RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyusunan
Rencana
Strategi
(RENSTRA)
revisi
dilakukan
dengan
pertimbangan perlunya penyusunan kembali atau penyesuaian segala hal yang terkait dengan Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman yang telah diajukan sebelumnya, yaitu pada tahun 2011 lalu. Adapun secara substantive tidak ada perbedaan mendasar, namun pada Renstra awal terdapat beberapa kekurangan diantaranya kurang tajamnya penjelasan tentang keterkaitan atau
garis merah antara tujuan, sasaran pada RPJMD bidang kesehatan dengan
sasaran dan tujuan pada Renstra RSUD Pariaman. Untuk itu pada Renstra revisi ini diperlukan penjelasan tambahan agar dapat dipahami bagaimana peran suatu rumah sakit dalam peningkatan derajat kesehatan sesuai dengan tujuan pembangunan kesehatan seperti yang tertuang dalam RPJMD. Kelemahan yang lainnya pada Renstra awal adalah tidak lengkapnya beberapa data pendukung. Perubahan terhadap beberapa data, keterangan dan kondisi terakhir tahun 2013 juga akan disampaikan. Demikian juga dengan pengaruh telah BLUDnya RSUD Pariaman dimana memberikan kewenangan pengelolaan keuangan terhadap rumah sakit, rekruitment tenaga kontrak untuk memenuhi kekurangan SDM, peningkatan pendapatan BLUD dengan peningkatan pelayanan dan di aktifkannya beberapa revenue centre yang tadinya kewenangan tersebut tidak diperbolehkan bagi rumah sakit non BLUD. Hal lain yang mendorong RSUD Pariaman melakukan perbaikan atau revisi terhadap Renstra adalah menggunakan Balance Scorecard (BSC) sebagai instrument dalam penetapan sasaran, target dan indikator kinerja dimana akan disandingkan dengan penetapan sasaran, target dan indikator RSUD Pariaman dan mengacu kepada yang tertuang dalam RPJMD khususnya bidang kesehatan. Karena seperti kita ketahui Renstra suatu SKPD adalah dokumen Perencanaan yang bersifat indikatif yang memuat perencanaan pengembangan rumah sakit setiap tahun sesuai dengan tuntutan peningkatan mutu layanan dan ketersediaan serta keterjangkauan pelayanan bagi 1
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 masyarakat dan penyusunannya berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 dan Renstra Kementerian Kesehatan RI. Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat
Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 dimana dikatakan bahwa RPJMD Provinsi Sumatera Barat adalah pedoman dalam Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), yang merupakan dokumen perencanaan SKPD untuk periode 5 (lima) tahun. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) 2005 - 2025, telah ditetapkan arah RPJMD Tahap II (2011-2015), kondisi pembangunan kesehatan diharapkan telah mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan dengan membaiknya berbagai indikator pembangunan Sumber Daya Manusia, seperti meningkatnya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh kembang optimal, kesejahteraan dan perlindungan anak, terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk, serta menurunnya kesenjangan antar individu, antar kelompok masyarakat dan antar daerah. Sasaran pembangunan dalam Rencana Pembangunan Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Barat tahun 2010-2015 adalah mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas, amanah dan berdaya saing untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sasaran pembangunan untuk bidang kesehatan secara keseluruhan adalah “ Sumatera Barat Sehat 2015”. Dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat disampaikan Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan : 1) Upaya kesehatan. 2) Pembiayaan kesehatan 3) Sumber Daya Manusa kesehatan, 4) Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan, 5) Manajemen dan Informasi kesehatan, 6) Pemberdayaan masyarakat.
2
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Upaya tersebut dengan memperhatikan dinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektoral. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan Sementara Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2010-2014 disusun sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Dalam Renstra Kementerian Kesehatan Pembangunan Kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan kesejahteraan masyarakat yang setinggitingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan kepada perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat serta perhatian khusus penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, usia lanjut dan keluarga miskin. Menyelaraskan terhadap program-program pembangunan Kesehatan yang tertuang pada Renstra Kementerian Kesehatan, RPJMD Provinsi Sumatera Barat dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, maka pengembangan layanan RSUD Pariaman harus dapat mewujudkan: 1. Peningkatan derajat kesehatan masayarakat, memenuhi kebutuhan terhadap akses pelayanan dan mencapai target Millenium Development Goals (MDG’s) bidang kesehatan, yaitu menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Dengan demikian RSUD Pariaman harus mengoptimalkan pelayanan bagi Ibu dan Anak dengan menjadikan RSUD Pariaman sebagai Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (telah diraih oleh RSUD Pariaman tahun 2011) 2. Meningkatkan mutu layanan dengan mewujudkan RS terakreditasi secara Nasional (versi KARS dan Versi 2012), pemenuhan jenis fasilitas layanan terutama emergency (ICU, Perinatologi) yang mana kedua unit tersebut telah dibuka pada awal tahun 2012. 3. Ketersediaan fasilitas rawat inap bagi pasien miskin (Jamkesmas, Jamkesda dan JKS-Sakato) juga menjadi prioritas pengembangan layanan di RSUD Pariaman.
3
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 1.2. Maksud dan Tujuan Penulisan Renstra (Revisi) Renstra
(revisi)
dimaksudkan
sebagai
penajaman
terhadap
Renstra
sebelumnya sehingga diharapkan perumusan terhadap dokumen pertanggungjawaban laporan kinerja terhadap Gubernur sebagai Kepala Daerah Provinsi Sumatera Barat dapat dilakukan secara akurat, lebih tajam, sesuai antara yang tertuang pada Renstra dengan Rencana Kerja yang disusun berdasarkan Laporan LPPD, LKPJ, LAKIP dan Penetapan Kinerja (PK) serta Rencana Kerja Tahunan (RKT) RSUD Pariaman. Berubahnya status RSUD Pariaman menjadi SKPD Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) juga adalah salah satu hal yang sangat signifikan mempengaruhi adanya perubahan terhadap penetapan sasaran, indikator dan target kinerja baik kinerja keuangan maupun kinerja pelayanan. Renstra (Revisi)
RSUD Pariaman dimaksudkan sebagai pedoman dalam
pengembangan pembangunan dan kegiatan serta program yang akan dikembangkan dalam rangka meningkatkan meningkatkan utilisasi rumah sakit oleh masyarakat, meningkatkan mutu layanan rumah sakit, meningkatkan kepuasan pelanggan dan meningkatkan citra rumah sakit. Renstra (revisi)
RSUD Pariaman bertujuan menetapkan kebijakan, strategi
dan merumuskan program dalam mensinkronisasikan tujuan Pembangunan Nasional terutama di bidang kesehatan baik yang tertuang dalam RPJMN, RPJMD Provinsi Sumatera Barat dan Renstra Kementerian Kesehatan yang mana
terkait dengan
pencapaian sasaran dan kinerja RSUD Pariaman. Mengacu kepada Renstra RSUD Pariaman sebelumnya, Renstra (revisi) juga dibuat sebagai road map dalam mengarahkan kebijakan alokasi sumber daya rumah sakit untuk mencapai visi organisasi dan juga sebagai pedoman bagi rumah sakit dalam pengendalian terhadap penggunaan anggaran. Renstra tersebut Disusun dengan sistem perencanaan melalui pendekatan : Partisipatif; Atas-Bawah (top-down); dan Bawah-Atas (bottom-up), membentuk tim khusus dan melibatkan semua unsur.
4
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 1.3. Landasan Hukum Landasan Hukum penyusunan Renstra RSUD Pariaman tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. 2. Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 tentang Otonomi Daerah 3. Undang-Undang Nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan 4. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah sakit. 5. Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi Rumah Sakit. 6. Permendagri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008. 7. Inpres Nomor 7 tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 8. Permendagri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 9. Permendagri Nomor 59 tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 10. Permenkes Nomor 340 tahun 2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit. 11. Permenkes Nomor 147 tahun 2010 tentang Perizinan Rumah Sakit. 12. Permenkes Nomor 741 tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan Minimal 13. Kepmenkes Nomor 129 tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal. 14. Peraturan Daerah Sumatera Barat Nomor 6 tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman. 1.4. Kedudukan dan Peranan Renstra dalam Perencanaan Daerah Visi pembangunan jangka panjang daerah Provinsi Sumatera Barat untuk tahun 2025 adalah “Menjadi Provinsi terkemuka Berbasis Sumberdaya manusia yang Agamais pada tahun 2025”. Terkemuka adalah maju dalam bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan. Sejahtera, berarti pendapatan masyarakat cukup tinggi, berbadan sehat dan kuat, tingkat pengangguran dan kemiskinan rendah.
5
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Untuk
memudahkan mencapai hal tersebut
maka dalam perencanaan
ditetapkan 4 (empat) indikator, yaitu: 1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) minimum 80. 2. Pendapatan perkapita sekitar US$ 5.000 dengan indeks Gini ratio paling tinggi 0,25. 3. Tingkat pengangguran 7,5%. 4. Persentase penduduk miskin 5%. Dalam arah pembangunan jangka panjang ditetapkan beberapa sasaran, diantaranya mewujudkan sumberdaya insani yang berkualitas, amanah dan berdaya saing tinggi ” melalui “ terwujudnya derajat kesehatan tinggi dan pelayanan kesehatan merata. Dalam Visi Jangka Menengah Daerah Provinsi Sumatera Barat tahun 2011-2015 adalah “ Terwujudnya Masyarakat Sumatera Barat Madani yang Adil, Sejahtera dan Bermartabat” dimana untuk mewujudkan hal tersebut dalam Misi-3 disebutkan dengan mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi melalui peningkatan derajat kesehatan yang tinggi dan merata. Mengacu kepada visi dan misi yang ingin diwujudkan Provinsi Sumatera Barat baik pada perencanaan jangka panjang maupun menengah dalam bidang kesehatan, maka RSUD Pariaman merancang Rencana Strategi (Renstra) yang memuat strategi, sasaran yang ingin dicapai dengan menetapkan beberapa indikator, diantaranya sesuai dengan yang tertera pada Evaluasi Kinerja Makro bidang kesehatan pada RPJMD yang terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah ; BOR (tingkat hunian), terakreditasinya rumah sakit dan ketersediaan obat. Renstra RSUD Paraiaman memuat perencanaan, program dan kegiatan dalam 5 (lima) tahun kedepan yaitu dari tahun 2010-2015 terkait perwujudan tercapainya visi dan misi RPJMD Provinsi Sumatera Barat bidang kesehatan khususnya sarana kesehatan rumah sakit.
6
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 1.5.
SISTEMATIKA PENULISAN Renstra RSUD Pariaman 2011-2015 disusun dengan sistematika sebagai
berikut : BAB
I PENDAHULUAN Memuat Latar Belakang, Dasar Hukum Penyusunan, Hubungan Antar Dokumen, Sistematika Penulisan, Maksud dan Tujuan
BAB
II GAMBARAN PELAYANAN RSUD PARIAMAN Memuat Aspek Geografi dan Demografi, Aspek Kesejahteraan Masyarakat, Aspek Pelayanan Umum, Aspek Daya Saing Daerah
BAB
III.ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Memuat Kinerja Keuangan Masa Lalu, Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu dan Kerangka Pendanaan
BAB
IV. VISI, MISI TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Memuat Permasalahan Pokok capaian kinerja rumah sakit dan Isu-Isu Strategis
BAB
V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Memuat Arah RPJPD Provinsi Sumatera Barat 2005-2025, Prioritas Pembangunan Nasional 2010-2014, Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD 2010-2015.
BAB
VI. INDIKATOR KINERJA RSUD PARIAMAN YANG MENGACU KEPADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
7
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 BAB II GAMBARAN PELAYANAN RSUD PARIAMAN 2.1. Dasar Hukum Pembentukan, Struktur Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Pariaman Dasar Hukum pembentukan RSUD Pariaman sebagai salah satu fasilitas pelayanan Kesehatan adalah Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 , Pasal 28 H ayat (1), dan Pasal 34 ayat (3). Dimana dalam pasal 28 H ayat (1) UUD 1945 disebutkan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan, sedangkan pada pasal 34 ayat (3) dinyatakan negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak. Dalam UU Nomor 44 Tahun 2009 juga dimuat persyaratan yang harus dipenuhi oleh serta hak kewajiban rumah sakit. Diantara beberapa persyaratan adalah persyaratan Lokasi (pasal 8 tentang Amdal), Persyaratan Bangunan (pasal 9–pasal 10), Persyaratan Prasarana (pasal 11, masih menunggu Permenkes RI), Persyaratan SDM (pasal 12–pasal 14, tidak ada hal yang baru kecuali RS dapat memperkerjakan tenaga kesehatan asing sesuai dengan kebutuhan pelayanan yang diatur lebih lanjut dengan PP, Persyaratan Kefarmasian (pasal 15 untuk standar pelayanan kefarmasian diatur Permenkes), Persyaratan Peralatan Medis dan Nonmedis (pasal 16). Dengan
memperhatikan
persyaratan
tersebut
maka
RSUD
Pariaman
ditetapkan sebagai Rumah sakit kelas C berdasarkan Keputusan Menteri No.223/ Menkes/SK/VI/1983. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman adalah Rumah Sakit milik Propinsi Sumatera Barat yang terletak di Jl. Prof. M. Yamin SH No.5 Pariaman. Wilayah kerja RSUD Pariaman meliputi Kecamatan Pariaman Tengah, Kota Pariaman, Propinsi Sumatera Barat. Wilayah kerja RSUD Pariaman saat ini masih meliputi Wilayah Kota Pariaman terdiri dari 4 Kecamatan dan Kabupaten Padang Pariaman 17 kecamatan. Akses menuju RSUD Pariaman cukup baik, walaupun ada 8
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 beberapa wilayah di Kabupaten Padang Pariaman yang membutuhkan waktu 1 s/d 1,5 jam jarak tempuh. Secara geografis RSUD Pariaman
terletak dipertengahan jalur lintas barat
Sumatera Barat, sehingga memungkinkan untuk mengalihkan pusat rujukan dari rumah sakit-rumah sakit di bagian barat Sumatera Barat, seperti RSUD Pasaman, RSUD Lubuk Basung, RSUD Padang Pariaman dan beberapa rumah sakit swasta lainnya ke RSUD Pariaman sebelum dirujuk ke RSUP M.Djamil Padang. RSUD Pariaman juga dekat dengan Bandara Internasional Minangkabau (BIM), sehingga RSUD Pariaman dipersiapkan sebagai rumah sakit embarkasi haji.
Namun letaknya yang dipinggir
pantai yang rawan bencana gempa dan tsunami membuat RSUD Pariaman memiliki kekhawatiran tinggi terhadap ancaman bencana tersebut Struktur Organisasi RSUD Pariaman Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman diatur dalam Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 4 tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja RSUD Pariaman dikatakan bahwa RSUD Pariaman sebagai bagian perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Daerah secara teknis operasional
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui
Sekretaris Daerah. RSUD Pariaman di pimpin oleh seorang Direktur, 4 (empat) orang Kepala Bagian/Bidang dan 9 (sembilan) Kepala Subbagian/Seksi termasuk didalamnya Kepala Instalasi, Komite, SPI dan Kelompok Jabatan Fungsional. Pembentukan Komite ditetapkan dengan keputusan Gubernur atas usul Direktur. Komite dibentuk dengan tugas pokok untuk membantu Direktur menyusun standar pelayanan, memantau pelaksanaannya, melaksanakan pembinaan etika profesi, mengatur kewenangan profesi anggota staf medis dan/atau paramedis fungsional, mengembangkan program pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan. Komite dibentuk sesuai dengan kebutuhan RSUD dan tuntutan kualitas pelayanan, sehingga tidak dibatasi dari jumlah yang telah ada, yaitu :
9
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Komite medis dan Komite keperawatan. Antar satu komite dengan komite lainnya dapat saling berkoordinasi untuk menyelesaikan pelayanan yang ada. Gambar.2-1 Bagan Struktur Organisasi RSUD Pariaman adalah sebagaimana berikut:
STRUKTURORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN Direktur
Bid. Yanmen & Keperawatan
Bag Tata Usaha
Bid Keuangan & Perencanaan
Bid Penunjang
Subag Umum & Adm
Seksi Pelayanan Medis
Seksi Perencanaan & Anggaran
Seksi Penunjang Medik
Subag Kepeg & Diklat
Seksi Keperawatan
Seksi Perbendahara an, Akuntansi & Verifikasi
Seksi Penunjang Non Medik
Subag Aset & Perlengkapan
2
Melalui Renstra (revisi) ini disampaikan bahwa terjadi perubahan struktur organisasi dengan telah BLUD-nya RSUD Pariaman dimana sesuai dengan Keputusan Gubernur
Sumatera
Barat
No.440-817-2012
Tentang
Pejabat
Pengelola
Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah RSUD Pariaman, tanggal 23 November 2012 adalah sebagai berikut: 1. Dr. Lila Yanwar,MARS
: Pimpinan BLUD
2. Amril,MKes,Kons.
: Pengelola tehnis Ketatausahaan
3. Elnofrida SKM,MM
: Pengelola Teknis Pelayanan
4. Ns.Yulia Roza Ifadi,SKep.MPH
: Pengelola Teknis Penunjang Pelayanan
5. Basri,SE
: Pengelola Keuangan
10
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tugas Pokok dan Fungsi (TUPOKSI) Tugas pokok dan fungsi RSUD Pariaman terkait dengan Visi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat pada Misi-3 yaitu mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi. TUPOKSI RSUD Pariaman masih menyesuaikan
dengan
SKPD
sebelum
BLUD
karena
belum
ada
Peraturan
daerah/Kepala Daerah yang khusus mengatur TUPOKSI SKPD BLUD, sehingga TUPOKSI masih sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 6 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman dan Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman, dinyatakan bahwa RSUD Pariaman merupakan bagian perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Daerah mempunyai
tugas
melaksanakan
upaya
kesehatan
secara
berdayaguna
dan
berhasilguna dengan mengutamakan upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilakukan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta upaya rujukan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, RSUD Pariaman mempunyai fungsi : 1. Penyelenggaraan pelayanan medis 2. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis 3. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan 4. Penyelenggaraan pelayanan rujukan. 5. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan 6. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan; dan 7. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan
11
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi DIREKTUR Tugas Pokok Menyelenggarakan urusan di bidang penyelenggaraan upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dan berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan berdasarkan atas desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Fungsi a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan medis, pelayanan keperawatan, fasilitas penunjang medis dan keperawatan, umum, sumber daya manusia, perencanaan dan anggaran, perbendaharaan, verifikasi, dan akuntansi. b. Penyelenggaraan urusan pelayanan medis, pelayanan keperawatan, fasilitas penunjang medis dan keperawatan, umum, sumber daya manusia, perencanaan dan anggaran, perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi. c. Pembinaan
dan
penyelenggaraan
di
bidang
pelayanan
medis,
pelayanan
keperawatan, fasilitas penunjang medis dan keperawatan, umum, sumber daya manusia, perencanaan dan anggaran, perbendaharaan, verifikasi dan akuntansi. d. Penyelenggaraan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya. Uraian Tugas a. Menyusun rencana kegiatan rumah sakit sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas. b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar. c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan. 12
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 d. Membuat konsep, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas e. Mengikuti rapat-rapat sesuai bidang tugasnya. f.
Merumuskan kebijakan teknis operasional kegiatan RSUD.
g. Menyelenggarakan
koordinasi
dengan
instansi
terkait
dalam
rangka
penyelenggaraan pelayanan administrasi, medik dan keperawatan. h. Menyelenggarakan pembinaan kepada masyarakat berkaitan dengan pengelolaan dan pelayanan RSUD. i.
Menyelenggaranakan urusan pelayanan administrasi, medik,dan keperawatan RSUD.
j.
Menyelenggarakan
dan
mengkoordinasikan
pelayanan
kepada
masyarakat
khususnya di bidang promotif, pencegahan, pemulihan, rehabilitasi di bidang kesehatan. k. Menyelengarakan upaya rujukan di sektor kesehatan serta pelayanan kesehatan penunjang lainnya. l.
Menyelenggarakan kebijakan program, keuangan, umum, perlengkapan, dan kepegawaian dalam lingkungan RSUD.
m. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas RSUD dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan. n. Menyelenggarakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. Direktur membawahi a. Bagian Tata Usaha b. Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan c. Bidang Keuangan dan Perencanaan d. Bidang Penunjang
13
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 BAGIAN TATA USAHA Tugas Pokok Tugas Ketatausahaan meliputi surat menyurat, kearsipan, ekspedisi dan penggandaan, melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang umum, kepegawaian, pendidikan dan latihan. Fungsi a. Pelaksanaan urusan umum. b. Pelaksanaan urusan kepegawaian, pendidikan, dan latihan. c. Pelaksanaan urusan aset dan perlengkapan. d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya. Uraian Tugas a. Menyusun rencana kegiatan Bagian Tata Usaha sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas. b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanakan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancer. c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan. d. Membuat konsep,mengoreksi,memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas. e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya. f.
Menyusun rumusan kebijakan teknis bidang urusan umum.
g. Mengkoordinasikan dan melaksanakan pengelolaan urusan umum. h. Mengkoordinasikan
dan
melaksanakan
pengelolaan
urusan
kepegawaian,
pendidikan dan latihan. i.
Mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan aset dan perlengkapan.
j.
Mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan humas dan hukum. 14
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 k. Melaksanakan
administrasi
pengelolaan
urusan
umum,
kerumahtanggaan,
perlengkapan, humas dan hokum. l.
Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas bagian tata usaha dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan.
m. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. Bagian Tata Usaha terdiri dari a. Sub Bagian Umum b. Sub Bagian Kepegawaian,Pendidikan dan Latihan c. Sub Bagian Aset dan Perlengkapan Sub Bagian Umum Tugas Pokok Melakukan urusan ketatausahaan meliputi surat menyurat, kearsipan, ekspedisi dan penggandaan melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan,p engkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan dibidang umum meliputi pengelolaan administrasi, humas ,organisasi dan tatalaksana, ketatausahaan, rumahtangga di lingkungan RSUD. Uraian Tugas a. Melaksanakan penyusunan perencanaan dan program sub bagian umum. b. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancer. c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan. d. Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan. 15
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya. f.
Mengatur penataausahan naskah dinas masuk dan keluar yang berhubungan dengan kegiatan RSUD.
g. Mengklasifikasi dan mendistribusikan naskah dinas sesuai petunjuk/disposisi pimpinan untuk proses lebih lanjut. h. Melakukan kegiatan protokoler termasuk kegiatan acara dan apel pagi. i.
Menyusun administrasi dn menyiapkan surat perintah/surat tugas/surat perintah perjalanan
dinas
serta
mendokumentasikan
laporan
pelaksanaan
perintah
perjalanan dinas. j.
Melakukan penatausahaan dan tertib penggunaan kendaran dinas.
k. Melakukan koordinasi dengan instalasi rekam medik
untuk
perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan kegiatan penyelenggaraan rekam medik. l.
Menyusun kebutuhan literatur untuk perpustakaan RSUD.
m. Menyelenggarakan dan mengawasi kegiatan pelayanan perpustakaan. n. Mengkoordinasikan dan melakukan kegiatan kehumasan RSUD. o. Melakukan koordinasi kegiatan penghapusan arsip RSUD. p. Membuat dan menyusun rumusan/rancangan produk hukum dan kebijakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. q. Memberikan perlindungan hukum dan dan tatalaksana kegiatan pelayanan RSUD. r. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan. s. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. Sub Bagian Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Tugas Melakukan
penyiapan
bahan
perumusan
kebijakan
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,
teknis,
pembinaan,
pelayanan administrasi di
lingkungan RSUD. 16
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Uraian Tugas a. Melaksanakan penyusunan perencanaan dan program Sub Bagian Kepegawaian, Pendidikan dan Latihan. b. Melaksanakan
penyusunan
bahan
dan
penyiapan
anggaran
kepegawaian,
pendidikan dan latihan pada RSUD. c. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberikan petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancer. d. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan. e. Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan. f.
Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya.
g. Menyiapkan bahan, mengelola dan menghimpun daftar hadir pegawai. h. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana formasi, informasi jabatan, dan bezetting pegawai. i.
Menyiapkan bahan dan mengelola administrasi kepegawaian meliputi usulan kenaikan pangkat, perpindahan, pensiun, penilaian pelaksanaan pekerjaan, kenaikan gaji berkala, cuti, ijin, masa kerja, peralihan status, dan layanan administrasi kepegawaian lainnya.
j.
