PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) TAHUN 2010 - 2015
PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN 2013
KATA PENGANTAR
Rencana Strategis (Renstra) perubahan Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015merupakan acuan dalam pelaksanaan program kerja pembangunan bidang/sektor peternakan dan perikanan. Namun proses pembangunan tersebut sangat dinamis dan cepat sehingga perencanaan serta target yang sudah ditetapkan harus disesuaikan sejalan dengan perubahan yang terjadi tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka disusunlah Perubahan Rencana strategis Dinas Peternakan dan Perikanan. Perubahan Rencana Strategis (Renstra) ini seperti hal-nya Renstra awal memberikan gambaran tentang pendahuluan, gambaran pelayanan SKPD, isi-isu strategis berdasarkan tugas,pokok dan fungsi, visi, misi, tujuan dan sasaran, strategis dan kebijakan, rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif, indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD, penutup, dan lampiran. Perbedaanya pada perubahan Renstra ini Tujuan, Sasaran, Strategi, Program dan Kegiatan mengalami perubahan atau penambahan. Selain itujuga ada beberapa indikator yang mengalami penajaman ataupun perubahan dengan berdasarkan kepada hasil analisa dan evaluasi pada proses pembangunan yang sudah berjalan. Penyusunan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Disnakan tahun 2010–2015 didasarkan kepada : 1.
Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (PRPJMD) Pemerintah Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015.
2.
Data Statistik Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung.
3.
Laporan tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten BandungTahun 2010-2012.
4.
Laporan Akuntabilitas dan Kinerja Insatansi Pemerintahan 2010-2012.
5.
Serta Dokumen pendukung lainnya. Semoga Dokumen Perubahan Rencana Strategis (Renstra) tahun 2010–2015 ini menjadikan arah
proses pembangunan peternakan dan perikanan di Kabupaten Bandung lebih terarah.
Soreang,
Januari 2014
KEPALA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BANDUNG
Ir. H. Hermawan Pembina Utama Muda NIP. 19590120 198603 1 008
[Renstra Disnakan 2011-2015]
Page i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................................................... ii DAFTAR TABEL ............................................................................................................................. iv DAFTAR GRAFIK ............................................................................................................................ v DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................... vi BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang .......................................................................................................... 1 1.2. Landasan Hukum ...................................................................................................... 2 1.3. Maksud dan Tujuan ................................................................................................... 3 1.4. Sistematika Penulisan ................................................................................................ 3 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ........................................................................................... 7 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan ....................... 7 2.2 Sumberdaya SKPD................................................................................................. 27 2.3 Kinerja SKPD .......................................................................................................... 33 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD ........................................ 45 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ............................................... 47 3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung.................................................................................. 47 3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih ..... 49 3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi ............................................................... 52 3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis .......... 53 3.5. Penentuan Isu-isu Strategis ...................................................................................... 57 BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN ...................................... 59 4.1. Visi dan Misi............................................................................................................ 59 4.2. Tujuan dan Sasaran ................................................................................................ 61 4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Peternakan dan Perikanan ............................................ 63 BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ................................................................................................... 66 5.1. Perumusan Program dan Kegiatan ........................................................................... 66 5.2. Program dan Kegiatan 2010 - 2015 ........................................................................... 67 [Renstra Disnakan 2-2015]
Page ii
5.3. Indikator Kinerja ...................................................................................................... 68 5.4. Kelompok Sasaran .................................................................................................. 71 5.5. Pagu Indikatif .......................................................................................................... 71 BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD KABUPATEN BANDUNG ................................................. 72
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page iii
DAFTAR TABEL No 1
Judul Tabel PNS Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Berdasarkan GolonganTahun 2013
Halaman 27
2
Keadaan PNS Menurut Eselon/Staf Tahun 2013
27
3
Keadaan tenaga fungsional dan CPNS Tahun 2013
28
4
Sumberdaya yang dimiliki Formasi Pegawai Berdasarkan Pendidikan (Status PNS)
28
Tahun 2013 5
Asset dan Modal pada Dinas peternakan dan Perikanan
28
6
Potensi pemotongan ternak pada RPH di Kabupaten Bandung
32
7
Stimulan Perikanan dari Disnakan tahun 2010-2012
37
8
Alokasi Vaksinasi AI dan ND tahun 2010-2013
40
9
Jumlah pelaksanaan vaksinasi brucellosis tahun 2010-2013
41
10
Jumlah Vaksinasi Rabies tahun 2010-2013 di Kab. Bandung
41
11
Stimulan alat dan mesin peternakan dan perikanan tahun 2010-2013
42
12
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Peternakan dan
46
PerikananKabupaten Bandung 13
Hubungan Visi, Misi, dan Program Kabupaten dengan Tupoksi Dinas Peternakan
48
Dan Perikanan 14
Komparasi Capaian Sasaran Renstra SKPD Kabupaten/Kota terhadap Sasaran
51
Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L 15
Permasalahan,Faktor
Penghambat dan Pendorong yang dikaitkan dengan
54
Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung 16
Penjelasan Visi, pokok-pokok visi dan Penjelasan
59
17
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Renstra Dinas Peternakan dan
61
Perikanan(RENSTRA) Kabupaten Bandung Tahun 2010 – 2015 18
Indikator Dinas peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung yang secara
68
langsung mendukung tujuan dan sasaran Kabupaten Bandung 19
Misi, Tujuan, dan Sasaran Perubahan RPJMD Kabupaten Bandung tahun 2010-
71
2015 20
Indikator Dinas peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung yang secara
73
langsung mendukung tujuan dan sasaran Kabupaten Bandung
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page iv
DAFTAR GRAFIK No
Judul Grafik
Halaman
1
Data Populasi Ternak Ruminansia di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013
34
2
Stimulan ternak ruminansia dari Disnakan Kab. Bandung 2010-2013
35
3
Data Populasi Ternak unggas di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013
35
4
Stimulan unggas dari Disnakan tahun 2010-2013
36
5
Produksi Benih ikan di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013
37
6
Data Produksi Daging, Telur, dan Susu di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013
38
7
Data Produksi Ikan di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013
39
8
Jumlah pembudidaya ikan dan peternak yang mendapat pelatihan/bimtek dari tahun 2010-2013
40
9
Jumlah anggaran Disnakan tahun 2010-2013
44
10
Belanja Perurusan Kegiatan Disnakan tahun 2010-2013
45
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page v
DAFTAR GAMBAR
No
Judul Gambar
Halaman
1
Keterkaitan antar dokumen perencanaan pembangunan
2
2
Struktur Organisasi Dinas Peternakan Dan Perikanan berdasarkan Perda No. 20
7
Tahun 2007
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Berdasarkan pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara, Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; Dimana didalamnya memuat tentang tatacara perubahan pada dokumen perencanaan pada tingkat kementrian dan lembaga baik pada tingkat pusat, provinsi maupun pada tingkat Kabupaten.Dimana didalamnya diatur mengenai perubahan RPJMD pada tingkat pemerintahan daerah yang mengakibatkan perubahan pada Renstra pada setiap SKPD.Selain hal tersebut setelah dilakukan evaluasi pada indikator yang sudah ditetapkan terdapat beberapa indikator yang sudah tercapai atau bahkan sebaliknya tidak sesuai dengan target yang ditetapkan sehingga perlu dilakukan perubahan. Hal ini penting dilakukan sebagai upaya pelaksanaan pembangunan yang tepat dan menjawab permasalahan yang nyata dilapangan. Dokumen Perubahan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan SKPD yang merupakan revisi dari dokumen renstra awal untuk periode 2 tahun kedepan. Perubahan Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan (Renstra Disnakan) tahun 2010-2015 adalah dokumen perencanaan yang memuat visi, misi, tujuan, strategis, kebijakan, program dan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai sasaran/tujuan pembangunan urusan peternakan dan perikanan selama kurun waktu tahun 2014-2015 dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka anggaran yang telah mengalami perubahan. Proses penyusunan Perubahan Renstra Disnakan tahun 2010-2015 dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu: a. Persiapan penyusunan Renstra Disnakan Perubahan b. Penyusunan rancangan Renstra Disnakan Perubahan c. Penyusunan rancangan akhir Renstra Disnakan Perubahan d. Penetapan Renstra Disnakan Perubahan Penyusunan Renstra Disnakan dilaksanakan oleh tim penyusun yang beranggotakan seluruh pejabat struktural berdasarkan Keputusan Bupati Bandung. Perubahan Renstra Disnakan tahun 2010-2015 menyelaraskan dengan dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bandung (RPJMD) perubahan Pemerintah Kabupaten Bandung yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Perubahan Renstra yang disusun diupayakan pada penyelarasan visi, misi, tujuan, strategis, kebijakan, prioritas, sasaran, program, kegiatan pembangunan tahunan urusan peternakan dan perikanan dengan dokumen RPJMD Pemerintah Kabupaten Bandung, Renstra Dinas tingkat Provinsi Jawa Barat yang mengalami perubahan sejalan dengan terpilihnya gubernur baru, serta Renstra Direktorat Jenderal Teknis lingkup Kementrian Pertanian dan Kementrian Kelautan dan Perikanan. Keterkaitan antara dokumen Renstra Disnakan, RPJMD Pemerintah Kabupaten Bandung, Renstra Dinas tingkat Provinsi, Renstra tingkat Direktorat Jenderal Teknis lingkup Kementrian dapat dilihat pada gambar berikut :
[Renstra Disnakan 2010-2015]
Page 1
Gambar 1. Keterkaitan antar dokumen perencanaan pembangunan
Renstra Dinas Tingkat Provinsi Th. 2013-2018 Renstra Ditjen Teknis Tingkat Kementrian Th. 2009-2014
1.2.
Perubahan Renstra Disnakan Th. 2010-2015
Perubahan RPJMD Pemerintah Kabupaten Bandung Th. 20102015
Landasan Hukum a. Undang-Undang nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; b. Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; c. Undang-Undang nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah; d. Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; e. Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah f.
Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
g. Peraturan Presiden nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2010 – 2014; h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacata Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; i.
Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 21 tahun 2011 tentang Perubahan kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
j.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 6 tahun 2009 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat;
k. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 22 tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat tahun 2009 – 2029; l.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 25 tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat nomor 2 tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat tahun 2008 – 2013;
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 2
m. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung nomor 8 tahun 2005 tentang Tatacara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah; n. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung nomor 17 tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Kabupaten Bandung; o. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007, tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung; p. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 3 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung tahun 2007-2027; q. Peraturan Bupati BandungKabupaten Bandung Nomor 5 Tahun 2008, tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung. r.
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung nomor 11 tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tahun 2010 – 2015;
s. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 05 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 (Lembaran Daerah Kabupaten Bandung Tahun 2014 Nomor 5) 1.3.
Maksud dan Tujuan Maksud penyusunanPerubahan Rencana Strategis tahun 2010-2015 Dinas Peternakan dan Perikanan adalah menyediakan dokumen perencanaan pelaksanaan pembangunan urusan peternakan dan perikanan sebagai acuan resmi bagi seluruh jajaran Dinas Peternakan dan Perikanan dan stakeholder terkait dalam menentukan prioritas program dua tahun sisa dari rencana lima tahunan baik pelaksanaan pembangunan urusan peternakan dan perikanan antar wilayah, antar sektor serta antar lembaga pemerintahan baik Pusat, Provinsi maupun dengan Kabupaten/Kota perbatasan. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penyusunanPerubahan Rencana Strategis tahun 20102015 Dinas Peternakan dan Perikanan : 1. Mempertajam perencanaan yang sudah dilakukan serta melakukan perbaikan pada rencana pembangunan yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. 2. Menyediakan tolak ukur untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja SKPD Disnakan selama dua tersisa dari rencana lima tahunan. 3. Memudahkan jajaran Dinas Peternakan dan Perikanan dan stakeholder terkait dalam mencapai tujuan dan sasaran program pembangunan peternakan dan perikanan secara terpadu dan terarah.
1.4.
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2010 - 2015 Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung, terdiri dari : BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Mengemukakan secara ringkas pengertian tentang Renstra SKPD, fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra SKPD, keterkaitan Renstra
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 3
SKPD dengan RPJMD, Renstra Kementrian/Lembaga, dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja SKPD. 1.2.
Landasan Hukum Memuat penjelasan tentang Undang-Undang,Peraturan Pemerintah, Peraturan Daerah dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan SKPD, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD.
1.3.
Maksud dan Tujuan Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra SKPD.
1.4.
Sistematika Penulisan Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD, serta susunan garis besar isi dokumen.
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintah daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaran tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan pembangunan pada tiga tahun periode Renstra ini dilaksanakan, mengemukanan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksananaan RPJMD pada tiga tahun berjalan, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi pada dua tahun mendatang. 2.1.
Tugas Pokok, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukkan SKPD, struktur organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah kepala SKPD.
2.2.
Sumber Daya SKPD Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki SKPD dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.
2.3.
Kinerja Pelayanan SKPD Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target pada 3 tahun sebelumnya, menurut Standar pelayanan Minimal (SPM) untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti Millenium Development Goals (MDGs) atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.
2.4.
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra Kementrian /Lembaga (K/L) dan Renstra provinsi, hasil telaahan terhadap Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), dan hasil analisis terhadap
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 4
Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan SKPD pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan. BAB III. ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD beserta faktor yang mempengaruhinya.
3.2
Telaahanan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan visi, misi serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan SKPD, dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu bahan perumusan isu strategis pelayanan SKPD.
3.3
Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Kementrian /Lembaga (K/L) ataupun Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota.
3.4
Telaahanan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
3.5
Penentuan Isu-isu strategis Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan SKPD ditinjau dari : 1. Gambaran pelayanan SKPD 2. Sasaran jangka menengah pada Renstra K/L 3. Sasaran jangka menengah dari Renstra SKPD Provinsi/Kabupaten/Kota 4. Implikasi RTRW bagi pelayanan SKPD 5. Implikasi KLHS bagi pelayanan SKPD Selanjutnya dikemukakan metode penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra SKPD pada tahun rencana.
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 5
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1
Visi dan Misi SKPD Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi SKPD
4.2
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD. Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD yang disajikan dalam tabel.
4.3
Strategi dan Kebijakan SKPD Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan SKPD dalam lima tahun mendatang.
BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INIDIKATIF Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indicator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif yang disajikan dalam tabel. BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD yang disajikan dalam tabel. BAB VII. PENUTUP LAMPIRAN
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 6
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan Sebagaimana digariskan dalam Perda Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung, Dinas Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas pokok “Merumuskan kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang pelayanan dan pengembangan peternakan dan perikanan yang meliputi peternakan, perikanan, kesehatan hewan dan pembinaan usaha peternakan dan perikanan serta melaksanakan ketatausahaan dinas”. Berdasarkan pada Perda SOTK tersebut struktur organisasi pada Dinas peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2. Struktur Organisasi Dinas Peternakan Dan Perikanan berdasarkan Perda No. 20 Tahun 2007.
Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 Tahun 2008 tanggal 26 Pebruari 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bandung, Tupoksi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut: KEPALA DINAS Tugas Pokok: Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, merumuskan, membina, mengendalikan, mengkoordinasikan dan merumuskan serta mempertanggungjawabkan [Renstra Disnakan 2-2015]
kebijakan teknis Page 7
pelaksanaan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan di bidang kelautan dan perikanan serta sebagian bidang pertanian dan ketahanan pangan Fungsi: a. perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya; b. penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya; c. pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya; d. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. SEKERTARIS Tugas Pokok : Sekertaris mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas-tugas di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan yang meliputi pengkoordinasian penyusunan program, pengelolaan umum dan kepegawaian serta pengelolaan keuangan. Fungsi : a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pelayanan kesekretariatan; b. penetapan rumusan kebijakan koordinasi penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas sub unit kerja secara terpadu; c. penetapan rumusan kebijakan pelayanan administratif dinas; d. penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi umum dan kerumahtanggaan; e. penetapan rumusan kebijakan pengelolaan kelembagaan dan ketatalaksanaan serta hubungan masyarakat; f. penetapan rumusan kebijakan pengelolaan administrasi kepegawaian; g. penetapan rumusan kebijakan administrasi pengelolaan keuangan; h. penetapan rumusan kebijakan pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dinas; i. penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian publikasi pelaksanaan tugas dinas. j. penetapan rumusan kebijakan pengkoordinasian penyusunan dan penyampaian bahan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dinas; k. evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan; l. pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pelayanan kesekretariatan; m. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; n. pelaksanaan koordinasi / kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pelayanan kesekretariatan. Sub Bagian Penyusunan Program Tugas Pokok : Sub Bagian Penyusunan Program mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program dinas. Fungsi : a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan dan pengkoordinasian penyusunan perencanaan dan program kerja dinas; b. penyusunan rencana operasional dan koordinasi kegiatan dan program kerja dinas;; [Renstra Disnakan 2-2015]
Page 8
c. Pelaksanaan penyusunan rencana strategis Dinas; d. Pelaksanaan penyusunan rancangan peraturan perundang – undangan penunjang pelaksanaan tugas; e. penyusunan rumusan penerapan sistem perstatistikan dan informasi peternakan; f. pengumpulan, pengolahan dan analisis data peternakan; g. Fasilitasi bimbingan penerapan perstatistikan peternakan dan keswan; h. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; i. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; j. Pelaksanaan koordinasi penyusunan rencana dan program kerja dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Tugas Pokok : Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas
pelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi
kepegawaian. Fungsi : a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian; b. pelayanan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat, naskah dinas dan pengelolaan dokumentasi dan kearsipan; c. pelaksanaan pembuatan dan penggaandan naskah dinas; d. pelaksanaan pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan dokumentasi dan kearsipan kepada sub unit kerja di lingkungan Dinas; e. penyusunan dan penyiapan pengelolaan dan pengendalian adminstrasi perjalanan dinas; f. pelaksanaan pelayanan keprotokolan dan penyelenggaraan rapat – rapat dinas; g. pelaksanaan dan pelayanan hubungan masyarakat; h. pelaksanaan pengurusan kerumahtanggaan, keamanan dan ketertiban kantor; i. pelaksanaan pemeliharaan dan perawatan serta pengelolaan lingkungan kantor, gedung kantor, kendaraan dinas dan aset lainnya; j. penyusunan dan penyiapan rencana kebutuhan sarana dan prasarana perlengkapan dinas; k. pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan inventarisasi perlengkapan dinas; l. penyusunan bahan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan pelaksanaan tugas dinas; m. pelaksanaan pengelolaan perpustakaan dan pendokumentasian peraturan perundang – undangan; n. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penyimpanan dan pemeliharaan data serta dokumentasi kepegawaian; o. penyusunan dan penyiapan rencana kebutuhan formasi dan mutasi pegawai; p. penyusunan dan penyiapan bahan administrasi kepegawaian yang meliputi kenaikan pangkat, gaji berkala, pensiun, kartu pegawai, karis/karsu, ta pen, askes dan pemberian penghargaan serta peningkatan kesejahteraan pegawai; [Renstra Disnakan 2-2015]
Page 9
q. penyusunan dan penyiapan pegawai untuk mengikuti pendidikan / pelatihan struktural, teknis dan fungsional serta ujian dinas; r. fasilitasi pembinaan umum kepegawaian dan pengembangan karier serta disiplin pegawai; s. penyusunan dan penyiapan pengurusan adminstrasi pensiun dan cuti pegawai; t. pengkoordinasian penyusunan administrasi DP-3, DUK, sumpah / janji pegawai; u. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; v. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; w. pelaksanaan koordinasi pelayanan administrasi umum dan kerumahtanggaan serta administrasi kepegawaian dengan sub unit kerja lain di lingkungan dinas. Sub Bagian Keuangan Tugas Pokok : Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan administrasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dinas. Fungsi : a. penyusunan
rencana
dan program kerja
operasional
kegiatan pengelolaan administasi
dan
pertanggungjawaban pengelolaan keuangan dinas; b. pelaksanaan pengumpulan bahan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan pelaksanaan pengumpulan bahan dinas; c. pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan anggaran pendapatan dan belanja; d. pelaksanaan penyusunan dan pengkoordinasian pembuatan daftar gaji serta tambahan penghasilan bagi pegawai negeri sipil;; e. perencanaan operasional kegiatan penyusunan rencana dan program adminstrasi pengelolaan keuangan; f. pelaksanaan penatausahaan pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja Dinas; g. pelaksanaan pembinaan administrasi keuangan dan penyiapan bahan pembinaan administrasi akuntansi anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan dinas; h. penyiapan bahan pertanggungjawaban pengelolaan anggaran pendapatan, belanja dan pembiayaan Dinas; i. pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan keuangan dengan para Kepala Bidang di lingkungan Dinas; j. pelaksanaan penyusunan rencana penyediaan fasilitas pendukung pelaksanaan tugas pengelolaan keuangan; k. pelaksanaan koordinasi teknis perumusan penyusunan rencana dan dukungan anggaran pelaksanaan tugas Dinas; l. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; m. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; n. pelaksanaan koordinasi pengelolaan administasi dan pertanggungjawaban pengelolaan keuangan Dinas dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas.
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 10
BIDANG PETERNAKAN Tugas Pokok : Bidang Peternakan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang pengelolaan peternakan yang meliputi perbibitan, produksi dan pengembangan. Fungsi : a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan peternakan; b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan peternakan; c. pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengelolaan peternakan; d. perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan peternakan; e. pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan peternakan; f. pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan peternakan; g. evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan peternakan; h. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; i. pelaksanaan koordinasi / kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan peternakan. Seksi Perbibitan Tugas Pokok : Seksi Perbibitan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan perbibitan peternakan. Fungsi : a.
penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan perbibitan peternakan;
b.
fasilitasi bimbingan seleksi ternak bibit;
c.
fasilitasi bimbingan penerapan standar perbibitan dan plasma nutfah;
d.
fasilitasi bimbingan registrasi / pencatatan ternak bibit;
e.
fasilitasi bimbingan pembuatan dan pengesahan silsilah ternak;
f.
pengawasan peredaran bibit / benih ternak;
g.
penyusunan rumusan penetapan lokasi dan penyebaran bibit ternak;
h.
penyusunan rumusan penetapan penggunaan bibit unggul;
i.
fasilitasi bimbingan pelestarian plasma nutfah peternakan;
j.
pelaksanaan pengadaan / produksi dan pengawasan semen beku;
k.
pelaksanaan inseminasi buatan, fasilitas pelaksanaan transfer embrio dan progeny test;
l.
fasilitasi bimbingan dan pengawasan pelaksanaan inseminasi buatan oleh masyarakat dan swasta;
m.
fasilitasi pelaksanaan produksi mani beku ternak lokal (lokal spesifik);
n.
fasilitasi bimbingan produksi mani beku lokal (lokal spesifik);
o.
fasilitasi bimbingan penerapan standar-standar teknis dan sertifikasi perbibitan meliputi sarana, tenaga kerja, mutu dan metode;
p.
fasilitasi bimbingan peredaran mutu bibit;
q.
pelaksanaan penetapan penyaluran ternak bibit yang dilakukan oleh swasta;
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 11
r.
pelaksanaan registrasi hasil inseminasi buatan;
s.
fasilitasi bimbingan kastrasi ternak non bibit;
t.
fasilitasi bimbingan perizinan produksi ternak bibit;
u.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan pengadaan dan / atau produksi mudigah, alih mudigah serta pemantauan pelaksanaan dan registrasi hasil mudigah;
v.
pelaksanaan pengadaan dan pengawasan bibit ternak;
w.
fasilitasi bimbingan sertifikasi ternak unggul sebagai pejantan;
x.
fasilitasi bimbingan pemantauan produksi mani beku ternak lokal (lokal spesifik);
y.
fasilitasi bimbingan pengadaan produksi mani beku ternak produksi dalam negeri;
z.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan penyebaran bibit unggul;
aa. fasilitasi bimbingan pelaksanaan uji performans recording dan seleksi; bb. fasilitasi bimbingan pelaksanaan identifikasi perbibitan; cc. pelaksanaan pengembangan sistem informasi perbibitan ternak; dd. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; ee. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; ff.
pelaksanaan koordinasi pelayanan perbibitan peternakan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas.
Seksi Produksi Tugas Pokok : Seksi Produksi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan produksi peternakan. Fungsi : a.
penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan produksi peternakan;
b.
pelaksanaan pengembangan lahan hijauan pakan;
c.
perumusan kebijakan penetapan padang pengembalaan;
d.
fasilitasi bimbingan pemanfaatan air untuk usaha peternakan;
e.
fasilitasi bimbingan penerapan teknologi optimalisasi pengelolaan pemanfaatan air untuk usaha peternakan;
f.
penyusunan penerapan kebijakan pakan ternak;
g.
fasilitasi bimbingan produksi pakan dan bahan baku pakan ternak;
h.
fasilitasi bimbingan penerapan teknologi pakan ternak;
i.
fasilitasi bimbingan standar mutu pakan ternak;
j.
pelaksanaan pengawasan mutu pakan ternak;
k.
pelaksanaan pengadaan, perbanyakan dan penyaluran benih hijauan pakan;
l.
fasilitasi pelaksanaan penyelenggaraan kebun benih hijauan pakan;
m.
fasilitasi bimbingan pembuatan, penggunaan dan peredaran pakan jadi;
n.
fasilitasi bimbingan pembuatan, penggunaan dan peredaran pakan konsentrat;
o.
fasilitasi bimbingan pembuatan, penggunaan dan peredaran pakan tambahan dan pelengkap pengganti (additive and supplement);
p.
fasilitasi bimbingan usaha mini feedmil pedesaan (home industry);
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 12
q.
pelaksanaan pemeriksaan pakan jadi;
r.
pelaksanaan pemeriksaan pakan konsentrat;
s.
pelaksanaan pemeriksaan pakan tambahan dan pengganti (additive and supplement);
t.
fasilitasi bimbingan produksi benih hijauan pakan ternak;
u.
fasilitasi bimbingan kerjasama perluasan produksi hijauan pakan ternak;
v.
pelaksanaan sistem informasi produksi peternakan;
w.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
x.
pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
y.
pelaksanaan koordinasi pelayanan produksi peternakan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas.
Seksi Pengembangan Tugas Pokok : Seksi Pengembangan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan pengembangan peternakan. Fungsi : a.
penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan pengembangan peternakan;
b.
pelaksanaan kebijakan penyebaran pengembangan peternakan;
c.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan kebijakan penyebaran dan pengembangan peternakan;
d.
fasilitasi bimbingan pemantauan dan penyebaran ternak yang dilakukan swasta;
e.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan penetapan penyebaran ternak;
f.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan penetapan penyebaran, registrasi dan redistribusi ternak;
g.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan identifikasi dan seleksi ternak;
h.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan identifikasi calon penggaduh;
i.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan seleksi lokasi;
j.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan seleksi calon penggaduh;
k.
pelaksanaan identifikasi lokasi terhadap penyebaran ternak;
l.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan sistem dan pola penyebaran ternak;
m.
perumusan kebijakan penetapan dan pengawasan kawasan peternakan;
n.
perumusan kebijakan penetapan peta potensi peternakan;
o.
fasilitasi bimbingan penetapan kawasan industri peternakan rakyat;
p.
perumusan kebijakan penerapan kebijakan alat dan mesin peternakan;
q.
pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan alat dan mesin peternakan;
r.
pelaksanaan pengawasan penerapan standar mutu alat dan mesin peternakan;
s.
pelaksanaan pengawasan produksi, peredaran, penggunaan dan pengujian alat dan mesin peternakan;
t.
pembinaan dan pengembangan pelayanan jasa alat dan mesin peternakan;
u.
pelaksanaan analisis teknis, ekonomis dan sosial budaya alat dan mesin peternakan;
v.
fasilitasi bimbingan penggunaan dan pemeliharaan alat dan mesin peternakan;
w.
pembinaan dan pengembangan bengkel / pengrajin alat dan mesin peternakan;
x.
pelaksanaan temuan - temuan teknologi baru di bidang peternakan;
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 13
y.
pelaksanaan kajian, pengenalan dan pengembangan teknologi tepat guna bidang peternakan;
z.
pelaksanaan kerjasama dengan lembaga - lembaga teknologi peternakan;
aa. pelaksanaan sistem informasi pengembangan ternak; bb. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; cc. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; dd. pelaksanaan koordinasi pelayanan pengembangan peternakan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. BIDANG PERIKANAN Tugas Pokok: Bidang Perikanan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang pengelolaan perikanan yang meliputi pembenihan, produksi serta kesehatan ikan dan lingkungan. Fungsi : a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja ; b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan perikanan; c. pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengelolaan perikanan; d. perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan perikanan; e. pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan perikanan; f. pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan perikanan; g. evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan perikanan; h. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; i. pelaksanaan koordinasi / kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan perikanan. Seksi Pembenihan Tugas Pokok : Seksi Pembenihan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan pembenihan perikanan. Fungsi : a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan pembenihan perikanan; b. pelaksanaan kebijakan pembenihan ikan dan perlindungannya; c. pelaksanaan kebijakan pembenihan perikanan air tawar; d. pelaksanaan kebijakan mutu benih/induk ikan; e. pelaksanaan kebijakan, pembangunan dan pengelolaan balai benih ikan air tawar; f. pelaksanaan kebijakan akreditasi lembaga sertifikasi perbenihan ikan; g. pelaksanaan teknis pelepasan dan penarikan varietas induk/benih ikan; h. pelaksanaan teknis perbanyakan dan pengelolaan induk per-jenis, induk dasar dan benih alam; i. pelaksanaan kebijakan pemasukan, pengeluaran, pengadaan, pengedaran dan/atau pemeliharaan ikan; j. pelaksanaan perlindungan pembudidayaan ikan; k. pelaksanaan pengawasan pemanfaatan dan perlindungan plasma nutfah perikanan; [Renstra Disnakan 2-2015]
Page 14
l. pelaksanaan pengawasan pembenihan dan pembudidayaan ikan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur; m. pelaksanaan pembinaan, pemantauan dan pengawasan lembaga sertifikasi perbenihan ikan; n. pelaksanaan sistem informasi benih ikan; o. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; p. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; q. pelaksanaan koordinasi pelayanan pembenihan perikanan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. Seksi Produksi Tugas Pokok
:
Seksi Produksi mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan produksi perikanan. Fungsi : a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan produksi perikanan; b. perumusan kebijakan penetapan dan pengawasan kawasan perikanan; c. perumusan kebijakan penetapan peta potensi perikanan; d. fasilitasi bimbingan penetapan kawasan industri perikanan; e. perumusan kebijakan penerapan kebijakan alat dan mesin perikanan; f. pelaksanaan kerjasama dengan lembaga - lembaga teknologi perikanan; g. fasilitasi bimbingan pemanfaatan air untuk usaha perikanan; h. fasilitasi bimbingan penerapan teknologi optimalisasi pengelolaan pemanfaatan air untuk usaha perikanan; i. penyusunan penerapan kebijakan pakan ikan; j. fasilitasi bimbingan standar mutu pakan ikan; k. pelaksanaan pengawasan mutu pakan ikan; l. pelaksanaan kebijakan pengadaan, penggunaan dan peredaran serta pengawasan obat ikan, bahan kimia, bahan biologis dan pakan ikan; m. pelaksanaan kebijakan pembinaan tata pemanfaatan air dan tata lahan pembudidayaan ikan; n. pelaksanaan kebijakan pengelolaan penggunaan sarana dan prasarana pembudisayaan ikan; o. pelaksanaan potensi dan alokasi lahan pembudidayaan ikan; p. pelaksanaan sistem informasi produksi perikanan; q. pelaksanaan teknologi pembudidayaan ikan spesifik lokasi; r. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; s. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; t. pelaksanaan koordinasi pelayanan produksi perikanan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan Tugas Pokok: Seksi Kesehatan Ikan dan Lingkungan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan ikan dan lingkungan. Fungsi : [Renstra Disnakan 2-2015]
Page 15
a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan kesehatan ikan dan lingkungan; b. pelaksanaan kebijakan pengawasan alat pengangkut, unit penyimpanan hasil produksi budidaya ikan dan unit pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungannya serta pelaksanaan pengelolaan kesehatan ikan dan lingkungannya; c. koordinasi dan pelaksanaan kebijakan wabah dan wilayah wabah penyakit ikan; d. pemberian bimbingan, pemantauan dan pemeriksaan higienitas dan sanitasi lingkungan usaha pembudidayaan ikan; e. pelaksanaan kebijakan pengelolaan perikanan di perairan umum; f. pelaksanaan kebijakan pengawasan monitoring residu antibiotik dan cemaran mikroba dan bahan berbahaya lainnya di perairan / lingkungan tempat ikan hidup; g. pemberian rekomendasi instalasi karantina ikan; h. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; i. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; j. pelaksanaan koordinasi pelayanan kesehatan ikan dan lingkungan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas; BIDANG KESEHATAN HEWAN Tugas Pokok: Bidang Kesehatan Hewan mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang pengelolaan kesehatan hewan yang meliputi pengendalian penyakit hewan, sarana dan pelayanan kesehatan hewan serta kesehatan masyarakat veteriner (kesmavet). Fungsi : a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan kesehatan hewan dan kesmavet; b. penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan kesehatan hewan dan kesmavet; c. pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengelolaan kesehatan hewan dan kesmavet; d. perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan kesehatan hewan dan kesmavet; e. pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan kesehatan hewan dan kesmavet; f. pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan kesehatan hewan dan kesmavet; g. evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan kesehatan hewan dan kesmavet; h. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya dan kesmavet; i. pelaksanaan koordinasi / kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan kesehatan hewan dan kesmavet. Seksi Pengendalian Penyakit Hewan Tugas Pokok: Seksi Pengendalian Penyakit Hewan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan pengamatan, penyidikan, pencegahan, pemberantasan dan pengendalian penyakit hewan. Fungsi : a.
penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan pengendalian penyakit hewan;
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 16
b.
penyusunan penerapan kebijakan obat hewan;
c.
pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan obat hewan;
d.
fasilitasi bimbingan kelembagaan/asosiasi bidang obat hewan (ASOHI);
e.
pemantauan lalu lintas ternak;
f.
pengembangan sistem informasi pengendalian kesehatan penyakit hewan;
g.
pelaksanaan pengamatan, penyidikan dan pemetaan penyakit hewan;
h.
pelaksanaan penanggulangan wabah dan penyakit hewan menular;
i.
pemantauan dan pengawasan pelaksanaan penanggulangan wabah dan penyakit hewan menular;
j.
pelaksanaan pencegahan penyakit hewan menular;
k.
pelaksanaan penutupan dan pembukaan kembali status daerah wabah;
l.
pengaturan dan pengawasan pelaksanaan pelarangan pemasukan hewan, bahan asal hewan ke/dari wilayah Indonesia antar provinsi di wilayah kabupaten;
m.
fasilitasi bimbingan dan pelaksanaan pengamatan, pemetaan, pencatatan kejadian dan penanggulangan penyakit hewan;
n.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan penyidikan epidemiologi penyakit hewan;
o.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan pelaporan dan pendataan penyakit individual/menular yang mewabah;
p.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan penutupan wilayah pada penyakit hewan yang menular yang mewabah;
q.
fasilitasi bimbingan pengamatan dan penyidikan epidemiologi penyakit hewan parasit, bakteri, virus dan penyakit hewan lainnya;
r.
penutupan dan pembukaan kembali wilayah penyakit hewan menular;
s.
