UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH DALAM GERAKAN SHALAT MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II DI MI MA’ARIF CANDIREJO KEC. TUNTANG KAB. SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Oleh : UMI FATKIYAH NIM : 114 08 115
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax. (0298) 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudari: Nama
: Umi Fatkiyah
NIM
: 11408115
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Judul
: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH DALAM GERAKAN SHALAT MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II DI MI MA’ARIF CANDIREJO KEC TUNTANG KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010.
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.
Salatiga, 20 September 2010 Pembimbing
Achmad Maimun, M. Ag NIP. 19700510 199803 1 003
ii
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Fax. (0298) 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi Saudari : UMI FATKIYAH dengan
Nomor
Induk
Mahasiswa :
114 08 115 yang berjudul : “UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
FIQIH
DALAM
GERAKAN
SHALAT
MELALUI
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II DI MI MA’ARIF
CANDIREJO
KECAMATAN
TUNTANG
KABUPATEN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009 / 2010”. Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Sabtu tanggal 25 September 2010 yang bertepatan dengan tanggal 16 Syawal 1431 H dan telah diterima sebagai bagian dari syaratsyarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).
25 September 2010 M Salatiga, 16 Syawal 1431 H Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1002
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 19670112 199203 1 005
Penguji I
Penguji II
Dra. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si NIP. 19660814 199103 2 003
M. Ghufron, M.Ag NIP. 19720814 200312 1 001 Pembimbing
Achmad Maimun, M.Ag NIP. 19700510 199803 1 003
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Umi Fatkiyah
Nim
: 11408115
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQIH DALAM GERAKAN SHALAT MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS II DI MI MA’ARIF CANDIREJO KEC TUNTANG KAB SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010” Betul-betul hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Hal-hal yang diambil dari pendapat orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau diajukan berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 30 Agustus 2010 Penulis
Umi Fatkiyah NIM. 114 08 115
iv
MOTTO
öΝèδãô_r& óΟßγs9 nο4θŸ2¨“9$# (#âθs?#uuρ nο4θn=¢Á9$# (#θãΒ$s%r&uρ ÏM≈ysÎ=≈¢Á9$# (#θè=Ïϑtãuρ (#θãΖtΒ#u šÏ%©!$# ¨βÎ) ∩⊄∠∠∪ šχθçΡt“óstƒ öΝèδ Ÿωuρ öΝÎγøŠn=tæ ì∃öθyz Ÿωuρ öΝÎγÎn/u‘ y‰ΖÏã
Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Qs Al-Baqoroh Ayat 277)
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada : - Bapak Muhson dan Ibu Suci’ah yang telah
mendidik
dan
yang
selalu
memberikan do’a restu kepada penulis. - Suami
tercinta
Ahmad
Fakhrudin
Asidiqi dan anak-anak penulis Firman Maulana Aghnan dan M. Naufal Hilmi. - Dini, Aini, Najwa, dan Zidan. - Sahabat penulis Erti, Istiani, Mira, Sulis, dan Muniri. - Teman-teman penulis Ibu Asiyah, Ibu Nur Khasanah, Ibu Meti, Ibu Hanifah, Ibu Lum’atun, Ibu Sulastri, Bapak Ikhsan, dan Bapak Maskur.
vi
KATA PENGANTAR
ÉΟŠÏm§9$# Ç≈uΗ÷q§9$# «!$# ÉΟó¡Î0 Assalamu’alaikum Wr.Wb. Segala puji senantiasa kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan karunia-Nya, sehingga penuis dapat menyelesaikan skripsi ini. Keberhasilan menyelesaikan skripsi ini bukanlah kekuatan penulis semata, melainkan cerminan dari karunia Allah SWT dengan perantara banyak pihak. Oleh karena itu, penulis menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Ketua STAIN Salatiga, Dr. Imam Sutomo, M. Ag 2. Bapak Achmad Maimun, M. Ag selaku dosen pembimbing 3. Ibu Siti Asiyah, S. Ag selaku Kepala MI Ma’arif Candirejo Kec Tuntang Kab Semarang, beserta seluruh dewan guru dan karyawan. 4. Keluarga besar Bapak Muhson atas do’a dan kasih sayang. 5. Teman-teman angkatan 2008 atas kebersamaannya. Semoga jasa dan bantuan yang telah diberikan menjadi amal shaleh dan mendapat balasan dari Allah SWT. Akhir kata, penulis berharap karya sederhana ini dapat memberikan sumbangan serta manfaat bagi semua pihak. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salatiga, 30 Agustus 2010 Penulis
Umi Fatkiyah NIM. 114 08 115
vii
ABSTRAK
Umi Fatkiyah. 11408115. “Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih Dalam Gerakan Shalat Melalui Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas II di MI Ma’arif Candirejo Kec Tuntang Kab Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010”. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Achmad Maimun, M. Ag. Kata kunci: Gerakan Shalat, dan Media Gambar Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana prestasi belajar siswa dalam gerakan shalat sebelum penggunaan media gambar pada siswa kelas II MI Ma’arif Candirejo Kec Tuntang Kab Semarang tahun pelajaran 2009/2010? (2) Bagaimana media gambar digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar fiqih dalam gerakan shalat pada siswa kelas II di MI Ma’arif Candirejo Kec Tuntang Kab Semarang tahun pelajaran 2009/2010? (3) Bagaimana prestasi siswa dalam gerakan shalat setelah mengikuti pelajaran dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas II di MI Ma’arif Candirejo Kec Tuntang Kab Semarang tahun pelajaran 2009/2010?. Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah : (1) Mengetahui prestasi belajar siswa dalam gerakan shalat sebelum penggunaan media gambar pada siswa kelas II MI Ma’arif Candirejo Kec Tuntang Kab Semarang tahun pelajaran 2009/2010. (2) Mengetahui penggunaan media gambar sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar fiqih dalam gerakan shalat pada siswa kelas II di MI Ma’arif Candirejo Kec Tuntang Kab Semarang tahun pelajaran 2009/2010. (3) Mengetahui prestasi siswa dalam hal gerakan shalat setelah mengikuti pelajaran dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas II di MI Ma’arif Candirejo Kec Tuntang Kab Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menerapkan siklus penelitian. Rinciannya pra siklus, siklus I, siklus II, siklus III. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas II MI Ma’arif Candirejo Kec Tuntang Kab Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010 sebanyak 22 siswa. Data yang diperoleh berupa nilai hasil tes praktik dan lembar observasi kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan prestasi belajar fiqih dalam ketepatan gerakan sholat dari pra siklus sampai siklus III yaitu siklus I prosentase ketuntasan belajar 54 %, siklus II 68%, siklus III 90 %.
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….…
i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING……………………………. ii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN …………………………….
iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………..
iv
MOTTO ……………………………………………………………………
v
PERSEMBAHAN …………………………………………………………
vi
KATA PENGANTAR …………………………………………………......
vii
ABSTRAK ………………………………………………………………… viii DAFTAR ISI ………………………………………………………………
ix
DAFTAR TABEL …………………………………………………………
xii
BAB
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah …………………………………… 1
B.
Rumusan Masalah ………………………………………….
5
C.
Tujuan Penelitian ………………………………………......
5
D.
Manfaat Penelitian …………………………………………
6
E.
Hipotesis Tindakan ………………………………………...
7
F.
Definisi Operasional ……………………………………….
7
G.
Metode Penelitian ………………………………………….
9
H.
Sistematika Penulisan ……………………………………...
15
II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Pretasi Belajar ……………………………………………...
ix
18
B.
C.
D.
E.
1.
Pengertian Prestasi Belajar ……..................................
2.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 19
Fiqih ………………………………………………………..
22
1.
Pengertian Fiqih……………………………………… 22
2.
Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Fiqih ………….....
3.
Sumber Perumusan Fiqih …….……………................ 25
4.
Tujuan Mempelajari Fiqih …………………………...
28
Ketentuan Shalat ...................................................................
28
24
1.
Pengertian sholat ………………………….…………. 29
2.
Makna Gerakan Sholat ………………….…………...
30
3.
Tata Cara Sholat ……………………….…………….
31
Media Gambar ……………………………………………... 33 1.
Pengertian Media Gambar ……………………….......
2.
Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar ………….. 34
3.
Kriteria Gambar yang Dijadikan Bahan Pengajaran ...
35
4.
Macam-Macam Penggunaan Media Gambar ……......
36
33
Penggunaan Media Gambar Dalam Pembelajaran Fiqih Dalam Gerakan Shalat ……..………………………………
BAB
18
37
III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian ……………………….
B.
Pelaksanaan Penelitian …………………………………….. 43
39
1.
Siklus pertama ……………………………………….
2.
Siklus kedua …………………..……………………... 47
x
43
3. BAB
BAB
Siklus ketiga …………………..……………………
51
IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A
Deskripsi Persiklus ................................................................ 55
B
Pembahasan ........................................................................... 67
V
PENUTUP
A
Kesimpulan…………………………………………………
B
Saran ……………………………………………………….. 72
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
71
DAFTAR TABEL Tabel
1.
: Daftar Guru MI Ma’arif Candirejo ……...............................
40
2.
: Daftar Karyawan MI Ma’arif Candirejo ............................... 40
3.
: Daftar Siswa Kelas II MI Ma’arif Candirejo ……………… 42
4.
: Lembar Observasi Siklus I ………………………………… 46
5.
: Lembar Observasi Siklus II ……………………………...
6.
: Lembar Observasi Siklus III …………................................. 53
7.
: Hasil Observasi Siklus I........................................................
56
8.
: Hasil Tes Praktik Gerakan Shalat dalam Siklus I ...….........
56
9.
: Skor Nilai Perolehan Siklus I................................................
57
10. : Rekapituliasi Hasil Nilai Praktik Gerakan Shalat Siklus I....
58
11. : Hasil Observasi Siklus II ………………………………….
59
12. : Hasil Tes Praktik Gerakan Shalat dalam Siklus II...….........
60
13. : Skor Nilai Perolehan Siklus II...............................................
61
14. : Rekapituliasi Hasil Nilai Praktik Gerakan Shalat Siklus II...
62
15. : Hasil Observasi Siklus III………………………………….
63
16. : Hasil Tes Praktik Gerakan Shalat dalam Siklus III..….........
64
49
17. : Skor Nilai Perolehan Siklus III.............................................. 65 18. : Rekapituliasi Hasil Nilai Praktik Gerakan Shalat Siklus III.. 65 19. : Daftar Siswa yang Tuntas Belajar Pada Siklus I ..................
68
20. : Daftar Siswa Yang Tuntas Belajar Pada Siklus II ................
69
21. : Daftar Siswa yang Tuntas Belajar Pada Siklus III ................ 70
xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Ibadah kepada Allah SWT merupakan suatu hal yang penting, karena itulah Allah SWT berkehendak menciptakan manusia, dan Dia pulalah merupakan pokok misi di dalam kehidupan. Allah mewajibkan kepada manusia bukan untuk kepentingan-Nya, akan tetapi justru untuk kebaikan manusia sendiri, agar manusia mencapai derajat takwa yang dapat mensucikan manusia
dari kesalahan
dan
kemaksiatan, sehingga
manusia
dapat
keberuntungan dengan keridlaan Allah dan surga-Nya, serta dijauhkan dari api neraka dan azab-Nya. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Baqarah : 21 :
öΝä3ª=yès9 öΝä3Î=ö6s% ÏΒ tÏ%©!$#uρ öΝä3s)n=s{ “Ï%©!$# ãΝä3−/u‘ (#ρ߉ç6ôã$# â¨$¨Ψ9$# $pκš‰r'‾≈tƒ ∩⊄⊇∪ tβθà)−Gs? Artinya : “Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang Telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa” (al-Qur’an dan Terjemahnya). Pada hakikatnya, jika manusia isi seluruh kehidupannya untuk beribadah dan beramal dalam rangka taat kepada Allah SWT, belum seimbang untuk mensyukuri semua nikmat yang Allah berikan kepadanya. Salah satunya nikmat penglihatan yang merupakan bagian dari nikmat-nikmat Allah yang tak terbatas dan tak terbilang jumlahnya.