Melaksanakan penyiapan dan pengusulan tugas/ijin belajar, pendidikan/pelatihan kepemimpinan teknis dan fungsional.
k. Menyiapkan bahan usulan pemberian tanda penghargaan dan tanda jasa pegawai negeri sipil. l.
Menyiapkan bahan perumusan kebijakan pembinaan, peningkatan kompetensi, disiplin, dan kesejahteraan pegawai negeri sipil.
m. Mengembangkan penerapan system informasi kepegawaian berbasis teknologi informasi. n. Menghimpun dan mensosialisasikan peraturan perundang-undangan dibidang kepegawaian dalam lingkup rumah sakit daerah. 17
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 o. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas Sub Bagian Kepegawaian, Pendidikan, dan Latihan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan. p. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. Sub Bagian Aset dan Perlengkapan Tugas Melakukan
penyiapan
bahan
perumusan
kebijakan
teknis,
pembinaan,
pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi bidang asset dan perlengkapan kesehatan. Uraian Tugas a. Melaksanakan penyusunan program kerja Sub Bagian Aset dan Perlengkapan. b. Melaksanakan koordinasi penyusunan perencanaan dan program RSUD yang meliputi bidang asset dan perlengkapan pelayanan kesehatan. c. Mengelola sarana dan prasarana serta melakukan urusan rumah tangga RSUD. d. Mengkoordinasikan dan melakukan pemeliharaan kebersihan dan pengelolaan keamanan lingkungan kantor. e. Menyiapkan bahan dan menyusun rencana kebutuhan, pemeliharaan dan penghapusan barang. f.
Menyiapkan bahan dan menyusun administrasi pengadaan, pendistribusian, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan barang.
g. Menyiapkan bahan dan menyusun daftar inventarisasi serta menyusun laporan barang inventaris. h. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan Sub Bagian Aset dan Perlengkapan. i.
Melaksanakan penyusunan bahan telaah staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan. 18
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 j.
Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
k. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. BIDANG KEUANGAN DAN PERENCANAAN Tugas Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang keuangan dan Perencanaan. Fungsi a. Pelaksanaan urusan program dan perencanaan b. Pelaksanaan urusan pengelolaan keuangan c. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Direktur sesuai tugas dan fungsinya Uraian Tugas a. Menyusun rencana kegiatan Keuangan dan Perencanaan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas. b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar. c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan. d. Membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas. e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya. f.
Menyelenggarakan pengkajian bahan fasilitas keuangan dan perencanaan.
g. Menyelenggarakan fasilitas keuangan dan perencanaan. h. Menyelenggarakan koordinasi keuangan dan perencanaan. i.
Menyelenggarakan fasilitas dan pengembangan keuangan dan perencanaan.
19
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 j.
Menyelenggarakan
telaah
staf
sebagai
bahan
pertimbangan
pengambilan
kebijakan. k. Menyelenggarakan pelaporan dan evaluasi kegiatan keuangan dan perencanaan. l.
Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.
m. Menyelenggarakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Bidang Keuangan dan Perencanaan, membawahi : a. Seksi Perencanaan dan Anggaran b. Seksi Perbendaharaan, Akuntasi dan Verifikasi Seksi Perencanaan dan Anggaran Tugas Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,pembinaan dan pelaksanaan di bidang perencanaan dan anggaran. Uraian Tugas a. Melaksanakan penyusunan program kerja seksi perencanaan dan anggaran. b. Membuat konsep surat edaran dan disampaiakan kesemua unit kerja lingkup rumah sakit untuk menginventarisasi semua kegiatan, permasalahan dan perencanaan tindaklanjut sebagai bahan penyusunan program dan anggaran. c. Menyusun konsep penjabaran kebijakan umum anggaran daerah sebagai bahan penyusunan anggaran pendapatan dan belanja tahunan. d. Meyusun konsep perencanan program tahunan, rencana kerja anggaran (RKA) atas penjabaran dari rencana kerja pemerintah daerah (RKPD). e. Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka perencanaan program dan anggaran. f.
Melakukan analisis perencanaan utang dan piutang atas kegiatan operasional RSUD sebagai bahan perumusan kebijakan pimpinan. 20
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 g. Menyusun rencana target penerimaan pendapatan anggaran dan analisis sumbersumber penerimaan. h. Menyusun plafon pembiayaan untuk belanja langsung dan tidak langsung beserta analisis penggunaan anggaran pertahun anggaran. i.
Menyusun dokumen pengesahan anggaran yang bersumber APBD dan APBN.
j.
Menyusun konsep
kerjasama dengan pihak lain dan atau hasil usaha lainnya
dalam upaya peningkatan pendapatan RSUD. k. Menyusun rencana perubahan anggaran baik dari APBD/APBN setiap tahun anggaran. l.
Melaksanakan penyusunan bahan telaah staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan kebijakan.
m. Melaksanakan pelaporan dan evaluasi kegiatan seksi perencanaan dan anggaran. n. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait o. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya Seksi Perbendaharaan, Akuntansi dan Verifikasi Tugas Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,pembinaan dan pelaksanaan di bidang Perbendaharaan, Akuntansi, dan Verifikasi. Uraian Tugas a. Melaksanakan penyusunan program kerja Seksi Perbendaharaan, Akuntansi dan Verifikasi. b. Melakukan
pengelolaan
kas
dengan
menyelenggarakan
penerimaan
dan
pengeluaran kas, melakukan pemungutan pendapatan dan tagihan, menyimpan kas dan rekening bank, melakukan pembayaran, mendapatkan sumber dana, menutup defisit jangka pendek dan memanfaatkan surplus kas jangka pendek untuk memperoleh pendapatan tambahan. 21
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 c. Meneliti pengajuan surat-surat permintaan pembayaran. d. Meneliti penerbitan surat perintah membayar untuk penarikan dana yang bersumber dari APBD/APBN. e. Meneliti surat-surat perintah pencairan dana yang diterbitkan bendahara umum daerah atas beban pegeluaran DPA. f.
Menyiapkan bahan rancangan awal sistem dan prosedur keuangan di bidang akuntansi manajemen dan verifikasi.
g. Melakukan verifikasi penanganan dari rekanan. h. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas sub bagian perbendaharaan, akuntasi dan verifikasi dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan. i.
Menyiapkan bahan rancangan awal sistem dan prosedur keuangan di bidang akuntansi keuangan.
j.
Menyiapkan bahan rancangan awal laporan keuangan RSUD secara periodik.
k. Melakukan akuntansi yang meliputi transaksi keuangan beserta dokumen pendukungnya dikelola secara tertib. l.
Melakukan akuntansi keuangan secara tertib sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang diterbitkan oleh asosiasi profesi akuntasi Indonesia.
m. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja terkait. n. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. BIDANG PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN Tugas Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelayanan medis dan keperawatan.
22
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Fungsi a. Penyusunan perencanaan dan pengembangan pelayanan medis dan keperawatan. b. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi kegiatan pelayanan medis dan keperawatan. c. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasny Uraian Tugas a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja bidang pelayanan medis dan keperawatan. b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan. d. Membuat konsep, mengoreksi, memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas. e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya. f.
Merumuskan kebijakan teknis bidang pelayanan medis dan keperawatan.
g. Mengkoordinasikan program perencanaan dan pengembangan pelayanan medis dan keperawatan dalam rangka sinkronisasi. h. Melaksanakan pengelolaan pelayanan medis dan keperawatan. i.
Melaksanakan administrasi pengelolaan pelayanan medis dan keperawatan.
j.
Melaksanakan penyusunan standar-standar pelayanan medik sebagai pedoman pelaksanaan dan pengawasan pelayanan medis dan keperawatan.
k. Memfasilitasi pengusulan peserta
pendidikan dan pelatihan bidang pelayanan
medis dan keperawatan. l.
Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait serta pihak lainnya dalam rangka pelaksanaan kegiatan pelayanan medis dan keperawatan.
m. Menyusun instrumen serta melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan medis dan keperawatan.
23
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 n. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas bidang pelayanan medis dan keperawatan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan. o. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksaan tugas. Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, membawahi a. Seksi Pelayanan Medis b. Seksi Keperawatan Seksi Pelayanan Medis Tugas Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang Pelayanan Medis. Uraian Tugas a. Melaksanakan penyusunan program kerja seksi pelayanan medis. b. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi pertunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancer. c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan. d. Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan. e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya. f.
Menyiapkan bahan-bahan kerja dengan cara mengumpulkan semua ketentuan, peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pelayanan.
g. Menyusun konsep perencanaan program dan kegiatan pelaksanaan pelayanan medis. 24
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 h. Menyusun konsep sistem prosedur operasional pelayanan medis pada instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi rawat darurat, instalasi rawat intensif, instalasi bedah sentral, instalasi farmasi, instalasi laboratorium patologi klinik, instalasi laboratorium patologi anatomi, instalasi radiologi. i.
Menyusun
jadwal
jaga
tenaga
medis
pada
instalasi
pelayanan
yang
denagn
perencanaan
dan
dikoordinasikan. j.
Menyimpan/menata
surat-surat
yang
berkaitan
pengembangan pelayanan medis. k. Mengkoordinasikan pelaksanaan program perencanaan pelayanan
medis
dengan
unit
terkait
agar
dan pengembangan
diperoleh
sinkronisasi
dalam
pelaksanaan programnya. l.
Melakukan evalasi pelaksanaan program pelayanan medis dengan unit terkait melalui rapat, kunjungan atau pertemuan untuk mengetahui masalah, hambatan dan upaya tindaklanjutnya.
m. Menghimpun laporan kegiatan pelayanan setiap instalasi yang dikoordinasikan untuk bahan penyempurnaan kegiatan yang akan datang. n. Menyusun
standar
pelayanan
medik
untuk
pedoman
pelaksanaan
dan
pengawasan. o. Mengajukan usul peserta pelatihan bidang pelayanan medis. p. Menyusun konsep kebutuhan tenaga medis sesuai standar ketenagaan yang ditetapkan. q. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas seksi pelayanan medis dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan. r. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
25
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Seksi Keperawatan Tugas Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang keperawatan. Uraian Tugas a. Melaksanakan penyusunan program kerja seksi keperawatan. b. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancer. c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan. d. Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan. e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya. f.
Menyiapkan bahan-bahan kerja dengan cara mengumpulkan semua ketentuan, peraturan-peraturan yang berkaitan dengan pelayanan keperawatan.
g. Menyusun
konsep
perencanaan
program
dan
kegiatan
pelaksanaan
pengembangan pelayanan keperawatan. h. Menyusun konsep sistem prosedur operasional pelayanan keparawatan pada instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi rawat darurat, instalasi rawat intensif, dan instalasi bedah central. i.
Melakukan koordinasi yang berkaitan dengan pelayanan keperawatan pada instalasi farmasi, instalasi laboratorium patologi klinik, instalasi laboratorium patologi anatomi, dan instalasi radiologi.
j.
Menyusun jadwal jaga tenaga keperawatan pada instalasi pelayanan yang dikoordinasikan.
k. Melakukan pelayanan administrasi yang berkaitan dengan perencanaan dan pengembangan pelayanan keperawatan. 26
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 l.
Mengkoordinasikan pelaksanaan program perencanaan
dan pengembangan
pelayanan keperawatan dengan unit terkait agar diperoleh sinkronisasi dalam pelaksanaan programnya. m. Menghimpun laporan kegiatan pelayanan setiap instalasi yang dikoordinasikan untuk bahan penyempurnaan kegiatan yang akan datang. n. Mengajukan usul peserta pelatihan bidang pelayanan keperawatan. o. Menyusun konsep kebutuhan tenaga keperawatan sesuai standar ketenagaan yang ditetapkan. p. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas seksi keperawatan dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan. q. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atas sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. BIDANG PENUNJANG Tugas Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang penunjang kesehatan dan informasi kesehatan. Fungsi a. Penyusunan
rencana
dan
pengembangan
kebutuhan
fasilitas
medis
dan
fasilitas
medis
dan
keperawatan. b. Pelaksanaan
monitoring
dan
evaluasi
pemanfaatan
keperawatan. c. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugasnya.
27
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Uraian Tugas a. Menyelenggarakan pengkajian program kerja bidang penunjang. b. Mendistribusikan dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancer. c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi
pelaksanaan tugas dan kegiatan
bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan. d. Membuat konsep, mengoreksi,memaraf dan/atau menandatangani naskah dinas. e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya. f.
Merumuskan kebijakan teknis bidang penunjang.
g. Mengkoordinasikan
dan
menyusun
perencanaan
pengembangan
fasilitas
penunjang medik dan keperawatan. h. Mengkoordinasikan perencanaan program dan pengembangan bidang fasilitas medik dan keperawatan dalam rangka sinkronisasi kegiatan. i.
Melaksanakan penyusunan standar-standar pelayanan fasilitas penunjang medik dan keperawatan.
j.
Melaksanakan pengelolaan fasilitas medik dan keperawatan.
k. Melaksanakan administrasi pelaksanaan perencanaan dan pengembangan fasilitas penunjang medik dan keperawatan. l.
Mengkoordinasikan, menyusun instrumen dan melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan pengelolaan fasilitas penunjang medik dan keperawatan pada setiap instalasi.
m. Melaksanakan pengelolaan pengusulan peserta pendidikan dan pelatihan bidang fasilitas penunjang medik dan keperawatan. n. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas bidang penunjang
dan memberikan
saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan. o. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. Bidang penunjang membawahi 28
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 a. Seksi Penunjang Medik b. Seksi Non Penunjang Medis Seksi Penunjang Medik Tugas Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang penunjang medic. Uraian Tugas a. Melaksanakan penyusunan program kerja seksi penunjang medic. b. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar . c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan. d. Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan. e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya. f.
Menyiapkan bahan-bahan kerja dengan cara mengumpulkan semua ketentuan, peraturan-peraturan yang berkaitan dengan fasilitas penunjang medic.
g. Menyusun
konsep
perencanaan
program
dan
kegiatan
pelaksanaan
pengembangan fasilitas penunjang medik. h. Menyusun konsep sistem prosedur operasional pengelolaan fasilitas medik dan keperawatan pada pada instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi rawat darurat, instalasi rawat intensif, dan instalasi bedah central, instalasi farmasi, instalasi laboratorium patologi klinik, instalasi laboratorium patologi anatomi, instalasi radiologi. i.
Menyusun jadwal kegiatan pengadaan fasilitas penunjang medik pada instalasi pelayanan yang dikoordinasikan. 29
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 j.
Menyimpan/menata surat-surat yang berkaitan dengan perencanaan
dan
pengembangan fasilitas penunjang medik. k. Mengkoordinasikan pelaksanaan program perencanaan
dan pengembangan
fasilitas penunjang medik dengan unit terkait agar diperoleh sinkronisasi dalam pelaksanaan programnya. l.
Menyelia pelaksanaan program fasilitas penunjang medik dengan unit terkait melalui rapat, kunjungan atau pertemuan untuk mengetahui masalah, hambatan dan upaya tindak lanjutnya.
m. Menghimpun laporan kegiatan pelayanan pengelolaan fasilitas penunjang medik setiap instalasi yang dikoordinasikan untuk bahan penyempurnaan kegiatan yang akan datang. n. Menyusun standar fasilitas penunjang medik untuk pedoman pelaksanaan dan pengawasan. o. Mengajukan usul peserta pelatihan bidang fasilitas penunjang medik . p. Menyusun
laporan
hasil
pelaksanaan
tugas
seksi
penunjang
medik
dan
memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan. q. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas.
Seksi Non Penunjang Medik Tugas Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang non penunjang medik.
30
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Uraian Tugas a. Melaksanakan penyusunan program kerja seksi non penunjang medic. b. Mendistribusikan tugas-tugas tertentu dan memberi petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahan sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar . c. Memantau, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dan kegiatan bawahan untuk mengetahui tugas-tugas yang telah dan belum dilaksanakan. d. Membuat konsep, mengoreksi dan memaraf naskah dinas untuk menghindari kesalahan. e. Mengikuti rapat-rapat sesuai dengan bidang tugasnya. f.
Menyiapkan bahan-bahan kerja dengan cara mengumpulkan semua ketentuan, peraturan-peraturan yang berkaitan dengan fasilitas non penunjang medik.
g. Menyusun
konsep
perencanaan
program
dan
kegiatan
pelaksanaan
pengembangan fasilitas non penunjang medik. h. Menyusun konsep sistem prosedur operasional pengelolaan fasilitas non penunjang medik
pada instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi rawat darurat,
instalasi rawat intensif, dan instalasi bedah central, instalasi farmasi, instalasi laboratorium patologi klinik, instalasi laboratorium patologi anatomi, instalasi radiologi. i.
Menyusun jadwal kegiatan pengadaan fasilitas non penunjang medik pada instalasi pelayanan yang dikoordinasikan.
j.
Menyimpan/menata surat-surat
yang
berkaitan dengan perencanaan
an
penembangan fasilitas non penunjang medik k. Mengkoordinasikan pelaksanaan program perencanaan
dan pengembangan
fasilitas non penunjang medik dengan unit terkait agar diperoleh sinkronisasi dalam pelaksanaan programnya. l.
Menyelia pelaksanaan program fasilitas non penunjang medik dengan unit terkait melalui rapat, kunjungan atau pertemuan untuk mengetahui masalah, hambatan dan upaya tindak lanjutnya.
31
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 m. Menghimpun laporan kegiatan pelayanan pengelolaan fasilitas non penunjang medik setiap instalasi yang dikoordinasikan untuk bahan penyempurnaan kegiatan yang akan datang n. Menyusun standar fasilitas non penunjang medik untuk pedoman pelaksanaan dan pengawasan. o. Mengajukan usul peserta pelatihan bidang fasilitas non penunjang medik. p. Menyusun laporan hasil pelaksanaan tugas seksi non penunjang medik dan memberikan saran pertimbangan kepada atasan sebagai bahan perumusan kebijakan. q. Melakukan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh atas sesuai bidang tugasnya untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas. 2.2. SUMBER DAYA 2.2.1.Sumber Daya Manusia Pada awal pembuatan Renstra tahun 2011 RSUD Pariaman bermasalah dalam pemenuhan kebutuhan SDM sehingga mempengaruhi mutu pelayanan. Jumlah tenaga yang tersedia tidak terpenuhi sesuai standar kebutuhan seperti dapat dilihat pada tabel 2.1 berikut: Tabel 2.1 Data Sumber Daya Manusia Tahun 2011 Jenis Ketenagaan Jumlah Keterangan yang ada Dokter spesialis Dasar 6 Definitif Dokter spesialis lainnya 11 5 org adalah Referal Dokter spesialis penunjang 3 Semua dr. Spesialis Referal Dokter umum (PNS dan PTT) 17 9 orang PPDS Dokter gigi 4 Magister Kesehatan /S2 Kesmas 4 S2 Gizi 1 S1 Gizi 1 D3 Gizi 2 S1 Kesmas 1 Sarjana kesehatan apoteker 3 32
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Asisten Apoteker 6 Sarjana keperawatan (S1 ) 3 Sarjana Kesmas / S1 Kesmas 6 Sarjana Non kesehatan 12 D3 Keperawatan 60 D3 Kebidanan 4 D3 Anastesi 4 D3 Kesehatan Gigi 3 D3 Fisoterapi 1 D3 Gizi 2 D3 ATEM 2 D3 Rontgen 1 Nakes Keperawatan 63 SPK, SPRG, dan D1 D3 Sanitarian 1 Nakes Non Keperawatan 12 Adinistrasi (SMA dan sederajat) 12 JUMLAH 156 Sumber ; data Kepegawaian tahun 2010, RSUD Pariaman Tabel diatas menggambarkan keadaan SDM di RSUD Pariaman, dimana berdasarkan kebutuhan rumah sakit tipe-C, jumlah tenaga medis, paramedis dan non paramedis masih belum mencukupi. Pelayanan dokter spesialis lainnya seperti THT, Jantung, Jiwa, Kulit Kelamin dan Rehabilitasi Medik serta spesialis penunjang masih referal dari rumah sakit lain, seperti RSUP M.Djamil dan RS Achmad Muchtar Bukittinggi. Karena pelayanan hanya berlaku 1 (satu) kali seminggu, sehingga untuk pelayanan spesialistik referal belum optimal. Kekurangan tenaga dokter umum karena sebagian besar sedang pendidikan. Outsourcing tenaga perawat juga menyulitkan rumah sakit untuk peningkatan keahlian dan keterampilan karena bukan Pegawai Negeri sipil di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat. Dalam 2 tahun terakhir telah terjdi penambahan tenaga dokter spesialis, yaitu: 1) Dokter spesialis penyakit dalam 2 orang (th 2011) 2) Dokter spesialis Kebidanan 2 orang (th 2011) 3) Dokter spesialis Neurologi 2 orang (th 2012) 33
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 4) Dokter spesialis paru 2 orang (th 2012, 2013) 5) Dokter akupunktur 1 orang (th 2011) 6) Dokter bedah 2 orang (th 2011, 2013) 7) Dokter mata 2 orang (th 2011, 2013) 8) Dokter Anak 2 orang (2011 , 2013) 9) Penambahan tenaga kontrak terdiri dari ; dr.Umum 4 org, perawat 66 org , Bidan 18 org,asisten apoteker 14 0rg, tenaga analis laboratorium 5 org, tenaga radiographer 2 org, fisioterapis
3
org,
ahli
gizi
2
org,
pramusaji
3
org,pramumasak 1 org, pramu laundry 1 org, ahli kelistrikan 2 org, ahli lingkungan 2, tehnik elektromedik 1 org, Tenaga adminstrasi 10 org, Customer service 2 org, Sehingga pada tahun 2013 secara umum kebutuhan tenaga baik dibidang medis, penunjang medis, non medik dan administrasi yang terpenuhi karena telah menyelesaikan pendidikan, ataupun yang direkruit melalui tenaga kontrak BLUD, dengan gambaran komposisi seperti terlihat pada tabel 2.2 berikut : Tabel 2.2 JUMLAH TENAGA BLUD-RSUD PARIAMAN TAHUN 2013
N O
1 2 3 4 5 6 6 7 8
JENIS TENAGA
DEFINITIVE
REFERAL
TENAGA KONTRAK
PENDIDIKAN
JUMLAH
DOKTER SPESIALIS DOKTER UMUM DOKTER GIGI APOTEKER KES. MAS (SKM) S2 Keperawatan SARJANA KEPERAWATAN D 3 KEPERAWATAN SPK
15 11 3 3 1 1 18
7 0 0 0 0 0 0
4 8
0 3 0 0 0 0 0
22 18 3 3 1 1 26
57 7
0 0
66 -
0 0
123 7
34
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
D 3 PERAWAT ANESTESI D 3 PERAWAT GIGI D 4 BIDAN D 3 BIDAN D3 PEREKAM MEDIS S 1 (TEKHNIK LINGKUNGAN) D 3 KESEHATAN LINGKUNGAN D 1(SPPH) ASISTEN APOTEKER S 1 GIZI D 4 GIZI D 3 GIZI D 3 ANALIS KESEHATAN SAKMA D 3 FISIOTERAPIS TEKNIS ELEKTRO MEDIS S1 - SARJANA SOSIAL S1 – SARJANA EKONOMI S1 – SARJANA HUKUM S1 EKONOMI D3 AKUNTANSI S1 KOMPUTER D1 Komputer SMA/SMU SMP SD Tenaga Kontrak TOTAL
4
0
-
0
4
4 1 25 6
0 0 0 0
18 1
0 0 0 0
4 1 43 7
2
0
-
0
2
1
0
2
0
3
1 9
0 0
3
0 0
1 12
1 1 4 5
0 0 0 0
2 6
0 0 0 0
1 1 6 11
6 3 3
0 0 0
3 1
0 0 0
6 6 4
3
0
-
0
3
4
0
2
0
6
1
0
-
0
1
6 2 1 21 1 1
0 0 0 0 0 0 0
2 4 -
0 0 0 0 0 0 0
267
7
8 2 4 1 21 1 1 174 415
3
Melelaui kewenagan yang dimilik RSUD Pariaman sebagai rumah skait BLUD maka permasalahan kekurangan SDM sudah teratasi. Begitu juga dalam hal peningkatan kualitas SDM, dimana dalam 2 tahun terakhir telah terpenuhi pelatihan terutama terhadap tenaga fungsional sehingga secara signifikant sangat meningkatkan mutu pelayanan, terbukti dengan telah menurunnya angka kematian baik di IGD atau 35
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 kematian kurang dari 24 jam atau Gross Death Rate (GDR) yaitu 2,2/1000 dan untuk rawat inap atau Net Death Rate (NDR) yaitu 4,8/1000. Tenaga
kontrak
meliputi
dokter
umum,
perawat,
bidan,
asisten
apoteker,tenaga analis laboratorium, radiographer, akupuntur, tenaga adminstrasi perkantoran, pengelola SIM RS (IT), Cleaning Service, satpam, pramusaji, tenaga lingkungan, keahlian listrik, keuangan dan beberapa tenaga lainnya dengan total jumlah 180 orang. Upah/gaji semua tenaga kontrak bersumber dari anggaran BLUD. 2.2.2. Sarana Prasarana 2.2.2.1. Sarana Fisik Kondisi pada Renstra Awal (tahun 2011) Luas lahan rumah sakit ini adalah ± 19.986 M², dengan luas bangunan ± 4.582 M² pada tahun 2005, saat ini bangunan sudah banyak mengalami penambahan gedung, diantaranya, IGD diperbesar, penambahan ruang ICU (aktif tahun 2012) dan beberapa gedung lainnya. Untuk memenuhi semua kebutuhan fasilitas ruangan terutama jika RS akan dikembangkan menjadi RS Klas B, maka perlu perluasan lahan serta penambahan ruang rawat inap seperti R.Inap Jantung, R.Inap Paru dan R.Inap Jiwa. Selain itu diperlukan pengembangan layanan poliklinik serta beberapa revenue centre lainnya. Dalam Master Plan pengembangan lahan direncanakan kesisi barat rumah sakit, dimana sebagaian tanah milik rumah sakit masih dipergunakan oleh Dinas Kesehatan kab.Pd.Pariaman sebagai kantor (sekarang telah diserahkan kepada Provinsi Sumatera Barat seluas ± 1700 M²,sehingga total luas lahan yang tersedia adalah 2.1Ha. Kondisi pada tahun 2013 Saat ini, tahun 2013, luas lahan telah mancapai ± 21.000 M² dengan telah diserahkannya lahan Dinas Kesehatan Kab. Padang Pariaman yang memang 36
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 merupakan aset Provinsi Sumatera Barat. Bagi pengembangan terhadap RS Klas B, maka RS masih membutuhkan lahan ± 20.000 M² lagi. Ad. 2. Fasilitas pelayanan Tabel 2.3 Sarana dan Prasarana RSUD Pariaman tahun 2011 No 1.
