BADAN PUSAT D.I. STATISTIK BPS PROVINSI YOGYAKARTA No. 10/02/34/Th.XVI, 3 Februari 2014
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN IV TAHUN 2013
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) triwulan IV tahun 2013 terhadap triwulan III tahun 2013 (q-to-q) sebesar 0,26 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) triwulan IV tahun 2013 terhadap triwulan IV tahun 2012 (y-on-y) sebesar 1,60 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) triwulan IV tahun 2013 terhadap triwulan III tahun 2013 (q-to-q) sebesar 1,63 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) triwulan IV tahun 2013 terhadap triwulan IV tahun 2012 (y-on-y) sebesar 10,31 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) selama tahun 2013 sebesar 12,35 persen.
I.
Pendahuluan Pada bulan Februari 2014, Badan Pusat Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta menyampaikan
Berita Resmi Statistik (BRS) tentang angka pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) serta Industri Mikro Kecil (IMK) untuk triwulan IV (Oktober – Desember), baik pertumbuhan triwulanan (q-to-q) maupun pertumbuhan tahunan (y-on-y). Penyampaian BRS Industri Manufaktur ini merupakan agenda rutin pada setiap triwulan. Diterbitkannya BRS pertumbuhan produksi Industri Manufaktur ini terkait dengan pentingnya peran sektor industri manufaktur dalam perekonomian D.I. Yogyakarta, karena pembangunan bidang industri merupakan bagian integral dari pembangunan daerah yang harus dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga pembangunan bidang industri dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Angka pertumbuhan produksi industri mempunyai peran strategis dan dapat digunakan sebagai indikator dini terhadap perkembangan produksi dari industri khususnya manufaktur, baik skala besar, sedang, maupun mikro kecil. Sektor industri dibagi menjadi 4 kategori, yaitu: 1
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 10/02/34/Th. XVI, 3 Februari 2014
a. Industri mikro
: industri dengan tenaga kerja sebanyak 1-4 orang
b. Industri kecil
: industri dengan tenaga kerja sebanyak 5-19 orang
c. Industri sedang
: industri dengan tenaga kerja sebanyak 20-99 orang
d. Industri besar
: industri yang mempekerjakan 100 orang atau lebih.
II. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan IV Tahun 2013 Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Triwulanan (q-to-q), triwulan IV tahun 2013 terhadap triwulan III tahun 2013, tumbuh positif yaitu sebesar 0,26 persen. Laju pertumbuhan produksi IBS triwulan IV tahun 2013 ini lebih tinggi dibanding pertumbuhan produksi triwulan III tahun 2013 yang pertumbuhannya sebesar -1,32 persen (Tabel 1). Sementara pertumbuhan produksi IBS secara nasional pada triwulan IV tahun 2013 dibanding triwulan sebelumnya sebesar 0,55 persen (Tabel 2). Meningkatnya indeks pertumbuhan IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan IV tahun 2013 ini didorong oleh terjadinya pertumbuhan positif pada beberapa jenis industri, yaitu industri makanan sebesar 2,18 persen dan industri barang galian bukan logam sebesar 1,33 persen. Sementara itu jenis industri pengolahan tembakau mengalami pertumbuhan negatif sebesar -2,63 persen, industri tekstil tumbuh sebesar -3,73 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia tumbuh sebesar -1,45 persen, industri mesin dan perlengkapan tumbuh sebesar -1,97 persen dan industri furnitur yang tumbuh sebesar -4,42 persen. Pertumbuhan produksi IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan IV tahun 2013 dibanding triwulan IV tahun 2012 (y-on-y) juga mengalami pertumbuhan positif, yaitu sebesar 1,60 persen. Laju pertumbuhan IBS triwulan IV tahun 2013 lebih tinggi dibanding triwulan III tahun 2013 yang tumbuh sebesar 0,84 persen. Secara