Pelaksanaan sertifikasi keswan yang keluar/masuk wilayah kabupaten;
t.
pelaporan pelayanan medik/ paramedik veteriner dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan menular/non menular, penyakit individual, penyakit parasiter, virus, bakteri, penyakit reproduksi dan gangguan reproduksi;
u.
fasilitasi bimbingan pengamatan dan penyidikan epidemiologi penyakit hewan parasit, bakteri, virus dan penyakit hewan lainnya;
v.
fasilitasi bimbingan penerapan norma, standar teknis pelayanan kesehatan hewan;
w.
pelaksanaan sertifikasi kesehatan hewan yang keluar/masuk;
x.
pemberian surat keterangan asal bahan ternak dan hasil bahan asal ternak;
y.
pemberian surat keterangan asal hewan dan produk hewan;
z.
pemberian rekomendasi instalasi karantina hewan
aa. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; bb. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; cc. pelaksanaan koordinasi pelayanan pengendalian penyakit hewan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. Seksi Sarana dan Pelayanan Kesehatan Hewan Tugas Pokok :
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 17
Seksi Sarana dan Pelayanan Kesehatan Hewan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan sarana pelayanan kesehatan hewan. Fungsi : a.
penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan sarana pelayanan kesehatan hewan;
b.
penyusunan penerapan kebijakan alat dan mesin kesehatan hewan;
c.
pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi kebutuhan alat dan mesin kesehatan hewan;
d.
pengawasan penerapan standar mutu alat dan mesin kesehatan hewan;
e.
pengawasan penerapan standar mutu alat dan mesin kesehatan hewan;
f.
pengawasan produksi, peredaran, penggunaan dan pengujian alat dan mesin kesehatan hewan;
g.
pembinaan dan pelayanan jasa alat dan mesin kesehatan hewan;
h.
pelaksanaan analisis teknis dan ekonomis alat dan mesin kesehatan hewan sesuai kebutuhan lokalita;
i.
fasilitasi bimbingan penggunaan alat dan mesin kesehatan hewan;
j.
pembinaan bengkel / pengrajin alat dan mesin kesehatan hewan;
k.
pelaksanaan temuan-temuan teknologi baru di bidang kesehatan hewan;
l.
pelaksanaan kajian, pengenalan dan pengembangan teknologi tepat guna bidang kesehatan hewan;
m.
pelaksanaan kerjasama dengan lembaga-lembaga teknologi kesehatan hewan;
n.
penyusunan penerapan standar mutu obat hewan;
o.
pengawasan peredaran dan penggunaan obat hewan tingkat depo, toko, kios dan pengecer obat hewan;
p.
fasilitasi bimbingan pemakaian obat hewan di tingkat peternak;
q.
fasilitasi bimbingan peredaran obat hewan tingkat depo, toko, kios dan pengecer obat hewan;
r.
pelaksanaan pemeriksaan, pengadaan, penyimpanan, pemakaian dan peredaran obat hewan;
s.
fasilitasi bimbingan penyimpanan dan pemakaian obat hewan;
t.
pelaksanaan penerbitan perizinan bidang obat hewan;
u.
pelaksanaan penerbitan penyimpanan mutu dan perubahan bentuk obat hewan;
v.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan pemeriksaan bahan produk asal hewan dari residu obat hewan (daging, telur dan susu);
w.
fasilitasi bimbingan pemakaian, penyimpanan, penggunaan sediaan vaksin, sera dan bahan diagnostik biologis untuk hewan;
x.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan pemeriksaan sediaan premik;
y.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan pendaftaran obat hewan tradisional / pabrikan;
z.
pengembangan sistem informasi sarana dan pelayanan kesehatan hewan;
aa. fasilitasi bimbingan pembangunan dan pengelolaan unit-unit pelayanan keswan; bb. fasilitasi bimbingan pemantauan dan pengawasan pembangunan dan operasional unit-unit pelayanan keswan; cc. penyusunan kebijakan penerapan dan pengawasan norma, standar teknis pelayanan keswan; dd. fasilitasi bimbingan pembangunan dan pengelolaan laboratorium keswan dan laboratorium kesmavet; ee. fasilitasi bimbingan penerapan dan standar teknis minimal RPH/RPU, keamanan dan mutu produk hewan; [Renstra Disnakan 2-2015]
Page 18
ff.
pelaksanaan pengawasan lalu lintas ternak, produk ternak dan hewan kesayangan dari/ke wilayah kabupaten;
gg. fasilitasi bimbingan pelaksanaan unit pelayanan keswan (pos keswan, praktek dokter hewan mandiri, klinik hewan); hh. fasilitasi bimbingan pelayanan kesehatan hewan pada lembaga-lembaga maupun perorangan yang mendapat ijin konservasi satwa liar; ii.
pelaksanaan pelayanan medik/paramedik veteriner;
jj.
pelaksanaan perhitungan teknis sebagai dasar penetapan retribusi izin praktek dokter hewan;
kk. pemberian izin laboratorium keswan dan laboratorium kesmavet; ll.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
mm. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; nn. pelaksanaan koordinasi pelayanan sarana pelayanan kesehatan hewan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner Tugas Pokok: Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas kesmavet dan kesejahteraan hewan. Fungsi : a.
penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan kesmavet dan kesejahteraan hewan;
b.
penyusunan penerapan kebijakan dan pedoman kesmavet dan kesejahteraan hewan;
c.
pelaksanaan pembinaan dan pengawasan praktek hygiene-sanitasi pada produsen dan tempat penjajaan Pangan Asal Hewan (PAH);
d.
pelaksanaan monitoring penerapan persyaratan hygiene-sanitasi pada unit usaha PAH yang mendapat Nomor Kontrol Veteriner (NKV);
e.
pelaksanaan pengawasan lalu lintas produk ternak dari/ke wilayah kabupaten;
f.
fasilitasi bimbingan, pengawasan dan penerapan kesejahteraan hewan;
g.
pelaksanaan pengawasan kesehatan masyarakat veteriner;
h.
pelaksanaan pengawasan urusan kesejahteraan hewan;
i.
pengembangan sistem informasi kesmavet;
j.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan sosialisasi dan surveilance Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP);
k.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan standarisasi jagal hewan;
l.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan pemeriksaan peredaran produk pangan asal hewan dan pengolahan produk pangan asal hewan;
m.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan dan pengawasan larangan pemotongan ternak betina produktif;
n.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan pemantauan penyakit zoonosis pada produk asal hewan;
o.
fasilitasi bimbingan pelaksaaan peredaran produk pangan asal hewan dan produk hewani non pangan;
p.
fasilitasi bimbingan penerapan norma, standar teknis kesmavet serta kesejahteraan hewan;
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 19
q.
Pelaksanaan sertifikasi kesehatan bahan asal hewan yang keluar/masuk wilayah kabupaten;
r.
fasilitasi bimbingan pemanfaatan air untuk usaha hewan dan kesmavet;
s.
fasilitasi bimbingan penerapan teknologi optimalisasi pengelolaan pemanfaatan air untuk kesehatan hewan dan kesmavet;
t.
fasilitasi bimbingan standar teknis unit usaha produk pangan asal hewan;
u.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
v.
pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya;
w.
pelaksanaan koordinasi pelayanan kesmavet dan kesejahteraan hewan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas.
BIDANG BINA USAHA Tugas Pokok: Bidang Bina Usaha mempunyai tugas pokok memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan tugas – tugas di bidang pengelolaan pembinaan usaha peternakan dan perikanan yang meliputi pengolahan dan pemasaran hasil peternakan, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan serta pelayanan peternakan dan perikanan. Fungsi : a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pengelolaan pembinaan usaha peternakan dan perikanan; b. pengkoordinasian perencanaan teknis di bidang pengelolaan pembinaan usaha peternakan dan perikanan; c. perumusan sasaran pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan pembinaan usaha peternakan dan perikanan; d. pembinaan dan pengarahan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan pembinaan usaha peternakan dan perikanan; e. pelaporan pelaksanaan tugas pengelolaan pembinaan usaha peternakan dan perikanan; f. evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan pembinaan usaha peternakan dan perikanan; g. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; h. pelaksanaan koordinasi / kerja sama dan kemitraan dengan unit kerja / instansi / lembaga atau pihak ketiga di bidang pengelolaan pembinaan usaha peternakan dan perikanan. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Tugas Pokok: Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan pengolahan dan pemasaran hasil peternakan. Fungsi : a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan pengolahan dan pemasaran hasil peternakan; b. penyusunan rumusan penerapan dan pengawasan pelaksanaan pedoman kerjasama/kemitraan usaha peternakan; c. fasilitasi bimbingan penerapan standar-standar teknis, pembinaan mutu dan pengolahan hasil peternakan;
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 20
d. fasilitasi bimbingan pemantauan dan pengawasan lembaga sistem mutu produk peternakan dan hasil bahan asal wilayah kabupaten; e. fasilitasi bimbingan peningkatan mutu hasil peternakan dan hasil bahan asal hewan wilayah kabupaten; f. fasilitasi bimbingan pengelolaan unit pengolahan, alat transportasi, unit penyimpanan hasil bahan asal hewan wilayah kabupaten; g. pelaksanaan promosi komoditas peternakan; h. fasilitasi bimbingan analisis usaha tani dan pemasaran hasil peternakan; i. fasilitasi bimbingan kelembagaan usaha tani, manajemen usaha tani dan pencapaian pola kerjasama usaha tani; j. fasilitasi bimbingan pelaksanaan standardisasi teknis analisa usaha, pembinaan mutu dan pengolahan hasil serta pemasaran; k. pembinaan mutu dan pengelolaan hasil produk olahan peternakan; l. fasilitasi bimbingan penerapan teknologi panen, pasca panen dan pengolahan hasil peternakan; m. fasilitasi bimbingan pemantauan dan pemeriksaan hygiene dan sanitasi lingkungan usaha peternakan; n. fasilitasi bimbingan teknis pembangunan sarana fisik (bangunan), penyimpanan, pengolahan dan pemasaran sarana produksi serta pemasaran hasil peternakan; o. fasilitasi bimbingan penanganan panen, pasca panen dan pengolahan hasil peternakan; p. fasilitasi bimbingan penerapan standar unit pengolahan, alat transportasi dan unit penyimpanan dan kemasan hasil peternakan; q. penyebarluasan dan pemantauan penerapan teknologi panen, pasca panen dan pengolahan hasil peternakan; r. fasilitasi bimbingan penerapan teknologi panen, pasca panen dan pengolahan hasil peternakan; s. fasilitasi bimbingan pemasaran hasil peternakan; t. penyebarluasan informasi pasar; u. pelaksanaan pengembangan sistem informasi pengolahan dan pemasaran hasil peternakan; v. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; w. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; x. pelaksanaan koordinasi pelayanan pengolahan dan pemasaran hasil peternakan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Tugas Pokok: Seksi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Fungsi : a. penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; b. pelaksanaan kebijakan pengolahan hasil perikanan dan pemasarannya; c. pelaksanaan Pembangunan, perawatan dan pengelolaan pasar ikan; [Renstra Disnakan 2-2015]
Page 21
d. pelaksanaan pengendalian mutu di unit pengolahan, alat transportasi dan unit penyimpanan hasil perikanan sesuai prinsip PMMT atau HACCP; e. fasilitasi bimbingan penerapan standar-standar teknis, pembinaan mutu dan pengolahan hasil perikanan; f. pelaksanaan bimbingan pemantauan dan pengawasan lembaga sistem mutu produk perikanan dan hasil bahan asal wilayah kabupaten; g. fasilitasi bimbingan peningkatan mutu hasil perikanan dan hasil bahan asal wilayah kabupaten; h. pelaksanaan promosi komoditas perikanan; i. fasilitasi bimbingan analisis usaha tani dan pemasaran hasil perikanan; j. fasilitasi bimbingan kelembagaan usaha tani, manajemen usaha tani dan pencapaian pola kerjasama usaha tani; k. fasilitasi bimbingan pelaksanaan standardisasi teknis analisa usaha, pembinaan mutu dan pengolahan hasil serta pemasaran; l. pembinaan mutu dan pengelolaan hasil produk olahan perikanan; m. fasilitasi bimbingan pemantauan dan pemeriksaan hygiene dan sanitasi lingkungan usaha perikanan; n. pelaksanaan pengembangan sistem informasi pengolahan dan pemasaran hasil perikanan; o. fasilitasi pelaksanaan kebijakan pembinaan serta penyelenggaraan diklat fungsional, teknis, keahlian dan kepemimpinan bidang perikanan; p. pelaksanaan pengawasan PMMT atau HACCP di unit pengolahan, alat transportasi dan unit penyimpanan hasil perikanan; q. pelaksanaan pemantauan mutu ekspor hasil perikanan; r. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; s. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; t. pelaksanaan koordinasi pelayanan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. Seksi Pelayanan Peternakan dan Perikanan Tugas Pokok: Seksi Pelayanan Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas pokok merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan tugas pelayanan peternakan dan perikanan. Fungsi : a.
penyusunan rencana dan program kerja operasional kegiatan pelayanan peternakan dan perikanan;
b.
penyusunan rumusan penerapan kebijakan dan pedoman pembiayaan dari lembaga keuangan perbankan dan lembaga keuangan lainnya di bidang pelayanan peternakan dan perikanan;
c.
fasilitasi bimbingan pengembangan dan pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan/kredit program pelayanan peternakan dan perikanan;
d.
fasilitasi bimbingan penyusunan rencana usaha agribisnis pelayanan peternakan dan perikanan;
e.
fasilitasi bimbingan pemberdayaan lembaga keuangan mikro pedesaan di bidang pelayanan peternakan dan perikanan;
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 22
f.
fasilitasi bimbingan dan pengawasan penyaluran, pemanfaatan dan kredit program pelayanan peternakan dan perikanan;
g.
pemberian izin usaha budidaya pelayanan peternakan dan perikanan;
h.
pemberian izin rumah sakit hewan/pasar hewan;
i.
pendaftaran usaha peternakan dan perikanan;
j.
pemberian izin usaha RPH/RPU;
k.
pemantauan dan pengawasan pelaksanaan izin usaha peternakan dan perikanan;
l.
pemberian izin pengadaan dan peredaran alat dan mesin pelayanan peternakan dan perikanan;
m.
pemberian izin usaha obat hewan di tingkat depo, toko, kios dan pengecer obat hewan, poultry shop dan pet shop;
n.
fasilitasi bimbingan dan pemantauan ternak dan ikan asal impor;
o.
pembinaan izin usaha budidaya hewan kesayangan;
p.
pemberian izin usaha alat angkut/transportasi produk peternakan dan perikanan;
q.
pelaksanaan pengembangan sistem informasi pengolahan dan pemasaran hasil peternakan;
r.
fasilitasi bimbingan pelaksanaan penerapan NKV;
s.
penyusunan penerapan kebijakan dan pedoman pembiayaan dari lembaga keuangan perbankan dan non perbankan;
t.
fasilitasi bimbingan pengembangan dan pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan/kredit program;
u.
fasilitasi bimbingan penyusunan rencana usaha agribisnis;
v.
fasilitasi bimbingan pemberdayaan lembaga keuangan mikro pedesaan;
w.
Bimbingan dan pengawasan penyaluran, pemanfaatan dan kredit program;
x.
pelaksanaan kebijakan perizinan dan penerbitan Izin Usaha Perikanan di bidang pembudidayaan ikan yang tidak menggunakan tenaga kerja asing;
y.
pembinaan dan pengembangan kerja sama kemitraan usaha pembudidayaan ikan;
z.
penyelenggaraan pelaksanaan tugas di bidang pengelolaan pembinaan usaha peternakan dan perikanan;
aa. fasilitasi kerjasama bimbingan dan pelaksanaan studi amdal/UKL-UPL di bidang peternakan dan perikanan; bb. fasilitasi kerjasama bimbingan pelaksanaan amdal; cc. fasilitasi bimbingan penerapan pedoman kerjasama/kemitraan usaha peternakan; dd. fasilitasi bimbingan penerapan pedoman, norma, standar sarana usaha wilayah kabupaten; ee. pelaksanaan kebijakan investasi usaha peternakan dan perikanan; ff.
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
gg. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; hh. pelaksanaan koordinasi pelayanan peternakan dan perikanan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. UPTD Perbibitan Ternak Tugas Pokok: UPTD Perbibitan Ternak mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak. [Renstra Disnakan 2-2015]
Page 23
Fungsi : a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak; b. perencanaan operasional kegiatan pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak; c. penyusunan mekanisme organisasi dan tatalaksana pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak; d. pengelolaan anggaran pelaksanaan pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak; e. pengembangan kemitraan pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak; f. pelaksanaan pengkajian teknologi perbibitan ternak unggul; g. pelaksanaan pengembangan perbibitan ternak unggul; h. pelaksanaan diseminasi teknologi perbibitan ternak unggul; i. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; j. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya; k. pelaksanaan koordinasi pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. Sub Bagian Tata Usaha Tugas Pokok: Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaaan UPTD di bidang pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak. Fungsi : a. penyusunan rencana operasional ketatausahaaan pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak; b. pelaksanaan pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana UPTD; c. penyiapan bahan fasilitasi dan dukungan administrasi pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak; d. pemberian dan penyusunan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian pelayanan dan pengembangan perbibitan ternak; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; f. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. UPTD Pembenihan Ikan Tugas Pokok: UPTD Pembenihan Ikan mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan. Fungsi : a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan; b. perencanaan operasional kegiatan pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan; c. penyusunan mekanisme organisasi dan tatalaksana pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan; d. pengelolaan anggaran pelaksanaan pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan; e. pengembangan kemitraan pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan; f. pelaksanaan pengkajian teknologi pembenihan ikan; g. pelaksanaan pengembangan pembenihan ikan unggul; h. fasilitasi diseminasi teknologi perikanan pada masyarakat; [Renstra Disnakan 2-2015]
Page 24
i. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; j. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya k. pelaksanaan koordinasi pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. Sub Bagian Tata Usaha Tugas Pokok: Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaaan UPTD di bidang pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan. Fungsi : a. penyusunan rencana operasional ketatausahaaan pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan; b. pelaksanaan pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana UPTD; c. penyiapan bahan fasilitasi dan dukungan administrasi pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan; d. pemberian dan penyusunan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian pelayanan dan pengembangan pembenihan ikan; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; f. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. UPTD Rumah Potong Hewan Tugas Pokok: UPTD Rumah Potong Hewan mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan (RPH) dan rumah potong unggas (RPU). Fungsi : a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan (RPH) dan rumah potong unggas (RPU); b. perencanaan operasional kegiatan pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan (RPH) dan rumah potong unggas (RPU); c. penyusunan mekanisme organisasi dan tatalaksana pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan (RPH) dan rumah potong unggas (RPU); d. pengelolaan anggaran pelaksanaan pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan (RPH) dan rumah potong unggas (RPU); e. pengembangan kemitraan pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan (RPH) dan rumah potong unggas (RPU); f. pelaksanaan penerapan standar teknis jagal hewan; g. pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pemotongan ternak di luar RPH; h. pembinaan, pemeriksaan dan pengawasan daging dari pemotongan di luar wilayah kabupaten; i. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; j. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 25
k. pelaksanaan koordinasi pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas.
Sub Bagian Tata Usaha Tugas Pokok: Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaaan UPTD di bidang pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan. Fungsi : a. penyusunan rencana operasional ketatausahaaan pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan; b. pelaksanaan pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana UPTD; c. penyiapan bahan fasilitasi dan dukungan administrasi pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan; d. pemberian dan penyusunan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian pelayanan dan pengendalian rumah potong hewan; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; f. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. UPTD Pusat Kesehatan Hewan dan Laboratorium Tugas Pokok: UPTD Pusat Kesehatan Hewan dan Laboratorium mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, melaksanakan mengevaluasi dan melaporkan pengelolaan sebagian fungsi Dinas di bidang pelayanan dan pengembangan pusat kesehatan hewan dan laboratorium. Fungsi : a. penetapan penyusunan rencana dan program kerja pelayanan dan pengembangan pusat kesehatan hewan dan laboratorium; b. perencanaan operasional dan pelaksanaan kegiatan pelayanan dan pengembangan pusat kesehatan hewan dan laboratorium; c. penyusunan mekanisme organisasi dan tatalaksana pelayanan dan pengembangan pusat kesehatan hewan dan laboratorium; d. pengelolaan anggaran pelaksanaan pelayanan dan pengembangan pusat kesehatan hewan dan laboratorium; e. pengembangan kemitraan pelayanan dan pengembangan pusat kesehatan hewan dan laboratorium; f. diseminasi informasi penanganan penyakit hewan dan kesmavet; g. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; h. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya i. pelaksanaan koordinasi pelayanan dan pengembangan pusat kesehatan hewan dan laboratorium dengan sub unit kerja lain di lingkungan Dinas. Sub Bagian Tata Usaha [Renstra Disnakan 2-2015]
Page 26
Tugas Pokok
:
Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan pengelolaan ketatausahaaan UPTD di bidang pelayanan dan pengembangan pusat kesehatan hewan dan laboratorium. Fungsi : a. penyusunan rencana operasional ketatausahaaan pelayanan dan pengembangan pusat kesehatan hewan dan laboratorium; b. pelaksanaan pengelolaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, sarana dan prasarana UPTD; c. penyiapan bahan fasilitasi dan dukungan administrasi pelayanan dan pengembangan pusat kesehatan hewan dan laboratorium; d. pemberian dan penyusunan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian pelayanan dan pengembangan pusat kesehatan hewan dan laboratorium; e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas; f. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya. Jabatan Fungsional Pengaturan tugas pokok dan fungsi jabatan fungsional diatur lebih lanjut setelah dibentuk dan ditetapkan jenis dan jenjangnya oleh Bupati sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku. 2.2 Sumberdaya SKPD 2.2.1.
Sumber daya Manusia pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Sebagai upaya dalam menunjang pembangunan peternakan dan perikanan pada masa yang akan datang maka diperlukan sumber daya manusia yang mencukupi secara kuantitas maupun kualitas. Kondisi sumber daya manusia yang ada pada Dinas Peternakan dan Perikanan saat ini dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 1. PNS Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Berdasarkan GolonganTahun 2013 GOLONGAN Ia Ic II a II b II c II d III a III b III c III d IV a IV b IV c TOTAL
JUMLAH 1 2 3 18 4 6 16 12 14 5 2 1 84
orang orang orang orang orang orang orang orang orang orang orang orang orang orang
3 orang 25 orang
48 orang
8 orang 84 orang
Tabel 2. Keadaan PNS Menurut Eselon/Staf Tahun 2013 [Renstra Disnakan 2-2015]
Page 27
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Uraian
Jumlah 1 orang 1 orang 4 orang 19 orang 4 orang 3 orang 2 orang 41 orang 1 orang 1 orang 1 orang 0 orang 5 orang 0 orang 1 orang 84 orang
ESELON II b ESELON III a ESELON III b ESELON IV a ESELON IV b Paramedik Medik Veteriner Staf Dinas Staf UPTD Pembenihan Ikan Staf UPTD RPH Staf UPTD Perbibitan Ternak Staf UPTD Puskeswan Petugas RPH CPNS 2010 CPNS 2011 Jumlah
Tabel 3. Keadaan Tenaga fungsional Dan CPNS Tahun 2013 1 2 3 4
CPNS KONTRAK KERJA TPT Perikanan TPT Paramedik Jumlah
: : : : :
1 0 3 17 21
orang orang orang orang orang
Tabel 4. Sumberdaya yang dimiliki Formasi Pegawai Berdasarkan Pendidikan (Status PNS) Tahun 2013 Pendidikan SD
Golongan I B D 1
SLTP
Golongan II A B C D
A
Golongan III B C D
Golongan IV A B
1 2
SLTA
2 2
2
Jumlah
16
D3
4 1
1
8
2
2
5
35
1
3
D2 S1
1
S2 Jumlah
2.2.2.
1
2
3
18
4
5
6
4
2
5
18 16
9
9 14
1
1
4
2
5
3
27 13
1
84
Aset / Modal Selain perlunya sumber daya manusia yang mencukupi secara kuantitas dan kualitas diperlukan juga dukungan sarana prasarana peternakan dan perikanan yang mencukupi. Adapun data Aset/modal yang dimiliki oleh Dinas peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung mencapai Rp. 7,284,324,050,dengan rincian sebagai berikut : Tabel 5. Asset dan Modal pada Dinas peternakan dan Perikanan
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 28
No Jenis barang 1. Tanah Dinas
2. 3. 4.
5. 6 7 8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19
Kendaraan Roda 4 Kendaraan Roda 2
Volume 145.006 m2
Keterangan a. Untuk bangunan UPTD RPH, UPTD Pembenihan Ikan, Pembibitan ternak dan pasar hewan. b. Seluas 67.380 m2 dalam proses penyerahan ke Bandung Barat
Dinas 11 buah
a. 6 buah sedang dalam proses ke penyerahan Bandung barat b. 3 buah dalam keadaan rusak Bagunan Kantor 3393 m2 Terdiri dari bangunan kantor, UPTD perbibitan, UPTD Pembenihan Ikan Ciparay, RPH, dan lainnya yang tersebar di beberapa kecamatan seperti Soreang, Pangalengan, Cicalengka, Solokan jeruk, Ciparay, Pasirjambu, Cangkuang, Ciwidey dan Katapang (termasuk bagunan yang dalam proses pemindahan ke KBB) Bangunan lain-lain 522m2 dan 1 Terdiri dari Tempat ibadah, gudang, pertokoan unit dan 1 koperasi, kantor jaga dan lainnya. (termasuk paket bangunan yang dalam proses pemindahan ke KBB) Bangunan kandang 441 m2 dan Terdiri dari kandang sementara RPH, kandang sapi 2 unit perah dll. (termasuk bangunan yang dalam proses pemindahan ke KBB) Bagunan rumah 55 m2 Termasuk bangunan yang dalam proses dinas pemindahan ke KBB Komputer PC dan 33 unit Terdiri dari 23 unit yang masih berfungsi dan 9 unit laptop dalam keadaan rusak dan 1 unit computer server dalam keadaan baik Tanah kolam air 1 paket Belum dirinci tawar Saluran Pengurnpul 430 m Kolam penampungan dan saluran air Air Buangan Pertanian Bagunan Pasar 1 paket Pasar hewan Pacet Lain-lain bangunan 2 paket dan Kolam pendederan, penampungan, pemijahan air tawar 380 m2 Bangunan Gudang 2 paket UPTD Pembenihan Ikan Ciparay dan Bidang sipil Pembangunan 1 paket RPH Baleendah Kandang, Jalan dalam komplek dan Penampungan limbah RPH Baleendah Pembangunan 2 unit UPTD Pembenihan Ikan Ciparay rumah Jaga Pembangunan Pos 1 paket Solokan jeruk IB Perbaikan tembok 1 paket RPH Banjaran Benteng RPH Banjaran Pembangunan 1 paket RPH Solokan jeruk Tembok Benteng RPH Solokan Jeruk Peng. Sarana 1 paket RPH Baleendah pengairan di RPH
[Renstra Disnakan 2-2015]
Dinas 33 buah
Page 29
No
Jenis barang Volume Keterangan Baleendah 20 Pemb. Mesjid di 42 m2 UPTD Pembenihan ikan UPTD Pembenihan Ikan 21 Pembangunan 1 paket RPH Baleendah tempat pemotongan dan pagar RPH 22 Pemb. UPP UPTD 105 m2 UPTD Pembenihan Ikan Ciparay Pembenihan Ikan 23 Pemb. Wisma di 350 m2 BBI Ciparay UPTD Pembenihan Ikan Kec. Ciparay 24 Sarana dan 1 paket Terdiri dari meja, mesin tik, camera, projector, kursi, prasarana dan sarana lainnya. penunjang lainnya Sumber: Resume dari data asset dan modal Disnakan 2010. 2.2.3.
