Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
2.1. Geografis, Administratif dan Kondisi Fisik Kabupaten OKU TIMUR di bentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2003 tanggal 18 Desember 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten OKU TIMUR, Kabupaten OKU SELATAN, dan Kabupaten OGAN ILIR Provinsi Sumatera Selatan, dan diresmikan oleh Gubernur Sumatera Selatan pada tanggal 17 Januari 2004 dengan ditunjuk Pejabat Sementara Bupati OKU TIMUR. 2.1.1 Kondisi Geografis dan Administratif Sesuai dengan UU Nomor 37 Tahun 2003 luas wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (OKU TIMUR) adalah 3.370 Km², dimana sebagian besar dari wilayah tersebut adalah dataran rendah dan cenderung rata kecuali di wilayah Kecamatan Martapura dan sekitarnya yang cenderung berbukit. Kabupaten OKU TIMUR secara geografis terletak pada 1030 40’ Bujur Timur – 1040 33’ Bujur Timur dan 30 45’ Lintang Selatan – 40 55’ Lintang Selatan. Adapun secara administrasi wilayah Kabupaten OKU TIMUR memiliki batas-batas sebagai berikut : • Sebelah Utara : Kabupaten Ogan Komering Ilir (Kecamatan Tanjung Lubuk dan Lempuing) dan Kabupaten Ogan Ilir (Kecamatan Muara Kuang) • Sebelah Timur : Kabupaten Ogan Komering Ilir (Kecamatan Lempuing dan Kecamatan Mesuji) • Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Provinsi Lampung (Kabupaten Way Kanan) dan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (Kecamatan Simpang). • Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu (Kecamatan Lengkti, Sosoh Buay Rayap, Baturaja Timur dan Peninjauan ) Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2012 terdiri dari 20 kecamatan dan 295 desa dengan kecamatan terluas adalah Kecamatan Belitang I dengan luas wilayah 354,50 Ha atau 10,53 % dari total luas wilayah kabupaten, sementara itu Kecamatan Belitang Jaya memiliki luas wilayah terkecil diantara kecamatan lainnya dengan luas 45,97 % atau hanya 1,36 % dari luas total wilayah Kabupaten.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta 2.1 dan Peta 2.2.
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 1
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
Sumber : Bappeda Kab.OKU TIMUR Tahun 2012 Peta 2.1. Peta orientasi wilayah Kabupaten OKU TIMUR Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 2
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
Sumber : Bappeda Kab.OKU TIMUR Tahun 2012 Peta 2.2. Peta administratif wilayah Kabupaten OKU TIMUR
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 3
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
2.1.2 Kondisi Fisik Dasar Kabupaten 2.1.2.1 Topografi Topografi dan ketinggian di wilayah Kabupaten OKU TIMUR berkisar antara 35 – 67 meter di atas permukaan laut. Bentuk lapangan (topografi), keadaan tanah di wilayah Kabupaten dapat digolongkan ke dalam wilayah datar (peneplain zone), bergelombang (piedmont zone) dan berbukit (hilly zone). Data mengenai Daerah Aliran Sungai (DAS) di Kabupaten OKU TIMUR disajikan pada Tabel 2.1 berikut ini. Tabel 2.1 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten OKU TIMUR
Nama DAS DAS Sungai Komering
Luas (Ha)
Debit (M3/detik) 426
192
Sumber : Dinas PU Pengairan Kab. OKU TIMUR 2.1.2.2 Kondisi Geologi Wilayah Kabupaten OKU TIMUR termasuk dalam cekungan Sumatera Selatan (Gafur dkk, 1994 Cekungan sedimentasi ini kaya akan endapan batu bara. Batuan yang yang mengisi Sumatera Selatan ini dapat dikelompokkkan kedalam formasi talangkar, formasi baturaja,formasi gumai,formasi air benakat,formasi muara enim dan formasi kasai (Dinas Pertambangan 2010). A. Formasi Baturaja Yang termasuk dalam formasi ini terdiri dari batu gamping terumbu, kalkarenit,napal dan serpih gampingan. B. Formasi Gumai Formasi Gumai terdiri dari serpih, napal, batu lempung yang berselingan dengan batu pasir dan batu lanau. Batu pasir umumnya terdapat dalam lapisan-lapisan tipis antara 20-50 cm. C. Formasi Air Benakat Terdiri dari perselingan antara batu lempung, batu pasir tufaan, napal dan serpih. Lapisan batuan pada umumnya tipis-tipis antara 20 - 30 cm. D. Formasi Muara Enim Terdiri dari batu lempung berlapis tipis, batu lanau, batu pasir tufaan dengan sisipan lapisan batu bara. E. Formasi Kasai Batuan ini terdiri dari konglomerat batu pasir kuarsa, batu lempung tufaan dan tufa batu apung. Batuan pada umumnya bersifat lepas dan mudah diremas. Pada tempat-tempat tertentu dijumpai lapisan liknig dan kumpulan sisa daun dan tumbuhan. F. Endapan Teras Komering Dalam dataran ini mengalir sungai yang relatif kering sebagian besar berhulu pada dataran tersebut. Sebaran satuan ini umumnya searah dengan aliran Sungai Komering. G. Endapan Komering Tua Dataran Komering tua dibatasi oleh Sungai Belitang disebelah Timur dan Sungai Muncak disebelah Baratnya. Bekas Sungai Komering Tua diperlihatkan oleh jejak alur yang
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 4
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
H.
I.
J.
K.
bermiander yang sekarang dipakai sebagai lahan permukiman. Sebagian besar dataran rendah terdiri dari lempung kecuali bekas dari aliran sungai yang terdiri dari pasir dan kerikil. Endapan Sungai Purba Jejak aliran sungai Purba ditemui di dataran Komering Tua dan dataran Alluvial Komering Muda. Di dataran Komering Tua yang hampir seluruhnya dimanfaatkan sebagai lahan usaha bekas aliran sungai ini dipakai sebagai daerah permukiman. Hal ini disebabkan karena peduduk lebih mudah mendapatkan air bersih dengan membuat sumur gali dari bekas alur sungai tersebut disamping itu daerah ini tidak banjir karena relatif lebih tinggi dari daerah sekitarnya. Endapan Alluvial Komering Muda Dataran rendah ini merupakan dataran banjir yang disebabkan oleh erosi kesamping (lateral) dari sungai. Dibagian hulu dataran berukuran sempit, makin kehilir makin melebar. Dibagian Hilir dataran Komering Muda berupa rawa-rawa yang diisi oleh endapan lempung yang dibawa oleh aliran sungai. Tubuh Intrusi Batuan intrusi ini oleh penduduk digunakan sebagai bahan bangunan disamping berfungsi sebagai sumber air yang muncul dari rekahannya. Satuan Vulkanik Ranau Terdiri dari endapan Piroklastik bersusunan Riolit, Tufa dengan sisipan batu lempung.
2.1.2.3 Kemiringan Lereng Secara topografis, wilayah Kabupaten OKU TIMUR dapat digolongkan ke dalam wilayah datar (Peneplain Zone), bergelombang (Piedmont Zone), dan sebagian lagi merupakan daerah berbukit yang memiliki ketinggian elevasi bervariasi, yaitu antara 42 meter sampai elevasi tertinggi mencapai 87 meter diatas permukaan laut (dpl) dan kemiringan lereng bervariasi antara 0-2% dan 2-15%. Wilayah datar terdapat di Kecamatan Belitang dan Kecamatan Buay Madang, sedangkan wilayah berbukit terdapat di sebagian Kecamatan Martapura. Fisiografi Kabupaten OKU TIMUR merupakan bagian dari Zona Pegunungan Barisan dan Zona Cekungan. Zona Pegunungan Barisan dicirikan oleh bentang alam kerucut gunung api, pegunungan dan perbukitan bergelombang yang dibentuk oleh batuan terobosan berkomposisi andesitik – granitis, piroklastik dan batuan sedimen Tersier; sedang Zona Cekungan dicirikan oleh bentang alam dataran berundulasi rendah dan landai yang sebagian besar dibentuk oleh endapan aluvial sungai; di beberapa tempat terdapat batuan sedimen Tersier dan setempat endapan rawa dan batugamping terumbu. Morfologi wilayah Kabupaten OKU TIMUR terbagi kedalam 3 satuan, terdiri dari pegunungan, perbukitan bergelombang dan dataran rendah. Morfologi pegunungan menempati area hampir 8% luas wilayah Kabupaten OKU TIMUR yang berada di bagian Timur dan memanjang Barat laut – Tenggara. Bentuk topografi bertimbulan kasar dengan lereng terjal, ketinggian berkisar 100 m – 200 m diatas permukaan laut. Satuan ini dibentuk oleh batuan produk gunung api dan sedimen Tersier. Sungai – sungainya berpola aliran paralel dan dendritik dan lembah sungai umumnya berbentuk ”V”. Morfologi perbukitan bergelombang menempati area hampir 30% luas wilayah Kabupaten OKU TIMUR, terletak dibagian tengah dan memanjang barat laut – tenggara; satuan ini dicirikan oleh pebukitan membulat dengan lereng agak terjal – landai, terbentuk oleh batuan sedimen tersier, ketinggian berkisar 40 meter hingga 100 meter diatas muka laut. Sungai– sungainya berpola aliran rektangular dan dendritik dengan lembah–lembahnya berbentuk ”U” hingga bentuk ”V”. Tingkat erosi ke arah horisontal dan vertikal relatif seimbang.
