RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2016 – 2021
PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2016
1
B AB I PENDAH ULUAN 1.1. LATAR B ELAK ANG Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 – 2021 sebagai sebuah Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah disusun sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan serta berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 – 2021. Dokumen Renstra ini dihasilkan melalui suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai sampai dengan tahun 2021 secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Proses tersebut telah menghasilkan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran, arah kebijakan dan strategi serta program dan kegiatan pokok yang akan dilaksanakan sampai dengan tahun 2021. Dokumen Renstra ini merupakan rencana pembangunan jangka menengah Dinas Kesehatan yang dalam pelaksanaannya akan dijabarkan dan menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja Dinas Kesehatan yang akan disusun setiap tahun sebagai Rencana Pembangunan Tahunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya ditetapkan sebagai Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Dinas Kesehatan. Berkaitan dengan penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan instrumen pertanggungjawaban, Renstra ini merupakan langkah awal untuk melaksanakan mandat yang diemban Dinas Kesehatan sebagaimana ketentuan Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 11 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja, dan sekaligus langkah awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah sebagaimana ketentuan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999. 1.2. LANDASAN PENY USUNAN Landasan hukum penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 – 2021 adalah : 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya pasal 7 ayat (1) : “Renstra-Dinas Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
2 Kesehatan memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif”; 2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, khususnya pasal 151 ayat (1) dan (2) yang mengamanatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah menyusun Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra Dinas Kesehatan yang dirumuskan dalam bentuk Rencana Kerja Dinas Kesehatan yang memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan Dinas Kesehatan; 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Tentang
Pembagian
Urusan
Pemerintahan
Antara
Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kota/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 5. Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 7. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara RI Nomor : 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 8. Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 7 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016 – 2021.
1.3. MAK SUD DAN TUJUAN Penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2016 – 2021 dimaksudkan agar Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, regional, nasional dan global Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
3 sehingga disamping tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia, juga mampu eksis dan berkembang dalam rangka meningkatkan kinerja profesionalnya. Adapun tujuan disusunnya Renstra Dinas Tahun 2016 – 2021 adalah untuk : a. Menjabarkan arahan RPJMD Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 – 2021 ke dalam rencana instansional; b. Menjabarkan visi dan misi Dinas Kesehatan Tahun 2016 – 2021 ke dalam tujuan, sasaran dan program kerja operasional serta kegiatan indikatif Dinas Kesehatan; c. Menyediakan dokumen rencana pembangunan jangka menengah sebagai acuan penyusunan rencana kerja atau rencana kinerja tahunan; d. Menentukan strategi untuk pengelolaan keberhasilan, penguatan komitmen
yang
berorientasi
pada
masa
depan,
peningkatan
produktivitas dan menjamin efektivitas penggunaan sumber daya organisasi. e. Memberikan arah terhadap kebijakan keuangan Dinas Kesehatan dan sebagai pedoman dalam pengukuran keberhasilan atau kegagalan yang tertuang dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto. 1.4. SISTEMATIK A PENULISAN Dokumen Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2016 – 2021 disusun dengan tata urut sebagai berikut : 1.
Pada Bab I Pendahuluan : berisi uraian pendahuluan, yang secara rinci berisi uraian penjelasan umum latar belakang penyusunan Renstra, landasan hukum penyusunan Renstra, maksud dan tujuan disusunnya Renstra dan Sistematika Penulisan Renstra.
2. Pada Bab II, Gambaran Umum Dinas Kesehatan, berisi uraian gambaran umum terhadap keberadaan Satuan Kerja Perangkat Daerah, yakni Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, yang terdiri atas uraian Tugas pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi dan Tata kerja Dinas Kesehatan, Sumber daya Dinas Kesehatan, Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan dan analisis terhadap lingkungan strategis Dinas Kesehatan, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. 3. Pada Bab III, Isu-isu Strategis berdasarkan Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan berisi Identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
4 fungsi Dinas Kesehatan, telaahan Visi, Misi Kepala Daerah, Renstra Kementrian Kesehatan, Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis. 4. Pada Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan, berisi tentang Visi Dinas Kesehatan yang merupakan kondisi yang hendak dicapai dalam kurun waktu 2016 – 2021 dan misi yang merupakan amanat yang harus diemban dan dilaksanakan oleh seluruh komponen Dinas Kesehatan Mojokerto, unsur-unsur Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2016 – 2021 yang terdiri atas tujuan dan sasaran pembangunan yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi dan misi yang diembannya, uraian arah kebijakan pembangunan 5. Bab V,
Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja Dinas
Kesehatan berisi uraian program kerja operasional beserta kegiatan indikatifnya yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu tahun 2016 – 2021 dan Indikator Kinerja Dinas Kesehatan yang akan dapat dipergunakan untuk mengukur kinerja pembangunan Dinas Kesehatan dalam bentuk indikator kinerja hasil (outcome) dari pelaksanaan program-program pembangunan Dinas Kesehatan. 6. Bab VI, Indikator Kinerja Dinas Kesehatan yang mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD 7.
Bab VII adalah merupakan Penutup.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
5
B AB II GAMB ARAN UMUM DINAS K ESEH ATAN 2.1 TUGAS,
FUNGSI
DAN
STRUK TUR
ORGANISASI
DINAS
K ESEHATAN Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Mojokerto Nomor 58 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto, maka Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kesehatan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi sebagai berikut : a.
Perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan;
b. Pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan; c.
Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan;
d. Pelaksanaan administrasi di bidang kesehatan; dan e.
Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait tugas dan fungsinya.
Sedangkan Susunan organisasi Dinas Kesehatan terdiri dari : 1) Kepala Dinas Kesehatan; 2) Sekretariat; (1)
Sekretariat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan
sebagian
tugas
Dinas
Kesehatan
untuk
mengkoordinasikan bidang-bidang dan memberikan pelayanan administratif
serta
teknis
yang
meliputi
urusan
umum,
kepegawaian, penyusunan program dan keuangan. (2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan koordinasi dan penyusunan rencana program, kegiatan dan anggaran; b. Pelaksanaan
pengelolaan
dan
pembinaan
urusan
administrasi umum; c. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, kerumahtanggaan, tata laksana dan hubungan masyarakat; d. Pelaksanaan penataan organisasi;
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
6 e. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan pengamanan aset; f. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas bidang-bidang dan semua rencana kegiatan UPT di lingkungan Dinas; g. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan; h. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Penyusunan Program; c. Sub Bagian Keuangan. 1. Sub Bagian Umum, mempunyai tugas : a. Melakukan
pengelolaan
dan
pembinaan
urusan
administrasi umum dan kepegawaian; b. Melakukan
pengelolaan
surat
menyurat,
kerarsipan,
ketatalaksanaan, kerumahtanggaan, hubungan masyarakat dan keprotokolan; c. Menyusun rencana kebutuhan pengadaan, distribusi dan pemeliharaan perlengkapan dan peralatan kantor; d. Menyusun bahan koordinasi di bidang administrasi umum dan kepegawaian; e. Melakukan pengelolaan dan pengamanan aset; f. Menyusun bahan koordinasi pelaksanaan tugas bidangbidang dan UPT di lingkungan Dinas di bidang adminsitrasi umum dan kepegawaian; g. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan, dan; h. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris. 2. Sub Bagian Penyusunan Program, mempunyai tugas : a. Menyusun bahan koordinasi dan menyusun rencana kerja, rencana program, kegiatan dan anggaran; b. Menyusun bahan kordinasi dan menyusun laporan kinerja; c. Melakukan pengelolaan data dan perencanaan program; d. Menyusun bahan koordinasi di bidang penyusunan program dan penataan organisasi; e. Menyusun bahan koordinasi pelaksanaan tugas bidang-bidang dan UPT di lingkungan Dinas di bidang penyusunan Program; Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
7 f. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan dan; g. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris. 3. Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas : a. Menyusun
bahan
koordinasi
dan
menyusun
anggaran
keuangan; b. Melakukan
pengelolaan
dan
pembinaan
daministrasi
keuangan; c. Melakukan eavluasi anggaran dan penggunaan keuangan; d. Menyusun laporan keuangan; e. Menyusun bahan koordinasi di bidang keuangan; f. Menyusun bahan koordinasi pelaksanaan tugas bidang-bidang dan UPT di lingkungan Dinas di bidang keuangan; g. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan h. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Sekretaris. 3) Bidang Kesehatan Masyarakat Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan meliputi kesehatan keluarga dan gizi, promosi dan pemberdayaan masyarakat serta kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga. Dalam melaksanakan tugas, Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai fungsi : a. Perumusan bahan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga dan gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olahraga; b. Melaksanakan kebijakan operasional di bidang kesehatan keluarga dan gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja, dan kesehatan olahraga; c. Pelaksanaan koordinasi di bidang kesehatan keluarga dan gizi masyarakat,
promosi
kesehatan,
pemberdayaan
masyarakat,
kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olahraga; d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang kesehatan keluarga dan gizi masyarakat, promosi kesehatan, pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan kesehatan olahraga. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
8 e. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan dan f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Dinas. Bidang Kesehatan Masyarakat, terdiri dari : a.
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi;
b. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat; c.
Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga.
Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat. 1. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi, mempunyai tugas; a. Menyusun perencanaan program kesehatan maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat; b. Menyusun bahan rumusan kebijakan program kesehatan maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat; c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program kesehatan maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat; d. Menyusun
bahan
rumusan
pedoman
umum,
petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program kesehatan maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat; e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap di bidang kesehatan maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat; f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksidan keluarga Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
9 berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat; g. Menyusun bahan koordinasi tentang kesehatan maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksidan keluarga berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat; h. Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan program kesehatan maternal, neonatal, balita, anak prasekolah, usia sekolah, remaja, usia reproduksi dan keluarga berencana, lanjut usia, perlindungan keluarga serta gizi masyarakat; i. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan dan j. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat. 2. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat, mempunyai tugas: a. Menyusun perencanaan program bidang komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi dan pemberdayaan masyarakat; b. Menyusun bahan rumusan kebijakan dibidang komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi dan pemberdayaan masyarakat; c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program bidang komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi dan pemberdayaan masyarakat; d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk teknis serta prosedur tetap program di bidang komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi dan pemberdayaan masyarakat; e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap dibidang komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi dan pemberdayaan masyarakat; f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi dan pemberdayaan masyarakat; Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
10 g. Menyusun bahan koordinasi di bidang komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi dan pemberdayaan masyarakat; h. Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang komunikasi, informasi dan edukasi kesehatan, advokasi dan kemitraan, potensi sumber daya promosi dan pemberdayaan masyarakat; i. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan dan j. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan kepala Bidang kesehatan Masyarakat. 3. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja, dan Olahraga mempunyai tugas : a. Menyusun perencanaan program di bidang penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan kawasan serta pengamanab limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilens, kapasitas kerja dan lingkungan kerja dan kesehatan olahraga; b. Menyusun bahan rumusan kebijakan, di bidang penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan kawasan serta pengamanab limbah dan radiasi, kesehatan
okupasi
dan
surveilens,
kapasitas
kerja
dan
lingkungan kerja dan kesehatan olahraga; c. Menyusun bahan dan pelaksanaan kebijakan program di bidang penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan kawasan serta pengamanab limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilens, kapasitas kerja dan lingkungan kerja dan kesehatan olahraga; d. Menyusun
bahan
rumusan
pedoman
umum,
petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap di bidang penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan kawasan serta pengamanab limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilens, kapasitas kerja dan lingkungan kerja dan kesehatan olahraga; e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap di bidang penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan kawasan serta pengamanab limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
11 surveilens, kapasitas kerja dan lingkungan kerja dan kesehatan olahraga; f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan kawasan serta pengamanab limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilens, kapasitas kerja dan lingkungan kerja dan kesehatan olahraga; g. Menyusun bahan koordiansi tentang penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan kawasan serta pengamanab limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilens, kapasitas kerja dan lingkungan kerja dan kesehatan olahraga; h. Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang penyehatan air dan sanitasi dasar, penyehatan pangan dan penyehatan udara, tanah dan kawasan serta pengamanab limbah dan radiasi, kesehatan okupasi dan surveilens, kapasitas kerja dan lingkungan kerja dan kesehatan olahraga; i. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan; j. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan kepala Bidang Kesehatan Masyarakat. 4) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (1) Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan meliputi surveilas dan imunisasi, pencegahan dan pengendalian penyakit menular serta pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa. (2) Dalam melaksanakan tugas, bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mempunyai fungsi : a. Perumusan bahan kebijakan di bidang surveilas epidemiologi dan karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vector, penyakit zoonotik, penyakit tidak menular, upaya kesehatan jiwa dan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (Napza); b. Pelaksanaan kebijakan dibidang surveilas epidemiologi dan karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
12 penyakit tular vector, penyakit zoonotik, penyakit tidak menular, upaya kesehatan jiwa dan Napza. c. Pelaksanaan koordinasi di bidang surveilas epidemiologi dan karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vector, penyakit zoonotik, penyakit tidak menular, upaya kesehatan jiwa dan napza; d. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervise di bidang surveilas epidemiologi dan karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vector, penyakit zoonotik, penyakit tidak menular, upaya kesehatan jiwa dan napza; e. Pelaksanaan pemantauan di bidang surveilas epidemiologi dan karantina, pencegahan dan pengendalian penyakit menular, penyakit tular vector, penyakit zoonotik, penyakit tidak menular, upaya kesehatan jiwa dan napza; f. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan, dan; g. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri dari : a. Seksi Surveilas dan Imunisasi; b. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular; c. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa. Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 1. Seksi Surveilans dan Imunisasi, mempunyai tugas : a. Menyusun perencanaan program surveilans dan imunisasi serta penanggulangan kejadian Luar Biasa; b. Menyusun bahan rumusan kebijakan program surveilans dan imunisasi serta penanggulangan kejadian Luar Biasa; c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program surveilans dan imunisasi serta penanggulangan kejadian Luar Biasa; d. Menyusun
bahan
rumusan
pedoman
umum,
petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program surveilans dan imunisasi serta penanggulangan kejadian Luar Biasa; Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
13 e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaa, petunjuk teknis serta prosedur tetap program surveilans dan imunisasi serta penanggulangan kejadian Luar Biasa; f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi program surveilans dan imunisasi serta penanggulangan kejadian Luar Biasa; g. Menyusun bahan koordinasi dengan lintas sektor tentang program surveilans dan
imunisasi
serta penanggulangan
kejadian Luar Biasa; h. Menyusun pelaporan
bahan
pelaksanaan
program
pemantauan,
surveilans
dan
evaluasi
imunisasi
da
serta
penanggulangan kejadian Luar Biasa; i. Melakukan
bimbingan
dan
pengendalian
faktor
resiko,
pendayagunaan sumber daya dan fasilitasu pelayanan kesehatan haji; j. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan, dan; k. Melakukan tugas-tugas kedinasn lain yang diberikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 2. Seksi
Pencegahan
dan
Pengendalian
Penyakit
Menular
mempunyai tugas : a. Menyusun perencanaan program pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor dan zoonotik; b. Menyusun bahan rumusan kebijakan program pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor dan zoonotik; c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakandi bidang pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor dan zoonotik; d. Menyusun
bahan
rumusan
pedoman
umum,
petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor dan zoonotik; e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
serta
prosedur
tetap
program
pencegahan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
dan
14 pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor dan zoonotik; f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi program pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor dan zoonotik; g. Menyusun bahan koordinasi tentang program pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor dan zoonotik; h. Menyusun bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan program pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung serta tular vektor dan zoonotik; i. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan;dan 3. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 3. Seksi Pencegahan fan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan jiwa, mempunyai tugas : a. Menyusun perencanaan program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan mulut serta kesehatan jiwa dan Napza; b. Menyusun bahan rumusan kebijakan program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan mulut serta kesehatan jiwa dan Napza; c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan mulut serta kesehatan jiwa dan Napza; d. Menyusun
bahan
rumusan
pedoman
umum,
petunjuk
pelaksanaa, petunjuk teknis serta prosedur tetap program pencegahan
dan
pengendalian
penyakit
tidak
menular,
gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan mulut serta kesehatan jiwa dan Napza; e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksaanan sosialisasi kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tentang program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan mulut serta kesehatan jiwa dan Napza; Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
15 f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan supervisi program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan mulut serta kesehatan jiwa dan Napza; g. Menyusun bahan koordinasi tentang Program Pencegahan dan pengendalian
perencanaan
program
pencegahan
dan
pengendalian penyakit tidak menular, gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan mulut serta kesehatan jiwa dan Napza; h. Menyusun bahan pemantauan, evaluasi dan pelaporan program pencegahan
dan
pengendalian
penyakit
tidak
menular,
gangguan indera dan fungsional, penyakit gigi dan mulut serta kesehatan jiwa dan Napza; i. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan, dan; j. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit. 5) Bidang Pelayanan Kesehatan (1) Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan meliputi pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatan rujukan dan pelayanan kesehatan tradisional. (2) Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai fungsi : a. Perumusan bahan kebijakan operasional di bidang pelayanan kesehatan primer, pelayanan kesehatn rujukan, pelayanan kesehatan tradisional dan jaminan kesehatan; b. Pelaksanaan kebijakan operasional di bidang pelayanan primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional fasilitas pelayanan kesehatan, mutu dan akreditasi, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana bidang kesehata serta jaminan kesehatan; c. Pelaksanaan koordinasi di bidang pelayanan primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional fasilitas pelayanan kesehatan, mutu dan akreditasi, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan
bencana
bidang
kesehata
serta
kesehatan;
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
jaminan
16 d. Pelaksanaan bimbiningan teknis dan supervise di bidang pelayanan primer, pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional fasilitas pelayanan kesehatan, mutu dan akreditasi, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana bidang kesehata serta jaminan kesehatan; e. Pelaksanaan
pemantauan
di
bidang
pelayanan
primer,
pelayanan kesehatan rujukan, pelayanan kesehatan tradisional fasilitas pelayanan kesehatan, mutu dan akreditasi, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana bidang kesehata serta jaminan kesehatan; f. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan; dan g. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas. Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari : a. Kepala Seksi Kesehatan Primer; b. Kepala Seksi Kesehatan Rujukan; c. Kepala Seksi Kesehatan Tradisional. Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan. 1. Seksi Kesehatan Primer, mempunyai tugas : a. Melakukan perencanaan program pelayanan kesehatan primer meliputi Puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, klinik, dan praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer di semua wilayah termasuk daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK); b. Menyusun bahan penyusunan kebijakan program pelayanan kesehatan primer meliputi Puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes,
klinik,
dan praktek perorangan
serta mutu,
akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer di semua wilayah termasuk daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK); c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program pelayanan kesehatan primer meliputi Puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes,
klinik,
dan praktek perorangan
serta mutu,
akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer di semua Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
17 wilayah termasuk daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK); d. Menyusun
bahan
rumusan
pedoman
umum,
petunjuk
pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program pelayanan kesehatan primer meliputi Puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, klinik, dan praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer di semua wilayah termasuk daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK); e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program pelayanan kesehatan primer meliputi Puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, klinik, dan praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer di semua wilayah termasuk daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK); f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi program pelayanan kesehatan primer meliputi Puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, klinik, dan praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer di semua wilayah termasuk daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK); g. Menyusun bahan koordinasi tentang program pelayanan kesehatan primer meliputi Puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes,
klinik,
dan praktek perorangan
serta mutu,
akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer di semua wilayah termasuk daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK); h. Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program pelayanan kesehatan primer meliputi Puskesmas, puskesmas pembantu, ponkesdes, klinik, dan praktek perorangan serta mutu, akreditasi dan fasilitas pelayanan kesehatan primer di semua wilayah termasuk daerah Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK); i. Menyusun bahan koordinasi dan pelaksanaan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (PPPK) j. Menyusun bahan penyusunan rekomendasi perizinan untuk fasilitas pelayanan kesehatan primer; Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
18 k. Menyusun bahan penyusunan rekomendasi perizinan untuk fasilitas pelayanan kesehatan primer; l. Menyusun bahan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang jaminan kesehatah primer; m. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan n. Melakukan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan 2. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai tugas: a. Menyusun perencanaan program pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana di bidang kesehatan dan pengelolaan
pemantauan rumah
sakit, serta rumah
sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya; b. Menyusun bahan rumusan kebijakan program pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana di bidang kesehatan dan pengelolaan pemantauan rumah sakit, serta rumah sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya; c. Menyusun bahan pelaksanaan kebijakan program pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana di bidang kesehatan dan pengelolaan pemantauan rumah sakit, serta rumah sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya; d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana di bidang kesehatan dan pengelolaan pemantauan rumah sakit, serta rumah sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya; e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
19 lalu lintas, penanggulangan bencana di bidang kesehatan dan pengelolaan
pemantauan rumah
sakit, serta rumah
sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya; f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis
dan
supervisi
program
pelayanan
medik dan
keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana di bidang kesehatan dan pengelolaan
pemantauan rumah
sakit, serta rumah
sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya; g. Menyusun bahan koordinasi program pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan bencana di bidang kesehatan dan pengelolaan
pemantauan rumah
sakit, serta rumah
sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya; h. Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan program pelayanan medik dan keperawatan, penunjang, gawat darurat terpadu, kecelakaan lalu lintas, penanggulangan
bencana
di
bidang
kesehatan
dan
pengelolaan pemantauan rumah sakit, serta rumah sakit pendidikan termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya; i. Menyusun bahan penyusunan rekomendasi perizinan untuk fasilitas pelayanan kesehatan rujukan; j. Menyusun bahan penyusunan kebijakan teknis, pemantauan dan evaluasi Unit Transfusi Darah; k. Menyusun bahan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang jaminan kesehatan rujukan; l. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan m. Melakukan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan. 3. Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional mempunyai tugas : a. Menyusun
perencanaan
program
pelayanan
kesehatan
tradisional empiris, komplementer, dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasi; b. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan program pelayanan kesehatan tradisional emperis, komplementer dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya;
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
20 c. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan program pelayanan kesehatan tradisional emperis, komplementer dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya; d. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan program pelayanan kesehatan tradisional emperis, komplementer dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya; e. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan program pelayanan kesehatan tradisional emperis, komplementer dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya; f. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan program pelayanan kesehatan tradisional emperis, komplementer dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya; g. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan program pelayanan kesehatan tradisional emperis, komplementer dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya; h. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan program pelayanan kesehatan tradisional emperis, komplementer dan integrasi termasuk fasilitas mutu dan akreditasinya; i. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan j. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan. 6) Bidang Sumber Daya Kesehatan (1) Bidang Sumberdaya Kesehatan mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan meliputi kefarmasian, alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga serta sumber daya manusia kesehatan; (2) Dalam melaksanakan tugasnya, Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai fungsi : a. Perumusan bahan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan; b. Pelaksanaan kebijakan operasional di bidang kefarmasian, alat kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan; c. Pelaksanaan koordinasi dibidang kefarmasian, alat kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan; d. Perumusan
bimbingan
teknis
dan
supervise
di
bidang
kefarmasian, alat kesehatan dan sumber daya manusia kesehatan; e. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan; dan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
21 f. Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas. Bidang Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari : a.