Unit Pelaksana Teknis Dinas
A. UPTD Pembibitan Ternak -
Potensi UPTD
UPTD Perbibitan Ternak sebagai salah satu unit pelaksana teknis pada Dinas Peternakan dan Perikanan berperan dalam: Penyedia bibit ternak dan HMT Pelayanan teknis pembibitan ternak Pelatihan dan percontohan Pengkajian dan penerapan teknologi Kontribusi PAD Dalam melaksanakan fungsinya, UPTD ini ditunjang dengan fasilitas budidaya yang cukup memadai, diantaranya: 1) Luas Lahan
: 11.742 m2
2) Bangunan 1. Kantor/rumah jaga
: 1 unit (59 m2)
2. Barak Karyawan
: 1 unit (3 ruangan/kamar)
3. Kandang Induk/campuran : 3 unit (kapasitas 9 ekor/unit) 4. Kandang Pedet
: 1 unit kapasitas 10 ekor
5. Kandang dara
: 1 unit kapasitas 9 ekor
3) Kendaraan Roda 4
: 2 unit
4) Kendaraan Roda 2
: 2 unit
5) Sarana penunjang
:
1. Silo
: 5 buah
2. Sumur Bor
: 1 buah
3. Milkcan
: 6 buah
4. Pasteurisasi
: 1 unit
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 30
5. Chopper
: 1 buah
6. Mesin babat rumput
: 1 buah
7. Pompa air
: 2 buah
8. Komputer
: 2 unit
9. Pompa sedot air
: 1 buah
6) Luas Kebun Rumput
: 1,5 Ha
7) Tenaga Kerja PNS
: 3 orang
10. Tenaga Harian Lepas
: 23 orang
8) Ternak peliharaan (Desember 2013) 1. Sapi perah laktasi
: 16 ekor
2. Sapi Kering kandang
: 4 ekor
3. Sapi perah dara
: 53 ekor
4. Sapi perah pedet
: 6 ekor
B. UPTD Pembenihan Ikan -
Potensi UPTD 1. Sumberdaya alam : - Luas lahan 32.564 M2 - Ketinggian 700 m dpl 2. Sarana dan prasarana : - Kantor 1 unit - Rumah jaga 5 unit - Wisma pelatihan 1 unit - 30 unit /kolam untuk pembenihan ikan nila - 18 unit / kolam untuk pembenihan ikan lele - 22 unit untuk pengembangn ikan hias/ langka - Kendaraan roda empat 1 buah - Kendaraan roda dua 2 unit - kendaraan roda tiga 1 unit 3. Kepegawaian : - Tenaga kerja 15 orang (3 orang PNS, 11 orang THL)
C. UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) -
Potensi UPTD Jumlah pegawai sebanyak 20 orang dimana terdiri dari PNS sebanyak 10 orang, THL 9 orang, dan tenaga keamanan 2 orang. Jumlah kendaraan roda 4 sebanyak 2 buah, kendaraan roda tiga 1 unit. Secara umum UPTD RPH merupakan UPTD yang bertugas dalam pelaksanaan teknis dan operasional di bidang pengelolaan, pengawasan dan pemeriksaan ternak sebelum dan sesudah pemotongan di
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 31
RPH pemerintah maupun swata sehingga dapat dihasilkan produkdaging yang Halal Aman Utuh dan Sehat (HAUS). a) Lokasi dan Potensi Pemotongan Tabel 6. Potensi pemotongan ternak di Kabupaten Bandung No
NAMA RPH/TPH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Ciwidey Cangkuang Pangalengan MBC Baleendah Soreang Pameungpeuk Baleendah Cilengkrang Pt. Andhini makmur
STATUS KEPEMILIKAN Pemerintah Pemerintah Pemerintah Pemerintah Swasta Swasta Swasta Swasta Swasta Jumlah
ALAMAT Ds. Panyocokan – Kec. Ciwidey Ds. Tanjungsari – Kec. Cangkuang Ds. Pangalengan – Kec. Pangalengan Kelurahan Baleendah Ds. Soreang Ds. Langonsari Ds. Baleendah Ds. Ciporeat Cijapati- Kec. Cikancung
POTENSI PEMOTON GAN (Ekor/hari) 2 5 2 4 1 6 4 1 7 32
b) MBC Baleendah Meat Business Centre (MBC) merupakan perpaduan antara konsep RPH sebagai penyedia daging sapi dengan konsep bisnis yang bertujuan menghasilkan benefit dan profit sehingga diharapkan terjadi perubahan Paradigma Rumah Potong Hewan (RPH) sebagai usaha pelayanan pemotongan daging menjadi paradigma agribisnis RPH sebagai Meat Business Centre (MBC). Lokasi : Kampung Cikarees Desa Mekarsari Kecamatan Baleendah MBC merupakan integrasi antara subsistem : 1. Pengolahan daging (Pabrik baso, sosis dll) 2. Pemasaran (Keberadaan Pusat Perdagangan Daging dan Produk Olahannya) 3. Penunjang (Lembaga Keuangan Bank/Non Bank)
D. UPTD Puskeswan dan Laboratorium -
Potensi UPTD PUSKESWAN
Sebagaimana Perda No. 20 tahun 2007 tentang pembentukan teknis Daerah Pemerintah Kabupaten Bandung, UPTD Puskeswan mulai beroperasi pada bulan Mei 2008. UPTD ini merupakan unit pelayanan teknis yang berkantor pusat di Jl. Gandasari – Warung Lobak Katapang, juga membawahkan Puskeswan Pasir Jambu yang bertempat di Jl. Raya Pasir Jambu-Ciwidey. Sasaran pelaksanaan program diantaranya: 1. Sosialisasi UPTD Puskeswan dan Laboratorium Kabupaten Bandung 2. Pelayanan kesehatan hewan baik ternak pemerintah maupun ternak non pemerintah 3. Pelayanan kesehatan ternak dan laboratorium secara aktif, semi aktif dan pasif 4. Penanggulangan, pengendalian, pencegahan penyakit hewan menular sehingga mengurangi kasus penyakit menular dan tidak menular [Renstra Disnakan 2-2015]
Page 32
Mengingat wilayah kerja yang meliputi 31 kecamatan, untuk sementara pelayanan lebih diprioritaskan di kecamatan 10 kecamatan, yaitu: Soreang, Katapang, Banjaran, Pasirjambu, Ciwidey, Rancabali, Cilengkrang, Paseh, Kutawaringin dan Cangkuang. Sarana UPTD Puskeswan dan Laboratorium terdiri dari : 1. Luas lahan : 2200 m2 (Puskeswan dan laboratorium Katapang) 2. 1 unit gedung perkantoran (Ruang pertemuan dan administrasi) dan laboratorium berikut ruang periksa. 3. 2 unit mobil operasional 4. 1 unit sepeda motor 5. Peralatan medis 6. Peralatan Laboratorium 7. Obat-obatan 8. Sumberdaya Manusia : a. Kepala UPTD b. Kasubag Tata Usaha c. Fungsional : -
Medik Veteriner (2 orang)
-
Paramedik Veteriner (5 orang)
-
Medik THL Pusat 1 orang
-
Paramedik veteriner pusat 9 orang
2.3 Kinerja SKPD 2.3.1. Capaian Berdasarkan Indikator Kinerja tahun 2010-2013. Berdasarkan indikator kinerja yang ditetapkan dalam Renstra Disnakan tahun 2010-2015 maka selama 3 tahun berjalan ada beberapa indikator yang sesuai dengan yang direncanakan, ada juga beberapa indikator yang tidak sesuai dengan target yabg direncanakan.Adapun indikator utama tersebut namun secara umum dapat digambarkan sebagai berikut: a. Pencapaian populasi ternak Perkembangan populasi ternak untuk komoditas ternak ruminansia kecil (Domba dan Kambing) tumbuh dengan tren meningkat. Hal ini lebih dimungkinkan oleh terdapatnya beberapa kegiatan
dinas
yang
mendukung peningkatan tersebut seperti distribusi ternak domba kambing, peningkatan pengetahuan peternak dalam manajemen pemeliharaan, stimulan pakan, dan penanggulangan penyakit ternak. Selain itu yang paling utama peningkatan ini juga tidak lepas dari partisipasi masyarakat dalam pembangunan peternakan di Kabupaten Bandung. Gambaran pertumbuhan tiap komoditi untuk ternak ruminansia dapat dilihat pada Grafik dibawah ini:
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 33
Grafik 1. Data Populasi Ternak Ruminansia di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 300,000
Populasi (ekor)
250,000 200,000 150,000 100,000 50,000 -
Sapi Perah
Sapi potong
Domba
Kambing
2010
31,277
17,997
223,058
20,542
2011
36,403
36,849
231,257
23,579
2012
31,937
28,067
234,795
24,980
2013
32,358
28,745
241,910
25,101
Catatan: Data merupakan populasi di 31 kecamatan. Sumber: Profil Dinas Peternakan dan Perikanan 2012. Berdasarkan grafik dapat terlihat bahwa ternak ruminansia besar (sapi perah dan sapi potong) perkembangannya berfluktuatif dimana pada tahun 2011 sempat mengalami peningkatan tetapi pada tahun 2012 mengalami penurunan. Hal ini lebih dikarenakan oleh faktor dari eksternal Kabupaten Bandung seperti adanya kebijakan pusat yang mengatur mengenai kuota expor import sapi potong dan perah; Sedangkan faktor internal yang mempengaruhi yaitu banyaknya peternak sapi perah yang beralih mata pencaharian ke sektor pertanian seperti menjadi petani sayur, kopi, dan lainnya. Hal ini dikarenakan oleh kurang menguntungkannya secara ekonomi beternak sapi perah terlebih lagi masih didominasinya harga susu oleh IPS. Khusus untuk sapi potong tingginya ketergantungan Kabupaten Bandung pada wilayah luar Kabupaten dalam penyediaan bakalan terutama dari wilayah Jawa Timur dan Jawa tengah. Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat untuk mengurangi import sapi potong dari luar negeri maka stock didalam negeri menjadi sumber utama, sehingga ada kebijakan dibeberapa wilayah terutama Jawa Timur yang membatasi pengeluaran sapi potong yang berimbas pada penyediaan bakalan di Kabupaten Bandung. Jika melihat kebijakan pemerintah Kabupaten Bandung sendiri sebenarnya pada tiap tahunnya fasilitasi pengadaan ternak untuk masyarakat menunjukan peningkatan dari tahun 2010 seperti pada grafik dibawah ini:
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 34
Grafik 2. Stimulan ternak ruminansia dari Disnakan Kab. Bandung 2010-2013 400
Jumlah Sti,ulan (Ekor)
350 300 250 200 150 100 50 0
2010
2011
2012
2013
Sapi potong
6
10
36
134
Sapi perah
12
15
20
45
Domba
163
125
360
328
Kambing
20
36
165
53
Sumber: Laporan Tahunan Disnakan 2010-2012 diolah. Perkembangan ternak unggas sangat bervariasi tergantung pada jenisnya dimana untuk ayam buras dan itik fluktuatif dimana pada tahun pertama Renstra meningkat, selanjutnya menurun dan pada tahun ketiga. Ternak petelur trendnya mengalami peningkatan dari tahun pertama sampai ketiga , sedangkan untuk ayam broiler sebaliknya mengalami penurunan yang cukup drastis. Grafik perkembangan ternak unggas dapat dilihat pada grafik dibawah ini: Grafik 3. Data Populasi Ternak unggas di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 4,500,000 4,000,000 Populasi (ekor)
3,500,000 3,000,000 2,500,000 2,000,000 1,500,000 1,000,000 500,000 -
Ayam Buras
Ayam petelur
Ayam Pedaging
Itik
2011
1,746,044
407,388
4,223,047
475,750
2012
1,863,970
414,129
2,443,390
389,739
2013
1,881,491
436,663
2,584,107
409,861
Catatan: Data merupakan populasi di 31 kecamatan. Sumber: Profil Dinas Peternakan dan Perikanan 2012. [Renstra Disnakan 2-2015]
Page 35
Berdasarkan grafik penurunan cukup tinggi terjadi pada ayam pedaging yang menurun sebesar rata-rata 19.40 % pertahunnya. Hal ini dimungkinkan karena harga pakan yang mengalami peningkatan, sehingga terjadi penurunan jumlah populasi dari perusahaan yang melakukan kerjasama (makloon) dengan peternak. Selain itu pemerintah Kabupaten Bandung khusus untuk ternak ayam broiler tidak melakukan interpensi kegiatan secara langsung kecuali mengenai regulasi saja. Hal ini terjadi karena kebanyakan yang melakukan usaha broiler ialah perusahaan besar dan terbatas peternak biasa/ kecil. Selanjutnya ternak itik menunjukan penurunan juga yang mencapai 6.92% pertahunnya. Khusus untuk ternak buras dan ayam petelur relatif menunjukan perubahan yang positif dimana ayam buras mengalami pertumbuhan sebesar 3.88%/ tahun dan itik sebesar 3.59% walaupun untuk ayam buras perkembangannya berfluktuatif. Sejalan dengan kondisi ini maka pemerintah memberikan stimulan ke masyarakat. Intervensi pemerintah ini lebih ke ternak unggas yang memang dirawat oleh masyarakat/ peternak biasa antara lain ternak ayam buras, ayam pelung, dan ternak itik. Bantuan dari pemerintah untuk 3 jenis ternak tersebut pada tiap tahunnya mengalami peningkatan, seperti yang terdapat pada tabel dibawah ini: Grafik 4. Stimulan unggas dari Disnakan tahun 2010-2013 6000 Jumlah stimulan (Ekor)
5000 4000 3000 2000 1000 0 ayam buras itik ayam pelung
100
1600
5405
300
0
0
1100
1140
147
102
285
45
Sumber: Laporan Tahunan Disnakan 210-2013 diolah. Anggaran dan jumlah unggas yang didistribusikan kepada masyarakat berdasarkan grafik mengalami pertumbuhan dari tahun 2010 sampai 2013 terutama untuk ternak unggas yang distribusinya mengalami pertumbuhan yang sangat besar pada tahun 2012. Berdasarkan penambahan tersebut diharapkan produksi telur dan daging yang bersumber dari unggas akan lebih meningkat nyata. b. Pencapaian produksi benih ikan. Produksi benih ikan di kabupaten Bandung menunjukan trend yang positif dimana pada setiap tahunnya mengalami pertumbuhanyang relatif konstan sebesar 9,61% pertahunnya. Perkembangan produksi benih ikan pertahun dapat dilihat pada grafik 3 dibawah ini:
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 36
Grafik 5. Produksi Benih ikan di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013.
1,600,000 1,400,000 1,200,000
Ribek
1,000,000 800,000 600,000 400,000 200,000 Produksi Benih ikan
2010 1,082,412
2011 1,188,946
2012 1,317,721
2013 1,410,650
Sumber: Laporan Tahunan Disnakan tahun 2010-2013 diolah. .pencapain ini merupakan hasil peran aktif dari masyarakat pembudidaya ikan di Kabupaten Bandung yang didukung oleh beberapa stimulan dari pemerintah. Adapun stimulan sebagai upaya untuk mendukung produksi benih di Kabupaten Bandung dari pemerintah seperti pada tabel dibawah ini: Tabel 7. Stimulan Perikanan dari Disnakan tahun 2010-2012 Jenis ikan Benih Ikan nila BenihIkan lele Benih Ikan mas Aneka benih ikan Induk ikan lele Induk benih Ikan nila Induk benih Ikan lele Induk benih ikan koi Induk benih ikan patin Induk ikan benih cherax Induk benih ikan koki Induk benih ikan diskus Induk benih ikan manvis Induk benih ikan komet Baung induk Benih baung Induk grasscrap [Renstra Disnakan 2-2015]
2010 900 Kg 700 1,240
Kg Kg
2011 1,050 Kg 1,500 Kg 3,000 gelas
2012 360 120,000 900
liter ekor Kg
32 paket 15 42 25 4 53
paket Kg kg paket pasang
60 60
ekor ekor pasang
50 100
50 50
kg kg
ekor 40 1,220 40
kg ekor kg Page 37
Jenis ikan 2010 Benih grasscrap Benih ikan gurame Induk ikan tawes Benih-benih ikan tawes Induk ikan nilem Benih ikan grass carp Sumber : DPA disnakan 2010-2012 diolah.
2011 1,220 ekor
2012 74 75 7,500 50 17,780
kg kg ekor kg ekor
Berdasarkan tabel dinas peternakan dan perikanan secara konsisten memberikan bantuan ikan pada para pembudi daya ikan dimana yang diberikan biasa bukan hanya ikan melainkan dengan pelatihan dan sarana penunjang lainnya. Ada 3 jenis ikan yang secara berkelanjutan di distribusikan setiap tahunnya yaitu ikan lele, ikan mas, dan ikan nila sedangkan jenis lainnya didistribusikan berdasarkan kebutuhan insidental dilapangan. c. Pencapaian Produksi Produk Peternakan dan Ikan Perkembangan produksi produk peternakan nampak fluktuatif dimana pada tahun 2011 (tahun ke-2) renstra terjadi peningkatan pada produksi daging, susu dan telur namun pada tahun 2012 terjadi penurunan yang signifikan terutama untuk produk daging. Adapun grafik perkembangan produksi produk ternak tersebut jelasnya tersaji pada grafik dibawah ini: Grafik 6. Data Produksi Daging, Telur, dan Susu di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 80,000 70,000 60,000
Ton
50,000 40,000 30,000 20,000 10,000 -
2010
2011
2012
2013
daging
45,183
75,144
27,839
28,799
telur
8,323
8,416
7,297
7,639
susu
62,876
77,062
59,157
59,937
Sumber: Profil Disnakan 2010-2013 diolah. Produksi produk peternakan (daging, susu, dan telur) terjadi penurunan terutama pada tahun 2012 jika dibandingkan dengan tahun 2011 hal ini lebih disebabkan oleh beberapa hal yaitu: 1. Tingginya pemotongan sapi perah sebagai imbas tingginya harga daging dipasaran dimana pada tahun 2012 akhir harga daging mencapai Rp 80.000/Kg dimana pada tahun 2011 Rp. 65.000/Kg
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 38
2. Pada sapi potong lebih dikarenakan tingginya pemasukan sapi import ke kabupaten Bandung pada tahun 2011 yang mencapai 28.157 ekor, sedangkan pemasukan sapi import pada tahun 2012 sebanyak 10.432 ekor. 3. Pada tahun 2012 kuota import sapi dipusat dikurangi sehingga sapi yang tersedia dipotong untuk memenuhi kebutuhan daging. 4. Harga sapi yang meningkat sebesar 48% dari Rp. 27.000/Kg/berat hidup menjadi Rp. 4 0.000 /Kg/berat hidup. 5. Peningkatan minat masyarakat untuk memelihara ternak pada tahun 2011 dimana jumlah masyarakat dengan mata pencaharian sebagai peternak meningkat sebesar 15.23% dari 15.715 orang pada 2010 menjadi 18.801 orang pada tahun 2011 (KBDA). 6. Khusus untuk ternak kambing dan domba trendnya relatif meningkat walaupun untuk ternak domba pertumbuhan mengalami penurunan pada tahun 2012 jika dibandingkan dengan tahun 2011 dimana pada tahun 2011. 7. Pertumbuhan mencapai 3.5% sedang tahun 2012 hanya 1.5% hal ini mungkin dikarenakan oleh pemotongan ternak domba yang cukup tinggi sebagai alihan dari kurangnya ketersediaan daging asal sapi. Perubahan yang terjadi pada produksi ikan konsumsi menunjukan trend yang positif. Pertumbuhan ini terjadi di semua bagian subsektor perikanan. Adapun data produksi ikan konsumsi di Kabupaten Bandung untuk tahun 2010-2012 dapat digambarkan pada Grafik dibawah ini: Grafik 7. Data Produksi Ikan di Kabupaten Bandung Tahun 2010-2013 9000
Produksi ikan (ton)
8000 7000 6000 5000 4000 3000 2000 1000 0
Kolam air tenang
Minapadi
Kolam air deras
Perairan umum
2010
5629.33
2026.4
371.05
96
2011
6024.06
2169.32
396.87
105.09
2012
7353.82
2498.89
428.61
116.87
2013
7871.84
2675.39
458.78
125.13
Sumber: Kompulasi data laporan tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2010-2013.
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 39
d. Peningkatan Pengetahuan petani pembudidaya ikan dan peternak Pembinaan peternak dan pembudidaya perikanan merupakan kegiatan dengan tujuan utama untuk mendukung pelaksanaan kegiatan utama berupa pengadaan ternak, ikan, sarana pengolahan produk peternakan dan perikanan, teknologi peternakan dan bantuan lainnya dari pemerintah.Pelatihan yang dilakukan kepada peternak dan pembudidaya pada akhirnya akan mendukung pelaksanaan kegiatan sehingga dapat berjalan dengan baik. Jumlah pembudidaya ikan dan peternak yang mendapat pelatihan/bimtek dari tahun 2010-2013 seperti terdapat pada grafik dibawah ini:
Jumlah Masyarakat (orang)
Grafik 8. Jumlah pembudidaya ikan dan peternak yang mendapat pelatihan/bimtek dari tahun 2010-2013
1200 1000 800 600 400 200 0
Peternak dan pengolah
2010
486
Pembudidaya ikan dan pengolah 245
2011
129
685
2012
1005
1097
2013
555
700
e. Penanggulangan Penyakit dan pengawasan produk ternak/ ikan. Penanggulangan dan pencegahan penyakit ternak maupun ikan merupakan faktor penting dalam pencapaian produksi secara optimal serta pencapaian target pembangunan peternakan dan perikanan. Terdapat beberapa penyakit ternak yang mendapat perhatian seperti AI, ND, Rabies, Anthrax dan penyakit lainnya. Pengendalian penyakit AI dan ND Pengendalian penyakit AI dan ND terutama AI sangat penting dilakukan karena selain dapat menurunya produksi unggas, dampak lainnya yaitu bisa menular pada manusia dan mengakibatkan kematian. sehingga untuk mengurangi ancaman penyakit tersebut pemerintah Kabupaten Bandung melakukan vaksinasi. adapun jumlah vaksin yang dilakukan oleh disnakan dari tahun 2010-2013 terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 8. Alokasi Vaksinasi AI dan ND tahun 2010-2013. Jenis Unggas
2010
2011
Ayam (ekor)
189,560
66,032
36,278
30,312
Itik (ekor)
48,427
16,128
9,193
13,281
[Renstra Disnakan 2-2015]
2012
2013
Page 40
Jenis Unggas
2010
2011
Entog (ekor)
24,947
16,522
4,176
6,220
Angsa (ekor)
1,205
808
67
185
Burung (ekor)
861
510
286
2
265,000
100,000
50,000
50,000
Jumlah (ekor)
2012
2013
Sumber : Laporan kegiatan Bidang Kesehatan Hewan tahun 2013. Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa alokasi vaksinasi dari tahun ketahun menurun, hal ini terjadi biasanya dikarenakan menurunnya kasus AI dan ND di Kabupaten Bandung. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diasumsikan bahwa pengendalian penyakit AI dan ND di Kabupaten Bandung cukup efektif walaupun ancaman penyakit tersebut masih cukup tinggi terutama dari wilayah tetangga Kabupaten Bandung. Pengendalian Penyakit Brucellosis Tabel 9. Jumlah pelaksanaan vaksinasi brucellosis tahun 2010-2013 Jumlah ternak sapi yang di vaksin (ekor) 2010
2011
1074 2817 Sumber: laporan kegiatan bidang kesehatan hewan tahun 2013
2012
2013
1696
1.129
Berdasarkan tabel dapat dilihat alokasi vaksinasi brucellosis ini turun naik dimana pada tahun 2011 terjadi peningkatan seiring dengan meningkatnya populasi ternak dan juga terjadi peningkatan permintaan pada vaksin brucellosis. Peningkatan permitaan vaksin ini terjadi terutama pada tahun 2011 dimana populasi sapi perah dan sapi potong juga tinggi. Pengendalian Penyakit Rabies Penyakit rabies mnerupakan salah satu penyakit yang lebih bersifat menular pada manusia melalui HPR seperti kucing, anjing dan monyet. Penanggulangan dan pencegahan dilakukan dengan eliminasi HPR dan melakukan vaksinasi pada HPR. Dinas peternakan dan perikanan melakukan langkah ini pada tiap tahunnya dengan jumlah data seperti terdapat pada tabel dibawah ini: Tabel 10. Jumlah Vaksinasi Rabies tahun 2010-2013 di Kab. Bandung Tahun 2010
Jenis HPR Yang di Vaksin ( Ekor ) Anjing
Kucing
Kera
Jumlah
5,090
765
45
5,900
4,314
681
5
5,000
3,449
1,751
-
5,200
2,941
2,059
-
5,000
2011 2012 2013
Sumber: laporan kegiatan bidang kesehatan hewan tahun 2013
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 41
Vaksinasi rabies pada tahun 2012 meningkat dari tahun sebelumnya dengan alasan pada tahun 2011 vaksinasi rabies dilaksanakan di 31 desa pada 17 kecamatan. Pemilihan desa target berdasarkan kondisi geografisnya yang bersebalahan / berbatasan dengan Kabupaten Garut dan Cianjur yang sangat beresiko tinggi karena daerah tersebut positif rabies, selain itu karena adanya laporan kasus penggigitan dan juga berdasarkan rencana lokasi yang belum tervaksin. f. Peningkatan penerapan teknologi peternakan dan perikanan. Teknologi merupakan salah satu faktor yang diperlukan untuk meningkatkan produksi pada sektor peternakan maupun perikanan. Dinas peternakan dan perikanan merupakan salah satu dinas yang memfokuskan kegiatan pembangunanya pada diiseminasi dan penerapan teknologi peternakan maupun perikanan, dari tahun 2010 terdapat beberapa paket teknologi yang didistribusikan kepada masyarakat seperti teknologi pengolahan produk peternakan dan perikanan, teknologi pakan, dan teknologi limbah ternak. Uraian paket teknologi terurai pada tabel dibawah ini: Tabel 11. Stimulan alat dan mesin peternakan dan perikanan tahun 2010-2013 Jenis Barang 2010 Peralatan IB (paket) 2 Biogas (unit) 170 Kompos (unit) 60 Penetasan telur (buah) 10 Teknologi Pakan (unit) 4 HMT (Ha) 10 Alat Uji Susu (unit) Alat Pemasaran olahan dan Pengolahan hasil ternak (paket) 0 Alat Pemasaran olahan dan Pengolahan hasil ikan (paket) 0 Cooling unit (Unit) 0 Mesin pakan ikan (buah) 0 Sumber: laporan tahunan tahun 2010-2013 dilolah.
2011
2013
2012 4 60 43 7 10 20 1
5 40 40 27 9 15 1
5 24 20 20 11 15 0
1
2
6
2 1 1
2 1 0
4 0 1
Berdasarkan tabel dapat dilihat bahwa untuk pendistribusian teknologi penetasan dan pengolahan limbah ternak menjadi fokus utama. Hal ini sebagai upaya untuk mewujudkan goal yang sudah ditetapkan oleh dinas peternakan dan perikanan yaitu kebijakan pembangunan yanh berwawasan lingkungan. g. Capaian-capain di Kabupaten Bandung berdasarkan indikator lainnya. Selain populasi, produksi dan konsumsi yang dijadikan indikator ada juga beberapa capaian berdasarkan indikator lain seperti: -
Pembangunan RPH berstandar Nasional di kabupaten Bandung hal ini dapat terlaksana dengan terbangunya MBC sebagai RPH yang nantinya akan berstandar nasional, dimana untuk mencapai itu MBC terus melakukan pembenahan seperti pada tahun 2013 dibangun fasilitas untuk memotong ternak sapi import.Selain itu, jika dilihat dari jumlah pemotongan dari tahun-ketahun nampak terjadi peningkatan. Pada tahun 2011 pemotongan sebanyak 9.526 ekor lalu pa dathun 2012 sebanyak 12.960 ekor dan tahun 2013 sebanyak 14.830 ekor.
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 42
-
Pembangunan pasar hewan Desa Majakerta Kecamatan Majalaya yang sampai dengan tahun 2013 ini sudah dilakukan pengurugan. Pasar ini pada tahun 2014 direncanakan akan mulai dibangun dengan sumber anggaran dari APBD Kabupatenm APBD provinsi dan APBN. Jika pasar ini sudah beroperasi diharapkan dapat menjual ternak ruminansia besar sebanyak 100 ekor/minggu dan ternak domba sebanyak 50 ekor/minggu.
-
Khusus untuk pelayanan di UPTD puskeswan pada tiap tahunnya juga menunjukan peningkatan terutama pada tahun 2012 yang mencapai 12.232 ekor pelayanan kesehatan ternak. Pada tahun 2010, 2011 pelayanan sebanyak 7.722 ekor dan 11.243 ekor.
Namun ada beberapa indikator pada Renstra tahun 2010-2013 yang belum tercapai sehingga perlu evaluasi mengenai indikator tersebut, diantaranya: -
Penambahan pasar ikan yang representatif dimana yang tersedia baru 1 unit.
-
Penyediaan Web dinas yang menginduk ke Bapapsi. Walaupun untuk data umum dan doukmen untuk keperluan informasi publik sudah tersedia pada link tersebut.
-
Kompensasi untuk betina bunting yang dijual atau dipotong dengan sumber APBD. Namun dalam hal ini sudah ada kegiatan penguatan sapi betina bunting yang bersumber dari APBN TP.
2.3.2.
