BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA No. 25/05/34/Th.XIX, 2 Mei 2017
PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR DAN SEDANG (IBS) DAN INDUSTRI MIKRO KECIL (IMK) TRIWULAN I TAHUN 2017
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) D.I. Yogyakarta secara (q-to-q) pada triwulan I tahun 2017 terhadap triwulan IV tahun 2016 mengalami pertumbuhan negatif yaitu sebesar -0,05 persen. Hal ini berbanding terbalik dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur besar dan sedang di tingkat nasional yang tumbuh positif sebesar 0,86 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) D.I. Yogyakarta secara (y-to-y) pada triwulan I tahun 2017 terhadap triwulan I tahun 2016 mengalami kenaikan sebesar 9,08 persen. Kenaikan pertumbuhan produksi di D.I. Yogyakarta lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan di tingkat nasional, yang tumbuh sebesar 4,33 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) D.I. Yogyakarta triwulan I tahun 2017 terhadap triwulan IV tahun 2016 (q-to-q) mengalami pertumbuhan positif, yaitu sebesar 3,64 persen. Pertumbuhan pada triwulan I 2017 ini sejalan dengan angka pertumbuhan produksi industri mikro kecil di tingkat nasional yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,44 persen.
Pertumbuhan produksi Industri Mikro Kecil (IMK) D.I. Yogyakarta triwulan I tahun 2017 terhadap triwulan I tahun 2016 (y-on-y) mengalami pertumbuhan positif, yaitu sebesar 10,54 persen. Kenaikan pertumbuhan produksi di D.I. Yogyakarta lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka pertumbuhan di tingkat nasional, yang tumbuh sebesar 6,63 persen.
I.
Pendahuluan
Pada bulan Mei 2017, Badan Pusat Statistik Provinsi D.I. Yogyakarta menyampaikan Berita Resmi Statistik (BRS) tentang angka pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) serta Industri Mikro Kecil (IMK) untuk periode triwulan I (Januari – Maret) tahun 2017. BRS Pertumbuhan Industri Manufaktur pada triwulan I menyajikan data pertumbuhan triwulanan (q-to-q) maupun pertumbuhan tahunan (y-on-y). Selain itu BRS Industri Manufaktur juga menyajikan pertumbuhan di D.I. Yogyakarta maupun tingkat nasional. BRS ini terbit menurut klasifikasi industri yang digolongkan menjadi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) dengan jumlah tenaga kerja 20 orang atau lebih dan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang. Diterbitkannya BRS pertumbuhan produksi industri manufaktur ini terkait dengan pentingnya peran sektor industri manufaktur dalam perekonomian D.I. Yogyakarta. Sektor industri tidak saja
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 25/05/34/Th.XIX, 2 Mei 2017
1
berpotensi memberikan kontribusi ekonomi yang besar melalui nilai tambah, lapangan kerja dan devisa, tetapi juga mampu memberikan kontribusi menuju transformasi kultural masyarakat ke arah modernisasi yang menunjang daya saing suatu wilayah. Pembangunan sektor industri merupakan bagian integral dari pembangunan daerah yang harus dilaksanakan secara terpadu dan berkelanjutan, sehingga pembangunan bidang industri dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat. Angka pertumbuhan produksi industri mempunyai peran strategis dan dapat digunakan sebagai indikator dini terhadap perkembangan produksi dari industri khususnya manufaktur, baik skala besar, sedang, maupun mikro kecil. Angka indeks yang dihasilkan dapat menggambarkan perkembangan produksi sektor industri pengolahan yang disajikan secara periodik sebagai data triwulanan maupun tahunan.
II.
Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan I Tahun 2017
Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Triwulanan (q-to-q) D.I. Yogyakarta triwulan I tahun 2017 terhadap triwulan IV tahun 2016 mengalami pertumbuhan negative sebesar -0.05 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri besar dan sedang Indonesia (q-to-q), kinerja produksi Industri Besar Sedang D.I. Yogyakarta lebih rendah, di mana pertumbuhan industri besar sedang Indonesia sebesar 0,86 persen. Gambar 1 Perbandingan Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang D.I. Yogyakarta dan Nasional Triwulan I Tahun 2017 – Triwulan IV Tahun 2016 (q to q)
10
7,57
8
6,02 6
4,8 3,64
4
2,56
2 0 -2 -4 -6
-0,11 10
2,72
1,71
2,24 0,98
12
14
22
23
28
-1,88 -3,87
0,86 -0,05
-0,09 31
32 -0,84
IBS
-3,21 -4,63 DIY
Nasional
Pertumbuhan negatif indeks pertumbuhan produksi IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan I Tahun 2017 (q-to-q) disebabkan oleh pertumbuhan negatif beberapa jenis industri yang berpengaruh cukup signifikan terhadap total output IBS. Jenis industri yang mengalami pertumbuhan negatif yaitu industri makanan dan industry mesin dan perlengkapan ytdl sebesar -3,87 persen dan -3,21 persen. Sementara itu jenis industri yang mengalami pertumbuhan positif adalah industri pengolahan tembakau; industri pakaian jadi; industri karet, barang dari karet dan plastik; industri barang galian bukan logam; industri furnitur; dan industri pengolahan lainnya. Pada triwulan I Tahun 2017, industri furnitur mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 4,80 persen. Jenis industri pengolahan lainnya dan industri karet, barang dari karet dan plastik menempati posisi kedua dan ketiga dengan 2
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 25/05/34/Th.XVIII, 2 Mei 2017
pertumbuhan masing-masing 3,64 persen dan 2,72 persen. Sementara jenis industri pengolahan tembakau; industri barang galian bukan logam; dan industri pakaian jadi juga tumbuh positif masing-masing 2,56 persen; 2,24 persen dan 1,71 persen. Gambar 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Menurut KBLI di D.I. Yogyakarta, Triwulan I Tahun 2017 (y on y)
43,13
37,68
14,03
7,89
5,36 10
12
14
23
31
Pertumbuhan produksi IBS di D.I. Yogyakarta pada triwulan I tahun 2017 dibandingkan dengan triwulan I tahun 2016 (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 9,08 persen. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa kinerja produksi IBS triwulan I tahun 2017 lebih baik dibandingkan triwulan I tahun 2016. Angka pertumbuhan (y-on-y) IBS D.I. Yogyakarta triwulan I tahun 2017 ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan secara nasional triwulan I tahun 2016 (y-on-y) yaitu sebesar 4,33 persen. Pertumbuhan y-on-y industri IBS D.I. Yogyakarta tersebut didorong oleh pertumbuhan yang cukup tinggi dari jenis industri pakaian jadi yang mampu tumbuh signifikan sebesar 43,13 persen dan industri barang galian bukan logam sebesar 37,68 persen sehingga mampu mendongkrak pertumbuhan produksi IBS secara keseluruhan. Laju pertumbuhan jenis industri yang lain juga mampu tumbuh secara positif seperti industri pengolahan tembakau, industri furnitur, industri makanan dengan laju pertumbuhannya masing-masing sebesar 14,03 persen, 7,89 persen, dan 5,36 persen. Tabel 1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan IV Tahun 2016 dan Triwulan I Tahun 2017 D.I. Yogyakarta (persen)
No . (1) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
KBLI (2 Digit)
Jenis Industri
(2) [10] [12] [14] [22] [23] [28] [31] [32]
(3) Industri Makanan Industri Pengolahan Tembakau Industri Pakaian Jadi Industri Karet, Barang dari Karet, dan Plastik Industri Barang Galian Bukan Logam Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl Industri Furnitur Industri Pengolahan Lainnya Industri Besar dan Sedang (IBS)
Pertumbuhan (%) q-to-q Triw IV 2016 Triw I 2017 (4) (5) 4,81 -3,87 -2,64 2,56 2,88 1,71 4,14 2,72 1,27 2,24 3,11 -3,21 1,78 4,8 1,68 3,64 3,47
-0,05
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 25/05/34/Th.XIX, 2 Mei 2017
Triw IV 2016 (6) 14,34 7,48 12,26 -0,41 24,24 3,31 3,64 -0,89 12,87
y-on-y Triw I 2017 (7) 5,36 14,03 43,13 2,35 37,68 -3,41 7,89 2,72 9,08
3
Tabel 2 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Besar dan SedangTriwulan IV Tahun 2016 danTriwulan I Tahun 2017 (persen), Indonesia
No.