1
2
Allah berfirman dalam surat An-Nahl ayat 18 :
∩⊇∇∪ ÒΟ‹Ïm§‘ Ö‘θàtós9 ©!$# āχÎ) 3 !$yδθÝÁøtéB Ÿω «!$# sπyϑ÷èÏΡ (#ρ‘‰ãès? βÎ)uρ Artinya : “Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (An-Nahl : 18) (al-Qur’an dan Terjemahnya). Sesunggguhnya pengabdian manusia yang kepada Allah semata dan ibadah manusia yang hanyalah untuk Allah, merupakan kemuliaan yang agung dan mempunyai kedudukan yang tinggi. Sehingga Allah mensifatinya sebagai makhluk termulia di sisi-Nya. Salah satu ibadah wajib yang dilakukan setiap muslim mukallaf (orang muslim yang dikenai kewajiban atau perintah dan menjauhi larangan agama, sebab sudah dewasa dan berakal baligh dan sudah mendengar seruan agama) yang dikerjakan setiap hari dan setiap waktu adalah ibadah shalat. Shalat mempunyai kedudukan yang sangat penting dari agama Islam. Shalat merupakan tiang, penyangga yang sekaligus menjadi ciri Islam dan juga pembeda antara si kafir dan si muslim. Shalat merupakan syarat mencapai keselamatan dan penyangga iman seseorang, ia juga sebagai penghubung antara hamba dan Tuhannya, ia adalah penyejuk mata dan pelipur hati. Begitu mulia dan luhur nilainya, sehingga shalat itu pertama kali diwajibkan pada malam Isra’ dan Mi’raj seolah-olah hal ini menunjukkan pada hakikat shalat dan seakan roh manusia naik ketika shalat menghadap Sang
3
Maha Pencipta untuk memperoleh tambahan iman dan takwa (Masyhur, 1990 : 15). Shalat merupakan salah satu kajian dalam fiqih yang bersumber dari AlQur’an dan hadits. Dalam fiqih sendiri yang menjadi kajian utama bagi umat Islam dalam berbagai persoalan, baik mengenai ibadah fi’liyah, muamalah dan juga khablu minannas. Untuk itu Allah SWT memerintahkan semua umat manusia agar menggunakan akal pikirannya dengan sebaik-baiknya, memperhatikan dan merenung segala ciptaannya. Salah satu cara untuk mengetahui, mengenal, mengimani sifat-sifat dan kekuasaan Allah SWT ialah dengan memperhatikan segala mahluk ciptaannya (Arief, 2007 : 88). Fiqih merupakan salah satu materi pelajaran yang di dalamnya antara lain memuat tentang bagaimana tata cara shalat yang telah diajarkan kepada manusia sebagaimana dulu dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Karena shalat merupakan ibadah yang penting untuk dikuasai, maka fiqih menjadi sangat penting untuk dipelajari dari kecil sesuai dengan perkembangan dan tingkat kemampuan anak dalam menguasai materi yang disampaikan. Karena anak yang pada masa kecilnya tidak mendapat pendidikan agama dan tidak pula mempunyai pengalaman keagamaan, maka setelah dewasa akan cenderung kepada sikap negatif terhadap agama (Darajat, 2001 : 59). Pendidikan fiqih bagi anak merupakan hal utama yang harus diperhatikan oleh para orang tua dan para pendidik. Di rumah orang tua berkewajiban mendidik dan mengajari bagaimana tata cara beribadah baik yang berjenis fi’liyah dan muamalah. Dan di sekolah para pendidik juga
4
mempunyai kewajiban mendidik dan mengajari ilmu fiqih dengan baik dan benar. Untuk mencapai keinginan di atas tidaklah mudah, seorang pendidik harus bisa menguasai pelajaran dan juga harus mengetahui metodologi pengajaran dengan baik, termasuk di dalamnya memilih media yang pas untuk digunakan dalam proses pembelajaran fiqih. Karena yang menjadi kendala sampai saat ini adalah
siswa sering tidak memahami pelajaran yang di
sampaikan oleh guru karena guru mengalami kesulitan dalam menentukan media apa yang cocok untuk dipakai dalam mengajarkan mata pelajaran fiqih khususnya dalam materi tata cara pelaksanaan shalat. Media yang digunakan biasanya menggunakan media konvensional yaitu papan tulis, di mana dalam proses pembelajaran tersebut siswa hanya mencatat dari apa yang ditulis di papan tulis dan juga mendengarkan ceramah sang guru tentang pengetahuan dan informasi. Sehingga timbul sifat pasif dari pihak murid, dan muridpun akan merasa bosan dengan pembelajaran di kelas. Jika hal tersebut dibiarkan berkelanjutan tanpa ada penanganan khusus maka siswa akan bertambah semakin tidak dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru, sehingga tujuan pembelajaran tidak tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Berdasarkan latar belakang di atas, penting dilaksanakan Penelitian Tindakan Kelas tentang upaya meningkatkan prestasi belajar fiqih dalam gerakan shalat pada siswa kelas II MI Ma’arif Candirejo Kec Tuntang Kab
5
Semarang tahun pelajaran 2009/2010 yaitu melalui penggunaan media gambar.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan pokok masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.
Bagaimana prestasi belajar siswa dalam gerakan shalat sebelum penggunaan media gambar pada siswa kelas II MI Ma’arif Candirejo Kec Tuntang Kab Semarang tahun pelajaran 2009/2010?
2.
Bagaimana media gambar digunakan sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar fiqih dalam gerakan shalat pada siswa kelas II di MI Ma’arif Candirejo Kec Tuntang Kab Semarang tahun pelajaran 2009/2010?
3.
Bagaimana prestasi siswa dalam gerakan shalat setelah mengikuti pelajaran dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas II di MI Ma’arif Candirejo Kec Tuntang Kab Semarang tahun pelajaran 2009/2010?
C. Tujuan Penelitian 1.
Mengetahui prestasi belajar siswa dalam gerakan shalat sebelum penggunaan media gambar pada siswa kelas II MI Ma’arif Candirejo Kec Tuntang Kab Semarang tahun pelajaran 2009/2010.
6
2.
Mengetahui
penggunaan
media
gambar
sebagai
upaya
untuk
meningkatkan prestasi belajar fiqih dalam gerakan shalat pada siswa kelas II di MI Ma’arif Candirejo Kec Tuntang Kab Semarang tahun pelajaran 2009/2010. 3.
Mengetahui prestasi siswa dalam hal gerakan shalat setelah mengikuti pelajaran dengan menggunakan media gambar pada siswa kelas II di MI Ma’arif Candirejo Kec Tuntang Kab Semarang tahun pelajaran 2009/2010.
D. Manfaat Penelitian 1. Secara Teoritis. Penelitian ini diupayakan untuk meningkatkan prestasi belajar fiqih dalam gerakan shalat pada siswa MI khususnya tentang media yang tepat dalam pembelajaran fiqih pada satuan pembelajaran tingkat dasar (SD dan MI). 2. Secara Praktis. a. Kurikulum; sebagai bahan pertimbangan perbaikan kurikulum pembelajaran fiqih, khususnya tentang materi shalat. b.
Guru Agama Islam; penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru untuk dapat menggunakan media dalam pembelajaran fiqih.
c. Siswa; dengan menggunakan media dalam pembelajaran fiqih diharapkan siswa lebih mudah menerima pembelajaran fiqih khususnya tentang materi shalat.
7
E. Hipotesis Tindakan Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: “Media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar fiqih dalam gerakan shalat pada siswa kelas II di MI Ma’arif Candirejo Kec Tuntang Kab Semarang tahun pelajaran 2009/2010”.
F. Definisi Operasional Agar tidak terjadi salah pengertian dari penelitian ini, maka perlu penulis definisikan hal-hal berikut ini: 1. Upaya Meningkatkan Yang dimaksud dengan upaya adalah usaha (syarat) untuk menyampaikan sesuatu maksud (Poerwadarminta, 1982 : 1132), sedang yang dimaksud dengan meningkatkan adalah menaikkan derajat atau taraf dengan melalui suatu proses dalam sebuah alur yang menuju pada nilai agar menjadi lebih baik (Poerwadarminta, 1982 : 1078). Berdasarkan pengertian di atas yang dimaksud dengan upaya meningkatkan adalah suatu usaha untuk menaikkan derajat dengan meningkatkan melalui suatu proses dalam sebuah alur yang menuju pada nilai agar menjadi praktis. 2. Prestasi Belajar Fiqih Prestasi adalah hasil yang telah tercapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). (Poerwadarminta, 1982 : 768). Sedangkan belajar adalah sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi
8
antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungan (Uzer Ustman, 1990 : 2). Fiqih secara istilah adalah mengetahui hukum-hukum syara’, baik yang furu’ maupun juz’i, dari dalil-dalilnya yang terperinci seperti hukum bersuci, haid, nifas, shalat, puasa, nikah, talak dan seterusnya yang dikenal oleh kaum muslimin dengan nama ilmu fiqih (Qardhawi, 1998 : 211) Berdasarkan pengertian di atas yang dimaksud dengan prestasi belajar fiqih adalah hasil dari suatu kegiatan yang dilakukan melalui pendidikan dan latihan yang sistematis, sehingga nantinya dapat diukur tingkat kemampuan hasil pembelajaran fiqih dengan suatu pengujian/tes yang telah ditentukan. 3. Gerakan Shalat Arti dari gerakan adalah perbuatan atau keadaan bergerak (Poerwadarminta, 1982 : 317). Usaha atau perbuatan yang dilakukan oleh seseorang yang nantinya akan membuahkan hasil, yakni berhasil dalam melaksanakan tata tertib urutan shalat. Shalat menurut Muhammad Nur Sahid (2009 : 28) adalah berhadap hati kepada Allah SWT sebagai ibadah, yang diwajibkan atas tiap-tiap orang
Islam,
baik
laki-laki
maupun
perempuan.
Berupa
perbuatan/perkataan dan berdasarkan atas syarat-syarat dan rukun tertentu yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam.
9
Dari definisi di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam melaksanakan shalat harus sesuai dengan tuntunan, yaitu dalam gerakan dan bacaannya. Yang dituntut disini adalah ada gerakan tertentu. 4. Media Gambar Media secara lebih luas dapat diartikan manusia, benda atau peristiwa yang membuat kondisi siswa memungkinkan memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap (Usman, 2010 : 125) Gambar adalah simbol-simbol komunikasi visual sebagai pengganti dari keaslian suatu keadaan/benda. Jadi media gambar adalah sebuah simbol pengganti dari suatu keadaan atau benda yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan
pengertian
di
atas
yang
dimaksud
upaya
meningkatkan prestasi belajar fiqih dalam gerakan shalat melalui penggunaan media gambar adalah usaha yang akan dicapai dalam menerapkan pembelajaran fiqih tentang materi shalat, yang menekankan gerakan shalat yang ditempuh melalui media gambar.
G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maksud dari penelitian ini adalah merupakan salah satu cara yang strategis untuk memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam konteks pembelajaran di kelas untuk meningkatkan kualitas program
10
sekolah secara keseluruhan. Hal tersebut dapat dilakukan mengingat tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara berkesinambungan. Tujuan ini melekat pada guru dalam menunaikan misi profesional kependidikannya (Zainal Aqib, 2006 : 18). 2. Subyek Penelitian a. Siswa. Penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas II MI Ma’arif Candirejo Kec Tuntang Kab Semarang tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 22 siswa, yang terdiri dari 12 orang siswa putra dan 10 orang siswa putri. b. Peneliti. Penelitian ini dilakukan oleh guru mata pelajaran fiqih kelas II. c. Mitra / kolaborator / teman sejawat. Dalam pelaksanaan penelitian ini dibantu oleh mitra/kolaborator, yaitu guru kelas II. 3. Tempat dan Waktu Penelitian dilaksanakan di MI Ma’arif Candirejo Kec Tuntang Kab Semarang tahun pelajaran 2009/2010 tepatnya di kelas II mulai pada bulan Mei sampai Juni 2010, melalui tiga siklus pertemuan. 4. Rancangan Penelitian Sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti, bahwa penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
11
melalui beberapa siklus. Sedangkan untuk tiap siklus harus ditempuh melalui empat tahap/langkah tindakan. Langkah-langkah yang akan ditempuh dalam tiap siklus penelitian, yakni : a. Perencanaan siklus b. Pelaksanaan tindakan kelas c. Observasi dan interprestasi d. Analisis dan refleksi Secara rinci, langkah-langkah dalam siklus penelitian di atas dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk
di
dalamnya
instrumen
penelitian
dan
perangkat
pembelajaran. b. Kegiatan dan pengamatan meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya pembelajaran kontekstual model berbasis masalah. c. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dan dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.