Capaian Berdasarkan Realisasi Anggaran Renstra 2010-2013. Semua pembangunan sangat erat kaitannya dengan anggaran begitu juga pembangunan Peternakan dan Perikanan tentunya harus didukung oleh ketersedian anggaran yang mencukupi untuk mencapai goal yang diinginkan. Berdasarkan hal tersebut sebagai dasar pembangunan pada masa yang akan datang maka perlu dilakukan evaluasi mengenai target dan realisasi anggaran. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui kelemahan yang terjadi untuk dapat di atasi pada masa yang akan datang. evaluasi pelaksanaan anggaran ini pula perlu dilakukan untuk menentukan prioritas pembangunan yang memerlukan dukungan anggaran yang lebih pada masa yang akan datang. Evaluasi anggran ini menggunakan nomenklatur program dan kegiatan berdasarkan Permendagri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Berdasarkanaturan tersebut, maka terdapat dilakukan evaluasi anggaran pada dinas peternakan dan perikanan pada 3 tahun pelaksanaan renstra 2010-2015 seperti tergambar pada grafik-grafik dibawah ini:
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 43
Grafik 9. Jumlah anggaran Disnakan tahun 2010-2013 20,000,000,000 18,000,000,000 Jumlah Anggaran (Rp.)
16,000,000,000 14,000,000,000 12,000,000,000 10,000,000,000 8,000,000,000 6,000,000,000 4,000,000,000 2,000,000,000 -
2010
2011
2012
2013
Belanja Tidak Langsung 4,190,341,958 4,638,742,859 4,888,921,937 5,078,657,559 Belanja Langsung
13,058,085,40 7,910,532,276 12,085,586,24 17,570,889,30
Sumber laporan tahunan disnakan tahun 2010-2013 diolah. Berdasarkan pada grafik diatas dapat dilihat bahwa untuk belanja tidak langsung atau pegawai menunjukan peningkatan pada tiap tahunnya hal ini lebih dikarenakan oleh beberapa hal yaitu, pertama Adanya kenaikan gaji rutin pegawai yang ditetapkan pemerintrah pusat pada setiap tahunnya. Kedua Adanya pegawai yang mengalami peningkatan esselon ataupun golongan, serta kenaikan tunjangan tambahan lainnya. Sedangkan untuk
belanja langsung nampak berfluktuasi dimana pada tahun 2011 menunjukan
penurunan yang cukup tinggi yang mencapai Rp. 5,147,553,125,- atau mencapai 39.42% dari tahun 2010 sedangkan untuk tahun 2012 menunjukan peningkatan jika dibanding dengan tahun 2011 yaitu sebesar Rp. 4,175,053,970 atau 52.77%. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal diantaranya: a. Pada tahun 2011 urusan kelautan dan perikanan mendapatkan DAK sebesar Rp. 678.739.000,- yang merupakan luncuran DAK tahun 2010 dan terealisasi sebesar Rp. 610.783.600,- (89,99%) b. Pada tahun 2012 terjadi peningkatan dikarenakan oleh adanya anggaran provinsi sebesar Rp. 2,300,000,000,- terealisasi sebesar Rp. 2,136,777,200,c. Tahun 2013 anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. 2.958.229.500,Adapun uraian perurusan dapat digambarkan pada grafik dibawah ini:
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 44
Grafik 10. Belanja Perurusan Kegiatan Disnakan tahun 2010-2013
Jumlah Anggaran (Rp.)
12,000,000,000 10,000,000,000 8,000,000,000 6,000,000,000 4,000,000,000 2,000,000,000 -
2010
2011
2012
2013
Belanja urusan wajib
742,760,552
1,242,171,401
1,573,329,176
1,838,419,019
Belanja urusan pilihan pertanian
6,580,508,560
4,869,038,475
8,417,899,950
10,191,004,269
Belanja urusan Kelautan dan Perikanan
5,734,816,289
1,799,322,400
2,094,357,120
5,541,466,015
Sumber laporan tahunan disnakan tahun 2010-2013 diolah. Uraian Hasil evaluasi pada tiap indikator dan anggaran Renstra Dinas peternakan dan Perikanan tahun 2010-2013 dapat dilihat pada lampiran tabel 2.1 dan 2.2 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD 2.4.1.
Tantangan pembangunan Peternakan dan Perikanan di Kabupaten Bandung Tantangan yang dihadapi dalam upaya pembangunan peternakan dan perikanan di Kabupaten Bandung ialah: -
Perlunya peningkatan kemampuan sumberdaya aparatur pada Dinas Peternakan dan Perikanan.
-
Masih belum optimalnya penyediaan sarana prasarana pelaksanaan kegiatan pada Dinas Peternakan dan Perikanan.
-
Masih tingginya ancaman penyakit ternak dan ikan yang perlu tindakan berkelanjutan dan perlu multi koordinasi antar instansi dan antar wilayah.
-
Masih rendahnya pemanfaatan limbah peternakan menjadi bahan yang lebih bernilai manfaat.
-
Perlunya peningkatan Pengetahuan, Keterampilan dan Sikap peternak dan pelaku perikanan pada dari segmen hulu sampai hilir.
-
Masih perlunya peningkatan kualitas dan kuantitas produk peternakan dan perikanan sehingga memiliki daya saing.
-
Perlunya penyediaan sarana produksi peternakan dan perikanan.
-
Masih tingginya ketergantungan pada input dari luar yang membuat peternak sangat dipengaruhi oleh fluktuasi produk yang datangkan dari luar tersebut contoh penyediaan bakalan, penyediaan pakan, dan sarana produksi lainya.
-
Cukup tingginya alih fungsi lahan Peternakan dan Perikanan
-
Masih rendahnya penerapan teknologi peternakan dan perikanan.
2.4.2.
Peluang pembangunan Peternakan dan Perikanan di Kabupaten Bandung
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 45
Peluang yang bisa dimanfaatkan dalam proses pembangunan Peternakan dan Perikanan pada masa yang akan datang: -
Potensi aparatur pada Dinas Peternakan dan Perikanan secara kualitas cukup memadai.
-
Lokasi Kabupaten Bandung yang dekat dengan kota Bandung, Cimahi yang merupakan daerah perkotaan yang memerlukan suplai bahan pangan daging, telur, susu dan Ikan.
-
Tersedianya sarana pemotongan yang sesuai dengan standar nasional dapat meningkatkan kualitas dan pemenuhan akan bahan pangan yang berkualitas.
-
Banyaknya kelompok profesi, perusahaan, koperasi, dan stakeholder ternak dan ikan lainya sebagai mitra dalam proses pembangunan peternakan dan perikanan.
-
Banyaknya perusahaan peternakan yang terdapat di Kabupaten Bandung yang bisa dijadikan mitra dalam proses pembangunan peternakan dan perikanan.
-
Terdapatnya unit pelayanan teknis yang bergarak dalam pelayanan sector peternakan dan perikanan.
-
Cukup tingginya sumber input produksi alternatif yang bisa dipergunakan seperti limbah pertanian, hijauan asal hutan dan lainnya.
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 46
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Dinas Peternakan dan PerikananKabupaten Bandungmerupakan salah satu SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung yang tugas dan fungsinya di sub sektor peternakan dan sub sektor perikanan. Sub sektor ini menjadi salah satu unggulan sektor pertanian di Jawa Barat. Kebijakan dan strategi di sektor peternakan dan perikanan ditujukkan untuk meningkatkan produksi peternakan dan perikanan, khususnya peningkatan populasi ternak dan meningkatkan populasi serta produksi ikan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan akan protein asal hewani dan protein asal ikan di Kabupaten Bandung dan Propinsi Jawa Barat pada umumnya. Oleh karena itu, guna mengidentifikasi berbagai permasalahan terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung, maka dipetakan permasalahan sebagai berikut : Tabel 12. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Peternakan dan PerikananKabupaten Bandung Faktor yang mempengaruhi Aspek Kajian
Gambaran pelayanan SKPD
Capaian/Kondisi Saat Ini
Standar yang digunakan
1. Bahwa dinas telah melakukan bimbingan teknis kepada peternak dan petani ikan 2. Memfasilitasi bantuan untuk disalurkan kepada peternak dan pembudidaya ikan 3. 19 Unit Pembudidaya ikan telah disertifikasi 4. Pemantauan dan Pemeriksaan Penyakit KHV setiap tahun 5. Terbentuknya 2 kelompok pengawas (POKMASWAS) di Perairan Umum 6. Pembangunan dan penambahan sarana dan prasarana Perikanan
1. Meningkatnya 1. Tenaga Pengetahuan, Sikap penyuluh dan Keterampilan tidak dalam peternak, petani ikan satu dan dibuatnya demplot lingkungan bagi peternak mengakibatk 2. Banyaknya minat an sulitnya peternak dan petani koordinasi. ikan mengajukan 2. Masih proposal bantuan terbatasnya 3. Cara Beternak Ikan tenaga yang Baik (CBIB) teknis 4. Terkendalinya Penyakit KHV di kawasan budidaya perikanan dengan uji laboratorium 5. Pelatihan POKMASWAS untuk meningkatkan pengetahuan, skill dan sikap masyarakat sekitar Perairan Umum 6. CPIB untuk mendorong peningkatan produksi benih ikan
[Renstra Disnakan 2-2015]
Internal (Kewenangan SKPD)
Eksternal (Diluar Kewenangan SKPD) 1. Belum optimalnya penerapan teknologi unggul tepat guna, spesifik lokasi, efisien, dan ramah lingkungan baik pada tahapan pra produksi, produksi, penanganan hasil dan pasca panen. 2. Paket Teknologi yang diterapkan sebagian besar masih bersifat rekomendas i umum. Page 47
Renstra SKPD 1. Kondisi Wilayah yang Cukup Luas 2. Nilai ekonomi lahan yang cenderung semakin meningkat 3. Pola penggunaan lahan berkembang sampai ke pedesaan 4. Tingginya tingkat pembangun an perkotaan di Kabupaten Bandung 5. Belum Optimalnya Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan 6. Batas perkotaan dan pedesaan kurang jelas
RTRW
1. Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan 2. Perubahan iklim yang ekstrim 3. Semakin meningkatny a lahan kritis 4. Tingginya tingkat pencemaran dari perindustria n 5. Tingginya tingkat alih fungsi lahan
Berdasarkan hasil identifikasi permasalahan berdasarkan tugas dan fungsinya, maka beberapa faktor kunci yang bisa diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1.
Keterbatasan Sumber Daya Manusia dibandingkan dengan luas wilayah Kabupaten Bandung yang cukup luas.
2.
Keterbatasan sumber pendanaan sektor peternakan menjadi titik krusial untuk mengembangkan program/kegiatan yang efektif dan efisien
3.
Harus jelasnya target/sasaran program/kegiatan sehingga tidak terjadi salah sasaran
4.
Peningkatan produksi dan produkstivitas perbibitan dan pembenihan sehingga bisa menghasilkan bibit unggul lokal dan benih unggul lokal
5.
Pengembangan budidaya peternakan dan perikanan yang mampu meningkatkan produksi ternak lokal dan produksi ikan sehingga bisa secara bertahap mampu mengurangi ketergantungan kebutuhan akan daging, telur, dan susu dan ikan dari luar daerah maupun dari luar negeri (impor).
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 48
6.
Peningkatan kesehatan hewan sehingga beberapa penyakit menular baik antar ternak ataupun kepada manusia dapat dicegah dengan cepat
7.
Peningkatan teknologi peternakan dan perikanan tepat guna di masyarakat sehingga dapat memudahkan dalam budidaya ternak maupun ikan.
8.
Pengembangan lahan Hijauan Makanan Ternak (HMT) sehingga pakan hijauan ternak dapat terus tersedia dengan kualitas yang baik.
9.
Peningkatan pemasaran dengan pangan olahan hasil ternak maupun ikan yang bervariasi.
10. Peningkatan kelembagaan peternakan dan perikanan yang mendukung produktivitas ternak dan produksi ikan 11. Pengembangan infrastruktur dibidang peternakan yang mendukung upaya perbibitan, budidaya, kesehatan hewan, dan kesehatan masyarakat veteriner. 12. Peningkatan penanganan lahan kritis di wilayah Kabupaten Bandung untuk dapat lebih dimanfaatkan penggunaannya.
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Visi merupakangambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai.
Visi
pembangunan peternakan dan perikanan merupakan koridor utama yang mengawal kesinergisan dan perjalanan sektor peternakan dan sektor perikanan menuju kondisi yang dicita-citakan. Sebagai bagian dari perekonomian Kabupaten Bandung, visi sektor peternakan dan perikanan selayaknya dapat menjadi penggenap visi pembangunan Kabupaten Bandung.Misi adalah ungkapan eksistensi sebuah organisasi yang dijabarkan dalam bentuk rangkaian kalimat dalam rangka mencapai visi. Telaahan visi, misi, dan program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih di Kabupaten Bandung dalam hubungannya dengan tugas pokok dan fungsi dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Visi : Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bandung yang maju, mandiri, dan berdaya saing, melalui tata kelola pemerinrahan yang baik, dan pemantapan pembangunan perdesaan, berlandaskan religius, kultural, dan berwawasan lingkungan. Tabel 13. Hubungan Visi, Misi, dan Program Kabupaten dengan Tupoksi Dinas Peternakan Dan Perikanan
No
1.
Misi dan Program KDH dan wakil KDH terpilih
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor Penghambat
Pendorong
Meningkatkan keamanan dan ketertiban wilayah
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 49
No
Misi dan Program KDH dan wakil KDH terpilih Program : 1. Program pencegahan dan penanggulang an penyakit ternak dan ikan
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor Penghambat
Pendorong
- Masih Tingginya ancaman penyakit yang dapat mengganggu produktivitas dan merugikan usaha - Penganggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis di Kabupaten Bandung masih terkendala dengan : faktor sosial, ekonomi, budaya,masyarak at dan kelembagaan.
- Kemampuan peternak dan petani ikan dalam melaksanakan Good Farming Practice dan CBIB masih rendah serta ketersediaan ladang HMT (Hijaun Makanan Ternak) yang semakin sempit - Belum adanya check point ternak yang bertugas untuk screening ternak sebelum masuk ke Kabupaten Bandung - Terbatasnya SDM untuk terjun langsung ke lapangan, dan wilayah Kabupaten Bandung yang cukup luas dengan topografi mayoritas pegunungan menghambat respon cepat tanggap dari petugas - Peternak yang kerap merahasiakan adanya Penyakit Menular di wilayahnya dikarenakan kekhawatiran akan pengeliminasian ternak secara masal. - Terbatasnya pengetahuan peternak akan macam dan pencegahan penyakit hewan. - Terbatasnya sarana dan prasarana penunjang operasional unit pelayanan kesehatan hewan
- Ketersediaan petunjuk dan metode dalam melaksanakan sesuai dengan cara dan teknis. - Mekanisme screening lalu lintas ternak yang keluar masuk Kabupaten Bandung yang kompeten dan terintegrasi. - Dukugan dari kelembagaan peternak yang terbentuk, masyarakat/ kader penanggulangan Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) - Adanya tenggungjawab pemerintah dalam bentuk kompensasi ternak yang dieliminasi karena terjangkit Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) - Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat peternak - Penguatan kelembagaan dan penunjang operasional unit pelayanan kesehatan hewan
- Belum tercapainya pemenuhan kebutuhan akan daging sapi secara swasembada - Tersebarnya
- Populasi ternak yang masih minim serta SDM yang masih terbatas kemampuan maupun pengetahuannya. - Tidak semua lokasi
- Peningkatan populasi sapi potong betina produktif melalui bantuan pengadaan sapi dengan sistem perguliarn dan diawasi oleh kementrian pertanian melaui
Program : 1. Program peningkatan produksi hasil peternakan 2. Program Peningkatan Pemasaran [Renstra Disnakan 2-2015]
Page 50
No
Misi dan Program KDH dan wakil KDH terpilih
3.
4.
5.
6.
Hasil Produksi Peternakan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Program Pengembang an Budidaya Perikanan Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Program Pengembang an Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar
Faktor
Permasalahan Pelayanan SKPD peternak di seluruh wilayah kabupaten dan pemanfaatan teknologi yang belum merata - Penurunan luas lahan perikanan produktif di Kabupaten Bandung yang diakibatkan oleh alih fungsi lahan dan perubahan sosial kultur di masyarakat - Peningkatan produksi perikanan relatif kecil untuk mendukung kebutuhan konsumsi masyarakat - Penurunan daya dukung lingkungan sumber daya perikanan (debit dan kualitas air serta pencemaran)
Penghambat target sasaran dapat dengan mudah melaksanakan penerapan teknologi - Wilayah pengembangan budidaya perikanan semakin menyempit - Pengetahuan pembudidaya ikan yang masih rendah. - Kurangnya bibit ikan yang berkualitas.
Pendorong
-
-
-
-
-
-
-
[Renstra Disnakan 2-2015]
direktoret jenderal petarnakan, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat, maupun Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Peningkatan pelayanan Inseminasi Buatan Pelatihan terhadap peternak maupun petugas. Masih tingginya minat masyarakat peternak untuk memanfaatkan teknologi peternakan Pembinaan dan pengembangan kawasan Budidaya Perikanan (Minapoliotan) Pelatihan dan fasilitasi sertifikasi CBIB (Cara Budidaya Ikan yang Baik) Peningkatan pemanfaatan Pembangunan UPTD Pembenihan Ikan Pengadaan induk unggul dan paket penerapan standar pembenihan di UPR dan UPTD Pembenihan Ikan Pemantauan Mutu Benih Pengembangan CBF (Culture Based Fishery) melalui restocking waduk dan situ Pemantauan residu logam berat, obat ikan (antibiotik) dan bahan kontaminan Pemantauan hama dan penyakit hewan Pemantauan dan pengendaliaan pencemaran perairan kawasan budidaya.
Page 51
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi Perencanaan strategis tentunya tidak hanya mempertimbangkan rencana di tingkat Kabupaten saja melainkan juga harus mempertimbangkan apa yang telah direncanakan oleh tingkat pemerintahan propinsi maupun pemerintah pusat. Adapun perbandingan indikator tingkat provinsi dengan tingkat pusat seperti tertera pada tabel dibawah ini: Tabel 14. Komparasi Sasaran Renstra SKPD Kabupaten/Kotaterhadap Sasaran Renstra SKPD Provinsi dan Renstra K/L. No
Sasaran Renstra Disnakan Kab. Bandung
1.
Peningkatan kualitas aparatur peternakan perikanan
SDM dan
Sasaran Disnak dan diskanlut Prov. Jabar
SasaranKementan dan KKP Pusat
a. Meningkatnya keterampilan Terjaminnya dukungan aparatur dan pelaku usaha manajemen dan teknis peternakan dalam budidaya peternakan b. Memanfaatkan sumberdaya perikanan dan kelautan secara optimal, efisien & berkelanjutan
2.
Peningkatan kualitas SDM a. Meningkatnya keterampilan Terjaminnya dukungan peternakan dan perikanan aparatur dan pelaku usaha manajemen dan teknis peternakan dalam budidaya peternakan b. Meningkatkan peranserta masyarakat dalam penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana sumberdaya perikanan dan kelautan
3.
Mendorong Populasi
peningkatan Meningkatnya produksi dan Tercapainya peningkatan produktivitas hasil peternakan, kuantitas dan kualitas benih populasi serta bibit ternak dan bibit dengan mengoptimalkan sumber daya lokal
4.
Mendorong peningkatan Meningkatnya produksi dan Tercapainya peningkatan produksi peternakan produktivitas hasil peternakan, produksi ternak dengan populasi serta bibit ternak pendayagunaan sumber daya lokal
5.
Peningkatan produksi konsumsi, benih, dan olahan
[Renstra Disnakan 2-2015]
ikan Menerapkan kawasan-kawasan ikan produksi untuk mempermudah pembinaan dan penyediaan sarana & prasarana
Meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan yangmemiliki komoditas unggulan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapaiansasaran strategis ini adalah meningkatnya produksi perikanan tangkap, perikananbudidaya, dan
Page 52
No
Sasaran Renstra Disnakan Kab. Bandung
Sasaran Disnak dan diskanlut Prov. Jabar
SasaranKementan dan KKP Pusat garam rakyat
6.
Peningkatan pelayanan Membangun dukungan perizinan usaha perikanan permodalan yang kondusif melalui kemitraan
7.
Peningkatan sarana pemasaran Meningkatnya mutu, promosi dan Penerbitan kebijakan dan hewan dan pelayanan perizinan pemasaran produk ternak NSPK di bidang: perbibitan; usaha peternakan budidaya ternak;pakan ternak; pelayanan kesehatan hewan; pelayanan kesmavet danpascapanen; serta pelayanan publik
8.
Peningkatan kesehatan hewan/ Meningkatnya upaya penang- Terkendali dan ternak gulangan penyakit ternak tertanggulanginya penyakit hewan menular strategisdan penyakit zoonosis
9.
Peningkatan kesmavet untuk Meningkatnya mutu, promosi dan Terjaminnya pangan asal mendukung jaminan keamanan pemasaran produk ternak hewan yang ASUH dan pangan pemenuhanpersyaratan produk hewan non pangan
10.
Peningkatan penerapan teknologi serta pemanfaatan hasil ikutan produksi peternakan dan perikanan
Terjaminnya dukungan manajemen dan teknis
11.
Mendorong terwujudnya sistem pengelolaan sumber daya perikanan yang berwawasan lingkungan
Terwujudnya pengelolaankonservasi kawasan secaraberkelanjutan. Indikator K i n e r j a U t ama ( I K U ) pencapaian sasaran strategis iniadalah luas Kawasan KorservasiPerairan yang dikelola secaraberkelanjutan
12.
Peningkatan kualitas produk Meningkatnya mutu, promosi dan Meningkatnya mutu dan olahan peternakan dan pemasaran produk ternak keamanan produk perikanan perikanan yang berdaya saing sesuai standar
13.
Melakukan promosi produk hasil Meningkatnya mutu, promosi dan peternakan dan perikanan pemasaran produk ternak
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bandung adalah salah satu dokumen perencanaan wilayah yang telah memadukan keunggulan komoditas dan wilayah. RTRW ini dijadikan salah satu acuan untuk menyusun Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung. Berdasarkan telaahan terhadap Rencana
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 53
Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung, maka dapat diidentifikasikan mengenai indikasi program pemanfaatan Ruang serta pengaruh Rencana struktur ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD. Sedangkan Kajian lingkungan hidup strategis (KLHS) adalah telaahan lingkungan hidup yang bersifat strategis terutama terkait dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan sehingga pelaksanaan pembangunan dapat dilakukan secara berkelanjutan (Sustainable Development). Oleh karena itu, telaahan KLHS lebih dititikberatkan bagaimana pembangunan sektor peternakan dan sektor perikanan bisa berkelanjutan dan tidak merusak lingkungan. Hal ini disebabkan sektor peternakanmemberikan sumbangan terhadap efek rumah kaca yang dihasilkan dari limbah ternak dan pada sektor perikanan berhubungan dengan penurunan kualitas air. Adapun permasalahan, faktor penghambat dan pendorong yang dikaitkan dengan pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandungserta KLHS dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 54
Tabel 15. Permasalahan ,Faktor Penghambat dan Pendorong yang dikaitkan dengan Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung
No
Rencana Struktur Ruang
Struktur Ruang Saat Ini
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan
Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD
1
Rencana Pemanfaatan lahan untuk kawasan budidaya seluas 130.066,96 Ha
- Pengembangan Sapi Perah di Pangalengan, Kertasari, Pasirjambu, Ciwidey
1.Pencegahan dan Penanggulangan penyakit ternak
2
Pengembangan WP Soreang-KutawaringinKatapang
- Pengembangan Sapi potong di Cikancung, Cicalengka,Paseh
2. Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
3
Pengembangan Baleendah
- Pengembangan Domba di Cicalengka, Pacet, Paseh dan Ciparay
3. Peningkatan Penerapaan Teknologi Peternakan
- WP Baleendah
4
Pengembangan WP Banjaran sebagai kawasan agropolitan
4. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
- WP Banjaran
5. Pengembangan Perikanan
- WP Majalaya
5
Pengembangan Majalaya
[Renstra Disnakan 2010-2015]
WP
WP
- Pengembangan Kambing Perah di Pasrirjambu,kertasari - Pengembangan Unggas di Pameungpeuk, Baleendah, Bojong soang
Budidaya
Perlunya Peningkatan konsentrasi di beberapa wilayah yang tertuang dalam kolom struktur ruang saat ini
- WP Soreang - Kutawaringin Katapang
Page 55
No
Rencana Struktur Ruang
6
Pengembangan Cicalengka
7
Pengembangan WP Cimenyan-Cilengkrang
[Renstra Disnakan 2-2015]
WP
Struktur Ruang Saat Ini
- Pengembangan Perairan di Majalaya, Ciparay, Pacet, Banjaran, Soreang dan Bojongsoang
Indikasi Program Pemanfaatan Ruang pada Periode Perencanaan Berkenaan
Pengaruh Rencana Struktur Ruang terhadap Kebutuhan Pelayanan SKPD
Arahan Lokasi Pengembangan Pelayanan SKPD
6. Program Pengembangan Kawasa Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar
- WP Cicalengka
7. Program Pengelolaan dan Produksi Perikanan
- WP Cimenyan-Cilengkrang
Optimalisasi Pemasaran
Page 56
3.5. Penentuan Isu-isu Strategis Pembangunan perekonomian di Kabupaten Bandung tentunya sangat dipengaruhi oleh dinamika perekonomian propinsi, dan nasional. Berdasarkan kondisi tersebut, seperti yang telah digambarkan sebelumnya terdapat beberapa faktor, eksternal dan internal maupun faktor penghambat dan pendorong yang akan sangat mempengaruhi status pembangunan perekonomian di Kabupaten Bandung sampai dengan tahun 2015. Pembangunan perekonomian tidak hanya mengandalkan dan mengeksploitasi berbagai wilayah dan sektor unggulan saja, melainkan harus diperhatikan keberlangsungan (sustainability) dari wilayah dan sektor unggulan tersebut. Di sisi lain, hasil-hasil pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat, sehingga pembangunan harus melibatkan sisi sosial di dalam pencapaian targetnya. Pendekatan sektoral dalam suatu perencanaan selalu dimulai dengan pertanyaan yang menyangkut sektor apa yang perlu dikembangkan untuk mencapai tujuan pembangunan. Berbeda dengan pendekatan regional, pendekatan ini lebih menitikberatkan pada daerah mana yang perlu mendapat prioritas untuk dikembangkan, baru kemudian sektor apa yang sesuai untuk dikembangkan di masing-masing daerah.Permasalahan yang sering dihadapi pada pembangunan sektoral adalah sektor mana yang akan dijadikan unggulan di suatu wilayah,sehingga hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan antar wilayah terhadap sektor-sektor tersebut terutama dalam hal penyebaran investasi. Upaya yang dapat ditempuh untuk mengurangi ketimpangan di dalam perencanaan adalah dengan mengetahui berbagai peran sektoral di dalam pembangunan. Peran dari berbagai sektor inilah selanjutnya dibutuhkan untuk melihat pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Oleh karena itu, berdasarkan data dan informasi yang telah diuraikan, dari kajian Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung, RTRW, dan KLHS, maka dapat disusun berbagai isu strategis bagi pembangunan peternakan dan perikanan di Kabupaten Bandung. Beberapa isu strategis yang dapat dihimpun bagi pembangunan peternakan dan perikanan di Kabupaten Bandung adalah sebagai berikut: 1. Lahan potensial yang cukup luas mencapai 307.370 ha menjadi kekuatan besar menggerakkan lokomotif ekonomi Kabupaten Bandung.Kabupaten Bandung yang luasnya, memiliki geomorfologi yang bervariasi (dataran danau, satuan pematang homoklin, dan satuan kerucut gunung api) dengan tipe iklim B1, suhu ratarata 180C– 290C, dan curah hujan 1.450 mm/tahun. Secara alamiah, kondisi tersebut telah menyebabkan bervariasinya struktur hidrologi dan agroekosistem Kabupaten Bandung. 2. Peternak kebanyakan adalah peternak tradisional, perlu segera dilaksanakan program transformasi dari peternak tradisional ke peternak modern melalui peningkatan kapasitas peternak untuk meningkatkan daya saing petani. 3. Banyaknya konversi lahan produktif maupun tidak produktif menjadi areal pemukiman, dipastikan akan merusak lingkungan dan menyebabkan produktivitas ternak dan ikan dan pendukung lainnya seperti rumput sebagai pakan ternak terus menurun dan terbatas ketersediaannya. 4. Terbatas dan mulai tercemarnya kawasan perairan yang menyebabkan penurunan kualitas air menyebabkan menurunnya produktivitas perikanan di Kabupaten Bandung. 5. Terbatasnya ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan profesional dan terbatasnya sumbersumber pembiayaan yang memadai, baik yang berasal dari kemampuan daerah itu sendiri (internal) maupun sumber dana dari luar daerah (eksternal). [Renstra Disnakan 2010-2015]
Page 57
6. Potensi peternakan dengan jenisternakantaralain : sapi perah, sapi potong, domba dan unggas. Komoditi sapi perah, Kabupaten Bandung memberikan kontribusi yang cukup tinggi dalam memenuhi kebutuhan susu segar baik level Jawa Barat maupun Nasional. Dalam rangka memenuhi kebutuhan susu secara nasional, saat ini Indonesia masih mengandalkan impor yang mencapai 70 % (mayoritas dalam bentuk olahan) dan sisanya (30 %) dari produksi dalam negeri, sehingga peluang pengembangan ternak sapi perah masih cukup tinggi. Komoditi lain yang juga potensial dikembangkan adalah sapi potong. Saat ini kebutuhan daging Kabupaten Bandung dan Kota Bandung sebagian besar masih dipenuhi dari Jawa Tengah dan JawaTimur. Dilain pihak ,bibit bakalan sapi potong yang berasal dari pedet jantan sapi perah diKabupate nBandung lebih banyak dijual ke Jawa Tengah dan Jawa Timur. Hal ini tentunya menjadi suatu peluang bila Kabupaten Bandung mampu menyediakan sapi potong dari dalam wilayah sendiri bagi konsumen diKabupaten Bandung dan sekitarnya. Selain sapi potong, domba merupakan jenis ternak yang potensial dikembangkan. Memelihara ternak domba sudah menjadi kultur masyarakat petani/ peternak di perdesaan. Ternak domba berfungi sebagai tabungan yang sewaktu-waktu dapat dijual bila diperlukan, disamping sebagai penghasil pupuk yang sangat diperlukan untuk bercocok tanam. Saat ini permintaan daging domba semakin meningkat, sementara ternak bakalan masih sulit didapat. 7. Fungsi sungai menjadi tempat pembuangan sampah dari masyarakat sekitar sungai dan limbah-limbah sisa sektor industry, maupun limbah ternak. Sehingga kondisi ini juga menimbulkan permasalahan. Permasalahan yang timbul di daerah hulu sungai seperti pemanfaatan lahan pertanian didaerah perbukitan dengan kemiringan tertentu beralih fungsi dari hutan menjadi lahan pertanian menyebabkan sering terjadinya pergerakan tanah atau longsor dan bertambahnya lahan kritis diKabupaten Bandung akibat erosi, sedimentasi dan longsor. Akibat dari kurang baiknya kondisi lingkungan didaerah hulu, terutama sering berkurangnya fungsi resapan air menyebabkan sedimentasi dan banjir di daerah hilir. Hal tersebut diperparah dengan makin tingginya alih fungsi lahan pertanian menjadi permukiman/ nonpertanian serta perilaku masyarakat yang belum dalam mengoptimalkan pengelolaan limbah peternakan sehingga limbahnya masih dibuang melalui aliran sungai. 8. Pengendalian Pemberantasan Penyakit Hewan adalah upaya pengendalian penyakit yang berdampak pada kerugian ekonomi secara luas/tinggi karena bersifat menular, menyebar dengan cepat serta berakibat angka morbiditas dan mortalitas tinggi (memiliki eksternalitas tinggi) atau berpotensi mengancam kesehatan masyarakat. Penyakit hewan menular strategis yang mendapatkan prioritas seperti AI pada unggas, brocellosis, dan sejenisnya menjadi tugas pemerintah untuk pengendaliannya. Di samping itu pengendalian dan pemberantasan penyakit yang bersifat zoonosis juga mendapat prioritas penting karena dipandang sebagai bagian dari antisipasi perlindungan terhadap kesehatan masyarakat 9. Peningkatan sarana dan prasarana pendukung dalam peningkatan produksi, budidaya maupun pemasaran sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 10. Optimalisasi pemanfaatan potensi sumberdaya perikanan melalui kegiatan intensifikasi budidaya perikanan.
