PENGARUH HARGA JUAL TERHADAP VOLUME PENJUALAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP GROSS PROFIT MARGIN PERUSAHAAN (Studi Kasus untuk Produk Lemari Type 3 pada Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya)
ROSI YUSRINA (093403102) Email:
[email protected] Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
ABSTRACK The research objective is (1) to know the sale price and volume of sale in company (2) to know gross profit margin company (3) to know influence of sale price and volume of sale to gross profit margin at Company of Jalil Furniture. Method applied in this research is analytical descriptive method with case study approach. Data collecting technique by through primary data that is data obtained directly from data sourch where is research executed in Company of Jalil Furniture and secondary data that is data obtained from literature and the bibliography are relationship with problem which will be cecked. The results showed that (1) the influence of sale price for volume of sale to 91,3% have influence, (2) the influence of sale price and volume of sale simultaneously has an impact on gross profit margin amounted to 97,4% have influence,(3) the influence of sale price partially to the gross profit margin amounted to 37,9% have influence, and influence by partial volume of sale has an impact on gross profit margin amounted to 15,4%, Keywords: sale price, volume of sale and gross profit margin ABSTRAK Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui harga jual dan volume penjualan yang ada di perusahaan (2) untuk mengetahui gross profit margin peusahaan (3) untuk mengetahui pengaruh harga jual dan volume penjualn terhadap gross profit margin pada Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data dimana penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Meubel Jalil dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari literatur dan buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) pengaruh harga jual terhadap volume penjualan adalah sebesar 91.3%, (2) pengaruh harga jual dan volume penjualan secara simultan terhadap gross profit margin mempunyai pengaruh sebesar 97,4%,(3) pengaruh harga jual secara parsial terhadap gross profit margin adalah sebesar 37,9%, pengaruh volume penjualan secara parsial terhadap gross profit margin adalah sebesar 15.4%. Kata kunci: harga jual, volume penjualan dan gross profit margin PENDAHULUAN Besar kecilnya laba merupakan tolak ukur sukses atau tidaknya pengelolaan yang dilakukan perusahaan. Agar mampu bersaing perusahaan harus mampu meningkatkan
kualitas dan kuantitas produknya. Maka dari itu untuk menghasilkan laba yang optimal, perusahaan harus mampu meningkatkan volume penjualan. Perusahaan harus bisa mengelola dalam menentukan harga jual suatu produk dengan menggunakan metode yang tepat agar biaya produksi dapat ditekan dan menghasilkan laba semaksimal mungkin. Harga jual merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik barang maupun jasa. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh perusahaan. Permasalahan yang mendasar akibat timbulnya krisis yaitu kelangkaan bahan baku yang sangat mempengaruhi kelangsungan aktivitas proses produksi. Berbagai gambaran situasi seperti ini menjadi permasalahan perusahaan untuk segera membenahi terutama di bidang bisnis agar dapat berkompetisi dengan perusahaan lain terutama dengan perusahaan yang sejenis yang semakin ketat dan mengantisipasi kemungkinan yang suatu saat bisa terjadi. Rasio profitabilitas akan memberikan jawaban akhir tentang efektifitas manajemen perusahaan, rasio ini memberi gambaran tentang efektifitas pengelolaan perusahaan. Salah satunya dengan menggunakan rasio profitabilitas Gross Profit Margin (GPM). Gross profit margin yang tinggi sangat diinginkan, karena mengindikasikan pendapatan yang dihasilkan melebihi harga pokok penjualan. Informasi mengenai laba juga bermanfaat menetapkan harga suatu perusahaan. Perusahaan Meubel Jalil yang terletak di Jl. RE Martadinata Tasikmalaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri olahan kayu jati terutama untuk peralatan rumah tangga seperti