BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 47/08/34/Th.XVI, 4 Agustus 2014
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG(IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN II TAHUN 2014
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) D.I. Yogyakarta triwulan II tahun 2014 terhadap triwulan I tahun 2014 (q-to-q) mengalami kenaikan, yaitu sebesar 4,12 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) D.I. Yogyakarta triwulan II tahun 2014 terhadap triwulan II tahun 2013 (y-on-y) sebesar 10,17 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) D.I. Yogyakarta triwulan II tahun 2014 terhadap triwulan I tahun 2014 (q-to-q) mengalami pertumbuhan positif, yaitu sebesar 8,72 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) D.I. Yogyakarta triwulan II tahun 2014 terhadap triwulan II tahun 2013 (y-on-y) mengalami kenaikan, yaitu sebesar 9,08 persen.
I.
Pendahuluan Pada bulan Agustus 2014, Badan Pusat Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta menyampaikan
Berita Resmi Statistik (BRS) tentang angka pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) serta Industri Mikro Kecil (IMK) untuk triwulan II (April – Juni), baik pertumbuhan triwulanan (q-to-q) maupun pertumbuhan tahunan (y-on-y). Penyampaian BRS Industri Manufaktur ini merupakan agenda rutin pada setiap triwulan. Diterbitkannya BRS pertumbuhan produksi industri manufaktur ini terkait dengan pentingnya peran sektor industri manufaktur dalam perekonomian D.I. Yogyakarta. Sektor industri tidak saja berpotensi memberikan kontribusi ekonomi yang besar melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu memberikan kontribusi menuju transformasi cultural masyarakat ke arah modernisasi yang menunjang daya saing suatu wilayah. Pembangunan sektor industri merupakan bagian integral dari pembangunan daerah yang harus dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga pembangunan bidang industri dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Angka pertumbuhan produksi industri mempunyai peran strategis dan dapat digunakan sebagai indikator dini terhadap perkembangan produksi dari industri khususnya manufaktur, baik skala besar, sedang, maupun mikro kecil. Angka indeks yang dihasilkan dapat menggambarkan Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 47/08/34/Th.XVI, 4 Agustus 2014
1
perkembangan produksi sector industri pengolahan yang disajikan secara periodik sebagai data triwulanan maupun tahunan. Sektor industri dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: a. Industri mikro
: industri dengan tenaga kerja sebanyak 1-4 orang
b. Industri kecil
: industri dengan tenaga kerja sebanyak 5-19 orang
c. Industri sedang
: industri dengan tenaga kerja sebanyak 20-99 orang
d. Industri besar
: industri yang mempekerjakan 100 orang atau lebih.
II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan II Tahun 2014 Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Triwulanan (q-to-q) triwulan II tahun 2014 terhadap triwulan I tahun 2014, tumbuh positif yaitu sebesar 4,12 persen. Laju pertumbuhan produksi IBS triwulan II tahun 2014 sedikit melambat dibandingkan dengan pertumbuhan produksi triwulan I tahun 2014 yang tumbuh sebesar 4,18 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri besar dan sedang Indonesia, kinerja produksi Industri Besar Sedang Provinsi D.I. Yogyakarta masih lebih baik, di mana pertumbuhan industri besar sedang Indonesia pada triwulan II tahun 2014 sebesar 2,34 persen. Selama dua triwulan terakhir yaitu triwulan I dan triwulan II pertumbuhan produksi industri besar dan sedang D.I. Yogyakarta selalu lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasional. Gambar 1 Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang D.I. Yogyakarta dan Nasional Triwulan III Tahun 2013 – Triwulan II Tahun 2014 (q to q)