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 58
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
PembangunanPeternakan dan Perikanan yang dilaksanakan selama ini telah membawa hasil yang cukup menggembirakan. Namun demikian, perubahan tatanan global, nasional serta regional yang berkembang dinamis menuntut percepatan pembangunan peternakan dan perikanan di Kabupaten Bandung secara nyata untuk mampu menyesuaikan dan memenuhi tantangan lingkungan strategis yang bergerak cepat tersebut. Munculnya kesadaran untuk menjadikan potensi lokal menjadi sumber pendapatan Peternak dan Pembudidaya ikan sebagai primadona di tingkat nasional tercermin dalam keputusan pemerintah daerah yang tertera dalam Peraturan Bupati No 11 tahun 2011
tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Kabupaten
BandungpadaMisiKeenam
yaitu
“Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdayasaing”. Peningkatan ekonomi kerakyatan yang berdayasaing merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Kemampuan daya beli masyarakat erat kaitannya dengan kemiskinan. Semakin besar daya beli masyarakat, maka semakin kecil tingkat kemiskinan pada suatu daerah. Kemiskinan menyebabkan kemampuan masyarakat berkurang secara drastis dalam mengakses pelayanan dasar. Salah satu upaya untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing adalah peningkatan kemampuan pengelolaan dan permodalan bagi koperasi, usaha mikro,kecil dan menengah; pengembangan industri produktif berbasis UMKM; penciptaan iklim investasi yang mendukung pengembangan potensi lokal; pengembangan model kemitraan usaha hulu-hilir; memudahkan aksesibilitas pemasaran produk-produk unggulan daerah hasil KUMKM; peningkatan promosi dan kerja sama pengembangan potensi investasi; peningkatan
keterampilan
kewirausahaan; peningkatan peran dan fungsi lembaga ketenagakerjaan; peningkatan kualitas SDM pencari kerja; peningkatan sarana dan prasarana pelatihan kerja;
peningkatan posisi tawar dan daya saing produk unggulan
daerah; pengembangan potensi agribisnis; memudahkan aksesibilitas pemasaran produk-produk pertanian dan perikanan; mempermudah akses permodalan; pengembangan kawasan pertanian dan perikanan; penerapan konsep ekonomi perdesaan melalui One Village One Product (OVOP); pembangunan dan pengembangan kawasan agropolitan; pembangunan dan pengembangan kawasan terpadu; pembangunan dan pengembangan kawasan wisata serta penataan pedagang kaki lima dan asongan. Dinas Peternakan dan Perikanan sesuai dengan fungsinya yaitu pembangunan Peternakan dan Perikanan di bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup yang dilaksanakan dan diarahkan untuk mengoptimalkan segenap potensi yang ada, sehubungan dengan hal tersebut, visi Dinas Peternakan dan Perikanan tahun 2010-2015 ditetapkan sebagai berikut : 4.1. Visi dan Misi Menjadikan Dinas Peternakan Dan Perikanan sebagai institusi yang profesional dalam mewujudkan peternakan dan perikanan yang unggul, berdaya saing dengan memanfaatkan Sumber Daya Lokal yang berwawasan lingkungan.
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 59
Perumusandan penjelasan terhadap visi di maksud, menghasilkan pokok-pokok visi yang diterjemahkan pengertiannya, sebagaimana tabel di bawah ini: Tabel 16. Penjelasan Visi, pokok-pokok visi dan Penjelasan Visi Menjadikan Dinas Peternakan dan Perikanan sebagai institusi yang profesional dalam mewujudkan peternakan dan perikanan yang unggul dan berdaya saing dengan memanfaatkan Sumber Daya Lokal yang berwawasan lingkungan.
Pokok-pokok visi
Penjelasan Visi
Institusi yang profesional
Menunjukkan institusi yang dikelola oleh aparatur yang ahli dan kompeten dibidangnya untuk dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pelaku usaha peternakan dan perikanan.
Peternakan dan yang unggul
Fokus pelayanan kepada usaha masyarakat peternakan dan perikanan Kabupaten Bandung sehingga menghasilkan produk yang sesuai standar serta diinginkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya.
perikanan
Berdaya saing
Keadaan dimana produk Peternakan dan Perikanan yang mampu bersaing dengan sehat dalam lingkup regional maupun nasional yang pada akhitnya dapat meningkatkan pendapatan pelaku usaha peternakan dan perikanan
Sumberdaya lokal
Produk peternakan dan perikanan yang telah dikembangkan, dipertahankan dan dilestarikan secara optimal dan berkelanjutan sesuai dengan iklim usaha di Kabupaten Bandung dengan menggunakan teknologi yang ramah lingkungan.
Rencana strategis (Renstra) Dinas Peternakan dan Perikanan tahun 2010-2015 lebih berorientasi pada peningkatan profesionalisme aparatur dalam mewujudkan pengusaha, masyarakat peternak, petani ikan serta stakeholder ternak dan ikan untuk menghasilkan produksi yang unggul dan berdaya saing dengan memanfaatkan sumberdaya lokal dengan tetap memperhatikan kelestarian sumberdaya alam, berwawasan lingkungan
dan
berkelanjutan. Dengan memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, tantangan kedepan dan isu yang ditetapkan serta dengan memperhitungkan peluang dan potensi yang di miliki untuk mencapai visi tersebut,
maka misi yang di
lakukan adalah :
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 60
Misi Pertama : Meningkatkan Kualitas SDM dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan profesionalisme aparatur dalam rangka pelayanan prima.
Adalah salah satu upaya dalam mewujudkan pengusaha ternak dan ikan untuk menghasilkan produksi yang unggul dan berdaya saing. Hal ini memerlukan proses dan komitmen dari seluruh pemangku kepentingan. Penyelenggaraan pemerintahan tidak semata-mata bergantung kepada Pemerintah saja, akan tetapi harus bersinergi antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat secara proporsional dan bertanggungjawab. Proporsional dalam hal ini mengandung pengertian bahwa setiap domain pemerintahan melaksanakan peran dan fungsinya sesuai dengan kapasitas yang dimiliki berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bertanggungjawab mengandung pengertian bahwa pelaksanaan peran dan fungsi setiap domain pemerintahan harus dapat dipertanggungjawabkan secara objektif berdasarkan prinsip-prinsip kepemerintahan yangbaik (good governance). Misi Kedua : Meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas peternakan dan perikanan berbasis teknologi dan sumberdaya lokal yang unggul. Dinas Peternakan dan Perikanan selalu berupaya melakukan transfer teknologi kepada pelaku usaha peternakan dan perikanan melalui kegiatan pelatihan, gelar teknologi dan mengikutsertakan pelaku usaha peternakan dan perikanan dalam berbagai kegiatan, seminar, perlombaan, pameran, studi banding dan lain sebagainya untuk menambah wawasan agar pelaku usaha dapat menggali dan memanfaatkan sumberdaya lokal dengan memanfaatkan teknologi sehingga dapat menghasilkan produk yang unggul. Misi Ketiga : Menciptakan keseimbangan ekosistem Sumber Daya Alam yang mendukung keberlanjutan pembangunan Peternakan dan Perikanan. Dinas Peternakan dan Perikanan beserta pemangku kepentingan selalu berorientasi untuk menghasilkan produk dalam merencanakan dan melaksanakan, yaitu dengan mengacu pada pembangunan berwawasan lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan tidak hanya dilakukan pada mekanisme kinerja pemerintahan, tetapi harus dilaksanakan oleh pelaku usaha peternakan dan perikanan dan mengacu pada aturan yang berlaku. Misi Keempat : Mengembangkan usaha Peternakan dan Perikanan sebagai usaha ekonomi produktif yang mandiri dan berdaya saing. Usaha Peternakan dan Perikanan Perlu dikembangkan dalam bentuk konsep kawasan agropolitan/minapolitasn sejalan dengan UU Penataan Ruang No 26/2007, yang juga mengatur tentang Kawasan Agropolitan, Bab I Ketentuan Umum Nomor 24, Pasal 51 ayat 1 dan 2. Pembangunan kawasan bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi pelaku usaha dalam mengelola usahanya, mulai dari lingkungan yang mendukung sesuai dengan standar usaha, sarana dan prasarana yang dapat dipenuhi secara terkoordinir, pola usaha yang dapat dikelola sesuai dengan permintaan pasar, bankable sampai kepada usaha pengolahan dan pemasarannya yang mampu memfasilitasi penjualan hasil sehingga menjadi usaha yang perekonomian yang menimbulkan multi player effek. 4.2. Tujuan dan Sasaran Dalam mewujudkan visi melaluipelaksanaan misi yang telah ditetapkan tersebut di atas, diperlukan adanya kerangka
yang
jelas
pada
setiap
misi,
menyangkut
tujuan
dan
sasaran
yang
hendak
dicapai.Tujuandansasaranpadasetiapmisiyangakandijalankan,akanmemberikanarahbagipelaksanaan setiap kegiatan Dinas Peternakan dan Perikanan baik urusan peningkatan SDM aparatur dan SDM pelaku usaha peternakan dan
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 61
perikanan maupun urusan pilihan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat peternak dan perikanan. Tujuandansasaranpadapelaksanaanmasing-masingmisi,dapat dilihat padatabel dibawah ini. Tabel 17. Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan(RENSTRA) Kabupaten Bandung Tahun 2010–2015. Menjadikan Dinas Peternakan Dan Perikanan sebagai institusi yang profesional dalam mewujudkan peternakan dan perikanan yang unggul, berdaya saing dengan memanfaatkan Sumber Daya Lokal yang berwawasan lingkungan. Misi Misi Kesatu: Meningkatkan kualitas SDM dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan profesionalisme aparatur dalam rangka pelayanan prima
Misi Kedua : Meningkatkan Produksi dan produktivitas komoditas peternakan dan perikanan berbasis teknologi dan sumberdaya lokal yang unggul
Tujuan Mendorong Peningkatan kualitas SDM aparatur yang dapat mewujudkan pelayanan prima, serta pemberdayaan masyarakat peternakan dan perikanan yang kreatif dan inovatif dalam pengembangan usaha 1. Terpenuhinya penyediaan produk peternakan dan perikanan dengan Pengembangan agribisnis yang berbasis ekonomi lokal dan berdaya saing
2. Meningkatnya pencegahan dan pengendalian Penyakit ternak dan Ikan untuk peningkatan kualitas produk peternakan dan Ikan Misi Ketiga: Menciptakan keseimbangan ekosistem Sumber Daya Alam yang mendukung keberlanjutan pembangunan peternakan dan perikanan Misi Keempat : Mengembangkan usaha peternakan dan perikanan sebagai usaha ekonomi produktif yang mandiri dan berdaya saing
[Renstra Disnakan 2-2015]
Terkendalinya dampak pembangunan peternakan dan perikanan dengan memperhatikan sarana prasarana dan daya dukung serta serta daya tampung lingkungan Meningkatkan pendapatan untuk meningkatkan daya beli dan ketahanan pangan masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal
Sasaran 1. Peningkatan Kualitas SDM aparatur peternakan dan Perikanan 2. Peningkatan kualitas SDM pelaku usaha peternakan 3. Peningkatan Kualitas SDM pelaku usaha perikanan 1. Mendorong peningkatan produksi peternakan 2. Peningkatan produksi ikan konsumsi, benih, dan ikan olahan 3. Peningkatan pelayanan perizinan usaha perikanan 4. Peningkatan sarana pemasaran hewan dan pelayanan perizinan usaha peternakan 1. Mendorong peningkatan populasi peternakan 1. Peningkatan kesehatan hewan ternak dan ikan 2. Peningkatan kesmavet untuk mendukung jaminan keamanan pangan 2. Peningkatan pemanfaatan teknologi dan hasil ikutan produksi peternakan dan perikanan 3. Mendorong terwujudnya sistem pengelolaan Sumber daya perikanan yang berwawasan lingkungan 1. Melakukan promosi produk hasil peternakan dan Perikanan 2. Membuat produk olahan yang berdaya saing
Page 62
4.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Peternakan dan Perikanan Tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2010-2015 diarahkan untuk lebih memantapkan penataan di segala bidang dengan memfokuskan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia termasuk pengembangan kemampuan iptek serta penguatan daya saing perekonomian. Terkait dengan penguatan daya saing perekonomian tersebut, diantaranya ditempuh melalui peningkatan pembangunan peternakan
dan
perikanan dari sumber daya alam lainnya sesuai dengan potensi daerah secara terpadu serta meningkatnya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembangunan Peternakan
meliputi industri
sapi perah, sapi potong , olahan hasil ternak
dengan
memperhatikan buangan limbah menjadi sumber energy sehingga tidak mencemari lingkungan. Pembangunan Perikanan juga meliputi penyediaan benih dan induk berkualitas serta pengolahan hasil perikanan berikut peningkatan jaringan pemasaran ternak dan ikan Untuk mewujudkan visi dan misi lebih lanjut dalam Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2010-2015 strategi dan arah pembangunan jangka menengah yang akan diterapkan secara berkesinambungan dengan cara menidentifikasi berbagai faktor yang diharapkan mampu mengantisipasi berbagai permasalahan, tantangan dan peluang pembangunan secara internal maupun eksternal dalam lima tahun kedepan. Dengan menggunakan salah satu falsafah yang dianut masyarakat kabupaten Bandung SABILULUNGAN yaitu falsafah saling membantu, bahu membahu yang menjadi energi kolektif luar biasa yang secara kontekstual terwujud dalam bentuk kerjasama antara masyarakat peternakan perikanan dengan aparatur dalam menyelesaikan berbagai masalah. Berdasarkan hasil analisis kondisi saat ini dengan isu-isu strategis, tantangan dan peluang maka strategi yang dipilih sesuai misi adalah sebagai berikut : 1. Meningkatkan Kualitas SDM dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat dan profesionalisme aparatur dalam rangka pelayanan prima, strateginya adalah : a. Peningkatan kapasitas SDM aparatur sesuai peran dan fungsinya. b. Penerapan system reward and punishment yang berkeadilan. c. Peningkatan pemanfaatan teknologidata dan informasi. d. Peningkatan disiplinkerja aparatur. e. Mendorong pengembangan sumberdaya masyarakat peternakan dan perikanan melalui good Farming practice. f. Pengembangan sumberdaya masyarakat peternakan dan perikanan melalui peningkatan pengetahuan bidang peternakan dan perikanan. 2.Meningkatkan Produksi dan produktivitas komoditas peternakan dan perikananberbasis teknologi dan sumberdaya lokal yang unggul, stategi yang diambil adalah : a. Optimalisasi penerapan teknologi peningkatan produksi peternakan dan perikanan. b. Melakukan kerjasama dengan balai penelitian dalam rangka tranfer teknologi untuk peningkatan produktivitas hasil ternak dan ikan. c. Menggali potensi sumberdaya lokal yang dapat dikembangkan melalui teknologi terapan. d. Menerapkan standarisasi untuk produk peternakan dan perikanan. [Renstra Disnakan 2-2015]
Page 63
e. Menggunakan Induk/Benih Unggul untuk usaha budidaya perikanan. f. Penyedaan Sarana dan Prasarana yang sesuai dengan kebutuhan usaha peternakan dan perikanan. 3.Menciptakan keseimbangan ekosistem Sumber Daya Alam yang mendukung keberlanjutan pembangunan Peternakan dan Perikanan, strategi yang diambil adalah: a. Optimalisasi pengelolaan limbah peternakan menjadi sumber energi baru dan pupuk alami bagi masyarakat. b. Melakukan pengkajian daya dukung lingkungan untuk peningkatan produksi ternak dan ikan di lokasi pengembangan usaha agar tetap lestari dan berkelanjutan. c. Peningkatan peran serta masyarakat serta pemangku kepentingan dalam pengelolaan lingkungan peternakan dan perikanan. d. Pengendalian dan pencegahan penyakit hewan menular dan ikan dan meningkatkan pengawasan KESMAVET. 4.Mengembangkan usaha peternakan dan perikanan sebagai usaha ekonomi produktif yang mandiri dan berdaya saing, strategi yang diambil adalah : a. Menciptakan iklim investasi yang mendukung pengembangan potensi lokal. b. Meningkatkan posisi tawar dan daya saing produk unggulan daerah dengan sertifikasi produk yang dapat dipertanggungjawabkan. c. Meningkatkan keterampilan kewirausahaan melalui pelatihan pembuatan produk olahan dari ternak dan ikan. d. Membuka jaringan pemasaran produk peternakan dan perikanan di dalam dan luar daerah. e. Memfasilitasi untuk mendapatkan bantuan permodalan dari perbankan atau bantuan sosial dan program lainnya dari pemerintah. f. Pengembangan Kawasan agropolitan /minapolitan peternakan dan perikanan yang terpadu. Berdasarkan strategi tersebut Dinas Peternakan dan Perikanan menetukan arah kebijakan untuk pembangunan lima tahun 2010-2015 sebagai berikut:
Meningkatkan sinergitas seluruh komponen masyarakat peternakan dan perikanan, baik aparatur maupun pelaku usaha peternakan dan perikanan.
Mendukung peningkatan populasi dan produksi melalui pengembangan mutu genetik bibit dan benih komoditas unggulan, sumberdaya lokal serta pengembangan manajemen usaha peternakan dan perikanan.
Mendorong dan memfasilitasi pengembangan investasi serta kemitraan yang saling menguntung dan menguatkan.
Pengembangan usaha dengan pendekatan kawasan, penggunaan teknologi dengan tetap memperhatikan daya dukung lahan, kelestarian lingkungan dan usaha yang berkelanjutan.
Mengembangkan sistem pengendalian penyakit hewan dan ikan.
Penataan sarana dan prasarana UPTD peternakan dan perikanan.
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 64
Pembangunan Usaha peternakan dan perikanan yang berpihak kepada pengentasan kemiskinan, perluasan kesempatan kerja dan pertumbuhan usaha peternakan dan perikanan dari yang sifatnya tradisional, pelaku ekonomi subsistem menjadi pelaku usaha modern.
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 65
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1. Perumusan Program dan Kegiatan Dalam perumusan program dan kegiatan tahun 2010-2015 tidak secara otomatis dapat disusun dari RENSTRA
Dinas Peternakan Dan Perikanan Kabupaten Bandung karena Disnakan adalah bagian dari
Kabupaten Bandung, RENSTRA Provinsi maupun Pusat. Program dan kegiatan Dinas Peternakan dan Perikanan tahun 2010 - 2015 merupakan program lanjutan tahun 2005-2010, yang terdiri dari 7 Program Wajib dan 7 program pilihan yang akan dilaksanakan pada tahun 2010-2015 dimana program dan kegiatan ini didistribusikan pada setiap bidang yang ada pada Bidang Peternakan, Bidang Perikanan, Bidang Bina Usaha, Bidang Kesehatan Hewan, Sekretariat , UPTD Perbibitan, UPTD RPH dan UPTD Pembenihan Ikan. Namun demikian dalam melaksanakan strategi perlu disesuaikan dengan permasalahan dan tugas pekerjaan Bagian dan Sub Bagian dari Dinas Peternakan Dan Perikanan. Program dan Kegiatan Dinas Peternakan Dan Perikanan pada Renstra 2013 - 2015 masih menggunakan format
program dan kegiatan tahun 2010 - 2013. Pada program pengembagan budidaya
perikanan terdapat penambahan kegiatan yaitu pembangunan sarana prasarana UPTD pembenihan ikan sebagai upaya untuk mengakomodir sub kegiatan yang diprioritaskan untuk peningkatan ketersediaan sarana di UPTD pembenihan ikan dengan berbagai sumber anggaran terutama dari pusat (DAK). Pada dasarnya penyusunan kegiatan berdasarkan tugas dan fungsi Disnakan yang Berdasarkan Perda Kabupaten Bandung Nomor 20 Tahun 2007 tanggal 17 Desember 2007 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bandung dan berdasarkan Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Pemendagri No 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Dinas Peternakan dan Perikanan mempunyai Tugas Pokok ”Merumuskan kebijaksanaan teknis dan melaksanakan kegiatan teknis operasional di bidang pelayanan dan pengembangan peternakan dan perikanan yang meliputi peternakan, perikanan, kesehatan hewan dan pembinaan usaha peternakan dan perikanan serta melaksanakan ketatausahaan dinas yang
berdasarkan keperluan untuk mendukungterwujudnya VISI dan MISI serta
pembangunan peternakan dan perikanan dalam 5 tahunmendatang. Atas dasar itu pulalah susunan program dan kegiatan Dinas Peternakan Dan Perikanan disusun berdasarkan prioritas Bidang dan Sub bagian serta Unit Pelayanan Teknis yang ada.
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 66
Dalam penyusunan anggaran untuk setiap program yang ditetapkan pemerintah, penyusunan anggarannya disesuaikan dengan RPJMD Kabupaten Bandung yang telah ditetapkan sekaligus melihat peluang kemungkinan adanya anggaran dari luar yang dapat dimanfaatkan sehingga sistem penganggaran programkomponen-kegiatan Dinas Peternakan dan Perikanan yang disarankan di dalam RENSTRA perubahan ini merupakan sistem yang fleksibel begitu pula dengan penyusunan program dan kegiatan yang ada pada kurun pelaksanaan Renstra 2013-2015 dapat melakukan penambahan program dan kegiatan yang mendukung pada Visi Misi Kepala Daerah dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku juga memperhatikan munculnya isu – isu strategis yang baru yang tidak dapat dihindari maupun diprediksi sebelumnya. 5.2. Program dan Kegiatan 2010 - 2015 Sejalan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran serta strategi kebijakan yang diambil, ditetapkan 7 Program Wajib dengan 20 Kegiatan dan 7 (Tujuh) program pilihan dengan 17 kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2010-2015 yaitu,: 7 Program Wajib: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran ( 10 kegiatan ) 2. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur ( 4 kegiatan ) 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan ( 2 kegiatan ) 6. Program Pengembangan Data/ Informasi / Statistik Daerah ( 1 kegiatan ) 7. Program penataan Peraturan Perundang-Undangan ( 1 kegiatan ) 7 ( Tujuh ) Program Pilihan : 1. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak ( 4 kegiatan ) 2. Program Peningkatan produksi Hasil Peternakan ( 3 kegiatan ) 3. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan ( 2 kegiatan ) 4. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan ( 2 kegiatan ) 5. Program Pengembangan Budidaya Perikanan ( 4 kegiatan ) 6. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan ( 1 kegiatan ) 7. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air payau dan Air Tawar ( 1 kegiatan ) Namun jika diperjalanan terdapat program/kegiatan yang memang perlu ditambahkan maka dokumen program/kegiatan yang sudah ada akan disesuaikan.
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 67
5.3. Indikator Kinerja Indikator ini merupakan gambaran kinerja yang dihasilkan oleh Dinas Peternakan Dan Perikanan berdasarkan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka menudukung visi misi Dinas maupun Kepala Daerah dan di susun berdasarkan estimasi dan ekspektasi hasil yang dapat dicapai di akhir tahun renstra. Dari 7 program wajib dan 7 program pilihan yang ada memiliki beberapa Indikator kegiatan sebagaimana dapat dilihat pada lampiran tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja, Kelompok Sasasaran dan Pendanaan Indikatif SKPD. Pagu Indikatif yang direncanakan merupakan anggaran yang dibuat berdasarkan predisksi kenaikan harga dan skala prioritas. Adapun yang menjadi Indikator makro dari pembangunan peternakan dan perikanan di Kabupaten Bandung Tahun 2010 sampai dengan 2015 ialah seperti pada dibawah ini:
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 68
Tabel 18. Indikator Makro Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan (Perubahan RENSTRA) Kabupaten Bandung Tahun 2010–2015 INDIKATOR Persen pelaku usaha perikanan terlatih (%) Pelatihan SDM Peternakan (orang) Jumlah Ruminansia Besar (63,494 ekor) Jumlah Ruminansia Kecil (268,102 ekor) Jumlah ternak unggas (6,159,209 ekor) Jumlah penyediaan Daging (31.181 Ton) Jumlah penyediaan Telur (8,701 Ton) Jumlah penyediaan Susu (64,267 Ton) Persen peningkatan Ikan konsumsi (Ton) Persen peningkatan Benih (ribek) Jumlah kelompok/UPR pembenihan dan pembudidaya ikan/pokdakan yang meningkat kapasitasnya (kumulatif kelompok) Jumlah pelaku usaha budidaya perikanan bersertifikat CBIB (kumulatif orang) Persen jumlah penyakit hewan prioritas yang tertanggulangi (%) Persen status kesehatan (%) Persen pemanfaatan teknologi peternakan ( orang) Jumlah masyarakat yang aktif mengawasi lingkungan budidaya (kumulatif Pokmaswas) Jumlah kelestarian ikan diperairan umum (kumulatif lokasi) Jumlah pelaku usaha pengolahan hasil ternak yang bersertifikat (unit usaha) [Renstra Disnakan 2010-2015]
2011* 4.24
TARGET/ REALISASI KINERJA PADA TAHUN KE2012* 2013* 2014 10.81 15.14 19.17
2015 23.19
1.69 73.252 254.836 6.862.229 57356 7,828 67,445 7.18 6 72
9.79 60.104 259.775 5.112.029 27839 7,297 59,157 15.41 7 126
14.26 61.103 268.031 5.312.122 28799 7,639 59,937 10.94 14 186
16.03 62.703 265.297 5.388.355 29095 7,795 61,516 7 7 241
17.80 63.493 268.103 6.159.209 31181 8,701 64,267 7 7 296
17
34
49
69
94
16 60 1.33
20 62,5 1.92
24 63,75 2.33
28 65 2.60
32 66,25 2.89
0
3
3
6
9
11
18
27
38
50
33
40
48
58
70
Page 69
INDIKATOR Jumlah pelaku usaha pengolahan ikan bersertifikat (unit usaha) Persen peningkatan produksi olahan ikan (%) Persen peningkatan produksi olahan ternak (%) * Realisasi pada tahun bersangkutan.
[Renstra Disnakan 2-2015]
2011* 23
TARGET/ REALISASI KINERJA PADA TAHUN KE2012* 2013* 2014 35 50
2015 70
95
9.71
6
7.77
6
5.9
8.12
29.44
11.84
8.44
9.67
Page 70
5.4. Kelompok Sasaran Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumya, bahwa sasaran yang akan dicapai koheren dengan 4 misi Disnakan yaitu Meningkatkan kualitas
SDM dengan mengoptimalkan partisipasi masyarakat
dan
profesionalisme aparatur dalam rangka pelayanan prima,Meningkatkan Produksi dan produktivitas komoditas peternakan dan perikanan berbasis teknologi dan sumberdaya lokal yang unggulMenciptakan keseimbangan ekosistem Sumber Daya Alam yang mendukung keberlanjutan pembangunan peternakan dan perikananMengembangkan usaha peternakan dan perikanan sebagai usaha ekonomi produktif yang mandiri dan berdaya saing Pencapaian hasil terhadap kelompok sasaran tersebut dijabarkan lebih lanjut di setiap program dan kegiatan yang ada di Dinas Peternakan dan Perikanan itu sendiri, sehingga setiap program dan kegiatan yang ada merupakan suatu kegiatan yang saling terkait untuk mewujudkan apa yang diharapkan pada sasaran yang ada. Indikator Program dan kegiatan pada renstra 2010 – 2015 dijabarkan lebih lanjut di setiap tahun rencana yang dapat dilihat pada lampiran Tabel 5.1. Rencana Program, Kegiatan dan Indikator Kinerja, Kelompok Sasasaran dan Pendanaan Indikatif SKPD. 5.5. Pagu Indikatif Pagu Indikatif yang direncanakan merupakan anggaran yang dibuat berdasarkan kebutuhan, prediksi kenaikan harga, skala prioritas dan mencari peluang terhadap adanya anggaran yang mungkin dapat dijadikan sumber untuk mengoptimalkan hasil kegiatan. Pagu indikatif untu tiap tahunnya dapat dilihat pad lampiran 5.1.
[Renstra Disnakan 2010-2015]
Page 71
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD KABUPATEN BANDUNG Arah pembangunan Kabupaten Bandung menekankan pada esksistensi Kabupaten Bandung pada tingkat regional nasional bahkan global dengan memperhatikan pembangunan desa, pemerintahan yang baik dan berlandaskan pada basis agama, kebudayaan tradisional, serta memperhatikan keseimbangan lingkungan. Adapun tujuan dan sasaran yang ditetapkan pada masa pembangunan 5 tahun kedepan ialah sebagai berikut: Tabel 19. Misi, Tujuan, dan Sasaran Perubahan RPJMD Kabupaten Bandung tahun 2010-2015 Misi Misi kesatu : “Meningkatkan profesionalisme birokrasi”.
Tujuan Mewujudkan pelayanan publik yang prima
Sasaran 1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan. 2. Terwujudnya regulasi penyelanggaraan daerah 3. Meningkatnya SDM aparatur yang profesional 4. Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah 5. Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi 6. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan daerah
Misi kedua : “Meningkatkan kualitas SDM (pendidikan dan kesehatan) yang berlandaskan Iman dan takwa serta melestarikan budaya sunda”.
Meningkatnya kualitas SDM yang berbudi pekerti luhur, berbudaya sunda dan berlandaskan iman
1. Meningkatnya penduduk melek huruf
dan taqwa.
5. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
2. Meningkatnya penduduk bersekolah 3. Meningkatnya kualitas tenaga pendidikan 4. Meningkatnya prestasi olah raga dan peran pemuda dalam pembangunan 6. Meningkatnya prilaku Masyarakat Hidup Bersih dan Sehat serta menggunakan fasilitas kesehatan 7. Meningkatnya keberfungsian sosial bagi PMKS 8. Terkendalinya pertumbuhan penduduk 9. Meningkatnya kegaiatan keagamaan 10. Terwujudnya pelestarian budaya sunda 11. Meningkatnya minat baca masyarakat
Misi ketiga : “Memantapkan Pembangunan
Meningkatkan pembangunan desa menuju desa yang mandiri.
1. Meningkatnya infrastruktur desa 2. Meningkatnya perkembangan kemandirian desa 3. Meningkatnya Kemandirian pangan.
Perdesaan”.