kursi, lemari, tempat tidur dan sebagainya. Produk yang dibuat perusahaan diupayakan menembus pasar dalam negeri umumnya terutama di Pulau Jawa dan khususnya di Tasikmalaya. Pangsa pasar di dalam negeri mengalami kondisi yang kurang menguntungkan karena persaingan dalam industri olahan kayu ini sangat ketat. Untuk itu perusahaan melakukan penetapan harga jual yang disesuaikan dengan kualitas produk, daya beli konsumen, dan pemasaran dari produk-produk yang dihasilkan diharapkan akan dapat meningkatkan volume penjualan. Menurut sumber dari Perusahaan Meubel Jalil, lemari type 3 merupakan salah satu produk hasil olahan kayu jati di Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya yang cukup meningkat penjualannya selama lima tahun belakangan ini dibandingkan dengan produk lainnya. Namun pihak perusahaan belum mengetahui dengan pasti apakah harga jual untuk produk lemari mempunyai pengaruh terhadap volume
penjualan industri meubel tersebut dan bagaimana dampaknya terhadap gross profit margin perusahaan. Berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan yang memadai dan di dukung dengan peningkatan volume penjualan maka gross profit margin perusahaan pun akan meningkat karena disadari betul betapa pentingnya arti keuntungan bagi masa depan perusahaan. Penelitian yang penulis lakukan pada dasarnya merujuk pada penelitian-penelitian sebelumnya, diantaranya Dian Meylina Sihaloho (2007) dengan judul Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Margin Kotor (Gross Margin). Dalam penelitian ini yang diteliti adalah pengaruh harga jual produk terhadap margin kotor perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa harga jual minyak sawit tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap margin kotor minyak sawit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: 1. Pelaksanaan harga jual, perkembangan volume penjualan, dan gross profit margin Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya. 2. Hubungan harga jual dengan volume penjualan pada Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya. 3. Pengaruh harga jual terhadap gross profit margin Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya. 4. Pengaruh volume penjualan terhadap gross profit margin Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya. 5. Pengaruh harga jual terhadap volume penjualan dan dampaknya pada gross profit margin Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya.
METODE PENELITIAN Yang menjadi objek penelitian ini adalah mengenai harga jual, volume penjualan dan gross profit margin untuk produk lemari type 3 di Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya yang beralamat di Jl. RE Martadinata Tasikmalaya. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data dari tahun periode 2003-2012. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan studi kasus, sedangkan jenis data yang digunakan adalah : (1) Data Primer dan (2) Data sekunder . Teknik penelitian yang digunakan adalah analisis jalur (path Analisis). Penulis meneliti
pengaruh variabel X1 (Harga jual) dan variabel X2 (volume penjualan) terhadap variabel Y (gross profit margin).
PEMBAHASAN
Harga jual yang ditetapkan oleh Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya dipengaruhi oleh biaya produksi, diantaranya biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya yang dikeluarkan mempengaruhi penentuan harga jual yang turut mempengaruhi unit yang terjual. Harga jual pada Perusahaan Meubel Jalil didasarkan pada biayabiaya yang dikeluarkan untuk produk yang dihasilkan. Penjualan yang terjadi diharapkan dapat menutupi seluruh biaya produksi maupun non-produksi yang telah dikeluarkan bahkan lebih agar menjadi laba bagi perusahaan. Selain itu, harga jual juga telah disesuaikan dengan kondisi
