a b b a b a a a a b a a b a b a
a a b a a a b a b a b b a a c b a
a c c b b c b c b c c b c b c c b
5 4 4 5 7 4 2 7 5 7 3 2 4 6 5 3 6
Jumlah B C 5 5 4 5 3 3 6 2 3 2 5 6 4 4 3 4 4
1 2 3 2 1 1 1 2 2 2 2 3 -
42
18 19 20 21
a a a b
c c c c
c b a b
b b a c
b b a b
b a b b
a b a b
b b a a
b c a c
b a b b
2 3 6 1
6 5 3 6
2 2 1 3
43
BAB IV ANALISA DATA
Setelah data terkumpul, maka langkah yang diambil selanjutnya adalah menganalis data, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban-jawaban dari pokok permasalahan yang dinyatakan. Adapun dalam tujuan penelitian ini, sebagaimana telah disebutkan dalam bab pendahuluan, yaitu : 1. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kreativitas guru pada mata pelajaran fiqih kelas VIII di MTs. Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan. 2. Untuk mengetahui minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII di MTs. Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan. 3. Untuk mengetahui pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih siswa kelas VIII di MTs. Sudirman Kopeng, Kecamatan Getasan.
A. Analisis Pertama Analisis pertama tentang kreativitas guru, data ini diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 10 pertanyaan, masing-masing pertanyaan disediakan 3 (tiga) alternatif jawaban dengan bobot sebagai berikut : 1. Alternatif jawaban A dengan nilai 3 2. Alternatif jawaban B dengan nilai 2 3. Alternatif jawaban C dengan nilai 1
Tabel VIII
44
Skor Jawaban Responden Kreativitas Guru MTs. Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Tahun 2010 No Resp
1
Skor yang diperoleh dari jawaban 2 3 4 5 6 7 8 9
10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2
3 2 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2
3 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 3 1 2 1 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2
3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2
3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2
2 2 3 2 3 1 2 3 3 2 3 1 1 2 2 2 2 2 1 2 2
Jumlah 27 22 25 25 27 20 23 27 27 25 27 20 24 22 28 24 25 22 24 24 21
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah : 1. Mencari interval kreativitas guru dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 28 dan nilai terendah 20, kemudian diintervalkan dengan rumus :
i=
Xt − Xr + 1 Ki
Keterangan: I
= Interval Ideal
45
Xt = Nilai Tertinggi ideal Xr = Nilai Terendah Ideal Ki = kelas Interval
i=
Xt − Xr + 1 Ki i=
(28 − 20) + 1 3
i=
8 +1 3
i=
9 3
i =3 Kemudian dimasukkan kedalam tabel untuk mengetahui kreativitas guru.
Tabel IX Interval Kreativitas Guru Nilai Interval
Jumlah Guru
Nilai Nominal
20 - 24
8
A
25 – 26
7
B
27 – 28
6
C
2. Mencari presentase masing-masing kategori Kategori A = P =
8 X 100% = 38,1% 21
Kategori B = P =
7 X 100% = 33,3% 21
Kategori C = P =
6 X 100% = 28,6% 21
46
Tabel X Prosentase Kreativitas Guru No
Kreativitas Guru
Frekuensi
Presentase
1
Tinggi
8
38,1 %
2
Sedang
7
33,3 %
3
Rendah
6
28,6 %
Dari penghitungan tersebut dapat diketahui bahwa kreativitas guru dalam kategori tinggi adalah 38,1 % dan kategori rendah 28,6 %, sedangkan kategori sedang adalah 33,3 %.