2. 3.
4. 5. 6. 7.
SARANA PELAYANAN
PENUNJANG MEDIK
Poliklinik: 1. Umum 2. Bedah 3. Obgin 4. Anak 5. Penyakit dalam 6. Mata 7. THT 8. Gigi Mulut 9. Fisiotherapi 10. Tumbuh kembang Anak (th 2012) IGD
Instalasi Laboratorium
Instalasi CSSD & Loundry
Instalasi Radiologi
IPAL
Instalasi Farmasi
Administrasi
Instalasi Gizi
Kamar Jenazah
Instalasi Rawat Inap: 1. VIP (3TT) 2. Kelas 1 (6TT) 3. Kelas II (36 TT) 4. Kelas III(57 TT) Perinatologi Kamar Operasi ICU UTD-RS
NON PENUNJANG MEDIK
IPSRS
I. Medical Record
Alkes April 2012
Sumber : Data Yanmedik dan Bidang Penunjang, RSUD Pariaman, 2012 Sebagai rumah sakit klas C, RSUD Pariaman telah memiliki jumlah instalasi yang cukup, baik untuk pelayanan medik maupun penunjang pelayanan dan sudah dapat dimanfaatkan sebagai unit revenue centre. 37
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) yang akan dikembangkan menjadi suatu instalasi dapat meningkatkan promosi rumah sakit baik yang bersifat internal sebagai salah satu unit layanan bagi pasien rumah sakit juga agar dapat memperkenalkan produk layananan rumah sakit kepada masyarakat luas. PKRS saat ini masih dalam bentuk unit layanan dibawah instalasi rawat jalan. Namun demikian kegiatan PKRS telah mempunyai program yang mempunyai daya ungkit besar terhadap peningkatan kunjungan rumah sakit. Kegiatan rutin PKRS setiap pagi adalah menyapa pelanggan (pasien), mengingatkan pasien untuk minum obat, mengingatkan keluarga pasien untuk mematuhi aturan RS, dan juga menyapa petugas RS serta mengirimkan do’a bagi pasien agar cepat sembuh. Beberapa jenis pelayanan lainnya telah berkembang di RSUD Pariaman yaitu: 1) Unit ICU (aktif awal tahun 2011) 2) Perinatologi (aktif akhir 2012) 3) Bangsal Paru (aktif th 2012) 4) Poliklinik Akupunktur (aktif awal th 2012) 5) Poliklinik Tumbuh Kembang Anak. Pengembangan dan Pemeliharaan Infrastruktur Dalam menilai kondisi infrastruktur digunakan 2 (dua) indikator : 1. Peralatan Medis Sebagai rumah sakit Klas C secara standar telah terpenuhi, namun melihat perkembangan alat kedokteran serta tuntutan masayarakat maka peralatan medis yang ada di RSUD Pariaman masih belum mencukupi. Kekurangan kebutuhan terhadap beberapa peralatan medik yang terjadi pada tahun 2011 (kondisi tahun pembuatan Renstra Awal) telah terpenuhi melalui pengadaan Alkes dengan dana APBD dan APBN, diantaranya yaitu: 1. USG (2 unit) 2. Monitor telah bertambah menjadi 6 unit 38
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 3. Echocardiographi (mengetahui kondisi jantung bagian dalam) 4. EEG (untuk merekam reaksi listrik di otak, pengguna Spesialis Neurologi) 5. Perlatan mata (refraktokeratometri) 6. Peralatan kamar operasi 7. EKG (rekam jantung) 8. Rontgent gigi 9. Dental unit (1 set) 10. Laparascopy 11. Peralatan operasi THT 12. Peralatan TT, meja pasien, lemari alat kesetahan, dan instrument lainnya 13. Dll
2. Gedung pelayanan Dimulai tahun 2011 Pengembangan infrastruktur dilakukan secara bertahap. Namun masih ada fasilitas rawatan yang perlu rehabilitasi dan rekonstruksi akibat gempa tahun 2009, yaitu bangsal Neurologi dan bangsal mata. Beberapa Rawat inap (bangsal) lain perlu perluasan gedung karena BOR yang makin meningkat seperti Perinatologi, Kebidanan, Anak dan Penyakit Dalam. Melalui anggaran tahun 2012 dibangun 1 (satu) unit gedung VIP, dan perbaikan selasar serta Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). Pengadaan gudang Farmasi dan pembangunan Musholla. Pembangunan yang telah dapat diselesaikan melalui anggaran APBD maupun APBN (DAK) tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1) Pembangunan ICU lt II (th 2011) 2) Pembangunan VIP Nan Tongga (th 2011) 3) Pengadaan PDAM (th 2011) 4) Pembangunan Rehabilitasi Medik (th 2011) 5) Rehabilitasi selasar (th 2012, 2013) 6) Pembangunan VIP Gandoriah (th 2012) 39
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 7) Pembangunan Gudang Farmasi (th 2012) 8) Pembangunan Musholla (th 2012) 9) Rehabilitasi IPAL (th 2012) 10) Rehabilitasi Ringan bangsal-bangsal, bangsal Bedah (th 2013 11) perbaikan fasad bangunan, seperti mempercantik” tampilan depan RS 12) pembangunan gapura RS + pagar 13) pemasangan paving blok Untuk tahun 2014 rencana akan dibangun perluasan setiap unit yaitu ; pengembangan Bangsal Interne, Pengembangan bangsal Anak, Pengembangan bangsal Bedah, dan pembangunan bangsal Paru, Rehabilitasi gedung untuk poliklinik spesialis. Pembangunan IDT (instalasi Diagnostik Terapi) yang bertujuan agar pemeriksaan penunjang dapat dijadikan 1 (satu) paket, terutama untuk Medical Chek Up (MCU) belum dapat dilakukan karena tidak tersedia anggaran pada tahun 2013 ini. 2.3. Kinerja RSUD Pariaman 2.3.1. Kinerja Pelayanan Indikator kinerja yang digunakan di RSUD Pariaman adalah Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit (SPM-RS) dan indikator yang dikembangkan secara mandiri. Capain SPM-RS pada awal pembuatan Renstra tahun 2011 s/d capaian tahun 2013 dapat dilihat pada beberapa tabel berikut:
TAHUN
Tabel 2.4 Kunjungan Rawat Jalan Tahun 2008 S/D 2011 JENIS KUNJUNGAN Total Kunjungan Kunjungan Baru Kunjungan Lama
2011
24.050
30.707
54.757
2012
26.646
29.734
56.380
2013 s/d
26.633
28.482
55.115
Oktober Sumber : Data Rekam Medik, 2008 s/d 2011 40
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Data pada tabel 2.4 diatas memperlihatkan bahwa kunjungan rawat jalan dipoliklinik setiap tahun mengalami peningkatan. Tabel 2.5 Cakupan Rawat Inap 2010 s/d Juni 2012 Tahun KINERJA PELAYANAN
2011
2012
BOR
65%
74,02%
78,4 %
75%
ALOS
4
4
4
4-9 hari
TOI
2
1
1
1-3
BTO
61
65,35
65,35
40-60%
GDR
4/1000
4,8/1000
2,8/1000
2,4/1000
NDR
1,2/1000
2,2/1000
2,2/1000
2/1000
2013 s/d oktober
Target 2013
Sumber : Data Rekam Medik, RSUD Pariaman, tahun 2010-Juni 2012 Tabel 2.5 diatas memperlihatkan
BOR RSUD Pariaman pada tahun 2011
masih dibawah target yaitu 65 % tahun 2011, tahun 2010 adalah 74,02%,dan s/d Oktober tahun 2013 telah mencapai 78,4%. Tingkat efisiensi dan mutu rawatan cukup baik, terlihat dari avLOS yang masih dalam range sesuai standar Depkes. Selanjutnya disampaikan capaian kinerja pelayanan menurut SPM-RS
pada
tahun 2011 yang terlihat dalam beberapa tabel berikut serta permasalahan yang mengakibatkan target indikator tidak tercapai dan rencana koreksi terhadap deviasi tersebut.
41
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tabel 2.6 Capaian Kinerja Pelayanan Gawat Darurat menurut SPM Tahun 2011
NO 1
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS PELAYANAN GAWAT DARURAT
INDIKATOR 1. Kemampuan Menangani Life Saving 2.Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat 3.Pemberi Pelayanan Kegawatdaruratan yang bersertifikat ATLS/BTLS/ACLS/ PPGD 4.Ketersediaan Tim Penanggulangan Bencana 5.Waktu Tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat 6.Kepuasan Pelanggan di Instalasi Gawat Darurat 7.Kematian Pasien ≤ 24 Jam 8.Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka.
STANDAR NASIONAL
EXISTING RSUD PARIAMAN TH 2011
100% 24 Jam
100% 24 jam
100%
100%
Satu Tim
Satu Tim
≤ 5 menit terlayani setelah pasien dating
3,66 menit
≥ 70 %
90%
≤ 2 perseribu (pindah kepelayanan rawat inap setelah 8 jam)
4 perseribu
100%
100%
DEVIASI
2 perseribu
Deviasi pada angka kematian < 48 jam dimana terbanyak berada pada IGD, walaupun ada beberapa yang kematian tersebut juga terjadi di Rawat Inap sebesar ≤ 2 perseribu kasus penyebab diantaranya adalah ; banyaknya kasus cedera kepala yang membutuhkan penanganan dokter spesialis bedah saraf, tidak adanya CT-Scan, dan tingginya angka kasus kematian karena jantung, sementara RSUD Pariaman tidak mempunyai dokter spesialis jantung yang definitive dan tidak ada unit ICCU. Rencana koreksi deviasi : a) Karena spesialis jantung langka, maka saat ini yang dapat dilakukan adalah menambah jadwal referal dokter spesialis jantung. b) Mengirimkan dokter umum untuk pendidikan spesialis jantung . c) Jika memungkinkan melakukan kontrak dengan spesialis jantung. 42
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 d) Jika sudah tersedia dokter spesialis jantung tetap (kontrak atau definitive), maka direncanakan pengadaan unit ICCU. e) Penambahan dokter Spesialis bedah . f) Referal dokter Spesialis bedah saraf (jika memungkinkan). g) Pengadaan CT-Scan, jika sudah tersedia dokter Spesialis Bedah saraf. Tabel 2.7 Capaian Kinerja Pelayanan Rawat Jalan Tahun 2011 Menurut SPM Tahun 2011 NO
JENIS PELAYANAN
INDIKATOR 1.Pemberi pelayanan di Poliklinik Spesialis
STANDAR PELAYANAN MINIMAL STANDAR EXISTING RSUD NASIONAL PARIAMAN TH 2011 100%
100%
a. Poliklinik Anak b.Poliklinik Peny. Dalam c.Poliklinik Kebidanan
a. Poliklinik Anak b. Poliklinik Penyakit Dalam c.Poliklinik Kebidanan
d. Poliklinik Bedah
d. Poliklinik Bedah e.Poliklinik Neurologi
2.Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan 2
DEVIASI
f. Poliklinik Jiwa g. Poliklinik Paru
RAWAT JALAN
h. Poliklinik THT i. Poliklinik Umum
3. Jam buka pelayanan 4. Waktu tunggu di Rawat Jalan 5. Kepuasan Pelanggan 6. a.Penegakan diagnosa TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB b.Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di RS
08.00 s/d 13.00 setiap hari kerja kecuali Jum’at : 08.00 s/d 11.00
j. Poliklinik Gigi k.Poliklinik Kulit dan Kelamin 08.00 s/d 13.00 setiap hari kerja kecuali Jum’at : 08.00 s/d 11.00
≤ 60 menit
144 menit
≥ 90%
92.69 %
a. ≥ 60 %
100%
b.≥ 60%
100%
84 menit
43
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Dari 13 poliklinik yang ada, hampir semua pasien mengatakan kepuasan tinggi terhadap layanan poliklinik tersebut, karena spesialisnya cukup disiplin. Hanya 3 (tiga) unit poliklinik yang mengatakan tingkat kepuasan dibawah 80% karena keterlambatan dokter spesialis yaitu; Penyakit dalam (3 hari dalam seminggu, tergantung dokter ybs), THT (referal dari RSUP Dr.M.Djamil Padang dan Jiwa, sehingga walaupun terdapat deviasi 84 menit, namun secara keseluruhan kepuasan pasien di Rawat jalan cukup tinggi. Pasien THT adalah pasien terbanyak ke-2 dalam setahun dibandingkan dengan poliklinik lainnya. Rencana koreksi deviasi: a) Penambahan jadwal referal spesialis THT b) Kontrak spesialis THT (jika memungkinkan) c) Membuat aturan jam buka poliklinik pada saat MOU Tabel 2.8 Capaian Kinerja Pelayanan Rawat Inap Menurut SPM Tahun 2011 NO
JENIS PELAYANAN
3
RAWAT INAP
STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR 1.Pemberi Pelayanan di Rawat Inap
2.Dokter Penanggung jawab Pasien Rawat Inap 3.Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap
4. Jam Visite Dokter Spesialis 5.Kejadian Infeksi Pasca Operasi 6.Angka kejadian Infeksi Nosokomial 7.Tidak adanya kejadian Pasien Jatuh yang berakibat kecacatan/ kematian
STANDAR NASIONAL a. Dokter Spesialis b.Perawat minimal pendidikan D.III
EXISTING RSUD PARIAMAN TH 2011 a. Dokter Spesialis b. Dokter Umum c.Perawat Minimal pendidikan D.III
100%
100%
a. Anak b. Penyakit Dalam c. Kebidanan d. Bedah
DEVIASI
a. Anak b. Penyakit Dalam c. Kebidanan d. Bedah e. Neurologi f. Mata
08.00 s/d 14.00 setiap hari kerja ≤ 1,5 %
08.00 s/d 14.00 setiap hari kerja 2%
0,5%
≤ 1,5 %
3,05%
1,55
100%
100%
44
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 8. Kematian Pasien > 48 jam
≤ 0,24 %
1,18%
9. Kejadian Pulang Paksa
≤5%
4,98%
10. Kepuasan Pelanggan
≥ 90 %
80,53%
11. Rawat Inap TB a.Penegakan diagnosis TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB b.Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di RS
≥ 60%
70%
≥60%
100%
0,94% 9,47%
Beberapa indikator mengalami deviasi : 1. Angka Kejadian Infeksi pasca operasi Beberapa penyebab diantaranya: a) Keluarga pasien pasca operasi sering ikut masuk dalam Ruang RR (Ruangan RR adalah semi steril) b)Kondisi pasien lemah 2. Angka Kejadian Infeksi Nosokomial Beberapa penyebab: a) Kekurangan air di rawatan b) Tidak adanya ruang isolasi c) Tidak terpisahnya pasien infeksi dengan non infeksi d) Tindakan keperawatan yang tidak mengindahkan septik aseptik 3. Angka Kematian ≥ 48 jam Penyebab diantaranya adalah: a) Tidak tersedia Ruang perawatan intensif (ICU), dikembangkan baru pada tahun 2012. b) Kurangnya peralatan medik; seperti echokardiographi c) Keterbatasan kemampuan tenaga paramedik d) Buruknya kondisi pasien 4. Tingkat kepuasan pasien Penyebab diantaranya : a) Ruangan rawat inap kurang nyaman b) Air sering mati 45
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 c) Responsibility Perawat kurang, karena jumlah yang kurang d) Kurangnya tenaga dokter umum. Rencana koreksi deviasi: 1. Penerapan standar SOP sesuai tuntunan akreditasi 2. Penertiban ruangan RR agar keluarga tidak keluar masuk. 3. Penambahan tenaga perawat 4. Penambahan tenaga dokter umum 5. Perbaikan fasilitas fisik ruangan 6. Pengadaan hydrofor untuk mengatasi masalah air. 7. Peningkatan kompetensi petugas pemberi pelayanan. Tabel 2.9 Capaian Kinerja Pelayanan Bedah menurut SPM Tahun 2011
NO 4
JENIS PELAYANAN BEDAH
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
≤ 2 hari
EXISTING RSUD PARIAMAN TH 2011 ≤ 1 hari
2.Kejadian Kematian di meja operasi
≤1%
0%
3. Tidak adanya operasi salah sisi
100%
100%
4.Tidak adanya operasi salah orang 5.Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi 6.Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi 7.Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi, dan salah penempatan endotracheal tube
100%
100%
100%
100%
100%
100%
≤6%
0%
INDIKATOR 1. Waktu tunggu operasi elektif
STANDAR NASIONAL
DEVIASI
46
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tabel 2.10 Capaian Kinerja Pelayanan Persalinan dan Perinatologi Menurut SPM Tahun 2011
NO 5.
JENIS PELAYANAN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR
PERSALINAN 1.Kejadian kematian ibu karena dan persalinan PERINATOLOG I (kecuali rumahsakit khusus di luar 2. Pemberi pelayanan persalinan normal rumahsakit ibu dan anak)
3.Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit 4.Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi
STANDAR NASIONAL 1.a.Perdarahan ≤ 1% b.Pre-eklampsia ≤30 % c Sepsis ≤ 0,2 % 2.a.Dokter Sp.OG
EXISTING RSUD PARIAMAN TH 2011 a. 0 % b. 0%
b Dokter umum terlatih (asuhan persalinan normal)
c. 0% 2.a. Dokter Sp.OG b.Dokter umum terlatih (asuhan persalinan normal)
c. Bidan
c. Bidan
Tim Ponek Terlatih 4.a.Dokter Sp.OG b. Dokter Sp.A
Tim Ponek Terlatih a. Dokter SpOG b. Dokter SpA
c. Dokter Sp.An
5.Kemampuan menangani BBLR 1500 gr 6.Pertolongan Persalinan melalui seksio cesaria 7. Kepuasan Pelanggan
DEVIASI
Belum tersedia Dokter Sp.An defenitif
100%
90%
10%
≤ 20 %
30%
10%
≥ 80 %
100%
Deviasi : tidak ada dokter anastesi Koreksi deviasi : a) Pengadaan spesialis anastesi referal (sudah dimulai pada tahun 2012) b) Mengupayakan kontrak dokter spesialis anastesi (jika memungkinkan)
47
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tabel 2.11 Capaian Kinerja Pelayanan Intensif Menurut SPM Tahun 2011
NO 6
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS PELAYANAN INTENSIF
INDIKATOR
STANDAR NASIONAL
DEVIASI
1.Rata-rata pasien yang kembali keperawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam
EXISTING RSUD PARIAMAN TH 2011
≤3%
Belum di ukur
Belum di ukur
Belum ada
Belum ada
Belum ada
Belum ada
2. Pemberi pelayanan di unit intensif
a.Dr Sp.An dan Dr. Spesialis sesuai dengan kasus yang ditangani b. 100 % perawat, minimal D.III dengan sertifikat perawat mahir ICU/setara (D.IV)
Tabel 2.12 Capaian Kinerja Pelayanan Radiologi Menurut SPM Tahun 2011 NO 7
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS PELAYANAN RADIOLOGI
INDIKATOR 1. Waktu tunggu hasil pelayanan thorax foto 2. Pelaksana ekspertisi 3.Kejadian kegagalan pelayanan rontgen 4. Kepuasan pelanggan
STANDAR NASIONAL
EXISTING RSUD PARIAMAN TH 2011
≤ 3 jam
21 menit
Dokter Sp.Rad
Dokter Sp.Rad Referal 1 X seminggu
Kerusakan foto ≤ 2 %
0,09%
≥ 80 %
93.6 %
DEVIASI
Belum tersedia Dokter Sp.Rad defenitif
Deviasi : ekspertise tidak dapat dilakukan sepenuhnya oleh Spesialis Radiologi, karena kunjungan hanya 1 (satu) kali seminggu Koreksi Deviasi : a) Mengupayakan peningkatan jadwal kunjungan spesialis Radiologi
48
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 b) Pengadaan Computed Radiograpfi (CR) agar bisa dikirim ke dokter spesialis ybs walaupun sedang berada di rumah sakit lain. Kepuasan pelanggan tetap baik yaitu 92,66% karena menurut pasien yang penting hasil Rontgen bisa dibaca, tidak dipermasalahkan walaupun bukan Spesialis Radiologi. Tabel 2.13 Capaian Kinerja Pelayanan Laboratorium Patologi Klinik Menurut SPM Tahun 2011
NO
JENIS PELAYANAN
8
PATOLOGI KLINIK
STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR
STANDAR NASIONAL
1.Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium.
Maks. 140 menit (kimia darah dan darah rutin)
2. Pelaksana ekspertisi 3.Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium 4. Kepuasan pelanggan
EXISTING RSUD PARIAMAN TH 2011
DEVIASI
145 menit
5 menit
Dokter Sp.PK
Dokter Sp.PK referal 1 X seminggu
100%
100%
≥ 80 %
91,55%
Belum tersedia Dokter Sp.PK defenitif
Ada sedikit deviasi waktu tunggu hasil laboratorium namun tidak bermakna. Pembacaan ekspertise beberapa hasil laboratorium yang sederhana di lakukan oleh dokter yang mengirin pasien, sehingga walaupun spesialis patologi klinik hanya datang satu kali seminggu, buat pasien tidak menjadi suatu permasalahan Koreksi deviasi: a) Kontrak dr. Spesialis Patologi klinik b) Peningkatan jadwal kunjungan referal spesialis patologi klinik.