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 5
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
Morfologi dataran rendah menempati area hampir 65% luas wilayah Kabupaten OKU TIMUR, terletak di bagian Timur dan memanjang Barat laut – Tenggara; satuan ini dicirikan oleh topografi halus dan datar dengan ketinggian mencapai 40 meter diatas muka laut. Satuan ini terbentuk oleh endapan aluvial Kuarter, di beberapa tempat sedimen Tersier dan setempat batugamping terumbu. Sungai- sungainya berfase dewasa – tua dan bermeander dengan lembah – lembahnya landai, tingkat erosi ke arah horizontal besar. 2.1.2.4 Iklim Curah hujan yang terjadi dapat dipengaruhi oleh kondisi iklim, kondisi geografis dan perputaran arus udara. Akibatnya jumlah curah hujan yang tercatat dimasing-masing stasiun pengamatan ataupun BPP/BIP tidak sama. Sebagai akibat dari letak geografis dan kondisi topografis wilayah yang berbukit–bukit, maka berdasarkan klasifikasi iklim menurut Schmidt dan Ferguson, daerah Kabupaten OKU TIMUR tergolong tipe iklim C dengan tingkat kelembapan 60 – 70 %. Jumlah bulan basah 3,6 dan bulan kering 3,2 dengan rata – rata dimulai dari bulan Oktober dan berakhir pada bulan Juli. Kondisi iklim di Kabupaten OKU TIMUR termasuk tropis basah dengan variasi curah hujan antara 2.554 – 3.329 mm/tahun. Bulan terkering adalah bulan Juli dengan curah hujan sekitar 280 mm. Periode kering antara bulan Mei – Agustus dengan curah hujan antara 113 – 175 mm. Suhu bervariasi dengan rata-rata 22 – 31oC. Angin bertiup antara 15 – 20 km/jam. Ditinjau dari jumlah hari hujan menurut data yang diperoleh dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2010 jumlah hari hujan berkisar anatara satu hingga 11 hari, dengan rata– rata setiap bulannya sebanyak 5,67 hari. 2.1.2.5 Tutupan Lahan Pola Penggunaan Lahan di Kabupaten OKU TIMUR dapat dikelompokan menjadi beberapa jenis, yaitu Pemukiman, Industri Pertambangan, Sawah, Perkebunan, Hutan, Jalan dan Sungai dan lain-lain. Penggunaan Lahan Eksisting di Kabupaten OKU TIMURdidominasi oleh Sawah Non Irigasi dengan luas areal mencapai 82.388 Ha atau mencapai 24,45 % dari luas total wilayah Kabupaten, disusul oleh Perkebunan Rakyat dengan luas areal mencapai 78.896 Ha yang berkontribusi sebesar 23,41% dari luas total wilayah Kabupaten. 2.1.2.6 Daerah Rawan Bencana Dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten, Potensi Bencana Alam perlu diidentifikasi terlebih dahulu sebelum merekomendasikan pengembangan. Bencana geologi seperti gempa bumi, letusan gunung api, banjir dan gerakan tanah, sangat berkaitan dengan kondisi geologi setempat. Dengan mengetahui potensi bencana, maka dapat dilakukan upaya mitigasinya, sehingga dampak yang ditimbulkannya dapat ditekanan seminimal mungkin. Kabupaten OKU TIMUR memiliki kawasan rawan bencana, yaitu banjir dan longsoran tebing sungai. Banjir yang melanda kawasan ini, hampir terjadi setiap tahun pada musim penghujan. Pada kurun waktu 2002 -2009 menunjukan bahwa pada bulan-bulan November hingga April curah hujan tinggi, yaitu berkisar antara 266-364 mm. 2.2.2.7 Potensi Rawan Banjir Kawasan yang berpotensi banjir di Kabupaten OKU TIMUR berada dibagian utara yaitu sepanjang aliran Sungai Komering dan di kawasan antara pertemuan Sungai Macak, Sungai Belitang dan Sungai Hitam. Daerah banjir ini morfologinya datar dan kondisi batuannya didominasi oleh batu lempung yang tingkat resapannya rendah. Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 6
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
Data curah hujan, kondisi morfologi dan geologi merupakan faktor-faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya banjir. Jenis banjir yang terdapat di Kabupaten OKU TIMUR adalah banjir luapan sungai, karena semua air genangan berasal dari sungai yang tidak tertampung pada alirannya. Banjir ini sifatnya musiman yang dapat berlangsung selama berharihari atau mingguan tergantung intensitas curah hujan. 2.1.2.8 Longsoran Bencana longsoran di wilayah Kabupaten OKU TIMUR terdapat di sekitar aliran Sungai Komering yang memiliki tebing yang curam. Longsoran terjadi akibat kuatnya pengikisan aliran sungai atau erosi. Hal ini menjadi kendala bila pengikisan yang terjadi berdekatan dengan sarana jalan atau wilayah permukiman penduduk. Lokasi rawan longsoran tebing sungai terdapat disebelah selatan Desa Sabalio, Desa Banumas dan selatan Desa Rasuan. Upaya pencegahannya dapat dilakukan dengan memasang bronjong-bronjong kawat yang berisi bongkah batu pada dinding sungai. 2.2 Demografi 2.2.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten OKU TIMUR selalu mengalami penigkatan sejalan dengan kemajuan pembangunan yang juga semakin pesat. Percepatan dan kemajuan pembangunan di Kabupaten OKU TIMUR juga telah menjadi daya tarik bagi penduduk daerah lain untuk migrasi. Jumlah penduduk Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2009 adalah 599.904 jiwa, yang terdiri dari 307.124 jiwa laki-laki dan 292.780 jiwa perempuan yang tersebar di 20 kecamatan atau 293 desa/kelurahan. Penyebaran penduduk di Kabupaten OKU TIMUR cenderung tidak merata yang disebebkan karena sebagian besar penduduk lebih memilih tinggal di kecamatan yang secara ekonomi lebih potensial serta memiliki infrastruktur fasilitas umum lebih lengkap. Kecamatan Buay Madang Timur ditempati penduduk terbesar di Kabupaten OKU TIMUR yaitu 52.637 jiwa, begitu pula Kecamatan Belitang dan Kecamatan Martapura dengan penduduk 49.585 jiwa dan 47.352 jiwa. Sedangkan Kecamatan Jayapura mempunya penduduk paling sedikit yaitu 11.446 jiwa Berdasarkan kondisi eksisting Tahun 2010 Jumlah Penduduk Kabupaten OKU TIMUR tercatat 609.982 jiwa dengan jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan di Kecamatan Buay Madang Timur yakni 53.450 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terendah Kecamatan berada di Kecamatan Buay Pemuka Bangsa Raja dengan jumlah penduduk 11.055 jiwa. Pada Tabel 2.2 di bawah ini dapat dilihat luas dan jumlah desa/kelurahan yang ada di Kabupaten OKU TIMUR. Tabel 2.2 Nama, Luas wilayah dan Jumlah Kelurahan Kabupaten OKU TIMUR No 1 2 3 4 5 6
Kecamatan
Jumlah Desa/Kel
Martapura Bunga Mayang Jayapura BP Peliung Buay Madang Buay Madang Timur
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
Luas (Km2) 102,16 113,54 230,17 154,13 114,36 156,25
Persentase (%) 3,03 3,37 6,83 4,57 3,39 4,64
II - 7
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Buay Pemuka Bangsa Raja Madang Suku I Madang Suku II Madang Suku III Belitang Belitang II Belitang III Belitang Madang Raya Belitang Mulya Belitang Jaya Semendawai Suku III Semendawai Timur Semendawai Barat Cempaka Jumlah Sumber : BPS Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2011 2.2.2
192,95 129,34 195,32 211,25 163,59 354,50 91,97 153,87 153,59 45,97 297,77 183,27 101,00 225,00 3.370,00
5,73 3,84 5,79 6,27 4,85 10,53 2,73 4,56 4,56 1,36 8,83 5,44 3,00 6,68 100,00
Laju Pertumbuhan Penduduk Laju pertumbuhan penduduk selama 7 tahun terakhir (2003–2010) tercatat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya pembangunan yang giat dilaksanakan. Laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2003 – 2010 adalah sebesar 8,65% yang berarti mengalami pertumbuhan 1,58% per tahunnya.
2.2.3
Proyeksi Penduduk Kabupaten OKU TIMUR Pertumbuhan penduduk pada interval tahun 2003–2010 menunjukkan peningkatan positif pada masing-masing kecamatan, namun pertumbuhan penduduk di wilayah Kabupaten OKU TIMUR memiliki kecenderungan pertumbuhan yang berbeda-beda pada setiap kecamatan sehingga terdapat perbedaan rumus persamaan garis. Pertumbuhan penduduk yang berbedabeda disebabkan oleh perbedaan prasarana dan sarana wilayah dan banyak faktor lainnya. Oleh karena itu untuk menentukan persamaan garisnya yang digunakan sebagai alat memproyeksikan penduduk dilakukan analisis kesesuaian rumus dengan skenario rencana yang ditentukan berdasarkan fakta empiris dan teoritis. Fakta empiris diketahui berdasarkan tren eksisting dan potensi pengembangan masingmasing kecamatan. Sedangkan kerangka teoritis dibutuhkan untuk menentukan asumsi dari fakta-fakta eksisting serta potensi pengembangan wilayah sehingga tahap awal skenario rencana dapat ditentukan. Rumusan tren eksisting dan potensi wilayah disesuaikan dengan skenario rencana sehingga dapat ditentukan kebijakan estimasi proyeksi penduduk yang sesuai dengan struktur dan pola ruang. Berdasarkan analisis estimasi pertumbuhan penduduk Kabupaten OKU TIMUR tahun 2003 – 2010. Perhitungan Proyeksi Penduduk di Kabupaten OKU TIMUR menggunakan rumus/pendekatan sebagai berikut: Pn = Po ( 1 + r )n Pn Po r n
= Proyeksi penduduk tahun ke-n (jiwa) = Jumlah Penduduk Pertengahan Tahun (jiwa) = Pertumbuhan penduduk = jumlah tahun proyeksi (tahun)
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 8
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
Berdasarkan hasil proyeksi jumlah penduduk Kabupaten OKU TIMUR sampai tahun 2017, didapatkan perkiraan jumlah penduduk 679. 984 jiwa. Jumlah penduduk tertinggi pada tahun 2017 terdapat pada Kecamatan Buay Madang Timur dengan jumlah penduduk 59.663 jiwa sedangkan jumlah penduduk terendah terdapat pada Buay Pemuka Bangsa Raja dengan jumlah penduduk yaitu 12.328 jiwa. Proyeksi penduduk untuk 5 tahun dapat dilihat pada tabel 2.3.