B. Analisis Kedua Analisis kedua yaitu minat belajar siswa, data ini diperoleh dari penyebaran angket yang berjumlah 10 soal pertanyaan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini :
Tabel XI Skor Jawaban Responden Minat Belajar Siswa MTs. Sudirman Kopeng Tahun 2010 No Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2
Skor yang diperoleh dari jawaban 2 3 4 5 6 7 8 9 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 1 3 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3 2 3 2 1 2 3 1 1 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 1 2 3 2 3 3 2 2
Jumlah 10 3 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1
25 23 22 25 27 21 20 26 24 26 21
47
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
2 2 3 3 2 3 3 3 3 2
1 2 2 2 1 3 1 1 1 1
1 2 3 3 1 2 1 2 3 2
2 1 3 2 3 3 2 2 3 1
2 3 2 3 3 2 2 2 3 2
3 2 3 2 3 2 2 3 2 2
2 3 3 3 2 3 3 2 2 2
3 3 2 3 2 3 2 2 3 3
2 3 3 1 2 3 2 1 3 1
2 1 2 1 1 2 2 3 2 2
20 22 26 23 20 26 20 21 25 18
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya adalah : 1. Mencari interval minat belajar siswa. Dari data diatas dapat diketahui bahwa nilai tertinggi adalah 27 dan nilai terendah 18, kemudian diintervalkan dengan rumus :
i=
Xt − Xr + 1 Ki
i=
( 27 − 13) + 1 3
i=
11 + 1 3
i=
10 3
i=3 Kemudian dimasukan kedalam tabel untuk mengetahui minat belajar siswa.
Tabel XII Interval Minat Belajar Siswa Nilai Interval
Jumlah Siswa
Nilai Nominal
18 - 22
10
A
23 - 25
6
B
48
26 - 27
5
C
2. Mencari Presentase masing-masing kategori : 3. Kategori A = P =
10 X 100% = 47,6% 21
4. Kategori B = P =
6 X 100% = 28,6% 21
5. Kategori C = P =
5 X 100% = 23,8% 21
Untuk lebih jelasnya diasajikan dalam tabel sebagai berikut ini :
Tabel XIII Prosentase Minat Belajar Siswa No
Minat Belajar Siswa
Frekuensi
Presentasi
1
Tinggi
10
47,6 %
2
Sedang
6
28,6 %
3
Rendah
5
23,8 %
Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa minat belajar siswa, termasuk kategori tinggi adalah 47,6 % dan kategori rendah 23,6 % sedangkan kategori sedang adalah 28,6 %.
C. Analisis Ketiga Analisis ketiga yaitu pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar siswa disekolah, dalam penyajaian data pada bab ini dan dikorelasikan dalam tabel koefisien korelasi dimana kreativitas guru sebagai variabel X dan minat
49
belajar siswa sebagai Y, untuk lebih jelasnya penulis sajikan dalam tabel berikut ini:
TABEL XIV Pengaruh Kreativitas GuruTerhadap Minat belajar Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
X 27 22 25 25 27 20 23 27 27 25 27 20 24 22 28 24 25 22 24 24 21
Y 25 23 22 25 27 21 20 26 24 26 21 20 22 26 23 20 26 20 21 25 18
Untuk melakukan analisa tentang pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar siswa di MTs. Sudirman Kopeng tahun 2009/2010, maka penulis menggunakan teknik analisa statistik. Dalam hal ini penulis menggunakan rumus :
(ΣX )(ΣY ) N rxy = 2 2 (ΣX ) 2 (ΣY ) 2 ΣX − ΣY − N N ΣXY −
50
Keterangan Rxy = koefisien antara variable x dan y Xy = perkalian x dan y X = variabel independent, yaitu pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar siswa Y = variabel independent yaitu minat belajar siswa N = Jumlah Responden Untuk mengerjakan rumus diatas dicari terlebih dahulu unsur yang memiliki rumus tersebut sebagai berikut :
Tabel XV Tabel Kerja Product Moment Koefisisen Korelasi Pengaruh Kreatifitas Guru Terhadap Minat Belajar Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
X 27 22 25 25 27 20 23 27 27 25 27 20 24 22 28 24 25 22 24 24
Y 25 23 22 25 27 21 20 26 24 26 21 20 22 26 23 20 26 20 21 25
X2 729 484 625 625 729 400 529 725 725 625 725 400 576 484 784 576 625 484 576 576
Y2 625 529 484 625 725 441 400 676 576 676 441 400 484 676 529 400 676 400 441 625
XY 675 506 550 625 729 420 460 702 648 650 567 400 528 572 644 480 650 440 504 600
51
21 JML
21 501
18 481
441 12443
324 11153
378 11728
Dengan melihat tabel diatas maka rumus korelasi product moment dapat secara langsung digunakan perhitungan sebagai berikut : (ΣX )(ΣY ) N rxy = 2 2 ( ΣX ) 2 ( ΣY ) 2 ΣX − ΣY − N N ΣXY −
rxy =
(501)(481) 21 2 (501) (481) 2 12443 − 1153 − 21 21
rxy =
240981 21 251001 231361 12443 − 11153 − 21 21
11728 −
11728 −
rxy =
rxy =
rxy =
rxy =
11728 − 11475,1
{12443 − 11952,4}{11153 − 11017,2} 252,7
{490,6}{135,8} 252,7 66623,48
252,7 258,1152456
r = 0,979020047 r = 0,989
D. Uji Hipotesis
52
Setelah data dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi product moment diperoleh nilai rxy = 0,989 kemudian dibandingkan dengan tabel r product moment n = 21. pada taraf signifikan 0,05 yaitu 0,304 sedangkan taraf signifikan 0,01 yaitu 0,393. terbukti hasil tersebut lebih besar dari r tabel, maka dapat di katakan bahwa penelitian ini signifikan, dalam arti hipotesis yang menyatakan “ada pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar siswa pada pelajaran fiqih kelas VIII MTs. Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2009/2010”.