pasar yang ada. Volume penjualan untuk produk lemari type 3 pada Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya mengalami fluktuasi yaitu adanya peningkatan dan penurunan dari tahun 2003 sampai 2012. Hal ini disebabkan karena permintaan dari konsumen dan faktor lainnya seperti adanya kenaikan biaya yang dapat mempengaruhi volume penjualan. Rasio gross profit margin menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai setiap rupiah penjualan. Data gross profit margin ratio bagi Perusahaan Meubel Jalil dari beberapa periode akan dapat memberikan informasi tentang kecenderungan gross profit margin ratio yang diperoleh dan bila dibandingkan standar rasio akan diketahui apakah margin yang diperoleh perusahaan sudah tinggi atau sebaliknya. Untuk harga jual, volume penjualan dan gross profit margin di Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya sejak tahun 2003-2012 cenderung mengalami peningkatan hal ini bisa dilihat pada tabel 1 di bawah ini : Tabel 1 Data Harga Jual, Volume Penjualan, Gross Profit Margin untuk Produk Lemari Type 3 pada Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya
Tahun
Harga Jual (Rp)
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
4.750.000 5.000.000 5.300.000 5.600.000 5.600.000 5.800.000 6.000.000 6.250.000 6.250.000 6.500.000
Volume Penjualan (Rp) 141.500.000 138.000.000 196.100.000 190.400.000 207.200.000 178.000.000 197.500.000 236.500.000 259.500.000 274.500.000
Sumber: Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya
Gross Profit Margin 14.07% 14.17% 16.31% 16.05% 17.01% 17.16% 18.05% 18.99% 19.63% 19.80%
Dari tabel di atas terlihat bahwa harga jual untuk produk lemari type 3 di Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya cenderung mengalami peningkatan. Hanya pada tahun 2007 dan 2011 perusahaan tidak menaikkan harga jual untuk produk lemari type 3. Hal ini disebabkan karena adanya promosi yang dilakukan oleh Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya. Berdasarkan tabel di atas peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar
42% dari tahun sebelumnya di mana volume penjualannya mencapai Rp 196.100.000,00. Hal ini dikarenakan banyaknya permintaan konsumen terhadap produk yang dibuat. Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada tahun 2008 yaitu -14% sebesar Rp 29.200.000,00 di mana volume penjualannya mencapai Rp 178.000.000,00. Hal ini disebabkan karena disebabkan karena adanya kenaikan harga biaya produksi sehingga permintaan konsumen menurun.Saat ini perusahaan terus berupaya untuk mempertahankan dengan meningkatkan volume penjualannya, dan hal tersebut dilakukan melalui peningkatan persentase penjualannya. Selain harga jual dan volume penjualan, tabel 1 juga memperlihatkan gross profit margin untuk produk lemari type 3 di Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya. Berdasarkan data di atas,
gross profit margin untuk produk lemari pada Perusahaan Meubel Jalil mengalami fluktuasi. Peningkatan tertinggi terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 15% dari tahun sebelumnya, hal ini dikarenakan adanya peningkatan penjualan yang disebabkan permintaan konsumen meningkat. Sedangkan penurunan terbesar terjadi pada tahun 2006 yaitu sebesar 2% dari tahun sebelumnya, hal ini disebabkan karena adanya kenaikan biaya produksi dan permintaan dari konsumen berkurang. Hubungan Harga Jual dan Volume Penjualan pada Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya Penulis menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan proses perhitungan menggunakan analisis SPSS ver 16.0. Berdasarkan hasil pengujian mengenai hubungan harga jual dengan volume penjualan dapat divisualisasikan pada gambar berikut : X1
rX1X2 = 0,913
X2
Gambar Nilai Koefisien jalur Antara Variabel X1 dan X2 Hasil analisis menunjukan bahwa koefisien jalur hubungan variabel harga jual dengan volume penjualan adalah sebesar 0,913 yang mana hubungan antara variabel harga jual dengan volume penjualan sangat kuat. Tingkat keeratan antara variabel harga jual dan
volume penjualan termasuk dalam kategori sangat kuat. Hal tersebut dikarenakan jika harga terlalu tinggi akan menyebabkan volume penjualan menurun, begitu pula semakin rendah harga jual yang di berikan, maka volume penjualan akan semakin meningkat. Sehingga besarnya pengaruh X1 terhadap X2 adalah sebesar r2 x 100% yaitu 83,357%. Sedangkan untuk sisanya yaitu 1-r2 sebesar 16,643% merupakan faktor lain yang mempengaruhi X1 terhadap X2 diantaranya biaya kualitas, daya beli konsumen, dan pemasaran.