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 9
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR Tabel 2.3. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Saat Ini dan Proyeksinya Untuk 5 tahun
No
Jumlah Penduduk Tahun
Nama Kecamatan
Jumlah KK Tahun
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2012
2013
Tingkat Pertumbuhan Tahun (%)
2014
2015
2016
2017
2012
2013
2014
2015
2016
2017
1
Martapura
49.630
50.414
51.209
52.018
52.839
53.673
12.539
12.737
12.938
13.142
13.349
13.560
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
2
Bunga Mayang
16.427
16.687
16.950
17.218
17.489
17.765
4.041
4.105
4.169
4.235
4.302
4.370
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
3
11.996
12.186
12.378
12.574
12.772
12.974
11.816
12.002
12.192
12.384
12.579
12.778
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
4
Jayapura Buay Pemuka Peliung
32.473
32.985
33.506
34.035
34.572
35.118
8.558
8.693
8.830
8.970
9.111
9.255
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
5
Buay Madang
36.817
37.398
37.989
38.588
39.197
39.816
9.979
10.137
10.297
10.459
10.624
10.792
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
6
55.169
56.040
56.925
57.823
58.736
59.663
14.827
15.061
15.299
15.541
15.786
16.035
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
7
Buay Madang Timur Buay Pemuka Bangsa Raja
11.399
11.579
11.762
11.948
12.136
12.328
3.448
3.502
3.557
3.613
3.670
3.728
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
8
Madang Suku II
29.356
29.820
30.290
30.768
31.254
31.747
7.287
7.402
7.519
7.638
7.758
7.881
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
9
Madang Suku III
24.319
24.703
25.093
25.489
25.891
26.300
8.987
9.129
9.273
9.419
9.568
9.719
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
10
35.164
35.720
36.283
36.856
37.438
38.029
9.087
9.231
9.376
9.524
9.675
9.827
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
11
Madang Suku I Belitang Madang Raya
42.210
42.876
43.553
44.240
44.939
45.648
10.229
10.390
10.554
10.721
10.890
11.062
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
12
Belitang
51.971
52.791
53.624
54.471
55.331
56.204
14.102
14.325
14.551
14.781
15.014
15.251
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
13
Belitang Jaya
18.770
19.066
19.367
19.673
19.983
20.299
5.493
5.580
5.668
5.758
5.849
5.941
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
14
Belitang III
33.925
34.461
35.005
35.557
36.118
36.689
8.987
9.129
9.273
9.419
9.568
9.719
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
15
Belitang II
41.003
41.650
42.308
42.976
43.654
44.343
10.819
10.990
11.163
11.340
11.519
11.700
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
16
Belitang Mulya
20.466
20.789
21.117
21.451
21.789
22.133
5.603
5.692
5.781
5.873
5.965
6.059
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
17
Semendawai Suku III
37.839
38.436
39.043
39.659
40.285
40.921
9.666
9.819
9.974
10.131
10.291
10.454
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
18
Semendawai Timur
33.660
34.191
34.731
35.279
35.836
36.402
9.184
9.329
9.476
9.626
9.777
9.932
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
19
Cempaka
25.987
26.397
26.814
27.237
27.667
28.104
6.830
6.938
7.047
7.159
7.272
7.386
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
20
Semendawai Barat
20.184
20.502
20.826
21.155
21.489
21.828
5.166
5.248
5.331
5.415
5.500
5.587
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
1,57
Sumber : Hasil Analisa
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 10
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
2.2.4
Struktur Penduduk Struktur penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa jenis yaitu menurut jenis kelamin, menurut golongan umur, lapangan usaha/pekerjaan, menurut agama dan sebaginya. Berbagai struktur penduduk ini mempengaruhi perkembangan yang ada baik dari segi perekonomian maupun di lihat dari sosial budaya itu sendiri. Jumlah penduduk Kabupaten OKU TIMUR selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun secara dinamis. Sebagai kabupaten yang terbentuk pasca reformasi, Kabupaten OKU TIMUR mengalami kemajuan yang terbilang pesat. Percepatan dan kemajuan pembangunan ini menjadi daya tarik bagi penduduk daerah lain untuk masuk (imigrasi) ke wilayah ini, sementara penduduk lokal sendiri cenderung enggan berpindah ke wilayah lain (transmigrasi).
2.2.4.1 Struktur Penduduk Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan data penduduk menurut jenis kelamin tahun 2010 diketahui bahwa perbandingan penduduk laki-laki lebih besar dibandingkan dengan penduduk perempuan. Dari data tahun 2010 tersebut, penduduk Kabupaten OKU TIMUR memiliki komposisi menurut jenis kelamin tercatat jumlah laki – laki sebanyak 312.315 jiwa, dan perempuan 297.667 jiwa, dengan total jumlah penduduk lebih kurang 609.982 jiwa dan jumlah kepala keluarga sebesar 155.864 KK yang tersebar pada 20 kecamatan dan 295 desa/kelurahan. Dari komposisi penduduk tersebut diatas, dapat diketahui bahwa besarnya rasio jenis kelamin laki-laki terhadap perempuan adalah sebesar 1.05. Rasio jenis kelamin terbesar pada Kecamatan Jayapura (1.15), dengan jumlah penduduk laki-laki 6.230 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 5.405 jiwa. Sedangka Kecamatan Buay Madang Timur memiliki Rasio jenis kelamin terkecil (1.01), dengan jumlah penduduk laki-laki 26.990 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 26.460 jiwa.
2.2.4.2 Struktur Penduduk Berdasarkan Golongan Umur Perubahan struktur umur penduduk merupakan fenomena demografis yang selalu mendapat perhatian dalam berbagai analisis kependudukan. Perhatian terhadap struktur umur penduduk ini terkait dengan angka ketergantungan antara penduduk yang berusia produktif dengan yang tidak produktif. Semakin prporsional jumlah penduduk semakin berkurang pula beban ekonomi masyarakat. Komposisi penduduk Kabupaten OKU TIMUR didominasi oleh penduduk usia produktif (15-64 tahun). Terdapat trend peningkatan jumlah kelompok usia produktif dari tahun ke tahun, meskipun relatif kecil. Sebaliknya penduduk usia non produktif baik usia 15 tahun ke bawah maupun usia diatas 64 tahun mengalami penurunan. Kondisi ini memberikan gambaran kepada Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR agar dapat meneruskan langkah antisipasi terutama dalam hal pembukaan kesempatan kerja bagi penduduk usia produktif. Struktur penduduk menurut kelompok umur di Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2010, menunjukkan kelompok umur antara 0 – 4 tahun mendominasi jumlah penduduk dengan jumlah sebesar 59.678 jiwa . Selanjutnya diikuti kelompok umur 10 – 14 tahun dan kelompok umur 5 – 9 tahun dengan jumlah penduduk sebesar 59.317 jiwa dan 58.923 jiwa . 2.2.4.3 Struktur Penduduk Berdasarkan Lapangan Usaha Informasi ketenagakerjaan di Kabupaten OKU TIMUR terutama dihimpun dan bersumber dari Survey Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) yang diselenggarakan oleh BPS setiap tahun, selain data yang dihimpun oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten OKU TIMUR.