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 72
Misi
Tujuan
Misi keempat : “Meningkatkan keamanan ketertiban
dan
Mewujudkan keamanan ketertiban masyarakat
Sasaran
dan
wilayah”.
1.Tersedianya hukum Kamtibmas
daerah
yang
mendukung
2. Menurunnya tingkat pelanggaran Perda 3. Meningkatkan Kuantitas dan kualitas aparat penegak Perda 4. Meningkatnya kewaspadaan dini/ deteksi dini di masyarakat. 5. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam berwawasan kebangsaan dan Kamtibmas
Misi kelima : “Meningkatkan ketersediaan infrastruktur keterpaduan ruang wilayah”.
dan tata
Misi Keenam "Meningkatkan ekonomi kerakyatan yang berdaya saing
Mewujudkan keserasian pembangunan infrastruktur dan tata ruang wilayah.
1. Meningkatnya pemenuhan infrastruktur dasar wilayah. 2.
Meningkatnya pemanfaatan pemanfaatan ruang.
dan pengendalian
3. Terwujudnya kawasan perumahan yang sehat dan layak huni. 4. Terwujudnya sistem transportasi yang tertib dan lancar.
Meningkatkan kontribusi ekonomi kerakyatan terhadap perekonomian daerah.
1. Meningkatnya pelaku KUKM dan pelaku usaha modal besar. 2. Meningkatnya kualitas tenaga kerja 3. Berkembangnya usaha agribisnis berbasis ekonomi lokal dan berdaya saing 4. Memgembangkan kawasan wisata terpadu dalam tatanan integrasi ekonomi lokal
Misi ketujuh : “Memulihkan keseimbangan lingkungan dan menerapkan pembangunan berkelanjutan”.
Menciptakan lingkungan yang serasi dan seimbang dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta melaksanakan mitigasi bencana.
1. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan 2. Terciptanya lingkungan yang bersih dan hijau 3. Terselenggaranya konservasi sumber daya alam 4. Berkurangnya tingkat resiko bencana dan kebakaran
Sumber : Perubahan RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 Adapun berdasarkan pada hasil rumusan indikator pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung pada Renstra untuk periode pembangunan 2010-2015; jika disesuaikan dengan Tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Bandung semuanya mendukung, namun yang secara langsung mendukung pencapain Tujuan dan sasaran Kabupaten ialah seperti terlihat pada dibawah ini.
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 73
Tabel 20. Indikator Dinas peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung yang secara langsung mendukung tujuan dan sasaran Kabupaten Bandung Tujuan RPJMD Kabupaten Ke: 1. Mewujudkan pelayanan publik yang prima
Sasaran RPJMD Kabupaten Ke: 1. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pelayanan.
Indikator Pembangunan Disnakan Terlaksananya Adminsitrasi Perkantoran, Terpenuhinya sarana prasarana aparatur, dan meningkatnya disiplin pegawai serta meningkatnya sistem pelaporan keuangan dan kinerja Peningkatan personil pada Dinas Peternakan dan Perikanan
3. Meningkatnya SDM aparatur yang profesional.
Fasilitasi pelatihan barang/jasa Sertifikasi keurmaster Fasilitasi diklatpim Pelatihan bendaharawan
4.
6. Meningkatkan kontribusi ekonomi kerakyatan terhadap perekonomian daerah
Meningkatnya kualitas perencanaan pembangunan daerah
Terlaksananya Adminsitrasi Perkantoran, Terpenuhinya sarana prasarana aparatur, dan meningkatnya disiplin pegawai serta meningkatnya sistem pelaporan keuangan dan kinerja
6. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan daerah
Terlaksananya Adminsitrasi Perkantoran, Terpenuhinya sarana prasarana aparatur, dan meningkatnya disiplin pegawai serta meningkatnya sistem pelaporan keuangan dan kinerja
3. Berkembangnya usaha agribisnis berbasis ekonomi lokal dan berdaya saing
Pelatihan SDM Pelaku usaha ikan dan peternakan Peningkatan populasi ternak Peningkatan jumlah akseptor IB (akseptor) Penyediaan bibit ternak sapi perah dari UPTD perbibitan ternak Meningkatnya kapasitas pelaku usaha pembudidaya ternak yang mendorong
[Renstra Disnakan 2010-2015]
Page 74
Tujuan RPJMD Kabupaten Ke:
Sasaran RPJMD Kabupaten Ke:
Indikator Pembangunan Disnakan peningkatan produksi hasil peternakan Meningkatkan produksi Daging, Susu, dan Telur Peningkatan produksi ikan konsumsi Peningkatan produksi benih ikan Peningkatan produk olahan ikan Tersedianya benih ikan yang berkualitas dan unggul di UPTD BBI Meningkatnya kapasitas kelompok/UPR ikan/pokdakan (kumulatif kelompok)
pembenihan
dan
pembudidaya
Meningkatnya pelaku usaha budidaya perikanan bersertifikat CBIB (kumulatif orang) Rekomendasi izin usaha perikanan yang ditebitkan Rekomendasi izin usaha peternakan yang ditebitkan Penyediaan sarana dan prasarana pasar hewan 3 paket (FS, DED, Pengadaan lahan) Peningkatan Pelayanan Kesehatan hewan UPTD Puskeswan Meningkatnya jumlah penyakit hewan prioritas yang tertanggulangi Meningkatnya status kesehatan Pengawasan dan pembinaan pelaku penghasil PAH Pengawasan kualitas produk PAH Peningkatnya pemanfaatan teknologi peternakan 7. Menciptakan lingkungan yang serasi dan seimbang [Renstra Disnakan 2-2015]
1. Meningkatnya pengawasan dan pengendalian terhadap
Terlaksananya pembuatan Biogas
Page 75
Tujuan RPJMD Kabupaten Ke: dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan serta melaksanakan mitigasi bencana
Sasaran RPJMD Kabupaten Ke: pencemaran dan kerusakan lingkungan
Indikator Pembangunan Disnakan Terlaksananya pembuatan kompos Terjaganya kelestarian ikan diperairan umum Meningkatnya masyarakat yang aktif mengawasi lingkungan budidaya
Sumber : RPJMD Kabupaten Bandung Tahun 2010-2015 dengan perbandingan pada indikator pada Dinas peternakan Dan Perikanan.
[Renstra Disnakan 2-2015]
Page 76
Berdasarkan perbandingan pada tabel kegiatan Dinas Peternakan dan Perikanan lebih terkonsentrasi pada tujuan yang ke-enam dari RPJMD yaitu “Meningkatkan kontribusi ekonomi kerakyatan terhadap perekonomian daerah”. Sedangkan pada tujuan yang ke-satu dan ke-tujuh indikatornya bersifat spesifik untuk aparatur pada indikator pertama dan mengenai lingkungan pada tujuan ketujuh
[Renstra Disnakan 2010-2015]
Page 77
LAMPIRAN-LAMPIRAN
[Renstra Disnakan 2010-2015]
Page 78
Tabel 2.1 Pencapaian kinerja Pelayanan Dinas Peternakan Dan Perikanan tahun 2010-2012 Kabupaten Bandung Indikator keluaran
Target Indikator 1
- Fasilitasi pelatihan barang jasa 10 orang - Terbentuknya tim penilai jabatan fungsional (1 tim)
Orang
2 2
Tim - Sertifikasi keurmaster 8 orang - Pelatihan inseminator 9 orang - Pelatihan bendaharawan 7 orang Terlaksananya Adminsitrasi Perkantoran, Terpenuhinya sarana prasarana aparatur, dan meningkatnya disiplin pegawai serta meningkatnya sistem pelaporan keuangan dan kinerja
Target renstra tahun ke3
4
5
2 1 buah perbup dan administrasi lainya
2 operasional untuk melayani 12 orang
2
Realisasi Capaian tahun ke2 3
1 2
4
5
Rasio Capaian pada tahun ke2 3.00 4
1
5
1
2
3
50
100
150.00
0
0
0
0
0
0
0
0.00
0
0
Orang
0
0
8
0
0
0
0
2
0
0
0.00
0
0
Orang
3
0
3
0
3
3
3
0
100
0
0.00
0
0
Orang
1
2
2
2
1
0
1
100
0
50.00
0
0
% Terlaksananya Pelayanan Jasa telepon, pembuangan air kotor dan perbaikan listrik 60 Bulan bulan Terlaksananya Jasa perbaikan Peralatan dan Perlengkapan kantor 25 paket Paket Tersedianya petugas serta bahan dan peralatan Paket kebersihan kantor 5 paket Tersedianya alat tulis kantor Paket 5 paket Tersedianya Kebutuhan Paket Barang Cetakan 5 paket Terlaksanannya pengadaan alat-alat listrik dinas 5 paket Paket
20
20
20
20
20
20
20
23.8
100
100
119.00
0
0
12
12
12
12
12
12
12
0
100
100
0.00
0
0
5
5
5
5
5
5
5
5
100
100
100.00
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
100
100
100.00
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
100
100
100.00
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
100
100
100.00
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
100
100
100.00
0
0
Page 74
Indikator keluaran
Target Indikator 1
Terlaksananya proses pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor 5 paket Terlaksananya Pembayaran Langganan Koran dan Majalah 60 bulan Terlaksananya pengadaan makanan dan minuman kebutuhan rapat dan tamu 60 bulan Terlaksananya Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah 775 HOK Terlaksananya Koordinasi dan Konsultasi ke dalam daerah 2175 HOK Peran serta Dinas dalam 5 even peringati hari bersejarah 25 kali Terlaksananya pengadaan mebeuler (Kursi, meja, Meja Rapat) 20 paket Terlaksananya pemeliharaan gedung kantor 30 paket
2
Target renstra tahun ke3
4
5
Realisasi Capaian tahun ke2 3
1
4
5
Rasio Capaian pada tahun ke2 3.00 4
1
5
Paket
1
1
1
1
1
1
1
1
100
100
100.00
0
0
Bulan
12
12
12
12
12
12
12
12
100
100
100.00
0
0
Bulan
12
12
12
12
12
12
12
12
100
100
100.00
0
0
HOK
155
155
155
155
155
360
155
252
232.25806
100
162.58
0
0
HOK
435
435
435
435
435
398
431
380
91.49
99.08
87.36
0
0
Kali
5
5
5
5
5
3
4
4
60
80
80.00
0
0
Paket
4
4
4
4
4
4
4
4
100
100
100.00
0
0
6
6
6
6
6
5
6
6
83.333333
100
100.00
0
0
12
12
12
12
12
12
12
12
100
100
100.00
0
0
2
2
2
2
2
2
2
2
100
100
100.00
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
100.00
0
0
6
6
6
7
13
7
7
216.66667 116.666667
116.67
0
0
Paket Terpenuhinya kebutuhan Pemeliharaan dan kebutuhan BBM untuk Kendaraan dinas Bulan 60 bulan Terlaksananya pemeliharaan perlengkapan gedung 10 paket Paket Terlaksananya proses pengadaan seragam dan Paket pakaian olahraga 4 paket Terfasilitasinya monitoring, evaluasi, pelaporan dan fasilitasi perencanaan program Dinas (3jenis) 31 Dokumen dokumen
6
Page 75
Indikator keluaran
Target Indikator 1
Terlaksananya penyusunan laporan keuangan dan administrasi keuangan 5 paket - Pelatihan inseminator dari peternak 27 orang - Pelatihan SDM Pelaku usaha ikan 3250 orang - Pembesar yang bersertifikat 80 orang - Pembenih bersertifikat 15 orang - Manager pengendali mutu 13 orang - Pelatihan SDM Peternakan 1100 orang - Jumlah Pengolah Produk perikanan yang sertifikasi 10 orang 1. Meningkatnya populasi Sapi perah ( ekor) 2. Meningkatnya populasi Sapi potong (ekor) 3. Meningkatnya populasi Domba (ekor) 4. meningkatnya populasi Unggas menjadi 9.570.064 ekor - Penyediaan bibit ternak sapi perah dari UPTD perbibitan ternak sebanyak 68 ekor - Pemotongan ternak di RPH sebanyak 46.000 ekor - meningkatkan produksi: a. Daging (Ton) b. Telur (Ton) c. Susu (Ton) - Peningkatan teknologi pakan yang berkualitas 50 paket - Penyediaan sarana prasana peternakan 100 paket
2
Target renstra tahun ke3
4
5
Realisasi Capaian tahun ke2 3
1
4
5
Rasio Capaian pada tahun ke2 3.00 4
1
5
Paket
1
1
1
1
1
1
2
1
100
200
100.00
0
0
Orang
9 650
0 650
9 650
0 650
9 650
9
0
9
100
0
100.00
0
0
685
1097
700
105.38462
168.77
107.69
0
0
0
20
20
20
20
0
15
0
0
75
0.00
0
0
0
0
5
5
5
0
0
0
0
0
0.00
0
0
0
0
3
5
5
0
1
0
0
0
0.00
0
0
220
220
220
220
220
210
1005
555
95.45
456.82
252.27
0
0
2
2
2
2
2 0
0
8
0
0
400.00
0
0
31,277
37,495
32,831
33,751
34,696
36,403
31,937
32,358
116.38904
85.18
98.56
0
0
17,997
37,677
28,552
28,952
28,798
36,849
28,067
28,745
204.75
74.49
100.68
0
0
231257
239,929
237166
242,562
241,981
234,795
231,257
241,910
101.5299
96.39
102.00
0
0
6,862,229
7,119,563
5,436,698
5,388,355
6,159,209 6,862,229
5,112,029
5,312,122
100
71.80
97.71
0
0
12
14
14
14
14 12
14
14
100
100
100.00
0
0
9,050
14,000
14,280
14,566
14,857
9526
12960
14830
105.25967
92.57
103.85
0
0
53,287 9,008 66,210 10
77,161 8,731 79,374 10
28,873 7,745 60,831 10
29,095 7,795 61,516 10
31,181 8,701 64,267 10
57,356 7,828 67,445
27,839 7,297 59,157
28799 7639 59937
107.63601 86.900533 101.86528
36.08 83.58 74.53
99.74 98.63 98.53
0 0 0
0 0 0
10
8
10
100
80
100.00
0
0
20
20
20
20
20 20
42
55
100
210
275.00
0
0
20
20
20
20
20
20
15
15
100
75
75.00
0
0
Orang Orang Orang Orang Orang
Orang Ekor Ekor Ekor
Ekor
Ekor Ekor Ton Ton Ton
Paket
Paket -Penyediaan lahan HMT 100 Ha Ha
Page 76
Indikator keluaran
Target Indikator 1
- Peningkatan promosi produk peternakan dan perikanan unggulan 5 kali - Ikan konsumsi 10.956,53 Ton - Benih 1,518,139 Ribek - Olahan 14.370,30Ton - UPTD yang representatif 3 buah - Tersedianya benih ikan yang berkualitas dan unggul sebanyak 19.661.940 Ekor di BBI - Rekomendasi izin usaha perikanan yang ditebitkan 100 dari 8819 orang - Terbangunya sentra pasar ikan sebanyak 3 unit - Rekomendasi izin usaha peternakan yang ditebitkan 50 orang - Penyediaan sarana dan prasarana pasar hewan 3 paket (FS, DED, Pengadaan lahan) - Pelayanan Kesehatan 45.790 ekor - Fasilitasi Pembangunan unit Puskeswan yang berstandar 2 unit - Penanggulangan PHMS 283.099 ekor (untuk 5 penyakit) - Fasilitasi sertifikasi unit PAH 4 unit - Pengawasan dan pembinaan pelaku penghasil PAH 900 orang - Pengawasan kualitas produk PAH 800 sampel - Penataan sarana prasarana RPH 36 paket - Penyediaan data pemotongan sapi betina produksi 2 kali
2 1
Target renstra tahun ke3 1 1
4
5 1
1
Kali Ton Ribek Ton
8,694.25
10,033.60
10,750.16
7.00
7.00
1,158,181 11,382.62 1
1,326,002 12,789.52 1
7 13,556.89 1
7 14,370.30 0
15,000,000
1,239,254 12,065.58 Pengajuan proposal ke KKP 16,050,000
17,173,500
18,410,361
19,699,090
15
20
20
20
25
Buah
Ekor
Orang unit
1 10
1
1 10
10
10
paket ekor
7,500
unit
ekor
55,899
unit
4
5
Rasio Capaian pada tahun ke2 3.00 4
1
5
1
1
1
100
100
100.00
0
0
8,695 1,188,641 11,951
10,398 1,317,721 12,474
11,131 1,410,650 13,004
100.01 102.62999 104.99
103.63 106.33 103.38
103.54 106.38 101.67
0 0 0
0 0 0
0
0
0
0
0
0.00
0
0
15,049,317
16,070,000
17,173,526
100.32878 100.124611
100.00
0
0
15
23
31
100
115
155.00
0
0
0
0
0
0
0
0.00
0
0
10
12
6 1 buah FS dan pengurugan lahan
100
120
60.00
0
0
0
100
100.00
0
0
102.96 136.278788
106.42
0
0
200
0.00
0
0
100 101.772242
108.40
0
0
10
orang 1 buah FS
Realisasi Capaian tahun ke2 3
1
1 buah DED pembangunan operasional dan 1 unit 20 orang dari pengadaan 31 kecamatan lahan
Penentuan 0 lokasi 7,722
11,243
9,658
0
2
0
57,500
55,899
57,196
61244
1
1
0
1
2
0
100
200.00
0
0
8,250
9,075
9,983
1
1
56,200
56,500
57,000
1
1
10,982
0
orang
90
90
240
240
240
90
90
240
100
100
100.00
0
0
sampel
160
160
160
160
160
160
100
100
100
62.5
62.50
0
0
18
7
11
257.14286
100
157.14
0
0
0
0
0
0
0
0.00
0
0
paket
7
7 -
kali
-
7 1
7 1
8 -
Page 77
Indikator keluaran
Target Indikator 1
- Kompensasi pemotongan sapi betina produktif 20 ekor - Terlaksananya pembuatan Biogas 245 unit dan kompos 175 unit Terbentuknya kelompok masayarakat pengawas lingkungan PU 5 lokasi Melaksanakan Kajian di perairan umum sebelum melakukan restocking 10 lokasi Restocking di perariran umum 8.255 (liter) Pembentukan Culture Base Fishery (CBF) disetiap perairan umum 5 paket
2 -
Target renstra tahun ke3 -
4
5 -
60 43 1
40 35 1
46 35 1
8 15 1
8 15 1
2
2
2
2
2
1,250
1,455
1,650
1,850
2,050
1
1
1
1
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
lokasi
lokasi liter
paket Ikutserta dalam pameran tingkat pusat dan provinsi 20 kali kali Terpromosikanya hasil produk peternakan dan perikanan 20 kali kali
4
5
Rasio Capaian pada tahun ke2 3.00 4
1
5
50
ekor
unit unit
Realisasi Capaian tahun ke2 3
1
0
0
0
0
0
0.00
0
0
60 43
40 30
24 20
100 100
100 85.71
52.17 57.14
0 0
0 0
1
1
0
100
100
0.00
0
0
2
2
3
100
100
150.00
0
0
1250
1455
1690
100
100
102.42
0
0
1
1
1
100
100
100.00
0
0
4
0
4
100
0
100.00
0
0
4
1
3
100
25
75.00
0
0
Page 78
Tabel 2.2 Anggaran dan realisasi Pendanaan pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2011-2013 Kabupaten Bandung
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Jumlah Total Urusan Wajib Setiap SKPD Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Target Anggaran Pada tahun ke3 10,965,958,000 2,295,258,000
Realisasi Anggaran Pada tahun ke2 3 12,085,586,246 17,562,889,303 1,573,329,176 1,830,419,019
4 12,740,795,565 2,421,046,125
5 13,311,091,237 2,405,111,437
1 8,760,759,026 2,092,398,151
630,960,000
686,404,000
754,135,500
674,338,401
898,587,926
735,650,719
33,050,000
35,363,000
38,900,000
42,789,000
25,759,623
42,559,276
9,250,000 70,000,000 93,552,000
9,250,000 70,000,000 93,552,000
19,175,000 77,000,000 102,900,000
20,192,000 84,700,000 113,197,000
21,311,000 93,170,000 124,517,000
9,250,000 70,000,000 93,149,483
59,877,000
59,877,000
65,809,000
72,390,000
79,629,000
7,000,000
7,000,000
7,700,000
8,470,000
48,000,000
48,000,000
52,800,000
15,000,000 154,822,500 98,100,000
15,000,000 25,042,500 98,100,000
91,700,000
1 9,045,388,500 2,148,863,750
2 8,853,031,500 1,148,531,500
705,931,500
576,151,500
33,050,000
4
5 -
-
-
-
Rata-rata pertumbuhan Target (%) Realisasi (%) 10.60 37.95 14.53 (24.81) 2.45
33.25
36,294,434
6.75
65.22
9,250,000 69,988,500 98,905,200
12,500,000 91,377,000 87,487,800
29.54 7.50 7.50
(0.02) 6.18
59,536,795
114,522,500
90,379,200
7.48
92.36
9,317,000
7,000,000
7,000,000
7,000,000
7.50
-
58,080,000
63,888,500
47,720,000
206,464,450
145,704,450
7.50
332.66
16,500,000 26,290,000 103,000,000
18,150,000 28,135,000 110,215,000
19,965,000 30,948,000 121,230,000
15,000,000 135,170,000 98,100,000
16,250,000 32,200,000 183,300,000
13,000,000 26,300,000 122,187,835
7.50 (15.46) 5.50
8.33 (76.18) 86.85
91,700,000
96,285,000
103,024,000
113,325,000
91,700,000
83,450,000
77,000,000
5.50
(9.00)
25,580,000
25,580,000
28,138,000
30,951,000
34,046,000
21,952,500
34,698,000
26,420,000
7.50
58.06
475,940,000
475,940,000
523,043,000
675,885,000
633,471,000
472,153,000
578,071,250
1,029,242,300
8.21
22.43
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik
Penyediaan Jasa Peralatan dan perlengkapan kantor
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetakan dan penggandaan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor Penyediaan Peralatan dan perlengkapan kantor Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke dalam daerah Peringatan Hari-Hari Bersejarah Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
-
-
Pengadaan Mobil abatan Pengadaan Mebeulair
-
-
-
-
-
-
307,885,000
-
16,275,000
16,275,000
17,900,000
19,692,000
21,662,000
16,275,000
25,845,000
14,000,000
7.50
58.80
85,240,000
85,240,000
93,764,000
103,140,000
113,454,000
85,023,000
174,770,000
182,809,300
7.50
105.56
358,080,000
358,080,000
393,900,000
433,276,000
476,600,000
354,655,000
359,339,000
509,738,000
7.50
1.32
16,345,000
16,345,000
17,479,000
19,777,000
21,755,000
16,200,000
18,117,250
14,810,000
7.52
11.83
(25.00)
-
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung berkala kantor
Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
Pemeliharaan lahan peternakan dan perikanan 100,000,000 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur -
-
40,000,000
-
-
-
Page 85
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Jumlah Total Urusan Wajib Setiap SKPD Pendidikan dan pelatihan teknis dinas
1 9,045,388,500 2,148,863,750
2 8,853,031,500 1,148,531,500
Target Anggaran Pada tahun ke3 10,965,958,000 2,295,258,000
4 12,740,795,565 2,421,046,125
5 13,311,091,237 2,405,111,437
1 8,760,759,026 2,092,398,151
40,000,000
Realisasi Anggaran Pada tahun ke2 3 12,085,586,246 17,562,889,303 1,573,329,176 1,830,419,019
4
Rata-rata pertumbuhan Target (%) Realisasi (%) 10.60 37.95 14.53 (24.81)
5 -
-
8,000,000
(25.00)
-
8.85
1.03
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ihtisar Realisasi Kinerja SKPD Penyusunan Pelaporan Keuangan semesteran
96,840,000
96,440,000
101,255,000
158,757,125
117,504,937
95,680,000
96,670,000
65,526,000
-
-
77,900,000
77,500,000
81,375,000
87,478,125
96,225,937
77,500,000
72,500,000
55,684,000
5.50
(6.45)
18,940,000
18,940,000
19,880,000
21,279,000
21,279,000
18,180,000
24,170,000
9,842,000
3.00
32.95
(27.50)
(100.00)
(27.50)
(100.00)
(25.00)
(100.00)
(25.00)
(100.00)
15.59
72.89
26.45
86.53
penyusunan potensi pendapatan peternakan dan perikanan 50,000,000 Program Pengembangan Data/ Informasi / Statistik Daerah 667,650,000
-
1,000,000,000
900,000,000
900,000,000
653,674,500
-
-
1,000,000,000
900,000,000
900,000,000
653,674,500
-
-
196,552,250
-
-
196,552,250
-
-
-
-
Kegiatan Penyusunan Dan Pengumpulan Data/ Statistik Daerah 667,650,000 Program penataan Peraturan Perundang-Undangan 202,502,250 Legislasi Rancangan Pertaturan Perundang - Undangan Urusan Program Pilihan Pertanian Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak
-
-
-
-
202,502,250 5,035,222,750 578,429,250
6,374,500,000 667,500,000
7,126,200,000 1,142,560,000
8,355,799,440 1,294,895,000
8,917,134,800 1,371,415,000
4,869,038,475 571,161,515
8,417,899,950 1,065,398,300
10,191,004,269 1,386,422,984
-
-
-
-
-
230,222,000
345,000,000
618,150,000
715,015,000
725,830,000
229,974,365
333,968,500
676,227,450
36.55
45.22
19,200,000
30,000,000
102,720,000
112,720,000
135,000,000
19,200,000
77,660,000
274,470,534
82.04
304.48
238,126,000 90,881,250
192,500,000 100,000,000
200,000,000
225,000,000
250,000,000
231,378,400
553,968,700
231,001,500
2.09
139.42
221,690,000
242,160,000
260,585,000
90,608,750
99,801,100
204,723,500
37.14
10.15
3,600,500,000
4,510,250,000
4,825,000,000
2,044,164,580
3,745,720,200
5,115,192,230
25.57
83.24
500,500,000
1,110,250,000
1,025,000,000
440,508,380
838,979,600
839,181,730
39.87
90.46
Kegiatan Pemusnahan Ternak yang terjangkit Penyakit endemik Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium Pengawasan dan pembinaan penerapan kesmavet dan kesrawan Program peningkatan produksi hasil peternakan Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak Pembibitan dan perawatan ternak Pengembangan agribisnis peternakan Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan Penelitian dan pengembangan pemasaran hasil produksi peternakan
2,085,084,000 443,118,000
3,462,000,000
-
-
815,000,000
154,245,000
957,000,000 1,300,000,000
1,500,000,000
1,800,000,000
152,582,500
952,943,500
1,349,364,300
147.92
524.54
1,487,721,000
1,690,000,000
1,800,000,000
1,900,000,000
2,000,000,000
1,451,073,700
1,953,797,100
2,926,646,200
7.73
34.64
435,645,000
445,000,000
463,140,000
500,654,440
550,719,800
338,583,030
401,227,300
946,535,955
6.08
18.50
285,240,000
330,000,000 345,140,000
379,654,440
417,619,800
276,443,100
298,183,500
317,832,355
10.07
7.86
-
-
Page 86
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan Jumlah Total Urusan Wajib Setiap SKPD Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah
1 9,045,388,500 2,148,863,750 150,405,000
2 8,853,031,500 1,148,531,500
Target Anggaran Pada tahun ke3 10,965,958,000 2,295,258,000
4 12,740,795,565 2,421,046,125
5 13,311,091,237 2,405,111,437
1 8,760,759,026 2,092,398,151
121,000,000 2,050,000,000
133,100,000 2,170,000,000
62,139,930 1,915,129,350
Realisasi Anggaran Pada tahun ke2 3 12,085,586,246 17,562,889,303 1,573,329,176 1,830,419,019
4
Rata-rata pertumbuhan Target (%) Realisasi (%) 10.60 37.95 14.53 (24.81)
5 -
-
115,000,000 Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
1,936,064,500
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna
1,294,077,500
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan Jumlah Urusan Pilihan Perikanan Program pengembangan budidaya perikanan Pengembangan bibit ikan unggul
1,800,000,000
1,300,000,000
118,000,000 1,920,000,000
103,043,800 3,205,554,150
628,703,600 2,742,853,100
1,320,000,000
1,350,000,000
1,370,000,000
1,279,278,350
1,322,203,150
1,393,383,400
-
(2.10)
65.83
3.07
67.38
1.44
3.36
7.21 4.00
196.19 16.40
-
641,987,000 1,861,302,000
500,000,000 1,330,000,000
600,000,000 1,544,500,000
700,000,000 1,963,950,000
800,000,000 1,988,845,000
635,851,000 1,799,322,400
1,883,351,000 2,094,357,120
1,349,469,700 5,541,466,015
1,369,067,000 238,146,000
835,000,000 275,000,000
1,000,000,000 350,000,000
1,365,000,000 450,000,000
1,330,000,000 550,000,000
1,309,271,800 237,291,000
1,379,674,520 289,802,500
4,988,272,215 548,219,800
243,932,000
200,000,000
250,000,000
275,000,000
300,000,000
243,162,000
550,030,500
886,989,000
360,000,000
400,000,000
440,000,000
480,000,000
828,818,800
539,841,520
-
-
-
-
3.67
5.38
23.39
22.13
572,032,090
6.52
126.20
3,868,020,325
(7.30)
(34.87)
Pendampingan pada kelompok tani pembudidayaan ikan Pembinaan dan pengembangan perikanan Peningkatan srana dan prasarana di balai Benih Ikan Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Kajian Optimalisasi Pengelolaan dan pemasaran produksi Perikanan Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar
Kajian kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar
-
-
200,000,000
-
-
-
-
356,675,000
335,000,000
368,500,000
405,350,000
445,885,000
355,077,600
481,900,600
345,138,450
356,675,000
335,000,000
368,500,000
405,350,000
445,885,000
355,077,600
481,900,600
345,138,450
135,560,000
160,000,000
176,000,000
193,600,000
212,960,000
134,973,000
232,782,000
208,055,350
135,560,000
160,000,000
176,000,000
193,600,000
212,960,000
134,973,000
232,782,000
208,055,350
-
-
100.00
100.00
-
-
5.98
35.72
5.98
35.72
12.01
72.47
12.01
72.47
-
-
Page 87
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung NO 1.
TUJUAN
SASARAN
Mendorong Peningkatan kualitas 1. Peningkatan kualitas SDM SDM aparatur yang dapat aparatur peternakan dan mewujudkan pelayanan prima, perikanan serta pemberdayaan masyarakat peternakan dan perikanan yang kreatif dan inovatif dalam pengembangan usaha
2. Peningkatan kualitas SDM pelaku usaha peternakan dan perikanan
2.
Terpenuhinya penyediaan produk 1. Mendorong Peningkatan peternakan dan perikanan populasi peternakan dengan Pengembangan agribisnis yang berbasis ekonomi lokal dan berdaya saing.