49
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tabel 2.14 Capaian Kinerja Pelayanan Rehabilitasi Medik Menurut SPM Tahun 2011
NO 9
JENIS PELAYANAN REHABILITASI MEDIK
STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR 1. Kejadian Drop Out pasien terhadap pelayanan Rehabilitasi Medik yang direncanakan 2.Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medic 3.Kepuasan Pelanggan
STANDAR NASIONAL
EXISTING RSUD PARIAMAN TH 2011
≤ 50 %
9%
100%
100%
≥ 80 %
92,40%
DEVIASI
Tabel 2.15 Capaian Kinerja Pelayanan Farmasi Menurut SPM Tahun 2011
NO
JENIS PELAYANAN
10
FARMASI
STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR 1.Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi 2.Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan 3.Tidak Adanya Kesalahan Pemberian Obat 4.Penulisan Resep Sesuai Formularium
STANDAR NASIONAL
EXISTING RSUD PARIAMAN TH 2011
≤ 30 menit
13 menit
≤ 60 menit
26 menit
100%
100%
100%
99,87%
DEVIASI
Tabel 2.16 Capaian Kinerja Pelayanan Gizi Menurut SPM Tahun 2011
NO 11
JENIS PELAYANAN GIZI
STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR 1.Ketepatan Waktu Pemberian Makanan Kepada Pasien 2.Sisa Makanan Yang Tidak Termakan Oleh Pasien 3.Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pemberian Diet
STANDAR NASIONAL
EXISTING RSUD PARIAMAN TH 2011
DEVIASI
90%
70%
20%
≤ 20 %
37,40%
17,40%
100%
90%
10%
50
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Deviasi pada standar pelayanan gizi yaitu : 1. ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien sebesar 20%, hanya tercapai 70%, penyebabnya diantaranya: a) Kekurangan tenaga pendistribusian makanan 2. Sisa makanan yang tidak termakan oleh pasien diharapkan < 20%, tercapai hanya 17,40%, hal ini disebabkan : a) Ketepatan pemberian makan b) “Rasa” belum menjadi suatu hal yang faforit di RSUD Pariaman 3. Masih ada kesalahan diet sebanyak 10%, penyebabnya adalah : a) Kurangnya tenaga ahli gizi Koreksi deviasi: 1. Penambahan SDM di Unit Gizi 2. Peningkatan “rasa’ makanan 3. Pengawasan dan pembinaan yang intensif dari bidang Penunjang Tabel 2.17 Capaian Kinerja Pelayanan TranfusiMenurut SPM Tahun 2011 STANDAR PELAYANAN MINIMAL NO
JENIS PELAYANAN
12
TRANFUSI DARAH
INDIKATOR 1.Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfuse 2. Kejadian Reaksi Tranfusi
STANDAR NASIONAL
EXISTING RSUD PARIAMAN TH 2011
100 % terpenuhi
100 % terpenuhi
≤ 0,01 %
8,30%
DEVIASI
8,29%
Deviasi pada pelayanan transfusi adalah masih tingginya angka kejadian reaksi transfusi, 8,3% dari seharusnya ≤ 0,01%, hal ini disebabkan oleh: Rencana koreksi: 1. Meningkatkan pengawasan terhadap mutu layanan UTDRS 2. Meningkatkan kompetensi petugas UTDRS melalui pelatihan.
51
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tabel 2.18 Capaian Kinerja Pelayanan Gakin Menurut SPM Tahun 2011 STANDAR PELAYANAN MINIMAL NO 13
INDIKATOR
STANDAR NASIONAL
Pelayanan Terhadap Pasien GAKIN Yang Datang Ke Rumah Sakit Pada Setiap Unit Pelayanan
EXISTING RSUD PARIAMAN TH 2011
100 % terlayani
100 % Terlayani
JENIS PELAYANAN PELAYANAN GAKIN
DEVIASI
Tabel 2.19 Capaian Kinerja Pelayanan Rekam Medik Menurut SPM Tahun 2011 STANDAR PELAYANAN MINIMAL NO 14
JENIS PELAYANAN REKAM MEDIK
INDIKATOR 1.Kelengkapan Pengisian Rekam Medik 1 X 24 Jam Setelah Selesai Pelayanan 2.Kelengkapan Informed Concent Setelah Mendapatkan Informasi Yang Jelas 3.Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medik Pelayanan Rawat Jalan 4.Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medik Pelayanan Rawat Inap
STANDAR NASIONAL
EXISTING RSUD PARIAMAN TH 2011
DEVIASI
100%
91.77 %
8,23%
100%
65%
35%
≤ 10 menit
6,05%
≤ 15 menit
3.32 menit
Deviasi terdapat pada : 1. kelengkapan pengisian rekam medik setelah selesai pelayanan sebesar 8,23%, hal ini disebabkan karena kekurangan tenaga perawat Rencana koreksi : a) penambahan SDM b) penggunaan SIMRS 2. kelengkapan Inform Concent terdapat deviasi 35%, penyebab utamanya adalah ketidakpahaman petugas tentang pentingnya inform concent, Rencana Koreksi: a) sosialisasi ditingkatkan kepada petugas tentang pentingnya inform concent 52
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 b) meningkatkan pengewasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan pengisian inform concent Tabel 2.20 Capaian Kinerja Pelayanan Pengelolaan Limbah Menurut SPM Tahun 2011
NO 15
JENIS PELAYANAN PENGELOLAAN LIMBAH
STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR 1. Baku Mutu Limbah Cair
STANDAR NASIONAL a. BOD < 30 mg/l b. COD < 80 mg/l
2.Pengelolaan Limbah Padat Infeksius Sesuai dengan Aturan
EXISTING RSUD PARIAMAN TH 2011 a.BOD belum di ukur b.COD belum di ukur
c. TSS < 30 mg/l
c.TSS belum di ukur
d. PH 6 – 9
d. PH belum di ukur
100%
100%
DEVIASI a. BOD belum di ukur b. COD belum di ukur c. TSS belum di ukur d. PH belum di ukur
Untuk limbah padat RSUD Pariaman tidak ada masalah karena telah menggunakan incenerator untuk pemusnahan. Namun untuk limbah cair, memang saat ini masih dalam proses rekonstruksi IPAL yang lama karena sudah lama tidak berfungsi dan rusak akibat gempa, sehingga beberapa pemeriksaan limbah cair belum dapat dilakukan. Rencana Koreksi: 1. Pembangunan IPAL (tahun 2012) 2. Penganggaran untuk pemeliharaan IPAL 3. Penganggaran untuk uji baku mutu
53
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tabel 2.21 Capaian Kinerja Pelayanan Administrasi dan Manajemen Menurut SPM Tahun 2011
NO 16
JENIS PELAYANAN ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN
STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR 1.Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan Direksi 2. Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja 3.Ketepatan Waktu Pengusulan Kenaikan Pangkat 4. Ketepatan Waktu Pengurusan Gaji Berkala 5.Karyawan Yang Mendapat Pelatihan Minimal 20 Jam Setahun 6. Cost Recovery 7.Ketepatan Waktu Penyusunan Laporan Keuangan 8.Kecepatan Waktu Pemberian Informasi Tentang Tagihan Pasien Rawat Inap 9.Ketepatan Waktu Pemberian Imbalan (Insentif) Sesuai Kesepakatan Waktu
STANDAR NASIONAL
EXISTING RSUD PARIAMAN TH 2011
DEVIASI
100%
62,50%
37,50%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
≥ 60 %
15%
45%
≥ 40 %
35,60%
4,40%
100%
100%
≤ 2 Jam
15 menit
100%
75%
25%
Pada administrasi manajemen terdapat beberapa deviasi : 1. Tindak lanjut pertemuan Direksi diharapkan 100%, di RSUD Pariaman hanya 62,5%, artinya kurang responsibilitas atau lama dalam menanggapi pertemuan direksi. Beberapa penyebab diantaranya : a) Terkadang dalam waktu yang bersamaan banyak masalah atau pekerjaan lain yang harus diselesaikan karena RS adalah salah satu institusi yang padat masalah. b) Kurangnya responsibilitas manajemen dalam menyikapi rapat direksi 2. Karyawan yang mendapat pelatihan minimal 20 jam pertahun hanya 15%, tidak terpenuhi sebesar 45%. Beberapa penyebab diantaranya: 54
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 a) Terbatasnya anggaran 3. Cost Recovery Rate (CRR)
hanya 35,6% dari standar seharusnya ≥ 40%,
kekurangan 4,4% disebabkan oleh : a) Pola tarif tidak lebih rendah dari unit cost b) Belum dilakukan efisiensi secara optimal 4. Ketepatan pembayaran jasa tidak tepat waktu dari standar sebesar 25% Penyebab utama : a) Beberapa pembayaran tagihan sering tidak tepat waktu; seperti jamkesmas, jamkesda. Rencana Koreksi: 1.
Peningkatan disiplin karyawan
2.
Peningkatan kinerja manajemen
3.
Peningkatan anggaran untuk diklat
4.
Penyesuaian pola tarif
5.
Menyusun sistem agar dapat lakukan pemantauan terhadap efisiensi biaya di RS Tabel 2.22 Capaian Kinerja Pelayanan Ambulance/Mobil Jenazah Menurut SPM Tahun 2011
NO 17
JENIS PELAYANAN AMBULANCE/ MOBIL JENAZAH
STANDAR PELAYANAN MINIMAL INDIKATOR 1.Waktu Pelayanan Ambulance/ Mobil Jenazah 2. Kecepatan Memberikan Pelayanan Ambulance / Mobil Jenazah di Rumah Sakit 3. Waktu Tanggap Pelayanan Ambulance oleh Masyarakat Yang Membutuhkan
STANDAR NASIONAL
EXISTING RSUD PARIAMAN TH 2011
24 Jam
24 jam
≤ 30 menit
10 menit
sesuai ketentuan daerah
Sesuai jarak tempuh dalam Pergub Sumbar tentang Tarif Pelayanan
DEVIASI
55
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tabel 2.23 Capaian Pelayanan Pemulasaran Jenazah Menurut SPM Tahun 2011
NO 18
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS PELAYANAN PEMULASARAN JENAZAH
INDIKATOR
Waktu Tanggap Pemulasaraan Jenazah
Pelayanan
STANDAR NASIONAL
EXISTING RSUD PARIAMAN TH 2011
≤ 2 jam
Tindakan pemulasaran jenazah belum ada
DEVIASI Tindakan pemulasar an jenazah belum ada
Tabel 2.24 Capaian Pelayanan Pemeliharaan Sarana Menurut SPM Tahun 2011
NO 19
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS PELAYANAN PELAYANAN PEMELIHARAAN SARANA
STANDAR NASIONAL
EXISTING RSUD PARIAMAN TH 2011
DEVIASI
≥ 80 %
71.66 %
9,34%
2.Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat
100%
40%
60%
3.Peralatan Laboratorium, Elektromedik, Alkes Lain Dan Alat Ukur Yang Digunakan Dalam Pelayanan Terkalibrasi Tepat Waktu Sesuai Ketentuan Kalibrasi
100%
14,3%
85,7%
INDIKATOR 1.Kecepatan Waktu Kerusakan Alat
Menanggapi
Deviasi terdapat pada: 1. Kecepatan Waktu Menanggapi Kerusakan Alat 2. Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat 3. Peralatan Laboratorium, Elektromedik, Alkes Lain Dan Alat Ukur Yang Digunakan Dalam Pelayanan Terkalibrasi Tepat Waktu Sesuai Ketentuan Kalibrasi Penyebab : 1. Tidak adanya sistem pemeliharaan alat 2. Kurangnya pengawasan terhadap kerja IPSRS 3. Terbatasnya anggaran Rencana Koreksi: 1. Buat jadwal pemeriksaan alat secara berkala 56
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 2. Penambahan anggaran biaya pemeliharaan alat 3. Meningkatkan pengawasan. Tabel 2.25 Capaian Kinerja Pelayanan Laundry Menurut SPM Tahun 2011
NO 20
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS PELAYANAN PELAYANAN LAUNDRY
INDIKATOR
STANDAR NASIONAL
DEVIASI
1.Tidak Adanya Kejadian Linen Yang Hilang
EXISTING RSUD PARIAMAN TH 2011
100%
100%
0
2.Ketepatan Waktu Untuk Penyediaan Linen Untuk Ruang Rawat Inap
100%
80%
20%
Tabel 2.26 Capaian Kinerja Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Menurut SPM Tahun 2011
NO 21
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
JENIS PELAYANAN PENCEGAHAN dan PENGENDALIAN INFEKSI
INDIKATOR 1. Ada anggota Tim PPI yang terlatih 2.Tersedia APD disetiap instalasi/ departemen 3.Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial/ HAI (Health Care Associated Infection) di RS (min 1 parameter)
≥ 75 %
EXISTING RSUD PARIAMAN TH 2011 85%
≥ 60%
100%
75%
25%
STANDAR NASIONAL
DEVIASI
50%
Beberapa deviasi dan penyebab diviasi yang ditemukan pada tahun pembuatan Renstra Awal, pada tahun 2011, telah dilakukan koreksi. Koreksi tersebut dapat dilihat pada tabel 2.27 dan capain pada tahun 2012 sebagai dampak dari telah dilakukannya koreksi dapat dilihat pada tabel 2.28.
57
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tabel 2.26 Koreksi Terhadap Penyebab Deviasi Capaian SPM-RS No
SPM
Komponen yang
Standar
Capaian
mengalami
SPM
th 2011
≤ 2/1000
≤ 4/1000
Penyebab Deviasi
Koreksi
Capaian th 2012
Deviasi 1
Pelayanan
Angka Kematian ≤
Gawat
24 jam
Tingginya kematian akibat cedera
Belum ada dokter spesialis
kepala, sementara tidak ada dokter
saraf
Darurat
2
4,8/1000
spesialis saraf Tingginya kematian akibat Jantung,
Dokter spesialis jantung
sementara tidak ada dokter spesialis
masih referral dari RSAM
Jantung Devinitive
Bukittinggi
Tidak dilengkapinya RSUD Pariaman
Sedang dilakukan upaya
dengan CT-Scan
KSO untuk CT-Scan
Pelayanan di
Waktu Tunggu
≤ 60
144
Keterlambatan pada poli penyakit dalam
Dokter spesialis dalam sudah
Rawat Jalan
Rawat Jalan
menit
menit
karena Spesialis hanya 1 org
2 orang
Keterlambatan dokter referral dari RS
Membuat kesepakatan
lain
tentang penertiban jam buka
90 mnt
pelayanan pada saat melakukan MOU dengan Dokter referral tsb. 3
Pelayanan Rawat Inap
Kejadian Infeksi Pasca Operasi
≤ 1,5 %
2%
Keluarga pasien tidak mengikkuti aturan untuk tidak menunggui pasien dalam r.
Sudah ditertibkan 1,2%
58
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 tunggu RR Angka kejadian Infeksi Nosokomial
≤ 1,5 %
3,05%
Kekurangan air di rawatan
Sudah ada pengadaan PDAM, penambahan sumur BOR
Tidak adanya ruang isolasi
Sudah ada R.isolasi
Tidak terpisahnya pasien infeksi dengan
Belum terpisah pada
non infeksi Tindakan
2,1%
beberapa unit rawatan keperawatan
yang
tidak
mengindahkan septik aseptik
Sudah mulai ditingkatkan perlakuan Septik aseptic sesuai SOP
Kematian Pasien > 48 jam
≤ 0,24 %
1,18%
Kurangnya peralatan medic
Telah diadakan beberapa
2,2%
peralatan medic melaui amggaran APBD dan APBN yang bersifat life saving dan menunjang diagnostic diantaranya : Ventilator,USG 3 D, Laparascopy, Echocardiograpyi, dan peralatan medic lainnya Kurangnya kompetensi paramedik
Telah dilakukan pelatiha: resusitasi neonates bagi perawat di perinatologi,
59
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 pelatihan ICU, pelatihan APN, pelatihan perawatan luka, ATLS, BCLS untuk dokter dan perawat di IGD 4
PERSALINAN
Pemberi pelayanan
Dr.Obgin
Sp.Obgin
dan
dengan operasi
Dr.Anak
dan Anak
Sudah ada Sp. Anastesi
100%
(referral)
lengkap
Belum tersedia unit perinatologi
Sudah ada unit perinatologi
95%
Tenaga perawat masih belum terlath
Perawat terampil sudah
terampil 100%
100%
Sp.Radiologi referral dari M.Djamil
Sp.Radiologi masih referral
60%
Ekspertisi oleh
karena kelangkaan spesialis
(Teleradiol
Sp.Radiologi
tersebut, namun diupayakan
ogi belum
pengadaan teleradiologi
didatangka
melalui permintaan ke
n dari
Kemenkes
Kemenkes) 120 mnt
PERINATOLOG
Dr.
I
anastesi Kemampuan
100%
90%
menangani BBLR 5
6
Radiologi
Laboratorium
Pelaksana
Waktu tunggu hasil
100%
140 mnt
lab
60%
Spesialis anastesi belum ada
145
Banyaknya pemriksaan sementara alat
Peralatan lab. Sudah
menit
terbatas
ditambah, bahkan akan diadakan KSO agar lebih lengkap dan bermutu
Ekspertise lab. Oleh
100%
60%
Sp.Pat.Klinik referral dari M.Djamil
Sp.Pat.Klinik masih referral
60
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Sp.Pat.Klinik
namun telah ditingkatkan jumlah kunjungan dari 1 kali per minggu menjadi 3 kali seminggu
7
GIZI
Telah ditambah tenaga Ketepatan Waktu Pemberian Makanan Kepada Pasien
Sisa Makanan Yang Tidak Termakan Oleh Pasien
95%
pendistribusian menjadi 2 90%
70%
Kurangnya tenaga pendistribusian makanan
tim melalui pengangkatan tenaga kontrak
≤ 20 %
37,40%
Rasa masih belum menjadi hal yang
Meningkatkan rasa dan
menarik bagi pasien
dilakukan pengawasan
25%
dengan ketat Tidak tepat waktu dalam mengantarkan
Telah dilakukan
makanan
penambahan tenaga pendistribusian makanan agar tepat waktu
Kesalahan
100%
90%
Kurangnya tenaga ahli gizi
pemberian makan
Belum ada dilakukan
100%
penambahan tenaga gizi, namun system, pembinaan dan pengawasan telah ditingkatkan
8
Unit
Kejadian Tranfusi
Reaksi
≤ 0,01 %
8,30%
Kurangnya kompetensi petugas
Petugas di UTDRS telah
4,3%
61
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Transfusi
dikirim pelatihan tentang
Darah 9
REKAM MEDIK
UTDRS Kelengkapan Pengisian Rekam Medik 1 X 24 Jam Setelah Selesai Pelayanan 100%
Keterlambatan Spesialis dalam pengisian
Ditambahkan tenaga dokter
kelengkapan status pasien
umum pada unit rawatan yang tingkat hunian dan
91.77 %
jumlah TT nya tinggi Belum optimalnya pemanfaatan SIMRS
99%
SIMRS telah mulai dilaksanakan secara optimal
10
Pengelolaan
Kurangnya penagawasan terhadap
Telah ditingkatkan
pengisian inform concent
pengawasan terhadap
Kelengkapan Informed Concent Setelah Mendapatkan Informasi Yang Jelas
100%
penilaian Propilike
Hasilnya
Belum
IPAL belum selesai sehingga uji baku
Pembangunan IPAL telah
Penilaian
Biru
bias
mutu belum dapat dilakukan
selesai dan dengan
Propelike
manajemen yang baik telah
Biru
Limbah
65%
kepatuhan pengisian Rekam
95%
Medik
dinilai
mendapatkan predikat Biru pada penialaian Propelike 11
Adminstrasi dan Manajemen
Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan Direksi
100%
62,50%
Kurangnya responsibilitas manajemen
Telah dilakukan perbaikan
dalam menyikapi rapat direksi
melalui evaluasi kinerja,
97%
pengawasan dan control manajemen serta pembinaan
62
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 secara terus menerus Karyawan Yang Mendapat Pelatihan Minimal 20 Jam Setahun
Kurangnya alokasi anggaran terhadap
Telah diupayakan
pelatihan karyawan
peningkatan anggaran se
40%
optimal mungkin selama th ≥ 60 %
2012 dan 2013 untuk
15%
meningkatkan kompetensi terutama bagi fungsional umum Cost Recovery
Kurangnya penadapatan dimana
Telah dilakukan penyesuaian
diantaranya karena pola tariff lebih
pola tariff dan juga dengan
rendah dari unit cost
peningkatan kunjungan
80%
pendapat untuk tahun 2012 ≥ 40 %
35,60%
telah mencapai 9,3 M Kurangnya efisiensi dan efektifitas
Telah dimulai dilakukan penghitungan secara cermat dalam penggunaan obat2an, bahan habis pakai, reagen dsbnya
Ketepatan Waktu Pemberian Imbalan (Insentif) Sesuai Kesepakatan Waktu
100%
75%
Keterlambatan pembayaran terhadap
Tidak bias dikoreksi oleh RS,
tagihan terutama jamkesmas, sehingga
karena tergantung kepada
pemberian jasa juga terlambat
P2JK di Kementerian
80%
Kesehatan 12
Pemeliharaan
Kecepatan
Waktu
≥ 80 %
71.66 %
4. Tidak adanya sistem pemeliharaan
4. Telah
jadwal
85%
63
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 sarana
13
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Menanggapi Kerusakan Alat Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat Pelayanan Terkalibrasi Tepat Waktu Sesuai Ketentuan Kalibrasi .Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial/ HAI (Health Care Associated Infection) di RS (min 1 parameter)
5. 100%
40%
100%
14,3%
75%
25%
6.
alat Kurangnya pengawasan terhadap kerja IPSRS Terbatasnya anggaran
Belum dibentuknya tim pencacatan dan pelaporan kejadian infeksi nosokomial
pemeriksaan alat secara berkala 5. Penambahan anggaran biaya pemeliharaan alat 6. Meningkatkan pengawasan.
60%
Belum dibentuknya tim pencacatan
70%
35%
dan pelaporan kejadian infeksi nosokomial
64
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tabel 2.28 Review Capaian Kinerja RSUD Pariaman menurut SPM-RS NO
INDIKATOR KINERJA
1
2
TARGET SPM
3
Target IKK
Target Indikator Lainnya
4
5
TARGET RENSTRA SKPD TAHUN KE-
REALISASI CAPAIAN TAHUN KE-
PROYEKSI
2011
2012
2013
2014
2015
2011
2012
2013
2014
2015
2012
2013
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
GAWAT DARURAT 1. Kemampuan Menangani Life Saving 1
100% 24 jam
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
2. Jam Buka Pelayanan Gawat Darurat
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
3. Pemberi Pelayanan Kegawatdaruratan yang bersertifikat yang masih berlaku ATLS/ BTLS/ ACLS/ PPGD
100%
80%
90%
95%
100%
100%
80%
100%
90%
95%
≤ 5 menit terlayani setelah pasien dating
≤ 5 menit
≤ 5 menit
≤ 5 menit
≤ 5 menit
≤5 menit
3,66 menit
3,5 mnt
≤5 menit
≤5 menit
85
90
2,2/10 00
≤ 2/1000
1 tim
1 tim
4. Waktu Tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat 5.Kepuasan Pelanggan pada Gawat Darurat
80
85
90
95
100
90
≤ 2/1000
≤ 2/1000
≤ 2/1000
≤ 2/1000
≤ 2/1000
4/1000
7.Ketersediaan tim penanggulangan bencana
≥ 70% ≤ 2/1000 (setelah 8 jam ps harus pindah ke R.inap) 1 tim
1 tim
1 tim
1 tim
1 tim
1 tim
1 tim
4,8/1000 1 tim
8.Tidak adanya pasien yang diharuskan membayar uang muka.
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
80%
90%
100%
100%
100%
80%
90%
90%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
6. Kematian Pasien ≤ 24 Jam
2
RAWAT JALAN 1. Pemberi pelayanan di Poliklinik Spesialis 2. Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan
100% Dokter Spesialis a. Poliklinik Anak b.Poliklinik Penyakit Dalam c. Poliklinik Kebidanan d. Poliklinik Bedah
65
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015
3. Jam Buka Pelayanan 4. Waktu Tunggu Di Rawat Jalan 5. Kepuasan Pelanggan 6.a.Penegakan diagnosa TB melalui pemeriksaan mikroskopis TB b. Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan TB di RS 3
RAWAT INAP
1. Pemberi Pelayanan di Rawat Inap
2. Dokter Penanggung jawab Pasien Rawat Inap 3. Ketersediaan Pelayanan Rawat Inap
e.Poliklinik Neurologi
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
f. Poliklinik Jiwa
60%
60%
80%
100%
100%
60%
60%
100%
100%
g.Poliklinik Paru
70%
70%
100%
100%
100%
70%
70%
100%
100%
h. Poliklinik THT
70%
70%
100%
100%
100%
70%
70%
100%
100%
i. Poliklinik Umum
100%
100%
100
100
0
100%
100%
100%
100%
j. Poliklinik Gigi k.Poliklinik Kulit dan Kelamin 08.00 s/d 13.00 Setiap Hari Kerja Kecuali Jum’at : 08.00 s/d 11.00
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
≤ 60 menit
100 menit
100 menit
90 menit
80 menit
100
90
80%
85%
90%
90%
144 menit 92,6%
90 mnt
≥90%
≤ 60 menit 90%
87%
85%
90%
≥60%
80%
80%
90%
100%
100%
100%
100%
80%
90%
≥60%
80%
80%
90%
100%
100%
100%
100%
80%
90%
Spesialis
Spesialis
Spesialis
Spesialis
Spslis
Sp.