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 11
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
Berdasarkan data yang ada, pada tahun 2010 terdapat 1.294 orang pencari kerja yang terdiri dari 711 laki-laki dan 583 perempuan. Berdasarkan hasil SAKERNAS 2010, diketahui bahwa total penduduk usia kerja yang ada di Kabupaten OKU TIMUR lebih dari dua pertiganya merupakan angkatan kerja. Tingkat pertisipasi angkatan kerja (TPAK) penduduk meningkat dari 67.12% (2008) menjadi 68.30% (2009) dan kembali meningkat pada tahun 2010 (74,62%). Peningkatan TPAK adalah indikasi keberhasilan pemerintah dalam mendorong perekonomian daerah melalui penciptaan iklim usaha dan lapangan kerja baru. Sebagian besar masyarakat Kabupaten OKU TIMUR bekerja pada sektor Pertanian, termasuk sub-sektor peternakan dan perikanan, hal ini ditandai dengan aktivitas ekonomi yang didominasi oleh sektor tersebut, jumlah penduduk yang bekerja pada sektor pertanian dan terdaftar adalah sebanyak 2.270 jiwa, disusul oleh sektor pertambangan sebanyak 259 jiwa, dan sektor bangunan sebanyak 371 jiwa. 2.2.4.4 Struktur Penduduk Berdasarkan Agama Penduduk Kabupaten OKU TIMUR menurut agama dan kepercayaan yang dianut pada tahun 2010 sebagian besar/mayoritas beragama Islam yaitu sebanyak 592.842 jiwa (99 %), sedangkan pemeluk agama Kristen Protestan sebanyak 10.846 jiwa yang tersebar hampir di setiap kecamatan. Sementara sisanya adalah penduduk yang beragama Hindu dan Budha. 2.3 Keuangan dan Perekonomian Daerah Nilai APBD Kabupaten OKU TIMUR terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat semakin meningkatnya pendapatan daerah baik Pendapatan Asli Daerah atau dana perimbangan. Ringkasan APBD 5 Tahun Terakhir dapat dilihat pada tabel 2.4. Tabel 2.4. Ringkasan APBD Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2008-2012 No
Anggaran
A
Pendapatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dana Perimbangan (Transfer) Lain-Lain Pendapatan yang Sah
1 2 3
2008
Jumlah Pendapatan
2009
2010
2011
2012
11.329.512.300,61
9.971.458.867,09
22.069.029.766,68
30.527.649.454,02
3.416.273.536,00
515.884.745.320,00
515.006.947.010,00
590.849.869.920,00
666.524.877.665,00
208.845.368.732,00
37.239.880.485,25
79.339.520.325,78
101.942.029.232,00
165.106.408.611,00
22.894.587.500,00
564.454.138.105,86
604.317.926.202,87
714.860.928.918,68
862.158.935.730,02
235.156.229.768,00
B
Belanja
1
Belanja Tidak Langsung
252.041.150.159,00
322.594.672.805,00
421.943.936.969,97
478.147.797.013,95
93.693.725.373
2
Belanja Langsung
315.361.708.938,00
224.259.152.056,00
233.064.774.540,00
360.799.479.172,00
20.953.722.120,00
Jumlah Belanja
567.402.859.097,00
546.853.824.861,00
645.008.711.509,97
838.947.276.185,95
114.647.447.493,00
2.948.720.991,14
57.464.101.341,87
69.852.217.408,71
23.211.659.544,07
120.508.782.275,00
surplus/Defisit Anggaran
Sumber : BPAKD Kab.OKU TIMUR
2.3.1 Ringkasan Anggaran dan Belanja Modal Sanitasi Berdasarkan data hasil analisa yang didapatkan dari APBD Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2007-2012, belanja sektor sanitasi selalu berfluktuatif. Hal ini diakibatkan karena dinamika prioritas pembangunan daerah yang juga dinamis. Pada tahun 2007 belanja sanitasi per penduduk adalah sebesar Rp. 625,75/jiwa, terus meningkat dan mencapai puncaknya pada tahun
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 12
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
2010, dimana belanja modal sanitasi mencapai Rp. 16,855,30/jiwa. Akan tetapi kembali mengalami penurunan pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp. 1.749,56/jiwa. Ringkasan anggaran sanitasi dan belanja modal sanitasi per penduduk kabupaten OKUTIMUR dapat dilihat pada tabel 2.5 dibawah ini. Tabel 2.5. Ringkasan anggaran Sanitasi dan Belanja Modal Sanitasi per Penduduk Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2007-2012 No A 1 2 3 B C D E F G H I J
Sub Sektor/SKPD Air Limbah DPU Pengairan DPU Cipta Karya Bapedalda Persampahan Drainase Aspek phbs (Pelatihan, Sosialisasi, Komunikasi, Pendampingan) Total Belanja Modal Sanitasi (A s/d D) Total Belanja Modal Sanitasi dari APBD murni (bukan pendamping) Total Belanja APBD
2007
2008
2009
2010
2011
365.957.600 -
1.303.400.163 1.303.400.163 574.925.000 1.376.845.450 106.541.050
1.241.544.684 1.241.544.684 265.825.000 1.474.683.800 126.700.000
9.575.480.000 9.575.480.000 99.640.000 267.380.500 338.926.635
36.817.500 36.817.500 233.160.000 735.438.100 77.552.783
365.957.600
3.361.711.663 3.361.711.663
3.108.753.484 3.108.753.484
10.281.427.135 10.281.427.135
1.082.968.383
365.957.600 306.284.276.346
567.402.859.097
546.853.824.861
645.008.711.509
1.082.968.383 838.947.276.185
0,12
0,59
0,57
1,59
0,13
584.834 625,75
590.092 5.696,93
599.904 5.182,08
609.982 16.855,30
618.995 1.749,56
Proporsi Belanja Modal Sanitasi Terhadap Belanja Total (F : G) Jumlah Penduduk Belanja Modal Sanitasi per Penduduk (E : I)
Sumber : BPAKD Kab.OKU TIMUR 2.3.2 Ruang Fiskal Berdasarkan data yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik Indonesia, data mengenai ruang fiskal Kabupaten OKU TIMUR adalah sebagai berikut: Tabel 2.6. Data Mengenai Ruang Fiskal Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2008 - 2012 No
Tahun
Indek Kemampuan Fiskal/Ruang Fiskal Daerah (IRFD)
1 2008 2 2009 3 2010 4 2011 5 2012 Sumber : BPAKD Kab.OKU TIMUR
0,4420 0,4636 0,3579
Rendah Rendah Rendah
2.3.3 Perkembangan PDRB Kabupaten OKU TIMUR dapat diketahui berdasarkan harga konstan trend perkembanganya positif. Sektor Pertanian dan Perdagangan menjadi beberapa sektor unggulan di kabupaten OKU TIMUR. Sektor Pertanian merupakan sektor terbesar di Kabupaten OKU TIMUR untuk setiap tahunnya. Sektor pertanian Unggulan Kabupaten OKU TIMUR terdiri dari sektor pertanian padi, dan perkebunan karet, serta holtikultura. Selain kedua sektor diatas sektor yang menjadi unggulan kabupaten OKU TIMUR adalah sektor sektor jasa-jasa. Kelima sektor tersebut setiap tahunnya memiliki angka pertumbuhan lebih atau sama dengan satu sehingga
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 13
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
kelima sektor tersebut sangat potensial untuk dikembangkan. Data perekonomian daerah dapat dilihat pada table 2.7. Nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kabupaten OKU TIMUR selama kurun waktu 2003-2010 selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2010 nilai PDRB Kabupaten OKU TIMUR mencapai Rp. 5,36 triliun, dengan kontributor utama dari sektor pertanian yaitu sebesar 46,4%. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dalam melihat kinerja ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi yang positif menunjukan adanya peningkatan perekonomian, sebaliknya negatif menunujukkan terjadinya penurunan. Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten OKU TIMUR pada tahun 2010 adalah sebesar 5,59%, sedikit meningkat dibanding pada tahun 2009 (5,33%). Tabel 2.7. Data Perekonomian Umum Daerah Kabupaten OKU TIMUR 5 Tahun Terakhir No
Deskripsi
PDRB harga Konstan (Struktur Perekonomian) (Rp) Pendapatan Per Kapita 2 Kabupaten/Kota (Rp) Upah Minimum Regional 3 Kabupaten/Kota (Rp) 4 Inflasi (%) 5 Pertumbuhan Ekonomi (%) Sumber : BPAKD Kab.OKU TIMUR 1
2008
2009
2010
2011
2012
2.104.805 2.216.931 2.340.814
-
-
3.566.910 3.695.479 3.837.514
-
-
807.000 11.88 -
824.730 4.78 -
927.825 7.73 -
974.216 1.195.220 -
2.3.4 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten OKU TIMUR Laju Pertumbuhan Ekonomi per sektor setiap tahunnya cenderung meningkat, kecuali ditahun 2007-2008, akan tetapi penurunan itu dari tahunnya tidak terlalu signifikan karena pada tahun berikutnya laju pertumbuhan ekonomi setiap sektornya meningkat kembali. Dari Tabel 2.7 diatas dapat dilihat bahwa Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten OKU TIMUR sempat mengalami penurunan pada tahun 2008, namun meningkat kembali di tahun 2009, hal itu diduga terjadi karena adanya pemekaran Wilayah Kabupaten menjadi 20 kecamatan di tahun tersebut. 2.3.4 Pendapatan Per Kapita Kabupaten OKU TIMUR PDRB Kabupaten OKU TIMUR dari tahun 2002 – 2010 terus mengalami peningkatan yang diikuti oleh meningkatnya jumlah penduduk. Berdasarkan PDRB Harga Konstan Tahun 2000 dan Harga Berlaku, pendapatan per kapita penduduk Kabupaten OKU TIMUR tahun 2002 – 2010 berturut-turut terus mengalami peningkatan seperti yang diperlihatkan pada tabel 2.7 diatas. 2.4 Tata Ruang Wilayah Kebijakan dan strategi penataan ruang di Kabupaten OKU TIMUR berdasarkan RTRW Kabupaten OKU TIMUR terdiri dari :
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 14
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
2.4.1 Kebijakan Penataan Ruang Berbagai kebijakan penataan ruang yang ditetapkan di Kabupaten OKU TIMUR dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Pengembangan sarana dan prasarana wilayah yang fungsional, efisien dan terintegrasi. 2. Pengembangan kawasan sektor pertanian berbasis agropolitan yang didukung pengembangan dan peningkatan fungsi infrastruktur pendukung kegiatan agropolitan sebagai pendorong pengembangan wilayah. 3. Peningkatan pelayanan pusat-pusat kegiatan perkotaan dan perdesaan yang merata, berhierarki dan menarik pengembangan investasi. 4. Pemeliharaan kelestarian fungsi lingkungan hidup yang dapat mencegah dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup. 5. Peningkatan keterpaduan antar sektor kegiatan budidaya. 6. Pengembangan kawasan strategis untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan pertumbuhan antar wilayah. 2.4.2 Strategi Penataan Ruang Beberapa Kebijakan dalam penataan ruang yang ditetapkan di Kabupaten OKU TIMUR dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Strategi untuk kebijakan pengembangan sarana dan prasarana wilayah yang fungsional, efisien dan terintegrasi meliputi ; a. Mewujudkan pusat-pusat pelayanan dan keterkaitan antara pusat-pusat pelayanan di wilayah Kabupaten OKU TIMUR. b. Pengembangan prasarana dan sarana pada pusat-pusat pelayanan agar lebih kompetitif dan mampu menarik investasi. 2. Strategi untuk kebijakan pembangunan dan peningkatan fungsi infrastruktur pendukung kegiatan agropolitan sebagai pendorong pengembangan wilayah meliputi: a. Membangun sistem jaringan pemasaran komoditi dan jalur transportasi. b. Membangun dan mengembangkan kawasan industri pengolahan agropolitan, sehingga menambah added value. c. Menyediakan prasarana dan sarana pendukung pertanian agropolitan, termasuk industri pengolahan hasil pertanian. d. Mendukung persediaan akan informasi yang berbasis teknologi terhadap kegiatan pertanian. e. Mempertahankan lahan pertanian tanaman pangan agar tidak terkonversi untuk peruntukan lain. f. Mengembangkan kawasan agropolitan dan industri pengolahan yang terintegrasi dengan kawasan lainnya. 3. Strategi untuk kebijakan Peningkatan pelayanan pusat-pusat kegiatan perkotaan dan perdesaan yang merata, berhierarki dan menarik pengembangan investasi meliputi : a. Meningkatkan keterkaitan antar pusat-pusat kegiatan di wilayah Kabupaten OKU Timur dengan pusat-pusat kegiatan di kawasan sekitarnya. b. Mendorong berfungsinya pusat-pusat kegiatan baru di wilayah Kabupaten OKU Timur. c. Mengembangkan kawasan perkotaan baru yang strategis dan berkerarifan lokal. d. Membangun sentra perdagangan dan jasa hasil industri lokal dan hasil agropolitan. 4. Strategi untuk Kebijakan pemeliharaan kelestarian fungsi lingkungan hidup yang dapat mencegah dampak negatif kegiatan manusia yang dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup meliputi : a. Mempertahankan kawasan berfungsi lindung sesuai dengan kondisi ekosistemnya.
