BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 25/05/34/Th.XVIII, 2 Mei 2016
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN I TAHUN 2016
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) D.I. Yogyakarta secara (q-to-q) pada triwulan I tahun 2016 terhadap triwulan IV tahun 2015 mengalami pertumbuhan positif yaitu sebesar 2,21 persen. Hal ini berbanding terbalik dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang di tingkat nasional yang tumbuh negatif sebesar -1,34 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) D.I. Yogyakarta secara (y-to-y) pada triwulan I tahun 2016 terhadap triwulan I tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 6,41 persen. Kenaikan pertumbuhan produksi di D.I. Yogyakarta lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan di tingkat nasional, yang tumbuh sebesar 4,08 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) D.I. Yogyakarta triwulan I tahun 2016 terhadap triwulan IV tahun 2015 (q-to-q) mengalami pertumbuhan negatif, yaitu sebesar -1,10 persen. Pertumbuhan pada triwulan I 2016 ini berbanding terbalik dengan angka pertumbuhan produksi industri mikro kecil di tingkat nasional yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,76 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) D.I. Yogyakarta triwulan I tahun 2016 terhadap triwulan I tahun 2015 (y-on-y) mengalami pertumbuhan positif, yaitu sebesar 10,99 persen. Kenaikan pertumbuhan produksi di D.I. Yogyakarta lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan di tingkat nasional, yang tumbuh sebesar 5,91 persen.
I.
Pendahuluan
Pada bulan Mei 2016, Badan Pusat Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta menyampaikan Berita Resmi Statistik (BRS) tentang angka pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) serta Industri Mikro Kecil (IMK) untuk periode triwulan I (Januari – Maret) tahun 2016. BRS Pertumbuhan Industri Manufaktur pada triwulan I menyajikan data pertumbuhan triwulanan (q-to-q) maupun pertumbuhan tahunan (y-on-y). Selain itu BRS Industri Manufaktur juga menyajikan pertumbuhan di D.I. Yogyakarta maupun tingkat nasional. BRS ini terbit menurut klasifikasi industri yang digolongkan menjadi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) dengan jumlah tenaga kerja 20 orang atau lebih dan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang. Diterbitkannya BRS pertumbuhan produksi industri manufaktur ini terkait dengan pentingnya peran sektor industri manufaktur dalam perekonomian D.I. Yogyakarta. Sektor industri tidak saja
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 25/05/34/Th.XVIII, 2 Mei 2016
1
berpotensi memberikan kontribusi ekonomi yang besar melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu memberikan kontribusi menuju transformasi kultural masyarakat ke arah modernisasi yang menunjang daya saing suatu wilayah. Pembangunan sektor industri merupakan bagian integral dari pembangunan daerah yang harus dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga pembangunan bidang industri dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Angka pertumbuhan produksi industri mempunyai peran strategis dan dapat digunakan sebagai indikator dini terhadap perkembangan produksi dari industri khususnya manufaktur, baik skala besar, sedang, maupun mikro kecil. Angka indeks yang dihasilkan dapat menggambarkan perkembangan produksi sektor industri pengolahan yang disajikan secara periodik sebagai data triwulanan maupun tahunan.
II.