Sp
Sp
40%
60%
40%
20%
a.Dokter Spesialis b. Dokter Umum
50%
40%
20%
20%
Spesiali s 0%
c. Perawat minimal pendidikan D3
80%
85%
90%
95%
100%
85%
100%
85%
90%
Spesialis
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
a. Anak b. Penyakit Dalam
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
c. Kebidanan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
d. Bedah
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
e. Neurologi
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
f. Mata
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
66
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 4. Jam Visite Dokter Spesialis
95 %
95 %
95 %
95 %
95 %
5. Kejadian Infeksi Pasca Operasi
≤ 1,5%
≤ 1,5
≤ 1,5
≤ 1,5%
6. Angka kejadian Infeksi Nosokomial
≤ 1,5%
≤ 1,5
≤ 1,5
7. Tidak adanya kejadian Pasien Jatuh yang berakibat kecacatan/kematian
100%
100%
≤ 0,24%
9. Kejadian Pulang Paksa 10. Kepuasan Pelanggan
8. Kematian Pasien > 48 jam
4
95%
100%
95 %
95 %
≤ 1,5%
100% ≤ 1,5%
2%
1,2%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
3,05%
2,1%
≤ 1,5%
≤ 1,5%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
≤ 0,24%
≤ 0,24%
≤ 0,24%
≤ 0,24%
≤ 0,24%
1,18%
2,2%
≤ 5%
≤ 5%
≤ 5%
≤ 5%
≤ 5%
≤ 5%
4,98%
3,6%
≤ 0,24% ≤ 5%
≤ 0,24% ≤ 5%
90%
90%
90%
90%
90%
90%
80,53%
85%
90%
90%
2 hari
2 hari ≤ 1%
2 hari ≤ 1%
2 hari ≤ 1%
2 hari ≤ 1%
1 hari 0%
1 hr
2 hari ≤ 1%
100%
BEDAH 1. Waktu tunggu operasi elektif 2. Kejadian Kematian di meja operasi
≤ 1%
2 hari ≤ 1%
0%
2 hari ≤ 1%
3. Tidak adanya kejadian operasi salah sisi
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
4. Tidak adanya kejadian operasi salah orang
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
5. Tidak adanya kejadian salah tindakan pada operasi
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
≤ 6%
≤ 6%
≤ 6%
≤ 6%
≤ 6%
≤ 6%
0%
0%
0%
0%
a. Perdarahan
< 1%
< 1%
< 1%
< 1%
< 1%
< 1%
0%
0,18%
< 1%
< 1%
b. Pre-Eklamsia
< 30%
< 30%
< 30%
< 30%
< 30%
< 30%
0%
0,1%
< 30%
< 30%
c. Sepsis
< 0,2%
< 0,2%
< 0,2%
< 0,2%
< 0,2%
< 0,2%
0%
0,1%
< 0,2%
< 0,2%
6.Tidak adanya kejadian tertinggalnya benda asing/lain pada tubuh pasien setelah operasi 7. Komplikasi anestesi karena overdosis, reaksi anestesi, dan salah penempatan endotracheal tube PERSALINAN DAN PERINATOLOGI Kematian ibu karena persalinan : 5
2. Pemberi pelayanan persalinan normal
100%
a. Dr. SpOG
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
b. Dr.Umum Terlatih
100%
50%
50%
75%
75%
75%
50%
80%
75%
75%
67
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 c. Bidan 3. Pemberi pelayanan persalinan dengan penyulit: Tim Ponek Terlatih 4. Pemberi pelayanan persalinan dengan tindakan operasi a. Dr. SpOG b.Dokter Anak c. Dr.Sp Anastesi 5. Kemampuan menangani BBLR 1500-2500 gr 6. Pertolongan Persalinan melalui seksio cesaria 7. Kepuasan Pelanggan 6
1. Waktu tunggu hasil thorax foto
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
80%
95%
≤ 20%
≤ 20%
≥ 80%
< 3 jam
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
90%
95%
100%
100%
≤ 20%
≤ 20%
≤ 20%
≤ 20%
30%
33 %
≤ 20%
≤ 20%
≥ 80%
≥ 80%
≥ 80%
≥ 80%
≥ 80%
90%
90%
≥ 80%
≥ 80%
< 3 jam
< 3 jam
< 3 jam
< 3 jam
< 3 jam
21 mnt
20 mnt
70%
85%
<3 jam 80%
< 2%
< 3 jam
Sp.Radiologi
70%
80%
80%
80%
80%
< 2%
< 2%
< 2%
< 2%
< 2%
< 2%
0,09%
1%
< 2%
> 80 %
80%
80 %
80 %
80 %
80 %
93,6%
87%
80 %
80 %
< 140 menit
< 140 menit
< 140 menit
< 140 menit
< 140 menit
< 140 menit
145 mnt
120 mnt
< 140 menit
< 140 menit
Sp.
70%
80%
85%
90%
90%
70%
90%
90%
90%
3. Tidak adanya kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
90%
90%
4. Kepuasan pelanggan
≥ 80%
80%
> 80%
> 80%
> 80%
> 80%
91,55%
95%
> 80%
> 80%
≤ 50%
≤ 50%
≤ 50%
≤ 50%
≤ 50%
≤ 50%
9%
10%
< 50%
< 50%
LABOR PATOLOGI KLINIK 1.Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium utk pem. Sederhana 2. Pelaksana ekspertisi
8
100%
RADIOLOGI
2. Pelaksana ekspertisi 3. Kejadian kegagalan pelayanan rontgen yaitu foto rusak 4. Kepuasan pelanggan
7
100%
80%
REHABILITASI MEDIK 1. Kejadian Drop Out pasien terhadap pelayanan Rehabilitasi Medik yang direncanakan
68
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015
9
10
11
2. Tidak adanya kejadian kesalahan tindakan rehabilitasi medik
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
3. Kepuasan Pelanggan
> 80%
> 80%
> 80%
> 80%
> 80%
> 80%
92,40%
95%
13 mnt
15mnt
26 mnt
30 mnt
13
100%
≤ 30 mnt ≤ 60 mnt 100%
FARMASI 1. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi
≤ 30 mnt
≤ 30 mnt
≤ 30 mnt
≤ 30 mnt
≤ 30 mnt
2. Waktu Tunggu Pelayanan Obat Racikan
≤ 60 mnt
≤ 60 mnt
≤ 60 mnt
≤ 60 mnt
≤ 60 mnt
3.Tidak Adanya Kesalahan Pemberian Obat
100%
100%
100%
100%
100%
≤ 30 mnt ≤ 60 mnt 100%
100%
100%
≤30 mnt ≤60 mnt 100%
4. Penulisan Resep Sesuai Formularium
100%
90%
95%
100%
100%
100%
99,87%
99%
95%
100%
> 90%
70%
85%
> 90%
> 90%
> 90%
70%
95%
85%
> 90%
≤ 20%
≤ 30%
≤ 30%
≤ 30%
≤ 20%
≤ 20%
37,4%
25%
≤ 30%
≤ 30%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
90%
100%
100%
100%
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100%
100%
100 %
100 %
≤ 0,01%
≤ 0,01%
≤ 0,01%
≤ 0,01%
≤ 0,01%
≤ 0,01%
8,3%
4,3%
100 % Terlayani
100 % Terlayani
100 % Terlayani
100 % Terlayani
100 % Terlayani
100 % Terlaya ni
100 % Terlaya ni
1. Kelengkapan Pengisian Rekam Medik 1 X 24 Jam Setelah Selesai Pelayanan
100%
100%
100%
100%
100%
100%
91,77%
2. Kelengkapan Informed Concent Setelah Mendapatkan Informasi Yang Jelas
100%
100%
100%
100%
100%
100%
65%
GIZI 1.Ketepatan Waktu Pemberian Makanan Kepada Pasien 2.Sisa Makanan Yang Tidak Termakan Oleh Pasien 3.Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pemberian Diet TRANFUSI DARAH 1. Kebutuhan darah bagi setiap pelayanan transfuse 2. Kejadian Reaksi Tranfusi
12
100%
PELAYANAN GAKIN Pelayanan Terhadap Pasien GAKIN Yang Datang Ke Rumah Sakit Pada Setiap Unit Pelayanan
≤
≤
0,01%
0,01%
100 % Terlaya ni
100 % Terlaya ni
99%
100%
100%
95%
100%
100%
100%
REKAM MEDIK
69
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 3. Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medik Pelayanan Rawat Jalan
≤ 10 mnt
≤ 10 mnt
≤ 10 mnt
≤ 10 mnt
≤ 10 mnt
≤ 10 mnt
5 mnt
≤ 10 mnt
≤ 10 mnt
4. Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medik Pelayanan Rawat Inap
≤ 15 mnt
≤ 15 mnt
≤ 15 mnt
≤ 15 mnt
≤ 15 mnt
≤ 15 mnt
3 mnt
3 mnt
≤ 15 mnt
≤ 15 mnt
100%
100%
100%
100%
100%
100%
Belum diukur Belum diukur Belum diukur
Belum diukur Belum diukur Belum diukur
100%
100%
b. TSS max 30mg/l
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
c. PH 6-9
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100 %
90 %
90 %
90 %
90 %
90 %
62,5%
97%
90 %
90 %
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
≥ 60%
≥ 40%
≥ 40%
≥ 50%
≥ 50%
≥ 50%
15%
40%
≥ 40%
≥ 50%
≥ 40%
≥ 40%
≥ 40%
≥ 60%
≥ 70%
≥ 80%
75,6%
80%
≥ 40%
≥ 60%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
99%
100%
100%
≤ 2 jam
≤ 2 jam
≤ 2 jam
≤ 2 jam
≤ 2 jam
≤ 2 jam
15 mnt
15 mnt
100%
100%
100%
100%
100%
100%
75%
85%
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
24 jam
6 mnt
PENGELOLAAN LIMBAH 14
1. Baku Mutu Limbah Cair a. COD max 80mg/l
2. Pengelolaan Limbah Padat Infeksius Sesuai dengan Aturan ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN 1. Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan Direksi 15
2. Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja 3. Ketepatan Waktu Pengusulan Kenaikan Pangkat 4. Ketepatan Waktu Pengurusan Gaji Berkala 5. Karyawan Yang Mendapat Pelatihan Minimal 20 Jam Setahun 6. Cost Recovery 7. Ketepatan Waktu Penyusunan Laporan Keuangan 8. Kecepatan Waktu Pemberian Informasi Tentang Tagihan Pasien Rawat Inap 9. Ketepatan Waktu Pemberian Imbalan (Insentif) Sesuai Kesepakatan Waktu
16
≤2 jam 100%
AMBULANCE/MOBIL JENAZAH 1. Waktu Pelayanan Ambulance / Mobil Jenazah
70
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
≤ 2 jam 100%
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 2.Kecepatan Memberikan Pelayanan Ambulance / Mobil Jenazah di Rumah Sakit 3. Waktu Tanggap Pelayanan Ambulance oleh Masyarakat Yang Membutuhkan 17
≤230 menit
≤20
≤20
≤20
≤20
≤20
10 mnt
10 mnt
≤20
≤20
≤ 2 jam
≤ 2 jam
≤ 2 jam
≤ 2 jam
≤ 2 jam
≤ 2 jam
Sesuai dgn jarak
Sesuai waktu tempuh
≤2 jam
≤ 2 jam
≤ 80%
≤ 80%
PEMULASARAN JENAZAH Waktu Tanggap Pelayanan Pemulasaraan Jenazah
Tidak ada pemulasaran jenazah
Tdk ada
PELAYANAN PEMELIHARAAN SARANA 18
1.Kecepatan Waktu Menanggapi Kerusakan Alat
≤ 80%
≤ 80%
≤ 80%
≤ 80%
≤ 80%
≤ 80%
2.Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat 3.Peralatan Laboratorium, Elektromedik, Alkes Lain Dan Alat Ukur Yang Digunakan Dalam Pelayanan Terkalibrasi Tepat Waktu Sesuai Ketentuan Kalibrasi 19
85%
40%
60%
100 %
40%
40%
40%
40%
40%
14,3%
35%
40%
40%
100%
80%
90%
100%
100%
100%
100%
95%
90%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
80%
100%
100%
100%
1. Ada anggota Tim PPI yang terlatih
75%
75%
75%
75%
75%
75%
85%
100%
75%
75%
2. Tersedia APD disetiap instalasi/departemen
75%
75%
75%
75%
75%
75%
100%
100%
75%
75%
3. Kegiatan pencatatan dan pelaporan infeksi nosokomial / HAI ( min 1 parameter)
75%
75%
75%
75%
75%
75%
25%
70%
75%
75%
PELAYANAN LAUNDRY 1. Tidak Adanya Kejadian Linen Yang Hilang 2. Ketepatan Waktu Untuk Penyediaan Linen Untuk Ruang Rawat Inap
20
71,66%
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI)
71
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Berdasarkan hasil yang digambarkan pada tabel 2.28 diatas terlihat bahwa capaian target SPM-RS pada tahun 2012 telah mengalami peningkatan pada beberapa indikator
yang telah dilakukan koreksi terhadap penyebab terjadinya deviasi.
Walaupun masih ada koreksi yang belum dapat dilakukan seperti pengadaan dokter spesialis devinitive Patologi Klinik (laboratorium), Radiologi, Anastesi, Jantung dan dokter referal Bedah saraf. Termasuk belum diadakannya alat kesehatan yang sangat penting yaitu CT-SCAN. 2.3.2. Kinerja Keuangan Pada pembuatan Renstra Awal, tahun 2011, sehubungan dengan belum BLUDnya RSUD Pariaman maka anggaran operasional dan biaya investasi sepenuhnya tergantung kepada anggaran APBD Provinsi Sumatera Barat. Investasi yang mampu dibiayai oleh APBD hanya 9-15% dari seluruh anggaran. Rumah sakit masih mengharapkan anggaran APBN dalam pengembangan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan peralatan medik. Pada tabel berikut akan digambarkan
bagaimana kemampuan pendapatan
rumah sakit dalam mengakomodir kebutuhan belanja langsung (operasional) maupun investasi yang dikenal dengan Cost Recovery Rate (CRR) dan Tingkat Kemampuan Keuangan (TKK) sampai dengan tahun 2013 . Akan terlihat perbedaan signifikan kinerja keuangan dengan telah BLUDnya rumah sakit, seperti terlihat pada tabel 2.29 berikut: Tabel 2.29 LAPORAN KEUANGAN RSUD PARIAMAN TAHUN 2011 S/D 2013 2011
2012
2013
Anggaran
29.833.527.012
36.291.514.606
55.609.351.539
Belanja Langsung
23.132.555.093
29.742.989.698
38.816.469.250,-
Belanja Tidak
4.716.237.784
6.548.524.908
8.599.704.271
9.092.223.194
Langsung Pendapatan
16.792.882.289,16.273.852.708,-
Sumber : Data laporan Keuangan, 2011 s/d 2013 72
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tabel 2.29 diatas memperlihatkan bahwa terdapat penambahan anggaran setiap tahunnya, dan terjadi peningkatan pendapatan setiap tahun dimana pendapatan tahun 2013 sangat meningkatkan secara signifikan yaitu 115% dengan pertumbuhan pendapatan atau SGR 78,2%. Tabel 2.30
PERTUMBUHAN PENDAPATAN PELAYANAN ATAU SALES GROWTH RATE (SGR) RSUD PARIAMAN TAHUN 2011 S/D 2013
SGR
2011
Pendapatan SGR
2012
8.599.704.271 40%
9.131.626.472
2013 16.273.852.708
29 %
78,21 %
Berdasarkan data 3 tahun terakhir, tingkat pertumbuhan pendapatan atau SGR RSUD Pariaman menunjukkan peningkatan tahun 2011 SGR 40% (135%) tahun 2012 menurun menjadi 29% (116%) dan tahun 2013 SGR mencapai 78,21% berarti 310% dari target 25% yang ditetapkan. Peningkatan pendapatan dan pertumbuhan pendapatan pada tahun 2013 disebabkan beberapa faktor, diantaranya yaitu: 1. Makin meningkatnya utilisasi RS, terbukti dengan peningkatan kunjungan rawat jalan dan tingkat hunian (BOR=78%) 2. Adanya perubahan pola tarif dengan telah BLUDnya RS 3. Adanya apotik pelengkap sebagai sumber pendapatan tambahan. Berikut akan disampaikan kemampuan RS membiayai biaya operasional atau Cost Recovery Rate (CRR) yang diukur dengan melihat perbandingan pendapatan yang diperoleh RSUD Pariaman dengan besarnya belanja RS diluar gaji dan investasi, dapat dilihat pada tabel 2.31 berikut : Tabel 2.31 COST RECOVERY RATE RSUD PARIAMAN TAHUN 2011 S/D 2013 TAHUN
PENDAPATAN PELAYANAN
Belanja RS diluar gaji dan investasi CRR
2011
8.466.154.845
(biaya operasional) Biaya Operasional = 23.132.555.093
2012
9.092.223.194
Biaya Operasional = 29.742.989.698
2013
16.273.852.708
Biaya Operasional = 16.792.892.289
36,9 % 31% 97,5%
Sumber : Data laporan Keuangan, 2011 s/d 2013 73
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Catt: Kemampuan membiayai biaya operasional RSUD Pariaman s/d th 2012 tidak bisa menggambarkan kinerja keuangan, karena total biaya operasional bersumber dari dana APBD. (RSUD Pariaman BLUD tahun 2013) Tingkat Kemandirian Keuangan digunakan untuk mengukur sejauh mana kontribusi pendapatan pelayanan terhadap total biaya. Pada tabel berikut dapat dilihat bagaiamana kemampuan RS untuk membiayai investasi. Tabel 2.31 Tingkat Kemampuan Keuangan tahun 2011 s/d 2013 PENDAPATAN FUNGSIONAL TAHUN 2011
TARGET 6.500.000.000
8.466.154.845
138,63%
TOTAL INVESTASI dari Pendapatan BLUD 0
REALISASI
PERSENTASE
TKK (%)
0
2012
7.500.000.000
9.092.223.191
117,85%
0
0
2013
13.500.000.000
16.273.852.708
120%
116.165.000
0,07%
Sumber : Data laporan Keuangan, RSUD Pariaman th 2010-Juni 2012 Sampai dengan tahun 2012, Tingkat Kemandirian Keuangan (TKK) tidak dapat diukur karena RSUD Pariaman pada saat itu belum BLUD, sehingga pendapatan disetorkan ke kas daerah dan seluruh belanja langsung bersumber dari anggaran APBD. Pada tahun 2013 dengan telah BLUDnya RS,maka pendapatan dapat dikelola sendiri oleh RS dengan kewenangan pengelolaan keuangan. Pada saat itu baru dapat diukur kemampuan pendapatan RS dalam membiayai investasi. Pada tabel 2.31 diatas terlihat bahwa dari Rp.16.273.852.708,- pendapatan RS, kemampuan investasi hanya Rp.116.165.000,- atau 0,07% yang berarti bahwa pembangunan fisik, pengadaan alat kesehatan dan investasi lainnya masih membutuhkan dukungan anggaran APBD. 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RSUD Pariaman Tantangan dan peluang bagi RSUD Pariaman adalah implikasi dari penerapan terhadap analisa Renstra Kementerian Kesehatan, Renstra Dinas Kesehatan, RPJMD dan Renstra RSUD Pariaman. RENSTRA Kementerian Kesehatan merupakan penjabaran dari sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pada UU No.25 Th.2004. Renstra Kementerian Kesehatan merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan 74
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 memuat berbagai program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Kementerian Kesehatan untuk kurun waktu tahun 2010-2014, dengan penekanan pada pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM), dan Millenium Development Goals (MDG’s).
Pembangunan kesehatan diarahkan guna
mewujudkan Visi Kementerian Kesehatan “MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI DAN BERKEADILAN”. Pada awal pembuatan Renstra pada tahun 2011 sesuai dengan gambaran kondisi internal dan eksternal maka RSUD Pariaman menetapkan Tantangan sebagai berikut: a. Menjadi Rumah sakit dengan pelayanan prima b. Menjadi Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi. c. RS terakreditasi versi 2012. d. RS menjadi SKPD- BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) e. Ketersediaan fasilitas pelayanan bagi masyarakat dengan adanya JKS-Sakato, terutama masyarakat miskin dan jampersal. f. Menjadi rumah sakit pusat rujukan baik pemerintah maupun swasta sekitarnya. g. Peningkatan klas RSUD Pariaman menjadi rumah sakit tipe B. h. RS
terlindungi
dari
tuntutan
masyarakat
dengan
adanya
Undang-undang
perlindungan konsumen. Peluang : 1. Dukungan Pemerintah Daerah (sebagai pemilik RS) untuk segera menjadi SKPDBLUD. 2. RS milik Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sehingga dukungan kebijakan dan peluang mendapatkan anggaran lebih besar. 3. Dorongan Pemerintah daerah menjadi RS Klas B 4. Dengan menjadi RS Klas B maka RSUD Pariaman mempunyai peluang menjadi Pusat Rujukan Regional di Provinsi Sumatera Barat. 5. Dengan menjadi RS Klas B maka RSUD Pariaman mempunyai peluang menjadi RS pendidikan dan Pelatihan. 75
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 6. Dengan menjadi RS Klas B maka RSUD Pariaman mempunyai peluang menjadi RS Embarkasi Haji. Adapun dari semua tantangan dan peluang yang dikemukakan pada awal renstra tahun sampai dengan tahun 2013 beberapa tantangan ada telah mampu diatasi dan peluang yang sudah dapat diraih yaitu sebagai berikut: 1. Telah BLUD pada tahun 2013 2. Telah menjadi RS Sayang Ibu dan Bayi terbaik Tk I Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2011 dan 2013 3. Peningkatan anggaran APBD sehingga berpeluang dalam menyiapkan fasilitas fisik dan peralatan kesehatan bagi terlaksananya peningkatan mutu pelayanan bagi seluruh pasien. 4. Telah semakin berkembang untuk menjadi RS pendidikan dan pelatihan Sehingga untuk kedepan, mulai tahun 2014 s/d akhir periode RPJMD yaitu th 2015 masih ada 3 TANTANGAN dan PELUANG yang harus diwujudkan yaitu : 1. Menjadikan RSUD Pariaman terakreditasi versi 2012 2. Menjadikan RSUD Pariaman sebagai RS klas B 3. Menjadikan RSUD Pariaman sebagai rujukan bagi wilayah Sumatera Barat bagian barat.
76
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Isu-isu strategis pada dasarnya adalah menyangkut dengan unsur dan aspek yang sangat penting dan strategis serta menentukan arah pembangunan Provinsi Sumatera Barat kedepan. Kharateristik isu-isu strategis adalah kondisi yang mendasar, berjangka panjang dan mendesak dan menentukan pencapaian tujuan pembangunan. Dengan demikian, isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi pembangunan daerah baik pada waktu sekarang maupun dimasa mendatang. Ini berarti bahwa, apabila isu-isu strategis ini tidak diantisipasi secara baik, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau
dapat menghilangkan peluang untuk
meningkatkan proses pembangunan dan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang. Dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat isu-isu strategis mencakup berbagai aspek pembangunan daerah yang meliputi bidang agama dan budaya ekonomi, sosial dan fisik prasarana. Sedangkan tantangan masa depan merupakan permasalahan dan kendala yang harus dipecahkan untuk dapat mewujudklan masa yang lebih baik. Kesemua aspek ini akan dihadapi dan harus dipecahkan untuk dapat mewujudkan pembangunan daerah Sumatera Barat dimasa depan yang lebih baik dan diinginkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, analisis ini juga merupakan bagian penting dan perlu dipertimbangkan dalam menentukan visi, misi, arah dan prioritas pembangunan jangka menengah Provinsi Sumatera Barat untuk periode tahun mendatang. Bagi RSUD Pariaman isu-isu strategis didasarkan kepada permasalahan yang terkait dengan capaian kinerja, permasalahan pada Tugas pokok dan Fungsi dan hal lain yang berpengaruh dalam pencapaian sasaran dan tujuan yang ditetapkan dalam RENSTRA RSUD Paraiaman. Pada Tabel 3.1 akan digambarkan permasalahan berdasarkan TUPOKSi RSUD Pariaman pada tahun 2011. Dan situasi tersebut tentunya telah mengalami perubahan pada tahun 2013 yang digambarkan oleh tabel 3.2. 77
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi RSUD Pariaman th 2011 ASPEK KAJIAN Mutu layanan
CAPAIAN KONDISI SAAT INI Mutu layanan sudah
STANDAR YANG DIGUNAKAN BOR
menunjukkan
GDR
peningkatan kearah
NDR
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERNAL
PERMASALAHAN PELAYANAN SKPD
EKSTERNAL
Kurangnya jumlah
Terbatasnya
SDM
annggaran untuk
mengakibatkan standar dan mutu layanan rendah:
melengkapi sarana
Contoh: untuk perawat perbandingan setiap 2 TT di layanai
prasarana dan alkes
oleh 1 perawat, sehingga untuk Zaal Interne dengan 34 TT
pelayanan yang lebih
belum semua
baik
petugas kompeten
Kekurangan
SDM
secara
jumlah
dan
kompetensi
seharusnya perawat 15-16, namun yang ada hanya 2 setiap
dalam
Jumlah Tenaga
BOR telah mengalami
penanganan kasus
kesehatan kurang
peningkatan secara
kedaruratan
karena tidak
significant mulai tahun
1.
terpenuhinya
shift. 2.