Kepala Seksi Kefarmasian;
b. Kepala Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga; c.
Kepala Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan. 1. Seksi Kefarmasian, mempunyai tugas : a. Menyusun
perencanaan
program
pembinaan
dan
pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi obat publik, obat tradisional, kosmetika, makanan dan pelayanan kefarmasian; b. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan program pembinaan dan pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi obat publik, obat tradisional, kosmetika, makanan dan pelayanan kefarmasian; c. Menyusun
bahan
pelaksanaan
kebijakan
program
pembinaan dan pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi obat publik, obat tradisional, kosmetika, makanan dan pelayanan kefarmasian; d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan,
petunnjuk
teknis
serta
prosedur
tetap,
program pembinaan dan pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi obat publik, obat tradisional, kosmetika, makanan dan pelayanan kefarmasian; e. Mneyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan, pedoman umum, petunju pelaksanaan, petunjuk teknis serta prodsedur tetap program pembinaan dan pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi obat publik, obat tradisional, kosmetika, makanan dan pelayanan kefarmasian; f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi program pembinaan dan pengendalian Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
22 tata kelola, produksi dan distribusi obat publik, obat tradisional,
kosmetika,
makanan
dan
pelayanan
kefarmasian; g. Menyusun
bahan
pemantauan,
pembinaan
dan
pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi obat publik, obat tradisional, kosmetika, makanan dan pelayanan kefarmasian; h. Menyusun bahan koordinasi tentang tata kelola, produksi dan distribusi obat publik, obat tradisional, kosmetika, makanan dan pelayanan kefarmasian; i. Menyusun bahan perencanaan, pengadaan, pengelolaan serta
pelaporan
obat
buffer
provinsi,
obat
program
kesehatan, obat untuk penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan bencana serta obat yang bersifat insidentil; j. Menyusun
bahan
rekomendasi
penerbitan
pengakuan
Pedagang Besar Farmasi (PBF) cabang dan izin Usaha Kecil Obat Tradisional (UKOT); k. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan l. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan;
2. Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga mempunyai tugas : a. Menyusun perencanaan program pembinaan, pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga; b. Menyusun bahan rumusan kebijakan tentamg program pembinaan,
pengendalian
tata
kelola,
produksi
dan
distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga; c. Menyusun pembinaan,
bahan
pelaksanaan
pengendalian
tata
kebijakan kelola,
program
produksi
dan
distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga; d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program program pembinaan, pengendalian tata kelola, produksi dan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
23 distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga; e. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan sosialisasi kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program program pembinaan, pengendalian tata kelola, produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga; f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi program pembinaan dan pengendalian tata kelola,produksi, dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga; g. Menyusun bahan pelaksanaan pemantauan, pembinaan, pengendalian dan evaluasi tata kelola, produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga; h. Menyusun bahan koordinasi tentang tata kelola produksi dan distribusi alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga; i. Melakukan pengawasan terhadap produksi dan distribusi produk alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga; j. Menyusun
bahan
rekomendasi
penerbitan
pengakuan
cabang Penyalur Alat Kesehatan (PAK) k. Melakukan evaluasi dan penyusunan laporan; l. Melakukan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan. 3. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas : a. Menyusun perencanaan program perencanaan pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan; b. Menyusun bahan penyusunan rumusan kebijakan tentang program perencanaan pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan; c. Menyusun perencanaan
bahan
pelaksanaan
pengadaan,
kebijakan
pendayagunaan
program dan
pengembangan sumber daya manusia kesehatan; d. Menyusun bahan rumusan pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis serta prosedur tetap program Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
24 perencanaan
pengadaan,
pendayagunaan
dan
pengembangan sumber daya manusia kesehatan e. Menyusun bahan penyusunan dan Pelaksanaan sosialisasi kebijakan, pedoman umum, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis,
serta
prosedur
tetap
program
perencanaan
pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan f. Menyusun bahan penyusunan dan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi program perencanaan pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan g. Menyusun
bahan
pemantauan,
pembinaan
dan
pengendalian perencanaan, pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan; h. Menyusun
bahan
koordinasi
tentang
perencanaan,
pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan; i. Menyusun bahan penyusunan pemetaan sumber daya manusia kesehatan j. Menyusun bahan pelaksanaa pemantauan, pengawasan, pembinaan, evaluasi dan pelaporan bidang perencanaan pengadaan, pendayagunaan dan pengembangan sumber daya manusia kesehatan; k. Menyusun bahan fasilitasi kebijakan teknis dan standarisasi tenaga
kesehatan,
pendidikan
berkelanjutan
dan
pengembangan jabatan fungsional; l. Menyusun bahan koordinasi registrasi tenaga kesehatan; m. Menyusun bahan penilaian angka kredit jabatan fungsional rumpun kesehatan; n. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan; o. Melakukan tugas-tugas kedinasn lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan. 7) Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai
dengan
jabatan
fungsional
masing-masing
berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8) Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
25 (1)
UPTD
adalah
Unit
Pelaksana
yang
mempunyai
tugas
melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan dibidang tertentu ; (2) UPTD dipimpin
oleh seorang Kepala UPTD yang dalam
melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas; (3) UPTD terdiri dari Sub Bagian Tata Usaha dan kelompok jabatan fungsional ; (4) UPTD pada Dinas Kesehatan, terdiri dari : a. Puskesmas; b. Instalasi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan; c. Laboratorium Kesehatan. (5) Puskesmas mempunyai tugas menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja ; (6) Puskesmas, mempunyai fungsi : a. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan; b. Pusat pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan; c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. (7) Instalasi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan
sebagian
tugas
dinas
kesehatan
dibidang
pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan; (8) Instalasi Farmasi dan Perbekalan Kesehatan, mempunyai fungsi: a. Penyusunan dan pengusulan rencana kebutuhan obat dan perbekalan kesehatan; b. Penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan; c. Pencatatan, pelaporan obat dan perbekalan kesehatan; d. Penghapusan obat dan perbekalan kesehatan yang rusak dan kadaluarsa;
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
26 e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya. (9) Laboratorium
Kesehatan
adalah
tempat
khusus
beserta
peralatannya untuk melakukan pemeriksaan penunjang kesehatan medis dan kesehatan lingkungan; (10) Laboratorium
Kesehatan,
mempunyai
tugas
melaksanakan
sebagian tugas Dinas Kesehatan dibidang pelayanan laboratorium kesehatan; (11) Laboratorium Kesehatan, mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan
penyusunan
rencana
dan
program
kerja
laboratorium kesehatan; b. Pelaksanaan pengambilan, pemeriksaan dan pengiriman sampel klinis, kimia dan air; c. Pelaksanaan analisa hasil pemeriksaan laboratorium; 2.2 SUMB ER DAY A K ESEHATAN 1) Sumber Daya Manusia Aparatur Tenaga Dinas Kesehatan secara keseluruhan adalah sebagai berikut : a. Strata 2 Magister Kesehatan
: 12
b. Strata 1 : Dokter Umum
: 44
Dokter Gigi
: 31
Apoteker
:2
Sarjana Kesehatan Masyarakat : 13 Sarjana Keperawatan Sarjana Non Kesehatan
:3 :4
Sarjana Kebidanan
:0
Diploma IV Gizi Masyarakat
:0
c. Diploma 3 Kesehatan Lingkungan
:9
Perawat
: 80
Perawat Gigi
:5
Gizi
: 11
Bidan
: 41
D III Analis Kesehatan
:9
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
27 d. Diploma 1 Bidan
: 11
Kesehatan Lingkungan
:0
Gizi
:4
e. SLTA
: 150
Perawat
:2
Bidan
:0
Asisten Apoteker
:1
Gizi
:1
Farmasi
:1
f. SLTP SMP
: 36
g. SD
: 12
2) Sarana dan Prasarana kerja. a.
Puskesmas dengan rawat inap
: 16
b. Puskesmas c.
: 27
Puskesmas Pembantu
: 55
d. Puskesmas Keliling
: 27
e.
Kendaraan Operasional DBD
:2
f.
Kendaraan Operasional ADKL
:1
g. Kendaraan Operasional Farmasi : 1 h. Kendaraan Ambulance
: 27
i.
Kendaraan Operasional Roda 2
: 199
j.
Kendaraan Operasional Roda Empat
: 45
k. Komputer
: 161
3) Sarana Pelayanan Kesehatan lainnya a.
Rumah Sakit Umum Daerah
:2
b. Rumah Sakit Umum Swasta
:7
c.
:1
Rumah Sakit Khusus (Kusta)
d. BP/Rumah Bersalin Swasta
:1
2.3 K INERJA PELAY ANAN DINAS K ESEHATAN Tabel 2.3.1 NO 1.
Capaian Indikator Kesehatan 2011-2015 URAIAN
Angka Kematian Bayi
SATUAN
2011
2012
2013
2014
2015
/1000 kh
12,05
10,95
7,85
7,68
11,66
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
28 2
Angka Kematian Balita
/1000 kh
13,13
11,87
8,83
8,22
13,13
3
Angka Kematian Ibu
/100.000 kh
17,99
30,76
12,18
0
35,23
a. Balita Gizi Buruk
%
11,32
10,84
10,09
8,88
0,82
b. Balita Gizi Kurang
%
2,04
1,52
1,34
1,01
0,82
Proporsi Kelahiran
%
99,8
86,57
87,99
87,9
91,1
Melahirkan 4
Prevalensi Balita Kekurangan Gizi
5
ditolong tenaga medis 6
Angka Harapan Hidup
Tahun
70,42
70,64
70,82
71,04
7.