12
d. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk melaksanakan pada siklus berikutnya.
Siklus 1 Refleksi
Rencana awal/rancangan
Tindakan/ Observasi Refleksi
Siklus 2 Rencana yang direvisi
Tindakan/ Observasi Refleksi
Siklus 3 Rencana yang direvisi
Tindakan / Observasi
Gambar Alur Siklus Penelitian 5. Teknik Pengumpulan Data Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik berupa fakta atupun angka. Dari sumber SK menteri P dan K no. 0259/U/1977 tangal 11 Juli 1977 disebutkan bahwa data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi (Arikunto, 1997 : 99100). Sedangkan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari mana data dapat diperoleh (Arikunto, 1997 : 114). Menurut sumbernya, data
13
penelitian digolongkan menjadi 2, yaitu data primer dan data skunder. Data primer atau data tangan pertama adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data skunder atau data tangan kedua adalah data yang diperoleh lewat fihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data skunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia (Azwar, 2007 : 91). Demikian juga dalam penelitian, menurut sumber datanya, data dalam penelitian ini juga digolongkan menjadi 2, yaitu: a. Data primer yaitu sumber data yang berasal dari hasil evaluasi dan wawancara. Data primer yang akan dicari dalam penelitian ini adalah data nilainilai dari hasil evaluasi setelah pelaksanaan siklus I, II dan III. Dan juga data-data tentang keadaan sekolah dan keadaan para siswa, khususnya siswa kelas II sebagai subyek penelitian. b. Data sekunder yaitu sumber data yang berasal dari hasil studi dokumentasi (melihat dan menyalin dari dokumen-dokumen yang sudah ada). Data sekunder yang akan dicari dalam penelitian ini adalah data nilainilai raport semester kemarin sebagai panduan dasar untuk memahami tingkat kecerdasan siswa dan juga data-data jumlah guru dan karyawan, jumlah sarana dan prasarana.
14
Pengumpulan data dilakukan dengan metode sebagai berikut: a. Wawancara yang dilakukan dengan pihak yang terlibat dalam penelitian. Cara kerja : Peneliti melakukan tes wawancara kepada siswa untuk mengetahui seberapa tingkat kemampuan siswa dalam pelaksanaan shalat terutama dalam hal gerakan shalat sebelum dan sesudah penelitian tindakan kelas dilakukan. b. Observasi yang dilakukan oleh peneliti dan kolabolator/teman sejawat selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan evaluasi kinerja peneliti. Cara kerja : Peneliti
memegang
peran
sebagai
pemandu
jalannya
proses
pembelajaran, sedangkan kolaborator/teman sejawat mengamati dan mengevaluasi peneliti dalam proses pembelajaran. c. Catatan lapangan yang digunakan untuk mencatat segala kegiatan, baik kegiatan siswa maupun guru selama kegiatan pembelajaran berlangsung. d. Evaluasi, untuk mengukur sejauh mana keberhasilan tindakan penelitian. 6. Analisis Data Hasil tes awal dan sesudah tindakan dianalisis dan dibandingkan. Analisis data dilakukan dengan beberapa tahap :
15
a.
Tahap deskripsi yaitu suatu tahap dimana peneliti mendiskripsikan atau memaparkan data-data yang telah diperoleh.
b.
Tahap klasifikasi yaitu tahap pengelompokan data-data yang telah dideskripsikan sesuai permasalahan.
c.
Tahap analisis yaitu tahap menganalisa data-data berdasarkan teoriteori yang ada. Dalam hal ini membahas data primer, kendala-kendala yang muncul selama tindakan maupun cara mengatasi kendala tersebut.
d.
Tahap interprestasi yaitu tahap pemahaman dan penafsiran terhadap analisis data penelitian.
e.
Tahap evaluasi yaitu tahap menilai atau mengevaluasi tahap hasil interprestasi.
H. Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Hipotesis Tindakan F. Definisi Operasional G. Metode Penelitian. H. Sistematika Penulisan
16
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. pengertian Prestasi Belajar 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar B. Fiqih 1. Pengertian Fiqih 2. Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Fiqih 3. Sumber Perumusan Fiqih 4. Tujuan Mempelajari Fiqih C. Gerakan Shalat 1. Pengertian Shalat 2. Makna Gerakan Shalat 3. Tata Cara Shalat D. Media Gambar 1. Pengertian Media Gambar 2. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar 3. Kriteria Gambar yang dijadikan Bahan Pengajaran 4. Macam-Macam Penggunaan Media Gambar BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi dan Subyek Penelitian B. Deskripsi Pra Siklus C. Deskripsi Pelaksanaan Persiklus
17
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Persiklus B. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran-Saran
18
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan dan sebagainya (Suharso, Ana, 2005 : 390). Jadi yang dimaksud dengan prestasi adalah bukti keberhasilan suatu usaha yang telah dicapai. Sedangkan belajar menurut Drs. H. A. Noerhadi Djamal (2004 : 26), secara umum dapat dipahami sebagai suatu perubahan tingkah laku yang relatif tetap yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman-kejadian yang secara sengaja maupun tidak sengaja dialami oleh seseorang. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan kaitannya dengan pengertian belajar, yaitu sebagai berikut : a. Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, yang mana perubahan itu dapat mengarah ke tingkah laku yang lebih baik. b. Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang terjadi melalui pengalaman atau latihan.
18
19
c. Agar dapat dianggap sebagai belajar, maka perubahan yang terjadi dalam tingkah laku akhirnya harus menjadi sesuatu yang relatif tetap (Djamal, 2004 : 26-27). Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari suatu kegiatan yang telah dilakukan melalui pendidikan dan latihan yang sistematis dan terencana sehingga terjadi perubahan tingkah laku dan kepribadian ke arah yang lebih baik atau yang ingin dicapai dalam pembelajaran atau latihan tersebut. Dapat dikatakan pula bahwa prestasi belajar merupakan hasil dari suatu proses belajar. 2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Usaha dan keberhasilan belajar (prestasi belajar) dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut, meliputi : a. Faktor-faktor dalam diri individu (intern) 1). Faktor jasmaniyah Faktor jasmaniyah ini mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari individu. Tiap orang memiliki kondisi fisik yang berbeda, ada yang tahan belajar selama lima atau enam jam terus menerus, tetapi ada yang hanya tahan satu dua jam saja. Kondisi fisik
menyangkut
pula
kelengkapan
dan
kesehatan
indra
penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecapan.
20
2). Faktor psikis atau rohaniah Faktor psikis menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta kondisi afektif dan kognitif dari individu. Untuk kelancaran belajar seseorang bukan hanya dituntut memiliki kesehatan jasmaniah tetapi juga kesehatan rohaniah. Seorang yang sehat rohaniahnya akan merasakan kebahagiaan dapat bergaul dengan orang lain dengan wajar, dapat mempercayai dan bekerja sama dengan orang lain, dapat tidur nyenyak, serta makan normal. b. Faktor-faktor lingkungan (ekstern) Prestasi belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar diri siswa. Faktor-faktor tersebut meliputi : 1). Faktor keluarga Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses belajar pada lingkungan sekolah dan masyarakat. Faktor-faktor fisik dan sosial psikologis yang ada dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan belajar siswa. Termasuk faktor fisik dalam lingkungan keluarga adalah keadaan rumah dan ruangan tempat belajar, sarana dan prasarana belajar yang ada, suasana dalam rumah apakah tenang atau banyak kegaduhan.
21
Di samping lingkungan fisik, kondisi dan suasana sosial psikologis dalam keluarga juga sangat berpengruh terhadap prestasi belajar siswa. Kondisi dan suasana ini menyangkut keutuhan keluarga, iklim psikologis, iklim belajar dan hubungan antar anggota keluarga. Iklim psikologis berkenaan dengan suasana afektif atau perasaan yang meliputi keluarga. Iklim psikologis yang sehat diwarnai oleh rasa sayang, percaya mempercayai, keterbukaan, keakraban,
rasa
saling
memiliki
antar
anggota
keluarga.
Ketidakadaan ciri-ciri di atas menunjukan iklim psikologis yang kurang sehat. 2). Faktor lingkungan sekolah Lingkungan sekolah juga memegang peranan penting bagi perkembangan prestasi belajar para siswanya. Lingkungan ini meliputi : lingkungan fisik sekolah seperti ruang kelas, sarana dan prasarana belajar yang ada. Sumber-sumber belajar, media belajar, lingkungan sosial yang menyangkut hubungan siswa dengan teman-temannya, guru-gurunya, serta staf sekolah yang lain. Lingkungan sekolah juga menyangkut lingkungan akademis yaitu suasana dan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar, berbagai kegiatan kurikuler dan sebagainya. Sekolah yang kaya dengan aktivitas belajar, memiliki sarana dan prasarana yang memadai,
22
terkelola dengan baik, diliputi suasana akademis yang wajar, akan sangat mendorong semangat belajar para siswanya. 3). Lingkungan masyarakat Lingkungan masyarakat di mana siswa atau individu berada juga berpengaruh terhadap semangat dan aktivitas belajarnya. Lingkungan masyarakat di mana warganya memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar di dalamnya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap perkembangan dan prestasi belajar siswa (Sukmadinata, 2003 : 162). B. Fiqih Shalat merupakan salah satu materi yang diajarkan dalam kurikulum mata pelajaran fiqih. Dalam materi shalat sendiri terdapat banyak pembahasan, di antaranya : syarat syah shalat, rukun shalat, sunnah-sunnah shalat dan sebagainya. Dalam penelitian ini peneliti mencoba meneliti tentang materi gerakan shalat. Sebelum membahas materi shalat, kemudian gerakan shalat, penulis akan terlebih dahulu membahas tentang fiqih, dimulai dari pengertian fiqih, ruang lingkup pembahasan fiqih, sumber perumusan fiqih, serta tujuan mempelajari fiqih. 1. Pengertian Fiqih Kata fiqih (566666678) secara bahasa berarti : “paham secara mendalam”. Semua kata “fa qa ha” yang terdapat dalam Al-Qur’an mengandung arti ini. Umpamanya firman Allah dalam surat Al-Taubah : 122 :
23
(#ρâ‘É‹ΨãŠÏ9uρ ǃÏe$!$# ’Îû (#θßγ¤)xtGuŠÏj9 ×πxÍ←!$sÛ öΝåκ÷]ÏiΒ 7πs%öÏù Èe≅ä. ÏΒ txtΡ Ÿωöθn=sù 4 ∩⊇⊄⊄∪ šχρâ‘x‹øts† óΟßγ‾=yès9 öΝÍκös9Î) (#þθãèy_u‘ #sŒÎ) óΟßγtΒöθs% Artinya : “Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan tentang agama dan untuk memberi peringatan kaumnya apabila mereka Telah kembali kepadanya, mereka itu dapat Terjemahnya).
menjaga
dirinya”.
mereka mereka kepada supaya
(Al-Qur’an
dan
Secara definitif Ibnu Subki dalam kitabnya Jam’u Al- Jawami’ Fiqih berarti :
Ilmu tentang hukum-hukum syar’i yang bersifat amaliyah yang digali dan ditemukan dari dalil-dalil yang tafsili. Sedangkan Al-Amidiy memberikan definisi fiqih yang berbeda dengan definisi di atas yaitu : “Ilmu tentang seperangkat hukum-hukum syara’ yang bersifat furu’iyah yang berhasil didapatkan melalui penalaran atau istidlal. Dengan menganalisa kedua definisi tersebut di atas, dapat dirumuskan hakikat dari fiqih itu sebagai berikut : a. Fiqih itu ilmu tentang hukum Allah b. Yang dibicarakan adalah hal-hal yang bersifat amaliyah furu’iyah c. Pengertian tentang hukum Allah itu didasarkan kepada dalil tafsili
24
d. Fiqih itu digali dan ditemukan melalui penalaran dan istidlal seorang mujtahid atau faqih. Dengan demikian secara ringkas dapat dikatakan bahwa fiqih itu adalah “ Dugaan kuat yang dicapai seseorang mujtahid dalam usahanya menemukan hukum Allah” (Syarifuddin, 2003 : 4-7). 2. Ruang Lingkup Pembahasan Ilmu Fiqih Ilmu tentang hukum-hukum yang bertalian dengan perbuatan manusia disebut juga syari’at dalam arti khusus, yang umumnya para fuqaha menyebutnya dengan fiqih Islam, atau ilmu fiqih saja. Adapun pembahasan ilmu fiqih itu meliputi : a. Hukum-hukum yang bertalian dengan pendekatan diri manusia kepada Tuhannya seperti shalat, zakat, puasa, dan haji yang disebut ibadah. b. Hukum-hukum yang bertalian dengan aturan tentang keluarga seperti perkawinan, perceraian, pemeliharaan anak, waris dan wasiat, yang disebut al ahwal ash shakhsiyyah. c. Hukum yang bertalian dengan harta, hak milik, perjanjian, jual beli, utang piutang dan sebagainya. Juga hukum yang mengatur urusan keuangan perorangan dan kelompok yang kesemuanya itu disebut mu’amalah. d. Hukum yang bertalian dengan kejahatan dan dera yang disebut hudud dan ta’zirat.