Tenaga yang tidak kompeten mengakibatkan ketepatan, kecepatan layanan tidak memuaskan
3.
Sarana
prasarana
yang
tidak
lengkap
mengakibatkan
2010=62% ;
penerapan MPKP
kebutuhan SDM
kurangnya mutu layanan serta tidak tersedia jenis layanan yang
2011=64,5% ;s/d Juni
sebagai standar
tenaga kesehatan
harus ada atau pelayanan penunjang untuk menegakkan
2012 72%
keperawatan
oleh Pemda
diagnosa. (mengakibatkan angka rujukan tinggi)
belum optimal
Prop.Sumbar
Angka kematian di IGD
dilaksanakan
(GDR) dan di rawat inap (NDR) masih
fasilitas/sarana
diatas ambang
prasarana belum
Nasional, namun telah
optimal
mengalami penurunan dari tahun sebelumnya.
4.
(60%-80%) Kurangnya
5.
Kunjungan R. Jalan belum mencapai target.
anggaran pelatihan
6.
Tingkat rujukan tinggi
7.
Pendapatan RS masih belum mampu menutupi semua biaya
Kurangnya tenaga spesialis
Kurangnya alat2
BOR masih dalam batas ambang bawah range menurut Depkes
operasional. 8.
Ketersediaan pelayanan bagi pasien klas III belum optimal karena keterbatasan ruangan dan TT.
78
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 kesehatan
9.
diagnostik dan
Pemenuhan terhadap visi
dan misi Pemerintah
Provinsi
Sumatera Barat sesuai dengan Misi-3 kurang optimal terpenuhi.
penunjang yg dibutuhkan Citra
Rumah
Sakit
Pencitraan RS sudah
Indeks kepuasan
Karakter
Peraturan
mulai baik
pasien
pelayanan
Pemerintah
Disiplin petugas
Anggaran
Utilisasi RS oleh
Jasa pelayanan
masyarakat
Fasilitas / sarana
(jumlah
dan prasarana
1.
Kinerja RS menurut SPM masih belum semuanya mencapai target.
2.
RS sudah mulai menerapkan disiplin dengan baik, namun untuk spesialis masih perlu penegasan tentang kehadiran jam kerja.
3.
Kinerja
pelayanan
sudah
mulai
baik,
terlihat
dengan
meningkatnya BOR,dsbnya, namun karena keterbatasan jumlah
kunjungan
dan kompetensi tenaga mengakibatkan angka rujukan tetap
R.Jalan, BOR)
tinggi.
SPM-RS
4.
RS
belum
menjadi
RS
Klas
B
sehingga
belum
dapat
dikembangkan menjadi RS pendidikan. Tipe RS
5.
Kurangnya
sarana
Akreditasi
mengakibatkan
Pelayanan prima
diagnosa. 6.
Pasien
prasarana harus
penunjang
dirujuk
untuk
diagnostik menegakkan
Sudah terakreditasi untuk 12 pelayanan, namun belum untuk akreditasi versi 2012.
7.
Sudah mendapatkan predikat RS sayang Ibu dan Bayi, namun belum untuk pelayanan prima.
8.
Kinerja petugas masih dipengaruhi oleh karakter, besaran jasa pelayanan.
Pendapatan
Pendapatan RS sudah
SGR
Pola tarif
Perda/Pergub Pola
1.
RSUD Pariaman masih menjadi beban penganggaran PEMDA.
79
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 RS
menunjukkan
CRR
peningkatan secara
TKK
Tarif
2.
RS belum BLUD
significant, namun
Pemda tidak dapat mengharapakan PAD yang tinggi dari RSUD Pariaman
Regulasi BLUD
3.
RS belum mampu membiayai operasional karena pola tarif yang
belum mampu
Fasilitas/Sarana
Dukungan Pemda
belum sesuai unit cost.
sepenuhnya membiayai
dan prasarana
untuk BLUD
beban operasional, dan
serta alat
keternbatasan jumlah spesialis, peralatan kesehatan dan sarana
investasi
kesehatan
prasarana serta faslitas lainnya.
4.
5. Analisa keuangan
Utilisasi RS tidak dapat di optimal semaksimal mungkin, karena
Pendapatan dari Revenue Centre lainnya belum mampu di lakukan karena RSUD Pariaman belum BLUD.
6.
Belum ada kajian serta kebijakan untuk melakukan efisiensi dan efektifitas pembiayaan.
80
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tabel 3.2
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi RSUD Pariaman th 2013 ASPEK KAJIAN Mutu layanan
Mutu layanan sudah
STANDAR YANG DIGUNAKAN BOR
Masih perlu
Anggaran APBD
sudah baik. Terlihat
GDR
pembinaan
masih diperlukan
Keterbatasan anggaran untuk memenuhi semua kebutuhan
dari capain BOR 78%
NDR
terhadap
bagi pengembangan
penambahan tenaga melalaui tenaga kontrak yang bersumber
performance
fisik dan alkes untuk
dari anggaran BLUD, karena meningkatnya UMP dan tuntutan
pelayanan ;
melengkapi
harus UMP maka mutu pelayanan diperkirakan akan menurun.
Angka kematian di IGD
keramahan, sopan
kebutuhan
(GDR) sudah dibawah
dan cepat
pelayanan terutama
akaibat kelangkaan dokter spesialis seperti : Sp.Bedah saraf,
standar Nasional
tanggap
bagi kesiapan BPJS
Sp.Jantung, Sp.Radiologi, Sp.Patologi klinik, Sp.Anastesi. yang
CAPAIAN KONDISI SAAT INI
pada th 2013
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INTERNAL
PERMASALAHAN PELAYANAN SKPD
EKSTERNAL 1.
2.
Tenaga kontrak yang sudah ada terpaksa dikurangi karena
Belum terpenuhinya tenaga spesialis tertentu secara definitive
dengan telah baiknya
mengakibatkan masih tingginya rujukan dan angka kematian
pelayanan di IGD
di RS
terbukti dengan respon
3.
time mencapi 3 menit, Tk. Kepuasan
Beberapa peralatan medic yang penting belum terpenuhi seperti : CT-Scan, Bronkhoscopy,
4.
Masih perlu peningkatan budaya kerja yang baik, konsisten dan
pelanggan berdasakan
penuh komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik
survey eksternal
sehingga pasien merasa aman, nyaman dan peningkatan
(UNAND) juga cukup
kepauasan terhadap pasien.
baik yaitu 65% - 77%), karena telah ditambah dokter umum, paramedic dan dan non
81
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 PARAMEDIK Citra
Rumah
Sakit
Pencitraan RS sudah
Indeks kepuasan
Karakter
Peraturan
baik
pasien
pelayanan
Pemerintah
dilakukan terhadap aplikatif pelayanan dan pertanyaan diajukan
Disiplin petugas
Anggaran
langsung
Utilisasi RS oleh
Jasa pelayanan
masyarakat
Fasilitas / sarana
(jumlah
dan prasarana
1.
Sulitnya menerapkan Akreditasi Versi 2012, karena penilaian kepada
pasien,
(berbeda
dengan
akreditasi
sebelumnya dimana penilaian lebih utama kepada dokumen) 2.
Dengan telah BLUDnya RS Pelayanan seharusnya pelayanan yang diberikan sudah mendekati pelayanan RS swasta, namun
kunjungan
masih sulit merubah karakter PNS “sejati” yang sudah melekat
R.Jalan, BOR)
pada pemberi pelayanan. Namun secara bertahap telah terjadi
SPM-RS
perbaikan pelayanan, dimana tk complain dari 5-10 per bulan telah berkurang hanya 1-2 dalam 3 bulan.
Tipe RS
3.
Beberapa capaian di SPM telah tercapai namun masih ada yang
Akreditasi
perlu koreksi, bahkan ada yang telah dikoreksi namun capain
Pelayanan prima
masih belum meningkat. 4.
Waktu tungu dipoliklinik masih 90 menit rata2 dari 60 menit yang ditargetkan
Pendapatan
Pendapatan RS sudah
SGR
RS
mampu sepenuhnya
CRR
membiayai beban
TKK
Pola tarif
Perda/Pergub Pola
1.
Tarif
Pendapatan RS sudah meningkat signifikan karena sudah dilakukan perubahan pola tariff dan kemampuan membiayai
RS belum BLUD
biaya operasional 100%, namun masih butuh Anggaran APBD
operasional, namun
Fasilitas/Sarana
Regulasi BLUD
belum untuk investasi
dan prasarana
Dukungan Pemda
serta alkes.
untuk BLUD
untuk investasi. 2.
Masih
perlu
berkelanjutan
pengawasan tenatang
yang
pentingnya
ketat
dan
melakukan
terhadap semua hal yang terkait dengan biaya.
82
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
sosialisasi efisiensi
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Adapun rumusan yang
Tabel 3.3
Rumusan yang mempengaruhi Tugas dan Fungsi RSUD Pariaman
TUPOKSI RSUD PARIAMAN 1. 2.
FAKTOR MASA DEPAN YANG MEMPENGARUHI INTERNAL
Penyelenggaraan Pelayanan
Perubahan budaya/karakter dan
Perhatian Pemerintah Daerah baik
Medik
perilaku serta pola pikir manajemen
terhadap peningkatan citra RS
Penyelenggaraan pelayanan
RS dan semua petugas pelayanan
maupun dukungan anggaran
penunjang medis dan non 3.
pembiayaan RS
medis
Telah berubahnya status RS menjadi
Penyelenggaraan pelayanan
PPK-BLUD
dan asuhan keperawatan 4.
Penyelenggaraan pelayanan Penyelenggaraan pendidikan
Perbaikan system Kepatuhan terhadap standar
UU konsumen
Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan; dan
7.
layanan kesehatan Status ekonomi masyarakat
dan pelatihan 6.
Pergeseran cara pandang masyarakat / paradigma tentang
rujukan. 5.
EKSTERNAL
Persaingan
Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan.
Bencana Kebijakan dan regulasi Pemerintah
Disamping itu untuk merumuskan isu strategis perlu dilakukan telaah terhadap visi, misi dan program kepala daerah lalu mengidentifikasi semua factor yang menghambat RSUD Pariaman dalam mencapai visi, misi tersebut. Gambaran analisis tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
83
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tabel 3.4 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (kondisi tahun 2011) VISI NO 1
PERMASALAHAN PELAYANAN RSUD PARIAMAN
MISI DAN PROGRAM PEMERINTAH PROV. SUMBAR
FAKTOR PENGHAMBAT
PENDORONG
Misi 3 : Mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi. Program: 1. 2. 3.
4. 5.
6. 7. 8.
Program obat dan perbekalan kesehatan Program upaya kesehatan masyarakat Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Program pelayanan kesehatan penduduk miskin Program pengadaan peningkatan dan pengadaan sarana dan prasarana rumah sakit Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit Program standarisasi pelayanan kesehatan Program peningkatan pelayanan BLUD
1.
Kinerja RS menurut SPM masih belum semuanya mencapai target. 2. RS belum bisa mencitrakan diri sebagai institusi dengan pelayanan prima. 3. RS belum menjadi RS Klas B sehingga belum dapat dikembangkan menjadi RS pendidikan. 4. Kurangnya sarana prasarana penunjang diagnostik mengakibatkan Pasien harus dirujuk untuk menegakkan diagnosa. 5. Tingakt rujukan tinggi 6. BOR rendah 7. Pendapatan rendah 8. Kunjungan R. Jalan RS rendah 9. RSUD Pariaman masih menjadi beban penganggaran PEMDA. 10. Pemda tidak dapat mengharapakan PAD yang tinggi dari RSUD Pariaman 11. Akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang bermutu kurang tercapai 9. Pemenuhan terhadap visi dan misi yang terdapat pada RPJMD Provinsi Sumatera Barat belum terpenuhi secara maksimal
Keterbatasan sarana prasarana (bangunan rawatan masih banyak yg belum representatif)
Perhatian Pemda Prop. Sumatera Barat terhadap RSUD Pariaman sudah baik
Pemeriksaan penunjang belum lengkap
RS sudah terakreditasi
Jumlah tenaga medik dan paramedik belum cukup secara jumlah dan kualitas SOP belum dilaksanakan sepenuhnya layanan di R. Jalan belum optimal baik jenis layanan maupun kualitas layanan
RS direncanakan BLUD pada tahun 2013
RS mendapatkan predikat RS Sayang Ibu dan Bayi Adanya perluasan lahan sehingga memungkinkan untuk pengembangan layanan RS menyediakan anggaran yang cukup untuk pelatihan peningkatan kompetensi SDM
84
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 secara bertahap Jika RS sudah BLUD maka alat kesehatan termasuk penunjang dapat dipenuhi dengan melakukan KSO
Sesuai dengan telah berkembangnya perbaikan pada faslitas, peralatan kesehatan dan penambahan pada SDM secara kuantitas dan kualitas
yang
mengakibatkan meningkatnya mutu pelayanan dan perbaikan citra rumah sakit serta telah terjadinya peningkatan pendapatan maka permasalahan yang dihadapi RSUD Pariaman dengan sendirinya mengalami perubahan, seperti terlihat pada tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (kondisi tahun 2013) VISI NO 1
MISI DAN PROGRAM PEMERINTAH PROV. SUMBAR
PERMASALAHAN PELAYANAN RSUD PARIAMAN
FAKTOR PENGHAMBAT
PENDORONG
Misi 3 : Mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi. Program: 1. 2. 3. 4. 5.
Program obat dan perbekalan kesehatan Program upaya kesehatan masyarakat Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Program pelayanan kesehatan penduduk miskin Program pengadaan peningkatan dan pengadaan sarana dan prasarana rumah sakit
1. 2.
3.
Kinerja RS menurut SPM masih ada yang belum mencapai target. RS belum bisa mencitrakan diri sebagai institusi dengan pelayanan prima. RS belum menjadi RS Klas B sehingga belum dapat dikembangkan menjadi RS pendidikan.
Pemeriksaan penunjang belum lengkap SOP belum dilaksanakan sepenuhnya
Perhatian Pemda Prop. Sumatera Barat terhadap RSUD Pariaman sudah baik RS mendapatkan predikat RS Sayang Ibu dan Bayi RS menyediakan anggaran yang
85
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 6. 7. 8.
Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit Program standarisasi pelayanan kesehatan Program peningkatan pelayanan BLUD
cukup untuk pelatihan peningkatan kompetensi SDM secara bertahap alat kesehatan termasuk penunjang dapat dipenuhi melalui anggaran APBD dan APBN
Demikian pula halnya dengan tujuan, sasaran dan indikator Jangka Menengah pada Renstra Provinsi Sumatera Barat yang akan dicapai dan terkait dengan kinerja RSUD Pariaman. Peran rumah sakit dalam mencapai sasaran bidang kesehatan pada RPJMD adalah; 1. Meningkatnya Umur Harapan Hidup dari 71,2 tahun menjadi 72,56 tahun pada tahun 2015 2. Menurunnya angka kematian Ibu melahirkan dari 212 menjadi 181,6 per 100.000 KH pada tahun 2015. 3. Menurunnya angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup 22 menjadi 14 per 1000 KH pada tahun 2015 4. Persentase rumah sakit terakreditasi dari 40% menjadi 90% pada tahun 2015 5. Penemuan kasus baru tuberculose dari 55% menjadi 90% pada tahun 2015 6. Meningkatnya Succes rate TB dari 88% menjadi 90% pada tahun 2015 7. Persentase ODHA yang diobati yang diobati menjadi 90% pada tahun 2015 8. Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi 0-11 bulan dari 80% menjadi 90% pada tahun 2015 9. Persentase ketersediaan obat dan vaksin dari 80% menjadi 100% pada tahun 2015 10. Jaminan Pemeliharaan kesehatan dari 63,8% menjadi 100 % pada tahun 2015.
86
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Pada Tabel 3.4 berikut akan digambarkan permasalahan yang terkait dengan capaian terhadap sasaran bidang kesehatan pada RPJMD tahun 2010-2015. Tabel 3.4 Permasalahan Pelayanan RSUD Paraiaman berdasarkan sasaran Renstra Provinsi Sumatera Barat beserta faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya 1.
NO 1
2
3
4
SASARAN JANGKA MENENGAH RENSTRA RSUD PARIAMAN Meningkatnya Umur Harapan Hidup dari 71,2 tahun menjadi 72,56 tahun pada tahun 2015.
Menurunnya angka kematian Ibu melahirkan dari 212 menjadi 181,6 per 100.000 KH pada tahun 2015. Menurunnya angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup 22 menjadi 14 per 1000 KH pada tahun 2015
Persentase rumah sakit terakreditasi dari 40% menjadi 90% pada tahun
PERMASALAHAN PELAYANAN
SEBAGAI FAKTOR
PENGHAMBAT
PENDORONG
Belum terpenuhinya semua jenis pelayanan di RSUD Pariaman (termasuk ICU,ICCU, dr.Spesialis jantung, bedah otak, dsbnya)
Keterbatasan alat kesehatan, sarana prasarana dan SDM kesehatan
Belum tersedianya Perinatologi,
Keterbatasan fasilitas ruang dan alkes perinatologi,
Sebagai RS provinsi maka kemungkinan penambahan anggaran utk pengadaan sarana lebih besar terpenuhi, begitu juga dengan pemenuhan SDM kesehatan (termasuk dokter ahli) Tersedianya dokter kebidanan Obstetri social, direncanakan dibangun perinatologi dan pengadaan alkes th 2012
Sistem rujukan bagi kasus kegawatdaruratan anak, RS belum memiliki sarana memadai sebagai RS PONEK
Pelayanan tidak terstandar
keterbatasan dr.anak (khusus ahli perinatologi), belum terjalinnya kerjasama yang baik antara Rs dengan dinas Keseahatan Kab.Pd Pariaman dan Dinkes Kota Paraiaman dalam hal penurunan Angka Kematian ibu dan Bayi Tidak ada
RSUD Pariaman telah ditunjuk sebagai RS Sayang Ibu terbaik th 2011 dan sebagai RS PONEK Telah tersedia SOP pelayanan yang lengkap dalam penanganan kasus Ibu dan bayi
RSUD Pariaman sedang disiapkan untuk terakreditasi 12
87
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 5
6
7
2015 Penemuan kasus baru tuberculose dari 55% menjadi 90% pada tahun 2015 Meningkatnya Succes rate TB dari 88% menjadi 90% pada tahun 2015 Persentase ODHA yang diobati yang diobati menjadi 90% pada tahun 2015
pelayanan pasien TB tidak optimal
Pelayanan pasien dengan HIV belum optimal
Belum tersedianya dokter spesialis paru definitive (masih referral) Belum ada ruang rawatan paru Belum dilatihnya petugas kesehatan dalam penanganan pasien HIV Belum tersedia ruangan VCT
8
9
Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi 0-11 bulan dari 80% menjadi 90% pada tahun 2015
Pelayanan imunisasi dasar bagi bayi baru lahir belum dijadikan protap di RSUD Pariaman
Persentase ketersediaan
Tidak ada masalah
Direncanakan pengadaan dokter spesialis paru th 2012 dan telah direncanakan pembangunan bangsal paru th 2014
Tersedia dokter umum dan perawat yang dapat dilatih utk penanganan kasus HIV Direncanakan pembangunan ruang/bangsal isolasi bagi pasien terinfeksi HIV
Tidak ada
Telah direncanakan pemberian imunisasi bagi bayi baru lahir dalam suatu SOP
Keterbatasan gedung pelayanan
Telah direncanakan pengembangan dan perbaikan gedung melalui anggaran APBD 2012 s/d 2014
obat dan vaksin dari 80% menjadi 100% pada tahun 2015 10
Jaminan Pemeliharaan kesehatan dari 63,8% menjadi 100 % pada tahun 2015.
Pelayanan Jamkesmas tidak optimal karena keterbatasan tempat tidur (TT)
Pada Tabel 3.4 berikut akan digambarkan bahwa masih dengan sasaran RPJMD tahun 2010-2015, namun permasalahan pelayanan telah mengalami perubahan dan pergeseran dalam hal mencapai sasaran tersebut, dimana beberapa permasalahan 88
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 yang tadinya masih muncul pada tahun 2011 telah tereliminir sehingga semestinya capaian terhadap target sasaran tersebut juga mengalami peningkatan. Tabel 3.4 Permasalahan Pelayanan RSUD Paraiaman berdasarkan sasaran Renstra Provinsi Sumatera Barat beserta faktor Penghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya Pada Tahun 2013 NO 1
2
3
4
5
SASARAN JANGKA MENENGAH RENSTRA RSUD PARIAMAN Meningkatnya Umur Harapan Hidup dari 71,2 tahun menjadi 72,56 tahun pada tahun 2015.
Menurunnya angka kematian Ibu melahirkan dari 212 menjadi 181,6 per 100.000 KH pada tahun 2015. Menurunnya angka Kematian Bayi per 1000 kelahiran hidup 22 menjadi 14 per 1000 KH pada tahun 2015
Persentase rumah sakit terakreditasi dari 40% menjadi 90% pada tahun 2015 Penemuan kasus baru tuberculose dari 55% menjadi 90% pada tahun 2015
PERMASALAHAN PELAYANAN
SEBAGAI FAKTOR PENGHAMBAT
PENDORONG
Jenis unit Pelayanan telah terpenuhi namun angka rujukan walaupun telah menurun tapi belum sesuai harapan.
Belum adanya dokter spesialis jantung, bedah saraf, dan CTScan
RS telah BLUD sehingga jika memungkinkan ada Spesialis/dr.umum/medic dan paramedic yang dapat dikontrak devinitive.
RS sudah baik untuk pelayanan Ibu dan Anak
RSUD Pariaman masih klas C sehingga level pelayanan Perinatologi masih level II.
RSUD Pariaman telah ditunjuk sebagai RS Sayang Ibu terbaik th 2011 dan th 2013 sebagai RS Sayang Ibu Bayi terbaik. Telah tersedia SOP pelayanan yang lengkap dalam penanganan kasus Ibu dan bayi
Pelayanan sudah mengacu kepada SOP namun belum dilaksanakan 100% pelayanan pasien TB sudah mendekati optimal
Tidak ada
Ruang rawatan paru sudah ada namun belum representatif
Telah berkembangnya kerja sama yang baik antara kadinkes Kota Pariaman dan Kadinkes Kab. Pd. Pariaman RSUD Pariaman sedang disiapkan untuk terakreditasi versi 2012. Telah aktif dokter spesialis paru th 2012
89
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 6
7
Meningkatnya Succes rate TB dari 88% menjadi 90% pada tahun 2015 Persentase ODHA yang diobati yang diobati menjadi 90% pada tahun 2015
Pelayanan pasien dengan HIV belum optimal
Sosialisasi tentang adanya klinik VCT dan pentingnya konsultasi HIV AIDS
telah direncanakan pembangunan bangsal paru th 2014 Tersedia dokter umum dan perawat yang dapat dilatih utk penanganan kasus HIV dilatihnya petugas kesehatan dalam penanganan pasien HIV tersedia ruangan VCT
8
9
Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi 0-11 bulan dari 80% menjadi 90% pada tahun 2015
Pelayanan imunisasi dasar bagi bayi baru lahir sudah dijadikan protap di RSUD Pariaman
Persentase ketersediaan
Tidak ada masalah
Tidak ada
Direncanakan pembangunan ruang/bangsal isolasi bagi pasien terinfeksi HIV Telah direncanakan pemberian imunisasi bagi bayi baru lahir dalam suatu SOP
obat dan vaksin dari 80% menjadi 100% pada tahun 2015 10
Jaminan Pemeliharaan kesehatan dari 63,8% menjadi 100 % pada tahun 2015.