Jumlah Kelahiran
Promil
16,674
16,254
16,424
16,542
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
16,293
29 Tabel 2.3.2.
Anggaran Pembangunan Dinas Kesehatan Tahun 2011-2015
No Program/Kegiatan Progr am Obat dan Perbekalan K eseh atan 1 Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (DAK/APBD) 2 Peningkatan Mutu penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Progr am Upaya K eseh atan Masyar akat 3 Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan 4 Pengembangan Puskesmas 5 Revitalisasi Peralatan Kesehatan 6 Penyediaan Makanan dan Minuman Pasien 7 Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak 8 Peningkatan Kesehatan Lansia 9 Monitoring dan Evaluasi Kinerja Puskesmas 10 Peningkatan Kesehatan Anak dan Remaja 11 Pengamanan Mudik Lebaran, Natal dan Tahun Baru 12 Perluasan Fungsi Polindes menjadi Ponkesdes 13 Kegiatan Pengobatan Massal 14 Pengadaan Obat-obatan Puskesmas/Pustu (DAK Silpa 2014/DAK Farmasi) 15 Peningkatan Puskesmas
2011
2012
2013
2014
2015
500.000.000 4.297.920.000 0
2.659.488.000
0
500.000.000
2.420.000.000
0
0
50.000.000
50.000.000
0
0
200.000.000
100.000.000
100.000.000
0 0 0
0 0 0
278.650.000 50.000.000 1.042.536.000
36.900.000 50.000.000 1.000.000.000
0 55.000.000 1.100.000.000
0
0
100.000.000
100.000.000
250.000.000
0 0
0 0
0 0
75.000.000 15.000.000
100.000.000 73.500.000
0
0
0
0
150.000.000
0
0
0
0
104.200.000
956.000.000
1.324.250.000
1.726.650.000
1.411.880.000
2.566.500.000
180.000.000 0
0 0
0 1.930.420.000
0 4.359.040.000
0 864.816.978
0
0
0
0
288.819.747
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
30 Perawatan Mampu Poned (DAK Silpa 2014) 16 Pengadaan Obat-obatan Puskesmas/Pustu (Pendamping DAK Bidang Farmasi) 17 Peningkatan Standar Pelayanan Publik di Puskesmas 18 Pengembangan Puskesmas 19 Peningkatan puskesmas perawatan mampu poned (pendamping DAK bidang pelayanan dasar) 20 Peningkatan Puskesmas perawatan mampu poned (DAK nidang pelayanan dasar) 21 Pengawasan Pembangunanan Instalasi Farmasi Kesehatan (DAK 2012) 22 Pengadaan Obat-obatan Puskesmas/Pustu (Silpa DAK 2011/2012) 23 Pengadaan Obat-obatan Puskesmas/Pustu (Pendamping Silpa DAK 2012) 24 Penunjang DAK Bidang Kesehatan (Silpa DAK 2012) Progr am Pengaw asan Obat dan Makanan 25 Peningkatan Pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya 26 Manajemen obat dan perbekalan kesehatan
0
0
193.042.000
435.904.000
0
0
0
0
50.000.000
0
0 0
118.450.000 0
0 198.252.00
0 0
0 0
0
0
1.982.520.000
0
0
0
1.074.000.000
26.850.000
0
0
0
271.231.193
260.450.455
0
0
0
0
26.045.045
0
0
0
0
14.500..000
0
0
0
0
0
50.000.000
75.000.000
0
0
50.000.000
0
0
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
31 Progr am Prom osi K eseh atan dan Pem ber dayaan Masyar akat 27 Revitalisasi Posyandu dan UKBM 28 Pembinaan dan Pengembangan Desa Siaga 29 Saka Bhakti Husada 30 Penyuluhan Kesehatan Masyarakat 31 Pengadaan Media Promosi Kesehatan 32 Pembinaan Kader Posyandu 33 Pengembangan Taman Posyandu (BK Prop) 34 Pembinaan posyandu dan percontohan 35 Penelitian Indeks Kepuasan Masyarakat dalam Rangka Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat 36 Promosi Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat (Cukai) 37 Pembinaan Lingkungan Sehat (cukai) Progr am Per baikan Gizi Masyar akat 38 Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vit A dan Kekurangan Zat Mikro lainnya
0
75.000.000
50.000.000
423.025.000
125.000.000
0
25.000.000
50.000.000
150.000.000
150.000.000
0 0
0 0
0 50.000.000
90.000.000 100.000.000
100.000.000 150.000.000
0
0
0
100.000.000
115.000.000
0 0
0 0
0 0
0 67.272.000
136.505.000 224.473.000
0
0
25.000.000
0
0
0
0
0
150.000.000
0
0
675.688.750
0
0
0
1.035.668.750
0
0
0
0
100.000.000
100.000.000
250.000.000
200.000.000
500.000.000
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
32 39
Peningkatan ASI Eksklusif Kab Layak Anak 40 PMT Pemulihan Balita Gizi Buuk 41 PMT Pemulihan Balita Gizi Buruk Progr am Pengem bangan Lingkungan Seh at 42 Penyediaan dan Pengawasan air bersih/air minum 43 Peningkatan Kesehatan Lingkungan Pemukiman 44 Pembangunan Jamban Keluarga (TMMD) 45 Peningkatan Sanitasai Dasar Masyarakat Progr am Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 46 Peningkatan Imunisasi 47 Penanggulangan Penyakit DBD 48 Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Mnular 49 Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS, TB Paru, dan Kusta 50 Pengadaan Poster Penyakit HIV/AIDS 51 Surveilens Epidemiologi 52 Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dengan Penyediaan Fasilitas Perawatan Kesehatan Bagi Penderita Akibat Dampak Asap Rokok (DBHCHT Silpa
0
0
0
74,250,000
435.000.000
0
0
0
51.370.000
0
0
0
0
0
410.000
0
0
0
200.000.000
201.200.000
0
0
0
100.000.000
178.435.000
0
50.000.000
50.000.000
75.000.000
75.000.000
0
50.000.000
0
0
0
0 100.000.000 0
0 225.000.000 50.000.000
50.000.000 400.000.000 0
200.000.000 500.000.000 0
435.078.880 480.175.000 0
0
75.000.000
400.000.000
200.000.000
749.400.000
0
100.000.000
0
0
0
0 0
0 0
50.000.000 210.000.000 (alkes)
340.140.000 0
350.000.000 5,248,805,400
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
33 2014) Progr am Standar isasi Pelayanan K eseh atan 53 Penelitian IKM dan Kepuasan Pengguna BPJS terhadap pelayanan kesehatan 54 Pembangunan konstruksi Bangunan Gudang Farmasi Silpa DAK 2012 55 Akreditasi Puskesmas Progr am Pengadaan, Peningkatan dan Per baikan Sarana dan Prasarana Puskesm as/Puskesm as Pem bantu dan Jaringannya 56 Penunjang DAK Bidang Kesehatan 57 DAK Bidang Lab Kesehatan 58 Penunjang DAK Bidang Laboratorium 59 Pembangunan ruang penanganan poned (DAK bidang Pelayanan Dasar) 60 Fisibsili Studi Kelayakan Pembangunan RS Utara Sungai 61 Fisibiliti Studi Kelayakan Pembangunan RS Selatan Sungai 62 Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan 63 Perencanaan Pembangunan Puskesmas d Kec Sooko,Ngoro, Jatirejo
0
0
0
0
150.000.000
0
0
1.074.000.000
1.074.000.000
0
0
0
0
0
180.000.000
120.000.000
155.000.000
110.000.000
70.000.000
0
528.770.000 25.000.000
0 0
0 0
0 0
0 0
0
525.000.000
0
0
0
250.000.000
247.240.000
0
0
0
250.000.000
246.600.000
0
0
0
6.000.000.000
6.000.000.000
0
0
0
0
139.500.000
0
0
0
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
34 64
65 66 67 68
69 70 71 72 73 74 75
Perencanaan pembangunan puskesmas kecamatan trowulan, Puri, Bangsal, Pacet, Trawas dan Gondang Pengadaan Tanah Puskesmas Pengadaan Alat Pelayanan Obstetri Neonatal Emergenci Dasar (DAK Bidang Yandas) Pengadaan Alkes dan obatobatan cukai Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan obstetric Neonatus Emergency Dasar (poned) Puskesmas Peningkatan Puskesmas Perawatan Mampu Poned (DAK Bidang Pelayanan Dasar) Peningkatan Puskesmas Rawat Inap menjadi Puskesmas Rawat Inap Standar Pengadaan Kendaraan Ambulance Perbaikan Puskesmas Rawat Inap Perbaikan Puskesmas Rawat Inap Baru Pembangunan Puskesmas Rawat Inap Perbaikan Pustu
0
265.500.000
0
0
0
0 0
430.000.000 2.213.032.000
0 0
0 0
0 0
0
210.000.000
0
510.000.000
0
0
210.000.000
0
0
0
0
0
0
2.180.772.000
0
0
0
0
0
60.000.000
0
0
0
0
7.450.000.000
0
0
0
3.578.654.500
282.391.000
0
0
0
0
485.290.250
0
0
0
0
494.000.000
0
0
0
700.000.000
84.000.000 Lakardowo, Jtaidukuh, Kepuhpandak, Wonodadi, Mojorejo, Mojojajar)
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
35 76 77
Pengadaan Alkes (DAK/APBD) Peningkatan Puskesmas Perawatan Mampu PONED (Pendamping DAK Bidang Pelayanan Dasar) 78 Peningkatan Puskesmas Perawatan mampu PONED (DAK Bidang Pelayanan Dasar) 79 Pengawasan Pembangunan Instalasi Farmasi Kesehatan (DAK 2012) 80 Pengadaan Obat-obatan Puskesmas/Pustu (Silpa DAK 2012) 81 Perbaikan dan pemeliharaan puskesmas keliling 82 Pengadaan mobil layanan jantung dan paru-paru 83 Pembangunan Poliklinik Penanggulangan Dampak Rokok (Cukai) 84 Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu 85 Peningkatan Puskesmas menjadi puskesmas rawat inap (DAK) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata 86 Pengadaan mobil layanan jantung dan paru Progr am K em itr aan Peningkatan Pelayanan K eseh atan
466.930.000 0
0 0
0 198.252.000
0 0
7.425.000.000 0
0
0
1.982.520.000
0
0
0
0
26.850.000
0
0
0
0
260.450.455
0
0
0
0
100.000.000
0
0
0
0
4.417.535.141
0
0
0
150.000.000
0
0
0
240.000.000
0
0
0
0
750.000.000
0
0
0
0
0
0
0
4.417.535.141
0
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
36 87
Monitoring, evaluasi dan pelaporan hibah Progr am K ebijakan dan Manajem en Pem bangunan 88 Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan 89 Pembinaan Kepala Puskesmas 90 Pembinaan Bidan Desa 91 Pengadaan Software Administrasi dan Dokumen Surat Keluar Masuk 92 Perencanaan dan Pelaporan Program Kesehatan 93 Pengembangan SDM 94 Penerbitan SPM 95 Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin (Jamkesda dan SPM) 96 Bantuan Operasional Penyelenggaraan Jamkesda 97 Bantuan Operasional Balai Pengobatan 98 Penunjang Pelayanan Kesehatan UPT Puskesmas 27 Puskesmas 99 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional 27 Puskesmas
0
0
0
5.000,000
10.000.000
0
0
0
200.000.000
150.000.000
0 0 0
75.000.000 50.000.000 0
0 0 0
0 0 0
0 0 50.000.000
0
0
0
20.000.000
30.000.000
0 0 0
0 200.000.000 0
50.000.000 200.000.000 12.000.000.000
0 200.000.000 8.165.149.000
250.000.000 250.000.000 8.000.000.000
250.000.000
84.000.000
250.000.000
200.000.000
200.000.000
2.133.279.500
5.721.201.748
7.800.118.625
5.596.276.192
1.080.809.120
0
0
0
19.795.039.952
8.904.414.488
0
0
0
20,862,762,181
29.475.406.347
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
37 2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMB ANGAN PELAY ANAN K ESEHATAN Faktor-faktor yang merupakan tantangan dalam pelaksanaan program kesehatan antara lain : 1. Jumlah penduduk yang sangat besar dan wilayah yang luas. 2. Beban
pembiayaan
kesehatan
masyarakat
yang
semakin
tinggi
khususnya masyarakat miskin 3. Kondisi lingkungan perumahan yang tidak sehat dan perubahan musim yang dapat menimbulkan potensi timbulnya atau meluasnya penyakit menular, dan atau bencana yang dapat menyebabkan Kejadian Luar Biasa (KLB). 4. Perilaku masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung upaya program kesehatan; 5. Adanya krisis ekonomi dan politik yang menyebabkan kecenderungan meningkatnya masalah kesehatan khususnya pogram kesehatan ibu, anak dan gizi; 6. Masih banyaknya keluhan dari masyarakat terhadap sistem / prosedur pelayanan kesehatan, sikap petugas dan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh sarana kesehatan milik Pemerintah. 7. Belum optimalnya koordinasi dan kerja sama lintas sektor berfungsinya secara maksimal Tim Kooordinasi atau pokja-pokja yang ada di Kabupaten, Kecamatan dan Desa Sedangkan factor-faktor yang merupakan peluang dalam pelaksanaan program pembangunan kesehatan antara lain: 1. Adanya dukungan dan komitmen yang kuat dari pemerintah Kabupaten Mojokerto terhadap upaya program pembangunan kesehatan;Adanya dukungan dari pihak terkait baik lintas 2. Program dan lintas sektor terhadap program pembangunan kesehatan; 3. Adanya potensi masyarakat (Tokoh Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat dan lain-lain) yang dapat dimobilisasi untuk mendukung pelaksanaan upaya program kesehatan; 4. Adanya Rumah Sakit atau Sarana Pelayanan Kesehatan Swasta yang menjadi pesaing dalam pelayanan kesehatan sehingga dapat menjadi motivasi dalam peningkatan mutu pelayanan.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
38
B AB III ISU-ISU STRATEGIS B ERDASARK AN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIK ASI PERMASALAHAN B ERDASARK AN TUGAS DAN FUNGSI DINAS K ESEHATAN 3.1.1. Derajat Kesehatan Dalam Undang-undang No. 36 Tahun 2009 disebutkan bahwa Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Untuk mengetahui gambaran
derajat kesehatan masyarakat
dapat diukur dari indikator-indikator yang digunakan antara lain angka kematian, angka kesakitan serta status gizi. Indikator tersebut dapat diperoleh melalui laporan dari fasilitas kesehatan (fasility based) dan dari masyarakat (community based). Perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari kejadian kematian dan kesakitan dalam masyarakat dari waktu kewaktu. Disamping itu kejadian kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dan program pembangunan kesehatan lainnya. A. ANGK A K EMATIAN 1. Angka K em atian B ayi (AK B ) Kematian bayi yang dimaksud adalah kematian yang terjadi pada bayi sebelum mencapai usia satu tahun. Angka kematian bayi (AKB) atau Infan Mortality Rate adalah banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran hidup. Penyebab dari kematian bayi di Kabupaten Mojokerto paling banyak diakibatkan oleh BBLR (berat bayi lahir rendah), asfiksia, kongenital, diare, dan lain-lain. Selama tahun 2015 dilaporkan terjadi 16.394 kelahiran. Dari seluruh kelahiran, tercatat 101 kasus lahir mati dan kasus kematian bayi sebesar 190, diantaranya laki-laki sebanyak 118 bayi dan sebanyak 72 bayi perempuan (Tabel 5). Jumlah kematian tertinggi ada pada Kecamatan Ngoro yaitu 15 bayi. Dibandingkan dengan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
39 tahun 2014 kasus kematian bayi sebesar 127 bayi, maka telah terjadinya peningkatan kasus kematian bayi. Dengan angka kematian bayi di tahun 2015 adalah 11,66 per 1000 kelahiran hidup. Peningkatan kasus kematian bayi ini dikarenakan beberapa sebab, diantaranya BBLR, asfiksi, kongenital dan lain-lain.
Gambar 3. Penyebab Kematian Bayi Kabupaten Mojokerto Tahun 2015 Berbagai upaya telah dilakukan dalam menurunkan angka kematian bayi, mulai dengan diakadakannya kelas ibu hamil, pertemuan bidan dengan narasumber yang berkompeten, pelatihan fasilitator kelas Ibu Balita. Kematian balita yang dimaksud adalah Kematian yang terjadi pada balita sebelum usia 5 (lima) tahun (bayi + anak balita). Angka kematian balita adalah jumlah anak yang meninggal sebelum usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian balita tahun 2015 sebanyak 214 anak, dengan jumlah lakilaki 133 anak dan perempuan 81 anak. Jumlah kematian anak balita tahun 2015 sebanyak 24 anak, dimana jumlah laki-laki 15 anak dan perempuan 9 anak (Tabel 5). Kasus kematian bayi yang terjadi selama 5 tahun berturutturut dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, dapat dilihat pada diagram di bawah ini :
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
40
Gambar 4. Jumlah Kematian Bayi Kabupaten Mojokerto Tahun 20112015 2. Angka K em atian Ibu (AK I) Kematian ibu yang dimaksud adalah kematian perempuan pada saat hamil dan atau kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya kehamilan atau tempat
persalinan,
yakni
kematian
yang
disebabkan
karena
kehamilannya atau pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dll. Angka kematian ibu dihitung per 100.000 kelahiran hidup. Jumlah kematian ibu di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2015 sebanyak 19 kasus yang terdiri dari 4 kasus pada Kematian Ibu Hamil, 6 kasus pada kematian pada Ibu Bersalin dan 9 kasus pada Kematian ibu Nifas. Jika dirinci menurut kelompok umur kesemua kasus kematian ibu tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut, kematian pada Ibu Hamil 4 orang meninggal pada usia 20-34 tahun. Kematian Ibu bersalin usia 20-34 tahun sebanyak 4 kasus, dan usia ≧35 tahun sebanyak 2 kasus. Pada kematian Ibu Nifas terdapat 8 orang yang meninggal pada usia 20-34 tahun, dan 1 orang pada usia ≥ 35 tahun (Tabel 6). Terjadi peningkatan kasus kematian Ibu dari tahun 2014 sebanyak 15 kasus. Hal ini dikarenakan : a) Banyaknya wanita usia subur dengan resiko kehamilan tinggi tetapi tidak ber KB. b) Adanya penyakit penyerta (degenerative) pada bumil, seperti jantung, DM, leukimia, asma bronkhiale. c) Aturan BPJS hanya berpatokan pada skor Puji Rochyati. Sementara itu banyak kasus seperti ketuban pecah dini (KPD),
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
41 partus lama, riwayat pendarahan pada kehamilan yang lalu tidak masuk dalam skor Puji Rochyati, sehingga Bumil tidak dapat memanfaatkan fasilitas BPJS. d) Peningkatan koordinasi dengan Rumah Sakit (dalam wilayah dan luar wilayah) tentang pelaporan kematian ibu dan bayi. Rumah Sakit melaporkan ke Dinas Kesehatan via telepon 1x24 jam, selanjutnya RMM (Rekam Medik Maternal) paling lambat dilaporkan 1 minggu sejak kejadian kematian. Beberapa penyebab terjadinya kematian pada ibu hamil dan melahirkan adalah perdarahan, keracunan kehamilan (Pre eklamsi), infeksi dan penyebab yang lainnya. Kasus kematian Ibu paling tinggi pada Ibu Nifas, dikarenakan pada masa nifas ibu sudah mulai jarang untuk memeriksakan diri ke pelayan kesehatan sehingga anggapan di masyarakat bahwa masa nifas kurang diperhatikan. Guna mencegah terjadinya peningkatan kematian pada Ibu, Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto memberikan dukungan berupa fasilitasi baik dari segi manajemen program KIA maupun sistem pencatatan dan pelaporan, peningkatan klinis keterampilan petugas di lapangan serta melibatkan multi pihak dalam pelaksanaan program KIA. Kasus kematian maternal yang terjadi selama 5 tahun berturut-turut dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, dapat dilihat pada diagram dibawah ini (gambar 4).
Gambar 5. Jumlah Kematian Ibu Kabupaten Mojokerto Tahun 2011 2015 Upaya Dinas Kesehatan untuk menurunkan AKI dan AKB : 1. Pendewasaan
usia
kawin
dan
Penyuluhan
reproduksi untuk siswa SMP dan SMA 2. Meningkatkan cakupan KB aktif
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
kesehatan
42 3. Pelayanan antenatal care (pelayanan sebelum melahirkan) yang berkualitas 4. KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) pada Bumil untuk KB pasca salin 5. Pemberdayaan
masyarakat
melalui
P4K
(Program
Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi) Desa Siaga 6. GEBRAK
(Gerakan
Persalinan)
Bersama
Amankan
Kehamilan
dan
di wilayah Puskesmas Puri dan Gayaman
bekerjasama dengan 4 Institusi Pendidikan (UNIM, PPNI, Poltekes Mojopahit, Dian Husada) 7. Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita 8. Pengkajian kasus kematian ibu dan bayi oleh Tim Pengkaji (Dokter Spesialis Terkait) B . Mor biditas/ Angka K esakitan Morbiditas diartikan sebagai angka kesakitan, baik insiden maupun prevalen dari suatu penyakit. Angka kesakitan (Morbiditas) pada penduduk berasal
dari community based data yang diperoleh
melalui pengamatan (surveilans), terutama yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan melalui sistem pencatatan dan pelaporan rutin serta insidentil. Sementara untuk kondisi penyakit menular, berikut ini akan diuraikan situasi beberapa penyakit menular yang perlu mendapatkan perhatian, termasuk penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) dan penyakit yang memiliki potensi untuk menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB). 1. Tu ber ku losis (TB ) Tuberkulosis
(TB)
merupakan
penyakit
menular
yang
disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Kasus baru TB BTA+ merupakan Pasien yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (4 minggu). TB BTA + yaitu penemuan pasien TB melalui pemeriksaan dahak sewaktu- pagi- sewaktu (SPS) dengan hasil pemeriksaan mikroskopis : a. Sekurang-kurangnya 2 dari 3 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif b. Terdapat 1 spesimen dahak SPS dengan hasil BTA positif dan foto toraks dada menunjukan gambaran tuberculosis Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
43 c. Terdapat 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3 spesimen dahak SPS pada pemeriksaan sebelumnya dengan hasil BTA negatif dan tidak ada perbaikan setelah pemberian antibiotika non OAT. Pengendalian TB di Kabupaten Mojokerto memakai strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS). Dengan program ini kita berusaha mencapai target penemuan penderita sebesar 70% dari perkiraan penderita TB BTA+ kasus baru dengan tingkat kesembuhan sebesar 85 %. Salah satu indikator yang digunakan dalam pengendalian TB adalah Case Detection Rate (CDR), yaitu proporsi jumlah pasien baru BTA positif yang ditemukan dan diobati terhadap jumlah pasien baru BTA positif yang diperkirakan ada dalam wilayah tersebut. Jumlah Penderita TB BTA+ Paru Baru Kab. Mojokerto tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, dapat dilihat dari diagram dibawah ini :
Gambar 6. Penderita TB Paru BTA+ Di Kab. Mojokerto Tahun 2011 – 2015 Jumlah kasus TB BTA+ sebesar 527dengan angka kematian selama pengobatan per 100.000 penduduk sebesar 0,47 dengan jumlah kematian sebesar 2 jiwa (Tabel 9). Angka keberhasilan pengobatan sebesar 99,47%. Terjadi peningkatan kasus TB BTA+, tetapi menurun jumlah kematian selama pengobatan dari 2014. Dan angka keberhasilan pengobatan meningkat dari tahun 2014. Angka Kesembuhan pada tahun 2015 adalah 96,26% dengan jumlah BTA+ diobati sebanyak 562 (Tabel 9) dan yang mendapat pengobatan lengkap sebanyak 18 jiwa. 2. Infeksi Salu r an Per nafasan Aku t (ISPA) Pneumonia merupakan infeksi akut yang mengenai jaringan paru (alveoli). Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
44 jamur. Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian balita yang utama, selain diare. Penyakit ini merupakan bagian dari penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Penemuan penderita pneumoni balita yaitu Balita dengan pneumonia yang ditemukan dan diberikan tatalaksana sesuai standar di sarana kesehatan di satu wilayah dalam waktu satu tahun. Upaya pemberantasan penyakit ISPA dilaksanakan dengan fokus penemuan dini dan tata laksana kasus secara cepat dan tepat. Upaya ini dikembangkan melalui Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Kasus penderita Pnemonia yang ada di Kabupaten Mojokerto tahun 2011 – 2015, dapat dilihat dari diagram dibawah ini :
Gambar 7. Penderita Pnemonia ditangani di Kabupaten Mojokerto Tahun 2011 - 2015 Jumlah balita penderita pnemonia yang dilaporkan dan dapat ditangani di Kabupaten Mojokerto tahun 2015 sebanyak 5.708 penderita, terjadi penurunan dibandingkan pada tahun 2014 sebesar 5.879. Tahun 2015 dari 3.795 perkiraan penderita yang mendapatkan penanganan
sebesar
5.708
penderita
(150,41%).