53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Kreativitas Guru dalam mengajar MTs Sudirman Kopeng yang termasuk tinggi mencapai 38,1 % berada dalam kategori sedang mencapai 33,3 % dan yang berada pada kategori rendah 28,6 %. 2. Minat belajar siswa MTs Sudirman Kopeng yang termasuk kategori tinggi mencapai 47,6 % berada pada kategori sedang mencapai 28,6 % dan pada kaegori rendah 23,8 %. 3. Dari hasil penelitian yang telah di analisis secara sistematik diperoleh hasil akhir yang menunjukan bahwa ada pengaruh positif, pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran fiqih kelas VIII MTs Sudirman Kopeng Kecamatan Getasan Kab. Semarang tahun pelajaran 2009/2010. hal ini terbukti dengan koefisien korelasi product moment yaitu hasil r hitung ( rh ) sebesar 0,989 berada diatas r tabel product moment pada taraf signifikan 0,01 yaitu 0,393, dan taraf signifikan 0,05 yaitu 0,304 dengan n = 21. Dengan demikian, hipotesis yang penulis ajukan bisa diterima bahwa ada pengaruh positif kreativitas guru
terhadap minat belajar siswa MTs
Sudirman Kopeng. Artinya semakin tinggi kreativitas guru semakin tinggi pula minat belajar siswa
54
B. Saran-saran Dengan didapatnya kesimpulan dari hasil penelitian tentang pengaruh kreativitas guru terhadap minat belajar siswa telah terbukti terdapat korelasi yang signifikan, dengan demikian penulis memberikan masukan berupa saran: 1. Bagi setiap guru agar meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran agar siswa tidak jenuh dan tujuan pembelajaran dapat tercapai 2. Bagi siswa agar dapat mengamalkan ilmu yang dipelajari disekolah dalam kehidupan sehari- hari.
C. Kata penutup Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang dengan rahmat serta hidayah-Nya serta nikmat kekuatan, kesehatan dan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terutama kepada dosen pembimbing, karena tanpa bimbingan dan pengarahan tentunya penulis akan mengalami kesulitan dalam penyusunan skripsi ini, penulis hanya bisa mendoakan semoga Allah SWT membalas amal baiknya. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan, baik dalam penggunaan bahasa penyusunan kata-kata yang baku untuk itu kepada pembaca penulis sangat mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan. Akhir satu harapan penulis, semoga skripsi ini membawa manfaat baik dalam bidang pengetahuan maupun dalam bidang pengalaman khususnya bagi penulis, amin ya robbal alamiin.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, 1989, Prosedur Penelitian, Jakarta, Bina Aksara. ________, 1995, Manajemen Penelitian, Jakarta, Rienika Cipta. ________, Suharsimi, 1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Edisi IV, Rineka Cipta. Buzan Toni, 2003, Sepuluh Cara Jadi Orang Yang Jenius Kreatif, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama. Crow D Lester, 1994, Psikologi Pendidikan, Surabaya, Bina Ilmu. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Surabaya, Mekar. Hadi Sutrisno, 1981, Metodologi Research, Yokyakarta, Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi, UGM. Hamalik Oemar, 1990, Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar, Bandung, Tarsito. Hasan Chalidjah, 1994, Dimensi-Dimensi Psikologi Pendidikan, Surabaya, AlIkhlas. Ismail, 2008, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM, Semarang, Rasail Media Grup. Kartawidjaja, Soewardi, Eddy, 1987, Pengukuran dan Hasil Evaluasi Belajar, Bandung, Sinar Baru. Koentjoroningrat, 1985, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, PT. Garamedia. Langgulung Hasan, 1991, Kreativitas dan Pendidikan Islam, Pustaka Al Husna. Nasution Lahmuddin, 1997, Fiqih 1, Logos. Peraturan Menteri Agama RI, 2008, Kurukulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk MTs, Jakarta, Nadia Media. Poerwadaminto, W.J.S, 1982, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka. ____________, 2006, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka.