25
e. Hukum yang bertalian dengan peradilan dan tata cara pengajuan perkara di muka pengadilan, yang disebut ahkamul qadla dan ahkamul murafaat. f. Hukum yang bertalian dengan pemerintahan dan hubungan antar negara yang disebut ahkamud dusturiyah dan ahkamuddualiyah (Daradjat, 1995 : 1-2). Jadi secara umum ilmu fiqih itu mempunyai jangkauan yang sangat luas, yaitu membahas masalah-masalah hukum Islam dan peraturanperaturan yang berhubungan dengan kehidupan manusia. 3. Sumber Perumusan Fiqih Yang dimaksud sumber di sini ialah apa-apa yang dijadikan bahan rujukan bagi ulama dalam merumuskan fiqihnya. Menurut Syarifuddin (2003 : 10-11) sumber fiqih yang disepakati oleh para ulama ada empat yaitu : a. Al-Qur’an Al-Karim Yaitu kalam Allah yang diturunkan kepada Rasulullah Muhammad SAW dalam Bahasa Arab yang dinukilkan kepada generasi sesudahnya secara mutawatir dan membacanya termasuk ibadah (Haroen, 1996 : 20). b. Sunnah Nabi (Hadis) Yaitu seluruh yang disandarkan kepada nabi muhammad saw, baik perkataan, perbuatan, maupun ketetapan atau sifatnya sebagai manusia
26
biasa, akhlaknya, apakah itu sebelum maupun setelah diangkat menjadi rasul (Haroen, 1996 : 38). c. Ijma’ Ulama Yaitu kesepakatan para mujtahid dari umat Muhammad SAW, pada suatu masa, setelah wafatnya Rasulullah SAW, terhadap suatu hukum syara’ (Haroen, 1996 : 52). d. Qiyas Yaitu membawa hukum yang belum diketahui kepada hukum yang diketahui dalam rangka menetapkan hukum bagi keduanya, atau meniadakan hukum bagi keduanya, disebabkan sesuatu yang menyatukan keduanya, baik hukum maupun sifat (Haroen, 1996 : 6263). Selain dari itu ada beberapa sumber yang diperselisihkan penggunaannya oleh ulama sebagai sumber fiqih, yaitu : a. Istihsan Yaitu meninggalkan qiyas dan mengamalkan yang lebih kuat dari itu, karena adanya dalil yang menghendakinya serta lebih sesuai dengan kemaslahatan umat manusia (Haroen, 1996 : 103). b. Al-Maslahat Al-Mursalah Yaitu mengambil manfaat dan menolak kemudaratan dalam rangka memelihara tujuan-tujuan syara’ (Haroen, 1996 : 114).
27
c. Al-Istishab Yaitu berlakunya hukum asal yang ditetapkan berdasarkan nash (ayat dan atau hadits) sampai ada dalil lain yang menunjukkan perubahan hukum tersebut (Haroen, 1996 : 128). d. Qaul Shahabi Yaitu pendapat para sahabat tentang suatu kasus yang dinukil para ulama, baik berupa fatwa maupun ketetapan hukum, sedangkan ayat atau hadits tidak menjelaskan hukum terhadap kasus yang dihadapi hukum tersebut (Haroen, 1996 : 155). e. Syara’ Umat Sebelum Islam Yaitu syari’at sebelum Islam (Haroen, 1996 : 149). f. Urf Atau Adat Yaitu kebiasaan mayoritas kaum baik dalam perkataan maupun perbuatan (Haroen, 1996 : 138). g. Dzari’ah Yaitu jalan yang menuju kepada sesuatu baik yang dilarang (saad dzari’ah) maupun yang dituntut untuk dilaksanakan (fath al-dzari’ah) (Haroen, 1996 : 160-161). 4. Tujuan Mempelajari Fiqih Syafi’i Karim (1997 : 53) mengemukakan dasar bagi umat Islam dalam mempelajari fiqih ialah : a. Untuk mencari kebiasaan faham dan pengertian dari agama Islam.
28
b. Untuk mempelajari hukum-hukum Islam yang berhubungan dengan kehidupan manusia. c. Kaum
muslimin
harus
ber-tafaqquh
artinya
memperdalam
pengetahuan dalam hukum-hukum agama, baik dalam bidang aqaid dan akhlaq maupun dalam bidang ibadah dan muamalah. Secara garis besar Ilmu Fiqih mempelajari tentang hukum-hukum Islam yang berkaitan dengan hukum ibadah dan hukum muamalah. Salah satu dari hukum ibadah yang dibahas dalam fiqih yaitu ibadah shalat. Karena pentingnya ibadah ini maka segala sesuatu yang berhubungan dengannya ada pembahasan tertentu, khususnya pembahasan mengenai gerakan dan bacaan pada shalat. Untuk itu pada pembahasan selanjutnya, penulis akan menguraikan tentang shalat dan gerakan shalat atau juga disebut kaifiyah shalat.
C. Ketentuan Shalat Shalat merupakan salah satu bentuk ibadah fi’liyah qouliyah (lewat perbuatan/gerakan dan ucapan/bacaan). Ibadah shalat tidak bisa dilakukan dengan membayar kifarat ataupun fidyah, sampai orang yang tidak bisa berdiri, tidak bisa dudukpun wajib melaksanakan shalat walaupun hanya melalui gerakan isyarat. Kesempurnaan shalat tergantung pada gerakannya dan juga bacaannya, jika gerakan shalat dilupakan maka akan mempengaruhi kesempurnaan shalat. Karena pentingnya hal tersebut, maka penulis akan
29
mencoba menguraikan dalam pembahasan berikut, yang diawali dengan pengertian shalat sebagai dasar dalam memahami gerakan dalam shalat. 1. Pengertian Shalat Secara lughawi atau arti secara bahasa (ة:6666;) mengandung beberapa arti, yang dapat ditemukan contohnya dalam Al-Qur’an. Ada yang berarti do’a, sebagaimana dalam surat Al-Taubah ayat 103 :
y7s?4θn=|¹ ¨βÎ) ( öΝÎγø‹n=tæ Èe≅|¹uρ $pκÍ5 ΝÍκÏj.t“è?uρ öΝèδãÎdγsÜè? Zπs%y‰|¹ öΝÏλÎ;≡uθøΒr& ôÏΒ õ‹è{ ∩⊇⊃⊂∪ íΟŠÎ=tæ ìì‹Ïϑy™ ª!$#uρ 3 öΝçλ°; Ös3y™ Artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui” (Al-Qur’an dan Terjemahnya). Secara terminologis ditemukan beberapa istilah di antaranya : “Serangkaian perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam” (Syarifuddin, 2003 : 21). Sedangkan Zakiyah Daradjat (1995 : 71) mengemukakan bahwa dalam istilah ilmu fiqih, shalat adalah satu macam atau bentuk ibadah yang diwujudkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan tertentu disertai dengan ucapan-ucapan tertentu dan dengan syarat-syarat tertentu pula.
30
Shalat adalah kewajiban setiap orang Islam yang sudah mukallaf (sudah dibebani hukum) yang tidak boleh ditinggalkan, karena shalat menjadi tiang agama dan shalat juga mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Oleh karena begitu pentingnya shalat bagi kita, maka kita harus menjadikan shalat sebagai hal yang serius. Kita harus menyesuaikan ibadah shalat kita dan tata cara (kaifiyat) shalat kita dengan Al-Qur’an dan hadist Rasulullah mulai dari tata cara berwudlu sampai salam. 2. Makna Gerakan Shalat Adapun pengertian shalat menurut syara’ adalah ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatan tertentu yang dimulai dengan Takbiratul Ihram dan diakhiri dengan salam. Ucapan yang dimaksud di sini adalah bacaanbacaan al-qur’an, takbir, tasbih dan do’a. Sedangkan yang dimaksud perbuatan adalah gerakan-gerakan dalam shalat, misalnya berdiri, ruku’, sujud, duduk dan gerakan-gerakan lain yang dilakukan dalam shalat (Musbikin, 2007 : 264). Dari sudut lahiriyah dikemukakan oleh para ahli fiqih, shalat ialah ibadah yang terdiri dari perbuatan atau gerakan dan perkataan atau ucapan tertentu, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam (Musbikin, 2007 : 264). Ada sebagian yang menggabung arti shalat secara lahiriyah dan batiniyah, shalat yaitu suatu ibadah yang dilakukan dengan anggota lahir dan batin dalam bentuk gerakan dan ucapan tertentu sesuai dengan arti shalat yaitu melahirkan niat atau keinginan dan keperluan kita kepada
31
Allah yang kita sembah, dengan perbuatan atau gerakan dan perkataan, keduanya bersamaan (Hembing Wijayakusuma, 1997) Berdasarkan dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa shalat adalah ibadah yang dilakukan dengan anggota lahir dan batin dalam bentuk gerakan dan bacaan tertentu. Agar gerakan-gerakan dalam shalat seseorang dapat sempurna atau mendekati sempurna maka seseorang dituntut untuk berlatih dan belajar memperbaiki dan meningkatkan mutu/kualitas shalat, dengan cara mempelajari tata cara shalat yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW. 3. Tata Cara Shalat Tata cara atau kaifiyah dalam mengerjakan shalat yaitu : a.
Berdiri tegak menghadap kiblat dan diikuti niat mengerjakan shalat. Niat shalat sesuai dengan shalat yang sedang dikerjakan, misalnya shalat maghrib dan sebagainya. Niat shalat dibaca dalam hati.
b.
Takbiratul ihram, atau mengangkat kedua tangan sambil membaca “Allahu Akbar”.
c.
Tangan bersedekap, ketika tangan bersedekap membaca doa iftitah, surat Al-Fatihah, dan surat-surat pendek yang sudah dihafal.
d.
Rukuk, yaitu mengangkat kedua tangan setinggi telinga sambil membaca ‘’Allahu Akbar’’ dan membungkukkan badannya dan kedua telapak tangannya diletakkan di atas kedua lutut, sehingga antara punggung dan kepala rata.
32
e.
I’tidal, yaitu mengangkat kepala dengan kedua tangan diangkat setinggi telinga, seraya membaca “Allahu Akbar”, dan setelah sujud dengan sempurna membaca tasbih.
f.
Sujud, yaitu meletakkan dahi di atas tempat sujud sambil membaca “Allahu Akbar”, dan setelah sujud dengan sempurna membaca tasbih.
g.
Duduk antara dua sujud, yaitu duduk serta membaca baca’an duduk antara dua sujud.
h.
Sujud kedua, yaitu sujud kedua, ketiga, dan keempat dikerjakan seperti sujud yang pertama, baik caranya maupun bacaannya.
i.