Persentase
penanganan melebihi 100% dibanding jumlah perkiraan balita dikarenakan rumus perhitungan perkiraan penderita mengalami perubahan, yang semula 0,5 menjadi 4,45, sehingga target melebihi 100%. 3. HIV/AIDS dan Penyakit Infeksi Menu lar Seksu al (IMS) HIV merupakan Human Immunodeficiency Virus adalah virus penyebab AIDS. Virus ini menyerang dan menghancurkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh tidak mampu melindungi diri dari penyakit lain. Sedangkan AIDS adalah Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
45 oleh HIV. Perkembangan penyakit HIV-AIDS terus menunjukkan peningkatan,
meskipun
berbagai
upaya
pencegahan
dan
penanggulangan terus dilakukan. Kasus penderita HIV-AIDS yang ada di Kabupaten Mojokerto tahun 2011 – 2015, dapat dilihat dari diagram dibawah ini :
Gambar 8. Penderita HIV/AIDS di Kabupaten Mojokerto Tahun 2011 – 2015 Jumlah kasus HIV/AIDS tahun 2015 sudah dapat dilihat secara terpisah, jumlah kasus HIV sama dengan kasus AIDS dimana terdapat 69 kasus. Hal ini disebabkan karena sebagian penderita terdeteksi pada saat sudah terinfeksi AIDS, maka otomatis dapat dikatakan HIV. Tidak ada kasus kematian penederita AIDS pada tahun 2015. Terjadi penurunan kasus dari tahun 2014 ke tahun 2015, hal ini menunjukkan bahwa adanya kesadaran dari masyarakat untuk memeriksanakan diri ke sarana kesehatan, selain itu pesatnya jumlah kasus juga didasarkan dengan adanya mobil layanan keliling untuk tes darah secara sukarela, sehingga penemuan penderita HIV cepat terdeteksi
dan
segera
tertangani.
Untuk
penanganan
kasus
HIV/AIDS bekerjasama dengan klinik VCT RSUD Prof. Dr. Soekandar Mojosari dan UPIPI RS Dr. Soetomo Surabaya. Namun sangat disadari bahwa kasus AIDS tersebut masih jauh lebih
sedikit
dibandingkan kasus yang sesungguhnya mengingat tidak seluruh kasus
AIDS
yang
ada
atau baru sebagian kecil yang dilaporkan (under reported). Hasil skrining yang dilakukan di unit transfusi darah PMI Kabupaten Mojokerto selama tahun 2015 menunjukkan jumlah pendonor sebesar 13.601 diantaranya 6.793 laki-laki dan 6.808 Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
46 perempuan, dan sampel darah yang diperiksa 100%, dan yang positif HIV sebanyak 82. 4. Diar e Diare merupakan penyakit yang terjadi ketika terdapat perubahan konsistensi feses selain dari frekuensi buang air besar. Seseorang dikatakan menderita Diare bila feses lebih berair dari biasanya, atau bila buang air besar tiga kali atau lebih. Perkiraan Jumlah Kasus Diare adalah perkiraan jumlah penderita diare yang datang ke sarana kesehatan dan kader adalah 10% dari angka kesakitan dikali jumlah penduduk di suatu wilayah kerja dalam waktu satu tahun. Penderita diare yang ditangani adalah Jumlah penderita yang datang dan dilayani di sarana kesehatan dan kader di suatu wilayah tertentu dalam waktu satu tahun. Jumlah penderita diare yang ditangani di Kabupaten Mojokerto tahun 2015 sebesar 34.962 penderita, dengan jumlah target penemuan sebesar 23.120 penderita merupakan 10% dari jumlah penduduk tahun 2015. Jumlah kasus pada tahun 2015 menurun dari tahun 2014, hal ini dikarenakan sudah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk segera mengatasi gejala yang ditimbulkan oleh diare tersebut, serta segera untuk berobat ke sarana kesehatan atau Puskesmas. Selain itu pengobatan dapat dilakukan sendiri dengan meminum oralit. Kasus penderita Diare pada balita yang ada di Kabupaten Mojokerto tahun 2011 – 2015 dapat dilihat dari diagram dibawah ini :
Gambar 9. Penderita Diare ditangani di Kabupaten Mojokerto Tahun 2011 – 2015 5. AFP (Acu te Flaccid Par alysis) AFP
merupakan
kondisi
abnormal
ketika
seseorang
mengalami penurunan
kekuatan otot tanpa penyebab yang jelas
kemudian
pada
berakibat
kelumpuhan.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
Sedangkan
Non
47 Polio AFP adalah kasus lumpuh layuh akut yang diduga kasus Polio sampai dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium bukan kasus Polio. AFP Rate Non Polio dihitung berdasarkan per 100.000 penduduk/populasi anak usia < 15 tahun. Kejadian AFP pada saat ini diproyeksikan sebagai indikator untuk menilai program eradikasi polio (erapo). Upaya memantau keberhasilan erapo adalah dengan melaksanakan surveilans secara aktif untuk menemukan kasus AFP sebagai upaya mendeteksi secara dini munculnya virus polio liar yang mungkin ada di masyarakat agar dapat segera dilakukan penanggulangan, cakupan vaksinasi polio rutin yang tinggi dan sanitasi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan. Jumlah kasus AFP (non polio) di Kabupaten Mojokerto tahun 2015 sebanyak 20 kasus dari 254.985 jumlah penduduk < 15 tahun. Terjadi penurunan kasus dari tahun 2014 yang terdapat 28 kasus AFP. Terjadinya peningkatan yang sangat signifikan dari tahun 2011 ke tahun 2014 dikarenakan dilakukan pemantauan dan pelacakan kasus di setiap tempat. Angka AFP Rate pada tahun 2015 ini telah mencapai target nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI sebesar minimal 2/100.000. Kasus penderita AFP yang ada di Kabupaten Mojokerto tahun 2011 – 2015, dapat dilihat pada diagram dibawah ini :
Gambar 10. Kasus AFP di Kabupaten Mojokerto Tahun 2011 – 2015 6. Penyakit K u sta Kusta merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium leprae. Jumlah penderita baru penyakit Kusta tahun 2015 yang dilaporkan sebanyak 116 orang dimana kasus MB+PB laki-laki sebesar 76 orang dan perempuan sebesar 40 orang. Yang mengalami cacat tingkat 2 sebanyak 6 orang. Jumlah kasus kusta yang tercatat sebanyak 40 orang, PB sebesar 1 orang dan MB sebesar 39 orang, dengan angka prevalensi per 10.000 penduduk sebesar 0,37. (Tabel 16) Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
48
Gambar 11. Penderita Kusta PB+MB di Kabupaten Mojokerto Tahun 2015 Penderita
kusta
yang
selesai
berobat
atau
menjalani
pengobatan RFT sebanyak 50 orang. Dengan rincian RFT PB sebanyak 1 orang (100%), RFT MB sebanyak 49 orang (100%) (Tabel 17). Kasus Penderita Kusta belum bisa mencapai eliminasi. Tetapi ada kecenderungan menurun, dikarenakan upaya pencarian lebih intensif. Upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto adalah penyuluhan kesehatan, penemuan penderita dan pengobatan penderita. Setelah kasus yang ditemukan semakin banyak dan diobati, maka diharapkan pada tahun – tahun berikutnya prevalensi kusta akan menurun sampai terjadi eliminasi. 7. Dem am B er dar ah Dengu e (DB D) Demam
Berdarah
Dengue
merupakan
penyakit
yang
disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypty. Penyakit ini sebagian besar menyerang anak berumur < 15 tahun, namun dapat juga menyerang orang dewasa. Kabupaten Mojokerto termasuk Kabupaten endemis DBD. Pada tahun 2015 penderita di Kabupaten Mojokerto 318 penderita, dengan rincian laki-laki sebanyak 174 penderita dan perempuan sebanyak 144 penderita. Penderita meninggal dunia sebanyak 14 orang. Pada tahun 2014 penderita DBD sebanyak 49 penderita. Terjadi peningkatan kasus DBD dari tahun 2014 ke tahun 2015. Meningkatnya kasus DBD begitu signifikan karena terjadi KLB DBD pada awal tahun 2015, dikarenakan musim hujan yang intensitasnya mulai meningkat tanpa diimbangi
oleh
kebersihan
lingkungan.
Program
DBD
yang
diterapkan di Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto adalah dengan melakukan
Fogging
dan
dengan
dibentuknya
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
Bumatik
(Ibu
49 Pemantau Jentik) yang mana ibu rumah tangga melakukan pemantauan jentik di lingkungan rumahnya. Program ini merupakan program unggulan Dinkes Kabupaten Mojokerto. Kasus penderita Demam Berdarah Dengue ( DBD ) yang terjadi selama 5 Tahun berturut-turut dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, dapat dilihat pada diagram berikut :
Gambar 12. Penderita DBD ditangani di Kabupaten Mojokerto Tahun 2011 – 2015 Insiden rate (Incidence Rate) Kabupaten Mojokerto tahun 2015 sebesar 29,4 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Namun hal ini masih dibawah target nasional 51 per 100.000 penduduk. Angka kematian pada tahun 2015 berada di atas target, yakni mencapai 4,40%. Ini menunjukkan bahwa perlu peningkatan diagnosa dini dan tata laksana kasus DBD di rumah sakit serta sosialisasi tentang penyakit DBD perlu ditingkatkan. Wilayah dengan Case Fatality Rate melebihi 1 % mencapai 11 Puskesmas. 8. Malar ia Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit bernama plasmodium. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit tersebut. Kasus malaria di Kabupaten Mojokerto berjumlah 5 penderita, dimana kasus terbanyak terjadi di Gondang sebanyak 3 orang. Semua penderita adalah laki-laki. Jumlah penderita Malaria di Kabupaten Mojokerto Tahun 2015 dapat dilihat pada diagram berikut :
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
50
Gambar 13. Penderita Malaria di Kabupaten Mojokerto Tahun 2011 – 2015 Penyakit malaria yang positif dengan pemeriksaan darah pada tahun 2015 sebanyak 5 orang dan tidak ada yang meningggal dunia, terjadi penurunan kasus di tahun 2014 yang dinyatakan positif 11 penderita. Adanya kasus malaria di Kabupaten Mojokerto sendiri adalah berasal dari penderita yang bekerja di daerah endemis malaria seperti di daerah timur Indonesia yang mana kembali ke Mojokerto dengan membawa penyakit malaria tersebut. Antisipasi perlu dilakukan dengan memetakan vektor dan surveilans yang baik serta pembinaan pengendalian malaria dengan diagnosis dini penemuan malaria.
9. Penyakit Filar iasis Filariasis adalah penyakit zoonosis menular yang banyak ditemukan di wilayah tropika seluruh dunia. Penyebabnya adalah sekelompok cacing parasit nematoda yang menyebabkan infeksi sehingga berakibat munculnya edema. Jumlah kasus Filariasis di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2015 adalah sebanyak 2 orang yaitu di wilayah Puskesmas Modopuro. Pada tahun 2014 tidak ditemukan kasus penyakit filariasis, terjadi peningkatan
penemuan kasus filariasis di Kabupaten
Mojokerto. Dengan ditemukannya kasus filariasis maka akan dapat menekan penyebaran penyakit filariasis ke daerah lainnya. Selain itu diperlukan penanganan 10. Hiper tensi/tekanan dar ah tinggi Hipertensi/ tekanan darah tinggi adalah adalah Peningkatan tekanan darah yaitu keadaaan dimana tekanan darah sistolik lebih Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
51 besar atau sama dengan 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik lebih besar atau sama dengan 90 mmHg (Joint National Committee on Prevention Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure VII/JNC-VII, 2003). Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung apakah otot jantung berkontraksi (sistole) atau berelaksasi di antara denyut (diastole). Pengukuran tekanan darah adalah Penduduk yang berusia ≧18 tahun yang dilakukan pengukuran tekanan darah minimal satu tahun sekali di suatu wilayah. Pengukuran dapat dilakukan di dalam unit pelayanan kesehatan primer, pemerintah maupun swasta, di dalam maupun di luar gedung. Jumlah penduduk usia 18 di Kabupaten Mojokerto sebanyak 772.697 jiwa. Cakupan pemeriksaan tekanan darah tinggi di Kabupaten Mojokerto sebanyak 215.495, dan yang mengalami hipertensi sebanyak 46.981. Karena rata-rata semua yang diperiksa adalah pasien hipertensi. 11. Obesitas Obesitas
adalah
Terjadinya
penimbunan
lemak
yang
berlebihan pada tubuh yang dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan. Dikatakan obesitas apabila hasil pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT) > 25. Pemeriksaan obesitas adalah Persentase pengunjung Puskesmas dan jaringannya berusia > 15 tahun yang dilakukan pemeriksaan obesitas dalam kurun waktu satu tahun. Cakupan pemeriksaan obesitas di Kabupaten Mojokerto tahun 2015 sebanyak 15.068, dimana jumlah pengunjung yang mengalami obesitas sebanyak 157 terbanyak di wialayah Mojosari. 12. IVA positif pada per em pu an u sia 30-50 tahun IVA (Inspeksi Visual dengan asam asetat) adalah Pemeriksaan dengan cara mengamati dengan menggunakan spekulum, melihat leher rahim yang telah dipulas dengan asam asetat atau asam cuka (3-5%). Pada lesi prakanker akan menampilkan warna bercak putih yang disebut acetowhite epithelium. Deteksi dini yang dimaksud dapat dilakukan di puskesmas dan jaringannya, di dalam maupun di luar gedung. Cakupan pemeriksaan leher rahim dan payudara di Puskesmas Kabupaten Mojokerto tahun 2015 sebanyak 2.461, jumlah
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
52 IVA Positif sebanyak 131 terbanyak di Dawarblandong dan Jetis. Dengan pemeriksaan sedini mungkin maka akan lebih mudah dalam pengobatannya. 13. K ejadian Lu ar B iasa (K LB ) Kejadian Luar Biasa (KLB) yang dimaksud adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu desa /kelurahan dalam waktu tertentu. Kejadian luar biasa di Kabupaten Mojokerto tahun 2015 terjadi di 14 desa/kelurahan dari total 304 desa/kelurahan, dimana sudah ditangani 100% <24 jam. Telah dilaksanakan SKD – KLB 1 sistem kewaspadaan dini kejadian luar biasa pada semester 1. Jumlah penderita dan kematian pada KLB menurut jenis KLB di Kabupaten Mojokerto Tahun 2015 dengan jenis KLB yaitu Difteri dan DBD. Kejadian Difteri di 8 kecamatan dan 12 desa, dimana jumlah penduduk yang terancam 158, laki-laki 80 dan perempuan 78. Jumlah penderita sebanyak 14 orang, laki-laki sebanyak 7 orang dan perempuan sebanyak 7 orang. Jumlah penderita Difteri terbanyak pada usia 1 - 4 tahun sebanyak 7 anak. Pada rentang usia tersebut rentan terkena penyakit Difteri. Adapun kasus DBD sebanyak 318 kasus dengan jumlah kematian 14 orang. 14.Penyakit Menu lar Y ang Dapat Dicegah Dengan Im unisasi (PD3I) Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) adalah penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus non neonatorum, Tetanus neonatorum, Campak, Polio dan Hepatitis B. PD3I merupakan penyakit
yang
diharapkan
dapat
diberantas/ditekan
dengan
pelaksanaan program imunisasi, pada profil kesehatan ini akan dibahas penyakit difteri, pertusis, tetanus, campak, polio dan hepatitis. a) Difter i Difteri adalah Infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphteriae, yang ditandai dengan pembentukan membran
di
kerongkongan
dan
aliran
udara
lainnya
yang
menyebabkan sulit bernafas. Termasuk Difteri pada mata, kulit, telinga, hidung dan vagina. Difteri termasuk penyakit menular yang jumlah kasusnya relatif rendah. Rendahnya kasus difteri sangat dipengaruhi adanya program imunisasi. Jumlah kasus penyakit Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
53 difteri di Kabupaten Mojokerto tahun 2015 yaitu sebanyak 14 kasus. Dimana difteri ini menjadi kasus KLB di Kabupaten Mojokerto. Jumlah penderita Difteri terbanyak usia 1-4 tahun. b) Per tu sis Pertusis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bardetella Pertusis dengan gejala batuk beruntun disertai tarikan nafas hup (whoop) yang khas dan mengalami muntah. Gejala pertusis demam ringan, bersin, hidung berair dan batuk kering. Disebut juga batuk rejan atau batuk seratus hari. Di Kabupaten Mojokerto tahun 2015 tidak ditemukan penderita pertusis. Upaya pencegahan kasus pertusis dilakukan melalui imunisasi DPT+HB sebanyak 3 kali yaitu saat usia 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan atau usia yang lebih dari itu tetapi masih di bawah 1 tahun (usia sampai dengan 11 bulan). c) Tetanu s Tetanus adalah penyakit infeksi akut dan sering fatal yang mengenai sistem saraf yang disebabkan infeksi bakteri dari luka terbuka. Ditandai dengan kontraksi otot Tetanik dan Hiperrefleksi, yang mengakibatkan Trismus (rahang terkunci), Spasme Glotis, Spasme otot umum, Opistotonus, Spasme Respiratoris, serangan kejang dan Paralisis. Tetanus dibedakan menjadi dua yaitu tetanus non neonatorum dan tetanus neonatorum. Di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2015 tidak ditemukan penderita tetanus. d) Cam pak Campak adalah Penyakit akut yang disebabkan Morbili virus ditandai dengan munculnya demam tinggi (>38 C), bintik merah (ruam), disertai salah satu gejala seperti batuk, pilek dan mata merah. Untuk jumlah kasus campak di Kabupaten Mojokerto tahun 2015 mengalami penurunan yang drastis dari tahun 2013, hasil dari pelaporan Subdin P2PL untuk tahun 2014 dan tahun 2015 tidak terdapat kasus penyakit campak, hal ini berbeda dari tahun 2013 yang terdapat 24 kasus campak. e) Polio Polio adalah Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Polio. Dapat menyerang semua umur, tetapi biasanya menyerang anakanak usia kurang dari 3 tahun yang menyebabkan kelumpuhan sehingga penderita tidak dapat menggerakkan salah satu bagian tubuhnya. Gerakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) dalam rangka Eradikasi Polio dan wujud dari kesepakatan global bertujuan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
54 membasmi penyakit polio. Keberhasilan dari program tersebut bisa dicapai dengan dilaksanakan surveilance secara aktif baik di Rumah Sakit dan di masyarakat setiap minggu. Untuk dapat menemukan kasus secara dini terhadap munculnya virus polio liar yang mungkin terdapat
di
masyarakat
sehingga
dapat
segera
dilakukan
penanggulangan. Kasus polio di tahun 2015 tidak ditemukannya penderita di Kabupaten Mojokerto. Sama halnya juga pada tahun 2014 yang tidak ditemukan kasus polio, sedangkan pada tahun sebelumnya seperti pada tahun 2009 terdapat 7 kasus polio dan tahun 2010 terdapat 5 kasus. Hal ini menunjukkan bahwa penanggulangan yang dilakukan tepat sasaran dan sudah meratanya pemberian imunisasi polio di tiap kecamatan di Kabupaten Mojokerto. Selain itu masyarakat juga sudah tergerak untuk mendapatkan imunisasi di Posyandu maupun sarana kesehatan. f) Hepatitis B Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh "Virus Hepatitis B" (VHB), suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosi hati atau kanker hati. Hepatitis B adalah penyakit infeksi, terutama mengenai hati. Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B. Hepatitis B merupakan salah satu dari 5 jenis hepatitis, yaitu hepatitis A, hepatitis B, hepatitis C, hepatitis D dan hepatitis E. Hepatitis B dapat berupa infeksi akut (cepat timbul lalu pulih) dan juga kronik (berlangsung lama). Sebanyak 1%-5% dewasa, 90% bayi baru lahir, dan 50% bayi yang terinfeksi hepatitis B akut akan berkembang menjadi hepatitis kronik. Kabupaten Mojokerto tahun 2015 cakupan penderita Hepatitis B nihil/tidak ada penderita. Hal ini menunjukkan pemberian imunisasi yang tepat sasaran dan pencegahan yang sudah baik. 3.1.2 Aspek Pelayanan Umum a.