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 15
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
5.
b. Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung yang telah menurun akibat pengembangan kegiatan budi daya, dalam rangka mewujudkan dan memelihara keseimbangan ekosistem wilayah. c. Rehabilitasi kawasan-kawasan konservasi yang telah mengalami kerusakan. d. Mengendalikan pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana untuk menjamin kepentingan generasi masa kini dan generasi masa depan. e. Mengelola sumberdaya alam yang efektif efisien dan berdaya guna untuk menjamin kesinambungan dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannnya. f. Mengembangkan kegiatan budidaya yang mempunyai daya adaptasi bencana di kawasan rawan bencana. Strategi untuk kebijakan peningkatan keterpaduan antar sektor kegiatan budidaya meliputi : a. Menetapkan kawasan budidaya dan memanfaatkan sumberdaya alam di ruang darat dan ruang udara termasuk ruang di dalam bumi secara sinergis untuk mewujudkan keseimbangan pengembangan wilayah. b. Mengembangkan kegiatan-kegiatan budidaya unggulan beserta prasarananya. c. Memperbaiki dan membangun sarana dan prasarana pendukung kawasan permukiman. d. Mengembangkan dan meningkatan sektor pemukiman yang layak dan terjangkau oleh masyarakat. 6. Strategi untuk kebijakan pengembangan kawasan strategis untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan pertumbuhan antar wilayah meliputi : a. Memberikan dukungan penataan ruang pada kawasan-kawasan yang mengakomodasikan kepentingan sektor-sektor strategis. b. Meningkatkan kapasitas ekonomi, sosial, budaya dan prasarana fisik pada kawasan yang relatif tertinggal agar terpacu pertumbuhan dan perkembangannya. c. Meningkatkan pengembangan pada kawasan potensial berkembang dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada di dalam kawasan, baik aksesibilitas maupun aktor-aktor ekonomi potensial.
2.4.3 Rencana Struktur Ruang Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten adalah adalah rencana yang mencakup sistem perkotaan wilayah kabupaten yang berkaitan dengan kawasan perdesaan dalam wilayah pelayanannya dan jaringan prasarana wilayah kabupaten yang dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kabupaten selain untuk melayani kegiatan skala kabupaten yang meliputi sistem jaringan transportasi, sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air, termasuk seluruh daerah hulu bendungan atau waduk dari daerah aliran sungai, dan sistem jaringan prasarana lainnya. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten berfungsi : 1. Sebagai arahan pembentuk sistem pusat kegiatan wilayah kabupaten yang memberikan layanan bagi kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan di sekitarnya yang berada dalam wilayah kabupaten.
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 16
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
2. Sistem perletakan jaringan prasarana wilayah yang menunjang keterkaitannya serta memberikan layanan bagi fungsi kegiatan yang ada dalam wilayah kabupaten terutama pada pusat-pusat kegiatan/perkotaan yang ada. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan berdasarkan : 1. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten. 2. Kebutuhan pengembangan dan pelayanan wilayah kabupaten dalam rangka mendukung kegiatan sosial ekonomi. 3. Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten. 4. Ketentuan peraturan perundang-undangan. Rencana struktur ruang wilayah kabupaten dirumuskan dengan kriteria : a. Mengakomodasi rencana struktur ruang nasional,rencana struktur ruang wilayah provinsi, dan memperhatikan rencana struktur ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan. b. Jelas, realistis dan dapat diimplementasikan dalam jangka waktu perencanaan pada wilayah kabupaten bersangkutan. c. Pusat-pusat permukiman yang ditetapkan oleh pemerintah daerah kabupaten memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1) Terdiri atas pusat pelayanan kawasan (PPK), pusat pelayanan lingkungan (PPL), serta pusat kegiatan lain yang berhirarki lebih tinggi yang berada di wilayah kabupaten yang kewenangan penentuannya ada pada pemerintah pusat dan pemerintah provinsi. 2) Memuat penetapan Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) serta Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL). 3) Harus berhirarki dan tersebar secara proporsional di dalam ruang serta saling terkait menjadi satu kesatuan sistem wilayah kabupaten. 4) Dapat memuat pusat-pusat kegiatan selain sebagaimana dimaksud diatas dengan ketentuan sebagai berikut : •
Pusat kegiatan yang dipromosikan untuk di kemudian hari ditetapkan sebagai PKL Promosi (dengan notasi PKLp); Pusat kegiatan yang dapat dipromosikan menjadi PKLp hanya pusat pelayanan kawasan (PPK).
• Pusat kegiatan sebagaimana dimaksud dalam huruf a harus ditetapkan sebagai kawasan strategis kabupaten dan mengindikasikan program pembangunannya di dalam arahan pemanfataan ruangnya, agar pertumbuhannya dapat didorong untuk memenuhi kriteria PKL. 5) Sistem jaringan prasarana kabupaten dibentuk oleh sistem jaringan transportasi sebagai sistem jaringan prasarana utama dan dilengkapi dengan sistem jaringan prasarana lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Rencana Struktur Ruang OKU Timur dengan pola Agropolitan akan mengintegrasikan kegiatan pertanian dan subsektor pendukungnya dengan jaringan prasarana pembentuk struktur
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 17
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
ruang yang meliputi sistem jaringan transportasi, energi dan kelistrikan, jaringan telekomunikasi dan sistem jaringan sumber daya air, dengan demikian, struktur ruang Kabupaten OKU Timur direncanakan sebagai berikut : 1. PKWp ; Pusat Kegiatan Wilayah Promosi adalah Martapura; Peran utama adalah sebagai ibukota kabupaten dan pusat pemerintahan serta administrasi kewilayahan, Pusat Perdagangan dan Jasa Skala Kabupaten serta pusat pemukiman perkotaan. 2. PKL; Pusat Kegiatan Lokal ; adalah Gumawang yang berfungsi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan;dan/atau Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan. 3. PKLp ; Pusat Kegiatan Lokal promosi ; PKLp Batumarta Unit VI; dengan landasan potensi yang besar untuk difungsikan sebagai pusat kegiatan industri dan jasa yang melayani skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan dan Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang melayani skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan yang diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten. PKLp Taman Mulyo ; sebagai pusat Kota Terpadu Mandiri (KTM) dengan fungsi utama sebagai Pusat pelayanan Lokal yang melayani beberapa kecamatan dalam wilayah KTM. 4. PPK (Pusat Pelayanan Kawasan) Dengan fungsi utama sebagai pusat pelayanan skala kecamatan, pusat pemerintahan kecamatan dan pemukiman skala kecamatan, adapun desa yang ditetapkan sebagai Pusat Pelayanan Kecamatan di Kabupaten OKU Timur terdiri dari 5 desa yang merupakan ibukota dari masing - masing kecamatan yang meliputi : Jaya Pura, Kurungan Nyawa, Rasuan, Cempaka, dan Burnai Jaya. 5. PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan ) Dengan fungsi utama sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa skala desa yang meliputi Muncak Kabau, Sumberharjo, Bunga Mayang, Pulau Negara, Karang Tengah, Kota Negara, Tugu Mulyo, Karsa Jaya, Nusa Bakti, Sumber Jaya, Petanggan dan Sri Wangi. Rencana pusat layanan Kabupaten dapat dilihat pada Peta 2.3.
