BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 44/08/34/Th.XVIII, 1 Agustus 2016
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN II TAHUN 2016
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) D.I. Yogyakarta secara (q-to-q) pada triwulan II tahun 2016 terhadap triwulan I tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif yaitu sebesar 2,70 persen. Hal ini berbanding sejalan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang di tingkat nasional yang juga tumbuh positif sebesar 3,54 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) D.I. Yogyakarta secara (y-to-y) pada triwulan II tahun 2016 terhadap triwulan II tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 7,27 persen. Kenaikan pertumbuhan produksi di D.I. Yogyakarta lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan di tingkat nasional, yang tumbuh sebesar 5,54 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) D.I. Yogyakarta triwulan II tahun 2016 terhadap triwulan I tahun 2016 (q-to-q) mengalami pertumbuhan positif, yaitu sebesar 4,03 persen. Pertumbuhan pada triwulan II 2016 ini sejalan dengan angka pertumbuhan produksi industri mikro kecil di tingkat nasional yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,74 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) D.I. Yogyakarta triwulan II tahun 2016 terhadap triwulan II tahun 2016 (y-on-y) juga mengalami pertumbuhan positif, yaitu sebesar 4,19 persen. Kenaikan pertumbuhan produksi di D.I. Yogyakarta lebih rendah jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan di tingkat nasional, yang tumbuh sebesar 6,56 persen.
I.
Pendahuluan
Pada bulan Agustus 2016, Badan Pusat Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta menyampaikan Berita Resmi Statistik (BRS) tentang angka pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) serta Industri Mikro Kecil (IMK) untuk periode triwulan II (April – Juni) tahun 2016. BRS Pertumbuhan Industri Manufaktur pada triwulan II menyajikan data pertumbuhan triwulanan (q-toq) maupun pertumbuhan tahunan (y-on-y). Selain itu BRS Industri Manufaktur juga menyajikan pertumbuhan di D.I. Yogyakarta maupun tingkat nasional. BRS ini terbit menurut klasifikasi industri yang digolongkan menjadi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) dengan jumlah tenaga kerja 20 orang atau lebih dan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang. Diterbitkannya BRS pertumbuhan produksi industri manufaktur ini terkait dengan pentingnya peran sektor industri manufaktur dalam perekonomian D.I. Yogyakarta. Sektor industri tidak saja
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 44/08/34/Th.XVIII, 1 Agustus 2016
1
berpotensi memberikan kontribusi ekonomi yang besar melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu memberikan kontribusi menuju transformasi kultural masyarakat ke arah modernisasi yang menunjang daya saing suatu wilayah. Pembangunan sektor industri merupakan bagian integral dari pembangunan daerah yang harus dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga pembangunan bidang industri dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Angka pertumbuhan produksi industri mempunyai peran strategis dan dapat digunakan sebagai indikator dini terhadap perkembangan produksi dari industri khususnya manufaktur, baik skala besar, sedang, maupun mikro kecil. Angka indeks yang dihasilkan dapat menggambarkan perkembangan produksi sektor industri pengolahan yang disajikan secara periodik sebagai data triwulanan maupun tahunan.
II.
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan II Tahun 2016
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Triwulanan (q-to-q) D.I. Yogyakarta triwulan II tahun 2016 terhadap triwulan I tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,70 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri besar dan sedang Indonesia (q-to-q), kinerja produksi Industri Besar Sedang D.I. Yogyakarta lebih rendah, di mana pertumbuhan industri besar sedang Indonesia pada triwulan II tahun 2016 mencapai 3,54 persen. Gambar 1 Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang D.I. Yogyakarta dan Nasional Triwulan II Tahun 2016 – Triwulan I Tahun 2016 (q to q)
12
10,39
10 8 6 4
3,71 2,58
2,11
2
2,7
2,77
3,54
1,21
0
-2
10
14 -1,54
28
31
IBS
-2,9
-4 DIY
Nasional
Pertumbuhan positif indeks pertumbuhan produksi IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan II Tahun 2016 (q-to-q) disebabkan oleh pertumbuhan positif hampir semua jenis industri sehingga berpengaruh cukup signifikan terhadap total output IBS. Jenis industri yang mengalami pertumbuhan positif yaitu industri makanan, industri pakaian jadi, dan industri mesin dan perlengkapan ytdl. Sedangkan industri furnitur pada triwulan II mengalami pertumbuhan negatif. Pada triwulan II Tahun 2016, industri makanan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 2,58 persen. Jenis industri pakaian jadi dan industri mesin dan perlengkapan ytdl menempati posisi kedua dan ketiga dengan pertumbuhan masing-masing 2,11 persen dan 1,21 persen. Sementara jenis industri furnitur mengalami pertumbuhan negatif sebesar -2,90 persen.