Rasio posyandu per 100 balita
1.5 per 100 balita
b.
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per
10,73
100.000 penduduk c.
Rasio Rumah Sakit per 100.000 penduduk
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
1,01
55 d.
Rasio dokter umum dan spesialis per
14,25 per
100.000 penduduk
100.000 penduduk
e.
Rasio dokter Gigi dan dokter gigi
37,00 per
spesialis per 100.000 penduduk
100.000 penduduk
3.1.3 Sumber Daya kesehatan Gambaran
mengenai
situasi
sumber
daya
kesehatan
dikelompokan dalam sarana kesehatan dan tenaga kesehatan. a. Sarana Kesehatan 1. Puskesmas Sampai dengan Tahun 2015 jumlah Puskesmas di Kabupaten Mojokerto sebanyak 27 buah, sedangkan jumlah Puskesmas Pembantu pada Tahun 2015 berjumlah 55 buah, pada. Rasio Puskesmas Pembantu terhadap Puskesmas pada Tahun 2015 rata – rata 2 : 1, artinya setiap Puskesmas didukung oleh 2 sampai 3 Puskesmas Pembantu dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. 2. Rumah Sakit Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana Rumah Sakit (RS) antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah Rumah Sakit dan tempat tidurnya serta rasio terhadap jumlah penduduk. Kabupaten Mojokerto sampai saat ini
telah memiliki 2 RS
Pemerintah, Rumah Sakit Umum Swasta 8 buah, Rumah Sakit Khusus Pemerintah 1 buah. 3. Sarana Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat
berbagai
memanfaatkan potensi dan
upaya
dilakukan
sumber daya yang
masyarakat. Upaya kesehatan
dengan ada
di
bersumber daya masyarakat
(UKBM) diantaranya adalah posyandu, polindes, poskesdes dan ponkesdes. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang
paling
dikenal
menyelenggarakan
minimal
oleh 5
masyarakat. program
Posyandu
prioritas,
yaitu
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi
dan
penanggulangan
diare.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
Untuk
memantau
56 perkembangannya posyandu dikelompokan menjadi 4 strata, yaitu posyandu pratama, posyandu madya, posyandu purnama dan posyandu mandiri. Jumlah posyandu di Kabupaten tahun 2015, bahwa jumlah seluruh posyandu yang ada sebesar 1.275 buah, dengan rincian posyandu pratama 75 (5,88 %), posyandu madya 531(41,65 %), posyandu purnama 632 (49,57%), dan posyandu mandiri 37 (2,9 %). Polindes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam rangka mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana. Pada tahun 2015 jumlah polindes di Kabupaten Mojokerto berjumlah 28 buah. Sedangkan jumlah Poskesdes 304 buah, dan pospindu masih ada 2, yaitu di Puskesmas Kemlagi dan Mojosari. b. Tenaga Kesehatan Sebagaimana diketahui bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan tidak hanya dilakukan pemerintah, tapi juga diselenggarakan oleh swasta. Oleh karena itu gambaran situasi ketersediaan tenaga kesehatan baik yang bekerja disektor pemerintah maupun swasta perlu diketahui. Data ketenagaan ini diperoleh dari hasil pengumpulan data sumber daya kesehatan yang ada di Kabupaten Mojokerto, yang meliputi tenaga yang ada di Puskesmas, Rumah Sakit maupun yang ada pada Dinas Kesehatan di Kabupaten/Kota. Tenaga yang ada di sarana pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2015 seluruhnya 1.135 orang yang tersebar pada 27 Puskesmas, yang meliputi Tenaga Medis 74 orang, Perawat 414 orang, Bidan 304 orang, Farmasi 14 orang, Kesehatan Masyarakat 5 orang, Sanitasi 23 orang, Gizi 12,. Tenaga lainnya 289 orang Untuk Sumber Daya Kesehatan yang terdapat pada RSUD di Kabupaten Mojokerto
seluruhnya 741 orang, yang terdiri dari
Tenaga Medis 117 orang, 254 Perawat dan Bidan 95 orang, Farmasi 23 orang, Kesehatan Masyarakat 4 orang, Gizi 8 orang, Teknis Medis 7 orang, Sanitasi 4 orang, Kesehatan lainnya 229 orang . Setelah
menemukan
permasalahan
dalam
pelayanan
yang
dilakukan Dinas Kesehatan, maka akan dilihat juga permasalahan atau isu-isu strategis secara luas yaitu isu nasional maupun Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
57 regional yang berdampak baik secara langsung atau tidak langsung bisa menghambat pelayanan. Dinamika Nasional 1. Otonomi daerah 2. Regulasi Kementerian
Dinamika Regional 1. Masih banyaknya jumlah tenaga kesehatan yang tidak
Kesehatan belum semua
kompeten, tidak berdomisili
mendukung Daerah
di wilayah kerjanya.
3. Jumlah Fasilitas pelayanan kesehatan yang berkembang pesat
2. Belum adanya pemerataan tenaga kesehatan 3. Perijinan, standarisasi dan
4. Kebijakan JKN
akreditasi fasilitas
5. Indikator MDG’s yang
kesehatan belum terlaksana
berakhir tahun 2015 dan ada beberapa yang off track 6. Kebijakan cukai dan pajak rokok 7. Perubahan lingkungan menyebabkan bencana alam dan sosial 8. Pengarusutamaan Gender
secara menyeluruh 4. Persaingan fasilitas kesehatan 5. Belum semua masyarakat menjadi peserta jaminan kesehatan 6. Kerjasama lintas sektor dalam upaya kesehatan belum optimal 7. Tingginya perilaku merokok dan pola makan tidak sehat 8. Kondisi lingkungan umum, lingkungan kesehatan kurang mendukung 9. Perubahan gaya hidup konsumsi makanan tambahan dengan pengawasan yang belum optimal 10. Belum adanya pengembangan obat tradisional 11. Belum adanya puskesmas yang melaksanakan pengelolaan BLUD 12. Belum semua puskesmas memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah 13. Belum adanya Unit
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
58 Kalibrasi Alat Kesehatan 14. Belum adanya Lakesda 15. Ketersediaan Petugas
kesehatan di Puskesmas yang profesional meliputi tenaga Medis, Paramedis keperawatan, Paramedis non keperawatan dan administrasi medis masih kurang, dan tidak ada tenaga pengganti pensiun. 16. Lemahnya pelaksanaan
“ Reward and Punishment “ dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia di lingkungan Dinas Kesehatan dan jaringannya; 3.2.
TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM B UPATI DAN W AK IL B UPATI MOJOK ERTO Berdasarkan Visi, Misi dan Program Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto
dalam
RPJMD
2016-2021,
maka
Dinas
Kesehatan
menindaklanjuti Visi : “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Mojokerto yang Mandiri, Sejahtera, dan Bermartabat melalui Penguatan dan Pengembangan Basis Perekonomian, Pendidikan serta Kesehatan,” dan misi yang utama adalah misi 6 yaitu memperlebar akses dan kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang mudah dan murah serta mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Kemudian dijabarkan dalam faktor penghambat dan pendorong sesuai dengan tupoksi Dinas Kesehatan sebagai berikut : Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Mojokerto yang Mandiri, Sejahtera, dan Bermartabat melalui Penguatan dan Pengembangan Basis Perekonomian, Pendidikan serta Kesehatan Misi : memperlebar akses dan kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang mudah dan murah serta mampu menjangkau seluruh lapisan masyarakat No
Misi dan Program
Permasalahan
Bupati dan Wakil
Pelayanan SKPD
Faktor Penghambat
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
Pendorong
59 Bupati (1)
(2) Misi
(3)
6
(4)
(5)
:
Memperlebar akses
dan
kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan
yang
mudah dan murah serta
mampu
menjangkau seluruh
lapisan
masyarakat Fokus Progr am : 1. Peningkatan pemerataan fasilitas
1. Masih
1. SDM,
kompetensi, 1. Peraturan
pelayanan
tingginya
jumlah tenaga medis
Bupati No 49
kesehatan
angka
yang kurang
tentang
2. Mewujudkan pelayanan
2. Masih
kesehatan gratis 3. Pemenuhan sarana
dan
prasarana fasilitas
kematian Bayi 2. Sarana lambatnya
memadai
penurunan
3. Pembiayaan
angka 3. Masih tingginya
kesehatan
kasus
4. Pemenuhan
buruk
ASI Eksklusif
4. Obat dan perbekalan 3. Pergub No 4
sektor
Tahun 2010 lintas belum
optimal
tingginya
masyarakat
kesehatan
penyakit
kurang
5. Peningkatan
menular
tentang Ponkesdes 4. Pergub No 63
6. Pemberdayaan
pelayanan
fasilitas
SPM Bupati tentang
5. Koordinasi gizi
Penerbitan 2. Peraturan
kesehatan
fasilitas 4. Masih
standarisasi
belum
operasional
kematian ibu
pelayanan
SDM
prasarana
dan
2011 tentang masih
PAUD holistic integrative
dan 7. Belum sinkron dan 5. SK Gub N0
tidak menular 5. Masih
terpadunya
188 Tahun
indikator program
2013 tentang
pelayanan
rendahnya
pelaksanaan
kesehatan
akses
regional sistem
terhadap
rujukan prov
kualitas
jatim
lingkungan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
6. Perda no 11
60 sehat
tahun
6. Belum
2011tentang
optimalnya akses
perbaikan gizi 7. Perda HIV No
terhadap
4 Tahun 2005
kualitas
tentang
pelayanan
Pengendalian
kesehatan
HIV
dasar
8. Pergub DBD
7. Masih belum
No 20 Tahun
optimalnya
2011 tentang
sediaan mutu,
Pengendalian
manfaat,
DBD di Jatim
keamanan
9. Dukungan
sediaan
Kepala Desa
farmasi, alkes
melalui SK
dan makanan
penguatan
8. Belum
desa siaga
optimalnya
10. Kemitraan
jumlah, jenis,
strategis pihak
mutu,
ketiga,
pemerataan
organisasi
dan
kemasyarakata
pengembanga
n dan
n
organisasi
sumber
daya kesehatan 9. Belum
profesi 11. Perpres 42 tahun 2013
optimalnya
tentang
pelaksanaan
Gerakan
Jaminan
Nasional
Kesehatan
Percepatan
Nasional
Perbaikan Gizi
10. Belum optimalnya pelaksanaan manajemen pembangunan kesehatan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
61 3.3 TELAAHAN RENSTRA K EMENTERIAN DAN RENSTRA SK PD PROVINSI Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto tidak lepas dari kebijakan yang diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Sasaran indikator Kemenkes dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur juga merupakan sasaran yang harus dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto. Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan 2015- 2019 tidak ada visi dan misi, namun mengikuti visi dan misi Presiden Republik Indonesia yaitu “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong- royong” Kementerian Kesehatan mempunyai peran dan berkonstribusi dalam tercapainya seluruh Nawa Cita terutama terutama dalam meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Terdapat dua Tujuan pada Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019, yaitu: 1) Meningkatnya status kesehatan masyarakat dan; 2) Meningkatnya
daya
tanggap
(responsiveness)
dan
perlindungan
masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan. Dilihat dari Tujuan yang ada pada Renstra Kemetrain Kesehatan tersebut, sudah sejalan dengan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto yang mana Tujuan pada Renstra Dinas Kesehatan sejumlah 2 Tujuan semuanya mendukung Tujuan Renstra Kementrian Kesehatan yaitu 1) meningkatnya akses pelayanan bidang kesehatan; 2) meningkatnya kualitas kesehatan. Untuk itu beberapa faktor pendorong dan penghambat yang menyebabkan permasalahan di Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto terkait sasaran Kemenkes dan Dinas Kesehatan Provinsi bisa dilihat pada tabel di bawah ini : Sasaran No
Jangka Menengah
Permasalahan
Penghambat
Pendorong
(3)
(4)
(5)
Renstra (1)
(2) Renstra
1. Lemahnya
1. Belum
1. Akreditasi
Kemenkes
sinkronisasi
sinkronnya
institusi
dan Dinkes
perencanaan
menu
pendidika
Prov Jatim
penganggaran
program
n
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
62 pusat dan prov
pusat
terkait
dengan
program dan
prioritas
kesehatan 2. Regulasi tentang
pendanaannya 2. Belum ada 2. Efektifitas dan
lulusan
standarisasi
internship
efisiensi
kompetensi
dokter
pemanfaatan
lulusan
umum
anggaran yang
tenaga
sering kali
kesehatan
tidak tepat
3. UU
3. Penerbitan
14/2008 dan PP
waktu
e-katalog
61/2010
3. Akreditasi,
dan alat
tentang
sertifikasi dan
kesehatan
keterbuka
registrasi
dari LKPP
an
menjadi
tidak tepat
informasi
kewenangan
waktu
public
pusat
4. Belum
mendoron
optimalnya
g
implementa
transparan
si
si dan
perencanaa
akuntabilit
n melalui e-
as kinerja
DAK
pelayanan
3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS Hasil KLHS No
Faktor
terkait dengan
Permasalahan
tugas dan fungsi
pelayanan SKPD
Penghambat
Pendorong
Dinkes 1. Pemenuhan sarana
1. Pembangunan 1. Lemahnya dan
1. Sasaran
Kesehatan
koordinasi
renstra
prasarana
belum
dengan sektor
Kemenkes
untuk
berwawasan
terkait
adalah
pembangunan
lingkungan
lingkungan
pembangunan
gedung
2. Belum adanya
2. Kurangnya
administrasi,
juknis tentang
kompetensi
kesehatan
gedung
pembangunan
sumber daya
2. Banyak lintas
pelayanan
berwawasan
tenaga
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
berwawasan
sektor yang
63 dasar
lingkungan
2. Peningkatan SPAL
mempunyai
3. Belum adanya
(Sarana
kesatuan gerak
Pembuangan
dengan sektor
Air Limbah)
lain dalam
3. Peningkatan
tupoksi terkait lingkungan
peningkatan
Sarana
Air
Bersih
dan
lingkungan sehat
Jamban Keluarga 4. Pemantauan dan pengamatan terhadap perkembangan penyakit berbasis iklim/cuaca 5. Peningkatan Keluarga Sadar Gizi 6. Pengembangan tanaman obat
3.5.
PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS Berdasarkan uraian diatas, maka isu-isu strategis yang dihadapi oleh Dina Kesehatan Kabupaten Mojokerto lima tahun mendatang adalah : 1. Lambatnya penurunan Angka K em atian Ibu (AK I) 2. Belum optimalnya penanganan m asalah gizi m asyar akat 3. Masih
tingginya
masalah
kesehatan
yang
disebabkan
oleh
penyakit m enu lar , penyakit tidak m enu lar dan bencana. 4. Belum optimalnya akses dan ku alitas pelayanan kesehatan dasar dan r u jukan 5. Belum optimalnya ketersediaan dan mutu sediaan far m asi, per bekalan dan alat kesehatan 6. Belum optimalnya pelaksanaan Jam inan K esehatan 7. Belum optimalnya jenis, jumlah, pemerataan, dan kualitas SDM K esehatan 8. Rendahnya akses dan kualitas lingku ngan sehat
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
64 9. Tersedianya jaringan Sistem Infor m asi dalam m enu njang manajemen Kesehatan 10. Belum
optimalnya
per an
ser ta
m asyar akat
kesehatan
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
ter hadap
65
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1
TUJUAN DAN SASARAN DINAS KESEHATAN Adapun Tujuan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto ialah untuk mendukung Misi Nomor 6 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Mojokerto dengan
Tujuan
yaitu
“
Meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat” dengan indikator tujuan “Indeks Kesehatan” dan dengan 2 Sasaran Yaitu “Meningkatnya akses pelayanan bidang kesehatan” dengan Indikator Sasaran Yaitu : “Angka Harapan Hidup” dan Sasaran kedua yaitu “Meningkatkan kualitas kesehatan” dengan Indikator Sasaran “IPKM” Berdasarkan arahan arti dan makna penetapan tujuan organisasi tersebut maka Dinas Kesehatan dalam mewujudkan Misi Kabupaten Mojokerto menetapkan tujuan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Kabupaten Mojokerto sampai dengan tahun 2021, sebagai berikut: 1. Meningkatkan Akses Pelayanan di Bidang Kesehatan 2. Meningkatkan Kualitas Kesehatan 3. Meningkatkan
kualitas
manajemen
dan
pelayanan
kesehatan
masyarakat Untuk terselenggaranya pembangunan kesehatan di Kabupaten Mojokerto secara berhasil guna dan berdaya guna dalam rangka mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tinggi tersebut melalui : 1) Meningkatkan Jangkauan pelayanan kesehatan ke masyarakat dan masyarakat ke pelayanan kesehatan.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
66 2) Meningkatkan akses, prasarana dan sarana, serta kualitas pelayanan kesehatan yang terstandar melalui terakreditasi. 3) Optimalisasi penanggulangan masalah gizi 4) Optimalisasi upaya pengendalian penyakit dan masalah kesehatan akibat bencana 5) Meningkatkan akses pada lingkungan yang sehat 6) Optimalisasi ketersediaan mutu manfaat dan keamanan farmasi alkes dan makanan 7) Meningkatkan jumlah, jenis, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan sesuai standard dan kompetensi 8) Meningkatkan manajemen dan sistem informasi kesehatan. Pembangunan kesehatan yang berhasil-guna dan berdaya-guna dapat dicapai melalui pembinaan, pengembangan, dan pelaksanaan, serta pemantapan fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang didukung oleh sistem informasi kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, serta hukum kesehatan. Fungsi-fungsi administrasi kesehatan tersebut, terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian, serta pertanggungjawaban penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Sasaran adalah merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang akan dilakukan secara operasional. Oleh karenanya rumusan sasaran yang ditetapkan diharapkan dapat memberikan fokus pada penyusunan program operasional dan kegiatan pokok organisasi yang bersifat spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai. Sasaran organisasi yang ditetapkan pada dasarnya merupakan bagian dari proses perencanaan strategis dengan fokus utama berupa tindakan pengalokasian sumber daya organisasi ke dalam strategi organisasi. Oleh karenanya penetapan sasaran harus memenuhi kriteria specific, measurable, agresive but attainable, result oriented dan time bond. Guna memenuhi kriteria tersebut maka penetapan sasaran harus disertai dengan penetapan indikator sasaran, yakni keterangan, gejala atau Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
67 penanda yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan upaya pencapaian sasaran atau dengan kata lain disebut sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaian sasaran. Berdasarkan makna penetapan sasaran tersebut maka sampai dengan akhir tahun 2021, Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto menetapkan sasaran dengan rincian sebagai berikut : 1. Meningkatnya akses pelayanan bidang kesehatan 2. Meningkatnya kulitas kesehatan Untuk lebih memudahkan dalam penetapan tujuan, sasaran untuk setiap tahunnya selama lima tahun kedepan maka kami sajikan tabel sebagai berikut: Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Indikator
Tujuan
Sasaran
Mening
Meningkat
Persentase
katkan
nya kulitas
Penanggula
akses
pelayanan
ngan
pelayan
kesehatan
Kejadian
Kinerja
an
Luar BIasa
kesehat
(KLB)
an
Skala
Satuan
Target Kinerja pada tahun ke 2016
2017
2018
2019
2020
2021
%
100
100
100
100
100
100
100.000
134
102
102
102
102
102
11.5
11.4
11.3
11.2
11.2
11
%
100
100
100
100
100
100
%
96,5
97
97,5
98
98,5
99
Kabupaten Angka Kematian
/KH
Ibu Angka Kematian
1.000 KH
Bayi Persentase Penangana n Balita Gizi Buruk Persentase
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
68 Pembiayaa n Kesehatan Masyarakat miskin Mening
Meningkat
Persentase
katkan
nya
Fasilitas
kulitas
kualitas
Kesehatan
Kesehat
kesehatan
sesuai
an
%
13
25
37
44
68
100
%
80
82
84
86
88
90
Persentase Temuan Laporan Hasil Pemeriksaa n (LHP) atas penggunaa n anggaran keuangan, aset, serta umum dan kepegawaia n ditindaklan juti
%
100
100
100
100
100
100
Nilai Implement asi Sistem Akuntabilit as Kinerjas instansi Pemerintah (SAKIP)
C
B
B
BB
BB
A
A
Standar Persentase sediaan Farmasi, Alkes yang memenuhi syarat
Dan telah ditetapkan pula Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto yang mana IKU tersebut merupakan Indikator yang dianggap Utama dari indikator – indikator yang ada. Adapun IKU Dinas Kesehatan terdiri dari 2 Kinerja Utama dengan indikator kinerja utama
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
69 sebanyak 7 indikator, untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut : TABEL 4.2 4.2 Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan Strategi pencapaian tujuan dan sasaran adalah merupakan strategi organisasi, yakni Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang berisi rencana menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan secara operasional dengan memperhatikan ketersediaan sumber daya organisasi. Sebagai satu cara untuk mewujudkan tujuan dan sasaran, maka strategi yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Mojokerto
terdiri atas : Tabel 4.3 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan TUJUAN Meningkatka n
SASARAN
STRAGEGI
Meningkatny 1.
akses a akses
Optimalisasi
KEBIJAKAN
PROGRAM
1. Mengacu pada UU 1. Program
tata laksana
Kesehatan,
Promosi
penyakit
kebijakan
Kesehatan
bidang
menular, tidak
Nasional Program
dan
kesehatan
menular
Pengendalian
Pemberda
disemua
Penyakit
yaan
jenjang
2. Peningkatan
pelayanan
pelayanan
2.
pelayanan
pelayanan
kesehatan
kesehatan ibu dan 2. Program
Penguatan
anak
manajemen
3.
Masyaraka
3. Peningkatan
t Pencegaha n dan
bencana dan
aksesibilitas dan
Penanggul
surveilens
kualitas pelayanan
angan
epidemiologi
baik di dasar
Penyakit
Penguatan
maupun rujukan
dukungan sipil
4. Penanganan
3. Program Upaya
dalam
masalah gizi
Kesehatan
pengendalian
kurang, buruk
Masyaraka
penyakit
pada bayi, balita,
t
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
70 4.
Penguatan
ibu hamil dan ibu
dukungan
menyusui
Pengawasa
5. Peningkatan
n Obat dan
masyarakat
5.
dalam
pembiayaan
pengendalian
kesehatan dan
penyakit
pemberdayaan
Pengemba
Peningkatan
masyarakat dalam
ngan
kapasitas
jaminan kesehatan
Lingkunga
petugas program dan 6.
5. Program
n Sehat 6. Program Perbaikan
Penguatan
Gizi
advokasi dalam
Masyaraka
penurunan
t 7. Program
Meningkatkan
Kebijakan
kemitraan dan
Manajeme
kerjasama
n
dengan organisasi profesi,institus i pendidikan dan lintas sector 8. Akselerasi perbaikan gizi 1000 hari pertama kehidupan untuk mencegah gizi buruk dan stunting 9.
Makanan
upaya inovasi
AKI, AKB 7.
4. Program
Advokasi ke
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
71 Pemda terkait pembiayaan kesehatan dan jaminan kesehatan Meingkatkan
Meningkatny 1. Sinkronisasi
kulitas
a kualitas
perencanaan
standarisasi
Pengadaan,
Kesehatan
Kesehatan
pengembangan
kualitas pelayanan
peningkata
sarana,
dan menjamin
n sarana
prasarana
peningkatan
dan
peralatan dan
kepuasan
prasarana
tenaga pada
masyarakat
puskesmas
fasilitas
1. Membangun
1. Program
2. Peningkatan sediaan
/pustu dan
farmasi, alkes, yang
jarinngann
2. Pembinaan dan
memenuhi syarat
ya
pengawasan
untuk kebutuhan
standarisasi
yang berorientasu
Standarisas
pelayanan
pada patient safety
i Pelayanan
kesehatan
3. Pengembangan dan penguatan
2. Program
Kesehatan 3. Program
fasilitas
Obat dan
pelayanan
Perbekalan
kesehatan
Kesehata
4. Meningkatkan kualitas sarana kefarmasian dan alat kesehatan melalui pembinaan dan pengendalian 5. Memperketat pengawasan dan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
72 pengendalian terhadap produk-produk sediaan farmasi, alat kesehatan 6. Advokasi untuk pengadaan tenaga farmasi dan peningkatan kualitas SDM Farmasi
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
73
B AB V RENCANA PROGRAM DAN K EGIATAN, INDIK ATOR K INERJA, K ELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIK ATIF Berdasarkan isu Strategis, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Arah Kebijakan yang telah dirumuskan maka Rencana Program dan Kegiatan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 – 2021 dijabarkan sebagai berikut : 1.
Progr am Prom osi dan Pem ber dayaan Masyar akat a. Revitalisasi Posyandu dan UKBM b. Pembinaan dan Pengembangan Desa Siaga c. Saka Bhakti Husada d. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat e. Pengadaan Media Promosi Kesehatan f.
Pengembangan Taman Posyandu
2. Progr am Upaya K esehatan Masyar akat a. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak b. Peningkatan Kesehatan Lansia c. Monitoring dan Evaluasi Kinerja Puskesmas d. Peningkatan Kesehatan Anak dan Remaja e. Pengamanan Mudik Lebaran, Natal, Tahun Baru dan Kegiatan Hari Besar f.
Perluasan Fungsi Polindes menjadi Ponkesdes
g. Pelayanan Jampersal Puskesmas h. BOK Dinas Kesehatan i.
BOK Puskesmas
j.
Penyediaan Makanan dan Minuman Pasien
k. Pelayanan Visum Bagi Korban Kecelakaan l.
Pelayanan Kesehatan Rujukan
m. Pelayanan Kesehatan Batra 3.
Progr am Pengadaan, peningkatan dan per baikan sar ana dan prasarana Puskesm as/Pustu dan jaringannya, ter dir i dar i kegiatan : a. Peningkatan Puskesmas Rawat Inap Menjadi Puskesmas Rawat Inap Standar b. Perbaikan Puskesmas (Rawat Inap dan Rawat Jalan) dan Pembangunan Puskesmas c. Perbaikan Puskesmas Pembantu d. Pengadaan Alat Kesehatan untuk Puskesmas dan Pustu e. Pengadaan Mebelair untuk Puskesmas dan Pustu f.
Pengadaan Mobil Puskesmas Keliling
g. Pengadaan Mobil KHusus Pendingin untuk Distribusi Vaksin h. Pembangunan Gedung Instalasi Farmasi i.
Pengadaan Sarana dan Prasarana Instalasi Farmasi
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
74 j.
Penunjang DAK Farmasi
k. Penunjang DAK Fisik l.
Feasibility Studi (FS) Pembangunan Puskesmas
m. Peningkatan Puskesmas Perawatan Mampu Poned n. Revitalisasi Peralatan Kesehatan 4.
Progr am Standarisasi Pelayanan K esehatan a. Akreditasi Puskesmas b. Puskesmas terstandar BLUD c. Penelitian Survei/Indeks Kepuasan Masyarakat dan kepuasan pengguna layanan kesehatan d. Pembangunan Labkesda
5.
Progr am K ebijakan dan Manajem en Pem bangunan K esehatan a. Penerbitan Surat Pernyataan Miskin b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin (Integrasi JKN) c. Bantuan Operasional Penyelenggaraan Jamkesda/Maskin d. Sosialisasi dan Monev JKN e. Pengembangan Sumber Daya Manusia f.
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
g. BOP Balai Pengobatan h. Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional FKTP i. 6.
Penunjang Pelayanan Kesehatan Puskesmas
Progr am Pem binaan Lingkungan Sosial a. Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dengan Penyediaan Fasilitas Perawatan
Kesehatan
Bagi
Penderita
Akibat
Dampak
Asap
Rokok
(Pembangunan Puskesmas Rawat Inap) 7.
Progr am Per baikan Gizi Masyarakat a. Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vitamin A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro Lainnya b. Peningkatan ASI Ekslusif dalam Rangka Kab Layak Anak c. Peringatan Hari Gizi Nasional
8.
Progr am Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular a. Peningkatan Imunisasi b. Penanggulangan Penyakit DBD c. Penangulangan Penyakit HIV/AIDS, TB, Diare dan Kusta d. Surveilens Epidemioogi e. Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan f.
Peningkatan Pos Pembinaan Terpadu (Pospindu)
g. Perawatan dan Pendampingan Kasus Jiwa 9. Progr am Pengem bangan Lingkungan Sehat a. Penyediaan dan Pengawasan air bersih b. Peningkatan Kesehatan Lingkungan Pemukiman Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
75 c. Pembangunan Jamban Keluarga d. Penyelenggaraan Kabupaten Sehat e. Studi EHRA f.
Pengadaan IPAL
10. Progr am Pengadaan Obat dan Per bekalan K esehatan a. Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (APBD dan DAK) b. Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan ningkatan Mutu dan Keamanan Makanan 11. Progr am Pengaw asan Obat dan Makanan a. Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya b. Peningkatan Kefarmasian Rencana Program dan Kegiatan diatas disertai indikator kinerja, kelompok sasaran, serta pendanaan indikatif. Program Dinas Kesehatan merupakan program prioritas RPJMD Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 – 2021 yang sesuai dengan tugas dan fungsinya. Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran beserta pendanaan indikatif sebagaimana diuraikan berikut :
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021
TABEL : 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2016 - 2021 2017
No
1 1
Tujuan
2
Sasaran
Indikator sasaran
3
Meningkatkan Meningkatnya kualitas kualitas kesehatan kesehatan
4 1
Kode
Program / Kegiatan
5
7
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2016 Target
Rp.
Target
2 rekening
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional
Jumlah kendaraan dinas yang dilakukan pemeliharaan dan perijinan
11 unit
11 unit
12,000,000
11 unit
12,000,000
11 unit
12,000,000
11 unit
12,000,000
3
Penyediaan alat tulis kantor
Jumlah Alat Tulis Kantor yang disediakan
1 Paket
1 Paket
100,000,000
1 Paket
74,000,000
1 Paket
77,700,000
1 Paket
1.02.1.02.01.01.01.11
4
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Jumlah barang cetakan kegiatan surat menyurat
1 Paket
1 Paket
39,600,000
1 Paket
40,000,000
1 Paket
42,000,000
1.02.1.02.01.01.01.13
5
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Jumlah peralata dan perlengakapan kantor yang disediakan1
Paket
1 Paket
202,760,800
1 Paket
150,000,000
1 Paket
157,500,000
1.02.1.02.01.01.01.17
6
Penyediaan makanan dan minuman
Jumlah makanan dan minuman yang disediakan untuk rapat
1860 dos, 75 dos
2000 dos
67,750,000
2000 dos
64,362,000
2000 dos
1.02.1.02.01.01.01.21
7
Rapat - rapat koordinasi dan konsultasi keluar dan dalam daerah
Jumlah perjalanan dinas luar daerah yang dilaksanakan
448 OHK
448 OHK
185,600,000 280 OHK
1.02.1.02.01.01.01.23
8
Penyediaan jasa Tenaga Kerja
Honor jasa pengelola keuangan dalam rangka mendukung administrasi keuangan yg tertib dan benar
3 org
3 org
60,000,000
3 org
36,000,000
3 org
37,800,000
3 org
63,000,000
1.02.1.02.01.01.01.24
9
Peningkatan pengelola barang milik daerah
Jumlah keg rapat peningkatan pengelolaan barang milik daerah
3 kali
3 kali
100,000,000
2 kali
50,000,000
2 kali
50,000,000
2 kali
1.02.1.02.01.01.02
II
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Cakupan sarana prasarana yang berfungsi dengan baik
100%
100%
470,150,000
100%
292,500,000
100%
307,125,000
1.02.1.02.01.01.02.21
10
Pemeliharaan Rutin/berkala rumah dinas
Jumlah Gedung rumah dinas yang dipelihara yang dibangun
1 unit
1 unit
233,000,000
1 paket
150,000,000
1 paket
1.02.1.02.01.01.02.22
11
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Jumlah Gedung Kantor yang dipelihara
I unit
I unit
110,000,000
1 paket
50,000,000
1.02.1.02.01.01.02.24
12
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Jumlah kendaraa Roda 4 yang dipelihara
11 unit
11 unit
88,500,000
11 unit
1.02.1.02.01.01.02.28
13
Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
Peralatan gedung kantor yang dipelihara
1 paket
1 paket
37,000,000
1.02.1.02.01.01.02.30
14
Pemeliharaan rutin/berkala buku perpustakaan
Jumlah surat kabar yang disediakan
1,650,000
1.02.1.02.01.01.03
III
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat Kedisiplinan aparatur
1.02.1.02.01.01.03.02
15
Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya
Jumlah pengadaan pakaian dinas
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
1.02.1.02.01.01.01.06
2
1.02.1.02.01.01.01.10
2 jenis surat 4 jenis surat kabar kabar
264,000,000 2 rekening
100%
556,695,000
852 stel
852 stel
556,695,000
100%
264,000,000 2 rekening
1,530,910,100
100%
277,200,000 2 rekening
18 1,627,665,605
Tahun 2020 Target 19 100%
291,060,000 2 rekening
Rp. 20 1,705,798,885
Tahun 2021 Target 21 100%
Rp. 22 1,848,298,124
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra 23 100%
320,893,650 2 rekening
24
Unit Kerja / Penanggung Jawab
25
9,349,745,514 Sekretariat
Lokasi
26 Dinkes
305,613,000
2 rekening
15 unit
15,000,000
11 unit
15,000,000
11 unit
81,585,000
1 Paket
85,664,250
1 Paket
94,230,675
1 Paket
513,179,925 Subag umum Dinkes & Kepeg.