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 18
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
Sumber : Bappeda Kab.OKU TIMUR Tahun 2012 Peta 2.3. Peta Pusat Layanan Kabupaten OKU TIMUR
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 19
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
2.4.4 Rencana Pola Ruang Rencana pola ruang wilayah kabupaten merupakan rencana distribusi peruntukan ruang dalam wilayah kabupaten yang meliputi rencana peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan rencana peruntukan ruang untuk fungsi budidaya. Adapun fungsi, dasar dan kriteria rencana pola ruang kabupaten adalah sebagai berikut : Fungsi: 1. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten. 2. Mengatur keseimbangan dan keserasian peruntukan ruang. 3. Sebagai dasar penyusunan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan untuk dua puluh tahun. 4. Sebagai dasar dalam pemberian izin pemanfaatan ruang pada wilayah kabupaten. Dasar : 1. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten. 2. Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten. 3. Kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan sosial ekonomi dan lingkungan. 4. Ketentuan peraturan perundang-undangan terkait. Kriteria 1. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWN beserta rencana rincinya. 2. Merujuk rencana pola ruang yang ditetapkan dalam RTRWP beserta rencana rincinya. 3. Mengakomodasi kebijakan pengembangan kawasan andalan nasional yang berada di wilayah kabupaten bersangkutan. 4. Memperhatikan rencana pola ruang wilayah kabupaten/kota yang berbatasan. 5. Mengacu pada klasifikasi pola ruang wilayah kabupaten yang terdiri atas kawasan lindung dan kawasan budidaya. 2.4.4.1 Rencana Pola Ruang Wilayah Kabupaten OKU TIMUR A. Rencana Kawasan Lindung 1. Kawasan Hutan Lindung Dalam menentukan alokasi ruang untuk peruntukan rencana kawasan hutan lindung di Kabupaten OKU TIMUR, harus mempertimbangkan acuan penetapan luas dan sebaran kawasan hutan lindung dalam RTRW Provinsi Sumatera Selatan 2010-2030, dimana untuk wilayah Kabupaten OKU TIMUR sendiri tidak ada kawasan yang dijadikan sebagai hutan lindung, sedangkan penetapan suatu wilayah sebagai hutan lindung diatur melalui Kepres No.32 Tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan Lindung dimana kriteria kawasan hutan lindung adalah : Sebaran hutan lindung yang ada di Kabupaten OKU TIMUR terdapat di Kecamatan Jayapura seluas 729,64 hektar (hutan lindung Saka). Kawasan hutan lindung di Kabupaten OKU TIMUR memiliki fungsi mencegah terjadinya erosi/bencana banjir, sedimentasi dan menjaga fungsi hidrologis tanah serta menjaga ketersediaan unsur tanah, air tanah dan air permukaan.
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 20
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
B. Kawasan Rawan Bencana Alam 1. Kawasan Rawan Banjir Kawasan yang berpotensi banjir di Kabupaten OKU TIMUR berada dibagian utara yaitu sepanjang aliran Sungai Komering dan di kawasan antara pertemuan Sungai Macak, Sungai Belitang dan Sungai Hitam di Kecamatan Cempaka, Semendawai Barat, Madang Suku I( untuk kategori tingkat kerawanan tinggi) dan Kecamatan Madang Suku II, Madang Raya, Belitang I Buay Pemuka Raja Bangsa, Martapura dan Bunga Mayang untuk tingkat kerawanan rendah. Daerah banjir ini morfologinya datar dan kondisi batuannya didominasi oleh batu lempung yang tingkat resapannya rendah. Data curah hujan, kondisi morfologi dan geologi merupakan faktor-faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya banjir. Jenis banjir yang terdapat di Kabupaten OKU TIMUR adalah banjir luapan sungai dengan intensitas bencana kategori tinggi yang memiliki luas areal 71.097,89 ha, genangan air dari sungai yang tidak tertampung pada alirannya. Banjir ini sifatnya musiman yang dapat berlangsung selama berhari-hari atau mingguan tergantung intensitas curah hujan. 2. Kawasan Rawan Longsor Bencana longsoran di wilayah Kabupaten OKU TIMUR terdapat di sekitar aliran Sungai Komering yang memiliki tebing yang curam. Longsoran terjadi akibat kuatnya pengikisan aliran sungai atau erosi. Hal ini menjadi kendala bila pengikisan yang terjadi berdekatan dengan sarana jalan atau wilayah permukiman penduduk. Lokasi rawan longsoran tebing sungai terdapat disebelah selatan Desa Sabalio, Desa Banumas dan selatan Desa Rasuan. Upaya pencegahannya dapat dilakukan dengan memasang bronjong-bronjong kawat yang berisi bongkah batu pada dinding sungai. C. Rencana Kawasan Budidaya Kawasan budi daya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Penetapan kawasan budidaya dimaksudkan untuk memudahkan pengelolaan, dan pemantauan kegiatan termasuk penyediaan prasarana dan sarana maupun penanganan dampak lingkungan akibat kegiatan budidaya. D. Kawasan Peruntukan Hutan Produksi Adapun penetapan kawasan hutan produksi di Kabupaten OKU TIMUR harus memperhatikan arahan penetapan kawasan peruntukan hutan produksi yang telah ditetapkan dalam RTRW Provinsi Sumatera Selatan 2010-2030. Kawasan hutan produksi yang terdapat di Kabupaten OKU TIMUR merupakan kawasan hutan produksi tetap, yang merupakan kawasan yang diperuntukan bagi produksi tetap dinamis eksploitasinya dapat dengan tebang pilih atau habis dan tanam dan merupakan budidaya hutan alam dan hutan tanaman yang direncanakan di Hutan Produksi Tetap (HP) Saka di Kecamatan Jayapura seluas 4.342 Ha dan Hutan Produksi (HP) Martapura seluas 15.464 Ha, dengan total luas 19.621 Ha atau 5,53 % dari luas wilayah kabupaten. E. Kawasan Pertanian Tanaman Pangan Kawasan peruntukan pertanian tanaman pangan yang terdapat di Kabupaten OKU TIMUR, terdiri atas peruntukan pertanian pangan lahan basah dan peruntukan pertanian lahan kering. Pertanian tanaman pangan di Kabupaten OKU TIMUR, tersebar hampir diseluruh wilayah kabupaten, hal ini dikarenakan Kabupaten OKU TIMUR merupakan salah satu lumbung padi
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 21
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
nasional, sehingga luas rencana pertanian tanaman pangan di kabupaten ini mencapai 137.162,06 ha atau 40,58 % dari luas kabupaten. F. Kawasan Pertanian Holtikultura (Agropolitan) Tanaman utama holtikultura yang dikembangkan di Kabupaten OKU TIMUR memiliki komoditas antara lain jeruk, duku, durian, mangga dan jambu mete. Sedangkan arahan lokasi pengembangannya akan dialokasikan di Kecamatan Buay Madang, Kecamatan Belitang Madang Raya, kecamatan Semendawai Suku, Kecamatan Semendawai Barat dan kecamatan Cempaka, dengan luas total kawasan yang mencapai 39.626,48 ha, atau 11,76 % dari total luas kabupaten. G. Kawasan Peruntukan Perkebunan Pertanian tanaman perkebunan akan diarahkan pada beberapa wilayah di seluruh kecamatan yang terdapat di Kabupaten OKU TIMUR. Luas seluruh rencana pengembangan pertanian tanaman perkebunan, meliputi luas 56.705 ha atau 16,83 % dari luas kabupaten dengan rincian sebagai berikut : perkebunan karet (21.446,28 ha), perkebunan lada (2.711,93 ha), perkebunan sawit (14.049,21 ha) dan perkebunan tebu (18.497,90 ha). H. Kawasan Peruntukan Perikanan Rencana pengembangan peruntukan perikanan di Kabupaten OKU TIMUR diarahkan pada budidaya perikanan darat di air tawar dan juga perikanan tangkap perairan umum (sungai dan rawa dalam). Potensi perikanan budidaya tersebar di seluruh kecamatan dengan komoditi jenis ikan yang dibudidayakan terdiri dari ikan mas, patin, nila, lele dan bawal. Alokasi ruang untuk pengembangan kawasan perikanan budidaya dan perairan umum di Kabupaten OKU TIMUR disesuaikan sesuai potensi dari masing-masing kecamatan yang ada. I.
Kawasan Peruntukan Peternakan Rencana pemanfaatan peternakan di Kabupaten OKU TIMUR diarahkan pada pengembangan peternakan skala rumah tangga. Sedangkan untuk kawasan yang terpusatnya akan dialokasikan di Kecamatan Madang Suku II dengan luas lahan yang direncanakan 1.779,79 ha atau 0,53 % dari luas kabupaten.
J. Kawasan Peruntukan Pertambangan Potensi sumberdaya mineral di Kabupaten OKU TIMUR mencakup bahan galian golongan b dan c dengan besaran potensi dari mulai terindikasi hingga terukur, adapun luas pengembangan tambang golongan b yang terdiri dari bahan galian batubara dan coalbed methan (CBM) adalah 162.815 hektar yang tersebar di beberapa kecamatan diantaranya bahan galian batubara di Kecamatan BP.Peliung dan Madang Suku III yang sudah tahap ekspoitasi sementara di Kecamatan Bunga Mayang, Jayapura, BP. Bangsa Raja dan Buay Madang Timur masih dalam tahap eksplorasi dan studi kelayakan. Untuk potensi bahan galian CBM diarahkan di Kecamatan Madang Suku I, Madang Suku II, Buay Madang Timur, Belitang I, Belitang II, Belitang III, Belitang Jaya, Semendawai Suku III, dan Kecamatan Cempaka dengan luas potensi 143.435 hektar dalam tahap eksporasi.Sementara kawasan peruntukan pertambangan bahan galian C di diarahkan di Kecamatan Madang Suku I dengan luas 74,74 ha.