Duduk tasyahud/tahiyat awal, pada rakaat kedua, kalau shalat tiga rakaat, duduk untuk membaca tasyahud atau tahiyat awal dengan kaki kanan tegak dan kaki kiri diduduki, sambil membaca tasyahud/tahiyat awal.
j.
Tasyahud/tahiyat akhir, bacaan tasyahud/tahiyat akhir ialah seperti pada tahiyat awal yang ditambah dengan shalawat atas Nabi Muhammad.
k.
Salam, pada waktu membaca salam yang pertama, wajah menengok ke kanan dan waktu membaca salam kedua, muka kita menegok ke kiri. Dengan membaca salam, berarti shalat kita telah selesai (Abu Bakar, 2006 : 38-50).
33
D. Media Gambar Suatu proses belajar mengajar memerlukan berbagai sarana dan prasa rana yang dibutuhkan, termasuk di dalamnya media pembelajaran. Untuk kali ini peneliti menggunakan media gambar sebagai upaya dalam meningkatkan prestasi belajar fiqih dalam gerakan shalat. Untuk selanjutnya akan penulis uraikan mengenai pembahasan media gambar, mulai dari pengertian media gambar, kriteria-kriteria yang harus dipenuhi dalam penggunaan media gambar, kelebihan dan kelemahan media gambar, serta macam-macam penggunaan media gambar. 1. Pengertian Media Gambar Menurut Sadiman, dkk (1996 : 28) media gambar adalah sarana pengajaran yang berbentuk visual, sebagai pengganti dari benda atau keadaan sebenarnya yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan dalam simbol-simbol komunikasi visual. Gambar adalah salah satu alat yang penting bagi pengajaran dan pendidikan. Oleh karen itu gambar yang akan dipergunakan hendaknya memenuhi kriteria-kriteria tertentu. Gambar sebagai media pendidikan akan berhasil dengan efektif apabila disesuaikan dengan faktor kematangan anak, tujuan yang akan dicapai dan teknik penggunaan dalam situasi belajar (Hamalik, 1977 : 87).
34
2. Kelebihan dan Kelemahan Media Gambar Menurut Arief. S Sadiman, dkk (1996 : 29-31) di antara kelebihankelebihan media gambar adalah sebagai berikut: a. Sifatnya konkrit. Gambar lebih realistis menunjukkan pokok masalah dibandingkan dengan media verbal semata. b. Gambar mengatasi batasan ruang dan waktu. Tidak semua obyek atau peristiwa dapat dibawa ke dalam kelas, dan tidak selalu bisa anak-anak dibawa ke obyek/peristiwa tersebut. Untuk itu gambar dapat mengatasinya. c. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau penampang daun ataupun benda-benda kecil lainnya yang tidak mungkin dilihat dengan mata telanjang, akan tetapi melalui gambar akan terlihat dengan jelas. d. Dapat memperjelas suatu masalah. Dalam bidang apa saja dan untuk tingkat usia berapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalahpahaman. e. Murah harganya dan gampang didapat serta digunakan. Gambar adalah media yang paling murah dan paling mudah didapat, bahkan para guru/pendidik dengan mudah dapat membuatnya sendiri. Selain kelebihan-kelebihan media gambar di atas, media gambar juga mempunyai beberapa kelemahan, kelemahan-kelemahan tersebut antara lain sebagai berikut :
35
a. Gambar hanya menekankan persepsi indera mata. b. Gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran. c. Ukurannya sangat terbatas untuk kelompok besar (Sadiman, dkk, 1996 : 31). 3. Kriteria Gambar yang Dijadikan Bahan Pengajaran Setelah diketahui kelebihan-kelebihan dan kelemahan-kelemahan gambar sebagai media pengajaran, untuk selanjutnya juga akan diketahui kriteria-kriteria gambar yang baik untuk dijadikan media pembelajaran, yaitu: a. Harus autentik Gambar tersebut haruslah secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sebenarnya b. Sederhana Komposisinya hendaklah cukup jelas menunjukkan poin-poin pokok dalam gambar. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan kesan tertentu dan mengandung nilai praktis c. Ukuran relatif Gambar
dapat
membesarkan
atau
memperkecil
obyek/benda
sebenarnya. Apabila gambar tersebut tentang benda yang belum dikenal atau pernah dilihat anak maka sulitlah membayangkan berapa besar benda atau obyek tersebut.
36
d. Gambar sebaiknya mengandung gerak atau perbuatan Gambar yang baik tidaklah menunjukkan obyek dalam keadaan diam tetapi memperlihatkan aktivitas tertentu. e. Gambar yang bagus belum tentu baik untuk mencapai tujuan pembelajaran Walaupun dari segi mutu kurang bagus, namun gambar karya siswa sendiri sering kali lebih bagus (Hamalik, 1977 : 85-86). 4. Macam-Macam Penggunaan Media Gambar Penggunaan secara efektif, apabila gambar disesuaiakan dengan tingkatan anak, baik dalam hal besarnya gambar, detail, warna dan latar belakang yang perlu untuk penafsiran. Dijadikan alat untuk pengalaman kreatif untuk memperkaya fakta dan memperbaiki kekurang jelasan (Hamalik, 1977 : 84). Gambar-gambar dapat digunakan untuk sesuatu maksud dalam hubungan dengan sesuatu pelajaran, memberikan pengalaman dasar dalam bahasa, ilustrasi dan menjelaskan konsep-konsep dan sebagainya. Selain itu gambar juga berguna untuk belajar di rumah. Macam-macam penggunaan media gambar : a. Belajar sendiri. Mempelajari gambar sendiri,
dalam
kegiatan-kegiatan belajar,
misalnya menulis pertanyaan tentang gambar, menulis sebuah cerita, menggunakan gambar untuk cerita dan sebagainya.
37
b. Belajar dalam kelompok kecil. Dipergunakan dalam pekerjaan kelompok, misalnya mengumpulkan gambar-gambar tentang danau dan disusun dalam sebuah laporan untuk kelas. c. Belajar dalam kelas. Gambar-gambar yang dipergunakan untuk belajar dalam kelas, selain cara penyajiannya yang efektif, tetapi gambar-gambar itu harus terpilih, besar dan dapat dilihat oleh semua siswa. d. Display. Gambar-gambar dapat ditempel pada buletin board, berguna untuk mengajar, menjadikan ruangan menarik, mendorong motivasi, minat, perhatian dan menambah pengertian anak (Hamalik, 1977 : 85).
E. Penggunaan Media Gambar Dalam Pembelajaran Fiqih Dalam Gerakan Shalat Pada umumnya dalam penggunaan media gambar sebagai media pembelajaran, para pendidik menggunakan gambar dalam poster, dan dari proyektor (LCD). Namun dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media gambar sederhana yaitu hasil foto copy yang diperbesar dari buku pegangan. Dalam menggunakan media gambar pada proses pembelajaran, secara sederhana peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Guru menyiapkan media gambar (memfoto copy dan memperbesarnya).
38
2. Setelah proses pembelajaran berlangsung, guru menunjukkan gambar yang telah disiapkan (gambar gerakan-gerakan shalat). 3. Setelah selesai menjelaskan gambar-gambar tersebut, siswa diberi kesempatan untuk bertanya. 4. Siswa satu persatu disuruh untuk mempraktikkan gerakan shalat. 5. Guru mengevaluasi praktik yang dilakukan siswa.
39
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Dalam bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum lokasi, subyek penelitian dan pelaksanaan penelitian (deskripsi siklus penelitian). Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut : A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian. 1. Alamat Sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Candirejo Kec Tuntang Kab Semarang adalah madrasah yang berada di bawah naungan Yayasan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU Kabupaten Semarang yang berstatus swasta.
Berdiri pada tanggal 1 Agustus 1956, beralamatkan di Jl.
Mertakusuma No. 03 Desa Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. 2. Keadaan Sarana dan Prasarana MI Ma’arif Candirejo memiliki 6 ruang kelas, 1 ruang guru, 1 ruang kepala madrasah, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang UKS, 1 ruang gudang, 1 ruang WC guru, dan 2 ruang WC murid. 3. Keadaan Guru dan Karyawan MI Ma’arif Candirejo pada saat ini memiliki 9 orang guru dan 1 kepala madrasah, 2 orang PNS dan 8 orang masih wiyata bhakti. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :
39
40
Tabel 1 Daftar Guru MI Ma’arif Candirejo NO
NAMA
STATUS
JABATAN
1.
Siti Asiyah, S.Ag
PNS
Kepala Sekolah
2
Umi Hanifah, S.Pd.I
GTY
Guru Kelas I
3.
Lum’atun Nayiroh, S.Pd.I
GTY
Guru Kelas II
4.
Umi Fatkiyah, A. Ma.
GTY
Guru Kelas III
5.
Umi Rosidah, S.Pd.I
GTY
Guru Kelas IV
6.
Metti Andayani, S.Pd.I
PNS
Guru Kelas V
7.
Dra. Siti Nurkhasanah
GTY
Guru Kelas VI
8.
Muh. Nur Ikhsan, A. Ma
GTY
Guru Olah Raga
9.
Maskur
GTY
Guru Mapel
10.
Sulastri, A. Ma
GTY
Guru Mapel
Tabel 2 Daftar Karyawan MI Ma’arif Candirejo No
Nama
Jabatan
1.
Tri Wahyuni, S. Pd.I
Tenaga Administrasi
2.
Paryono
Penjaga Sekolah
4. Keadaan Siswa Pada tahun pelajaran 2009/2010 MI Ma’arif Candirejo memiliki 94 orang siswa yang terbagi dalam 6 kelas. Kelas I terdiri dari 23 siswa, kelas II 22 siswa, kelas III 17 siswa, kelas IV 16 siswa, kelas V 9 siswa dan kelas VI 7 siswa.
41
Siswa MI Ma’arif Candirejo mayoritas berasal dari keluarga menegah ke bawah dan sedikit sekali yang berasal dari keluarga menengah ke atas. Mereka banyak berasal dari keluarga petani, buruh, sopir, dan pedagang. Sehingga dilihat dari lingkungan belajar mereka, SDM dan motivasi belajar mereka memang kurang. Sehingga para guru MI Ma’arif Candirejo harus berupaya keras untuk mendidik mereka menjadi anak-anak yang berguna bagi keluarga, masyarakat, agama dan bangsa, mampu bersaing dengan para siswa di daerah lain khususnya daerah perkotaan. Setelah mengetahui gambaran umum lokasi yang dijadikan tempat penelitian mulai dari status madrasah, lokasi, keadaan sarana dan prasarana serta keadaan guru, serta keadaan siswa. Untuk selanjutnya penulis akan menguraikan waktu, bahan yang diteliti, serta keadaan siswa yang dijadikan subyek penelitian. 1. Lokasi dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di kelas II MI Ma’arif Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang mulai pada bulan Mei sampai Juni 2010. 2. Mata Pelajaran. Mata pelajaran yang menjadi obyek penelitian ini adalah Mata Pelajaran Fiqih sesuai dengan silabus yang ada pada saat penelitian ini dilaksanankan, maka pokok bahasan yang diambil adalah tentang gerakan shalat dengan Standar Kompetensi (SK) yaitu mampu melaksanakan shalat dengan gerakan yang benar dan mengerti syarat syah shalat dan
42
yang membatalkanya dengan kompetensi dasar mempraktikkan ketepatan gerakan shalat fardlu . 3. Subjek dan Karakteristik Siswa Jumlah siswa dalam kelas II MI Ma’arif Candirejo yang dijadikan subjek penelitian ini adalah 22 siswa, yang terdiri dari 12 orang siswa putra dan 10 orang siswa putri. Karakteristik siswa kelas ini secara lebih detail dapat digambarkan sebagai berikut : a. Usia siswa rata-rata 8 tahun. b. Latar belakang keluarga/orang tua, mayoritas berpendidikan SD/MI dan berprofesi sebagai buruh atau tani. c. Tingkat kemampuan siswa, berdasarkan pengamatan selama peneliti mengajar adalah 11 orang siswa cukup pandai, 9 orang siswa berkemampuan sedang, dan sisanya 2 orang siswa kurang/lambat belajar. Tabel 3 Daftar Siswa Kelas II MI Ma’arif Candirejo No
Nama
L
P
1.