1 Paket
44,100,000
1 Paket
46,305,000
1 Paket
50,935,500
1 Paket
262,940,500 Subag umum Dinkes & Kepeg.
1 Paket
165,375,000
1 Paket
173,643,750
1 Paket
191,008,125
6 Paket
1,040,287,675 Subag umum Dinkes & Kepeg.
67,580,100 2100 dos
70,959,105 2400 dos
74,507,060
2600 dos
81,957,766 12000 dos
427,116,032 Subag umum Dinkes & Kepeg.
194,880,000 300 OHK
204,624,000 350 OHK
214,855,200
380 OHK
236,340,720 2008 OHK
1,366,299,920 Subag umum Dinkes & Kepeg.
3 org
63,000,000
3 org
63,000,000
3 org
50,000,000
2 kali
50,000,000
2 kali
50,000,000
13 kali
100%
322,481,250
100%
338,605,313
100%
372,465,844
100%
157,500,000
1 paket
165,375,000
1 paket
173,643,750
1 paket
191,008,125
6 paket
1,070,526,875 Subag Umum Dinkes dan Kepeg
1 paket
52,500,000
1 paket
55,125,000
1 paket
57,881,250
1 paket
63,669,375
6 paket
389,175,625 Subag Umum Dinkes dan Kepeg
50,000,000
11 unit
52,500,000
11 unit
55,125,000
11 unit
57,881,250
11 unit
63,669,375
11 unit
367,675,625 Subag Umum Dinkes dan Kepeg
1 paket
40,000,000
1 paket
42,000,000
1 paket
44,100,000
1 paket
46,305,000
1 paket
50,935,500
6 paket
260,340,500 Subag Umum Dinkes dan Kepeg
4 jenis surat kabar
2,500,000
4 jenis surat kabar
2,625,000
4 jenis surat kabar
2,756,250
4 jenis surat kabar
2,894,063
4 jenis surat kabar
3,183,469
4 jenis surat kabar
15,608,781 Subag umum Dinkes & Kepeg.
330,000,000 250 OHK
100%
1,460,962,000
17
Rp.
2 rekening
1
100%
16
Target
Jumlah biaya rekening listrik, telepon yang dibayarkan
1.02.1.02.01.01.01.02
1,176,110,800
15
Rp.
11
Tingkat kelancaran administrasi perkantoran
14
Target
Tahun 2019
100%
Program Administrasi Perkantoran
13
Rp.
Tahun 2018
10
I
12
Tahun 2017
100%
Persentase Temuan Laporan 1.02.1.02.01.01 Hasil Pemeriksaan (LHP) atas penggunaan anggaran keuangan, aset, serta umum dan kepegawaian ditindaklanjuti
6
Data Indikator Kinerja program Capaian (Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Awal
1,722,766,650 Subag umum Dinkes & Kepeg.
15,000,000 Subag umum & Kepeg.
322,800,000 Subag Keuangan
Dinkes
350,000,000 Subag Umum Dinkes dan Kepeg
2,103,327,406 Bidang SDK
Dinkes
No
1
Tujuan
2
Sasaran
Indikator sasaran
3
4 2
Kode
5
Nilai Implementasi Sistem 1.02.1.02.01.01.06 Akuntabilitas Kinerjas instansi Pemerintah (SAKIP) 1.02.1.02.01.01.06.05
Meningkatkan akses pelayanan bidang kesehatan
Meningkatnya akses pelayanan bidang kesehatan
3
Persentase penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Skala Kabupaten
Program / Kegiatan
6
Data Indikator Kinerja program Capaian (Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Awal
7
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2016 Target
Rp.
Target 13
Rp. 14
Tahun 2018 Target 15
Rp. 16
Tahun 2019 Target 17
Rp. 18
Tahun 2020 Target 19
Rp. 20
Tahun 2021 Target 21
Rp. 22
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
10
11
IV
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Cakupan laporan kinerja yang benar dan tepat waktu
100%
100%
30,000,000
100%
15,000,000
100% (5.Dok.)
17,000,000
100% (5.Dok.)
20,000,000
100% (5.Dok.)
23,000,000
100% (5.Dok.)
16
Penyusunan Perencanaan Program dan Pelaporan
Dokumen perencanaan dan pelaporan yang disusun
5 dok
5 dok
30,000,000
5 dok
15,000,000
5 dok
17,000,000
5 dok
20,000,000
5 dok
23,000,000
5 dok
V
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa Siaga aktif
100%
100%
17
Revitalisasi Posyandu dan UKBM
Persentase posyandu purnama mandiri
68%
68%
125,000,000
70%
125,000,000
75%
125,000,000
80%
125,000,000
85%
125,000,000
90%
125,000,000
90%
18
Pembinaan dan Pengembangan Desa Siaga
Persentase desa siaga aktif purnama mandiri
100%
100%
100,000,000
100%
100,000,000
100%
100,000,000
100%
100,000,000
100%
100,000,000
100%
100,000,000
100%
19
Saka Bhakti Husada
Jumlah Kader Saka Bakti Husada yang dibina
50,000,000
5 pangkalan SBH
50,000,000
5 pangkalan SBH
50,000,000
5 pangkalan SBH
50,000,000
5 pangkalan SBH
50,000,000
5 pangkalan 5 pangkalan SBH SBH
12
Tahun 2017
23
24
Unit Kerja / Penanggung Jawab
25
Lokasi
26
26,000,000 100% (5 Dok.)
131,000,000 Sekretariat
Dinkes
26,000,000
131,000,000 Subbag Sungram
Dinkes
5 dok
50,000,000 5 pangkalan SBH
5 pangkalan SBH
0 Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masy 750,000,000 Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masy 600,000,000 Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masy 300,000,000 Seksi Promosi Dinkes dan Pemberdayaan Masy
20
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Persentase penyuluhan kesehatan di desa/masyarakat
80%
80%
150,000,000
82%
150,000,000
84%
150,000,000
86%
150,000,000
88%
150,000,000
90%
150,000,000
90%
900,000,000 Seksi Promosi Dinkes dan Pemberdayaan Masy
21
Pengadaan Media Promosi Kesehatan
Jumlah jenis media promosi program prioritas yang dihasilkan
5 jenis
5 jenis
115,000,000
5
115,000,000
6
115,000,000
6
115,000,000
7
115,000,000
7
115,000,000
7
690,000,000 Seksi Promosi Dinkes dan Pemberdayaan Masy
22
Pengembangan Taman Posyandu (BK_Prop) Silpa 2015
Persentase posyandu puri menjadi taman posyandu
100%
100%
284,973,000
23
Pengembangan Taman Posyandu (BK_Prop)
Persentase posyandu puri menjadi taman posyandu
40%
40%
150,000,000
VI
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
24
Peningkatan Imunisasi
Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
95%
95%
450,000,000
95%
450,000,000
95%
450,000,000
95%
450,000,000
95%
450,000,000
95%
450,000,000
95%
2,700,000,000 Seksi Dinkes Survelans dan Imunisasi
25
Penanggulangan Penyakit DBD
Cakupan penderita DBD yang tertangani sesuai SOP
100%
100%
400,000,000
100%
400,000,000
100%
400,000,000
100%
400,000,000
100%
400,000,000
100%
400,000,000
100%
2,400,000,000 Seksi Dinkes Pencegahan dan penanggulang an penyakit menular
26
Penanggulangan Penyakit HIV/AIDS, TB Paru, dan Kusta
Cakupan penemuan dan penanganan penderita pneumonia balita
100%
100%
500,000,000
100%
500,000,000
100%
500,000,000
100%
500,000,000
100%
500,000,000
100%
500,000,000
100%
3,000,000,000 Seksi Dinkes Pencegahan dan penanggulang an penyakit menular
Cakupan penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA Positif
607
607
627
647
667
687
707
707
0 Seksi Dinkes Pencegahan dan penanggulang an penyakit menular
Cakupan penanganan penderita diare
85%
85%
85%
85%
85%
85%
85%
85%
0 Seksi Dinkes Pencegahan dan penanggulang an penyakit menular
284,973,000 Seksi Promosi Dinkes dan Pemberdayaan Masy 40%
150,000,000
42%
150,000,000
44%
150,000,000
46%
150,000,000
48%
150,000,000
48%
900,000,000 Seksi Promosi Dinkes dan Pemberdayaan Masy 0
Dinkes
No
1
Tujuan
2
Sasaran
3
Indikator sasaran
4
Kode
Program / Kegiatan
5
6
Data Indikator Kinerja program Capaian (Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Awal
7 Persentase penemuan dan penanganan penderita HIV/AIDS
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2016 Target
Rp.
10
11
12
116
112
Tahun 2017 Target
Rp.
13
14
Tahun 2018
110
Target
Rp.
15
16
105
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
17
18
19
20
21
22
100
95
90
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra 23 90
Jumlah Kasus Kusta yang ditemukan
24
Unit Kerja / Penanggung Jawab
Lokasi
25
26
0 Seksi Dinkes Pencegahan dan penanggulang an penyakit menular 0 Seksi Dinkes Pencegahan dan penanggulang an penyakit menular
27
Surveilens Epidemiologi
Cakupan desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemilogi < 24 jam
100%
100%
350,000,000
100%
350,000,000
100%
350,000,000
100%
350,000,000
100%
350,000,000
100%
350,000,000
100%
2,100,000,000 Seksi Dinkes Survelans dan Imunisasi
28
Peningkatan Pelayanan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan
Persentase penanganan kasus penyakit indra dan jiwa
100%
100%
100,000,000
100%
234,000,000
100%
234,000,000
100%
234,000,000
100%
234,000,000
100%
234,000,000
100%
1,270,000,000 Seksi Dinkes Pencegahan dan penanggulang an penyakit tidak menular
29
Peningkatan Pos Pembinaan Terpadu (Pospindu)
Persentase pospindu yang terbentuk
30%
30%
50,000,000
40%
250,000,000
50%
250,000,000
60%
250,000,000
70%
250,000,000
80%
250,000,000
80%
1,300,000,000 Seksi Dinkes Pencegahan dan penanggulang an penyakit tidak menular
30
Perawatan dan Pendampingan Kasus Jiwa
Persentase pasien jiwa yang bisa didampingi dan kader yang terlatih
100%
100%
100,000,000
100%
100,000,000
100%
100,000,000
100%
100,000,000
100%
100,000,000
100%
100,000,000
100%
600,000,000 Seksi Dinkes Pencegahan dan penanggulang an penyakit tidak menular
VII Program Upaya Kesehatan Masyarakat
0
Dinkes
31
Pengamanan Mudik Lebaran, Natal dan Tahun Baru
Persentase biaya yang dikeluarkan untuk Pengamanan Mudik Lebaran, Natal dan tahun Baru
97%
97%
104,200,000
97%
104,200,000
97%
104,200,000
97%
104,200,000
97%
104,200,000
97%
104,200,000
97%
625,200,000 Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
Dinkes
32
Perluasan Fungsi Polindes menjadi Ponkesdes (BK_Prop)
Persentase biaya yang dikeluarkan untuk perluasan fungsi polindes menjadi ponkesdes 197 ponkesdes
93%
93%
4,877,485,000
93%
4,877,485,000
93%
4,877,485,000
93%
4,877,485,000
93%
4,877,485,000
93%
4,877,485,000
93%
29,264,910,000 Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
Dinkes
33
Penyediaan Makanan dan Minuman Pasien
Jumlah puskesmas yang dibiayai makan minum pasiennya
1,200,000,000
20 puskesmas
22 puskesmas
1,400,000,000
24 puskesmas
1,500,000,000
26 puskesmas
1,600,000,000
27 puskesmas
1,700,000,000
27 puskesmas
8,700,000,000 Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
Dinkes
34
Pelayanan Kesehatan Bagi Korban Kecelakaan (Visum)
Jumlah pasien yang mendapatkan visum
275,000,000 Seksi Pelayanan Rujukan
Dinkes
35
Pelayanan Kesehatan Rujukan
2,500,000,000 Seksi Pelayanan Rujukan
Dinkes
36
Pelayanan Kesehatan Batra
VIII Program pengawasan obat dan makanan 37 Peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
16puskesma 16puskesma s s
10 orang
10 orang
25,000,000 20 orang
Persentase kegiatan SPDGT
0
0
0
50%
Jumlah pelaksanaan pembinaan kesehatan batra
0%
0%
0
0
Frekuensi pengawasan dan pengendalian kesehatan makanan hasil industry dan produksi Rumah tangga Frekuensi pengawasan keamanan obat (bahan berbahaya dan keamanan pangan)
60 kali
60 kali
60%
60%
75,000,000
65%
65%
1,300,000,000
50,000,000 20 orang
500,000,000
60%
0 27 PKM
75,000,000
70%
70%
50,000,000 20 orang
500,000,000
70%
100,000,000 27 PKM
75,000,000
75%
75%
50,000,000
20 orang
50,000,000
20 orang
50,000,000
20 orang
500,000,000
80%
500,000,000
90%
500,000,000
90%
100,000,000
27 PKM
100,000,000
27 PKM
100,000,000
27 PKM
400,000,000 Seksi Pengobatan Tradisional
Dinkes
0
Dinkes
75,000,000
80%
75,000,000
85%
75,000,000
85%
450,000,000 Seksi Kefarmasian
Dinkes
85%
0 Seksi Kefarmasian
Dinkes
80%
85%
No
1
Tujuan
2
Sasaran
Indikator sasaran
3
4
Kode
Program / Kegiatan
5
6 38
Peningkatan Kefarmasian
IX
Program Pengembangan Lingkungan Sehat Penyediaan dan Pengawasan air bersih/air minum
39
40
Peningkatan Kesehatan Lingkungan Pemukiman
Data Indikator Kinerja program Capaian (Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Awal
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2016
Tahun 2017
11
12
0
Persentase rumah sehat
68,84%
69,13%
Persentase Akses Air Bersih yang Berkualitas
89,63%
89,63%
90%
91%
92%
93%
94%
94%
Persentase pemeriksaan tempat pengolahan makanan
71%
77%
80%
82%
84%
86%
88%
88%
Persentase jumlah penjamah makanan yang dilatih
40
40
60
80
100
120
140
140
200,000,000
14
70%
14
15
250,000,000
200,000,000
28
71%
Target
16
17
500,000,000
200,000,000
28
72%
Rp.
Target
18
19
500,000,000
200,000,000
28
73%
Rp.
Target
20
21
500,000,000
200,000,000
28
74%
Rp.
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
0
13
Rp.
Tahun 2021
10
0
Target
Tahun 2020
Rp.
7
Rp.
Tahun 2019
Target
Jumlah tenaga farmasi yang direkrut
Target
Tahun 2018
22 500,000,000
200,000,000
23 28
74%
41
Pembangunan Jamban Keluarga (TMMD)
Jumlah Jamban yang terbangun
10
10
75,000,000
33
500,000,000
33
500,000,000
33
500,000,000
33
500,000,000
33
500,000,000
33
42
Penyelenggaraan Kabupaten/Kota Sehat
Terlaksananya forum kab Sehat
0
1
75,000,000
1
75,000,000
1
75,000,000
1
75,000,000
1
75,000,000
1
75,000,000
1
43
Studi EHRA
Terlaksananya studi EHRA
100%
100%
100,000,000
100,000,000 100%
44
Pengadaan IPAL
4
Angka Kematian Ibu (AKI)
X
Program Peningkatan Pelayanan kesehatan ibu, bayi, remaja/ Upaya Kesehatan Masyarakat
5
Angka Kematian Bayi (AKB)
45
Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
46
Peningkatan Kesehatan Lansia
47
Peningkatan Kesehatan Anak dan Remaja
48
49
Pelayanan Jampersal Puskesmas
BOK Puskesmas
Jumlah IPAL yang terbangun
Angka kematian bayi per 1.000 kh dan Angka Kematian Ibu per 100.000 KH Cakupan pelayanan uslia
7
7
1,074,000,000
AKB 11,5, AKI 134
11,5, 134
54%
54%
100,000,000
Cakupan pelayanan kesehatan remaja
65%
65%
150,000,000
Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
100%
100%
Tersedianya RTK di Puskesmas
60%
60%
Persentase tersedianya dana untuk mendukung program
100%
100%
300,000,000
1
11,4,AKI 132
525,000,000
2,625,000,000
5
2,625,000,000
5
2,625,000,000
5
2,625,000,000
5
25
Lokasi
26
2,250,000,000 Seksi Kefarmasian 0
Dinkes
1,200,000,000 Seksi kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga 0 Seksi kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga 0 Seksi kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga 0 Seksi kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga 2,575,000,000 Seksi kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga
Dinkes
450,000,000 Seksi kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga
Dinkes
200,000,000 Seksi kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga 12,099,000,000 Seksi kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga 0
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
Dinkes
495,161,000 11,3, AKI 130
500,000,000 11,2, AKI 128
600,000,000 11,1, AKI 126
600,000,000
11, AKI 124
600,000,000
11, AKI 124
3,095,161,000 Seksi KGM
Dinkes
56%
200,000,000
57%
200,000,000
58%
200,000,000
59%
200,000,000
60%
200,000,000
60%
1,100,000,000 Seksi KGM
Dinkes
66%
250,000,000
67%
250,000,000
68%
250,000,000
69%
250,000,000
70%
250,000,000
70%
1,400,000,000 Seksi KGM
Dinkes
100%
0 Seksi KGM
Dinkes
100%
1,807,150,000 2,300,000,000
5
24
Unit Kerja / Penanggung Jawab
100%
100%
100%
100%
70%
3,051,214,000
75%
3,051,214,000
80%
3,051,214,000
85%
3,051,214,000
90%
3,051,214,000
90%
17,063,220,000 Seksi KGM
Dinkes
100%
6,241,000,000
100%
10,800,000,000
100%
10,800,000,000
100%
10,800,000,000
100%
10,800,000,000
100%
51,741,000,000 Puskesmas
Dinkes
No
1
Tujuan
2
Sasaran
Indikator sasaran
3
4
6
Persentase Penanganan Balita Gizi Buruk
Kode
Program / Kegiatan
5
Data Indikator Kinerja program Capaian (Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Awal
6 50
BOK Dinas Kesehatan
XI
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Penanggulangan kurang energi protein (KEP),anemia gizi besi,gangguan akibat kurang yodium (Gaky),kurang vitaminASI A dan Program peningkatan
51
52
7
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2016 Target
Tahun 2017
Rp.