2
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 44/08/34/Th.XVIII, 1 Agustus 2016
Gambar 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Menurut KBLI di D.I. Yogyakarta, Triwulan II Tahun 2016 (y on y)
7,09 4,58
4,15 2,62
10
14
28
31
Pertumbuhan produksi IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan II tahun 2016 dibandingkan dengan triwulan II tahun 2015 (y-on-y) juga mengalami pertumbuhan sebesar 7,27 persen. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa kinerja produksi IBS triwulan II tahun 2016 lebih baik dibandingkan triwulan II tahun 2015. Angka pertumbuhan (y-on-y) IBS D.I. Yogyakarta triwulan II tahun 2016 ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan secara nasional triwulan II tahun 2016 (y-on-y) yang tumbuh sebesar 5,54 persen. Pertumbuhan y-on-y industri IBS D.I. Yogyakarta tersebut didorong oleh pertumbuhan yang cukup tinggi dari jenis industri makanan yang mampu tumbuh signifikan sebesar 7,09 persen, industri furnitur sebesar 4,58 persen, dan industri pakaian jadi dengan laju pertumbuhan 4,15 persen sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan produksi IBS secara keseluruhan. Laju pertumbuhan jenis industri yang lain juga mampu tumbuh secara positif seperti industri mesin dan perlengkapan ytdl yang pertumbuhannya 2,62 persen. Tabel 1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan I dan Triwulan II Tahun 2016 D.I. Yogyakarta (persen) Pertumbuhan (%)
KBLI (2 Digit)
Jenis Industri
(1)
(2)
(3)
1.
[10]
Industri Makanan
1,43
2,58
4,81
7,09
2.
[14]
Industri Pakaian Jadi
2,82
2,11
3,08
2,62
3.
[28]
Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl
0,13
1,21
8,80
4,15
4.
[31]
Industri Furnitur
2,87
-2,90
8,20
4,58
2,15
2,70
6,34
7,27
No.
Industri Besar dan Sedang (IBS)
q-to-q Triw I 2016 Triw II 2016 (4) (5)
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 44/08/34/Th.XVIII, 1 Agustus 2016
Triw I 2016 (6)
y-on-y Triw II 2016 (7)
3
Tabel 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan SedangTriwulan I dan Triwulan II Tahun 2016 (persen), Indonesia q-to-q Triw I 2016 Triw II 2016
y-on-y
No.
KBLI (2 Digit)
(1)
(2)
1
[10]
Industri Makanan
-0,40
10,39
4,88
2
[11]
Industri Minuman
-0,09
3,14
-0,95
2,07
3
[12]
Industri Pengolahan Tembakau
-8,28
3,45
-0,40
-0,39
4
[13]
Industri Tekstil
-0,43
-7,12
3,42
-4,51
5
[14]
Industri Pakaian Jadi
1,86
-1,54
-10,30
-6,81
6
[15]
-0,15
1,69
7,24
5,68
7
[16]
3,69
-1,64
5,37
2,37
8
[17]
Industri Kulit dan Barang dari Kulit & Alas Kaki Industri Kayu, Barang dari Kayu, dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya Industri Kertas dan Barang dari Kertas
-4,21
7,86
-7,51
-0,80
9
[18]
Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekam
-3,50
5,48
-0,87
1,61
10
[20]
Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia
0,33
1,83
-10,50
1,05
11
[21]
Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional
0,81
5,32
8,66
12,21
12
[22]
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
-7,67
-0,02
-4,14
-11,33
13
[23]
Industri Barang Galian Bukan Logam
-2,42
1,02
8,57
4,15
14
[24]
Industri Logam Dasar
1,34
-4,59
5,24
-2,78
15
[25]
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
-0,46
-4,33
6,29
-1,21
16
[26]
Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik
-3,44
-2,20
5,66
-1,03
17
[27]
Industri Peralatan Listrik
-4,17
3,01
-9,76
-9,86
18
[28]
-0,90
2,77
7,10
7,01
19
[29]
-3,31
1,63
1,88
4,85
20
[30]
Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer Industri Alat Angkutan Lainnya
0,44
3,55
-2,95
8,92
21
[31]
Industri Furnitur
-0,62
3,71
0,43
0,34
22
[32]
Industri Pengolahan Lainnya
-4,70
-1,02
-2,50
-7,68
23
[33]
Industri Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
-3,32
10,32
-4,49
6,41
Industri Besar dan Sedang (IBS)
-1,29
3,54
4,13
5,54
III.