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 22
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
K. Kawasan Peruntukan Industri Pengembangan kawasan peruntukan industri di Kabupaten OKU TIMUR diarahkan untuk industri pengelolaan potensi sumber daya alam untuk peningkatan nilai tambah dan produktifitas wilayah secara berkelanjutan. Pengembangan kawasan industri di Kabupaten OKU TIMUR diharapkan mampu menjadi stimulus percepatan perkembangan ekonomi daerah kabupaten dan kesejahteraan masyarakat sekitar dan wilayah lebih luas dengan tetap memperhatikan upaya mencegah pencemaran fungsi lingkungan. Rencana pemanfaatan kawasan industri di Kabupaten OKU TIMUR diarahkan di Rasuan Kecamatan Madang Suku I dengan luas areal 463,89 hektar, melalui pengembangan industri pengolahan hasil pertanian di KTM Belitang dan pengembangan industri kecil dan kerajinan. L. Kawasan Peruntukan Pariwisata Sektor pariwisata dapat dikembangkan untuk mendukung perekonomian wilayah Kabupaten OKU TIMUR. Potensi keindahan alam dan ragam budaya yang ada sangat mendukung bagi pengembangan kegiatan pariwisata. Potensi alam yang dimiliki sangat beragam, panorama alam yang indah serta seni budaya yang beragam baik seni tari, seni kerajinan, adat upacara perkawinan, adat upacara penyambutan tamu dan lain sebagainya yang tersebar di hampir seluruh wilayah kecamatan di Kabupaten OKU TIMUR. Obyek wisata di wilayah Kabupaten OKU TIMUR secara garis besar dibedakan ke dalam wisata alam, wisata budaya maupun wisata sejarah. Dimasa mendatang akan lebih dikembangkan lagi potensi wisata baik wisata alam, budaya maupun sejarah. M. Kawasan Peruntukan Permukiman Pengembangan kawasan permukiman diarahkan untuk mendukung pengembangan pusatpusat kegiatan dan pusat pelayanan yang tersebar sebagaimana Rencana Struktur Ruang Wilayah Kabupaten. Rencana kawasan permukiman di wilayah Kabupaten OKU TIMUR hingga tahun 2031, terdiri atas permukiman perkotaan dan permukiman perdesaan. Guna mendukung perwujudan struktur ruang wilayah , maka sebaran kawasan permukiman perkotaan dan perdesaan di Kabupaten OKU TIMUR dikembangkan meliputi kawasan pemukiman perkotaan di PKWp (Martapura), di PKL Gumawang, PKLp Batumarta VI dan PKLp Taman Mulyo serta seluruh PPK di wilayah kabupaten. sedangkan arahan pengembangan kawasan permukiman perdesaan di kembangkan di wilayah PPL di seluruh wilayah kabupaten. N. Kawasan Peruntukan Evakuasi Bencana Ruang evakuasi bencana merupakan salah satu bentuk mitigasi perencanaan. Keberadaan ruang ini dimaksudkan sebagai lokasi pertama yang menjadi tempat berkumpulnya massa sehingga dapat mengurangi jumlah korban. Selain terdapat ruang terbuka sebagai tempat berkumpulnya massa, arah petunjuk menuju ruang evakuasi pun harus terdapat disetiap sudut kota, sehingga dalam keadaan darurat, lokasi ini dapat diakses dengan mudah. Peruntukan ruang bagi ruang evakuasi bencana, pada dasarnya tidak memerlukan ruang yang khusus, tetapi bisa saja merupakan alih fungsi dari ruang-ruang lainnya yang dapat memenuhi kriteria-kriteria sebagai ruang evakuasi bencana pada saat darurat, sehingga ruang untuk kawasan evakuasi bencana ditetapkan di kawasan rawan bencana. Adapun peta Pola Ruang Kabupaten OKU TIMUR dapat dilihat pada Peta 2.4.
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 23
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
Sumber : Bappeda Kab.OKU TIMUR Tahun 2012 Peta 2.4. Rencana Pola Ruang Kabupaten OKU TIMUR Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 24
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
2.5 Sosial dan Budaya Secara umum kondisi sosial budaya di Kabupaten OKU TIMUR menunjukan perkembangan yang cukup menggembirakan. Hal ini terlihat dari fasilitas pendidikan yang ada cukup lengkap mulai dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Kondisi ini sangat mempengaruhi Angka Melek Huruf dan Angka Lama Sekolah yang merupakan salah satu indikator dalam perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dilihat dari angka kemiskinan, penduduk miskin di Kabupaten OKU TIMUR cukup rendah apabila dibandingkan dengan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Sumatera Selatan. Kabupaten OKU TIMUR sendiri termasuk kabupaten dengan tingkat kemiskinan yang rendah. Pada Tahun 2009, dari 15 kabupaten/kota yang ada di Sumatera Selatan, Kabupaten OKU TIMUR berada pada posisi kedua terendah dalam hal persentase penduduk miskin (9,96%), hanya kalah dengan Kota Pagaralam dengan persentase kemiskinan 9,66% dan berada di bawah rata rata provinsi (16,28%). Pada Tahun 2010, kondisi kemiskinan di Kabupaten OKU TIMUR menjadi terendah pertama bersama Kota Pagaralam yaitu 9,81%, sedangkan rata-rata kemiskinan di Provinsi Sumatera Selatan adalah 14,80%. 2.5.1 Fasilitas Pendidikan Fasilitas pendidikan di Kabupaten OKU TIMUR tersedia lengkap mulai dari prasekolah, pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Demikian juga pendidikan keagamaan berkembang baik di kabupaten ini. Jumlah fasilitas pendidikan prasekolah tahun 2010, untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah 197 sekolah dengan jumlah murid 6.292, semuanya berstatus sekolah swasta. Untuk taman kanak-kanak (TK), terdapat 23 TK negeri dan 107 TK swasta. Sedangkan Sekolah Dasar (SD) yang ada baik sekolah dasar negeri maupun swasta di kabupaten ini , yaitu 421 SD negeri dan 24 SD swasta. Jumlah Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) terdiri dari sekolah negeri berjumlah 51 unit yang tersebar di seluruh kecamatan dan sekolah swasta berjumlah 48 unit. Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur yaitu berjumlah 16 unit SMA negeri dan 19 unit SMA swasta. Sedangkan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) terdapat 3 unit SMK negeri dan 22 unit SMK swasta. Walaupun di Kabupaten OKU TIMUR belum ada universitas, tapi kabupaten ini telah memiliki 4 Sekolah Tinggi dan 1 Akademi. Bahkan STIE Trisna Nagara yang terdapat di Kecamatan Belitang telah membuka jenjang studi pascasarjana (magister manajemen). Data fasilitas pendidikan di Kabupaten OKU TIMUR dapat dilihat pada table 2.8. Tabel 2.8. Fasilitas Pendidikan Yang Tersedia di Kabupaten OKU TIMUR Jumlah Sarana Pendidikan No
Nama Kecamatan
Umum SD
SLTP
Agama
SMA
1
Martapura
28
5
2
Bunga Mayang
11
3
Jayapura
9
4
Buay Pemuka Peliung
5 6
SMK
MI
MTs
MA
6
4
3
2
2
-
-
1
1
-
2
1
-
1
1
1
19
4
3
-
9
4
1
Buay Madang
25
8
3
3
7
3
2
Buay Madang Timur
37
10
2
5
12
7
3
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
1
II - 25
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
7
Buay Pemuka Bangsa Raja
11
1
-
-
1
1
-
8
Madang Suku II
26
4
2
-
1
1
1
9
Madang Suku III
18
3
1
-
4
4
1
10
Madang Suku I
24
6
2
-
8
1
-
11
Belitang Madang Raya
30
6
-
-
3
4
4
12
Belitang
34
9
6
8
5
6
3
13
Belitang Jaya
14
2
-
-
1
-
-
14
Belitang III
24
2
1
2
3
3
-
15
Belitang II
21
2
1
-
6
2
1
16
Belitang Mulya
16
4
-
-
2
2
1
17
Semendawai Suku III
30
3
1
2
8
4
4
18
Semendawai Timur
23
3
1
-
5
2
1
19
Cempaka
23
3
2
-
-
2
1
20
Semendawai Barat
21
3
3
-
1
2
1
Sumber : Diknas/Depag Kab.OKU TIMUR Tahun 2012 2.5.2 Kemiskinan Merujuk pada data yang dihimpun oleh BKBKS Kab.OKU TIMUR diketahui bahwa 166.382 keluarga di OKU TIMUR, sebanyak 13.906 keluarga adalah keluarga Pra Sejahtera, 29.247 keluarga Pra Sejahtera I dan selebihnya merupakan keluarga sejahtera. Sementara hasil survey Susenas menunjukkan bahwa presentase penduduk miskin di Kabupaten OKU TIMUR selalu menunjukkan tren menurun. Tahun 2006 penduduk miskin di OKU TIMUR 18,26 persen, tahun 2008 turun menjadi 12,12 persen dan 2010 turun menjadi 9,81 persen. Jumlah penduduk miskin per kecematan dapat dilihat pada table 2.9. Tabel 2.9. Jumlah penduduk miskin per kecamatan Di Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2011 No
Nama Kecamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Martapura Bunga Mayang Jayapura Buay Pemuka Peliung Buay Madang Buay Madang Timur Buay Pemuka Bangsa Raja Madang Suku II Madang Suku III Madang Suku I Belitang Madang Raya Belitang Belitang Jaya Belitang III Belitang II Belitang Mulya
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
Jumlah Keluarga Miskin (KK) 3.202 984 1.065 2.020 2.035 4.491 1.201 1.915 1.776 2.532 2.526 2.912 1.303 1.453 2.762 1.199
II - 26
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