KBLI (2 Digit)
(1)
(2)
1
[10]
2
q-to-q
y-on-y
Triw IV 2016
Triw I 2017
Triw IV 2016
Triw I 2017
(4)
(5)
(6)
(7)
Industri Makanan
-3.63
-0,11
8.29
8,2
[11]
Industri Minuman
0.76
-4,36
-0.89
-5,42
3
[12]
Industri Pengolahan Tembakau
2.93
-4,63
-4.28
-0,72
4
[13]
Industri Tekstil
1.95
1,16
-7.91
-6,87
5
[14]
Industri Pakaian Jadi
0.18
-0,09
-2.37
-3,79
6
[15]
3.59
-0,71
5.58
7,12
7
[16]
Industri Kulit dan Barang dari Kulit & Alas Kaki Industri Kayu, Barang dari Kayu, dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan, dan Sejenisnya
-2.91
3,79
-4.12
-4,49
8
[17]
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
-4.12
0,65
-2.11
4,96
9
[18]
Industri Pencetakan dan Reproduksi Media Rekam
2.57
-1,4
0.53
3,8
10
[20]
Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia
2.29
0,12
7.07
9,59
11
[21]
Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional
-2.71
2,5
3.13
6,29
12
[22]
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
4.76
6,02
-5.47
7,8
13
[23]
Industri Barang Galian Bukan Logam
0.47
-1,88
3.20
3,82
14
[24]
Industri Logam Dasar
3.54
0,25
-1.89
-1,29
15
[25]
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
1.24
2,2
-3.44
0,09
16
[26]
Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik
-0.35
1,22
-0.30
2,84
17
[27]
Industri Peralatan Listrik
-1.91
-3,53
-3.38
-2,2
18
[28]
-5.80
7,57
-3.37
4,87
19
[29]
2.93
1,47
-1.90
0,2
20
[30]
Industri Mesin dan Perlengkapan ytdl Industri Kendaraan Bermotor, Trailer dan Semi Trailer Industri Alat Angkutan Lainnya
-1.32
-2,65
-0.09
-2,45
21
[31]
Industri Furnitur
-0.91
0,98
0.35
0,72
22
[32]
Industri Pengolahan Lainnya
-1.43
-0,84
-6.47
-3,47
23
[33]
Industri Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
1.05
-1,34
-5.37
-3,44
Industri Besar dan Sedang (IBS)
-0,34
0,86
2,06
4,33
III.
(3)
Pertumbuhan Produksi Industri Mikro Kecil di D.I. Yogyakarta Pada Triwulan I Tahun 2017
Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan salah satu komponen sektor industri pengolahan yang mempunyai sumbangan cukup besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan pemerataan pendapatan di Indonesia. Industri Mikro dan Kecil (IMK) merupakan kekuatan strategis untuk mempercepat pembangunan daerah. Pembinaan usaha IMK harus terus dilakukan agar kendalakendala yang dihadapi berupa masalah permodalan, pemasaran, serta pengelolaan dapat segera teratasi.
4
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 25/05/34/Th.XVIII, 2 Mei 2017
Tabel 3 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil di D.I. Yogyakarta Triwulan IV Tahun 2016 dan Triwulan I Tahun 2017 Triwulan IV 2016
Triwulan I 2017
No.
KBLI (2 Digit)
Jenis Industri
(1)
(2)
(3)
1
10
Industri Makanan
1,99
2,50
3,59
6,65
2
11
Industri Minuman
-1,79
2,71
10,45
0,72
3
13
Industri Tekstil
6,70
18,85
6,02
23,39
4
14
Industri Pakaian Jadi
4,18
21,06
2,95
22,93
5
15
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
0,45
6,82
6,19
13,86
6
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
-2,40
-4,89
6,85
5,98
7
17
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
7,58
14,94
-0,46
9,3
8
18
5,39
8,46
-3,76
1,02
9
20
2,42
7,18
0,11
5,22
10
21
8,92
19,39
6,84
25,76
11
22
Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik
6,46
-22,56
12,49
6,95
12
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
-0,19
-1,01
7,55
4,18
13
25
Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya
3,70
1,63
-2,45
8,37
14
31
Industri Furnitur
12,28
27,14
10,07
30,98
15
32
Industri Pengolahan Lainnya
15,16
6,99
-1,36
7,78
3,52
5,48
3,64
10,54
Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia Industri Farmasi, Produk Obat Kimia Dan Obat Tradisonal
IMK (Industri Mikro dan Kecil)
q-to-q
y-on-y
q-to-q
y-on-y
(4)
(5)
(6)
(7)
Pertumbuhan produksi triwulanan (q to q) industri mikro kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan I tahun 2017 dibandingkan triwulan IV tahun 2016 mengalami pertumbuhan negatif 3,64 persen. Pertumbuhan pada triwulan ini mengalami peningkatan produksi dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan IV tahun 2016 yang mengalami pertumbuhan cukup tinggi sebesar 3,52 persen. Meningkatnya pertumbuhan produksi triwulan I disebabkan karena peningkatan produksi pada beberapa jenis industri IMK yang mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan output produksi secara keseluruhan. Jenis industri yang mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi adalah industri karet,barang dari karet dan plastik sebesar 12,49 persen. Disusul oleh pertumbuhan industri minuman yang tumbuh sebesar 10,45 persen dan industri furnitur sebesar 10,07 persen. Sementara jenis industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah industri percetakan dan reproduksi media rekaman yang mengalami kontraksi -3,76 persen; industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya juga mengalami pertumbuhan negatif sebesar -2,45 persen dan industri pengolahan lainnya pertumbuhannya -1,36 persen. Jika dibandingkan dengan pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil Indonesia yang mengalami pertumbuhan sebesar 2,44 persen, maka pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan I tahun 2017 lebih tinggi sebesar 1,20 poin.