(3)
(4)
(5)
Triw I 2016
Triw II 2016
(6)
(7) 5,17
Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Kecil di D.I. Yogyakarta Pada Triwulan II Tahun 2016
Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan salah satu komponen sektor industri pengolahan yang mempunyai sumbangan cukup besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan di Indonesia. Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan kekuatan strategis untuk mempercepat pembangunan daerah. Pembinaan usaha IMK harus terus dilakukan agar kendalakendala yang dihadapi berupa masalah permodalan, pemasaran, serta pengelolaan dapat segera teratasi.
4
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 44/08/34/Th.XVIII, 1 Agustus 2016
Tabel 3 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil di D.I. Yogyakarta Triwulan I Tahun 2016 dan Triwulan II Tahun 2016 No.
KBLI (2 Digit)
Jenis Industri
(1)
(2)
(3)
1
10
Industri Makanan
2
11
Industri Minuman
3
13
4 5
Triwulan I 2016 q-to-q (4)
Triwulan II 2016
y-on-y (5)
q-to-q (6)
y-on-y (7)
-0,44
9,77
4.11
2.42
12,63
22,62
1.02
19.09
Industri Tekstil
2,11
0,69
8.17
-3.36
14
Industri Pakaian Jadi
1,38
15,36
3.73
8.63
15
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
-0,38
7,61
5.11
-0.66
6
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
-4,11
-2,91
0.79
-16.02
7
17
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
4,68
9,86
5.30
20.74
8
18
3,33
27,19
-1.68
22.43
9
20
1,97
61,45
-1.22
62.04
10
21
1,44
10,31
-0.08
10.14
11
22
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
-18,55
-9,25
-3.14
-7.21
12
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
2,19
11,23
-7.64
-7.90
13
24
Industri Logam Dasar
-7,04
-7,30
5.76
0.56
14
25
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
-8,51
2,17
7.45
2.25
15
31
Industri Furnitur
6,85
-13,80
15.89
-2.20
16
32
Industri Pengolahan Lainnya
-2,08
3,64
2.63
-8.42
-1,10
10,99
4.03
4.19
Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat Tradisonal
IMK (Industri Mikro dan Kecil)
Pertumbuhan produksi triwulanan (q to q) industri mikro kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan II tahun 2016 dibandingkan triwulan I tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif 4,03 persen. Meningkatnya pertumbuhan produksi triwulan II dibandingkan triwulan I disebabkan karena peningkatan produksi pada beberapa jenis industri IMK yang mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan output produksi secara keseluruhan. Gambar 3 Pertumbuhan Produksi Beberapa Sektor Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Menurut KBLI di D.I. Yogyakarta Triwulan II Tahun 2016 (q to q)
15.89
8,17
7,45
31
13
25
23
22
18
-7,64
-3,14
-1,68
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 44/08/34/Th.XVIII, 1 Agustus 2016
5
Jenis industri yang mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi adalah industri furnitur yang mengalami pertumbuhan sebesar 15,89 persen. Disusul oleh pertumbuhan industri tekstil sebesar 8,17 persen, dan industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya 7,45 persen. Sementara jenis industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah barang galian bukan logam -7,64 persen; industri karet, barang dari karet dan plastik juga mengalami pertumbuhan negatif -3.14 dan industri percetakan dan reproduksi media rekaman -1,68 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Indonesia yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,74 persen, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan II tahun 2016 lebih rendah sebesar 1,71 poin. Sementara itu pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan II tahun 2016 dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan II tahun 2015 (y on y) mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,19 persen. Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil Indonesia yang naik sebesar 6,56 persen, maka pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan I tahun 2016 lebih rendah 2,37 poin. Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil triwulan II tahun 2016 (y on y) mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi karena terjadi peningkatan produksi yang cukup signifikan dibandingkan produksi pada periode tahun sebelumnya. Sebanyak 7 jenis dari 16 jenis industri IMK mengalami pertumbuhan negatif di mana ada 4 jenis usaha IMK mengalami pertumbuhan produksi negatif di atas 5 persen. Jenis industri yang pertumbuhannya negatif terbesar adalah industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya yang mengalami kontraksi sebesar -16,02 persen. Sementara itu jenis industri pengolahan lainnya, industri barang galian bukan logam, industri karet, barang dari karet dan plastik serta industri tekstil tumbuh negatif sebesar -8,42 persen, -7,90 persen, 7,21 persen, serta -3,36 persen. Jenis-jenis industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami kenaikan pertumbuhan positif pada triwulan II Tahun 2016 dibandingkan triwulan II Tahun 2015 di antaranya: Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia mengalami kenaikan sebesar 62,04 persen, Industri percetakan dan reproduksi media rekaman naik sebesar 22,43 persen, Industri kertas dan barang dari kertas tumbuh 20,74 persen, Industri minuman jadi mengalami kenaikan 19,09 persen,
6
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 44/08/34/Th.XVIII, 1 Agustus 2016
Tabel 4 Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulan I 2016 dan Triwulan II 2016 Menurut Jenis Industri (KBLI 2 Digit) Indonesia KODE
Jenis Industri
KBLI (1)
Triwulan I 2016
Triwulan II 2016
q to q
y on y
q to q
y on y
(2)
(3)
(4)
(5)
10
Industri Makanan
1,36
6,16
5,87
6,49
11
Industri Minuman
1,29
7,49
9,43
14,42
12
Industri Pengolahan Tembakau
-6,71
11,38
11,67
24,43
13
Industri Tekstil
1,56
5,50
11,78
7,78
14
Industri Pakaian Jadi
2,06
5,79
10,17
8,45
15
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
-0,04
8,74
8,80
7,18
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Anyaman Rotan
0,82
-2,27
0,86
1,41
17
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
13,95
11,82
5,15
11,48
18
Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
11,94
23,31
1,95
21,09
20
Industri Bahan Kimia dan barang dari Bahan Kimia
0,33
16,04
3,74
17,66
21
Industri farmasi, Obat dan Obat Tradisional
9,60
16,27
-3,54
10,73
22
Industri Karet, Barang Dari Karet dan Plastik
1,07
-4,22
-1,37
-0,67
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
-0,40
2,59
2,11
1,74
24
Industri Logam Dasar
-2,45
-0,28
4,90
-0,60
25
Industri Barang Logam, bukan Mesin & Peralatannya
-7,70
-11,07
1,04
-13,65
26
Industri Komputer, Barang Elektronika dan Optik
13,35
24,26
5,27
21,98
27
5,06
15,97
10,17
15,40
28
Industri Peralatan Listrik Industri Mesin dan perlengkapan YTDL (yang tidak termasuk dalam lainnya)
12,37
24,17
-6,49
9,74
29
Industri Kendaraan Bermotor
9,89
5,64
4,45
14,72
30
Industri Alat Angkutan Lainnya
5,39
7,44
1,34
12,97
31
Industri Furnitur
0,75
0,41
6,61
1,50
32
Industri pengolahan Lainnya
-0,57
0,28
2,50
-2,84
33
Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
-7,75
-14,43
9,38
-6,67
INDONESIA
0,76
5,91
5,74
6,56
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 44/08/34/Th.XVIII, 1 Agustus 2016
7
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi :
Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, 55183 Telp. 0274-4342234 (Hunting) Fax. 0274-4342230 Email :
[email protected] Website : yogyakarta.bps.go.id
8
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 44/08/34/Th.XVIII, 1 Agustus 2016