_____________, WJS, 2005, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka. Purwanto Ngalim, 1988, Psikologi Pendidikan, Bandung, Remadja Karya. Roestiyah, 9186, Masalah-masalah Ilmu Keguruan, Jakarta, PT. Bina Aksara. Rusyan Tabrani, 1989, Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung, Remaja, Karya. Rusyan, Tabrani dan Wijaya Cece, 1991, Kemampuan Dasar Guru Dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT. Remaja Rosda Karya. Said, Usman, 1985, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Cetk ke 2, Jakarta. Samsudin Amir, 2003, Garis-garis Besar Fiqih, Bogor, Kencana. Sardiman, 1990, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT. Raja Grafindo Persada. Setiawan, Benni, 2005, Pendidikan Indonesia, Yokyakarta, Ar-Ruzz. Shiddieqy Ash Hasbi, 1984, Pedoman Zakat, Jakarta, Bulan Bintang. Singer Kurt, 1987, Membina Hasrat Belajar di Sekolah, Bandung, Remaja Karya. Slameto, 1991, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rineka Cipta. _______, 1995, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Rienika Cipta. Soemitro, Roni, Hanitejo, Metodologi Penelitian Hukum, Cet. Ke-2, Jakarta, Ghalia Indonesia. Sudjono, Anas, 1999, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta, Radja Grafindo Persada. Suparlan, 2005, Menjadi Guru Efektif, Yogyakarta, Hikayat. Syah, Muhibbin, 1997, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Jakarta, Edisi Revisi, Rosda Karya. Tasmara Toto, 2001, Kecerdasan Rohaniah, Jakarta, Gema Insani.
PEDOMAN PENGISIAN ANGKET PETUNJUK PENGISIAN Tulislah identitas Bapak/Ibu Guru pada kolom yang tersedia 1. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan hati nurani Bapak /ibu Guru dengan memberi tanda silang (X) di depan jawaban a, b dan c 2. Jawablah dengan sejujur-jujurnya ! 3. Periksalah kembali, mungkin masih ada yang belum di jawab ! IDENTITAS Nama : Jabatan : SOAL 1. Langkah apa saja yang di lakukan Bpk/jbu untuk menggali informasiinformasi terbaru di bidang pendidikan ? a. Membeli dan membaca buku-buku terbaru b. Membaca referensi buku terbaru atau dengan membeli buku paket c. Cukup membaca referensi lama 2. Apakah Bapak/ibu memanfaatkan teknologi dalam bidang pendidikan? a. Ya, memanfaatkan liptop sendiri b. Menggunakan media yang ada di sekolah c. Belum menggunakan multi media 3. Apakah Bapak/ibu memberikan materi-materi baru kepada siswa terkait dengan mata pelajaran saudara ? a. Ya, dengan referensi terbaru b. Ya, sebagian referensi baru c. Belum masih menggunakan referensi lama 4. Apakah Bapak/ibu sering di kirim untuk mengikuti kegiatan menambah ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan mata pelajaran yang Bpk/ibu ajarkan ? a. Ya, mengikuti work shoop dan seminar b. Ya, mengikuti jika diberi kesempatan oleh kepala madrasah c. Tidak, karena tidak pernah mendapat informasi 5. Apakah Bapak/ibu memberi kesempatan kepada semua siswa untuk bertanya dan menjawab setelah menyampaikan semua materi ? a. Ya pada semua materi b. Ya pilih-pilih materi c. Kadang-kadang disesuaikan dengan tema mengajar 6. Apakah Bapak/ibu memberikan kesempatan pada siswa untuk menyampaikan informasi yang diperoleh siswa terkait dengan materi yang diajarkan ? a. Ya kritik dan saran diterima b. Ya cukup ditampung saja c. Tidak diberi kesempatan 7. Metode apa saja yang sering digunakan Bpk/ibu dalam pembelajaran? a. Metode aktive Learning