Pengaruh Harga Jual secara Parsial terhadap Gross Profit Margin pada Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya Pengaruh harga jual terhadap gross profit margin pada Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya dapat dilihat dari indikator yang digunakan yaitu harga jual dengan menggunakan konsep kualitatif (harga pokok produk+laba yang diharapkan) sebagai X1 dan gross profit margin sebagai Y. Di mana pengaruh tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini: = 0,616 X1
Y
Gambar Nilai Koefisien Jalur Antara Variabel X1 dan Variabel Y Berdasarkan hasil perhitungan SPSS untuk analisa jalur, untuk mengetahui besarnya pengaruh harga jual terhadap gross profit margin dapat dilihat pada koefisien beta (
) atau
koefisien standar (standardized coefficients) untuk variabel X1 (harga jual) terhadap variabel Y (gross profit margin) sebesar 0,616 menjelaskan setiap kenaikan variabel harga jual akan memberikan pengaruh kenaikan gross profit margin sebesar 0,616 dari kenaikan variabel harga jual. Besarnya koefisien determinasi sebesar kuadrat dari koefisien jalur yaitu 0,379 berarti bahwa hanya 37,9% variabilitas dari variabel Y (gross prfit margin) dapat diterangkan (dipengaruhi) oleh variabel X1 (harga jual). Sisanya sebesar 0.621 atau 62.1% ini menunjukkan pengaruh dari faktor lain selain harga jual. Dengan kriteria penolakan Ho jika thitung > ttabel maka dengan koefisien beta 0,616 diperoleh nilai thitung sebesar 4.135 dengan mengambil taraf signifikansi
(
)=
sebesar 5 %,
maka nilai ttabel 2,306, sehingga thitung > ttabel, maka menerima Ha atau dengan kata lain harga jual secara parsial berpengaruh signifikan terhadap gross profit margin perusahaan. Artinya yaitu bahwa harga jual yang tepat akan meningkatkan pada gross profit margin perusahaan
dan begitu juga sebaliknya apabila harga jual tidak tepat akan menurunkan gross profit margin suatu perusahaan. Pengaruh Volume Penjulan secara Parsial terhadap Gross Profit Margin pada Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya Untuk melihat pengaruh volume penjualan terhadap gross profit margin dapat dilihat dari indikator volume penjualan (X2) yaitu jumlah barang yang dihasilkan dikalikan harga per unit barang tersebut dan indikator dari gross profit margin (Y) adalah laba kotor dan penjualan. Dimana pengaruh tersebut dapat dilihat dari gambar dibawah ini:
Pyx2 = 0,392 X2
Y
Gambar Nilai Koefisien Jalur Antara Variabel X2 dan Variabel Y Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan SPSS diperoleh koefisien korelasi sebesar 0.392 sedangkan koefisien determinasi sebesar 0,153 atau sebesar 15.3%. Sedangkan sisanya sebesar 84.7% di pengaruhi faktor lain di antaranya harga pokok penjualan. Untuk pengujian secara parsial antara volume penjualan (X2) terhadap laba operasional (Y) dapat dilihat dari perhitungan SPSS untuk analisis jalur. Dengan kriteria penolakan Ho, jika thitung > ttabel, maka dengan koefisien, diperoleh thitung sebesar 2.629 dengan mengambil taraf signifikansi sebesar 5 % maka nilai ttabel 2,306. Sehingga thitung > ttabel, maka menolak Ho atau dengan kata lain volume penjualan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap gross profit margin perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa volumen penjualan mempunyai pengaruh yang besar terhadap gross profit margin. Sehingga apabila terjadi perubahan pada volume penjualan akan memberikan dampak yang besar pada gross profit margin. Hal ini disebabkan karena volumen penjualan mempunyai pengaruh langsung pada tingkat gross profit margin.
Pengaruh Harga Jual dan Volume Penjualan secara Simultan terhadap Gross Profit Margin pada Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya Besarnya pengaruh harga jual (X1) dan volume penjualan (X2) terhadap gross profit margin (Y). Dari hasil pengolahan SPSS diperoleh koefisien korelasi sebesar 98.7 %, sedangakan pengaruh secara simultan dapat dilihat pada lampiran SPSS, dimana (P2yX1X2) yaitu sebesar 0,974 artinya jika harga jual sesuai dan volume penjualan naik, maka gross
profit margin juga akan mengalami peningkatan begitu juga jika harga jual dan volume penjualan secara bersama-sama mengalami penurunan maka gross profit margin pun akan turun. Dari hasil perhitungan SPSS, diperoleh nilai Fhitung sebesar 14.706 dengan kriteria penolakan Ho, jika Fhitung > Ftabel, dengan mengambil taraf signifikan tabel distribusi F- Snedecor diperoleh F
sebesar 5 %, maka dari
;k ; (n-k-1) = 10-2-1 adalah sebesar 4,74 atau
dengan melihat sig F yaitu 0,00 yang artinya dengan α lebih kecil dari 0,05 masih menunjukan signifikan. Dikarenakan Fhitung > Ftabel 132.476 > 4,74 dan sig F sebesar 0,000, maka Ho ditolak artinya harga jual (X1) dan volume penjualan (X2) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap gross profit margin (Y) sebesar koefisien determinasi 0,974 atau 97,4% dengan faktor residu 2,6%. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua variabel tersebut (harga jual dan volume penjualan) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap gross profit margin. Secara lengkap pengaruh antara variabel X1 dan variabel X2 terhadap Y dapat dilihat pada gambar berikut: X1 Pyx1 = 0.616
ε Py
rX1X2 = 0,913
= 0,026
Y
P yx2 = 0,392
X2 Gambar Nilai Koefisien Jalur Antara Variabel X1 dan X2 dengan Y Dari gambar di atas dapat dilihat pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel, yang disajikan dalam tabel 2: Tabel 2 Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Antara Variabel Penelitian No. 1.