keseluruhan, produksi IBS di DIY selama tahun 2013 dibanding tahun sebelumnya mengalami pertumbuhan negatif sebesar 1,20 persen. Angka pertumbuhan ini lebih rendah daripada pertumbuhan secara nasional yang sebesar 5,64 persen. Pertumbuhan IBS di DIY tertinggi terjadi pada industri makanan yaitu 3,57 persen, kemudian diikuti oleh industri mesin dan perlengkapan yaitu sebesar 3,18 persen dan industri pengolahan tembakau yaitu sebesar 1,13 persen. Sedangkan industri tekstil, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia, industri barang galian bukan logam dan industri furnitur mengalami pertumbuhan negatif, masing-masing sebesar -0,25 persen, -5,02 persen, -4,50 persen dan -7,72 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 10/02/34/Th.XVI, 3 Februari 2014
2
Tabel 1. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan III dan Triwulan IV Tahun 2013 Provinsi D.I. Yogyakarta (persen) Kode
No 1 2 3
KBLI 10 12 13
4
20
5 6 7
23 28 31
Jenis Industri Industri Makanan Industri Pengolahan Tembakau Industri Tekstil Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia Industri Barang Galian Bukan Logam Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl Industri Furnitur
IBS
Pertumbuhan (%) q-to-q y-on-y Triw III Triw IV Triw III Triw IV 2.68 2.18 1.82 3.40 -3.30 -2.63 1.70 -0.34 2.79 -3.73 3.08 -2.26
Tahun 2013 3.57 1.13 -0.25
4.80
-1.45
-5.43
-6.38
-5.02
7.15 -1.09 -4.38 -1.32
1.33 -0.49 -7.35 0.26
-5.95 2.23 7.85 0.84
-1.97 4.04 -4.42 1.60
-4.50 3.18 -7.72 -1.20
Tabel 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triw. III Tahun 2013 dan Triw. IV Tahun 2013 (dalam persen), Indonesia Kode
No 1 2 3 4 5 6
KBLI 10 11 12 13 14 15
7
16
8
17
9
18
10
20
11
21
12 13 14
22 23 24
15
25
16 17 18
26 27 28
19
29
20 21 22
30 31 32
23
33 IBS
3
Jenis Industri Industri Makanan Industri Minuman Industri Pengolahan Tembakau Industri Tekstil Industri Pakaian Jadi Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya Industri Kertas dan Barang dari Kertas Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekaman Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik Industri Barang Galian Bukan Logam Industri Logam Dasar Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik Industri Peralatan Listrik Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer Industri Alat Angkutan Lainnya Industri Furnitur Industri Pengolahan Lainnya Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
Pertumbuhan (%) q-to-q y-on-y Triw III Triw IV Triw III Triw IV 3.18 3.42 10.75 13.66 1.01 2.22 1.42 0.88 1.65 3.60 -2.23 8.38 -0.99 2.36 -6.83 -1.95 0.96 -0.44 9.74 6.23 3.62 4.79 8.03 8.19
Tahunan 10.77 0.69 -0.66 -8.65 8.42 4.20
0.61
1.54
4.62
3.99
9.06
-3.69
-0.53
-2.55
-2.55
-3.79
-3.61
-3.42
12.77
-2.04
9.42
-0.33
0.92
6.48
-3.57
6.65
3.34
0.53
-2.54
1.41
-6.02
2.10 3.68 -0.12
-0.32 -0.10 2.30
-1.18 2.26 6.70
4.89 3.45 10.18
-3.43 3.11 10.57
-2.76
3.78
7.92
10.05
11.37
2.10 -4.33 3.80
-4.48 -1.15 1.63
8.06 8.12 -0.12
1.97 3.11 10.10
9.32 7.85 -4.59
-3.07
2.26
11.75
3.53
11.48
0.07 0.10 2.98
0.38 0.78 5.16
-2.09 5.81 -0.40
1.65 6.62 10.71
-0.93 1.40 -2.41
1.47
2.89
-7.97
2.74
-6.76
0.51
0.55
7.21
0.13
5.64
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 10/02/34/Th. XVI, 3 Februari 2014
III. Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Kecil Triwulan IV Tahun 2013 Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan salah satu komponen dari sektor industri pengolahan yang mempunyai sumbangan cukup besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan di Indonesia. Usaha IMK umumnya merupakan usaha rumah tangga yang sebagian besar masih bercampur dengan tempat tinggalnya, dan masih memerlukan pembinaan yang terus menerus untuk membantu menghadapi permasalahan utama, seperti: pemasaran, permodalan, dan pengelolaan lainnya. Kondisi produksi triwulanan (q-to-q) IMK di D.I. Yogyakarta pada triwulan IV tahun 2013 mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,63 persen, lebih baik dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan III tahun 2013 yang mengalami kontraksi sebesar -0,42 persen (Tabel 3). Pertumbuhan produksi perusahaan IMK triwulan IV tahun 2013 tersebut disebabkan karena pertumbuhan yang positif untuk semua jenis industri IMK, kecuali industri tekstil yang tumbuh -1,01 persen, industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya tumbuh sebesar -10,99 persen, industri kertas dan barang dari kertas tumbuh -11,07 persen, industri pengolahan lainnya -9,66 persen, serta jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan tumbuh -7,14 persen. Pertumbuhan produksi IMK di D.I. Yogyakarta pada triwulan IV tahun 2013 dibanding triwulan IV tahun 2012 (y-on-y) cukup tinggi yaitu sebesar 10,31 persen. Hal tersebut terjadi karena jenis-jenis industri pemilik output share terbesar pertumbuhannya melampaui dua digit. Industri tekstil tumbuh sebesar 10,47 persen; industri percetakan dan reproduksi media rekaman mampu tumbuh sebesar 20,12 persen; industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia tumbuh sebesar 15,28 persen, industri barang galian bukan logam; industri furniture; serta industri pengolahan lainnya masing-masing tumbuh sebesar 13,76 persen, 14,26 persen, serta 10,25 persen. Jika dibandingkan dengan angka nasional maka besaran pertumbuhan produksi triwulan IV tahun 2013 (y-on-y) IMK D.I. Yogyakarta
hampir mencapai dua kali lipatnya. Secara
nasional pertumbuhan produksi IMK tumbuh sebesar 5,18 persen. Jika dilihat pertumbuhan produksi dari triwulan I sampai dengan triwulan IV selalu mengalami pertumbuhan yang positif walaupun pertumbuhannya cenderung melambat. Pertumbuhan produksi IMK di D.I. Yogyakarta kumulatif Januari-Desember 2013 terhadap kumulatif Januari-Desember 2012 (c-to-c) juga mengalami pertumbuhan yang signifikan sebesar 12,35 persen. Pada periode tersebut sebagian besar jenis industri tumbuh positif, kecuali jenis industri minuman yang tumbuh -5,51 persen, jenis industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional tumbuh -11,67 persen, serta jenis industri komputer, barang elektronik, dan optik tumbuh -1,79 persen. Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 10/02/34/Th.XVI, 3 Februari 2014
4
Tabel 3. Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Provinsi D.I. Yogyakarta Triwulan IV Tahun 2013 Pertumbuhan (persen)
Kode KBLI
Jenis Industri
(1)
(2)
(3)
1
10
2
No
q-to-q
c-to-c
y-on-y
Tahun 2013
(4)
(5)
(6)
(7)
Industri Makanan
1.58
6.68
7.09
6.68
11
Industri Minuman
11.68
-5.51
2.28
-5.51
3
12
Industri Pengolahan Tembakau
0.00
0.00
0.00
0.00
4
13
Industri Tekstil
-1.01
8.43
10.47
8.43
5
14
3.03
11.40
8.74
11.40
6
15
1.08
8.81
8.05
8.81
7
16
-10.99
16.10
1.34
16.10
8
17
-11.07
10.71
2.99
10.71
9
18
26.34
8.61
20.12
8.61
10
20
11.51
6.03
15.28
6.03
11
21
0.68
-11.67
-19.69
-11.67
12
22
Industri Pakaian Jadi Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya Industri Kertas dan Barang dari Kertas Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat Tradisonal Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
5.00
0.96
-1.45
0.96
13
23
2.96
11.15
13.76
11.15
14
25
5.68
12.18
8.31
12.18
15
26
0.00
-1.79
0.00
-1.79
16
31
Industri Barang Galian Bukan Logam Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik Industri Furnitur
3.67
1.38
14.26
1.38
17
32
-3.72
22.71
10.25
22.71
18
33
Industri Pengolahan Lainnya Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
-2.42
3.55
-2.42
3.55
1.63
12.35
10.31
12.35
IMK (Industri Mikro dan Kecil)
5
Triwulan IV
Berita Resmi Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta No. 10/02/34/Th. XVI, 3 Februari 2014