Pelayanan Jamkesmas sudah optimal sesuai dengan kemampuan dan kapasitas RSUD Paraiaman
Keterbatasan gedung pelayanan dan TT
Telah dilakukan perbaikan beberapa gedung R.Inap dan masih akan dikembangkan melalui anggaran APBD 2012 s/d 2014
Berdasarkan gambaran permasalahan pencapaian sasaran Jangka Menengah pada situasi tahun 2013 Renstra RSUD Pariaman dan kaitannya dengan pencapaian sasaran Renstra Provinsi Sumatera Barat, Renstra Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan maka dirumuskan isu-isu strategis yang berkembang di RSUD Pariaman. 90
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Metode penentuan isu-isu strategis pelayanan RSUD Pariaman dilakukan dengan pembahasan melalui Foccussed Group Discussion (FGD) dengan melibatkan semua manajemen, kepala ruangan, kepala Unit, kepala SMF yang terdiri dari dokter spesialis dan unsure lain terkait. Berdasarkan isu strategis yang dikemukan dilakukan pembobotan dengan menetapkan skor terhadap kriteria yang telah ditetapkan. Adapun kriteria yang ditetapkan dapat dilihat pada table berikut : Tabel3.5 Kriteria NO 1 2 3
4 5
KRITERIA (MEMILIKI PENGARUH YANG BESAR TERHADAP) Pencapaian terhadap Sasaran, Indikator serta arah pembangunan kesehatan dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat yang juga merupakan sasaran dan indikator Renstra Dinas kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Dampak terhadap peningkatan mutu pelayanan Dampak terhadap kesiapan RS menghadapi tantangan dan meraih peluang sebagai ; RS terakreditasi, RS pusat rujukan wilayah barat Sumatera Barat, RS Jejaring pendidikan, RS Sayang Ibu dan Bayi, RS PONEK, RS dengan pelayanan prima dan peningkatan klas RS menjadi RS klas B. Peningkatan Pencitraan RS Kemungkinan atau kemudahan untuk ditangani TOTAL
BOBOT 20 30 25
15 10 100
Penilaian isu strategis terhadap kriteria yang telah ditetapkan berdasarkan skala tersebut pada tabel 3.5 diatas adalah dengan mengisi nilai skala kriteria seperti terlihat pada tabel 3.6 berikut:
NO 1 2 3 4
Tabel 3.6 Nilai Skala Kriteria NILAI SKALA KRITERI KE ISU STRATEGIS 1 2 3 4 5 Masih tingginya angka kematian karena belum adanya dokter spesialis bedah saraf, jantung dan tidak adanya CT-SCAN Belum terakreditasinya RS versi 2012 Belum terwujudnya RS menjadi Klas B Masih terbatasnya TT
Total Skor
20
30
25
15
2
92
10 5 10
30 25 10
20 25 20
15 15 10
8 3 10
82 73 60
91
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Selanjutnya dilakukan penghitungan rata-rata skor/bobot setiap isu strategis dengan mengakumulasikan nilai tiap-tiap isu strategis dibagi jumlah peserta, yang dituangkan dalam tabel 3.7 berikut : Tabel 3.7 Rata-rata Skor Isu Strategis No
Isu-isu Strategis
1
Masih tingginya angka kematian karena belum adanya dokter spesialis bedah saraf, jantung dan tidak adanya CT-SCAN Belum terakreditasinya RS versi 2012 Belum terwujudnya RS menjadi Klas B Masih terbatasnya TT
2 3 4
Total Skor 92
Rata-rata Skor 23
82 73 60
20,5 18,25 15
Dari hasil penilaian skor rata-rata terhadap isu-isu yang dirumuskan nilai yang tertinggi secara berurutan adalah sebagai berikut: 1. Masih tingginya angka kematian karena belum adanya dokter spesialis bedah saraf, jantung dan tidak adanya CT-SCAN 2. Belum terakreditasinya RS versi 2012 3. Belum terwujudnya RS klas B 4. Masih terbatasnya TT
92
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi RSUD Pariaman Visi RSUD Pariaman adalah; Menjadikan RSUD Pariaman sebagai rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan terbaik, profesional dan terkemuka di wilayah Sumatera Barat bagian barat. 4.2. Misi RSUD Pariaman 1. Memberikan pelayanan prima kepada semua pelanggan RSUD Pariaman. 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk memenuhi standar pelayanan. 3. Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, harmonis dan penuh rasa tanggung jawab. 4.3. Tujuan Misi-1 : a) Terciptanya RS yang dapat memberikan pelayanan prima kepada semua pasien. PELAYANAN PRIMA Adalah pelayanan yang :
Lebih peka terhadap kebutuhan pelanggan
Fokus terhadap ketersediaan fasilitas bagi pelanggan,
Memberikan pelayanan yang kompetitif dan inovatif
Menciptakan kepuasan bagi semua pihak
b) Terwujudnya pencitraan RSUD Pariaman lebih baik.
93
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Misi-2 : a) Terciptanya kepercayaan pasien terhadap RS dengan tersedianya SDM yang mempunyai kompetensi. SDM yang kompeten adalah : Mempunyai kompetensi sesuai profesinya dan senantiasa meningkatkan kemampuannya
agar
dapat
memberikan
pelayanan
terbaik
kepada
pelanggannya. Bertanggung jawab terhadap tugas dan kewajibannya, terbuka terhadap perubahan dan memiliki standar kinerja. Berorientasi kepada kepuasan dan loyalitas pelanggan. Beriman, jujur, kerja keras, dan disipilin Misi-3 : a) Terciptanya kinerja RSUD Pariaman yang baik dengan diwujudkannya lingkungan kerja yang kondusif, kekeluargaan dan saling menghargai. Tabel 4.1 Rumusan Perubahan Internal dan Eksternal Visi: Menjadikan RSUD Pariaman sebagai rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan terbaik, profesional dan terkemuka di wilayah Sumatera Barat bagian barat. Misi-1 : Memberikan pelayanan prima kepada semua pelanggan RSUD Pariaman . PERUBAHAN YANG PERLU DILAKUKAN
TUJUAN Terciptanya RS dengan pelayanan prima
INTERNAL 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Peningkatan disiplin karyawan Peningkatan kinerja Peningkatan kesejahteraan karyawan Peningkatan kompetensi Peningkatan mutu sarana prasarana Perubahan RS menjadi BLUD Peningkatan Klas RS System informasi secara elektronik
HAL YANG DIHARAPKAN
EKSTERNAL 1. 2.
3.
Peningkatan jejaring dengan konsumen Peningkatan kerja sama dengan swasta dalam pengadaan fasilitas sarana prasarana Menjalin kerja sama dengan sesama sarana pelayanan kesehatan.
1.
2. 3. 4. 5. 6.
Terwujud pelayanan yang bermutu, cepat, tepat dan terjangkau serta aman Peningkatan kepuasan pasien peningkatan citra RS Peningkatan utilisasi RS Peningkatan pendapatan RS Peningkatan kesejahteraan karyawan
94
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Misi-2 : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk memenuhi standar pelayanan. PERUBAHAN YANG PERLU DILAKUKAN
TUJUAN
Terciptanya Kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan RS
INTERNAL 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Peningkatan mutu layanan pelayanan yang efisien dan efektif serta tepat Menurunnya angka kematian di RS Transparansi biaya Kejelasan tindakan yang akan dilakukan Kejelasan alur system dan protap
EKSTERNAL 1.
2. 3.
Pengakuan Pemerintah tentang mutu layanan RS ; melalui akreditasi, ISO, Pelayanan prima, RS Sayang Ibu dan Bayi, dsbnya. Survey tingkat kepuasan pasien (masyarakat) oleh eksternal. Rekomendasi masyarakat
HAL YANG DIHARAPKAN 1. 2. 3. 4.
peningkatan citra RS Peningkatan utilisasi RS Peningkatan pendapatan RS Peningkatan kesejahteraan karyawan
Misi-3 : Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, harmonis dan penuh rasa tanggung jawab. PERUBAHAN YANG PERLU DILAKUKAN
TUJUAN Terwujudnya lingkungan kerja yang harmonis sehingga menghasilkan kinerja yang optimal dan professional
INTERNAL 1. 2. 3.
Meningkatkan kepedulian satu sama lain Meningkatkan silaturahmi Mengaktifkan komite sebagai jembatan hubungan antara fungsional dan manajemen
EKSTERNAL 1.
Regulasi Pemda yang mempengaruhi hal tersebut, seperti : pengajian rohani, senam pagi, apel pagi, dsbnya
HAL YANG DIHARAPKAN 1. 2. 3.
Peningkatan semangat kerja Peningkatan produktivitas kerja Meningkatkan profesionalisme
Berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan tentunya perlu ditetapkan sasaran dan indiKator serta target yang akan dicapai dalam Rencana Jangka Menengah RSUD Pariaman untuk merefleksikan pembangunan yang akan dicapai demi terwujudnya Visi dan Misi RSUD Pariaman. Berikut adalah adalah sasaran yang ditetapkan untuk mencapai tujuan.
95
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tabel 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan SKPD No 1
2
3
Tujuan Terciptanya RS dengan pelayanan prima
Sasaran Peningkatan utilisasi RS oleh masyarakat
Peningkatan Mutu layanan Terciptanya Kepercayaan dan kepuasan masyarakat terhadap mutu pelayanan RS Terwujudnya lingkungan kerja yang harmonis sehingga menghasilkan kinerja yang optimal dan professional
Indikator Kinerja
1
2
3
4
5
BOR
71
73
75
78
80
55.000
56.000
57.000
58.000
59.000
≤ 4/1000
≤ 4/1000
≤ 4/1000
≤ 4/1000
≤ 4/1000
≤ 2,4/1000
≤ 2,4/1000
≤ 2,4/1000
jumlah kunjungan R.Jalan GDR (angka kematian di IGD) GDR (angka kematian di)
Peningkatan Kepuasan Pelanggan
IKM
peningkatan pendapatan RS
Peningkatan Kesejahteraan Karyawan
TARGET KINERJA PADA TAHUN KE
≤ 2,4/1000
≤ 2,4/1000
>85 %
>85 %
>85 %
>85 %
>85 %
SGR
25%
25%
35%
40%
40%
CRR
40%
50%
60%
80%
100%
Jasa pelayanan 40% dari pendapatan dan dibagi dengan system remunerasi
JP 40% dari pendapatan tp belum remunerasi
JP 40% dari pendapatan tp belum remunerasi
JP 40% dari pendapatan dan dibagi dgn system remunerasi
JP 40% dari pendapatan dan dibagi dgn system remunerasi
JP 40% dari pendapatan dan dibagi dgn system remunerasi
4.4. Strategi dan Kebijakan RSUD Pariaman Strategi dan kebijakan yang disusun adalah untuk mencapai tujuan dan sasaran Jangka Menengah RSUD Pariaman yang akan diselaraskan dengan strategi dan kebijakan yang ada dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat. Strategi dan kebijakan RSUD Pariaman selanjutnya menjadi dasar perumusan kegiatan setiap program prioritas dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat yang menjadi Tugas pokok dan Fungsi RSUD Pariaman. Faktor-faktor yang mempengaruhi Keberhasilan Kinerja RSUD Pariaman
96
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Dengan memperhatikan berbagai permasalahan yang dihadapi, hambatan dan keterbatasan sumberdaya yang dimiliki, maka sangat di sadari bahwa pencapaian kinerja RSUD Pariaman sesuai standar saat ini mungkin belum bisa secara optimal. Namun beberapa hal yang perlu dilakukan, diperbaiki telah disikapi seperti; perbaikan fisik RS, pengadaan sarana prasarana, pembebasan lahan, pemenuhan SDM melalui outsourcing, memperbaiki mutu layanan terstandar melalui akreditasi, pengadaan kebutuhan air bersih, peningkatan jenis layanan, peningkatan kompetensi dengan pelatihan, membentuk komite untuk membantu menjaga mutu medis, keperawatan, dan membentuk suatu komite pengawasan kinerja internal RS. Kunci Keberhasilan Kinerja RS adalah : 1. Pemenuhan sarana prasarana RS 2. Ketersediaan obat, bahan habis pakai, dan biaya operasional lainnya 3. Peningkatan kinerja dan disiplin karyawan 4. Pemenuhan kebutuhan SDM 5. Peningkatan kompetensi petugas 6. Peningkatan mutu layanan ; cepat, tepat, nyaman dan ramah 7. Keterjangkauan biaya pelayanan 8. Pengembangan unit cost centre menjadi Revenue centre 9. Manajemen mempunyai komitmen yang kuat untuk menjalankan Reformasi Birokrasi di lingkungan RSUD Pariaman. Untuk menetukan langkah yang tepat dalam menyusun strategi maka perlu dilakukan analisis terhadap faktor internal dan eksternal melalui metode SWOT, seperti berikut :
97
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Kelemahan dan Kekuatan Internal Kekuatan: 1. RSUD Pariaman telah BLUD 2. Pencitraan RS telah mulai baik ditandai dengan telah terakreditasi versi KARS untuk 12 pelayanan, Predikat RS.Sayang Ibu dan bayi Terbaik I Tk.Provinsi, Kepuasan pelanggan antara 77-80% 3. Terpenuhinya kebutuhan SDM melalui penambahan dr.spesialis definitive, dan tenaga kontrak. 4. Kinerja dan komitmen manajemen sudah mulai baik dan telah dibentuknya beberapa system yang memudahkan pekerjaan dan koordinasi 5. Adanya dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam kebijakan, regulasi dan anggaran.
Kelemahan 1. Belum terpaparnya dengan baik kepada seluruh karyawan makna dari penerapan BLUD di rumah sakit, bahwa pelayanan harus seperti RS swasta karena beban RS dalam peningkatan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan RS tinggi. 2. Budaya
kerja
menggunakan
SOP
dan
mematuhi
system
belum
optimal
dilaksanakan oleh seluruh karyawan. 3. Untuk peningkatan jenis dan mutu pelayanan masih terkendala dengan belum terpenuhinya spesialis tertentu, seperti Sp.Bedah saraf,Sp.jantung,Sp. Pat.klinik, radiologi dan anastesi 4. Untuk peningkatan jenis dan mutu pelayanan masih terkendala dengan belum terpenuhinya peralatan medic CT-Scan. 5. Keterbatasan pengembangan RS menjadi klas B karena terbatasnya jumlah SDM, alkes dan sarana fisik lainnya termasuk pengembangan lahan.
98
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Peluang dan Tantangan Eksternal Peluang 1. Dengan telah menjadi SKPD BLUD maka RSUD Pariaman mempunyai peluang untuk meningkatkan pendapatan, melakukakan Rekruitment tenaga kontrak dan melakukan perbaikan tarif 2. Sebagai RS milik Provinsi Sumatera Barat dengan pencitraan dan capaian kinerja yang sudah mulai baik, maka kemungkinan untuk berkembang menjadi RS Pusat rujukan bagian barat Sumatera Barat akan terwujud, terutama bagi pasien BPJS yang akan dimulai tahun 2014 3. Harapan terwujudnya RS klas B mulai Nampak
dengan
telah
mulai
terpenuhinya SDM, beberapa sarana fisik dan juga alkes secara bertahap.
Ancaman a. Persaingan pangsa pasar semakin kuat dengan makin berkembangnya RS Kab. Padang pariaman dan RS swasta. b. RS akan berhadapan dengan hukum jika tidak mengindahkan semua aturan terakit dengan regulasi RS dengan semakin kritisnya masyarakat dan telah dibentuknya wadah pengaduan masyarakat, seperti ; LSM, Ombustman c. Karena letaknya di daerah rawan bencana maka RSUD Pariaman harus menyiapkan Disaster Plan sebagai salah satu upaya mitigasi terhadap bencana alam gempa dan Tsunami.
99
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tabel 4.3 Faktor Internal dan Faktor eksternal FAKTOR INTERNAL STRENGTHS
WEAKNESSES
RSUD Pariaman telah BLUD S1
S2
S3
S4
S5
W1
Pencitraan RS telah mulai baik ditandai dengan telah terakreditasi versi KARS untuk 12 pelayanan, Predikat RS.Sayang Ibu dan bayi Terbaik I Tk.Prov Terpenuhinya kebutuhan SDM melalui penambahan dr.spesialis definitive, dan tenaga kontrak. Kinerja dan komitmen manajemen sudah mulai baik dan telah dibentuknya beberapa system yang memudahkan pekerjaan dan koordinasi Adanya dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam kebijakan, regulasi dan anggaran.
W2
W3
W4
W5
Belum terpaparnya dengan baik kepada seluruh karyawan makna dari penerapan BLUD di rumah sakit, bahwa pelayanan harus seperti RS swasta karena beban RS dalam peningkatan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan RS tinggi. Budaya kerja menggunakan SOP dan mematuhi system belum optimal dilaksanakan oleh seluruh karyawan. Untuk peningkatan jenis dan mutu pelayanan masih terkendala dengan belum terpenuhinya spesialis tertentu, seperti Sp.Bedah saraf,Sp.jantung,Sp. Pat.klinik, radiologi dan anastesi Untuk peningkatan jenis dan mutu pelayanan masih terkendala dengan belum terpenuhinya peralatan medic CT-Scan. Keterbatasan pengembangan RS menjadi klas B karena terbatasnya jumlah SDM, alkes dan sarana fisik lainnya termasuk pengembangan lahan.
FAKTOR EKSTERNAL OPPORTUNITIES 01
02
03
Dengan telah menjadi SKPD BLUD maka RSUD Pariaman mempunyai peluang untuk meningkatkan pendapatan, melakukakan Rekruitment tenaga kontrak dan melakukan perbaikan tariff Sebagai RS milik Provinsi Sumatera Barat dengan pencitraan dan capaian kinerja yang sudah mulai baik, maka kemungkinan untuk berkembang menjadi RS Pusat rujukan bagian barat Sumatera Barat akan terwujud, terutama bagi pasien BPJS yang akan dimulai tahun 2014 Harapan terwujudnya RS klas B mulai Nampak dengan telah mulai terpenuhinya SDM, beberapa sarana fisik dan juga alkes secara bertahap.
THREATRS T1
T2
T3
Persaingan pangsa pasar semakin kuat dengan makin berkembangnya RS Kab. Padang pariaman dan RS swasta. RS akan berhadapan dengan hukum jika tidak mengindahkan semua aturan terakit dengan regulasi RS dengan semakin kritisnya masyarakat dan telah dibentuknya wadah pengaduan masyarakat, seperti ; LSM, Ombustman Karena letaknya di daerah rawan bencana maka RSUD Pariaman harus menyiapkan Disaster Plan sebagai salah satu upaya mitigasi terhadap bencana alam gempa dan Tsunami.
Berdasarkan kajian analisis faktor internal dan eksternal yang meliputi kekuatan, peluang,kelemahan dan ancaman maka dirancang beberapa alternatif strategi bagaimana memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada serta 100
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 mengatasi kelemahan dan ancaman. Beberapa alternatif strategi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.4 Formulasi Strategi SWOT Faktor Internal
Strength (Kekuatan)
Weaknesses (Kelemahan)
S1:RSUD Pariaman telah BLUD.
W1: Belum terpaparnya dengan baik
S2: Pencitraan RS telah mulai baik ditandai
dengan telah terakreditasi versi KARS untuk 12 pelayanan, Predikat RS.Sayang Ibu dan bayi Terbaik I Tk.Prov
kepada seluruh karyawan makna dari penerapan BLUD di rumah sakit, bahwa pelayanan harus seperti RS swasta karena beban RS dalam peningkatan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan RS tinggi.
S3: Terpenuhinya kebutuhan SDM melalui
penambahan dr.spesialis definitive, tenaga kontrak.
dan
Kinerja dan komitmen manajemen sudah mulai baik dan telah dibentuknya beberapa system yang memudahkan pekerjaan dan koordinasi
W2: Budaya kerja menggunakan SOP dan mematuhi system belum optimal dilaksanakan oleh seluruh karyawan.
S4:
S5: Adanya dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam kebijakan, regulasi dan anggaran. Faktor Eksternal
W3: Untuk peningkatan jenis dan mutu pelayanan masih terkendala dengan belum terpenuhinya spesialis tertentu, seperti Sp.Bedah W4: Untuk peningkatan jenis dan mutu
pelayanan masih terkendala dengan belum terpenuhinya peralatan medic CTScan. Keterbatasan pengembangan RS menjadi klas B karena terbatasnya jumlah SDM, alkes dan sarana fisik lainnya termasuk pengembangan lahan. W5:
Opportunities (Peluang)
Strategi SO :
Strategi WO :
O1: Dengan telah menjadi
S1-O1; Peningkatan pendapatan dengan perubahan pola tarif serta meningkatkan utilisasi RS melalui peningkatan mutu pelayanan dengan pengadaan
W1-O1:Tingkatkan budaya selayaknya RS BLUD d
SKPD BLUD maka RSUD Pariaman mempunyai peluang untuk meningkatkan pendapatan, melakukakan Rekruitment tenaga kontrak dan melakukan perbaikan tariff
101
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
kerja
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 S2-O2: Kembangkan pangsa pasar sampai ke semua wilayah Sumatera Barat bagian Barat dengan memanfaatkan pencitraan yang mulai baik dimata masyarakat
W2-O2: optimalkan keptuahan terhadap SOP pada akreditasi dan System yang dikembangkan sebagai acuan standar dalam bekerja.
S3-O3 : Sempurnakan persyaratan untuk menjadi RS Klas B
W3-O3: Upayakan pemenuhan Spesialis yang wajib diadakan, serta alkes yang diperlukan dan penambahan lahan dalam rangka mewujudkan RS Klas B
Threats (Ancaman)
Strategi ST ;
Strategi WT :
T1: Persaingan pangsa pasar
S1-T1: manfaatkan kewenangan yang dimiliki RS BLUD untuk meningkatkan peluang merebut pangsa pasar
W1-T1: Tingkatkan budaya kerja agar siap bersaing dengan pesaing setempat
O2: Sebagai RS milik Provinsi
Sumatera Barat dengan pencitraan dan capaian kinerja yang sudah mulai baik, maka kemungkinan untuk berkembang menjadi RS Pusat rujukan bagian barat Sumatera Barat akan terwujud, terutama bagi pasien BPJS yang akan dimulai tahun 2014 Harapan yang besar terwujudnya RS klas B dengan telah mulai terpenuhinya SDM, beberapa sarana fisik dan juga alkes secara bertahap. O3:
semakin kuat dengan makin berkembangnya RS Kab. Padang pariaman dan RS swasta. RS akan berhadapan dengan hukum jika tidak mengindahkan semua aturan terakit dengan regulasi RS dengan semakin kritisnya masyarakat dan telah dibentuknya wadah pengaduan masyarakat, seperti ; LSM, Ombustman T2:
Karena letaknya di daerah rawan bencana maka RSUD Pariaman harus menyiapkan Disaster Plan sebagai salah satu upaya mitigasi terhadap bencana alam gempa dan Tsunami. T3:
S2-T2: cc
W2-T2: Bekerja sesuai SOP dan Syistem untuk menghindari RS dari persoalan hukum
S3-T3: Persiapkan Disaster Plan dengan baik, melalui peningkatan kompetensi SDM, peralatan dan tentunya dukungan Pemerintah Prov.Sumatera Barat. W3-T3: Siapkan Disaster Plas sebagai salah satu persiapan RS klas B
102
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 4.4.1. Pemilihan Strategi Dalam pemilihan strategi dari beberapa alternative strategi pada bagan diatas berdasarkan hasil kajian dari analisis internal dan eksternal, maka terlebih dahulu ditetapkan sasaran strategi. Metode yang digunakan untuk merumuskan strategi terpilih menggunakan metode Balance Scorecard. Sasaran Strategis Sasaran strategis bagi penerapan Renstra RSUD Pariaman 2011-2015 maka agar dapat memotivasi personel untuk berfikir dan bertindak strategik dalam membawa RSUD Pariaman menuju masa depan, menghasilkan Total Business Plan yang komprehensif, menghasilkan Total Business Plan yang koheren dan menghasilkan sasaran-sasaran strategik yang terukur, maka dikembangkan sasaran strategis sebagai berikut : A.
B.