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan I Tahun 2016
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Triwulanan (q-to-q) D.I. Yogyakarta triwulan I tahun 2016 terhadap triwulan IV tahun 2015 mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,21 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri besar dan sedang Indonesia (q-to-q), kinerja produksi Industri Besar Sedang D.I. Yogyakarta lebih tinggi, di mana pertumbuhan industri besar sedang Indonesia berbanding terbalik pada triwulan I tahun 2016 yaitu sebesar -1,41 persen. Gambar 1 Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang D.I. Yogyakarta dan Nasional Triwulan I Tahun 2016 – Triwulan IV Tahun 2015 (q to q)
6
3,74
4
3,26
2,09
3,21
0,26
0 -2
2,21
1,96
2 10
-0,76
12
14
28 -1,2
31 -0,65
IBS -1,41
-4 -6
-8 -10 -9,99 -12 DIY
Nasional
Pertumbuhan positif indeks pertumbuhan produksi IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan I Tahun 2016 (q-to-q) disebabkan oleh pertumbuhan positif semua jenis industri sehingga berpengaruh cukup signifikan terhadap total output IBS. Jenis industri yang mengalami pertumbuhan positif yaitu industri makanan, industri pengolahan tembakau, industri pakaian jadi, dan industri furnitur. Pada triwulan I Tahun 2016, industri pengolahan tembakau mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 3,74 persen. Jenis industri pakaian jadi dan industri furnitur menempati posisi kedua dan ketiga dengan
2
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 25/05/34/Th.XVIII, 2 Mei 2016
pertumbuhan masing-masing 3,74 persen dan 3,26 persen. Sementara jenis industri makanan dan industri mesin dan perlengkapan ytdl juga tumbuh positif 2,09 persen dan 0,26 persen. Gambar 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Menurut KBLI di D.I. Yogyakarta, Triwulan I Tahun 2016 (y on y)
7,97
8,94
8,56
28
31
5,5 3,52
10
12
14
Pertumbuhan produksi IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan I tahun 2016 dibandingkan dengan triwulan I tahun 2015 (y-on-y) juga mengalami pertumbuhan sebesar 6,41 persen. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa kinerja produksi IBS triwulan I tahun 2016 lebih baik dibandingkan triwulan I tahun 2015. Angka pertumbuhan (y-on-y) IBS D.I. Yogyakarta triwulan I tahun 2016 ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan secara nasional triwulan I tahun 2016 (y-on-y) yaitu sebesar 4,08 persen. Pertumbuhan y-on-y industri IBS D.I. Yogyakarta tersebut didorong oleh pertumbuhan yang cukup tinggi dari jenis industri mesin dan perlengkapan ytdl yang mampu tumbuh signifikan sebesar 8,94 persen dan industri furniture sebesar 8,56 persen sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan produksi IBS secara keseluruhan. Laju pertumbuhan jenis industri yang lain juga mampu tumbuh secara positif seperti industri pengolahan tembakau, industri makanan, industri pakaian jadi dengan laju pertumbuhannya masing-masing sebesar -7,97 persen, 5,50 persen, dan 3,52 persen.
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 25/05/34/Th.XVIII, 2 Mei 2016
3
Tabel 1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan IV Tahun 2015 dan Triwulan I Tahun 2016 D.I. Yogyakarta (persen) Pertumbuhan (%)
KBLI (2 Digit)
Jenis Industri
(1)
(2)
(3)
1.
[10]
Industri Makanan
1,32
2,09
2,96
5,50
2.
[12]
Industri Pengolahan Tembakau
1,68
3,74
3,61
7,97
3.
[14]
Industri Pakaian Jadi
-0,71
3,26
-4,34
3,52
4.
[28]
Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl
1,49
0,26
3,86
8,94
5.
[31]
Industri Furnitur
2,51
3,21
1,62
8,56
1,17
2,21
3,71
6,41
No.
Industri Besar dan Sedang (IBS)
q-to-q Triw IV 2015 Triw I 2016 (4) (5)
Triw IV 2015 (6)
y-on-y Triw I 2016 (7)
Tabel 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan SedangTriwulan IV Tahun 2015 danTriwulan I Tahun 2016 (persen), Indonesia q-to-q Triw IV 2015 Triw I 2016
y-on-y
No.
KBLI (2 Digit)
(1)
(2)
1
[10]
Industri Makanan
-4,59
-0,76
3,86
4,54
2
[11]
Industri Minuman
0,40
-0,09
-3,65
-0,95
3
[12]
Industri Pengolahan Tembakau
3,60
-9,99
5,46
-1,40
4
[13]
Industri Tekstil
1,55
-1,45
0,17
2,41
5
[14]
Industri Pakaian Jadi
-4,61
1,96
-14,63
-9,97
6
[15]
7,60
-0,26
3,48
7,14
7
[16]
3,00
5,60
-0,06
7,22
8
[17]
Industri Kulit dan Barang dari Kulit & Alas Kaki Industri Kayu, Barang dari Kayu, dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya Industri Kertas dan Barang dari Kertas
-4,04
-5,73
-0,70
-9,18
(3)
(4)
(5)
Triw IV 2015
Triw I 2016
(6)
(7)
9
[18]
Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekam
-0,80
-3,10
1,73
-0,37
10
[20]
Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia
-4,19
-0,05
-5,97
-10,85
11
[21]
Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional
4,92
2,72
16,06
10,50
12
[22]
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
-2,42
-7,66
8,10
-3,84
13
[23]
Industri Barang Galian Bukan Logam
4,56
-2,69
3,88
8,58
14
[24]
Industri Logam Dasar
1,71
3,76
3,70
7,61
15
[25]
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
5,28
-0,03
5,86
6,75
16
[26]
Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik
4,39
-3,18
11,36
6,25
17
[27]
Industri Peralatan Listrik
-4,22
-4,13
-10,30
-9,97
18
[28]
0,42
-1,20
5,69
6,87
19
[29]
4,91
-4,54
1,93
0,82
20
[30]
Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer Industri Alat Angkutan Lainnya
-0,84
3,51
-6,55
0,14
21
[31]
Industri Furnitur
-1,42
-0,65
4,85
0,40
22
[32]
Industri Pengolahan Lainnya
-4,91
-3,37
0,78
-1,06
23
[33]
Industri Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
-0,06
-1,02
-0,21
-2,23
Industri Besar dan Sedang (IBS)
2,41
-1,34
4,75
4,08
4
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 25/05/34/Th.XVIII, 2 Mei 2016
III.
Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Kecil di D.I. Yogyakarta Pada Triwulan I Tahun 2016
Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan salah satu komponen sektor industri pengolahan yang mempunyai sumbangan cukup besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan di Indonesia. Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan kekuatan strategis untuk mempercepat pembangunan daerah. Pembinaan usaha IMK harus terus dilakukan agar kendalakendala yang dihadapi berupa masalah permodalan, pemasaran, serta pengelolaan dapat segera teratasi. Tabel 3 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil di D.I. Yogyakarta Triwulan IV Tahun 2015 dan Triwulan I Tahun 2016 No.
KBLI (2 Digit)
Jenis Industri
(1)
(2)
(3)
1
10
Industri Makanan
2
11
3
Triwulan IV 2015
Triwulan I 2016
q-to-q
y-on-y
q-to-q
y-on-y
(4)
(5)
(6)
(7)
1,39
11,4
-0,44
9,77
Industri Minuman
13,59
7,5
12,63
22,62
12
Industri Pengolahan Tembakau
72,06
-65,27
2,68
-17,28
4
13
Industri Tekstil
-5,52
1,47
2,11
0,69
5
14
Industri Pakaian Jadi
1,61
9,13
1,38
15,36
6
15
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
-2,11
11,68
-0,38
7,61
7
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
1,85
6,81
-4,11
-2,91
8
17
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
-6,5
1,18
4,68
9,86
11,98
25,78
3,33
27,19
-8,16
44,74
1,97
61,45
4,15
8,83
1,44
10,31
Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat Tradisonal
9
18
10
20
11
21
12
22
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
-9,09
5,83
-18,55
-9,25
13
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
4,88
-1,12
2,19
11,23
14
24
Industri Logam Dasar
19,93
-6,63
-7,04
-7,30
15
25
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
4,93
9,07
-8,51
2,17
16
31
Industri Furnitur
-9,1
-17,55
6,85
-13,80
17
32
Industri Pengolahan Lainnya
-7,00
7,45
-2,08
3,64
6,32
11,78
-1,10
10,99
IMK (Industri Mikro dan Kecil)
Pertumbuhan produksi triwulanan (q to q) industri mikro kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan I tahun 2016 dibandingkan triwulan IV tahun 2015 mengalami pertumbuhan negatif -1,10 persen. Pertumbuhan pada triwulan ini mengalami penurunan dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan IV tahun 2015 yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi sebesar 6,32 persen. Menurunnya pertumbuhan produksi triwulan I disebabkan karena penurunan produksi pada beberapa jenis industri IMK yang mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan output produksi secara keseluruhan.