10 8 6 4 2 0 -2 -4 -6 -8 -10 -12
7,36 4,39 1,32
10
1,28 -0,89
12
0,93
-0,38
13
22
23
-3,98
0,83
28
3,52 2,77
31
4,12 2,34
IBS
-4,89
-6,22 -9,37
DIY
Nasional
Meningkatnya indeks pertumbuhan IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan II Tahun 2014 disebabkan karena pertumbuhan positif pada beberapa jenis industri yang mempunyai kontribusi cukup besar terhadap total output IBS yaitu industri makanan, industri tekstil, serta industri furnitur. Pada triwulan II Tahun 2014, industri makanan ini tumbuh positif sebesar 1,32 persen. Jenis industri Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 47/08/34/Th.XVI, 4 Agustus 2014
2
yang juga memicu pertumbuhan positif adalah industri tekstil dan industri furniture yang tumbuh sebesar 4,39 persen dan 2,77 persen. Sementara itu jenis industri yang mengalami
penurunan
pertumbuhan produksi cukup besar adalah industri barang galian bukan logam dengan laju pertumbuhan -9,37 persen, industri karet, barang dari karet dan plastik mengalami penurunan pertumbuhan produksi cukup besar yaitu -6,22 persen, serta industri mesin dan perlengkapan dengan laju pertumbuhan -4,89 persen sehingga mengerem laju pertumbuhan industri IBS di triwulan II tahun 2014. Jenis industri yang juga mengalami penurunan pertumbuhan produksi adalah industri pengolahan tembakau yang turun sebesar 0,89 persen. Gambar 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Menurut KBLI di D.I. Yogyakarta, Triwulan II Tahun 2014 (y on y)
10
9,83 5,13
5
0,99
0 -5
10
12
22 -5,48
-10 -15
13
23
28
31
-2,95 -5,62
-11,72
Pertumbuhan produksi IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan II tahun 2014 dibanding triwulan II tahun 2013 (y-on-y) juga mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, yaitu sebesar 10,17 persen. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa kinerja produksi IBS triwulan II tahun 2014 lebih baik dibanding triwulan I tahun 2013 yang tumbuh sebesar 7,54 persen. Angka pertumbuhan (y-on-y) IBS D.I. Yogyakarta triwulan II tahun 2014 ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan secara nasional triwulan II tahun 2014 (y-on-y) yaitu sebesar 4,57 persen. Pertumbuhan y-on-y industri IBS D.I. Yogyakarta tersebut didorong oleh pertumbuhan jenis industri makanan yang tumbuh sebesar 9,83 persen, jenis industri tekstil tumbuh sebesar 5,13 persen, dan jenis industri barang galian bukan logam yang tumbuh sebesar 0,99 persen. Laju pertumbuhan produksi industri besar dan sedang triwulan II (y on y) ditahan oleh pertumbuhan sektor industri pengolahan tembakau yang pertumbuhannya -11,72 persen, industri mesin dan perlengkapannya, serta industri karet, barang dari karet dan plastik pertumbuhannya melambat masing-masing sebesar -5,62 persen dan -5.48 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 47/08/34/Th.XVI, 4 Agustus 2014
3
Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan IV Tahun 2013 dan Triwulan I Tahun 2014 Provinsi D.I. Yogyakarta (persen) No.
KBLI (2 Digit)
(1)
(2)
1.
[10]
Industri Makanan
2.
[12]
3.
[13]
4.
[22]
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
5.
[23]
Industri Barang Galian Bukan Logam
6.
[28]
Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl
7.
[31]
Industri Furnitur
Pertumbuhan (%)
Jenis Industri
q-to-q
y-on-y
Triw II (5)
Triw I (6)
5.7
1.32
5.02
9.83
Industri Pengolahan Tembakau
-6.65
-0.89
-11.17
-11.72
Industri Tekstil
-4.86
4.39
2.11
5.13
4
-6.22
-6.52
-5.48
3.74
-9.37
7.92
0.99
-3.82
-4.89
0.67
-5.62
-4.61
2.77
-1.81
-2.95
4.18
4.12
7.54
10.17
(3)
Industri Besar dan Sedang (IBS)
Triw I (4)
Triw II (7)
Tabel 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan SedangTriwulan I Tahun 2014 danTriwulan II Tahun 2014 (persen), Indonesia No.