INDIKATOR - Fasilitasi pelatihan barang jasa 10 orang - Pelatihan bendaharawan 7 orang Pemenuhan kebutuhan dalam rangka administrasi kantor (%) Rasio sarana dan prasarana yang tersedia sesuai dengan kebutuhan pegawai untuk pelayanan yang baik (%) Jumlah dokumen perencanaan dan pelaporan yang dapat diselesaikan tepat waktu (buah) Persen pelaku usaha perikanan terlatih (%)
2015
1 1
2 0
2 1
2 2
2
20%
40%
60.0%
80%
100%
50
52.5
55
60
77.39
13 4.24
13 10.81
14 15.14
13 19.17
14 23.19
Pelatihan SDM Peternakan (orang)
1.69
9.79
14.26
16.03
17.80
Jumlah Ruminansia Besar (63,494 ekor) Jumlah Ruminansia Kecil (268,102 ekor)
73,252
60,104
61,103
62,703
63,494
254,836
259,775
268,031
265,297
268,102
6,862,229
5,112,029
5,312,122
5,388,355
6,159,209
35
40
45
65
76
Jumlah ternak unggas (6,159,209 ekor) Persen akseptor Inseminasi Buatan/IB sapi potong yang bunting (%)
2. Mendorong Peningkatan produksi peternakan
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE2012* 2013* 2014
2011*
- Jumlah Pemotongan ternak di RPH sebanyak 66.000 ekor Jumlah penyediaan Daging (31.181 Ton) Jumlah penyediaanTelur (8,701 Ton)
9,526
12,960
14,830
14,566
14,857
57,356
27,839
28,799
29,095
31,181
7,828
7,297
7,639
7,795
8,701
Jumlah penyediaanSusu (64,267 Ton)
67,445
59,157
59,937
61,516
64,267
Page 81
NO
TUJUAN
SASARAN 3. Peningkatan produksi ikan konsumsi, benih, dan ikan olahan
5. Peningkatan sarana pemasaran petenakan dan perikanan 3.
4.
5.
Pencegahan dan Pengendalian penyakit Ternak dan Ikan untuk peningkatan kualitas produk peternakan dan perikanan
1. Peningkatan kesehatan hewan/ ternak
INDIKATOR Persen peningkatan Ikan konsumsi (Ton) Persen peningkatan Benih (ribek) - Meningkatnya kapasitas kelompok/UPR pembenihan dan pembudidaya ikan/pokdakan (kumulatif kelompok) - Meningkatnya pelaku usaha budidaya perikanan bersertifikat CBIB (kumulatif orang) - Persentase pembangunan pasar hewan (%) - Persen jumlah penyakit hewan prioritas yang tertanggulangi (%) - Persen status kesehatan (%)
2011* 7.18
2015 7.00
6 72
7 126
14 186
7 241
7 296
17
34
49
69
94
10
20
30
40
50
16
20
24
28
32
60
2.Peningkatan kesmavet untuk mendukung jaminan keamanan pangan Penerapan teknologi tepat guna 1. Peningkatan Penerapan serta Terkendalinya dampak teknologi serta pemanfaatan pembangunan peternakan dan hasil ikutan produksi peternakan perikanan dengan dan perikanan memperhatikan sarana 2. Mendorong terwujudnya sistem prasarana dan daya dukung serta pengelolaan Sumber daya daya tampung lingkungan. perikanan yang berwawasan lingkungan
TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE2012* 2013* 2014 15.41 10.94 7.00
62.5
63.75
65
66.25
- Persen produk Pangan asal hewan yang HAUS (%) 60 1.33
65 1.92
68 2.33
70 2.60
75 2.89
0
3
3
6
9
11
18
27
38
50
Meningkatkan nilai produk olahan 1. Peningkatan produk olahan dan promosi untuk meningkatkan peternakan dan perikanan yang daya beli masyarakat melalui berdaya saing pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal.
Terjaganya kelestarian ikan diperairan umum (kumulatif lokasi) - Jumlah pelaku usaha pengolahan hasil ternak yang bersertifikat (unit usaha) - Jumlah pelaku usaha pengolahan ikan bersertifikat (unit usaha)
33
40
48
58
70
23
35
50
70
95
9.71
6
7.77
6
5.9
8.12
29.44
11.84
8.44
9.67
2. Melakukan promosi produk hasil peternakan dan perikanan
- Persen peningkatan produksi olahan ikan (%) - Persen peningkatan produksi olahan ternak (%) Jumlah promosi hasil produk peternakan dan perikanan (kali)
4
1
4
4
4
- Persentase pemanfaatan teknologi peternakan dan perikanan ( %)
Meningkatnya masyarakat yang aktif mengawasi lingkungan budidaya (kumulatif Pokmaswas)
* = Angka realisasi pada tahun yang bersangkutan
Page 82
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerjam dan Pendanaan Indikatif Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung
NO
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR
Kode
(3)
(4)
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan ( 2010 )
(6)
(7)
Target Capaian evaluasi pelaksanaan s.d tahun 2013 (kumulatif
K (1) 1. Mendorong Peningkatan kualitas SDM aparatur yang dapat mewujudkan pelayanan prima, serta pemberdayaan masyarakat peternakan dan perikanan yang kreatif dan inovatif dalam pengembangan usaha
(2) 1. Peningkatan kualitas SDM aparatur peternakan dan perikanan
Rasio sarana dan prasarana yang tersedia sesuai dengan kebutuhan pegawai untuk pelayanan yang baik (%)
x
Pemenuhan kebutuhan dalam rangka administrasi kantor (%)
x
xx
(5) Jumlah Total Jumlah Urusan Wajib Urusan Wajib Setiap SKPD Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1
K (8)
(7)
Volume
Satuan
Rp.
4,887,788,000 395,918,000 Satuan
Volume
6,137,953,250 2,148,873,750
Meningkatnya kinerja aparatur melalui optimalisasi operasional perkantoran 20%
xx
1
Kegiatan : 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik
x
xx
1
3
Penyediaan Jasa Peralatan dan perlengkapan kantor
Jumlah peralatan & perlengkapan kantor dan 4 UPTD yang diperbaiki
x
xx
1
8
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Jumlah bahan, peralatan dan jasa kebersihan kantor
x x
xx xx
1 1
10 11
Penyediaan Alat Tulis Kantor Penyediaan Barang Cetakan dan penggandaan
Jumlah alat tulis kantor Jumlah barang cetakan dan penggandaan
x
xx
1
12
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor
Jumlah alat-alat listrik dinas
x
xx
1
13
Penyediaan Peralatan dan perlengkapan kantor
Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor
x
xx
1
15
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan Penyediaan 3 jenis koran dan 2 jenis majalah langganan dan Buku Peraturan Perundangan
x
xx
1
17
Penyediaan Makanan dan Minuman
Jumlah Makanan dan minuman untuk kebutuhan rapat, tamu serta PNS tersedia
x
xx
1
18
Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah
Koordinasi dan konsultasi dengan instansi/lembaga di luar dinas/daerah
x
xx
1
20
Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke dalam daerah
Koordinasi dan konsultasi dengan instansi/lembaga di dalam dinas/daerah
x
xx
1
22
Peringatan Hari-Hari Bersejarah
Jumlah partisipasi Dinas dalam kegiatan peringatan hari bersejarah ( HUT RI, HUT Kab. Bandung, Korpri )
x
xx
2
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Optimalisasi fasilitasi sarana prasarana kantor (100%/5thn) (20%/thn)
2 04
Kegiatan : Pengadaan Mobil Jabatan
Pemenuhan kebutuhan dalam rangka administrasi kantor (%)
705,941,500
Pelayanan komunikasi, pembuangan air kotor dan perbaikan listrik 12 Bulan
36
101,463,000
12
33,050,000
5 Paket
15
37,675,000
5
9,250,000
1 Paket 1 Paket
3 3
217,000,000 290,004,000
1 1
70,000,000 93,552,000
1 Paket
3
185,583,000
1
59,887,000
1 Paket
3
21,700,000
1
7,000,000
9 paket
15
148,800,000
5
48,000,000
12 Bulan
36
46,500,000
12
15,000,000
12 Bulan
33
206,155,000
11
154,822,500
73 HOK
448
299,200,000
155
98,100,000
306 HOK
1,298
279,685,000
431
91,700,000
9
79,298,000
3
25,580,000
60%
101,463,000
2 paket
3
50,450,000
1
16,275,000
4 Paket 12 Bulan
15 36
264,244,000 787,060,000
5 12
85,240,000 358,080,000
2 Paket
3
50,169,000
1
16,345,000
3 Kali Persen peningkatan Benih (ribek)
Rp.
2011
x
xx
2
10
Pengadaan Mebeulair
Jumlah mebelair ( 5 paket)
x
xx
2
22
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung berkala kantor
Jumlah gedung kantor terpelihara
x x
xx xx
2 2
24 26
Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
Pemeliharaan dan BBM kendaraan dinas Jumlah perlengkapan gedung kantor
x
xx
2
30
Pemeliharaan lahan peternakan dan perikanan
Jumlah persiapan sertifikasi aset yang dilaksanakan
x
xx
5
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Jumlah dan kualitas personil pada Dinas Peternakan dan Perikanan
20%
475,940,000
paket - Pelaku usaha perikanan yang bersertifikat CBIB (orang)
96 orang
28
3
2 Orang
4
-
-
3 Orang
2
-
-
- Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan barang jasa
- Jumlah bendaharawan Terlatih
x
xx
6
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Jumlah laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan.
9
satuan
22
294,455,000
8
Page 85 96,840,000
NO
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR
(1)
(2)
(3)
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
x
xx
(4)
6
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan(5)
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Jumlah laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan. (6)
Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan ( 2010 )
K
x
xx
6
Jumlah Dokumen perencanaan, evaluasi dan laporan kinerja kegiatan dinas dan ikhtisar kinerja dinas
x
xx
6
2
Penyusunan Pelaporan Keuangan semesteran
Jumlah dokumen laporan keuangan dan administrasi keuangan
x
xx
6
3
Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
Jumlah dokumen informasi sumber-sumber PAD
x
xx
15
Rp.
(7) satuan
8 Dokumen
Rp.
22
294,455,000
8
96,840,000
19
236,775,000
7
77,900,000
3
57,680,000
1
18,940,000
1 Paket
Dokumen
2011
K (8)
(7)
9 Kegiatan : 1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ihtisar Realisasi Kinerja SKPD
Target Capaian evaluasi pelaksanaan s.d tahun 2013 (kumulatif
-
-
Program Pengembangan Data/ Informasi / Statistik Daerah 667,650,000 1
Kegiatan Penyusunan Dan Pengumpulan Data/ Statistik Daerah - Jumlah pusat data dan informasi Disnakan 1 unit 1 Paket
1
1 Paket
1
-
server dan program
-
- Pemetaan database perternakan dan perikanan
x
xx
667,650,000 server dan program
667,650,000
Program penataan Peraturan Perundang-Undangan
26
202,502,250 3 Legislasi Rancangan Pertaturan Perundang - Undangan
Jumlah Raperda Izin Usaha Perikanan, RPH dan Penjualan produksi usaha Daerah
1 paket
1
202,502,250
1
202,502,250
16.00
2,371,709,500 578,429,250
Jumlah Raperda tentang Betina Produktif (1 buah)
Urusan Program Pilihan Pertanian 1. Peningkatan kesehatan 1. Mendorong Peningkatan kualitas SDM aparatur yang dapat mewujudkan hewan/ ternak pelayanan prima, serta pemberdayaan masyarakat peternakan dan perikanan yang kreatif dan inovatif dalam pengembangan usaha
- Persen jumlah penyakit hewan prioritas yang tertanggulangi (%)
2
1
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
21
Meningkatnya jumlah penyakit hewan prioritas yang tertanggulangi ( %)
16.00 %
24.00
Meningkatnya status kesehatan hewan (%)
58.75 %
63.75 %
2,388,489,250
- Persen status kesehatan (%)
Meningkatkan pengendalian terhadap ancaman 5 penyakit hewan menular strategis melalui pencegahan penyakit ternak pada 328889 Ekor hewan, Pembangunan 2 Unit Pelayanan Kesehatan Hewan yang
3.Pencegahan dan Pengendalian penyakit Ternak dan Ikan untuk peningkatan
60.00
ekor
63,399 193,424 -
-
-
representatif Jaminan keamanan pangan asal hewan yang HAUS dan bersertifikat di 4 unit PAH
-
-
-
Kegiatan : 2
1
21
2
1
21
2 Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak
03
Pencegahan PHMS (ekor) Tertanggulanginya 5 jenis penyakit hewan strategis dan Terfasilitasinya pembangunan 2 Unit Pelayananan Keswan
Kegiatan Pemusnahan Ternak yang terjangkit Penyakit endemik Jumlah populasi hewan rentan PHMS dan terinfeksi yang dikendalikan Terfasilitasinya kegiatan pemberantasan 3 penyakit PHMS (AI,Rabies dan Brucelosis) Percontohan kandang yang representatif 8 unit
2
3.Pencegahan dan 2.Peningkatan kesmavet untuk Pengendalian penyakit Ternak mendukung jaminan keamanan dan Ikan untuk peningkatan pangan kualitas produk peternakan dan perikanan
- Persen produk Pangan asal hewan yang HAUS (%)
2
1
1
21 06
21 07
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium
Pengawasan dan pembinaan penerapan kesmavet dan kesrawan
342,030 ekor 5 jenis - unit
616 ekor 3 -
Jumlah Pelayanan Keswanlab (ekor)
3,794
Tercapainya pelayanan kesehatan hewan dan laboratorium pada 45790 hewan / ternak
3,794
Pengawasan Produk Asal Hewan (PAH) yang HAUS
Terfasilitasinya sertifikasi 4 unit PAH dalam rangka meningkatkan jaminan keamanan PAH
53,115 5 1
jenis unit ekor ekor
260 sampel
4 unit PAH
1,840 3 4
33,579 24,825 780
2
1,193,372,000 151,920,000
56,000 5 450
-
630,626,000 412,571,250
-
230,222,000
19,200,000
2 1
7,722
238,126,000
7,500 260
90,881,250
Page 86
NO
TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan ( 2010 )
(6)
(7)
Target Capaian evaluasi pelaksanaan s.d tahun 2013 (kumulatif
K
2. Terpenuhinya penyediaan produk peternakan dan perikanan dengan Pengembangan agribisnis yang berbasis ekonomi lokal dan berdaya saing.
1. Mendorong Peningkatan kualitas SDM aparatur yang dapat mewujudkan pelayanan prima, serta pemberdayaan masyarakat peternakan dan perikanan yang kreatif dan inovatif dalam pengembangan
1. Mendorong Peningkatan populasi peternakan
- Jumlah Ruminansia Besar (63,494 ekor)
2
1
Program peningkatan produksi hasil peternakan
22
Rp.
7,808,584,000
26.97
ekor
61,103
7,808,584,000
73,252
ekor
268,031
-
254,836
45,183 Ton 8,323 Ton
159,321 25,484
-
53,287 9,008
62,876 Ton
206,415
-
66,210
Jumlah calon bibit ternak di UPTD perbibitan ternak (ekor)
10 ekor
42
Terlaksananya pengembangan perbibitan ternak sapi yang brekualitas di UPTD perbibitan ternak (ekor)
10 ekor
40
-
12
18,000 liter
63,260
-
19,200
a. Jumlah Ruminansia Besar (ekor)
- Jumlah ternak unggas (6,159,209 ekor)
b. Jumlah Ruminansia Kecil (ekor)
Persen akseptor Inseminasi Buatan/IB sapi potong yang bunting (%)
a. Produksi daging (ton)
b. Produksi Telur (ton) c. Produksi susu (ton)
7.87
746,084,000
746,084,000
- Pelatihan SDM Peternakan 1100 orang
2
1
22 01
Kegiatan : Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak
Peningkatan produksi susu di UPTD perbibitan ternak (liter) 2
1
22 06
Pembibitan dan perawatan ternak
Terfasilitasi pelayanan penerapan teknologi perbibitan ternak (akseptor) Terfasilitasi pelayanan penerapan teknologi perbibitan ternak (akseptor)
2. Mendorong Peningkatan produksi peternakan 2. Terpenuhinya penyediaan produk peternakan dan perikanan dengan Pengembangan agribisnis yang berbasis ekonomi lokal dan berdaya saing.
Jumlah penyediaan Daging (31.181 Ton)
2
1
22
08
Pengembangan agribisnis peternakan/ Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat
Jumlah penyediaanTelur (8,701 Ton)
Mendorong pencapaian populasi:
Jumlah penyediaanSusu (64,267 Ton)
a. Sapi perah (ekor)
Pelatihan SDM Peternakan (orang)
2
1
23
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan Peningkatan pelaku usaha pengolahan hasil ternak yang bersertifikat (unit usaha) Tercapainnya konsumsi produk : a. Daging (Kg/kap/Thn) b. Telur (Kg/kap/Thn) c. Susu (Kg/kap/Thn)
2. Terpenuhinya penyediaan produk peternakan dan perikanan dengan Pengembangan agribisnis yang berbasis ekonomi lokal dan berdaya saing.
6. Peningkatan sarana pemasaran hewan dan pelayanan perizinan usaha peternakan
5. Meningkatkan Nilai tambah produk dan promosi untuk meningkatkan daya beli masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal.
1. Peningkatan produk olahan - Persen peningkatan produksi peternakan dan aperikanan yang olahan ternak (%) berdaya saing
- Jumlah pelaku usaha pengolahan hasil ternak yang bersertifikat (unit usaha)
2
1
23 01
Kegiatan : Pengembangan pemasaran dan pengolahan hasil produksi peternakan
2. Melakukan promosi produk hasil peternakan dan perikanan
Jumlah promosi hasil produk peternakan dan perikanan (kali)
Peningkatan pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil peternakan yang menunjang peningkatan kuantitas dan kualitas produk (Orang)
2
1
23 07
Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah
443,118,000
1,163 1,200
2,411,245,000 -
835 835 148,721,000
ekor ekor ekor ekor
161
32,831 28,552 237,166 5,436,698
3,638,721,000
-
%
51
31,277 17,997 233,025 7,486,915 33.00
22
48.00
10.60
17.40
11.80
2.10 8.80
2.43 10.80
2.50 9.30
200
275
200 orang
1,343,785,000
435,645,000
285,240,000 960,380,000
Terlaksananya pengembangan dan peningkatan pengetahuan peternak/ pengolah mengenai pemasaran hasil produksi peternakan (paket)
- Persentase pembangunan pasar hewan (%)
12
Jumlah peternak pembudidaya (Klp) 21 Klp
2. Peningkatan kualitas SDM pelaku usaha peternakan dan perikanan
1,758,618,000
154,245,000 669 akseptor 669 akseptor
b. Sapi potong (ekor) c. Domba (ekor) d. Unggas (ekor) 1. Mendorong Peningkatan kualitas SDM aparatur yang dapat mewujudkan pelayanan prima, serta pemberdayaan masyarakat peternakan dan
K (8)
(7) 68
Meningkatnya kapasitas pelaku usaha pembudidaya ternak yang mendorong peningkatan produksi hasil peternakan (%)
- Jumlah Ruminansia Kecil (268,102 ekor)
2. Peningkatan kualitas SDM pelaku usaha peternakan dan perikanan
Rp.
2011
paket
4 14 -
Jumlah promosi produk yang dilaksanakan dan di ikuti (kali)
kali 2
2
150,405,000
2 383,405,000
Page 87
NO 5. Meningkatkan Nilai tambah produk dan promosi untuk meningkatkan daya beli TUJUAN masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal.
SASARAN
INDIKATOR
Kode
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
(2)
(3)
(4)
(5)
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan ( 2010 )
Target Capaian evaluasi pelaksanaan s.d tahun 2013 (kumulatif
K (1)
(6) Jumlah sarana promosi terbangun (paket)
paket
Tterlaksananya penyelengaraan pameran dan temu bisnis bidang peternakan dan perikanan
- Persentase pemanfaatan teknologi peternakan dan perikanan ( %)
2
1
24
Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
2. Terpenuhinya penyediaan produk peternakan dan perikanan dengan Pengembangan agribisnis yang berbasis ekonomi lokal dan berdaya saing.
2. Peningkatan kualitas SDM pelaku usaha peternakan dan perikanan
- Jumlah Pemotongan ternak di RPH sebanyak 66.000 ekor
Persen pelaku usaha perikanan terlatih (%)
381 666
1,936,064,500
5,656,064,500
% 55.45
63.95
-
61.72
299,268.00
-
208,337
37,330.00
-
9,050
Ton ekor
2
1
1
24
02
24 07
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan
Jumlah sarana prasarana teknologi peternakan yang tersedia (paket) Peningkatan penerapan teknologi pengolahan limbah a. Biogas (unit) b. Kompos (paket) Jumlah Pemotongan ternak besar di RPH (ekor)
248 paket
Urusan Program Pilihan Kelautan dan Perikanan 2 5 20 Program pengembangan budidaya perikanan
141
389
1,294,077,500
60 43 9,526
641,987,000
3,914,077,500 170 unit 60 paket
145 113 14,280
1,741,987,000
Terlaksananya pemotongan ternak di RPH (ekor)
1. Mendorong Peningkatan 2. Peningkatan kualitas SDM kualitas SDM aparatur yang pelaku usaha peternakan dan dapat mewujudkan pelayanan perikanan prima, serta pemberdayaan masyarakat peternakan dan perikanan yang kreatif dan inovatif dalam pengembangan usaha
-
Kegiatan :
- Pelatihan SDM Peternakan 1100 orang 2
2. Mendorong Peningkatan produksi peternakan
1
orang
Terlaksananya pemotongan ternak yang HAUS di RPH (ekor) 1. Mendorong Peningkatan kualitas SDM aparatur yang dapat mewujudkan pelayanan prima, serta pemberdayaan masyarakat peternakan dan perikanan yang kreatif dan inovatif dalam pengembangan
-
3
240
Tercapainya penerapan teknologi tepat guna dalam pengolahan limbah asal ternak (ton)
Rp.
kali
Meningkatnya pemanfaatan teknologi peternakan (orang) Meningkatnya sarana dan prasarana pemotongan ternak di RPH ( %)
K (8)
(7)
-
1. Peningkatan Penerapan 4. Penerapan teknologi tepat teknologi serta pemanfaatan guna serta Terkendalinya hasil ikutan produksi dampak pembangunan peternakan dan perikanan peternakan dan perikanan dengan memperhatikan sarana prasarana dan daya dukung serta daya tampung lingkungan.
Rp.
(7)
2011
37,330
9,050 4,491,870,000
1,617,370,000
a. Meningkatnya kapasitas kelompok/UPR pembenihan dan pembudidayaan ikan/pokdakan (kelompok) 32
186
2,960,135,000
72
1,125,135,000
b. Meningkatnya pelaku usaha budidaya perikanan bersertifikat CBIB (orang) Tercapainya peningkatan produksi benih ikan dan ikan untuk konsumsi melalui pengembangan dan pemanfaatan lahan budidaya perikanan (%)
49
%
17
21
-
7.00
Kegiatan : 2. Terpenuhinya penyediaan produk peternakan dan perikanan dengan Pengembangan agribisnis yang berbasis ekonomi lokal dan berdaya saing.
3. Peningkatan produksi ikan konsumsi, benih, dan ikan olahan
Persen peningkatan Ikan konsumsi (Ton)
Persen peningkatan Benih (ribek) Meningkatnya kapasitas kelompok/UPR pembenihan dan pembudidaya ikan/pokdakan 296 kelompok Meningkatnya pelaku usaha budidaya perikanan bersertifikat CBIB 94 orang
2
2
5
5
20 01
20
2
Pendampingan pada kelompok tani pembudidayaan ikan
Produksi benih ikan di UPTD BBI (ekor)
6,350,000 ekor
48,292,810
Tersedianya benih ikan berkualitas dan unggul (ekor)
6,350,000 ekor
48,223,500
Tercapainya produksi benih ikan melalui peningkatan SDM kelompok pembudidaya ikan yang produktif dan berdaya saing (ribek) 2
2
5
5
20
20
3
8
Pembinaan dan pengembangan perikanan
Peningkatan sarana dan prasarana balai benih ikan
863,146,000 -
238,146,000
15,000,000
Jumlah pelaku usaha yang terbina dalam upaya peningkatan pembenihan ikan (orang)
Peningkatan kapasitas kelompok/UPR pembenhan ikan (kelompok)
Persen pelaku usaha perikanan terlatih (%)
15,049,310
Jumlah pelaku usaha yang terbina dalam upaya peningkatan budidaya ikan (orang) Peningkatan kapasitas kelompok pembudidaya ikan/pokdakan (kelompok) Jumlah pelaku usaha perikanan bersertifikat CBIB (orang) Tercapainya produksi ikan konsumsi (Ton) Meingkatnya sarana pembenihan di UPTD BBI
160 orang Kelompok 20
1,082,412
240
693,932,000
190
243,932,000
Kelompok 40
28
3,723,437
1,158,181
orang 80
570
1,646,989,000
120
12
50
12
8,026 -
41 29,477 -
17 8,694
886,989,000
Page 88
NO
TUJUAN
SASARAN
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
INDIKATOR
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan ( 2010 )
Target Capaian evaluasi pelaksanaan s.d tahun 2013 (kumulatif
K (1) 1. Mendorong Peningkatan kualitas SDM aparatur yang dapat mewujudkan pelayanan prima, serta pemberdayaan masyarakat peternakan dan perikanan yang kreatif dan inovatif dalam pengembangan usaha
(2) 2. Peningkatan kualitas SDM pelaku usaha peternakan dan perikanan
2. Terpenuhinya penyediaan produk peternakan dan perikanan dengan Pengembangan agribisnis yang berbasis ekonomi lokal dan berdaya saing.
5. Peningkatan pelayanan perizinan usaha perikanan
2
(4) 5 23
(5) (6) Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi Peningkatan pelaku usaha pengolahan ikan bersertifikat perikanan (unit usaha)
Rp.
(7)
K (8)
(7)
14 %
50
1,060,175,000
Rp.
23
356,675,000
Meningkatnya produksi hasil olahan ikan yang beradaya saing yang mendukung peningkatan konsumsi (Kg/kap/tahun) 20.3 Kg/Kap/Thn - Rekomendasi izin usaha perikanan yang ditebitkan 100 dari 8819 orang
2
5
23
Kegiatan : 1 Pengembangan pengolahan pemasaran dan pelayanan usaha perikanan
24.1
-
21.1
Peningkatan pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang menunjang peningkatan kuantitas dan kualitas produk (Orang) -
orang
90.0
1,060,175,000
90.0
356,675,000
Produksi olahan produk perikanan (ton) 9,449
5. Meningkatkan Nilai tambah 1. Peningkatan produk olahan produk dan promosi untuk peternakan dan perikanan yang meningkatkan daya beli berdaya saing masyarakat melalui pengembangan aktivitas ekonomi berbasis potensi lokal.
1. Mendorong Peningkatan kualitas SDM aparatur yang dapat mewujudkan pelayanan prima, serta pemberdayaan masyarakat peternakan dan perikanan yang kreatif dan inovatif dalam pengembangan usaha
(3) Persen pelaku usaha perikanan terlatih (%)
2011
2. Peningkatan kualitas SDM pelaku usaha peternakan dan perikanan
36,236
11,382
- Peningkatan pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang menunjang peningkatan kuantitas dan kualitas produk 425 orang
- Persen peningkatan produksi olahan ikan (%) 2 5 Persen pelaku usaha perikanan terlatih (%)
24
Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar
a. Meningkatnya masyarakat yang aktif mengawasi lingkungan kawasan budidaya (pokmaswas) -
pokmaswas
3
471,560,000
-
135,560,000
b. Terjaganya kelestarian ikan diperairan umum (lokasi)
Persen peningkatan Ikan konsumsi (Ton)
5 lokasi
27
8 Lokasi
32
10 Lokasi
12
11
Terwujudnya optimalisasi pemanfaatan perairan umum yang berwawasan lingkungan dan pengendalian penyakit ikan (lokasi)
4. Penerapan teknologi tepat guna serta Terkendalinya dampak pembangunan peternakan dan perikanan dengan memperhatikan sarana prasarana dan daya dukung serta daya tampung lingkungan.
2. Mendorong terwujudnya sistem pengelolaan Sumber daya perikanan yang berwawasan lingkungan
Meningkatnya masyarakat yang aktif mengawasi lingkungan budidaya 9 Pokmaswas Terjaganya kelestarian ikan diperairan umum 50 lokasi
2
5
24
Kegiatan : Pengendalian kesehatan dan lingkungan perikanan
-
16
Lokasi budidaya yang terfasilitasi pengendalian penyakit ikan dan lingkungan (lokasi) 471,560,000
12
135,560,000
Pelestarian ikan di perairan umum (lokasi) 5 Lokasi
27 Lokasi
8 Lokasi
32
11
Terfasilitasinya pemantauan penyakit ikan dan lingkungan (lokasi) -
16
Page 89
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
2012
K
2013
Rp.
K
(10)
2014
Rp.
K
(12)
20%
576,161,500
5,447,818,000 1,520,178,000
20%
630,960,000
Unit Kerja SKPD Penanggungjawab
K Rp (15) 10,751,859,125 1,471,046,125
(14)
4,400,541,500 825,541,500
2015
20%
686,404,000
Rp (17) 12,515,090,437 2,405,111,437
(16)
20%
754,135,500
12
33,050,000
12
35,363,000
12
38,900,000
12
42,789,000
5
9,250,000
5
19,175,000
5
11,192,000
5
12,311,000
1 1
70,000,000 93,552,000
1 1
77,000,000 102,900,000
1 1
84,700,000 113,197,000
1 1
93,170,000 124,517,000
1
59,887,000
1
65,809,000
1
72,390,000
1
79,629,000
1
7,000,000
1
7,700,000
1
8,470,000
1
9,317,000
5
48,000,000
5
52,800,000
5
58,080,000
5
63,888,500
12
15,000,000
12
16,500,000
12
18,150,000
12
19,965,000
11
25,042,500
11
26,290,000
11
28,135,000
11
30,948,000
143
98,100,000
150
103,000,000
161
110,215,000
177
121,230,000
427
91,700,000
440
96,285,000
480
103,024,000
528
113,325,000
3
25,580,000
3
28,138,000
3
30,951,000
3
34,046,000
20%
152,940,000
20%
523,043,000
20%
675,885,000
20%
(20)
Disnakan
633,471,000
1
16,275,000
1
17,900,000
1
19,692,000
1
21,662,000
5 12
85,240,000 35,080,000
5 12
93,764,000 393,900,000
5 12
103,140,000 433,276,000
5 12
113,454,000 476,600,000
1
16,345,000
1
17,479,000
1
19,777,000
1
21,755,000
1
100,000,000
15
-
10
40,000,000
10
14
2
2
3
5
1
1
2
2
7
96,440,000
7
101,175,000
7
108,757,125
8
117,504,937
Page 90
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
2012
K
2013
Rp.
K
(10)
2014
Rp.