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 25/05/34/Th.XVIII, 2 Mei 2016
5
Gambar 3 Pertumbuhan Produksi Beberapa Sektor Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Menurut KBLI di D.I. Yogyakarta Triwulan I Tahun 2016 (q to q)
12,63
6,85
4,68
11
31
17
22
25
24
-18,55
-8,51
-7,04
Jenis industri yang mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi adalah industri minuman yang mengalami pertumbuhan sebesar 12,63 persen. Disusul oleh pertumbuhan industri furnitur sebesar 6,85 persen, dan industri kertas dan barang dari kertas yang tumbuh sebesar 4,68 persen. Sementara jenis industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah industri karet, barang dari karet dan plastik yang mengalami kontraksi -18,55 persen; industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya juga mengalami pertumbuhan negatif -8.51 dan industri logam dasar pertumbuhannya 6,58 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Indonesia yang mengalami pertumbuhan sebesar 0,76 persen, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan I tahun 2016 lebih rendah sebesar 1,86 poin. Sementara itu pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan I tahun 2016 dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I tahun 2015 (y on y) mengalami pertumbuhan positif sebesar 10,99 persen. Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil Indonesia yang naik sebesar 5,91 persen, maka pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan I tahun 2016 lebih tinggi 5,08 poin. Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil triwulan I tahun 2016 (y on y) mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi karena terjadi peningkatan produksi yang cukup signifikan dibandingkan produksi pada periode tahun sebelumnya. Sebanyak 5 jenis dari 17 jenis industri IMK mengalami pertumbuhan negatif di mana sebagian besar mengalami pertumbuhan produksi negatif di atas 5 persen. Jenis industri yang pertumbuhannya negatif terbesar adalah industri pengolahan tembakau yang mengalami kontraksi sebesar -17,28 persen. Menurunnya produksi pengolahan tembakau karena aktivitas jenis industri ini sangat dipengaruhi faktor musim. Musim kemarau yang merupakan puncak produksi industri pengolahan tembakau telah berakhir pada akhir triwulan IV, sehingga pada triwulan I yang sudah memasuki musim penghujan mengakibatkan produksi mengalami penurunan secara drastis. Sementara itu jenis industri furniture, industri karet, barang dari karet dan plastik, industri logam dasar, serta industri kayu, barang dari kayu dan gabus dan barang anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya tumbuh negatif sebesar -13,80 persen, -9,25 persen, -7,30 persen, serta -2,91 persen.
6
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 25/05/34/Th.XVIII, 2 Mei 2016
Jenis-jenis industri manufaktur mikro dan kecil yang mengalami kenaikan pertumbuhan positif pada triwulan I Tahun 2016 dibandingkan triwulan I Tahun 2015 diantaranya: Industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia mengalami kenaikan sebesar 61,45 persen, Industri percetakan dan reproduksi media rekaman naik sebesar 27,19 persen, Industri minuman tumbuh 22,62 persen, Industri pakaian jadi mengalami kenaikan 15,36 persen, Tabel 4 Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulan IV 2015 dan Triwulan I 2016 Menurut Jenis Industri (KBLI 2 Digit) Indonesia KODE
Jenis Industri
KBLI (1)
Triwulan IV 2015
Triwulan I 2016
Q to Q
Y on Y
Q to Q
Y on Y
(2)
(3)
(4)
(5)
10
Industri Makanan
2,49
6,83
1,36
6,16
11
Industri Minuman
1,00
8,9
1,29
7,49
12
Industri Pengolahan Tembakau
-10,1
6,39
-6,71
11,38
13
Industri Tekstil
2,28
4,44
1,56
5,50
14
Industri Pakaian Jadi
1,23
4,06
2,06
5,79
15
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
2,16
7,42
-0,04
8,74
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Anyaman Rotan
3,7
-2,02
0,82
-2,27
17
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
0,68
6,51
13,95
11,82
18
Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
3,68
13,19
11,94
23,31
20
Industri Bahan Kimia dan barang dari Bahan Kimia
3,95
18,87
0,33
16,04
21
Industri farmasi, Obat dan Obat Tradisional
1,88
7,21
9,60
16,27
22
Industri Karet, Barang Dari Karet dan Plastik
0,47
-5,57
1,07
-4,22
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
-0,58
0,71
-0,40
2,59
24
Industri Logam dasar
4,99
2,81
-2,45
-0,28
25
Industri Barang Logam, bukan Mesin & Peralatannya
-0,15
-4,85
-7,70
-11,07
26
Industri Komputer, Barang Elektronika dan Optik
5,97
5,76
13,35
24,26
27
4,18
8,13
5,06
15,97
28
Industri Peralatan Listrik Industri Mesin dan perlengkapan YTDL (yang tidak termasuk dalam lainnya)
4,94
12,57
12,37
24,17
29
Industri Kendaraan Bermotor
1,94
-2,47
9,89
5,64
30
Industri Alat Angkutan Lainnya
5,71
-0,35
5,39
7,44
31
Industri Furnitur
-2,21
-0,63
0,75
0,41
32
Industri pengolahan Lainnya
-2,3
3,61
-0,57
0,28
33
Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
0,2
-5,05
-7,75
-14,43
1,35
5,79
0,76
5,91
INDONESIA
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 25/05/34/Th.XVIII, 2 Mei 2016
7
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi :
Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, 55183 Telp. 0274-4342234 (Hunting) Fax. 0274-4342230 Email :
[email protected] Website : yogyakarta.bps.go.id
8
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 25/05/34/Th.XVIII, 2 Mei 2016