KBLI (2 Digit)
(1) 1
(2) [10]
2 3
Jenis Industri
Q-to-Q Triw I
Triw II
Industri Makanan
(4) -2.88
(5) 7.36
(6) 11.5
(7) 11.27
[11]
Industri Minuman
-6.36
6.48
0.66
2.96
[12]
Industri Pengolahan Tembakau
0.09
1.28
8.49
6.75
4
[13]
Industri Tekstil
-6.61
-0.38
5.88
-5.72
5
[14]
Industri Pakaian Jadi
0.14
4.96
5.63
5.65
6
[15]
Industri Kulit dan Barang dari Kulit & Alas Kaki
-3.62
3.52
7.24
8.34
7
[16]
Industri Kayu, Barang dari Kayu, dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya
4.03
1.69
6.79
8.07
8
[17]
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
6.6
4.49
0.46
6.7
9
[18]
Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekam
-2.47
3.74
8.77
-5.81
10
[20]
4.9
2.11
2.22
7.73
11
[21]
8.75
-6.65
9.86
9.04
12
[22]
Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
4.19
-3.98
5.19
1.81
(3)
Triw I
Y-on-Y Triw II
13
[23]
Industri Barang Galian Bukan Logam
-3.38
0.93
1.98
1
14
[24]
Industri Logam Dasar
-1.35
3.3
3.57
4.12
15
[25]
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
-5.17
2.62
0.05
-1.79
16
[26]
Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik
-1.53
-0.22
0.09
-4.18
17
[27]
Industri Peralatan Listrik
1.81
8.86
2.9
4.81
18
[28]
Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl
5.34
0.83
8.62
12.05
19
[29]
Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer
-0.86
4.57
-0.5
2.76
20
[30]
Industri Alat Angkutan Lainnya
-5.61
1.23
3.12
-4.03
21
[31]
Industri Furnitur
0.28
3.52
2.8
4.72
22
[32]
Industri Pengolahan Lainnya
-3.55
2.23
1.75
6.78
23
[33]
-9.1
-4.42
3.13
-9.3
-0.25
2.34
3.51
4.57
Industri Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan INDONESIA
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 47/08/34/Th.XVI, 4 Agustus 2014
4
III.
Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Kecil di D.I. Yogyakarta Pada Triwulan II Tahun 2014 (q to q) Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan salah satu komponen sektor industri pengolahan
yang mempunyai sumbangan cukup besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan di Indonesia. Usaha IMK umumnya merupakan usaha rumah tangga yang sebagian besar masih bercampur dengan tempat tinggalnya, dan masih memerlukan pembinaan yang terus menerus agar masalah rentan yang dihadapi seperti masalah pemasaran, permodalan, dan pengelolaan lainnya dapat segera diatasi. Tabel 3. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan II Tahun 2014 Triwulan I
Triwulan II
No.