17 Semendawai Suku III 18 Semendawai Timur 19 Cempaka 20 Semendawai Barat Sumber : OKU TIMUR dalam Angka Tahun 2011
1.540 2.516 3.594 2.170
2.5.3. Perumahan Rumah merupakan tempat berkumpul bagi semua anggota keluarga sebagai tempat untuk menghabiskan sebagian besar waktunya, sehingga kondisi kesehatan perumahan sangat berperan sebagai media penularan penyakit di antara anggota keluarga dan tetangga sekitarnya. Salah satu ukuran yang digunakan untuk menilai kesehatan perumahan diantaranya adalah luas lantai rumah/tempat tinggal. Luas lantai rumah tempat tinggal selain digunakan sebagai indikator untuk menilai kemampuan sosial masyarakat, secara tidak langsung juga dikaitkan dengan ssitem kesehatan lingkungan keluarga dan tempat tinggal (perumahan). Luas lantai erat kaitannya dengan tingkat kepadatan hunian atau rata-rata luas runag untuk setiap anggota keluarga. Menururt Kementerian Kesehatan, sebuah rumah dikategorikan sebagai rumah rumah sehat apabila luas lantai hunian yang ditempati minimal 8 meter persegi per orang. Sedangkan menurut Badan Kesehatan Dunia (Word Health Organization/WHO), sebuah rumah dikatakan sehat dan layak huni apabila luas lantai hunian per kapita minimal 10 meter persegi. Pada tahun 2010 tercatat sebesar 21.99 persen rumah tangga di Kabupaten OKU TIMUR yang tinggal di rumah yang relative sempit, yaitu kurang dari 10 m2 per anggota rumah tangga. Dibandingkan pada tahun 2006, persentase rumah tangga yang menepati rumah dengan luas kurang dari 10 m2 justru mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan dari sisi luas rumah terlihat adanya perbaikan kondisi perumahan di Kabupaten OKU TIMUR. Pada tahun 2006 tercatat 78.09 persen rumah tangga di Kabupaten OKU TIMUR tidak menggunakan tanah sebagai lantai rumah. Angka ini sedikit meningkat mnenjadi 77.64 persen pada tahun 2010. Hal ini memberikan gambaran bahwa meskipun masih cukup banyak rumah tangga yang tinggal dalam rumah yang kurang sehat dan belum ada perbaikan berarti pada kondisi lantai rumah penduduk dari tahun ke tahun. Tabel 2.10. Jumlah Rumah per Kecamatan Kabupaten OKU TIMUR Tahun 2011
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nama Kecamatan Martapura Bunga Mayang Jayapura Buay Pemuka Peliung Buay Madang Buay Madang Timur Buay Pemuka Bangsa Raja Madang Suku II Madang Suku III Madang Suku I Belitang Madang Raya
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
Jumlah Rumah 232 115 88 148 190 253 73 148 197 204 165
II - 27
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
12 Belitang 13 Belitang Jaya 14 Belitang III 15 Belitang II 16 Belitang Mulya 17 Semendawai Suku III 18 Semendawai Timur 19 Cempaka 20 Semendawai Barat Sumber : OKU TIMUR dalam Angka Tahun 2011
199 126 201 216 94 139 178 76 98
2.6 Kelembagaan dan Aparatur Pemerintah Daerah Keberhasilan pelaksanaan pembangunan di Kabupaten OKU TIMUR yang telah dicapai pada saat ini merupakan refleksi dari keberhasilan pelaksanaan tata pemerintahannya. Keberhasilan pelaksanaan pemerintahan dapat tergambar dari kemampuan dan kualitas aparatur pemerintah, dengan sarana dan prasarana yang digunakan dan kemampuan keuangan daerah dalam usahanya melakukan pembangunan dan melakukan pelayanan kepada masyarakat. Dalam upaya peningkatan pelayanan pada masyarakat, telah dibentuk beberapa lembaga di lingkungan Kabupaten OKU TIMUR yaitu berdasarkan pada Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2005 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur dan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Susunan organisasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten OKU TIMUR adalah sebagai berikut: 1. Sekretaris Daerah (Sekda), yang dibantu oleh 4 (empat) orang Asisten, yaitu : • Asisten I, Tata Pemerintahan, membawahi 3 orang Kepala Bagian, yaitu :Bagian Tata Pemerintahan, Bagian Pemerintahan Desa/Kelurahan dan Bagian Hukum. Asisten II, Perekonomian dan Pembangunan membawahi 3 orang Kepala Bagian, yaitu : Bagian Administrasi Pembangunan, Bagian Perekonomian dan Bagian Organisasi dan Tata Laksana. Asisten III, Administrasi Umum dan Keuangan membawahi 3 Bagian, Yaitu : Bagian Rumah Tangga, Bagian Umum dan Bagian Perlengkapan. Asisten IV, Kesejahteraan Rakyat membawahi 3 Bagian Yaitu : Bagian Kesejahteraan Rakyat, Bagian Pemberdayan Perempuan dan Bagian Humas Protokol. 2. Sekretaris DPRD yang terdiri dari 3 bagian. Bagian Tata Usaha Bagian Persidangan dan Dokumentasi Bagian Keuangan 3. Dinas-dinas, sebanyak 18 dinas, yaitu : • Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga • Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang • Dinas Pekerjaan Umum Pengairan • Dinas Kesehatan • Dinas Perhubungan • Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 28
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
• Dinas Pendapatan Daerah • Dinas Pertambangan dan Energi • Dinas Kehutanan dan Perkebunan • Dinas Pendidikan Nasional • Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura • Dinas Peternakan dan Perikanan • Dinas Koperasi, UKM dan Penanaman Modal • Dinas Perindustrian dan Perdagangan • Dinas Kebersihan, Keindahan dan Pasar • Dinas Kesejahteraan Sosial • Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa • Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 4. Badan-badan, sebanyak 10 badan, yaitu : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Kepegawaian dan Diklat Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Badan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Badan Pariwisata dan Seni Budaya Badan Pengelola Administrasi Keuangan Daerah Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Badan Pengelola Aset Daerah Badan Penanggulangan Bencana Daerah 5. Inspektorat, sebanyak satu Inspektorat, yaitu : Inspektorat Daerah 6. Kantor-kantor, sebanyak 4 kantor, yaitu : Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kantor Pemuda dan Olahraga Kantor Informasi dan Komunikasi Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah 7. Rumah Sakit Umum Daerah, sebanyak 2 Rumah sakit, yaitu: Rumah Sakit Umum Daerah Belitang Rumah Sakit Umum Daerah Martapura Gambar struktur organisasi Sekretariat Kabupaten OKU TIMUR dapat dilihat pada Gambar. 2.1.
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 29
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN
BAGAN SUSUNAN ORGANISASI
OGAN KOMERING ULU TIMUR
SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN DAN SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
BUPATI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH
KELOMPOK
Staf Ahli Bupati
JABATAN
1.Bidang Hukum dan Politik
SEKRETARIS DAERAH
2.Bidang Pemerintahan
ASISTEN TATA
ASISTEN
PEMERINTAHAN
EKONOMI DAN
Bagian
Bagian
Pemerin
Tata Pemerin
Bagian Bagian
Bagian Adm Pemb
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
Per
ASISTEN KESEJAHTERAAN RAKYAT
ASISTEN ADM UMUM DAN KEUANGAN
Bagian Pembedayaan Perempuan
Bagian Umum
Bagian Rumah Tangga
Bagian Perlengka pan
Bagian Organisasi dan Tata
II - 30
Bagian Humas dan Protokol
SEKRETARIAT DPRD
Bagian Kesra
Bagian
Bagian
Bagian
Bagian
Umum
Persi
Keuangan
Hukum & Perundangundangan
Buku Putih Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR
Subbag Subbag Pemerin
Subbag Pemerin
Pemerintah an Umum dan Kerjasam
Subbag Pemerintah
Subbag
Subbag Pertanahan dan Keter-
Pengem
tiban
Subbag Peny
Subbag Bina Program
Produk
Subbag Ban- Huk & Bina Produk Hk Drah
Subbag Evaluasi dan Dok Hukum
Subbag Pengend alian Program
Subbag Produksi daerah I
Subbag Produksi daerah II
Subbag Program dan Evaluasi
Subbag bantuan /perlind unga perepua
Subbag
Subbag
Evaluasi dan Pelaporan
Pernan Perempuan
Subbagian Subbag
Rumah Tangga
Subbag Analisa kebutuhan
Subbag Kelem bagaan
Keuangan
Subbag Umum, Sandi dan Tel
Subbag TU Administra si
Subbag Perjalan an , Akomod asi dan
Subagg Penggad aan
Subbag Ketatalak sanaan
Subbag
Subag Sosial
Peliputa n dan Publkasi
Subbag Bina Komunik asi Mas
Subbag
Subbag
Subbag
Rumah
Alat Kelengka pan DPRD
Anggaran & Verifikasi
Tangga &
Subag Keaga maan
Subbag
Subbag
Subbag
Perben
TU &
Rapat &
Daharaan &
/ Sosial
Subbag Pendistr ibusian
Subbag
Subbag
Subbag
Kepega
Protokol dan Perjalanan
Humas & Protokol
-waian
BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR,
Pokja PPSP Kabupaten OKU TIMUR
II - 31
Subbag Pengolaha n Data dan dokumenta si
Subbag Pengkajian Hukum & Produk DPRD