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 25/05/34/Th.XIX, 2 Mei 2017
5
Gambar 3 Pertumbuhan Produksi Beberapa Sektor Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Menurut KBLI di D.I. Yogyakarta Triwulan I Tahun 2017 (q to q)
12,49
22
10,45
10,07
11
31
18
25 -2,45
32 -1,36
-3,76
Sementara itu pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan I tahun 2017 dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I tahun 2016 (y on y) mengalami pertumbuhan positif sebesar 10,54 persen. Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil Indonesia yang naik sebesar 6,63 persen, maka pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil di D.I. Yogyakarta pada triwulan I tahun 2016 lebih tinggi 3,91 poin. Pertumbuhan produksi industri mikro dan kecil triwulan I tahun 2017 (y on y) mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi karena terjadi peningkatan produksi yang cukup signifikan dibandingkan produksi pada periode tahun sebelumnya. Dari 15 jenis industri IMK, seluruh jenis industri mengalami pertumbuhan positif. Jenis industri IMK yang pertumbuhan produksinya di atas 20 persen yaitu industri furnitur; industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional; industri tekstil; dan industri pakaian jadi dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 30,98 persen, 25,76 persen, 23,39 persen, serta 22,93 persen.
6
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 25/05/34/Th.XVIII, 2 Mei 2017
Tabel 4. Pertumbuhan Produksi Industri Mikro dan Kecil Triwulan I 2017 Menurut Jenis Industri (KBLI 2 Digit) Indonesia KODE
Jenis Industri
KBLI
Triwulan I 2017 q to q
y on y
(2)
(3)
(1) 10
Industri Makanan
4,49
11,05
11
Industri Minuman
2,28
11,95
12
Industri Pengolahan Tembakau
6,49
-3,68
13
Industri Tekstil
-0,39
7,96
14
Industri Pakaian Jadi
1,01
5,4
15
Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki
6,26
9,24
16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Anyaman Rotan
0,34
7,35
17
Industri Kertas dan Barang dari Kertas
1,66
11,95
18
Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman
-0,46
8,47
20
Industri Bahan Kimia dan barang dari Bahan Kimia
-3,12
7,7
21
Industri farmasi, Obat dan Obat Tradisional
-0,16
-8,45
22
Industri Karet, Barang Dari Karet dan Plastik
2,65
-3,41
23
Industri Barang Galian Bukan Logam
0,79
0,88
24
Industri Logam dasar
1,1
2,45
25
Industri Barang Logam, bukan Mesin & Peralatannya
3,58
0,26
26
Industri Komputer, Barang Elektronika dan Optik
11,29
41,11
27
11,7
-5,63
28
Industri Peralatan Listrik Industri Mesin dan perlengkapan YTDL (yang tidak termasuk dalam lainnya)
2,79
15,24
29
Industri Kendaraan Bermotor
6,07
2,95
30
Industri Alat Angkutan Lainnya
5,82
11,35
31
Industri Furnitur
4,48
8,26
32
Industri pengolahan Lainnya
4,65
6,97
33
Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan
-1,97
-6,3
2,44
6,63
INDONESIA
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 25/05/34/Th.XIX, 2 Mei 2017
7
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi :
Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto, Kasihan, Bantul, 55183 Telp. 0274-4342234 (Hunting) Fax. 0274-4342230 Email :
[email protected] Website : yogyakarta.bps.go.id
8
Berita Resmi Statistik D.I. Yogyakarta No. 25/05/34/Th.XVIII, 2 Mei 2017