Target
Target
10
11 100%
320,000,000
100%
950,000,000
100%
243
240
400,000,000
230
450,000,000
230
Jumlah ruang laktasi yang terbangun10
10
435,000,000
5
200,000,000
5
Jumlah Gizi Buruk yang ditangani
13
Rp.
100%
Persentase tersedianya dana untuk mendukung program
12
Tahun 2018
14
15
Tahun 2019
Rp.
Target
16
17
950,000,000
500,000,000
200,000,000
Rp. 18
Tahun 2020 Target 19
Rp. 20
Tahun 2021 Target 21
Rp. 22
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra 23
24
Unit Kerja / Penanggung Jawab
25
Lokasi
26
100%
950,000,000
100%
950,000,000
100%
950,000,000
100%
5,070,000,000 Seksi KGM
Dinkes
0 Seksi KGM
Dinkes
220
550,000,000
210
600,000,000
200
650,000,000
200
3,150,000,000 Seksi KGM
Dinkes
5
200,000,000
5
200,000,000
5
200,000,000
5
1,435,000,000 Seksi KGM
Dinkes
0 Seksi KGM
Dinkes
0
Dinkes
Eksklusif Kab. Layak Anak 53 7
8
Persentase pembiayaan kesehatan masyarakat miskin
Persentase Fasilitas Kesehatan sesuai Standar
Peringatan Hari Gizi Nasional
XII Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan (Program Pelayanan Penduduk Miskin) 54 Penerbitan Surat Pernyataan Miskin
Persentase SPM yang diterbitkan
100%
100%
200,000,000
100%
200,000,000
100%
200,000,000
100%
200,000,000
100%
200,000,000
100%
200,000,000
100%
1,200,000,000 Seksi Pelayanan Primer
Dinkes
55
Pelayanan Kesehatan Masyarakat Miskin (integrasi JKN)
Persentase pasien miskin yang mendapatkan pelayanan kesehatan
100%
100%
5,000,000,000
100%
5,000,000,000
100%
5,000,000,000
100%
5,000,000,000
100%
5,000,000,000
100%
5,000,000,000
100%
30,000,000,000 Seksi Pelayanan Primer
Dinkes
56
Bantuan Operasional Penyelenggaraan Jamkesda
Persentase biaya yang dikeluarkan untuk operasional Jamkesda
100%
100%
200,000,000
100%
200,000,000
100%
200,000,000
100%
200,000,000
100%
200,000,000
100%
200,000,000
100%
1,200,000,000 Seksi Pelayanan Primer
Dinkes
57
Sosialisasi dan Monev JKN
Terlaksananya kegiatan sosailisasi dan monev di Puskesmas
27 PKM
27 PKM
250,000,000
27 PKM
250,000,000
27 PKM
250,000,000
27 PKM
1,500,000,000 Seksi Pelayanan Primer
Dinkes
250,000,000 27 PKM
250,000,000 27 PKM
250,000,000 27 PKM
XIII Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
0
58
Peningkatan Puskesmas Rawat Inap menjadi Puskesmas Rawat Inap Standar (BK_Prop)
59
Perbaikan Puskesmas Rawat Inap
60
Pembangunan Puskesmas Rawat Inap
Jumlah pembangunan Puskesmas Rawat Inap
61
Perbaikan Puskesmas Pembantu
Jumlah perbaikan puskesmas pembantu
22
22
9,000,000,000
14
9,000,000,000
20
9,000,000,000
62
Pengadaan Mobil Khusus Pendingin untuk Distribusi Vaksin
Jumlah pengadaan mobil vaksin
1
1
350,000,000
0
0
0
0
Pengadaan Mebelair Puskesmas Rawat Inap Baru
Tersedianya Mebelair di Puskesmas Rawat Jalan ke Puskesmas Rawat Inap Baru
60%
64
Pembangunan Gedung Instalasi Farmasi Kesehatan (DAK Bidang Farmasi)
Tersedianya gedung IFK
70%
70%
1,000,000,000
80%
1,000,000,000
90%
8,000,000,000
100%
1,000,000,000
65
Pengadaan Sarpras Instalasi Farmasi Kesehatan (DAK Bidang Farmasi)
Tersedianya Sarpras di Gedung IFK
70%
70%
801,000,000
75%
500,000,000
80%
400,000,000
85%
400,000,000
90%
400,000,000
100%
300,000,000
100%
2,801,000,000 Subag Umum Dinkes dan Kepeg
66
Penunjang DAK Bidang Farmasi
Tersedianya dana untuk menunjang terlaksananya kegiatan DAK
100%
100%
361,661,500
100%
300,000,000
100%
300,000,000
100%
300,000,00
100%
300,000,000
100%
300,000,000
100%
#VALUE!
67
Penunjang DAK Fisik
Tersedianya dana untuk menunjang terlaksananya kegiatan DAK Fisik
100%
100%
0
0%
150,000,000
100%
150,000,000
100%
150,000,000
100%
150,000,000
100%
150,000,000
100%
68
Feasibility Studi (FS) Pembangunan Puskesmas Dlanggu
Persentase biaya yang dikeluarkan untuk biaya FS Puskesmas
100%
100%
50,000,000
63
Persentase biaya yang dikeluarkan untuk peningkatan Puskesmas Rawat Inap menjadi puskesmas rawat inap standar Jumlah Puskesmas yang
100%
100%
60,000,000
100%
60,000,000
100%
60,000,000
100%
60,000,000
100%
60,000,000
100%
16
16
16,035,555,125
14
16,035,555,125
16
16,035,555,125
16
2,700,000,000
16
2,700,000,000
16
0
7
10,996,270,000
3
10,996,270,000
3
10,996,270,000
3
10,996,270,000
2
10,996,270,000
2
60,000,000
100%
Dinkes
16
56,206,665,375 Subag Umum Dinkes dan Kepeg
2
59,981,350,000 Subag Umum Dinkes dan Kepeg
2,700,000,000
direhab
5,000,000,000
27,000,000,000 Subag Umum Dinkes dan Kepeg
0
0
0
0
0
0 0
60%
1,656,800,000
70%
1,500,000,000
75%
2,500,000,000
360,000,000 Subag Umum Dinkes dan Kepeg
80%
3,000,000,000
85%
3,000,000,000
90%
90% 3,000,000,000
350,000,000 Seksi Alkes dan PKRT
Dinkes
14,656,800,000 Seksi Alkes dan PKRT
Dinkes
11,000,000,000 Subag Umum Dinkes dan Kepeg
Subag Umum Dinkes dan Kepeg
750,000,000 Subag Umum Dinkes dan Kepeg
50,000,000 Subag Umum Dinkes dan Kepeg
No
1
Tujuan
2
Sasaran
Indikator sasaran
3
4
Kode
Program / Kegiatan
5
6
Data Indikator Kinerja program Capaian (Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Awal
7
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2016 Target
Tahun 2017
Tahun 2018
Tahun 2019
Tahun 2020
Tahun 2021
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
Target
Rp.
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra
10
11
Feasibility Studi (FS) Pembangunan Puskesmas Gondang
100%
100%
50,000,000
50,000,000
Dinkes
70
Feasibility Studi (FS) Pembangunan Puskesmas Pesanggrahan
10%
100%
50,000,000
50,000,000
Dinkes
71
Penyusunan DED Puskesmas Jatirejo
100%
100%
50,000,000
50,000,000
Dinkes
72
Penyusunan DED Puskesmas Gondang
100%
100%
50,000,000
50,000,000
Dinkes
73
Penyusunan DED Puskesmas Pesanggrahan
100%
100%
50,000,000
50,000,000
Dinkes
74
Penyusunan DED Puskesmas Dlanggu
100%
100%
50,000,000
50,000,000
Dinkes
75
Revitalisasi Peralatan Kesehatan
Persentase alat kesehatan yang mendapatkan kalibrasi/revitalisasi
10%
10%
0
10%
55,000,000
76
Peningkatan Puskesmas Perawatan Mampu Poned (DAK Bid Pelayanan Dasar Silpa 2014)
Persentase peningkatan puskesmas mampu PONED (DAK bidang pelayanan dasar silpa 2014)
100%
100%
288,819,747
100%
288,819,747
77
Pengadaan Mobil Puskesmas Keliling
Jumlah Pusling yang diadakan
0
0
78
Pengadaan Alat Kesehatan
Persentase biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan Alat Kesehatan
99%
99%
0
3
0
10,934,289,120
0
100%
0
1,000,000,000
60,000,000
20%
65,000,000
25%
70,000,000
30%
75,000,000
30%
0
100%
0
21,000,000,000
2
100%
900,000,000
4
1,800,000,000
6
2,700.000,000
Akreditasi Puskesmas
Jumlah puskesmas yang terakreditasi
80
Akreditasi Puskesmas (DAK)
81
Puskesmas terstandar BLUD
Jumlah Puskesmas terstandar BLUD
0
2
82
Penelitian IKM dan kepuasan pengguna pelayanan kesehatan
Angka IKM
B
B
83
Pembangunan Labkesda
Jumlah labkesda yang dibangun
180,000,000
100,000,000
4,000,000,000
36,934,289,120 Seksi Alkes dan PKRT
Dinkes
Dinkes
10
300,000,000
4
350,000,000
10
1,300,000,000
10
1,300,000,000
4
500,000,000
2
100,000,000
4
100,000,000
6
100,000,000
8
100,000,000
10
100,000,000
10
600,000,000 Subag Keuangan
Dinkes
B
100,000,000
B
100,000,000
A
100,000,000
A
100,000,000
A
100,000,000
A
500,000,000 Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
Dinkes
1
2,000,000,000
2,000,000,000 Seksi Alkes dan PKRT
Dinkes
0
Dinkes
Pengembangan SDM
Jumlah nakes yang mengikuti pelatihan
133 orang
133 orang
250,000,000 133 orang
250,000,000 133 orang
BOP Balai Pengobatan (Penunjang sarana dan prasarana pelayanan kesehatan)
Persentase biaya yang dikeluarkan untuk penunjang sarana dan prasarana dinas kesehatan
100%
100%
830,809,120
100%
950,000,000
100%
1,000,000,000
100%
87
Penunjang Pelayanan kesehatan UPT Puskesmas
Persentase biaya yang dikeluarkan untuk penunjang sarana pelayanan kesehatan 27 UPT Puskesmas
100%
100%
11,199,973,000
100%
11,199,973,000
100%
14,000,000,000
100%
88
Pelayanan JKN FKTP Puskesmas
Persentase biaya yang dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan bagi peserta JKN
100%
100%
31,000,000,000
100%
31,000,000,000
100%
31,000,000,000
100%
89
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Jumlah Puskesmas yang mengakses informasi Sikda
Perbekalan Kesehatan
Dinkes
250,000,000
86
150,000,000
Dinkes
10
85
27 27 Puskesmas,1 Puskesmas, 00% 100%
26
Seksi Alkes dan PKRT
0
79
XVI Program Obat dan
325,000,000 Seksi Alkes dan PKRT
6
1,080,000,000 Seksi Dinkes PelayananKes ehatan Primer 3,100,000,000 Dinkes
XV Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
Persentase sediaan Farmasi, Alkes yang memenuhi syarat
25
577,639,494 Subag Umum Dinkes dan Kepeg
XIV Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
9
24
Lokasi
69
15%
23
Unit Kerja / Penanggung Jawab
27 Puskesmas, 100%
150,000,000
27 Puskesmas, 100%
250,000,000 133 orang
150,000,000
27 Puskesmas, 100%
250,000,000 133 orang 1,050,000,000
14,000,000,000
31,000,000,000
150,000,000
100%
100%
100%
27 Puskesmas, 100%
250,000,000 133 orang 1,050,000,000
14,000,000,000
31,000,000,000
150,000,000
1,500,000,000 Seksi SDMK
Dinkes
100%
1,050,000,000
100%
5,930,809,120 Subag Keuangan
Dinkes
100%
14,000,000,000
100%
78,399,946,000 Puskesmas
100%
31,000,000,000
100%
186,000,000,000 Puskesmas
27 Puskesmas, 100%
250,000,000 133 orang
150,000,000
27 Puskesmas, 100%
Puskesmas
Dinkes
900,000,000 Subag Sungram
Dinkes
0
Dinkes
No
1
Tujuan
2
Sasaran
3
Indikator sasaran
4
Kode
Program / Kegiatan
5
6
Data Indikator Kinerja program Capaian (Outcome) dan Kegiatan (Uot put) pada tahun Awal
7
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Tahun 2016 Target
Rp. 12
Tahun 2017 Target 13
Rp. 14
Tahun 2018 Target 15
Rp. 16
Tahun 2019 Target 17
Rp. 18
Tahun 2020 Target 19
Rp. 20
Tahun 2021 Target 21
Rp. 22
Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra 23
24
Unit Kerja / Penanggung Jawab
Lokasi
25
26
10
11
90
Pengadaan Obat dan perbekalan kesehatan
Persentase ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan
70%
70%
1,400,000,000
75%
1,400,000,000
80%
1,400,000,000
85%
1,400,000,000
90%
1,400,000,000
100%
1,400,000,000
100%
8,400,000,000 Seksi Farmasi Dinkes
91
Peningkatan Mutu penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Persentase penggunaan obat dan perbekalan kesehatan
70%
70%
50,000,000
75%
75,000,000
80%
75,000,000
85%
75,000,000
90%
75,000,000
100%
75,000,000
100%
425,000,000 Seksi Farmasi Dinkes
92
Pengadaan Obat dan perbekalan kesehatan (DAK)
Persentase ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan
100%
100%
3,935,159,000
100%
3,000,000,000
100%
3,000,000,000
100%
3,000,000,000
100%
3,000,000,000
100%
3,000,000,000
100%
18,935,159,000 Seksi Farmasi Dinkes
XVII Program Pengembangan Obat Asli Indonesia 93
Pengembangan Kesehatan Tradisional
94
Jumlah Penjual Jamu dan toga toma yang mendapat penyuluhan tentang obat tradisional
40 orang
Seksi Batra
Dinkes
95
Jumlah Puskesmas yang dibina tentang obat tradisional
27 Pusk.
Seksi Batra
Dinkes
204,766,466,574
210,758,298,420
224,198,643,492
230,050,150,491
236,337,312,841
258,996,544,125
1,365,107,415,942
76
B AB VI INDIK ATOR K INERJA DINAS K ESEH ATAN Penetapan indikator kinerja atau ukuran kinerja akan digunakan untuk mengukur kinerja atau keberhasilan organisasi. Pengukuran kinerja organisasi akan dapat dilakukan dengan mudah, cepat, tepat dan akurat jika terlebih dahulu ditetapkan indikator kinerja yang telah disepakati bersama. Penetapan indikator kinerja merupakan syarat penting untuk menetapkan rencana kinerja sebagai penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah atau Rencana Strategis Organisasi. Hal ini mengingat rencana kinerja akan merupakan gambaran sosok tampilan organisasi di masa yang akan datang. Indikator kinerja akan dapat dijadikan sebagai media perantara untuk memberi gambaran tentang prestasi organisasi yang diharapkan di masa mendatang. Kinerja organisasi pada dasarnya dapat digambarkan melalui tingkat capaian sasaran organisasi dan tingkat efisiensi dan efektivitas pencapaian sasaran dimaksud. Dengan demikian, indikator kinerja yang diharapkan dapat menggambarkan tingkat pencapaian kinerja organisasi, haruslah ditetapkan dengan hati-hati sehingga benar-benar dapat menggambarkan keadaan untuk kerja organisasi secara riil. Berdasarkan uraian makna penetapan kinerja organisasi tersebut maka guna dapat mengukur tingkat capaian kinerja pelaksanaan pembangunan SKPD, diperlukan penetapan indikator kinerja
dalam bentuk penetapan indikator
kinerja program pembangunan SKPD. Sebagaimana lazimnya sebuah alat ukur untuk
mengukur
kinerja
organisasi
maka
indikator
kinerja
program
pembangunan daerah ditetapkan dengan memenuhi kriteria sebagai berikut : (1) terkait
dengan
upaya
pencapaian
sasaran
pembangunan
daerah,
(2)
menggambarkan hasil pencapaian program pembangunan yang diharapkan, (3) memfokuskan pada hal-hal utama, penting dan merupakan prioritas program pembangunan daerah, dan (4) terkait dengan pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan daerah. Secara rinci, penetapan indikator kinerja program pembangunan Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016 – 2021 yang mengacu pada RPJMD, dapat diuraikan sebagai berikut :
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto 2016-2021
77 K ondisi K in er ja
K ondisi
pada No
1
INDIK ATOR
Persentase
K iner ja
Tar get Capaian Setiap Tah un
aw al
pada
per iode
ak hir
RPJMD
per iode RPJMD
Tah un
Tahu n
Tahu n
Tahu n
Tah un
Tah un
2016
2017
2018
2019
2020
2021
100
100
100
100
100
100
100
134
102
102
102
102
102
102
11,5
11,5
11,4
11,3
11,2
11,1
11
100
100
100
100
100
100
100
96,5
97
97,5
98
98,5
99
99
13
25
37
44
68
100
100
80
82
84
86
88
90
90
100
100
100
100
100
100
100
Penanggulangan Kejadian Luar BIasa (KLB) Skala Kabupaten
2
Angka Kematian Ibu
3
Angka Kematian Bayi
4
Persentase Penanganan Balita Gizi Buruk
5
Persentase Pembiayaan kesehatan masyarakat miskin
6
Persentase Fasilitas Kesehatan masyarakat miskin
7
Persentase Sediaan Farmasi, Alkes yang memenuhi syarat
8
Persentase Temuan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas penggunaan anggaran keuangan, aset, serta umum
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto 2016-2021
78 dan kepegawaian ditindaklanjuti 9
Nilai
C
B
B
BB
Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerjas instansi Pemerintah (SAKIP)
,
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto 2016-2021
BB
A
A
79 BAB VII PENUTUP
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 20162021 yang berisi Visi, Misi, Tujuan, Kebijakan, Strategi, Sasaran berikut indikator kinerja diharapkan mampu menjadi acuan dan arah pembangunan kesehatan di Kabupaten Mojokerto selama kurun waktu 5 tahun. Dikemudian
hari
apabila
terjadi
perubahan-perubahan
yang
mempengaruhi faktor ekonomi, sosial, politik maupun iklim yang dapat mengubah situasi epidemiologi maupun kebijakan sehingga rencana strategis yang telah disusun memerlukan penyesuaian Tentunya rencana strategis ini hanya akan sangat bermanfaat bila semua pelaku pembangunan kesehatan bekerja penuh dedikasi dan berorientasi pada tujuan akhir pembangunan dan dapat dibangun komitmen bersama dari seluruh jajaran organisasi kesehatan.
Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto Tahun 2016-2021