Perspektif Keuangan: 1)
Meningkatnya pendapatan operasional RS dengan SGR > 25%
2)
Terwujudnya pengendalian biaya dengan target CRR > 65%
3)
Meningkatnya kemampuan RS untuk investasi mencapai TKK > 40%
Perspektif Pelanggan 1) Tercapainya kepuasan pelanggan > 85% pada setiap unit
C. Perspektif proses bisnis internal Meningkatnya mutu layanan rawat jalan 1) Meningkatnya mutu layanan rawat inap (BOR > 75%, NDR < 25/1000) 2) Meningkatnya mutu layanan gawat darurat (GDR turun < 45/1000) D. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran 1) Meningkatnya kesejahteraan karyawan (peningkatan jasa pelayanan) 4.4.2. Perumusan Strategi Proses perumusan strategi merupakan serangkaian strategic decision untuk mewujudkan visi RSUD Pariaman. Perumusan strategi dimulai dengan melakukan 103
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 analisa lingkungan (internal dan eksternal) dengan analisa SWOT untuk menetapkan visi dan misi rumah sakit. Selanjutnya dengan menggunakan matriks IFE dan
EFE
dilakukan penetapan positioning RSUD Pariaman. Berdasarkan kuadran tersebut dirancang strategi yang direkomendasikan kuadran pada penetapan positioning. Dalam visi dan misi yang sudah ada terlihat bahwa adanya impian RSUD Pariaman untuk menjadi rumah sakit terbaik dalam pelayanan di regional Sumatera Barat bagian barat, dengan mempersiapkan SDM yang kompeten, kondisi lingkungan yang kondusif serta pelayanan diberikan secara professional dan prima, dalam arti sesuai standar medik, standar fisik, dan standar peralatan. Melihat kekuatan dan peluang yang dimiliki, serta kemampuan rumah sakit mengatasi kelemahan dan ancaman, visi dan misi tersebut masih bisa digunakan, jadi tidak perlu dilakukan perubahan visi dan misi. Penetapan positioning RSUD Pariaman dengan menggunakan Matriks IFE dan EFE
dimana dilakukan scoring dengan memberikan pembobotan dan rating
pada
masing-masing CSF. Hasil akhir total skor memperlihatkan posisi RSUD Pariaman terlihat pada gambar berikut: Gambar 4.1 Positioning RSUD Pariaman (Kuadran V; pertumbuhan & stabilitas) Kuat (3,0 – 4,0)
Sedang (2,0-2,99)
Lemah (1,0-1,99)
Kuat (3,0-4,0) growth (2,0-2,99)
dan stability
Lemah 104
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 (1,0-1,99) Posisi pada kuadran ke-V (Growth and Stability), hal ini menyatakan RSUD Pariaman dalam keadaan stabil dan punya kesempatan yang besar untuk berkembang melihat dari cukup besarnya kekuatan dan peluang yang dimiliki. Mengacu kepada positioning RS dan tujuan yang dicapai pada visi RS maka dikembangkan perencanaan strategik bagi RSUD Pariaman. 4.4.3. Perencanaan Strategik Berdasarkan rekomendasi strategi sesuai dengan kuadran positioning rumah sakit, maka selanjutnya adalah dilakukan perencanaan strategik. Proses perencanaan strategik merupakan langkah-langkah penerjemahan strategi kedalam sasaran-sasaran strategi. Sasaran-sasaran strategi yang akan dirumuskan mengacu kepada kerangka Balance scorecard yang komprehensif dan koheren.Keluaran yang dihasilkan dari proses perencanaan strategic bersifat kualitatif berupa sasaran strategi, inisiatif strategik, indikator dan target. Pada akhirnya akan ditetapkan strategi yang akan dipilih dengan Quantitatif Strategic Planning Matriks (QSPM). a) Penerjemahan
Strategi
ke
Dalam
Sasaran
Strategi
Berdasarkan
Perspektif Balance Scorecard. Sasaran strategi mengacu kepada setiap perspektif balance scorecard dan visi dan misi RSUD Pariaman. Sasaran strategi-sasaran strategi yang dibentuk pada akhirnya harus memperlihatkan kekoherenan dan keseimbangan satu sama lain dalam mencapai target pada setiap perspektif Balance scorecard. Tabel 4.5 SASARAN STRATEGI BERDASARKAN PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD Perspektif Keuangan Pelanggan Proses Bisnis Internal Pembelajaran dan Pertumbuhan
Sasaran Strategik Peningkatan pendapatan Peningkatan Kepuasan pelanggan Peningkatan pelayanan kuantitas dan Kualitas SDM serta peningkatan kesejahteraan karyawan
105
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 b) Menetapkan ukuran hasil (indikator) sasaran strategik Ukuran hasil (indikator) digunakan untuk mengukur keberhasilan pencapaian sasaran strategi. Untuk memberikan gambaran penentuan sasaran-sasaran strategic dari perspektif Balance scorecard berikut akan disajikan indikator dari sasaran strategi yang telah ditetapkan. Tabel 4.6 IINDIKATOR SASARAN STRATEGI BERDASARKAN PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD PERSPEKTIF
SASARAN STRATEGIS
Keuangan
Peningkatan pendapatan
Pelanggan
Meningkatnya kepuasan pelanggan
Proses Bisnis Internal
Peningkatan Utilisasi RS
Pertumbuhan Pembelajaran
1.
dan
2.
INDIKATOR a) b) c) a)
a) b) Peningkatan kuantitas dan a) kualitas SDM b) Meningkatnya kesejahteraan karyawan
Pertumbuhan pendapatan.(SGR) Cost Recovery Rate (CRR) Tingkat Kemampuan Keuangan (TKK) Kepuasan pasien Tingkat Hunian (BOR) Angka kematian (GDR dan NDR) Kuantitas dan kualitas SDM sesuai standar RS tipe C Peningkatan jasa siaga tindak medic (jasa pelayanan)
c) Penetapan Inisiatif strategik pada perspektif Balance scorecard. Inisiatif strategik adalah langkah yang dilakukan untuk dapat mencapai target indicator. Seperti misalnya untuk memenuhi peningkatan pendapatan pada perspektif keuangan maka langkah yang dapat menginisiasi tercapainya target yang
ditetapkan
berdasarkan
indikator
yaitu
meningkatnya
pertumbuhan
pendapatan (SGR) adalah dengan meningkatkan utilisasi RS, penyesuaian tarif dan meningkatkan sumber pendapatan dari revenue centre lainnya,
dan agar
terpenuhinya kemampuan RS dalam membiayai biaya operasional (CRR) dilakukan efisiensi serta untuk meningkatkan kemampuan RS melakukan investasi (TKK) disamping meningkatkan pendapatan tentunya melalukan efisiensi dan efektifitas, seperti dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:
106
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tabel 4.7 INISIATIF STRATEGI BERDASARKAN PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD Sasaran Strategik
Perspektif Keuangan
Peningkatan pendapatan
Indikator a) b) c)
Pelanggan
Proses Internal
Bisnis
Pertumbuhan dan Pembelajaran
Inisiatif Strategik
Pertumbuhan a) pendapatan.(SGR) b) Cost Recovery Rate (CRR) c) Tingkat Kemampuan Keuangan (TKK)
Peningkatan utilisasi RS Efisiensi dan efektifitas Peningkatan sumber pendapatan (revenue Centre)
Meningkatnya kepuasan pelanggan Kecepatan pelayanan Meningkatnya mutu pelayanan
a)
Kepuasan pasien
a) Peningkatan mutu Pelayaann b) Peningkatan performence pelayanan c) Peningkatan fasilitas dan sarana RS
a) b) c)
Tingkat Hunian (BOR) GDR NDR
a) Peningkatan mutu fasilitas layanan b) Peningkatan performence pelayanan c) Peningkatan mutu layanan
Terpenuhinya kuantitas dan kualitas SDM Meningkatnya komitmen karyawan
a)
SDM sesuai standar RS tipe a) C secara kuantitas dan b) kualitas Peningkatan kesejahteraan c) karyawan.
b)
Pelatihan dan pendidikan karyawan Peningkatan jasa siaga tindak medik Penghitungan jasa pelayanan dengan remunerasi
d) Penetapan target terhadap indikator sasaran strategi pada perspektif Balance scorecard. Rumah sakit memerlukan miles stone yang ditancapkan sepanjang perjalanan untuk menandai keberhasilan pencapaian sasaran strategik. Untuk itu perlu ditetapkan target yang hendak dicapai dalam kurun waktu tertentu. Target yang ditetapkan pada setiap indikator dapat dilihat pada tabel-4.8 berikut:
107
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tabel 4.8 TARGET SETIAP INDIKATOR BERDASARKAN PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD Perspektif
Indikator
Target
Keuangan
a) b) c)
Pertumbuhan pendapatan.(SGR) Cost Recovery Rate (CRR) Tingkat Kemampuan Keuangan (TKK)
a) b) c)
Tercapainya SGR > 25% pertahun. Tercapainya CRR > 100% Tercapainya TKK > 40%
Pelanggan
a)
Kepuasan pasien
a)
Tercapainya kepuasan pasien > 85%
Proses Bisnis Internal
a) b) c)
Tingkat Hunian (BOR) GDR NDR
a) b) c)
Dicapainya BOR >74% GDR < 4,5% NDR < 2,5%
Pertumbuhan dan Pembelajaran
a)
Peningkatan jasa siaga tindak a) medic (jasa pelayana)
Penghitungan jasa pelayanan dengan system remunerasi
Strategi yang dikembangkan untuk mencapai sasaran strategi serta target pada indikator yang telah ditetapkan sesuai dengan keempat perspektif, adalah sebagai berikut : Penentuan strategi: Penentuan strategi mengacu kepada sasaran yang telah dirumuskan sesuai dengan RPJMD, Renstra Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat menggunakan Tools perspektif Balance Scorecard. Beberapa strategi yang terbentuk dari mengkombinasikan antara kekuatan (Strenght=S) dengan peluang (Oppurtunity = O) dalam bentuk strategi S-O dan Ancaman (Treath=T) dalam bentuk strategi S-T dalam aspek internal. Sementara untuk aspek eksternal yaitu antara Kelemahan (Weakness=W) dengan peluang (Oppurtunity = O) dalam bentuk strategi W-O dan Ancaman (Treath=T) dalam bentuk strategi W-T maka rangkuman strategi yang tersusun adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan pendapatan dengan perubahan pola tarif serta meningkatkan utilisasi RS melalui peningkatan mutu pelayanan dengan pengadaan 108
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 2. Kembangkan pangsa pasar sampai ke semua wilayah Sumatera Barat bagian Barat dengan memanfaatkan pencitraan yang mulai baik dimata masyarakat 3. Sempurnakan persyaratan untuk menjadi RS Klas B 4. Tingkatkan budaya kerja selayaknya RS BLUD 5. Bekerja sesuai dengan SOP dan System untuk menghindari masalah hukum. 6. optimalkan keptuahan terhadap
SOP pada akreditasi dan System yang
dikembangkan sebagai acuan standar dalam bekerja. 7. Upayakan pemenuhan Spesialis yang wajib diadakan, serta alkes yang diperlukan dan penambahan lahan dalam rangka mewujudkan RS Klas B 8. manfaatkan kewenangan yang dimiliki RS BLUD untuk meningkatkan peluang merebut pangsa pasar. 9. dengan meningkatkan kinerja seluruh karyawan termasuk manajemen maka komplain akan berkurang, tingkat kepuasan pasien akan meningkat dan mengurang resiko hukum terhadap pelayanan 10.Persiapkan Disaster Plan dengan baik, melalui peningkatan kompetensi SDM, peralatan dan tentunya dukungan Pemerintah Prov.Sumatera Barat. 11.Tingkatkan budaya kerja agar mampu bersaing dengan pesaing setempat 12. Bekerja sesuai SOP dan Syistem untuk menghindari RS dari persoalan hukum. 13. Siapkan Disaster Plas sebagai salah satu persiapan RS klas B Strategi ini nantinya akan disusun sehingga sesuai dengan sasaran strategi yang akan dicapai seperti terlihat pada tabel 4.9 berikut :
109
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tabel 4.9 Penentuan Strategi No
Sasaran
1
Meningkatnya Utilisasi RS oleh masyarakat
2
Meningkatnya Mutu pelayanan
Indikator Kinerja Sasaran BOR Kunjungan Rawat Jalan
GDR NDR IKM
1. Tingkatkan mutu pelanan dengan bekerja sesuai SOP dan system agar RS diminati oleh masyarakat 2. Tingatkan pencitraan dimata masyarakat dengan menjadi RS.terakreditas versi 2012, RS Klas B, pelayanan prima sehingga dapat meluaskan pangsa pasar agar kunjungan ke RSUD Pariaman meningkat. 1. Upayakan
pemenuhan
(Sp.Jantung/def.,
spesialis
Sp.Bedah
Sp.Pat.Klinik/def.,
khusus saraf/ref.,
Sp.Radiologi/ref
tp
ditingkatkan kunjungan,) dan pengadaan CTScan untuk menurunkan angka kematian di IGD (GDR) dan angka kematian di R.Inap (NDR) 2. Ciptakan budaya kerja menuju pelayanan prima untuk meningkatkan kepuasan pasien. 3. Tingkatkan kinerja seluruh karyawan termasuk manajemen terjadi
agar
komplain
penigkatan
kepuasan
berkurang,dan pasien
dan
mengurang resiko hukum terhadap pelayanan 3
Peningkatan pendapatan
Pendapatan CRR SGR TKK
1. Tingkatkan pendapatan pelayanan dengan meningkatkan utilisasi RS dan pemanfaatan kesesuaian pola tariff serta pendapatan non pelayanan (diklat, dsbnya) 2. Tingkatkan
kemampuan
membiayai
biaya
operasional (CRR) dan Kemandirian keuangan (TKK)
melalui
peningkatan
efisiensi
dan
efektifitas.
110
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Dari rumusan terhadap capaian sasaran strategi pada tabel 4.9 diatas disimpulkan ada 7 (tujuh) strategi yaitu: 1. Tingkatkan mutu pelayanan dengan bekerja sesuai SOP dan system agar RS diminati oleh masyarakat 2. Tingatkan pencitraan dimata masyarakat dengan menjadi RS.terakreditas versi 2012, RS Klas B, pelayanan prima sehingga dapat meluaskan pangsa pasar agar kunjungan ke RSUD Pariaman meningkat. 3. Upayakan pemenuhan spesialis khusus (Sp.Jantung/def., Sp.Bedah saraf/ref., Sp.Pat.Klinik/def., Sp.Radiologi/ref tp ditingkatkan kunjungan,) dan pengadaan CT-Scan untuk menurunkan angka kematian di IGD (GDR) dan angka kematian di R.Inap (NDR) 4. Ciptakan budaya kerja menuju pelayanan prima untuk meningkatkan kepuasan pasien. 5. Tingkatkan kinerja seluruh karyawan termasuk manajemen agar komplain berkurang,dan terjadi penigkatan kepuasan pasien dan mengurang resiko hukum terhadap pelayanan 6. Tingkatkan pendapatan RS baik yang bersumber dari pelayanan maupun unit Revenue Centre lainnya 7. Tingkatkan efisiensi dan efektifitas Untuk melaksanakan strategi perlu suatu kebijakan. Kebijakan diperlukan untuk mengarahkan pemilihan kegiatan bagi program yang diprioritaskan agar lebih tepat, rasional dengan mempertimbangkan faktor-faktor penentu keberhasilan. Dengan adanya kebijakan strategi yang dipilih menjadi lebih spesifik, konkret dan operasional. Kebijakan dibuat agar dapat mengarahkan kegiatan dan program tidak bertentangan denga peraturan perundang-undangan.
111
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tabel 4.10 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan Visi: Menjadikan RSUD Pariaman sebagai rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan terbaik, profesional dan terkemuka di wilayah Sumatera Barat bagian barat. Misi-1 : Memberikan pelayanan prima kepada semua pelanggan RSUD Pariaman . Tujuan Terciptanya RS yang dapat memberikan pelayanan prima kepada semua pasien
Sasaran 1) 2) 3) 4) 5)
Meningkatnya kepuasan pasien Meningkatnya BOR Meningkatnya Kunjungan R.Jalan Menurunnya GDR Menurunnya NDR
Strategi 1. 2.
3.
4. 5.
Tingkatkan mutu pelayanan dengan bekerja sesuai SOP dan system agar RS diminati oleh masyarakat Tingatkan pencitraan dimata masyarakat dengan menjadi RS.terakreditas versi 2012, RS Klas B, pelayanan prima sehingga dapat meluaskan pangsa pasar agar kunjungan ke RSUD Pariaman meningkat. Upayakan pemenuhan spesialis khusus (Sp.Jantung/def., Sp.Bedah saraf/ref., Sp.Pat.Klinik/def., Sp.Radiologi/ref tp ditingkatkan kunjungan,) dan pengadaan CTScan untuk menurunkan angka kematian di IGD (GDR) dan angka kematian di R.Inap (NDR) Ciptakan budaya kerja menuju pelayanan prima untuk meningkatkan kepuasan pasien. Tingkatkan kinerja seluruh karyawan termasuk manajemen agar komplain berkurang,dan terjadi penigkatan kepuasan pasien dan mengurang resiko hukum terhadap pelayanan
Kebijakan 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Semua unit/ruangan harus melaksanakan SOP 100% dan bekerja sesuai system yang telah ditetapkan RSUD Pariaman segera menyiapkan RS agar terakreditasi versi 2012 Segera penuhi persyaratan menjadi RS Klas B Segera upayakan pengadaan Sp.Jantung/def., Sp.Bedah saraf/ref., Sp.Pat.Klinik/def., Sp.Radiologi/ref tp ditingkatkan kunjungan, dan CT-Scan Wujudkan pelayanan prima di RS Kinerja manajemen agar betul-betul diukur dengan indicator yang jelas
Misi-2 : Meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk memenuhi standar pelayanan. Tujuan 1)
Terciptanya kepercayaan pasien terhadap RS
Sasaran 1) 2)
Meningkatnya mutu layanan Meningkatnya pelayanan yang efisien dan efektif
Strategi 1. 2.
Tingkatkan mutu pelayanan dengan bekerja sesuai SOP dan system agar RS diminati oleh masyarakat Tingatkan pencitraan dimata masyarakat dengan menjadi RS.terakreditas versi 2012, RS
Kebijakan Sama dengan Misi-1
112
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Klas B, pelayanan prima sehingga dapat meluaskan pangsa pasar agar kunjungan ke RSUD Pariaman meningkat. 4) 3. Upayakan pemenuhan spesialis khusus (Sp.Jantung/def., Sp.Bedah saraf/ref., 5) Sp.Pat.Klinik/def., Sp.Radiologi/ref tp ditingkatkan kunjungan,) dan pengadaan CT6) Scan untuk menurunkan angka kematian di IGD (GDR) dan angka kematian di R.Inap (NDR) 4. Ciptakan budaya kerja menuju pelayanan prima untuk meningkatkan kepuasan pasien. 5. Tingkatkan kinerja seluruh karyawan termasuk manajemen agar komplain berkurang,dan terjadi penigkatan kepuasan pasien dan mengurang resiko hukum terhadap pelayanan Misi-3 : Menciptakan lingkungan kerja yang kondusif, harmonis dan penuh rasa tanggung jawab. 3)
Tujuan Mewujudkan lingkungan kerja yang nyaman, kekeluargaan, saling menghargai, saling membantu dan memperhatikan sehingga terwujud kinerja yang optimal dan profesional
serta tepat Menurunnya angka kematian di RS Meningkatnya kunjungan pasien Meningkatnya pendapatan RS Meningkatnya kesejahteraan karyawan RS
Sasaran 1. 2. 3. 4.
Peningkatan kinerja RS Peningkatan utilisasi RS Peningkatan citra RS Peningkatan pendapatan RS
Strategi 7.
Tingkatkan pendapatan RS baik yang bersumber dari pelayanan maupun unit Revenue Centre lainnya
8.
Tingkatkan efisiensi dan efektifitas
Kebijakan 1.
Pembagian jasa pelayanan diatur mendekati system remunerasi.
113
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 BAB V RENCANA PROGRAM TERMASUK PROGRAM ANTAR LINTAS SKPD, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada Bab IV telah dijabarkan Visi dan Misi RSUD Pariaman
secara hirarkhis ke
dalam tujuan, sasaran, strategi, dan arah kebijakan. Berdasarkan hasil jabaran tersebut pada Bab ini akan diidentifikasi indikator-indikator kinerja, target capaian, serta programprogram prioritas yang harus direalisir untuk
mencapai sasaran yang telah ditetapkan
dalam periode 5 tahun mendatang. Program-program tersebut, merupakan upaya-upaya yang akan ditempuh dalam mewujudkan visi dan misi yang telah dicanangkan.
5.1.PENGEMBANGAN PROGRAM BERDASARKAN PILIHAN STRATEGI Berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang digambarkan pada Analisis SWOT didapatkan RSUD Pariaman berada pada posisi kuadran “pertumbuhan dan Perkembangan”, yang artinya RSUD Pariaman berada dalam keadaan stabil dan mempunyai kesempatan yang besar untuk tumbuh dan berkembang. Maka strategi yang dikembangkan adalah melihat seberapa besar kekuatan mampu meraih peluang serta mengatasi ancaman, dan seberapa besar kelemahan serta ancaman dapat diatasi oleh RSUD Pariaman. Sehingga terpilih strategi sebagai berikut: Pembiayaan kegiatan tersebut diatas sebagian akan dibebankan kepada PPKBLUD, namun sebagian masih diharapakan dukungan dari APBD, karena RSUD Pariaman dengan segala keterbatasan masih mencoba untuk tumbuh dan berkembang. Jika RSUD Pariaman mampu mengembangkan dengan baik interpreneurship sehingga mengaktifkan beberapa Revenue centre, maka diharapkan tahun 2016 RSUD Pariaman tidak
menggantungkan
beban
operasional
lagi
kepada
Pemda,
bahkan
jika
memungkinkan sudah mampu melakukan investasi. Rincian kegiatan tersebut dapat dilihat
pada
Rencan
Program
Keuangan
5
(lima)
tahun
pada
lampiran. 114
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 Tabel-5 Rencana Program, kegiatan, Indikator, sasaran dan Pendanaan indikatif SKPD : RSUD Pariaman, Provinsi Sumatera Barat (sudah di Lamp.!V C28 Permendagri 54 th 2010)
115
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015
116
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 BAB VI INDIKATOR KINERJA RSUD PARIAMAN YANG MENGACU KEPADA SASARAN DAN TUJUAN RPJMD Indikator Kinerja secara langsung menujukkan kinerja yang akan dicapai dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Tabel 6.1 Indikator Kinerja RSUD Pariaman yang Mengacu pada Tujuan dan Sasarn RPJMD
No
Indikator
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD
Capaian Setiap Tahun
1
BOR
62%
65%
Tahun ke2 74%
3
NDR
6,5/1000
1,2/1000
2,2/1000
4
GDR
2,9/1000
4/1000
4,8/1000
6
SGR
24,5%
40%
29%
7
CRR
65,3 %
36,9 %
31%
Tahun 0
Tahun ke-1
Tahun ke-3
Tahun ke-4
Tahun ke-5
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Dengan disusunnya Rencana Strategis RSUD Pariaman tahun 2011-2015, merupakan acuan dan pedoman dalam penyusunan perencanaan dan pelaksanaan program-program dan kegiatan pembangunan kesehatan tahunan selama kurun waktu 5
tahun.
Rencana
Strategis
ini
juga
dapat
digunakan
untuk
melakukan
penilaian/monitoring kinerja RSUD Pariaman. Untuk mencapai Visi Sumatera Barat “Masyarakat Sumbar Peduli Sehat, Mandiri, Berkualitas dan Berkeadilan” telah ditetapkan Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan, Rencana Program, Kegiatan, Indikator kinerja, dan Pendanaan indikatif. Keberhasilan RSUD Pariaman mewujudkan pelayanan yang prima, terbaik dan memuaskan bagi pasien serta kemampuan RS untuk mengembangkan diri menjadi SKPD-BLUD yang bisa menyeimbangkan antara kewajiban RSUD Pariaman sebagai 117
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat
RENSTRA RSUD PARIAMAN TAHUN 2010-2015 rumah sakit pemerintah untuk menyediakan fasilitas bagi masyarakat miskin, JKSSakato dengan kemampuan dalam meningkatkan pendapatan RS. Peningkatan mutu layanan, peningkatan citra RS dan peningkatan pendapatan yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan karyawan RS adalah tujuan akhir dari Renstra yang disusun pada tahun 2011.
Pariaman,
Juli 2012
Direktur RSUD Pariaman
Dr. LILA YANWAR, MARS NIP.19720330 200212 2 001
118
VISI : Menjadi Rumah Sakit yang memberikan pelayanan Kesehatan terbaik, profesional dan terkemuka di Wilayah Sumatera Barat bagian Barat