Ambar Setyowati
P
2.
Ahmad Hakim Abdullah
3.
Anggun Lestari
P
4.
Anifa Maunatul Ulya
P
5.
Arum Widianti
P
6.
Ayu Oktavia Ludfi
P
7.
Attala Reza Al Rifki
L
L
43
8.
Aqvirsyah Putra Amadea
L
9.
Bayu M Saputra
L
10. Dimas Nur Sodiq
L
11. Fernanda Putra Pratama
L
12. Kharis Maulana Syidad
L
13. Mela Dwi Astuti
P
14. M. Fani Setiawan
L
15. Muslimin
L
16. Nur Azizah
P
17. Nur Rochim
L
18. Nurul Huda
L
19. Rafi Shaffala
L
20. Salma Anisa
P
21. Siti Rahmawati
P
22. Zunda Dwi Rahayu
P
Jumlah
12
10
B. Pelaksanaan Penelitian Dalam penelitian ini, dilaksanakan tiga siklus penelitian, yang masingmasing dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, observasi / pengamatan dan refleksi. Uraian pelaksanaan tiap siklus penulis jabarkan sebagai berikut : 1. Siklus Pertama Siklus pertama penelitian dilaksanakan pada minggu akhir bulan Mei tahun 2010, dengan fokus kegiatan gerakan shalat. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut:
44
1). Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran Fiqih pada pembelajaran yang yang telah dilakukan sebelum penelitian, yang menunjukkan kelemahan adalah guru kurang kreatif dalam proses pembelajaran, yaitu guru tidak menggunakan media pembelajaran. 2). Menentukan pokok permasalahan yang dihadapi dan menentukan teori untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. 3). Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan, dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan. 4). Membuat atau menyiapkan bahan tindakan pembelajaran yang meliputi: alat-alat pengajaran yang mendukung, soal-soal evalusi, dan lembar observasi, dan media gambar. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan RPP, yaitu menggunakan media gambar. Pokok bahasan yang diajarkan adalah gerakan shalat. Langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi: 1). Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam RPP, yang dimulai dengan: a). Guru membuka pelajaran dengan salam. b). Guru mengadakan absensi kehadiran siswa.
45
c). Apersepsi.
Dilakukan untuk
mengetahui seberapa jauh
pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. d). Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. e). Guru memberikan materi tentang tata cara pelaksanaan shalat fardlu. f). Guru menunjukkan gambar gerakan shalat. g). Guru menyuruh siswa menunjukkan gambar gerakan-gerakan shalat. h). Guru menyuruh salah satu siswa untuk mendemonstrasikan gerakan shalat. i). Siswa satu persatu mempraktikkan gerakan shalat yang benar. j). Guru menutup pembelajaran dengan salam. 2). Melaksanakan evaluasi tentang kemampuan siswa mengenai materi pelajaran melalui tes tertulis. c. Observasi Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran,
peneliti
meminta
bantuan
guru
sejawat
untuk
memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid. Dalam
observasi/pengamatan
lembar pengamatan sebagai berikut:
ini,
peneliti menggunakan
46
Tabel 4 Lembar Observasi Siklus I
No 1.
Aspek yang Diamati
Kemunculan Komentar Ya
Minat siswa
Tidak √
Sebagian besar siswa tidak berminat
untuk
mengikuti
proses pembelajaran 2.
Perhatian
√
Perhatian siswa kepada guru
siswa
baru
sebagian
besar
yang
memperhatikan 3.
Keaktifan
√
siswa
Sebagian besar siswa tidak aktif dalam
mengikuti
proses
pembelajaran 4.
Kemampuan gerakan
√
Sebagian besar gerakan shalat para siswa belum sempurna
d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian, yaitu hasil pengamatan situasi pembelajaran, dan hasil evaluasi pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut: 1). Dalam proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa belum mengikuti pelajaran dengan serius, sehingga minat siswa kepada pelajaran belum optimal. Ini dikarenakan guru kurang variatif dalam memberikan materi pelajaran.
47
2). Selama proses pembelajaran berlangsung sebagian besar siswa sudah hampir sempurna dalam praktik gerakan shalat. 3). Guru belum maksimal dalam memotivasi siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan beberapa hal di atas, masih ada kekurangan sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Hal-hal yang akan peneliti perhatikan dan perbaiki pada siklus kedua adalah: 1). Guru perlu mendistribusikan waktu secara optimal dengan menambah informasi yang dirasa perlu. 2). Guru harus lebih variatif dalam memberikan materi pelajaran, khususnya dalam penggunaan media gambar. 3). Guru harus lebih terampil dalam memotivasi siswa sehingga siswa akan lebih aktif mengikuti proses pembelajaran. 2. Siklus Kedua Siklus kedua penelitian dilaksanakan pada minggu pertama bulan Juni 2010, dengan pokok bahasan gerakan shalat. Tahapan dan langkahlangkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut : a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut : 1). Refleksi kedua, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran pada siklus pertama yang masih menunjukkan adanya kelemahan atau kekurangan.
48
2). Menentukan pokok permasalahan dan mengkaji kelemahan dan kekurangan dalam siklus pertama. 3). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan. 4). Penyiapan perangkat/sarana dan media gambar sebagai media pembelajaran
untuk
melaksanakan
proses
kegiatan
belajar
mengajar pada siklus II ini. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan strategi pembelajaran sesuai dengan RPP, yaitu menggunakan media gambar. Pokok bahasan yang diajarkan adalah gerakan shalat. Adapun proses pembelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Langkah-langkah pelaksanaan ini meliputi: 1). Melaksanakan pembelajaran sesuai langkah-langkah dalam RPP. Yang dimulai dengan : a). Guru membuka pelajaran dengan salam. b). Guru mengadakan absensi kehadiran siswa. c). Apersepsi, untuk mengetahui seberapa jauh gerakan shalat siswa setelah mengikuti pembelajaran pada siklus yang pertama.
49
d). Guru memberikan potongan kertas yang berisi gambar-gambar gerakan shalat kepada setiap siswa. e). Guru menyuruh siswa untuk maju satu persatu untuk membawa gambar sesuai dengan urutan dalam rukun shalat. f). Guru mengajak seluruh siswa untuk mempraktikkan gerakan shalat secara berjamaah. g). Guru menutup pelajaran dengan salam. 2). Melaksanakan evaluasi tentang kemampuan gerakan shalat. c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk meningkatkan prestasi fiqih dalam gerakan shalat, maka observasi difokuskan pada gerakan shalat. Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran, peneliti meminta bantuan guru sejawat untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid. Dalam observasi peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut: Tabel 5 Lembar Observasi Siklus II No 1.
Aspek yang Diamati Minat siswa
Kemunculan Komentar Ya √
Tidak Sebagian
besar
siswa
berminat untuk menghafal bacaan shalat
50
2.
Perhatian
√
Sebagian besar siswa sudah
siswa 3.
Keaktifan
memperhatikan √
Sebagian besar siswa aktif
siswa
dalam
menghafal
bacaan
shalat 4.
Kemampuan
√
Sebagian
gerakan
shalat
besar
para
gerakan
siswa
sudah
sempurna
d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian yaitu hasil pengamatan situasi pembelajaran dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai evaluasi tiap siklus. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus kedua ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut : 1). Guru kurang efesien dalam mengelola waktu, ini terbukti setiap belum selesainya praktik sholat karena waktu sudah habis. 2). Kemampuan
siswa
dalam
praktik
gerakan
shalat
belum
sepenuhnya sempurna. Meskipun demikian, pembelajaran ini telah menunjukkan perubahan atau peningkatan, yaitu dalam hal : 1). Sebagian besar siswa sudah aktif mengikuti proses pembelajaran. 2). Minat siswa dalam pembelajaran sudah baik. Selanjutnya perbandingan nilai evaluasi dari siklus I ke siklus II menunjukkan adanya peningkatan tetapi belum maksimal.
51
Berdasarkan dua hal di atas, masih ada kekurangan sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya. Hal-hal yang perlu direvisi untuk dilakukan pada siklus III adalah sebagai berikut: 1. Guru harus lebih pandai dalam memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. 2. Guru harus lebih terampil lagi dalam memotivasi siswa. 3. Siswa harus terus berlatih dalam praktik gerakan shalat yang tepat. 3. Siklus Ketiga Siklus ketiga penelitian dilaksanakan pada minggu ke-1 bulan Juni 2010, dengan materi pokok gerakan shalat. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut : a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut : 1). Refleksi ke-3, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran gerakan shalat pada siklus kedua yang masih menunjukkan adanya kekurangan. 2). Menentukan pokok permasalahan dan mengkaji kekurangan pada proses pembelajaran siklus kedua. 3). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan dan instrumen pengumpulan data selama penelitian tindakan ini dilaksanakan.
52
4). Penyiapan perangkat dan media gambar untuk melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar. b. Pelaksanaan Langkah-langkah pelaksanaan pembelajran dalam siklus ketiga ini meliputi : 1). Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam RPP, yang dimulai dengan : a). Guru membuka pelajaran dengan salam. b). Guru mengadakan absensi kehadiran siswa. c). Appersepsi, melakukan penilain terhadap gerakan shalat pada siswa setelah mengikuti proses pembelajran pada siklus I dan siklus II. d). Membagikan gambar gerakan-gerakan shalat kepada setiap siswa. e). Guru menyuruh siswa untuk menjelaskan setiap gambar yang telah diberikan. Misalnya : gambar ketika sujud, sujud itu rukun shalat yang ke berapa?, sujud itu gerakan anggota badan bagaimana? dan sebagainya. f). Siswa disuruh secara bergantian untuk mempraktikkan dalam gerakan shalat.
53
2). Melaksanakan evaluasi tentang kemampuan siswa dalam gerakan shalat, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa dalam memahami materi gerakan shalat serta proses praktik shalat yang telah dilakukannya. c. Observasi Untuk melakukan observasi terhadap situasi kelas pada saat pembelajaran pada siklus III ini, peneliti meminta bantuan guru sejawat untuk memperlancar jalannya penelitian sehingga didapatkan data yang valid. Dalam observasi peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut: Tabel 6 Lembar Observasi Siklus III
No 1.
Aspek yang Diamati Minat siswa
Kemunculan Komentar Ya √
Tidak Sebagian
besar
siswa
berminat untuk mengikuti pembelajaran 2.
Perhatian
√
siswa
Mayoritas
siswa
memperhatikan
sudah
penjelasan
guru 3.
Keaktifan
√
siswa 4.
Kemampuan gerakan
Sebagian besar siswa aktif mengikuti pembelajaran
√
Sebagian shalat
besar
para
sempurna
siswa
gerakan sudah
54
d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan dua hasil penelitian yaitu hasil pengamatan situasi pembelajaran dan hasil perbandingan atau peningkatan nilai tes praktik tiap siklus. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus ketiga ini, peneliti memperoleh informasi sebagai berikut : 1). Selama proses pembelajaran guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik, ini dibuktikan dengan meningkatnya aspek-aspek pembelajaran yang telah diamati, seperti minat, keaktifan dan kemampuan siswa. 2). Guru berhasil dalam upayanya meningkatkan pemahaman siswa tentang materi gerakan shalat. 3). Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya mengalami perubahan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. 4). Hasil belajar siswa pada siklus III mencapai ketuntasan. Sesuai dengan hasil observasi dan refleksi selama proses pembelajaran pada siklus ketiga ini, dan juga melihat dari hasil tes praktik siklus III. Proses pembelajaran atau siklus III secara klasikal dianyatakan tuntas dalam belajar. Terbukti dari hasil praktik gerakan shalat siswa secara klasikal sudah mewakili sempurna. Jadi secara tidak langsung penelitian dianggap cukup, dan siklus III dinyatakan berhasil.