KBLI (2 Digit)
(1)
(2)
(4)
(5)
(6)
1
10
Industri Makanan
-2.09
6.8
12.05
11.13
2
11
Industri Minuman
-5.44
-2.36
9.91
7.76
3
13
Industri Tekstil
-2.11
8.55
8.13
4.69
4
14
Industri Pakaian Jadi
1.19
9.39
9.58
14.17
5
15
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
1.84
8.03
10.26
10.97
6
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
-6.79
-5.2
8.84
-13.24
7
17
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
9.48
8.33
-7.16
-11.51
Jenis Industri (3)
q-to-q
y-on-y
q-to-q
y-on-y (7)
Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat Tradisonal
3.91
17.74
7.7
31.57
-14.86
-9.12
12.29
1.92
-2.06
-14.49
1.22
-6.2
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
2.83
4.41
-11.39
-9.02
-13.28
-7.91
6.71
-8.48
6.17
11.4
7.25
32.25
8
18
9
20
10
21
11
22
12
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
13
25
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
14
28
Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL
20,00
20,00
-10.91
6.91
15
29
Industri Kendaraan Bermotor, Trailer, dan Semi Trailer
-8.33
-8.33
9.71
0.57
16
31
Industri Furnitur
2.1
26.2
9.04
20.04
17
32
Industri Pengolahan Lainnya
1.46
13.97
-1.97
-7.44
33
Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
21.91
11.59
4.28
12.78
-0.86
8.89
8.72
9.08
18
IMK (Industri Mikro dan Kecil)
Pertumbuhan produksi triwulanan (q to q) industri mikro kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan II dibandingkan triwulan I tahun 2014 mengalami pertumbuhan 8,72 persen. Pertumbuhan industri pada triwulan II lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang sempat mengalami kontraksi sebesar -0,86 persen. Membaiknya pertumbuhan industri mikro Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 47/08/34/Th.XVI, 4 Agustus 2014
5
dan kecil didukung oleh pertumbuhan positif hampir semua sektor industri kecuali 4 jenis indutri yang mengalami pertumbuhan negatif. Gambar 3 Pertumbuhan Produksi Beberapa Sektor Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Menurut KBLI di D.I. Yogyakarta Triwulan II Tahun 2014 (q to q)
15
12,29
12,05
20
10
10
10,26
5 0 -5
15
22
17 -7,16
-10 -15
28
-11,39
-10,91
Sektor industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia yang mengalami pertumbuhan sebesar 12,29 persen. Disusul oleh pertumbuhan industri makanan dengan pertumbuhan sebesar 12,05 persen, dan industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki yang naik 10,26 persen. Sedangkan industri kertas dan barang dari kertas; industri karet, barang dari karet dan plastik; serta industri mesin dan peralatannya adalah sektor industri mikro dan kecil yang laju pertumbuhan produksinya minus di atas 5 persen dengan pertumbuhan masing-masing -7,16 persen, -11,39 persen, serta -10,91 persen. Angka pertumbuhan (q
to q) industri mikro kecil D.I. Yogyakarta triwulan II tahun 2014 ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan secara nasional triwulan II tahun 2014 (q to q) yaitu sebesar 6,17 persen. Sementara itu pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan II tahun 2014 (y on y) mengalami kenaikan sebesar 9,08 persen dibandingkan pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil pada triwulan II tahun 2013. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil Indonesia yang naik sebesar 4,07 persen, maka pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan II tahun 2014 lebih tinggi 5,01 poin. Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil triwulan II tahun 2014 (y on y) lebih disebabkan karena sebagian besar jenis industri mengalami kenaikan pertumbuhan produksi. Sebanyak 12 jenis dari 18 jenis industri IMK mengalami pertumbuhan positif di mana 7 jenis industri mengalami pertumbuhan produksi di atas 10 persen, 5 jenis industri mengalami pertumbuhan di bawah 10 persen, dan sebanyak 6 jenis industri mengalami pertumbuhan negatif. Sektor industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami kenaikan pertumbuhan di atas 10 persen pada triwulan II Tahun 2013 dibandingkan triwulan II Tahun 2014 yaitu: Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 47/08/34/Th.XVI, 4 Agustus 2014
6
• Industri makanan tumbuh sebesar 11,13 persen, • Industri pakaian jadi mengalami kenaikan 14,17 persen, • Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki naik sebesar 10.97 persen, • Industri percetakan dan reproduksi media rekaman naik sebesar 31,57 persen • Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya naik sebesar 32,25 persen • Industri furniture mengalami kenaikan 20,04 persen • Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan tumbuh 12,78 persen. Sedangkan sektor industri yang tumbuh negatif di atas 10 persen adalah industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furniture), industri kertas dan barang dari kertas masing-masing sebesar -13,24 persen dan -11,51 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 47/08/34/Th.XVI, 4 Agustus 2014
7
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi :
Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, 55183 Telp. 0274-4342234 (Hunting) Fax. 0274-4342230 Email :
[email protected] Website : yogyakarta.bps.go.id
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 47/08/34/Th.XVI, 4 Agustus 2014
8