Pengaruh langsung dan tidak langsung Pengaruh langsung terhadap Y Y X1 Y = (ρYX1)2 = (A)
= 0,379
Total Pengaruh
0,379
2
3 4
Pengaruh tidak langsung melalui Y X1 X2 Y: (ρYX1.ρX2X1.ρYX2)2 = (B) 0. 616 x 0.913 x 0. 392.2= 0,441 Pengaruh langsung terhadap Y Y X2 Y = (ρYX2)2 = (C)
0,441
= 0,154
0,154
Pengaruh tidak langsung melalui Y X1 X2 Y: (ρYX1.ρX2X1.ρYX2)2 = (B) 0. 616 x 0.913x 0. 392.2= 0,441 Total pengaruh X1 dan X2 terhadap Y =(A+B+C) Pengaruh faktor residu Y = (PY )2 Total Pengaruh (E+F)=(0,974+0,026)
0,441 0,974 (E) 0,026 (F) 1,000
Dari hasil analisis menunjukan bahwa koefisien jalur variabel X1 (harga jual) terhadap variabel Y (gross profit margin) adalah sebesar 0,379. Sedangkan koefisien jalur variabel X1 (harga jual) dengan variabel X2 (volume penjualan) adalah sebesar 0,913. Untuk koefisien jalur variabel X2 (volume penjualan) terhadap variabel Y (gross profit margin) adalah sebesar 0,154. Dengan pengaruh faktor lain sebesar 0.026 di antaranya biaya produksi dan biaya non produksi.
PENUTUP Simpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari Perusahaan Jalil Tasikmalaya dan dari berbagai sumber yang tersedia, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut : 1. Harga jual untuk produk lemari type 3 yang dikeluarkan oleh Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya dari tahun 2003 sampai 2012 cenderung mengalami peningkatan, hal ini dilakukan agar bisa mengimbangi harga produk di pasaran untuk mempertahankan kelangsungan produktivitas perusahaan dan untuk kemajuan perusahaan. Peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2004 ke tahun 2005, hal ini disebabkan karena adanya tuntutan kenaikan upah tenaga kerja sehingga memberikan dampak pada peningkatan harga jual. Sedangkan volume penjualan yang terjadi setiap tahunnya mengalami fluktuasi, di mana ada peningkatan dan penurunan. Penurunan terjadi pada tahun 2004, 2006 dan 2008, sedangkan peningkatan paling tinggi terjadi pada tahun 2005 yang disebabkan karena permintaan dari konsumen untuk produk yang dibuat meningkat. Gross profit margin tiap tahunnya cenderung naik. Penurunan terjadi pada tahun 2006, dan peningkatan tertinggi
terjadi pada tahun 2005, hal ini disebabkan pada tahun 2005 terjadi peningkatan volume penjualan. 2. Terdapat hubungan yang kuat antara harga jual untuk produk lemari type 3 terhadap volume penjualannya pada Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya. 3. Dari hasil pengujian hipótesis, secara parsial harga jual dan volume penjualan untuk produk lemari type 3 berpengaruh signifikan terhadap gross profit margin. 4. Dari hasil pengujian hipotesis, harga jual dan volume penjualan untuk produk lemari type 3 secara simultan berpengaruh signifikan terhadap gross profit margin pada Perusahaan Meubel Jalil Tasikmalaya.
Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, maka penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi perusahaan maupun bagi penulis selanjutnya yaitu sebagai berikut : 1. Bagi perusahaan Perusahaan agar bisa lebih mengefisienkan biaya-biaya yang dapat mempengaruhi harga jual seperti biaya produksi dan biaya non produksi dengan melaksanakan kegiatan estimasi-estimasi biaya secara matang hal ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam memprediksikan dalam menetapkan biaya yang akan dikeluarkan. Hal tersebut bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh biaya yang ditimbulkan terhadap usaha peningkatan volume penjualan melalui jumlah produksi yang berbeda. Dengan harga jual yang tepat sehingga perusahaan bisa lebih meningkatkan volume penjualan dan dapat menghasilkan laba yang diharapkan sehingga tetap meningkatkan gross profit margin perusahaan. 2. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian yang relevan, disarankan untuk meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi gross profit margin selain volume penjualan dan harga jual sebagai perbandingan. Selain itu bisa juga dengan menambah atau mengganti variabel di dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam menjalankan usahanya.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arthur J. Keown et.al. 2001. Dasar-dasar Manajemen Keuanga. Buku 1. Terjemahan Chaerul D Djakman. Jakarta : Salemba Empat. Boyd, Walker dan Larreche. 2000. Manajemen Pemasaran : Suatu Pendekatan Strategis dengan Orientasi Global, Edisi Kedua. Terjemahan Imam Nurmawan. Jakarta: Erlangga. Fandi Tjiptono. 2000. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset. Fauzi, Purnama Sofyan. 2009. Pengaruh Modal Kerja terhadap Volume Penjualan dan Dampaknya pada Profitabilitas Perusahaan. Tasikmalaya: Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi. Griffin W. Ricky & Ronald J. Ebert. 2002. Bisnis. Terjemahan Edina Cahyaning Tarmidzi. Jakarta: PT Indeks. Hansen & Mowen. 2001. Manajemen Biaya. Buku II. Terjemahan Benyamin Molan. Jakarta: Salemba Empat Harmono. 2009. Manajemen Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. Husein, Umar. 2002. Metode Riset Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat. Mas’ud Machfoedz. 2001. Akuntansi Manajemen 2, Edisi 3. BPFE: Yogyakarta. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat dan Rekayasa. Jakarta: Salemba Empat. ______. 2001. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat. Nazir, Mohammad. 2000. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, Pearce, John A dan Robbinson, Richard B. 2008. Formulasi Implementasi Pengendalian Manajemen Strategis, Edisi 10. Alih Bahasa Yanivi Bachtiar dan Christine. Jakarta: Salemba Empat. Prihadi, Toto. 2008. Deteksi Cepat Kondisi Keuangan: 7 Analisis Rasio Keuangan. Jakarta: PPM.
Puspitasari, Tresna. 2010. Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi terhadap Harga Jual dan Dampaknya terhadap Profitabilitas Perusahaan. Tasikmalaya: Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi. Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Setyani, Desy Widka. 2012. Pengaruh Biaya Pemasaran terhadap Volume Penjualan dan Dampaknya terhadap Laba Bersih. Tasikmalaya: Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Siliwangi. Sihaloho, Dyan Meylina. 2007. Pengaruh Harga Jual Produk terhadap Margin Kotor (Gross Margin). Sumatera Utara: Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. Simammora, Henry. 2000. Akuntansi Biaya Pengambilan Keputusan Bisnis, Edisi II. Yogyakarta : YPKN Sitepu, Nirwana S. K. 1994. Analisis Jalur (Path Analysis). Bandung: Unit Pelayanan Statistika Jurusan Statistika UNPAD. Soemarso. 2002. Akuntansi Suaru Pengantar, Edisi Kelima. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Sutrisno. 2001. Manajemen Keuangan. Yogyakarta. Kampus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Yogyakarta. Weston, J fred dan Thomas E. Copeland 1995. Manajemen Keuangan Edisi Kesembilan Jilid I. Alih bahasa Jaka Wasana dan Kibrandoko. Jakarta: Binarupa Aksara.