55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Persiklus Hasil penelitian ini menggambarkan tentang hasil observasi serta hasil belajar dari para siswa sebagai subyek penelitian. Dari hasil observasi, peneliti mendapatkan data-data para siswa di waktu proses pembelajaran, mulai dari minat belajar, perhatian, keaktifan siswa, serta kemampuan yang dimilikinya. Pengamatan ini bertujuan agar kekurangan dan kelemahan yang dilakukan guru saat proses pembelajaran dapat diperbaiki dan tidak terulang lagi pada siklus berikutnya. Sedangkan hasil evaluasi pembelajaran dapat dilihat pada tabel-tabel tiap siklus yang selalu mengalami peningkatan mulai dari siklus I, II, dan siklus III. Pada siklus I, II dan III peneliti menggunakan media gambar, hal ini dilakukan untuk mengetahui upaya peningkatan prestasi belajar fiqih dalam gerakan shalat melalui penggunaan media gambar. Untuk selanjutnya akan penulis sajikan hasil penelitian sesuai dengan urutan persiklus dalam penelitian, yaitu : 1. Siklus Pertama Pada siklus pertama ini, peneliti menggunakan media gambar sebagai media pengajaran fiqih dengan materi gerakan shalat. Ini penulis lakukan
untuk
mengetahui
hasil
55
evaluasi
pembelajaran
dengan
56
menggunakan media gambar. Dari hasil pengamatan/observasi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 7 Hasil Observasi Siklus I
No 1.
Aspek yang diamati
Kemunculan Ya
Minat siswa
Komentar
Tidak √
Sebagian besar siswa tidak berminat untuk mengikuti proses pembelajaran
2.
Perhatian
√
Perhatian
siswa 3.
kepada
guru
baru
sebagian besar yang memperhatikan
Keaktifan
√
Sebagian besar siswa tidak aktif dalam
siswa 4.
siswa
mengikuti proses pembelajaran
Kemampuan
√
Sebagian besar gerakan shalat para siswa
gerakan
belum sempurna
Pada siklus pertama ini, dari hasil evaluasi belajar didapat hasil belajar sebagai berikut : Tabel 8 Hasil Tes Praktik Gerakan Sholat dalam Siklus I Aspek yang Dinilai Jumlah Takbiratul Bersedekap Rukuk Nilai Ihram 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 √ √ √ 6 √ √ √ 8 √ √ √ 10
No
Nama
1.
Ambar Setyowati
2.
Ahmad Hakim Abdullah
3.
Anggun Lestari
4.
Anifa Maunatul Ulya
√
5.
Arum Widianti
√
6.
Ayu Oktavia Ludfi
√
√
√ √
√ √
√
11 9 10
57
7.
Attala Reza Al Rifki
8.
Aqvirsyah Putra Amadea
√
9.
Bayu. M Saputra
√
10.
Dimas Nur Sodiq
√
11.
Fernanda Putra Pratama
√
12.
Kharis Maulana Syidad
13.
Mela Dwi Astuti
14.
M. Fani Setiawan
15.
Muslimin
16.
Nur Azizah
17.
Nur Rochim
18.
Nurul Huda
19.
Rafi Shaffala
20.
Salma Anisa
21.
Siti Rahmawati
22.
Zunda Dwi Rahayu
√
√
√
√ √
√
6
√
7
√ √
√
9 8
√
6
√
√
√
√ √ √
√
10
√
√ √
√ √ √
√
9
6 √
√
7 √
10
√
√
6
√
√
7
√ √
√
√ √
6 √ √
√
√ √
Keterangan : 1 : Belum tepat 2 : Kurang tepat 3 : Cukup tepat 4 : Sangat tepat Tabel 9 Skor Nilai Perolehan Siklus I No
Skor Perolehan
Nilai
1
12
100
2
11
92
3
10
83
4
9
75
11 10 7
58
5
8
67
6
7
58
7
6
50
8
5
42
9
4
33
10
3
25
Tabel 10 Rekapitulasi Hasil Nilai Praktik Gerakan Shalat Siklus I (KKM : 60) No
Nama Siswa
Nilai Perolehan
Tuntas
Tidak Tuntas
1.
Ambar Setyowati
50
2.
Ahmad Hakim Abdullah
67
√
3.
Anggun Lestari
83
√
4.
Anifa Maunatul Ulya
92
√
5.
Arum Widianti
75
√
6.
Ayu Oktavia Ludfi
83
√
7.
Attala Reza Al Rifki
75
√
8.
Aqvirsyah Putra Amadea
50
√
9.
Bayu. M Saputra
58
√
10.
Dimas Nur Sodiq
83
√
11.
Fernanda Putra Pratama
75
√
12.
Kharis Maulana Syidad
67
√
13.
Mela Dwi Astuti
50
√
14.
M. Fani Setiawan
50
√
15.
Muslimin
50
√
16.
Nur Azizah
83
17.
Nur Rochim
50
√ √
59
18.
Nurul Huda
58
√
19.
Rafi Shaffala
50
√
20.
Salma Anisa
92
√
21.
Siti Rahmawati
83
√
22.
Zunda Dwi Rahayu
58
√
Rekapitulasi hasil evaluasi ini menunjukkan bahwa siswa yang sudah mencapai ketuntasan belajar sebanyak 12 siswa atau 54% dari jumlah keseluruhan. Dengan demikian prestasi belajar fiqih dalam gerakan shalat pada siswa masih rendah. Hal ini disebabkan karena siswa kurang aktif dan kurang berminat dalam pembelajaran karena guru kurang variatif dalam proses pembelajaran khususnya dalam penggunaan media gambar. 2. Siklus Kedua Pada siklus kedua ini, peneliti menggunakan media gambar sebagai media pengajaran fiqih dengan materi gerakan shalat. Dari hasil pengamatan/observasi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 11 Hasil Observasi Siklus II
No 1.
Aspek yang diamati Minat siswa
Kemunculan Komentar Ya √
Tidak Sebagian besar siswa berminat untuk menghafal bacaan shalat
2.
Perhatian
√
siswa 3.
Keaktifan siswa
Sebagian
besar
siswa
sudah
memperhatikan √
Sebagian besar siswa aktif dalam menghafal bacaan shalat
60
4.
Kemampuan
√
Sebagian besar gerakan shalat
gerakan
para siswa sudah sempurna.
Pada siklus kedua ini, dari hasil evaluasi belajar didapat hasil belajar sebagai berikut : Tabel 12 Hasil Tes Praktik Shalat dalam Siklus II Aspek yang Dinilai No
Nama
1.
Ambar Setyowati
3 √
2.
Ahmad Hakim Abdullah
√
3.
Anggun Lestari
√
4.
Anifa Maunatul Ulya
√
5.
Arum Widianti
6.
Ayu Oktavia Ludfi
7.
Attala Reza Al Rifki
8.
Aqvirsyah Putra Amadea
9.
Bayu. M Saputra
10.
Dimas Nur Sodiq
11.
Fernanda Putra Pratama
12.
Kharis Maulana Syidad
13.
Mela Dwi Astuti
√
√
14.
M. Fani Setiawan
√
√
15.
Muslimin
16.
Nur Azizah
√
17.
Nur Rochim
√
18.
Nurul Huda
19.
Rafi Shaffala
20.
Salma Anisa
Iktidal 1
2
Sujud 4
1
2
3
4
√
Duduk Jumlah diantara Nilai Sujud 1 2 3 4 √
√
6 √
√
√ √
√
√
√
√
√
√
√
√ √
10 9
√
7 7
√
√
√
√ √
√
√
√
7
√
8 7
√
10
√
8
√
√ √
9
√
√
√
9
√
√ √
11
√ √
√
√
10
√
√ √
11 11
√
√
√
9
7 √
7
√
11
61
21.
Siti Rahmawati
22.
Zunda Dwi Rahayu
√ √
√
√
√ √
11 √
Keterangan : 1 : Belum tepat 2 : Kurang tepat 3 : Cukup tepat 4 : Sangat tepat
Tabel 13 Skor Nilai Perolehan Siklus II No
Skor Perolehan
Nilai
1
12
100
2
11
92
3
10
83
4
9
75
5
8
67
6
7
58
7
6
50
8
5
42
9
4
33
10
3
25
9
62
Tabel 14 Rekapitulasi Hasil Nilai Praktik Gerakan Shalat Siklus II (KKM : 60) No
Nama Siswa
Nilai Perolehan
Tuntas
Tidak Tuntas
1.
Ambar Setyowati
50
2.
Ahmad Hakim Abdullah
75
√
3.
Anggun Lestari
92
√
4.
Anifa Maunatul Ulya
92
√
5.
Arum Widianti
83
√
6.
Ayu Oktavia Ludfi
83
√
7.
Attala Reza Al Rifki
75
√
8.
Aqvirsyah Putra Amadea
58
√
9.
Bayu. M Saputra
58
√
10.
Dimas Nur Sodiq
92
√
11.
Fernanda Putra Pratama
75
√
12.
Kharis Maulana Syidad
75
√
13.
Mela Dwi Astuti
58
14.
M. Fani Setiawan
67
15.
Muslimin
58
16.
Nur Azizah
83
√
17.
Nur Rochim
67
√
18.
Nurul Huda
58
√
19.
Rafi Shaffala
58
√
20.
Salma Anisa
92
√
21.
Siti Rahmawati
92
√
22.
Zunda Dwi Rahayu
75
√
√ √ √
63
Dari hasil hasil rekapitulasi evaluasi di atas tampak bahwa siswa yang sudah mencapai batas ketuntasan belajar sebanyak 15 siswa atau 68% dari jumlah keseluruhan. Pada siklus II ini secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 (KKM) hanya 68 %, tapi pada siklus II ini telah mengalami sedikit peningkatan dari siklus I yaitu siswa yang tuntas belajar meningkat 14 % dari 54 % menjadi 68 %. Hal ini disebabkan karena guru mulai variatif dalam menggunakan media gambar sebagai media pengajaran dalam proses pembelajaran sehingga banyak siswa yang mulai tertarik untuk memperhatikan pelajaran serta aktif dalam proses pembelajaran. 3. Siklus Ketiga Padas siklus ketiga ini, peneliti menggunakan media gambar sebagai media pengajaran fiqih dengan materi gerakan shalat. Dan dari hasil pengamatan/observasi dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 15 Hasil Observasi Siklus III No 1.
Aspek yang Diamati Minat siswa
Kemunculan Komentar Ya √
Tidak Sebagian besar siswa berminat untuk mengikuti pembelajran
2.
Perhatian
√
siswa 3.
Keaktifan Kemampuan gerakan
siswa
sudah
memperhatikan penjelasan guru √
siswa 4.
Mayoritas
Sebagian besar siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran
√
Sebagian besar gerakan shalat para siswa sudah sempurna
64
Pada siklus ketiga ini, dari hasil evaluasi belajar didapat hasil belajar sebagai berikut : Tabel 16 Hasil Tes Praktik Gerakan Shalat dalam Siklus III Aspek yang Dinilai Duduk Duduk Jumlah Tasyahud Tasyahud Salam Nilai Awal Akhir 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 √ √ √ 7 √ √ √ 9 √ √ √ 10
No
Nama
1.
Ambar Setyowati
2.
Ahmad Hakim Abdullah
3.
Anggun Lestari
4.
Anifa Maunatul Ulya
5.
Arum Widianti
6.
Ayu Oktavia Ludfi
7.
Attala Reza Al Rifki
√
8.
Aqvirsyah Putra Amadea
√
√
9.
Bayu. M Saputra
√
√
10.
Dimas Nur Sodiq
11.
Fernanda Putra Pratama
12.
Kharis Maulana Syidad
13.
Mela Dwi Astuti
14.
M. Fani Setiawan
√
15.
Muslimin
√
16.
Nur Azizah
17.
Nur Rochim
18.
Nurul Huda
19.
Rafi Shaffala
20.
Salma Anisa
√
√
√
11
21.
Siti Rahmawati
√
√
√
11
22.
Zunda Dwi Rahayu
√
√
√
√ √
√
√
√
10
√
10 8
√
9
√
11
√
√
10
√
10
√
7
√
√
8
√
8
√
√ √
√ √
√
√
√
11
√
9
√
9
√
√
√
√ √
√
10
√
√
√
12
√
√
√
√
√
√
√
8
9
65
Keterangan : 1 : Belum tepat 2 : Kurang tepat 3 : Cukup tepat 4 : Sangat tepat
Tabel 17 Skor Nilai Perolehan Siklus III No
Skor Perolehan
Nilai
1
12
100
2
11
92
3
10
83
4
9
75
5
8
67
6
7
58
7
6
50
8
5
42
9
4
33
10
3
25
Tabel 18 Rekapitulasi Hasil Nilai Praktik Gerakan Shalat Siklus III (KKM : 60) No
Nama Siswa
Nilai Perolehan
Tuntas
1.