2015
K
(12)
Unit Kerja SKPD Penanggungjawab
K Rp (15)
(14)
Rp (17)
(16)
(20)
7
96,440,000
7
101,175,000
7
108,757,125
8
117,504,937
6
77,500,000
6
81,375,000
6
87,478,125
7
96,225,937
1
18,940,000
1
19,800,000
1
21,279,000
1
21,279,000
1
50,000,000
-
-
900,000,000
900,000,000 updating data
20.00
-
225,000,000
-
225,000,000
2,245,000,000 667,500,000
24.00
2,383,140,000 1,142,560,000
-
28.00
7,183,653,000 900,000,000
32.00
8,121,134,000 1,371,415,000 Indikator baru
66.25
Indikator baru
62.50
63.75
64,450
65,575
Indikator lama
1.00
Indikator lama
1.00
Indikator lama
-
2.00
1.00
56,200 5
345,000,000
-
53,115 5
65.00
-
618,150,000
71,450
350,000,000
74,500
725,830,000 Indikator Baru Indikator lama Indikator lama
102,720,000
1,250
100,000,000
1,450
135,000,000 Indikator Baru
1
510 2
30,000,000
3 2
1 12,232
880
192,500,000 13,625
8,250 260
Indikator lama Indikator lama
200,000,000
9,983
250,000,000
10,982
250,000,000 Indikator Baru
221,690,000
240
242,160,000
240
260,585,000 Indikator Baru
9,075 100,000,000
260
Indikator lama
1 1
Indikator Lama Page 91
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
2012
K
2013
Rp.
K
(10)
2014
Rp.
K
(12) 45.69
3,462,000,000
3,600,500,000
Unit Kerja SKPD Penanggungjawab
K Rp (15)
(14) 68.16
2015
85.02
2,286,525,000
Rp (17)
(16) 100
(20)
4,325,000,000 Indikator Baru
60,104 3,462,000,000
61,103
3,600,500,000
62,303
2,286,525,000
63,493
4,325,000,000
Indikator Baru
259,775
77,161
268,031 28,873
8,731 79,374
7,745 60,831
265,297
268,103
Indikator Baru
Indikator lama Indikator lama
Indikator lama
14 14
815,000,000
16
500,500,000
18
1,110,250,000
20
1,025,000,000 Indikator Baru
14
Indikator lama
22,160
Indikator lama
21,900
998
957,000,000 1,163
1,300,000,000
1,328
466,525,000
1,493
1,800,000,000 Indikator Baru
1,009 1,200 50
60
37,495 37,677 239,929 7,119,563 40
Indikator lama
1,690,000,000 1,800,000,000
30
1,900,000,000
40
2,000,000,000 Indikator Baru
32,831 28,552 237,166 5,436,698
445,000,000
48
Indikator Lama Indikator Lama Indikator Lama Indikator Lama
463,140,000
58
437,000,000
70
550,719,000
Indikator Baru Indikator Lama
17.40
17.40
Indikator Lama
2.40 10.70
2.43 10.80
Indikator Lama Indikator Lama
240
330,000,000
300
345,140,000
100
65 316,000,000
417,619,000 Indikator Baru
5 5 Indikator Lama
3
115,000,000
4
118,000,000
4
121,000,000
4
133,100,000
Indikator Baru
Page 92
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
2012
K
2013
Rp.
K
(10)
2014
Rp.
K
(12) -
2015
Unit Kerja SKPD Penanggungjawab
K Rp (15)
(14)
Rp (17)
(16)
(20)
-
1
1
1 Indikator Lama
548
1,800,000,000
666
1,920,000,000
746
1,974,983,000
826
1,374,000,000 Indikator Baru
63.54
63.95
256,738
299,268
Indikator Lama
14,000.00
14,280.00
Indikator Lama
556
1,300,000,000
674
68.59
1,320,000,000
754
77.18
774,000,000
834
Indikator Baru
1,370,000,000 Indikator Baru
45 40 13,595
500,000,000
40 30 14,280
Indikator Lama Indikator Lama 600,000,000
14,566
600,000,000
14,857
800,000,000 Indikator Baru
14,000
14,280 1,330,000,000
126
835,000,000
1,544,500,000
186
34
49
14.00
21.00
16,070,000
275,000,000
17,173,500
200,000,000
240
36
40
1,239,254
1,326,002
120
1,000,000,000
2,097,160,000
241
1,467,160,000
69
1,988,845,000
296
1,330,000,000 Indikator Baru
94
Indikator Baru
Indikator Lama
350,000,000
18,375,645
450,000,000
19,661,940
360,000,000
330
550,000,000
Indikator Baru Indikator Lama
17,173,500
16,050,000
220
Indikator Lama
250,000,000
250
311,000,000
40
260
300,000,000 Indikator Baru
40
Indikator Baru
Indikator Lama
400,000,000
200
18
20
15
15 10,033 -
9 10,750 -
12 2
706,160,000
200,000,000
200
480,000,000 Indikator Baru
15
Indikator Baru
14
Indikator Baru
2
220,000,000 Kegiatan baru
Page 93
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan
2012
K
2013
Rp.
K
(10)
2014
Rp.
K
(12)
35
335,000,000
22.58
80.0
335,000,000.0
80.0
435,000,000
95
160,000,000
3
27
24
32
160,000,000
29
18
27
24
32
(20)
445,885,000 Indikator Baru
Indikator Lama
368,500,000.0
85.0
435,000,000
90.0
12,789
18
17
70
Rp (17)
(16)
24.14
12,065
3
368,500,000
Unit Kerja SKPD Penanggungjawab
K Rp (15)
(14)
50
2015
445,885,000 Indikator Baru Indikator Lama
176,000,000
6
195,000,000
38
9
212,960,000 Indikator Baru
50
Indikator Baru
Indikator Lama
176,000,000
27
38
195,000,000
30
212,960,000 Indikator Baru
50
Indikator Baru
Indikator Lama
Page 94
Tabel 7.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerjam dan Pendanaan Indikatif Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendan
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan ( 2010 )
Target Capaian evaluasi pelaksanaan s.d tahun 2013 (kumulatif
2011
2012
K K (4)
x
xx
(5) Jumlah Total Jumlah Urusan Wajib Urusan Wajib Setiap SKPD Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1
(7)
(6)
Rp.
K (8)
(7)
Volume
Satuan
x
xx
1
K
(10)
Rp.
(12)
6,137,953,250 2,148,873,750
4,400,541,500 825,541,500
5,447,818,000 1,520,178,000
Meningkatnya kinerja aparatur melalui optimalisasi operasional perkantoran 20%
Kegiatan : 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listrik
Rp.
Rp.
5,938,248,000 1,446,378,000 Satuan
Volume
2013
705,941,500
20%
576,161,500
20%
630,960,000
Pelayanan komunikasi, pembuangan air kotor dan perbaikan listrik
x
xx
1
3
Penyediaan Jasa Peralatan dan perlengkapan kantor
Jumlah peralatan & perlengkapan kantor dan 4 UPTD yang diperbaiki
x
xx
1
8
Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Jumlah bahan, peralatan dan jasa kebersihan kantor
x
xx
1
10
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Jumlah alat tulis kantor
x
xx
1
11
Penyediaan Barang Cetakan dan penggandaan
Jumlah barang cetakan dan penggandaan
x
xx
1
12
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor
Jumlah alat-alat listrik dinas
x
xx
1
13
Penyediaan Peralatan dan perlengkapan kantor
Jumlah peralatan dan perlengkapan kantor
x
xx
1
15
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan Penyediaan 3 jenis koran dan 2 jenis majalah langganan dan Buku Peraturan Perundangan
x
xx
1
17
Penyediaan Makanan dan Minuman
Jumlah Makanan dan minuman untuk kebutuhan rapat, tamu serta PNS tersedia
x
xx
1
18
Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke luar daerah
Koordinasi dan konsultasi dengan instansi/lembaga di luar dinas/daerah
x
xx
1
20
Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke dalam daerah
Koordinasi dan konsultasi dengan instansi/lembaga di dalam dinas/daerah
x
xx
1
22
Peringatan Hari-Hari Bersejarah
Jumlah partisipasi Dinas dalam kegiatan peringatan hari bersejarah ( HUT RI, HUT Kab. Bandung, Korpri )
x
xx
2
Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Optimalisasi fasilitasi sarana prasarana kantor (100%/5thn) (20%/thn)
Jumlah mebelair ( 5 paket)
12 Bulan
36
101,463,000
12
33,050,000
12
33,050,000
12
35,363,000
5 Paket
15
37,675,000
5
9,250,000
5
9,250,000
5
19,175,000
1 Paket
3
217,000,000
1
70,000,000
1
70,000,000
1
77,000,000
1 Paket
3
290,004,000
1
93,552,000
1
93,552,000
1
102,900,000
1 Paket
3
185,583,000
1
59,887,000
1
59,887,000
1
65,809,000
1 Paket
3
21,700,000
1
7,000,000
1
7,000,000
1
7,700,000
9 paket
15
148,800,000
5
48,000,000
5
48,000,000
5
52,800,000
12 Bulan
36
46,500,000
12
15,000,000
12
15,000,000
12
16,500,000
12 Bulan
33
206,155,000
11
154,822,500
11
25,042,500
11
26,290,000
73 HOK
448
299,200,000
155
98,100,000
143
98,100,000
150
103,000,000
306 HOK
1,298
279,685,000
431
91,700,000
427
91,700,000
440
96,285,000
9
79,298,000
3
25,580,000
3
25,580,000
3
28,138,000
60%
1,151,923,000
3 Kali
x
xx
2 04 2 10
Kegiatan : Pengadaan Mobil Jabatan Pengadaan Mebeulair
x
xx
2
22
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung berkala kantor
Jumlah gedung kantor terpelihara
x x
xx xx
2 2
24 26
Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional Pemeliharaan Rutin / Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
Pemeliharaan dan BBM kendaraan dinas Jumlah perlengkapan gedung kantor
x
xx
2
30
Pemeliharaan lahan peternakan dan perikanan
Jumlah persiapan sertifikasi aset yang dilaksanakan
x
xx
5
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Jumlah dan kualitas personil pada Dinas Peternakan dan Perikanan
20%
475,940,000
20%
152,940,000
20%
523,043,000 -
2 paket
3
50,450,000
1
16,275,000
1
16,275,000
1
17,900,000
4 Paket 12 Bulan
15 36
264,244,000 787,060,000
5 12
85,240,000 358,080,000
5 12
85,240,000 35,080,000
5 12
93,764,000 393,900,000
2 Paket
3
50,169,000
1
16,345,000
1
16,345,000
1
17,479,000
10
40,000,000
paket
96 orang
28
2 Orang
4
3
15
-
- Jumlah pegawai yang mengikuti pelatihan barang jasa -
-
2
2 Page 85
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendan
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan ( 2010 )
Target Capaian evaluasi pelaksanaan s.d tahun 2013 (kumulatif
2011
2012
K K (4)
(5)
(6) - Jumlah bendaharawan Terlatih
Rp.
(7)
(7)
3 Orang x
xx
6
Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
x
xx
6
2
-
Rp.
K
Rp.
Rp. (10)
(12)
-
1
1
Jumlah laporan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan.
9 Kegiatan : 1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ihtisar Realisasi Kinerja SKPD
K (8)
2013
Jumlah Dokumen perencanaan, evaluasi dan laporan kinerja kegiatan dinas dan ikhtisar kinerja dinas
x
xx
6
2
Penyusunan Pelaporan Keuangan semesteran
Jumlah dokumen laporan keuangan dan administrasi keuangan
x
xx
6
3
Penyusunan Pelaporan Prognosis Realisasi Anggaran
Jumlah dokumen informasi sumber-sumber PAD
x
xx
15
satuan
8 Dokumen
22
294,455,000
8
96,840,000
7
96,440,000
7
101,175,000
19
236,775,000
7
77,900,000
6
77,500,000
6
81,375,000
3
57,680,000
1
18,940,000
1
18,940,000
1
19,800,000
1 Paket
Dokumen
-
-
Program Pengembangan Data/ Informasi / Statistik Daerah 667,650,000 1
-
Kegiatan Penyusunan Dan Pengumpulan Data/ Statistik Daerah - Jumlah pusat data dan informasi Disnakan 1 unit 1 Paket
1
1 Paket
1
-
server dan program
-
- Pemetaan database perternakan dan perikanan
x
xx
667,650,000 server dan program
667,650,000
Program penataan Peraturan Perundang-Undangan
26
202,502,250 3 Legislasi Rancangan Pertaturan Perundang - Undangan
jumlah Raperda Izin Usaha Perikanan, RPH dan Penjualan produksi usaha Daerah
1 paket
1
202,502,250
1
-
225,000,000
-
225,000,000
202,502,250
Jumlah Raperda tentang Betina Produktif (1 buah)
Urusan Program Pilihan Pertanian 2
1
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak
21
Meningkatnya jumlah penyakit hewan prioritas yang tertanggulangi ( %)
16.00 %
24.00
Meningkatnya status kesehatan hewan (%)
58.75 %
63.75 %
16.00
2,371,709,500 578,429,250
20.00
2,245,000,000 667,500,000
24.00
2,383,140,000 1,142,560,000
2,388,489,250
Meningkatkan pengendalian terhadap ancaman 5 penyakit hewan menular strategis melalui pencegahan penyakit ternak pada 328889 Ekor hewan, Pembangunan 2 Unit Pelayanan Kesehatan Hewan yang
ekor
60.00
62.50
63.75
63,399
64,450
65,575
193,424 -
-
-
-
-
1.00
2.00
1.00
representatif Jaminan keamanan pangan asal hewan yang HAUS dan bersertifikat di 4 unit PAH
-
-
1.00
Kegiatan : 2
1
21
2 Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak
Pencegahan PHMS (ekor) Tertanggulanginya 5 jenis penyakit hewan strategis dan Terfasilitasinya pembangunan 2 Unit Pelayananan Keswan
342,030 ekor 5 jenis - unit
53,115 5 1
2
1
21
03
Kegiatan Pemusnahan Ternak yang terjangkit Penyakit endemik Jumlah populasi hewan rentan PHMS dan terinfeksi yang dikendalikan Terfasilitasinya kegiatan pemberantasan 3 penyakit PHMS (AI,Rabies dan Brucelosis) Percontohan kandang yang representatif 8 unit
2
2
1
1
21 06
21 07
Kegiatan Pelayanan Kesehatan Hewan dan Laboratorium
Pengawasan dan pembinaan penerapan kesmavet dan kesrawan
616 ekor 3
jenis
1,840 3
-
unit
4
Jumlah Pelayanan Keswanlab (ekor)
3,794
ekor
33,579
Tercapainya pelayanan kesehatan hewan dan laboratorium pada 45790 hewan / ternak
3,794
Pengawasan Produk Asal Hewan (PAH) yang HAUS Terfasilitasinya sertifikasi 4 unit PAH dalam rangka meningkatkan jaminan keamanan PAH
ekor
260 sampel
4 unit PAH
24,825 780
1,193,372,000 -
151,920,000
56,000 5 -
412,571,250
56,200 5
345,000,000
-
450
630,626,000
230,222,000
19,200,000
2 1 7,722
260
510 2
30,000,000
12,232
90,881,250
260
880
102,720,000
3 2 192,500,000
8,250
7,500
618,150,000
1
1 238,126,000
53,115 5
13,625
200,000,000
9,075 100,000,000
260
221,690,000
1 2
-
-
1
Page 86
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendan
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan ( 2010 )
Target Capaian evaluasi pelaksanaan s.d tahun 2013 (kumulatif
2011
2012
K K (4) 1 22
2
(5) Program peningkatan produksi hasil peternakan
(6) Meningkatnya kapasitas pelaku usaha pembudidaya ternak yang mendorong peningkatan produksi hasil peternakan (%)
b. Jumlah Ruminansia Kecil (ekor) a. Produksi daging (ton)
2
1
22 01
Kegiatan : Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak
1
22 06
Pembibitan dan perawatan ternak
1
22
08
Pengembangan agribisnis peternakan/ Pendistribusian Bibit Ternak Kepada Masyarakat
2
1
23
1
23 07
Promosi atas hasil produksi peternakan unggulan daerah
24
Program peningkatan penerapan teknologi peternakan
2
1
24 07
Pengadaan sarana dan prasarana teknologi rumah potong hewan
746,084,000
60,104 259,775 77,161
3,462,000,000
61,103 268,031 28,873
3,600,500,000
8,731
7,745
79,374
60,831
Jumlah calon bibit ternak di UPTD perbibitan ternak (ekor)
10 ekor
42
Terlaksananya pengembangan perbibitan ternak sapi yang brekualitas di UPTD perbibitan ternak (ekor)
10 ekor
40
Terfasilitasi pelayanan penerapan teknologi perbibitan ternak (akseptor)
1,758,618,000 -
53,287
12
18,000 liter
63,260
-
19,200
16
500,500,000
22,160
1,163 1,200
2,411,245,000
ekor ekor ekor ekor
32,831 28,552 237,166 5,436,698
957,000,000 1,163
3,638,721,000 -
%
835
1,200 50
1,690,000,000
51
60
31,277 17,997 233,025 7,486,915
37,495 37,677 239,929 7,119,563
33.00
1,800,000,000
32,831 28,552 237,166 5,436,698
40 435,645,000
48 445,000,000
463,140,000
22
48.00
10.60
17.40
11.80
17.40
17.40
2.10 8.80
2.43 10.80
2.50 9.30
2.40 10.70
2.43 10.80
200
275
200 orang
1,300,000,000
1,009 -
161
998
835
148,721,000
1,343,785,000
240
330,000,000
300
345,140,000
285,240,000 960,380,000 paket
4
5
14
5 -
2
kali
2
2
150,405,000
3
115,000,000
4
118,000,000
666
1,920,000,000
383,405,000
paket
Meningkatnya pemanfaatan teknologi peternakan (orang)
Peningkatan penerapan teknologi pengolahan limbah a. Biogas (unit) b. Kompos (paket) Jumlah Pemotongan ternak besar di RPH (ekor)
815,000,000
14
154,245,000 669 akseptor 669 akseptor
Jumlah promosi produk yang dilaksanakan dan di ikuti (kali)
Jumlah sarana prasarana teknologi peternakan yang tersedia (paket)
14 14 21,900
21 Klp
Peningkatan pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil peternakan yang menunjang peningkatan kuantitas dan kualitas produk (Orang)
443,118,000
12
Jumlah peternak pembudidaya (Klp)
Terlaksananya pemotongan ternak yang HAUS di RPH (ekor)
24
73,252 254,836 9,008
Tercapainya penerapan teknologi tepat guna dalam pengolahan limbah asal ternak (ton)
1
7,808,584,000 -
66,210
Meningkatnya sarana dan prasarana pemotongan ternak di RPH ( %)
2
3,600,500,000
-
-
-
-
orang
240
Kegiatan : 02 Pengadaan sarana dan prasarana teknologi peternakan tepat guna
68.16
206,415
1
3,462,000,000
62,876 Ton
Jumlah sarana promosi terbangun (paket)
2
45.69
c. Produksi susu (ton)
Terlaksananya pengembangan dan peningkatan pengetahuan peternak/ pengolah mengenai pemasaran hasil produksi peternakan (paket) 2
746,084,000
-
c. Susu (Kg/kap/Thn)
Kegiatan : Pengembangan pemasaran dan pengolahan hasil produksi peternakan
(12)
26.97
-
Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan Peningkatan pelaku usaha pengolahan hasil ternak yang bersertifikat (unit usaha)
23 01
(10)
7,808,584,000
25,484
b. Telur (Kg/kap/Thn)
1
Rp.
159,321
Tercapainnya konsumsi produk : a. Daging (Kg/kap/Thn)
2
61,103 268,031
K
8,323 Ton
Mendorong pencapaian populasi: a. Sapi perah (ekor) b. Sapi potong (ekor) c. Domba (ekor) d. Unggas (ekor)
c.
ekor ekor
Rp.
Rp.
45,183 Ton
Terfasilitasi pelayanan penerapan teknologi perbibitan ternak (akseptor) 2
(7) 68
K (8)
b. Produksi Telur (ton)
Peningkatan produksi susu di UPTD perbibitan ternak (liter) 2
(7) 7.87
Rp.
2013
381 666
1,936,064,500
548
1,800,000,000
5,656,064,500
% 55.45
63.95
-
61.72
63.54
63.95
299,268.00
-
208,337
256,738
299,268
37,330.00
-
9,050
14,000.00
14,280.00
Ton ekor
248 paket
141
389
1,294,077,500
556
641,987,000
45 40 13,595
1,300,000,000
674
1,320,000,000
500,000,000
40 30 14,280
600,000,000
3,914,077,500 170 unit 60 paket
145 113 14,280
-
60 43 9,526
1,741,987,000 Terlaksananya pemotongan ternak di RPH (ekor)
37,330
9,050
14,000
14,280
Page 87
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendan
Urusan/Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/Kegiatan
Kode
Indikator Kinerja Program/Kegiatan
Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan ( 2010 )
Target Capaian evaluasi pelaksanaan s.d tahun 2013 (kumulatif
2011
2012
K K (4) (5) Urusan Program Pilihan Kelautan dan Perikanan 2 5 20 Program pengembangan budidaya perikanan
(6)
Rp.
(7)
K (8)
(7)
32
b. Meningkatnya pelaku usaha budidaya perikanan bersertifikat CBIB (orang)
-
186
2,960,135,000
49
Tercapainya peningkatan produksi benih ikan dan ikan untuk konsumsi melalui pengembangan dan pemanfaatan lahan budidaya perikanan (%)
%
21
-
Rp.
K
Rp.
Rp. (10)
4,491,870,000 a. Meningkatnya kapasitas kelompok/UPR pembenihan dan pembudidayaan ikan/pokdakan (kelompok)
2013
(12)
1,617,370,000 72
1,125,135,000
1,330,000,000 126
835,000,000
1,544,500,000 186
17
34
49
7.00
14.00
21.00
1,000,000,000
Kegiatan : 2
2
5
5
20 01
20
2
Pendampingan pada kelompok tani pembudidayaan ikan
Produksi benih ikan di UPTD BBI (ekor)
6,350,000 ekor
48,292,810
Tersedianya benih ikan berkualitas dan unggul (ekor)
6,350,000 ekor
48,223,500
863,146,000 -
240
693,932,000
Jumlah pelaku usaha yang terbina dalam upaya peningkatan pembenihan ikan (orang) Peningkatan kapasitas kelompok/UPR pembenhan ikan (kelompok) Tercapainya produksi benih ikan melalui peningkatan SDM kelompok pembudidaya ikan yang produktif dan berdaya saing (ribek)
2
5
20
2
5
20
2
5
23
3
8
Pembinaan dan pengembangan perikanan
Peningkatan sarana dan prasarana balai benih ikan
Jumlah pelaku usaha yang terbina dalam upaya peningkatan budidaya ikan (orang) Peningkatan kapasitas kelompok pembudidaya ikan/pokdakan (kelompok) Jumlah pelaku usaha perikanan bersertifikat CBIB (orang) Tercapainya produksi ikan konsumsi (Ton) Meingkatnya sarana pembenihan di UPTD BBI
160 orang Kelompok 20
1,082,412
15,049,310
238,146,000
15,000,000
190
16,070,000
275,000,000
220
350,000,000
17,173,500
16,050,000
243,932,000
17,173,500
200,000,000
240
40
28
36
40
3,723,437
1,158,181
1,239,254
1,326,002
250,000,000
orang 80
570
1,646,989,000
120
886,989,000
120
360,000,000
330
12
50
12
18
20
8,026 -
41 29,477 -
17 8,694
15 10,033 -
9 10,750 -
400,000,000
Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi Peningkatan pelaku usaha pengolahan ikan bersertifikat perikanan (unit usaha) 14 %
50
1,060,175,000
23
356,675,000
35
335,000,000
50
368,500,000
Meningkatnya produksi hasil olahan ikan yang beradaya saing yang mendukung peningkatan konsumsi (Kg/kap/tahun) 20.3 Kg/Kap/Thn 2
5
23
Kegiatan : 1 Pengembangan pengolahan pemasaran dan pelayanan usaha perikanan
-
5
24
Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar
-
21.1
22.58
24.14
Peningkatan pelaku usaha pengolahan dan pemasaran hasil perikanan yang menunjang peningkatan kuantitas dan kualitas produk (Orang) Produksi olahan produk perikanan (ton)
2
24.1
a. Meningkatnya masyarakat yang aktif mengawasi lingkungan kawasan budidaya (pokmaswas)
orang
9,449
-
90.0
1,060,175,000
36,236
pokmaswas
3
90.0
356,675,000
11,382
471,560,000
-
80.0
335,000,000.0
12,065
135,560,000
3
80.0
368,500,000.0
12,789
160,000,000
3
176,000,000
b. Terjaganya kelestarian ikan diperairan umum (lokasi) 5 lokasi
27
8 Lokasi
32
10 Lokasi
12
11
18
27
16
24
32
Terwujudnya optimalisasi pemanfaatan perairan umum yang berwawasan lingkungan dan pengendalian penyakit ikan (lokasi)
2
5
24
Kegiatan : Pengendalian kesehatan dan lingkungan perikanan
-
Lokasi budidaya yang terfasilitasi pengendalian penyakit ikan dan lingkungan (lokasi) Pelestarian ikan di perairan umum (lokasi)
5 Lokasi
27 Lokasi
8 Lokasi
32
471,560,000
12
135,560,000
17
160,000,000
29
11
18
27
16
24
32
176,000,000
Terfasilitasinya pemantauan penyakit ikan dan lingkungan (lokasi) -
Page 88
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD 2014
2015
K
Unit Kerja SKPD Penanggungjawab
K Rp (15) 10,801,859,125 1,521,046,125
(14)
Target Rp (17) 12,515,090,437 2,405,111,437
(16)
-
Rp (19) 60,790,120,053 9,138,418,908 -
-
3,765,116,546 -
(18)
(20)
100% 20%
686,404,000
20%
754,135,500
Disnakan
60 12
38,900,000
12
42,789,000
5
11,192,000
5
12,311,000
186,302,333 25 54,503,000 -
-
1
84,700,000
1
93,170,000
1
113,197,000
1
124,517,000
1
72,390,000
1
79,629,000
1
8,470,000
1
9,317,000
5
58,080,000
5
63,888,500
12
18,150,000
12
19,965,000
5
5 5
409,235,500
517,256,483 416,457,495
5 38,787,000 25 528,857,400 60 -
11
28,135,000
11
30,948,000
161
110,215,000
177
121,230,000
480
103,024,000
528
113,325,000
3
30,951,000
3
34,046,000
82,365,000 -
55 786
252,753,000 635,032,835
2,306 468,499,000 15 148,067,500
100% 20%
675,885,000
20%
633,471,000
3,080,937,550 -
-
1
19,692,000
1
21,662,000
5 12
103,140,000 433,276,000
5 12
113,454,000 476,600,000
1
19,777,000
1
21,755,000
1
100,000,000
5
97,474,000
25 60
659,196,300 2,133,608,000
5 90,659,250
100,000,000
10
14
3
5
52
12
8,000,000
Page 89
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD 2014
2015
K
Unit Kerja SKPD Penanggungjawab
K Rp (15)
(14)
Target Rp (17)
(16)
2
Rp (19)
(18) 6
2
(20)
-
37 7 6
158,757,125
8
87,478,125
7
117,504,937 96,225,937
-
534,138,062 -
32
389,388,062
-
5
1
21,279,000
1
50,000,000
1
21,279,000
94,750,000
50,000,000
-
900,000,000
-
900,000,000
1,553,674,500
900,000,000
updating data
653,674,500 -
-
-
196,552,250 196,552,250
28.00
7,183,653,000 900,000,000
32.00
8,121,134,000 1,371,415,000
-
38,130,550,610 5,294,397,799 Indikator baru
32.00 65.00
66.25
Indikator baru
66.25
Indikator lama Indikator lama Indikator lama
71,450
350,000,000
74,500
725,830,000
311,265
1,250
100,000,000
1,450
135,000,000
4,540
2,316,000,315 Indikator Baru Indikator lama Indikator lama 606,330,534 Indikator Baru Indikator lama Indikator lama
9,983
240
250,000,000
242,160,000
10,982
240
-
250,000,000
54,544
1,516,348,600 Indikator Baru
260,585,000
1,260
Indikator lama 897,878,350 Indikator Baru
Indikator Lama -
-
Page 90
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD 2014
2015
K
Unit Kerja SKPD Penanggungjawab
K
85.02
Rp (15) 2,286,525,000
62,303 265,297
2,286,525,000
(14)
Target
100
Rp (17) 4,325,000,000
63,493 268,103
4,325,000,000
(16)
(18) 100
320,255 1,316,042
Rp (19) (20) 6,611,525,000 Indikator Baru
17,516,602,010 Indikator Baru Indikator Baru Indikator lama Indikator lama Indikator lama
18
1,110,250,000
20
1,025,000,000
80
4,253,919,710 Indikator Baru Indikator lama Indikator lama
1,328
466,525,000
1,493
1,800,000,000
1,493
4,721,415,300 Indikator Baru Indikator lama
30
1,900,000,000
40
2,000,000,000
231
10,231,517,000 Indikator Baru Indikator Lama Indikator Lama Indikator Lama Indikator Lama
58
70 437,000,000
550,719,000
70 2,674,065,285 Indikator Baru Indikator Lama Indikator Lama Indikator Lama Indikator Lama
100
-
65 316,000,000
417,619,000
980 1,626,077,955 Indikator Baru
Indikator Lama 4
121,000,000
746
4
133,100,000
17
1,047,987,330 Indikator Baru
1 1,974,983,000
68.59
826
1,374,000,000
77.18
826
11,212,519,600 Indikator Baru
77.18
Indikator Baru Indikator Lama Indikator Lama
754
774,000,000
834
-
1,370,000,000 834 6,138,864,900 Indikator Baru Indikator Lama Indikator Lama
14,566
600,000,000
14,857
800,000,000
66,824
5,268,671,700 Indikator Baru Indikator Lama
Page 91
Target Kinerja Program Dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja pada akhir periode Renstra SKPD 2014
2015
K
Unit Kerja SKPD Penanggungjawab
K Rp (15) 2,097,160,000
(14)
241
1,467,160,000
69
Target Rp (17) 1,988,845,000
(16)
296
1,330,000,000
Rp (19) 13,521,150,535
(18) 296
10,474,378,535 Indikator Baru
94
94
(20)
Indikator Baru
Indikator Lama -
18,375,645
450,000,000
19,661,940
550,000,000 86,330,395 2,075,313,300 Indikator Baru Indikator Lama
250
311,000,000
40
260
300,000,000
260
1,976,224,590 Indikator Baru
40
Indikator Baru
Indikator Lama 200
706,160,000
200
15
15
12
14
480,000,000
970
6,422,840,645 Indikator Baru
80
Indikator Baru
67
2
200,000,000
2
220,000,000
70
435,000,000
95
445,885,000
Indikator Baru Kegiatan baru
95 2,063,001,650 Indikator Baru
Indikator Lama -
425 85.0
435,000,000
90.0
445,885,000
2,063,001,650 Indikator Baru Indikator Lama -
6
195,000,000
38
9
9
212,960,000
983,770,350 Indikator Baru
50
50
-
Indikator Baru
-
Indikator Lama
30 27 38
195,000,000
30 50
212,960,000
983,770,350 Indikator Baru 50
Indikator Baru Indikator Lama
Page 92