b. Metode sesuai materi c. Metode konvensional 8. Apa yang Bapak/ibu persiapkan sebelum menyampaikan materi pelajaran ? a. Membuat RPP dan alat peraga b. Membuat RPP saja c. Membaca materi saja 9. Persiapan apa saja yang Bpk/ibu lakukan dalam penyampaian materi setiap harinya ? a. Membaca dan memilah buku referensi terbaru b. Memilih buku tidak terbaru c. Sesuai dengan buku yang sudah ada 10. Mengapa Bpk/ibu menambah referensi terbaru? a. Untuk menambah pengetahuan keilmuan dalam mengajar b. Biar siswa mempunyai ilmu pengetahuan baru c. Biar kebih tahu dibanding teman-teman
PEDOMAN PENGISIAN ANGKET PETUNJUK PENGISIAN 1. Tulislah identitas pada kolom yang tersedia 2. pilihlah jawaban yang paling penting sesuai dengan hati nurani dengan memberi tanda silang (x) di depan jawaban a, b, dan c 3. jawablah dengan sejujurnya ! 4. periksalah kembali, mungkin masih ada yang belum dijawab IDENTITAS Nama : Kelas : SOAL 1. Apa yang harus kamu persiapkan setiap hari sebelum mendapat pelajaran? a. Mempelajari materi yang sudah ataupun belum disampaikan b. Menjadwal pelajaran sesuai yang akan dipelajari c. Menjadwal dan mempelajari jika ingat dan minat saja 2. Apakah kamu merasa senang atau tidak dengan pelajaran fiqih tentang materi zakat ? a. Ya senang karena materinya selalu menarik b. Tergantung dalam penyampaian c. Jika paham senang tapi kalau tidak paham jadi tidak senang 3. Persiapan apa saja yang kalian lakukan untuk memperdalam materi fiqih ? a. Membaca materi yang sudah maupun yang belum dipelajari b. hanya membaca materi yang sudah ada saja
c. Hanya menyiapkan buku pelajaran saja 4. Jika kamu belum faham tentang materi pelajaran apa yang akan kamu lakukan ? a. Bertanya jika waktu masih tersedia b. Bertanya tetapi memilih materi yang sesuai c. Bertanya kalau diberi kesempatan oleh guru 5. Jika yang kamu lakukan ketika Bpk/ibu guru menerangkan pelajaran ? a. Mendengarkan dan meringkas materi b. Mendengarkan tapi tidak meringkas c. Mencatat jika guru memberi perintah 6. Materi apa saja yang kamu catat pada setiap pelajaran yang diajarkan? a. Semua yang di sampaikan b. Sebagian materi saja c. Hanya yang saya senangi 7. Apakah kamu diingatkan sama orang tua untuk belajar? a. Ya, sering diingatkan b. Ya, jika orang tua tidak sibuk c. Ya, jika orang tua tidak lupa 8. Apakah orang tua selalu mendampingi di saat belajar di rumah? a. Ya, setiap kali balajar b. Ya, jika ada ulangan saja c. Tidak karena sibuk dengan pekerjaan 9. Apakah kamu pernah mendapatkan hadiah saat kamu berprestasi ? a. Pernah dari guru dan orang tua b. Pernah dari guru saja c. Pernah dari orang tua saja 10. Apakah kamu memahami dan mengerti tentang materi zakat setelah dijelaskan oleh bpk/ibu guru? a. Ya, faham dan mengerti semua b. Ya, faham tapi hanya sebagian materi saja c. Ya, kadang faham kadang tidak
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa : Nama
: Anik Kusrini
Tempat / Tanggal Lahir : Boyolali, 4 Agustus 1982 Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Kemiri RT. 25 / 10 Jetak, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang
Pendidikan
:
1. TK Bustanul Athfal Sendanglo, lulus tahun 1990 2. MIN Sendanglo, lulus tahun 1996. 3. MTs Negeri Parung Bogor, lulus tahun 1999. 4. MAN 2 Salatiga, lulus tahun 2002. 5. D-2 STAIN Salatiga, lulus tahun 2005. 6. S-1 Jurusan Tarbiyah Transfer STAIN Salatiga, angkatan 2008 Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 19 Agustus 2010 Yang Menyatakan,
Anik Kusrini