Ambar Setyowati
58
2.
Ahmad Hakim Abdullah
75
√
3.
Anggun Lestari
83
√
Tidak Tuntas √
66
4.
Anifa Maunatul Ulya
100
√
5.
Arum Widianti
83
√
6.
Ayu Oktavia Ludfi
83
√
7.
Attala Reza Al Rifki
83
√
8.
Aqvirsyah Putra Amadea
67
√
9.
Bayu. M Saputra
75
√
10.
Dimas Nur Sodiq
92
√
11.
Fernanda Putra Pratama
83
√
12.
Kharis Maulana Syidad
83
√
13.
Mela Dwi Astuti
58
14.
M. Fani Setiawan
67
√
15.
Muslimin
67
√
16.
Nur Azizah
92
√
17.
Nur Rochim
75
√
18.
Nurul Huda
75
√
19.
Rafi Shaffala
67
√
20.
Salma Anisa
92
√
21.
Siti Rahmawati
92
√
22.
Zunda Dwi Rahayu
75
√
√
Data analisis pada siklus III ini menunjukkan siswa yang telah mampu menguasai materi gerakan shalat melalui penggunaan media gambar sebanyak 20 siswa dengan prosentase 90%, sedangkan siswa yang belum mampu menangkap materi gerakan shalat dengan baik sebanyak 2 siswa (10%). Hal ini menunjukkan bahwa siklus III ini ketuntasaan belajar secara klasikal telah dianggap berhasil. Karena secara klasikal hasil belajar siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 (KKM) mencapai ≥ 90% maka pembelajaran dinyatakan tuntas.
67
Adanya keberhasilan belajar pada siklus III ini karena setelah guru memberikan motivasi kepada siswa, sehingga siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu juga adanya peningkatan pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran dengan menggunakan media gambar. Dengan pembelajaran seperti ini siswa lebih mudah dalam memahami materi yang diberikan.
C. Pembahasan Dengan penggunaan media gambar pada proses pembelajran fiqih dalam materi gerakan shalat memiliki dampak positif dalam peningkatan kemampuan siswa dalam memahami materi tersebut. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya minat belajar siswa, perhatian siswa, keaktifan siswa, serta kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam proses pembelajaran. Selain itu juga dapat dilihat dari penguasaan terhadap materi yang disampaikan guru, terbukti dengan ketuntasan belajar yang meningkat dari tiap siklus mulai dari siklus I, II, dan III. 1. Siklus I Berdasarkan analisis data, siklus I ini masih mempunyai banyak kekurangan, dimana guru belum bisa memotivasi siswa dengan baik, serta guru belum variatif dalam menggunakan media gambar, sehingga siswa belum aktif dalam mengikuti pembelajaran. Pada siklus I ini terlihat, siswa belum bisa menguasai materi gerakan shalat secara sempurna. Jadi ketuntasan belajar pada siklus I belum tuntas.
68
Ketuntasan belajar pada siklus I adalah 54 %, sedangkan ketuntasan belajar secara klasikal dari 22 siswa yang tuntas belajar hanya 12 siswa, sedang 10 siswa belum tuntas. Tabel 19 Daftar Siswa yang Tuntas Belajar Pada Siklus I No
Nama Siswa
Hasil Belajar / Hasil Evaluasi
1.
Ahmad Hakim Abdullah
67
2.
Anggun Lestari
83
3.
Anifa Maunatul Ulya
92
4.
Arum Widianti
75
5.
Ayu Oktavia Ludfi
83
6.
Attala Reza Al Rifki
75
7.
Dimas Nur Sodiq
83
8.
Fernanda Putra Pratama
75
9.
Kharis Maulana Syidad
67
10.
Nur Azizah
83
11.
Salma Anisa
92
12.
Siti Rahmawati
83
2. Siklus II Berdasarkan analisis data, pada siklus II ini mencapai peningkatan dari siklus I. Namun masih ada juga kekurangan dalam proses pembelajaran yaitu guru kurang efektif dalam mengelola waktu. Ketuntasan belajar meningkat dari siklus I ke siklus II yaitu masing-masing 54 % dan 68 %, tapi ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai, dari 22 siswa yang tuntas belajar hanya 15 siswa atau 68 %, sedang 7 siswa belum tuntas.
69
Tabel 20 Daftar Siswa Yang Tuntas Belajar Pada Siklus II No
Nama Siswa
Hasil Belajar / Hasil Evaluasi
1.
Ahmad Hakim Abdullah
75
2.
Anggun Lestari
92
3.
Anifa Maunatul Ulya
92
4.
Arum Widianti
83
5.
Ayu Oktavia Ludfi
83
6.
Attala Reza Al Rifki
75
7.
Dimas Nur Sodiq
92
8.
Fernanda Putra Prtama
75
9.
Kharis Maulana Syidad
75
10.
M. Fani Setiawan
67
11.
Nur Azizah
83
12.
Nur Rochim
67
13.
Salma Anisa
92
14.
Siti Rahmawati
92
15.
Zunda Dwi Rahayu
75
3. Siklus III Berdasarkan analisis data, pada siklus III ini siswa sudah banyak mengalami peningkatan walaupun belum 100 %, namun sudah mendekati sempurna baik dalam proses kegiatan belajar mengajar, dan juga pemahaman siswa terhadap materi gerakan shalat, dengan bukti hasil observasi dan juga hasil tes praktik gerakan sholat dengan jumlah siswa yang tuntas belajar 20 siswa dengan prosentase mencapai 90 %. Pada siklus III ini secara klasikal siswa sudah tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 (KKM) mencapai
90 %.
70
Ketuntasan belajar dari tiap siklus juga meningkat dari siklus I, II, III yaitu masing-masing 54 %, 68 %, dan 90 %, sehingga ketuntasan belajar secara klasikal telah tercapai. Tabel 21 Daftar Siswa yang Tuntas Belajar Pada Siklus III No
Nama Siswa
Hasil Belajar / Hasil Evaluasi
1.
Ahmad Hakim Abdullah
75
2.
Anggun Lestari
83
3.
Anifa Maunatul Ulya
100
4.
Arum Widianti
83
5.
Ayu Oktavia Ludfi
83
6.
Attala Reza Al Rifki
83
7.
Aqvirsyah Putra Amadea
67
8.
Bayu. M Saputra
75
9.
Dimas Nur Sodiq
92
10.
Fernanda Putra Pratama
83
11.
Kharis Maulana Syidad
83
13.
M. Fani Setiawan
67
14.
Muslimin
67
15.
Nur Azizah
92
16.
Nur Rochim
75
12.
Nurul Huda
75
17.
Rafi Shaffala
67
18.
Salma Anisa
92
19.
Siti Rahmawati
92
20.
Zunda Dwi Rahayu
75
71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dipaparkan dalam tiga siklus pada BAB IV, naka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Kegiatan pembelajaran sebelum menggunakan media gambar yaitu pada pembelajaran-pembelajaran sebelum diadakannya penelitian dengan menggunakan media gambar menunjukkan bahwa pemahaman materi dalam gerakan shalat pada siswa masih sangat rendah, hal ini juga dapat dilihat dari hasil penilaian pada kegiatan appersepsi pada siklus I, dengan hasil
rata-rata
siswa
belum
bisa
mempraktikkan
shalat
secara
tepat/sempurna. 2. Dalam
pembelajaran
fiqih
dalam
materi
gerakan
shalat
dapat
menggunakan media gambar. Karena selain sebagai pengganti dari keadaan sebenarnya, media gambar juga dapat membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa. Selain itu, siswa juga akan lebih aktif dengan penggunaan gambar, misalnya disuruh menjelaskan suatu gambar, mengurutkan gambar dan sebagainya. 3. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan prestasi belajar fiqih dalam gerakan shalat pada siswa yang dibuktikan dengan adanya peningkatan pada hasil pengamatan/observasi
71
72
dan juga pada hasil evaluasi pada siklus I, II dan siklus III, yang dapat diuraikan sebagai berikut : a. Pada Siklus I jumlah siswa yang tuntas belajar 12 siswa atau mencapai prosentase 54 %. b. Siklus II jumlah siswa yang tuntas belajar 15 siswa dengan prosentase 68%. Dengan demikian siswa yang belum tuntas belajar berjumlah 7 siswa. Pada siklus II ini mengalami peningkatan dari siklus pertama, yaitu meningkat 14 % dari 54 % menjadi 68 %. c. Siklus III, hasil yang diperoleh pada siklus III mencapai peningkatan dari siklus II yaitu dari 68 % menjadi 90 % dengan jumlah siswa yang tuntas belajar 20 siswa, secara klasikal pada siklus III ini ketuntasan belajar sudah tercapai dengan bukti siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 (KKM) mencapai
90 %, karena proses belajar mengajar secara
klasikal sudah dianggap tuntas jika hasil belajar siswa yang nilai hasil belajar mereka ≥ 60 (KKM) mencapai lebih dari 75 %. Dengan demikian siswa yang belum tuntas belajar hanya 2 siswa, yaitu Ambar Setyowati dan Mela Dwi Astuti, kedua siswa tersebut sesuai dengan hasil belajar dinyatakan belum tuntas belajar, itu karena memang tingkat kecerdasan mereka rendah.
B. Saran Dalam kesempatan ini, penulis akan memberikan saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi pembaca, yaitu :
73
a. Dalam setiap melaksanakan proses pembelajaran, hendaknya guru mempersiapkan segala yang dibutuhkan dalam pembelajaran, agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menentukan metode pengajaran, dan juga media pengajaran yang tepat. b. Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang bisa mengaktifkan siswa secara sempurna. Karena siswa dengan aktif di kelas maka secara tidak langsung pemahaman dan pengalaman akan bertambah. c. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian mungkin belum sempurna. d. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan agar diperoleh hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung, CV. Diponegoro, 2001. Aqib, Zainal, Penelitian tindakan Kelas, Y Rama Widya, 2006. Azwar, Saifuddin, Metode Penelitian, Pustaka Phajah, Jakarta, 2007. Darajat, Zakiyah, Ilmu Fiqh, Dana Bhakti Wakaf, Yogyakarta, 1995. Djamal, Noerhadi, Ilmu Jiwa Pendidikan, Stain Salatiga Press, Salatiga, 2004. Hamlik, Oemar, Media Pendidikan, alumni, Bandung, 1997. Haroen, Nasrun, Ushul Fiqh, Logos Publishing House, Jakarta, 1996. Ibrahim, Rizal, Rahasia Shalat Khusyuk Menyelami Makna Spiritual Sholat Khusyuk, Diva Press, Yogyakarta, 2007. Karim, Syafi’i, Fiqh/Ushul Fiqh, CV Pustaka Setia, Bandung, 1997. Masyhur, Mustofa, Berjumpa Allah Lewat Shalat, Gema Isnani Press, Jakarta, 1990. Muhyidin, Asep, dan Asep Salahudin, Salat Bukan Sekedar Ritual, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006. Musbikin, Imam, Rahasia Shalat Khusyu’ Menciptakan Prestasi Gemilang Dunia Kerja, Mitra Pustaka, Yogyakarta. Poerwadarminta, WJS, Kamus Umum Bahasa Indonesia, BalaiPustaka, Jakarta, 1982. Sadiman, Arief, dkk, Media Pendidikan Pengertian Pengembangan dan Pemanfaatannya, Raja Grafindo, Jakarta, 1996. Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian, CV Alfabeta, Bandung, 2002. Suharsimi, Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta, 1997. Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, CV. Widya Karya, Semarang, 2005.
Sukmadinata, Syaodih, Nana, Landasan Psikologis Proses Pendidikan, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003. Syarifudin, Amir, Garis-Garis Besar Fiqh, Kencana, Bogor, 2003. Ustman, Uzer, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1990.